MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

27
MAKALAH SEJARA H NASIONAL INDONESIA Prasasti calcutta Dosen Pengampu: Drs. Sinyamin, M.Pd Nama : Teodorus Bike Asyih NPM : 2131000430240 Kelas : E / 2013

Transcript of MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

Page 1: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

MAKALAH

SEJARAH NASIONAL INDONESIA

Prasasti calcutta Dosen Pengampu: Drs. Sinyamin, M.Pd

Nama : Teodorus Bike Asyih

NPM : 2131000430240

Kelas : E / 2013

FALKUTAS PENDIDIKAN ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA

STUDI PENDIDIKAN SEJARAH DAN SOSIOLOGI

2014

Page 2: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATARBELAKANG

Manusia adalah makhluk yang kompleks,kekompleksitas manusia itu tiada

taranya dimuka bumi. Manusia lebih rumit dari makhluk apapun yang bisa

dijumpai dan jauh lebih rumit dari mesin apapun yang bisa dibuat. Tapi manusia

memliki keunikannya. Bagaimana pun sulitnya atau pun hambatannya,Manusia

ternyata tidak pernah berhenti berusaha menemukan jawaban yang dicarinya itu.

B. RUMUSAN MASALAH

1.Apa kah bahsa sengketa prasati itu benar dari jawa ?

2.Bagaimana prasasti merupakan syair?

3.Dimana prasati diukir ?

4 .Apa dimaksud dengan prasasti Calcutta?

C. TUJUAN

1. untuk mengatahui tentang prasasti Calcutta sebenarnya

2. Untuk mengtahui prsasati Erlangg dipenanggungan

3. Untuk memahami contoh-contoh prasasti calcutta

4. Untuk memahami bahasa dan syair diprasasti calcutta tersebut

Page 3: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

BAB 11

Pembahasan

Prasasti Calcutta

[ Erlangga dari penanggungan ]

Prasasti ini yang mula-mula disimpan di Museum Calcutta di India diketemukan pada batu yang ditulis pada dua sisi. Sudah dapat dipastikan bahwa batu tersebut dibawa ke Calcutta dari Jawa pada zaman Sir Stamford Raffles. Oleh karena ditulis dengan tulisan Jawa Kuno, prasasti Calcutta itu telah diabaikan di Museum Calcutta. Tidak ada seorangpun yang mengira bahwa bahasa dari salah satu prasasti Calcutta, itu adalah bahasa Sansakerta murni, sedangkan yang lainnya adalah bukan bahasa aslinya Jawa.

Waktu Dr. K.F. Halle mendengar mengenai batu itu, beliau memperoleh gambar dari dua prasasti Calcutta itu dan beliau kirim ke Prof. Dr. R.A. Kern. Setelah diuraikan, Kern berpendapat berdasarkan kepada tokoh yang dirayakan pada prasasti Calcutta ini, prasasti Sankrit ini merupakan suatu catatan sejarah yang sangat penting. Bagian tengah dari prasasti Calcutta itu sebagian terhapus oleh cuaca dan huruf-hurufnya terlalu kabur.

Terdapat keanehan yang luar biasa bahwa di antara garis-garis terlihat bekas semacam huruf. Di India ada contoh-contoh dimana prasasti Calcutta diukir pada batu-batu lama. Akan tetapi untuk catatan semacam ini sebagai penghormatan terhadap raja Erlangga, kita tidak mengharapkan dipakainya sebuah batu prasasti Calcutta yang lama.

Tinggi batu adalah 1.24 meter, dan lebarnya 0.95 di sebelah atas dan 0.86 di sebelah bawah. Prasasti Calcutta , ini terdiri atas 37 garis tulisan. Dengan perkecualian kata S w a s t i pada permulaannya, seluruh prasasti Calcutta merupakan syair dalam bahasa Sansakerta dan berisi 34 bait dari berbagai matra (irama). Huruf-hurufnya memperlihatkan tulisan tangan yang trampi, dalam bahasa Jawa (Kawi). Konsonannya (huruf mati) kadang-kadang dirangkap sesudahnya dan kadang-kadang tidak. (misalnya, k i r t i atau k i r t t i ; p u r w a atau purwwa). Tidak terdapat a n u s w a r a yang tampak pada batu yang sama dan tanda yang sama telah dipakai untuk o dan ou di tengah-tengah.

Dalam menilai syair-syair yang cukup dapat dipuji pada prasasti ini kita harus ingat bahwa pengarangnya menggubah suatu tulisan berisi puji-pujian (panegyric) terhadap Erlangga (atau Airlangga) dan bukan menulis suatu sejarah. Pengarang menceritakan perbuatan-perbuatan raja dengan cara yang cukup untuk mengingatkan teman-temannya yang hidup sezaman kepada fakta-fakta yang mereka sudah ketahui akan tetapi dianggap tidak cukup untuk generasi yang kemudian. Peristiwa-peristiwa pada zaman pemerintahan Erlangga masih tetap kabur bagi kita. Akan tetapi masih sangat penting dan tidak melebihi nilainya bila dibandingkan dengan catatan-catatan lain yang kita miliki sekarang ini.

Page 4: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

Kenangan mengenai Erlangga sudah lama terhapus di antara orang-orang Jawa. Tidak ada satu sejarah pun yang menyebut beliau.. Akan tetapi orang-orang Bali masih mempunyai suatu tradisi bahwa Erlangga memerintah di Kediri dan di bawah pemerintahan beliau kesusasteraan dalam bahasa Kawi (Jawa Kuno) berkembang. Beberapa dari syair-syair dalam bahasa Kawi yang terkenal - Arjuna-wiwaha, Smara-dahana, Sumanas-antaka- digubah pada waktu beliau memerintah.Terjemah an Mahabharata dalam bahasa Jawa Kuno harus pula ditempatkan pada jangka waktu yang sama. Wirataparwan ditulis pada tahun Saka 918 waktu pemerintahan Dharmawansa Anantawikrama (pendahulu Erlangga).

Periode Erlanga sudah dikenal dari salah satu pemberiannya pada tahun Saka 945. Pada dua prasasti Calcutta ini tidak diceritakan berapa luas kerajaan Erlangga. Akan tetapi tidak bertentangan dengan tradisi Bali bahwa beliau adalah raja Kediri. Prasasti Calcutta dalam bahasa Sansakerta ini menyebut bahwa beliau sangat dihormati oleh raja Jawa Timur yang memberikan anak perempuannya sebagai mempelai Erlangga. Setelah beliau menghukum musuh-musuhnya di Timur, Selatan dan Barat, beliau dinobatkan sebagai maharaja Yawadwipa pada tahun 957 (1035 M.).

Untuk memperingati peristiwa ini, beliau membangun sebuah pertapaan untuk biarawan-biarawan dekat gung Pugawat yang karena konstruksinya yang sangat bagus menjadi begitu terkenal sehingga orang-orang datang dari tempat-tempat jauh.

Dari prasasti Calcutta ini kita ketahui bahwa Erlangga dari sisi ibu adalah keturunan Sri-Isanatunga (Sindok), seorang raja Jawa, dan bahwa ibu Erlangga adalah Mahendratta, puteri raja Sri-Makuta-wamsa- wardhana yang ibunya adalah puteri Sri Isanatungaa. Dalam Mpu Sindok (Isanatunga) kita mengenal kakek buyut Erlangga. Tahun Saka 913 sekarang diterima sebagai hari lahir Erlangga. Pada tahun 957 tahun Saka 913 beliau mencapai puncak kejayaan kekuasaan dan kemashuran beliau.

Petualangan raja hanya cukup ditunjukkan dalam prasasti ini tanpa diceritakan secara rinci. Terdapat bagian-bagian deskriptif akan tetapi mengenai hal-hal yang tidaka begitu penting. Hal-hal penting hanya dinyatakan secara sekilas saja. Kemudian pengarang prasasti Calcutta tampaknya menghindari kata-kata dalam bahasa Jawa. Bahkan nama Erlangga kadang-kadang disansakertakan sebagai Jalalangga atau Niralangga.

artinya adalah kata bahasa Jawa untuk air, dan langga artinya 'minum sedikit-sedikit, ' atau 'menyesap.'Jadi Iralangga artinya adalah 'ia yang minum air, yakni 'ia yang minum air laut.' Apakah hal ini mungkin mengingatkan kepada tradisi Agatya menyesap air laut?

Erlangga adalah putera Udayana (Bali) dan Mahendradatta. Beliau diperlakukan dengan penuh hormat oleh Sri Dharmawamsa, raja Jawa Timur (ayah mertua beliau) dan memperoleh banyak kehormatan waktu beliau mengunjungi ayah mertuanya. Tidak lama kemudian, istana beliau terbakar (menurut Dr. N.J. Krom, bukan ibukota Erlangga akan tetapi ibukota Dharmawamsa) . Dengan beberapa pengikutnya yang setia beliau mencari perlindungan di hutan.

Pada tahun Saka 932 dalam bulan Magha, beliau dimohon dengan sangat oleh

Page 5: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

para Brahmana agar seluruh negara menyerah. Beliau mengadakan perang dengan pangeran-pangeran tetangganya dan dalam tahun Saka 954 beliau membunuh seorang puteri yang seperti raksasa besarnya

Dari Selatan beliau kembali dengan barang rampasan. Beliau menggulingkan raja Barat yang bernama Wijaya, dalam bulan Badhra, tahun Saka 957. Wijaya dibunuh secara curang oleh pasukan-pasukan beliau sendiri, dan dalam bulan Kartika tahun yang sama, Erlangga mengambil gelar maharaja Jawa.

Dalam kesempurnaan sukses, beliau memutuskan untuk membangun sebuah pertapaan dekat gunung Pugawat yang sama kemegahannya dengan istana Indra. Syair berakhir dengan doa agar pemerintahan Raja dapat terus berlangsung makmur. Pada pinggir batu yang lain adalah gubahan dalam bahasa Kawi yang memberikan kepada kita beberapa pandangan tambahan.

Page 6: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

BAB III

PENUTUP

D. KESIMPULAN

prasasti Sankrit ini merupakan suatu catatan sejarah yang sangat penting.

Bagian tengah dari prasasti itu sebagian terhapus oleh cuaca dan huruf-hurufnya

terlalu kabur.

Dari prasasti ini kita ketahui bahwa Erlangga dari sisi ibu adalah keturunan Sri-

Isanatunga (Sindok), seorang raja Jawa, dan bahwa ibu Erlangga adalah Mahendratta,

puteri raja Sri-Makuta-wamsa- wardhana yang ibunya adalah puteri Sri Isanatungaa.

Dalam Mpu Sindok (Isanatunga) kita mengenal kakek buyut Erlangga. Tahun

Saka 913 sekarang diterima sebagai hari lahir Erlangga. Pada tahun 957 tahun Saka

913 beliau mencapai puncak kejayaan kekuasaan dan kemashuran beliau

Page 7: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

E. SARAN

Sebagai calon konselor-mahasiswa program studi Bimbingan dan konseling-

sudah ari berbagai seharusnya kita mengggusai tentang teori-teori prasasti Calcuta

ddalam dari berbagai orieontasi dan pendekatan

Materi dalam makalah ini harapkan dapat mengatarkan calon konselor

untuk menguasai landasan keilmuan dalam menjalankan pratek prasasti tersebut atau

dalam menjalankan tugas-tugas profesional

Dengan menguasai teori-teori kepribadian,diharapkan para konselor dapat

bekrja dengan cara yang lebih efektif dan efeksien,serta menghindarkan konselor

untuk bekerja dengan cara-cara yang tidak ilmiah dan tidak disertai dengan dasar

keilmuan.

Page 8: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Zainal. 2008. Tregedi Benazir Bhutto. Jakarta : Narasi.Buku Wajib Mata Kuliah Sejarah Nasional Indonesia. Balai Pustakahttp://www.google.comhttp://www.wikipediaindonesia.com akses terjemahan buku :- Indo-Pakistani War of 1965- Thomas M. Leonard, “Encyclopedia of the developing world, Volume 2″, page 806, Google Books URL- “Indo-Pakistan Wars” . Archived from the original on 2009-11-01 . http://www.webcitation.org/query?id=1257038004976878 .- http://www.tribuneindia.com/2007/20070506/spectrum/main1.htm- http://pakistaniat.com/2007/09/06/1965-war-a-different-legacy

Page 9: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 10: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 11: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 12: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 13: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 14: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 15: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 16: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 17: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 18: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 19: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 20: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 21: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 22: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 23: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx
Page 24: MAKALAH PRASASTI CALCUTA.docx