Makalah Polio

9
Makalah Polio BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Polio sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Lukisan dinding di kuil-kuil Mesir kuno menggambarkan orang-orang sehat dengan kaki layuh yang berjalan dengan tongkat. Kaisar Romawi Claudius terserang polio ketika masih kanak-kanak dan menjadi pincang seumur hidupnya. Virus polio menyerang tanpa peringatan, merusak sistem saraf menimbulkan kelumpuhan permanen, biasanya pada kaki. Sejumlah besar penderita meninggal karena tidak dapat menggerakkan otot pernapasan. Ketika polio menyerang Amerika selama dasawarsa seusai Perang Dunia II, penyakit itu disebut ‘momok semua orang tua’, karena menjangkiti anak-anak terutama yang berumur di bawah lima tahun. Di sana para orang tua tidak membiarkan anak mereka keluar rumah, gedung-gedung bioskop dikunci, kolam renang, sekolah dan bahkan gereja tutup. Rumusan Masalah 1. Apakah Poliomyelitis itu? 2. Apakah polio itu? 3. Apa gejala dari polio? 4. Bagaimana pencegahan polio? 5. Bagaimana penatalaksanaan pada polio?

Transcript of Makalah Polio

Page 1: Makalah Polio

Makalah Polio

BAB I

PENDAHULUANLatar Belakang

Polio sudah dikenal sejak zaman pra-sejarah. Lukisan dinding di kuil-kuil

Mesir kuno menggambarkan orang-orang sehat dengan kaki layuh yang berjalan

dengan tongkat. Kaisar Romawi Claudius terserang polio ketika masih kanak-kanak

dan menjadi pincang seumur hidupnya.

Virus polio menyerang tanpa peringatan, merusak sistem saraf menimbulkan

kelumpuhan permanen, biasanya pada kaki. Sejumlah besar penderita meninggal

karena tidak dapat menggerakkan otot pernapasan. Ketika polio menyerang Amerika

selama dasawarsa seusai Perang Dunia II, penyakit itu disebut ‘momok semua orang

tua’, karena menjangkiti anak-anak terutama yang berumur di bawah lima tahun. Di

sana para orang tua tidak membiarkan anak mereka keluar rumah, gedung-gedung

bioskop dikunci, kolam renang, sekolah dan bahkan gereja tutup.

Rumusan Masalah

1. Apakah Poliomyelitis itu?

2. Apakah polio itu?

3. Apa gejala dari polio?

4. Bagaimana pencegahan polio?

5. Bagaimana penatalaksanaan pada polio?

Page 2: Makalah Polio

BAB II

PEMBAHASAN

Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang

disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan

poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini

dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan

melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

Polio adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit

peradaban. Polio menular melalui kontak antarmanusia. Virus masuk ke dalam tubuh

melalui mulut ketika seseorang memakan makanan atau minuman yang

terkontaminasi feses. Poliovirus adalah virus RNA kecil yang terdiri atas tiga strain

berbeda dan amat menular. Virus akan menyerang sistem saraf dan kelumpuhan dapat

terjadi dalam hitungan jam. Polio menyerang tanpa mengenal usia, lima puluh persen

kasus terjadi pada anak berusia antara 3 hingga 5 tahun. Masa inkubasi polio dari

gejala pertama berkisar dari 3 hingga 35 hari.

Polio dapat menyebar luas diam-diam karena sebagian besar penderita yang

terinfeksi poliovirus tidak memiliki gejala sehingga tidak tahu kalau mereka sendiri

sedang terjangkit. Setelah seseorang terkena infeksi, virus akan keluar melalui feses

selama beberapa minggu dan saat itulah dapat terjadi penularan virus.

Poliovirus merupakan RNA virus yang di transmisikan memalalui rute oral-

fekal, melalui konsumsi dari air yang terkontaminasi feses (kotoran manusia).

Terdapat tiga jenis yang dapat menyebabkan infeksi pada manusia. Masa inkubasi

membutuhkan waktu 5 – 35 hari. Apabila virus masnuk kedalam tubuh melalui jalur

makan, akan menetap dan berkembang biak di kelenjar getah bening nasofaring atau

usus, dan kemudian menyebar melalui darah ke seluruh tubuh. Setelah virus masuk

kedalam jaringan tubuh, virus akan mengeluarkan neurotropik yang akan merusak

akhiran saraf pada otot, yang menyebabkan kelumpuhan dari organ gerak bahkan

sampai otot mata.

Angka kematian terjadi pada penderita yang berhubungan dengan adanya

kelumpuhan otot, yang terus berkembang hingga terjadi kelumpuhan otot pernafasan.

Walaupun 90 – 95 % kasus polio bersifat tidak bergejala, tetapi masih ada 5 – 10 %

yang menimbulkan keluhan.

Page 3: Makalah Polio

Berdasarkan keluhan awal penderita akan mengeluh seperti adanya infeksi

ringan seperti akibat flu, atau batuk. Pada kasus infeksi yang tidak jelas, keluhan

disertai dengan adanya mual, muntah, nyeri perut, yang berlangsung selama kurang

dari 5 hari, dan berkembang menjadi iritasi dari selaput otak. Pada paralitik

osteomyelitis keluhan akan terus berkembang dari kelemahan anggota gerak sampai

gangguan pernafasan. Penderita yang telah sembuh dari polio akan menimbulkan

gejala sindroma postpolio berupa kelemahan dan ketidak seimbangan pada anggota

gerak yang terinfeksi sebelumnya. Keluhan ini timbul dalam rentang waktu 20 – 40

tahun.

Anak-anak kecil yang terkena polio seringkali hanya mengalami gejala ringan

dan menjadi kebal terhadap polio. Karenanya, penduduk di daerah yang memiliki

sanitasi baik justru menjadi lebih rentan terhadap polio karena tidak menderita polio

ketika masih kecil. Vaksinasi pada saat balita akan sangat membantu pencegahan

polio di masa depan karena polio menjadi lebih berbahaya jika diderita oleh orang

dewasa. Orang yang telah menderita polio bukan tidak mungkin akan mengalami

gejala tambahan di masa depan seperti layuh otot; gejala ini disebut sindrom post-

polio.

Berikut ini berdasarkan pemeriksaam klinis. Pada kasus ringan akan

ditemukan gejala berupa :

• Demam

• Sakit kepala

• Mual

• Muntah

• Nyeri perut

• Peradangan tenggorokan

Pada kasus nonparalisis akan ditemukan gejala :

• Kaku kuduk

• Sakit kepala yang hebat

• Nyeri di bagian belakang anggota gerak bawah

• Perdangan selaput otak

Pada kasus paralisis akan ditemukan gejala :

• Gangguan pada saraf-saraf otot pada lokasi tertentu atau menyebar

• Gangguan fungsi otot yang tidak simetris (berbeda antara kiri-kanan)

• Pengecilan ukuran otot (beberapa minggu)

Page 4: Makalah Polio

• Kesembuhan dapat total, sebagian atau tidak

Pada pasien dengan kecurigaan suatu polio dapat dilakukan pemeriksaan

spesimen dari cairan cerbrospinal, feses dan lendir mukosa tenggorokan dan

dilakukan kultur dari virus. Dari pemeriksaan darah dapat dilakukan pemeriksaan

antibodi immunoglobulin G (IgG) akan didapatkan peningkatan hingga 4 kali angka

normal. Pemeriksaan pada saat fase akut dapat dilakukan dengan pemeriksaan

antibodi immunoglobulin M (IgM) yang akan didapatkan hasil yang positif.

Untuk mengurangi terjangkitnya virus polio pada manusia maka dilakukan

beberapa hal seperti, Vaksin polio dibagi menjadi dua yaitu inactivated polio virus

(IPV) yang diberikan secara suntikan dan attenuated polio virus (OPV) yang

diberikan tetesan dibawah lidah.

IPV merupakan vaksin yang pertama tersedia secara menyeluruh pada tahun

1950an. Kelebihan dari IPV adalah berisi virus yang lemah, sehingga tidak

berhubungan dengan kejadian poliomielitis akibat pemberian vaksin. Formulasi yang

lebih baik adalah enhanced inactivated poliovirus vaccine (eIPV). Vaksin ini

diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, dan 6 – 12 bulan dan sebelum masuk sekolah

(usia 4 tahun).

Pemberian OPV terutama sejak tahun 1960an. Immunisasi dengan cara ini

menyebabkan penurunan yang signifikan pada kasus-kasus poliomielitis di dunia.

Pemberian secara oral memberikan kelebihan dengan adanya pertahana tubuh

terhadap virus tersebut di mukosa saluran nafas dan pencernaan. Kerugian OPV

adalah dapat menyebabkan vaccine-associated paralytic poliomyelitis (VAPP).

Pemberian vaksin ini diberikan pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan dan pemberian

booster setiap 4 tahun.

Varian OPV baru berupa monovalent oral poliovirus type 1 vaccine (mOPV1)

diperkenalkan pertama kali di India pada bulan April 2005. Dari penelitan didapatkan

bahwa varian baru ini 3 kali lebih efektif dan jauh lebih sedikit angka efek samping

dibandingkan pemberian OPV pertama, sehingga menjadi rekomendasi internasional

untuk menghilangkan poliovirus.

Selain upaya imunisasi, dilakukan juga upaya penghentian penyebaran virus

polio, yaitu:

1.      Outbreak Respond ImmunityI (ORI) dilaksanakan 72 jam setelah virus diidentifikasi.

Berdasarkan pengalaman beberapa Negara, imunisasi pada kontak serumah

Page 5: Makalah Polio

maupuntetangga dianjurkan, namun kegiatan ini tidak memberikan kontribusi

langsung dalam pemberantasan KLB yang terjadi .

2.      ORI lebih ditujukan untuk segera melindungi anak-anak disekitar penderita agar tidak

terserang polio.

Apabila sudah terjangkit virus polio ini, maka ada beberapa yang bisa

dilakukan yaitu, pertama Tidak ada obat antivirus yang efektif untuk poliovirus,

sehingga terapi yang utama adalah mengurangi keluhan (suportif). Antinyeri

diberikan untuk keluhan nyeri kepala. Penggunaan ventilator dilakukan pada pasien

dengan gangguan otot pernafasan, dan apabila diperkirakan penggunaan ventilator

akan berlangsung lama dapat dilakukan tracheostomy. Terapi rehabilitasi dilakukan

pada pasien dengan paralisis otot dan adanya luka akibat tekanan (dekubitus).

Pemberian pencahar diperlukan karena mobilisasi yang kurang sehingga pencernaan

akan terjadi gangguan dan juga pemberian diit lunak dan tinggi serat.

Terapi bedah berupa penggabungan sendi panggul diperlukan pada pasien

dengan efek samping gangguan bentuk atau pengeroposan dari sendi panggul

Page 6: Makalah Polio

BAB III

KESIMPULAN

Poliomyelitis atau polio, adalah penyakit paralisis atau lumpuh yang

disebabkan oleh virus. Agen pembawa penyakit ini, sebuah virus yang dinamakan

poliovirus (PV), masuk ke tubuh melalui mulut, mengifeksi saluran usus. Virus ini

dapat memasuki aliran darah dan mengalir ke sistem saraf pusat menyebabkan

melemahnya otot dan kadang kelumpuhan (paralisis).

Polia adalah penyakit menular yang dikategorikan sebagai penyakit

peradaban. Polio menular melalui kontak antarmanusia.

Berdasarkan keluhan awal penderita akan mengeluh seperti adanya infeksi

ringan seperti akibat flu, atau batuk.

Untuk mengurangi terjangkitnya virus polio pada manusia maka dilakukan

beberapa hal seperti, Vaksin polio dibagi menjadi dua yaitu inactivated polio virus

(IPV) yang diberikan secara suntikan dan attenuated polio virus (OPV) yang

diberikan tetesan dibawah lidah.

Apabila sudah terjangkit virus polio ini, maka ada beberapa yang bisa

dilakukan yaitu, pertama Tidak ada obat antivirus yang efektif untuk poliovirus,

sehingga terapi yang utama adalah mengurangi keluhan (suportif)