Makalah Poa

7
TUGAS MANEJEMEN DASAR “ POA (PLANNING OF ACTION) “ DISUSUN OLEH : NAMA : MOH. IQBAL AHMAD NIM : PO3131113065 KELAS : 1 B JURUSAN : GIZI POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO T.A 2014-2015

description

jjjjjjj

Transcript of Makalah Poa

TUGAS

MANEJEMEN DASAR POA (PLANNING OF ACTION)

DISUSUN OLEH :

NAMA : MOH. IQBAL AHMAD NIM : PO3131113065 KELAS : 1 B JURUSAN : GIZI

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALOT.A 2014-2015

BAB IPENDAHULUAN1.1 Pengertian POA (Planning Of Action)Action planning merupakan kumpulan aktivitas kegiatan dan pembagian tugas diantara para pelaku atau penanggung jawab suatu program. Lebih lanjut, Action Planning merupakan penghubung antara tataran konsep atau cetak biru dengan kumpulan kegiatan dalam jangka panjang, menengah maupun jangka pendek.Disadari, suatu konsep/ cetak biru tanpa tindak lanjut atau pelaksanaan diibaratkan wacana atau buzz word yang tidak memberikan nilai tambah bagi kebaikan dan kemajuan organisasi.Sedangkan pelaksanaan/ kegiatan tanpa konsep, akuntabilitas pihak pelaksana dan target-target dan ukuran akan mengundang kekacauan. Ibarat nahkoda tanpa haluan, kegiatan-kegiatan yang dijalankan diatas menjadi semacam kumpulan kegiatan reaktif, tidak berpola.Sehingga dalam jangka panjang akan mengakibatkan demotivasi para anggota organisasi dan bahkan akan menyebabkan organisasi berhenti bertumbuh, dimana organisasi hanyut kedalam pusaran ritual yang berputar di satu tempat.Proses action planning memerlukan keterampilan, komitmen dan motivasi tinggi dari para pelaksana. Keterampilan, keahlian, competency, pengalaman yang didapat merupakan modal dasar penentu bagi sukses atau tidaknya pelaksanaan cetak biru tersebut.tanpa bekal keterampilan, keahlian, competency yang dibutuhkan serta pengalaman yang memadai, maka pencapaian target terhadap hasil yang diharapkan oleh atasan akan jauh.Komitmen di sisi lain diperlukan, meskipun si pelaksana memiliki keterampilan yang mumpuni.Namun tanpa komitmen,integritas,loyalitas si pelaksana pada pekerjaan, maka pencapaian target akan menyimpang dari yang diharapkan. Motivasi, semangat,spirit untuk menjalankan pekerjaan hingga tuntas sangat diperlukan untuk memastikan tidak ada.waktu/tenaga yang terbuang (tidak terarah) untuk mengerjakan hal-hal yang tidak memberikan kontribusi bagi organisasi. In action 3 modal dasar (keterampilan, komitmen, motivasi) secara berimbang menjamin tidak adanya peluang untuk tidak menjalankan apa yang telah dijanjikan pelaksana diawal, penyimpanan target, dan terbuangnya waktu dan tenaga sia-sia.

BAB IIPEMBAHASAN2.1 studi kasus kesehatan gigi dan mulutPelayanan asuhan kesehatan gigi dan mulut adalah suatu layanan kesehatan gigi dan mulut yang ditujukan pada suatu kelompok tertentu atau individu daam kurun waktu yang dilaksanakan secara terencana, terarah dan berkesinambungan untuk mencapai taraf kesehatan gigi dan mulut yang optimal (Depkes RI 2000).Tenaga kesehatan merupakan salah satu unsure penting dalam pelaksanaan upaya kesehatan untuk dapat menyelenggarakan pelayanan yang professional.Perawat gigi sebagai salah satu tenaga pelayanan yang professional.Penyakit gigi dan mulut umumnya banyak ditemukan pada masyarakat adalah karies gigi dan penyakit periodontal.63% penduduk Indonesia menderita karies aktif atau kerusakan gigi dan mulut. Penyakit gigi dan mulut kelompok umur pada ahkir pelita VI menunjukkan bahwa karies sudah tejadi sejak usia 1-4 tahun dan meningkat pada usia 10-14 tahun. Sedangkan kelompok usia 15-19 yahun sedikit menurun, pada kelompok usia muda lebih banyak menderita karies aktif dibandingkan umur 45 tahun ke atas. Dimana usia 6-24 tahun kariesnya aktif 66,8%-69,5%. Umur 45 tahun diatas 53,3% dan pada umur 65 tahun ke atas sebesar 43,8% (Depkes,1999).2.2 studi kasus kesehatan diabetes melitusPada era globalisasi saat ini umumnya masih banyak gaya hidup masyarakat yang masih belum memahami tentang pentingnya kesehatan. Mereka pada umumnya mengkonsumsi segala jenis makanan, sepertimakanan yang mengandungtinggi lemak dan kolesterol tanpa diimbangi dengan olahraga atau aktifitas fisik untuk membakar lemak dan gaya hidup yang salah, sepertikebiasaan merokok dan minum-minum keras ataupun mengkonsumsi narkoba yang kesemuanya itu dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi kesehatan. Diantara masalah kesehatan tersebut akan mengakibatkan timbulnya reumatik, Diabetes Mellitus, Jantung, Ginjal dan sebagainya. Dari berbagai penyakit diatas diantaranya adalah Diabetes Mellitus. Diabetes Mellitus adalah sekelompok kelainan heterogen yang ditandai oleh kenaikan kadar glukosa dalam darah atau hiperglikemia (Smeltzer C, Suzanne, 2001).

Secara epidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus di Indonesia mencapai 21,3 juta orang (Diabetes Care, 2004). Sedangkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007, diperoleh bahwa proporsi penyebab kematian akibat Diabetes Mellituspada kelompok usia 45-54 tahun di daerah perkotaan menduduki ranking ke-2 yaitu 14,7%. Dan daerah pedesaan, Diabetes Mellitus menduduki ranking ke-6 yaitu 5,8%.(Depkes.go.id,2012).

Penderita Diabetes Mellitus mempunyai kecenderungan untuk terjadinya stres oksidatif. Peningkatan stres oksidatif ini berkaitan dengan adanya hiperglikemia. Hiperglikemia akan menyebabkan terjadinya auto oksidasi glukosa sehingga terbentuk radikal bebas, glikosilasi auto-oksidatif, dan meningkatnya jalur poliol yang akan menurunkan antioksidan pada Diabetes mellitus, hiperglikemia biasanya disebabkan oleh tingkat insulin rendah (Diabetes mellitus tipe 1) danatau dengan resistensi terhadap insulin pada tingkat sel (Diabetes mellitus tipe 2), tergantung pada jenis dan keadaan penyakit(Foster,2000).

2.3 tabel dataNoApaBagaimanaSiapaKapan

1.Penyakit gigi dan mulutDengan memberikan penyuluhan pada masyarkatmasyarakatTahun 2012

2.Penyakit diabetes melitusPenyuluhan dan konsultasi gizi pada pasienmasyarakatTahun 2012

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanKegiatan yang telah dilaksanakan meliputi upaya promotif ,preventif,kuratif dengan hasil yaitu meningkatnya pengetahuan sasaran tentang kesehatan gigi dan mulut serta meningkatnya keterampilan sasaran dalam hal menyikat gigi dengan baik dan benar serta waktu yang tepat untuk menyingkat gigi.WHO merekomendasikan bahwa strategi yang efektif perlu dilakukan secara terintegrasi, berbasis masyarakat melalui kerjasama lintas program dan lintas sektor termasuk swasta. Dengan demikian pengembangan kemitraan dengan berbagai unsur di masyarakat dan lintas sektor yang terkait dengan Diabetes Mellitus di setiap wilayah merupakan kegiatan yang penting dilakukan. Oleh karena itu, pemahaman faktor resiko Diabetes Mellitus sangat penting diketahui, dimengerti dan dapat dikendalikan oleh para pemegang program, pendidik, edukator maupun kader kesehatan di masyarakat sekitarnya.3.2 Saran3.2.1 Saran untuk penyakit gigi dan mulut1. Menyikat gigi minimal dua kali sehari,sesudah makan pagi dan sebelum tidur malam2. Makan makanan yang banyak mengandung air dan berserat contohnya buah-buahan dan sayur-sayuran3. Datang ke klinik gigi untuk memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali atau apabila ada keluhan pada kesehatan gigi4. Mengunyah makanan dengan menggunakan dua sisi rahang5. Kurangi makanan yang manis dan lengket karena bisa menyebabkan gigi berlubang.3.2.2 Saran untuk penyakit diabetes melitus

1. Dilakukan penyuluhan ke pasien dan keluarga pasien agar memperhatikan dietnya untuk dijalankan setelah pulang dari Rumah Sakit.

2. Pasien dan keluarga pasien melaksanakan aturan diet sesuai dengan anjuran diet yang diberikan.

3. Pasien menjalankan aktifitas atau olahraga secara teratur untuk menjaga kesehatan.

4.Hendaknya dapat dilakukan pemeriksaan laboratorium berikutnya untuk mengetahui perkembangankondisi pasien.

DAFTAR PUSTAKA

http://teyamomo.blogspot.com/2012/06/laporan-pelayanan-asuhan-kesehatan-gigi.htmlhttp://nuzulrizki.blogspot.com/2012/10/kasus-ncp-diabetes-mellitus.html