POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

46
F. RENCANA KEGIATAN 1. MMD a. Masalah Sebelum melaksanakan kegiatan di desa, terlebih dahulu harus menyampaikan program yang akan dilaksanakan pada saat PKL kepada masyarakat atau penduduk, khususnya kepada aparat Desa Ngebruk sehingga dapat memperoleh dukungan dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan. Data gambaran umum Desa Ngebruk dari tanggal 7-12 November 2011 diperoleh data sebagai berikut: Tingkat konsumsi energi balita Desa Ngebruk 55,1% diantaranya mempunyai tingkat konsumsi energi pada taraf defisit tingkat berat. Dan sisanya mempunyai tingkat energi pada taraf normal 21,4%, lebih 12,9%, defisit tingkat sedang 14,3%, dan defisit tingkat ringan 12,9%. Prevalensi status gizi kurang sebanyak 14% dan gizi buruk sebanyak 5%. Tingkat pengetahuan yang kurang tentang ASI sebanyak 11,4%, tentang tahapan pemberian makanan sebanyak 9,5%, tentang makanan sehat sebanyak 27,1%, tentang kesehatan balita sebanyak , tentang garam beryodium sebanyak 23,8%, tentang hygiene sanitasi sebanyak 19%, tentang ASI ekslusif sebanyak 28,6%.

Transcript of POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Page 1: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

F. RENCANA KEGIATAN

1. MMD

a. Masalah

Sebelum melaksanakan kegiatan di desa, terlebih dahulu harus

menyampaikan program yang akan dilaksanakan pada saat PKL kepada

masyarakat atau penduduk, khususnya kepada aparat Desa Ngebruk sehingga

dapat memperoleh dukungan dalam pelaksanaan kegiatan yang direncanakan.

Data gambaran umum Desa Ngebruk dari tanggal 7-12 November 2011

diperoleh data sebagai berikut:

Tingkat konsumsi energi balita Desa Ngebruk 55,1% diantaranya

mempunyai tingkat konsumsi energi pada taraf defisit tingkat berat. Dan

sisanya mempunyai tingkat energi pada taraf normal 21,4%, lebih 12,9%,

defisit tingkat sedang 14,3%, dan defisit tingkat ringan 12,9%. Prevalensi

status gizi kurang sebanyak 14% dan gizi buruk sebanyak 5%.

Tingkat pengetahuan yang kurang tentang ASI sebanyak 11,4%, tentang

tahapan pemberian makanan sebanyak 9,5%, tentang makanan sehat

sebanyak 27,1%, tentang kesehatan balita sebanyak , tentang garam

beryodium sebanyak 23,8%, tentang hygiene sanitasi sebanyak 19%,

tentang ASI ekslusif sebanyak 28,6%.

Berdasarakan hasil palpasi di SDN Ngebruk I Desa Ngebruk TGR-nya

23% (endemik sedang)

Balita yang terkena infeksi disebabkan oleh tingkat konsumsi energi dan

protein yang tergolong defisit tingkat berat dengan jumlah persentase

masing-masing

b. Penyebab Masalah

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang kesehatan balita, ibu hamil

dan ibu menyusui.

Page 2: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

c. Tujuan

Tujuan umum

Mengadakan musyawarah tentang usulan program-program gizi dan

mendapat persetujuan dari pihak desa

Tujuan khusus

Menyajikan data potensi desa yang mendukung bina gizi masyarakat di

Desa Ngebruk

Menyajikan data permasalahan gizi yang ada di Desa Ngebruk

Tersusunnya rencana pemanfaatan SDN Ngebruk I dalam program bina

gizi

Tersusunnya rencana tinadak lanjut pemecahan masalah gizi

Menyusun kesepakatan kerja sama antara mahasiswa, tokoh masyarakat

lintas program dan lintas sector dalam program bina gizi masyarakat

d. Materi Kegiatan

1. Data potensi desa

2. Data permasalahan gizi

3. Rencana usulan program bina gizi masyarakat

Dengan kegiatan yang dilakukan adalah:

Pokok

Mensosialisasikan program perencanaan kepada pihak desa Ngebruk, baik

aparat maupun kader posyandu. Dengan kegiatan yang dilakukan meliputi:

kerja bakti, lomba PMT, dan lomba pengembangan teknologi tepat guna

Tambahan

Meminta tanggapan, persetujuan, serta usulan serta partisipasi dan bantuan

dalam pelaksanaan program-program yang disosialisasikan saat MMD

e. Asumsi Perencanaan

1. Asumsi Positif

Program yang direncanakan ditanggapi, disetujui, disepakati serta

mendapat bantuan dan partisipasi dari masyarakat serta ada dukungan

masyarakat lintas program dan lintas sektor

Page 3: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

2. Asumsi Negatif

Tidak ditanggapi, disetujui, disepakati serta tidak mendapat

bantuan dan partisipasi dari masyarakat serta tidak ada dukungan

f. Strategi metode pendekatan

Guna keberhasilan program MMD, maka melakukan pendekatan

kelompok dengan bekerja sama dengan Kades desa Ngebruk, aparat desa,

kader, bidan desa, serts seluruh masyarakat pada umumnya

g. Sasaran Kegiatan

1. Masyarakat desa

2. Perangkat desa (pamong desa)

3. Bidan desa

4. Kader posyandu

5. Tokoh masyarakat, tokoh agama

6. Lintas program: surat keputusan tim pangan dan gizi

7. Lintas sektoral: pertanian, Depdiknas, Depag

h. Tempat dan waktu

Tempat : balai desa Ngebruk

Waktu: Maret 2012

i. Penanggung Jawab

Penanggung jawab: Laila

j. Biaya dan Sarana

Sumber dana: swadaya

Rincian:

Sewa gedung Rp 50.000,00

Sewa kursi Rp 100.000,00

Undangan Rp 30.000,00

Konsumsi Rp 150.000,00

Page 4: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Dokumentasi Rp 20.000,00

Persiapan materi Rp 30.000,00 +

Total Rp 380.000,00

k. Indicator keberhasilan

1. Berhasil apabila jumlah peserta MMD yang hadir ≥ 60% dari yang

diundang

2. Tidak behasil apabila peserta MMD yang hadir < 60% dari yang diundang

Untuk mengetahui seberapa besar perhatian masyarakat terhadap program-

program perencanaan mahasiswa. Berdasarkan hasil MMD yang diketahui

dengan perhitunga sebagai berikut:

Adequasi of effort = Σ kegiatan yang disetuji x 100%

Σ kegiatan yang diajukan

a. PENYULUHAN KELOMPOK

a) Penyuluhan Ibu Hamil

a. Masalah

Berdasarkan data dasar yang diambil pada tanggal 7-12 November 2011

didapatkan bahwa tingkat pengetahuan ibu tentang ASI dan kolostrum masih

kurang yaitu 14%. Untuk itulah diperlukan penyuluhan kelompok ibu hamil

guna menambah pengetahuan mereka sehingga dapat menerapkan sikap dan

kebiasaan yang lebih baik.

b. Penyebab Masalah

Rendahnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang ASI dan kolostrum

yang berpengaruh terhadap kurangnya pengetahuan meneganai gizi dan

kesehatan, khususnya dalam hal pengetahuan tentang ASI.

Page 5: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

c. Tujuan Khusus

Ibu hamil dan ibu menyusui mengetahui pengertian ASI

Ibu hamil dan ibu menyusui mengetahui manfaat ASI

Ibu hamil dan ibu menyusui mengetahui manfaat pemberian ASI bagi ibu

Ibu hamil dan ibu menyusui mengetahui pengertian colostrum

Ibu hamil dan ibu menyusui mengetahui manfaat colostrum

Ibu hamil dan ibu menyusui mengetahui kandungan gizi pada colostrum

d. Materi Kegiatan

Materi yang disajikan pada penyuluhan kelompok ini antara lain :

Pengertian ASI

Manfaat ASI

Manfaat pemberian ASI bagi ibu

Pengertian colostrum

Manfaat colostrum

Kandungan gizi

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemberian pre test

kemudian memberikan penyuluhan pada ibu-ibu hamil selanjutnya dilakukan

post test untuk mengetahui seberapa tingkat pemahaman mengenai materi yang

telah diberikan sebelumnya.

e. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

Penyuluhan yang dilakukan mendapat partisipasi ibu-ibu hamil

Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang ASI dan kolostrum

Penyuluh dapat membentuk perilaku yang benar mengenai gizi

Page 6: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Asumsi Negatif

Penyuluhan yang dilakukan tidak mendapat partisipasi dari ibu-ibu hamil

Penyuluhan tidak dapat meningkatkan pengetahuan tentang ASI dan

kolostrum

Penyuluhan tidak dapat membentuk perilaku yang benar mengenai gizi

f. Strategi Pendekatan

Guna keberhasilan progam penyuluhan maka perlu dilakukan pendekatan

kelompok dan individu kepada ibu-ibu hamil

g. Sasaran Kegiatan

Ibu hamil

h. Tempat dan Waktu

Tempat : Polindes

Waktu : Maret 2012

i. Penanggung Jawab

Afif Qonita L

j. Biaya dan Sarana

Alat peraga (poster dan leaflet) : Rp. 30.000

Hadiah : Rp. 30.000

Total : Rp. 60.000

k. Indikator Keberhasilan

- Berhasil Jika dari hasil posttest ada kenaikan minimal 10% dari pretest

- Tidak berhasil Jika dari hasil posttest tidak ada kenaikan minimal 10% dari

pretest

Page 7: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

b) Penyuluhan Siswa SD

a. Masalah

Masa usia sekolah (usia 10-12 tahun) merupakan masa pertumbuhan dan

ada peningkatan nafsu makan secara alamiah terutama makanan jajanan

sehingga perlu pendidikan tentang jenis makanan jajanan yang sehat

b. Penyebab Masalah

Rendahnya tingkat pengetahuan anak sekolah tentang makanan jajanan

yang sehat yang berpengaruh terhadap kurangnya pengetahuan menganai gizi

dan kesehatan.

c. Tujuan Khusus

Siswa mengetahui, memahami dan mengerti tentang jajanan sehat

d. Materi Kegiatan

Materi yang disajikan pada penyuluhan kelompok ini antara lain :

- Pengertian jajanan sehat

- Manfaat jajanan sehat

- Cara memilih jajanan sehat

- Dampak dari memilih jajanan tidak sehat

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemberian pre test

kemudian memberikan penyuluhan pada anak sekolah selanjutnya dilakukan

post test untuk mengetahui seberapa tingkat pemahaman mengenai materi

yang telah diberikan sebelumnya.

e. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

Penyuluhan yang dilakukan mendapat partisipasi anak sekolah

Page 8: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang makanan jajanan

sehat

Penyuluh dapat membentuk perilaku yang benar mengenai gizi

Asumsi Negatif

Penyuluhan yang dilakukan tidak mendapat partisipasi dari anak sekolah

Penyuluhan tidak dapat meningkatkan pengetahuan tentang makanan

jajanan sehat

Penyuluhan tidak dapat membentuk perilaku yang benar mengenai gizi

f. Strategi Pendekatan

Guna keberhasilan progam penyuluhan maka perlu dilakukan pendekatan

kelompok dan individu kepada anak sekolah

g. Sasaran Kegiatan

Anak sekolah

h. Tempat dan Waktu

Tempat : SDN Ngebruk 1

Waktu : Maret 2012

i. Penanggung Jawab

Ayu Putri

j. Biaya dan Sarana

Alat peraga (poster dan leaflet) : Rp. 30.000

Hadiah : Rp. 30.000

Total : Rp. 60.000

k. Indikator Keberhasilan

Page 9: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

- Berhasil Jika dari hasil posttest ada kenaikan minimal 10% dari pretest

- Tidak berhasil Jika dari hasil posttest tidak ada kenaikan minimal 10% dari

pretest

c) Penyuluhan Ibu Balita

a. Masalah

Kurangnya pengetahuan ibu balita mengenai makanan sehat sebesar 27% .

hal ini tetap menjadi suatu masalah yang harus ditanggulangi, mengingat

pentingnya faktor asupan makanan bagi pertumbuhan dan perkembangan

balita

b. Penyebab Masalah

Rendahnya tingkat pengetahuan ibu balita tentang makanan sehat yang

berpengaruh terhadap kurangnya pengetahuan menganai gizi dan kesehatan.

c. Tujuan Khusus

- Meningkat-kan pengetahuan ibu tentang pengertian makanan sehat

- Meningkat-kan pengetahua ibu tentang pengertian, sumber dan macam zat

gizi

- Meningkat-kan pengetahuan ibu tentang pola makan

d. Materi Kegiatan

Makanan sehat

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemberian pre test

kemudian memberikan penyuluhan pada anak sekolah selanjutnya dilakukan

post test untuk mengetahui seberapa tingkat pemahaman mengenai materi

yang telah diberikan sebelumnya.

e. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

Page 10: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Penyuluhan yang dilakukan mendapat partisipasi ibu balita

Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang makanan sehat

Penyuluh dapat membentuk perilaku yang benar mengenai gizi

Asumsi Negatif

Penyuluhan yang dilakukan tidak mendapat partisipasi dari ibu balita

Penyuluhan tidak dapat meningkatkan pengetahuan tentang makanan sehat

Penyuluhan tidak dapat membentuk perilaku yang benar mengenai gizi

f. Strategi Pendekatan

Guna keberhasilan progam penyuluhan maka perlu dilakukan pendekatan

kelompok dan individu kepada ibu balita

g. Sasaran Kegiatan

Ibu balita

h. Tempat dan Waktu

Tempat : Balai Desa Ngebruk

Waktu : Maret 2012

i. Penanggung Jawab

Nurus Sakinah

j. Biaya dan Sarana

Alat peraga (poster dan leaflet) : Rp. 30.000

Hadiah : Rp. 30.000

Total : Rp. 60.000

k. Indikator Keberhasilan

Page 11: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

- Berhasil Jika dari hasil posttest ada kenaikan minimal 10% dari pretest

- Tidak berhasil Jika dari hasil posttest tidak ada kenaikan minimal 10% dari

pretest

d) Penyuluhan Kader

a. Masalah

Hasil distirbusi menunjukkan kader Desa Ngebruk tidak pernah

melakukan pemberian PMT pada balita

b. Penyebab Masalah

Rendahnya tingkat pengetahuan kader tentang pemberian PMT pada balita

yang berpengaruh terhadap kurangnya pengetahuan menganai gizi dan

kesehatan.

c. Tujuan Khusus

Ibu-ibu kader mampu menjelaskan maksud dari PMT dalam waktu 5 menit

dengan benar

Ibu-ibu kader mampu menjelaskan manfaat PMT bagi batita dalam waktu

5 menit

Ibu-ibu kader mampu menyebutkan macam PMT dalam waktu 5 menit.

d. Materi Kegiatan

Materi yang disajikan pada penyuluhan kelompok ini antara lain :

arti PMT

manfaat PMT bagi balita

macam-macam PMT

Page 12: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Adapun kegiatan yang dilakukan adalah dengan pemberian pre test

kemudian memberikan penyuluhan pada anak sekolah selanjutnya dilakukan

post test untuk mengetahui seberapa tingkat pemahaman mengenai materi

yang telah diberikan sebelumnya.

e. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

Penyuluhan yang dilakukan mendapat partisipasi kader

Penyuluhan dapat meningkatkan pengetahuan tentang pemberian PMT

balita

Penyuluh dapat membentuk perilaku yang benar mengenai gizi

Asumsi Negatif

Penyuluhan yang dilakukan tidak mendapat partisipasi dari kader

Penyuluhan tidak dapat meningkatkan pengetahuan tentang pemberian

PMT

Penyuluhan tidak dapat membentuk perilaku yang benar mengenai gizi

f. Strategi Pendekatan

Guna keberhasilan progam penyuluhan maka perlu dilakukan pendekatan

kelompok dan individu kepada kader

g. Sasaran Kegiatan

Kader

h. Tempat dan Waktu

Tempat : Balai Desa Ngebruk

Waktu : Maret 2012

i. Penanggung Jawab

Page 13: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Ardisah Fajar

j. Biaya dan Sarana

Alat peraga (poster dan leaflet) : Rp. 30.000

Hadiah : Rp. 30.000

Total : Rp. 60.000

k. Indikator Keberhasilan

Berhasil Jika dari hasil posttest ada kenaikan minimal 10% dari pretest

Tidak berhasil Jika dari hasil posttest tidak ada kenaikan minimal 10% dari

pretest

2. PENANGANAN PERBAIKAN GIZI

a. Masalah

Berdasarkan data yang diperoleh dari baseline data yang dilakukan

pada tanggal 7-12 November 2011 di Desa Ngebruk Prevalensi status gizi

kurang sebanyak 14% dan gizi buruk sebanyak 5%.

b. Penyebab Masalah

Kurangnya intake energi dan protein yang diperoleh balita. Tingkat

konsumsi energi dan tingkat konsumsi protein balita masih banyak yang

tergolong defisit.

c. Tujuan khusus

Memperbaiki status gizi balita KEP

d. Materi Kegiatan

Pemberian PMT bagi balita KEP

Page 14: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

e. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

kegiatan yang dilakukan mendapat partisipasi dari masyarakat dan ibu

balita

kegiatan dapat meningkatkan status gizi balita

Asumsi Negatif

Kegiatan yang dilakukan tidak mendapat partisipasi dari ibu balita

maupun masyarakat

kegiatan tidak dapat meningkatkan status gizi balita

f. Strategi dan Metode Pendekatan

Guna keberhasilan progam penyuluhan maka perlu dilakukan pendekatan

kelompok dan individu kepada balita penderita KEP

g. Sasaran Kegiatan

Balita penderita KEP

h. Tempat dan Waktu

Balai desa Ngebruk

i. Penangnggung Jawab

Afif Qonita

j. Biaya dan Sarana

Pengadaan PMT Rp 200.000,00

k. Indikator Keberhasilan

Dikatakan berhasil jika ada peningkatan status gizi balita KEP

Page 15: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

3. REFRESHING KADER

a. Masalah

Dari pengumpulan data dasar, 58 % kader yang kurang memiliki

pengetahuan tentang posyandu, 81% kader kurang mengetahui pengetahuan

tentang KEP, pengetahuan kader yang harusnya menguasasi tetapi masih

terdapat yang belum menguasai dan keterampilan kader yang harusnya bisa

masih ditemukan yang kurang.

b. Penyebab Masalah

Kurangnya pelatihan dan penyuluhan untuk mengembangkan keterampilan

kader tentang posyandu, KEP, dan masalah gizi lainnya.

c. Tujuan

Tujuan Umum

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan kader agar lebih

mampu melaksanakan UPGK

Tujuan Khusus

Kader dapat melakukan minimal 5 langkah kritis penimbangan secara

benar

Kader dapat melakukan 5 langkah pengukuran tinggi badan secara benar

Kader dapat melakukan 7 langkah pengukuran menggunakan LLA

kader dapat menetapkan sistem 5 meja di posyandu

Kader dapat membuat dan melakukan pencatatan serta pelaporan yang

benar

Kader dapat melakukan pencatatan tentang balok SKDN

Kader dapat mencatat dan membaca KMS dengan benar

Meningkatkan pengetahuan tentang makanan sehat

Meningkatkan pengetahuan tentang GAKY

Meningkatkan pengetahuan tentang Anemia

Meningkatkan pengetahuan tentang KVA

Meningkatkan pengetahuan tentang KEP

Meningkatkan pengetahuan tentang Diare

d. Asumsi Perencanaan

Page 16: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Asumsi Positif

apabila ada partisipasi dari kader dengan kehadirannya dalam pelatihan

kader dan adanya dukungan dari Puskesmas dan Desa serta tersedianya

sarana prasarana yang diperlukan dalam pelatihan dan refteshing kader

tersebut.

Asumsi Negatif

apabila tidak ada partisipasi dari kader dengan kehadirannya dalam

pelatihan kader dan tdak adanya dukungan dari Puskesmas dan Desa, serta

tidak tersedianya saranan prasarana yang diperlukan dalam refresing kader

tersebut

e. Sasaran

Seluruh kader yang ada dari masing-masing Rukun Warga

f. Kegiatan

Pelatihan kader, penyuluhan dan pendidikan singkat kepada kader

g. Strategi Pendekatan atau Metode

Kelompok dengan simulasi, ceramah, tanya jawab dan demonstrasi

h. Tempat dan Waktu

Tempat : Balai Desa Ngebruk

Waktu : Maret 2012

i. Organisasi Tenaga Pelaksana

Penaggung jawab: Ayu Putri

Ketua : Afif Qonita L

Wakil Ketua : Lailatul Maghfiroh

Sekretaris : Devi Wulandari S

Bendahara : Nurus Sakina

Sie Perlengkapan : Sofiyah Nur Lailiyah

Sie Konsumsi : Ardisyah Fajarningtyas

Page 17: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

j. Biaya

a) Masyarakat : Disesuaikan

b) Mahasiswa : Rp 60.000

k. Materi

1. Makanan Sehat

- Apa itu makanan sehat

- Bagainana memilih makanan sehat

- Sumber-sumber makanan sehat

2. GAKY

- Apa itu GAKY

- Penyebab GAKY

- Akibat GAKY

- Terjadi didaerah mana saja

- Penanggulangan dan pencegahan

- Sumber iodium

- Penggunaan garam beyodium

3. Anemia

- Apa itu anemia

- Penyebab Anemia

- Gejala Anemia

- Akibat Anemia

- Sering terjadi pada siapa saja

- Penanggulangan dan pencegahan

- Sumber-sumber zat besi

4. KVA

- Apa itu KVA

- Penyebab KVA

- Gejala KVA

- Akibat KVA

- Sering terjadi pada siapa saja

- Penanggulangan dan pencegahan

- Sumber-sumber vitamin A

Page 18: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

5. KEP

- Apa itu KEP

- Penyebab KEP

- Gejala KEP

- Akibat KEP

- Sering terjadi pada siapa saja

- Penanggulangan dan pencegahan

- Sumber-sumber tinggi energi dan protein

6. Pencatatan dan Pelaporan

Bagaimana cara melakukan pencatatan dan pelaporan yang benar,

yaitu dengan praktek

7. Sistem 5 meja posyandu

- Apa itu sistem 5 meja

- Bagaimana sistem 5 meja

- Apa manfaat dari sistem 5 meja

8. Minimal 5 langkah kritis penimbangan (dalam 9 langkah penimbangan)

- Bagaimana minimal 5 langkah penimbangan

- Manfaat dan tujuan minimal 5 langkah penimbangan

9. Lima langkah pengukuran tinggi badan dengan menggunakan mikrotoa

- Bagaimana 5 langkah dalam melakukan pengukuran tinggi badan

- Manfaat dan tujuan 5 langkah pengukuran tinggi badan

10. Lima langkah pengukuran LLA

- Bagaimana 5 langkah dalam melakukan pengukuran LLA

- Manfaat dan tujuan 5 langkah pengukuran LLA

11. Pengisian balok SKDN

- Bagaimana cara mengisi balok SKDN dengan benar

- Fungsi, manfaat dan tujuan pengisian balok SKDN

12. Diare

- Apa itu Diare

- Penyebab Diare

- Gejala Diare

- Akibat Diare

Page 19: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

- Penanggulangan atau pencegahan

l. Evaluasi

Dengan dilakukannnya tes tertulis dan praktek langsung terhadap

metode yang telah diberikan kepada posyandu

- Berhasil jika > 60% materi dapat dipraktekan untuk evaluasi keterampilan

dan dijawab dengan benar (post-test) untuk pengetahuan

- Tidak berhasil apabila < 60% materi dapat dipraktekan untuk evaluasi

keterampilan dan dijawab dengan benar (post-test) untuk pengetahuan

m. Sarana dan Prasarana

Papan tulis, food models, poster, alat tulus, buku register, buku pedoman

KMS, meja, kursi, dacin, mikrotoa, LLA dan perlengkapannya.

4. INTERVENSI LANGSUNG

a) Pemberian Garam Beryodium

a. Masalah

Berdasarakan hasil palpasi di SDN Ngebruk I Desa Ngebruk TGR-nya

23% yang tergolong endemic sedang

b. Penyebab Masalah

Kurangnya pengetahuan anak sekolah dan masyarakat tentang garam

beryodium, sehingga contoh garam beryodium yang diberikan dapat

digunakan dalam pengolahan makanan sehari-hari

c. Tujuan

Tujuan umum :

Sebagai sarana penyuluhan tentang pentingnya garam beryodium

Tujuan Khusus:

Mengurangi kejadian gondok

Page 20: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Memperbaiki penggunaan garam dalam pengolahan makanan

d. Materi Kegiatan :

Pemberian Garam Beryodium

e. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

Apabila ada dukungan dari pihak desa, sekolah dan polindes, serta

tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.

Asumsi Negatif

Apabila tidak ada dukungan dari pihak desa dan polindes, serta tersedianya

sarana dan prasarana yang diperlukan.

f. Strategi Pendekatan

Pendekatan langsung pada pihak sekolah, desa dan polindes

g. Sasaran

Siswa SDN 01 Ngebruk

h. Kegiatan

Pemberian garam beryodium

i. Tempat dan waktu

Tempat : SDN 01 Ngebruk

Waktu : Maret 2011

j. Organisasi Tenaga Pelaksana

Penanggung jawab : Nurus Sakinah

Ketua : Ardisyah F.

Wakil Ketua : Sofiyah Nurlailiyati

Sekretaris : Devi Wulandari

Bendahara : Apip Qonita

Page 21: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Sie perlengkapan : lailatul M.

Sie Konsumsi : Ayu Putri

k. Biaya dan Sarana

Mahasiswa : 20.000

b) Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

a. Masalah

Anak balita dengan status gizi (BB/U) 20% kurang dan 7% buruk

Anak balita dengan status gizi (BB/TB) 16% kurus dan 16% sangat kurus

Anak balita dengan satus gizi (TB/U) 27% pendek

b. Tujuan

Tujuan umum

Sebagai sarana penyuluhan pada ibu-ibu balita tentang manfaat pemberian

PMT pada balita.

Tujuan Khusus

Mengoptimalkan status gizi balita

Memperbaiki tingkat konsumsi energi dan protein

c. Materi Kegiatan

Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

d. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

Apabila ada dukungan dari pihak desa, sekolah dan polindes, serta

tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.

Asumsi Negatif

Apabila tidak ada dukungan dari pihak desa dan polindes, serta tersedianya

sarana dan prasarana yang diperlukan.

Page 22: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

e. Strategi Pendekatan

Pendekatan langsung pada pihak desa, polindes dan masyarakat setempat

f. Sasaran

Anak Balita

g. Kegiatan

Pemberian Makanan Tambahan (PMT)

h. Tempat dan waktu

Tempat : Balai Desa

Waktu : Maret 2011

i. Organisasi Tenaga Pelaksana

Penanggung jawab : Ayu Putri Aulia

Ketua : Ardisyah F.

Wakil Ketua : Sofiyah Nurlailiyati

Sekretaris : Nurus Sakinah R.

Bendahara : Lailatul Maghfirah

Sie perlengkapan : Apip Qonita, Ayu Putri

Sie Konsumsi : Devi Wulandari

j. Biaya dan Sarana

Mahasiswa : 20.000

c) Pemasangan Papan PUGS

a. Masalah

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi sehingga papan PUGS

dapat digunakan sebagai bahan tambahan informasi.

b. Tujuan

Page 23: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Sebagai inventaris polindes dalam menunjang peningkatan pengetahuan

tentang gizi masyarakat Desa Ngebruk.

c. Materi Kegiatan

Pesan Umum Gizi Seimbang (PUGS)

d. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

Apabila ada dukungan dari pihak desa dan polindes, serta tersedianya

sarana dan prasarana yang diperlukan.

Asumsi Negatif

Apabila tidak ada dukungan dari pihak desa dan polindes, serta tersedianya

sarana dan prasarana yang diperlukan.

e. Strategi Pendekatan

Pendekatan langsung pada pihak desa dan polindes

f. Sasaran

Masyarakat Desa Ngebruk

g. Kegiatan

Pemasangan papan PUGS

h. Tempat dan waktu

Tempat : Polindes Ngebruk

Waktu : Maret 2011

i. Organisasi Tenaga Pelaksana

Penanggung jawab : Kepala Desa Ngebruk

Ketua : Apip Qonita

Wakil Ketua : Devi Wulandari

Sekretaris : Lailatul M.

Bendahara : Nurus Sakinah

Page 24: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Sie perlengkapan : Devi Wulandari, ardiysah F.

Sie Konsumsi : Sofiyah Nurlailiyati

j. Biaya dan Sarana

Mahasiswa : 20.000

d) Pemasangan Poster di Masing-Masing Posyandu

a. Masalah

Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang gizi berdasarkan kuesioner

yang telah diisi oleh responden sehingga poster dapat digunakan sebagai

tambahan informasi. Tema pembuatan poster dapat didasarkan dari penetapan

skala prioritas masalah.

b. Tujuan

Sebagai inventaris posyandu dalam menunjang minat ibu-ibu untuk datang

secara rutin dan memperoleh informasi yang lebih.

c. Materi Kegiatan :

- Poster Gaky

- Poster KEP

- Poster ASI, dll

d. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

Apabila ada dukungan dari pihak desa, polindes, kader posyandu serta

tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.

Asumsi Negatif

Apabila tidak ada dukungan dari pihak desa, polindes, posyandu / kader

serta tersedianya sarana dan prasarana yang diperlukan.

e. Strategi Pendekatan

Page 25: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Pendekatan langsung pada pihak desa, polindes dan kader posyandu

f. Sasaran

Masyarakat Desa Ngebruk pada umumnya serta kader, ibu balita, ibu

hamil, ibu menyusui yang datang ke posyandu sebagai pengguna pada

khususnya.

g. Kegiatan

Pemasangan poster di masing-masing posyandu.

h. Tempat dan waktu

Tempat : Masing-masing posyandu Desa Ngebruk

Waktu : Maret 2012

i. Organisasi Tenaga Pelaksana

Penanggung jawab : Kepala Desa Ngebruk

Ketua : Nurus Sakinah Rojabiyah

Wakil Ketua : Apip Qonita

Sekretaris : Ayu Putri

Bendahara : lailatul M.

Sie perlengkapan : Sofiyah Nurlaliyati, Devi Wulandari

Sie Konsumsi : Ardisyah F.

j. Biaya dan Sarana

Mahasiswa : 20.000

PENJARINGAN KASUS

Page 26: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

a. Masalah

Berdasarkan data tingkat konsumsi balita yang didapat, kasus balita

dengan tingkat konsumsi energi termasuk deficit tingkat berat 38,6%.

Permasalahan ini merupakan landasan dasar perlu adanya suatu penjaringan

kasus gizi kurang untuk mendeteksi sekaligus menganalisis faktor apa saja

yang menyebabkan timbulnya permasalahan tersebut.

b. Tujuan

1. Umum

Mengidentifikasi masalah gizi di wilayah Desa Ngebruk

2. Khusus

a) Mengetahui balita yang gizi kurang

b) Mengetahui karateristik keluarga dengan gizi

kurang

c) Menganalisa penyebab kurang gizi pada balita

c. Materi Kegiatan

Penjaringan kasus balita gizi kurang

d. Asumsi Perencanaan

1. Positif

a) Adanya kerjasama yang baik dengan berbagai

instansi dan masyarakat

b) Tersedia tenaga pelaksana

c) Tingginya kemampuan masyarakat

2. Negatif

a) Dedikasi pelaksana kurang

b) Tingkat pendidikan penduduk rendah

e. Strategi Pendekatan

Pendekatan individu

Page 27: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

f. Sasaran Kegiatan

Data balita yang diketahui gizi kurang :

No.Nama

Balita

Usia

(bln)

Nama

OrtuAlamat

BB

(kg)

bln

Des

Status

gizi

g. Tempat dan Waktu

1. Hari/tanggal : Maret 2011

2. Waktu : Hari ke 2- 13/07.00 s/d selesai

3. Tempat : Rumah penduduk

h. Penanggung Jawab dan Tenaga Pelaksana

1. Penanggung jawab : Bidan Desa

2. Ketua : Afif

3. Wakil : Adisah

4. Sekretaris : Sofiyah

5. Humas : Sakinah dan Devi

Page 28: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

6. Perlengkapan : Laila dan Ayu

i. Metode Pelaksanaan

Wawancara dan observasi

j. Biaya dan Sarana

Sumber Dana :

Mahasiswa @ Rp. 10.000 = Rp. 70.000

Rincian Pengeluaran :

Transportasi = Rp. 10.000

Pengadaan materi = Rp. 10 0.000 +

= Rp. 60.000

Alat yang diperlukan :

Data register posyandu, alat tulis, form penjaringan kasus.

k. Evaluasi

1. Berhasil

Bila masing-masing mahasiswa mendapatkan masalah gizi

2. Tidak berhasil

Bila masing-masing mahasiswa tidak mendapatkan masalah gizi.

Page 29: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

LINTAS SEKTOR

a. Latar Belakang

Pengetahuan tentang gizi dan kesehatan sangat penting untuk berbagai

golongan masyarakat karena dengan pengetahuan tersebut masyarakat dapat hidup

sehat. Penyuluhan merupakan salah satu media untuk menyampaikan

pengetahuan. Oleh karena itu, dilakukan penyuluhan kepada anak SD, ibu hamil,

ibu menyusui, ibu balita dan kader. Namun kegiatan tersebut akan berjalan dengan

lancar jika didukung oleh pihak-pihak terkait.

b. Tujuan

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan ketrampilan ibu balita, ibu hamil,

ibu menyusui, kader dan anak SD.

c. Asumsi Perencanaan

Asumsi Positif

Apabila ada partisipasi dari ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui, kader

dan anak SD dengan kehadirannya dalam setiap penyuluhan. Serta tersedianya

sarana prasarana yang diperlukan dalam penyuluhan tersebut.

Asumsi Negative

Apabila tidak ada partisipasi dari ibu balita, ibu hamil dan ibu menyusui,

kader dan anak SD dengan kehadirannya dalam setiap penyuluhan. Serta

tersedianya sarana prasarana yang diperlukan dalam penyuluhan tersebut.

d. Sasaran

Seluruh bu balita, ibu hamil, dan ibu menyusui yang ada di desa Ngebruk

Seluruh Kader yang ada dari masing-masing dusun di desa Ngebruk

Seluruh siswa SD kelas 4,5 dan 6 di SD Ngebruk 1

Page 30: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

e. Kegiatan

Penyuluhan pada ibu balita, ibu hamil, ibu menyusui, kader dan anak SD

f. Strategi Pendekatan atau Metode

Ceramah, diskusi dan tanya jawab

g. Tempat dan Waktu

Tempat : Balai Desa Ngebruk

Waktu : Bulan Maret 2012

h. Organisasi Tenaga Pelaksana

Penanggung jawab : Kepala Desa Ngebruk

Ketua : Afif Qonita L

Wakil Ketua : Sofiyah Nur L

Sekretaris : Ardisyah F.

Bendahara : Nurus Sakinah

Sie Perlengkapan : Devi Wuladari S

Ayu Putri A.H

Sie Konsumsi : Lailatul Magfiroh

i. Biaya

Disesuaikan

j. Materi

Pengetahuan tentang komposisi MP-ASI

Pengetahuan tentang garam beryodium ke ibu balita

Pengetahuan kader tentang ciri balita sehat

Page 31: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Pengetahuan kader tentang bahan makanan mencegah kurang darah

Pengetahuan tentang pemberian MP-ASI ke ibu balita

Pengetahuan kader tentang fungsi KMS

Pengetahuan keder tentang balok SKDN (refreshing kader)

Pengetahuan tentang tahapan pemberian makan ke ibu balita

Pengetahuan kader tentang pertumbuhan Balita

Pengetahuan kader tentang bentuk makan untuk Balita

Pengetahuan kader tentang makanan untuk penderita KEP

Pengetahuan kader tentang akibat dari kekurangan yodium

Pengetahuan kader tentang upaya penanggulangan GAKY

Pengetahuan kader tentang Pemberian Makanan Tambahan

Pengetahuan tentang pemberian PASI ke ibu Balita

Pengetahuan tentang makanan sehat untuk ibu Hamil

Pengetahuan tentang makanan sehat kepada ibu Balita

Pengetahuan kader tentang tindakan untuk penderita BGM

Pengetahuan Kader tentang berat badan ideal untuk balita

Pengetahuan Kader tentang tanda-tanda KEP

Pengetahuan Kader tentang anemia

Pengetahuan anak sekolah tentang kebersihan diri

Pengetahuan Kader tentang vitamin-vitamin agar zat besi mudah diserap tubuh

Pengetahuan Kader tentang makanan yang dibatasi saat diare

Page 32: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Pengetahuan Kader tentang pengertian Kwashiorkor

Pengetahuan Kader tentang tanda-tanda Kwashiorkor

Pengetahuan kader tentang vitamin untuk penderita KEP

Pengetahuan Kader tentang kadungan makanan yang dapat membantu penyerapan

vitamin A

Pengetahuan ibu hamil tentang imunisasi TT

Pengetahuan Kader tentang penyebab anemia

Pengetahuan anak sekolah tentang sarapan

Pengetahuan Kader tentang meja pelayanan di posyandu (refreshing kader)

Pengetahuan Kader tentang penyebab KEP

Pengetahuan Kader tentang umur balita saat diberi vitamin A

Pengetahuan Kader tentang warna kapsul vitamin A

Pengetahuan Kader tentang cara pemberian ASI saat diare pada balita

Pengetahuan ibu hamil tentang pentingnya olahraga

Pengetahuan anak sekolah tentang frekuensi makan

Pengetahuan Kader tentang pengertian marasmus

Pengetahuan Kader tentang ciri-ciri marasmus

Pengetahuan anak sekolah tentang kesehatan lingkungan kelas

Pengetahuan anak sekolah tentang jajanan sehat

Pengetahuan ibu menyusui tentang menyusui yang baik

Pengetahuan ibu hamil tentang status gizi beresiko KEK

Page 33: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

k. Sarana dan Prasarana

Papan tulis, food models, poster, leaflet, alat tulis, dan perlengkapan lainnnya.

l. Evaluasi

Dengan dilakukannya tes tertulis dan praktek langsung terhadap materi

penyuluhan yang telah diberikan kepada ibu balita, ibu hamil, ibu menyusui,

kader dan anak SD

- Berhasil jika > 60% materi penyuluhan dapat dijawab dengan benar (post

test) untuk pengetahuan.

- Tidak berhasil apabila < 60 % materi dapat dijawab dengan benar (post test)

untuk pengetahuan.

TEKNOLOGI TEPAT GUNA

a. Masalah

Hasil produksi pertanian yang paling banyak di Desa Ngebruk adalah

singkong, tempe, jagung, labu siam, dll. Dimana hasil produksi pertanian ini

kurang dimanfaatkan, lebi banyak dikonsumsi dalam bentuk digoreng.

Sehingga diperlukan teknologi tepat guna untuk meningkatkan pemanfaatan

bahan makanan local tersebut.

b. Penyebab masalah

Kurangnya pengetahuan untuk mendayagunakan hasil alam yang ada di Desa

menggunakan teknologi tepat guna.

c. Tujuan

Tujuan Umum

Memberikan pengetahuan kepada masyarakat Desa Ngebruk mengenai

teknologi tepat guna untuk hasil-hasil yang melimpah sehingga dapat bernilai

Page 34: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

jual tinggi untuk meningkatkan perekonomian serta memvariasikan bahan

makanan yang ada.

Tujuan Khusus

- Meningkatkan ketrampilan dan menambah wawasan pengetahuan dan

pemanfaatan bahan makanan local.

- Ibu dapat memadukan dan mengolah bahan makanan local yang ada

sehingga menghasilkan variasi makanan yang menarik dan bergizi.

d. Asumsi Perencanaan

1. Positif apabila ada dukungan dari masyarakat dan tersedianya sarana dan

prasarana yang diperlukan serta masyarakat dapat melaksanakan dengan

baik.

2. Negatif apabila tidak ada dukungan dari masyarakat dan tersedianya

sarana dan prasarana yang ada.

e. Sasaran

Ibu – Ibu kader, ibu- ibu PKK, Masyarakat umumnya

f. Kegiatan

Demo pembuatan teknologi tepat guna

g. Strategi Pendekatan atau Metode

Pendekatan kelompok

h. Tempat dan Waktu

Tempat : Balai Desa Ngebruk

Waktu : Maret 2012

i. Organisasi Tenaga Pelaksana

Penanggung jawab : Kepala Desa Ngebruk

Ketua : Afif Qonita Lutfiyah

Wakil Ketua : Ardisah Fajarningtyas

Sekertaris : Lailatul Magfiroh

Page 35: POA Kelompok Dalam Bentuk Proposal

Bendahara : Nurus Sakinah

Sie Perlengkapan : Sofiyah Nur Lailiyah

Sie Konsumsi : Devi Wulandari

j. Biaya dan Sarana

Masyarakat : disesuaikan

Mahasiswa : 50.000

k. Materi

Resep – resep

l. Evaluasi

- Berhasil jika peserta demo lebih dari 50% dari undangan, dan ibu-ibu

mampu memperagakanya

- Tidak berhasil apabila peserta demo kurang dari 50% dari undangan, dan

ibu-ibu tidak bisa menerapkanya