Makalah Pkti Unit Operation Robi Maulana 1207154322

36
M A K A L A H PENGANTAR TEKNIK KIMIA DAN INDUSTRI RUANG LINGKUP DAN UNIT OPERASI TEKNIK KIMIA Oleh: ROBI MAULANA (1207154322) JURUSAN TEKNIK KIMIA

description

b

Transcript of Makalah Pkti Unit Operation Robi Maulana 1207154322

M A K A L A H

PENGANTAR TEKNIK KIMIA DAN INDUSTRI

RUANG LINGKUP DAN UNIT OPERASI

TEKNIK KIMIA

Oleh:

ROBI MAULANA (1207154322)

JURUSAN TEKNIK KIMIA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS RIAU

2012

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Segala puji kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah memberikan kita

semua iman dan takwa serta kesehatan baik jasmani maupun rohani sehingga pada saat

ini kita semua masih senantiasa dapat melaksanakan kewajiban-NYA yaitu mencari

ilmu. Tak lupa kita panjatkan shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar

Muhammad Saw yang telah menuntun kita dari jaman kebodohan (jahiliyah) kepada

jaman penerangan.

Makalah ilmiah ini dibuat oleh penulis sebagai tugas dan sebagai pemicu awal

masuknya penulis ke Universitas Riau Teknik Jurusan Teknik Kimia. Makalah ilmiah ini

tidak luput pula dari berbagai partisipasi kerabat-kerabat penulis baik bpk/ibu dosen,

teman-teman se-angkatan, maupun kerabat lainnya yang telah mambantu terbentuknya

karya ilmiah ini. Namun Makalah ilmiah ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,

mengingat dikerjakan dalam waktu yang singkat dan kekurang pahaman penulis

mengenai cara serta proses pembuatannya. Oleh karena itu jika pembaca memiliki

pesan dan saran mohon disampaikan kepada penulis untukrujukan bagi penulis dimasa yang

akan datang.

Semoga saja karya kecil ini dapat memberi sedikit wawasan kepada pembacanya

maupun penulis pribadi.

Wassalam.

Pekanbaru, 6 Maret 2013

Penulis

i

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR …………….………………………………………………….... i

DAFTAR ISI ………………………………………...………………………………….. ii

BAB I

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP TEKNIK KIMIA

1.1 Pengertian Teknik Kimia …...………………………..…………………………… 1

1.2 Ruang Lingkup Teknik Kimia (Unit Operation) …........…………………....……. 3

a. Neraca Massa ………….………………………..…………………………………4

b. Neraca Energi …………….………………………………………………………. 5

c. Peristiwa Perpindahan Massa ………..…………………………………………… 6

d. Reaksi Kimia …………………………………………….………………………. 7

e. Termokimia..…………………….…………………………………………………

9

f. Termodinamika ……………………………...…………………………………… 9

g. Mekanika Fluida ……………………………………................……………..….. 12

BAB II

PERAN DAN KONDISI TEKNIK KIMIA DI INDUSTRI INDONESIA

2.1 Peran Teknik Kimia dalam Pembangunan ……………....………………………… 16

a. Dalam Pembangunan Daerah ………………………………….………………… 16

b. Dalam Pembangunan Nasional ………………………………………………….. 17

2.2 Peranan Mahasiswa Teknik Kimia dalam Proses Perubahan ………….………….. 18

2.3 Kondisi Perindustrian Kimia Indonesia ……….…………………………………... 19

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan …………………………………………………………….…………. 21

3.2.Saran …………….……………...…………………………………………………. 21

DAFTAR PUSTAKA

ii

BAB I

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP

TEKNIK KIMIA

1.1 Pengertian Teknik Kimia

Menurut Bahasa atau asal katanya, Teknik adalah proses atau cara membuat

sesuatu, sedangkan Kimia adalah bahan-bahan yang bersifat biologis maupun fisis yang

sering digunakan oleh manusia didalam kehidupannya sehari-hari. Jika di gabung maka

teknik kimia menurut bahasa adalah proses/cara membuat sesuatu yang bahandasarnya

berupa zat baik bersifat biologis maupun fisis yang sering diketemukan dalam

kehidupan sehari-hari.

Menurut Pandangan Umum serta perkuliahan, Teknik kimia atau yang biasa

disebut Chemical Engineering adalah ilmu teknik atau rekayasa yang mempelajari

pemrosesan bahan mentah menjadi barang yang lebih berguna, dapat berupa barang jadi

ataupun barang setengah jadi. Ilmu teknik kimia diaplikasikan terutama dalam

perancangan dan pemeliharaan proses-proses kimia, baik dalam skala kecil maupun

dalam skala besar seperti perusahaan-perusahaan yang berbahan dasar kimia. Insinyur

teknik kimia yang pekerjaannya bertanggung jawab terhadap perancangan dan

perawatan proses kimia pada skala pabrik dikenal dengan sebutan "insinyur proses"

(process engineer).

Selain itu menurut pandangan penulis sendiri, Teknik Kimia adalah suatu ilmu

tentang rekayasa bahan kimia yang memproses bahan mentah menjadi bahan jadi

dengan mengutamakan unsur ekonomis dan dapat juga dikatakan ilmu ini adalah

induknya semua ilmu yang diketemukan dalam kehidupan sehari-hari.

Teknik Kimia ini sangat berbeda dengan Kimia Dasar, bukan hanya dalam

pengertiannya saja namun juga dalam pelajaran yang diajarkannya. Contohnya saja

dalam hal belajar, di Teknik Kimia kita tidak akan bertemu dengan pelajaran meneliti suatu

zat atau menemukan zat-zat baru yang biasa dilakukan oleh Kimia Dasar. Namun kita

akan lebih difokuskan untuk mengaplikasikan dan mengembangkan zat-zat yang sudah

diketemukan sebelumnya. Memang secara tidak langsung teknik kimia tidak

menemukan hal baru dalam dunia zat, namun dalam konteks produksi bahan-bahan

jadi, teknik kimialah yang berperan penting dalam menguasai bidang produksi di dalam

kehidupan sehari-hari. Seperti halnya membuat sebuah sabun, mungkin banyak orang

yang beranggapan bahwa sabun diketemukan oleh orang Kimia Dasar, namun

sebenarnya orang yang mengolah bahan menjadi sabun dengan harga ekonomis itu

hanya dilakukan oleh orang Teknik Kimia.

Jadi salahlah anggapan orang yang mengatakan bahwa semua orang teknik kimia

konteksnya tidak jauh dari mencari dan menemukan zat-zat kimia. Lalu dalam hal

skala yang dipelajarinya juga jauh berbeda, orang-orang Kimia dasar biasanya

melakukan percobaan dengan skala yang kecil, berbeda dengan orang-orang Teknik

Kimia yang biasa melakukan percobaan dengan skala besar dikarenakan percobaan

tersebut akan

diterapkan pada bidang industri. Jadi jelaslah pengertian Teknik Kimia dan Kimia

dasar sangat jauh berbeda baik dalam segi pelajaran maupun pekerjaan yang akan

dihadapinya.

Kemajuan kehidupan manusia menuntut kehidupan hidup yang semakin banyak

dan beragam, seperti pakaian, makanan, obat-obatan, rumah tinggal, alat-alat rumah

tangga, kendaraan dan informasi. Kebutuhan-kebutuhan tersebut perlu disediakan dalam

jumlah yang cukup dan waktu yang singkat serta harga yang relatif murah. Untuk

menjawab tantangan tersebut diperlukan teknologi proses yang memadai, sehingga

tujuan penyediaan kebutuhan tersebut dapat tercapai. Dalam teknologi proses inilah

peran pendidikan teknik kimia diperlukan. Bidang teknik kimia mempelajari cara

mengubah secara ekonomis suatu bahan melalui proses kimia ataupun fisika menjadi

bahan lain yang bermanfaat dan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi.

Jurusan Teknik Kimia dirancang untuk menghasilkan lulusan yang mampu

merancang, mengoperasikan dan memelihara peralatan proses secara handal, efisien dan

produktif. Bidang aplikasi teknik kimia sangat luas, seperti pada industri petrokimia,

minyak dan gas bumi, tekstil, polimer, makanan dan obat-obatan, khususnya dalam hal

perancangan alat proses, serta produksi dan operasional. Selain bidang aplikasi tersebut,

lulusan jurusan Teknik Kimia dapat bekerja di bidang pendidikan dan penelitian teknik

kimia, pemasaran peralatan proses dan bahan kimia, serta sebagai konsultan bidang

teknik kimia. Pesatnya pertumbuhan industri kimia dan terbatasnya lulusan pendidikan

tinggi teknik kimia, memberikan prospek yang cerah bagi lulusan teknik kimia pada

masa yang akan datang.

Dengan dukungan kurikulum yang up-to-date, tenaga pengajar berderajat doktor dan

master lulusan dalam dan luar negeri, fasilitas laboratorium yang lengkap (laboratorium

ilmu-ilmu dasar, pengantar teknik kimia, operasi teknik kimia, teknologi pembuatan

benang dan kain, teknologi kimia tekstil dan evaluasi tekstil) diharapkan dapat

menghasilkan tenaga ahli teknik kimia yang berkualitas.

1.2 Ruang Lingkup dan Unit Operasi Teknik Kimia

Ruang Lingkup teknik kimia sangatlah luas, mereka bukan hanya menitik

beratkan pekerjaannya untuk menghasilkan proses yang ekonomis namun juga

bagaimana menghadapi kendala-kendala yang akan dihadapi selama proses berlangsung.

Untuk mencapai tujuan ini, seorang insinyur teknik kimia dapat menyederhanakan atau

memperumit aliran proses produksi untuk memperoleh proses yang ekonomis. Selain

melalui perancangan aliran proses produksi, seorang insinyur teknik kimia juga dapat

menghasilkan proses yang ekonomis dengan merancang kondisi operasi. Beberapa

reaksi kimia memiliki laju reaksi yang lebih tinggi pada tekanan atau temperatur

operasi yang lebih tinggi. Proses produksi amonia adalah contoh dari pemanfaatan

tekanan tinggi. Agar laju pembentukan amonia cepat, reaksi dilangsungkan dalam suatu

reaktor bertekanan tinggi. Proses-proses kimia berlangsung dalam peralatan proses.

Peralatan proses umumnya merupakan satu unit operasi. Unit-unit operasi

kemudian dirangkaikan untuk melakukan berbagai kebutuhan dari sintesa kimia ataupun

dari proses pemisahan. Pada beberapa unit operasi, peristiwa sintesa kimia dan proses

pemisahan berlangsung secara bersamaan. Penggabungan dari keduanya ini bisa dilihat

dari proses distilasi reaktif. Semua ini hanya dapat dilakukan oleh orang-orang yang

menguasai bidang teknik kimia. Ruang Lingkup yang menjadi dasar Teknik Kimia dan

beberapa Unit Operasinya antara lain :

1.2.1 Neraca Massa

Neraca Massa adalah cabang keilmuan yang mempelajari kesetimbangan massa

dalam sebuah sistem. Dalam neraca massa, sistem adalah sesuatu yang diamati atau

dikaji. Neraca massa adalah konsekuensi logis dari Hukum Kekekalan Massa yang

menyebutkan bahwa di alam ini jumlah total massa adalah kekal; tidak dapat

dimusnahkan ataupun diciptakan. Contoh dari pemanfaatan neraca massa adalah untuk

merancang reaktor kimia, menganalisa berbagai alternatif proses produksi bahan kimia,

dan untuk memodelkan pendispersian polusi. Massa yang masuk ke dalam suatu sistem

harus keluar meninggalkan sistem tersebut atau terakumulasi di dalam sistem.

Konsekuensi logis hukum kekekalan massa ini memberikan persamaan dasar neraca

massa : [massa masuk] = [massa keluar] + [akumulasi massa]

dengan [massa masuk] merupakan massa yang masuk ke dalam sistem, [massa

keluar] merupakan massa yang keluar dari sistem, dan [akumulasi massa] merupakan

akumulasi massa dalam sistem. Akumulasi massa dapat bernilai negatif atau positif.

Pada umumnya, neraca massa dibangun dengan memperhitungkan total massa

yang melalui suatu sistem. Pada perhitungan teknik kimia, neraca massa juga dibangun

dengan memperhitungkan total massa komponen-komponen senyawa kimia yang melalui

sistem (contoh: air) atau total massa suatu elemen (contoh: karbon). Bila dalam sistem

yang dilalui terjadi reaksi kimia, maka ke dalam persamaan neraca massa ditambahkan

variabel [produksi] sehingga persamaan neraca massa menjadi:

[massa masuk] + [produksi] = [massa keluar] + [akumulasi massa]

Variabel [produksi] pada persamaan neraca massa termodifikasi merupakan laju reaksi

kimia. Laju reaksi kimia dapat berupa laju reaksi pembentukan ataupun laju reaksi

pengurangan. Oleh karena itu, variabel [produksi] dapat bernilai positif atau negatif.

Jenis Neraca Massa : Neraca massa dapat berjenis integral atau diferensial. Suatu

neraca massa integral menggunakan pendekatan kotak hitam dan berfokus pada

karakteristik menyeluruh dari sistem. Sementara itu, neraca massa diferensial berfokus

pada detail yang terjadi dalam sistem (yang juga mempengaruhi karakteristik

menyeluruh). Untuk membuat suatu neraca massa integral, pada awalnya harus

diidentifikasi batasan sistem, bagaimana sistem terhubung dengan lingkungan dan

bagaimana lingkungan mempengaruhi sistem. Pada beberapa sistem, batasan sistem

dengan mudah dapat diidentifikasi. Contohnya adalah suatu tangki reaktor dengan

dinding tangki sebagai batas sistem. Pada tangki reaktor ini, lingkungan mempengaruhi

sistem melalui saluran masuk tangki dan saluran keluar tangki. Untuk kasus seperti

studi tanah perhutanan, penetapan vegetasi sebagai eksternal atau internal sistem

(pendefinisian batasan sistem) sangat tergantung dari fokus dan tujuan studi yang

dilakukan. Untuk membuat suatu neraca massa diferensial, pada awalnya perlu

diidentifikasi detail yang ada dalam sistem. Reaksi yang terjadi dalam sistem dan

senyawa kimia apa saja yang terlibat di dalamnya perlu dengan jelas diketahui.

1.2.2 Neraca Energi

Neraca Energi adalah cabang ke ilmuan yang mempelajari kesetimbangan energi

dalam sebuah sistem. Neraca energi dibuat berdasarkan pada hukum pertama

termodinamika. Hukum pertama ini menyatakan kekekalan energi, yaitu energi tidak

dapat dimusnahkan atau dibuat, hanya dapat diubah bentuknya. Perumusan dari neraca

energi suatu sistem mirip dengan perumusan neraca massa. Namun demikian, terdapat

beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu suatu sistem dapat berupa sistem tertutup

namun tidak terisolasi (tidak dapat terjadi perpindahan massa namun dapat terjadi

perpindahan panas) dan hanya terdapat satu neraca energi untuk suatu sistem (tidak

seperti neraca massa yang memungkinkan adanya beberapa neraca komponen). Suatu

neraca energi memiliki persamaan:

Energi masuk = Energi keluar + Energi akumulasi

Tidak seperti neraca massa yang memiliki variabel produksi, neraca energi tidak

memiliki variabel produksi. Hal ini disebabkan energi tidak dapat diproduksi, hanya

dapat diubah bentuknya. Namun demikian, bila terdapat suatu jenis energi diabaikan,-

misalnya bila neraca dibuat dengan hanya memperhitungkan energi kalor saja, maka

persamaan neraca energi akan menjadi

Kalor masuk + Kalor produksi = Kalor keluar + Kalor akumulasi

dengan Kalor produksi bernilai negatif jika kalor dikonsumsi. Neraca energi digunakan

secara luas pada bidang ilmu murni seperti fisika, biologi, kimia dan geografi.

1.2.3 Peristiwa Perpindahan Massa

Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan

untuk mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan

konsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem

Internasional, SI, massa diukur dalam satuan kilogram. Alat yang digunakan untuk

mengukur massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap tempat

selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan tetapi

berat kita di bumi dan di bulan berbeda.

Hubungan antara massa dan berat adalah massa*(percepatan gravitasi) merupakan

berat.

F= m*g.

F adalah force atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan gravitasi

(daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam bentuk

W=m*g,

di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa seseorang

akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut akan

berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub akan lebih

besar dari pada beratnya di katulistiwa).

Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas permukaan laut akan lebih besar

dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi. Hal ini disebabkan karena

percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di katulistiwa, dan percepatan-

gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di tempat yang lebih tinggi

(karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).

1.2.4 Reaksi Kimia

Reaksi kimia adalah suatu reaksi antar senyawa kimia atau unsur kimia yang

melibatkan perubahan struktur dari molekul, yang umumnya berkaitan dengan

pembentukan dan pemutusan ikatan kimia. Dalam suatu reaksi kimia terjadi proses

ikatan kimia, di mana atom zat mula-mula (edukte) bereaksi menghasilkan hasil

(produk). Berlangsungnya proses ini dapat memerlukan energi (reaksi endotermal) atau

melepaskan energi (reaksi eksotermal).

Ciri - ciri reaksi kimia

- Terbentuknya endapan

- Terbentuknya gas

- Terjadinya perubahan warna

- Terjadinya perubahan suhu atau temperatur

Kecepatan Reaksi, Ada beberapa hal yang mempengaruhi kecepatan reaksi antara lain :

1. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh ukuran partikel/zat

"Semakin luas permukaan zat maka semakin banyak tempat bersentuhan untuk

berlangsungnya reaksi". Luas permukaan zat dapat dicapai dengan cara

memperkecil ukuran zat tersebut. Contoh : Kentang yang diiris tipis lebih cepat

matang dibandingkan kentang yang berukuran besar dan belum diiris tipis.

2. Kecepatan Reaksi dipengaruhi oleh suhu atau temperatur

"Suhu juga dapat mempengaruhi kecepatan reaksi"

Contoh:

Susu yang dilarutkan dengan air panas lebih cepat larut dibandingkan susu

yang dilarutkan dengan air. '''Massa''' adalah sifat fisika dari suatu benda, yang

secara umum dapat digunakan untuk mengukur banyaknya materi yang

terdapat dalam suatu benda. Massa merupakan konsep utama dalam mekanika

klasik dan subyek lain yang berhubungan. Dalam Sistem Internasional, [SI],

massa diukur dalam satuan [kilogram]. Alat yang digunakan untuk mengukur

massa biasanya adalah timbangan. Tidak seperti berat, massa disetiap tempat

selalu sama. Misalnya: massa kita ketika di bumi dan di bulan sama, akan

tetapi berat kita di bumi dan di bulan berbeda.

Hubungan antara massa dan berat adalah massa x percepatan gravitasi merupakan

:

F= m x g .

F adalah ''force'' atau gaya/berat, m adalah massa, dan g adalah percepatan

[gravitasi] (daya tarik bumi). Beberapa orang menuliskan rumus tersebut dalam bentuk :

W= m x g

di mana W menyatakan weight atau berat/gaya. Menurut ilmu fisika, massa seseorang

akan selalu sama di manapun dia berada, akan tetapi berat orang tersebut akan

berbeda untuk satu tempat dengan tempat yang lain (berat orang tersebut di kutub akan lebih

besar dari pada beratnya di katulistiwa). Mirip dengan hal itu, berat suatu benda di atas

permukaan laut akan lebih besar dari pada beratnya pada puncak gunung yang tinggi.

Hal ini disebabkan karena percepatan gravitasi di kutub lebih besar daripada di

khatulistiwa, dan percepatan gravitasi di atas permukaan laut lebih besar dari pada di

tempat yang lebih tinggi (karena jaraknya ke pusat bumi lebih jauh).

1.2.5 Termokimia

Termokimia ialah cabang kimia yang berhubungan dengan hubungan timbal balik

panas dengan reaksi kimia atau dengan perubahan keadaan fisika. Secara umum,

termokimia ialah penerapan termodinamika untuk kimia. Termokimia ialah sinonim dari

termodinamika kimia.

Tujuan utama termodinamika kimia ialah pembentukan kriteria untuk ketentuan

penentuan kemungkinan terjadi atau spontanitas dari transformasi yang diperlukan.

Dengan cara ini, termokimia digunakan memperkirakan perubahan energi yang

terjadi dalam proses-proses berikut :

1. reaksi kimia

2. perubahan fase

3. pembentukan larutan

Termokimia ini terutama berkaitan dengan fungsi keadaan, berikut ini yang

ditegaskan dalam termodinamika :

Energi dalam (U)

Entalpi (H).

Entropi (S)

Energi bebas Gibbs (G)

Sebagian besar ciri-ciri dalam termokimia berkembang dari penerapan hukum I

termodinamika, hukum 'kekekalan' energi, untuk fungsi keadaan diatas.

1.2.5 Termodinamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos = 'panas' and dynamic = 'perubahan')

adalah fisika energi , panas, kerja, entropi dan kespontanan proses. Termodinamika

berhubungan dekat dengan mekanika statistik di mana banyak hubungan termodinamika

berasal.

Pada sistem di mana terjadi proses perubahan wujud atau pertukaran energi,

termodinamika klasik tidak berhubungan dengan kinetika reaksi (kecepatan suatu proses

reaksi berlangsung). Karena alasan ini, penggunaan istilah "termodinamika" biasanya

merujuk pada termodinamika setimbang. Dengan hubungan ini, konsep utama dalam

termodinamika adalah proses kuasistatik, yang diidealkan, proses "super pelan". Proses

termodinamika bergantung waktu dipelajari dalam termodinamika tak setimbang.

Karena termodinamika tidak berhubungan dengan konsep waktu, telah diusulkan

bahwa termodinamika setimbang seharusnya dinamakan termostatik. Hukum termodinamika

kebenarannya sangat umum, dan hukum-hukum ini tidak bergantung kepada rincian

dari interaksi atau sistem yang diteliti. Ini berarti mereka dapat diterapkan ke sistem di

mana seseorang tidak tahu apa pun kecuali perimbangan transfer energi dan wujud di

antara mereka dan lingkungan. Contohnya termasuk perkiraan Einstein tentang emisi

spontan dalam abad ke-20 dan riset sekarang ini tentang termodinamika benda hitam.

Konsep dasar dalam termodinamika : Pengabstrakan dasar atas termodinamika

adalah pembagian dunia menjadi sistem dibatasi oleh kenyataan atau ideal dari

batasan. Sistem yang tidak termasuk dalam pertimbangan digolongkan sebagai

lingkungan. Dan pembagian sistem menjadi subsistem masih mungkin terjadi, atau

membentuk beberapa sistem menjadi sistem yang lebih besar. Biasanya sistem dapat

diberikan keadaan yang dirinci dengan jelas yang dapat diuraikan menjadi beberapa

parameter. Sistem termodinamika adalah bagian dari jagat raya yang diperhitungkan.

Sebuah batasan yang nyata atau imajinasi memisahkan sistem dengan jagat raya,

yang disebut lingkungan. Klasifikasi sistem termodinamika berdasarkan pada sifat batas

system lingkungan dan perpindahan materi, kalor dan entropi antara sistem dan

lingkungan. Ada tiga jenis sistem berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi antara sistem dan

lingkungan :

1. Sistem terisolasi : tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan

lingkungan. Contoh dari sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti

tabung gas terisolasi.

2. Sistem tertutup : terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak

terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari

sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran

kerja dengan lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja

atau keduanya biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya :

-Pembatas adiabatic : tidak memperbolehkan pertukaran panas.

-Pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja.

3. Sistem terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda dengan

lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda disebut

permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka. Dalam kenyataan,

sebuah sistem tidak dapat terisolasi sepenuhnya dari lingkungan, karena pasti

ada terjadi sedikit pencampuran, meskipun hanya penerimaan sedikit penarikan

gravitasi. Dalam analisis sistem terisolasi, energi yang masuk ke sistem sama

dengan energi yang keluar dari sistem. Keadaan termodinamika : Ketika sistem

dalam keadaan seimbang dalam kondisi yang ditentukan, ini disebut dalam

keadaan pasti (atau keadaan sistem).

Untuk keadaan termodinamika tertentu, banyak sifat dari sistem

dispesifikasikan. Properti yang tidak tergantung dengan jalur di mana sistem

itu membentuk keadaan tersebut, disebut fungsi keadaan dari sistem. Bagian

selanjutnya dalam seksi ini hanya mempertimbangkan properti, yang merupakan

fungsi keadaan.

Jumlah properti minimal yang harus dispesifikasikan untuk menjelaskan

keadaan dari sistem tertentu ditentukan oleh Hukum fase Gibbs. Biasanya

seseorang berhadapan

dengan properti sistem yang lebih besar, dari jumlah minimal tersebut. Pengembangan

hubungan antara properti dari keadaan yang berlainan dimungkinkan.

Persamaan keadaan adalah contoh dari hubungan tersebut.

hukum Dasar Termodinamika - Hukum Terdapat empat Hukum Dasar yang berlak di

dalam sistem termodinamika, yaitu:

1. Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang

dengan sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan

lainnya.

2. Hukum Pertama Termodinamika

Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan

perubahan energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama

dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan

kerja yang dilakukan terhadap sistem.

3. Hukum kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini

menyatakan

bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung

untuk

meningkat seiring dengan meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

4. Hukum ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut.Hukum

ini menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol

absolut, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati

nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda

berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

1.2.6 Mekanika fluida dan Material.

Mekanika fluida adalah subdisiplin dari mekanika kontinum yang mempelajari

fluida (yang dapat berupa cairan dan gas). Mekanika fluida dapat dibagi menjadi

fluida statis dan fluida dinamis. Fluida statis mempelajari fluida pada keadaan diam

sementara fluida dinamis mempelajari fluida yang bergerak. Dalam pandangan secara

mekanis, sebuah fluida adalah suatu substansi yang tidak mampu menahan tekanan

tangensial. Hal ini menyebabkan fluida pada keadaan diamnya berbentuk mengikuti

bentuk wadahnya.

Asumsi : Seperti halnya model matematika pada umumnya, mekanika fluida

membuat beberapa asumsi dasar berkaitan dengan studi yang dilakukan. Asumsi-asumsi

ini kemudian diterjemahkan ke dalam persamaan-persamaan matematis yang harus

dipenuhi bila asumsi-asumsi yang telah dibuat berlaku. Mekanika fluida mengasumsikan

bahwa semua fluida mengikuti:

Hukum kekekalan massa

Hukum kekekalan momentum

Hipotesis kontinum, yang dijelaskan di bagian selanjutnya.

Terkadang, akan lebih bermanfaat (dan realistis) bila diasumsikan suatu fluida

bersifat inkompresibel. Maksudnya adalah densitas dari fluida tidak berubah ketika

diberi tekanan. Cairan terkadang dapat dimodelkan sebagai fluida inkompresibel

sementara semua gas tidak bisa. Selain itu, terkadang viskositas dari suatu fluida dapat

diasumsikan bernilai nol (fluida tidak viskos). Terkadang gas juga dapat diasumsikan

bersifat tidak viskos. Jika suatu fluida bersifat viskos dan alirannya ditampung dalam

suatu cara (seperti dalam pipa), maka aliran pada batas sistemnya mempunyai

kecepatan nol. Untuk fluida yang viskos, jika batas sistemnya tidak berpori, maka gaya

geser antara fluida dengan batas sistem akan memberikan resultan kecepatan nol pada

batas fluida.

Hipotesis kontinum : Fluida disusun oleh molekul-molekul yang bertabrakan satu

sama lain. Namun demikian, asumsi kontinum menganggap fluida bersifat kontinu.

Dengan kata lain, properti seperti densitas, tekanan, temperatur, dan kecepatan dianggap

terdefinisi pada titik-titik yang sangat kecil yang mendefinisikan REV (‘’Reference

Element of Volume’’) pada orde geometris jarak antara molekul-molekul yang

berlawanan di fluida. Properti tiap titik diasumsikan berbeda dan dirata-ratakan dalam

REV.

Dengan cara ini, kenyataan bahwa fluida terdiri dari molekul diskrit diabaikan.

Hipotesis kontinum pada dasarnya hanyalah pendekatan. Sebagai akibatnya, asumsi

hipotesis kontinum dapat memberikan hasil dengan tingkat akurasi yang tidak

diinginkan. Namun demikian, bila kondisi benar, hipotesis kontinum menghasilkanhasil

yang sangat akurat. Masalah akurasi ini biasa dipecahkan menggunakan mekanika

statistik. Untuk menentukan perlu menggunakan dinamika fluida konvensial atau

mekanika statistik, angka Knudsen permasalahan harus dievaluasi. Angka Knudsen

didefinisikan sebagai rasio dari rata-rata panjang jalur bebas molekular terhadap suatu

skala panjang fisik representatif tertentu. Skala panjang ini dapat berupa radius suatu

benda dalam suatu- fluida. Secara sederhana, angka Knudsen adalah berapa kali

panjang diameter suatu partikel akan bergerak sebelum menabrak partikel lain.

Persamaan Navier-Stokes : (dinamakan dari Claude-Louis Navier dan George Gabriel

Stokes) adalah serangkaian persamaan yang menjelaskan pergerakan dari suatu fluida

seperti cairan dan gas. Persamaan-persamaan ini menyatakan bahwa perubahan dalam

momentum (percepatan) partikel-partikel fluida bergantung hanya kepada gaya viskos

internal (mirip dengan gaya friksi) dan gaya viskos tekanan eksternal yang bekerja

pada fluida.

Oleh karena itu, persamaan Navier-Stokes menjelaskan kesetimbangan gaya-gaya

yang bekerja pada fluida. Persamaan Navier-Stokes memiliki bentuk persamaan

diferensial yang menerangkan pergerakan dari suatu fluida. Persaman seperti ini

menggambarkan hubungan laju perubahan suatu variabel terhadap variabel lain. Sebagai

contoh, persamaan Navier-Stokes untuk suatu fluida ideal dengan viskositas bernilai nol

akan menghasilkan hubungan yang proposional antara percepatan (laju perubahan

kecepatan) dan derivatif tekanan internal.

Untuk mendapatkan hasil dari suatu permasalahan fisika menggunakan persamaan

Navier-Stokes, perlu digunakan ilmu kalkulus. Secara praktis, hanya kasus-kasus aliran

sederhana yang dapat dipecahkan dengan cara ini. Kasus-kasus ini biasanya melibatkan

aliran non-turbulen dan tunak (aliran yang tidak berubah terhadap waktu) yang memiliki

nilai bilangan Reynold kecil. Untuk kasus-kasus yang kompleks, seperti sistem udara

global seperti El Niño atau daya angkat udara pada sayap, penyelesaian persamaan

Navier-Stokes hingga saat ini hanya mampu diperoleh dengan bantuan komputer.

Kasus-kasus mekanika fluida yang membutuhkan penyelesaian berbantuan komputer

dipelajari dalam bidang ilmu tersendiri yaitu mekanika fluida komputasional.

Fluida Newtonian vs. non-Newtonian : Sebuah Fluida Newtonian (dinamakan dari

Isaac Newton) didefinisikan sebagai fluida yang tegangan gesernya berbanding lurus

secara linier dengan gradien kecepatan pada arah tegak lurus dengan bidang geser. Definisi

ini memiliki arti bahwa fluida newtonian akan mengalir terus tanpa- dipengaruhi gaya-

gaya yang bekerja pada fluida. Sebagai contoh, air adalah fluida

Newtonian karena air memiliki properti fluida sekalipun pada keadaan diaduk.

Sebaliknya, bila fluida non-Newtonian diaduk, akan tersisa suatu "lubang". Lubang ini

akan terisi seiring dengan berjalannya waktu. Sifat seperti ini dapat teramati pada

material-material seperti puding. Peristiwa lain yang terjadi saat fluida non-Newtonian

diaduk adalah penurunan viskositas yang menyebabkan fluida tampak "lebih tipis"

(dapat dilihat pada cat). Ada banyak tipe fluida non-Newtonian yang kesemuanya

memiliki properti tertentu yang berubah pada keadaan tertentu. Persamaan pada fluida

Newtonian : Konstanta yang menghubungkan tegangan geser dan gradien kecepatan

secara linier dikenal dengan istilah viskositas. Persamaan yang menggambarkan perlakuan

fluida Newtonian adalah :

τ adalah tegangan geser yang dihasilkan oleh fluida

µ adalah viskositas fluida-sebuah konstanta proporsionalitas

g adalah gradien kecepatan yang tegak lurus dengan arah geseran

Viskositas pada fluida Newtonian secara definisi hanya bergantung pada temperatur dan

tekanan dan tidak bergantung pada gaya-gaya yang bekerja pada fluida. Jika fluida

bersifat inkompresibel dan viskositas bernilai tetap di seluruh bagian fluida, persamaan

yang menggambarkan tegangan geser (dalam koordinat kartesian) adalah τij adalah tegangan

geser pada bidang ith dengan arah jth, vi adalah kecepatan pada arah ith, xjadalah

koordinat berarah jth. Jika suatu fluida tidak memenuhi hubungan ini, fluida ini disebut

fluida non-Newtonian.

Ruang Lingkup secara keseluruhan teknik kimia antara lain : teknik bioproses

(atau teknik biokimia), teknik biomedik, teknik biomolekular, kimia dan bioteknologi,

dan masih banyak lagi.

BAB II

PERAN DAN KONDISI TEKNIK KIMIA

DI PERINDUSTRIAN INDONESIA

2.1 Peran Teknik Kimia dalam Pembangunan

Dalam Pembangunan Daerah, Ahli Teknik Kimia sangat berperan penting.

Sebagaimana dikatakan oleh Prof. Hansen dalam seminarnya yang bertemakan

Workshop on Cleaner Production yang banyak menekankan mengenai pentingnya

sustainable development dalam konteks proses produksi dan konsumsi, Rabu 11 Mei

2005 lalu, "Hanya ahli-ahli teknik kimialah yang mampu memproduksi barang yang

ekonomis dengan mutu luar biasa yang dapat membantu pemerintah dalam

pembangunan daerah".

Didalam penjelasannya Prof. Hansen menggunakan teori sustainablility yang

artinya keberlanjutan pembangunan. Teori tersebut dapat dijabarkan ke dalam tiga aspek

utama yaitu ekonomi, lingkungan, dan sosial. Disana dikatakan sekali lagi bahwa ahli

Teknik Kimialah yang menguasai ketiga aspek tersebut. Konsep keberlanjutan yang

dalam konteks ekonomi secara eksplisit harus terwujud dalam kesejahteraan

(prosperity), ekoefisien, dan pertanggungjawaban sosial. Dalam konteks lingkungan,

konsep keberlanjutan harus mendukung ekologi, mengangkat yang “di bawah”, serta

mendukung kapitalisme alamiah (natural capitalism). Terakhir, dalam konteks sosial,

keberlanjutan berarti mewujudkan keadilan (equity), kapitalisme pemegang kepentingan

(stakeholder capitalism), serta pertumbuhan yang cerdas (smart growth).

Untuk memperkaya pemahaman mengenai urgensi pembangunan berkelanjutan,

Prof. Hansen mengangkat pula isu–isu lingkungan mutakhir, seperti pemanasan global

dan perubahan iklim yang menyertainya serta kerusakan lingkungan akibat polusi dan

emisi kegiatan antropogenik. Secara khusus, beliau mengangkat mengenai imej industri

kimia yang buruk. Bahkan, 79–90 persen limbah B3 Amerika Serikat berasal dari hasil

manufaktur kimia. Sisanya, juga sebagian besar berasal dari proses penyulingan

minyak. Menurut Pan–european survey (CEFIC), 12 Juli 2004, rating positif industri

kimia berada di urutan keenam, dengan nilai persentase hanya 48 persen. Ini hanya

sedikit lebih baik dari industri minyak (45 persen) dan industri nuklir (35 persen).

Seharusnya, pembangunan berkelanjutan menjadi motivator tambahan untuk

kemajuan dunia bisnis. Prof. Hansen lalu memberikan contoh mengenai industri bir di

Afrika Selatan. Yang patut dipuji dari industri bir di Afrika Selatan adalah sikap

mereka yang telah mengimplementasikan proses berkelanjutan dalam industri mereka.

Hasilnya mengagumkan : secara ekonomi, ongkos produksi mereka sangat rendah.

Penggunaan air baku mereka dapat ditekan menjadi sangat rendah; 3 liter air untuk 1

liter bir. Di banyak industri yang telah mengimplementasikan proses industri yang

berkelanjutan, efisiensi mereka meningkat dan industri–industri itu memperoleh imej

positif (green image). Proses industri yang berkelanjutan menjadi market differentiator

bagi mereka dan pemicu untuk terus berinovasi.

Dalam Pembangunan Nasional, sekali lagi teknik kimialah yang berperan luas &

menguasai semua bidangnya. Contohnya saja dalam hal teknologi pangan dan makanan.

Banyak makanan dan minuman yang telah diproduksi oleh orang-orang teknik kimia

dalam konteks yang luas dan dengan harga yang ekonomis. Orang-orang teknik kimia

pun bukan hanya bergelut dengan konteks produksi namun mereka juga dapat bergelut

dibidang lainnya seperti :

1.Process Engineer,

2.Project Engineer,

3.Plant Operation/production dalam pengoperasian pabrik,

4.Plant Technical Service,

5.Quality Control,

6.Research and Development (R&D),

7.Environment Risk Assessor ,

8.Environment Safety and Health,

9.Technical Sales,

10. Customer Technical Sales,

11. Peneliti dalam bidang penelitian dan pengembangan,

12. Konsultan dalam pembangunan atau operasi pabrik,

13. Tenaga edukatif dalam bidang pendidikan.

Jadi sudah sewajarnyalah mereka yang bergelut di teknik kimia menguasai semua

bidang yang berkaitan dengan pembangunan nasional. Sebagaimana telah dijelaskan di

bab I bahwa teknik kimia sangat berbeda dengan kimia dasar. Indonesia adalah negara

dengan sumber daya alam melimpah namun belum dimanfaatkan secara optimal.

Tantangan strategi bangsa Indonesia antara lain pemanfaatan sumber daya alam secara

berkelanjutan, penurunan cadangan sumber daya alam yang tak terbarukan,

pengembangan sumber daya manusia dan penguasaan teknologi. Disinilah tantangan

pembangunan nasional bagi mereka yang sudah berada di teknik Kimia.

2.2 Peranan Mahasiswa Teknik Kimia dalam Proses Perubahan

Didalam proses perubahan yang sangat cepat, seorang mahasiswa teknik kimia

harus mampu berdaya saing tinggi dengan mahasiswa-mahasiswa lainnya dalam konteks

pelajaran, penelitian, dan pengembangan pada masyarakat. Pada era globalisasi ini,

semua pasar-pasar dunia akan mencari orang-orang yang memiliki daya saing tinggi

dan menguasai semua bidang kehidupan. Seiring dengan tujuan negara ke arah

pembangunan/industrialisasi, maka Pendidikan di Jurusan Teknik Kimia lebih diarahkan

sebagai : “Project Engineer, Designer, Process Engineer, Peneliti dan Pendidik”. Oleh

karena itu peranan mahasiswa teknik kimia dalam proses perubahan sangatlah

dibutuhkan. Seorang mahasiswa teknik kimia harusmampu berpikir cerdas, berakhlak

mulia, dan dapat bekerja keras demi tercapainya tujuan bangsa Indonesia yang telah

diikrarkan oleh para pejuang kita 62 tahun yang lalu.

Didalam proses perubahan ini pula, Mahasiswa Teknik Kimia harus mampu

menciptakan hal baru yang belum pernah ada dan juga menerapkan ilmu-ilmu yang

telah didapatnya terutama untuk pelaksanaan operasi, pengelolaan dan perancangan.

Selain itu Mahasiswa teknik kimia dituntut untuk dapat mengembangkan diri agar

mampu berkreasi di dalam tugas pengembangan, perancangan serta pengkoordinasian

pekerjaan pengolahan bahan mentah menjadi produk dalam skala besar melalui proses

kimia dan atau fisika dengan mempertimbangkan aspek teknis relevan, ekonomis yang

berwawasan lingkungan.

2.3 Kondisi Perindustrian Kimia Indonesia

Pada saat sekarang ini di era globalisasi, Kondisi Industri Kimia Indonesia

berada dalam level perkembangan. Banyak pabrik-pabrik yang menggunakan bahan

kimia sudah terbentuk untuk mensiasati pembangunan yang berkelanjutan. Pemerintah

pun sedang berupaya keras untuk membangun industri-industri kimia untuk menunjang

kehidupan manusia di masa yang akan datang. Banyak investor-investor asing yang

telah bergabung dan menanamkan modalnya ke Indonesia.

Diantara mereka lebih menitikberatkan kepada keuntungan-keuntungan yang akan

diperolehnya. Tercatat bahwa hampir seluruh industri-industri di Indonesia

menitikberatkan produksinya pada bahan kimia. Hal itu tidak lain karena di

Indonesialah ditemukan beragam hal-hal baru dan sumber daya alam yang berlimpa-

limpah. Misalnya saja di papua yang terkenal dengan kekayaan Minyak Bumi dan

Batu Baranya. Banyak investor-investor asing bersaing untuk mendapatkannya. Namun

bangsa kita masih terlalu bodoh untuk hal tersebut. Oleh karena itu, bangsa kita belum

dapat merasakan kekayaan alamnya sendiri. Padahal jika saja ahli-ahli kita bersatu untuk

mengeksplorasi dan memanfaatkannya, jangankan negara yang sedang berkembang,

negara maju pun dapat terkalahkan oleh negara kita.

Di Indonesia terdapat berbagai macam sumber daya alam baik alamiah maupun

buatan yang mana sebagiannya telah dimanfaatkan oleh pengusaha-pengusaha asing dan

dalam negeri untuk kehidupan di Indonesia. Perusahaan-perusahaan yang tercatat telah

memanfaatkan sumber daya alam Indonesia, diantaranya : Pertamina, PT. Gas Bumi

Nasional, PT. Semen Padang, PT. Semen Gresik, PT. Tambang Emas Newmount, PT.

Batu Bara, PT. Petronas, PLN, WTP(Water Treatment Plant), IPTN, PT. Tekstil

Indonesia, PT. VGI Indonesia, PT. Unilever Indonesia, dan masih banyak lagi.

Perusahaan-perusahaan tersebut dapat dikatakan penunjang industri-industri di

Indonesia. Namun tidak jarang dari perusahaan-perusahaan tersebut sering melupakan

satu hal penting yang harus dipatuhi yaitu dampak lingkungan dan keselamatan bagi

masyarakat disekitar industri. Kondisi industri Indonesia jika dilihat dari aspek dampak

lingkungan dan keselamatan, sudah jauh dari batas aman. Banyak para

pengusahapengusaha yang tidak mau tahu tentang dampak yang disebabkan oleh

perusahaan yang dipimpinnya. Dan sudah banyak pula terjadi bencana-bencana yang

disebabkan oleh kurangnya perhatian mereka terhadap lingkungan hidup. Anehnya,

pemerintahpun juga tidak begitu merespon tindakan-tindakan yang telah diambil para

pengusaha kita. Pemerintah hanya berkata bahwa hal tersebut sudah termasuk kategori aman

dan terstandarisasikan internasional.

Namun tetap saja kejadian-kejadian tersebut terulang kembali. Seperti halnya

pembuangan limbah, banyak perusahaan-perusahaan yang menggunakan zat kimia dalam

prosesnya namun tidak memperhatikan limbah yang telah dihasilkannya. Limbah itu

sendiri adalah buangan yang dihasilkan dari suatuproses produksi baik industri maupun

domestik (rumah tangga), yang kehadirannya pada suatu saat dan tempat tertentu tidak

dikehendaki lingkungan karena tidak memiliki nilai ekonomis. Bila ditinjau secara

kimiawi, limbah ini terdiri dari bahan kimiaorganik dan anorganik. Dengan konsentrasi

dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan

terutama bagi kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan

penanganan terhadap limbah. Limbah industri dapat digolongkan menjadi 4

bagian : Limbah cair, Limbah padat, Limbah gas dan partikel, Limbah B3 (Bahan

Berbahaya dan Beracun) yang mana semuanya itu berbahaya jika terkena oleh

manusia. Oleh karena itu sudah sepatutnyalah kita masyarakat Indonesia terus

memantau dan melihat kondisi perindustrian negara kita agar kita tidak terkena

dampak yang dihasilkan oleh Perindustrian yang sedang berkembang di negara

kita ini.

BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di bab I dan bab II, penulis dapat

menyimpulkan bahwa :

1. Teknik Kimia jauh berbeda dengan Kimia dasar yang dipelajari oleh orang-

orang MIPA.

2. Pelajaran teknik kimia tidak hanya sebatas produksi barang mentah menjadi

barang jadi namun konteksnya lebih luas daripada itu.

3. Ruang lingkup masalah teknik kimia sangatlah menjurus ke semua

bidangilmukehidupan.

4. Ahli-ahli teknik kimia sangatlah sedikit namun sangat dibutuhkan sekali

dalam perindustrian-perindustrian besar.

5. Tanpa adanya ahli teknik kimia, mungkin pembangunan daerah dan

pembangunan nasional akan berjalan lambat atau tidak akan berjalan sama sekali.

6. Kondisi Perindustrian kimia di Indonesia sekarang sedang berada pada

perkembangan dan akan terus berkembang di era globalisasi ini.

7. Sudah sepatutnya orang-orang teknik kimia di Indonesia bersatu untuk

memberdayakan dan memanfaatkan kekayaan alamnya dengan memperhatikan

lingkungannya.

8. Pemerintah harus lebih tegas tehadap pengusaha-pengusaha asing dalam hal

pemanfaatan sumber daya alam dalam bidang industri di Indonesia.

3.2 Saran

Saran dari penulis yaitu semoga orang-orang teknik kimia di Indonesia dapat

berpikir bagaimana untuk memajukan bangsanya dengan ilmu-ilmu yang telah

didapatnya dan bisa melakukan penelitian-penelitian untuk menciptakan inovasi terbaru

untuk memajukan bangsa Indonesia dengan tiga aspek penting yaitu berpikir cerdas,

berakhlak mulia, dan bekerja keras.

DAFTAR PUSTAKA

Sudarmo, Unggul.2004. Kimia Untuk SMA Kelas X. Erlangga : Jakarta

http://id.wikipedia.org/wiki/Teknik_kimia

http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_massa

http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_energi

Massa / wiki / org . wikipedia . id :// http

http://id.wikipedia.org/wiki/Mekanika_fluida

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_proses

http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah

http://id.wikipedia.org/wiki/Bioteknologi

http://www.kimia_online.com

http://www.itb.ac.id/teknik_kimia