Standar operation

3
STANDARD OPERATION PROCEDURE PENGECORAN DENGAN SAND CASTING Tujuan: Membuat Crank Case/Blok Mesin dengan metode pengecoran gravity sand casting logam , Bahan baku yang digunakan adalah 60 % ingot paduan Aluminium AC4B dan 40 % scrap Paduan Aluminium AC4B hasil pengecoran sebelumnya yang direject. Bahan: Bahan penelitian yang dipergunakan terdiri dari material aluminium jenis AC4B, dengan perbandingan komposisi charging = ingot : skrap = 60 : 40, Degassing untuk menghilangkan gas-gas digunakan gas Nitrogen, fluxing dengan khlor/ overal 111 cover fluxs 0,5%, Untuk metode pembuatan cetakan dengan menggunakan CO 2 proses dan cold box proses Aplha Set (binder 1,8-2,3% dan katalis 23% binder), Pasir yang digunakan jenis silica sand, dengan kehalusan butiran 60-80 gfn, Peralatan: Peralatan yang dipergunakan adalah peralatan pengecoran yang terdapat di Industri Pengecoran Lokal seperti tungku peleburan , holding furnace kapasitas 2:. 300kg , cetakan pasir beserta alat bantunya, aging menggunakan tungku heat treatment. Tungku ini juga digunakan untuk mengeringkan inti cetakan pasir, Lebih lengkapnya sebagai berikut: 1, Tungku peleburan kapasitas 200 kg 2, Thermocouple untuk mengukur suhu cairan 3, Ladel untuk menuang cairan ke cetakan 4, Crane untuk membawa ladel 5. Alat bantu peleburan 6. Cetakan untuk sisa logam cair 7, Spektrometer untuk memeriksa komposisi 8, Rangka cetak 9. Alat bantu pembuatan cetakan (pemadat, lanset, saluran turun, pola cetakan) 10 . Pola Crank Case Laporan Akhir "Pemanfaatan FasilirQs di IK\.J Tegal " Hal. 35 dari 37

description

standart opration

Transcript of Standar operation

Page 1: Standar operation

STANDARD OPERATION PROCEDURE

PENGECORAN DENGAN SAND CASTING

Tujuan:

Membuat Crank Case/Blok Mesin dengan metode pengecoran gravity sand

casting logam , Bahan baku yang digunakan adalah 60 % ingot paduan

Aluminium AC4B dan 40 % scrap Paduan Alum inium AC4B hasi l pengecoran

sebelumnya yang direject.

Bahan:

Bahan penelitian yang dipergunakan terdiri dari material aluminium jenis AC4B,

dengan perbandingan komposisi charging = ingot : skrap = 60 : 40, Degassing

untuk menghilangkan gas-gas digunakan gas Nitrogen, fluxing dengan khlor/

overal 111 cover fluxs 0,5%, Untuk metode pembuatan cetakan dengan

menggunakan CO2 proses dan cold box proses Aplha Set (binder 1,8-2,3% dan

katalis 23% binder), Pasir yang digunakan jenis silica sand, dengan kehalusan

butiran 60-80 gfn,

Peralatan:

Peralatan yang dipergunakan adalah peralatan pengecoran yang terdapat di

Industri Pengecoran Lokal seperti tungku peleburan , holding furnace kapasitas

2:. 300kg , cetakan pasir beserta alat bantunya, aging menggunakan tungku heat

treatment. Tungku ini juga digunakan untuk mengeringkan inti cetakan pasir,

Lebih lengkapnya sebagai berikut:

1, Tungku peleburan kapasitas 200 kg

2, Thermocouple untuk mengukur suhu cairan

3, Ladel untuk menuang cairan ke cetakan

4, Crane untuk membawa ladel

5. Alat bantu peleburan

6. Cetakan untuk sisa logam cair

7, Spektrometer untuk memeriksa komposisi

8, Rangka cetak

9. Alat bantu pembuatan cetakan (pemadat, lanset, saluran turun , pola

cetakan)

10. Pola Crank Case

Laporan Akhir "Pemanfaatan Fas ilirQs di IK\.J Tegal " Hal. 35 dari 37

Page 2: Standar operation

11 . Pola sistem saluran dan penambah

12. Shake out untuk pembongkaran cetakan

13. Shoot blasting untuk melepas pasir yang menempel

14. Gerinda tangan untuk memotong sistem saluran dan penambah

15. Die penetrant untuk melihat retak luar

16. Tungku perlakuan panas

Prosedur:

1. Persiapan peleburan

Ladel dibersihkan dan dilapisi coating, bahan coating adalah Zircon + spirtus .

Ladel dipanaskan dengan meletakannya diatas furnace.

Dross atau penciduk slag juga dibersihkan, dicoating dan dipanaskan dan tong

tempat pembuangan slag disiapkan

Siapkan material fluxing dalam mangkok

Siapkan plunger/pencelup, dibersihkan, dicoating dan dipanaskan.

Siapkan degassing unit

Siapkan cetakan ingot, dibersihkan dan dicoating

2. Proses peleburan

Siapkan melting furnace, burner dinyalakan

Charging material dengan komposisi ingot = 40-50%, return scrap = 50-60%,

semasif/sebanyak mung kin untuk menghindari panas yang hilang . Material

tidak boleh basah dan lembab, diletakan pelan-pelan jangan dibanting. Material

yang basah diletakan di bibir furnace supaya kering. Peleburan pad a melting

furnace sampai T=800 C, tambahkan material apabila material di tanur mulai

turun .

3. Proses Fluxing

Proses dilakukan pada suhu T=700 C-730C yang bertujuan untuk mengangkat

slag. Tuangkan material flux kedalam logam cair dibagian tengah sebanyak

0,25% dari logam cairo Tekan material fluxing dengan menggunakan plunger

dan diaduk keseluruh tanur dengan merata selama 15-20 menit ..

Angkat slag yang terbentuk dari logam cair samapai tidak tersisa, kemudian

tunggu kira-kira sarnpai 10 menit. Untuk selanjutnya dilakukan proses

degassing . Material flux yang bagus apabila slag tidak menempel pada dinding.

Laporan Akhir "Pemanfaatan Fasilitas di fKAI Tegal" Hal. 36 dari 37

Page 3: Standar operation

4. Proses degassing

Proses degassing dilakukan pada suhu 700 c yang bertujuan untuk

mengeluarkan gas hydrogen yang larut dalam iogam cairo

5. Proses penuangan

Cairan logam dituangkan ke dalam cetakan blok mesin. Cetakan dibiarkan

dingin satu hari. Penuangan dilakukan sesegera mungkin untuk mencegah

turunnya temperatur tuang .

6. Proses pembongkaran

Cetakan yang sudah dingin dibongkar dan pasir yang masih melekat pad a hacil

cor dengan menggunakan shoot blasting. Sistim saluran seperti sistim saluran

dan riser dipotong dengan grinda.

7. Proses pemeriksaan

Pemeriksaan kualitas coran untuk mengetahui cacat permukaan maupun

keropos hasil coran dilakukan dengan metode dye penetrant.

8. Selesai

Laporan Akhir "Pemanjaalan Fasililas di IK}vi Tegal " Hal. 37 dari 37