makalah Perkembangan kedirian

38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah kelompok atau masyarakat . Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu. 1 Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: Sosialisasi Primer (dalam keluarga) dan Sosialisasi Sekunder (dalam masyarakat). Kedua proses tersebut 1 http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi 1

Transcript of makalah Perkembangan kedirian

Page 1: makalah Perkembangan kedirian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sosialisasi adalah sebuah proses penanaman atau transfer kebiasaan atau

nilai dan aturan dari satu generasi ke generasi lainnya dalam sebuah

kelompok atau masyarakat. Sejumlah sosiolog menyebut sosialisasi sebagai

teori mengenai peranan (role theory). Karena dalam proses sosialisasi

diajarkan peran-peran yang harus dijalankan oleh individu.1

Berdasarkan jenisnya, sosialisasi dibagi menjadi dua: Sosialisasi Primer

(dalam keluarga) dan Sosialisasi Sekunder (dalam masyarakat). Kedua

proses tersebut berlangsung dalam institusi total, yaitu tempat tinggal dan

tempat bekerja2. Dalam kedua institusi tersebut, terdapat sejumlah individu

dalam situasi yang sama, terpisah dari masyarakat luas dalam jangka waktu

kurun tertentu, bersama-sama menjalani hidup yang terkukung, dan diatur

secara formal.

Pengertian Sosialisasi Primer menurut Peter L. Berger dan Luckmann

didefinisikan sebagai berikut :

"Sosialisasi Primer adalah sebagai sosialisasi pertama yang dijalani individu semasa kecil dengan belajar menjadi anggota masyarakat (keluarga). Sosialisasi primer berlangsung saat anak berusia 1-5 tahun atau saat anak belum masuk ke sekolah. Anak mulai mengenal anggota keluarga dan lingkungan keluarga. Secara bertahap dia mulai mampu membedakan dirinya dengan orang lain di sekitar keluarganya".

Dalam tahap ini, peran orang-orang yang terdekat dengan anak menjadi

sangat penting sebab seorang anak melakukan pola interaksi secara terbatas di

dalamnya. Warna kepribadian anak akan sangat ditentukan oleh warna

kepribadian dan interaksi yang terjadi antara anak dengan anggota keluarga

terdekatnya.

1 http://id.wikipedia.org/wiki/Sosialisasi2 Goffman

1

Page 2: makalah Perkembangan kedirian

"Sosialisasi sekunder adalah suatu proses sosialisasi lanjutan setelah sosialisasi primer yang memperkenalkan individu ke dalam kelompok tertentu dalam masyarakat. Salah satu bentuknya adalah resosialisasi dan desosialisasi. Dalam proses resosialisasi, seseorang diberi suatu identitas diri yang baru. Sedangkan dalam proses desosialisasi, seseorang mengalami 'pencabutan' identitas diri yang lama".

Melalui proses sosialisasi yang dipaparkan di atas, kedirian dan

kepribadian seseorang akan terbentuk, kepriadian itu sangat penting artinya,

karena ia merupakan salah satu komponen penyebab atau pemberi warna dari

wujud tingkah laku sosial manusia. Karena sosialisasilah yang membuat

manusia menjadi tahu bagaimana ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah

masyarakat dan lingkungan sekitar dan membawa manusia kepada cara

berfikir yang baik.

1.2 Tujuan Penulisan

Setiap kegiatan pasti memiliki tujuan yang ingin dicapai baik tujuan

secara umum maupun tujuan secara khusus, sebab dengan memahami tujuan

penulisan kita akan memiliki gambaran yang pas mengenai apa yang akan

kita tulis. Sebagaimana pemaparan latar belakang di atas, maka tujuan

penulisan ini dapat kami tuliskan sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui apa itu kepribadian.

2. Untuk mengetahui apa itu kedirian.

1.3 Rumusan Masalah

Bertolak dari latar belakang dan tujuan penulisan di atas tersebut, maka

rumusan masalah dapat kami tuliskan sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan kepribadian ?

2. Apa yang dimaksud dengan kedirian ?

BAB II

2

Page 3: makalah Perkembangan kedirian

PEMBAHASAN

2.1 Kepribadian

Seorang tersusun atas dasar fatalitas jasmani dan rohania, di samping ada

faktor temperamen, karakter, dan bakat fitalitas jasmani seseorang

bergantunng pada konstruksi tubuhnya yang terpengaruh oleh factor-faktor

hereditas sehingga keaadaanya dapat di katakan tetap atau konstan dan

merupakan daya hidup yang sifatnya jasmanias.

Pengertian kepribadian menurut para ahli adalah sebagai berikut :

a. Menurut Horton (1982)"Kepribadian adalah keseluruhan sikap, perasaan, ekspresi dan

temparmen seseorang. Sikap perasaan ekspresi dan tempramen itu akan

terwujud dalam tindakan seseorang jika di hadapan pada situasi tertentu.

Setiap orang mempunyai kecenderungan prilaku yang baku, atau pola

dan konsisten, sehingga menjadi ciri khas pribadinya".

b. Menurut Schever Dan Lamm (1998)"Mendevinisikan kepribadian sebagai keseluruhan pola sikap,

kebutuhan, ciri-ciri kas dan prilaku seseorang. Pola berarti sesuatu yang

sudah menjadi standar atu baku, sehingga kalau di katakan pola sikap,

maka sikap itu sudah baku berlaku terus menerus secara konsisten dalam

menghadapai situasi yang di hadapi".3

2.1.1 Kepribadian Faktor Penyebab Tingkah Laku

Kepribadian adalah segala corak kebiasaan manusia yang terhimpun

dalam dirinya yang digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan diri

terhadap segala rangsang baik yang datang dari dalam dirinya maupun

dari lingkungannya, sehingga corak dan kebiasaan itu merupakan suatu

kesatuan fungsional yang khas untuk manusia itu. Dari pengertian

tersebut, kepribadian seseorang jelas sangat berpengaruh terhadap 3 http://putra-tatiratu.blogspot.com/2008/06/pengertian-kepribadian-secara-umum.html

3

Page 4: makalah Perkembangan kedirian

perilaku sehari-harinya.4

Sehubungan dengan itu, perlu diketahui bahwa para sosiolog

memusatkan penyelidikan pola-pola tingkah laku sosial, para sosiolog

membuatkan model dari sistem sosial, hal itu tidak terlepas dari maksud

untuk memberikan pengertian atau gambaran umum terhadap pola tingkah

laku sosial. Untuk memahaminya secara lebih khusus, haruslah diperhatikan

faktor-faktor penyebab terbentuknya tingkah laku. Di dalam kebanyakan

model atau teori, disebutkan tiga perangkat faktor dasar yang menjadi sebab-

musabab daripada tingkah laku.

Faktor-faktor tersebut adalah :

a. Struktur sosio-kultural, yaitu pada pola tingkah laku ideal yang

diharapkan.

b. Faktor situasi, yaitu semua kondisi fisik dan sosial di tempat berbeda

dan diterapkannya sesuatu sistem sosial.

c. Faktor kepribadian, yaitu semua faktor psikologis dan biologis yang

mempengaruhi tingkah laku para pelaku secara perseorangan.

Dengan demikian faktor kepribadian dapat dipandang sebagai suatu

bagian integral dari organisasi sosial. Tanpa dikaitkan faktor-faktor tersebut,

maka penyimpangan tingkah laku dalam sistim sosial dari tingkah laku ideal

yang diharapkan tentunya tak dapat dipahami secara lengkap. Disamping itu,

proses sosialisasi juga tak dipahami sepenuhnya. Dengan kata lain

penyimpangan atau ketidak sesuaian antara faktor struktural sosial, faktor

situasi, dan faktor kepribadian akan memberikan kerangka konsep untuk

menganalisis dan menerangkan tekanan struktural yang terjadi didalam setiap

sistem sosial. Setiap kelompok variabel penting fungsinya untuk menjelaskan

perubahan dan kepecahan sosial, dan juga menerangkan terjadinya organisasi

sosial itu sendiri.

4 http://syakira-blog.blogspot.com/2008/11/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

4

Page 5: makalah Perkembangan kedirian

2.1.2 Kepribadian Prodak Sosialisasi

Istilah kepribadian yan dikemukakan diatas tentu saja mengandung

pengertian yang berbeda dengan penggunaan populernya. Dalam penggunaan

populernya, seakan-akan terdapat orang atau tokoh "berpribadi" dan ada yang

tidak. Sebetulnya setiap orang memiliki suatu kepribadian, hanya saja

kepribadian orang yang satu berbeda dengan orang yang lainya. Tidak ada

satupun kepribadian yang dapat dikatakan baik atau buruk, kecuali dengan

menggunakan standar moral tertentu. Hal terakhir ini bukanlah wewenang

para sosiolog, meskipun mereka dapat menggambarkan kepribadian dengan

berpatokan kepada suatu kebudayaan tertentu.

Kepribadian itu terbentuk, hidup dan berubah seirama dengan jalannya

proses sosialisasi. Dan terdapat empat faktor yang menentukan kepribadian,

yaitu :

1. Kebudayaan

2. Warisan Biologis

Sifat-sifat biologis manusia yang bersifat warisan, seperti perbedaan

laki-laki dan perempuan memberikan andil besar pada tahap pertama

perkembangan kepribadian seseorang. Hal itu menentukan batas-batas

yang tidak mungkin dilampaui oleh setiap individu. Batas-batas tersebut

berpengaruh pada perkembangan sosialnya. Ada dua macam keragaman

yang terdapat pada manusia, yaitu perbedaan yang nyata, misalnya pria

dan wanita, serta perbedaan yang kontinu, misalnya tinggi dan berat

badan. Hubungan yang terjadi antara keragaman dan pembentukan

kepribadian dapat dilihat sebagai berikut.

a. Kecantikan atau ketampanan seseorang akan menempatkan seorang

individu lebih beruntung daripada mereka yang kurang memperoleh

kecantikan atau ketampanan.

b. Pada kebudayaan tertentu, terlihat bahwa cirri biologis tertentu yang

5

Page 6: makalah Perkembangan kedirian

lebih diinginkan dibandingkan cirri-ciri yang lainny. Misalnya pria

dianggap lebih diutamakan daripada wanita serta mereka yang berkulit

putih lebih diutamakan daripada yang berkulit hitam.

3. Pengalaman Kelompok Pribadi (Lingkungan Sosial)

Sebagian besar perkembangan kepribadian manusia merupakan

produk pengalaman pribadi yang diperoleh dalam suatu kelompok. Nilai,

norma dan kepercayaan yang ada dalam suatu kelompok juga membantu

terbentuknya suatu kepribadian. Tanpa adanya pengalaman kelompok ini,

kepribadian tidak akan berkembang. Meskipun para individu menjadi

anggota kelompok yang sama namun pengalaman mereka dalam

kelompok tersebut tidaklah sama. Perbedaan pengalaman inilah yang

selanjutnya mempengaruhi dalam batas-batas tertentu variasi

kepribadian.

4. Lingkungan

Lingkungan fisik mempengaruhi terhadap kepribadian seseorang

karena dalam banyak hal lingkungan mempengaruhi tingkat kebutuhan

yang harus dicapai seseorang jika ia ingin memiliki kebutuhan pokok

untuk mempertahankan hidup.

Lingkungan geografis menimbulkan pengalaman yang berbeda bagi

setiap individu dalam menyesuaikan diri dan membentuk kepribadian.

Mereka yang tinggal dan berkembang di dalam perkotaan akan

cenderung lebih berani menonjolkan dirinya dibandingkan mereka yang

tinggal dan berkembang di daerah pedesaan. Individu yang berkembang

dan hidup di lingkungan perkotaan dengan sifat individualistisnya akan

berbeda perkembangannya dengan individu yang hidup danberkembang

di daerah pedesaan yang mengutamakan kebersamaan dan gotong-

6

Page 7: makalah Perkembangan kedirian

royong.5

2.2 Kedirian

Sedangkan pengertian kedirian secara khusus adalah merupakan

penilaian seseorang secara menyeluruh tentang dirinya yang diperoleh dari

pemahaman yang benar bagaimana Allah Melihat dan menilai dirinya.

Sedangkan nilai diri (self-esteen) dalam pengertian umum adalah

bagaimana seorang merasa tentang dirinya atau seberapa banyak seseorang

menyukai dirinya sendiri.

2.2.1 Kedirian Proses Sosialisasi

Perbedaan paling jelas antara manusia dengan makhluk yang lain adalah

terletak dari unsur kedirian yang ada pada manusia itu sendiri. Secara

obyektif, kedirian (self) dapat dikatakan sebagai kesadaran terhadap diri

sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Pada

hakikatnya, kesadaran itulah yang membuat timbulnya sebutan "aku" Atau

"saya". Kedirian yang subyektif tidaklah mudah dipelajari, meskipun oleh si

orang yang mempunyai diri itu sendiri, sebab tidak seorang pun dapat

meninjau dirinya sendiri secara obyektif seratus persen.

Menurut Charles Horton Cooly, George Herbert Mead, dan Sigmund

Freud bersepakat mengenai kedirian, yaitu bahwa :

1. Kedirian itu bersifat sosial

2. Kedirian itu membutuhkan masyarakat untuk bisa menjelaskannya secara

sempurna, dan

3. Kesadaran individu terhadap dirinya itu timbul akibat pergaulannya

dengan orang lain.

Nilai diri tinggi dan nilai diri rendah , jangan dikacaukan dan

dihubungkan dengan tinggi hati dan rendah hati. Malah seringkali justru

5 http://tugassekolahonline.blogspot.com/2009/02/kepribadian.html

7

Page 8: makalah Perkembangan kedirian

orang yang memiliki nilai diri tinggi yang merasa aman dan damai dengan

dirinya, dapat lebih menghargai orang lain. Sebaliknya orang yang menilai

dirinya rendah, bukan bersikap rendah hati, tetapi akan merasah rendah diri,

merasa tidak memiliki keunggulan dan bakat apa-apa. Yang disadarinya

hanyalah kelemahan dan untuk menutupi kelemahannya ia merasa perlu

untuk menonjolkan dirinya dengan mengecilkan orang lain. Ia bersikap

sombong dan tinggi hati serta cenderung iri pada orang lain yang dinilainya

lebih dari dirinya. Maka ia kurang bisa menghargai orang lain dan menutupi

atau mengucilkan keunggulan orang lain.

Penilaian seseorang terhadap dirinya sangat mempengaruhi dan

menentukan dalam banyak hal, misalnya :

- Bagaimana ia berhubungan dengan orang lain.

- Siapa yang ia pilih sebagai temannya

- Seberapa jauh produktifitas

- Bagaimana kepribadiannya untuk bersikap kreatif

- Seberapa jauh ia mau berusaha untuk berhasil

- Apakah ia akan menjadi pemimpin dan pengikut

Perasaan tentang nilai diri adalah inti dari kepribadian seseorang,

perasaan ini menentukan apakah ia akan menggunakan bakat dan

kesanggupan yang ada pada dirinya, atau membiarkannya berlalu.

Sesungguhnya penilaian diri adalah sumber utama apakah seseorang akan

berhasil atau gagal dalam hidupnya. Karena itu, penilaian seseorang terhadap

dirinya sangat penting.

Penilaian diri sebagai tinggi atau rendah terjadi berdasarkan 2 faktor

pertimbangan yaitu :

1. Apakah saya dicintai

2. Apakah saya berharga

Karena setiap orang mempunyai kebutuhan untuk dicintai dan merasa

8

Page 9: makalah Perkembangan kedirian

berharga dan kebutuhan itu terus berlangsung selama orang itu hidup.

Demikian juga mengenai perasaan diri berharga, orang tua ingin anak

memiliki perasaan atau rasa diri berharga tetapi memarahinya didepan

temannya atau orang tua tidak berani beertindak dengan memberi tanggung

jawab, karena merasa si anak belum bisa. Maka konsep tentang dirinya ia

anak yang tidak sanggup, ia merasa dirinya kurang berharga atau kurang

berarti dan kurang berguna.

2.2.2 Asal Mula Kedirian

Beberapa eksperimen dengan bayi menyimpulkan bahwa banyaknya

respon hangat yang diterima seorang hayi, menjadi dasar untuk kelak

terbentuknya pandangan positif mengenai dirinya. Respon ini dapat

berupa perhatian, senyuman, pelukan, nyanyian, serta bentuk-bentuk

permainan dan percakapan dengan bayi. Meskipun belum mengerti kata-

kata, namun seorang bayi sudah dapat menyimpulkan kesan tentang

dirinya dari bagaimana ia diperlakukan. Sentuhan, gerakan tubuh,

ketegangan otot, nada suara dan ekspresi wajah dari orang-orang

disekitarnya mengirimkan pesan kepadanya, siapa dirinya. Orang-orang

yang penting dalam hidup anak berperan sebagai "psychological mirrors

" Baik melalu bahasa kata-kata, maupun melalui bahasa tubuh.

Pembentukan seorang bayi yang tidak seratus persen pasif itu

menjadi manusia sudah dimulai sejak saat ia dilahirkan. Interaksi dengan

orang lsin berlangsung seketika itu juga. Karena seorang bayi serta tak

berdaya berbuat sesuatu dan berhubung organisme manusia itu

mempunyai kemampuan untuk belajar, maka tidak berapa lama bayi itu

lahir ia bisa menghubungkan kehadiran orang-orang lain disekitarnya

sebagai semacam pengalaman dirinya sendiri. Ibunya akan dikelani

sebagai orang yang selalu memberi ia makan, pakaian, membelai-

belainya dan tak lama kemudia ibunya itu akan dipandang sebagai orang

9

Page 10: makalah Perkembangan kedirian

yang kadang-kadang menjengkelkan hatinya.

Ketika anak sudah lebih besar dan mengerti kata-kata, juga kata-kata

dan sikap orang-orang di sekitarnya menjadi cerminan yang membentuk

konsep dirinya dan nilai dirinya. Maka anak akan menilai diri sendiri

setinggi ia dinilai orang-orang tersebut.

Di samping orang tua, orang-orang lain pun menjadi cermin untuk

anak, misalnya kerabat, tetangga, baby sitter, pembantu turut membentuk

pandangannya terhadap dirinya. Dari penilaian orang lain, tumbuhlah

penilaian terhadap diri sendiri. Semakin ia menyukai konsep dirinya,

semakin tinggi self esteem/penilaian dirinya.

Broom dan Selznick memandang tiga cara proses penting pada

sosialisasi dalam membentuk suatu tingkah laku yaitu :

Pertama, dalam proses sosialisasi itu seseorang mendapatkan

bayangan dirinya (self image).

Kedua, dalam sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Si

orang yang bersangkutan mengetahui dengan pasti apa-apa yang harus ia

lakukan agar mendapat pujian dan rasa cinta dari orang lain.

Ketiga, dalam sosialisasi juga pada akhirnya membentuk kedirian

manusia itu dengan jalan membangun suatu ego.

2.2.3 Dampak Nilai Diri Terhadap Kepribadian Anak

Anak yang seringkali menerima cerminan positif, akan merasa

bahwa "saya disayang, saya dianggap berharga bagi mereka. Orang tua

saya mengatakan bahwa saya sudah dapat melakukan beberapa hal

dengan baik, namun masih banyak hal yang perlu saya pelajari. Kalau

belum berhasil, saya akan berusaha lagi, nanti saya pasti bisa, lalu saya

ingin mencoba melakukan banyak hal baru. Saya senang pada diri saya".

10

Page 11: makalah Perkembangan kedirian

Kemungkinan besar anak seperti ini akan tumbuh dengan

kepribadian yang mantap, yakin diri, tidak takut gagal, tidak mudah putus

asa, kreatif, bersedia bekerja keras untuk mencapai yang diharapkan dan

dapat diandalkan.

Sebaliknya, anak yang sering mendapat cerminan yang negatif dan

jarang mendapat cerminan yang positif dari sekelilingnya, akan menilai

dirinya sebagai orang yang tidak dicintai dan tidak berharga. la merasa

rendah diri dan tidak yakin akan kemampuannya. la kurang mau mencoba

karena merasa pasti akan gagal. Meskipun ia mempunyai banyak segi

kekuatan, namun yang dilihatnya adalah kelemahannya. la akan bersikap

ragu-ragu, takut mengambil inisiatif, takut menghadapi risiko.

Kemungkinan besar anak ini akan tumbuh dengan kepribadian yang

lemah, kurang yakin diri, merasa diri kurang sanggup, dan mempunyai

hari depan yang kurang cerah.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Hal yang penting dalam penanaman nilai diri adalah ditekankannya sikap

mengandalkan Tuhan dalam segala perkara, menghargai diri sendiri dan orang

lain, melakukan pekerjaan dengan penuh sukacita. Dengan nilai diri maka

seseorang akan merasa dirinya berharga dan kemudian ia akan

memperlakukan orang lain dengan baik juga.

11

Page 12: makalah Perkembangan kedirian

Sebaliknya orang yang memiliki sikap cepat berputus asa, mudah

menyerah hidupnya akan kacau dan merusak merasa dirinya tidak berharga,

direndahkan cenderung akan melihat orang lain dengan penilaian yang juga

negatif. Akibatnya ia kurang dapat bersosialisasi dengan baik.

Hubungan dengan orang lain menjadi kurang harmonis dan dapat

menjadi batu sandungan. Karena itu sangat penting memahami bahwa tanpa

nilai diri, tidak dapat seseorang mencapai keberhasilan yang membanggakan

dan membahagiakan dirinya dan juga orang lain.

Pemahaman yang benar dan jelas dari semua komunitas Sabda Space

tentang nilai diri yang berakar pada firman Tuhan, dapat memampukan dalam

mengatasi cobaan yang muncul dari keinginan untuk melihat hanya dari segi

kesenangan dan keuntungan diri sendiri ataupun kesepakatan bersama.

3.2 Penutup

Kami selaku penulis masih merasa belum sempurna apa yang kami uraikan

dan kami paparkan ini. Mungkin dari segi penulisan atau kebakuan bahasanya,

maka dari itu kami memohon saran dan masukan para pembaca untuk

kesempurnaan makalah yang akan kami susun berikutnya, dan muda-mudahan

apa yang kami uraikan ini bisa bermanfaat bagi para pembaca umumnya dan bagi

saya selaku penulis khususnya.

DAFTAR PUSTAKA

Yasik, Faisal. Sosiologi Pendidikan, Penerbit Usaha Nasional Surabaya

Murdiyatmoko Janu. Sosiologi : Mengkaji dan Memahami Masyarakat,

(http://books.google.co.id/books?id=9i-

zwozl4loC&pg=PA17&dq=buku+sosiologi&client=firefox-

12

Page 13: makalah Perkembangan kedirian

a#v=onepage&q=buku%20sosiologi&f=false)

http://tugassekolahonline.blogspot.com/2009/02/kepribadian.html

http://syakira-blog.blogspot.com/2008/11/faktor-faktor-yang-

mempengaruhi.html

http://putra-tatiratu.blogspot.com/2008/06/pengertian-kepribadian-secara-

umum.html

MAKALAH

SOSIOLOGI (PERKEMBANGAN KEDIRIAN DAN KEPRIBADIAN)

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sosiologi

Dosen Pembimbing :

Drs. Nafan Abu Manshur

13

Page 14: makalah Perkembangan kedirian

Disusun Oleh :

Abdulah Safri

Afnan Anshori

SEKOLAH TINGIH ILMU TARBIYAH PONDOK PESANTREN

MASKUMAMBANG

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas Nikmat dan Rahmat-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah "Perkembangan Kedirian

dan Kepribadian" Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas

mata kuliah Sosiologi, untuk melengkapi tugas yang diberikan oleh Bapak Dosen.

Dan tak lupa Shalawat serta salam, muda-mudahan tetap tercurahkan kepada

Nabi kita yakni Nabi Muhammad SAW karena beliaulah yang telah membimbing

kita dari masa jahiliyah menuju masa islamiyah sebagaimana yang kita rasakan

sekarang ini. Dan juga kami tak lupa berterimah kasi pada teman-teman yang

telah membantu dalam penyelesaian tugas ini.

14

Page 15: makalah Perkembangan kedirian

Muda-mudahan apa yang kami paparkan ini bisa bermanfaat bagi para

pembaca umumnya dan bagi kami selaku penulis khususnya. Amin........

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.................................................................................. i

KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTAR ISI................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

1.1 Latar Belakang........................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penulisan..................................................................................... 2

1.3 Rumusan Masalah.................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN................................................................................

2.1 Kepribadian............................................................................................. 3

2.1.1 Kepribadian Faktor Penyebab Tingkah Laku.......................... 3

2.1.2 Kepribadian Prodak Sosialisasi.................................................. 5

2.2 Kedirian................................................................................................... 7

2.2.1 Kedirian Proses Sosialisasi.......................................................... 7

15

Page 16: makalah Perkembangan kedirian

2.2.2 Asal Mula Kedirian...................................................................... 9

2.2.3 Dampak Nilai Diri Terhadap Kepribadian Anak.................... 10

BAB III PENUTUP........................................................................................

3.1 Kesimpulan............................................................................................. 12

3.2 Saran....................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA................................................................................... 13

16

iii