MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

38
Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari ciri-cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ada 2 : Faktor Eksternal dan Faktor internal. Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dan lain-lain. Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon. FAKOR PERKEMBANGAN Perkembangan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu : a. Faktor Dalam Selama pembelahan sel, informasi genetic terus terduplikasi dan tersimpan dalam sel-sel anakan yang terbentuk. Selanjutnya beberapa gen akan diaktifkan sementara yang lain tidak. Perbedaan ini seterusnya akan menghasilkan perbedaan pada zat-zat yang disintesis seperti enzim yang berfungsi pada

Transcript of MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Page 1: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Perkembangan adalah proses pada tubuh untuk mencapai kedewasaan atau

maturitas. Matuaritas tidak dapat diukur secara kuantitatif namun bisa dilihat dari

ciri-cirinya, contohnya Spermatophyta bila sudah berbunga.

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan

ada 2 : Faktor Eksternal dan Faktor internal.

Faktor Eksternal adalah faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan

dari luar, meliputi: nutrisi, suhu, cahaya, air, kelembaban, oksigen, dan lain-lain.

Faktor Internal adalah faktor dari dalam, meliputi: gen dan hormon.

FAKOR PERKEMBANGAN

Perkembangan pada tumbuhan dapat dipengaruhi oleh beberapa factor, yaitu :

a. Faktor Dalam

Selama pembelahan sel, informasi genetic terus terduplikasi dan

tersimpan dalam sel-sel anakan yang terbentuk. Selanjutnya beberapa gen

akan diaktifkan sementara yang lain tidak. Perbedaan ini seterusnya akan

menghasilkan perbedaan pada zat-zat yang disintesis seperti enzim yang

berfungsi pada berbagai reaksi biokimia yang diperlukan untuk pertumbuhan

dan perkembangan. Gen yang berfungsi dalam sintesis ini dinamakan gen

structural, sementara gen yang mengaturnya dinamakan gen regulator. Gen

regulator dipengaruhi oleh berbagai sinyal seperti kondisi lingkungan, zat

pengatur tumbuh, dll.

b. Zat Pengatur Tumbuh

Pertumbuhan, perkembangan, dan pergerakan tumbuhan dikendalikan

beberapa golongan zat yang secara umum dikenal sebagai hormon tumbuhan

atau fitohormon. Penggunaan istilah “hormon” sendiri menggunakan analogi

fungsi hormon pada hewan. Beberapa ahli berkeberatan dengan istilah ini

karena fungsi beberapa hormon tertentu tumbuhan (hormon endogen,

dihasilkan sendiri oleh individu yang bersangkutan) dapat diganti dengan

Page 2: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

pemberian zat-zat tertentu dari luar, misalnya dengan penyemprotan (hormon

eksogen, diberikan dari luar sistem individu). Mereka lebih suka

menggunakan istilah zat pengatur tumbuh (bahasa Inggris plant growth

regulator).

Beberapa contoh hormone yang berperan pada perkembanga tanaman

antara lain auksin, geberelin, gas etilen, dll.

c. Faktor Luar

Faktor luar mengacu pada fakror-faktor yang terdapat di lingkungan

tumbuhan tumbuh dan dapat mempengaruhi perkembangan suatu tanaman.

Beberapa factor luar antara lain :

1) Cahaya

Selain berperan dalam proses fotosintesis, pengaruh cahaya

pada perkembangan juga berlaku dalam bentuk lain misalnya

fotoperiodisme. Fotoperiodisme adalah bentuk respon tanaman

terhadap panjang hari/malam. Pembentukan bunga pada

beberapa tumbuhan tergantung pada periode lama/panjang hari.

Dimana dalam hal ini tumbuhan dibagi atas tumbuhan, hari

panjang, tumbuhan hari pendek, dan tumbuhan netral yang

dapat berbunga tanpa pengaruh panjang hari.

2) Air

Air dibutuhkan dalam berbagai reaksi sebagai tempat reaksi

maupun sebagai zat yang bereaksi. Ketercukupan air akan

menyebabkan perkembangan tidak terhambat.

3) Hara

Ketersediaan hara akan menyebabkan berbagai zat yang

dibutuhkan untuk perkembangan tercukupi.

4) Suhu

Setiap tumbuhan memiliki rentang optimum suhu agar dapat

tumbuh dan berkembang dengan baik. Salah satu hal yang

Page 3: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

dipengaruhi suhu adalah enzim. Enzim merupakan katalisator

pada berbagai proses metabolism makhluk hidup.

Denganterhambatnya fungsi enzim, maka berbagai proses pada

tanaman akan terhambat.

TAHAPAN PERKEMBANGAN SEL

Peristiwa awal dalam perkembangan:

1. Pembelahan sel

Satu sel dewasa memebelah menjadi dua sel yang terpisah yang tidak selalu

serupa satu sama lain

2. Pembesaran sel

Pembesaran volume sel anak

3. Diferensiasi sel

Sel anak terspesialisasi menghasilkan berbagai macam jenis jaringan dan organ

Dalam membelah,sel memiliki dua arah pembelahan:

1. Periklinal (sejajar dengan perimeter)

Dinding baru di antara dua sel anak berada pada bidang yang hampir sejajar

dengan permukaan terdekat dari tumbuhan

2. Antiklinal

Dinding baru diantara dua sel anak terbentuk tegak lurus terhadap permukaan

terdekat

Page 4: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Pembelahan sel (sitokinesis) dimulai saat lempeng sel terbentuk. Lempeng sel

tumbuh melalui peleburan beratus-ratus kantung kecil yang sebagian besar lepas dari

ujung kantung golgi yang mengandung polisakarida bukan-selulosa, misalnya pektin.

Kantung tersebut melebur membentuk lamela tengah yang kaya akan pektin dan

dilapisi oleh membran. Membran itu semula adalah bagian dari kantung, tapi

akhirnya menjadi membran plasma kedua sel anak yang baru. Pembentukan dinding

primer-baru selanjutnya pada msing-masing sel anak terus terjadi.

Bukan arah pembelahan sel saja yang penting dalam struktur perkembangan,

tetapi juga arah pembesaran sel. Pembesaran sel sebagian besar merupakan peristiwa

penyerapan air ke dalam vakuola yang mengembang. Pembelahan sel berada di

bawah pengontrolan hormon. Hormon IAA bekerja dengan cara melemaskan struktur

dinding sel sehingga menjadi plastis (irreversible atau tidak elastis) dan

pertumbuhanpun dapat terjadi. Pembesaran sel merupakan proses dasar sehingga

tumbuhan dan jaringan yang pembelahan selnya dihambat masih dapat terus tumbuh

dengan cara perbesaran sel. Pada organ tumbuhan yang memanjang seperti batang

dan akar, pembesaran terutama terjadi ke satu dimensi, artinya hanya ke arah

memanjangnya, secara umum, sel meristem yang baru terbentuk membesar ke tiga

dimensi, tetapi pada batang dan akar, pembesaran segera menjadi pemanjangan.

Dalam perkembangan sel kita akan menjumpai satu rangkaian peristiwa

berulang yang disebut daur sel. Daur tersebut memperhatikan waktu replikasi DNA

Page 5: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

dalam kaitannya dengan pembelahan inti. Setelah mitosis, terdapat masa

pertumbuhan sel sebelum replikasi DNA terjadi (G1 ), kemudian replikasi DNA (S),

diikuti dengan pertumbuhan sesudah replikasi (G2), dan akhirnya mitosis

menyelesaikan daur tersebut. Salah satu sel anak hasil pembelahan mitosis mungkin

tidak melanjutkan daur sel, tetapi membesar dan berdiferensiasi. Bila hal tersebut

terjadi sebelum replikasi DNA, sel yang berdiferensiasi akan memiliki jumlah

kromosom diploid dan sejumlah kromatin yang normal. Tetapi pada tumbuhan,

diferensiasi yang terjadi setelah replikasi DNA adalah hal yang lazim, sehingga sel

yang berdiferensiasi memiliki lebih dari sepasang kromatin. Terkadang kromosom

terus menggandakan diri tanpa diikuti pembelahan sel, sehingga sel yang

berdiferensiasi menjadi poliploid. Sel poliploid ini berukuran lebih besar dari sel

lainnya yang diploid. Sel tumbuhan yang berdiferensiasi akan memasuki kembali

daur sel melalui proses dideferensiasi. Proses tersebut memungkinkan sel kembali

memiliki kemmapuam untuk membelah lagi (bersifat meristematik)

Page 6: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

PERKEMBANGAN BATANG

Batang yang sedang tumbuh memiliki 3 daerah utama : meristem apeks (daerah yang aktif

tumbuh daerah pembelahan ) ,daerah pemanjangan,daerah pendewasaan, meristem apeks

1. Meristem apeks

Meristem apeks pertama kali terbentuk pada embrio. Pada batang tumbuhan, apeks

(ujung) pucuk merupakan tempat meristem apeks dan jaringan meristematik

turunannya membentuk tubuh primer tumbuhan

Meristem apeks terdiri dari sel pemula yang merupakan sumber dari semua sel.

Turunan dari pemula ini merupakan sel yang aktif membelah (promeristem /

protomeristem ). Meristem apeks pucuk bersifat tidak terbatas dan memiliki

kemampuan untuk membentuk primordia lateral pada bagian tepi meristem.

2. Daerah Pemanjangan

Daerah pemanjangan memiliki 3 jenis jaringan embrionik, yaitu : meristem dasar

(membentuk jaringan penyokong / posisi jaringan dewasa pada tumbuhan

monokotil dan dikotil seperti korteks dan empulur ,membentuk kolenkim dan

parenkim ),prokambium yang akan membentuk jaringan pembuluh ( xylem dan

floem), protoderm yang akan membentuk epidermis, yang berbeda dari epidermis

akar karena : tidak memiliki rambut akar , memiliki kutikula yang tebal.

3. Daerah Pendewasaan

Pada daerah pendewasaan jaringan yang sudah dewasa menghasilkan jaringan

embrionik yang berbeda antara tumbuhan monokotil dan dikotil. Contohnya adalah

epidermis pada bagian luar tubuh tumbuhan. Pada monokotil, berkas pembuluh

tersebar di seluruh jaringan penyokong sehingga tidak ada perbedaan antara

korteks dan empulur. Pada tumbuhan dikotil, berkas pembuluh tersusun dalam

lingkaran membagi jaringan

dasar menjadi daerah-daerah yang berbeda :

Page 7: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

a. korteks, jaringan dasar antara berkas pembuluh dan epidermis

b. empulur, jaringan dasar yang terdapat di bagian tengah lingkaran batang

c. jari- jari empulur, jaringan dasar yang terdapat pada celah di antara berkas

pembuluh.

• Batang terspesialisasi.

Batang dapat memiliki fungsi lain selain penyokong tumbuhan

A. Reproduksi secara aseksual

1. rhizomes (rimpang)

Batang yang tumbuh secara horizontal di bawah permukaan tanah. (ex. bambu,

jahe-jahean). Berfungsi sebagai tempat penyimpanan cadangan makanan.)

2. stolons = runners

Batang yang tumbuh horizontal di atas permukaan tanah, sebenarnya

merupakan pemanjangan dari internodus, mis. pada tanaman strawberry

(Fragaria), Hydrocotyle asiatica.

B. Tempat penyimpanan cadangan makanan

1. tuber (mis. Solanum tuberosum)

Merupakan internodus pada ujung batang di bawah permukaan tanah, memiliki

daun sisik , terdapat mata yang merupakan tunas aksiler.

2. bulbus (mis. Allium cepa)

Batang kecil pada ujung terbawah tumbuhan ,ditutupi oleh daun berdaging dan

daun sisik pada bagian terluarnya ,memiliki tunas yang besar.

Page 8: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

PERKEMBANGAN DAUN

Daun baru berkembang dari primordial daun yang dibentuk pada meristem

apeks (puncak) pada ujung bantang. Perkembangan primordium daun sampai menjadi

daun melalui beberapa tahap yaitu:

1. Inisiasi

Pembelahan sel paling awal terjadi pada meristem apikal. Berdasarkan teori

meristem yang dikembangkan oleh Schmith, dikenal dengan teori Tunica-

corpus, maka pada meristem apikal terdapat dua lapisan meristem yaitu

lapisan tunika (lapisan luar) dan korpus (lapisan dalam). Tunika terdiri dari

beberapa lapis sel yang terletak pada bagian tepi dari meristem apikal.

Sedangkan beberapa jenis sel yang berada  di sebelah dalamnya disebut

dengan corpus. Pembelahan pertama terjadi pada daerah tunika dan beberapa

lapis daerah korpus. Pembelahan periklinal yang diikuti dengan pertumbuhan

sel anak menyebabkan timbulnya tonjolan, yaitu primodia daun. Pembelahan

antiklinal meningkatkan luas permukaan primodia tersebut.

2. Pembentukan penyangga daun

Sebagai akibat dari pembelahan sel yang terus-menerus primodium dan akan

menonjol kea rah luar dari meristem pucuk, seperti papilla atau seperti sabit.

Bagian ini disebut penyangga daun. Penyangga daun terdiri atas lapisan

protoderm, meritem dasar, dan prokambium yang berkembang dari

Page 9: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

prokambium batang yang berdekatan. Penyangga daun ini akan tumbuh dan

memanjang membentuk sumbu daun.

3. Diferensiasi awal

Penyangga daun yang telah terbentuk terdiri dari jaringan yang masih

sederhana. Berdasarkan teori meristem yang dikembangkan oleh Haberlandt,

jaringan yang menyusun peyangga daun terdiri  dari protoderma, meristem

dasar dan prokambium. Dalam perkembangan selanjutnya, masing masing

akan berkembang dan menghasilkan epidermis dan derivatnya, mesofil dan

berkas pengangkut daun.

4. Pembentukan sumbu daun

Sebagai hasil pertumbuhan yang cepat maka penyangga daun akan berbentuk

seperti kerucut dengan sisi adaksialnya memipih. Ujung kerucut berperan

sebagai  meristem apikal. Dalam pertumbuhan selanjutnya penyangga daun

semakin bertambah panjang dan secara berangsur angsur mendekati pangkal

semakin memipih. Dengan demikian primordium daun sudah dapat dibedakan

antara permukaan atas atau adaksial dan permukaan bawah atau abaksial. Hal

tersebut disebabkan oleh aktifitas meristem adaksial.

5. Pembentukan helai daun

Selama awal pemanjangan dan penebalan sumbu daun, sel-sel adaksial bagian

tepi membelah lebih cepat dibandingkan sel-sel meristem dasar yang berada

disebelah dalamnya. Dengan demikian terbentuklah dua garis seperti sayap

yang berkembang pada kedua tepinya sebagai akibat percepatan pertumbuhan

sel sel tersebut. Deretan sel disebut meristem marginal dan sub marginal. Pada

dikotil, laisan yang paling luar dari system marginal adalah protoderm. Pada

angiospermae, pemula marginal membelah secara antiklinal, sehingga sel-se

baru ditambahkan pada prooderm di bagian adaksial dan abaksial. Pada daun

yang mempunyai tangkai, pertumbuhan marginal akan tertahan pada bagian

pangkal sumbu daun, yang selanjutnya akan berkembang menjadi tangkai

daun. Bagian dalam helaian dan yang muda berasal dari sel-sel sub marginal.

Page 10: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Inisial submarginal ini membelah dengan berbagai cara, menghasilkan sel-sel

baru pada helaian bagian dalam. Pada penampang melintangnya, kedua sisi

helai daun yang sedang  berkembang tampak bahwa protoderma

menyelubungi beberapa lapis jaringan dasar. Sel sel beru akan ditambahkan

pada lapisan lain bersal dari dua deret inisial marginal dan inisial submarginal.

6. Histogenesis

Setelah helai daun terbentuk, proses selanjutnya adalah menyempurnakan

jaringan penyusun daun. Dalam perkembangannya, meristem yang terlibat

ialah meristem apikal, meristem adaksial, meristem marginal, meristem

submarginal, meristem lempeng dan meristem lateral. Meristem marginal

berdiferensiasi menghasilkan epidermis atas dan epidermis bawah serta

derivatnya, sedangkan meristem submarginal akan berdeferensiasi

menghasilkan mesofil dan jaringan pengangkut.

Gambar:

(a) Dua tonjolan kecil atau penyangga daun terdapat pada sisi yang

berlawanan

(b) Dua primordium muncul dari dua penyangga daun

Page 11: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

(c) Dua primordium daun yang telah berkembang lebih lanjut tampak adanya

untaian prokambium yang merupakan kelanjutan dari berkas pengangkut pada

batang.

Morfogenesis daun

Proses perkembangan daun sejak inisiasi sampai terbentuknya daun yang

lengkap tidak pernah terlepas oleh faktor lingkungan tempat tumbuhan tersebut

hidup. Dengan demikian struktur daun dewasa pada umumnya merupakan suatu

ekspresi gen yang telah dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Pada umumnya faktor

lingkungan yang dominan dan menentukan adalah cahaya, air dan oksigen. Daun

yang tumbuh pada lingkungan yang terlindung akan mempunyai struktur yang

berbeda dengan daun yang tumbuh di lingkungan cahaya melimpah. Daun yang

tumbuh pada lingkungan yang terlindung sehari hari akan mengalami kekuranngan

cahaya. Helai daun cenderung tipis dan lebar, warna daun pucat, sedangkan daun

yang tumbuh pada lingkungan cahaya melimpah helai daun cenderung lebih sempit,

lebih tebal dan warnanya lebih gelap. Daun yang tumbuh di dalam air cenderung

mempunyai ruang antar sel yang lebih besar daripada yang tumbuh di udara,

demikian pula epidermisnya cenderung lebih tipis dan tanpa kutikula.

Page 12: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Pengguguran daun (Absisi)

Pemisahan aktif daun dari cabang tanpa meninggalkan luka disebut absisi

daun. Absisi merupakan perkembangan adaptasi yang bermanfaat guna melepaskan

daun daun tua dan merupakan cara pemangkasan diri. Absisi daun biasanya disiapkan

Page 13: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

di dekat dasar tangkai daun, di daerah inilah terjadi perubahan sitologi dan

biokimiawi dalam sel daerah pemisah yang akhirnya memisahkan daun dari cabang.

Zat pengatur absisi ini adalah senyawa auksin dan etilen. Senyawa auksin

menghambat absisi dan senyawa etilen merupakan senyawa yang memacu peristiwa

absisi.

PERKEMBANGAN BUNGA

Sebagian besar spesies angiossprmae menghasilkan bunganberkelamin ganda

(sempurna) yang terdiri dari bagian betina dan jantan yang berfungsi.Antesis adalah

pembukaan bunga saat bagian-bagian siap untuk penyerbukan biasanya hal ini

berbarengan dengan munculnya warna dengan bau. Banyak bunga yang tetap terbuka

dari mulai antesis hingga gugur (absisi).sedngkan yang lainnya seperti tulip, terbuka

dan tertutup beberapa kali sehri selama beberapa hari. Umumnya bunga terbuka

akibat pertumbuhan bagian dalam mahkota yang lebih cepat dibandingkan bagian

luarnya, tetapi pembukaan dan penutupan yang berulang kali mungkin merupakan

respon terhadap perubahan sementara tekanan turgor antara kedua sisi terebut.

Pembukaan dan penutupan diengaruhi suhu, dan tekanan uap atmosfer , namun faktor

utamanya seringkali adalah waktubinternal yang diatur oleh isyarat fajardan atau

isyarat petang hari. Contoh bunganprimrose sore (spesies Oenotera) biasanya terbuka

pada sore hari,kira-kira 12 jam sebelum matahari terbit,tetapi dapat diusahakan

terbuka kembali pada pagi hari dengan cara membalik kembali segala daur gelap

terangnya. Cahaya yang mempegaruhi respon ini diserap langsung oleh bunga.

Setelah terjadi antesis dan penyerbukan, akhirnya mahkota layu, mati dan

gugur. Pada beberapa spesies antesis segera diikuti dengan pelayuan. Contohnya pada

Portulaca randiflora dan banyak jenis Morning glory,termasuk ipomea`tricolor, dan

parbitis nil, bunga terbuka pada pagi hari dan mahkotanya layu pada petang harinya.

Pelayuan seperti ini biasanya disertai dengan pengangkutan linarut secara besar-

besaran dari bungan ke bagian tumbuhan lainnya,sering kali keovarium dan air hilang

dengan cepat pula. Terjai perombakan protein dan RNA secara cepat dari mahkota

Page 14: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

dan kelopak selama proses pelayuan dan enzim hidrolisis seperti protease dan

ribokinase tampanknya diaktifkan dengan adanya perubahan hormon untuk

melangsungkan perubahan tersebut. Kemudian produk bernitrogen seperti asam

amino dan amida diangkut menuju biji dan jaringan lain yang sedang tumbuh,

sehingga hara tetap tersimpan.

Walaupun biasanya terjadi pelayuan dan pemudaran warna, beberapa spesies

mawar dan dahlia tertentu kehilangan selagi masih turgid dan masih mengandung

protein aslinya.

PERKEMBANGAN BUAH

-Buah merupakan struktur reproduksi tambahan pada tumbuhan

-Angiospermae yang di dalamnya mengandung biji.

-Perkembangan buah dirangsang oleh adanya polinasi dan/atau

fertilisasi.

Perkembangan Buah

Selama perkembangan buah, biji yang ada di dalamnya juga turut berkembang.

Page 15: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Perkembangan buah memerlukan :

1.Nutrisi hasil fotosintat⟶

2.Hormon :

Sitokinin –dihasilkan oleh biji ⟶ pembelahan sel pada dinding ovarium

GA –dihasilkan oleh biji ⟶ pembesaran buah

Tumbuhan induk ⟶ ABA ⟶ dormansi

ABA ⟶ embrio yang ada di dalam biji menjadi dorman.

☺Embrio tidak akan tumbuh menjadi tumbuhan dewasa selama masih berada di

dalam buah dan atau ABA belum diuraikan.

Page 16: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Asal mula pembentukan buah

•buah sejati ovarium/ bakal buah, dan ⟶

•buah semu ovarium dan/atau bagian bunga yang lain⟶

Klasifikasi Buah

Asal Buah

A.Buah tunggal–terbentuk dari satu pistilum (pea, tomato, lily, apple, cucumber)

B.Buah agregat–terbentuk dari beberapa pistilum yang terpisah dalam satu bunga

tunggal (strawberry, raspberry)

C. Buah majemuk –terbentuk dari beberapa pistilum pada perbungaan dan biasanya

bergabung dengan bagian bunga/perbungaan lainnya (nanas, nangka, murbei, fig)

Page 17: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

PERKEMBANGAN BIJI

Pengertian Biji

Biji (bahasa Latin:semen) adalah bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga

yang telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada Angiospermae

atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae). Dari sudut pandang evolusi,

biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil yang termodifikasi sehingga dapat

bertahan lebih lama pada kondisi kurang sesuai untuk pertumbuhan.

Struktur Biji

Biji tersusun atas tiga komponen  utama, yakni:

a.Kulit Biji

Kulit biji adalah bagian biji yang berasal dari selaput bakal biji

(integumnetum). Pada tumbuhan biji tertutup (Angiospermae), kulit biji

tersusun atas dua lapisan, yakni :

1. lapisan kulit luar  (testa) merupakan lapisan yang tipis, kaku dan

merupakan pelindung utama bagian dalam biji.

2. Lapisan kulit dalam  (tegmen) biasanya tipis seperti selaput dan seringkali 

disebut sebagai kulit ari.

Pada Gymnospermae, kulit biji terdiri atas tiga lapisan, yakni :

1. Kulit luar (sarcotesta), biasanya tebal berdaging

2. Kulit tengah (sclerotesta) merupakan lapisan yang kuat dan keras dan

berkayu

3. Kulit dalam (endotesta) biasanya tipis seperti selaput dan melekat pada

biji.

Bagian-bagian tambahan pada biji meliputi :

1. Sayap (ala), yakni alat tambahan pada biji yang digunakan dalam

pemnecaran oleh angin. Contoh biji Moringa oleifera

2. Bulu (coma), yakni penonjolan sel-sel kulit biji yang berupa rambut-

rambut. ContohGossypium sp.

Page 18: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

3. Salut biji (arillus). Contoh pada Durio zibethinus

4. Salut biji semu (arillodium),

5. Pusar biji (hilus), ykni bagian kulit luar biji yang merupakan berkas

pelekatan dengan tali pusar. Contoh pada Vigna sinensis

6. Liang biji (micropyle), yakni liang kecil bekas masuknya serbuk sari. 

Contoh pada bijiRicinus communis

7. Berkas-berkas pembuluh angkut (chalaza), yakni tempat pertemuan

integument dengan nuselus. Contoh Vitis vinifera

8. Tulang-tulang biji (raphe), yakni terusan tali pusar pada biji. Contoh pada

biji  Ricinus communis

b.Tali Pusar (Funiculus)

Tali pusar merupakan bagian yang menhubungkan biji dengan tembuni. Jika

biji masak, biasanya biji terlepas dari tali pusarnya.

c. Inti Biji (Nucleus seminis)

Inti biji adalah semua bagian biji yang terletak di dalam kulitnya. Inti biji

terdiri atas :

- Lembaga (embryo)  yang merupaka calon individu baru

- Putih lembaga (albumen) adalah jaringan yang berisi cadangan makanan

untuk masa permulaan kehidupan tumbuhan.

Perkembangan Biji

Tujuan utama perkembangan biji :

•Pemantapan pola dasar tubuh tumbuhan, sumbu akar -pucuk

•Akumulasi cadangan makanan untuk proses perkecambahan

•Persiapan dormansi biji

Page 19: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Selama perkembangan biji, embrio berdiferensiasi menjadi 2 sistem organ, yaitu :

•sumbu embrio. Sumbu embrio terdiri atas meristem akar dan pucuk yang akan

membentuk tumbuhan dewasa setelah perkecambahan biji.

•Kotiledon, merupakan sistem organ yang berdiferensiasi paling akhir, yang akan

mengalami penuaan setelah perkecambahan dan bertanggung jawab untuk

mensintesis dan menyimpan cadangan makanan untuk proses perkecambahan.

Embriogenesis

Embriogenesis mencakup perkembangan dari saat fertilisasi sampai fase dormansi.

Peristiwa utamayang terjadiselamaembriogenesis adalah:

1.Pemantapanbentukdasartumbuhan.

•Pola aksial, pembentukan sumbu basal-apikal(pucuk–akar)

•Polaradial, menghasilkan tiga system jaringan

2.Penyusunan jaringan meristematik untuk mengelaborasi struktur setelah masa

embrio(daun, akar, bungadsb.).

3.Pemantapan penyimpanan cadangan makanan yang cukup untuk perkecambahan

embrio sampai kecambah bersifat autotrof

FERTILISASI

•Fertilisasi pada tumbuhan Angiospermae merupakan fertilisasi ganda,

–sel telur difertilisasi oleh satu sperma membentuk zigot yang diploid

–intipolar difertilisasi oleh inti sperma lainnya membentuk

endosperm yang triploi atau poliploid.

•Pada saat terjadinya fertilisasi, tabung pollen menembus kantung embrio pada ujung

mikropil dan melepaskan isinya ke salah satu sel sinergid.

•Kedua inti sperma kemudian berpindah ke arah ujung khalaza dari sinergid, satu inti

sperma berfusi dengan inti sel telur dan inti lainnya berfusi dengan inti polar

Page 20: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Embriogenesis berlangsung serupa pada semua tumbuhan Angiospermae dalam hal

pemantapan bentuk dasar tumbuhan.

Embriogenesis pada tumbuhan;

•sel pemula(primordia)tidak dibentuk selama proses embriogenesis.

•system organ reproduktif (bunga) berkembang dari pemrograman kembali meristem

apeks pucuk setelah tumbuhan dewasa.

•Merupakan fase yang terpisah dan sangat berbeda dibandingkan fase perkembangan

di luar masa embrio, dan umumnya diakhiri dengan adanya dormansi.

Tigaperbedaan pada pola elaborasi pada perkembangan embriopada tumbuhan

:

•Perbedaan dalam pola pembelahan yang akurat.

•Perluasan perkembangan endosperm,

•Perkembangan kotiledon dan perkembangan meristem apeks pucuk.

Page 21: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Embriogenesis pada tumbuhan dikotil

Page 22: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Embriogenesis pada tumbuhan monokotil

Proses embryogenesis

Page 23: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

Keterangan:SC,testa/

kulitbiji,EN,endosperm;SM,meristemapekspucuk;RM,meristemapeksakar,Pd,protode

rm;Po,prokambium;Gm,meristemdasar,S,suspensor,A,sumbu,CE,jaringanpelindunge

mbrio,MPE,mikropil

•Pembelahan asimetris

•bakal embrio

•suspensor

•Diferensiasi organ embrionik dan jaringan yang ada di dalamnya selama masa

transisi dari stadium globular ke stadium jantung.

Perkembangan embrio stadium transisi globular –jantung

Pola radial dan aksial. (a) Pola radial pada Angiospermae mulai pada saat stadium

globular dan menghasilkan tiga system jaringan. (b) Pola aksial (sumbu akar-pucuk)

terbentuk saat stadium jantung.

Page 24: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

•Padastadium torpedo,

–determinasihipokotildanradikulaterjadi

–diferensiasiprokambium

–embrioberklorofil

•Pada beberapa tumbuhan, kotiledon tumbuh cukup lama sehingga kotiledon tersebut

harus melengkung untuk menyesuaikan diri dengan bentuk bakal biji. Embrio

kemudian menyerupai tongkat untuk berjalan .

Page 25: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN
Page 26: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

DAFTAR PUSTAKA

Salisbury, Frank dan Ross Cleon. 1995. Fsiologi Tumbuhan Jilid 3. Badung: ITB.

Sasmitamiharja, Drajat, dkk. 1996. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.

Sumardi, Issirep dan Agus Budijuarinto. 1995. Struktur dan Perkembangan

Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press.

Page 27: MAKALAH FISTUMB PERKEMBANGAN

MAKALAH FISIOLOGI TUMBUHAN

PERKEMBANGAN TUMBUHAN

Disusun Oleh:

Dara Utami Ningsih 10304241003

Susanti 10304241007

Anisyah 10304241011

Prima Siti N. 10304241015

Fitriana Anjas A. 10304241020

Ardhiana Iffa F. 10204241024

Agus Frasetyo 10304241028

Ria Fitriani Hadi 10304241032

Errischa Megawati 08304241035

Pendidikan Biologi Subsidi

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011