Makalah perekonomian indonesia

48
MAKALAH PEREKONOMIAN INDONESIA Disusun Oleh : RURI NURUL JANNAH 12140270 5P – AKUNTANSI R 3.2.3 i

Transcript of Makalah perekonomian indonesia

Page 1: Makalah perekonomian indonesia

MAKALAH

PEREKONOMIAN INDONESIA

Disusun Oleh :

RURI NURUL JANNAH

12140270

5P – AKUNTANSI

R 3.2.3

i

Page 2: Makalah perekonomian indonesia

DAFTAR ISI

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………………………… i

Referensi …………………………………………………………………………………..………………….. ii

Kata Pengantar ……………………………………………………………………………………………… iii

Gambaran Umum Perekonomian Indonesia …………………………………………………….………… 1

Sejarah Perekonomian Indonesia ………………………………….…………………………….………… 3

Sistem Ekonomi Indonesia ………………………………………………………………………………….. 5

Pertumbuhan Ekonomi ……………………………………………………………………………………... 7

Perubahan Struktur Ekonomi ……………………………………………………………………………… 10

Perekonomian Indonesia Kemiskinan dan Kesenjangan pendapatan ……..……………………………. 12

Pembangunan Ekonomi Daerah …………………………………………….……………………...……… 14

Peranan Sektor Pertanian Perekonomian Indonesia ………………………………………….…….……. 16

Industrialisasi dan Perkembangan Sektor Industri …………………….……………….……………...… 17

UKM (usaha Kecil Menengah) …………………………………………………………………………..… 21

Prospek UKM Dalam Era Perdagangan Bebas …………………………..…..…………………………… 22

Neraca Pembayaran ……………………………………………………….…..……………………………. 23

Modan Asing dan Utang Luar Negri ………………………...……………..……………………………… 26

i

Page 3: Makalah perekonomian indonesia

REFERENSI

Deliarnov. (1995). Perkembangan Pemikiran Ekonomi. Jakarta: Raja Grafindo

Utama.

Hamid, Edy Suandi. (2005). Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.

Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Politik-

Ekonomi. Yogyakarta: UII Press.Hudiyanto. (2004). Ke luar dari Ayun

Pendulum Kapitalisme-Sosialisme. Yogyakarta: UMY Press.

Hudiyanto. (2001). Ekonomi Indonesia: Sistem dan Kebijakan. Yogyakarta: PPE

UMY.

Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Mubyarto. (2000). Reformasi Sistem Ekonomi. Yogyakarta: Aditya Media.

Hamid, Edy Suandi. (2005). Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.

Hamid, Edy Suandi. (2004). Sistem Ekonomi, Utang Luar Negeri, dan Politik-

Ekonomi. Yogyakarta: UII Press.

Kuncoro, Mudrajad. (2003). Ekonomi Pembangunan: Teori, Masalah, dan

Kebijakan. Yogyakarta: UPP AMP-YKPN.

Mubyarto. (2000). Membangun Sistem Ekonomi. Yogyakarta: BPFE.

Setiawan, Bonnie. (2003). Globalisasi Pertanian. Jakarta: The Institute for Global

Justice.

Thee Kian Wie. Ed. (1992). Dialog Kemitraan dan Keterkaitan Usaha Besar dan

Kecil dalam Sektor Industri Pengolahan. Jakarta: Gramedia.

ii

Page 4: Makalah perekonomian indonesia

Hamid, Edy Suandi. (2005). Ekonomi Indonesia. Yogyakarta: UII Press.

Hamid, Edy Suandi. (2004). "Perubahan Paradigma Kredit UKM Kutai Barat"

Draft Laporan Penelitian, Pemkab Kutai Barat dan Pusat Studi

Ekonomi Pancasila (PUSTEP). Yogyakarta: UGM.

Gema PKM Indonesia. (2004). Kemiskinan dan Keuangan Mikro. Jakarta: Gema

PKM.

Ismawan, Bambang, "Sektor Ekonomi Rakyat dan Peran Keuangan Mikro"

Makalah pada Forum Dialog Kebangsaan Program Aksi Meluruskan

Reformasi yang diadakan Universitas Gadja Mada 11-14 Maret 2004,

Yogyakarta.

iii

Page 5: Makalah perekonomian indonesia

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang karena anugerah dari Nya kami

dapat menyelesaikan makalah tentang "Perekonomian Indonesia" ini. Sholawat

dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, yaitu Nabi

Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa

ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah serta rahmat bagi

seluruh alam semesta.

Penulis sangat bersyukur karena telah menyelesaikan makalah yang

menjadi tugas pendidikan agama dengan judul " Perekonomian Indonesia ".

Disamping itu, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang

telah membantu kami selama pembuatan makalah ini berlangsung sehingga

terealisasikanlah makalah ini.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat

dan jangan lupa ajukan kritik dan saran terhadap makalah ini agar kedepannya

bisa diperbaiki.

Serang, 29 Desember 2016

Penyusun

iii

Page 6: Makalah perekonomian indonesia

GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN INDONESIA

Berdasarkan pendekatan Kronologis Histories subtansi PI digolongkan menjadi:

1. Masa Sebelum Terjajah (sebelum tahun 1600)

2. Masa Penjajahan (1600-1945)

3. Masa Sebelum 1966 (sejak merdeka )

4. Masa Sesudah 1966 (sejak orde baru )

5. Masa sesudah ORBA (masa Reformasi Ekonomi)

Dalam Sistem Moneter :

a ) Nasionalisasi Bank-bank Asing tahun 1953

b.) Tahun 1946 didirikan Bank Negara Indonesia (BNI)

c.) De Javache Bank (Belanda) diambil alih menjadi BI (Bank Sentral) tahun 1953.

Tugasnya :

- Menstabilkan nilai Rupiah

- Mengatur sirkulasi uang

- Mengawasi serta mengembangkan perbankan dan kredit

- Monopoli peredaran uang kartal cadangan minimum 20 % dalam bentuk emas dan valuta asing.

d.) Instrumen Kebijakan Moneter :

Dalam Negeri : Penetapan premi impor Persyaratan minimum modal sendiri bagi permohonan kredit

Luar Negeri : Pengawasan Devisa secara ketat untuk mencegah devaluasi dan defisit Neraca Pembayaran.

e.) Tahun 1965 Menteri Urusan Bank Sentral (Gubernur BI) menggabungkan semua bank Pemerintah ke

dalam suatu wadah disebut “Bank Berjuang” . Tujuannya agar otoritas moneter berada dalam satu

tangan dalam rangka melaksanakan Ekonomi Terpimpin dan sebagai pemasok dana proyek-proyek

pemerintah (Presiden) melalui pencetakan uang baru.

1

Page 7: Makalah perekonomian indonesia

Tahun 1969 merupakan Masa Pembang Ekonomi. Pembangunan Jangka Panjang dimulai sejak 1 April 1969 REPELITA.

Pelita I : 1969 – 1974

Pelita II : 1974 – 1979

Pelita III : 1979 – 1984

Pelita IV : 1984 -1989

Pelita V : 1989 – 1994

Pelita VI: 1994 – 1999

Target-target untuk kurun waktu lima tahun REPELITA VI ditargetkan :

Pertumbuhan Ekonomi secara keseluruhan 6,2 % Sektor Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan 3,5 %

Sektor Industri 9 % Sektor Manufaktur di Luar Migas 10,0 % Sektor Jasa 6,5% Laju Inflasi 5,0 %

Eksport non Migas 16,5 % Eksport Manufaktur 17,5 % Debt Service Ratio 20,0 % GDP Rp. 2.150,0

triliun Nilai Investasi Rp.660,1 triliun.

2

Page 8: Makalah perekonomian indonesia

SEJARAH PEREKONOMIAN INDONESIAIndonesia adalah negara yang memiliki letak geografis yang sangat strategis, karena berada di antara dua

benua (Asia dan Eropa) serta dua samudra (Pasifik dan Hindia), sebuah posisi yang strategis dalam jalur

pelayaran perdagangan antar benua. Perdagangan saat itu mengenal sebutan jalur sutra laut, yaitu jarur

dari Tiongkok dan Indonesia yang melalui Selat Malaka menuju ke India. Perdagangan laut antara India,

Tiongkok, dan Indonesia dimulai pada abad pertama sesudah masehi, demikian juga hubungan Indonesia

dengan daerah-daerah di Barat (Kekaisaran Romawi). Perdagangan di masa kerajaan-kerajaan

tradisional disebut oleh Van Leur mempunyai sifat kapitalisme politik, dimana pengaruh raja-raja dalam

perdagangan itu sangat besar. Misalnya di masa Sriwijaya, saat perdagangan internasional dari Asia

Timur ke Asia Barat dan Eropa, mencapai zaman keemasannya.

Masa Sebelum Kemerdekaan :

Dalam masa penjajahan Belanda selama 350 tahun Belanda melakukan berbagai perubahan kebijakan

dalam hal ekonomi, salah satunya dengan dibentuknya Vereenigde Oost-Indische Compagnie (VOC).

Belanda memberikan wewenang untuk mengatur Hindia Belanda dengan tujuan menghindari persaingan

antar sesama pedagang Belanda, sekaligus untuk menyaingi perusahaan imperialis lain seperti EIC milik

Inggris untuk mempermudah aksinya di Hindia Belanda, VOC diberi hak Octrooi, yang antara lain

meliputi :

a. Hak mencetak uang

b. Hak mengangkat dan memberhentikan pegawai

c. Hak menyatakan perang dan damai

d. Hak untuk membuat angkatan bersenjata sendiri

e. Hak untuk membuat perjanjian dengan raja-raja

Namun pada tahun 1795, VOC dibubarkan karena dianggap gagal dalam mengeksplorasi kekayaan

Hindia Belanda. Kegagalan itu nampak pada defisitnya kas VOC, yang antara lain disebabkan oleh :

a.Peperangan yang terus-menerus dilakukan oleh VOC dan memakan biaya besar

b.Penggunaan tentara sewaan membutuhkan biaya besar

c.Korupsi yang dilakukan pegawai VOC sendiri

d.Pembagian dividen kepada para pemegang saham, walaupun kas defisit.

3

Page 9: Makalah perekonomian indonesia

Masa Orde Lama :

Dalam menghadapi krisis ekonomi-keuangan, pemerintah menempuh berbagai kegiatan, diantaranya :

Pinjaman Nasional, menteri keuangan Ir. Soerachman dengan persetujuan Badan Pekerja Komite

Nasional Indonesia Pusat (BPKNIP) mengadakan pinjaman nasional yang akan dikembalikan dalam

jangka waktu 40 tahun. Hubungan dengan Amerika, Banking and Trade Coorporation (BTC) berhasil

mendatangkan Kapal Martin Behrman di pelabuhan Ciberon yang mengangkut kebutuhan rakyat,

namun semua muatan dirampas oleh angkatan laut Belanda. Konferensi Ekonomi, Konferensi yang

membahas mengenai peningkatan hasil produksi pangan, distribusi bahan makanan, sandang, serta

status dan administrasi perkebunan asing. Rencana Lima Tahunan (Kasimo Plan), memberikan anjuran

memperbanyak kebun bibit dan padi ungul, mencegah penyembelihan hewan-hewan yang membantu

dalam pertanian, menanami tanah terlantar di Sumatra, dan mengadakan transmigrasi. Keikutsertaan

Swasta dalam Pengembangan Ekonomi Nasional, mengaktifkan dan mengajak partisipasi swasta dalam

upaya menegakkan ekonomi pada awal kemerdekaan.bNasionalisasi de Javasche Bank menjadi Bank

Negara Indonesia, Sistem Ekonomi Gerakan Benteng (Benteng Group) Sistem Ekonomi Ali-Baba.

Masa Orde Baru :

Kebijakan ekonominya diarahkan pada pembangunan di segala bidang, tercermin dalam 8 jalur

pemerataan : kebutuhan pokok, pendidikan dan kesehatan, pembagian pendapatan, kesempatan kerja,

kesempatan berusaha, partisipasi wanita dan generasi muda, penyebaran pembangunan, dan peradilan.

Semua itu dilakukan dengan pelaksanaan pola umum pembangunan jangka panjang (25-30 tahun) secara

periodik lima tahunan yang disebut Pelita

Masa Orde Reformasi

Masuknya Sistem tersebut dapat  kita lihat dari beberapa Indikator yaitu :

a. Dihapusnya berbagai subsidi untuk masyarakat secara bertahap, sehingga harga barang barang

strategis ditentukan sepenuhnya oleh mekanisme pasar.

b. Nilai Kurs rupiah tidak boleh dipatok dengan kurs tetap, sehingga besar kecilnya kurs rupiah akan

ditentukan oleh mekanisme pasar.

c. Perusahaan BUMN  mulai beralih ke pihak swasta, sehingga peran pemerintah semakin berkurang.

d. Keikutsertaan bangsa Indonesai dalam kancah WTO dan perjanjian GATT yang semakin menunjukan

komitmen bangsa Indonesia dalam tata liberalisme dunia.

4

Page 10: Makalah perekonomian indonesia

Periode Orde Baru, dibagi dalam :

• Periode 1945 – 1950 

• Periode 1951 – 1955

• Periode 1956 – 1960

• Periode 1961 – 1966 

Periode Setelah Orde Baru dibagi dalam :

• Periode 1966 s/d periode stabilisasi dan rehabilitasi

• Periode Repelita I : 1969/70 – 1973/74

• Periode Repelita II : 1974/75 – 1978/79

• Periode Repelita III : 1979/80 – 1983/84

• Periode Repelita IV : 1984/85 – 1988/89

• Periode Repelita V : 1989/90 – 1993/94

SISTEM EKONOMI INDONESIA SISTEM EKONOMI

Sistem ekonomi adalah suatu proses penerapan yang saling behubungan dan berinteraksi yang

dikembangkan oleh masyarakat dengan ciri dan identitas tersendiri. Ada 4 sistem dalam ekonomi,

berikut adalah macam-macam sistem ekonomi :

1. Sistem Ekonomi Tradisional Sistem ini memiliki tradisi aktivitas ekonomi yang dilakukan

secara turun-temurun. Dan masyarakatnya tetap menjaga nilai budaya setempat, sehingga

kegiatan perekonomiannya masih bergotong-royong dan kekeluargaan. Adapun ciri-ciri dari

sistem ekonomi tradisional antara lain adalah sebagai berikut :

Pembagian struktur kerja belum ada.

Masih menggunakan tukar-menukar barang/barter.

Sifat kekeluargaan tergolong tinggi.

Proses produksinya tergantung pada alam,misalnya bertani, berladang, berkebun dan sebagainya.

5

Page 11: Makalah perekonomian indonesia

Alat untuk memproduksi sangat sederhana.

2. Sistem Ekonomi Sosialis/Terpusat

Sistem ekonomi terpusat yang disebut juga sistem ekonomi sosialis adalah suatu sistem ekonomi

yang seluruh sumber daya dan pengolahannya direncanakan dan dikendalikan oleh pemerintah.

Sistem ekonomi terpusat memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Negara menguasai semua alat produksi.

Produksi dilakukan untuk kebutuhan masyarakat.

Kegiatan ekonomi direncanakan oleh negara dan diatur pemerintah secara terpusat.

Hak milik individu tidak diakui.

Pemerintah mengatur kegiatan produksi, distribusi, dan konsumsi.

Ciri-Ciri Sistem Politik :

Menurut Gabriel A. Almond sistem politik memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

a. Semua sistem politik termasuk yang paling sederhana mempunyai kebudayaan politik. Dalam

pengertian bahwa masyarakat yang paling sederhanapun mempunyai sistem politik yang terdapat dalam

masyarakat yang apaling fleksibel sekalipun.

b. Semua sistem politik menjalankan fungsi-fungsi yang sama walaupun tingkatanya berbeda-beda yang

ditimbulkan karena perbedaan struktur.

c. Semua struktur politik baik pada masyarakat yang primitif maupun modern melaksanakan banyak

fungsi

d. Semua sistem politik adalah sistem campuran dalam pengertian kebudayaan. Secara rasional

tidak ada struktur dan kebudayaan yang semuanya modern atau primitif, melainkan dalam pengertian

kebudayaan, semuanya campuran antara unsur modern dan unsur tradisional.

SISTEM EKONOMI KAPITALISME DAN SOSIALISME :

Sistem Ekonomi Kapitalisme adalah sistem perekonomian yang memberikan kebebasan secara penuh

kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan perekonomian seperti memproduksi baang, manjual

barang, menyalurkan barang dan lain sebagainya. Dalam sistem ini pemerintah bisa turut ambil bagian

6

Page 12: Makalah perekonomian indonesia

untuk memastikan kelancaran dan keberlangsungan kegiatan perekonomian yang berjalan, tetapi bisa

juga pemerintah tidak ikut campur dalam ekonomi. Dalam perekonomian kapitalisme setiap warga dapat

mengatur nasibnya sendiri sesuai dengan kemampuannya. Semua orang bebas bersaing dalam bisnis

untuk memperoleh laba sebesar-besarnya. Semua orang bebas malakukan kompetisi untuk

memenangkan persaingan bebas dengan berbagai cara.

Ciri-ciri sistem ekonomi Kapitalisme :

Pengakuan yang luas atas hak-hak pribadi

Perekonomian diatur oleh mekanisme pasar

Manusia dipandang sebagai mahluk homo-economicus, yang selalu mengejar kepentingann

(keuntungan) sendiri

Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut

hedonisme)

PERTUMBUHAN EKONOMIPertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian suatu negara secara

berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik selama periode tertentu. Pertumbuhan ekonomi

dapat diartikan juga sebagai proses kenaikan kapasitas produksi suatu perekonomian yang diwujudkan

dalam bentuk kenaikan pendapatan nasional.

Adanya pertumbuhan ekonomi merupakan indikasi keberhasilan pembangunan ekonomi.konomi ==

Pertumbuhan ekonomi suatu negara dapat diukur dengan cara membandingkan, misalnya untuk ukuran

nasional, Gross National Product (GNP), tahun yang sedang berjalan dengan tahun sebelumnya.

Menurut Werner Sombart pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi tiga tingkatan:

A. Masa perekonomian tertutup

Pada masa ini, semua kegiatan manusia hanya semata-mata untuk memenuhi kebutuhannya

sendiri.Individu atau masyarakat bertindak sebagai produsen sekaligus konsumen sehingga tidak terjadi

pertukaran barang atau jasa. Masa pererokoniam ini memiliki ciri-ciri:

7

Page 13: Makalah perekonomian indonesia

1. Kegiatan manusia untuk memenuhi kebutuhan sendiri

2. Setiap individu sebagai produsen sekaligus sebagai konsumen

3. Belum ada pertukaran barang dan jasa

Masa kerajinan dan pertukanganPada masa ini, kebutuhan manusia semakin meningkat, baik secara

kuantitatif maupun secara kualitatif akibat perkembangan peradaban. Masa kerajinan dan pertukangan

memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:

- Meningkatnya kebutuhan manusia

- Adanya pembagian tugas sesuai dengan keahlian

- Timbulnya pertukaran barang dan jasa

- Pertukaran belum didasari profit motive

• Masa Kapitalis

Dalam menjalankan usahanya kaum kapitalis memerlukan para pekerja (kaum buruh).Produksi yang

dilakukan oleh kaum kapitalis tidak lagi hanya sekedar memenuhi kebutuhanya, tetapi sudah bertujuan

mencari laba. Werner Sombart membagi masa kapitalis menjadi empat masa sebagai berikut:

Tingkat prakapitalis masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

ü Kehidupan masyarakat masih statis

ü Bersifat kekeluargaan

ü Bertumpu pada sektor pertanian

ü Bekerja untuk memenuhi kebutuhan sendiri

ü Hidup secara berkelompok

Tingkat kapitalis masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

ü Kehidupan masyarakat sudah dinamis

ü Bersifat individual

ü Adanya pembagian pekerjaan

ü Terjadi pertukaran untuk mencari keuntungan

Tingkat kapitalisme raya masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu:

ü Usahanya semata-mata mencari keuntungan

ü Munculnya kaum kapitalis yang memiliki alat produksi

ü Produksi dilakukan secara masal dengan alat modern

ü Perdagangan mengarah kepada ke persaingan monopoli

ü Dalam masyarakat terdapat dua kelompok yaitu majikan dan buruh

8

Page 14: Makalah perekonomian indonesia

Ø Tingkat kapitalisme akhir

Masa ini memiliki beberapa ciri, yaitu :

ü Munculnya aliran sosialisme

ü Adanya campur tangan pemerintah dalam ekonomi

ü Mengutamakan kepentingan bersama

• Teori Klasik dan Neo Klasik

· Teori Klasik

Ø Adam Smith

Teori Adam Smith beranggapan bahwa pertumbuhan ekonomi sebenarnya bertumpu pada

adanya pertambahan penduduk.

• Ø David Ricardo

Ricardo berpendapat bahwa faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar sampai menjadi

dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah. Kelebihan

tenaga kerja akan mengakibatkan upah menjadi turun.

• Teori Neoklasik

Ø Robert Solow

Robert Solow berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan rangkaian kegiatan yang

bersumber pada manusia, akumulasi modal, pemakaian teknologi modern dan hasil atau output.

• Ø Harrord Domar

Teori ini beranggapan bahwa modal harus dipakai secara efektif, karena pertumbuhan ekonomi

sangat dipengaruhi oleh peranan pembentukan modal tersebut.

Friedrich List (1789-1846)

Menurut Friendrich List, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibagi menjadi empat tahap sebagai

berikut:

1. Masa berburu dan pengembaraan

2. Masa beternak dan bertani

3. Masa bertani dan kerajinan

4. Masa kerajinan, industri, perdagangan

9

Page 15: Makalah perekonomian indonesia

Karl Butcher (1847-1930)

Menurut Karl Bucher, pertumbuhan ekonomi suatu bangsa dapat dibedakan menjadi empat tingkatan

sebagai berikut:

1. Masa rumah tangga tertutup

2. Rumah tangga kota

3. Rumah tangga bangsa

4. Rumah tangga dunia

Perekonomian Indonesia pada kuartal IV-2013 sedikit membaik dengan mencatat laju pertumbuhan year-

on-year menjadi 5,72% meski lebih rendah jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya

yaitu 6,18%.Hal ini terutama disebabkan oleh tekanan pada transaksi berjalan dan pelemahan nilai tukar rupiah

yang dibarengi dengan kenaikan laju inflasi.

Pada sisi pengeluaran, penggerak pertumbuhan ekonomi pada kuartal IV-2013 didominasi oleh kenaikan tingkat

ekspor neto, menggeser peranan pengeluaran domestik yang melambat. Kenaikan tingkat ekspor neto pada

kuartal IV-2013 disebabkan karena nilai ekspor tumbuh tinggi yang tercatat sebesar 7,40% (y-o-y) dan

pertumbuhan nilai impor yang menurun menjadi -0,60% (y-o-y). Hal ini didorong oleh meningkatnya ekspor

non-migas ke negara-negara mitra dagang terutama Cina, Amerika Serikat dan Jepang. Selanjutnya,

pertumbuhan konsumsi rumah tangga, konsumsi pemerintah dan investasi menurun masing-masing menjadi

5,25% (y-o-y), 6,45% (y-o-y) dan 4,37 (y-o-y). Padahal pada kuartal sebelumnya, konsumsi rumah tangga,

konsumsi pemerintah dan investasi dapat tumbuh masing-masing sebesar 5,48% (y-o-y) 8,91% (y-o-y) dan

4,54% (y-o-y). Perlambatan investasi tersebut di antaranya terkait dengan kebijakan BI dalam meningkatkan

suku bunga acuan dari 7,25% pada Oktober 2013 menjadi 7,50% pada November 2013 dan ketidakpastian

politik terkait dengan Pemilu.

PERUBAHAN STRUKTUR EKONOMI

Kenaikan produksi sektor industri manufaktur dinyatakan sama besarnya dengan

jumlah dari 4 faktor berikut :

• Kenaikan permintaan domestik, yang memuat permintaan langsung untuk produk industri

manufaktur plus efek tidak langsung dari kenaikan permintaan domestik untuk produk sektor-

sektor lainnya terhadap sektor industri manufaktur.

• Perluasan ekspor (pertumbuhan dan diversivikasi) atau efek total dari kenaikan jumlah ekspor

tehadap produk industri manufaktur.

10

Page 16: Makalah perekonomian indonesia

• Subsitusi impor atau efek total dari kenaikan proporsi permintaan disetiap sektor yang dipenuhi

lewat produksi domestik terhadap output industri manufaktur.

• Perubahan teknologi atau efek total dari perubahan koefisien input-output didalam perekonomian

akibat kenaikan upah dan tingkat pendapatan terhadap sektor industri manufaktur.

Perbedaan antarnegara dalam sejumlah faktor internal seperti berikut :

• Kondisi dan struktur awal ekonomi dalam negeri (basis ekonomi) Suatu negara yang pada awal

pembangunan ekonomi/industrialisasinya sudah memiliki industri-industri dasar yang relatif kuat

akan mengalami proses industrialisasi yang lebih cepat/pesat dibandingkan dengan negara  yang

hanya memiliki industri-industri ringan.

• Besarnya pasar dalam negeri Besarnya pasar domestik ditentukan oleh kombinasi antara jumlah

populasi dan tingkatan pendapatan rill per-kapita. Pasar dalam negeri yang besar merupakan

salah satu faktor intensif bagi pertumbuhan kegiatan ekonomi, termasuk industri, karena

menjamin adanya skala ekonomis dan efisiensi dalam proses produksi (dengan asumsi bahwa

faktor-faktor penentu lainnya mendukung).

• Pola distribusi pendapatan Faktor ini sangat mendukung faktor pasar diatas. Walaupun tingkat

pendapatan rata-rata per-kapita naik pesat, tetapi kalau distribusinya pincang maka kenaikan

pendapatan tersebut tidak terlalu berarti bagi pertumbuhan industri-industri selain industri-

industri yang membuat barang-barang sederhana, seperti makanan, minuman, sepatu, dan

pakaian jadi (tekstil).

• Karakteristik dan industrialisasi Misalnya, cara pelaksanaan atau strategi pengembangan industri

yang diterapkan, jenis industri yang diunggulkan, pola pembangunan industri, dan insentif yang

diberikan. Aspek-aspek ini biasanya berbeda antarnegara yang menghasilkan pola industrialisasi

yang juga berbeda antarnegara.

• Keberadaan SDA Ada kecenderungan bahwa negara yang kaya akan SDA mengalami

pertumbuhan ekonomi yang lebih rendah atau terlambat melakukan industrialisasi atau tidak

berhasil melakukan diversivikasi ekonomi (perubahan struktur) daripada negara yang miskin

SDA.

11

Page 17: Makalah perekonomian indonesia

• Kebijakan perdagangan luar negeri Fakta menunjukan bahwa di negara yang menerapkan

kebijakan ekonomi tertutup (inward looking), pola dan hasil industrialisasinya berbeda

dibandingkan dengan negara yang menerapkan kebijakan ekonomi terbuka (outward looking).

Perekonomian Indonesia Kemiskinan

dan

Kesenjangan pendapatan

KEMISKINAN DAN KESENJANGAN PENDAPATAN KONSEP DAN

DEFINISI:

Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang

mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relative, sedangkan konsep yang pengukurannya

tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute. Kemiskian relatif adalah suatu

ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, yang biasanya dapat didefinisikan di

dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud. Di Negara-negara maju,

kemiskinan relative diukur sebagai suatu proporsi dari tingakt pendapatan rata-rata per kapita. Sebagi

suatu ukuran relative, kemiskinan relative dapat berbeda menurut Negara atau periode di suatu Negara.

Kemiskinan absolute adalah derajat dari kemiskinan dibawah, dimana kebutuhan minimum untuk

bertahan hidup tidak terpenuhi.

Kemiskinan bisa dikelompokan dalam 3 kategori , yaitu :

* Kemiskinan Absolut Kemiskinan absolut adalah sejumlah penduduk yang tidak mampu mendapatkan

sumber daya yang cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.

* Kemiskinan Relatif Seseorang yang tergolong miskin relatif sebenarnya telah hidup diatas garis

kemiskinan namun masih berada dibawah kemampuan masyarakat disekitarnya.

* Kemiskinan Kultural Kemiskinan kultural berkaitan erat dengan sikap seseorang atau sekelompok

masyarakat yang tidak mau berusaha memperbaiki tingkat kehidupannya sekalipun ada usaha dari

pihak lain yang membantunya.

12

Page 18: Makalah perekonomian indonesia

Faktor-faktor yang menjadi penyebab kemiskinan antara lain :

a. Tingkat pendidikan masyarakat yang rata-rata rendah.

b. Cara berpikir yang masih tradisional dan konservatif.

c. Apatis dan anti hal-hal baru.

d. Mentalitas dan etos kerja yang kurang baik.

e. Keadaan alam yang kurang mendukung.

f. Keterisoliran secara geografis dari pusat.

g. Tiadanya potensi atau produk andalan.

h. Rendahnya kinerja dan budaya korup aparatur pemerintah daerah.

Kemisikinan boleh berlaku atas kekurangan individu dan juga atas masalah sosio-ekonomi dalam sebuah

masyarakat. Sehubungan dengan itu, sebab kemisikinan dapat dilihat dari dua dimensi yaitu :

1. Dimensi individu Kekurangan individu yang tertentu dapat mencetuskan kemiskinan. Kelemahan

individu ini biasanya kelemahan yang setara dan dapat menyebabkan seseorang itu miskin, walaupun dia

berada dalam suatu masyarakat yang penuh dengan peluang rezeki. Kelemahan individu ini adalah

seperti berikut:

a. Tabiat Berjudi , Tabiat berjudi adalah satu amalan yang menyebabkan seseorang itu miskin. Mereka

yang kecanduan untuk berjudi, akan banyak kehilangan harta dalam aktivitas berjudinya dan mereka

seringnya hilang tumpuan dalam pekerjaan kerana kalah dalam perjudian.

b. Sakit Badan

c. Masalah Personaliti Pada umumnya, personaliti bermasalah yang menyebabkan kemisikinan ialah

sikap malas. Sikap malas itu dicerminkan dalam tingkah laku seperti suka berkhayal, suka beromong

kosong, dan juga “elak kerja”. Orang yang malas adalah kekurangan produktivitasnya dan mereka akan

hilang banyak peluang untuk mencari rezeki.

2. Dimensi masyarakat

13

Page 19: Makalah perekonomian indonesia

Dari dimensi ini, kemisikinan merupakan sesuatu yang terhasil dari masalah sosio-ekonomi. Wujudnya

didalam suatu masyarakat dan bukan sesuatu yang diakibatkan oleh kelemahan individu itu sendiri.

Sebab kemisikinan yang berhubung dengan masalah masyarakat adalah seperti berikut:

a. Konflik, seperti peperangan, kerusuhan dan sebagainya akan menyebabkan kegiatan ekonomi

terbunuh dan ia juga membinasakan infrastruktur yang penting untuk menjaga kekayaan. Semua ini

akan menyebabkan kemisikinan yang berlarut-larut.

b. Ketidakadilan Sosial, Menurut teori Marxisme, dalam masyarakat yang mengamalkan ekonomi

pasaran bebas, kemisikinan adalah :

Sesuatu yang tidak dapat dielakkan. Dalam masyarakat ini, harta cenderung untuk bertumpu kepada

golongan yang terkaya, manakala orang yang miskin cenderung menjadi lebih miskin. Ini adalah karena

dalam pasar bebas, komoditi itu dijualkan kepada mereka yang mampu menawarkan harga yang lebih tinggi.

Prinsip ini menyebabkan faktor pengeluargan seperti tanah, cenderung dimiliki oleh golongan terkaya,

kerana mereka mempunyai kekuasaan pembelian yang lebih tinggi. Pemilikikan faktor pengeluaran ini akan

menyebabkan orang terkaya ini menjadi lebih kaya, dan mereka akan membeli lebih banyak faktor

pengeluaran di pasa bebas. Proses ini akan berterusan, sehingga golongan terkaya ini memonopoli segala

faktor pengeluaran, dan menyebabkan orang lain dalam masyarakat miskin tidak memiliki faktor

pengeluaran.” Tetapi teori ekonomi marxisme sudah dibuktikan oleh salah seorang ahli ekonomi.Semua

negara yang telah mencoba mengikuti teori Karl Marx gagal mengurangi kemiskinan. Kini hampir semua

ahli ekonomi dan ahli sejarah ekonomi menggunakan teori ekonomi bebas untuk mengurangi kemiskinan.

PEMBANGUNAN EKONOMI DAERAHPembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses saat pemerintah daerah dan masyarakat mengelola

sumber daya yang ada dan selanjutnya membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah daerah

dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan

kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. (Lincolin Arsyad, 1999).

Ada beberapa indikator untuk menganalisis derajat kesenjangan dalam pembangunan ekonomi antar

provinsi, yaitu :

14

Page 20: Makalah perekonomian indonesia

produk domestik regional bruto (PDRB) per provinsi dalam pembentukan PDB nasional, PDRB atau

pengeluaran konsumsi rumah tangga rata-rata per kapita, indeks pembangunan manusia (IPM),

kontribusi sektoral terhadap pembentukan PDRB, dan tingkat kemiskinan.

Distribusi PDB Nasional Menurut Provinsi

Distribusi PDB Nasional menurut provinsi merupakan indikator utama di antara indikator lain yang

umum untuk mengukur derajat penyebaran dari hasil pembangunan ekonomi di suatu negara. Jika

PDRB relatif sama antar povinsi, maka PDB nasional relatif merata ntar provinsi, sehingga ketimpangan

pembangunan antar provinsi relatif kecil.

PDRB Rata-rata per Kapita antar Provinsi

Karena tujuan dari pembangunan ekonomi adalah miningkatkan kesejahteraan masyarakat dan ini

umum diukur dengan pendapatan rata-rata per kapita, maka distribusi PDB Nasional menurut provinsi

menjadi indikator yang tidak berarti dalam mengukur ketimpangan pembangunan ekonomi regional jika

tidak dikombinasikan dengan tingkat PDRB rata-rata per kapita.

Konsumsi rumah Tangga per Kapita antar Provinsi

Pengeluran Konsumsi C Rumah Tangga (RT) per kapita per provinsi merupakan salah satu indikator

alternatif yang dapat dijadikan ukuran untuk melihat perbedaan dalam tingkat kesejahteraan penduduk

atntar provinsi. Konsepnya adalah semakin tinggi pendapatan per kapita suatu daerah, maka akan

semakin tinggi juga pengeluaran konsumsi per kaita di daerah tersebut. Dalam hal ini juga terdapat 2

asumsi, yaitu sifat menabung dari masyarakat tidak berubah (S terhadap PDRB tidak berubah) dan

pangsa kredit di dalam RT juga konstan. Tinggi rendahnya pengeluara C RT tidak dapat selalu tinggi

rendahnya pendapatan per kapita di suatu daerah, tanpa kedua asumsi tersebut. Dengan memakai data

BPS mengenai pengeluaran riil C RT per kapita, ditemukan adanya polarisasi dalam distribusi C RT per

kapita antarprovinsi. Sebagian wilayah di Indonesia memiliki tingkat C RT per kapita yang rendah, lewat

hal ini dapat dikatakan menjadi refleksi dari kenyataan bahwa sebagian daerah di Indonesia masih belum

menikmati pembangunan ekonomi. Perbedaan dalam derajat pemerataan provinsi dapat diukur dengan

distribusi pendapatan C menurut kelompok populasi per provinsi. Tingkat ketimpangan dikatakan tinggi

jika 40% penduduk berpendapatan rendah (berpengeluaran rendah), hanya menikmati pendapatan

kurang dari 12% dai seluruh pendapatan. Jika 40% penduduk berpendapatan rendah dapat menikmati

kurang dari 12% sampai dengan 17% dari seluru pendapatan, maka hal ini berarti telah terjadi

ketimpangan sedang. Dan bila 40% penduduk berpendapatan rendah menikmati lebuh dari 17% dari

seluruh pendapatan penduduk, tingkat ketimpangan rendah.

15

Page 21: Makalah perekonomian indonesia

Indeks Pembangunan Manusia

Ukuran pembangunan yang digunakan selama ini, yaitu PDB (untuk konteks nasional) dan PDRB (untuk

konteks regional),  ternyata hanya dapat melihat pembangunan ekonomi saja. Oleh karena itu,

dibutuhkan suatu indikator yang lebih komprehensif, sehingga tidak hanya menangkap perkembangan

perekonomian tetapi juga perkembangan aspek sosial dan kesejahteraan manusia. Pembangunan

manusia memiliki banyak dimensi. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan ukuran agregat dari

dimensi dasar pembangunan manusia denganmelihat perkembangannya.

PERANAN SEKTOR PERTANIAN PEREKONOMIAN INDONESIA

Indonesia adalah negara kepulauan yang memiliki daratan yang sangat luas sehingga mata

pencaharian penduduk sebagian besar adalah pada sektor pertanian. Pertanian dapat dilihat sebagai

suatu yang sangat potensial dalam empat bentuk kontribusinya terhadap pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi nasional yaitu sebagai berikut:

- ekspansi dari sektor-sektor ekonomi lainnya sangat tergantung pada pertumbuhan output di bidang

pertanian, baik dari sisi permintaan maupun penawaran sebagai sumber bahan baku bagi keperluan

produksi di sektor-sektor lain seperti industri manufaktur dan perdagangan.

- Pertanian berperan sebagai sumber penting bagi pertumbuhan permintaan domestik bagi produk-

produk dari sektor-sektor lainnya.

- Sebagai suatu sumber modal untuk investasi di sektor-sektor ekonomi lainnya.

- Sebagai sumber penting bagi surplus perdagangan (sumber devisa).

Kemampuan Indonesia meningkatkan produksi pertanian untuk swasembada dalam penyediaan

pangan sangat ditentukan oleh banyak faktor eksternal maupun internal. Satu-satunya faktor eksternal

yang tidak bisa dipengaruhi oleh manusia adalah iklim, walaupun dengan kemajuan teknologi saat ini

pengaruh negatif dari cuaca buruk terhadap produksi pertanian bisa diminimalisir. Dalam penelitian

empiris, factor iklim biasanya dilihat dalam bentuk banyaknya curah hujan (millimeter). Curah hujan

mempengaruhi pola produksi, pola panen, dan proses pertumbuhan tanaman. Sedangkan factor-faktor

internal, dalam arti bisa dipengaruhi oleh manusia, di antaranya yang penting adalah lusa lahan, bibit,

berbagai macam pupuk (seperti urea, TSP, dan KCL), pestisida, ketersediaan dan kualitas infrastruktur,

16

Page 22: Makalah perekonomian indonesia

termasuk irigasi, jumlah dan kualitas tenaga kerja (SDM), K, dan T. kombinasi dari faktor-faktor

tersebut dalam tingkat keterkaitan yang optimal akan menentukan tingkat produktivitas lahan (jumlah

produksi per hektar) maupun manusia (jumlah produk per L/petani). Saat ini Indonesia, terutama pada

sektor pertanian (beras) belum mencukupi kebutuhan dalam negeri. Ini berarti Indonesia harus

meningkatkan daya saing dan kapasitas produksi untuk menigkatkan produktivitas pertanian.

INDUSTRIALISASI DAN PERKEMBANGAN SEKTOR

INDUSTRI

Konsep industrialisasi dalam sejarah pembangunan ekonomi berawal dari proses revolusi industri

dengan serangkaian penemuan-penemuan baru yang inovativ. Industrialisasi merupakan proses interaksi

antara pengembangan teknologi, inovasi, spesialisasi, dan perdaganan antarnegara yang pada gilirannya

sejalan dengan peningkatan pendapatan masyarakat yang mendorong perubahan struktur ekonomi.

Secara umum pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan perkapita hanya dapat terjamin lewat

industrialisasi kecuali negara-negara yang sangat kaya akan SDA, seperti Kuwait dan Libya.

Riedel (1992) : Industrialisasi bukanlah tujuan tapi strategi untuk mendukung proses

pembangunan untuk mencapai peningkatan perdapatan perkapita.

 Chenery (1992) : Industrialisasi merupakan tahapan logis dari perubahan struktur industri yang

diujudkan melalui kenaikan kontribusi sektor industri manufaktur dalam permintaan konsumen,

produksi, ekspor, dan kesempatan kerja.

Dalam kelompok Asean, share output industri terhadap PDB Indonesia masih relatif kecil meski

pertumbuhan output rata-ratanya tinggi. Ini menandakan bhw Indonesia belum memiliki tingkat

industrialisasi yang tinggi dibanding dengan misalnya Malaysia dan Thailand. Berdasarkan nilai tambah

sektor industri manufaktur (NTSIM) per kapita peringkat Indonesia pada tahun 1965 paling bawah

dibanding LDCs lain. Negara-negara yang lebih awal memulai industrialisasinya seperti Meksiko, Brasil

dan Turki memiliki NTSIM 15-30 kali NTSIM Indonesia. Pada dekade 1980-an dan 1990-an peringkat

Indonesia naik hingga berada diatas Cina dan India. Sedangkan perbandingan dengan negara-negara

Meksiko, Brasil, dan Turki tinggal menjadi 5-6 kali dibawahnya.

17

Page 23: Makalah perekonomian indonesia

Pangsa ekspor manufaktur dari seluruh ekspor dipengaruhi oleh tingkat kemajuan industri yang

terdapat disuatu negara. Meski ditahun 1980-an tumbuh cepat, tahun 1995 nilai pangsa ekspor

manufaktur terhadap seluruh ekspor menjadi hanya sekitar 4% yang mana hampir sama dengan di

Turki, Brasil, dan Malaysia. Cina dan India memiliki angka 50% dan Korea 60%. Ukuran lain adalah

rasio NTSIM terhadap nilai tampah sektor pertanian yang menunjukkan kecendrungan untuk terus

meningkat. Tingkat pendalaman struktur industri juga dapat dilihat dari pendalaman dalam beragam

jenis atau kelompok barang menurut sifat dan penggunaannya, misal antara barang modal VS barang-

barang konsumsi; atau antara barang-barang konsumsi sederhana VS barang konsumsi yang

sophisticated atau durable; atau produk padat modal/teknologi/knowledge yang tinggi VS produk-produk

padat karya. Menurut orientasi pasarnya, bisa berupa barang-barang untuk pasar domestik (import

substituted goods) VS barang-barang berorientasi ekspor. Jadi industri manufaktur terkait pada tiga hal

yaitu, diversifikasi produk, intensitas pemakaian faktor-faktor produksi (termasuk SDA), dan orientasi

pasar.

Indonesia masih berada pada tahap awal industrialisasi tapi dengan kecepatan yang sangat pesat.

Sejak tahun 1983 hingga dekade 1990-an peran sektor-sektor primer cenderung menurun, sementara

sektor-sektor sekunder (industri manufaktur, listrik, gas, dan air, serta konstruksi) dan sektor-sektor

tersier (perdagangan, hotel dan restoran, transportasi dan komunikasi, bank dan keuangan, dan

kegiatan-kegiatan ekonomi lainnya) terus meningkat.

PERMASALAHAN DALAM INDUSTRI MANUFAKTUR :

Secara umum industri manufaktur di LDCs relatif masih terbelakang disebabkan faktor-faktor

keterbatasan teknologi, kualitas SDM, Dana pemerintah dan swasta, intensitas kerja sama antar instittusi,

dan lain-lain.  Indikator keterbatasan teknologi salah satunya adalah tingkat produktifitas baik secara

parsial ataupun keseluruhan yang disebut Total Faktor Productivity (TFP). Misal dalam kurun waktu

1968-1988 TFP Indonesia turun dari 5% menjadi 1%. Pada saat yang sama TFP Korea Selatan naik dari

3,4% menjadi 5%. Pada periode 1982-1988 TFP Indonesia hanya seperempat TFP Korsel.

BASIS EKSPOR DAN PASAR YANG SEMPIT

Tergantung 4 produk: kayu lapis, pakaian jadi, tekstil, dan alas kaki dengan pangsa 50%. Sepuluh (10)

produk menguasai 80% total ekspor. Pasar terbatas kepada negara-negara yang menerapkan kuota (the

Multi-fibre Agreement, MFA) seperti USA, EC, Kanada, Norway, dan Turkey. Tiga negara menyerap

50% ekspor manufaktur, sementara 50% ekspor pakaian jadi dan tekstil diserap USA. Ekspor unggulan

padat karya menurun akibat persaingan Cina dan Asia lainnya. Demand produk ekspor Indonesia di

18

Page 24: Makalah perekonomian indonesia

negara-negara maju inelastis. Faktor eksternal berpengaruh signifikan dalam penurunan daya saing

ekspor.

KETERGANTUNGAN PADA IMPOR SANGAT TINGGI

Karena terlalu besar bergantung pada PMA, industri-industri berteknologi tinggi seperti farmasi, kimia,

elektronik, barang-barang konsumsi, alat-alat listrik, dan otomotif, maka industri manufaktur indonesia

tidak sebenarnya tapi hanya merupakan penggabungan, pengepakan, dan assembling.

TIDAK ADANYA/KURANGNYA IMDUSTRI BERTEKNOLOGI MENENGAH

Kontribusi industri-industri berteknologi menengah seperti industri karet dan plastik, semen, logam

dasar, dan barang-barang sederhana dari logam terus menurun.. Kontribusi produk-produk padat modal

seperti material plastik, pupuk, bubuk kertas dan kertas, besi dan baja turun. Kecendrungan ini berbeda

dengan negara-negara lain dengan derajat industrialisasi yang relatif sama.

Kelemahan-kelemahan organisasi :

1. Industri Kecil dan Menengah masih Underdeveloped

2. Konsentrasi Pasar. Pangsa output (concentration ratio/CR4) oleh 4 perusahaan besar mencapai 75%

3.  Lemahnya kapasitas untuk menyerap dan mengembangkan teknologi. Memusatkan lobi dibanding

teknologi/daya saing untuk membangun relasi dagang.

4. Lemahnya Sumber Daya Manusia

STRATEGI PEMBANGUAN SEKTOR INDUSTRI :

STRATEGI SUBSTITUSI IMPOR (SI) – INWARD LOOKING STRATEGY

STRATEGI PROMOSI EKSPOR – OUTWARD LOOKING STRATEGI

ARGUMEN BAGI STRATEGI SUBSTRITUSI IMPOR :

SUMER DAYA ALAM DAN FAKTOR LAIN

PERMINTAAN PASAR DALAM NEGERI

GROWTH POLE INDUSTRI DLM NEGERI

KESEMPATAN KERJA

19

Page 25: Makalah perekonomian indonesia

MENGHEMAT DEVISA DAN KETERGANTUNGAN DARI LUAR NEGERI

PENERAPAN STRATEGI SUBTSTITUSI IMPOR DI INDONESIA :

BENTUK JOINT VENTURE

SKALA BESAR DAN PADAT MODAL

INFANT INDUSTRY ARGUMENT- PROTEKSI BERLEBIHAN DAN DALAM JANGKA

WAKTU LAMA

HIGH COST ECONOMY-INEFFICIENT

TIDAK PROFESIONAL, DAYA SAING RENDAH TERGANTUNG IMPORTED CONTENTS

NERACA PEMBAYARAN TERANCAM

PENYEBAB KEGAGALAN (menurut Hasibuan, 1993) :

Ketidak siapan bahan baku dan tenaga kerja

Kompetisi pasar kecil atau tidak ada

Ketergantungan pada impor tinggi

Pilihan teknologi produksi yang salah

Nilai tambah yang terus menurun

Proteksi yang tidak mendidik

UKM ( U saha Kecil Menengah)

20

Page 26: Makalah perekonomian indonesia

UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling

banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri

sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan

ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan

usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat”.

Kriteria Usaha Kecil Menengah (UKM) :

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut :

1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk

tanah dan bangunan tempat usaha

2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah)

3. Milik Warga Negara Indonesia

4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki,

dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha

Besar

5.Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang

berbadan hukum, termasuk koperasi. 

Peranan UKM dalam Masyarakat “Peran Usaha Kecil Menengah (UKM) di Indonesia sangat

besar dan telah terbukti menyelamatkan perekonomian bangsa pada saat dilanda krisis ekonomi tahun

1997. Kebijakan pemerintah dewasa ini telah cukup menunjukkan keberpihakan pada usaha kecil dan

menengah”

Di negara-negara majupun, baik di Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Italia, UKM lah yang menjadi

pilar utama perekonomian negara. Keadaan itu hanya mungkin terjadi karena pemerintahan daripada

negara-negara tersebut mempunyai kebijakan yang mendukung terciptanya kondisi dimana usaha kecil

menengah mereka menjadi sangat sehat dan kuat.

Terbukti saat krisis global yang terjadi beberapa waktu lalu, UKM hadir sebagai suatu solusi dari

sistem perekonomian yang sehat. UKM merupakan salah satu sektor industri yang sedikit bahkan tidak

sama sekali terkena dampak krisis global yang melanda dunia. Dengan bukti ini, jelas bahwa UKM dapat

diperhitungkan dalam meningkatkan kekompetitifan pasar dan stabilisasi sistem ekonomi yang ada.

21

Page 27: Makalah perekonomian indonesia

Dalam pembangunan ekonomi di Indonesia UKM selalu digambarkan sebagai sektor yang mempunyai

peranan penting, karena sebagian besar jumlah penduduknya berpendidikan rendah dan hidup dalam

kegiatan usaha kecil baik di sektor tradisional maupun modern.

Peranan usaha kecil tersebut menjadi bagian yang diutamakan dalam setiap perencanaan tahapan

pembangunan yang dikelola oleh dua departemen yaitu Departemen Perindustrian dan Perdagangan,

serta . Departemen Koperasi dan UKM. Namun, usaha pengembangan yang telah dilaksanakan masih

belum memuaskan hasilnya karena pada kenyataannya kemajuan UKM sangat kecil dibandingkan

dengan kemajuan yang sudah dicapai usaha Pelaksanaan kebijaksanaan UKM oleh pemerintah selama

Orde Baru, sedikit saja yang dilaksanakan, lebih banyak hanya merupakan semboyan saja sehingga

hasilnya sangat tidak memuaskan. Pemerintah lebih berpihak pada pengusaha besar hampir di semua

sektor, antara lain perdagangan, perbankan, kehutanan, pertanian dan industri.

Saat ini UKM memiliki peran yang sangat penting di ASEAN termasuk Indonesia. Selama ini UKM

terus menunjukkan kemampuannya untuk dapat bertahan dan tetap dinamis. Kita perlu melibatkan

UKM dan memastikan UKM memperoleh manfaat dari ASEAN Economic Forum (AEC) untuk

mewujudkan sasaran ASEAN yang inklusif, merata, berkesinambungan dan memiliki ketahanan tinggi.

Prospek UKM dalam era perdagangan bebaskrisis selama lebih dari enam tahun, keberadaannya telah dapat memberikan kontribusi terhadap PDB

sebesar hampir 60%, penyerapan tenaga kerja sebesar 88,7% dari seluruh angkatan kerja di Indonesia

dan kontribusi UKM terhadap ekspor tahun 1997 sebesar 7,5% (BPS tahun 2000).

Dalam menghadapi era perdagangan bebas dan otonomisasi daerah maka pengembangan UKM

diarahkan pada :

(1). Pengembangan lingkungan bisnis yang kondusif bagi UKM

(2). Pengembangan lembaga-lembaga financial yang dapat memberikan akses terhadap sumber modal

yang transparan dan lebih murah

(3). Memberikan jasa layanan pengembangan bisnis non finansial kepada UKM yang lebih efektif

(4). Pembentukan aliansi strategis antara UKM dan UKM lainnya atau dengan usaha besar di Indonesia

atau di luar negeri. Berkembang atau matinya usaha kecil menengah dalam era perdagangan bebas

22

Page 28: Makalah perekonomian indonesia

tergantung dari kemampuan bersaing dan peningkatan efisiensi serta membentuk jaringan bisnis dengan

lembaga lainnya.

Usaha kecil dan menengah (UKM) memegang peranan penting dalam ekonomi Indonesia, baik

ditinjau dari segi jumlah usaha (establishment) maupun dari segi penciptaan lapangan kerja.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh BPS dan Kantor Menteri Negara untuk Koperasi dan Usaha

Kecil dan Menengah (Menegkop &UKM), usaha-usaha kecil termasuk usaha-usaha rumah tangga atau

mikro (yaitu usaha dengan jumlah total penjualan (turn over) setahun yang kurang dari Rp. 1 milyar),

pada tahun 2000 meliputi 99,9 persen dari total usaha-usaha yang bergerak di Indonesia. Sedangkan

usaha-usaha menengah (yaitu usaha-usaha dengan total penjualan tahunan yang berkisar antara Rp. 1

Milyar dan Rp. 50 Milyar) meliputi hanya 0,14 persen dari jumlah total usaha. Dengan demikian, potensi

UKM sebagai keseluruhan meliputi 99,9 per sen dari jumlah total usaha yang bergerak di Indonesia.

Besarnya peran UKM ini mengindikasikan bahwa UKM merupakan sektor usaha dominan dalam

menyerap tenaga kerja. Berdasarkan survei yang dilakukan BPS (2000), pad a tahun 1999 usaha-usaha

kecil (termasuk usaha rumah tangga) mempekerjakan 88,7 persen dari seluruh angkatan kerja

Indonesia., sedangkan usaha menengah mempekerjakan sebanyak 10,7 persen. Ini berarti bahwa UKM

mempekerjakan sebanyak 99,4 persen dari seluruh angkatan kerja Indonesia. Disamping ini nilai

tambah bruto total yang dihasilkan usaha-usaha kecil secara keseluruhan meliputi 41,9 per sen dari

Produk Domestik Bruto (POB) Indonesia pad a tahun 1999, sedangkan usaha-usaha menengah secara

keseluruhan menghasilkan 17,5 persen dari POB (Iihat juga Thee Kian Wie, 2001). Dengan demikian,

nilai tambah bruto total yang dihasilkan UKM secara keseluruhan hampir sebesar 60 persen dari POB.

Neraca pembayaranNeraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara

penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu

tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu

dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca

transaksi berjalan (yang terdiri dari neraca perdagangan, neraca jasa dan transfer payment) dan neraca

lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.

Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam

transaksi :

23

Page 29: Makalah perekonomian indonesia

Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam

negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang

menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.

Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar

negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang

menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.

Berdasarkan Neraca pembayaran di atas, diketahui bahwa neraca tersebut dibagi ke dalam beberapa

transaksi ekonomi internasional. Secara garis besar transaksi ekonomi internasional (luar negeri) atau

pos-pos dasar suatu negara dapat dibedakan sebagai berikut:

1.    Transaksi dagang (Trade account)

2.    Transaksi Pendapatan modal (income on investment)

3.    Transaksi-transaksi unilateral (Unilateral Transaction)

4.    Transaksi Penanaman Modal Langsung ( Direct Investment)

5.    Transaksi Utang-piutang jangka panjang (Long term Loan)

6.    Transaksi Utang-piutang jangka pendek (Short term capital)

7.    Transaksi Lalu Lintas Moneter (Monetary acomodating)

Transaksi Debit Transaksi Kredit

24

Page 30: Makalah perekonomian indonesia

1. Neraca barang    - Impor barang dari Negara lain2. Neraca jasa    - Pembayaran jasa ke penduduk LN    - Pembayaran biaya pariwisata ke LN3. Neraca Hasil Modal    - Pembayaran bunga dan deviden4. Neraca Modal    - Kredit yang diberikan ke LN dan Pembayaran cicilan utang5. Neraca Utang Piutang jangka panjang    - Pembelian obligasi dari LN

1. Neraca barang    - Ekspor barang ke Negara lain2. Neraca jasa    - Penerimaan  jasa dari  penduduk LN    - Peenerimaan  pariwisata dari LN3. Neraca Hasil Modal    - Penerimaan bunga dan deviden4. Neraca Modal    - Kredit yang diproleh dari LN dan Penerimaan cicilan utang5. Neraca Utang Piutang jangka panjang    - Penjualan obligasi ke LN

Defisit dan Surplus Neraca Pembayaran.

Dalam neraca pembayaran kemungkinan terjadi surplus dan kemungkinan terjadi defisit, yakni :

1.  Defisit, apabila jumlah ekspor lebih kecil dari pada impor

2.  Surplus, apabila jumlah ekspor lebih besar dari pada impor

Defisit atau surplus yang terjadi pada suatu negara yang mempunyai neraca pembayaran dikarenakan

oleh :

1.  Stok Nasional, maksudnya Jika terjadi penurunan stok nasional berarti defisit, dan jika terjadi

kenaikan stok nasional berarti surplus.

25

Page 31: Makalah perekonomian indonesia

2. Pinjaman akomodatif, maksudnya Pinjaman yang masuk karena berkaitan dengan adanya kelebihan

impor berarti merupakan bagian dan defisit. Sedangkan Pinjaman yang masuk atas kemauannya sendiri

(pinjaman otonam) tidak mempengaruhi defisit.

3. Defisit total adalah besarnya penurunan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif

4. Surplus total adalah besarnya kenaikan stok nasional ditambah pinjaman akomodatif.

Sedangkan dampak neraca pembayaran terhadap kegiatan ekonomi suatu negara antara lain :

1.    Perubahan terhadap Kurs Devisa.

2.    Perubahan terhadap harga.

3.    Perubahan terhadap tingkat pendapatan.

4.    Perubahan terhadap tingkat bunga

MODAL ASING DAN

UTANG LUAR NEGERI

PENTINGNYA UTANG LUAR NEGERI :

Penutup defisit APBN

Penutup kesenjangan antara Saving dengan investasi dalam negeri

Akan mempengaruhi dan dipengaruhi oleh variabel dalam negeri dan juga

variabel luar negeri (misal kurs)

Perolehan dan pembayaran utang luar negeri akan mempengaruhi posisi

neraca pembayaran internasional

26

Page 32: Makalah perekonomian indonesia

JENIS UTANG LUAR NEGERI :

Utang luar negeri (foreign debt atau loans) sering dikacaukan di Indonesia

dengan bantuan luar negeri atau hibah (grants) Padahal hibah atau bantuan

luar negeri tidak perlu dikembalikan, sementara utang luar negeri harus

dikembalikan.

a. Berdasar bunga dan lamanya pengembalian - utang lunak (bunga ringan &

waktu pengembalian lama) - utang biasa/komersial (bunga tinggi & waktu

pengembalian cepat)

b. Berdasarkan syarat-syaratnya: - Utang yg bebas (untied loans) yaitu utang

luar negeri tanpa dikaitkan dengan syarat apapun dari si pemberi - Utang yg

dikaitkan dg syarat- syarat tertentu (tied loans), misal: harus memakai

tenaga ahli dari negara si pemberi utang LN.

c. Berdasarkan pemberinya: - Utang luar negeri dari konsorsium (kumpulan

negara atau lembaga) - Utang dari satu negara atau satu lembaga saja

KETENTUAN BATAS JUMLAHUTANG LUAR NEGERI YG AMAN :

Berapa batas jumlah utang luar negeri yang aman? Ada ukuran yg disebut sebagai Debt Service

Ratio (DSR) yaitu perbandingan antara cicilan utang dan bunga LN dibagi nilai ekspor atau:

Cicilan + bunga utang LN DSR = --------------------------------- Nilai Ekspor Batas aman DSR

menurut IMF batas aman DSR bagi suatu negara adalah maksimum 30% .

VARIABEL YG MEMPENGARUHI UTANG LUAR NEGERI :

1. Pengeluaran Pemerintah

2. Suku Bunga

3. Kurs

4. Produk domestik Bruto

27

Page 33: Makalah perekonomian indonesia

5. Utang luar negeri sebelumnya

PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH : Pengeluaran pemerintah (G) dibiayai dari

penerimaan dalam negeri khususnya pajak. Jika penerimaan dalam negeri kurang maka

diperlukan sumber dana dari luar negeri salah satunya adalah utang luar negeri. Jadi makin

besar pengeluaran pemerintah maka akan makin besar utang luar negeri.

Alternatif penjelasan lain jika G naik dan dibiayai dari obligasi pemerintah maka akan

mendorong suku bunga dalam negeri naik. Naiknya suku bunga dalam negeri membuat

pengusaha lebih tertarik meminjam dari luar negeri.

PENGARUH SUKU BUNGA :

Jika suku bunga di dalam negeri naik maka pengusaha akan memilih meminjam dari luar

negeri. Jadi jika suku bunga dalam negeri naik maka utang luar ngeri akan naik pula.

Sebaliknya jika suku bunga luar negeri (misal LIBOR atau SIBOR) turun maka utang luar

negeri naik.

PENGARUH KURS :

Utang luar negeri dibayar dengan mata uang asing misalnya dolar AS. Jika terjadi depresiasi

rupiah thd dolar maka beban pembayaran utang luar negeri meningkat maka pengusaha akan

segan untuk mengambil utang luar negeri. Jadi ada hubungan negatif antara kurs dengan utang

luar negeri.

PENGARUH PDB :

Jika PDB naik maka mencerminkan kondisi ekonomi yang membaik. Kondisi ekonomi yang

membaik tidak membutuhkan utang luar negeri. Jadi makin tinggi PDB makin rendah utang

luar negeri.

PENGARUH UTANG LUARNEGERI PERIODE SEBELUMNYA :

Utang luar negeri periode sebelumnya harus dibayar cicilan dan utangnya. Maka defisit APBN

makin besar sehingga justru membutuhkan utang luar negeri baru. Ibaratnya bagai minum air

laut makin minum banyak makin haus.

28

Page 34: Makalah perekonomian indonesia

HASIL PENELITIAN :

Periode 1990 – 2005 Yang signifikan hanya suku bunga luar negeri dengan pengeluaran

pemerintah.

MASALAH-MASALAH UTANG LUAR NEGERI INDONESIA :

1. Kebanyakan utang luar negeri Indonesia adalah utang yang terikat (tied loans). Utang jenis ini

ternyata hasil konspirasi antara lembaga atau negara si pemberi utang dengan pihak perusahaan

swasta di negara pemberi utang dalam rangka menjual tenaga ahli atau barang perusahaan

tersebut.

2. Banyak utang luar negeri yg penggunaannya tidak untuk kesejahteraan masyarakat tetapi

dikorupsi, untuk projek mercu suar, untuk hal-hal lain yg tdk punya manfaat langsung bagi

rakyat. Utang jenis ini disebut utang haram (Odius Debt).

3. Utang luar negeri juga banyak diberikan syarat sehingga Indonesia disetir oleh lembaga tsb,

misal kasus bantuan IMF.

4. Meskipun dulunya sebagai pelengkap dalam pembiayaan pembangunan ekonomi Indonesia

tetapi akhirnya menjadi sumber utama sehingga memberatkan APBN dan pengeluaran lain yang

lebih strategis seperti untuk pendidikan menjadi tidak kebagian alokasi. Dalam APBN 2006

cicilan utang Rp 76,6 trilyun atau 11,6 % dari total APBN. Pengeluaran untuk sektor pendidikan

hanya Rp 36,7 trilyun atau 5% dari total APBN padahal UU Sisdiknas mengharuskan 20%.

5. Banyak utang LN yg tidak dilindungi dengan Hedging (lindung nilai tukar) sehingga ketika

rupiah terdepresiasi nilai tukarnya terhadap dolar AS maka beban pembayaran utang Ln

menjadi lebih berat baik bagi perusahaan maupun bagi negara tanpa penambahan utang baru

seperti yang terjadi pada tahun 1997. kalau tahun 1997 disebabkan oleh janji kosong

pemerintah. Waktu yg lain karena tidak tahu dan “moral hazard”.

KEBIJAKAN UTANG LUAR NEGERI YG PERLU DITEMPUH :

1. Pengurangan utang luar negeri secara bertahap sehingga sebutan sebagai pelengkap benar-

benar terwujud.

29

Page 35: Makalah perekonomian indonesia

2. Untuk meringankan beban APBN untuk pembayaran utang LN maka ada usulan untuk

meminta penghapusan utang haram (odius debt).

3. Sebisa mungkin dalam negosiasi utang LN, utang yang didapatkan adalah utang yang tak

terikat (untied loans).

30