Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

36
Makalah Diajukan untuk memenuhi Tugas dari Mata Kuliah Perekonomian Indonesia “Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas (Inclusive Growth) “ Semester / Kelompok : III/ III B Anggota kelompok: 1. Ayu Hardiyanti (1111084000033) 2. Aldila Hapsari (1111084000037) 3. Revi Kurniasari (1111084000048) Ilmu Ekonomi dan Studi pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah i

description

 

Transcript of Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

Page 1: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

MakalahDiajukan untuk memenuhi Tugas dari Mata Kuliah

Perekonomian Indonesia

“Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas (Inclusive Growth) “

Semester / Kelompok : III/ III B

Anggota kelompok:

1. Ayu Hardiyanti (1111084000033)2. Aldila Hapsari (1111084000037) 3. Revi Kurniasari (1111084000048)

Ilmu Ekonomi dan Studi pembangunan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta

2012

i

Page 2: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

Pengantar

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa, yang telah memberikan

rahmat dan karunia-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan

makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tercurah kepada Nabi

Muhammad SAW. beserta keluarganya, sahabatnya, dan kita sebagai umatnya

hingga akhir zaman.

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Perekonomian

Indonesia kepada Bapak Fahmi Wibawa,M.BA selaku dosen kami.

Kami menyadari bahwa penulisan makalah ini, tentu masih

banyak kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, segala kritik, dan saran akan

kami terima dan hargai demi perbaikan dan pembenahannya makalah ini di masa

mendatang.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam penyusunan

makalah ini. Secara khusus, ucapan terima kasih penulis tujukan kepada Bapak

Fahmi Wibawa,M.BA selaku dosen mata kuliah Peekonomian Indonesia yang

telah membimbing dalam penyusunan makalah ini. Semoga Tuhan

melipatgandakan balasan yang setimpal.

Akhirnya, Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat

bagi semua pihak.

Jakarta, November 2012

ii

Page 3: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

DAFTAR ISI

Pengantar.......................................................... i

Daftar Isi.......................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang........................................... 1

1.2. Identifikasi Masalah.................................... 1

1.3. Ruang lingkup Masalah.............................. 1

1.4. Rumusan Masalah...................................... 2

1.5. Metode Penulisan...................................... 2

1.6. Tujuan Penulisan....................................... 2

BAB II Kajian Teori

2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi ....................... 3

2.2 Faktor – faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

Ekonomi.............. 3

2.3 Teori – Teori dan Model Pertumbuhan

Ekonomi................... 4

2.4 Analisa yang Mempengaruhi

Faktor Perekonomian Indonesia...................... 6

2.5 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

yang berkualitas.......... 10

2.6 Strategi Pembagunan Berkelanjutan

untuk Menunjang Pertumbuhan yang Berkualitas..... 13

2.7 Karakteristik Pertumbuhan Ekonomi yang

Berkualitas................. 16

2.8 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi yang

Berkualitas................. 16

iii

Page 4: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

2.9 Hambatan dalam Menciptakan

Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas......... 16

2.10 Dampak Pertumbuhan Ekonomi yang

Kurang Berkualitas............... 17

2.11 Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas di

Negara Maju dengan Negara Berkembang................. 18

2.12 Indonesia : Pertumbuhan Ekonomi

sudah berkualitaskah................................... 19

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan........................................ 21

3.2 Saran................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA

iv

Page 5: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia membutuhkan pertumbuhan ekonomi berkualitas atau

inklusif growth yang banyak menyerap tenaga kerja, bukan sekadar besaran

angka1. Dari wacana tersebut bahwa Indonesia sangat berpotensi besar dalam

membuat beberapa kebijakan untuk bisa meninjau kembai analisa yang

mempengaruhi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

Pembangunan dan pertumbuhan adalah dua hal yang tidak dapat

dipidahkan tetapi diantara dua hal tersebut terdapat Trade – off atau pertukaran

untuk bisa memilih suatu keputusan pemerataan masyarakat di Indonesia atau

menunjang pertumbuhannya,

Oleh sebab itu banyak sekali faktor – faktor, analisa, dan hal – hal

yang mempengaruhi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan yang muncul dari Latar belakang diatas adalah sebagai berikut:

1.2.1 Faktor analisa Pertumbuhan Ekonomi

1.2.2 Indonesia berpotensi tapi kurang bisa menunjang Pertumbuhan

Ekonomi yang berkualitas

1.2.3 Hal – Hal yang dapat menunjang pertumbuhan ekonomi yag berkualitas

1.3 Ruang Lingkup masalah

1http://www.imq21.com/ekonomiyangberkualitas

1

Page 6: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

Berbagai permasalahan yang ada penulis memberi ruang lingkup berupa ;

pengertian pertumbuhan, ciri – ciri pertumbuhan, yang berkualitas, analisa faktor,

dan sumber daya penunjang pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.

1.4 Rumusan Masalah

Dari Identifikasi masalah tersebut, rumusan masalah yang dapat diambil

adalah sebagai berikut :

1.4.1 Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan ekonomi

1.4.2 Teori – teori yang memperkuat pertumbuhan ekonomi

1.4.3 Strategi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

1.4.4 Pertumbuhan ekonomi jangka pendek dan jangka panjang

1.4.5 data – data yang mengukur tingkat pertumbuhan perekonomian

1.5 Metode Penulisan

Metode yang dipilih penulis untuk menyusun makalah ini yaitu dari berbagai

sumber buku, internet dan diskusi dari para penulis.

1.6 Tujuan penulisan

Tujuan penulis untuk menulis makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari

mata kuliah Perekonomian Indonesia, dan dapat menyalurkan sebagian kecil

pengetahuan untuk dunia ilmu pengetahuan, sebagai generasi penerus bangsa.

2

Page 7: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi

perekonomian suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang

lebih baik selama periode tertentu. Tolak ukur pertumbuhan ekonomi adalah

peningkatan hasil produksi (output) dalam tingkat nyata ekonomi dan diukur

melalui perubahan hasil produksi setiap tahunnya dalam jangka panjang.

Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan merupakan kondisi

utama atas suatu keharusan bagi kelangsungan pembangunan ekonomi dan

peningkatan kesejahteraan.

Oleh karena itu semakin bertambahnya pendapatan masyarakat

setiap tahunnya, maka akan pertambah pula kebutuhan konsumsi setiap

tahunnya. Selain dari sisi permintaan (konsumsi), dari segi penawaran,

pertumbuhan penduduk juga membutuhkan pertumbuhan kesempatan kerja

(sumber pendapatan).

2.2 Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan

1. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam merupakan faktor input yang akan diubah menjadi

output. Sumber daya alam yang beraneka ragam menjadikan kekayaan akan

bahan baku untuk dijadikan beraneka jenis produk tanpa harus mengimpor

dari negara lain.

2. Akumulasi Modal

Akumulasi modal merupakan pendapatan yang ditabung untuk

diinvestasikan ke produksi dalam bentuk bahan baku peralatan, pabrik baru

dan infrastruktur.

3

Page 8: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

3. Pertambahan Penduduk dan Angkatan Kerja

Pertambahan penduduk merupakan penambahan jumlah tenaga kerja

produktif untuk mengerjakan proses produksi.

4. Kemajuan Teknologi

Kemajuan teknologi merupakan kemajuan hasil riset akan mendapatkan

penemuan-penemuan baru dengan teknologi baru, sehingga dapat

meningkatkan produktifitas lebih cepat.

5. Sistem Sosial dan Adat Istiadat

Sistem sosial dan sikap masyarakat memegang peranan yang penting

dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi. Hasil identifikasi di negara-

negara berkembang menunjukan bahwa sistem sosial dan sikap masyarakat

menjadi penghambat dalam pertumbuhan ekonomi. Adat istiadat yang kental

pada masyarakat tradisional berupa upacara untuk berbagai kegiatan dan

acara dianggap memperlambat pertumbuhan ekonomi.

2.3 Teori – Teori dan Model pertumbuhan

1. Teori Klasik

Ada dua aliran utama pemikiran mengenai pertumbuhan ekonomi

(dilihat dari sisi AS/ produksi), yakni teori klasik dan teori modern dan

diantara, yakni teori klasik dan teori modern diantara kedua ini, teori Neo

Keynes dan Teori Neo – Klasik. Dasar pemikiran dari teori klasik ini adalah

pembangunan ekonomi yang diandasi oleh sistem liberal, yang mana

pertumbuhan ekonomi dipacu oleh semangat untuk mendapatkan keuntungan

maksimal.

Jika keuntungan meningkat, tabungan akan meningkat, dan investasi

juga akan bertambah. Hal ini akan menigkat stok modal yang ada. Skala produksi

4

Page 9: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

meningkat dan meningkatkan permintaan terhadap tenaga kerja sehingga tingkat

upah juga meningkat. Beberapa teori klasik antara lain sebagai berikut :

1. Teori Pertumbuhan Adam Smith

Ada tiga faktor penentu proses produksi / pertumbuhan,

yaitu ;SDA, SDM, dan barang modal.

2. Teori Pertumbuhan David Ricardo

Dalam teori ini pertumbuhan ditentukan oleh SDA (dalam arti

tanah), yang terbatas jumlahnya, dan jumlah penduduk yang

menghasilkan jumlah tenaga kerja yang menyesuaikan diri engan

tingkat upah, di atas atau di bawah tingkat upah alamiah.

3. Teori Pertumbuhan dari Thomas Robert Malthus

Ukuran keberhasilan suatu perekonomian adalah kesejahteraan

negara, yaitu jika PNB potensial meningkat. Sektor dominan

adalah pertanian dan industri.ada dua penentu yang menjadi tolak

ukur yaitu faktor - faktor ekonomi (Tanah, tenaga kerja, modal)

dan faktor – faktor non ekonomi seperi Organisasi (keamanan atas

kekayaan, konstitusi dan hukum yang pasti, etos kerja dan disiplin

yang tinggi).

4. Teori Marx

Lima tahapan perkembangan perekonomian, yaitu : perekonomian

komunal primitif, perekonomian perbudakan, perekonomian

feodal, perekonomian kapitalis, perekonomian sosialis. Teori –

teori yang muncul setelah itu adalah; faktor produksi utama

(tenaga kerja, tanah, dan modal), dan peran teknologi dan ilmu

pengetahuan.

2. Teori Neo – Keynes

Model Pertumbuhan yan masuk di dalam Teori Keynes adalah modal dari

Harrod dan Domar yang mencoba memperluas teori Keynes mengenai

keseimbangan Teori Ekonomi.

5

Page 10: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

Di dalam model nya lebih memfokuskan : Investasi (I), s (Marginal

Propensity to Save).

3. Teori Neo – Klasik

Beberapa model Neo – Klasik adalah :

1. Model Pertumbuhan A. Lewis

2. Model pertumbuhan Paul A. Baran

3. Teori Ketergantungan Neo – Kolonial

4. Model Pertumbuhan WW. Rostow

5. Model Pertumbuhan Solow

4. Teori Modern

Penjelasan pada teori perekonomian diatas hanya dapat menjelaskan

faktor – faktor produksi saat negara tersebut dapat maju dengan pesat, tapi

dari hasil analisis yang ada faktor produksi tidak sepenuhnya dapat

memperbaiki negara tersebut dapat maju, contohnya adalah Korea Selatan

yang pesat dari hasil industri tetapi tidak tergantung dari akumulasi modal

dan penambaha jumlah tenaga kerja tetapi faktor lainnya adalah adanya

produktifitas kerja yang tinggi sehinnga membuat kinerja mereka benar –

benar menghasilkan kinerja ekonomi yang baik.

Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas tenaga kerja lebih penting

dibanding kuantitasnya.

2.4 Analisa Faktor – faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

Ekonomi Indonesia

Fluktuasi Perekonomian Indonesia sangat terkait dengan fluktuasi

stabilitas sosial, politik dan keamanan. Pertumbuhan ekonomi dapat dilihat secara

relatif maupun absolut. Secara absolut berarti perubahan PDB tahun lalu denga

tahun sekarang. Misalnya PDB tahun 2004 tumbuh 3 trilitun dari PDB 2003.

6

Page 11: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

Pada masa orde baru menerapkan sistem Planned Economy, yang dianut

oleh Indonesia diujuk oleh beberapa tahapan diataranya adalah sebagai berikut :

1. Tahap I, PJPT I dan PJPT II. Pembangunan jangka panjang

dimasyarakatkan dengan nama Repelita, program ini

mengalami keberhasilan, terutama dilihat dari stabilitas

makro, kestabilan nilai tukar rupiah, dan mengurangnya

tingkat pengangguran. Jadi dapat dismpulkan bahwa tahap

pertama, yaitu mengubah pola atau basis tradisonal menjadi

pola perekonomian modern.

2. Tahap II, precondition (tinggal landas) yang memiliki

beberapa indikator. Sektor pertanian masih sektor yang

dominan dan penting, kegiatan perekonomian bergerak

secara dinamis, sektor industri, jasa, dan lembaga keuangan

Mulai berkembang. Persyaratan tinggal landas yang

dimaksud adalah sebagai berikut : pertama, perbaikan

infrastruktur, seperti jalan raya, rel kereta dan lain – lain.

3. Dan tahap yang selanjutnya adalah initiating take off

mengurangnya peran pemerintah dan terus mempertahankan

tahapan dari awal yang telah dibangun dalam Planned

Economy. Porsi pembangunan mulai diserahkan kepada

swasta. Pemerintah lebih bersifat pendorong melalui

peraturan dan kestabilan politik. Peran penanaman modal

asing dalam pembangunan semakin tinggi, bahkan jauh lebih

tinggi peran swasta maupun domestik negara. Selanjutnya

Growth Model bertumpu pada akumulasi kapital melalui

pasar modal.

4. Tahap keempat adalah tahap yang paling menentukan

pertumbuhan ekonomi. tinggal landas menurut Kuncoro

dibagi menjadi 3 yaitu : 1. Kenaikan laju investasi produktif

antara 5 – 10 persen dari pendapatan nasional, 2.

Perkembangan salah satu dari beberapa manufaktur yang

7

Page 12: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

sangat tinggi, 3. Adanya kerangka poitik, kerangka, dan

institusinya jelas, dapat mendorong ekspansi di sektor

modern. Pada peran ini pemerintah hanya sebagai fasilitator

bukan inisiator, peran swasta sangat tinggi dalam

pembangunan, mekanisme pasar mulai diperkenalkan dalam

Local Currency dalam perdagangan internasional.

5. Tahap kelima adalah tahap konsumsi tinggi. Pada akhir

pembangunan ini mulai terjadi adanya migrasi besar –

besaran di pinggiran kota. Sehingga saat itu pula mulai

menyadarkan masyarakat bahwa kesejahteraan individu

tidak hanya dapat diselesaikan dengan masalah konsumsi,

tetapi nyatanya masih banyak kemiskinan melanda, dan

pertumbuhan ekonomi yang dicerminkan pada pendapatan

nasional hanya dapat dinikmati oleh golongan masyarakat

tertentu saja. Dan dari situlah mulai adanya kerapuhan pada

perekonomian selanjutnya akan adanya krisis moneter pada

saat itu.

Dan berikut ini adalah faktor faktor analisa yang mempengaruhi

pertumbuhan ekonomi :

1. Kredit Perbankan

Kredit dalam hal ini menjadi intermediasi , berperan dalam

mendorong perluasan kesempatan kerja dengan penyediaan dana

untuk membuka ladang usaha. Khusus untuk dana tersebut dana yag

diberikan dari Bank berbentuk kredit.

2. Tingkat Konsumsi

Tingkat konsumsi dapat menyesuaikan pertumbuhan ekonomi,

apabila masyarakat dapat banyak mengkonsumsi produk – produk

dalam negeri, maka dinyatakan bahwa negara tersebut dapat

dominan memenuhi kebutuhan suatu negaranya.

8

Page 13: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

Dan apabila masyarakat dapat mengkonsumsi dalam intensitas yang

banyak dari produk – produk luar negeri maka pertumbuhan

ekonomi suatu negara tersebut berkurang karena selalu

mengkonsumsi produk impor dapat dikatakan pola konsumtif.

3. Tenaga Kerja

Pengaruh tenaga kerja yang signifikan mengugkapkan karena posisi

tenaga kerja dapat menggerakkan perekonomian suatu daerah.

Tenaga kerja produktif merupakan sember penerimaan daerah dan

merupakan sektor pjak dari konsumen.

4. Pengeluaran Pemerintah

Pembelanjaan atas barag – barang dan jasa yang dilakukan

pemerintah dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan rutin dan

pembangunan, dihitung, dalam rupiah.

5. Volume Ekspor

Semakin tinggi ekspor yang dikeluarkan suatu negara, semakin

tinggi produktifitas kerja dan semakin tingkat pertumbuhan ekonomi

suatu negara. Ekspor yang sangat tinggi akan memperbesar

kapasitas konsumsi untuk dapat memperbesar output dan mengakses

sumber daya – sumber daya yang langka ke asar internasional.

Ekspor juga dapat membantu negara untuk dapat membantu negara –

negara untuk menjalankan usaha – usaha dalam menjalankan

perdagangan komparatifnya. Dan dari hasil beberapa tesis

menyatakan bahwa tingkat pendapatan nasional konstan terhadap

fungsi konsumsi hal tersebut telah diteliti oleh John Maryard

Keynes.

6. Indeks Pembangunan Indonesia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) / Human Development

Index (HDI) adalah pengukuran perbandingan dari harapan

hidup, melek huruf, pendidikan dan standar hidup untuk semua

negara seluruh dunia. IPM digunakan untuk mengklasifikasikan

9

Page 14: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

apakah sebuah negara adalah negara maju, negara

berkembang atau negara terbelakangdan juga untuk mengukur

pengaruh dari kebijaksanaan ekonomi terhadap kualitas hidup.

2.5 Pengertian Pertumbuhan yang berkualitas

Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi yang

memiliki tolak ukur dalam mengurangi masalah masalah dalam perekonomian,

terdapat beberapa strategi yaitu yang disebut Triple Track Strategy, yaitu : Pro –

Poor, Pro Job, dan Pro Growth. Basis pertama yaitu meningkatkan ekspor dan

investasi, basisi kedua menggerakkan sektor Riil guna meningkatkan lahan tenaga

kerja, basis ketiga yaitu merevitalisasi pertanian, kehutanan, dan ekonomi

pedesaan untuk mengurangi kemiskinan.

Beberapa strategi utama adalah meningkatkan pemerataan distribusi

pendapatan nasional. Sehingga dalam hal ini pemerintah tidak hanya

memprioritaskan pertumbuhan ekonomi semata melainkan juga memikirkan

kesejahteraan masyarakat, dengan pemerataan distribusi pendapatan, untuk

mencegah adanya kesenjagan sosial.

Distribusi pendapatan nasional adalah konsep yang lebih luas

dibandingkan kemiskinan karena cakupannya tidak hanya menganalisa

populasi yang berada dibawah garis kemiskinan.Kebanyakan dari ukuran

dan indikator yang mengukur tingkat distribusi pendapatan tidak tergantung pada

rata-rata distribusi, dan karenanya membuat ukuran distribusi

pendapatandipertimbangkan lemah dalam menggambarkan tingkat

kesejahteraan.M a s a l a h   u t a m a   d a l a m   d i s t r i b u s i   p e n d a p a t a n   s e b u a h  

d a e r a h   a d a l a h   k e t i d a k m e r a t a a n  pendapatan antar kelompok

10

Page 15: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

masyarakat dalam daerah tersebut,olehkarenanya

sering  j u g a   d i s e b u t   t i n g k a t   k e t i d a k m e r a t a a n   a t a u   k e s e n j a n g a n  

( inequality). Ketidakmerataan distribusi pendapatan tersebut diakibatkan

banyak hal terutama : 1 . P e r b e d a a n   d a l a m   h a l k e p e m i l i k a n f a k t o r -

f a k t o r   p r o d u k s i t e r u t a m a   s t o k   m o d a l (capital stock ) antar kelompok

masyarakat. Teori Neo-Klasik menjelaskan bahwaketidakmerataan distribusi

pendapatan yang diakibatkan oleh kepemilikan faktor c a p i t a l s t o c k i n i

s e c a r a o t o m a t i s d a p a t d i p e r b a i k i o l e h u p a y a p e l i m p a h a n

d a r i  pendapatan pemilik modal yang berlebih kepada pihak yang

kekurangan. Bilamekanisme otomatis tidak dapat berjalan maka teori

Keynesian mengandalkan peranan pemerintah dalam melakukan

subsidi pada pihak yang kekurangan dantentunya mutlak diperlukan

pula kebijakan pemerintah dalam upaya redistribusi  pendapatan

2 . K e t i d a k s e m p u r n a a n M e k a n i s m e P a s a r ( Market Failure) yang

menyebabkan

tidak t e r j a d i n y a   m e k a n i s m e   p e r s a i n g a n   s e m p u r n a .   T i d a k  

b e r j a l a n n y a   m e k a n i s m e  persaingan ini karena: (i) perbedaan

kepemilikan faktor produksi (sebagaimana telah

dijelaskan); (ii) timpangnya akses

informasi; (iii) intervensi pemerintah;s e r t a   ( i v )   k e t e r k a i t a n   a n t a r a  

p e l a k u   e k o n o m i   d e n g a n   p i h a k   p e m e r i n t a h   y a n g kemudian

mendistorsi pasar (biasanya kebijakan pemerintah dalam satu kebijakantentang

perlindungan industri tertentu misalnya).

Jenis – jenis pendapatan terdiri dari :

1. Labor income, meliputi upah (wages) dan gaji (salaries),

benefit serta berbagai jenis labor income lainnya

2. Property Income, meliputi sewa (rent), bunga tabungan

(interest paid on saving account), laba perusahaan (corporate

11

Page 16: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

profit), dan proprietors income atau disebut juga sebagai laba

perusahaan perseorangan.

Biasanya dalam pendistribusian nasional terdapat sumber – sumber

ketimpangan – ketimpangan yang terdiri dari :

1. Kepemilikan kekayaan

2. Labor Income, karena: kemampuan dan keahlian, intensitas kerja, bidang

pekerjaan, dan faktor lainnya(lingkungan,gizi buruk, tingkat pendidikan,

dsb).

3. Property Income, karena: life cycle saving, kewirausahaan

(entrepreneurship), warisan dan lain-lain.

Dan hal tersebut telah diukur dalam Koefisien Gini (KG) dalam menunjukkan

ketimpangan yang semakin ringan ataupun semakin berat.

Garis diagonal merupakan garis yang menunjukkan keadaan pemerataan

pendapatan yang sempurna(  Perfect

equality)   d a l a m   d i s t r i b u s i   p e n d a p a t a n .   D i l a i n   p i h a k ,   k u r v a  

L o r e n z

m e n u n j u k k a n   d e v i a s i   d a r i   s u a t u   k o n d i s i  

p e m e r a t a a n   s e m p u r n a   k e p a d a   a r a h k e t i d a k m e r a t

a a n .   S e m a k i n   j a u h   j a r a k   k u r v a   l o r e n z   d a r i   g a r i s   d i a g o n a l ,   m

a k a   t i n g k a t  pemerataan pendapatan semakin timpang (tidak merata distribusi

pendapatannya). Kasuse k s t r i m d i m a n a a p a b i l a h a n y a a d a s a t u

12

Page 17: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

o r a n g s a j a y a n g m e n e r i m a s e l u r u h

d i s t r i b u s i   p e n d a p a t a n ,   s e m e n t a r a   o r a n g - o r a n g   l a i n n y a   s a m a  

s e k a l i   t i d a k   m e n e r i m a   p e n d a p a t a n t e r s e b u t   a k a n   d i p e r l i h a t k a

n   o l e h   t i t i k   k u r v a   L o r e n z   y a n g   b e r h i m p i t a n   d e n g a n s u m b u

h o r i z o n t a l s e b e l a h k i r i b a w a h a t a u k a n a n a t a s .

2.6 Strategi Pembangunan Berkelanjutan Untuk Menunjang

Pertumbuhan yang Berkualitas

1. Menggalakan aksi Pro Job, Pro Poor, dan Pro Growth dengan cara

menjamin pendidikan, kesehatan, jaminan sosial, dan pemerataan pada

tenaga kerja.

Pengelolaan ekonomi yang pro job lebih ditekankan pada

percepatan perluasan lapangan pekerjaan. Dengan pertumbuhan

ekonomi yang tinggi dan berkualitas mamp u mencerminkan adanya

peningkatan aktivitas dunia usaha dan ekonomi yang pada gilirannya

akan memberikan peluang besar kepada angkatan kerja di pasar. Karena

itu, pertum - buhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas baru dapat

dicapai jika disertai dengan peningkatan ke sem patan kerja dan

penurunan tingkat pengangguran di masyarakat. Peningkatan jumlah

partisipasi angkatan kerja dan penurunan pengangguran

merupakan diskripsi kemampuan masyarakat untuk mengambil manfaat

dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan menikmati bagian dari

peningkatan pendapatan. Dengan demikian, kondisi pengang- guran di

negara ini harus terus ditekan seminimal mungkin. Karena itu,

kebijakan pemerintah harus mampu mendorong sektor riil yang banyak

menyerap tenaga kerja.

Selanjutnya, pengelolaan ekonomi yang pro poor diarahkan

untuk mengurangi kemiskinan. Menurunnya jumlah penduduk miskin

merupakan indikator keharusan yang secara loangsung dapat menunjukkan

13

Page 18: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

peningkatan kesejahteraan rakyat. Karena itu, berbagai kebijakan

pemerintah dan program pemerintah secara langsung maupun tidak

langsung harus mampu menyentuh masyarakat di lapisan bawah.

Karena itu, sasaran pembangunan menjadi tidak hanya untuk peningkatan

pendapatan, melainkan juga harus mampu untuk memberikan akses

yang lebih luas kepada masyarakat seperti dalam bidang pendidikan,

kesehatan, air bersih dan sebagainya. Upaya-upaya tersebut harus

dilaksana- kan sejalan dengan komitmen pemerintah dalam

menjalankan tujuan pembangunan millenium development goals

(MDGs). Berdasrkan target-target tersebut diharapkan dapat

terciptanya distribusi pendapatan yang lebih merata (growth with

equality).

2. Merealisasikan Green economy (economi hijau)

Green economy (ekonomi hijau) adalah konsep pembangunan ekonomi

berkelanjutan yang berorientasi mengelola sumber daya alam untuk

kepentingan jangka panjang. (Kompas, senin 29 okt.2012)

3. Pemerataan distribusi pendapatan

4. Penguasaan Teknologi

Model Solow yang ini telah menjelaskan variabel teknologi sebagai

variabel eksogeneous, namun determinan teknologi belum dijelaskan

secara lebih detail. Kemudian, perkembangan pemikiran pertumbuhan

ekonomi setelah model Solow telah berupaya menjadikan variabel

teknologi sebagai variabel endogeneous.

5. Investasi human Capital sebagai stabilitas secara makro.

Model teoritis peran human capital dan tekno logi sebagai pemacu

pertumbuhan ekonomi yang

tinggi dan berkualitas dapat ditelusuri mulai dari model Solow,

(Romer, 1996). Pemikiran Robert M Solow sejak 1956 telah

memasukan unsur human capital dan teknologi sebagai faktor

penentu atau pertumbuhan ekonomi. Sumbangan pemikiran Solow ini

kemudian dikembangkan oleh Romer dan telah membawa revolusi

14

Page 19: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

besar dalam teori pertumbuhan ekonomi yang kini sering dikenal

dengan “The New Growth Theory. David Romer, (1996) telah membuat

model stok human capital dan pengaruhnya terhadap pertumbuhan

ekonomi sebagai berikut. Asumsi pertama model ini mengikuti

Mankiw dan David Romer sendiri

15

Page 20: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

2.7 Karakteristik pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

a. Pertumbuhan ekonomi yang terus menerus meningkat dan berkelanjutan.

b. Adanya pertumbuhan yang dibarengi dengan pemerataan.

c. Banyaknya lapangan pekerjaan.

d. Adanya kesejahteraan masyarakat.

2.8 Manfaat Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas

a. Terbukanya lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Memperbaiki ekonomi masyarakat.

d. Mengurangi risiko gejolak sosial dan meningkatkan stabilitas sosial

politik.

2.9 Hambatan dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi yang

berkualitas

a. kemiskinan (poverty),

Selama ini, gemuruh pertumbuhan ekonomi memang telah

mendongkrak proporsi kelas menengah. Namun, juga masih menyisakan

kelompok miskin dan rentan. Sepanjang tahun 2003-2010, jumlah

penduduk kelas menengah, yakni mereka yang memiliki pengeluaran

sebesar 360 ribu – 3,6 juta rupiah per bulan, memang telah bertambah dari

80,8 juta orang (37,6 persen) pada tahun 2003 menjadi 133,4 juta orang

pada tahun 2010. Namun, pada Maret 2012, jumlah penduduk miskin

mencapai 29,13 juta orang (11,96 persen), sementara penduduk rentan

miskin (hampir miskin) mencapai 26,39 juta orang (10,83 persen).

Dalam satu dekade terakhir, penurunan tingkat kemiskinan berjalan

lambat. Bahkan, ada kecenderungan semakin jauh dari target Rencana

16

Page 21: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2004-2014.

Celakanya, ini juga dibarengi dengan ketimpangan pendapatan yang kian

melebar. Indek Gini, yang merupakan indikator untuk mengukur

ketimpangan pendatan, bahkan telah menembus rekor tertinggi, yakni

mencapai 0,41 di tahun 2011. Artinya, ketimpangan pendatan telah

memasuki skala medium.

Di antara penyebab penurunan kemiskinan berjalan lambat adalah

dua hal berikut: kebijakan penanggulangan kemiskinan yang kurang tepat

karena kurang memperhatikan karakteristik kemiskinan, dan pertumbuhan

ekonomi kurang berkualitas.

Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang tidak berkualitas

ditunjukkan oleh sensifitasnya yang lemah terhadap penurunan

kemiskinan. Hasil exercises Suhariyanto (2012) menunjukkan, sepanjang

tahun 2000-2011, elastisitas pertumbuhan ekonomi terhadap perubahan

tingkat kemiskinan hanya sebebar -0.3990. Artinya, penurunan jumlah

penduduk miskin untuk setiap satu persen pertumbuhan ekonomi hanya

sebesar 143.050 orang.

b. ketimpangan (inequality).

Tidak mengherankan kalau pendapatan per kapita terus meningkat,

sementara pada saat yang sama ketimpangan pendapatan juga terus

melebar karena rata-rata pengeluaran/pendapatan penduduk golongan

bawah tumbuh lebih lambat dibanding kelompok kelas menengah dan

kaya.

2.10 Dampak Pertumbuhan Ekonomi yang Kurang Berkualitas

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang dirasa sekarang belumlah

berkualitas. Soalnya, dampaknya hanya kepada masyarakat tertentu, tidak

secara umum sifatnya.

a. Adanya ketimpangan dalam masyarakat.

17

Page 22: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

b. Tidak meratanya pendapatan per kapita masyarakat.

c. Bertambahnya penduduk miskin.

2.11 Perbedaan Pertumbuhan Ekonomi yang Berkualitas di

Negara Maju dan Negara Berkembang

a. Negara maju

Berkualitasnya pertumbuhan ekonomi dibutuhkan oleh negara maju.

Sejumlah penelitian menunjukkan negara maju lebih memiliki ketahanan

untuk meredam isu inequality. Hal ini dikarenakan, sistem hukum dan

aturan kelembagaan di negara maju lebih baik dibandingkan kelompok

negara berkembang dan miskin. Namun, beberapa waktu lalu gelombang

demonstrasi Occupy Wall Street (OWS) yang terjadi di Amerika Serikat

dan merembet ke sejumlah negara di Eropa menunjukkan negara maju

juga rentan terhadap isu inequality.

Peran dan potensi investasi human capital dan teknologi, memacu

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkualitas yang selama ini pernah

dicapai oleh beberapa negara maju.

b. Negara berkembang

Berkualitasnya pertumbuhan ekonomi dibutuhkan juga oleh negara

berkembang terlebih lagi bagi negara miskin. Sejumlah penelitian

menunjukkan negara berkembang dan miskin kurang mempunyai

ketahanan untuk meredam isu inequality.

Kenyataan beberapa negara seperti China, India,Brasil dan

Indonesia mampu menjadi penopang pertumbuhan ekonomi

dunia.Pertumbuhan ekonomi di negara tersebut tidak hanya ditopang oleh

perusahaan- perusahaan besartetapijuga peran UMKM (Usaha Mikro Kecil

dan Menengah) menjadi semakin penting. Pelibatan kelompok usaha ini

18

Page 23: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

dalam sistem ekonomi yang lebih besar dan kompleks ternyata tidak hanya

mampu menciptakan pertumbuhan yang tinggi tetapi juga berkelanjutan.

2.12 Indonesia : pertumbuhan ekonomi sudah berkualitaskah?

Pertumbuhan ekonomi di Indonesia selama ini cukup tinggi, tetapi belum

berkualitas, karena secara riil pertumbuhan ekonomi tersebut belum mampu

mengurangi tingkat pengangguran dan kemiskinan. Dengan adanya

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas diharapkan mampu mengurangi

pengangguran dan kemiskinan seperti yang diharapkan. Harapan besar

pemerintah bagi terwujudnya pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dapat

mensejahterakan rakyat melalui (growth with equality), seharusnya berawal

dari kesiapan pra-kondisi yang menuntut kemampuan atau kinerja stabilitas

ekonomi makro yang kondusif sebagai prasyaratnya. Hasilnya harus dapat

berimplikasi yang positip pada tumbuh dan berkembangnya aktivitas riil di

semua sektor ekonomi terutama UMKM.

Karena, aktivitas di sektor UMKM pada dasarnya lebih mampu menyerap

tenaga kerja dalam jumlah besar sebagai salah satu indikator keberhasilan dari

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas tersebut. Untuk mencapai

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas hendaknya lebih diletakkan pada

kemampuan dari pengeluaran sektor investasi yang sangat fundamental,

khususnya investasi di bidang human capital, capital social, infrastruktur dan

teknologi khususnya teknologi informasi. Penguatan investasi pada semua

sektor melalui bidang tersebut sangat jelas lebih mampu menciptakan efek

ganda (multiplier effect) yang lebih tinggi dalam pertumbuhan dan

pembangunan ekonomi suatu bangsa (Indonesia). Dengan adanya

pertumbuhan ekonomi yang berkualitas secara berkelanjutan akan berdampak

positip pada semakin maju dan sejahteranya rakyat suatu negara yang

bersangkutan, atau dengan daya kreativitas dan inovatifnya akan lebih mampu

merubah dirinya dari kondisi keterbelakangan (vicious circle) menuju ke

dalam kondisi masyarakat yang lebih maju dan mandiri (virtuous circle).

19

Page 24: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

BAB III

PENUTUP

3.1Saran

Negara – negara yang sedang berkembang khususnya Indonesia dapat

membuat strategi dan penambahan kualitas efektifitas kerja, serta investasi

sumber daya manusia untuk dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi

yang berkualitas.

3.2Kesimpulan

1. Pertumbuhan ekonomi adalah proses perubahan kondisi perekonomian

suatu negara secara berkesinambungan menuju keadaan yang lebih baik

selama periode tertentu.

2. Pertumbuhan ekonomi yang berkualitas adalah pertumbuhan ekonomi

yang memiliki tolak ukur dalam mengurangi masalah masalah dalam

perekonomian, terdapat beberapa strategi yaitu yang disebut Triple

Track Strategy, yaitu : Pro – Poor, Pro Job, dan Pro Growth.

3. Manfaat dari pertumbuhan ekonomi yang berkualitas

a. Terbukanya lapangan pekerjaan dan mengurangi pengangguran.

b. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

c. Memperbaiki ekonomi masyarakat.

d. Mengurangi risiko gejolak sosial dan meningkatkan stabilitas sosial

politik.

20

Page 25: Makalah kelompok Perekonomian Indonesia

DAFTAR PUSTAKA

Kuncoro,Mudrajad. Ekonomi Pembangunan.2010. Erlangga- Jakarta.

Tambunan, Tulus. 2009. Perekonomia Indonesia. Jakarta- Ghalia Indonesia.

Jurnas Universitas Sumatera Utara, “Analisa Faktor – Faktor yang mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi”. tahun 2009.

Jurnas universitas Negeri Semarang, “The Quality of Growth”.tahun 2008 (JEJAK,

Volume 1, Nomor 1, September, 2008)

21