Makalah perekonomian indo afta

27
Ekonomi Internasional - AFTA 1 ANALISA PENGARUH AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA) PADA INDONESIA MerupakanTugasMakalahMatakuliahEkonomian IndonesiapadaFakultasEkonomiJurusanManajemenKeuangan Disusunoleh: Daya Savira 2011050026 Reni Astuti 2011050397 Ermawati 2011050439 Thia Rizky Amalia 2010050783 Yuliandini 2011050325 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN UNIVERSITAS PAMULANG-TANGERANG SELATAN 2014

description

 

Transcript of Makalah perekonomian indo afta

Page 1: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

1

ANALISA PENGARUH AFTA (ASEAN FREE TRADE AREA)PADA INDONESIA

MerupakanTugasMakalahMatakuliahEkonomianIndonesiapadaFakultasEkonomiJurusanManajemenKeuangan

Disusunoleh:

Daya Savira 2011050026

Reni Astuti 2011050397

Ermawati 2011050439

Thia Rizky Amalia 2010050783

Yuliandini 2011050325

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM STUDI MANAJEMEN KEUANGAN

UNIVERSITAS PAMULANG-TANGERANG SELATAN

2014

Page 2: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

2

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas Rahmat

dan Ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugaskelompok ini tepat pada

waktunya.

DalampenulisantugasmandiriinipenulismembahastentangPENGARUH AFTA

(ASEAN FREE TRADE AREA) PADA INDONESIA.

Adapun maksud dan tujuan dari penulisan tugasmandiri ini adalah sebagai salah

satu tugas semester VII (Tujuh) matakuliahPerekonomianInternasional.

Pada kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak yang

telah memberikan dukungan, bantuan, bimbingan dan nasehat dalam penulisan

tugasmandiriini, yaitu:

- DewiNariRatihPermadaselaku dosen matakuliahEkonomianInternasional atas

bimbingannya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan

Tugasini.

- Kedua orang tua tercinta yang selalumemberikansegala dukungan

dalampenulisan tugasmandiri.

- Sahabatdanreken-rekan atasbantuan yang diberikan dalam

penulisantugasmandiriini.

Penulisantugaskelompok ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, atas

segala saran dan kritik yang dapat membangun tugaskelompok ini agar menjadi lebih

baik.

Akhir kata semoga tugaskelompok ini dapat bermanfaat tidak hanya untuk penulis

tapi juga pembacanya.

Tangerang, Mei 2014

Page 3: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

3

Penulis,

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................................... iKATA PENGANTAR....................................................................................................... iiDAFTAR ISI..................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 11.1. LantarBelakangdanMasalah ..................................................................................... 1

1.2. TujuandanKegunaanPenelitian................................................................................. 2

1.3. IdentifikasiMasalah .................................................................................................. 3

1.4. Hipotesa.................................................................................................................... 3

1.5. MetodePenelitian...................................................................................................... 4

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................................... 52.1 PengertianPerdaganganBebas (AFTA) .................................................................. 5

2.2 Anggota.................................................................................................................. 6

2.3 MengenaiSkema CEPT-AFTA .............................................................................. 6

2.4 TujuandanManfaat AFTA.................................................................................... 11

BAB III PEMBAHASAN.................................................................................... 123.1. Perkembangan AFTA di Indonesia...................................................................... 12

3.2. Pengaruh AFTA Bagi Indonesia .......................................................................... 18

3.3. Manfaat AFTA Bagi Indonesia............................................................................ 20

3.4. HambatandanPengaruhBuruk AFTA BagiIndonesi............................................. 21

3.5. StrategiMenghadapi AFTA.................................................................................. 22

BAB IV PENUTUP.............................................................................................. 234.1. Kesimpulan .......................................................................................................... 23

4.2. Saran ................................................................................................................... 23

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 24

Page 4: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Lantar Belakang dan Masalah

Pada prinsipnya manusia merupakan produsen sekaligus

konsumen dari setiap produk yang diciptakannya.Karena kebutuhan

manusia yang tidak terbatas, maka manusia tidak pernah berhenti

melakukan produksi suatu barang dan menggunakan produk yang

dibutuhkannya. Namun, segala sarana dan prasarana yang dibutuhkan demi

pemenuhan kebutuhan manusia yang tidak terbatas ini rupanya mengalami

kekurangan sehingga barang yang diperlukan kerap kali tidak terdapat di

sekitar wilayahnya, keadaan ini memaksa manusia untuk melakukan

hubungan kerja sama antar manusia-manusia lainnya baik dalam pengadaan

sumberdaya, maupun hanya untuk saling menukarkan barang kebutuhannya.

Kerja sama yang dilakukan manusia dengan manusia lainnya

dengan cara melakukan transaksi kita sebut dengan nama perdagangan.

Perdagangan erat kaitannya dengan permintaan dan penawaran yaitu usaha

seseorang untuk menawarkan produk kepada seseorang lainnya demi

memperoleh keuntungan.Dalam hukum ekonomi kita mengenal adanya

kaitan antara “penawaran/ supplay” dan “permintaan/ demand”. Hukum ini

menyatakan “Bila penawaran terhadap suatku produk tetap/ turun sementara

permintaan naik, maka harga produk akan naik/ mahal. Sebaliknya bila

penawaran naik sementara permintaan turun, maka harga produk akan

turun/ murah”. Sebagai contoh misalkan stok sebuah kerudung Muslimah di

pasaran terbatas sementara banyak konsumen yang menyukai kerudung

tersebut dan ingin membelinya, maka harga kerudung tersebut akan

melonjak tinggi. Tetapi jika kehadiran kerudung Muslimah tidak terbatas

dan diproduksi dalam jumlah besar sementara peminatnya kurang maka

kerudung tersebut akan mengalam penurunan harga demi mengimbangi agar

lakunya kerudung tersebut.

Page 5: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

5

perdagangan pun dilakukan dalam hubungan regional antar

negara yang umumnya kita mengenal dengan kegiatan ekspor impor barang.

Pelaksanaan perdagangan regional antar negara dalam kaitannya masalah

masuknya suatu produk ke suatu negara, tentunya harus melewat

sistematika perizinan yang prosesnya cukup rumit dengan penjagaan yang

ketat dari beberapa instansi yang menangani masalah tersebut.Instansi yang

menangani perizinan masuknya barang dari pelabuhan ialah Bea

Cukai.Namun pada kenyataannya akhir-akhir ini banyak produk luar yang

masuk ke negara kita dengan bebas tanpa melewati izin lagi.

Pasti kita sudah mengetahui Indonesia secara geografis terletak di

Asia Tenggara bersama dengan sembilan negara lainnya.Atas dasar

kesamaan letak geografis maka dibentuklah suatu organisasi bernama

ASEAN (Asosiation South East Asia Nation).Dalam organisasi tersebut

terjalinlah suatu kerjasama dagang dalam wadah AFTA (Asean Free Trade

Area).

Demi menangani globalisasi perdagangan bebas, sudah

selayaknya warga negara Indonesia mengubah kebasan sifat konsumtifnya

dengan menanamkan jiwa wirausaha pada setiap dirinya untuk

meningkatkan kesejahteraan diri dan lingkungannya. Masyarakat juga harus

mampu memanfaatkan sumberdaya yang melimpah ruah ini menjadi produk

yang berdaya guna untuk pemenuhan kebutuhan masyarakat, sehingga tidak

ada ruang untuk produk ilegal luar negeri yang tidak berkualitas dan

membawa dampak yang buruk bagi kelangsungan konsumennya

1.2. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

Adapun tujuan dari makalah ini adalah :

1. Untuk mengetahui berbagai strategi dalam menghadapi perdagangan

bebas (AFTA).

2. Untuk mengetahui dampak yang akan terjadi bila perdagangan bebas

terjadi di Indonesia.

Page 6: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

6

Adapun manfaat dari makalah ini adalah kita sebagai mahasiswa

hendaknya membuka cakrawala dan mencoba untuk berpikir luas ternyata

perdagangan pun dilakukan dalam hubungan regional antar negara yang

umumnya kita mengenal dengan kegiatan ekspor impor barang.Selain itu,

dengan mempelajari isi dari makalah ini diharapkan generasi muda bangsa

mampu menjadi makhluk sosial yang mengerti cara meningkatkan daya

saing ekonomi di Indonesia, setidaknya dapat mengerti dalam lingkup

sederhana dan dapat bermanfaat bagi masyarakat.

1.3. Identifikasi Masalah

1. Apa yang dimaksud perdagangan bebas ?

2. Apa arti AFTA itu ?

3. Apa keuntungan dan kerugian yang ditimbulkan oleh AFTA?

4. Strategi apa yang dilakukan dalam menghadapi AFTA ?

5. Bagaimana mengantisipasi dampak perdagangan bebas ?

1.4. Hipotesa

Menurut The New Lexicon Webster’s Dictionary of The English

Language, hipothesa adalah sebuah ide atau proposisi yang tidak didasarkan

pada fakta dan pengalaman. Akan tetapi, hipothesa dibuat untuk

menjelaskan suatu fakta atau menyediakan sebuah landasan dan asumsi

dasar dari sebuah argument.

Begitu pula pengertian hipotesa dalam Scope and Methods of

Political Science, An Introduction to The Methodology of Political Inquiry.

Hipotesa adalah suatu perkiraan mengenai hubungan antara konsep-konsep.

Hipotesa dapat diuji berdasarkan fakta-fakta yang didapatkan dengan

menggunakan prinsip-prinsip metode ilmiah. Sehingga hipotesa dapat

ditolak atau diterima.

Page 7: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

7

Dalam hipotesa ini, penulis akan mengajukan asumsi dasar secara kualitatif.

Pendekatan kualitatif ini digunakan untuk mengkuantifikasi proses

implementasi AFTA sejak 1992 serta untuk menjelaskan permasalahan

yang melatarbelakangi dinamika pemberlakuan AFTA hubungannya dengan

proses integrasi ekonomi serta pengaruh AFTA di Indonesia.

1.5. Metode Penulisan

Metode penulisan menggunakan cara pengumpulan data yang

diambil dari berbagai macam sumber di buku dan internet. Setelah

dikumpulkan, data-data tersebut di seleksi dan di pilih untuk memperkuat

materi.

Page 8: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

8

B A B II

LANDASAN TEORI

2.1. Pengertian Perdagangan Bebas (AFTA)

Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu

kepada penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor impor atau

hambatan perdagangan lainnya.Perdagangan bebas juga dapat didefinisikan

sebagai tidak adanya hambatan buatan (hambatan yang dibuat pemerintah)

dalam perdagangan antar individual-individual dan perusahaan-perusahaan

yang berada di negara yang berbeda.

ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud dari

kesepakatan dari negara-negara ASEAN untuk membentuk suatu kawasan

bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi

kawasan regional ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis

produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional bagi 500 juta

penduduknya. ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan

perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-

5%) maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN.

AFTA Sendiri dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi

(KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Pada pelaksanaan

perdagangan bebas khususnya di Asia Tenggara yang tergabung dalam

AFTA proses perdagangan tersebut tersistem pada skema CEPT-AFTA.

Common Effective Preferential Tarif Scheme (CEPT) adalah program

tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan non-tarif yang

disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN sehingga dalam melakukan

perdagangan sesama anggota, biaya operasional mampu di tekan sehinnga

akan menguntungkan.

Dalam skema CEPT-AFTA barang – barang yang termasuk dalam

tarif scheme adalah semua produk manufaktur, termasuk barang modal dan

produk pertanian olahan, serta produk-produk yang tidak termasuk dalam

Page 9: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

9

definisi produk pertanian. (Produk-produk pertanian sensitive dan highly

sensitive dikecualikan dari skemaCEPT).

Dalam skema CEPT, pembatasan kwantitatif dihapuskan segera

setelah suatu produk menikmati konsesi CEPT, sedangkan hambatan non-

tarif dihapuskan dalam jangka waktu 5 tahun setelah suatu produk

menikmati konsensi CEPT.

2.2. Anggota

Ketika persetujuan AFTA ditandatangani resmi, ASEAN memiliki

enam anggota, yaitu, Brunei, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura dan

Thailand. Vietnam bergabung pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997

dan Kamboja pada 1999. AFTA sekarang terdiri dari sepuluh negara ASEAN.

Keempat pendatang baru tersebut dibutuhkan untuk menandatangani

persetujuan AFTA untuk bergabung ke dalam ASEAN, namun diberi

kelonggaran waktu untuk memenuhi kewajiban penurunan tarif AFTA.

Sebagai Contoh : Vietnam menjual sepatu ke Thailand, Thailand

menjual radio ke Indonesia, dan Indonesia melengkapi lingkaran tersebut

dengan menjual kulit ke Vietnam. Melalui spesialisasi bidang usaha, tiap

bangsa akan mengkonsumsi lebih banyak dibandingyang dapat

diproduksinya sendiri. Namun dalam konsep perdagang tersebut tidak ada

hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non-tarif bagi negara –

negara ASEAN melalui skema CEPT-AFTA.

2.3. Mengenai Skema CEPT-AFTA

Common Effective Preferential Tarif Scheme (CEPT) adalah

program tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan non-tarif yang

disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN.

Kriteria untuk menikmati produk Skema CEPT:

a. Produk terdapat dalam Inclusion List (IL) baik di Negara tujuan maupun

di negara asal, dengan prinsip timbal balik (reciprosity). Artinya suatu

Page 10: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

10

produk dapat menikmati preferensi tarif di negara tujuan ekspor (yang

tentunya di negara tujuan ekspor produk tersebut sudah ada dalam IL),

maka produk yang sama juga harus terdapat dalam IL dari negara asal.

b. Memenuhi ketentuan asal barang (Rules of Origin), yaitu cumulative

ASEAN Content lebih besar atau sama dengan 40%.

c. Perhitungan ASEAN Content adalah sebagai berikut :

Value of Undetermined Origin

Materials, Parts of Produce+

Value of Imported Non-ASEAN

Material, Parts of Produce X100<60%

FOB Price

d. Produk harus disertai Certificate of Origin Form D, yang dapat diperoleh

pada Kantor Dinas atau Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan di

seluruh Indonesia.

Istilah Schema CEPT:

a. Fleksibilitas adalah suatu keadaan dimana ke-6 negara anggota ASEAN

apabila belum siap untuk menurunkan tingkat tarif produk menjadi 0-5%

pada 1 Januari 2002, dapat diturunkan pada 1 Januari 2003. Sejak saat itu

tingkat tarif bea masuk dalam AFTA sebesar maksimal 5%.

b. CEPT Produk List

Inclusion List (IL) : daftar yang memuat cakupan produk yang

harus memenuhi kriteria sebagai berikut :

o Produk tersebut harus disertai Tarif Reduction Schedule.

o Tidak boleh ada Quantitave Restrictions (QRs).

Page 11: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

11

o Non-Tarif Barriers (NTBs) lainnya harus dihapuskan dalam

waktu 5 tahun.

Temporary Exclusion (TEL) : daftar yang memuat cakupan

produk yang sementara dibebaskan dari kewajiban penurunan tarif,

penghapusan QRs dan NTBs lainnya serta secara bertahap harus

dimasukkan ke dalam IL.

Sensitive List (SL) : daftar yang memuat cakupan produk yang

diklasifikasikan sebagai Unprocessed Agricultural Products.

Contohnya beras, gula, produk daging, gandum, bawang putih, dan

cengkeh, serta produk tersebut juga harus dimasukkan ke dalam

CEPT Scheme tetapi dengan jangka waktu yang lebih lama.

Contohnya Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, Philipina,

Thailand harus telah memasukkan produk yang ada dalam SL ke

dalam IL pada tahun 2010, Vietnam pada tahun 2013, Laos dan

Myanmar pada tahun 2015, serta Kamboja pada tahun 2017.

General Exception (GE) List : daftar yang memuat cakupan

produk yang secara permanen tidak perlu untuk dimasukkan ke

dalam CEPT Scheme dengan alasan keamanan nasional,

keselamatan/kesehatan umat manusia, binatang dan tumbuhan,

serta pelestarian objek arkeologi, dan sebagainya (Article 9b of

CEPT Agreement). Contohnya antara lain senjata, amunisi, da

narkotika. Produk Indonesia dalam GE List hingga saat ini

Page 12: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

12

sebanyak 96 pos tarif.

Beberapa protocol untuk melindungi produk Indonesia:

Protocol Regarding the Implementation of the CEPT Scheme Temporary

Exclusion List

Dapat digunakan sebagai acuan untuk menarik kembali produk

industri yang telah dimasukkan ke dalam IL terakhir tahun 2000

atau Last Tranche. Konsekuensi penarikan kembali suatu produk

dari IL harus disertai dengan kompensasi.

Article 6 (1) dari CEPT Agreement

Dapat digunakan sebagai acuan untuk menarik kembali produk

yang telah dimaukkan ke dalam Skema CEPT-AFTA, karena

adanya lonjakan impor dari negara anggota ASEAN lainnya yang

menyebabkan atau mengancam kerugian yang serius terhadap

industri dalam negeri.

Protocol on Special Arrangement for Sensitive and Highly Sensitive

Products.

Dapat digunakan sebagai acuan untuk memasukkan produk yang

diklasifikasikan ke dalam Highly Sensitive (seperti beras dan gula

bagi Indonesia).

Page 13: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

13

Jadwal Penurunan dan atau Penghapusan Tarif Bea Masuk

a. Inclusion List

Negara Anggota AFTA Jadwal Penurunan/Penghapusan

ASEAN -6

1. Tahun 2003 : 60% produk dengan tarif 0%

2. Tahun 2007 : 80% produk dengan tarif 0%

3. Tahun 2010 : 100% produk dengan tarif 0%

Vietnam

1. Tahun 2006 : 60% produk dengan tarif 0%

2. Tahun 2010 : 80% produk dengan tarif 0%

3. Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%

Laos dan Myanmar

1. Tahun 2008 : 60% produk dengan tarif 0%

2. Tahun 2012 : 80% produk dengan tarif 0%

3. Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%

Kamboja1. Tahun 2010 : 60% produk dengan tarif 0%

2. Tahun 2015 : 100% produk dengan tarif 0%

b. Non Inclusion list

TEL harus dipindah ke IL

GEL dapat dipertahankan apabila konsisten dengan artikel 9

CEPT Agreement, yaitu untuk melindungi :Keamanan Nasional,

Moral, Kehidupan Manusia, binatang dan tumbuh-tumbuhan

dan kesehatan, Benda-benda seni, bersejarah dan purbakala.

2.4. Tujuan dan Manfaat AFTA

Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-

Page 14: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

14

negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar

dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar

anggota ASEAN.

Menurut Douglas irwin, seorang ekonomi terkemuka menyatakan

bahwa manfaat perdagangangan bebas ada tiga yaitu :

1. Manfaat langsung,

Manfaat langsung lain dari perdagangan bebas adalah

tersedianya barang yang lebih beragam. Kesejahteraan sebuah

masyarakat akan meningkat bila mereka memiliki beragam jenis barang

untuk dipilih. Selain itu, keragaman jenis barang juga menguntungkan

produsen karena ia membuka kesempatan bagi tumbuhnya produksi

barang-barang yang dibutuhkan untuk memproduksi jenis barang yang

lebih beragam dan lebih murah ongkos produksinya.

2. Manfaat tidak langsung,

Manfaat tak langsung dari perdagangan bebas adalah

memperbesar dan memperluas cakupan bebas pasar, dan karena itu

produktivitas pun meningkat.Dengan meningkatnya produktivitas,

meningkat pula standar hidup warga sebuah negara.Inilah manfaat tak

langsung dari perdagangan.

3. Manfaat moral dan intelektual

Sejumlah manfaat tersebut, diantaranya potensi perdagangan

bebas untuk membawa perdamaian dengan menciptakan

kesalingtergantungan antar negara, dan juga kesalingpemahaman dan

kerjasama.Bagi negara berkembang, perdagangan internasional

nampaknya bisa mendorong tumbuhnya rezim dan lembaga negara

yang demokratis.Meski manfaat-manfaat ini sulit untuk diukur secara

kuantitatif, semakin banyak kajian kreatif yang menunjukkan manfaat

non-materil dari perdagangan bebas.

Page 15: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

15

B A B III

PEMBAHASAN

3.1. Perkembangan AFTA di IndonesiaSejak tahun 1980an, terjadi serangkaian perubahan fundamental di

dunia, antara lain :

a. Munculnya lingkungan ekonomi dunia yang kompetitif dan terjadinya

perubahan cepat menuju ekonomi berorientasi pasar khususnya di

Eropa eks-sosialis dan juga di Asia yang ditandai dengan adanya

reformasi ekonomi melalui privatisasi,deregulasi dan liberalisasi.

b. Terjadinya revolusi teknologi informasi yang memungkinkan

peningkatan secara luar biasa traksaksi perdagangan dan saling

ketergantungan antar negara di dunia.

c. Meningkatnya regionalisasi yang ditandai dengan munculnya

pengaturan perdagangan dan investasi dalam lingkup regional di

berbagai belahan dunia.

Pada saat yang sama, negara-negara Asia pada umumnya mulai

menerima prinsip-prinsip liberalisasi yang disertai dengan meningkatnya

tekanan strategi pembangunan yang berbasis daya tarik bagi investasi asing

langsung serta munculnya kesadaran di kalangan para pemimpin ASEAN

untuk memperkuat kerja sama ekonomi guna menghadapi tekanan

komparatif dari luar kawasan.

Berbagai kecenderungan tersebut kemudian mendorong para

pemimpin negara Asia, khususnya negara-negara anggota ASEAN, untuk

mendirikan suatu organisasi ekonomi regional di Asia tenggara. Setelah

melalui serangkaian negosiasi dan perdebatan yang panjang, pada

Millenium Summit ke-4 ASEAN di Singapura tahun 1992, ASEAN yang

saat itu masih beranggotakan 6 negara (Brunei, Indonesia, Malaysia,

Filipina, Singapura, dan Thailand) sepakat membentuk kawasan

Page 16: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

16

perdagangan bebas ASEAN (AFTA) dalam rentang waktu 15 tahun dimulai

sejak 1 Januari 1993. Dengan adanya kawasan perdagangan bebas tersebut

maka seluruh negara anggota ASEAN akan mengurangi hambatan arus

perdagangan dan investasi antar mereka secara bertahap hingga tahun 2008

yang diletakkan dalam skema Common Effective Preferential Tariff

(CEPT). Vietnam yang bergabung dengan ASEAN pada tahun 1995 disusul

oleh Laos dan Myanmar dua tahun kemudian serta Kamboja pada tahun

1999 secara otomatis tergabung dalam keanggotaan AFTA bersamaan

dengan masuknya mereka ke organisasi regional tersebut.

Melihat latar belakang dibentuknya kawasan perdagangan bebas

ASEAN, oleh karenanya, dapat disimpulkan bahwa keberadaan AFTA lebih

dilandasi oleh tujuan ekonomi dan bukan tujuan lain seperti keamanan

ataupun politik, di mana main goals-nya adalah guna menarik investasi

asing langsung dalam rangka menopang pertumbuhan ekonomi di kawasan,

mempertahankan keunggulan komparatif, serta untuk menjaga hubungan

ekonomi dengan Negara-negara partner utama Asia yaitu Amerika Serikat,

Jepang dan Eropa. Disamping itu, seperti halnya organisasi serupa di

kawasan lain, terdapat tujuan lain yang lebih spesifik yakni guna

menggairahkan hubungan ekonomi dan perdagangan antar sesama anggota

ASEAN yang sebelumnya menunjukkan level kurang menggembirakan

(grafik 2).

Sekedar ilustrasi, sebagai sebuah kawasan ekonomi strategis,

ASEAN pada tahun 1995 (sebelum bergabungnya Laos, Myanmar dan

Kamboja) memiliki pangsa pasar lebih dari 420 juta jiwa, namun

perdagangan antar anggotanya tidak pernah melampaui angka 20%.

Sebaliknya, hubungan perdagangan negara-negara ASEAN justru lebih

dominan dijalin secara unilateral dengan negara-negara partner di luar Asia

tenggara, sehingga AFTA pada dasarnya dapat dilihat sebagai stimulus yang

dimaksudkan guna mengintensifkan perdagangan internal antar anggota

ASEAN.

Page 17: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

17

Bergabungnya Cina dalam perdagangan bebas Asean atau Asean

Free Trade Arean atau AFTA mulai 1 Januari 2010, mengkhawatirkan

banyak pihak terutama kalangan produsen tekstil di dalam negeri, karena

merasa tidak akan kuat bersaing dengan produk Cina yang harganya lebih

murah. Pemerintah diharapkan mengambil langkah, agar industri tekstil dan

produk tekstil dalam negeri tidak kolap di buatnya.

Perdagangan bebas ASEAN sudah diputuskan berlaku 1 Januari

2010. Dan Cina dipastikan bergabung, lewat apa yang disebut dengan Asean

Cina Free Trade Agreement atau ACFTA. Masuknya Cina dalam

perdagangan bebas Asean ini meresahkan kalangan produsen tekstil dalam

negeri, karena bisa dipastikan semua produk Cina bebas masuk ke pasar

Asean, termasuk Indonesia. Para produsen pesimis produk mereka akan

mampu bersaing dengan produk Cina yang harganya jauh lebih murah.

Dampaknya perdagangan bebas ini sudah mulai dirasakan.Beberapa

bulan terakhir, banyak produsen tekstil dalam negeri, terutama di Jawa

Barat dan Jawa Tengah, mulai mengurangi kegiatan produksinya, dan

merumahkan ribuan buruhnya.Beberapa produsen bahkan memilih menjadi

pedagang, karena lebih menguntungkan, dan minim resiko.

Karena itu kalangan produsen tekstil minta pemerintah menunda

pemberlakuan perjanjian perdagangan bebas dengan Cina ini.Keresahan

para produsen ini, menurut para wakil rakyat di DPR sangat wajar, dan

perlu menjadi perhatian pemerintah.

Menurut Anggota Komisi VI, komisi yang membidangi perdagangan

dan industri, pihaknya sudah mengusulkan penundaan ini kepada

pemerintah, karena faktanya, menurut Anggota Komisi VI DPR, Hendrawan

Supratikno, Indonesia memang belum siap untuk bersaing dengan Cina, dan

mengancam meningkatnya angka pengangguran di dalam negeri.

Bagaimana sikap pemerintah? Menteri Koordinator Perekonomian

Hatta Rajasa, kepada wartawan Senin (04/01/10) kemarin mengatakan,

mengahadapi ancaman Cina dalam pemberlakuan perdagangan bebas ini,

Page 18: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

18

pemerintah telah mengambil langkah, salah satunya dengan meninjau lagi

pos-pos tarif yang selama ini menjadi kendala peningkatan daya saing

industri tekstil di tanah air.Pemerintah, menurut Hatta, juga telah meminta

masukan kalangan dunia usaha, agar antara pemerintah sebagai regulator

dan kalangan dunia usaha dapat melakukan langkah bersama, menghadapi

era persaingan bebas di kawasan Asean itu.

Sebagai gambaran, selama ini daya saing industri tekstil dan produk

tekstil domestik sangat lemah, karena beberapa faktor, terkait kebijakan

pemerintah Indonesia, yang di sisi lain, justru menjadi kekuatan Cina dalam

memasuki persaingan di pasar bebas Asean yaitu:

a. tingginya suku bunga komersial yang menapai 14 persen,

padahal di Cina hanya 6 persen.

b. krisis energi yang sampai kini masih berlangsung di Indonesia,

berdampak langsung pada mahalnya harga listrik.

c. Masih rendahnya produktifitas ketenagakerjaan yang ada. Badan

tenaga kerja PBB-ILO mencatat, produktifitas kerja Indonesia

berada di peringkat ke-59 dunia, sedangkan Cina di posisi ke-31.

d. Tingginya biaya pelabuhan di Indonesia dan masih

menggunakan mata uang dollar Amerika, padahal di negara

pesaing, dapat menggunakan mata uang setempat.

Benarkah bergabungnya Cina dalam perdagangan pengangguran di

dalam negeri?Tak semua sependapat dengan hipotesis itu.Kepala Badan

Pusat Statistik Rusman Heriawan, Indonesia masih punya peluang untuk

bersaing dengan Cina. Kinerja perdagangan Indonesia dengan 10 negara

Asean selama ini menunjukkan, Indonesia masih memiliki kekuatan daya

saing.

Karena itu menurut Rusman, masuknya Cina dalam perdagangan

bebas ini, harus dilihat dari dua sisi, ancaman juga sebagai peluang.

Merujuk kinerja ekonomi tahun 2009, pemerintah memang optimis, laju

perekonomian nasional akan mampu menghadapi goncangan ekonomi

Page 19: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

19

global. Kinerja ralisasi APBN 2009, mencatat prestasi luar biasa.Realisasi

defisit APBN 2009 mencapai 1,6 persen terhadap pendapatan domestik

bruto, melampaui target sebelumnya 2,4 persen, dengan membukukan

kelebihan pembiayaan anggaran sebesar 38 triliun rupiah. Capaian prestasi

ini, menurut Hatta Rajasa, tidak lepas dari perkembangan kondisi ekonomi

makro dan langkah kebijakan fiskal selama tahun 2009.

Karena itu Hatta yakin, pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2009

mencapai 4,3 sampai 4,4 persen, yang merupakan peringkat ketiga dunia,

dan akan meningkat lagi di tahun 2010. Demikian juga dengan inflasi, di

mana selama 2009 dapat dikendalikan hingga 3 persen, yang merupakan

inflasi terendah dalam 10 tahun terakhir. Optimisme inilah yang juga

disuarakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, saat membuka sesi

perdagangan bursa pasar modal tahun 2010 di Bursa Efek Indonesia.

Bursa Efek Indonesia, menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani, saat

ini menjadi yang terbaik di antara negara-negara yang tergabung dalam G-

20, bahkan yang terbaik se-Asia Tengara, dan nomor dua se Asia Pasifik.

Atas semua capaian di tahun 2009 inilah, Presiden Susilo Bambang

Yudhoyono optimis, tahun 2010 dan di tahun-tahun mendatang,

perekonomian Indonesia akan terus mengalami kemajuan, termasuk

mencapai target-target pertumbuhan ekonomi. Karena itu, kalangan dunia

usaha tak perlu pesimis, apalagi bersikap cengeng. Sikap optimis harus

ditumbuhkan, karena seperti kata Kepala BPS Rusman Heriawan, berbagai

ancaman, termasuk masuknya Cina dalam perdagangan bebas, harus pula

dilihat sebagai tantangan untuk maju, dengan memaksimalkan semua

peluang yang ada.

Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono di

Makassar, Sabtu (2/1/2010), menyatakan kekhawatirannya terhadap

pemberlakuan perdagangan bebas ASEAN-China (ASEAN FTA-China).

Sebab, kemungkinan itu akan mengganggu perdagangan domestik. "Mudah-

mudahan perdagangan domestik yang kuat tidak terganggu dengan AFTA,

Page 20: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

20

saya harap bisa ditunda karena bisa mengancam juga, mudah-mudahan bisa

bertahap," ujarnya.

Seperti diberitakan, ASEAN FTA-China akan diberlakukan sejak 1

Januari 2010. Dengan demikian, semua produk China bebas masuk ke pasar

ASEAN.Sejumlah kekhawatiran sudah disampaikan para produsen tekstil

dan produk tekstil yang kemungkinan besar tidak mampu bersaing dengan

produk China yang harganya murah.

Pada 2010, pihaknya diminta untuk melakukan koordinasi dengan

seluruh departemen untuk melakukan pengendalian dan pengawasan pada

program penurunan tingkat kemiskinan. "Pada 2009, tingkat kemiskinan

nasional 14,5 persen, ditargetkan dalam lima tahun penurunan tingkat

kemiskinan bisa ditekan hingga delapan atau 10 persen sesuai standar

Milenium Development Goal Strategy (MDGS)," ujarnya. Pihaknya

mengapresiasi Pemerintah Sulsel yang dapat menekan angka kemiskinan

jauh lebih rendah dari angka nasional. Menteri berharap, daerah juga

mampu melakukan koordinasi dengan seluruh pihak untuk mengurangi dan

jika memungkinkan menghilangkan kemiskinan.

Pengentasan kemiskinan merupakan kesepakatan global dari 190

kepala pemerintahan yang menyepakati bahwa era pembangunan milenium

angka kemiskinan pengangguran dan kelaparan di dunia dapat ditekan

hingga 7,5 persen. Fokus program kesejahteraan rakyat lainnya adalah

peningkatan sumber daya manusia dan menghadapi penanggulangan

bencana dan penyakit.

AFTA-CHINA 2010 benar-benar menimbulkan banyak pertentangan

dari banyak kalangan, khususnya mereka para pelaku Usaha Kecil dan

Menengah (UKM).Ini dikarenakan Usaha Kecil dan Menengah merupakan

salah satu pihak yang paling di rugikan dengan adanya AFTA-CHINA

ini.Hal ini di karenakan para pelaku usaha kecil dan menengah di Indonesia

belum semuanya siap “bertarung” dalam kancah dunia pasar bebas ini.

Kekhawatiran para pelaku usaha kecil dan menengah sangatlah

Page 21: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

21

beralasan, ini disebabkan dengan adanya pasar bebas ini dipastikan produk

China akan membanjiri pasar di seluruh Indonesia, dan itu artinya produk-

produk dari dalam negeri khususnya produk-produk usaha kecil dan

menengah ini akan dipaksa untuk bersaing dengan produk-produk China

yang terkenal dengan harga yang sangat murah dengan kwalitas yang

lumayan bagus.

Dengan adanya AFTA-CHINA ini nantinya akan menimbulkan dua

pandangan yang berbeda. Di sisi lain hal ini bisa menjadi ancaman akan

tetapi disisi yang lain ini bisa dijadikan sebagai sebuah tantangan untuk

dunia usaha di Indonesia untuk meningkatkan kwalitas dan harga yang

ditawarkan dalam dunia usaha.

3.2. Pengaruh AFTA Bagi Indonesia

AFTA bagi Indonesia adalah pisau bermata ganda. Di satu sisi,

perdagangan bebas menyediakan sederet peluang dan harapannamun di

sisi lain berpotensi menggilas yang tidak siap melalui persaingan tanpa

ampun. Beberapa hal, oleh karenanya perlu ditekankan kembali agar setiap

kebijakan ekonomi ke depan dapat selalu diproyeksikan pada peningkatan

daya saing sembari memperhatikan ketahanan ekonomi nasional, yaitu

bahwa:

a. Ketergantungan antar berbagai kekuatan ekonomi di kawasan

akan semakin besar dan berpengaruh langsung terhadap

perekonomian domestik Indonesia, khususnya yang paling

perlu diwaspadai adalah transaksi perdagangan dan arus

investasi asing langsung.

b. Melihat berbagai indikator yang ada, Indonesia tidak dapat

berharap terlalu banyak dari AFTA kecuali Indonesia dapat

menciptakan terobosanterobosan di bidang perdagangan secara

cukup spektakuler. Keunggulan komparatif yang relatif rendah,

kemiripan produk-produk ekspor andalan di antara sesama

Page 22: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

22

anggota AFTA.

c. Indonesia masih cukup dapat berharap banyak dari transaksi

perdagangan unilateral maupun perdagangan melalui media

lain seperti APEC, dimana partner-partner dagang tradisional

Indonesia berada. Namun hal ini bukan berarti Indonesia harus

meninggalkan AFTA karena bagaimanapun AFTA adalah

fenomena regional yang menyiratkan lebih banyak

ketidakpastian apabila dihindari. Belajar dari pengalaman

Inggris dalam konteks masyarakat ekonomi eropa, yang

kiranya perlu dilakukan adalah menyiasati agar lahan yang

sebenarnya “menjanjikan” tersebut dapat bermanfaat seoptimal

mungkin bagi perekonomian nasional.

d. Dibidang investasi, keberadaan AFTA menjadi penting bagi

Indonesia untuk menarik kembali sepenuhnya capital flight

yang terjadi selama periode krisis ekonomi. Oleh karenanya,

disamping perlu menciptakansuasana kondusif di dalam

negeri, Indonesia juga perlu semakin aktif melakukan promosi

keluar.

Meskipun faktor kekayaan alam yang melimpah serta jumlah pasar

yang besar (210 juta orang) secara natural akan memposisikan Indonesia

sebagai lahan subur bagi investasi, namun perlu diingat bahwa investasi

selalu bergerak berdasarkan motivasi profit dari revenue. Perlu diingat

bahwa negaranegara lain seperti China, India, Thailand, Vietnam, dan

bahkan Kamboja dapat menjadi lebih menarik di mata investor jika

Indonesia tidak jeli menangkap peluang yang ada.

Dalam rangka ini AFTA tampaknya akan dapat diandalkan sebagai

mediator yang efektif. Akhir kata, impian untuk menjadi kekuatan

ekonomi yang solid di kawasan Asia Tenggara dengan berbasis pada

kekayaan sumber daya alam, jumlah penduduk (pasar) yang besar, dan

pertumbuhan ekonomi yang stabil tampaknya masih memerlukan kerja

Page 23: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

23

keras dan kecerdasan extra. Menurut teori pembangunan terencana Suharto

dan berbagai fakta pertumbuhan selama masa pemerintahannya,

semestinya Indonesia sudah berada dalam tahap tinggal landas dalam

artian telah lepas dari berbagai bentuk keterbelakangan ekonomi sekaligus

confident dalam mengantisipasi fenomenafenomena strategis semisal

perdagangan bebas.

Namun kenyataannya, memasuki tahun kesepuluh millenium kedua

ini Indonesia masih berjuang dengan krisis-krisis multidimensi yang tidak

hanya cenderung melemahkan performance ekonomi melainkan juga

meniadakan kemampuan untuk memanfaatkan setiap peluang yang ada

sekaligus menyisakan perasaan khawatir akan terlindas roda ekonomi

global yang semakin hari semakin berputar cepat.

3.3. Manfaat AFTA Bagi Indonesia

Adapun AFTA juga bermanfaat bagi Indonesia, yaitu:

a. Indonesia bisa memasukkan barang dagangan ke negara lain tanpa

syarat yang susah

b. Peluang pasar yang semakin besar dan luas bagi produk Indonesia,

dengan penduduk sebesar ± 500 juta dan tingkat pendapatan

masyarakat yang beragam

c. Biaya produksi yang semakin rendah dan pasti bagi

pengusaha/produsen Indonesia yang sebelumnya membutuhkan barang

modal dan bahan baku/penolong dari negara anggota ASEAN lainnya

dan termasuk biaya pemasaran

d. Pilihan konsumen atas jenis/ragam produk yang tersedia di pasar

domestik semakin banyak dengan tingkat harga dan mutu tertentu;

e. Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin terbuka dengan

beraliansi dengan pelaku bisnis di negara anggota ASEAN lainnya.

Page 24: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

24

3.4. Hambatan dan Pengaruh Buruk AFTA Bagi Indonesia

Dalam setiap hubungan kerjasama pasti terdapat hambatan-

hamatan yang dihadapi.Hambatan tersebut biasanya muncul saat

pengaplikasian perjanjian.Dalam penerapan AFTA banyak hambatan yang

dihadapi saat pertama kali diterapkan.ASEAN-6 merupakan negara

anggota ASEAN yang pertama kali menerapkan usaha pengaplikasian

AFTA. ASEAN-6 menjadi contoh bagi empat negara ASEAN lain.

a. Negara-negara di ASEAN sebenarnya memiliki perbedaan tinggat

perekonomian. Hal itu terlihat pada pendapatan perkapita masing-

masing negara anggota ASEAN. Beberapa negara memiliki

pendapatan perkapita lebih tinggi dari pada negara lainnya. Belum

lagi ketidak stabilan politik dalam negeri yang juga mempengaruhi

perekonomian di negara-negara anggota ASEAN.Sehingga sulit

bagi untuk menurunkan tarif bagi barang yang dianggap sensitif

bagi kepentingan dalam negerinya termasuk Indonesia.

b. Kualitas barang yang rendah dan tidak dapat bersaing membuat

ambruknya industri kecil di beberapa Negara. Indonesia sendiri

harus menghadapi kenyataan bahwa industri kecil di negaranya

harus mengalami guncangan karena tidak dapat bersaing dengan

barang komoditas yang masuk ke negaranya diakibatkan kurang

memenuhi standar yang ditetapkan, hal ini mengakibatkan

banyaknya industri-industri kecil dan menengah di Indonesia

mengalami kerugian yang besar.

c. Bahkan banyak anggapan bahwa AFTA hanya menghasilkan

persaingan yang tidak seimbang bagi negara anggota ASEAN itu

sendiri. Penurunan tarif barang bagi barang yang masuk dari negara

anggota ASEAN menimbulkan kerugian. Ketidak siapan pasar

industri lokal juga yang menjadi kendala bagi berjalannya AFTA

dan penerapan penurunan tarif.

Page 25: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

25

d. Kendala lain yang tengah dihadapi adalah masalah infrastruktur di

Indonesia yang kurang mendukung.

3.5. Strategi Menghadapi AFTA

Dalam banyak hal, AFTA dapat efektif dan menguntungkan

Indonesia jika para pengusaha dan pemerintah Indonesia bekerja sama.

Solusi yang jelas bagi para pengusaha di Indonesia akan membantu

Indonesia dalam menghadapi pasar bebas yang diberlakukan.

a. Pemerintah melindungi para pengusaha kecil dan menengah

dengan cara bantuan modal untuk melakukan produksi agar para

pengusaha kecil dan menengah di Indonesia dapat membuat suatu

produk yang memiliki daya saing yang tinggi saat dipasarkan.

b. Pemerintah juga sepatutnya menyediakan infastruktur yang

memadai, seperti jalanan yang rusak akan menghambat proses

distribusi barang dan dapat merugikan.

c. Mengharuskan setiap barang impor yang masuk ke Indonesia harus

lolos verifikasi Sucofindo.

d. SNI harus diberlakukan terhadap produk-produk buatan pabrik

milik perusahaan luar yang ada di Indonesia.

e. Indonesia harus mulai mencintai produk dalam negeri.

f. Pengusaha-pengusaha industry kreatif harus lebih kreatif lagi

dalam meningkatkan produk yang berkualitas.

Page 26: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

26

B A B IV

PENUTUP

4.1. KESIMPULAN

a. Perdagangan bebas adalah sebuah konsep ekonomi yang mengacu

kepada penjualan produk antar negara tanpa pajak ekspor impor

atau hambatan perdagangan lainnya.

b. AFTA Sendiri dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi

(KTT) ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992.

c. Tujuan AFTA adalah meningkatkan daya saing ekonomi negara-

negara ASEAN dengan menjadikan ASEAN sebagai basis

produksi pasar dunia, untuk menarik investasi dan meningkatkan

perdagangan antar anggota ASEAN.

d. Keuntungan adanya AFTA yaitu Indonesia bisa memasukkan

barang dagangan ke negara lain tanpa syarat- syarat yang susah,

Peluang pasar yang semakin besar dan luas bagi produk Indonesia

dan Kerjasama dalam menjalankan bisnis semakin terbuka dengan

beraliansi dengan pelaku bisnis di negara anggota ASEAN lainnya.

e. Kerugian adanya AFTA yaitu sulit bagi untuk menurunkan tarif

bagi barang yang dianggap sensitif bagi kepentingan dalam negeri,

barang dari luar negeri terutama China lebih murah sehingga dapat

menyebabkan barang domestik tidak dibeli. Ujung-ujungnya PHK

tenaga kerja dan penggangguran meningkat.

4.2. SARAN

Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN

dan termasuk kedalam AFTA yang dibentuk oleh ASEAN sendiri. Untuk

itu, kita harus membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari

AFTA itu sendiri. Karena bagaimanapun, tujuan tersebut akan

membantu memajukkan ekonomi dari perdagangan dari luar maupun

dalam Indonesia.

Page 27: Makalah perekonomian indo   afta

Ekonomi Internasional - AFTA

27

DAFTAR PUSTAKA

Dr. Hamdy Hady, Ekonomi Internasional, Teori dan Kebijakan PerdaganganInternasional, GHALIA, Indonesia 2001.

Winarno Surachmad, Dasar-Dasar dan Teknik Riset : Pengantar MetodologiIlmiah, CV Tarsito, Bandung, 1978.

Jennifer Pedussel Wu, Measuring and Explaining the level of Regional EconomicIntegration, 2004.

www.wikipedia.com

www.google.com

www.kompas.com