Makalah Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

15
MAKALAH PERAWATAN LUKA TERKINI DENGAN METODE NEGATIVE PRESSURE WOUND THERAPY Nama Kelompok Khusnul Khotimah Sestia Beti William M Lalu Tata Mahyuvi Jeremias tamonob PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI 2013

description

Moist Wound Healing Trend

Transcript of Makalah Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

MAKALAH PERAWATAN LUKA TERKINI DENGAN METODE NEGATIVE

PRESSURE WOUND THERAPY

Nama Kelompok

Khusnul Khotimah

Sestia Beti

William M Lalu

Tata Mahyuvi

Jeremias tamonob

PROGAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KADIRI

2013

2 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Luka merupakan suatu kerusakan integritas kulit yang dapat terjadi ketika kulit

terpapar suhu atau pH, zat kimia, gesekan, trauma tekanan dan radiasi. Respon tubuh terhadap

berbagai cedera dengan proses pemulihan yang kompleks dan dinamis yang menghasilkan

pemulihan anatomi dan fungsi secara terus menerus disebut dengan penyembuhan luka (Joyce

M. Black, 2001). Penyembuhan luka terkait dengan regenerasi sel sampai fungsi organ tubuh

kembali pulih, ditunjukkan dengan tanda-tanda dan respon yang berurutan dimana sel secara

bersama-sama berinteraksi, melakukan tugas dan berfungsi secara normal. Idealnya luka yang

sembuh kembali normal secara struktur anatomi, fungsi dan penampilan.

Metode perawatan luka berkembang cepat dalam 20 tahun terakhir, jika tenaga

kesehatan dan pasiennya memanfaatkan terapi canggih yang sesuai dengan perkembangan,

akan memberikan dasar pemahaman yang lebih besar terhadap pentingnya perawatan luka.

Semua tujuan manajemen luka adalah untuk membuat luka stabil dengan perkembangan

granulasi jaringan yang baik dan suplai darah yang adekuat., hanya cara tersebut yang membuat

penyembuhan luka bisa sempurna.

Untuk memulai perawatan luka, pengkajian awal yang harus dijawab adalah,

apakah luka tersebut bersih, atau ada jaringan nekrotik yang harus dibuang, apakah ada tanda

klinik yang memperlihatkan masalah infeksi, apakah kondisi luka kelihatan kering dan terdapat

resiko kekeringan pada sel, apakah absorpsi atau drainage objektif terhadap obat topical dan

lain-lain. Terjadinya peradangan pada luka adalah hal alami yang sering kali memproduksi

eksudat; mengatasi eksudat adalah bagian penting dari penanganan luka. Selanjutnya,

mengontrol eksudat juga sangat penting untuk menangani kondisi dasar luka, yang mana

selama ini masih kurang diperhatikan dan kurang diannggap sebagai suatu hal yang penting

bagi perawat, akibatnya bila produksi eksudat tidak dikontrol dapat meningkatkan jumlah

bakteri pada luka, kerusakan kulit, bau pada luka dan pasti akan meningkatkan biaya perawatan

setiap kali mengganti balutan.

1.2 Tujuan

3 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

1.2.1 Tujuan Umum

Tujuan umum penulisan ini bertujuan untuk memperkenalkan perawatan luka modern kepada

mahasiswa.

1.2.2 Tujuan Khusus

Mahasiswa dapat menjelaskan :

a. Definisi Luka

b. Klasifikasi Luka

c. Proses Penyembuhan Luka

d. Factor Yang Mempengaruhi Proses Penyembuhan Luka

e. Perawatan Luka Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

4 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

BAB 2

TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian

Secara definisi suatu luka adalah terputusnya kontinuitas suatu jaringan oleh karena

adanya cedera atau pembedahan.

2.2 Klasifikasi

Luka ini bisa diklasifikasikan berdasarkan struktur anatomis, sifat, proses

penyembuhan dan lama penyembuhan

2.2.1 Luka Berdasarkan Sifat

Abrasi, kontusio, insisi, laserasi, terbuka, penetrasi, puncture, sepsis, dll

2.2.2 Luka Berdarkan Struktur Lapisan Kulit

Superfisial, yang melibatkan lapisan epidermis; partial thickness, yang melibatkan

lapisan epidermis dan dermis; dan full thickness yang melibatkan epidermis, dermis, lapisan

lemak, fascia dan bahkan sampai ke tulang. Berdasarkan proses penyembuhan, dapat

dikategorikan menjadi tiga, yaitu:

a. Healing by primary intention

Tepi luka bisa menyatu kembali, permukan bersih, biasanya terjadi karena suatu

insisi, tidak ada jaringan yang hilang. Penyembuhan luka berlangsung dari bagian internal ke

ekseternal.

b. Healing by secondary intention

Terdapat sebagian jaringan yang hilang, proses penyembuhan akan berlangsung

mulai dari pembentukan jaringan granulasi pada dasar luka dan sekitarnya.

c. Delayed primary healing (tertiary healing)

Penyembuhan luka berlangsung lambat, biasanya sering disertai dengan infeksi,

diperlukan penutupan luka secara manual.

Berdasarkan klasifikasi berdasarkan lama penyembuhan bisa dibedakan menjadi

dua yaitu: akut dan kronis. Luka dikatakan akut jika penyembuhan yang terjadi dalam jangka

waktu 2-3 minggu. Sedangkan luka kronis adalah segala jenis luka yang tidak tanda-tanda

untuk sembuh dalam jangka lebih dari 4-6 minggu. Luka insisi bisa dikategorikan luka akut

jika proses penyembuhan berlangsung sesuai dengan kaidah penyembuhan normal tetapi bisa

5 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

juga dikatakan luka kronis jika mengalami keterlambatan penyembuhan (delayed healing) atau

jika menunjukkan tanda-tanda infeksi.

2.4 Proses Penyembuhan Luka

a. Luka akan sembuh sesuai dengan tahapan yang spesifik dimana bisa terjadi tumpang tindih

(overlap)

b. Proses penyembuhan luka tergantung pada jenis jaringan yang rusak serta penyebab luka

tersebut

c. Fase penyembuhan luka :

1. Fase inflamasi :

Hari ke 0-5

Respon segera setelah terjadi injuri pembekuan darah untuk mencegah kehilangan

darah

Karakteristik : tumor, rubor, dolor, color, functio laesa

Fase awal terjadi haemostasis

Fase akhir terjadi fagositosis

Lama fase ini bisa singkat jika tidak terjadi infeksi

2. Fase proliferasi or epitelisasi

Hari 3 – 14

Disebut juga dengan fase granulasi o.k adanya pembentukan jaringan granulasi pada

luka luka nampak merah segar, mengkilat

Jaringan granulasi terdiri dari kombinasi : Fibroblasts, sel inflamasi, pembuluh darah

yang baru, fibronectin and hyularonic acid

Epitelisasi terjadi pada 24 jam pertama ditandai dengan penebalan lapisan epidermis

pada tepian luka

Epitelisasi terjadi pada 48 jam pertama pada luka insisi

3. Fase maturasi atau remodelling

Berlangsung dari beberapa minggu s.d 2 tahun

Terbentuknya kolagen yang baru yang mengubah bentuk luka serta peningkatan

kekuatan jaringan (tensile strength)

Terbentuk jaringan parut (scar tissue) 50-80% sama kuatnya dengan jaringan

sebelumnya

6 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

Terdapat pengurangan secara bertahap pada aktivitas selular and vaskularisasi jaringan

yang mengalami perbaikan

2.5 Faktor yang mempengaruhi proses penyembuhan luka

a. Status Imunologi

b. Kadar gula darah (impaired white cell function)

c. Hidrasi (slows metabolism)

d. Nutritisi

e. Kadar albumin darah (‘building blocks’ for repair, colloid osmotic pressure – oedema)

f. Suplai oksigen dan vaskularisasi

g. Nyeri (causes vasoconstriction)

h. Corticosteroids (depress immune function)

2.6 Jenis-jenis luka

2.6.1 Berdasarkan Kategori

a. Luka Accidental

Adalah cedera yang tidak disengaja, seperti kena pisau, luka tembak, luka bakar; tepi luka

bergerigi; berdarah; tidak steril

Gambar 1. Luka bakar

b. Luka Bedah

Merupakan terapi yang direncanakan, seperti insisi bedah, needle introduction; tepi luka bersih;

perdarahan terkontrol; dikendalikan dengan asepsis bedah

7 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

Gambar 2. Luka post op skin graft

2.6.2 Berdasarkan integritas kulit

a. Luka terbuka

Kerusakan melibatkan kulit atau membran mukosa; kemungkinan perdarahan disertai

kerusakan jaringan; risiko infeksi

b. Luka tertutup

Tidak terjadi kerusakan pada integritas kulit, tetapi terdapat kerusakan jaringan lunak; mungkin

cedera internal dan perdarahan

2.6.3 Berdasarkan Descriptors

a. Aberasi

Luka akibat gesekan kulit; superficial; terjadi akibat prosedur dermatologik untuk

pengangkatan jaringan skar

b. Puncture

Trauma penetrasi yang terjadi secara disengaja atau tidak disengaja oleh akibat alat-alat yang

tajam yang menusuk kulit dan jaringan di bawah kulit

c. Laserasi

Tepi luka kasar disertai sobekan jaringan, objek mungkin terkontaminasi; risiko infeksi

d. Kontusio

Luka tertutup; perdarahan di bawah jaringan akibat pukulan tumpul; memar

2.6.4 Klasifikasi Luka Bedah

a. Luka bersih

Luka bedah tertutup yang tidak mengenai system gastrointestinal, , pernafasan atau system

genitourinary, risiko infeksi rendah

b. Bersih terkontaminasi

Luka melibatkan system gastrointestinal, pernafasan atau system genitourinary, risiko infeksi

c. Kontaminasi

Luka terbuka, luka traumatic, luka bedah dengan asepsis yang buruk; risiko tinggi infeksi

d. Infeksi

Area luka terdapat patogen; disertai tanda-tanda infeksi

8 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

BAB 3

PERAWATAN LUKA TERKINI DENGAN METODE NEGATIVE PRESSURE

WOUND THERAPY

3.1 Definisi

Negative Pressure Wound Therapy (NPWT) telah dikenal selama 15 tahun di

berabgai belahan dunia sebagai metode perawatan luka. NPWT adalah teknik perawatan luka

menggunakan dressing bertekanan negatif untuk membantu proses penyembuhan pada luka

akut dan kronik. Pada NPWT, luka ditutup dengan primary dressing berupa foam atau gauze

dan secondary dressing oklusif berupa film. Kemudian dihubungkan dengan tube yang

memberikan tekanan subatmosferik dari mesin NPWT.

Mekanisme kerja dari NPWT adalah sebagai berikut: Pertama saat terjadi tekanan

negatif, ukuran luka akan mengecil karena pengaruh tekanan negatif dari mesin. Kedua,

menciptakan lingkungan yang lembab karena bersifat oklusif dan membersihkan eksudat.

Sebuah penelitian retrospektif dari USA, tahun 2012 Agustus yang diterbitkan di

Annals of Plastic Surgery berusaha mengevaluasi efikasi dari NPWT untuk penyembuhan

luka pasca incisi dinding abdomen dibandingkan dengan dressing konvensional. Terdapat 23

pasien diterapi menggunakan NPWT dan 33 pasien diterapi dengan dressing konvensional.

Hasi yang didapatkan adalah sebagai berikut:

NPWT Konvensional Nilai P

Komplikasi luka 22% 63,6% 0,02

Dehisens 9% 39% 0,014

Kesimpulan dari penelitian observasional ini adalah, NPWT dapat bermanfaat bagi

proses penyembuhan luka incisi dinding abdomen secara bermakna lebih efektif dibandingkan

dengan dressing konvensional. Penelitian ini bersifat observasional sehingga sebaiknya

9 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

dikonfirmasi dengan menggunakan uji klinik tersamar ganda dengan jumlah sampel yang

mencukupi.

3.2 Komponen NPWT

1. Vaccum Pump

Vaccum pump berfungsi untuk vakum drainase membantu untuk menghilangkan darah atau

cairan serosa (nanah) dari bagian luka dan memberikan menggunakan tekanan negatif atau

tekanan sub-atmosfer di tempat luka

2. Disposable Canisters

Disposable Canisters berfungsi menampung darah atau cairan serosa (nanah)

3. Drainage tubing

Drainage tubing berfungsi untuk mengalirkan tekanan negatif dari vaccum pump ke daerah

luka dan mengalirkan darah atau cairan serosa (nanah) ke Disposable Canisters

4. Non-adherent wound contact layer or foam

Merupakan lapisan semipermeabel yang mampu ditembus darah atau cairan lain pada luka .

5. Antimicrobial gause

Digunakan sebagai antibiotik

6. Round or flat wound drain

Menghubungkan drainage tubing dengan luka

7. Transparent occlusive dressing

Digunakan untuk menutup luka

8. Barrier skin prep wipes

Perekat transparant dressing

10 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

9. Steril Salin

Untuk irigasi sebelum memasang non-adherent wound contact layer

10. Surgical tape

3.3 Indikasi

1. Luka akut dan kronik ( Acute and cronic wounds )

2. Diabetik foot ulcers

Pasien DM denga kriteria : ulkus diabetik yang mengalami arterosklerosis, infeksi dan terjadi

penurunan aliran darah ke ekstremitas dan neuropati perifer.

Klasifikasi ulkus diabetik menurut Wagner :

- Grade 1 : Luka pada kaki dengan ukuran kecil yang mengalami penebalan kulit disekitarnya

- Grade 2 : Luka mengenai dermis

- Grade 3 : Luka mengenai tendon

- Grade 4 : Gangren terlokalisir

- Grade 5 : Terlihat tulang dan mengalami nekrosis

3. Presure ulsers ( Dekubitus ulsers, bed sores)

Adalah luka yang disebabkan terjadinya penekanan yang terlalu lama pada daerah tertentu,

paling sering berjadi pada daerah bokong.

Faktor resiko terjadinya luka dekubitus adalah bedrest total, penurunan persepsi sensori.

Luka dekubitus diklasifikasikan berdasarkan tingkat kerusakannya :

- Grade 1 : Terjadi kemerahan pada kulit

- Grade 2 : Kehilangan kulit superfisial ( dermis dan epidermis )

- Grade 3 : Kehilangan jaringan subkutan

- Grade 4 : Kehilangan jaringan sampai pada otot, tendon dan tulang

Luka dekubitus dapat menyebabkan infeksi lokal, sepsis, osteomyelitis dan nyeri

11 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

4. Venous Leg Ulsers

Adalah luka yang terjadi akibat insufisiensi vaskular. Biasanya terjadi pada usia diatas 60 tahun

yang menderita hipertensi. Vena mengalami dilatasi kapiler, peningkatan filtrsi kapiler

sehingga menyebabkan edem dan terjadi kerusakan pada jaringan sub kutan. Perawatan luka

jenis ini dengan cara membersihkan dan melindungi luka dengan cairan steril, debridemen

menggunakan alat yang steril dan menjaga hemodinamik luka.

5. Luka akibat pembedahan ( Surgical Wounds )

Luka akibat pembedahan yang terinfeksi bisa menyebabkan terjadinya luka yang kronis

misalnya luka laparatomy, luka operasi pada pembedahan rongga thorak

( Cardiac Surgey dengan sternotomy insisi )

Sebagai patokan yang dapat digunakan adalah :

- Jumlah purulen drainase yang keluar

- Kedalaman insisi

- Bila ditemukan tanda infeksi lakukan observasi, histopatologi dan radiologi

6. Luka bakar ( Burns )

Luka bakar yang luas dapat menyebabkan terjadinya kematian akibat infeksi yang serius.Luka

bakar derajat 2 dan 3 menyebabkan kehilangan jaringan dermis sehingga terjadi infasi patogen

dan supresi imun yang meluas.

7. Luka Trauma

Luka trauma sering disebabkan oleh kecelakaan lalulintas, jatuh dari ketinggian, kecelakaan

kerja di pabrik, dan luka tembak.

8. Skin Grafting

3.4 Kontraindikasi

1. Inadequat wound : luka dengan jaringan nekkrosis lebih banyak daripada jaringan granulasi

2. Osteomyelitis atau sepsis

3. Terjadi Gangguan Coagulopathy

4. Jaringan Nekrotik Yang Meluas

12 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

5. Keganasan Pada Luka

6. Alergi Pada Beberapa Komponen Prosedur

3.5 Kelebihan

1. Dapat diterapkan dengan mudah dan cepat.

2. Selalu siap dalam keadaan apapun.

3. Menghapus cairan, seroma sehingga meminimalkan atau pembentukan hematoma.

4. Mengurangi kegagalan karena gerakan.

5. Ketidaknyamanan kepada pasien minimal.

6. Potensi Infeksi berkurang

3.6 Kekurangan

1. Komplikasi yang paling umum adalah erosi sekitar jaringan karena tekanan yang disebabkan

oleh tubing evakuasi.

2. Berlebihan dalam pertumbuhan jaringan granulasi ke busa , terjadi jika perubahan dilakukan

pada interval 48 jam.

3. Pengambilan busa, jika dibiarkan lama > 48 jam, dapat mengakibatkan pendarahan kecil.

4. Dermatitis dapat terjadi sebagai akibat menghilangkan perekat pada setiap perubahan

perban.

5. Masalah ini dapat dicegah dengan menghilangkan pita perekat hanya sekitar busa.

3.7 Prinsip NPWT

1. Penarikan luka ( wound retraction )

2. Stimulasi jaringan granulasi

3. Pembersihan luka secara kontinyu setetah tindakan bedah

4. Pergerakan eksudat secara terus menerus

5. Menyerap odem

3.8 Cara Kerja NPWT

13 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

Pada dasarnya teknik ini sangat sederhana. Sepotong busa dengan struktur pori pori

terbuka dimasukkan ke dalam luka dan menguras luka dengan perforasi lateral diletakkan di

atasnya. Seluruh area kemudian ditutup dengan perekat membran transparan, yang tegas

dijamin ke kulit sehat di sekitar tepi luka. Drainage tubbing dihubungkan ke sumber vakum,

cairan diambil dari luka melalui busa ke dalam reservoir untuk pembuangan.

Membran plastik mencegah masuknya udara dan cairan dari luar. Pastikan seluruh

permukaan luka terkena efek tekanan negatif.

Cara perawatan luka gangren dengan NPWT :

1. Langkah 1

Irigasi Luka dengan steril saline

2. Langkah 2

Keringkan area sekitar luka

3. Langkah 3

Oleskan barrier skin prep wipes pada permukaan sekitar luka

4. Langkag 4

Tutup luka dengan non-adherent wound contact layer

5. Langkah 5

Lapisi non-adherent wound contact layer dengan Antimicrobial gause

6. Langkah 6

Pasang Round or flat wound drain

7. Langkah 7

Basahi Antimicrobial gause dengan steril salin

8. Langkah 8

Tutupi Round or flat wound drain dengan antimicrobial gause yang sudah dibasahi dengan

steril salin

9. Langkah 9

14 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

Tutup dengan Transparent occlusive dressing

10. Langkah 10

Fiksasi dengan tape

11. Langkah 11

Hubungkan round or flat wound drain dengan Vaccum pump

12. Langkah 12

Nyalakan Vaccum pump dan pastikan tekanan -75 mmHg

15 Perawatan Luka Terkini Dengan Metode Negative Pressure Wound Therapy

BAB 4

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Pada tatanan pelayanan keperawatan, khususnya dalam perawatan luka, banyak

diteliti metode – metode penyembuhan luka, baik penyembuhan secara medis, maupun secara

komplementer dengan menggunakan media yang ada di alam untuk mempercepat

penyembuhan luka. Semua hasil penelitian memiliki evidence based yang cukup kuat dan bisa

dibuktikan. Namun pada prinsipnya, secara keilmuan seorang perawat professional harus

mengetahui bagaimana proses penyembuhan luka secara alami, kenapa terjadi luka, proses apa

yang terjadi pada luka, berapa lama luka akan sembuh dan kenapa luka tersebut bisa sembuh

dengan meninggalkan jaringan parut atau bahkan sembuh tanpa meninggalkan jaringan parut.

Hal ini akan mempengaruhi persepsi dan kemampuan perawat dalam melaksanakan perawatan

luka, semakin mengerti proses yang terjadi pada luka, kualitas seorang perawat akan semakin

baik dalam melakukan perawatan luka dan outcomenya juga akan baik, kepuasan pasien

meningkat

4.2 Saran

Demikian makalah perawatan luka modern atau terkini semoga dapat menjadi

wacana dan wawasan bagi kita, sebagai suatu trend perawatan luka dengan prinsip luka cepat

sembuh, kualitas penyembuhan baik serta dapat mengurangi biaya perawatan luka, dan ini

sangat penting bagi perawat untuk dapat mengembangkan dan mengaplikasikannya di

lingkungan perawatan khususnya perawatan luka yang jelas sangat memberikan kepuasan bagi

kesembuhan luka pasien.