Makalah pengantar Laboratorium

24
OLEH : KHAERUL BADAWI (NIM 107170006) MUHAMMAD JAYA KUSUMA (NIM 107170007) NURFILAH (NIM 107170008) BURHANUDDIN (NIM 107170015) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1

Transcript of Makalah pengantar Laboratorium

Page 1: Makalah pengantar Laboratorium

OLEH :

KHAERUL BADAWI (NIM 107170006)

MUHAMMAD JAYA KUSUMA (NIM 107170007)

NURFILAH (NIM 107170008)

BURHANUDDIN (NIM 107170015)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM

2010/2011

KATA PENGANTAR

1

Page 2: Makalah pengantar Laboratorium

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kita berbagai

macam nikmat,sehingga aktifitas hidup yang kita jalani ini akan selalu membawa

keberkahan,baik kehidupan di alam dunia ini,lebih-lebih lagi pada kehidupan

akhirat kelak,sehingga semua cita-cita serta harapan yang ingin kita capai menjadi

lebih muda dan penuh manfaat untuk kita jalani dengan penuh keyakinan bahwa

Allah SWT akan tetap memberikan petunjuk bagi hamba-hambanya yang berada

di jalanNya.

Terima kasih sebelum dan sesudahnya penulis ucapkan kepada:

1. Rektor Universitas muhammadiyah mataram,H Agusfian Wahab,SH

2. Dekan FKIP.Drs H.Suardie AH.SH.MPA

3. Ketua Jurusan Mipa.Drs. Indra jaya

4. Dosen pengantar laboratorium Muhammad Isnaini S.pd

yang telah banyak membimbing,menasehati penullis dalam bersikap

yang baik dalam menuntut ilmu dan memberikan banyak pengajaran

dalam menyelesaikan tugas yang beliau berikan kepada penulis selama ini

dan orangtua yang telah memberikan motivasi untuk dapat lebih semangat

dalam meraih cita-cita yang ingin penulis capai selama ini dan segala

dukungannya serta teman-teman sekalian yang telah membantu baik

bantuan moriil maupun materil,sehingga makalah ini terselesaikan dalam

waktu yang telah ditentukan.

2

Page 3: Makalah pengantar Laboratorium

Penulis menyadari sekali,didalam penyusuna makalah ini masih

jauh dari kesempurnaan serta banyak kekurangan-kekurangan,baik dari

segi tata bahasa maupun dalam pengkonsolidasian kepada dosen serta

teman-teman sekalian,yang kadangkala hanya menuruti egoisme

pribadi,untuk itu besar harapan penulis jika ada kritik dan saran yang

membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini dilain waktu,agar

pengembangan tata bahasa penulis lebih baik lagi dan juga hal-hal yang

diangkat dalam menyelesaikan makalah ini tidak secara gegabah ataupun

egoisme pribadi semata.

Harapan yang paling besar dari penyusunan makalah ini

ialah,mudah-mudahan apa yang penulis susun ini penuh manfaat,baik

untuk pribadi,teman-teman,serta orang lain yang ingin membaca dan

menyempurnakan lagi atau mengambil hikmah dari judul ini sebagai

tambahan dalam menambah referensi yang telah ada.Dan dapat

memberikan manfaat bagi yang membaca untuk dapat dijadikan sebagai

bahan diskusi bagi para mahasiswa.Sebagai acuan yang dapat

menyembangkan kreatifitas mahasiswa untuk berprestasi.Semoga makalah

ini dapat digunakan sebaik-baiknya bagi yang membacanya.Dan manfaat

itupun merupakan yang positif yang bisa mengembangkan kreatifitas bagi

yang membaca.

Mataram,05 januari 2010

Penulis

3

Page 4: Makalah pengantar Laboratorium

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................4

BAB I..............................................................................................................5

1.1 LATAR BELAKANG..............................................................................5

1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................5

1.3 CARA PEMECAHAN MASALAH.........................................................6

1.4 TUJUAN...................................................................................................6

BAB II............................................................................................................7

2.1 PENGERTIAN ALAT LAB.....................................................................7

2.2 MACAM-MACAM BAHAN LAB..........................................................8

2.3 PENGENALAN ALAT-ALAT LAB.......................................................9

2.4 PENGENALAN ALAT GELAS............................................................11

2.5 PENGENALAN BAHAN KIMIA.........................................................14

BAB III.........................................................................................................17

3.1 KESIMPULAN.......................................................................................17

3.2 SARAN...................................................................................................17

LAMPIRAN 1 SET ALAT LAB UNTUK FISIKA.....................................18

LAMPIRAN ALAT-ALAT DAN BAHAN LAB........................................19

BAB I

4

Page 5: Makalah pengantar Laboratorium

A LATAR BELAKANG

Membicarakan tentang alat dan bahan laboratorium akan selalu

menjadi buah bibir yang menyenangkan bagi mahasiswa jurusan

mipa.Karena dari semua sisi akan diutungkan.Baik bagi sipembicara atau

hanya sekedar mendengarkan.

Berbicara tentang alat-alat laboratorium secara ilmiah tidaklah

mudah.karena harus membuka bermacam referensi.Bahkan tidak menutup

kemungkinan kita tidak menemukan referensi yang kita harapkan

Pada zaman modern ini kita mengenal alat-alat dan bahan yang sangat

berguna atau menghiasi laboratorium sebagian besar gelas ukur,tabung

reaksi,gelas piala,Hcl.Nacl dan lain-lain.(Anonim 1998).laboratorium

bagaikan sebuah dapur yang dilengkapi berbagai alat dan bahan yang

banyak menghiasi laboratorium adalah alat dan bahan tidak sembarang

karena apabila salah pemakaian dan penggunaan akan berakibat buruk.

(Anonim,1990)

B RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang diatas dapat disusun rumusan masalah sebagai

berikut

1 Apa saja alat dan bahan yang terdapat di laboratorium mipa

2 Apa perbedaan alat dan bahan

C CARA PEMECAHAN MASALAH

5

Page 6: Makalah pengantar Laboratorium

Adapu cara pemecahan masalah yang dihadapi,menurut hemat

penulis dapat dilakukan dengan cara mencari referensi deri berbagai media

yang ada dan padukan dengan teori ataupun pendapat para ahli tentang

suatu permasalahan untuk mendapatkan kesimpulan tentang permasalahan

tersebut

D TUJUAN

Adapun tujuan yang diharapkan dari penulisan makalah ini di

antaranya:

1. Menambah pengetahuan mahasiswa tentang alat dan bahan

laboratorium

2. Menambah wawasan mahasiswa tentang alat dan bahan lab

walaupun pembahasan disajikan tidak komprehensif

.

BAB II

6

Page 7: Makalah pengantar Laboratorium

A Pengertian Alat dan Bahan di Laboratorium IPA

Alat laboratorium IPA merupakan benda yang digunakan dalam

kegiatan di laboratorium IPA yang dapat dipergunakan berulang–

ulang. Contoh alat laboratorium IPA: pinset, pembakar spiritus,

thermometer, stopwatch, tabung reaksi, gelas ukur jangka sorong dan

mikroskop. Alat yang digunakan secara tidak langsung di dalam

praktikum merupakan alat bantu laboratorium, seperti tang, obeng,

pemadam kebakaran dan kotak Pertolongan Pertama.

Bahan di laboratorium IPA merupakan zat kimia yang digunakan

dalam kegiatan di laboratorium IPA yang bersifat habis pakai. Bahan

kimia ada yang padat, cair maupun gas. Contoh bahan di laboratorium

yang berbentuk padat: NaOH, Garam dapur (NaCl), amilum, serbuk

besi, kapur (CaCO3) dan organ tumbuh-tumbuhan (daun, bunga, akar,

dll).

1. Alat ukur, seperti thermometer, barometer, respirometer, gelas ukur,

stopwatch, mikrometer sekrup, dsb.

2. Alat dari gelas, seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus, dsb.

3. Model, seperti model pencernaan, model pernapasan, model kerangka, model

indera dan organ lainnya.

4. Bagan, seperti bagan klasifikasi makhluk hidup, bagan metamorfosis pada

katak, bagan sistem pengeluaran manusia, dsb.

5. Alat siap pakai (rakitan), seperti kit listrik, kit magnet, kit optik, dsb.

6. Alat bantu proses percobaan seperti pinset, gunting dan pembakar

bunsen/spiritus, mortar dan alu.Perlengkapan pendukung (perkakas) yang

7

Page 8: Makalah pengantar Laboratorium

diperlukan selama bekerja di laboratorium IPA, seperti :

1. Alat pemadam kebakaran, dapat diganti dengan pasir basah dan karung goni

basah.

2. Kotak Pertolongan Pertama lengkap dengan isinya (obat, kasa, plester, obat

luka)

3. Alat kebersihan seperti sapu, pengki/serokan sampah, lap pel, sikat tabung

reaksi.

4. Alat bantu lainnya seperti obeng, palu, tang, gergaji dsb.

Alat di laboratorium IPA berdasarkan bahan pembuatnya, meliputi

kelompok :

1. Alat optik (kaca), seperti tabung reaksi, labu erlenmeyer, pembakar spiritus.

2. Alat dari logam, seperti kasa asbes, peralatan bedah dsb.

3. Alat dari kayu, seperti rak tabung reaksi, penjepit tabung reaksi dsb

4. Alat dari plastik, seperti botol zat kimia dsb.

5. Alat dari bahan lainnya seperti sikat tabung reaksi dari ijuk, sumbat gabus dan

mortar dari porselain.

B. Macam-Macam Bahan Laboratorium IPA

Bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA

dapat berupa bahan kimia, bahan alami (berupa benda dan makhluk

hidup). Bahan kimia yang berbahaya dengan ciri mudah terbakar, mudah

meledak, korosif dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya seperti asam

khlorida, asam sulfat dan asam phosphat. Bahan kimia yang kurang

berbahaya seperti aquadest, amilum, yodium dan gula.

Sedangkan bahan di laboratorium IPA merupakan bahan praktikum yang

bersifat habis pakai

1. Bahan kimia di laboratorium IPA

C pengenalan Alat Laboratorium

8

Page 9: Makalah pengantar Laboratorium

1. Alat untuk mengekstrak (ekstraktor)

Pemisahan suatu senyawa dari campurannya atau lebih dikenal dengan istilah

pemurnian dapat dilakukan dengan berbagai metoda. Metoda yang dapat

ditempuh adalah metoda ekstraksi, distilasi, atau dengan kromatografi.

Ektraksi merupakan salah satu langkah untuk mendapatkan senyawa dari

sistem campuran. Berdasarkan fasanya, ektraksi dikelompokkan menjadi

ekstraksi cair-cair dan padat-cair. Ektraksi cair-cair dilakukan untuk

mendapatkan suatu senyawa dalam campuran berfasa cair dengan pelarut lain

yang fasanya cair juga. Prinsip dasar pemisahan ini adalah pemisahan senyawa

yang memiliki perbedaan kelarutan pada dua pelarut yang berbeda. Alat yang

digunakan adalah corong pisah.

Ekstraksi padat-cair dilakukan bila ingin memisahkan suatu komponen

dalam suatu padatan dengan menggunakan suatu pelarut cair. Alat yang

digunakan adalah ektraktor soxhlet. Misalnya untuk mengekstrak minyak

non-atsiri (senyawa yang terdapat pada bahan alam yang tidak mudah

menguap). Larutan pengekstrak ditempatkan pada labu alas bulat (a).

sampel yang telah dibungkus dengan kertas saring ditempatkan pada

tabung ektraktor (b). Bagian ujung atas (c) merupakan pendingin Allihn

atau pendingin bola. Ekstraktor soxhlet ini merupakan ektraktor kontinyu,

pelarut pada labu (a) dipanaskan dan akan menguap, terkondensasi pada

pendingin (c), selanjutnya pelarut akan masuk pada ektraktor (c). Apabila

pelarut telah mencapai batas atas kapiler pelarut yang telah kontak dengan

sampel akan masuk pada labu (a). Begitu seterusnya.

9

Page 10: Makalah pengantar Laboratorium

2. Alat untuk distilasi (distiler)

Distilasi adalah metode pemisahan berdasarkan perbedaan titik didih

komponen-komponen yang ada di dalam campuran. Distilasi biasa dilakukan

untuk pemisahan campuran yang memiliki perbedaan titik didih yang cukup

besar. Sedangkan distilasi uap dilakukan untuk pemisahan campuran yang

memiliki perbedaan tekanan uap jenuh yang cukup antara komponen-

komponen yang ada pada campuran. Pada distilasi uap, uap yang digunakan

biasanya berupa uap air. Selain itu distilasi juga dapat dilakukan pada tekanan

di bawah tekanan atmosfer. Metode ini dikenal sebagai distilasi pengurangan

tekanan. Distilasi pengurangan tekanan dilakukan apabila komponen akan

mengalami dekomposisi pada titik didihnya. Bila selisih titik didih komponen-

komponen yang ada pada campuran kecil maka komponen alat distilasi

ditambah dengan kolom vigreux.

3. Alat untuk reflux

Reaksi kimia kadang dapat berlangsung sempurna pada suhu di atas suhu

kamar atau pada titik didih pelarut yang digunakan pada sistem reaksi. Salah

satu alat yang dapat digunakan untuk reaksi-reaksi yang berlangsung pada

suhu tinggi adalah seperangkat alat refluks. Beberapa alat refluks ditampilkan

pada gambar di samping. Ada beberapa tipe alat refluks.

Alat refluks paling sederhana [1] dilengkapi dengan labu alas bulat (a) dan

pendingin Liebig (b), [2] seperangkat alat refluks dilengkapi dengan labu alas

bulat (a), pendingin Liebig (b) dan corong pisah (c), [3] seperangkat alat

refluks dilengkapi dengan labu alas bulat (a), pendingin Liebig (b), corong

pisah (c), dan pengaduk atau termometer (d).

4. Penyaring buchner

Penyaring Buchner digunakan untuk proses penyaringan yang tidak dapat

dilakukan dengan penyaring biasa. Penyaringan biasa dilakukan dengan

10

Page 11: Makalah pengantar Laboratorium

memanfaatkan gaya grafitasi, sedangkan pada penyaring buchner, filtrat

dipisahkan dari sistem campuran dengan cara disedot atau divakum.

5. Tabung pengembang (chamber)Alat gelas ini digunakan pada

percobaan kromatografi lapis tipis (KLT). Digunakan untuk tempat

eluen (larutan pengembang) dan plat KLT yang telah dibubuhi

(ditotol) sampel atau standar

D Pengenalan alat gelas

 

Sebelum mulai melakukan praktikum di laboratorium, praktikan harus

mengenal dan memahami cara penggunaan semua peralatan dasar yang biasa

digunakan dalam laboratorium kimia serta menerapkan K3 di laboratorium.

Berikut ini diuraikan beberapa peralatan yang akan digunakan pada Praktikum

Kimia Dasar. Gambar 1 menunjukkan contoh peralatan gelas laboratorium.

alat gelas lab

Gambar 1. Peralatan gelas sederhana untuk praktikum kimia

11

Page 12: Makalah pengantar Laboratorium

1. Labu Takar

Digunakan untuk menakar volume zat kimia dalam bentuk cair pada

proses preparasi larutan. Alat ini tersedia berbagai macam ukuran.

2. Gelas Ukur

Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini

mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran. Tidak boleh digunakan

untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus

pada saat pembacaan skala.

3. Gelas Beker

Alat ini bukan alat pengukur (walaupun terdapat skala, namun ralatnya

cukup besar). Digunakan untuk tempat larutan dan dapat juga untuk

memanaskan larutan kimia. Untuk menguapkan solven/pelarut atau untuk

memekatkan.

4. Pengaduk Gelas

Digunakan untuk mengaduk suatu campuran atau larutan kimia pada

waktu melakukan reaksi kimia. Digunakan juga untuk menolong pada waktu

menuangkan/mendekantir cairan dalam proses penyaringan.

5. Botol Pencuci

Bahan terbuat dari plastic. Merupakan botol tempat akuades, yang

digunakan untuk mencuci, atau membantu pada saat pengenceran.

6. Corong

Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastic.

Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu

wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya.

7. dan 8. Erlenmeyer

Alat ini bukan alat pengukur, walaupun terdapat skala pada alat gelas

tersebut (ralat cukup besar). Digunakan untuk tempat zat yang akan dititrasi.

Kadang-kadang boleh juga digunakan untuk memanaskan larutan.

12

Page 13: Makalah pengantar Laboratorium

9. dan 10. Tabung Reaksi

Terbuat dari gelas. Dapat dipanaskan. Digunakan untuk mereaksikan zat

zat kimia

dalam jumlah sedikit.

11. Kuvet

Bentuk serupa dengan tabung reaksi, namun ukurannya lebih kecil.

Digunakan sebagai tempat sample untuk analisis dengan spektrofotometer.

Kuvet tidak boleh dipanaskan. Bahan dapat dari silika (quartz), polistirena

atau polimetakrilat.

12. dan 13. Rak Untuk tempat Tabung Reaksi

Rak terbuat dari kayu atau logam. Digunakan sebagai tempat meletakkan

tabung reaksi.

14. Kaca Preparat

15. Kawat Kasa

Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alas saat memanaskan alat

gelas

dengan alat pemanas/kompor listrik.

16. dan 22. Penjepit

Penjepit logam, digunakan untuk menjepit tabung reaksi pada saat

pemanasan, atau untuk membantu mengambil kertas saring atau benda lain

pada kondisi panas.

17. Spatula

Terbuat dari bahan logam dan digunakan untuk alat Bantu

mengambil bahan padat atau kristal.

18. Kertas Lakmus

Merupakan indikator berbentuk kertas lembaran-lembaran kecil,

berwarna merah dan biru. Indikator yang lain ada yang berbentuk cair

13

Page 14: Makalah pengantar Laboratorium

missal indikator Phenolphtalein (PP), methyl orange (MO) dan

sebagainya. Merupakan alat untuk mengukur atau mengetahui tingkat

keasaman (pH) larutan.

19. Gelas Arloji

Terbuat dari gelas. Digunakan untuk tempat zat yang akan ditimbang.

20. Cawan Porselein

Alat ini digunakan untuk wadah suatu zat yang akan diuapkan dengan

pemanasan.

21. Pipet Pasteur (Pipet Tetes)

Digunakan untuk mengambil bahan berbentuk larutan dalam jumlah yang

kecil.

23 dan 24. Sikat

Sikat dipergunakan untuk membersihkan (mencuci) tabung.

25. Pipet Ukur

Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar di

bawah ini. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan

dengan volume tertentu. Gunakan propipet atau pipet pump untuk

menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.

26. Pipet Gondok

Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk

mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera

pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet.

Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.

27. Buret

Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dank ran. Digunakan untuk

melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran)

ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui

kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala.

14

Page 15: Makalah pengantar Laboratorium

Pengenalan bahan kimia

Pengetahuan sifat bahan menjadi suatu keharusan sebelum bekerja di

laboratorium. Sifat-sifat bahan secara rinci dan lengkap dapat dibaca pada

Material Safety Data Sheet (MSDS) di dalam buku, CD, atau melalui internet.

Pada tabel berikut disajikan sifat bahaya bahan berdasarkan kode gambar yang

ada pada kemasan bahan kimia. Peraturan pada pengepakan dan pelabelan bahan

kimia diwajibkan mencantumkan informasi bahaya berdasarkan tingkat bahaya

bahan kimia khususnya untuk bahan yang tergolong pada hazardous chemicals

atau bahan berbahaya dan beracun (B3).

Bahan berdasarkan fasa :

1. Padat

2. Cair

3. gas

Bahan berdasarkan kualitas

1. teknis

2. special grade : pro analyses (pa)

3. special grade : material referrences

pengenalan Simbol bahaya (Hazard symbol)

1. Harmful (Berbahaya).

Bahan kimia iritan menyebabkan luka bakar pada kulit, berlendir,

mengganggu sistem pernafasan. Semua bahan kimia mempunyai sifat seperti

ini (harmful) khususnya bila kontak dengan kulit, dihirup atau ditelan.

1. Toxic (beracun)

15

Page 16: Makalah pengantar Laboratorium

Produk ini dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius bila

bahan kimia tersebut masuk ke dalam tubuh melalui pernafasan,

menghirup uap, bau atau debu, atau penyerapan melalui kulit.

1. Corrosive (korosif)

Produk ini dapat merusak jaringan hidup, menyebabkan iritasi pada kulit,

gatal-gatal bahkan dapat menyebabkan kulit mengelupas. Awas! Jangan

sampai terpercik pada Mata.

1. Flammable (Mudah terbakar)

Senyawa ini memiliki titik nyala rendah dan bahan yang bereaksi dengan

air atau membasahi udara (berkabut) untuk menghasilkan gas yang mudah

terbakar (seperti misalnya hidrogen) dari hidrida metal. Sumber nyala dapat

dari api bunsen, permukaan metal panas, loncatan bunga api listrik, dan lain-

lain.

1. Explosive (mudah meledak)

Produk ini dapat meledak dengan adanya panas, percikan bunga api,

guncangan atau gesekan. Beberapa senyawa membentuk garam yang eksplosif

pada kontak (singgungan dengan logam/metal)

1. Oxidator (Pengoksidasi)

Senyawa ini dapat menyebabkan kebakaran. Senyawa ini menghasilkan panas

pada kontak dengan bahan organik dan agen pereduksi (reduktor)

BAB III

16

Page 17: Makalah pengantar Laboratorium

A KESIMPULAN

Alat dan bahan sangat berbeda tetapi mempunyai suatu terikatan

maksudnya tampa alat apagunanya suatu bahan begitupuan sebaliknya.alat

merupakan benda yang digunakan dalam kegiatan lab dimana sifatnya bisa

digunakan berulan-ulang. Contohnya Thermometer.stopwact, gelas kimia.

Labu ukur dll.Sedangkan bahan adalah benda yang digunakan dalam

kegiatan lab yang sifatnya habis di pakai. Misalnya

NaCl,NaOH.Kcl.CaCO3,Gula,dll.

B Saran

Untuk menyempurnakan makalah ini penulis harapkan saran dan

kritiknya dari pembaca yang membangun karna penulis menyadari bahwa

makalah ini jauh dari kesempurnaa.

17