Makalah Pengadaan Sumber Daya Manusia

30
MAKALAH AGRIBISNIS EKPERIENSIAL MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA (224 G3 203) PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA (Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agribinis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia) DISUSUN OLEH: HENDRA G211 12 015 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2014
  • Upload

    -
  • Category

    Documents

  • view

    2.348
  • download

    207

description

Pengadaan SDM

Transcript of Makalah Pengadaan Sumber Daya Manusia

  • MAKALAH

    AGRIBISNIS EKPERIENSIAL

    MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

    (224 G3 203)

    PENGADAAN SUMBER DAYA MANUSIA

    (Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Agribinis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia)

    DISUSUN OLEH:

    HENDRA

    G211 12 015

    PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

    JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

    UNIVERSITAS HASANUDDIN

    MAKASSAR

    2014

  • ii Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    KATA PENGANTAR

    Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang

    selalu melimpahkan rahmat dan karunia-Nya. Atas izin-Nya jualah sehingga

    penulis mampu menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.

    Penulisan makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas mata

    kuliah Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia dengan judul

    Pengadaan Sumber Daya Manusia. Makalah ini menjelasakan tentang

    proses-proses pelakasanaan pengadaan SDM yang sering dilakukan oleh

    perusahaan, sehingga hal ini dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam

    pelaksanaan pengadaan dan calon pekerja dalam memahami proses pengadaan yang

    harus dilewatinya untuk menjadi karyawan dalam sebuah perusahaan.

    Penulis menyadari bahwa makalah ini tidak akan selesai tanpa bantuan

    dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan

    terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam merampungkan

    makalah ini.

    Penulis juga menyadari bahwa makalh ini tidak luput dari berbagai

    kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi

    kesempurnaan dan perbaikan untuk masa mendatang.

    Makassar, Maret 2014

    Penulis

  • iii Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    DAFTAR ISI

    HALAMAN SAMPUL ................................................................................ i

    KATA PENGANTAR ................................................................................. ii

    DAFTAR ISI ............................................................................................... iii

    I. PENDAHULUAN ................................................................................ 1

    1.1 Latar Belakang .............................................................................. 1

    1.2 Tujuan dan Kegunaan ................................................................... 2

    II. PENGADAAN ...................................................................................... 3

    III. REKRUTMEN ..................................................................................... 4

    3.1 Pengertian Rekrutmen ................................................................... 4

    3.2 Maksud dan Pentingnya Rekrutmen .............................................. 5

    3.3 Metode Perekrutan ........................................................................ 6

    3.4 Kendala dalam Proses Perekrutan ................................................. 9

    IV. SELEKSI .............................................................................................. 11

    4.1 Pengertian dan Pentingnya Seleksi ................................................ 11

    4.2 Proses Pelaksanaan Seleksi ........................................................... 12

    V. PENEMPATAN ................................................................................... 15

    5.1 Pengertian Penempatan ................................................................. 15

    5.2 Alur Penempatan .......................................................................... 16

    5.3 Permasalahan dalam Penempatan .................................................. 17

    VI. ORIENTASI DAN INDUKSI .............................................................. 19

    6.1 Arti dan Tujuan Orientasi .............................................................. 19

    6.2 Isi Orientasi .................................................................................. 20

    6.3 Teknik-Teknik Oientasi ................................................................ 22

  • iv Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    6.4 Induksi .......................................................................................... 24

    VII. PENUTUP ............................................................................................ 25

    7.1 Kesimpulan ................................................................................... 25

    7.2 Saran ............................................................................................ 25

    DAFTAR PUSTAKA

  • 1 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    I. PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Karyawan merupakan aset utama dalam menjalankan kegiatan organisasi.

    Berbagai aktivitas dilakukan oleh karyawan untuk membantu organisasi dalam

    pencapaian tujuan. Sebagai karyawan, mereka membawa begitu banyak perbedaan

    ke dalam organisasi. Mereka bersifat aktif dan motor penggerak yang handal serta

    tidak mudah diatur sepenuhnya dalam mendukung keberhasilan organisasi. Mereka

    memiliki partisipasi yang berbeda dengan mesin yang hanya pasif dan menunggu

    digerakkan. Sehingga dengan demikian, suatu organisasi atau perusahaan

    membutuhkan orang-orang yang sesuai, the right man in the right place, untuk

    menjalankan roda kehidupan suatu organisasi.

    Kualitas dan kuantitas karyawan harus sesuai dengan kebutuhan organisasi.

    Untuk itulah dibutuhkan perencanaan sumber daya manusia untuk menentukan

    kualitas dan kuantitas karyawan tersebut agar sejalan dengan visi dan misi

    organisasi. Dengan adanya perencanaan tersebut, maka pengadaan sumber daya

    manusianya pun akan lebih terarah.

    Pengadaan sumber daya manusia ini harus berdasarkan pada apa baru siapa.

    Apa adalah kita harus terlebih dahulu menetapkan pekerjaan-pekerjaan apa saja

    yang harus dilakukan pada posisi tertentu berdasarkan uraian jabatan (job

    description). Sedangkan siapa adalah kita baru mencari orang-orang yang tepat

    untuk menduduki jabatan tersebut berdasarkan spesifikasi pekerjaan (job

    specification). Pengadaan karyawan berdasarkan siapa kemudian baru apa, akan

    menimbulkan mismanajemen dalam penempatannya. Penempatan karyawan yang

  • 2 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    jauh di bawah kemampuannya ataupun di luar kemampuannya mengakibatkan

    moral dan kedisiplinan kerja menjadi rendah. Jadi kita harus menugaskan seorang

    karyawan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan memberikan pekerjaan

    yang disenanginya.

    Berdasarkan uraian di atas, didapatkan gambaran bagaimana pentingnya

    pengadaan karyawan. Maka dari penting untuk menganalisis prose-proses yang

    terlibat dalam pengadaan karyawan sehingga perusahaan dapat menetapkan cara

    dan metode yang harus digunakan untuk mendapatkan karyawan sesuai dengan

    kuantitas dan kualifikasi yang dibutuhkan guna membantu tercapinya tujuan

    perusahaan.

    1.2 Tujuan dan Kegunaan

    Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Mengetahui pentingnya proses pengadaan (procurement) karyawan.

    2. Menyebutkan pengertian dan proses perekrutan.

    3. Mengetahui dan memahami proses seleksi

    4. Mengetahui dan memahami penempatan (placement)

    5. Mengetahui dan memahami pengertian dan fungsi dan orientasi

    6. Mengatahui pengertian dan Induksi karyawan

    Adapun kegunaan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

    1. Menjadi suber referensi bagi perusahaan dalam proses pengadaan karyawan

    2. Menjadi sumber referensi bagi pencari kerja dalam menghadapi proses

    pengadaan yang akan dilakukan oleh perusahaan

    3. Menjadi referensi untuk pihak lain untuk penulisan karya ilmiah lainnya.

  • 3 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    II. PENGADAAN

    Pengadaan SDM dimaksudkan untuk memperoleh jumlah dan jenis tenaga

    kerja yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja guna mencapai tujuan

    organisasi. (Samsudin, 2006). Pengadaan SDM adalah proses pencarian dan

    pemikatan para calon karyawan (pelamar). (Handoko, 2009). Dari definisi di atas,

    dapat disimpulkan bahwa pengadaan SDM adalah proses pengumpulan calon

    pemegang jabatan yang sesuai dengan rencana SDM untuk menduduki suatu

    jabatan atau pekerjaan tertentu. Ada beberapa hal yang perlu direncanakan sebelum

    melakukan pengadaan. Adapun hal-hal tersebut , antara lain sebagai berikut:

    1. Penentuan jumlah dan kualitas SDM yang akan diperlukan.

    2. Sumber calon karyawan dan cara-cara penarikannya.

    3. Dasar, sistem, metode, dan tingkat-tingkat seleksi yang akan dilakukan.

    4. Kualifikasi-kualifikasi dan prosedur seleksi yang akan dilakukan.

    5. Cara-cara penempatan calon pegawai yang akan dilakukan

    Dalam pengadaan sumber daya manusia, ada beberapa langkah atau proses

    utama yang dilakukan oleh perusahaan yaitu sebagai berikut:

    1. Rekrutmen

    2. Seleksi

    3. Penempatan

    4. Orietasi

    5. Induksi

    Proses-proses dalam pengadaan tersebut akan dijelaskan secara lebih detail pada

    bab-bab berikutnya dalam makalah ini.

  • 4 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    III. REKRUTMEN

    3.1 Pengertian Rekrutmen

    Rekrutmen adalah suatu istilah yang berasal dari suatu kata dalam bahasa

    Inggris, yaitu recruitment yang artinya menarik atau mengajak orang untuk

    bergabung atau bekerjasama. Tetapi dalam konteks manajemen SDM, rekrutmen

    mempunyai arti menarik para pencari kerja yang potensial atau memenuhi syarat

    agar mengajukan lamaran kerja guna mengisi suatu jabatan lowong tertentu, dan

    juga mencegah mereka yang tidak memenuhi syarat agar tidak mengajukan lamaran

    kerja.

    Definisi rekrutmen menurut Siagian (2009:102) adalah Proses mencari,

    menemukan, dan menarik pelamar untuk dipekerjakan dalam suatu organisasi.

    Sedangkan menurut Hasibuan (2007:40) Penarikan adalah usaha untuk mencari

    dan mempengaruhi tenaga kerja, agar mau melamar lowongan pekerjaan yang ada

    dalam suatu perusahaan.

    Menurut Mathis and Jakson (dalam Handoko, 2009:69) perekrutan adalah

    proses mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi bagus untuk pekerjaan

    didalam organisasi atau perusahaan. Dalam arti kata, penarikan (recruitment)

    adalah sebagai proses pencarian dan pemikatan calon karyawan (pelamar) yang

    mampu untuk melamar sebagai karyawan.

    Menurut Ivancevich dan glueck (dalam Sukamti,1989:133) recruiting adalah

    serentetan kegiatan yang digunakan oleh organisasi untuk menarik calon pegawai

    yang memiliki kemampuan dan sikap yang dibutuhkan untuk membantu mencapai

    tujuannya. Sedangkan menurut Schuler dan Youngblood (dalam Sukamti,

  • 5 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    1989:133) recruitmen adalah serentetan kegiatan dan proses yang digunakan untuk

    mendapatkan secara sah orang-orang yang tepat dan dalam jumlah yang cukup pada

    tempat dan waktu yang tepat sedemikian sehingga orang dan organisasi dapat

    memilih satu dengan lainnya sesuai dengan keinginan mereka dalam jangka waktu

    pendek dan panjang.

    Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penarikan (recruitment) adalah

    proses pencarian dan pemikatan para calon tenaga kerja (karyawan) yang

    mempunyai kemampuan sesuai dengan rencana kebutuhan suatu organisasi. Proses

    ini dimulai dari ketika organisasi itu mencari calon tenaga yang dibutuhkan melalui

    berbagai cara, sampai dengan penyerahan aplikasi (lamaran) oleh pelamar kepada

    organisasi tersebut. Hasil dari proses ini adalah sejumlah berkas lamaran dari para

    pencari kerja, dan selanjutnya diajukan untuk diseleksi.

    3.2 Maksud dan Pentingnya Rekrutmen

    Kegiatan rekrutmen dilakukan dengan memperhatikan aspek legalitas yang

    berlaku dalam rangka memperoleh sejumlah tenaga yang diperlukan. Menurut

    Dewi Susanti (2014) adapun maksud dan pentingnya rekrutmen ini adalah:

    1. Menentukan kebutuhan penarikan tenaga kerja (recruitment)

    2. Meningkatkan jumlah pelamar kerja secara efisien

    3. Membantu meningkatkan rating proses seleksi dengan mengurangi jumlah

    pelamar kerja yang underqualified atau overqualified

    4. Mengurangi kemungkinan berhenti atau mutasi setelah diangkat

    5. Memenuhi kewajiban organisasi melaksanakan program pemerataan

    kesempatan kerja

    6. Mengidentifikasi dan menyiapkan calon-calon tenaga kerja yang potensial

  • 6 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    7. Meningkatkan efektivitas organisasi dan individu baik untuk jangka pendek

    maupun panjang dan

    8. Menilai efektivitas berbagai teknik dan lokasi rekrutmen.

    3.3 Metode Perekrutan

    Mangkunegara (2009 : 34) mengemukakan bahwa ada dua sumber dalam

    penarikan pegawai, yaitu sumber dari dalam perusahaan yang diupayakan melalui

    mutasi pegawai yang mencakup promosi jabatan, transfer dan demosi jabatan.

    Kedua, sumber dari luar perusahaan yang diupayakan melalui iklan media massa,

    lembaga pendidikan dan depnaker.

    1. Metode Perekrutan Sumber Internal

    Yang dimaksud dengan sumber perekrutan internal adalah para karyawan

    yang sudah bekerja di perusahaan, yang memenuhi syarat untuk memenuhi

    jabatan lowong yang tersedia yaitu dengan cara memindahkan atau memutasi

    karyawan yang memenuhi persyaratan spesfikasi jabatan. Pemindahan

    karyawan bisa dilakukan secara vertikal (demosi atau promosi) maupun

    horizontal (mutasi). Jika masih ada karyawan dalam perusahaan yang

    memenuhi spesifikasi tersebut, sebaiknya diambil dari dalam perusahaan saja

    karena dapat memberikan kesempatan promosi bagi karyawan yang ada dan

    juga untuk menekan biaya perekrutan.

    2. Metode Perekrutan Sumber Eksternal

    Selain berasal dari dalam perusahaan (internal), untuk mendapatkan

    karyawan dapat pula menggunakan metode perekrutan dari sumber ekternal.

    Menurut Handoko (2009: 74) sumber eksternal ini dapat berasal dari beberapa

    sumber, diantaranya yaitu sebagai berikut:

  • 7 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    a. Walk-in dan write-in (inisiatif pelamar)

    Walk-in adalah di mana pelamar atau pencari kerja dimungkinkan atau

    diperbolehkan mendatangi perusahaan untuk menyampaikan

    keinginannya menjadi pegawai, dan write-in dilakukan melalui

    pengiriman surat lamaran.

    b. Empleyee referral (rekomendasi pegawai)

    Pendekatan ini melakukan penarikan calon pegawai melalui referensi

    atau rekomendasi dari pegawai yang sudah ada, dengan harapan para

    pegawai sangat mengenal orang-orang yang memiliki profesi dan

    potensi untuk melakukan pekerjaan yang sama. Pendekatan ini

    memiliki keuntungan bahwa yang ditarik adalah orang-orang yang

    memang benar-benar berkompeten di jabatan yang lowong tersebut

    serta akan lebih memperkecil biaya perekrutan. Sedangkan

    kelemahannya adalah persamaan antara karyawan yang

    merekomendasi dan orang yang ditarik tersebut akan memperkecil

    kemungkinan lahirnya keragaman ide-ide baru.

    c. Advertising (iklan)

    Pendekatan ini dilakukan melalui periklanan di media massa, seperti

    lowongan kerja di surat kabar, penyampaian melalui radio ataupun

    televisi, dan media lainnya dengan menginformasikan jabatan,

    persyaratan, dan keuntungan-keuntungannya. Cara ini disebut wants-

    ads. Keuntungan dari pendekatan ini adalah menjangkau daerah yang

    luas. Kelemahannya akan didapat pelamar yang banyak untuk

    pekerjaan yang menarik dan pelamar yang sedikit untuk pekerjaan yang

  • 8 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    kurang menarik serta akan meresahkan karyawan yang ada karena

    mereka merasa takut posisinya tergeser. Untuk mengantisipasi hal ini,

    maka perusahaan membuat iklan tertutup dimana tidak dicantumkan

    nama dan alamat perusahaan. Pelamar diminta mengirimkan ke kotak

    pos tertentu. Cara ini disebut blind-ads.

    d. Agen agen tenga kerja

    Agen ini berfungsi sebagai penghubung antar pencari kerja dengan

    perusahaan yang membutuhkan tenaga kerja. Agen tenaga kerja ini

    tidak hanya mencari tenaga kerja terlatih tetapi juga menempatkan

    tenaga kerja terlatih untuk memenuhi permintaan organisasi yang

    akan ditempatkan pada level manajer.

    e. Sewa (Leasing)

    Teknik ini biasa dipakai pada organisasi yang ingin melakukan

    penghematan dari segi anggaran sumber daya manusia, seperti

    menghemat dana pensiun, asuransi, insentif, atau tunjangan lainnya.

    Dengan cara ini perusahaan tidak perlu lagi mengeluarkan biaya

    pensiun, asuransi, insentif, atau tunjangan lainnya karena karyawan

    yang dipekerjakan berstatus sewa/tidak tetap.

    f. Open house

    Organisasi membuka kesempatan pada orang luar di sekitar organisasi

    untuk datang mengunjungi dan melihat fasilitas yang ada. Organisasi

    memberi penjelasan tentang ornganisasi dan sejarah singkat

    organisasi. Cara ini diharapkan dapat membuat orang tertarik untuk

    bekerja di perusahaan tersebut.

  • 9 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    g. Nepotisme

    Nepotisme dilakukan dengan memberikan jabatan kepada keluarga.

    Kelemahannya, pelamar ini belum tentu bisa melakukan kemampuan

    yang cakap dlam bekerja.

    h. Lembaga pendidikan dan universitas

    Dengan menyaring para lulusan lulusan terbaik dari sekolah ataupun

    universitas untuk dicoba magang terlebih dahulu pada organisasi.

    3.4 Kendala dalam Proses Prekrutan

    Proses penarikan Sumber Daya Manusia bukanlah suatu kegiatan yang

    mudah dan sederhana. Banyak hambatan yang ditemui dalam kegiatan tersebut.

    Menurut Tirzah Singkoh (2010) ada beberapa kendala yang ditemukan dalam

    proses perekrutan yaitu sebagai berikut:

    1. Karakteristik organisasi

    Dikatakan bahwa karakteristik merupakan suatu kendala karena suatu

    organisasi yang memliki karakteristik yang khas seperti organisasi yang

    berada di bawah naungan pemerintah seperti BUMN, jika terjadi

    penggabungan atau merjer akan menimbulkan kendala dalam proses

    perekrutan. Karena perbedaan kebiasaan karyawan tesebut sebelum dan

    sesudah merger.

    2. Tujuan dan kebijakan organisasi

    Tujuan dan kebijakan organisasi dapat mempengaruhi proses rekrutmen

    karyawan, seperti penggabungan atau merger organisasi yang berbeda

    bidang. Kadang kala karyawan yang direkrut memiliki keahlian yang berbeda

    dengan bidang yang dibutuhkan perusahaan.

  • 10 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    3. Kondisi lingkungan eksternal organisasi

    Kondisi lingkungan akan mempengaruhi nasib organisasi secara keseluruhan.

    Karena sebagai suatu sistem, organisasi akan berinteraksi dengan

    lingkungannya. Apabila ingin bertahan hidup maka organisasi harus

    beradaptasi dengan lingkungannya.

    4. Biaya rekrutmen organisasi

    Biaya yang dibutuhkan dalam proses rekrutmen bisa cukup bear, yang

    mungkin tidak tersedia dalam anggarn organisasi.

    5. Kompensasi

    Besarnya kompensasi yang diperoleh secara individu juga akan membawa

    dampak benturan sosial dan budaya manakala kompensasi diberikan secara

    tim kerja.

    6. Kebiasaan Rekrutmen

    Kebiasaan perekrutan pada masa lalu yang dianggap sudah baku dan

    dilakukan berulang ulang seringkali memiliki kekurangan atau bahkan

    merupakan sesuatu kebiasaan yang kurang baik.

    7. Pasar tenaga kerja

    Kondisi dari pasar tenaga kerja berdampak penting dalam perekrutan.

    Namun jika pemahamannya kurang maka akan mendatangkan maslah

    atau kendala dalan membantu memanajemen untuk menaksirkan

    penawaran tenaga kerja yang tersedia untuk diterima sebagai karyawan.

  • 11 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    IV. SELEKSI

    4.1 Pengertian dan Fungsi Seleksi

    Proses seleksi merupakan serangkaian langkah kegiatan yang digunakan

    untuk memutuskan apakah pelamar diterima atau tidak, langkah-langkah

    tersebut mencakup pemaduan kebutuhan-kebutuhan kerja pelamar dan

    organisasi. (Susilo Martoyo, 2007 : 46). Dengan demikian seleksi merupakan

    proses ketika calon karyawan dibagi menjadi dua bagian, yaitu yang akan diterima

    dan yang akan ditolak. Artinya ketika pelamar melakukan proses seleksi, maka akan

    menimbulkan dua kemungkinan yaitu yang ditawari pekerjaan dan yang tidak

    ditawari pekerjaan.

    Seleksi merupakan proses pemilihan orang-orang yang memiliki

    kualifikasi yang dibutuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah

    organisasi (Akhmad Subekhi dan Mohammad Jauhar, 2012:137). Hal ini dapat

    dimaksudkan agar perusahaan dapat menghemat waktu dan biaya demi

    mendapatkan apa yang benar-benar dibutuhkan oleh perusahaan. Seleksi yang

    efektif sangat diperlukan untuk mendapatkan calon pegawai yang benar-benar

    memiliki kemampuan yang baik sehingga dalam melakukan pekerjaan karyawan

    tersebut akan lebih cepat mengerti dalam mengambil pekerjaan itu, sehingga

    pekerjaan tersebut akan cepat terselesaikan.

    Adapun fungsi dari pelaksanaan seleksi sumber daya manusia yaitu (1)

    mendapatkan karyawan yang qualified dan potensial, (2) mendapatkan karyawan

    yang jujur dan berdisiplin, (3) mendapatkan karyawan yang cakap dengan

    penempatannya, (4) mendapatkan karyawan yang terampil dan bersemangat dalam

  • 12 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    berkerja, (5) mendapatkan karyawan yang memenuhi persyaratan undang-undang

    perburuhan, (6) mendapatkan karyawan yang dapat bekerja sama baik secara

    vertikal maupun horizontal, dan (7) mendapatkan karyawan yang dinamis.

    4.2 Proses Pelaksanaan Seleksi

    Seleksi lebih dari sekedar pemilihan orang yang tersedia. Menyeleksi

    sekumpulan pengetahuan, keahlian, dan kemampuan yang sesuai merupakan suatu

    paket yang terdapat pada manusia untuk memperoleh kecocokan antara apa yang

    sesungguhnya dapat dilakukan dan apa yang ingin dilakukan pelamar. Adapun

    proses seleksi yang lazim dipergunakan oleh perusahaan, prosedurnya meliputi:

    1. Analisis berkas lamaran

    a. Tulisan dan gaya bahasa tulisan

    b. Wajah dan penampilan (bila ada foto)

    c. Jenis Kelamin

    d. Umur

    e. Status marital (bila dicantumkan)

    f. Domisili

    g. Pendidikan

    h. Pelatihan/kursus/seminar

    i. Pengalaman kerja

    j. Tinggi dan berat badan (bila dicantumkan/ada surat ket. dokter)

    k. Berkacamata atau tidak (bila ada foto atau bila disebutkan)

    l. Nilai prestasi belajar (IPK, dsb)

    m. Keabsahan dokumen-dokumen

  • 13 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    2. Analisis formulir lamaran

    a. Keutuhan tubuh

    b. Kondisi kesehatan

    c. Minat & Hobi

    d. Keluarga dan Rumah Tangga

    e. Organisasi dan pergaulan

    3. Tes potensi

    a. Pemeriksaan fisik, misalnya TB/BB, postur tubuh (kurus, sedang,

    gemuk), keutuhan, kondisi kesehatan, penglihatan, pendengaran,

    sensory warna)

    b. Pemeriksaan psikologi, misalnya kecerdasan, bakat, minat, motivasi,

    kepribadian, kesehatan mental

    4. Wawancara dengan pejabat SDM

    a. Konfirmasi/memeriksa data yang meragukan

    b. Memperdalam hal-hal khusus yang belum terungkap

    5. Wawancara dengan penyelia dan tes prestasi

    a. Kecocokan pelamar dengan lingkungan dan orang-orang baru

    b. Mengujikan salah satu contoh tugas pekerjaan, sehingga dapat

    disimpulkan apakah yang bersangkutan dapat diharapkan atau

    meragukan, atau sama sekali tidak memenuhi syarat.

    6. Penyelidikan referensi

    Bertujuan untuk mendapat keyakinan bahwa masa lalu calon tidak

    bermasalah atau lebih banyak memiliki hal-hal baik dari pada hal-hal buruk

    dari masa lalunya.

  • 14 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    7. Medical Check Up

    Bertujuan lebih memperdalam dan meyakinkan hasil pemeriksaan fisik

    umum sebelumnya (pada tahap potensi). Tentunya medical check up ini harus

    dipercayakan kepada ahlinya yang kompeten (dokter, klinik, RS) yang telah

    kita percaya atau yang sudah menjadi langganan perusahaan.

    8. Masa percobaan

    a. Evaluasi hasil orientasi dan diklat awal

    b. Penilaian kinerja pada masa-masa awal di mana penyelia calon ybs.

    lebih dominan.

  • 15 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    V. PENEMPATAN

    5.1 Pengertian Penempatan

    Penempatan merupakan tindak lanjut dari seleksi, yaitu menempatkan calon

    karyawan yang diterima (lulus seleksi) pada jabatan/pekerjaan yang

    membutuhkannya dan sekaligus mendelegasikan authority kepada orang tersebut.

    Penempatan berarti mengalokasikan para karyawan baru atau lama pada posisi

    kerja tertentu. Penempatan terdiri dari dua hal yaitu karyawan yang baru datang dari

    luar perusahaan dan penugasan bagi karyawan yang lama di tempat yang baru (perlu

    orientasi/pengenalan). Kebanyakan keputusan penempatan dibuat oleh manajer

    lini. Biasanya penyelia karyawan dalam konsultasi dengan tingkat manajer lini

    yang lebih tinggi memutuskan penempatan masa depan untuk setiap karyawan.

    Peranan departemen SDM adalah memberi pendapat pada manajer lini tentang

    kebijakan perusahaan dan menyediakan bimbingan kepada para karyawan.

    (Sjafri Mangkuprawira, 2004 : 166).

    Penempatan ini harus didasarkan job description dan job specification yang

    telah ditentukan serta berpedoman kepada prinsip The right man in the right place

    and the right man behind the right job. Prinsip penempatan yang tepat harus

    dilaksanakan secara konsekuen supaya karyawan dapat bekerja sesuai dengan

    spesialisasinya/keahliannya masing-masing. Dengan penempatan yang tepat,

    gairah kerja, mental kerja, dan prestasi kerja akan mencapai hasil yang optimal,

    bahkan kreativitas serta prakarsa karyawan dapat berkembang. Penempatan yang

    tepat merupakan motivasi yang menimbulkan antusias dan moral kerja yang tinggi

    bagi karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan.

  • 16 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    5.2 Alur Penampatan

    Menurut Syamsuddin Rasyid (2012) terdapat tiga jenis alur penempatan baik

    yang disebabkan oleh rekrutmen pegawai baru, permapingan, merger, akuisisi, atau

    perubahan internal lainnya, yaitu promosi, transfer dan demosi.

    1. Promosi

    Promosi terjadi apabila seorang kariawan dipindahkan dari satu pekerjaan ke

    pekerjaan lain yang lebih tinggi dalam pembayaran, tanggung jawab dan atau

    level. Umumnya diberikan sebagai penghargaan,hadiah (reward system) atas

    usaha dan prestasinya dimasa lampau. Ada juga model promosi system

    senioritas. Dalam beberapa hal, pada umunnya pekerja senior akan

    dipromosikan terlebih dahulu. Alasan rasional dari pendekatan ini adalah

    untuk menghilangkan/mengurangi promosi yang menyimpang (promosi

    istimewa) dan memerlukan pengolaan untuk mengembangkan senioritas

    pekerja karena mereka akan dipromosikan sebagaimana mestinya. Promosi

    sistem senioritas biasanya dibatasi pada pekerja yang digaji berdasarkan jam

    kerja pada umumnya organisasi serikat pekerja sering menggunakan atau

    mengusulkan sistem senioritas ini untuk mencegah diskriminasi yang

    dilakukan oleh organisasi.

    2. Transfer dan Demosi

    Transfer dan demosi adalah dua kegiatan utama penempatan pegawai/pekerja

    lainnya yang ada pada organisasi. Transfer terjadi kalau seorang

    pegawai/pekerja dipindahkan dari satu bidang tugas kebidang tugas lainnya

    yang tingkatannya hampir sama baik tingkat gaji,tanggung jawab,maupun

    tingkat strukturalnya. Demosi terjadi kalau seorang pegawai/pekerja

  • 17 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    dipindahkan dari satu posisi ke posisi lainnya yang lebih rendah tingkatannya,

    tanggung jawab,maupun tingkat strukturalnya. Transfer, berupa kepindahan

    bersifat geografis(pindah kota/pulau), dapat meningkatkan pengaruh/dual-

    carrer families atau keluarga diman suami dan istri adalah meminta untuk

    berhenti bekerja. Sementara demosi jarang menimbulkan hasil yang positif

    bagi seorang pegawai/pekerja. Biasanya hal tersebut terjadi karena masalah

    kedisiplinan, pegawai/pekerja didemosi karena kinerja yang tidak baik, atau

    karena ketidaktaatan terhadap disiplin kerja seperti terlalu sering absen.

    3. Job-posting program

    Job posting program memberikan informasi kepada pegawai/pekerja tetntang

    pembukaan lowongan dan persyaratanny. Pengumuman tentang lowongan

    kerja tersebut mengundang para karywan yang memenuhi syarat untuk

    melamarnya. Biasanya diumumkan melalui buletin atau surat kabar

    organisasi baik surat kabar biasa maupun elektronik. Kualifikasi dan

    ketentuan lain biasanya diambil dari informasi analisis pekerjaan melalui

    pencalonan diri ataupun dengan rekomendasi supervisor, pegawai/pekerja

    yang tertarik dapat mengajukan permohonan kepada departemen SDM.

    5.3 Permasalahan dalam Penempatan

    Menurut Syamsuddin Rasyid (2012) terdapat dua hal yang mendasari

    keputusan penempatan bagi SDM, yaitu efektifitas dan tuntutan hukum.

    1. Efektifitas

    Efektifitas penempatan harus mampu meminimalisir kemungkinan terjadinya

    kekacauan, keputusan promosi dan transfer harus dibuat. Demosi juga harus

    dicatat dan mengikuti aturan disipliner. Ketika penempatan ditetapkan,

  • 18 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    pegawai/pekerja baru harus mendapatkan pengenalan untuk mengurangi

    kecemasan dan mempercepat sosialisasi dan proses belajar.

    2. Tuntutan Hukum

    Selama ini hubungan kerja yang tidak didasarkan pada kontrak resmi tertulis

    disebut hubungan kerja sukarela dan dilanjutkan dengan persetujuan. Kedua

    pihak harus memberitahukan apabila hubungan itu berakhir. Hak organisasi

    untuk memberitahukan apabila hubfngan itu berakhir. Hak organisasi untuk

    memberhentikan pekerja setiap saat tanpa sebab menjadi dikenal sebagi

    doktrin pemberi kerja. Doktrin ini menyebutkan bahwa pemilik atau

    manajemen punya hak diatas hak pekerja atas pekerjaan mereka. Secara

    sederhana dikatakan bahwa seorang pekerja dapat dipecat dengan alasan

    apapun termasuk tanpa alasan. Larangan lain dapat diterapkan sesuai dengan

    keadaan dan hukum lokal. Pemberhentian dapat ditentang bila dilakukan

    sewenang wenang dan tidak adil. Juga tidak boleh bertentangan dengan

    kebijakan publik.

  • 19 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    VI. ORIENTASI DAN INDUKSI

    6.1 Arti dan Tujuan Orientasi

    Orientasi berasal dari bahasa Inggris, Orientation, yang artinya penyesuaian

    diri terhadap situasi tertentu atau lingkungan tertentu. Jika karyawan baru diberi

    orientasi maka ia akan menjadi tenaga yang efektif dan berguna bagi perusahaan

    dalam waktu yang lebih singkat. Dengan cara ini perusahaan membantu karyawan

    dalam usahanya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan dan pekerjaan baru

    yang akan dihadapi karyawan baru tersebut.

    Menurut Siti Fatimah (2010) orientasi berarti penyediaan informasi dasar

    berkenaan dengan perusahaan bagi pegawai baru, yaitu informasi yang mereka

    perlukan untuk melaksanakan pekerjaan secara memuaskan. Informasi dasar ini

    mencakup fakta-fakta seperti jam kerja, cara memperoleh kartu pengenal, cara

    pembayaran gaji dan orang-orang yang akan bekerja sama dengannya. Orientasi

    pada dasarnya merupakan salah satu komponen proses sosialisasi pegawai baru,

    yaitu suatu proses penanaman sikap, standar, nilai, dan pola perilaku yang berlaku

    dalam perusahaan kepada pegawai baru. Jadi orientasi adalah suatu proses/program

    yang digunakan perusahaan dalam membantu karyawan barunya untuk

    menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya dan kerja baru. Dengan demikian

    karyawan tersebut diharapkan mencapai efisiensi kerja yang maksimal dalam

    tempo sesingkat-singkatnya.

    Adapun tujuan dari pelaksanaan program orientasi dapat dirumuskan sebagai

    berikut ini:

    1. Memperkenalkan karyawan baru dengan perusahaan sebagai organisasi yaitu

  • 20 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    tujuan perusahaan, struktur perusahaan dan para pemimpinnya.

    2. Menanamkan dalam diri karyawan baru kesadaran turut berperan dan terlibat

    dalam perusahaan yang jauh lebih besar dari pada kelompok kerjanya sendiri.

    Jadi melibatkan individu dalam perusahaan.

    3. Membuka peluang bagi karyawan baru untuk mengajukan pertanyaan-

    pertanyaan mengenai berbagai pokok yang menyangkut dirinya.

    4. Memberi kepada karyawan baru suatu pengarahan dasar yang diperlukannya

    untuk berhasil dalam pekerjaannya.

    5. Mengajarkan kepada karyawan baru bahan yang secukupnya dalam hal

    kebijakan dan prosedur-prosedur perusahaan sehingga ia terhindar dari

    pelbagai kesalahan yang tidak perlu terjadi pada awal masa kerjanya.

    6. Memperkenalkan karyawan baru dengan pelbagai fasilitas fisik dalam

    perusahaannya.

    6.2 Isi Orientasi

    Program orientasi seharusnya menyampaikan informasi mengenai tiga

    bidang berikut ini kepada karyawan baru:

    1. Perusahaan sebagai keseluruhan, maupun sebagai sejumlah

    departemen-departemen yang bersatu padu untuk menuaikan misi tertentu,

    meliputi:

    a. Sejarah, pertumbuhan dan masa depan perusahaan

    b. Bagaimana perencanaan manajemen disusun untuk melaksanakan

    pekerjaan

    c. Tokoh-tokoh pemimpin yang penting

    d. Pengetahuan mengenai produk ataupun jasa perusahaan

  • 21 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    e. Mengadakan peninjauan keliling di perusahaan untuk menyaksikan

    pelbagai fasilitas dan pelayanan yang tersedia untuk para karyawan

    2. Peraturan-peraturan dasar perihal bekerja di dalam perusahaan, meliputi:

    a. Absensi

    b. Jadwal Kerja

    c. Pencatatan waktu

    d. Waktu makan siang

    e. Tempat Penyimpanan

    f. Pintu masuk dan keluar (yang resmi untuk karyawan)

    g. Tempat parkir kendaraan

    h. Gaji

    i. Peraturan-peraturan mengenai K3

    j. Penanganan barang yang hilang dan ditemukan

    k. Penanganan mengenai keadaan darurat, seperti kebakaran

    l. Standar pakaian seragam

    m. Kecelakaan di tempat kerja (bagaimana dan kemana harus dilaporkan)

    n. Hal-hal yang mengakibatkan pemecatan, dsb

    3. Pelbagai keuntungan yang diperoleh dari perusahaan karena ikatan kerja

    dengan perusahaan itu, meliputi:

    a. Hari-hari libur

    b. Program-program asuransi seperti asuransi kesehatan, asuransi

    kecelakaan, asuransi jiwa, asuransi cacat, premi asuransi dan lain

    sebagainya.

    c. Pelayanan pengobatan

  • 22 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    d. Buletin perusahaan dan sarana komunikasi lainnya

    e. Ijin-ijin untuk absen

    f. Fasilitas restoran

    g. Program-program pensiunan

    h. Pembagian laba, bonus, dan lain sebagainya

    i. Koperasi kredit (Credit Union)

    j. Cuti, dalam periode mana, kebebasan untuk memilihnya, lamanya.

    k. Program-program pelatihan dan persiapan promosi

    l. Program-program pendidikan dan rekreasi

    6.3 Teknik-Teknik Orientasi

    Menurut Siti Fatimah (2010) ada beberapa jenis teknik orientasi yang dapat

    digunakan, antara lain :

    1. Program orientasi dan sosialisasi

    Program orientasi ini berawal dari perkenalan singkat secara informal sampai

    pada program-program formal dengan waktu yang lebih panjang. Dalam

    program formal, karyawan baru biasanya diberi buku pegangan atau bahan

    cetakan yang berisi jam kerja, peninjauan prestasi, cara pembayaan gaji,

    liburan dan penggunaan fasilitas serta pedoman dan peraturan perusahaan

    lainnya.

    2. Peninjauan pekerjaan secara realistis

    Aktivitas ini bertujuan untuk menunjukkan cakupan pekerjaan yang

    sebenarnya kepada calon karyawan. Cara ini efektif untuk memperkecil

    kejutan realitas. Schein mengemukakan bahwa salah satu masalah terbesar

    yang dihadapi calon karyawan dan pimpinan dalam tahap awal kepegawaian

  • 23 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    adalah hal-hal yang mencakup perolehan informasi yang akurat dari kedua

    belah pihak.

    3. Pembinaan budaya organisasi

    Budaya organisasi dapat diartikan sebagai sikap dan persepsi yang dimiliki

    karyawan pada umumnya dalam suatu perusahaan tempat mereka berkerja.

    Dengan kata lain para karyawan menangkap isyarat tentang perusahaan

    mereka misalnya sejauh mana mereka dinilai secara adil atau sejauh mana

    hubungan persahabatan yang diperlihatkan oleh pimpinan mereka.

    4. Pereratan hubungan antar-karyawan

    Cara lain untuk membantu proses sosialisasi karyawan baru adalah dengan

    mempererat hubungan antar mereka dan dengan teman kerja baru atau dengan

    para supervisor mereka, yang bertindak sebagai mentor. Sebagai contoh

    beberapa perusahaan mendukung adanya program- program formal. Seperti

    sistem sahabat dimana karyawan yang ditugasi sebagai mentor memberi

    training khusus dan bertindak sebagai pemandu bagi pendatang baru.

    5. Informasi prestasi kerja

    Sistem penilaian perusahaan juga memainkan perananan penting dalam

    proses sosialisasi. Catatan prestasi kerja secara formal dan informal dari

    supervisor yang disampaikan pada waktu yang tepat kepada karyawan baru

    dapat mengurangi tekanan akibat ketidakpastian karena tidak mengetahui

    prestasi yang dicapai. Selain itu catatan tersebut dapat membantu karyawan

    baru untuk memutuskan cara melaksanakan pekerjaan di masa mendatang.

    Sebagai contoh, penilaian sebelumnya dapat digunakan sebagai upaya

    penalaran untuk memperbaiki persepsi yang keliru.

  • 24 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    6.4 Induksi

    Induksi karyawan adalah kegiatan untuk mengubah perilaku karyawan baru

    supaya menyesuaikan diri dengan tata tertib perusahaan. Induksi pada dasarnya

    merupakan tugas dari atasan langsung karyawan bersangkutan sehingga karyawan

    baru menyadari bahwa dia harus menaati peraturan-peraturan perusahaan dan

    mengerjakan tugas-tugasnya dengan baik.

  • 25 Agribisnis Eksperiensial: Manajemen Sumber Daya Manusia

    VII. PENUTUP

    7.1 Kesimpulan

    Pengadaan sumber daya manusia merupakan serangkaian proses yang

    direncanakan, disusun dan dilaksanakan oleh suatu perusahaan untuk mendapatkan

    karyawan guna ditempaykan pada posisi/jabatan tertentu dalam suatu perusahaan.

    Adapun proses-proses utama dalam pengadaan sumber daya manusia yaitu (1)

    rekrutmen, merupakan kegiatan untuk menarik perhatian para calon tenaga kerja.

    (2) seleksi, merupakan kegiatan untuk memutuskan mana calon tenaga kerja yang

    diterima dan yang ditolak, (3) penempatan, yaitu menempatkan tenaga kerja pada

    pekerjaan yang membutuhkannya, (4) orientasi, merupakan upaya yang dilakukan

    untuk memperkenalkan karyawan baru dengan lingkungan kerjanya, dan (5)

    induksi, proses penyesuaian karyawan baru terhadap aturan-aturan dalam sebuah

    perusahaan.

    7.2 Saran

    Pengadaan karyawan merupakan salah satu faktor yang menentukan

    keberlanjutan suatu usaha, karena karyawan yang menjadi penggerak terhadap

    sumber daya lainnya. Maka dari itu seluruh rangkaian prosenya harus dijalani untuk

    mendapatkan karyawan yang betul-betul memenuhi kualifikasi guna mengisisi

    lowongan kerja yang ada atau jabatan atau posisis yang sedang kosong.

  • DAFTAR PUSTAKA

    Akhmad Subekhi dan Muhammad Jauhar. 2012. Pengantar Manajemen Sumber

    Daya Manusia. Penerbit Prestasi Pustakarya.

    Dewi Susanti. 2014. Rekrutmen Sumber Daya Manusia.

    http://www.hrcentro.com/artikel/Penarikan_Rekruitmen_SDM_130603.html

    Handoko. 2009. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Penerbit

    BPFE. Yogyakarta.

    Hasibuan. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. PT. Bumi Aksara. Jakarta

    Mangkunegara. 2009. Evaluasi Kinerja Sumber Daya Manusia. Penerbit Rafika

    Aditama. Bandung.

    Samsudin. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia. Pustaka Setia. Bandung

    Siagiaan. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Sulita. Bandung

    Siti Fatimah. 2010. Program Orientasi dan Penempatan Karyawan. Sekolah Tinggi

    Manajemen Transpor Trisakti. Tanggerang

    Sjafri Mangkuprawira. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. PT

    Ghalia. Jakarta.

    Susilo Martoyo. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit BPFE.

    Yogyakarta.

    Sukamti. 1989. Manajemen Personalia atau Sumber Daya Manusia. STIE YKPN.

    Yogyakarta.

    Syamsuddin Rasyid. 2012. Penempatan Pegawai.

    http://syamsuddinrasyid.blogspot.com/2012/03/penempatan-pegawai.html.

    Tirzah Singkoh. 2010. Penarikan Sumber Daya Manusia. Universitas Negeri

    Manado. Manado