Makalah pencernaan.docx

7
A. JENIS MAKANAN DAN MEKANISME PENGAMBILAN MAKANAN 1. Sebagian besar hewan adalah pemakan yang oportunis Sebagian besar hewan memakan organisme lain, mati atau hidup, utuh atau secara sepotong-sepotong. (yang merupakan pengecualian adalah hewan parasitik tertentu, seperti cacing pita, yang menyerap molekul organik melalui permukaan tubuhnya). Secara umum hewan digolongkan kedalam salah satu dari tiga kategori berdasarkan makanannya. Herbivora, termasuk gorila, sapi, kelinci dan banyak keong, memakan organisme autotrof (tumbuhan, alga, ganggang). Karnivora seperti hiu, burung elang, laba-laba dan ular, memakan hewan lain. Omnivora secara reguler mengkonsumsi hewan dan juga tumbuhan atau alga. Hewan omnivora meliputi kecoak, burung gagak, rakun, dan manusia, yang berkembang sebagai pemburu, pemakan bangkai, dan pengumpul makanan. Istilah herbivora, karnivora dan omnivora menggambarkan jenis makanan yang umum dimakan oleh seekor hewan dan adaptasi yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan dan mengolah makanan tersebut. Akan tetapi, sebagian besar hewan adalah oportunistik, yang memakan makanan yang berada di luar kategori makanan utamanya ketika makanan ini tersedia. Sebagai contoh, babi dan rusa, yang termasuk ke dalam kelompok herbivora, kadang-kadang bisa memakan hewan kecil atau telur burung bersama-sama dengan rumput dan tumbuhan lain. Sebagian besar karnivora mendapatkan beberapa nutrien dari bahan tumbuhan yang masih berada dalam saluran pencernaan mangsa

Transcript of Makalah pencernaan.docx

Page 1: Makalah pencernaan.docx

A. JENIS MAKANAN DAN MEKANISME PENGAMBILAN MAKANAN

1. Sebagian besar hewan adalah pemakan yang oportunis

Sebagian besar hewan memakan organisme lain, mati atau hidup, utuh atau secara

sepotong-sepotong. (yang merupakan pengecualian adalah hewan parasitik tertentu, seperti

cacing pita, yang menyerap molekul organik melalui permukaan tubuhnya). Secara umum

hewan digolongkan kedalam salah satu dari tiga kategori berdasarkan makanannya.

Herbivora, termasuk gorila, sapi, kelinci dan banyak keong, memakan organisme autotrof

(tumbuhan, alga, ganggang). Karnivora seperti hiu, burung elang, laba-laba dan ular,

memakan hewan lain. Omnivora secara reguler mengkonsumsi hewan dan juga tumbuhan

atau alga. Hewan omnivora meliputi kecoak, burung gagak, rakun, dan manusia, yang

berkembang sebagai pemburu, pemakan bangkai, dan pengumpul makanan.

Istilah herbivora, karnivora dan omnivora menggambarkan jenis makanan yang umum

dimakan oleh seekor hewan dan adaptasi yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan

dan mengolah makanan tersebut. Akan tetapi, sebagian besar hewan adalah oportunistik,

yang memakan makanan yang berada di luar kategori makanan utamanya ketika makanan ini

tersedia. Sebagai contoh, babi dan rusa, yang termasuk ke dalam kelompok herbivora,

kadang-kadang bisa memakan hewan kecil atau telur burung bersama-sama dengan rumput

dan tumbuhan lain. Sebagian besar karnivora mendapatkan beberapa nutrien dari bahan

tumbuhan yang masih berada dalam saluran pencernaan mangsa yang mereka makan. Semua

hewan juga mengkonsumsi beberapa bakteri bersama-sama dengan jenis makanan lain.

2. Adaptasi pengambilan makanan yang beranekaragam telah dievolusikan oleh hewan

Mekanisme hewan menelan makanan sangat beragam, tetapi semuanya digolongkan

ke dalam empat kelompok utama. Banyak di antara hewan akuatik adalah pemakan suspensi

(suspension feeder) yang menyaring partikel makanan kecil dari air. Remis dan tiram,

misalnya, menggunakan insangnya untuk menjerat potongan-potongan kecil, yang kemudian

disapu bersama-sama dengan suatu lapisan tipis mukus ke mulut oleh silia yang berdenyut

atau bergerak. Paus baleen, hewan terbesar diantara semua hewan yang pernah hidup, adalh

juga pemakan suspensi. Mereka berenang dengan mulut ternganga, yang menapis jutaan

hewan kecil dari volume air yang begitu besar, yang dipaksa masuk melalui lempengan

serupa saringan yang bertaut dengan rahangnya.

Page 2: Makalah pencernaan.docx

Pemakan substrat (substrate-feeder) hidup dalam atau pada makanannya. Hewan ini

makan sambil menggali saluran membuat jalan di dalam makanannya. Contohnya adalah

penggali daun, yang merupakan larva berbagai serangga yang membuat terowongan melalui

bagian dalam daun. Cacing tanah adalah juga pemakan substrat atau lebih spesifik pemakan

deposit (deposit-feeder). Mamakan sambil membuat jalannya melalui kotoran, cacing tanah

menyelamatkan bahan organik yang telah busuk sebagian, yang dikonsumsi bersama-sama

dengan tanah.

Pemakan cairan (fluid-feeder) memperoleh makanannya dengan cara menyedot

cairan yang kaya nutrien dari inang hidup. Nyamuk dan lintah menyedot darah dari hewan.

Aphid menampung getah floem tumbuhan. Karena hewan pemakan cairan ini membahayakan

inangnya, maka mereka dianggap sebagi parasit. Sebaliknya, burung kolibri dan lebah

menguntungkan tumbuhan inangnya, dengan memindahkan serbuk sari ketika mereka

berpindah dari satu bunga ke bunga lain untuk mencari nektar.

Gambar 10. Hewan pemakan suspensi: seekor paus baleen. Paus berpunggung bengkok dan paus baleen lainnya menggunakan lempengan seperti sisir yang menggantung pada rahang atas (baleen) untuk menyaring invertebrata kecil dari volume air yang sangat besar. Paus itu membuka mulutnya dan mengisi kantung mulut yang digelembungkannya dengan air, kemudian menutupnya dan mengkontraksikan kantung itu. Hal tersebut akan memaksa air keluar dari mulut melalui baleen tersebut, dan mulut paus tersebut kini penuh dengan makanan yang terjerat.(Campbell, 2009)

Gambar 11. hewan pemakan substrat: seekor penggali daun. Larva ngengat memakan daun sambil menggali jalannya melalui mesofil daun ek, meninggalkan jejak feses hitam di belakangnya. (Campbell, 2009)

Page 3: Makalah pencernaan.docx

Sebagian besar hewan adalah pemakan potongan besar (bulk-feder) yang memakan

potongan makanan dalam ukuran yang relatif besar. Adaptasinya berupa anggota tubuh

seperti tentakel, sepit, kuku, gigi taring beracun, dan rahang dan geligi yang membunuh

mangsanya atau memotong-motong daging atau vegetasi.

Gambar 13. Hewan pemakan potongan besar: seekor ular piton. Sebagian besar hewan menelan potongan makanan yang relatif besar, meskipun jarang sekali yang sebesar mangsa dalam gambar ini. Dalam pemandangan yang menakjubkan ini, seekor ular piton batu sedang memulai menelan seekor gazelle (sejenis antelop dari genus Gazella sp). Ular itu akan menghabiskan waktu dua menggu atau lebih berdiam di tempat yang sepi untuk mencerna makanannya. (Campbell)

B. Gambaran Umum Pengolahan makanan

1. Tahapan utama pengolahan makanan

Empat tahapan utama dalam pengolahan makanan meliputi penelanan (tindakan

memakan), pencernaan (perombakan enzimatik makromolekul menjadi monomer-

monomernya), penyerapan (pengambilan nutrien oleh sel-sel tubuh), dan pembuangan (aliran

bahan-bahan yang tidak terceerna keluar dari dalam tubuh dalam bentuk feses.

a. Penelanan (Ingestion)

Gambar 12. Hewan pemakan cairan: seekor nyamuk. Parasit ini telah menusuk kulit manusia inangnya dengan bagian mulut yang berbentuk seperti jarum yang bersaluran dan mengisi saluran pencernaannya dengan darah (SEM yang diwarnai) (Campbell, 2009).

Page 4: Makalah pencernaan.docx

Penelanan adalah tahapan pertama pengolahan makanan. Penelanan makanan atau

deglutisi (Gambar 14). Proses penelanan pada manusia: A1-A10) adalah suatu proses refleks,

yang dimulai oleh kerja voluntary dari pengumpulan makanan pada lidah, mengangkat lidah,

dan mendorong bolus makanan ke dalam faring (Despopoulus, A & Silbernagl, S, 1998:

204). Mulut ditutup dan lidah menekan terhadap gusi (A1); palatum mole diangkat (A2)

untuk menutup nasofaring (A3); respirasi dihambat, dan glotis ditutup untuk mencegah

lintasan partikel-partikel ke dalam traktus respirasi (A5). Tekanan dari lidah mendorong

bolus ke dalam faring. Otot-otot sfingter dari faring bagian bawah relaksasi (A6). Tegangan

istirahat dari segmen 3 cm pada pertemuan faring dan esophagus biasanya tinggi, tetapi

relaksasi terjadi secara refleks, sehingga lidah dapat mendorong makanan ke dalam

esophagus, kemudian berkontraksi untuk menekan bolus ke bawah (A7-A8). Selama laring

turun kembali dan pernapasan berlangsung terus (A9), gelombang peristaltik (primer) pada

otot esophagus (A10) membawa bolus ke jalan masuk lambung. Boleh jadi bolus menempel

pada jalan turun, distensi esophagus pada titik ini menyebabkan gerakan peristaltik sekunder.

b. Pencernaan (digestion)

Perncernaan, tahapan kedua, adalah proses perombakan makanan menjadi molekul-

molekul yang cukup kecil sehingga dapat diserap oleh tubuh (Campbell et al, 2000: 27).

Sebagian besar bahan organik dalam makanan terdiri atas protein, lemak, dan karbohidrat

dalam bentuk pati dan polisakarida lainnya. Bahan organik tersebut tidak bisa dimanfaatkan

secara langsung oleh hewan, melainkan harus melalui serangkaian proses pencernaan karena

ukurannya terlalu besar untuk melewati membrane sel dan makromolekul yang menyusun

hewan tidak identik dengan makromolekul yang menyusun makanan. Contohnya, kacang

kedelai, sapi, dan manusia merakit protein dari 20 asam amino yang sama.

Pencernaan akan memotong makromolekul menjadi monomer penyusunnya yang

kemudian digunakan oleh hewan untuk menyusun makromolekulnya sendiri. Polisakarida

Gambar 14. Proses penelanan (Despopoulus, A & Silbernagl, S, 1998: 205).

Page 5: Makalah pencernaan.docx

dan disakarida akan dipecah menjadi gula sederhana, lemak dicerna menjadi gliserol dan

asam lemak, protein dirombak menjadi asam amino, dan asam nukleat diuraikan menjadi

nukleotida.

Ketika sebuah sel membuat makromolekul dengan cara mengikatkan bersama

monomer-monomer, sel tersebut melakukan hal itu dengan cara melepaskan satu molekul air

untuk setiap pembentukan satu ikatan kovalen. Pencernaan mambalik proses itu dengan cara

memutuskan ikatan dengan penambahan molekul air secara enzimatik. Proses pemutusan ini

disebut hidrolisis enzimatik. Hidrolisis enzimatik mengkatalisis pencernaan dari masing-

masing kelas makromolekul yang ditemukan dalam makanan. Pencernaan kimiawi ini

umumnya didahului oleh fragmentasi makanan secara mekanis (contoh : mengunyah).

Pemecahan makanan menjadi potongan-potongan lebih kecil akan meningkatkan luas

permukaan yang akan terpapat getah (pencernaan yang mengandung enzim-enzim hidrolitik.

c. Penyerapan (Absorbtion)

Sel-sel hewan akan mengambil (menyerap) molekul-molekul kecil seperti, asam

amino dan gula sederhana dari kompartemen percernaan.

d. Pembuangan (Eliminasi)

Eliminasi adalah keluarnya bahan makanan yang tidak tercerna dari saluran

pencernaan