Sistem dan Fungsi Organ Saluran Pencernaan.docx

download Sistem dan Fungsi Organ Saluran Pencernaan.docx

of 25

Transcript of Sistem dan Fungsi Organ Saluran Pencernaan.docx

Struktur dan Fungsi Organ Saluran PencernaanSelfance Petrosina Ruff102012423Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Jl. Terusan Arjuna No.6, Jakarta Barat 11510Telp. 021-56942061 Fax. [email protected]

Pendahuluan

PENDAHULUANSistem pencernaan merupakan suatu sistem yang sangat penting dalam berlangsungnya hidup seseorang, karena sistem ini mempunyai fungsi menyediakan makanan, air dan elektrolit bagi tubuh dari nutrient yang dicerna sehingga mudah di absorpsi. Sistem pencernaan ini terdiri dari saluran pencernaan yang mempunyai fungsi khusus. Tanpa adanya saluran pencernaan ini makanan yang di makan mungkin tidak bisa dicerna dan tubuh tidak mendapatkan nutrisi.Sistem pencernaan bekerja secara mekanik dalam menghaluskan makanan dan bekerja secara kimia dalam memecah molekul-molekul makanan sehingga dapat diserap bagi tubuh. Sistem pencernaan juga dapat kehilangan fungsinya atau rusak apabila tidak dijaga dengan baik, hal ini akam menimbulkan banyak gangguan bagi organ-organ lain.

Pembahasan Struktur Makroskopis A. Cavum OrisMulai dari rima oris dan berakhir di ithmus faucium. Selain merupakan permulaan sistem pencernaan, rongga mulut berfungsi sebagai rongga yang dilalui pleh udara pernapasan juga dan juga penting untuk pembentukan suara. Rongga mulut dibagi dalam vestibulum oris dan cavum oris proprium.1

1. Vestibulum orisVestibulum oris merupakan daerah di antara bibir dan pipi di sebelah luar dan di sebelah dalam antara gigi-geligi dan processus alveolarisnya.Bibir (labium); pada sudut mulut kanan-kiri bibir saliang berhubungan pada angulus oris. Pada bagian bibir atas terdapat alur yang membatasinya dengan hidung yaitu sulcus nasolabialis, sedangkan pada bibir bawah terdapat alur yang membatasinya dengan dagu yaitu sulcus mentolabialis dan juga terdapat lekuk di atas pertengahan bibir atas yang disebut philtrumPipi (bucca); merupakan daerah di antara angulus oris sampai tepi depan m. masseter. Pendarahannya oleh Aa. Labialis superiores et inferiores, cabang a. facialis dan a. temporalis.Pembuluh balik : v. facialis anterior et posterior yang bergabung menjadi v. facialis communis yang akan bermuara ke dalam v. jugulare interna.1Gigi-geliligiGigi-geligi terletak pada processus alveolaris, yang dilapisi oleh selaput lendir (gingiva). Setiap orang memiliki 16 gigi rahang atas maupun rahang bawah yang terdiri atas dua gigi seri (dens incivus), satu gigi taring (dens caninus), dua geraham depan (dens premolaris) dan tiga geraham belakang (dens molaris).Pendarahannya terdiri atas pembuluh nadi dan pembuluh balik.Pembuluh-pembuluh nadi; gigi geligi atas oleh cabang-cabang a. facialis rr. Alveolaris superiores dan a. infra orbitalis: ramus alveolaris superior anterior. Gigi geligi bawah oleh a. alveolaris inferior cabang a. facialis. Gingiva sisi lingual oleh a. palatini major, sedangkan sisi labial oleh a. buccalis.Pembuluh balik; rahang atas ke v. facialis atau plexus pterygoideus sedangkan rahang bawah melalui v. alveolaris inferior ke dalam v. maxillaris.1

2. Cavum oris propiumBatas depan dan samping yaitu arcus dentalis dengan processus alveolarisnya, batas atas yaitu palatum durum et molle, batas bawah yaitu diaphragma oris, batas belakang yaitu isthmus faucium dan cavum oris ini berisikan organ lidah.

PalatumPalatum terdiri atas palatum durum dan palatum molle. Palatum durum adalah suatu sekat yang terbentuk oleh processus palatinus ossis maxillae dan processus horizontalis ossis palati. Palatum molle terdiri atas suatu aponeurosis yang merupakan tempat pelekatan bagi beberapa otot antara lain m. tensor veli palatini, m. levator veli palatini, mm. uvulae, m. palatoglossus dan m. palatophryngeus.Palatum dan otot-ototnya dipersarafi oleh plexus pharyngeus (N IX + N X), kecuali m. tensor veli palatini yang dipersarafi oleh n. tensoris veli palatini cabang nervus trigeminus V3. 1Diaphragma orisDasar mulut dibentuk oleh tiga otot yaitu m. digastricus venter anterior yang berorigo dengan fossa digastrica mandibulae, m. mylohyoideus yang berorigo dengan linea mylohyoidea mandibula dan m. geniohyoideus yang berorigo dengan spina mentalis ossis mandibulae. Ketiga otot ini berperan dalam membuka mulut. 1Isthmus fauciumIsthmus faucium merupakan hubungan antara rongga mulut dan oropharynx dengan batas-batasnya yaitu tepi bebas palatum molle, arcus palatoglossus dan dorsum linguae.Pendarahannya olehe cabang a. facialis dan v. palatina externa sedangkan persarafannya oelh plexus tonsilaris dari n. IX dan n. X. 1

Gambar 1. Cavum oris

Mulut digunakan untuk mengunyah makanan, maka dari itu untuk menggerakan mulut dibutuhkan otot-otot pengunyah sebagai berikut:M. masseterOtot ini menutupi ramus ascendens mandibulae dan terdiri atas dua bagian yaitu pars superficialis yang berorigo dengan os zygomaticus dan arcus zygomaticus maxillae dan juga berinsertio pada sisi lateral angulus mandibulae. Pars profunda yang berorigo dengan os zygomaticus dan arcus zygomaticus os temporale dan juga berinsertio dengan ramus ascendens mandibulae.M. temporalisOtot ini terdiri dari dua bagian yaitu pars anterior dan pars horizontal. M. temporalis ini berorigo pada permukaan lateral carnium di antara linea temporalis superior dan inferior. Serabut otot-otot ini menurun melalui sisi medial arcus zyfomaticus dan berinsertio pada processus coronarius mandibulae.- Otot-otot dalam M. pterygoideus lateralis (externus)Otot ini terletak di fossa infratemporalis dan tertutup oleh m. temporalis. Otot ini berorigo pada caput superior dari os spenoid dan crista infratemporalis dan juga pada caput inferior dari lamina lateralis ossis pterygoidei. Otot ini juga mengadakan insertio dengan ariculatio temporo-mandibulare dan collum mandibulae. M. pterygoideus medialis (internus)Otot ini berorigo dari fossa pterygoidea dan tuber maxillae dan serabut-serabutnya menuju ke arah lateral, caudal dan posterior untuk mengadakan insertio dengan permukaan medial angulus mandibulae.

Lingua (lidah)

Lidah adalah suatu organ yang sangat lentur, terutama berfungsi bila berbicara. Lidah mengisi cavum oris hampir seluruhnya dan melekat pada dasar mulut. Padanya dapat dibedakan bagian oral dan pharyngeal. Di antara corpus dan radix linguae terdapat suatu lekuk kecil yaitu foramen caecum linguae yang merupakan muara ductus thyreoglossus sewaktu embrional. Pendarahan lingua oleh a. lingualis yang merupakan cabang a. carotis externa dan v. Lingualis dorsalis linguae, vv. Profunda linguae, dan v. Sublingualis.Persarafan daerah lingua terbagi dua yaitu motorik dan sensorik. Persarafan motorik terutama untuk otot ekstrinsik dan intrinsik dipersarafi oleh n. hypoglossus (N. XII) kecuali m. Palatoglossus yang dipersarafi oleh n. glossopharyngeus (N. IX) sedangkan persarafan sensorik pada dua per tiga anterior dipersarafi oleh n. lingualis sedangkan pengecap oleh chorda tympani dan pada bagian sepertiga posterior dipersarafi oleh n. glossopharyngeus dan n. Vagus. 1

Gambar 2. Lidah

Kelenjar getah beningAliran limfa yang ada pada lidah, merupakan perjalanan dari aliran limfa yang ada di faring. Aliran limfa dari dinding faring dapat melalui 3 saluran, yakni superior, media dan inferior. Saluran limfa superior mengalir ke kelenjar getah bening retrofaring dan kelenjar getah bening servical dalam atas. Saluran limfa media mengalir ke kelenjar getah bening jugulodigastrik dan kelenjar servical dalam atas, sedangkan saluran limfa inferior mengalir ke kelanjar getah bening cervical dalam bawah.1

Faring Faring atau tekak terletak dibelakang hidung, mulut dan laring (tenggorokan). Faring berupa saluran berbentuk kerucut dari bahan membran berotot (muskulo membranosa) dengan bagian terlebar di sebelah atas dan berjalan dari dasar tengkoraksampai di ketinggian vertebra cervikal keenam, yaitu ketinggian tulang rawan krikoid, tempat faring bersambung dengan esofagus.2Pada faring terdapat otot-otot melingkaryaitu, M. levator veli palatini, M. konstriktor faringeus superior, media, dan inferior. Sedangkan otot-otot membujur yaitu, M. palatofaringeus, M. stylofaringeus, dan M. salpingofaringeus. Untuk perdarahannya oleh A. thyroidea superior dan A. faringea ascendens, sedangkan persarafannya oleh plexus venosus faringeus dan plexus faringeus (N. IX + N. X). Dinding faring tersusun atas tiga lapisan yaitu lapisan mukosa, lapisan fibrosa dan lapisan berotot. Mukosa faring tidak memiliki muskularis mukosa dan di dalam lamina propria terdapat lapis fibrosa padat tebal kaya serat elastin yang duduk di atas otot faringeal dibawahnya, yang terdiri atas serat-serat longitudinal dalam dan oblikluar atau longitudinal bergaris melintang. Lapis fibro elastis menyatu dengan jaringan ikat interstisial dari otot, menyusupkan juluran-juluran di antara berkas serat otot2Esophagus Esofagus merupakan bagian yang menghantarkan makanan dari faring menuju gaster, bentuknya seperti silinder yang berongga. Perjalanan esofagus berawal sebagaistruktur cervikal setinggi kartilago krikoid pada C6 di leher. Di dalam toraks, esophagus melewati mediastinum superior di atas dan mediastinum inferior di bawah. Setelah miring sedikit ke kiri di daerah leher esofagus kembali ke garis tengah di toraks setinggi T5. Dari situ esofagus terus turun ke arah bawah dan depan sampai ke pintu esofageal di diafragma T10.3

Gambar 3. Esofagus Batas-batas esofagus adalah sebagai berikut. Pada pars cervikalis di anterior terdapat trakea dan gl. Tiroidea. Di posterior terdapat vertebra cervikalis dan f. prevertebralis. Di kanan kirinya terdapat A. carotis communis dan n. recurrens sedangkan di kirinya terdapat A. subclavia + duktus torasikus. Pada pars torakalis dianterior terdapat trakea, bronkus kiri, perikardium, atrium kiri, diafragma. Di posterior terdapat vertebra torakalis, duktus torakikus, v. azigos dan aorta ascendens. Di kiri terdapat arcus aorta,n. reccurens kiri, a. subclavia kiri, duktus torasikus dan pleura. Dikanan terdapat pleura dan v. azigos. Persarafan simpatis esofagus berasal dari cabang-cabang N. vagus dan N. recurrens. Sedangkan parasimpatis di bawah hilus pulmonis,nn. Vagi membentuk plexus pada dinding esofagus, yang kiri ke sisi danterior danyang kanan ke posterior.3Gaster Gaster adalah kelanjutan dari esofagus, berbentuk seperti kantung. Gaster dapat menampung makanan 1 liter hingga mencapai 2 liter. Dinding gaster disusun oleh otot-otot polos yang berfungsi menggerus makanan secara mekanik melaluikontraksi otot-otot tersebut. Ada 3 jenis otot polos yang menyusun gaster, yaitu otot memanjang, otot melingkar, dan otot menyerong. Gaster terletak di bagian atas abdomen, terbentang dari permukaan bawah arcus costalis sinistra sampai region epigastrica dan umbilicalis. Sebagian besar gaster terletak di bawah costae bagian bawah. Secara kasar gaster berbentuk huruf J dan mempunyai dua lubang, ostium cardiacum dan ostium pyloricum; dua curvatura, curvatura major dan curvatura minor;dan dua dinding, paries anterior dan paries posterior. Gaster relatif terfiksasi pada kedua ujungnya, tetapi di antara ujung-ujung tersebut gaster sangat mudah bergerak. Gaster cenderung terletak tinggi dan tranversum pada orang pendek dan gemuk (gaster steer-horn) dan memanjang vertikal pada orang yang tinggi dan kurus (gaster berbentuk huruf J). Bentuk gaster sangat berbeda-beda pada orang yang sama dan tergantung pada isi, posisi tubuh, dan fase pernapasan. Sedangkan untuk perdarahan gaster, arteri berasal dari cabang truncuscoeliacus. Arteria gastrica sinistra berasal dari truncus coeliacus. Arteria gastrica dextra bersal dari arteria hepatica communis. Arteria gastricae breves bersal dari arteriaa lienalis. Arteria gastro omentalis sinistra berasal dari arteria splenica. Arteria gastroomentalis dextra berasal dari arteria gastro duodenalis. Vena mengalirkan dari kedalam sirkulasi portal. Vena gastrica sinistra dan dextra bermuara langsung ke vena portae hepatis. Vena gastrica breves dan vena gastro omentalis sinistra bermuara kedalam vena lienalis. Vena gastro omentalis dextra bermuara ke dalam vena mesenterica superior. Persarafan termasuk serabut-serabut simpatis yang berasal dari plexus coeliacus dan serabut-serabut parasimpatis dari nervus vagus dextra dan sinistra.4

Gambar 4. Gaster

Hepar Hepar merupakan kelenjar terbesar di dalam tubuh dan mempunyai banyakfungsi. Hepar bertekstur lunak, lentur, dan terletak di bagian atas cavitas abdominalis tepat di bawah diaphragma. Sebagian besar hepar terletak di profunda arcus costalis dextra dan hemidiaphragma dextra memisahkan hepar dari pleura, pulmo, pericardium dan cor. Hepar terbentang kesebelah kiri untuk mencapai hemidiaphragma sinistra. Permukaan atas hepar yang cembung melengkung di bawah kuba diaphragma. Facies visceralis, atau posteroinferior, membentuk cetakan visera yang letaknya berdekatan sehingga bentuknya menjadi tidak beraturan. Permukaan ini berhubungan dengan pars abdominalis oesophagus, gaster, duodenum, flexura coli dextra, rend extra dan glandula supra renalis dextra, serta vesica biliaris. Seluruh hepar dikelilingi oleh capsula fibrosa, tetapi hanya sebagian ditutupi oleh peritoneum. Hepar tersusun atas lobuli hepatis. Vena sentralipada masing-masing lobules bermuara kevena hepatica didala ruangan diantara lobules-lobulus terdapat canalis hepatis yang berisi cabang-cabang arteri hepatica. Vena portae hepatis, dan sebuah cabang ductus choledochus (trias hepatis). Darah arteria dan vena berjalan di antara sel-sel heparmelalui sinusoiddan dialirkan ke vena centralis. Perdarahan hepar adalah arteria hepatica propria, cabang truncus coeliacus, berakhirdengan bercabang menjadi ramus dexter dan sinister yang masuk ke dalam porta hepatis.Vena portae hepatis bercabang dua menjadi dua cabang terminal yaitu ramus dexter dansinister yang masuk porta hepatis di belakang arteri. Vena hepaticae (tiga buah atau lebih) muncul dari pars posterior hepatis dan bermuara ke dalam vena cava inferior.4

Gambar 5. Hepar primateHepar primate Pada hati primata atau manusia, septa jaringan ikat di antara lobuli hati tidak sejelas septa jaringan ikat pada hati babi. Akibatnya, sinusoid hati lobulus satu dapat berhubungan langsung dengan sinusoid lobulus lain. Selain perbedaan ini, daerah porta tetap mengandungcabang-cabang vena porta, arteria hepatika, dan duktus biliaris. Di pusat setiap lobulus hati, terdapat vena sentral. Sinusoid hati terlihat di antara lempeng-lempeng sel hati yang memancar dari vena sentral ke arah tepi lobulus hati. Banyakcabang pembuluh interlobular dan duktus biliaris terlihat di daerah porta lobulus hati.4Vesica BiliarisVesica biliaris (kantung empedu) adalah sebuah kantong berbentuk buah pir yangterletak pada permukaan bawah (facies visceralis) hepar. Vesica biliaris dibagi menjadi fundus, corpus, dan collum. Fundus vesicae biliaris berbentuk bulat dan biasanya menonjol di bawah margo inferior hepar, penonjolan ini merupakan tempat fundus bersentuhan dengan dinding anterior abdomen setinggi ujung cartilago costalis IX dextra. Corpus vesicae biliaris terletak dan berhubungan dengan facies visceralis hepar dan arahnya ke atas, belakang, dankiri. Collum vesicae biliaris melanjutkan diri sebagai ductus cysticus, yang berbelok ke dalam omentum minus dan bergabung dengan sisi kanan ductus hepaticus communis untuk membentuk ductus choledochus.4Perdarahan vesica biliaris adalah arteria cystica, cabang arteria hepatica dextra. Vena cystica mengalirkan darah langsung ke vena porta. Sejumlah arteriae dan vena kecil juga berjalan di antara hepar dan vesica biliaris. Saraf simpatis dan parasimpatis membentuk plexus coeliacus. Vesica biliaris berkontraksi sebagai respons terhadap hormon kolesistokinin yang dihasilkan oleh tunica mucosa duodenum karena masuknya makanan berlemak dari gaster. Dinding kantung empedu terdiri atas mukosa, lapisan fibromuskular, lapisan jaringan ikat perimuskular, dan serosa pada semua permukaannya kecuali hepatik dengan adventisia yang melekatkannya pada hepar. Epitel pelapis adalah epitel selapis silindris tinggi dengan sitoplasma terpulas pucat dan inti di basal. Lamina propria mengandung jaringan ikat longgar dan beberapa jaringan limfoid difus. Serat otot polos di dalam lapisan fibromuskular berbaur dengan lapisan-lapisan jaringan ikat longgar yang kaya serat elastin. Berbeda dengan organ lain yang mempunyai serosa atau adventisia menutupi lapisan muskular, kandung empedu memiliki lapisan lebar yang terdiri dari jaringan ikat longgar perimuskular yang mengandung pembuluh darah, pembuluh limf, dan saraf; serosa adalah lapisan terluar dan menutupi semua bangunan ini.4 Pankreas Pankreas merupakan kelenjar eksokrin dan endokrin. Bagian eksokrin kelenjar menghasilkan sekret yang mengandung enzim-enzim yang dapat menghidrolisis protein, lemak, dan karbohidrat. Pankreas merupakan organ yang memanjang dan terletak pada epigastrium dan kuadran kiri atas. Strukturnya lunak, berlobulus, dan terletak pada dinding posterior abdomen di belakang peritoneum. Pankreas menyilang planum transpyloricum.Pankreas dapat dibagi dalam caput, collum, corpus, dan cauda. Pankreas memiliki unsur eksokrin maupun endokrin yang menempati sebagian besar kelenjar. Pankreas eksokrin yang merupakan bagian terbesar dari kelenjar, terdiri atas asiniserosa yang berhimpitan, tersusun dalam banyak lobulus kecil. Lobuli dikelilingi septa intra-dan interlobular, dengan pembuluh darah, duktus, saraf, dan kadang-kadang badan Pacini. Didalam massa asini serosa, terdapat pulau Langerhans yang terisolasi. Pulau ini adalah bagian endokrin pankreas dan merupakan ciri khas pankreas.4

Sebuah asinus pankreas terdiri atas sel-sel zimogen penghasil-protein berbentuk piramid mengelilingi sebuah lumen sentral yang kecil. Duktus ekskretorius meluas ke dalam setiap asinus dan tampak sebagai sel sentroasinar yang terpulas pucat di dalam lumennya. Produk sekresi asini dikeluarkan melalui duktus interkalaris (intralobular) yang sempit. Duktus ini memiliki lumen kecil dengan epitel kuboid rendah. Sel sentroasinar berlanjut sebagai epitel duktus interkalaris. Duktus interkalaris kemudian berlanjut sebagai duktus interlobular yang terdapat di dalam septa jaringan ikat yang terdapat di antara lobuli. Duktus interlobular dilapisi epitel selapis kuboid yang makin tinggi dan menjadi berlapis pada duktus yang lebih besarDuodenum Duodenum merupakan saluran berbentuk huruf C dengan panjang sekitar 25 cm yang merupakan organ penghubung gaster dengan jejunum. Dudoneum melengkung di sekitarcaput pancreatis. Satu inci (2,5 cm) pertama duodenum menyerupai gaster, yang permukaan anterior dan posteriornya diliputi oleh peritoneum dan mempunyai omentum minus yang melekat pada pinggir atasnya dan omentum majus yang melekat pada pinggir bawahnya. Bursa omentalis terletak di belakang segmen yang pendek ini. Sisa duodenum yang lain terletak retroperitoneal, hanya sebagian sajayang diliputi oleh peritoneum.Duodenum terletak pada regio epigstrica dan umbilicalis dan untuk tujuan deskripsi dibagi menjadi empat bagian: Pars Superior Duodenum panjangnya 5 cm, mulai dari pylorus dan berjalan ke atasdan belakang pada sisi kanan vertebra lumbalis l. Jadi bagian ini terletak pada planum transpyloricum. Pars Descendens Duodenum, bagian kedua duodenum panjangnya 8 cm dan berjalan vertikal ke bawah di depan hilum renale dextra, di sebelah kanan vertebrae lumbales II dan III. Kira-kira pertengahan arah ke bawah, pada margo medialis, ductus choledochus dan ductus pancreaticus menembus dinding duodenum. Kedua ductus ini bergabung untukmembentuk ampula hepato pancreatica yang akan bermuara pada papilla duodeni major. Ductus pancreaticus acessorius, bila ada, muara ke dalam duodenum sedikit lebih tinggi, yaitupada papilla duodeni minor. Pars Horizontalis Duodenum panjangnya 8 cm dan berjalan horizontal ke kiri padaplanum subcostale, berjalan didepan columna vertebralisdan mengikuti pinggirbawahcaputpancreatis. Pars Ascendens Duodenum panjangnya 5 cm dan berjalan ke atas dan ke kiri keflexura duodeno jejunalis. Flexura ini difiksasi oleh lipatan peritoneum, ligamentum Treitz, yang melekat pada crus dextrum diaphragma. Setengah bagian atas duodenum diperdarahi oleh arteria pancreatico duodenalis superior, cabang arteria gastroduodenalis. Setengah bagian bawah di perdarahi oleh arteri pancreatico deodenalis inferior, cabang arteria mesenterica superior. Vena pancreatico deodenalis superior bermuara kevena porta hepatica, vena pancreatico deodenalis inferior bermuara ke vena mesenterica superior. Saraf-saraf berasal dari saraf simpatis danparasimpatis (vagus) dari plexus coeliacus dan plexus mesentericus superior. Dinding duodenum terdiri atas empat lapisan: mukosa dengan epitel pelapisnya, lamina propria, dan mukosa muskularis; jaringan ikat submukosa di bawahnya dengan kelenjar duodenal (Brunner) mukosa; kedua lapisan otot polos muskularis eksterna; danserosa (peritoneum viseral). Lapisan-lapisan ini menyatu dengan lapisan yang serupa pada gaster, usus halus, dan usus besar.4 Usus halus ditandai banyak tonjolan mirip jari yang disebut vili; epitel pelapis berupa selapis sel silindris dengan mikrovili yang membentuk striated borders; sel-sel goblet yang terpulas pucat; dan kelenjar intestinal tubular pendek (kripti Lieberkuhn) di dalam lamina propria. Kelenjar duodenal di dalam submukosa menjadi ciri duodenum bagian awal. Kelenjar ini tidak terdapat pada bagian lain usus halus maupun usus besar. Lamina propria mengandung kelenjar intestinal; kelenjar ini bermuara ke dalam ruangantarvili. Lamina propria juga mengandung serat-serat jaringan ikat halus dengan selretikulum, jaringan limfoid difus, dan/atau limfonoduli. Di duodenum, hampir seluruh submukosanya diisi oleh kelenjar duodenal tubular yang sangat bercabang. Pada potongan melintang sediaan duodenum biasa, muskularis eksterna terdiri ataslapisan sirkular dalam dan lapisan longitudinal luar otot polos. Juga tampak sarang sel-selganglion parasimpatis pleksus saraf mienterikus (Auerbach) di dalam jaringan ikat di antarakedua lapisan otot muskularis eksterna. Serosa (peritoneum viseral) mengandung sel-sel jaringan ikat, pembuluh darah, dan sel-sel lemak) serosa adalah lapisan terluar duodenum. Jejunum dan Ileum Jejunum dan ileum panjangnya 6 meter, dua per lima bagian atas merupakan jejunum. Masing- masing bagian mempunyai gambaran yang berbeda, tetapi dapat perubahan yang bertahap dari bagian yang satu ke bagian yang lain. Jejunum dimulai pada duodeno jejunalis dan ileum berakhir pada junctura ileocaecalis.4Pembuluh arteri yang mendarahi jejunum dan ileum berasal daricabang-cabang arteria mesenterica superior. Cabang-cabang intestinal berasal dari sisi kiri arteria dan berjalan didalam mesenterium untuk mencapai usus. Pembuluh-pembuluh ini beranastomis satu denganyang lain untuk membentuk serangkaian arcade. Bagian paling bawah ileum diperdarahi jugaoleh arteria ileocolica. Vena sesuai dengan cabang-cabang arteria mesenterica superior dan mengalirkan darahnya ke dalam vena mesenterica superior. Saraf-saraf berasal dari sarafsimpatis dan parasimpatis (nervus vagus) plexus mesentericus superior.Perbedaan antara jejunum dan ileum pada orang yang masih hidup: Lengkung-lengkung jejunum terletak pada bagian atas cavitas peritonealis di bawahsisi kiri mesocolon transversum; ileum terletak pada bagian bawah cavitas peritonealis dan didalam pelvis.Jejunum lebih lebar, berdinding lebih tebal, dan lebih merah dibandingkan ileum.Dinding jejunum terasa lebih tebal; karena lipatan yang lebih permanen pada tunica mucosa,plicae circulares lebihbesar, lebihbanyak, dan tersusun lebihrapat pada jejunum. sedangkanpadabagianatasileumplicacirculareslebihkecildanlebihjarang;dandibagianbawahileum tidak ada plicae circulares. Mesenterium jejunum melekat pada dinding posterior abdomen di atas dan kiri aorta, sedangkan mesenterium ileum melekat di bawah dan kanan aorta. Pembuluh darah mesenterium jejunum hanya membentuk satu atau dua arcade dengan cabang-cabang panjang dan jarang yang berjalan ke dinding intestinum tenue. Ileum menerima banyak pembuluh darah pendek yang berasal dari tiga atau empat atau lebih arcade.1. Pada ujung mesenterium jejunum, lemak disimpan dekat radix dan jarang ditemukan di dekat dinding jejunum. Pada ujung mesenterium ileum, lemakdisimpan di seluruh bagian sehingga lemak ditemukan mulai dari radix sampaidinding ileum.2. Kelompok jaringan limfoid (lempeng Peyer) terdapat pada tunica mucosaileum bagian bawah sepanjang pinggir antimesenterica. Pada orang hidup, lempeng Peyer dapat dilihat dari luar pada dinding ileum.Jejunum dan ileum serupa dengan duodenum bagian atas. Perkecualiannya adalah tidak ada kelenjar duodenal (Brunner) yang hanya terbatas pada bagian atas duodenum. Vili memiliki ukuran dan bentuk yang bervariasi pada bagian-bagian usus halus berbeda, namun hal ini tidak selalu jelas pada sediaan histologik. Di bagian akhir ileum, terdapat kumpulan limfonoduli (plak Peyer) dengan interval tertentu. Tampilan dan distribusi mukosa muskularis, submukosa, muskularis eksterna, dan serosa adalah khas untuk usus halus. Sel-sel ganglion parasimpatis pleksus mienterikus terlihat di dalam jaringan ikat di antara lapisan otot polos sirkular (dalam) dan longitudinal (luar) muskularis eksterna. Sel-selganglion pleksus submukosus juga terdapat di usus halus.4

Rectum dan AnusRectum memiliki panjang 12-15 cm dan merupakan lanjutan colon sigmoideum. Setinggi vertebrae sacralis 3 taenia colon sigmoideum berupa menjadi lapisan otot polos longitudinal dan appendices epiploicae menghilang. Lengkung pada rectum pada bidang sagital ialah flexura sacralis yang sesuai dengan lengkung os sacrum dan flexura perinealis yang cembung ke depan sesuai dengan os coccygeus. Bagian rectum berdasarkan bentuknya ialah pars ampularis rectiyang melebar dan pars analis rectiyang menyempit. Tunika muskularis dari rectum disusun oleh m. sphincter ani internus yang merupakan otot polos dan m. sphincter ani externus yang merupakan otot lurik/ Pada tunika mukosa terdapat 3 lipatan melintang yang disebut dengan plica transversalisrecti Kohlrausch. Rectum didarahi a. rectalis superior, a. rectalis media dan a. rectalis inferior. Sementara sistem venanya oleh v. rectalis superior, v. rectalis media dan v. rectalis inferior. Pembuluh getah bening pada rectum bagian proximal ialah melalui nnll. para rectal kemudian menuju nnll. mensenterica inferior. Sedangkan, untuk rectum bagian distal getahbening dialirkan kennll. sacralis. Persarafannya terbagi atas saraf simpatis dan parasimpatis. Persarafan simpatis melalui nn. splanchnicus lumbales dan plexus hypogastricus, sedangkan saraf simpatis melalui nervus spinalis sacralis 2-4. Rectum akan berakhir sebagai lubang tempat akhir untuk defekasi yang disebut dengan anus. Rektum memiliki lapisan mukosa yang berlipat secara longitudinal dan berakhir kira-kira dua setengah inchi dari orrificium anal. Epitelnya tersusun selapis toraks dan memiliki cryptus. Pertemuan antara rektum dan anus disebut dengan linea pectinata. Anus terbagi dalam 3 segmen yaitu zona collumnaris, zona intermedia dan zona cutanea. Pada tunika submukosa mengandung banyak pembuluh darah, serat saraf dan badan vater Paccini. Pembuluh vena disini membentuk plexus hemmoroid. Tunika muskularis mukosa pada anus membentuk m. dilatator ani internus. Sedangkan tunika muskularis sirkular pada anus membentuk m. sphcinter ani Internus. Diluar dari lapisan otot ini terdapat lapisan otot lurikyang membentuk m. sphincter ani externus.5Fungsi organ saluran pencernaan1. MulutMakanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut.Makanan ini mulai dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalammulut seperti Gambar , terdapat beberapa alat yang berperandalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah(glandula salivales).

Gambar 6. Bagian-bagian mulut6

a. GigiPada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaanmekanis. Di sini, gigi membantu memecah makanan menjadipotongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantuenzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makananlebih efisien dan cepat. Selama pertumbuhan dan perkembangan,gigi manusia mengalami perubahan, mulai darigigi susu dan gigi tetap (permanen).6

Saliva Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga mulut,yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan glandulasublingualis atau glandula submandibularis. Amati gambar 5. agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah tersebut.

Gambar 7. Letak kelenjar ludah

1. Glandula parotis merupakan kelenjarludah di dekat telinga, menyekresikanludah yang mengandung enzim ptialin(amilase).2. Glandula submaksilaris merupakankelenjar ludah disamping rahang atas,menyekresikan ludah yang mengandungair dan lendir.3. Glandula submandibularis merupakankelenjar ludah dibawah lidah menyekresikan ludah yang mengandung air dan lender. Air ludah berperan penting dalam proses perubahan zatmakanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut. Setelahmakanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air ludah berperansecara kimiawi dalam proses membasahi dan membuatmakanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludahterdiri atas air (99%) dan enzim amilase. Enzim ini menguraikanpati dalam makanan menjadi gula sederhana(glukosa dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkandengan dikunyah dan dilunakkan di dalam mulut oleh air liurdisebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaanselanjutnya.6Kerongkongan (Esofagus)6Kerongkongan merupakan saluran panjang ( 25 cm) yangtipis sebagai jalan bolus dari mulut menuju ke lambung. Fungsikerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju lambung.Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairanyang dihasilkan oleh kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dindingkerongkongan untuk menjaga agar bolus menjadi basah dan licin.Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melaluikerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulutke lambung melalui kerongkongan disebabkan adanya gerakperistaltik pada otot dinding kerongkongan.Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi ototsecara bergantian pada lapisan otot yang tersusun secara memanjangdan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkonganmenuju lambung dapat diamati pada Gambar 8 berikut.

Gambar 8. Proses gerak bolus secara peristaltik dari kerongkongan menuju lambung

Tahukah Anda mengapa saat menelan makanan, bolus tidakdapat masuk ke dalam saluran pernapasan Simak Gambar 9. dan penjelasan berikut, untuk mendapatkan jawabannya.

Gambar 9.Posisi lidah dan epiglotis selamabernapas (a) dan saat menelan (b)

Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang mulut (atas)terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di kerongkongan,epiglotis yang seperti gelambir mengendur sehingga udara masukke paru-paru. Ketika makan, makanan dikunyah dan ditelan masukke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menujukerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambirdi bagian belakang mulut (uvula) terangkat ke atas dan menutupsaluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan bergerak ke arahtutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuktrakea dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan.

LambungLambung merupakan saluran pencernaan yang berbentukseperti kantung, terletak di bawah sekat rongga badan. lambungterdiri atas tiga bagian sebagai berikut. a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasandengan esofagus.b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badanatau tengah lambung.c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan denganusus halus.

Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapatotot sfinkter kardiak yang secara refleks akan terbuka bilaada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus terdapat ototyang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksiseperti halnya otot-otot kerongkongan. Apabila ototototini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan, meremas, danmencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme).

Gambar 10 .Struktur lambung yang tersusun dari lapisan-lapisan otot

Gerak peremasan seperti ini dikenal sebagai proses pencernaansecara mekanis. Pencernaan ini disebabkan oleh oto-tototdinding lambung. Dinding lambung terdiri atas otot polosyang berbentuk memanjang, melingkar, dan serong. Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu olehgetah lambung. Getah ini dihasilkan oleh kelenjar yang terletakpada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan bagian dalamdinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungidinding lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasibila cidera. Getah lambung ini dapat dihasilkan akibat rangsanganbolus saat masuk ke lambung. Getah lambung mengandungbermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atasair.Getah lambung juga mengandung HCl/asam lambung danenzim-enzim pencernaan seperti renin, pepsinogen, dan lipase.Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.1. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getahlambung, misalnya pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzimini aktif memecah protein dalam bolus menjadi proteosa danpepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.2. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.3. Mengubah kelarutan garam mineral.4. Mengasamkan lambung (pH turun 13), sehingga dapatmembunuh kuman yang ikut masuk ke lambung bersamabolus.5. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambungdan usus dua belas jari.6. Merangsang sekresi getah usus.Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkankasein atau protein susu dari air susu. Lambung dalam suasanaasam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin. Pepsinini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekulmolekulpeptida. Sementara itu, lipase berfungsi mengubahlemak menjadi asam lemak dan gliserol. Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatusfinkter pilorus yang berukuran kecil. Apabila otot-otot iniberkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikitdemi sedikit.6

Produksi Getah LambungProduksi getah lambung dipengaruhioleh jumlah makananyang masuk ke lambung sertaemosi. Bila makanan yang masukke lambung sedikit, produksi HClsedikit pula. Bila makanan yangmasuk ke lambung banyak makaproduksi HCl banyak pula. Padasaat seseorang emosi, dapat terjadijumlah makanan yang masuksedikit tetapi sekresi HCl berlebihan.Hal ini dapat mengakibatkanterjadinya kerusakanselaput lendir lambung, yaitumenimbulkan radang atau ulkus.Jadi, jagalah emosi Anda danmakanlah secara teratur untukmencegah terjadinya radanglambung.4

Usus halusUsus halus merupakan saluran berkelok-kelok yangpanjangnya sekitar 68 meter, lebar 25 mm dengan banyaklipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsimemperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadapproses penyerapan makanan. Lakukan eksperimen berikut untukmengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya 25 cm,b. jejunum (usus kosong), panjangnya 7 m,c. ileum (usus penyerapan), panjangnya 1 m. gambar 9. Stuktur usus halus

Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-molekulpati yang telah dicernakan di mulut dan lambung,molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung,molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain.Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebihsempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itumolekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asamamino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekulgliserol dan asam lemak. Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyakbersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untukmembantu proses pencernaan kimiawi ini.Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalamdinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getahpencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairanempedu, getah pankreas, dan getah usus.6 Usus besarUsus besar atau kolon memiliki panjang 1 meter dan terdiriatas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinumcrassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebutappendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darahputih yang berperan dalam imunitas. Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong kebagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisaini masih mengandung banyak air dan garam mineralyang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineralkemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitukolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besarselama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi prosespembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantubakteri Escherichia coli, yang mampu membentukvitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakanperistaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikitke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum danakhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.6

Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagianrektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik.Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan ototsfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi.Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesaidengan sempurna.6 Rectum dan AnusRectum merupakan bagian terakhir dari sistim perncernaan manusia untuk di bawa keluarmelalui anus. Aspek yang ada disini hanyalah gerakan peristaltik untuk mendorong feses keluar.Pembentukan Garam EmpeduGaram empedu adalah zat yang disekresikan oleh hepar yang berfungsi sebagai Emulsifying atau detergent function yaitu memecah lemak menjadi lebih kecil. Terutama oleh lecithin, membantu penyerapan : fatty acids,monoglycerides, cholesterol, lipid lainnya dan membentuk miceles, mebawa lemak untuk diserap di dinding usushalus.Sel hati mensekresi 6 gram garam empedu, garam empedu ini dihasilkan akibat dari pemecahan kolesterol di hati. Berikut adalah bagandari pemecahan kolesterol hingga menjadi garam empedu. Asam kenokolat dan asam kolat akan berkonjugat dengan taurin atau glisin menjadi garamempeduterkonjugasi. Konjugasi ini menurunkan pK garam empedu sehingga fungsinya sebagai detergenmeningkat. Garam empedu ini dibagi menjadi dua yaitu:1. Garam empedu primer: garam empedu yang membentuk konjugat dengan taurin atau glisin dihati2. Garam empedu sekunder: garam empedu yang telah mengalami dekonjugasi dan dehidroksilasioleh flora bakteriKurang lebih 94% garam empedu diserap oleh usus halusmasuk peredaran darah portalliverdiserap kembali ke hepatocyte disekresikan ulang sebagai empedu. Garam empedu akan mengulangi siklusnya sekitar 17 kali sebelum akhirnya terbuang bersama tinta. Proses ini disebut enterohepatic circulation of bile salts. Sekresi empedu tergantung jumlah garam empedu pada enteroheptic circulation (biasanya 2,5 gram). Semakin tinggu jumlahnya, makin tinggu pulasekresiSekretin meningkatkan sekresi empedu, tetapi yang meningkat adalah sekresi sodium bicarbonate-rich waterysolution oleh sel epitel pada saluran empedu bukan sekresi oleh sel parenkim hati. Kolesterol dikeluarkan daridarah ke empedu 1-2 gram/hari. Dalam keadaan tertentu, dapat terjadi pengendapan kolesterol menjadi cholesterol gallstones.6 Metabolisme pencernaan lemakProses pencernaan lemak di dalam tubuh dimulai di dalam mulut yaitu dikunya, dan dicampur dengan air ludah, dan dicampur dengan enzim lipase lingual yang terdapat di dalam kelenjar air liur. setelah itu lemak masuk ke dalam esofagus dan didalam esofagus lemak tidak mengalami proses pencernaan. Kemudian ke lambung, di dalam lambung dengan bantuan enzim lipase lingual dalam jumlah terbatas memulai proses hidrolisis trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak, dan proses ini terbatas sebab lipase lambung hanya dapat melakukan hidrolisis dalam jumlah terbatas. lalu masuk ke dalam usus halus, di dalam usus halus, bahan empedu dari kontong empedu mengemulsi lemak. anzim lipase yang ebrasal dari pankreas dan dinding usus halus menghidrolisis lemak.7

Gambar 11. Jalur metabolism lemak menjadi energidalam bentuk emulsi menjadi digliserida, monogliserida, gliserol, dan asam lemak. fosfolipida yang berasal dari pankreas juga menghidrolisis fosfolipid menjadi asam lemak dan lisofosfolipida. kolesteo=rolesterase berasal dari pankreas menghidrolisis ester kolesterol. lalu pencernaan masih berlanjur ke dalam usus besar, sedikit lemak dan kolesterol yang terkurung dalam serat makanan, dikeluarkan melalui feses. dan dari usus halus lemak yang telah mengalami proses hidrolisi alan masuk ke dalam proses metabolisme lemak, seperti yang tergambar dalam gambar diatas.Lemak utama dalam makanan dalam darah berbentuk trigliserida, dan fungsi utamanya adalah sebagai cadangan energi. sebagai cadangan energi, tubuh akan menyimpannya dalam bentuk simpanan lemak yang utamanya disimpan dalam sel lemak dalam jaringan lemak tubuh. sel-sel lemak memiliki enzim khusus di permukaannya yaitu lipoprotein lipase (LPL) yang memiliki kemampuan melepaskan trigliserida dan lipoprotein, menghidrolisisnya dan meneruskan hasil hidrolisis ke dalam sel. jika sel membutuhkan energi, enzim lipase dalam sel lemak akan menghidrolisis simpanan trigliserida menjadi gliserol dan asam lemak serta melepaskan ke dalam pembuluh darah. pada sel yang membutuhkan, komponen ini kemudian dibakar dan menghasilkan energi, CO2 dan H2O. pada tahap akhir hidrolisis, setiap pecahan berasal dari lemak mengikat pecahan berasal dari glukosa sebelum akhirnya dioksidasi secara komplit menjadi CO2 dan H2O. Lemak tubuh tidak dapat dihidrolisis secara sempurna tanpa kehadiran karbohidrat. tanpa karbohidrat akan diperoleh hasil antara pambakaran lemak berupa bahan-bahan keton yang dapat menimbulkan ketosis. Karena itu untuk memperlancar hidrolisis lemak tubuh membutuhkan karbohidrat, karena itu, jika mengonsumsi lemak dalam jumlah yang banyak sebaiknya diikuti dengan mengonsumsi karbohidrat dalam jumlah yang banyak juga.7

Enzim yang terdapat pada saluran pencernaan serta fungsinya mulut: enzim ptialin atau amilase akan mengubah amilum menjadi maltosa. lambung: pepsin berfungsi menghiblolisis molekul molekul protein dan mengaktifkan peptida. renin berfungsi mengubah kaseinogen menjadi kasein. lipase berfungsi menghidrolisis trigliserida menjadi asam lemak dan griserol. usus halus: entero kimase berfungsi mengaktifkan tripsinogen yang dihasilkan pangkreas laktase berfungsi mengubah laktosa menjadi glukosa. erepsin atau dipeptidase berfungsi mengubah peptida atau pepton menjadi asam amino. maltase berfungsi mengubah maltosa menjadi glukosa. dicakarase berfungsi mengubah disakarida menjadi mono sakarida. peptidase berfungsi mengubah poli peptida menjadi asam amino. suprase berfungsi mencerna sukrosa menjadi glukosa dan pruktosa. lipase berfungsi mengubah trigliserida menjadi griserol dan asam lemak.6

Kesimpulan Sistim pencernaan sangat penting dalam kelangsungan hidup terutama untuk menghasilkan energi agar manusia dapat beraktivitas sebagaimana mestinya. Dalam sekali sirkulasi, sistim pencernaan dapat memakan waktu satu hari mulai dari makanan yang kita makan sampai akhirnya kita keluarkan sisa-sisa pencernaan tersebut. untuk itu jika terjadi gangguan pada salah satu sistem organ saluran pencernaan tersebut maka akan menimbulkan penyakit. seperti pada skenario 5 Dimana bapak B berusia 56 th. Menderita batu empedu. hal ini disebabkan karna terganggunya metabolisme pencernaan dan Dapat kita ketahui bahwa usia juga turut berperan dalam peningkatan resiko batu empedu. karna semakin tua seseorang maka sistem pencernaannya menurun seiiring dengan bertambah usianya. Daftar Pustaka1. Gyton, Arthur C. Textbook of medical physiology (edisi bahas indonesia, ahli bahasa Irawati,dkk) . EGC : Jakarta; 2007 2. Boom, Fawcett. Buku ajar histologi. Jakarta: EGC; 2003.h.515.6. 3. Faiz O, Moffat D. At a glance anatomy. Jakarta: Erlangga; 2004.h.74. Snell RS. Anatomi klinik untuk mahasiswa kedokteran. Jakarta: EGC; 20065. Mescher AL. Junqueiras basic histology text & atlas. Singapore: McGraw HillMedical 2009.h. 211-56. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC; 2003 hal. 281-2927. Dawn B, Marks, Allan D, dkk. Biokim Kedokteran Dasar. Jakarta: EGC; 2000. Hal 87

2 | Page