Makalah Pbl Sistem Endokrin

17
MAKALAH PBL SISTEM ENDOKRIN DISUSUN OLEH : FAJAR ANNISA 102009092 KELOMPOK : B4 1

Transcript of Makalah Pbl Sistem Endokrin

Page 1: Makalah Pbl Sistem Endokrin

MAKALAH PBL SISTEM ENDOKRIN

DISUSUN OLEH :

FAJAR ANNISA

102009092

KELOMPOK : B4

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN

KRIDA WACANA 2009

1

Page 2: Makalah Pbl Sistem Endokrin

Kata Pengantar

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas anugerah

dan karunia-Nya kami dapat dibimbing untuk menyelesaikan makalah Program Based Learning

ini dengan baik.

Adapun tugas makalah ini berhubungan dengan tugas Program Based Learning Sistem

Endokrin yang telah dipercayakan oleh dr.Wlliam selaku tutor dalam menyelesaikan makalah

ini. Pada makalah ini, kami mengangkat pembahasan mengenai hormone pertumbuhan. Tujuan

makalah adalah ingin mendeskripsikan kepada para pembaca mengenai hormone pertumbuhan.

Tak lupa juga saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu

menyelesaikan makalah saya ini.

Saya menyadari bahwa pembuatan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena

itu saya memohon maaf apabila terdapat kata-kata yang salah dan kurang berkenan bagai para

pembaca. Penulis pun siap menerima segala kritik dan saran yang membangun supaya di

kemudian hari tidak akan terjadi kesalahan yang sama dan untuk memaksimalkan keterampilan

saya dalam pembuatan makalah selanjutnya.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca, khusunya mahasiswa-

mahasiswi Universitas Kristen Krida Wacana.

Jakarta, 2 November 2010

Penulis

2

Page 3: Makalah Pbl Sistem Endokrin

DAFTAR ISI :

KATA PENGANTAR ………………………………………………….2

I. PENDAHULUANI.1 Latar belakang………………………………………………...4

II. PEMBAHASANII.1 Struktur makro-mikro................................................................5II.2 Hormon hipofisis anterior.........................................................6II.3 GH…………...……………………………………………….7II.4 Faktor menstimulasi GH..……………………………………10II.5 Cara kerja GH………………………………………………..10

III. PENUTUP III.1 Kesimpulan ………………………………………………….11

IV. DAFTAR PUSTAKA..............................................................................12

3

Page 4: Makalah Pbl Sistem Endokrin

1. Pendahuluan

1.1. Latar belakang

Kelenjar pituitary atau hipofisis adalah sebuah kelenjar endokrin kecil yang terletak

dirongga bertulang di dasar otak tepat dibawah hipotalamus. Apabila anda menunjuk

satu jari diantara kedua mata anda dan satu lagi diantara kedua telinga anda, titik

imajiner tempat kedua garis tersebut berpotongan adalah lokasi hipofisis anda

hipofisis dihubungkan ke hipotalamus oleh sebuah tangkai kecil, infundibulum, yag

mengandung serat saraf dan pembuluh darah halus. Hipofisis mempunyai dua lobus

berbeda, hipofisis posterior dan hipofisis anterior. Hipofisis anterior secara

embriologis berasal dari pertumbuhan berlebiha otak, terdiri dari jaringan saraf dan

disebut juga neurohipofisis. Hipofisis anterior sebaliknya, terdiri dari jaringan epitel

kelenjar yang secara embriologis berasal dari penonjolan atap mulut. Hipofisis

anterior juga disebut sebagai adenohipofisis. 1-3

4

Page 5: Makalah Pbl Sistem Endokrin

2. ISI

2.1 Struktur makro-mikro hipofisis anterior

STRUKTUR MAKOSKOPIS

Hipofisis pars anterior merupakan bagian yang terbesar (±75%), stromanya terdiri dari

anyaman penyambung sel-sel reticular dengan membentuk sel yang membentuk dinding

sinusoid yang banyak terdapat dalam hipofifis pars anterior. Sel reticulum ini mempunyai

daya fagositosis seperti sel-sel reticulum ditempat lain. Hipofisis pars anterior terdiri dari

kelompok sel yang tidak teratur. Jarang sekali sel ini membentuk bangunan seperti asinus.

5

Page 6: Makalah Pbl Sistem Endokrin

STRUKTUR MIKROSKOPIS

Mengandung 3 jenis sel : asidofil, basofil dan kromofob.

- Sel asidofil

Berbentuk bulat, bersitoplasma eusinofilik, granular

Sommatotroph : mensekresi growth hormone

Mammotroph : mensekresi prolaktin

- Sel basofil

Berukuran lebih besar dari sel asidofil, bersitoplasma basofilik gelap.

Tyrotroph : mensekresi thyroid stimulating hormone

Corticotroph : mensekresi kortikotropin (ACTH)

Gonadotroph : mensekresi FSH dan LH

- Sel kromofob

Bersitoplasma pucat atau jernih, terdiri atas :

Sel induk (stem cell)

Sel kromofil yang mengalami degranulasi

Sel folikular : berfungsi suportif dan fagositik. 4,5

2.2. Hormone yang dihasilkan hi[pofisis anterior

Hipofisis anterior menghasilkan beberapa hormone yang kemudian dikeluarkannya

kedalam darah hormonnya yaitu :

1. Hormone pertumbuhan (growth hormone, somatotropin)

Hormone utama yang bertanggung jawab mengatur pertumbuhan tubuh secara

keseluruhan dan juga penting dalam metabolism perantara.

2. Thyroid-stimulating hormone (TSH, tirotropin)

Yaitu untuk merangsang sekresi hormone tiroid dan pertumbuhan kelenjar tiroid.

6

Page 7: Makalah Pbl Sistem Endokrin

3. Hormone adrenokortikotropik (adrenocorticotropic hormone, ACTH)Memiliki fungsi merangsang sekresi kortisol oleh korteks adrenal dan meningkatkan

pertumbuhan korteks adrenal.

4. Follicle stimulating hormone (FSH)

Memiliki fungsi berbda pada pria dan wanita. Pada wanita hormone ini m,erangsang

pertumbuhan dan perkembangan folikel ovarium, tempat berkembangnya ovum atau

telur. FSH mendorong pria dan wanita. Pada wanita, LH bertanggung jawab untuk

ovulasi, luteinisasi (yaitu pembentukan sekresi hormone esterogen oleh ovarium. Pada

pria, FSH diperlukan untuk produksi sperma.

5. Luteinizing hormone (LH)

Memiliki fungsi yang berbeda pada korpus luteum pascaovulasi yang menghasilkan

hormone di ovarium), dan pengaturan sekresi hormone seks wanita, estrogen dan

progesterone, oleh ovarium. Pada pria, hormone ini merangsang sel intersitium leydig

di testis untuk mengeluarkan hormone seks pria, testosterone, sehingga hormone ini

juga diberi nama intesitial cell stimulating hormone (ICSH).

6. Prolaktin (PRL)

Fungsinya untuk meningkatkan perkembangan payudara dan pembentukan susu pada

wanita. Fungsinya pada pria tidak diketahui walaupun bukti-bukti menunjukkan

bahwa hormone ini mungkin menginduksi pembentukan reseptor LH testis.

Karena mereka masing-masing mengatur sekresi kelenjar endokrin spesifik,

TSH,LH,ACTH, dan FSHadalah hormone-hormon tropic. Secara lebih spesifik, FSH dan

LH disebut sebagai gonadotropin, karena keduanya mengontrol sekresi hormone seks oleh

gonad (ovarium dan testis). Karena hormone pertumbuhan menggunakan efek perangsang

pertumbuhannya secara tidak langsung dengan merangsang pengeluaran hormone-hormon

hati hormone ini juga kadang digolongkan sebagai hormone tropic. 2

2.3. Growth hormone

hormone pertumbuhan adalah hormone yang paling banyak disintesis oleh hipofisis

anterior, bahkan pada orang dewasa yang pertumbuhannya sudah berhenti. Sekresi

hormone pertumbuhan yang terus tinggi diluar masa pertumnuhan ini mengisyaratkan

7

Page 8: Makalah Pbl Sistem Endokrin

bahwa hormone ini memiliki pengaruh penting selain pengaruhnya pada pertumbuhan.

Pertumbuhan tulang panjang yang menyebabkan penambahan tinggi tubuh adalah efek

paling dramatis dari hormone pertumbuhan. Tulang adalah jaringan hidup. Sebuah tulang

panjang pada dasarnya terdiri dari batang silindris yang relative uniform yaitu diafisis dan

epifisis, yaitu benjolan persendian di kedua ujungnya. Pada tulang yang sedang tumbuh,

diafisis terpisah dari epifiasis di kedua ujungnya oleh sebuah lapisan tyulang rawan yang

dikenal sebagai lempeng epifisis. Tlang bertambah panjang akibat proliferasi sel tulang

rawan di lempeng epifisis. Selama pertumbuhan, dihasilkan sel sel tulang rawan baru

melalui pembelahan sel di batas luar lempeng yang berdekatan dengan epifisis. Saat

kondrosit baru sedang dibentuk dibatas epifisis, sel-sel tulang rawan lama kearah batas

diafisis membesar. Kombinasi proliferasi sel tulang rawan baru dengan hipertrofi

kondrosit matang menyebabkan lempeng epifisis mengalami peningkatan ketebalan

(lebar) tulang iuntuk sementara. Penebalan lempeng tulang ini menyebabkan epifisis

terdorong menjauhi diafisis. Matriks yang mengelilingi kartilago tua yang hipertrofi

dengan segera mengalami kalsifikasi. Karena tulang rawan tidak memiliki jsringsn kspiler

sendiri, kelangsungan hidup sel-sel tulang rawan bergantung pada difusi nutrient dan

O2melalui ground substance, suatu proses yang dihambat oleh adanya endapan garam-

garam kalsium. Akibatnya sel-sel tulang rawan tua yang terletak di diafisis mengalami

kekurangan nutrient dan mati. Dengan osteoklas membersihkan kondrosit yang mati dan

matrriks terkalsifikasi yang mengelilinginya. Daerah ini kemudia di invasi oleh osteoblas

yang berkerumun keatas dari diafisis, sambil menarik jaringan kapiler bersama mereka.

Penghuni baru ini meletakkan tulang disekitar bekas sisa-sisa tulang rawan yang terpisah

sampai bagian tulang rawan disisi diafisis lempeng seluruhnya diganti oleh tulang.

Apabila proses osifikasi ini selesai, tulang disisi diafisis telah bertambah panjangnya, dan

lempeng epifisis telah kembali ke ktebalannya semula.1

Hormone pertumbuhan meningkatkan pertumbuhan tulang baik tebal maupun panjangnya.

Hormone ini merangsang proliferasi tulang rawan epifisis, sehingga menyediakan lebih

banyak ruang untuk membentuk tulang serta juga merangsang aktivitas osteoblas.

Hormone pertumbuhan dapat meningkatkan pemanjangantulang panjang selama lempeng

epifisis tetap beru[pa tulang rawan atau terbuka. Pada akhir masa remaja, dibawah

pengaruh hormone-hormon seks, lempeng ini mengalami penutupan sehingga tulang tidak

8

Page 9: Makalah Pbl Sistem Endokrin

dapat lagi bertambah panjang walaupun terdapat hormone pertumbuhan. Hormone

pertumbuhan juga memiliki efek pada metabolism karbohidrat dan metabolism protein.

Efek pada metabolism karbohidrat yaitu : mengurangi pemakaian glukosa untuk mendapat

energy, menaikkan pengendapan glikogen dalam sel, mengurangi ambilan glukosa oleh

sel, menaikkan sekresi insulin dan penurunan sensitivitas terhadap insulin. Efek pada

metabolism protein yaitu : menaikkan hamper semua ambilan asam amino dan sintesis

protein oleh sel, pada saat yang sama GH mengurangi pemecahan protein.

Terdapat sejumlah factor yang mempengaruhi sekresi hormone pertumbuhan yang

berinteraksi atau mengalahkan system control umpan balik negative dasar tersebut.

Sekresi hormone pertumbuhan meningkatkan irama diurnalyang jelas. Selama siang hari,

kadar hormone pertumbuhan cenderung rendah dan relative konstan. Namun sektar satu

jam setelah tidur lelap, sekresi hormone pertumbuhan sangat meningkat sampai lima kali

lipat dibandingkan kadarnya pada siang hari, dan kemudian cepat menurun pada beberapa

jam kemudian. Pada irama diurnal sekresi hormone pertumbuhan ini terdapat letupan-

letupan sekresi yang timbul sebagai respon terhadap olahraga, stress, dan hipoglikemia

(penurunan glukosa darah), stimulus utama untuk meningkatkan sekresi. Pengeluaran

hormone pertumbuhan juga dirangsang oleh penurunan kadar asam lemak darah.

Dalam kasus yang kita bahas, menunjukkan adanya kelebihan pada hormone

pertumbuhan. Hipersekresi hormone pertumbuhan paling sering disebabkan oleh tumor

sel-sel penghasil hormone pertumbuhan di hipofisis anterior. Gejala yang timbul

tergantung pada usia individu saat sekresi abnormal tersebut dimulai. Apabila produksi

berlebihan hormone dimulai pada masa kanak-kanak, sebelum lempeng epifisis tertutup,

manifestasi utama gangguan adalah pertambahan tinggi yang mencolok tyanpa gangguan

proporsi tubuh. Keadaan tersebut dikenal sebagai gigantisme. Apabila tidak diobati

dengan mengangkat tumor atau pemberian obat yang menghambat efek hormone

pertumbuhan, individu tersebut dapat mencapai tiunggi lebih dari 2 meter. Semua jaringan

lunak itu tumbuh sehingga proporsi tubuh masih normal. Jika hipersekresi hormone

pertumbuhan terjdi setelah masa remaja lewat, setelah lempeng epifisis menutup,

pertambahan tinggi lebih lanjut tidak terjadi. Namun, dibawah pengaruh hormone

9

Page 10: Makalah Pbl Sistem Endokrin

pertumbuhan yang berlebihan, tulang menjadi lebih tebal dan jaringan lunak, terutama

jaringan ikat dan kulit, berproliferasi, pola pertumbuhan yang tidak seimbahng

menimbulkan cacat yang disebut akromegali. Gigantisme dan akromegali dapat disertai

oleh gangguan pengelihatan. 3

2.4. Factor yang menstimulasi growth hormone

GHRH (growth hormone-releasing hormone)

Makanan beprotein tinggi asam amino darah tinggi untuk sintesa protein

Penurunan kadar asam lemak darah untuk mempertahankan kadar asam

lemak darah yg relative konstan

Tidur lelap

Olah raga

Stress

Penurunah glukosa darah. 1

2.5. Cara kerja GH dalam jaringan

Efek hormone pertumbuhan pada tulang

Menaikkan timbunan protein oleh sel kondrositik dan sel osteogenik

Menaikkan kecepatan reproduksi sel tersebut

Efek khusus mengubah sel kondrosit menjadi sel osteogenik

menyebabkan timbunan khusu tulang yg baru

Efek mendorong pertumbuhan jaringan lunak melalui menaikkan jumlah

sel dengan merangsang pembelahan sel dan menaikkan ukuran sel

dengan mendorong sintesis protein, komponen utama structural pada

sel.1,2

10

Page 11: Makalah Pbl Sistem Endokrin

3. Penutup

3.1.Kesimpulan

Pertumbuhan tinggi seseorang bergantung pada hormone pertumbuhannya (growth

hormone). Growth hormone dihasikan oleh hipofisis anterior. Growth hormone sangat

menentukan pertumbuhan tinggi. Dapat terjadi kelainan pada growth hormone, misalnya

hipersekresi growth hormone. Bila hipersekresi growth hormone terjadi pada saat lempeng

epifisis masih terbuka (masih dalam usian remaja), maka yg terjadi adalah gigantisme, dan

bila hipersekresi hormone terjadi pada saat lempeng epifisis telah menutup (pada usia

dewasa) maka akan menyebabkan akromegali.

3.2.

11

Page 12: Makalah Pbl Sistem Endokrin

DAFTAR PUSTAKA

1. Sherwood Lauralee. Fisiologi Manusia.prinsip endokrinologi, edisi ke-2. 2001; JAKARTA: EGC.

2. Guyton, Arthur C. Fisiologi Kedokteran edisi 11. 2007; Jakarta: EGC.

3. Ganong. W.F, editor widjajakusumah D.H.M. buku ajar fisiologi kedokteran edisi bahasa

Indonesia. 2001; Jakarta: EGC.

4. Tambajong, J. atlas berwarna histology. Edisi 1. 2007; Bandung: PT-binarupa aksara.

5. Junqueira, LC, Carneiro J. histology dasar teks dan atlas, edisi ke-10. 2007; Jakarta: EGC.

12