Makalah PBL Blok 15 - Henry

24
Problem Based Learning Skabies Henry Sangapta Christian 10.2008.202 Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Tahun 2011 [email protected] A. Pendahuluan Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinonim dari penyakit ini adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo. Penyakit skabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal sarcoptes scabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum, membentuk kanalikuli atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6 sampai 1,2 centimeter. Akibatnya, penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang panas dan edema yang disebabkan oleh garukan. Kutu betina dan jantan berbeda. Kutu betina panjangnya 0,3 sampai 0,4 milimeter dengan empat pasang kaki, dua pasang di depan dengan ujung alat penghisap dan sisanya di belakang berupa alat tajam. Sedangkan untuk kutu jantan, memiliki ukuran 1

description

edu

Transcript of Makalah PBL Blok 15 - Henry

Page 1: Makalah PBL Blok 15 - Henry

Problem Based Learning

Skabies

Henry Sangapta Christian

10.2008.202

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Tahun [email protected]

A. Pendahuluan

Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestisasi dan

sensitisasi terhadap sarcoptes scabiei varian hominis dan produknya. Sinonim

dari penyakit ini adalah kudis, the itch, gudig, budukan, dan gatal agogo.

Penyakit skabies ini merupakan penyakit menular oleh kutu tuma gatal

sarcoptes scabei tersebut, kutu tersebut memasuki kulit stratum korneum,

membentuk kanalikuli atau terowongan lurus atau berkelok sepanjang 0,6

sampai 1,2 centimeter. Akibatnya, penyakit ini menimbulkan rasa gatal yang

panas dan edema yang disebabkan oleh garukan. Kutu betina dan jantan

berbeda. Kutu betina panjangnya 0,3 sampai 0,4 milimeter dengan empat

pasang kaki, dua pasang di depan dengan ujung alat penghisap dan sisanya di

belakang berupa alat tajam. Sedangkan untuk kutu jantan, memiliki ukuran

setengah dari betinanya. Dia akan mati setelah kawin. Bila kutu itu membuat

terowongan dalam kulit, tak pernah membuat jalur yang bercabang. Faktor

penunjang penyakit ini antara lain social ekonomi rendah, hygiene buruk,

sering berganti pasangan seksual, kesalahan diagnosis, dan perkembangan

demografis serta ekologik. Penularan penyakit skabies ini dapat terjadi secara

langsung maupun tidak langsung, karenanya tak heran jika penyakit gudik

(skabies) dapat dijumpai di sebuah keluarga, di kelas sekolah, di asrama, di

pesantren. Penularannya dapat melalui kontak langsung dan tidak langsung

seperti melalui pakaian, handuk, sprei, bantal, selimut, sofa.1

1

Page 2: Makalah PBL Blok 15 - Henry

B. Pembahasan

1. Pemeriksaan

Pemeriksaan terhadap pasien untuk mengetahui apakah

seseorang tersebut menderita skabies dilakukan dengan berbagai cara.

Diantaranya dengan anamnesis atau tanya jawab antara pasien dengan

dokter, dilanjutkan dengan pemeriksaan fisik oleh dokter, dan bila

diperlukan dapat dilakukan pemeriksaan penunjang berupa uji

laboratorium untuk memberikan kepastian akan diagnosis dari keluhan

pasien tersebut.

a. Anamnesis

Anamnesis pada pasien dilakukan dengan wawancara

langsung pada pasien yang umumnya disebut auto-anamnesis,

namun jika pasien tersebut berhalangan untuk memberikan

informasi yang dibutuhkan maka anamnesis dapat dilakukan

pada orang tua, kerabat atau pun orang terdekat dengan pasien

yang mengetahui mengenai riwayat kesehatan pasien.

Pemeriksaan ini disebut allo-anamnesis.

Dalam anamnesis umum didapatkan data pribadi pasien.

Diantaranya nama, usia, jenis kelamin, alamat tinggal,

pekerjaan, agama, dan sebagainya.

Melalui anamnesis lebih lanjut dapat diperoleh keterangan

dari pasien bahwa ia mengalami keluhan gatal-gatal pada sela-

sela jari tangan. Anak tersebut tinggal di panti asuhan, dan

terdapat 2 orang teman sekamarnya yang mengeluhkan hal yang

sama dengan pasien.

b. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik pada pasien meliputi inspeksi pada

tempat yang dikeluhkan gatal oleh pasien. Pada pemeriksaan

fisik kulit ini bisa didapatkan tipe warna kulit, kelembaban

kulit, suhu kulit, tekstur kulit, dan lesi kulit dari pasien. Hal ini

penting untuk mengetahui keadaan kulit dari pasien. Melalui

pemeriksaan inspeksi dan palpasi pada pasien dapat ditemukan

papula dan vesikel kecil di daerah sela jari tangan dan lipat

bokong.

2

Page 3: Makalah PBL Blok 15 - Henry

c. Pemeriksaan Penunjang

Uji KOH

Uji KOH kerokan kulit (yang diambil di bagian yang

ada terowongan) diletakkan diatas kaca benda (object glass)

dan ditetesi larutan kalium hidroksida KOH 10% kemudian

panasi sebentar, ditutup kaca tertutup dan akhirnya lihat

dibawah mikroskop. Pemberian KOH 10% digunakan untuk

melarutkan kerokan kulit sisa-sisa jaringan sehingga yang

terlihat setelah dipanaskan nantinya tinggal tungau dewasa

atau telurnya yang tidak larut oleh KOH. Jika kerokan kulit

tidak dihilangkan akan sulit membedakannya dengan tungau

skabies yang bentuknya hampir mirip.

Uji tinta

Terowongan juga dapat dilihat jelas jika permukaan

kulit ditetsi dengan tinta hitam dan sedikit ditekan sehingga

cairan tinta masuk ke dalam terowongan. Setelah sisa tinta

pada permukaan kulit dicuci, akan terlihat liku-liku

terowongan yang berwarna kehitaman.2

2. Diagnosis dan Gambaran Klinik

Diagnosis skabies ditegakkan atas dasar:

Adanya terowongan yang sedikit meninggi, berbentuk garis lurus

atau berkelok-kelok, panjangnya beberapa mili meter sampai

1cm, dan pada ujungnya tampak vesikel, papula, atau pustula.

Tempat predileksi yang khas adalah sela jari,pergelangan tangan

bagian volar, siku, ;ipat ketiak nbagian depan, aerola mammae,

sekitar umbilikus, abdomen bagian bawah, genitalia eksterna

pria. Pada orang dewasa jarang terdapat di muka dan kepala,

kecuali pada penderita imunosupresif, sedangkan pada bayi, lesi

dapat terjadi diseluruh permukaan kulit.

3

Page 4: Makalah PBL Blok 15 - Henry

Penyembuhan cepat setelah pemberian obat antiskabies topikal

yang efektif.

Adanya gatal hebat pada malam hari. Bila lebih dari satu anggota

keluarga menderita gatal, harus dicurigai adanya skabies. Gatal

pada malam hari disebabkan oleh temperatur tubuh menjadi lebih

tinggi sehingga aktivitas kutu meningkat.

Gbr 1. Tempat predileksi skabies.3

Diagnosis pasti baru dapat ditegakkan bila ditemukan kutu dewasa,

telur, larva, atau skibalanya dari dalam terowongan. Cara

mendapatkannya adalah dengan membuka terowongan dan mengambil

parasit dengan menggunakan pisau bedah atau jarum steril. Kutu betina

akan tampak sebagai bintik kecil gelap atau keabuan di bawah

vesikula. Di bawah mikroskop dapat terlihat bintik mengkilat dengan

pinggiran hitam. Cara lain ialah dengan meneteskan minyak immersi

pada lesi, dan epidermis di atasnya dikerok secara perlahan-lahan.

Tangan dan pergelangan tangan merupakan tempat terbanyak

ditemukan kutu, kemudian berturut-turut siku, genital pantat dan

akhirnya aksila.

Terdapat beberapa bentuk skabies atipik yang jarang ditemukan

dan sulit dikenal, sehingga dapat menimbulkan kesalahan diagnosis.

Beberapa bentuk tersebut antara lain:

Skabies pada orang bersih (skabies of cultivated).

4

Page 5: Makalah PBL Blok 15 - Henry

Bentuk ini ditandai dengan lesi berupa papul dan terowongan

yang sedikit jumlahnya sehingga sangat sukar ditemukan.

Skabies incognito.

Bentuk ini timbul pada skabies yang diobati dengan

kortikosteroid sehingga gejala dan tanda klinis membaik, tetapi

tungau tetap ada dan penularan masih bisa terjadi. Skabies

incognito sering juga menunjukkan gejala klinis yang tidak biasa,

distribusi atipik, lesi luas dan mirip penyakit lain.

Skabies nodular

Pada bentuk ini lesi berupa nodus coklat kemerahan yang gatal.

Nodus biasanya terdapat didaerah tertutup, terutama pada genitalia

laki-laki, inguinal dan aksila. Nodus ini timbul sebagai reaksi

hipersensetivitas terhadap tungau skabies. Pada nodus yang

berumur lebih dari satu bulan tungau jarang ditemukan. Nodus

mungkin dapat menetap selama beberapa bulan sampai satu tahun

meskipun telah diberi pengobatan anti skabies dan kortikosteroid.

Skabies yang ditularkan melalui hewan.

Di Amerika, sumber utama skabies adalah anjing. Kelainan ini

berbeda dengan skabies manusia yaitu tidak terdapat terowongan,

tidak menyerang sela jari dan genitalia eksterna. Lesi biasanya

terdapat pada daerah dimana orang sering kontak/memeluk

binatang kesayangannya yaitu paha, perut, dada dan lengan. Masa

inkubasi lebih pendek dan transmisi lebih mudah. Kelainan ini

bersifat sementara (4 – 8 minggu) dan dapat sembuh sendiri karena

S. scabiei var. binatang tidak dapat melanjutkan siklus hidupnya

pada manusia.

5

Page 6: Makalah PBL Blok 15 - Henry

Skabies Norwegia.

Skabies Norwegia atau skabies krustosa ditandai oleh lesi yang

luas dengan krusta, skuama generalisata dan hyperkeratosis yang

tebal. Tempat predileksi biasanya kulit kepala yang berambut,

telinga bokong, siku, lutut, telapak tangan dan kaki yang dapat

disertai distrofi kuku. Berbeda dengan skabies biasa, rasa gatal

pada penderita skabies Norwegia tidak menonjol tetapi bentuk ini

sangat menular karena jumlah tungau yang menginfestasi sangat

banyak (ribuan). Skabies Norwegia terjadi akibat defisiensi

imunologik sehingga sistem imun tubuh gagal membatasi

proliferasi tungau dapat berkembangbiak dengan mudah.

Skabies pada bayi dan anak.

Lesi skabies pada anak dapat mengenai seluruh tubuh,

termasuk seluruh kepala, leher, telapak tangan, telapak kaki, dan

sering terjadi infeksi sekunder berupa impetigo, ektima sehingga

terowongan jarang ditemukan. Pada bayi, lesi di muka.

Skabies terbaring di tempat tidur .

Penderita penyakit kronis dan orang tua yang terpaksa harus

tinggal di tempat tidur dapat menderita skabies yang lesinya

terbatas.

Cara penularan :

Penularan penyakit skabies ini dapat terjadi secara langsung

maupun tidak langsung, karenanya tak heran jika penyakit gudik

(skabies) dapat dijumpai di sebuah keluarga, di kelas sekolah, di

asrama, di pesantren. Adapun cara penularannya adalah sebagai berikut

:

Kontak langsung (kulit dengan kulit), misalnya berjabat tangan,

tidur bersama, dan hubungan seks.

6

Page 7: Makalah PBL Blok 15 - Henry

Kontak tak langsung (melalui benda), misalnya pakaian,

handuk, sprei, bantal, dll. Penularan biasanya oleh sarcoptes

betina yang telah dibuahi atau dalam bentuk larva. Dikenal juga

dengan Sarcoptes scabei varian animals yang kadang- kadang

dapat menulari manusia, terutama pada orang yang memelihara

hewan seperti anjing. Penyakit ini sangat erat kaitannya dengan

kebersihan perseorangan dan lingkungan, atau apabila banyak

orang yang tinggal secara bersama-sama di satu tempat yang

relatif sempit. Apabila tingkat kesadaran yang dimiliki oleh

banyak kalangan masyarakat masih cukup rendah, derajat

keterlibatan penduduk dalam melayani kebutuhan akan

kesehatan yang masih kurang, kurangnya pemantauan

kesehatan oleh pemerintah, faktor lingkungan terutama masalah

penyediaan air bersih, serta kegagalan pelaksanaan program

kesehatan yang masih sering kita jumpai, akan menambah

panjang permasalahan kesehatan lingkungan yang telah ada.

Penularan skabies terjadi ketika orang-orang tidur bersama di

satu tempat tidur yang sama di lingkungan rumah tangga,

sekolah-sekolah yang menyediakan fasilitas asrama dan

pemondokan, serta fasiltas-fasilitas kesehatan yang dipakai

oleh masyarakat luas. Di Jerman terjadi peningkatan insidensi

sebagai akibat kontak langsung maupun tak langsung seperti

tidur bersama. Faktor lainnya fasilitas umum yang dipakai

secara bersama-sama di lingkungan padat penduduk. Di

beberapa sekolah didapatkan kasus pruritus selama beberapa

bulan yang sebagian dari mereka telah mendapatkan

pengobatan skabisid.1,3

3. Diagnosis Banding

Dermatitis Kontak

Dermatitis Kontak ialah suatu bentuk dermatitis eksogen yang

disebabkan oleh bahan atau substansi yang menempel pada kulit.

Dermatitis kontak menempati tempat kedua sebagai faktor

7

Page 8: Makalah PBL Blok 15 - Henry

tersering ketidakmampuan kerja (occupational disability). Dikenal

dua macam dermatitis kontak yaitu dermatitis kontak iritan dan

dermatitis kontak alergik.

Dermatitis Iritan disebabkan oleh bahan yang bersifat iritan,

yang mempunyai efek merusak langsung ke kulit setelah terpapar

bahan tersebut, misalnya asam, alkali, atau deterjen, bahan pelarut,

minyak pelumas, dan serbuk kayu. Kelainan kulit yang terjadi juga

dipengaruhi lama kontak, kekerapan, adanya oklusi yang

menyebabkan kulit lebih permeabel, demikian pula gesekan dan

trauma fisis. Selain itu dermatitis kontak iritan juga dipengaruhi

faktor individu, usia, ras, penyakit kulit yang pernah atau sedang

dialami. Jumlah penderita dermatitis kontak iritan cukup banyak,

karena dapat diderita oleh semua orang.

Kelainan timbul akibat kerusakan sel yang disebabkan oleh

bahan iritan melalui kerja kimiawi maupun fisik. Bahan iritan

merusak lapisan tanduk, denaturasi keratin, menyingkirkan lemak

lapisan tanduk, dan mengubah daya ikat air kulit. Keadaan ini akan

merusak sel epidermis. Terdapat dua jenis bahan iritan, yaitu iritan

kuat dan iritan lemah. Iritan kuat akan menimbulkan kelainan kulit

pada pajanan pertama pada hampir semua orang, sedang iritan

lemah hanya pada mereka yang rawan atau mengalami kontak

berulang-ulang.

Dermatitis Alergik merupakan suatu dermatitis yang timbul

setelah kontak dengan allergen melalui proses sensitisasi. Jumlah

penderitanya lebih sedikit dibandingkan dermatitis iritan karena

hanya mengenai orang yang keadaan kulitnya sangat peka

(hipersensitif).

Penderita umumnya mengeluh gatal. Pada keadaan akut,

kelainan kulit dapat berupa bercak eritema berbatas jelas,

kemudian diikuti edema, papulovesikel, vesikel, atau bula. Vesikel

atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan eksudasi. Pada yang

kronis terlihat kulit kering, berskuama, papul, likenifikasi dan

mungkin juga fisur, batasnya tidak jelas. Kelainan ini sulit

dibedakan dengan dermatitis kontak iritan.

8

Page 9: Makalah PBL Blok 15 - Henry

Pedikulosis Korporis

Penyakit ini biasanya menyerang orang dewasa terutama pada

orang dengan hygiene yang buruk, misalnya penggembala,

disebabkan mereka jarang mandi atau jarang mengganti dan

mencuci pakaian. Penyakit ini sering disebut penyakit vagabond.

Hal ini disebabkan kutu tidak melekat pada kulit, tetapi pada serat

kapas di sela-sela lipatan pakaian dan hanya transien ke kulit untuk

menghisap darah. Umumnya pada penderita pedikulosis korporis

ditemukan kelainan berupa bekas-bekas garukan yang lebih

intensif. Kadang-kadang timbul infeksi sekunder dengan

pembesaran kelenjar getah bening regional.

Prurigo

Prurigo ialah erupsi popular kronik dan rekurens. Terdapat

berbagai macam prurigo, yang sering terlihat ialah prurigo Hebra.

Prurigo Hebra ialah penyakit kulit kronik dimulai sejak bayi atau

anak. Kelainan kulit terdiri atas papul-papul miliar berbentuk

kubah sangat gatal, lebih mudah diraba daripada dilihat, terutama

di daerah ekstremitas bagian ekstensor. Sering pula terjadi infeksi

sekunder jika telah kronik tampak kulit yang sakit lebih gelap

kecoklatan dan berlikenifikasi. Tempat predileksi di ekstremitas

bagian ekstensor dan simetrik, dapat meluas ke bokong dan perut,

muka dapat pula terkena. Biasanya bagian distal lengan dan

tungkai lebih parah dibandingkan bagian proksimal. Demikian pula

umumnya tungkai lebih parah daripada lengan. Kelenjar getah

bening regional biasanya membesar, meskipun tidak disertai

infeksi, tidak nyeri, tidak bersupurasi, pada perabaan teraba lebih

lunak. Pembesaran tersebut disebut bubo prurigo. Keadaan umum

penderita biasanya pemurung atau pemarah akibat kurang tidur,

kadang-kadang nafsu makan berkurang sehingga timbul anemia

dan malnutrisi.

Prurigo kronik multiformis Lutz memiliki kelainan kulit berupa

papul prurigo, disertai likenifikasi dan esematisasi. Di samping itu

penderita juga mengalami pembesaran kelenjar getah bening

(limfadenitis dermatopatik) dan eosinofilia.

9

Page 10: Makalah PBL Blok 15 - Henry

Strofulus atau biasanya dikenal sebagai urtikaria papular, liken

urtikatus dan strofulus pruriginosis, sering dijumpai pada bayi dan

anak-anak. Papul-papul kecil gatal tersebar di lengan dan tungkai,

terutama mengenai bagian ekstensor. Lesi mula-mula berupa

urticated papules yang kecil, akibat garukan menjadi ekskoriasi

dan mengalami infeksi sekunder atau likenifikasi. Lesi-lesi muncul

kembali dalam kelompok pada malam hari. Lesi tersebut dapat

bertahan sampai 12 hari. Biasanya tidak disertai pembesaran

kelenjar getah bening maupun gejala konstitusi.

Strofulus, prurigo kronik multiformis Lutz, dan prurigo hebra

termasuk dalam kelompok dermatosis pruriginosa.

Pada prurigo simpleks tampak prurigo papul dalam berbagai

macam tingkat perkembangan dan ditemukan pada orang dengan

usia pertengahan. Tempat yang sering terkena ialah badan dan

bagian ekstensor ekstremitas. Muka dan bagian kepala yang

berambut juga dapat terkena tersendiri atau bersama-sama dengan

tempat lainnya. Lesi biasanya muncul dalam kelompok-kelompok,

sehingga papul-papul, vesikel-vesikel, dan jaringan-jaringan parut

sebagai tingkat perkembangan penyakit terakhir dapat terlihat pada

saat yang bersamaan.

Prurigo nodularis merupakan penyakit kronik pada orang

dewasa, terutama wanita. Lesinya dapat berupa nodus, dapat

tunggal atau multiple, mengenai ekstremitas, terutama pada

permukaan anterior paha dan tungkai bawah. Lesi sebesar kacang

polong atau lebih besar, keras, dan berwarna merah atau

kecoklatan. Bila perkembangannya sudah lengkap, maka lesi

tersebut akan berubah menjadi verukosa atau mengalami fisurasi.1

4. Etiologi

Sarcoptes scabiei termasuk filum Arthopoda , kelas Arachnida,

ordo Ackarina, superfamili Sarcoptes. Pada manusia disebut Sarcoptes

scabiei var. hominis. Kecuali itu terdapat S. scabiei yang lainnya pada

kambing dan babi. Secara morfologik merupakan tungau kecil,

10

Page 11: Makalah PBL Blok 15 - Henry

berbentuk oval, punggungnya cembung dan bagian perutnya rata.

Tungau ini transient, berwarna putih kotor, dan tidak bermata.

Ukurannya yang betina berkisar antara 330 – 450 mikron x 250 – 350

mikron, sedangkan yang jantan lebih kecil, yakni 200 – 240 mikron x

150 – 200 mikron. Bentuk dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang

kaki di depan sebagai alat alat untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua

pada betina berakhir dengan rambut, sedangkan pada yang jantan

pasangan kaki ketiga berakhir dengan rambut dan keempat berakhir

dengan alat perekat. Siklus hidup tungau ini sebagai berikut. Setelah

kopulasi (perkawinan) yang terjadi di atas kulit, yang jantan akan mati,

kadang-kadang masih dapat hidup dalam terowongan yang digali oleh

yang betina. Tungau betina yang telah dibuahi menggali terowongan

dalam stratum korneum, dengan kecepatan 2 -3 milimeter sehari dan

sambil meletakkan telurnya 2 atau 4 butir sehari sampai mencapai

jumlah 40 atau 50 . Bentuk betina yang telah dibuahi ini dapat hidup

sebulan lamanya. Telurnya akan menetas, biasanya dalam waktu 3-5

hari, dan menjadi larva yang mempunyai 3 pasang kaki. Larva ini

dapat tinggal dalam terowongan, tetapi dapat juga keluar. Setelah 2 -3

hari larva akan menjadi nimfa yang mempunyai 2 bentuk, jantan dan

betina, dengan 4 pasang kaki. Seluruh siklus hidupnya mulai dari telur

sampai bentuk dewasa memerlukan waktu antara 8 – 12 hari. Telur

menetas menjadi larva dalam waktu 3 – 4 hari, kemudian larva

meninggalkan terowongan dan masuk ke dalam folikel rambut.

Selanjutnya larva berubah menjadi nimfa yang akan menjadi parasit

dewasa. Tungau betina akan mati setelah meninggalkan telur,

sedangkan tungau jantan mati setelah kopulasi. Sarcoptes scabiei

betina dapat hidup diluar pada suhu kamar selama lebih kurang 7 – 14

hari. Yang diserang adalah bagian kulit yang tipis dan lembab,

contohnya lipatan kulit pada orang dewasa. Pada bayi, karena seluruh

kulitnya masih tipis, maka seluruh badan dapat terserang.1, 3, 4

11

Page 12: Makalah PBL Blok 15 - Henry

5. Epidemiologi

Skabies merupakan penyakit endemik pada banyak masyarakat.

Penyakit ini dapat mengenai semua ras dan golongan di seluruh dunia.

Penyakit ini banyak dijumpai pada anak dan orang dewasa muda,

tetapi dapat mengenai semua umur. Insidens sama pada pria dan

wanita. Insidens skabies di negara berkembang menunjukkan siklus

fluktuasi yang sampai saat ini belum dapat dijelaskan. Interval antara

akhir dari suatu epidemi dan permulaan epidemi berikutnya kurang

lebih 10-15 tahun. Beberapa faktor yang dapat membantu

penyebarannya adalah kemiskinan, higiene yang jelek, seksual

promiskuitas, diagnosis yang salah, demografi, ekologi dan derajat

sensitasi individual. Insidensnya di Indonesia masih cukup tinggi,

terendah di Sulawesi Utara dan tinggi di Jawa Barat. Dalam penelitian

skabies di Rumah Sakit Dr. Soetomo Surabaya ditemukan insidens

penderita skabies selama 1982-1984 adalah 2,7%. Sementara itu di

RSU Dadi Ujung Pandang didapatkan insidens skabies 0,67% (1987-

1988).3

6. Patofisiologi

Kelainan kulit dapat disebabkan tidak hanya oleh tungau

skabies, tetapi juga oleh penderita sendiri akibat garukan. Dan karena

bersalaman atau bergandengan sehingga terjadi kontak kulit yang kuat,

menyebabkan kulit timbul pada pergelangan tangan. Gatal yang terjadi

disebabkan oleh sensitisasi terhadap sekret dan ekskret tungau yang

memerlukan waktu kira-kira sebulan setelah infestisasi. Pada saat itu

kelainan kulit menyerupai dermatitis dengan ditemukannya papul,

vesikel, urtika dan lain-lain. Dengan garukan dapat timbul erosi,

ekskoriasi, krusta dan infeksi sekunder. Kelainan kulit dan gatal yang

terjadi dapat lebih luas dari lokasi tungau. 1

12

Page 13: Makalah PBL Blok 15 - Henry

7. Penatalaksanaan

Medika mentosa

Benzena heksaklorida

Tersedia dalam bentuk cairan atau lotion, tidak berbau tidak

berwarna. Obat ini membunuh kutu dan nimfa. Obat ini digunakan

dengan cara menyapukan ke seluruh tubuh dari leher kebawah, dan

setelah 12-24 jam dicuci bersih-bersih. Pengobatan diulang selama

3hari. Pengobatan diulang maksimum 2 kali dengan interval 1 minggu.

Penggunaan yang berlebihan dapat menimbulkan efek pada sistem

saraf pusat. Pada bayi dan anak-anak, bila digunakan berlebihan, dapat

menimbulkan neurotoksisitas. Obat ini tidak aman digunakan untuk

ibu menyusui dan wanita hamil.

Sulfur

Dalam bentuk parafin lunak, sulfur 10% secara umum aman

dan efektif digunakan. Dalam konsentrasi 2,5% dapat digunakan pada

bayi. Obat ini digunakan pada malam hari selama 3 malam.

Benzilbenzoat

Tersedia dalam bentuk krim atai lotion 25%. Sebaiknya obat ini

digunakan selama 24 jam, kemudian digunakan lagi 1 minggu

kemudian. Obat ini disapukan ke badan dari leher ke bawah.

Penggunaan berlebihan dapat menyebabkan iritasi. Bila digunakan

untuk bayi dan anak-anak, harus ditambahkan air 2-3 bagian.

Monosulfiran

Tersedia dalam bentuk lotion 25%, yang sebelum digunakan,

harus ditambah 203 bagian air dan digunakan setiap hari selama 2-3

hari. Selama dan segera setelah pengobatan, penderita tidak boleh

minum alkohol karena dapat menyebabkan keringat yang berlebihan

dan takikardi.

13

Page 14: Makalah PBL Blok 15 - Henry

Malathion

Malathion 0,5% dengan dasar air digunakan selama 24jam.

Pemberian berikutnya diberikan beberapa hari kemudian.

Permethrin

Dalam bentuk krim 5% sebagai dosis tunggal. Penggunaannya

selama 8-12 jam dan kemudian dicuci bersih-bersih. Obat ini

dilaporkan efektif untuk skabies. Pengobatan pada skabies subungual

susah diobati. Bila didapatkan infeksi sekunder perlu diberikan

antibiotik sistemik.1,3, 5

8. Pencegahan

Pencegahan Penyakit Skabies yang paling utama adalah

menjaga kebersihan badan dengan mandi secara teratur, menjemur

kasur, bantal, dan sprei secara teratur serta menjaga lingkungan di

dalam rumah agar tetap mendapat sinar matahari yang cukup, tidak

lembab, dan selalu dalam keadaan bersih.2

9. Komplikasi

Bila skabies tidak diobati selama beberapa minggu atau bulan,

dapat timbul dermatitis akibat garukan. Erupsi dapat berbentuk

impetigo, ektima, selulitis, limfangitis, folikulitis, dan furnukel. Infeksi

bakteri pada bayi dan anak kecil yang diserang skabies dapat

menimbulkan komplikasi pada ginjal, yaitu glomerulonefritis.

Dermatitis iritan dapat timbul karena penggunaan preparat antiskabies

yang berlebihan, baik pada terapi awal atau dari pemakaian yang

terlalu sering. Salep sulfur, dengan konsentrasi 15% dapat

menyebabkan dermatitis bila digunakan terus-menerus selama

beberapa hari pada kulit yang tipis. Benzilbenzoat juga dapat

menyebabkan iritasi bila digunakan 2 kali sehari selama beberapa hari,

terutama disekitar genitalia pria. Gamma benzena heksaklorida sudah

diketahui menyebabkan dermatitis iritan bila digunakan secara

berlebihan.3

14

Page 15: Makalah PBL Blok 15 - Henry

10. Prognosis

Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat,

serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi,

penyakit ini dapat di berantas dan memberikan prognosis yang baik.3

C. Kesimpulan

Berdasarkan gejala-gejala yang timbul pada pasien, dan setelah

dilakukan pemeriksaan lebih lanjut, maka dapat disimpulkan bahwa pasien

menderita skabies. Penyakit ini diakibatkan oleh infestasi dan sensitisasi

terhadap Sarcoptes scabiei var. hominis dan produknya. Dengan pengobatan

yang tepat dan teratur, serta pola hidup yang sehat dan bersih, skabies dapat

disembuhkan.

D. Daftar Pustaka

1. Bagian Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin FKUI. Ilmu Penyakit Kulit

dan Kelamin edisi V. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008.

2. Natadisastra D, Agoes R. Parasitologi Kedokteran: Ditinjau Dari

Organ Tubuh Yang Diserang edisi I. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 2009.

3. Harahap M. Ilmu Penyakit Kulit edisi III. Jakarta: Penerbit Hipokrates;

2007.

4. Baker E dkk. Dasar Parasitologi Klinis edisi XII. Jakarta; Penerbit PT

Gramedia; 2008.

5. Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI. Farmakologi dan

Terapi edisi V. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2008.

15