Makalah Menjadi Guru Profesional

26
MENJADI GURU PROFESIONAL MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Etika Profesi yang dibimbing oleh Bapak Drs. H.M. Noviar Darkuni, M.Si oleh Kelompok 1/ Offering C Destik Widiyawati (120341411959) Eka Budiarti Nengseh (120341421946) Shabrina Hibatul Wafi (120341421948)

Transcript of Makalah Menjadi Guru Profesional

Page 1: Makalah Menjadi Guru Profesional

MENJADI GURU PROFESIONAL

MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Etika Profesiyang dibimbing oleh Bapak Drs. H.M. Noviar Darkuni, M.Si

olehKelompok 1/ Offering C

Destik Widiyawati (120341411959)Eka Budiarti Nengseh (120341421946)Shabrina Hibatul Wafi (120341421948)

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN BIOLOGISeptember 2014

Page 2: Makalah Menjadi Guru Profesional

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Guru memiliki peran strategis dalam bidang pendidikan, bahkan sumber

daya pendidikan lain yang memadai sering kali kurang berarti apabila tidak

didukung oleh guru yang berkualitas, dan begitu juga sebaliknya. Dengan kata

lain, guru merupakan ujung tombak dalam upaya peningkatan kualitas layanan

dan hasil pendidikan. Dalam berbagai kasus, kualitas sistem pendidikan secara

keseluruhan berkaitan dengan kualitas guru (Kartowagiran, 2011: 463). Namun,

pada kenyataannya kualitas guru di Indonesia masih terbilang cukup rendah,

karena masih banyak guru yang belum memiliki kriteria menjadi guru yang

berkualitas.

Penilaian merupakan salah satu dari tugas profesionalisme pendidik dan

menjadi ciri yang melekat pada pendidik profesional. Seorang pendidik

profesional harus selalu mendapatkan umpan balik dari proses pembelajaran

yang telah dilakukannya yang dapat menjadi tolok ukur keberhasilan dan

perbaikan proses pembelajaran (Sukoco, 2012). Untuk memperoleh hasil

penilaian yang sesuai dengan tujuannya, yakni menilai pencapaian kompetensi

peserta didik, memperoleh bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar,

dan memperbaiki proses pembelajaran, diperlukan standar penilaian

pendidikan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan secara berke-

sinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan perbaikan hasil dalam

bentuk ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan

ulangan kenaikan kelas. Penilaian hasil belajar untuk memantau proses dan

hasil pembelajaran menggunakan berbagai instrumen, baik tes maupun non-tes,

atau penugasan yang dikembangkan sesuai dengan karateristik kompetensi

setiap kelompok mata pelajaran (Sukoco, 2012). Adanya penilaian hasil belajar

oleh seorang pendidik nantinya akan membuat pendidik bisa mengevaluasi

kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung.

Dari uraian di atas, dapat kita ketahui bahwa seorang pendidik yang

berkualitas sangat dibutuhkan dalam pendidikan di Indonesia. Untuk

Page 3: Makalah Menjadi Guru Profesional

menambah wawasan mengenai bagaimana cara untuk menjadi guru yang

profesional maka disusunlah makalah yang berjudul “Menjadi Guru

Profesional”.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimanakah ciri-ciri profesi keguruan?

b. Apakah yang dimaksud dengan guru profesional?

c. Bagaimanakah kinerja guru profesional?

d. Bagaimanakah ukuran kualitas guru profesional?

e. Bagaimanakah kriteria kualitas kinerja guru?

f. Bagaimana kompetensi profesional guru?

g. Bagaimana indikator kinerja guru?

h. Bagaimana penilaian kinerja guru?

i. Bagaimana indikator penilaian kinerja guru?

j. Bagaimana format penilaian kinerja guru?

k. Bagaimana memantau kegitan pembelajaran?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui ciri-ciri profesi keguruan.

b. Untuk mengetahui pengertian guru professional.

c. Untuk mengetahui kinerja guru professional.

d. Untuk mengetahui ukuran kualitas guru profesional.

e. Untuk mengetahui kriteria kualitas kinerja guru.

f. Untuk mengetahui kompetensi profesional guru.

g. Untuk mengetahui indikator kinerja guru.

h. Untuk mengetahui penilaian kinerja guru.

i. Untuk mengetahui indikator penilaian kinerja guru.

j. Untuk mengetahui format penilaian kinerja guru.

k. Untuk mengetahui cara memantau kegiatan pembelajaran.

Page 4: Makalah Menjadi Guru Profesional

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Ciri-ciri Profesi Keguruan

Setiap profesi di dunia ini memiliki karakteristik yang bermacam-

macam, begitu juga dengan profesi keguruan. Menurut Djumiran (Tanpa

Tahun), ciri-ciri profesi keguruan, yaitu sebagai berikut.

a. Bahwa para guru akan bekerja hanya semata-mata memberikan pelayanan

kemanusiaan daripada usaha untuk kepentingan pribadi.

b. Bahwa para guru secara hukum dituntut untuk memenuhi berbagai

persyaratan untuk mendapatkan lisensi mengajar serta persyaratan yang ketat

untuk menjadi anggota organisasi guru.

c. Bahwa para guru dituntut untuk memiliki pemahaman serta ketrampilan yang

tinggi dalam hal bahan ajar, metode, anak didik dan landasan kependidikan..

d. Bahwa para guru dalam organisasi profesional, memiliki publikasi

profesional yang dapat melayani para guru, sehingga tidak ketinggalan

bahkan selalu mengikuti perkembangan yang terjadi.

e. Bahwa para guru selalu diusahakan untuk selalu mengikuti kursus-kursus,

workshop, seminar, konvensi serta terlibat secara luas dalam berbagai

kegiatan.

f. Bahwa para guru diakui sepenuhnya sebagai suatu karier hidup.

g. Bahwa para guru memiliki nilai dan etika yang berfungsi secara nasional

maupun secara lokal.

National Education Association (NEA) juga mengutarakan ciri-ciri

profesi keguruan, yaitu seperti berikut.

a. Jabatan yang melibatkan kegiatan intelektual.

b. Jabatan yang menggeluti suatu batang tubuh ilmu yang khusus.

c. Jabatan yang memerlukan persiapan profesional yang lama (bandingkan

dengan pekerjaan yang memerlukan latihan umum belaka).

d. Jabatan yang memerlukan latihan dalam jabatan yang berkesinambungan.

e. Jabatan yang menjanjikan karir hidup dan keanggotaan yang permanen.

f. Jabatan yang menentukan baku (standarnya sendiri).

g. Jabatan yang lebih mementingkan layanan di atas keuntungan pribadi.

Page 5: Makalah Menjadi Guru Profesional

h. Jabatan yang mempunyai organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.

2.2 Pengertian Guru Profesional

Guru profesional merupakan guru yang memenuhi 4 kompetensi yang

meliputi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Guru profesional ialah

guru yang dapat mengajar dengan baik, tepat, cermat, dan efektif. Guru

profesional ialah guru yang memiliki pendidikan tinggi dan mampu membawa

perilaku siswanya menjadi lebih baik. Jadi, guru profesional ialah guru yang

memiliki kompetensi yang dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan

dan pembelajaran.

2.3 Kinerja Guru Profesional

Kegiatan guru dalam proses pembelajaran, yaitu bagaimana seorang

guru merencanakan pembelajaran, melaksanakan kegiatan pembelajaran, dan

menilai hasil belajar yang diukur dengan standar kinerja guru (Darkuni, 2014).

Dalam melaksanakan proses pembelajaran guru mampu mengelola kelas

sehingga pembelajaran menjadi efektif. Dalam menjalankan proses

pembelajaran harus disesuaikan dengan RPP dan silabus yang teah dirancang

sebelumnya. Dalam membuat RPP dan silabus guru profesional sebaiknya

mengatur waktu dengan tepat, agar pembelajaran mencapai efektifitas. Setelah

melakukan proses pembelajaran, guru perlu melakukan evaluasi terhadap

proses pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dari uraian di atas, dapat diambil

kesimpulan bahwa kinerja guru professional adalah kegiatan guru dalam proses

pembelajaran yang meliputi merencanakan pembelajran, melaksanakan

kegiatan pembelajaran, dan menilai hasil belajar.

2.4 Ukuran Kualitas Guru Profesional

a. Dapat diukur dari penguasaan materi, struktur, konsep, dan pola pikir

keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu.

b. Menguasai standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran atau

bidang pengembangan yang diampu.

c. Mengembangkan materi pelajaran yang diampu secara kreatif.

Page 6: Makalah Menjadi Guru Profesional

d. Mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan melakukan

tindakan reflektif.

e. Memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk berkomunikasi

dan mengembangkan diri.

2.5 Kriteria Kualitas Kinerja Guru

Atika dkk (2013) semua informasi dari berbagai metode ini akhirnya

diperoleh kriteria kinerja guru dengan mengacu pada kriteria atau faktor kinerja

menurut Standar Utama Kompetensi Guru dan kompetensi, yaitu sebagai

berikut.

1. Quantity work (kuantitas kerja), yaitu jumlah kerja yang dilakukan dalam

suatu periode waktu yang ditentukan.

2. Quality of work (kualitas kerja), yaitu kualitas kerja berdasarkan syarat-

syarat kesesuaian dan kesiapannya. Yang dipecah menjadi:

a) kesiapan terhadap kegiatan belajar mengajar

b) kesesuaian materi pembelajaran dengan kurikulum

3. Job knowledge (pengetahuan), yaitu luasnya pengetahuan mengenai

pekerjaan dan ketrampilannya, yang dipecah menjadi:

a) pengetahuan mengenai tugas

b) kemauan untuk terus belajar

4. Creativeness (kreativitas), yaitu keaslian gagasan-gasan yang dimunculkan

dan tindakan-tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang

timbul.

5. Cooperation (kerja sama), yaitu kesetiaan untuk bekerjasama dengan orang

lain.

6. Dependability (keandalan), yaitu kesadaran dan kepercayaan dalam hal

kehadiran dan penyelesaian kerja, yang dipecah menjadi:

a) kepercayaan dan kesungguhan dalam penyelesaian tugas,

b) ketepatan waktu dalam menyelesaikan tugas,

c) kehadiran.

7. Initiative (inisiatif), yaitu semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru

dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

Page 7: Makalah Menjadi Guru Profesional

8. Personal qualities (kualitas Personal), yaitu menyangkut kepribadian,

kepemimpinan, keramahtamahan, dan integritas pribadi, yang dipecah

menjadi:

a) keteladanan, dan

b) integritas pribadi.

2.6 Kompetensi Profesional Guru

Kompetensi profesional guru menurut Permendiknas Nomor 18 Tahun

2007 tentang Sertifikasi Guru dalam Kartowagiran (2011), yaitu:

a. kualifikasi akademik,

b. pendidikan dan pelatihan,

c. pengalaman mengajar,

d. perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran,

e. penilaian dari atasan dan pengawas,

f. prestasi akademik,

g. karya pengembangan profesi,

h. keikutsertaan dalam forum ilmiah,

i. pengalaman organisasi di bidang kependidikan dan sosial, dan

j. penghargaan yang relevan dengan bidang pendidikan.

Page 8: Makalah Menjadi Guru Profesional

2.7 Indikator Kinerja Guru

Berkenaan dengan kepentingan penilaian terhadap kinerja guru.

Georgia Departemen of Education telah mengembangkan teacher performance

assessment instrument yang kemudian dimodifikasi oleh Depdiknas menjadi

Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Alat penilaian kemampuan guru,

meliputi:

a. rencana pembelajaran (teaching plans and materials) atau disebut dengan

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran),

b. prosedur pembelajaran (classroom procedure), dan

c. hubungan antar pribadi (interpersonal skill).

Indikator penilaian terhadap kinerja guru dilakukan terhadap tiga

kegiatan pembelajaran di kelas, yaitu sebagai berikut.

1. Perencanaan Program Kegiatan Pembelajaran

Tahap perencanaan dalam kegiatan pembelajaran adalah tahap yang

berhubungan dengan kemampuan guru menguasai bahan ajar. Kemampuan

guru dapat dilihat dari cara atau proses penyusunan program kegiatan

pembelajaran yang dilakukan oleh guru, yaitu mengembangkan silabus dan

rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Unsur atau komponen yang ada

dalam silabus terdiri dari:

a. identitas silabus

b. stándar kompetensi (SK)

c. kompetensi dasar (KD)

d. materi pembelajaran

e. kegiatan pembelajaran

f. indikator

g. alokasi waktu

h. sumber pembelajaran

Program pembelajaran jangka waktu singkat sering dikenal dengan

istilah RPP, yang merupakan penjabaran lebih rinci dan spesifik dari silabus,

ditandai oleh adanya komponen-komponen:

a. identitas RPP,

b. stándar kompetensi (SK),

Page 9: Makalah Menjadi Guru Profesional

c. kompetensi dasar (KD),

d. indikator,

e. tujuan pembelajaran,

f. materi pembelajaran,

g. metode pembelajaran,

h. langkah-langkah kegiatan,

i. sumber pembelajaran, dan

j. penilaian.

2. Pelaksanaan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran di kelas adalah inti penyelenggaraan pendidikan

yang ditandai oleh adanya kegiatan pengelolaan kelas, penggunaan media dan

sumber belajar, dan penggunaan metode serta strategi pembejaran. Semua tugas

tersebut merupakan tugas dan tanggung jawab guru yang secara optimal

dalam pelaksanaannya menuntut kemampuan guru.

a. Pengelolaan Kelas

Kemampuan menciptakan suasana kondusif di kelas guna mewujudkan

proses pembelajaran yang menyenangkan adalah tuntutan bagi seorang guru

dalam pengelolaan kelas. Kemampuan guru dalam memupuk kerjasama dan

disiplin siswa dapat diketahui melalui pelaksanaan piket kebersihan, ketepatan

waktu masuk dan keluar kelas, melakukan absensi setiap akan memulai proses

pembelajaran, dan melakukan pengaturan tempat duduk siswa. Kemampuan

lainnya dalam pengelolaan kelas adalah pengaturan ruang/ setting tempat duduk

siswa yang dilakukan pergantian, tujuannya memberikan kesempatan belajar

secara merata kepada siswa.

b. Penggunaan Media dan Sumber Belajar

Kemampuan lainnya dalam pelaksanaan pembelajaran yang perlu

dikuasi guru di samping pengelolaan kelas adalah menggunakan media dan

sumber belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan (materi pembelajaran), merangsang pikiran, perasaan,

perhatian, dan kemampuan siswa, sehingga dapat mendorong proses

pembelajaran. Sedangkan yang dimaksud dengan sumber belajar adalah buku

pedoman. Kemampuan menguasai sumber belajar di samping mengerti dan

Page 10: Makalah Menjadi Guru Profesional

memahami buku teks, seorang guru juga harus berusaha mencari dan membaca

buku-buku atau sumber-sumber lain yang relevan guna meningkatkan

kemampuan terutama untuk keperluan perluasan dan pendalaman materi, dan

pengayaan dalam proses pembelajaran.

Kemampuan menggunakan media dan sumber belajar tidak hanya

menggunakan media yang sudah tersedia seperti media cetak, media audio, dan

media audio visual. Tatapi kemampuan guru di sini lebih ditekankan pada

penggunaan objek nyata yang ada di sekitar sekolahnya.

Dalam kenyataan di lapangan guru dapat memanfaatkan media yang

sudah ada (by utilization) seperti globe, peta, gambar dan sebagainya, atau guru

dapat mendesain media untuk kepentingan pembelajaran (by design) seperti

membuat media foto, film, pembelajaran berbasis komputer, dan sebagainya.

c. Penggunaan Metode Pembelajaran

Kemampuan berikutnya adalah penggunaan metode pembelajaran. Guru

diharapkan mampu memilih dan menggunakan metode pembelajaran sesuai

dengan materi yang akan disampaikan. Setiap metode pembelajaran memiliki

kelebihan dan kelemahan dilihat dari berbagai sudut, namun yang penting bagi

guru metode manapun yang digunakan harus jelas tujuan yang akan dicapai.

Karena siswa memiliki interes yang sangat heterogen idealnya seorang guru

harus menggunakan multi metode, yaitu memvariasikan penggunaan metode

pembelajaran di dalam kelas seperti metode ceramah dipadukan dengan tanya

jawab dan penugasan atau metode diskusi dengan pemberian tugas dan

seterusnya. Hal ini dimaksudkan untuk menjembatani kebutuhan siswa, dan

menghindari terjadinya kejenuhan yang dialami siswa.

3. Evaluasi/Penilaian Pembelajaran

Penilaian hasil belajar adalah kegiatan atau cara yang ditujukan untuk

mengetahui tercapai atau tidaknya tujuan pembelajaran dan juga proses pem-

belajaran yang telah dilakukan. Pada tahap ini seorang guru dituntut memiliki

kemampuan dalam menentukan pendekatan dan cara-cara evaluasi, penyusunan

alat-alat evaluasi, pengolahan, dan penggunaan hasil evaluasi.

Page 11: Makalah Menjadi Guru Profesional

2.8 Penilaian Kinerja Guru

Penilaian kinerja guru adalah penilaian dari tiap butir kegiatan tugas

utama guru dalam rangka pembinaan karier kepangkatan dan jabatannya

(Permennegpan & RB No.16/2009). Dilakukan setiap tahun di sekolah oleh

kepala sekolah atau guru senior yang ditunjuk oleh kepala sekolah, atau

pengawas untuk menilai kepala sekolah (telah memahami proses PK GURU).

Penilaian kinerja guru dilakukan 2 kali dalam setahun (formatif dan sumatif)

menggunakan instrumen. Penilaian seorang guru profesional dapat dilihat dari

cara kerjanya, partisipasi guru tersebut dalam kegiatan yang berhubungan

dengan sekolah baik di dalam lingkup sekolah ataupun luar sekolah, dan

pengembangan kemampuan profesinya. Selain itu, penilaian kinerja guru yang

pertama dapat dilihat dari pendidikan terakhir yang dimiliki guru pada waktu

pertama diangkat. Selanjutnya pendidikan terakhir pada saat ini, ketiga upaya

yang pernah dilakukan guru untuk mengembangkan pendidikan, dan keempat

diklat yang pernah diikuti oleh guru. Setiap butir kegiatan tugas guru yang

perlu dinilai kinerjanya, yaitu:

a. Penilaian RPP, meliputi pertama tujuan pembelajaran yang disampaikan

sesuai atau tidak dengan kurikulum, standar kompetensi, kompetensi dasar,

indikator, ranah tujuan. Kedua bahan belajar atau materi pelajaran. Ketiga

strategi/ metode pembelajaran.

b. Pelaksanaan pembelajaran, meliputi:

1. Kemampuan membuka pelajaran.

2. Sikap guru dalam proses pembelajaran.

3. Penguasaan bahan belajar/ materi ajar.

4. Kegiatan belajar mengajar (proses pembelajaran).

5. Kemampuan menggunakan media pembelajaran.

6. Evaluasi pembelajaran.

7. Kemampuan menutup kegiatan pelajaran.

8. Tindak lanjut/ follow up.

Page 12: Makalah Menjadi Guru Profesional

2.9 Indikator Penilaian Kinerja Guru

Menurut Syahza (2012) ada 4 ranah indikator penilaian kinerja guru,

yaitu sebagai berikut.

a. Profesional

1. harus memiliki kemampuan khusus dalam bidangnya,

2. menguasai berbagai metodologi dan strategi pembelajaran,

3. penguasaan media pembelajaran,

4. menguasai landasan pendidikan dengan baik, dan

5. mampu menerapkan kemampuan pedagogik dengan benar.

b. Pedagogik

1. mampu mengelola pembelajaran peserta didik yang meliputi, yang

meliputi pemahaman terhadap peserta didik,

2. mampu membuat rancangan belajar dan mamu melaksanakannya

dalam proses pembelajaran, dan

3. mampu mengevaluasi hasil belajar dan pengembangan peserta didik

untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.

c. Kepribadian

1. empati terhadap masalah.

2. menunjukkan sikap perilaku keteladanan.

3. tanggap (responsif) dan membantu terhadap masalah yang dihadapi,

4. berperilaku disiplin, jujur, adil, dan bertanggung jawab dalam setiap

tindakan,

5. menunjukkan kemandirian dalam setiap mengerjakan tugasnya, dan

6. tidak menyalahi norma agama.

d. Sosial

1. dapat menerima kritik dan saran dari pihak lain, serta melakukan

evaluasi diri,

2. berdiskusi dengan santun, empatik, dan efektif, dan

3. memanfaatkan teknologi dalam menyelesaikan tugasnya.

2.10 Format Penilaian Kinerja Guru

Terlampir

Page 13: Makalah Menjadi Guru Profesional

2.11 Cara Memantau Kegiatan Pembelajaran

Pemantauan mempunyai tujuan, yaitu menyediakan informasi yang

relevan dan tepat waktu pada pelaksanaan kegiatan pembelajaran, mendorong

diskusi mengenai kemajuan pelaksanaan pembelajaran bersama para guru, dan

merencanakan berbagai tindakan yang diperlukan, menyumbang pada

“akuntabilitas”, menyediakan sumber informasi kemajuan/ prestasi utama bagi

para pengambil keputusan, dan memberi masukan terhadap pengambilan

keputusan. Pemantauan harus memperhatikan “apa yang harus dilakukan guru

di kelas” dan melihat “apa sebenarnya yang dilakukan guru di kelas”.

Kerangka kegiatan pemantauan pelaksanaan pembelajaran, terdiri dari:

a. menyediakan sebuah basis konseptual dan metodologi bagi pelaksanaan

pemantauan,

b. bermanfaat bagi pengawas satuan pendidikan, kepala sekolah, dan guru

agar pembelajaran lebih terkontrol dan efektif, dan

c. menunjukkan indikator-indikator kualitas pembelajaran.

Menurut Darkuni (2014) indikator kualitas pembelajaran (monitoring

pembelajaran), meliputi kompetensi, pelaksanaan pembelajaran, penilaian

prestasi siswa, dan pelaksanaan tindak lanjut.

Dalam memantau sebuah kegiatan pembelajaran itu berhasil atau tidak

dalam mencapai tujuan pembelajran tersebut, dapat dipantau dari:

1. faktor guru,

2. ketersediaan sarana dan prasarana,

3. sistem penilaian yang digunakan,

4. buku sebagai sumber belajar,

5. perangkat pembelajaran berupa silabus, dan

6. pemberdayaan peran serta masyarakat dalam keseluruhan kegiatan

pendidikan.

Page 14: Makalah Menjadi Guru Profesional

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan

a. Ciri-ciri profesi keguruan ada 7, yaitu meberikan pelayanan

kemanusiaan yang utama, berlisensi mengajar, harus memiliki

keterampilan dalam pembelajaran, dalam organisasi profesional, harus

mengikuti kegiatan seminar dan sejenisnya, diakui sebagai karier hidup,

serta memiliki nilai dan etika secara lokal ataupun nasional.

b. Guru profesional ialah guru yang memiliki kompetensi yang

dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pembelajaran.

c. Menjadi guru profesional dapat dilihat dari kualitas kinerjanya,

kompetensi, dan indikator guru profesional.

d. Penilaian kinerja guru dilakukan 2 kali dalam setahun (formatif dan

sumatif) menggunakan instrument, yang harus memenuhi 4 kompetensi,

yaitu professional, pedagogik, kepribadian, dan sosial.

e. Ukuran kualitas guru professional dapat diukur dari penguasaan materi,

struktur, konsep, dan pola pikir, keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu, menguasai SK dan KD dari mata pelajaran yang

diampu, berkembang dan kreatif, melakukan refleksi, menggunakan

TIK.

f. Kriteria kualitas kinerja guru mencakup quantity work, quality of work,

job knowledge, creativeness, cooperation, dependability, initiative, dan

personal qualities.

g. Kompetensi profesional guru diatur dalam Permendiknas Nomor 18

Tahun 2007 tentang Sertifikasi Guru.

h. Indikator kinerja guru dapat dilihat pada tiga kegiatan pembelajaran di

kelas, yaitu perencanaan program kegiatan pembelajaran, pelaksanaan

kegiatan pembelajaran, dan evaluasi/ penilaian pembelajaran.

i. Penilaian kinerja guru meliputi penilaian RPP dan pelaksanaan

pembelajaran.

j. Indikator penilaian kinerja guru meliputi 4 indikator, yaitu profesional,

pedagogik, keterampilan, dan sosial.

Page 15: Makalah Menjadi Guru Profesional

k. Format penilaian guru mencakup 14 kompetensi.

l. Pemantauan kinerja guru harus memperhatikan “apa yang harus

dilakukan guru di kelas” dan melihat “apa sebenarnya yang dilakukan

guru di kelas”.

Page 16: Makalah Menjadi Guru Profesional

DAFTAR RUJUKAN

Atika, Nasir Widha Setyanto, Ceria Farela Mada Tantrika. 2013. Perancangan Penilaian Kinerja Guru Berdasarkan Standar Kualifikasi Akademik Kompetensi Guru dan Kompetensi Gomes sebagai Acuan Pemberian Insentif, (Online), (http://jrmsi.studentjournal.ub.ac.id/index.php/jrmsi/article/view/53/87), diakses 28 Agustus 2014.

Darkuni, M. Noviar. 2014. Etika Profesi. Malang: Universitas Negeri Malang.

Djumiran. Tanpa Tahun. Hakikat Profesi Keguaruan, (Online), (http://pjjpgsd.dikti.go.id/file.php/1/repository/dikti/Mata%20Kuliah%20Awal/Profesi%20Keguruan/BAC/Unit_1_2.pdf), diakses 31 Agustus 2014.

Kartowagiran, Badrun. 2011. Kinerja Guru Profesional (Guru Pasca Sertifikasi. Cakrawala Pendidikan, 30 (3): 463-473.

Sukoco, Pamuji. 2012. Laporan Kegiatan Monitoring dan Evaluasi Standar Penilaian di Provinsi Lampung, (Online), (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/dr-pamuji-sukoco-mpd/laporan-kegiatan-monitoring-dan-evaluasi-standar-penilaian-di-provinsi-lampung.pdf), diakses 31 Agustus 2014.

Syahza, Almasdi. 2012. Penilaian Kinerja Guru dan Simulasinya, (Online), (http://almasdi.staff.unri.ac.id/files/2012/06/PKG-Simulasinya.pdf), diakses 31 Agustus 2014.