KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

94
KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA KELAS V PADA MASA COVID-19 DI SD NEGERI 290 SIMPANG LIMBUR KECAMATAN PAMENANG BARAT KABUPATEN MERANGIN SKRIPSI YENNY HANDIRASARI NIM. 204172751 PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN THAHA SAIFUDIN JAMBI 2021

Transcript of KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

Page 1: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT

BELAJAR SISWA KELAS V PADA MASA COVID-19 DI SD NEGERI

290 SIMPANG LIMBUR KECAMATAN PAMENANG BARAT

KABUPATEN MERANGIN

SKRIPSI

YENNY HANDIRASARI

NIM. 204172751

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDIN

JAMBI

2021

Page 2: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN MINAT

BELAJAR SISWA PADA MASA COVID-19 DI SD NEGERI 290

SIMPANG LIMBUR KECAMATAN PAMENANG BARAT

KABUPATEN MERANGIN

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata

satu (S.1) dalam Program Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

YENNY HANDIRASARI

NIM. 204172751

PRODI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SULTAN THAHA SAIFUDIN

JAMBI

2021

Page 3: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …
Page 4: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

ii

Page 5: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

iii

Page 6: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

iv

Page 7: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

v

Page 8: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

vi

Page 9: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

vii

MOTTO

ا اذا ايها الذين امنو قيل لـكم تفسحوا فى المجلس فافسحوا يفسح ي

لـكم الذين امنوا منكم والذين الله واذا قيل انشزوا فانشزوا يرفع الله

بما تعملون خبير اوتوا العلم درجت والله

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan kepadamu,

"Berilah kelapangan di dalam majelis-majelis," maka lapangkanlah,

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila

dikatakan, "Berdirilah kamu," maka berdirilah, niscaya Allah akan

mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-

orang yang diberi ilmu beberapa derajat. Dan Allah Mahateliti apa yang

kamu kerjakan.”(Q.S. Al-Mujaadilah/ 58: 11).

Page 10: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

viii

PERSEMBAHAN

Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih sayang-

Mu telah memberikanku kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta

memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang Engkau

berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan

salam selalu terlimpahkan keharibaan Rasulullah Muhammad SAW.

Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan ku

sayangi.

Ibunda dan Ayahanda Tercinta

Sebagai tanda bukti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga

kupersembahkan karya kecil ini kepada ibu (Ipa Triana) dan Ayah (Sofyan) yang

telah memberikan kasih sayang, secara dukungan, ridho, dan cinta kasih yang

tiada terhingga yang tidak mungkin dapat kubalas hanya dengan lembar kertas

yang bertuliskan kata persembahan. Semoga ini menjadi langkah awal untuk

membuat Ibu dan Ayah bahagia karena kusadar, selama ini belum bisa berbuat

lebih. Untuk Ibu dan Ayah yang selalu membuatku termotivasi dan selalu

menyirami kasih sayang selalu mendoakanku, selalu menasehatiku serta selalu

meridhoiku melakukan hal yang lebih baik. Terima kasih Ibu… Terima kasih

Ayah…

Kakak, Adik-adik dan Orang terdekat

Sebagai tanda terima kasih, saya persembahkan karya kecil ini untuk kakak Benny

Sandi dan Adikku (Bram Gym Haddad dan Fadhilah Ramadhan). Terimakasih

telah memberikan semangat dan inspirasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

Semoga doa dan semua hal yang terbaik yang engkau berikan menjadikan ku

orang yang baik pula… Terima kasih…

Page 11: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

ix

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sehingga penulis dapat

menyelesaikan Proposal Skripsi tentang “Kompetensi Profesional Guru dalam

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Masa Covid-19 di SD Negeri 290

Simpang Limbur Merangin Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten Merangin”.

Shalawat serta salam yang tak lupa pula penulis haturkan kepada Rasulullah

SAW yang telah mencurahkan hidupnya untuk menyempurnakan akhlak dan

menjadi rahmat bagi alam lingkungannya.

Skripsi ini sudah saya susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari

berbagai pihak yang telah membantu dalam pembuataan Skripsi ini. Untuk itu

saya menyampaikan banyak terimakasih kepada orang-orang yang telah

membantu saya dalam menyelesaikan proposal ini.

Berhasilnya penyusunan skripsi ini dapat terjadi berkat bantuan dari

berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Syuaidi Asy’ari, MA,. Ph.D selaku Rektor UIN

Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

2. Ibu Dr. Hj. Fadillah, sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

3. Ibu Dr. Risnita, M. Pd sebagai WD 1, Bapak Dr. Najmul Hayat, M. Pd.I sebagai

WD II, dan Ibu Dr. Yusrin, S. Ag, M, Ag sebagai WD III di Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

4. Ibu Ikhtiati, M.Pd.I dan Nasyariah Siregar, M.Pd.I selaku Ketua Jurusan

dan Sekretaris Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Fakultas

Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan Thaha Syaifuddin Jambi

5. Dosen Pembimbing I Bapak Dr. H. M. Syahran Jailani, M. Pd dan Dosen

Pembimbing II Bapak Dr. A. A. Musyaffa, M. Pd, Terimakasih atas

bimbingan, arahan, dan motivasi yang diberikan.

Page 12: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

x

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sulthan

Thaha Syaifuddin Jambi yang telah memberikan pengetahuan kepada

penulis.

7. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang telah memberikan do’a dan bantuan

moril maupun spiritual yang tiada hingganya.

8. Ibu Ratnawilis, A.Ma selaku Kepala Sekolah SDN 290 Simpang Limbur

Merangin Kec. Pamenang Barat Kab. Merangin

9. Bapak dan Ibu Guru SDN 290 Simpang Limbur Merangin Kecamatan

Pamenang Barat Kabupaten Merangin

10. Teman-teman PGMI angkatan 2017 Dan tak lupa pula sahabat-sahabat

terdekat yang telah memberikan support dan semangat setiap saat.

Akhirnya semoga Allah SWT berkenan membalas segala kebaikan dan

amal semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi

pengembangan ilmu.

Jambi, April 2021

Penulis

Yenny Handirasari

Nim. 204172751

Page 13: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

xi

ABSTRAK

Nama : Yenny Handirasari

Jurusan : Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Judul : Kompetensi Profesional Guru Dalam Meningkatkan Minat

Belajar Siswa Kelas V Pada Masa Covid-19 Di Sekolah Dasar

Negeri 290 Simpang Limbur

Skripsi ini membahas tentang Kompetensi Profesional Guru Dalam Meningkatkan

Minat Belajar Siswa Kelas V Pada Masa Covid-19 di Sekolah Dasar Negeri 290

Simpang Limbur. Tujuan Penelitian ini adalah mendeskripsikan kompetensi

profesional guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada masa covid-19.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Penelitian ini dilakukan di Sekolah

Dasar Negeri 290 Simpang Limbur Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten

Merangin. Teknik Pengumpulan Data yang digunakan adalah observasi,

wawancara, dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa; 1)

kompetensi profesional guru dalam meningkatkan minat belajar siswa adalah

menguasai bahan pengajaran, mengelola program pembelajaran, mengelola kelas,

menilai prestasi, menyelenggarakan administrasi, mengelola interaksi belajar

mengajar, dan menggunakan media/sumber belajar. 2) Faktor penghambat dalam

meningkatkatkan minat belajar siswa ada faktor internal dan faktor eksternal.

Faktor penghambat internal adalah kurangnya minat dan motivasi dalam diri

siswa. Faktor penghambat eksternal adalah kurangnya sarana dan prasarana dalam

pembelajaran daring, kurangnya dukungan dari orang tua . Faktor pendukung

internal adalah kondisi kesehatan siswa dan semangat belajar yang tinggi. Faktor

pendukung eksternal adalah dukungan dari orang tua.

Kata Kunci: Kompetensi, Profesional, Minat Belajar

Page 14: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

xii

ABSTRACT

Nama : Yenny Handirasari

Jurusan : Primary School Teacher Education

Judul : Professional Competence of Teachers in Increasing Student Class

V in Interest Learning during the Covid-19 period of 290

Simpang Limbur Public Elementary Schools.

The thesis discusses the Profesional Competence of Teachers in Increasing

Student Class V Interest in Learning during the Covid-19 period of Public

Elementary School 290 Simpang Limbur. The purpose of this study wa to

describe the professional competence of teachers in increasing student interest in

learning during the covid-19 period. This reseach is a qualitative. This research

wa conducted at the 290 Simpang Limbur Public Elementary School, West

Pamenang Subdistrict, Merangin Regency. Cata collection techniques used were

observation, interviews, and documentation. The result of this study indicate that;

1) the professional competence of teachers in increasing student interest in

learning is mastering teaching materials, managing learning programs, managing

classes, assessing achievement, carry out administration, managing teacing and

learning interactions, and using learning media/resource. 2) inhibiting factors in

increasing student interest in learning are internal factors and external factors.

Internal inhibiting factors is a lack of interest and motivation in students. External

inhibiting factors are lack of facilities and infrastructure in online learning, lack of

support from parents. Internal supporting factors are the student’s health condition

and high enthusiasm form learning. External support factor is support from

parents.

Keywords: kompetence, profesional, interest to learn

Page 15: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

NOTA DINAS .............................................................................................. ii

PERSETUJUAN MUNAQASAH ................................................................. iv

PENGESAHAN ............................................................................................ vi

PERNYATAAN ORSINALITAS ................................................................. vii

MOTTO........................................................................................................ viii

PERSEMBAHAN ......................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................. xi

ABSTRAK ................................................................................................... xi

ABSTRACT ................................................................................................. xii

DAFTAR ISI ................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah .................................................................... 1

B. Fokus Penelitian ................................................................................ 5

C. Rumusan Masalah ............................................................................. 5

D. Tujuan Dan Kegunaan Penelitian....................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kompetensi Guru .............................................................................. 7

1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru ...................................... 7

2. Kriteria Guru Profesional .............................................................. 10

3. Macam-macam Kompetensi Profesional ....................................... 12

4. Peran dan Fungsi Guru Profesional ............................................... 15

B. Minat Belajar .................................................................................... 16

1. Pengertian Minat Belajar .............................................................. 17

2. Ciri-ciri Minat Belajar ................................................................... 17

3. Indikator-indikator Minat Belajar .................................................. 18

4. Cara Meningkatkan Minat Belajar ................................................ 19

C. Studi Relavan .................................................................................... 21

Page 16: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

xiv

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Metode Penelitian .................................................... 24

B. Setting Dan Subjek Penelitian ........................................................... 25

C. Jenis dan Sumber Data ...................................................................... 25

D. Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 26

E. Teknik samplimg ............................................................................... 28

F. Teknik Analisis Data ......................................................................... 29

G. Teknik Pemeriksaan Keabsahan Data ................................................ 30

H. Jadwal Penelitian ............................................................................... 32

BAB IV TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian .................................................. 33

1. Sejarah Sekolah ............................................................................ 33

2. Profil Sekolah ............................................................................... 34

3. Visi dan Misi Sekolah ................................................................... 35

4. Kurikulum Sekolah ....................................................................... 36

5. Struktur Sekolah ........................................................................... 37

6. Keadaan Guru dan Siswa .............................................................. 38

7. Keadaan Sarana Prasarana............................................................. 39

B. Temuan Khusus ................................................................................. 41

1. Kompetensi profesional guru dalam meningkatkan minat belajar siswa

pada masa covid-19....................................................................... 41

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan minat belajar

siswa ............................................................................................. 50

3. Upaya guru dalam meningkatkan kompetensi profesional guru dalam

meningkatkan minat belajar siswa ................................................. 53

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ....................................................................................... 58

B. Saran ................................................................................................. 59

C. Penutup ............................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 61

LAMPIRAN – LAMPIRAN

Page 17: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

xv

DAFTAR TABEL

Tabel IV.1 Nama-nama Kepala sekolah Sejak Didirikan Sampai Sekarang ...

............................................................................................... 33

Tabel IV.2 Nama-Nama Guru di SD Negeri 290 Simpang Limbur ............ 36

Tabel IV.3 Keadaan Siswa Di SD Negeri 290 Simpang Limbur ................ 37

Tabel IV.4 Keadaan Sarana dan Prasarana SDN 290 Simpang Limbur ..........

............................................................................................... 38

Page 18: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar IV. 1 Struktur organisasi sekolah SDN 290 ................................. 35

Page 19: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu aspek terutama untuk khidupan manusia

sebab dengan pendidikan manusia bisa meningkatkan kemampuan dirinya

serta menjadikan manusia seutuhnya. Menurut Undang- Undang Republik

Indonesia NO. 20 Tahun 2020 tentang siistem pendidikan nasional

menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar serta tersusun untuk

mewujudkan suasana belajar serta kegiatan pendidikan agar peserta didik

dapat meningkatkan prestasi dirinya untuk memiliki kekuatan kegamaan,

memiliki kecerdasan, tingkah laku yang baik, dan kemampuan yang

dibutuhkan oleh peserta didiik, masyarakat, bangsa dan negeri. Selain itu

undang-undang Republik Indonesia No. 2o Tahun 2003 tentang siistem

pendidikan nasional pada tanggal 3 yang menyebutkan bahwa:

“Pendidikan nasional berperan meningkatkan keahlian serta

membentuk kepribadian dan peradaban bangsa yang bermartabat dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Pendidikan nasional bertujuan

untuk berkembangnya kemampuan peserta didik supaya menjadi

manusia yang beriman serta bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta jadi

masyarakat negeri yang demokratis dan bertanggung jawab”. (Barnawi

& M. Arifin, 2015, hal. 45).

Keutamaan manusia yang di inginkan oleh bangsa Indonesia pada masa

mendatang adalah yang siap mengalami persaingan terus menjadi erat

dengan bangsa lain di dunia. Keutamaan masyarakat Indonesia tersebut

dihasiilkan lewat penylenggaraan pembelajaran berkualitas. Oleh sebab itu,

pendidik memiliki fungsi serta kedudukan yang sangat berarti. Karena itu,

guru mesti tetap terus meningkatkan keahlian dirinya. Guru wajib mempunyai

standar profesi dengan memahami modul dan strategi pendidikan sehingga

bisa membuat siswanya untuk belajar serius. (Nuraidah, 2013, Hal. 1)

Page 20: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

2

Guru selaku seorang pendidik ialah kunci sentral (central key) untuk

bertanggung jawab penuh atas penerapan kegiatan pendidikan kepada

siswanya disekolah. Oleh karena itu, guru merupakan orang yang terdekat

pertama dalam keseharian siswa terhadap kegiatan pendidikan. Performa

profesionalisme guru yang kompeten sangat dituntut dalam melaksanakan

tugas serta kegiatannya selaku penyalur perubahan terhadap kehidupan dalam

pendidikan peserta didik disekolah dan di lingkungan masyarakat. Esensi dari

kegiatan pendidikan untuk profesionalism guru bisa membagikan pengaruh

yang baik dalam kehidupan sehari-hari siswa. Siswa juga bisa mendapatkan

hasilbelajar, setelah itu menguasai serta menjalankannya dalam kegiatan

belajar sehari-hari. (M. Syahran Jailani, 2016, hal. 21). Untuk itu perlu

profesional guru dalam proses pembelajaran, Sebagaimana sabda Nabi

Muhammad SAW:

إذا وسدا لأمر إلى غير أهله فانتظر الساعة

Artinya: ”Apabila suatu perkara diserahkan kepada yang bukan

ahlinya maka tunggulah kehancurannya”. (HR. Bukhori).

Standar kompetensi guru ada 3 komponenkompetensi, diantaranya:

1)kompetensi pengelolaan pendidikan yang merangkap penataan rencana

pembelajaran, penerapan komunikasi dalam pembelajaran, menilai

kemampuan belajar siswa, serta melakukan evaluasi terhadap pembelajaran.

2)kompetensi pengembangan kemampuan yang diorientasikan pada

pengembangan profesi. 3)kompetensi penguasaan bahan kajian akademis.

Kompetensi profesi sangat berpengaruh terhadap tingkat keprofesionalisme

guru. (Rusman, 2013, hal. 37)

Profesionalisme guru merupakan keadaan, nilai, mutu dan tujuansuatu

kemampuan serta kewenangandalam bidang pendidikan serta pekerjaan

seseorang yang menjadi mata pencaharian yang berkaitan dengan pengajaran.

Berkualitas berkompetensi dan mampu meningkatkan prestasi dan minat

siswa dalam belajar, dan bisa mempengaruhi proses pembelajaran peserta

Page 21: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

3

didik. (Hasan Basri, 2012, hal. 130). Selain guru, yang paling menentukan

keberhasilan adalah siswa. Dalam aktivitas belajar mengajar siswa

mempunyai tingkat minatbelajar yangberbeda, dan ini menjadi tugas guru

supaya bisa meningkatkan minat belajar siswa sehingga siswa mau belajar

dengan rajin dan tekun. Tingkat keberhasilan dasar kompetensi sangat

ditentukan oleh minat belajar siswa terhadap suatu pelajaran. Siswayang

memiliki keinginan untuk mendapatkan pencapaian hasil belajar yang

maksimal. (Lukmanul Hakim, 2009, hal.37).

Guru profesional adalah guru yang mengenal tentang dirinya. Yaitu,

dirinya adalah pribadi yang dipanggil untuk mendampingi peserta didik

dalam belajar. Guru dituntut mencari tahu terus-menerus bagaimana

seharusnya peserta didik itu belajar. Maka, apabila ada kegagalan peserta

didik, guru terpanggil untuk menemukan penyebabnya dan mencari jalan

keluar bersama peserta didik bukan mendiamkannya atau malahan

menyalahakannya. Sikap yang harus senantiasa dipupuk adalah kesediaan

untuk mengenal diri dan kehendak untuk memurnikan keguruannya. Mau

belajar dengan meluangkan waktu untuk menjadi guru. Seorang guru yang

tidak bersedia belajar, tak mungkin kerasan dan bangga menjadi guru.

Kerasan dan kebanggaan atas keguruannya adalah langkah untuk menjadi

guru profesional. (Kunandar, 2010, hal. 48-49)

Dengan adanya virus Covid-19 memberikan pengaruh yang sangat pada

bidang pendidikan. Karena adanya Virus covid-19 ini kegiatan pendidikan

pada masa sekarang dilakukan secara jarak jauh dengan menggunakan

jaringan internet yang memadai, pada situasi sekarang ini guru dituntut untuk

tetap melaksanakan kewajibannya yaitu mengajar, dengan begitu guru harus

memastikan siswa tetap menerima materi pembelajaran walaupun melalui

pembelajaran secara daring.

Menurut SKB empat menteri Nomor 612 tahun2020 tentang

PanduanPenyelenggaraan Pendidikan pada TahunAjaran 2020/2021 dan

Page 22: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

4

Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Corona Virus Disease (Covid-

19) di laksanakan secara daring.

Dimasa pandemik covid-19 seperti sekarang, penggunaan gadget sangat

sering dilakukan dalam pembelajaran. Karena aktivitas pembelajaran tatap

muka ditiadakan untuk menghindari perluasan virus corona atau sering

disebut Covid-19.

Pada waktu belajar online siswa-siswi dalam satu kelas ada yang giat

dan adapula yang bermalas-malasan untuk belajar, ada yang hanya sekedar

hadir untuk mengisi absen saja, ada yang mengumpulkan tugas dan adapula

yang tidak mengumpulkam tugas, bahkan ada pula siswa yang tidak

merespon sama sekali digrup kelas pada saat pembelajaran dimulai. Hal ini

mungkin disebabkan oleh guru yang tidak dapat mendorong minat siswa

untuk belajar, mungkin anak tidak simpatik terhadap materi yang diberikan

oleh guru atau siswa merasa jenuh dengan pembelajaran, sehingga tidak

timbul minat belajar siswa sama sekali atau kurang terampilnya guru dalam

menggunakan metode serta media dalam menyampaikan materi secara daring.

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan pada

saatpenelitian di SDN 290 Simpang Limbur Merangin terdapat permasalahan

pertama, masih minimnya kemampuan guru dalam mengembangkan materi

pelajaran pembelajaran secara daring. Kedua, masih minimnya pengetahuan

guru tentang tugas dan tanggung jawabnya disekolah. Ketiga, sebagian siswa

mempunyai minat belajar yang tinggi dan ada juga yang rendah dalam belajr.

Untuk itu, sangat diperlukan kompetensi professional guru dalam

meningkatkan minat siswa dalam belajar pada masa covid-19. Agar guru bisa

menjalankan proses pembelajaran secara daring sesuai dengan kompetensi

professional guru. Maka dari itu peneliti tertarik untuk mengangkat judul

“Kompetensi Professional Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar

Siswa Kelas V Pada Masa Covid-19 Di Sekolah Dasar Negeri 290

Simpang Limbur Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten Merangin”.

Page 23: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

5

B. Fokus Penelitian

Berdasarkan uraian diatas, maka fokus penelitian ini adalah aspek-

aspek yang berkaitan dengan kompetensi profesional guru dalam

meningkatkan minat belajar siswa kelas V pada masa covid-19 di Sekolah

Dasar Negeri 290 simpang limbur kecamatan pamenang barat kabupaten

merangin.

C. Rumusan masalah

Berdasarkan batasan masalah diatas, maka penulis merumuskan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana kompetensi professional guru dalam meningkatkan minat

belajar siswa kelas V pada masa covid-19 di Sekolah Dasar Negeri 290

Simpang Limbur?

2. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan minat

belajar siswa kelas V di Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur?

3. Upaya apa yang dilakukan guru dalam meningkatkan minat belajar siswa

kelas V pada masa covid-19 di Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang

Limbur?

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penelitian ini ialah:

a. Mendeskripsikan kompetensi professional guru dalam meningkatkan

minat belajar siswa kelas V pada masa covid-19 di Sekolah Dasar

Negeri 290 simpang limbur.

b. Mendeskripsikan faktor pendukung dan penghambat dalam

meningkatkan minat belajar siswa kelas V pada masa covid-19 di

Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur.

Page 24: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

6

c. Mendeskripsikan upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan

minat belajar siswa kelas V pada masa covid-19 di Sekolah Dasar

Negeri 290 Simpang Limbur.

2. Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat

sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini bisa bermanfaat untuk menambah

wawasan keilmuan tentang bagaimana kompetensi profesional guru

dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas V di SD Negeri 290

simpang limbur.

b. Manfaat Praktis

1) Memberikan kontributif bagi dunia pendidikan, untuk dijadikan

referensi dan pertimbangan bagi setiap guru untuk meningkatkan

minat belajar siswa pada masa pandemi.

2) Untuk menambah khazanah pustaka bagi Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.

Page 25: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

7

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kompetensi Profesional Guru

1. Pengertian Kompetensi Profesional Guru

Para ahli memberikan definisi yang variatif terhadap pengertian

kompetensi guru. Perbedaan pandangan tersebut cenderung muncul dalam

redaksional dan cakupannya. Sedangkan inti dasar pengertiannya memiliki

sinergisitas antara pengertian satu dengan yang lainnya. Kompetensi guru

dinilai berbagai kalangan sebagai gambaran profesional atau tidaknya

tenaga pendidik (guru). Bahkan kompetensi guru memiliki pengaruh

terhadap keberhasilan yang dicapai peserta didik. (Janawi, 2012, hal. 29)

Kompetensi berasal dari Bahasa Inggris yaitu Competence yang

diartikan kecakapan atau kemampuan. Sedangkan kompetensi guru adalah

suatu kemampuan yang dimiliki oleh guru pada saat melakukan

kewajibannya dalam proses pembelajaran maupun diluar proses

pembelajaran dengan penuh tanggung jawab. (Jamil Suprihatiningrum,

2014, hal. 97). Menurut Nana Sudjana memahami kompetensi sebagai

suatu kemampuan yang disyaratkan untuk memangku profesi. Senada

dengan Nana Sudjana, Sardiman mengartikan Kompetensi adalah

kemampuan dasar yang harus dimiliki seseorang berkenaan dengan

tugasnya. Kedua definisi tersebut menjelaskan bahwa kompetensi adalah

kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh seseorang, dalam hal ini oleh

guru.

Jadi kompetensi merupakan sesuatu kemampuan, kewenangan,

kekuasaan, dan kecakapan yang dimiliki oleh seseorang dalam

melaksanakan suatu kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya untuk

menentukan suatu tujuan.

Kompetensi pada dasarnya merupakan deskripsi tentang apa yang

dapat dilakukan seseorang dalam bekerja, serta apa wujud dari pekerjaan

Page 26: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

8

tersebut yang dapat terlihat. Untuk dapat melakukan suatu pekerjaan,

seseorang harus memiliki kemampuan dalam bentuk pengetahuan, sikap

dan ketrampilan yang relevan dengan bidang pekerjaannya. (Suyanto,

2013, hal. 39). Seseorang disebut kompeten dalam bidangnya jika

pengetahuan, ketrampilan dan sikapnya, serta hasil kerjanya sesuai standar

(ukuran) yang ditetapkan dan/atau diakui oleh lembanganya/pemerintah.

(Jejen Musfah, 2012, hal. 28).

Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

merupakan sebuah perjuangan sekaligus komitmen dalam meningkatkan

kualitas guru yaitu kualifikasi akademik dan kompetensi profesi pendidik

sebagai agen dalam pembelajaran. Kualifikasi akademik diperoleh melalui

pendidikan tinggi program sarjana (S1) atau D4. Sedangkan kompetensi

pendidik meliputi kompetensi pendidik, kompetensi professional dan

kompetensi sosial. Dengan sertifikat profesi yang diperoleh setelah

melalui uji sertifikasi lewat penilaian porofolio (rekaman kinerja) guru,

maka seorang guru berhak mendapat tunjangan sebesar1 bulan gaji pokok.

Jadi, Undang-Undang Guru dan Dosen adalah upaya untuk meningkatkan

kualitas kompetensi guru seiring dengan peningkatan kesejahteraan

mereka.(A.A. Musyaffa et.al, 2020, hal. 221).

Dedi Supriadi (1999) Profesi tertuju pada suatu pekerjaan atau

jabatan yang menuntut keahlian, tanggung jawab, dan kesetiataan terhadap

profesi. Suatu profesi secara teori tidak bisa dilakukan oleh sembarangan

orang yang tidak dilatih atau disiapkan untuk itu. Jadi profesi bukanlah

sembarang pekerjaan tetapi pekerjaan yang berlandaskan pada keahlian.

Keahlian tersebut didapat melalui suatu pendidikan dan pelatihan

pendidikan melalui suatu lembaga yang telah mendapat otoritas. (A.A.

Musyaffa et. al, 2020, hal. 200).

Guru profesional adalah guru yang memiliki kompetensi yang

dipersyaratkan untuk melakukan tugas pendidikan dan pengajaran.

Menurut Kusnandar (2009:77) “kompetensi profesional merupakan

penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang

Page 27: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

9

mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan

subtansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap

struktur dan metodologi keilmuannya”. Indikatornya sebagai berikut: a)

Memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, b) Memahami

struktur, konsep, dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren

dengan materi ajar, dan c) Menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam

kehidupan sehari-hari.

Guru diwacanakan sebagai profesi sebagaimana profesi

pengacara, dokter, ataupun akuntan. Profesi yang dipahami secara

ilmiah dengan pengertian sebagai berikut:

1. Berdasarkan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui

pendidikan atau

2. Berdasarkan ilmu pengetahuan yang diperoleh melalui

pendidikan atau pelatihan.

3. Pengetahuan tersebut memuat teknik-teknik bekerja.

4. Adanya standar kompetensi yang ditetapkan.

5. Bekerja demi pelanggan.

6. Dibutuhkan oleh masyarakat.

7. Adanya prosedur kerja.

8. Mengutaman kualitas.

9. Menjunjung kode etik profesi.

10. Mempunyai organisasi profesi

11. Mempunyai badan kehormatan profesi. (A.A. Musyaffa.

Et.al 2020, hal. 200).

Guru yang professional antara lain dapat ditentukan dari

pendidikan, pelatihan, pengembangan diri, dan berbagai aktivitas lainnya

yang terkait dengan profesinya. Langkah awal menjadi guru professional

Page 28: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

10

dapat ditempuh dengan mengikuti sertifikasi guru (A. A. Musyaffa, 2020,

hal. 209).

2. Kriteria Guru Profesional

Pada dasarnya tugas guru yang paling utama adalah mengajar dan

mendidik. Sebagai pengajar ia merupakan medium atau perantara aktif

antara siswa dan ilmu pengetahuan, sedang sebagai pendidik ia merupakan

medium aktif antara siswa dan haluan atau filsafat negara dan kehidupan

masyarakat dengan segala seginya, dan dalam mengembangkan pribadi

siswa serta mendekatkan mereka dengan pengaruh – pengaruh dari luar

yang baik dan menjauhkan mereka dari pengaruh – pengaruh yang buruk.

Dengan demikian seorang guru wajib memiliki segala sesuatu yang erat

hubungannya dengan bidang tugasnya, yaitu pengetahuan, sifat – sifat

kepribadian, serta kesehatan jasmani dan rohani.

Menjadi guru bukanlah pekerjaan yang mudah, seperti yang

dibayangkan oleh sebagian orang, dengan bermodal penguasaan materi

dan menyampaikan kepada siswa sudah cukup, hal ini belum dapat

dikategorikan sebagai guru yang memiliki pekerjaan profesional, seorang

guru professional, dia memiliki keahlian, keterampilan, dan kemapuan,

maka tidak cukup dengan menguasai materi pembelajaran akan tetapi

mengayomi siswa, menjadi contoh atau teladan bagi siswa serta

mendorong siswa untuk menjadi lebih baik dan maju.

Guru profesional selalu mengembangkan dirinya terhadap

pengetahuan dan mendalami keahliannya, kemudian guru profesional rajin

membaca leteratur-leteratur dan tidak merasa rugi membeli buku-buku

yang berkaitan dengan pengetahuan yang digelutinya.

Menjadi guru profesional ada sepuluh kompetensi dasar yang harus

dimiliki seorang guru, yaitu: Kemampuan menguasai bahan pengajaran

yang disampaikan, Kemampuan dalam mengelola program belajar

mengajar, Kemampuan mengelola kelas, Kemampuan menggunakan

media/sumber belajar, Kemampuan menguasai landasan-landasan

Page 29: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

11

pendidikan, Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar,

Kemampuan menilai prestasi siswa untuk pendidikan pengajaran,

Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan,

Kemampuan mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan,

dan Kemampuan memahami dan menafsirkan hasil-hasil penelitian guna

keperluan mengajar. (Hasan Basri, 2012, hal. 131)

Guru profesional menurut Gilbert H Hunt (dalam Rosyada, 2004:11-

114) memiliki, yaitu : 1) Sifat, guru yang baik harus memiliki sifat-sifat

antusias, stimulatif, mendorong siswa untuk maju, hangat, berorientasi

pada tugas dan pekerja keras, toleran, sopan, dan bijaksana, bia dipercaya,

fleksibel dan mudah menyesuaikan diri, demokratis, penuh arapan bagi

siswa, tidak mencari reputasi pribadi, mampu mengatasi streotife siswa,

bertanggung jawab terhadap kegiatan belajar siswa, mampu bertanggung

jawaba terhadap kegiatan belajar siswa, mampu menyampaikan

perasaannya, dan memiliki pendengaran yang baik. 2) Pengetahuan, guru

yang baik juga memiliki pengetahuan yang memadai dalam mata pelajaran

yang diampunya, dan terus mengikuti kemajuan dalam bidang ilmunya. 3)

Apa yang disampaikan, guru yang baik juga mampu memberikan jaminan

bahwa materi yang disampaikannya mencakup semua unit bahasan yang

diharapkan siswa secara maksimal. 4) Bagaimana mengajar, guru yang

baik manpu menjelaskan berbagai informasi secara jelas, dan terang,

memberikan layanan yang variatif, menciptakan dan memilihara

momentum, menggunaan kelompok kecil secara efektif, mendorong semua

siswa untuk berpartisifasi, memonitor dan bahkan sering mendatangi

siswa, mampu mengambil berbagai keuntungan dari kejadia-kejadian yang

tidak diharapkan, memonitor tempat duduk, senantiasa melakukan formatif

tes dan post test, melibatkan siswa dalam toturial atau pengajaran sebaya,

menggunakan kelompok besar untuk pengajaran instruksional,

menghindari kesukaran yang kompleks dengan menyederhanakan sajian

informasi, menggunakan beberapa bahan tradisional, menunjukkan pada

Page 30: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

12

siswa tentang pentingnya bahan-bahan yang mereka pelajari, menujukkan

proses berfikir yang penting untuk belajar berpartisifasi dan mampu

memberikan perbaikan terhadap kesalahan konsepsi yang. (Syahran

Jailani, 2014, hal. 5).

Guru mempunyai tanggung jawab membantu peserta didik belajar

agar belajar lebih mudah, lebih lancar, lebih terarah dengan pemanfaatan

sumber belajar. Oleh sebab itu guru dituntut untuk memiliki kemampuan

khusus yang berhubungan dengan pemanfaatan sumber belajar. Menurut

Ditjend. Dikti, guru harus mampu: (a) menggunakan sumber belajar dalam

kegiatan pembelajaran sehari-hari, (b) mengenalkan dan menyajikan

sumber belajar, (c) menerangkan peranan berbagai sumber belajar dalam

pembelajaran, (d) menyusun tugas-tugas penggunaan sumber belajar

dalam bentuk tingkah laku, (e) mencari sendiri bahan dari berbagai

sumber, (f) memilih bahan sesuai dengan prinsip dan teori belajar, (g)

menilai keefektifan penggunaan sumber belajar sebagai bagian dari bahan

pembelajaran, (h) merencanakan kegiatan penggunaan sumber belajar

secara efektif. (M. Syahran Jailani & Abdul Hamid, 2016, hal. 179-180).

3. Macam-macam Kompetensi Guru

Secara umum, seorang guru harus memiliki empat kompetensi dalam

melaksanakan tugas dan peran mereka sebagai guru, adapun kompetensi

tersebut meliputi kompetensi pedagogik, personal, profesional dan sosial.

1. Kompetensi Pedagogik

Sebelum melaksanakan proses belajar mengajar guru harus

mempunyai peran dalam pembelajaran tatap muka sebagaimana yang di

kemukan oleh Moon (Uno, 2011:22): a. merencanakan pembelajaran, b.

melaksanakan pembelajaran, dan c. mengevaluasi hasil pembelajaran.

Untuk lebih jelasnya kegiatan yang berkenaan dengan kemampuan

pedagogik tersebut dapat di uraikan sebagai berikut: (Abdorrakhman

Ginting, 2014, hal. 12-13)

a. Kemampuan Merencanakan Pembelajaran.

Page 31: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

13

Menurut Uno (2011:22) kemampuan dalam perencanaan

proses belajar mengajar, guru harus memperhatikan komponen

dalam sistem pembelajaran yang meliputi:

1) Membuat dan merumuskan TIK.

2) Menyiapkan materi yang relevan dengan tujuan, waktu, fasilitas,

perkembangan ilmu, kebutuhan.

3) Merancang metode yang di sesuaikan dengan situasi dan kondisi

siswa.

4) Menyediakan sumber belajar, dalam hal ini guru berperan sebagai

fasilitator dalam pengajaran.

5) Media, dalam hal ini guru berperan sebagai mediator dengan

memerhatikan relevansi (seperi juga materi), efektif dan efesien.

6) Pada dasarnya perencanaan pembelajaran merupakan suatu

rencana mengajar guru yang di rumuskan secara sistimatis, rinci

dan jelas.

b. Kemampuan Guru dalam Proses Belajar mengajar

Guru dalam melaksanakan tugas mengajar harus memiliki

kompetensi kinerja profesi. Menurut Syaifudin (2011: 50) bahwa:

Kompetensi kinerja profesi keguruan (generic teaching

competencies) dalam penampilan aktual dalam proses belajar

mengajar, minimal memiliki empat kemampuan yaitu: 1.

Merencanakan proses belajar mengajar, 2. Melaksanakan dan

memimpin/mengelola proses belajar mengajar, 3. Menilai kemajuan

proses belajar mengajar, dan 4. Menguasai bahan pelajaran.

c. Kemampuan Mengevaluasi Pembelajaran

Penilaian atau evaluasi hasil belajar siswa merupakan salah

satu cara untuk mengetahui seberapa jauh tujuan pembelajaran dapat

tercapai, agar mampu mereformasi kondisi peserta didik dari yang

tidak baik menjadi baik. Menurut Syah (2013:139) mengatakan

evaluasi “Penilaian terhadap tingkat keberhasilan siswa mencapai

tujuan yang telah di tetapkan dalam sebuah program”.

Page 32: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

14

2. Kompetensi Kepribadian

Kompetensi mengajar merupakan hal urgen yang harus dimiliki

oleh setiap guru dalam jenjang pendidikan apapun. Menurut Kunandar

(2009:75) mengemukakan kompetensi kepribadian “kemampuan

personal yang mencerminkan kpribadian yang mantap, stabil, dewasa,

arif dan berwibawa, menjadi telandan bagi peserta didik, dan berakhlak

mulia”.

3. Kompetensi Profesional

Kompetensi professional adalah kemampuan penguasaan materi

pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan

membimbing peserta didik memenuhi standar kompetensi yang

ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Adapun ruang lingkup

kompetensi professional yang harus dikuasai oleh seorang guru

meliputi:

1) Landasan-landasan pendidikan yang meliputi, psikologis,

fisiologis, ideologis, metodologis, dan sosiologis yang diperlukan

untuk memahami peserta didik guna memberikan layanan pendidik

yang terbaik kepadanya.

2) Teori dan aplikasi praktis materi ajar dibidang studi yang menjadi

tanggung jawabnya dalam tugas penyelenggaraan kegiatan belajar

dan pembelajaran sesuai dengan tuntunan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi yang actual.

3) Teori dan aplikasi praktis manajemen dan teknologi pendidikan

modern dan relevan yang diperlukan untuk menciptakan kegiatan

belajar dan pembelajaran yang kondusif bagi siswa dalam

mencapai hasil belajar yang maksimal sesuai potensi yang dimiliki

siswa.

4. Kompetensi Sosial

Seorang guru sama seperti manusia lainnya adalah makhluk

sosial, yang dalam hidupnya berdampingan dengan manusia lainnya.

Menurut Uno, (2007:19) kompetensi sosial yang dimiliki seorang guru

Page 33: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

15

artinya “menyangkut kemampuan berkomunikasi dengan peserta didik

dan lingkungan mereka seperti orang tua, tetangga, dan sesama teman”.

4. Peran dan Fungsi Guru Profesional

Guru professional adalah orang yang telah menempuh program

pendidikan guru dan memiliki tingkat master serta telah mendapat ijazah

negara dan telah berpengalaman dalam mengajar dikelas-kelas besar.

Guru-guru professional bertugas antara lain: a) Bertindak sebagai model

bagi para anggota lainnya, b) Memimpin perencanaan dalam mata

pelajaran atau daerah pelajaran tertentu, c) Memelihara hubungan dengan

orang tua murid dan memberikan komentar atau laporan. d)

Mengembangkan file sumber kurikulum dalam daerah pelajaran tertentu

dan mengajar kelas-kelas yang paling besar. (Abdorrakhman Ginting,

2014, hal. 28).

Menurut Hasan Basri peran guru dalam proses pembelajaran dibagi

menjadi beberapa macam diantaranya, guru sebagai pelatih (coaches),

guru memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi para peserta didik

untuk mengembangkan cara pembelajaran sendiri sebagai latihan untuk

mencapai hasil pembelajaran yang optimal. Guru sebagai (konselor), guru

menciptakan situasi interaksi yang baik sehingga peserta didik melakukan

prilaku pembelajaran dalam suasana psikologis yang kondusif dengan

memerhatikan konsisi setiap peserta didik dan membantunya kearah

perkembangan optimal. Guru sebagai (partisipan), guru tidak hanya

berprilaku mengajar tetapi juga berprilaku belajar melalui interaksinya

terhadap peserta didik. Guru sebagai (pemimpin) menggerakkan peserta

didik atau orang lain untuk mewujudkan prilaku pembelajaran yang

efektif. (Hasan Basri, 2012, hal. 66).

Professional guru mengandung tiga unsur berdasarkan peran dan

fungsinya yang meliputi kepribadian, keilmuan, dan keterampilan yaitu

sebagai berikut:

a. Guru sebagai pendidik dan pengajar

Page 34: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

16

Guru akan mampu mendidik dan mengajar apabila dia memiliki

kestabilan emosi, memiliki rasa tanggung jawab yang besar untuk

memajukan anak didik, bersikap realistis, jujur dan bersikap terbuka

serta peka terhadap perkembangan, terutama terhadap pendidikan.

b. Guru sebagai anggota masyarakat

Guru harus bersikap terbuka, tidak bertinda secara otoriter, tidak

bersikap angkuh, bersikap ramah tamah kepada siapapun, suka

menolong dimanapun dan kapan saja, serta empati terhadap pimpinan,

teman sejawat dan kepada anak didik.

c. Guru sebagai pemimpin

Peranan kepemimpinan akan berhasil apabila guru memiliki

kepribadian seperti: kondisi fisik yang sehat, percaya pada diri sendiri,

memiliki daya kerja yang besar dan antusiasme, gemar dan dapat cepat

mengambil keputusan, bersikap objektif serta mampu menguasai emosi

dan bertindak adil.

d. Guru sebagai pelaksana administrasi ringan

Peranan ini memerlukan syarat-syarat kepribadian, seperti jujur,

teliti dalam bekerja, rajin, harus menguasai ilmu mengenai tata buku

ringan, korespondensi, penyimpanan arsip dan ekspedensi serta

administrasi pendidikan.

B. Minat Belajar Siswa

1. Pengertian Minat Belajar

Minat adalah perasaan ingin tahu, mempelajari, mengagumi atau

memiliki sesuatu. Sedangkan Slamento dalam bukunya Djali, minat adalah

rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada

yang menyuruh. (Djali, 2006, hal. 122)

Page 35: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

17

Minat tidak dibawa sejak lahir melainkan diperoleh kemudian. Minat

terhadap sesuatu dipelajari dan mempengaruhi belajar selanjutnya serta

mampu mempengaruhi penerimaan minat-minat baru.

Belajar merupakan proses orang yang memperoleh kecakapan,

keterampilan dan sikap (Martinus Yamin, 2004, hal. 97). Jadi dapat

disimpulkan bahwa minat belajar adalah suatu keinginan atau ketertarikan

seseorang untuk mendapatkan keadaan yang lebih baik dari sebelumnya

dalam proses penerima, menggapai melalui pengamatan serta pembelajaran

dari orang lain.

2. Ciri-ciri Minat Belajar

Menurut Sudirman jelaskan bahwa ciri-ciri minat belajar ada empat

yaitu: 1) Adanya semangat yang ingin ditahu terhadap masalah yang ingin

dipelajari, 2) Cepat dan ulet dalam pembelajaran, 3) Adanya kecendrungan

mendatangi perpustakaan, dan 4) Adanya kecendrungan untuk

mendatangkan kelompok belajar. (Sardiman, 2011, hal.20).

3. Indikator-indikator Minat Belajar

Menurut Safari ada beberapa indikator minat belajar yaitu sebagai

berikut:

a. Perasaan senang

Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap

suatu pelajaran, maka ia akan terus mempelajarinya, menggali pelajaran

tersebut dan tidak sama sekali dalam keadaan terpaksa atau tertekan

dalam kegiatan pelajaran tersebut.

b. Ketertarikan siswa

Berhubungan dengan daya gerak yang mendorong siswa untuk

cendrung merasa tertarik pada orang, benda, kegiatan, atau bisa berupa

pengalaman efektif yang dirangsang oleh kegiatan itu sendiri

c. Perhatian siswa

Page 36: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

18

Perhatian merupakan konsentrasi atau aktifitas jiwa terhadap

pengamatan dan pengertian dengan mengesampingkan yang lain dari

pada itu. Siswa yang memiliki minat pada objek tertentu, maka dengan

sendirinya akan memperhatikan objek tersebut.

d. Keterlibatan siswa

Keterlibatan seorang akan suatu obyek yang mengakibatkan orang

tersebut senang dan tertarik untuk melakukan atau mengerjakan kegiatan

dari obyek tersebut.

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa

Dalam pengertian sederhana, minat merupakan keinginan seseorang

terhadap sesuatu tanpa adanya paksaan. Adapun Faktor-faktor yang

mempengaruhi minat belajar siswa terbagi menjadi tiga macam, yaitu

sebagai berikut:

1) Faktor Internal

Faktor internal adalah faktor dari dalam diri siswa yang meliputi

dua aspek, yaitu:

a) Aspek fisiologis, merupakan kondisi jasmani dan tegangan otot

(tonus) yang menandai tingkat kebugaran tubuh siswa, hal ini dapat

mempengaruhi semangat dan intensitas siswa dalam pembelajaran.

b) Aspek psikologis, merupakan aspek dalam diri siswa yang terdiri dari

intelegensi, bakat siswa, sikap, minat, dan motivasi siswa.

2) Faktor eksternal

Faktor eksternal terdiri dari dua macam yaitu faktor lingkungan

sosial dan lingkungan nonsosial:

a) Lingkungan sosial, terdiri dari keluarga, masyarakat, dan teman

sebaya.

b) Lingkungan nonsosial, terdiri dari gedung sekolah dan letaknya, faktor

materi pembelajaran, waktu belajar, keadaan rumah dan alat-alat

belajar.

Page 37: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

19

5. Cara Meningkatkan Minat Belajar Siswa

Safari dalam bukunya yang berjudul ‘Minat Belajar Siswa’

menyebutkan beberapa indikator minat belajar siswa antara lain perasaan

senang, ketertarikan siswa, perhatian siswa serta keterlibatan siswa. Kondisi

pandemi saat ini yang memaksa proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM)

berlangsung secara daring telah menurunkan indikator-indikator tersebut.

Sebagai upaya menegakkan KBM yang lebih menyenangkan,

pemerintah melalui kemendikbud menerapkan beberapa program yang

didasarkan pada Surat Edaran No 4 Tahun 2020. Melalui surat edaran ini

kemendikbud menetapkan beberapa program pembelajaran di masa

pandemi, antara lain:

a. Pembelajaran Daring Interaktif dan Non Interaktif

Esensi dari pembelajaran daring adalah bagaimana proses belajar

tetap berlangsung selama dirumah. Bukan memindahkan sekolah

kerumah, tetapi guru perlu memilih materi-materi penting yang perlu

dilakukan anak-anak dirumah. Faktor infrastruktur memang

mempengaruhi proses belajar daring, tetapi bagaimana guru dapat

melaksanakan target kurikulum bisa tetap tercapai.

b. Pendidikan Kecakapan Hidup

Minat adalah bagaimana seseorang bisa melakukan sesuatu dengan

kondisi yang elebih menyenangkan, sama hal nya dalam belajar, perlu

ditawarkan hal-hal yang menyenangkan bagi siswa agar lebih enjoy lagi

dalam belajar. Salah satu caranya dengan pendidikan kecakapan hidup

yang aplikatif, implementatif, dan kontekstual dengan kondisi sekarang.

Contohnya belajar tentang bagaimana cara menghindari virus covid-19,

bagaimana menjalankan protokol kesehatan sehari-hari.

c. Pembelajaran sesuai dengan Minat dan Kondisi Siswa

Walaupun dilakukan secara daring, proses belajar mengajar juga

harus mengacu kepada minat dan kondisi siswa. Tidak bisa disamakan

dengan fasilitas dan akses belajar siswa disetiap daerah. Dalam hal ini

Page 38: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

20

guru sangat penting bersikap bijaksana sesuai dengan kondisi yang ada

tanpa mengabaikan target kurikulum.

d. Penilaian Tugas Secara Kualitatif

Penelitian tugas yang diberikan kepada siswa hendaknya guru tidak

melakukan penilaian seperti yang biasa dilakukan disekolah. Penelitian

cukup dilakukan secara kualitatif yang sifatnya lebih memberikan

motivasi kepada siswa.

Faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa menurun dimasa covid-

19 selain karena alasan fasilitas yang tidak memadai, salah satunya adalah

minimnya keterlibatan guru dalam proses pembelajaran. Seperti bertemu

hanya melalui layar zoom, google meet, whatsapp atau platform digital

lainnya yang menyebabkan siswa kurang merasakan keterlibatan guru dalam

proses pembelajaran yang dijalani.

Oleh karena itu, perlu dilakukan beberapa cara kreatif untuk

mengatasinya:

a. Metode Hibur

Pembelajaran dalam bahasa indonesia dikenal sebuah metode yang

bernama metode hiburyang dapat membantu meningkatkan rasa suka,

senang dan minat yang lebih pada suatu pelajaran. Misalnya para siswa

diminta menonton, membaca novel, menikmati tayangan drama dan

sebagainya untuk mendapatkan informasi sesuai dengan materi yang

diujikan.

Dimusim pandemi ini, metode hibur ini sangat sesuai diterapkan

untuk kegiatan pembelajaran yang lebih menyenangkan. Dengan adanya

metode ini guru tidak stres dan siswa juga tidak bosan dan jenuh terhadap

pembelajaran karena metode penugasan yang bersifat menyenangkan dan

menghibur.

b. Aplikasi Interaktif

Ada saatnya siswa jenuh didepan zoom meeting, google meet, dan

sejenisnya. Cobalah beralih ke aplikasi kekinian yang digemari dan

Page 39: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

21

menampilkan fitur-fitur kreatif. Contohnya penggunaan aplikasi tiktok

yang saat ini lebih banyak disukai kalangan muda. Aplikasi ini bisa

digunakan untuk perangkat belajar yang lebih kreatif dan menyenangkan

bagi siswa.

c. Membuat Rencana Pembelajaran yang Melibatkan Siswa

Selama ini guru seringkali membuat rencana pembelajaran yang

dilakukan sesuai dengan kebutuhan kurikulum dan tanpa melibatkan

siswa. Kondisi pandemi saat ini dimaa minat belajar siswa menjadi

menurun dibutuhkan hal-hal yang sifatnya aspiratif dari keinginan siswa.

Maka dari itu, libatkan rencana pembelajaran dengan keinginan dan

kondisi siswa yang sehingga lebih bisa diterima dan dijalankan dengan

kondisi yang menyenangkan. Sebagus apapun rencana pembelajaran yang

dibuat jika siswa tidak tertarik menjalankannya makan akan sulit bagi guru

menjalankan proses pembelajaran yang maksimal.

(https://pintek.id/blog/minat-belajar-siswa/, diakses pada hari kamis, 18

Maret 2021)

C. Study Relavan

Peneliti mengemukakan dan menunjukkan bahwa masalah yang akan

dibahas belum pernah diteliti atau berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Untuk itu, tinjauan kritis terhadap hasil kajian terdahulu perlu dilakukan dalam

bagian ini. Sehingga dapat menentukan di mana posisi penelitian yang akan

dilakukan berada.

Dalam penelitian ini Peneliti memperkuat hasil penelitiannya dengan

memperjelas dan memberikan perbedaan dengan penelitian yang telah ada

sebelumnya. Ada beberapa penelitian yang ada sebelumnya yang Peneliti

gunakan sebagai patokan dalam menyusun penelitian, yaitu:

1. Penelitian yang ditulis oleh Nuraidah (2019), Program Studi Pendidikan

Islam IAIN Sumatera Utara Medan dalam skripsi yang berjudul

“Kompetensi Professional Guru Untuk Meningkatkan Mutu Di Madrasah

Page 40: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

22

Ibtidaiyah Sei Agul Medan”. Hasil Penelitiannya adalah Kompetensi Guru

Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan relative baik, dimana semua

guru berpredikat sarjana, memiliki perangkat pembelajaran, menerapkan

pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif, sudah terferifikasi,

dan ada yang berprestasi pada tingkat nasional. Dalam penelitian ini

membahas mengenai Kompetensi professional guru untuk meningkatkan

mutu. Persamaannya yaitu sama-sama membahas kompetensi professional

guru. Perbedaannya yaitu dalam penelitian ini untuk meningkatkan mutu

dan pembelajarannya tidak secara daring sedangkan disini penulis

mendeskripsikan mengenai pengembangan pemahaman siswa melalui

pembelajaran daring.

2. Penelitian yang ditulis oleh Suhirman (2017), Jurusan Pendidikan IPS

Ekonomi Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan IAIN Mataram dalam

skripsinya yang berjudul “Peran Kompetensi Profesional Guru Dalam

Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Terpadu Kelas

VIII di MTs Nida’ul Islam Jelateng Lombok Tengah”. Hasil penelitiannya

adalah Kompetensi professional guru dalam meningkatkan minat belajar

siswa pada mata pelajaran IPS Terpadu di MTs Nida’ul islam jelateng

memiliki peran yang sangat penting direalisasikan berdasarkan kompetesi

yang harus dimiliki oleh guru professional diantaranya; mengusahakan

pegajaran yang disampaikan, mengelola program pembelajaran, megelola

kelas, menilai prestasi siswa, mengenal dan menyelenggarakan administrasi

pendidikan, mengenal fungsi program pelayanan bimbingan dan

penyuluhan, mengelola interaksi belajar mengajar, dan menggunakan

media/sumber belajar. Selanjutnya upayaa-upaya yang dilakukan oleh pihak

sekolah untuk meningkatkan kompetensi professional guru dapat

disimpilkan bahwa: a) melalui pembinaan yaitu menyusun program

penyetaraan bagi guru-guru yang memiliki kualifikasi D agar mengikuti

penyetaraan S1/akta IV, sehingga memiliki wawasan keilmuan dan

pengetahuan yang lebih dalam emnunjang tugasnya, b) melalui kegiatan

PKG “pemantakan kerja guru” dimana para guru diarahkan untuk mencari

Page 41: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

23

berbagai pengalaman metodologi pembelajaran dan bahan ajar yang dapat

diterapkan didalam kelas, dan c) meningkatkan kesejahteraan guru, karena

kesejahteraan guru merupakan salah satu factor penentu dalam peningkatan

kinerja guru dan mutu pendidikan.

3. Ahmad Wildanum M, 2019, dalam skripsinya yang berjudul “Upaya Guru

Dalam Meningkatka Minat Belajar Siswa Kelas VIII YPI SMP Sunan

Ampel Bangsal Mojokerto”. Hasil penelitiannya adalah minat belajar pada

materi Ips di YPI SMP sunan ampel bangsal kelas VIII masih tergolong

rendah. Hal itu dapat diketahui sebagai berikut: a) pada saat pelajaran

berlaangsung masih banyak siswa untuk memulai proses belajar, b) pada

waktu guru menjelaskan materi, masih banyak yang tidak focus pada guru

tersebut, c) mayoritas siswa-siswi kelas VIII di YPI SMP Sunan Ampel

Bangsal. Selanjutnya upaya guru dalam meningkatkan minat belajar siswa

kelas VIII YPI SMP Sunan Ampel menggunakan beberapa cara sebagai

berikut: a) penggunaan metode yang variatif, b) menggunakan media

pembelajaran meskipun sarana prasarana masih tergolong kurang memadai,

c) menciptakan gaya mengajar yang humoris dan harmonis agar

menciptakan suasana belajar yang nyaman, dan d) memberikan pujian dan

hadiah untuk memancing siswa agar lebih semangat daam belajar.

Kemudian hambatan-hambatan guru daam meningkatkan minat belajar

siswa yaitu terbatasnya sarana dan prasarana sehingga penggunaan media

pembelajaran pun juga seadanya dan penjelasannya pun juga bersifat

manual, lingkungan keluarga dan teman dirumah, dan hubungan antara guru

dan siswa yang kurang terbuka.

Page 42: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Desain Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan

kualitatif. Pendekatan kualitatif ini bermaksud memahami fenomena apa yang

dialami oleh subjek penelitian. Dasar penelitian adalah kontruktifisme yang

berasumsi bahwa kenyataan itu berdimensi jamak, interajtif dan suatu

pertukaran pengalaman sosial yang ditemukan oleh setiap individu

(Sukmadinata, 2005, hal. 578).

Pendekatan ini digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang

alamiah, (sebagai lawannya adalah exsperimen) dimana peneliti adalah

sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara

triangulasi (gabungan) analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan pada makna dari pada generalisasi

(Sugiono, 2015, hal. 9).

Penelitian kualitatif menurut Moleong (2006) adalah sebuah penelitian

yang memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami

sikap pandangan perasaan dan perilaku individu atau sekelompok orang.

Penelitian dengan pendekatan kualitatif merupakan analisis proses dari proses

berfikir secara induktif yang berkaitan dengan dinamika hubungan antara

fenomena yang diamati, dan senantiasa menggunakan logika ilmiah

(Gunawan, 2015, hal. 80).

Kualitatif menurut Fiks (2000) penelitian kualitatif adalah keterkaitan

spesifik kepada studi hubungan sosial yang berhubungan dengan fakta dari

pluralisasi dunia kehidupan metode diterapkan untuk melihat dan memahami

subjek dan objek yang meliputi orang, lembaga, berdasarkan fakta yang

tampil secara apa adanya. Penelitian ini menggunakan desain study kasus,

yaitu suatu desain penelitian kualaitatif yang berusaha menemukan makna,

Page 43: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

25

menyelidiki proses, dan memperoleh pengertian dan pemahaman yang

mendalam dari individu, kelompok atau situasi (Emzir, 2012, hal. 20)

B. Setting dan Subjek Penelitian

1. Setting Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SDN 290 Simpang Limbur. Penelitian ini

dilaksanakan pada semester ganjil tahun pelajaran 2020/2021.

2. Subjek penelitian

Subjek penelitian ini ditunjukkan SDN 290 Simpang Limbur. Subjek

penelitian ini adalah kepala sekolah, guru kelas V dan siswa kelas V SDN

290 Simpang Limbur.

C. Jenis dan Sumber Data

1. Jenis Data

Untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan sesuai

dengan tujuan penelitian yang peneliti lakukan dalam mengumpulkan data

yang berkaitan dengan kelengkapan data yang ingin diteliti, maka

diperlukan dua jenis data yaitu data primer dan data sekunder, data

tersebut meliputi:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumbernya,

diamati dan dicatat untuk pertama kalinya. Peneliti berhubungan

langsung dengan penelitian yang bersangkutan (Yamin, 2009, hal. 87).

Data primer yang diperoleh oleh peneliti adalah:

1) Hasil wawancara dengan kepala sekolah, tentang seputar gambaran

umum SDN 290 Simpang Limbur (sejarah berdirinya, letak

geografis, visi dan misi, kondisi siswa, guru, dan staf, sara dan

prasarana sekolah).

2) Hasil wawancara dengan beberapa guru SDN 290 Simpang Limbur

seputar kompetensi professional guru dalam meningkatkan minat

belajar siswa pada masa covid-19

Page 44: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

26

3) Hasil wawancara dengan beberapa siswa mengenai peningkatan

minat belajar siswa.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen yang

berkaitan dengan permasalahan pada penelitian ini, sebagai pelengkap

atau pendukung dari data primer:

1) Sejarah dan geografis SDN 290 Simpang Limbur

2) Visi dan misi SDN 290 Simpang Limbur

3) Sarana dan prasarana yang menunjang proses pembelajaran di SDN

290 Simpang Limbur

4) Keadaan guru, staf tata usaha, siswa dan organisasi SDN 290

Simpang Limbur.

D. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah pengumpulan data.

Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan

mendapatkan data yang memenuhi standar yang ditetapkan.

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu:

Interview (wawancara), Observasi (pengamatan), dan Dokumentasi.

1) Interview (wawancara)

Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan data dalam

metode survei melalui daftar pertanyaan yang diajukan secara lisan terhadap

responden (subjek). Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan

data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti. (Sugiyono, 2013, hal. 72). Jadi,

wawancara adalah suatu teknik cara pengumpulan data dengan mengadakan

dialog atau Tanya jawab dengan orang yang dapat memberikan keterangan

atau informasi.

Jenis wawancara yang digunakan peneliti adalah wawancara

semiterstruktir, yaitu jenis wawancara yang termasuk dalam kategori in-dept

Page 45: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

27

interview, dimana dalam pelaksanaannya lebih bebas bila dibandingkan

dengan wawancara terstruktur. Tujuan dari wawancara jenis ini adalah

untuk menemukan permasalahan secara lebih terbuka, dimana pihak yang

diajak wawancara diminta pendapat dan ide-idenya. (Sugiyono, 2013, hal.

73). Adapun pihak-pihak yang akan diwawancarai adalah sebagai berikut:

(1) kepala sekolah, materi wawancara seputar gambaran SDN 290 Simpang

Limbur (sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi, kondisi

siswa, guru dan staf, sarana prasarana) dan seputar kompetensi

professional guru dalam meningkatkan minat belajar siswa pada masa

covid-19.

(2) Guru, tentang kompetensi guru yang dilakukan dalam meningkatkan

minat belajar siswa pada masa Covid-19.

(3) siswa, tanggapan siswa tentang minat belajar pada masa Covid-19 .

2) Observasi

Observasi adalah kegiatan pengumpulan data melalui pengamatan atas

gejala, fenomena, dan fakta empiris yang terkait dengan masalah dalam

penelitian. Observasi merupakan dasar semua ilmu pengetahuan. Para

ilmuan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia

kenyataan yang diperoleh melalui observasi. (Sugiyono, 2013, hal. 64).

Metode observasi ini terbagi menjadi dua macam yaitu observasi terbuka

(partisipatif) dan observasi tertutup (non partisipatif). Maka dengan berbagai

pertimbangan penelitian ini menggunakan metode observasi tertutup (non

partisipatif) dikarenakan dalam kegiatan sehari-hari penulis tidak

berinteraksi langsung dengan subjek penelitian. Objek penelitian yang

diobservasi dalam penelitian kualitatif dinamakan situasi sosial yang terdiri

dari tiga komponen, yaitu: place (tempat), actor (pelaku), dan activities

(aktivitas).

3) Dokumentasi

Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, bisa

berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.

(Sugiyono, 2013, hal. 82). Jadi, metode dokumentasi adalah cara yang

Page 46: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

28

digunakan untuk mencatat informasi yang real (nyata) berupa dokumen,

catatan, dan laporan yang tertulis serta relevan dengan tujuan penelitian.

Metode ini digunakan sebagai pelengkap dari metode lainnya.

Metode ini penulis gunakan untuk memperolah data berupa: Sejarah

berdirinya Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur, visi dan misi, data

tentang guru dan staf-staf, data siswa dan fasilitas yang digunakan, struktur

organisasi, serta dokumentasi lainnya yang menguatkan hasil penelitian ini.

E. Teknik Sampling

Sampling dalam penelitian empirik diartikan sebagai proses pemilihan

atau penentuan sampel (contoh). Secara konvensional, konsep sampel

(contoh) menunjuk pada bagian dari populasi. Akan tetapi, dalam penelitian

kualitatif tidak bermaksud untuk menggambarkan karakteristik populasi atau

menarik generalisasi kesimpulan yang berlaku bagi suatu populasi, melainkan

lebih fokus kepada represensi terhadap fenomena sosial. Data atau informasi

harus ditelusuri seluas-luasnya sesuai dengan keadaan yang ada. Dengan

demikian peneliti mampu mendeskripsikan fenomena yang diteliti secara

utuh. (Burhan Burgin, 2015, hal. 55)

Menurut Sugiyono dalam penelitian kualitatif teknik sampling yang

lebih sering digunakan adalah purposive sampling dan snowball sampling.

Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu, misalnya orang tersebut dianggap paling tahu tentang

apa yang kita harapkan. Snowball sampling adalah teknik pengambilan

sampel sumber data yang pada awalnya jumlahnya sedikit, lama kelamaan

menjadi besar (Sugiyono, 2009, hal. 300). Sementara itu, menurut Burhan

Burgin (2012: 53), dalam prosedur sampling yang paling penting adalah

bagaimana menentukan informan kunci (key informan) atau situasi sosial

tertentu yang sarat informasi. Memilih sampel, dalam hal ini informan kunci

atau situasi sosial lebih tepat dilakukan dengan sengaja atau bertujuan, yakni

dengan purposive sampling.

Page 47: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

29

Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling, karena peneliti

merasa sampel yang diambil paling mengetahui tentang masalah yang akan

diteliti oleh peneliti. Penggunaan purposive sampling dalam penelitian ini

yaitu bertujuan untuk dapat mengetahui bagaimana kompetensi profesional

guru dalam meningkatkan minat belajar siswa kelas V pada masa covid-19.

F. Teknik Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis

data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data kedalam kategori,

menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun kedalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak sebelum

memasuki lapangan, selama dilapangan, dan setelah selesai dilapangan.

Penelitian kualitatif telah melakukan analisis data sebelum peneliti memasuki

lapangan. Analisis dilakukan terhadap data hasil studi pendahuluan, atau data

sekunder, yang akan digunakan untuk menentukan focus penelitian. Namun

demikian fokus penelitian ini masih bersifat sementara, dan akan berkembang

setelah peneliti masuk dan selama dilapangan (Sugiyono, 2016, hal. 245).

Berikut komponen dalam analisis data:

a. Reduksi Data (Reduction Data)

Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk

itu maka perlu dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti

merangkum, memilah hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang

penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah

direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pegumpulan data selanjutnya.

b. Penyajian Data (Data Display)

Page 48: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

30

Setelah data direduksi, maka langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data. Penyajian data dilakukan dengan mengelompokkan

data sesuai dengan sub babnya masing-masing, data yang telah didapatkan

dari hasil wawancara, sumber tulisan maupun sumber pustaka. Dalam

penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori dan sejenisnya, namun dalam

penelitian kualitatif penyajian data yang sering digunakan adalah teks yang

bersifat naratif.

c. Penarikan Kesimpulan

Langkah terakhir adalah penarikan kesimpulan berdasarkan analisis

data. Peneliti menjumlah dan mengklasifikasikan data yang telah

didapatkan. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif merupakan temuan

baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi

atau gambaran suatu objek sebelumnya masih remang-remang atau gelap

sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau

interaktif, hipotesis atau teori.

G. Teknik Keabsahan Data

Keabsahan data ini sebagai suatu usaha peneliti untuk menunjukkan

bahwa penelitian ini benar-benar ilmiah. Teknik pemeriksaan keabsahan data

yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi. Triangulasi

Data

Collection

Reduksi Data

(Pemilihan)

Data Display

(Penyajian Data)

Conlusions

Drawing/verifying

Page 49: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

31

diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari

berbagai teknik berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang

telah ada. Bila peneliti melakukan triangulasi, maka sebenarnya peneliti

mengumpulkan data dan sekaligus menguji kredibilitas data, yaitu mengecek

kredibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai

sumber data (Sugiyono, 2016, hal. 241).

Dalam penelitian ini menggunakan dua jenis triangulasi yaitu

triangulasi sumber data dan triangulasi metode.

a) Triangulasi sumber data

Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu

melalui berbagai metode dan dan sumber perolehan data. Misalnya, selain

melalui wawancara, peneliti bisa menggunakan observasi terlibat

(participant observation), dokumen tertulis, arsif, catatan resmi, gambar

atau foto. Penelitian melakukan perbandingan dari sumber data yang telah

didapatkan.

b) Triangulasi metode

Triangulasi metode juga digunakan dalam penelitian ini, penelitian

mengecek hasil data yang diperoleh melalui beberapa teknik pengumpulan

data yaitu wawancara, observasi, dan dokumentasi untuk memastikan

bahwa data yang diperoleh tidak saling bertentangan. Misalnya, dari data

wawancara dipadukan dengan observasi, kemudian dipadukan dengan

documenter, dan sebaliknya sehingga ditemukan kenyataan yang

sesungguhnya.

Page 50: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

32

H. Jadwal Penelitian

N

o

Jadwal

Kegiatan

Penelitian

Tahun 2020/2021

Oktober November Desember Januari Februari Maret April

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1. Pengajuan

Judul

2. Penyusunan

Proposal

3. Bimbingan

Proposal

√ √ √

4. Seminar

Proposal

5. Perbaikan

Hasil

Seminar

Proposal

6. Pengurusan

dan

Penerbitan

Izin

Penelitian

7. Pengumpulan

Data

Lapangan

√ √

8. Analisis dan

Penyusunan

Laporan

Penelitian

√ √ √

9. Sidang

Skripsi

Page 51: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

33

BAB IV

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

A. Temuan Umun

1. Sejarah Sekolah

SDN 290 Simpang Limbur Merangin yang berada didalam kawasan

Kecamatan Pamenang Barat Kabupaten Merangin didirikan pada tahun

2004 dan tepatnya pada tanggal 15 Februari 2004 oleh Pemerintah Daerah

dan Masyarakat setempat. Pada saat ini Sekolah Dasar Negeri 290

Simpang Limbur Merangin tersebut dipimpin oleh Ibu Ratnawilis, A. Ma

dari tahun 2015.

Pelaksanaan pembelajaran dilaksanakan pagi hari selama 6 hari

dalam satu minggu, pada awal berdiri nya Sekolah Dasar Negeri 290 ini di

pimpin ole Bapak Akmal, S.Pd dari tahun 2004 sampai tahun 2008.

Setelah itu Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur Merangin

dipimpin oleh Bapak Sutar, S.Pd sampai tahun 2012, kemudian pada tahun

2013 Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur Merangin ini dipimpin

pula oleh Bapak Wawan Subarwan, S.Pd hingga tahun 2014. selanjutnya

dipimpin oleh Bapak Syafrinal yang hanya sementara pada tahun 2014 dan

terakhir dari tahun 2015 ini Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur

Merangin dipimpin oleh Ibu Ratnawilis, A.Ma sampai sekarang.

Sekolah Dasar Negeri Nomor: 07/VI Limbur Merangin memiliki

tanah seluas 1232 m2 dengan status hak milik, dari luas tanah tersebut

digunakan untuk bangunan seluas 375 m2. Sementara itu letak Sekolah

Dasar Negeri Nomor: 07/VI Limbur Merangin berbatasan dengan:

- Bagian Utara bersimpangan dengan TPU Simpang Limbur Merangin,

- Bagian Selatan bersimpangan dengan rumah warga,

- Bagian Timur bersimpangan dengan Jalan Lintas Sumatera, dan

- Bagian Barat bersimpangan dengan Kebun Penduduk

Page 52: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

34

2. Profil Sekolah Negeri 290 Simpang Limbur Merangin

a. Identitas Sekolah

Nama Sekolah : SD NEGERI 290/VI SIMPANG LIMBUR

NPSN : 10501315

JenjangPendidikan : SD

Status Sekolah : Negeri

AlamatSekolah : Jl.Lintas Sumatra km.16

RT / RW : 2/1

Kode Pos : 37357

Kelurahan : SIMPANGLIMBUR MERANGIN

Kecamatan : Pamenang Barat

Kabupaten/Kota : Merangin

Provinsi : Jambi

Negara : Indonesia

Keadaan Geografis : -2,0697 Lintang

102,3989 Bujur

b. Data Pelengkap

SK Pendirian Sekolah : 2804/PT.24.4/SO/2004

Tanggal SK Pendirian : 2004-04-14

StatusKepemilikan : PemerintahDaerah

SK IzinOperasional : 2804/PT.24.4/SO/2004

Tgl SK Izin Operasional : 2004-04-14

Nomor Rekening : 1000208287

Nama bank : BANK9 JAMBI

Cabang KCP/ Unit : Bangko

Rekening Atas Nama : SDN NO.290/VI LIMBUR MERANGIN II

Luas Tanah Milik(m2) : 5000

Page 53: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

35

Luas Tanah Bukan Milik(m2) : 224

Nomor Telepon : +62 823-0774-2236

Email : [email protected]

Selama didirikannya SD 290 Simpang limbur Merangin, kemudian

dinegerikan hingga sekarang telah mengalami beberapa pergantian pemimpin,

hal ini bisa dilihat padatabel dibawah :

Tabel IV. 1 Nama – Nama Kepala sekolah sejak didirikan hingga sekaranng

NO Nama Jabatan Periode

1 Akmal, S. Pd Kepala 2004 – 2008

2 Sutar, S.Pd Kepala 2008 – 2012

3 Wawan Subarwan, S.Pd Kepala 2013 – 2014

4 Syafrinal Kepala 2014

5 Ratnawilis, A.Ma Kepala 2015 – Sekarang

3. Visi dan Misi

Visi dan misi SDN 290 Simpang Limbur Merangin yaitu sebagai

berikut::

a. Visi

“Unggul Dalam Mutu Berbudaya Imtaq”

b. Misi

1) Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secaar efektif sehingga

dapat mengembangkan kemampuan siswa secara optimal sesuai

dengan potensi yang dimilikinya.

2) Mendorong siswa mengenali potensi dirinya sehingga bisa

berkembang se-optimal mungkin.

3) Membutuhkan penghayatan terhadap ajaran agama yang dianutnya

dan jugabudaya bangsa sehingga menjadi sumber kearifan dalam

bertingkah laku dan bertindak.

Page 54: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

36

4) Mengharapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh

warga sekolah dan komponen masyarakat disekitarnya.

4. Kurikulum Sekolah

Kurikulum SDN 290 Simpang Limbur memakai kurikulum 2013

(K13) dari kelas 1 sampai dengan kelas 6. Kurikulum2013 (K13) ialah

kurikulumyang diterapkan pemerintah mengambil alih kurikulum2006.

K13 terdiri dari 3 aspek penilaian diantaranya; 1)aspek pengetahuan

(kognitif), 2)aspek sikap dan serta perilaku (Afektif), 3) aspek

keterampilan (Psikomotorik). K13 pada dasarnya ialah upaya untuk

menyederhanakan serta menyiapkan tematik-integratif buat

menghasilkan penerus yang siap untuk menghadapi masa mendatang.

Sebabitu, kurikulum dirangkai buat mengantisipasi perkembangan

dimasa yang akan datang. K13 ini bertujuan buat mendesak siswa,

menjadi lebih baik lagi dalam melaksanakan keterampilan proses.

Permendikbud No 65 Tahun 2013 mengatakan bahwa pembelajaran pada

jenjang SD berdasarkan K13 merekomendasi pembelajaran tematik-

terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar, dan

keragaman budaya. Seiring dengan ciri serta metode belajar siswa SD

umur enam sampai dengan delapan tahun, pendidikan diSD sebaiknya

berusaha menciptakan suasana yang aktif serta mengasyikkan.

Karenanyaada beberapa prinsip yang harus dicermati oleh guru,

diantaranya: prinsip belajar sambil bermain, prinsip belajar sambil

berkerja, prinsip keterpaduan dan prinsip latar.

Implementasi K13 mengharuskan kerjasama yang maksimal antar

guru. Kerjasama antarguru sangat berarti terhadap kegiatan

pembelajaran. Implementasi K13 hendak dilakukan secara terbatas serta

bertahap, mulai tahun ajaran 2013 (juli2013) pada tingkat SD diawali

dari SD kelas 1 - 6, SMP kelas 7 serta SMA kelas 10. Sehingga ditahun

2016 semua sekolah diharapkan sudah menerapkan serta

Page 55: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

37

mengembangkan kurikulum baru, baik di sekolah Negeri ataupun

Swasta.

5. Struktur Organisasi Sekolah

Lembaga pendidikan formal digunakan sebagai penyelenggaraan

organisasi kerja, yang diselenggarakan secara terpimpin, sistematis,

terarah dan dilaksanakan untuk menghasilkan kegiatan yang terarah pada

tujuan yang diharapkan.

Gambar IV. 1 Struktur Organisasi Sekolah SD Negeri 290 simpang limbur

(Sumber : Dokumentasi SDN 290 2021)

Ratnawilis, A.Ma

Kepala Sekolah

M. Isa, S.Pd.I

Waka Kesiswaan

Nurlely

Bendahara

Maryam, S.Ag

Sekretaris

TATA USAHA

GURU

SISWA

Page 56: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

38

6. Keadaan Guru dan Siswa

a. Keadaan Guru

Guru merupakan salahsatu faktor yang memiliki peranan sangat

menentukan terhadap kegiatan pendidikan, terutama dalam kegiatan

pembelajaran. Pada hakikatnya seorang guru menyampaikan

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman terhadap seseorang atau

beberapa orang untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Keadaan guru Sekolah Dasar Negeri 290 tidak lepas dari

pembicaraan tentang latar belakang guru dan jumlah tenaga pengajar

sebanyak 11 orang termasuk kepala sekolah. Jumlah dari 11 guru

tersebut, tujuh perempuan dan empat laki-laki. Diantaranya memiliki

taraf pendidikan bertingkat-tingkat, ada yang sarjana lengkap dan

serjana muda. Untuk lebih detailnya, data dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel IV. 2 Nama-Nama Guru di SDN 290

No Nama/NIP L

/P Jabatan Mulai Tugas Ijazah

1. RATNAWILIS, A.Ma

NIP. 196206121984042007

P Kepala Sekolah Februari

2015

D2

2. Oslanita Nainggolan

NIP. 196111161982032009

P Guru Kelas April 2008 SPG

3. Nurlely

NIP.196307211983102001

P Guru Kelas Januari 2013 SPG

4. Sri Rezeki, S.Pd

NIP. 197407012005012008

P Guru Kelas Juli 2015 S1

5. Maryam, S.Ag

NIP. 107009202005012004

P Guru Pai Januari 2004 SI

6. M. Isa, S.Pd.I

NIP. 198410202010011013

L Guru Pai September

2012

SI

7. Zamzami

NIP. 19690427201212001

L Guru Pjok April 2004 SGO

8. Rohani

-

P Guru Kelas Juni 2004 D2

9. Heri Kusmiran

-

L Guru Kelas Januari 2016 D2

Page 57: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

39

10. Siti Fatimah, S.Pd

-

P Guru Kelas Juli 2019 SI

11. Ferry Apriyanto L ADM 2019 SMK

b. Keadaan Siswa

Keadaan Siswa di SDN 290 Simpang Limbur berdasarkan

dokumen yang penulis dapatkan, jumlah siswa di SDN 290 Simpang

Limbur Merangin sebanyak 154 siswa. Lebih jelasnya ada pada tabel

dibawah :

Tabel IV. 3 Keadaan siswa-siswi di SDN 290

Kelas Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

1

2

3

4

5

6

14

15

13

12

12

14

13

12

13

13

9

14

27

27

26

25

21

28

Jumlah 80 74 154

Sumber : Dokumentasi SDN 290 Simpang Limbur Merangin tahun 2021

7. Keadaan Sarana dan Prasarana

Sarana dan prasarana adalah salah satu faktor penunjang serta

menentukan kelancaran terhadap proses pendidikan dan pengajaran, yang

pada giliran pula dapat memudahkan tercapainya tujuan pendidikan dan

pengajaran. Didalam pendidikan baik formal ataupun informal, sarana dan

prasarana sangatlah penting. Dengan sarana dan prasarana sebagai

penunjang terhadap pelaksanaan pendidikan untuk memajukan dan

meningkatkan hasil yang akan dicapai dalam pendidikan dan pengajaran

Page 58: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

40

tersebut. Karena tanpa adanya sarana dan prasarana, pendidikan dan

pengajaran tidak dapat berjalan dengan baik dan lancar. Sebagai lembaga

formal Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur Merangin tidak

terlepas dari sarana dan prasarana yang digunakan sebagai pusat

pendidikan dan pembelajaran.

Observasi penulis melihat bahwa Sekolah Dasar Negeri 290

memiliki beberapa ruangan. Ruangan mulai dari kantor yang terdiri dari

ruangan guru, ruangan kelas, lokasi olahraga, serta WC dan kamar mandi.

Sarana dan prasarana yang ada di SDN 290 Simpang Limbur

Merangin cukup memadai, Dengan demikian, sudah seharusnya pihak

sekolah menjaga dan mengelola sarana dan prasarana sekolah supaya terus

dalam situasi bagus dan selalu dapat dipergunakan. Keadaan alat serta

sarana prasarana penunjang dalammembantu kelengkapan kegiatan

pendidikan di Skolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur Merangin

terdapat pada tabel berikut:

Tabel IV. 4 Keadaan Sarana Prasarana di SDN 290

No Jenis Jumlah Keterangan

1 Kantor KepalaSekolah 1 Baik

2 Ruangan TU 1 Baik

3 Ruangan guru 1 Baik

4 Ruangan kelas 6 Baik

5 WC/kamar mandi 4 Baik

6 Computer 2 Baik

7 Micriphone 2 Baik

8 Lapangan Olahraga 2 Baik

9 Meja dan kursi Guru 10 Baik

10 Meja dan kursi kepala

sekolah

2 Baik

Page 59: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

41

11 Meja dan kursi Tamu 1set Baik

12 Lemari Kayu 4 Baik

13 Papan Tulis 6 Baik

14 Kantin 3 Baik

15 Tong Sampah 6 Baik

16 TV 1unit Baik

17 Peta / globe 12 Baik

18 Alat Olahraga 10 Baik

19 Alat Praktek 8 Baik

20 Alat Kebersihan 28 Baik

Sumber: dokumentasi SD N 290 Simpang Limbur Merangin tahun 2021

B. Temuan Khusus dan Pembahasan

Pada sub bab ini menjelaskan tentang rumusan masalah sesuai dengan

beberapa data sebagian pendukung, baik dari hasil wawancara, observasi

maupun dokumentasi. Berdasarkan hasil, peneliti mendeskripsikan data yang

sudah peneliti temukanberdasarkan logika serta dikuatkan oleh teori yang

sudah ada yang diharapkan dapat memunculkan sesuatu yang baru.

1. Kompetensi Profesional Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar

siswa Pada Masa Covid-19

Kompetensi profesional merupakan menguasai materi pembelajaran

secara menyeluruh, meliputi menguasai materi kurikulum matapelajaran

disekolah serta menguasai substansi keilmuan yang menaungi materinya,

dan menguasai struktur dan metodologi keilmuannya.

Guru dikatakan profesional apabila ia memiliki kemampuan,

keahlian dan keterampilan, maka tidak hanya mendalami materi

pembelajaran saja, namun mengayomi siswa sehingga menjadi contoh atau

teladan bagi siswa dan mendorong siswa dapat menjadi baik lagi dan

maju.

Page 60: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

42

Sebelum melaksanakan proses pembelajaran guru harus memiliki

fungsi dalam pembelajaran tatap muka sebagaimana dikemukakan oleh

Moon (Uno, 2011:21): merencang pembelajaran, melaksanakan

pembelajaran dan mengevaluasi hasil pembelajaran.

Dari hasil wawancara dengan Ibu Fatimah Guru kelas V SDN 290

Simpang Limbur:

“Dalam melaksanakan proses pembelajaran tentunya kami sebagai

guru harus membuat Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP),

mempersiapkan diri secara mental, kemudian pemahaman terhadap

materi yang ingin diajarkan, menyiapkan media terkait dengan

materi yang diperlukan, lalu mengevaluasi hasil pembelajaran baik

melalu tanya jawab ataupun melalui ulangan harian.” (wawanacara

dengan Ibu Fatimah tanggal 18 Januari 2021).

Jadi sebelum memulai proses pembelajaran tentunya kita sebagai

guru harus membuat rencangan pembelajaran seperti RPP (Rencana

Pelaksaan Pmbelajaran), lalu melakukan pembelajaran sesuai dengan yang

ada di RPP, serta mengevaluasikan hasil pembelajaran.

Menjadi seorang guru profesional ada beberapa kompetensi dasar

yang dapat seorang guru miliki, yaitu:

1. Kemampuan menguasai bahan pengajaran

Seorang pendidik harus menguasai dua ruang lingkup

penguasaan materi atau bahan ajar diantaranya; menguasai materi

pelajaran dalam kurikulum sekolah. b) menguasai bahan pengajaran/

penunjang bidang studi.

Sejalan dengan pernyataan Ibu fatimah dalam wawancara

sebagai berikut:

“jadi, terkait materi yang akan disampaikan kepada siswa guru

perlu mempersiapkan strategi, metode dan media pembelajaran

yang sesuai dengan materi pelajaran” (wawancara ibu fatimah, 18

Januari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V di SDN

290 Simpang Limbur, dalam penguasaan bahan pengajaran yang

Page 61: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

43

dilakukan guru yaitu dengan banyak membaca buku terkait materi

yang akan disampaikan kepada siswa.

Dalam pendidikan seorang pendidik harus mendalami dan

menguasai materi yang akan diajarkan dan harus memiliki wawasan

yang lebih dengan cara banyak membaca buku, ataupun yang lainnya.

2. Kemampuan dalam mengelola program pembelajaran

Kemampuan dalammengelola program belajar mengajar seorang

guru harus menyampaikan materi-materi pembelajaran dengan benar

sehingga dapat dipahami oleh anak muridnya. Kemampuan ini juga

memiliki dampak yang baik dalam guru dalam mengelola program

belajar mengajar.

Berdasarkan wawancara dengan ibu Fatimah selaku guru kelas V:

“nah dalam mengelola program belajar mengajar ibu

mempersiapkan materi yang akan diajarkan dalam pembelajaran

dan menyampaikan materi menggunakan metode serta stratgi

yang sesuai dengan materi.” (wawancara ibu fatimah, 18 Januari

2021).

Berdasarkan hasil observasi pneliti menunjukkan guru sebelum

melaksanakan pembelajaran guru menyampaikan tujuan pelajaran

yang hendak dicapai, menanyakan materi minggu dan untuk mengetes

daya ingat siswa terhadap materi yang sudah disampaikan, dan diakhir

pelajaran melakukan interaksi lewat tanya jawab terkait materi yang

telah diajarkan.

3. Kemampuan mengelola kelas.

kemampuan mengelola kelas seorang guru harus membuat

situasi kelas yangkondusif untuk berlangsungnya proses belajar

mengajar.

Dari pernyataan tersebut Ibu Fatimah selaku wali kelas V

mengatakan bahwa:

“Dalam mengelola kelas tentunya yang pertama kita kondusifkan

siswa terlebih dahulu, lalu menyapa anak atau siswa, melakukan

apersepsi yaitu dengan melakukan pengulangan materi yang

minggu lalu, kemudian baru masuk ke materi yang akan dipelajari

Page 62: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

44

(kegiatan inti).” (wawancara dengan bu fatimah, 18 Januari

2021).

Dalam mengelola kelas seorang guru di SDN 290 dituntut untuk

bisa mengkondusifkan siswa saat belajar serta membangun suasana

kelas agar pembelajaran menjadi menyenangkan.

4. Kemampuan menggunakan media atau sumber belajar.

Dalam menggunakan media ada banyak cara yang harus

diperhatikan seorang guru yaitu mengenal, memahami serta membuat

media menggunakan alat yang sederhana sehingga dapat mudah

dipahami oleh siswa.

Berdasarkan wawancara dengan ibu Fatimah Guru kelas V:

“Sumber yang bisa digunakan untuk belajar itu luas ya nak, bisa

dari buku, internet ataupun yang lainnya. Nah sumber yang kami

gunakan sekarang yaitu buku paket pegangan guru. Dalam

pembelaaran daring ini kita juga bisa menggunakan media berupa

pengiriman video pembelajaran singkat untuk membuat

pembelajaran menjadi lebih variasi” (wawancara guru kelas V, 18

Januari 2021)

Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V SDN 290

Simpang Limbur dalam penggunaan media/sumber belajar guru

menggunakan sumber dari buku paket pengangan guru atau mencari

sumber pelajaran dari internet dan lainnya, untuk media pembelajaran

yang digunakan saat daring yaitu menggunakan media video

pembelajaran singkat mengenai materi yang diajarkan.

Jadi, seorang pendidik harus mampu dalam penggunaan media

pembelajaran karena dengan menggunakan media tersebutlah yang

akan membuat siswa menjadi aktif dalam pembelajaran, dan media

yanag diberikan harus sesuai dengan materi yang diberikan.

5. Kemampuan menguasai landasan pendidikan

Pendidikan ialah usaha dalam mengembangkan bangsa yang

diwujudkan secara nyata dengan usaha menciptakan ketahanan

nasional untuk mencapai cita-cita bangsa.

Berdasarkan wawancara bersama ibu Fatimah, mengatakan bahwa :

Page 63: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

45

“Ada beberapa landasan pendidikan salah satunya landasan

religius, yaitu dari segi agamis, untuk penerapannya kami guru

disini membuat program kegiatan keagamaan yang kegiatannya

berupa sholat dhuha dan yasinan setiap jumat. Ya karena sekarang

belajar daring, jadi kita membuat program seperti hafalan untuk

tetap menjalakan kegiatan dari segi agama. ” (wawancara dengan

ibu fatimah, 18 januari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut di SDN 290 Simpang

Limbur menerapkan landasan religius dalam kegiatan keagamaan

yang kegiatannya berupa sholat dhuha, yasinan setiap jumat dan

hafalan surah.

6. Kemampuan mengelola interaksi belajar mengajar

Seorang guru harus mampu menjalin interaksi dengan baik

kepada siswanya, namun interaksi dalam pembelajaran tidak hanya

antara guru dengan siswa saja, namun antar siswa juga perlu

membangun interaksi yang baik pula.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Fatimah, menyatakan bahwa:

“iya nak, dalam mengajar ibu atau semua guru harus mampu

menjalin komunikasi atau interaksi yang baik kepada siswanya,

seandainya guru tersebut cuek saja dalam mengajar maka siswa

pun merasa suntuk dikelas, guru hanya menjelaskan materi saja

tanpa mengajak siswanya berinteraksi, nah dengan begitukan kita

tidak tau apakah siswa tersebut sudah paham dengan yang

diajarkan oleh guru, itulah betapa pentingnya interaksi antara guru

dan siswanya, tidak hanya interaksi siswa dan guru saja namun

interaksi antar siswa juga sangat penting. Dalam belajar daring pun

sebagai guru tetap menjalin interaksi dengan siswa walaupun

secara online, dan walau terkadang sedikit sekali ada respon dari

siswanya”(wawancara Ibu Fatimah, 18 Januari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara diatas, guru sudah melakukan

interaksi dengan siswa melalui komukasi dengan siswa, namun pada

saat pembelajaran daring sedikit sekali ada respon dari siswa pada saat

pembelajaran. Untuk itu diperlukan interaksi yang baik antar siswa

dan guru maupun antar siswa, Dengan melakukan interaksi yang baik

maka kegiatan pembelajaran pun dapat terjalin dengan sempurna.

7. Kemampuan menilai prestasi siswa

Page 64: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

46

Sebagai seorang pendidik dituntut untuk dapat mengumpulkan

data, menganalisa data dan menggunakan data hasil belajar yang

dijasikan sebagai tolak ukur dalam kegiatan pengajaran.

Berdasarkan wawancara dengan ibu fatimah:

“Dalam penilaian prestasi siswa dilihat dari segi kemampuan,

keterampilan dan sikap, sesuai dengan standar penilaian dari

kurikulum K13”. (wawancara dengan Ibu fatimah, 18 januari

2021).

Jadi dapat disimpulkan bahwa, guru di SDN 290 Simpang

Limbur menilai prestasi siswa sesuai dengan yang ada dikurikulum

K13 yaitu dari segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

8. Mengenal fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan

Selain berperan sebagai pendidik, Guru berfungsi sebagai

konselor dan penyuluh dalam pendidikan.

Berdasarkan wawancara dengan Ibu Fatimah:

“Biasanya untuk bimbingan dan penyuluhan dilaksanakan oleh

guru BK, namun karena ibu ngajar di SD tidak ada guru khusus

bagian BK, melainkan semua guru harus mampu menjadi

pembimbing dan memberi solusi terhadap masalah siswa,

kemudian dari segi penerapan guru menasehati ketika siswa

melakukan kesalahan dan memberikan contoh yang baik terhadap

siswa.” (wawancara dengan ibu fatimah, 18 Januari 2021).

Berdasarkan hasil wawancara tersebut, guru di SDN 290

Simpang Limbur tidak hanya berperan sebagai pendidik, namun juga

berperan sebagai konselor dan guru harus mampu menjadi

pembimbing dan pemberi nasehat yang terbaik untuk siswanya.

Terkait dengan kompetensi profesional guru dalam meningkatkan

minat siswa dalam belajar maka peneliti menjelaskan bahwa minat belajar

siswa merupakan kesenangan atau ketertarikan siswa terhadap

pembelajaran serta mendorong siswa untuk mendalami pelajaran tersebut.

Adapun indikator dalam minat belajar siswa yaitu sebagai berikut:

1. Perasaan senang

Page 65: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

47

Peserta didik yang mempunyai perasaan suka dan senang

mengenai suatu pelajaran, maka dia akan selalu mempelajarinya,

menggali pelajaran tersebut dan tidak sama sekali dalam keadaan

terpaksa atau tertekan dalam kegiatan pelajaran tersebut. Sejalan

dengan pernyataan tersebut, Ibu Fatimah Guru Kelas V menyatakan

bahwa:

“tentunya sebagai seorang guru kita harus membuat peserta didik

kita merasa senang dalam belajar, sehingga tidak ada tekanan

apapun dalam menerima pembelajaran, jadi cara bapak membuat

anak-anak senang itu dengan cara belajar sambil bermain, anak-

anak sangat suka diajak bermain, jadi pembelajaran menjadi

menyenangkan.” (wawancara Ibu Fatimah, 18 Januari 2021)

Berdasarkan wawancara dengan Fabran siswa Kelas V,

mengatakan bahwa:

“kami sangat senang jika belajar secara langsung dikelas atau

offline dibandingkan belajar melalui online atau lewat WhatsApp,

karena kami bisa belajar bersama-sama dengan teman, iya kak

kalau belajar dikelas kami juga senang apalagi kalau kami belajar

sambil main kak” (wawancara Fabran siswa kelas V, 24 Febuari

2021).

Sejalan dengan pernyataan diatas Rizki siswa kelas V, menyatakan:

“iya bu, saya merasa senang belajar lewat online ataupun belajar

dikelas, kalau belajar online kan saya bisa sambil santai dirumah

bu, tapi saya ga suka kalau dikasih banyak tugas bu” (wawancara

Rizki siswa kelas V, 24 februari 2021)

Berdasarkan wawancara diatas, siswa lebih senang dengan

adanya pembelajaran secara langsung dibandingkan dengan kelas

online atau pembelajaran secara daring.

2. Ketertarikan siswa

Ketertarikan siswa berhubungan dengan dayagerak yang

mendorongnya untuk cendrung tertarik terhadap suatu benda,

kegiatatan ataupun seseorang.

Sebagaimana diungkapkan oleh ibu fatimah guru kelas V:

Page 66: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

48

“untuk menarik perhatian siswa dalam pembelajaran itu kami

menggunakan media yang semenarik mungkin atau bisa juga

menggunakan metode yang bisa menarik perhatian siswa, atau

sesekali juga kita ajak siswa belajar diluar kelas supaya siswa

tidak jenuh dalam belajar” (wawancara Ibu fatimah, 18 Januari

2021)

Berdasarkan wawancara dengan Taufik siswa kelas V menyatakan:

“karena kak, guru mengajarnya menggunakan permainan dengan

membawa media belajar jadi saya suka saja kak, kadang deg-

degan juga kalau saya yang maju kedepan, tapi saya senang

daripada belajarnya nulis terus atau latihan soal terus kak, apalagi

kalau dirumah kan setiap hari ada tugas terus.” (Wawancara

Taufik , 20 Januari 2021).

Mengenai pernyataan diatas, Nindi kelas V mengungkapkan

bahwa:

“karena dengan mengikuti pembelajaran saya dapat menambah

ilmu pengetahuan saya kak, coba kalau saya saya ga sekolah saya

diam dirumah, main terus, kan saya jadi tidak tahu apa-apa, lagian

dikelas juga kadang guru mengajak kami bermain sambil belajar.

(wawancara Nindi siswa kelas V, 20 Januari 2021)

Berdasarkan pernyataan diatas dapat ditarik kesimpulan yaitu

dalam mengajar guru SDN 290 untuk dapat membuat siswa tertarik

terhadap pembelajaran yang diberikan, dengan menggunakan media

pembelajaran yang menarik, menggunakan strategi ataupun metode

yang variatif.

3. Perhatian siswa

Perhatian adalah suatu aktifitas atau konsentrasi jiwa terhadap

pengamatan suatu objek sehingga mengesampingkan dari objek

lainnya. Apabila seorang mempunyai minat terhadap objek tertentu,

maka dia akan memperhatikan objek tersebut dengan sendirinya.

“tentunya nak, dalam belajar guru atau ibu sendiri harus bisa

menarik perhatian siswa, atau caperlah bahasa jaman sekarang tu

ya, dari pakaian kita itu harus rapi, bersih karena kan kita dikelas

menjadi pusat perhatian siswa, jadi dari diri kita sendiri itu harus

rapi. Lalu dalam menyampaikan materi juga jangan bertele-tele

biar siswa tidak bosan, kalau tegas, asik kepada siswa maka

Page 67: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

49

siswakan akan memperhatikan pembelajaran yang kita berikan”

(wawancara Ibu Fatimah, 18 Januari 2021).

Berdasarkan wawancara dengan Nindi siswa kelas V, menyatakan

bahwa:

“ya, karena guru bilang jika kami tidak memperhatikan

pembelajaran maka kami disuruh unjuk maju kedepan dikasih

hukuman, nah makanya kami selalu memperhatikan guru saat

mengajar.”(wawancara Nindi siswa kelas V, 20 Januari 2021).

Sejalan dengan pernyataan diatas, Taufiq siswa kelas V

menyatakan bahwa:

“karena kalau kita tidak memperhatikan guru dalam mengajar

maka kita tidak mengerti dengan apa yang diajarkan guru. ada

saatnya saya belajar serius dan memperhatikan guru dalam

mengajar, supaya saya menjadi anak yang pintar. (wawancara

dengan Taufq siswa kelas V, 20 Januari 2021)

Berdasarkan hasil wawancara diatas, guru harus mampu menarik

perhatian siswa saat pembelajaran, dan sebagai siswa juga harus

perhatian terhadap guru dengan memperhatikan pembelajaran yang

sampaikan oleh guru.

4. Keterlibatan siswa

Seorang siswa yang tertarik dan senang terhadap suatu objek

maka dia akan terlibat untuk melaksanakan kegiatan dari suatu objek

tersebut.

Berdasrkan wawancara dengan Guru kelas V ibu Fatimah

mengatakan bahwa:

“Didalam pembelajaran kami juga selalu melibatkan siswa,

seperti melakukan tanya jawab, atau siswa tersebut disuruh maju

kedepan untuk bercerita dan lainnya, dan tidak cuma melibatkan

guru dan siswa saja, namun juga melibatkan antar siswa seperti

berdiskusi, agar pembelajaran menjadi aktif dan menyenangkan”

(wawancara Ibu Fatimah, 18 Januari 2021).

Sebagaimana juga diperjelas oleh Rizki siswa kelas V :

“dikelas ibu guru dan bapak guru juga sering mengajak kami

berdiskusi, dan diakhir pembelajaran juga sering melakukan tanya

jawab untuk memastikan kami sudah paham atau belum dengan

Page 68: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

50

pembelajarannya” (wawancara dengan Rizki siswa kelas V, 24

Febuari 2021).

Sejalan dengan pernyataan diatas, Fabran siswa kelas V,

menyatakan bahwa:

“karena dalam pembelajaran jika ada quiz, atau permainan gitu

atau kami disuruh maju kedepan untuk mengisi soal yang

melibatkan kami semua.”(wawancara Fabran siswa kelas V, 24

Februari 2021)

Berdasarkan wawancara tersebut, guru kelas V melibatkan siswa

terhadap kegiatan pelajaran melalui interaksi dengan Tanya jawab

kepada siswa, melibahkan siswa untuk maju kedepan kelas untuk

bercerita ataupun yang lainnya, karena dengan begitu akan membuat

siswa menjadi lebih aktif dalampembelajaran.

2. Faktor Pendukung dan Penghambat Dalam Meningkatkan Minat

Belajar Siswa

Adapun faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan

minat belajar siswa sebagai berikut:

1) Faktor internal

a. Aspek fisiologis, Dalam meningkatkan minat belajar siswa tentunya

tidak lepas aspek fisiologis, dimana kondisi jasmani atau kesehatan

siswa dapat berpengaruh terhadap semangat dan itensitasnya dalam

belajar.

Sebagaimana dijelaskan oleh Ibu Fatimah selaku guru kelas V:

“kondisi atau kesehatan siswa sangat berpengaruh terhadap minat

belajar siswa, jika siswa itu sedang sakit maka semangat

belajarnyapun menurun, untuk itu bapak sebagai guru selalu

mengingatkan siswa untuk menjaga kesehatan tubuhnya agar

tetap sehat dan semangat dalam belajar, apalagi pada masa covid

sekarang ini siswa diminta untuk belajar dirumah karena untuk

mengurangi angka penyebaran virus.” (wawancara Fatimah, 18

Januari 2021)

b. Aspek psikologis, adalah aspek dalam diri siswa yang terdiri dari

intelgensi, minat, sikap serta motivasi dalam diri siswa.

Sejalan dengan pernyataan diatas Ibu fatimah menyatakan:

“yang menjadi faktor penghambat minatbelajar pada masa covid

ini ialah menurunnya semangat belajar pada siswa dikarenakan

Page 69: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

51

siswa harus belajar sendiri dirumah, sehingga membuat siswa

tidak nyaman dengan adanya belajar daring, dan siswa sering

menunda dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru

sehingga tugaspun menumpuk, sebagian siswa teralu asyik

bermain game online, bermain sosmed, sehingga membuatnya

malas untuk belajar dan mengerjakan tugas sekolahnya.”.

(wawancara Ibu fatimah, 18 Januari 2021)

Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor dalam diri siswa itu sendiri

berpengaruh dalam meningkatkan minat belajar siswa, untuk itu

perlu semangat dan motivasi yang besar untuk menumbuhkan

minatnya dalam belajar.

2) Faktor eksternal

a. Lingkungan sosial, terdiri dari teman sebaya, keluarga dan

masyarakat sekitar.

Meningkatkan minat belajar siswa pastinya dipengaruhi oleh

lingkungan sosial seperti keluarga, masyarakat dan teman sebaya.

Hal ini dijelaskan oleh ibu Ratnawilis, selaku kepala sekolah:

“Dalam meningkatkan minat belajar siswa tidak terlepas dari

dukungan dan bimbingan orang tua dirumah, setiap menerima

raport kami selalu mengadakan pertemuan wali murid dan

disanalah kami menghimbau kepada para wali murid agar dapat

membantu kami dalam meningkatkan minat belajar siswa,

namun pada masa covid ini untuk pertemuan dengan wali murid

ditunda terlebih dahulu.” (wawancara Ibu Ratnawilis, 12 Januari

2021)

Penjelasan tersebut juga dijelaskan oleh Ibu Fatimah sebagai

wali kelas V:

“Faktor pendukung dalam meningkatkan minat belajar disini

tidak lepas dari dukungan orang tua siswa dirumah, apalagi pada

masa pandemi seperti sekarang ini, keluarga dirumah sangat

berpengaruh dalam peningkatan minat siswa dalam

belajar.”(wawancara Ibu Fatimah, 18 Januari 2021)

Dari ungkapan diatas, dalam meningkatkan minat belajar

siswa tidak lepas dari dukungan orang tua dirumah yang selalu

membimbing dan menasehati anak-anaknya ketika siswa berada

dirumah.

Page 70: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

52

Teman sejawat juga berpengaruh dalam meningkatkan minat

belajar, karena seorang siswa akan udah terpengaruh oleh

temannya terutama dalam sikap sosial dalam dirinya, seperti yang

dijelaskan oleh ibu Fatimah:

“Anak yang awalnya memiliki minat belajar yang tinggi bisa

menjadi kurang ketika berteman dengan anak yang minat

belajarnya kurang, seperti anak yang awalnya semangat

dalam belajar ketika berteman dengan temannya yang malas-

malasan diapun jadi ikut-ikutan malas.”(wawancara Guru

kelas v, 18 januari 2021)

Berdasarkan ungkapan diatas, dapat dikatakan bahwa rendah

atau tingginya minat belajar seorang siswa tergantung dari

temannya. Minat siswa yang tinggi dalam belajar akan berubah jika

berteman sama siswa yang minat belajarnya kurng.

b. Lingkungan non sosial, yang terdiri dari waktu belajar, faktor

materi pembelajaran, gedung sekolah dan letaknya, keadaan rumah

serta media pembelajaran. Berdasarkan wawancara dengan Fabran

mengungkapkan:

“selama belajar daring saya terkendala oleh sinyal kak, karena

dirumah saya susah sinyal internetnya dan juga saya sering

kehabisan kuota” (wawancara Fabran siswa kelas V, 24

Febuari 2021)

Sesuai dengan pernyataan bayu kelas V SDN 290 Simpang

Limbur mengatakan bahwa:

“saya kadang tidak mengerti dengan materi yang diberikan dan

sulit bagi saya untuk belajar karena saya harus membantu

orangtua saya” (wawancara siswa kelas V SDN 290 Simpang

Limbur, 24 Febuari 2021).

Sejalan dengan pernyataan diatas Nindi siswa kelas V

mengatakan bahwa:

“saya sering tidak mengerti dengan materi pembelajaran yang

diberikan oleh guru yang hanya dengan melihat video

pembelajaran saja. Dan tugas yang diberikan guru selama

belajar online terlalu banyak apalagi soal hitung-hitungan itu

saya sering tidak mengerti.” (wawancara Nindi, 20 Januari

2021).

Page 71: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

53

Jadi, faktor lingkungan itu sangat berpengaruh sekali terhadap

belajar siswa, apalagi pada masa covid seperti saat ini banyak

sekali hambatan yang dialami oleh siswa dalam belajar.

3. Upaya Guru Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Di SDN 290

Simpang Limbur

Sebagai guru mempunyai upaya untuk meningkatkan minat siswa

dalam belajar, yaitu dengan melakukan beberapa strategi diantaranya

sebagai berikut ini:

Pupuh Fathurrohman dan M.Sobbry dalam bukunya menjelaskan

beberapa strategi yang bisa dilakukan dalam meningkatkan minat siswa

dalam belajar, yaitu:

1. Menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa

Diawal pembelajaran, sebaiknya menyampaikan tujuan dari

materi yang akan disampaikan. Karena, Semakin jelas tujuan atau

gamabran pembelajaran itu maka semakintinggi pula minat siswa dalam

belajar. Sejalan dengan pernyataan tersebut Ibu Fatimah wali kelas V

menyatakan bahwa:

“sebelum memulai pembelajaran tentunya bapak menjelaskan

tujuan pembelajaran terlebih dahulu kepada peserta didik, supaya

peserta didik itu memiliki gambaran terhadap apa yang akan

dipelajari pada hari itu.”(wawancara Wali kelas V, 18 Januari

2021).

2. Hadiah

Salah satu cara untuk meningkatkan minat siswa dalam belajar

yaitu dengan memberikan hadiah. Siswa yang diberikan hadiah adalah

sswa yang berprestasi atau yang bisa menjawab pertanyaan dari guru.

Dengan begitu, akan menarik perhatian siswa yang tidak berprestasi

untuk menyaingi temannya yang diberikan hadiah. Sejalan dengan

pernyataan diatas, Ibu Fatimah mengungkapkan bahwa:

“dikarenakan masa covid ini kami guru tidak bisa memberikan

hadiah kepada siswa, namun hanya bisa memberikan hadiah

melalui ucapan saja kepada siswa misalnya kamu pintar sekali,

Page 72: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

54

atau mengucapkan selamat kepada siswa yang mendapatkan

peringkat tiga besar dan lainnya..” (wawancara Guru Kelas V, 18

Januari 2021)

3. Pujian

Memberikan pujian merupakan salah satu bentuk hadiah yang

diberikan kepadasiswa yang aktif serta kepada siswa yang dapat

menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Sejalan dengan pernyataan

tersebu guru kelas V Ibu Fatimah, menaytakan bahwa:

“Dengan memberikan pujian. Sebagai guru untuk dapat

memingkatkan minat siswa dalam belajar guru memberikan

pujian kepada siswa yang berhasil menjawab pertanyaan dengan

mengatakan kamu pintar sekali Dengan begitu, siswa menjadi

lebih semangat lagi untuk mengikuti pelajaran.”(wawancara Ibu

Fatimah, 18 januari 2021)

Selain itu saat guru bisa juga memotivasi siswa guna untuk

meningkatkan minat belajarnya, untuk memberikan motivasi kepada

siswa guru tidak perlu menunggu waktu luang, namun bisa dilakukan

disela proses pembelajaran berlangsung. Contohnya “anak-anak kelak

kalian harus belajar yang ssetinggi-tingginya ya, dan kalian harus

memiliki cita-cita yang besar, dan menjadi seorang cendekiawan, oleh

karena itu, anak-anak harus belajar dengan sungguh-sungguh, berusaha,

dan jangan putus asa.

4. Metode pembelajaran yang variatif

Meningkatkan minat belajar pada siswa juga dapat dilakukan

dengan penggunaan metode pembelajaran yang variatif. Berdasarkan

wawancara dengan ibu fatimah guru kelas V menyatakanbahwa:

“Penggunaan metode serta media yang variatif dalam

pembelajaran juga dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar

dikelas, jika seorng guru mengajar hanya dengan satu metode saja

maka siswa akan jenuh, misalnya guru hanya menggunakan

metode ceramah saja siswa tersebut akan suntuk dan mengantuk

pada saat belajar, itulah sebabnya seorang guru harus

menggunakan metode yang bervariasi dalam belajar”.

(wawancara Ibu Fatimah, 18 Januari 2021)

5. Media pembelajaran

Page 73: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

55

Media pembelajaran memiliki peran penting dalam kegiatan

pembelajaran, karena dengan adanya media dapat menciptakan

vitualisasi yangjelas, sehingga dapat menghindari pembelajaran yang

monoton. Berdasarkan wawancara Ibu fatimah menyatakan bahwa:

“sama hal nya dengan metode, media juga sangat diperlukan

dalam penjelaran guna untuk meningkatkan minat belajar peserta

didik, apabila guru hanya mengajar lewat buku saja, maka peserta

didik yang diajarkannya pun akan jenuh dan kurang

memahaminya, media yang digunakan bisa berupa wa, vidio

pembelajaran ataupun yang lainnya”. (wawancara guru kelas V,

18 Januari 2021).

Adapun upaya yang dilakukan peserta didik untuk mengatasi

hambatan atau kendala dalam belajar daring, diantaranya: 1)

menghemat kuota 2) bagi siswa yang tinggal diperdesaan terpaksa

belajar diluar untuk mendapatkan sinyal yang bagus, atau menunggu

sinyal lancar untuk mengerjakan tugas 3) harus pintar membagi waktu

untuk belajar dan mengerjakan kegiatan lainnya serta mengurangi

bermain 4) Mencari materi pembelajaran digoogle, serta menanyakan

terkait materi yang tidak dipahami kepada guru, orangtua, kakak

maupun teman. 5) membiasakan diri untuk belajar minimal 2jam sehari.

6) belajar pada malam hari dan membantu orang tua disiang hari 7)

memotivasi diri untuk selalu semangat serta menghilangkan rasa malas

8) mengubah kebiasaan yang buruk, membangun situasi rumah yang

nyaman, dan tetap selalu optimis, berusaha dan berdoa dan 9) segera

mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru agar tugas tidak

menumpuk.

Seorang guru harus bisa memahami kendala yang dihadapi oleh

siswa, begipula sebaliknya. Karena sesungguhnya guru mempunyai

banyak kesibukan lainnya diluar jam pembelajaran. Karena itu, untuk

membuat pembelajaran daring bisa seimbang antara guru dan siswa

makanya harus bisa saling memahami antara satu sama lain.

Ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh guru selain

melaksanakan pembelajaran daring yaitu mengikuti kegiatan diklat

Page 74: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

56

online yang dilakukan oleh Kemendikbud ataupun mengikuti Webinar

yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran daring supaya lebih kreatif dan tidak membosankan bagi

siswa. Beberapa upaya yang saya lakukan untuk mengatasi kendala

pembelajaran daring dan supaya siswa aktif dalam pembelajaran

antaralain :

1. Memberikan tugas yang tidak memberatkan siswa, dan

memberikan rentang waktu satu minggu dalam pengumpulan tugas.

2. Merespon jika ada peserta didik yang bertanya terkait materi

yangtidak dipahami ataupun meminta tugas yang telah terlewat.

3. Langsung merekap daftar hadir dan tugas yang telah dikumpulkan

oleh siswa, sehingga akan tahu antara anak yang rajin dan anak

malas. Karena ada beberapa siswa yang hanya mengisi absen saja

tetapi tidak pernah mengumpulkan tugas, dan untuk siswa seperti

ini harus segera ditindaklanjuti dengan melaporkannya ke wali

kelas atau berkomunikasi dengan orang tua siswa.

4. Selalu mengingatkan dan memotivasi anak didik dengan

memberikan ungkapan yang positif yang bisa membangkitkan

semangat siswa untuk belajar.

5. Memberikan pujian dan ucapan terimakasih kepada siswa yang

selalu merespon dan mengumpulkan tugas tepat waktu.

6. Memperhatikan siswa yang sudah bebarapa kali tidak aktif dalam

pembelajaran dengan cara mengirim chart kepada siswa secara

langsung sehingga tahu kondisi siswa. Terkadang siswa ada yang

sedang sakit, ada acara keluarga, ada keluarganya yang meninggal,

sedang berada di luar ataupun di rumah neneknya. Dan tetap

mengingatkan supaya mengerjakan tugas-tugas yang diberikan

ketika sudah sehat ataupun sudah ada di rumah.

7. Bagi siswa yang sering terkendala dengan kuota atau jaringan

internet, dipersilahkan untuk mengumpulkan tugasnya ke sekolah.

Page 75: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

57

Terkait hal diatas, adapun upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk

meningkatkan kompetensi professional guru dalam meningkatkan minat belajar

siswa di SD Negeri 290 simpang Limbur. Berdasarkan wawancara dengan Ibu

Ratnawilis selaku kepala sekolah, menyatakan sebagai berikut:

“Dalam melakukan pembinaan, saya selaku kepala sekolah menyusun

program penyetaraan bagi guru-guru yang memiliki kualifikasi D III agar

mengikuti penyetaraan S1 sehingga mereka mendapatkan wawasan bagi

guru-guru disini. Untuk meningkatkan kompetensi professional guru disini

yaitu dengan mengikutsertakan guru melalui pelatihan dan seminar serta

mengikutsertakan guru melalui PKG (Pemantapan Kerja Guru) melalui

wadah tersebut para guru diarahkan untuk mencari berbagai pengalaman

mengenai metodologi pembelajaran dan bahan ajar yang ditetpkan dalam

kelas dan meningkatkan kesejahteraan guru, karena kesejahteraan guru

merupakan salah satu factor penentu dalam meningkatkan kinerja guru

secara langsung terhadap pendidikan” (wawancara kepala sekolah, 12

januari 2021).

Berdasarkan wawancara diatas dalam meningkatkan kompetensi

professional guru dapat dilakukan dengan mengikutsertakan guru melalui

pelatihan-pelatihan ataupun seminar yang diadakan didalam diknas dan diluar

diknas. Mengikutsertakan guru dalam kegiatan PKG dan meningkatkan

kesejahteraanguru.

Page 76: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil temuan peneliti yang telah dipaparkan pada

pembahasan sebelumnya terkait dengan kompetensi profesional guru dalam

meningkatkan minat belajar siswa kelas V pada masa covid-19 di SD Negeri

290 Simpang Limbur maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Kompetensi profesional guru dalam meningkatkan minat belajar siswa

kelas V pada masa covid-19 di SDN 290 Simpang Limbur Kecamatan

Pamenang Barat Kabupaten Merangin. Guru kelas v sudah memiliki dalam

Menguasai bahan pengajaran yang disampaikan saat belajar mengajar,

mengelola program pembelajaran serta mengelola kelas, menilai prestasi

siswa, mengenal dan menyelenggarakan administrasi pendidikan,

mengenal fungsi program pelayanan bimbingan dan penyuluhan,

mengelola intraksi belajar mengajar dan menggunakan media/sumber

belajar, hanya saja dalam pembelajaran daring guru kurang dalam

menggunakan media pembelajaran, serta kurangnya respon siswa atau

interaksi dalam pembelajaran secara online.

2. Faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan minat belajar

siswa yaitu dapat disimpulkan sebagai berikut: pertama, faktor internal

yang terdiri dari aspek fisiologis yang merupakan kondisi jasmani atau

kesehatan siswa dan aspek fisiologis yang merupakan aspek dari dalam

diri siswa yang terdiri dai intelegensi sikap, minat dan motivasi dari dalam

diri siswa itu sendiri. Kedua, faktor eksternal yaitu terdiri dari lingkungan

sosial yang meliputi keluarga, masyarakat dan teman sebaya. Dan

lingkungan non sosial yang terdiri dari gedung sekolah dan letaknya,

materi pembelajaran, dan keadaan rumah.

Page 77: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

59

3. Upaya yang dilakukan guru untuk meningkatkan minat belajar siswa yaitu

dengan menjelaskan tujuan pembelajaran kepada siswa, memberikan

hadiah, meberikan pujian, memilih metode pembelajaran yang variatif dan

menggunakan media dalam pembelajaran. Dan upaya guru dalam

meningkatkan kompetensinya dapat dilakukan dengan mengikuti

pelatihan-pelatihan, PKG, seminar ataupun yang lainnya sehingga dapat

meningkatkan kompetensi professional seorang guru.

B. Saran

Dari hasil penelitian ini, penulis memberikan saran-saran sebagai

berikut:

1. Bagi siswa

Hendaknya meningkatkan minatnya untuk mengikuti proses

pembelajaran agar tujuan pembelajaran berjalan dengan baik .

2. Bagi guru

Agar proses pembelajaran berjalan dengan baik hendaknya guru

mempererat hubungan dan menjalin relasi yang baik dengan siswa-

siswanya sebagai upaya untuk meningkatkan minat belajar siswa-

siswanya.

3. Kepala sekolah

Kepala sekolah hendaknya sering mengadakan peningkatan terhadap

kompetensi professional guru dan dapat mempertahankan lembaga yang

sudah baik menjadi lebih baik lagi dan lebih berkembang dengan memberi

dukungan dan minat serta menyediakan sarana dan prasarana yang

lengkap demi kepentingan pembelajaran.

C. Penutup

Alhamdulillahirabbil’alamin puji syukur penulis ucapkan kepada Allah

SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, yang selalu memberikan

rahmat, hidayah dan karunia-Nya kepada kita semua sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini walaupun masih jauh dari kata sempurna.

Page 78: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

60

Penulis menyadari bahwa, meskipun dalam penulisan dan penyusunan

skripsi ini telah selesai dan penulis berusaha semaksimal mungkin, namun

hasilnya tidak terlepas dari kelemahan dan kekurangan, hal yang demikian

semata-mata merupakan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang penulis

miliki, sehingga kritik dan saran yang bersifat membangun sangat kami

harapkan demi kesempurnaan skripsi ini.

Rasa terimakasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada semya

pihak yang telah ikut serta berperan dan membantu dengan keikhlasan untuk

kesempurnaan skripsi ini. Dan teriring do’a semoga Allah SWT senantiasa

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada semua pihak yang telah

membantu penyelesaian skripsi semoga amal baiknya tersebut mendapat

balasan dari Allah SWT dan penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi

penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Aamiin Ya

Rabbal’alaamiin.

Page 79: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

61

DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Al-Qur’an dan Terjemahannya. 2008. Depertemen Agama RI. Bandung:

Diponegoro

A. A. Musyaffa, dkk. 2020. Kapita Selekta Pendidikan Dari Makna Sampai

Analisis. Bandung: CV Oman Publishing.

Abdorrakhman Ginting. 2014. Esensi Praktis Be;ajar dan Pembelajaran.

Bandung: Humaniora

Arifin. M & Barnawi. 2015. Micro Teaching. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Asep Jihad, Suyanto. 2013. Menjadi Guru Profesional: Strategi Meningkatkan

Kualifikasi dan Kualitas Guru di Era Globalisasi. Jakarta: Erlangga.

Basri Hasan. 2012. Kapita Selekta Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Buku Panduan Penulisan Skripsi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan 2018.

Burgin Burhan. 2015. Metodologi Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rajawali Pers.

Djali. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Emzir. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif Analisis Data. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada.

Fathurohman Pupuh, M. Sobbry Sutino. 2009. Strategi Belajar Mengajar dan

Strategi mewujudkan Pembelajaran Bermakna Melalui Penanaman

Konsep umum dan Konsep Islami. Bandung: PT. Refika Aditama.

Gunawan. 2015. Metode Penelitian kualitatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hakim Lukmanul. 2009. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: CV Wacana

Prima.

Janawi. 2012. Kompetensi Guru Citra Guru Profesional. Bandung: Alfabeta

Kunandar. 2010. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press

Page 80: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

Musfah Jejen. 2012. Peningkatan Kompetensi Guru : Melalaui Pelatihan dan

Sumber Belajar Teori dan Praktik. Jakarta: Kencana.

Nana Syaodih Sukmadinata. 2005. Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung:

Remaja rosda karya.

Rusman. 2013. Seri Manajemen Bermutu Model-Model Pembelajaran

Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

Sadirman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja

Grafindo.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan R&D. Bandung:

PT Alfabeta.

Suprihatiningrum, Jamil. 2014. Guru Professional (Pedoman Kinerja, Kualifikasi

dan Kompetensi Guru). Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Yamin Martinus, 2004. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Jakarta:

Gaung Prasa Press.

Jurnal:

Jailani, M. Syahran. 2014. Guru Profesional dan Tantangan Dunia Pendidikan.

Jurnal Al-Ta’lim: Volume 21. Nomor 1.

Jailani, M. Syahran. 2016. Komitmen Profesionalisme Guru Bersertifikasi Dalam

Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar: Volume 9.

Nomor 1.

Jailani, M.Syahran dan Abdul Hamid. 2016. Pengembangan Sumber Belajar

Berbasis Karakter Peserta Didik (Ikhtiar optimalisasi Proses

Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)). Jurnal Pendidikan Islam:

Vol. 10. Nomor 2.

Page 81: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

Internet:

https://pintek.id/blog/minat-belajar-siswa/

Karya Ilmiah:

Nuraidah. (2013). Kompetensi Profesional Guru Untuk Meningkatkan Mutu

Pembelajaran Di Madrasah Ibtidaiyah Negeri Sei Agul Medan. Jurnal

Program Studi Pendidikan Islam Program Pascasarjana Institut Agama

Islam Negeri Sumatera Utama Medan.

Page 82: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA (IPD)

Judul Proposal Skripsi:

“Kompetensi Profesional Guru dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Pada

Masa Covid-19 Di Sekolah dasar Negeri 290 Simpang Limbur Kecamatan

Pamenang Barat Kabupaten Merangin“

A. Observasi

1. Mengamati bagaimana kompetensi profesional guru dalam meningkatkan

minat belajar siswa pada masa covid-19 di SD Negeri 290 Simpang

Limbur.

2. Mengamati apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam

meningkatkan minat belajar siswa pada masa covid-19 di SD Negeri 290

Simpang Limbur.

3. Mengamati bagaimana upaya guru dalam meningkatkan minat belajar

siswa pada masa covid-19 di SD Negeri 290 Simpang Limbur.

B. Wawancara

1. Kepala Sekolah

a. Bagaimana sejarah berdirinya Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang

Limbur.

b. Berapa jumlah siswa Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur?

c. Latar pendidikan guru di Sekolah Dasar Negeri 290 Simpang Limbur?

d. Bagaimana kompetensi profesional guru di Sekolah dasar Negeri 290

Simpang Limbur?

e. Apa faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan minat

belajar siswa pada masa covid?

f. Bagaimana upaya yang dilakukan pihak sekolah untuk meningkatkan

minat belajar siswa pada masa covid-19?

Page 83: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

2. Guru

a. Bagaimana persiapan bapak/ibu guru dalam mengajar terkait dengan

materi yang akan diberikan kepada siswa?

b. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menyampaikan materi dikelas?

c. Bagaimana cara bapak/ibu mengelola kelas dalam kegiatan belajar-

mengajar?

d. Didalam proses belajar mengajar media/sumber apa yang bapak/ibu

guru gunakan?

e. Bagaimana cara bapak/ibu guru dalam menerapkan landasan-landasan

pendidikan dan kegiatan pendidikan.

f. Bagaimana hubungan komunikasi bapak/ibu dalam mengelola interaksi

belajar-mengajar dikelas?

g. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menilai prestasi siswa?

h. Bagaimana cara bapak/ibu guru dalam menerapkan fungsi program

layanan bimbingan penyuluhan dalam kegiatan belajar

i. Bagaimana cara bapak/ibu dalam menerapkan hasil penelitian dalam

kegiatan belajar mengajar?

j. Bagaimana cara bapak/ibu membuat peserta didik senang dan suka

dalam mengikuti pembelajaran.

k. Bagaimana cara bapak/ibu membuat siswa tertarik dalam mengikuti

pembelajaran ?

l. Bagaimana cara bapak/ibu membuat perhatian siswa tetap fokus

didalam proses pembelajaran yang diampu?

m. Bagaimana cara bapak/ibu dalam melibatkan siswa didalam proses

pembelajaran?

n. Bagaimana cara bapak/ibu dalam meningkatkan minat belajar siswa?

o. Apa saja faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan minat

belajar siswa?

p. Apa saja kendala dalam meningkatkan minat belajar siswa pada masa

covid-19?

Page 84: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

q. Bagaimana upaya bapak/ibu dalam meningkatkan minat belajar siswa

pada masa covid-19?

3. Siswa

a. Kenapa kamu senang dan suka dalam mengikuti pembelajaran dikelas?

b. Kenapa kamu tertarik dalam mengikuti pembelajaran dikelas?

c. Kenapa kamu perhatian dan konsentrasi dalam mengikuti proses

pembelajaran?

d. Apa yang mendorong kalian untuk selalu terlibat didalam proses

pembelajaran?

e. Apa saja kendala yang kamu alami dalam pembelajaran pada masa

covid-19?

C. Dokumentasi

1. Gambaran umum sekolah

2. Struktur organisasi

3. Keadaan pendidik, tenanga pendidik, dan siswa.

4. Keadaan sara dan prasarana

5. Visi dan misi sekolah

Page 85: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …
Page 86: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …
Page 87: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …
Page 88: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …
Page 89: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

DOKUMENTASI

Gerbang sekolah SD N 290 Simpang Limbur

Wawancara dengan Kepala Sekolah

Page 90: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

foto bersama kepala sekolah dan Ibu Maryam (Guru)

Foto bersama Bapak Isa (Guru)

Page 91: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

Wawancara dengan Siswa (Nindi kelas V)

Wawancara dengan siswa (Taufiq kelas V)

Page 92: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

Wawancara dengan beberapa siswa secara online

Rizki (siswa kelas V) Fabran (siswa kelas V)

Page 93: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

Bayu (Kelas V) Wawancara Ibu Fatimah (Guru Kelas V)

Page 94: KOMPETENSI PROFESIONAL GURU DALAM MENINGKATKAN …

DAFTAR RIWAYAT HIDUP (CURRICULUM VITAE)

Nama : Yenny Handirasari

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat/Tgl Lahir : Sarolangun, 26 September 1999

Alamat : Merangin

Pekerjaan : Mahasiswa

Alamat Email : [email protected]

No. Kontak : 085283038972

Pengalaman - Pengalaman Pendidikan Formal:

1. SD Negeri 11/VIII Muara Tebo (2011)

2. SMP Negeri 1 Muara Rupit (2014)

3. SMK Negeri 9 Merangin (2017)

Pengalaman Organisasi:

1. LDK Al-Uswah

2. Anggota BPH PGMI tahun 2019

Motto Hidup : “Selalu ada harapan bagi orang yang berdo’a dan selalu ada jalan

bagi orang yang berusaha”.

Jambi, April 2021

Penulis

Yenny handirasari

Nim. 204172751