Makalah Meniran (Pembahasan)

download Makalah Meniran (Pembahasan)

of 22

Transcript of Makalah Meniran (Pembahasan)

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    1/22

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar BelakangBagi sebagian besar masyarakat pedesaan, tanaman meniran sudah cukup

    dikenal sebagai salah satu tanaman liar yang berkhasiat mengobati. Sepintas bagi

    yang tidak mengetahui tanaman itu mungkin hanyalah tanaman liar yang tidak

     bermanfaat. Padahal, disitulah terdapat banyak rahasia yang dimanfaatkan oleh

    leluhur kita pada masa lalu dan hanya sebagian orang pada masa kini yang

    mengetahuinya.

    Tanaman liar beraneka ragamnya, seperti tempuyung, sembung, babadotan,

    dan sebagainya. Uniknya, tanaman ini ternyata berkhasiat menyembuhkan

     penyakit yang diderita manusia. Selain tanaman liar di atas, mungkin ditemukan pula jenis jenis tanaman liar yang mirip pohon asem kecil “bonsai”. Tingginya

    tidak lebih dari dua jengkal tangandan sering terdapat di antara rerumputan.

    Tanaman ini adalah meniran, salah satu jenis tanaman obat yang juga berkhasiat.

    Pada saat banyak penyakit sulit disembuhkan dengan obat modern dan

    memerlukan biaya tinggi, pengobatan dengan bahan-bahan alami bisa menjadi

    alternatif penyembuhan yang tidak kalah manjur. Apalagi saat ini banyak tanaman

    obat tradisional sudah diuji secara klinik untuk mengetahui komposisi,

    kandungan, dan efek farmakologinya.

    Menurut banyak literatur dan jurnal, lebih dari 1.000 jenis tanaman obat di

    Indonesia, termasuk meniran, sudah diteliti. Kekayaan tanaman obat yang berasal

    dari berbagai tipe ekosistem hutan sudah diidentifikasi dan diinventarisasi

    sebanyak 1.845 jenis. Hal ini sangat membantu pengadaan bahan baku obat

    tradisional di negeri ini. Seperti diketahui, 90% bahan baku obat-obatan modern

     berasal dari luar negeri.

    Meniran, yang akan dijelaskan dalam makalah ini merupakan tanaman liar

     berkhasiat menyembuhkan banyak penyakit pada manusia. Berbagai pakar

    mensinyalir bahwa mengonsumsi meniran dapat meningkatkan kekebalan tubuh

    untuk melawan berbagai penyakit, baik penyakit ringan maupun penyakit berat

    dan akut.

    Beberapa jenis penyakit yang terbilang baru di dunia kedokteran yang

    menggemparkan dunia, seperti kanker dan SARS, diketahui dapat dilawan dengan

    mengonsumsi tanaman meniran, baik daun, batang, maupun akarnya. Sementara

     beberapa jenis penyakit bera, seperti hepatitis dan demam berdarah, juga dapat

    ditanggulangi dengan ramuan yang salah satunya menggunakan meniran.

    Mengingat khasiatnya begitu banyak, perlu upaya pembudi dayaan meniran,

     baik dalam skala kecil untuk keperluan di rumah sebagai tanaman obat keluarga

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    2/22

    2

    maupun dalam skala besar sebagai sebuah bisnis yang bersifat komersial. Untuk

    itu, diperlukan pengetahuan teknis sederhana tentang tata cara budi daya meniran

    dan beberapa alternatif budi dayanya. Teknik budi daya meniran yang dijelaskan

    dalam makalah ini berupa budi daya di lahan atau kebun, dan di dalam pot.

    1.2. Tujuan

    Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui budi daya

    tanaman meniran dan pemanfaatannya sebagai obat.

    1.3. Rumusan Masalah

    1.  Bagaimana syarat tumbuh tanaman Meniran?

    2. 

    Bagaimana perlakuan budi daya Meniran di lahan?3.  Bagaimana perlakuan budi daya Meniran di pot?

    4.  Apa saja hama dan penyakit pada Meniran?

    5.  Bagaimana cara pengembangbiakan tanaman Meniran?

    6.  Bagaimana penanganan panen dan pasca panen Meniran?

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    3/22

    3

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1. Asal Usul dan Penyebaran

    Meniran adalah tanaman yang sebenarnya tumbuh liar dan mudah ditemui di

     pekarangan rumah, kebun, atau hutan. Meniran ( Phyllantus niruri L.) merupakan

    tanaman liar berkhasiat obat, bahan bakunya sebagian besar diperoleh secara

    menambang (Setiawan, 2014). Meniran tumbuh subur di tempat lembab dan

     berbatu, di antara rumput atau selokan. Tanaman ini merupakan salah satu dari

    700 jenis genus Phyllanthus yang banyak tumbuh di Asia seperti Indonesia, Cina,

    Filipina, dan India. Beberapa jenis tanaman ini sudah digunakan sejak 2.000 tahun

    yang lalu untuk pengobatan tradisional  Ayurveda di India. Beberapa genus

    Phyllanthus yang memiliki khasiat menyembuhkan di antaranya  Phyllanthusurinaria, Phyllanthus niruri, Phyllanthus amarus.

    Di daerah tertentu, meniran dikenal dengan nama lokal setempat, misalnya

    child pick a back (Inggris) , chamber pitter (Alabama, USA),  quebra pedra

    (Brazil) , pitirishi/budhatri (India),  hurricane weeds (Bahama),  dukung anak

    (Malaka),  stone breaker (Amerika Selatan),  zhen chu cao, ye xiao zhu (Cina), 

    meniran (Jawa), dan gasau madungi (Ternate).

    2.2. Klasifikasi dan Karakteristik BotaniMeniran yang banyak ditemukan di Indonesia adalah  Phyllanthus niruri dan

     Phyllanthus urinaria.  Perbedaan keduanya terdapat pada warna batangnya.

     Phyllanthus niruri  berwarna hijau pucat, sedangkan  Phyllanthus urinaria

     berwarna hijau kemerahan. Keduanya memiliki daun yang kecil dan lonjong

    (Sulaksana, 2004).

    Dalam dunia botani, meniran hijau kemerahan mempunyai nama ilmiah

     Phyllanthus urinaria Linn. Tanaman ini juga dikenal dengan nama ilmiah lainnya,

    yaitu  Phyllanthus alatus BI,  Phyllanthus cantonensis Hornem,  Phyllanthus

    echinatus Wall,  Phyllanthus lepidocarpus Sieb. et Zucc, dan  Phyllanthus

    leprocarcus Wight. Pada makalah ini akn dibahas  Phyllanthus niruri. Menirantermasuk dalam famili Euphorbiaceae. Klasifikasi meniran sebagai berikut.

    Kingdom : Plantae

    Subkingdom : Tracheobionta

    Superdivisi : Spermatophyta

    Divisi : Magnoliophyta

    Kelas : Magnoliopsida

    Subkelas : Rosidae

    Ordo : Euphorbiales

    Famili : Euphorbiaceae

    Genus : Phyllanthus

    Spesies : Phyllanthus niruri L.

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    4/22

    4

    2.3. Morfologi Tanaman

    Semua bagian tanaman meniran dapat digunakan sebagai obat dengan

    karakteristik sebagai berikut.

    1) 

    Batang tanaman tidak bergetah, basah, berbentuk bulat, tinggi kurang dari 50cm, bercabang, dan berwarna hijau muda.

    2)  Daun bersirip genap dan setiap satu tangkai terdiri dari daun majemuk yang

    mempunyai ukuran kecil berbentuk bulat telur. Panjang 5 mm dan lebar 3 mm.

    Pada bagian bawah daun terdapat bintik berwarna kemerahan.

    3)  Bunga melekat pada ketiak daun dan menghadap ke arah bawah. Warna bunga

     putih kehijauan. Bunga ini tumbuh subur sekitar bulan April-Juni.

    4)  Buah berbentuk bulat pipih berdiameter 2-2,5 mm, licin, berbiji seperti bentuk

    ginjal, keras, dan berwarna cokelat. Buah tumbuh sekitar bulan Juli-

     November.

    5)  Akar meniran berbentuk tunggang (tap root), yaitu akar utama yang pada

    umunya merupakan pengembangan radikula lembaga, tumbuh tegak ke

     bawah, dan bercabang. Pada tanaman meniran dewasa, panjang akar dapat

    mencamai 6 cm. Warna akar putih kekuningan. Akar meniran berfungsi untuk

    memperkuat berdirinya tanaman serta menyerap air dan unsur hara.

    2.4. Syarat Tumbuh

    Iklim tropis merupakan syarat tumbuh tanaman meniran. Meniran tumbuh

    subur di tempat yang lembab pada dataran rendah sampai ketinggian 1.000 meter

    di atas permukaan laut. Lokasi tempat meniran tumbuh secara liar di hutan,ladang, kebun, atau halaman pakarangan rumah. Pada umumnya meniran tidak

    dipelihara secara intensif karena dianggap rumput biasa.

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    5/22

    5

    BAB III

    METODE KERJA

    A. 

    Budi Daya di Lahan1.  Pembibitan

    2.  Penyemaian

    a. 

    Penyemaian skala kecil

     b. 

    Penyemaian skala besar

    3. 

    Pengolahan lahan

    4. 

    Penanaman

    5. 

    Pemeliharaan

    a. 

    Penyiraman

     b.  Penyulaman

    c. 

    Penyiangan

    d.  Pemupukan

    e.  Pengendalian hama dan penyakit

    B.  Budi Daya di Pot

    1.  Persiapan tanam

    a.  Pemilihan bibit

     b. 

    Persiapan pot

    c. 

    Persiapan media tanam

    2. 

    Penanaman

    3. 

    Pemeliharaan

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    6/22

    6

    BAB IV

    PEMBAHASAN

    4.1. Budi Daya di Lahan

    Budi daya meniran bisa dimulai dengan cara alami karena belum ada

     perusahaan yang menjual bibitnya. Tahap pembudidayaan meniran di lahan

    sebagai berikut.

    1. 

    Pembibitan

    Bibit meniran berasal dari biji yang sudah tua. Biji diperoleh dari tanaman

    dewasa. Kumpulkan tanaman dewasa sebanyak mungkin, kemudian tanam pada

    lahan yang telah disiapkan. Tanaman dewasa secara alami akan menghasilkan

     buah yang berbiji. Biji tersebut dihasilkan dari perkawinan dengan tanamanmeniran lain di sekelilingnya. Biji sebagai bibit diambil dari buah matang yang

     berasal dari pohon meniran induk unggul. Ciri-ciri pohon induk unggul adalah

     batang serta percabangan tegap dan kokoh, sudah beberapa kali berbuah, jumlah

     buah banyak, rajin berbuah, serta sedikit terserang hama dan penyakit.

    Gambar 1. Biji Meniran pada pohon

    2.  Penyemaian

    Biji sebagai bibit dikeringkan dengan sinar matahari selama 12-24 jam,

    kemudian disemai. Media semai berupa pasir dicampur pupuk kandang atau

    kompos dengan perbandingan 2:1. Hal yang perlu diperhatikan adalah biji

    meniran berukuran kecil. Bila sudah tua dan kering, biji bisa diterbangkan angin

    dengan mudah. Dengan demikian, petani selalu mengumpulkan biji meniran

    setelah tua dan disimpan pada tempat tertutup, kemudian disemai dan langsungditutup dengan tanah berhumus sehingga biji meniran tidak mudah diterbangkan

    angin. Penyemaian bijji meniran dapat dapat dilakukan dalam skala kecil dan

    skala besar.

    a.  Penyemaian skala kecil

    Penyemaian skala kecil bisa dilakukan di wadah plastik persegi empat dengan

    tinggi sekitar 10 cm yang bagian bawahnya dilubangi secukupnya atau bisa juga

    di polybag.

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    7/22

    7

    Gambar 2. Biji meniran. Berbentuk kecil sehingga mudah diterbangkan angin

    Wadah penyemaian diisi media semai sampai 2/3 volumenya. Biji meniran

    disemai dengan kedalaman sekitar 1 cm dengan jarak semai 2x3 cm. Biji yang

    sudah dismeai ditutup kembali dengan media semai, kemudian disiram air

    menggunakan embrat yang halus. Usahakan biji jangan sampai muncul ke

     permukaan karena dikhawatirkan akan mudah diterbangkan angin. Untuk

    menjaga kelembapan, persemaian ditutup dengan plastik bening tembus cahaya.

    Wadah persemaian disimpan di tempat terlindung dari panas matahari, tetapi

    masih mendapat cukup cahaya. Setelah tumbuh kecambah, sekitar 15-20 hari

    setelah semai, tutup plastik dibuka dan bibit disiram setiap hari.

     b. 

    Penyemaian skala besar

    Penyemaian dengan skala besar bisa dilakukan dalam bak terbuka yang

    terbuat dari batu bata merah atau batako. Bak berukuran tinggi 15 cm, lebar 1 m,

    dan panjang tergantung kebutuhan. Bak tersebut diisi media semai atau dengan

    media lain yang mudah diperoleh seperti kompos dan bahan organik lain, asalkancukup subur dan gembur. Pengisian bak dengan media semai sampai 2/3-nya. Bak

     penyemaian sebaiknya dibuat di tempat teduh dan terlindung sinar matahari

    langsung (terutama siang dan sore hari). Bak membujur ke arah utara-selatan

    sehingga bedengan menghadap ke arah timur (arah matahari terbit). Dengan

    demikian, bedengan memperoleh sinar matahari penuh, tetapi akan terlindungi

     pada siang dan sore hari. Bila sulit mendapatkan tempat terlindung, bak dapat

    dibuat di tempat terbuka, tetapi perlu diberi atap (naungan). Naungan dibuat

    dengan slah satu sisinya lebih tinggi. Sisi yang lebih tinggi ini berada di sebelah

    timur. Cara perlakuan selanjutunya sama seperti penyemaian kecil..

    3.  Pengolahan lahan

    Lahan yang akan digunakan diolah atau digemburkan terlebih dahulu.

    Pengolahan untuk skala kecil bisa secara manual menggunakan cangkul, atau

    menggunakan traktor untuk skala besar. Lahan penanaman dibentuk bedengan

    dengan ukuran 1,5 x 2,5 m. Lahan diberi pupuk organik sebanyak 10 ton/ha.

    Tambahkan pula kapur atau dolomit sebanyak 0,25-0,5 kg/m2 dengan cara ditebar

    merata di atas permukaan tanah. Pemberian kapur juga bisa dicampurkan dengan

     pupuk organik. Fungsi pemberian kapur pada tanah antara lain.

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    8/22

    8

    a)  Meningkatkan resido nitrogen organik dalam tanah dan mengubahnya menjadi

    ion amoniak dan nitrat yang sangat bermanfaat bagi tanah,

     b)  Menjadikan pertumbuhan tanaman lebih baik dan meningkatkan produktivitas,

    c)  Membantu mengubah struktur tanah menjadi lebih gembur, serta

    d) 

    Memperkuat lapisan dinding jaringan atau sel sehingga tanaman menjadi

    tahan terhadap serangan penyakit.

    4.  Penanaman

    Pilih bibit yang baik dan seragam dengan pohon yang sudah bercabang,

    minimal 4 cabang. Bibit demikian tidak akan mati saat ditanam karena secara fisik

    sudah kuat dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Bibit sebaiknya

    dipindahkan dari tempat penyemaian ke lahan yang sudah disiapkan terlebih

    dahulu. Bibit yang berasal dari wadah penyemaian digali bersama dengan tanah

    yang menempel pada akarnya. Caranya dengan menggali sekeliling bibit dengan

     jarak 5-7 cm dari pangkal bibit. Alat yang digunakan berupa linggis kecil, bilah

     bambu, sendok tanah, atau sendok semen. Setelah itu, tanam bibit tersebut ke

    dalam lubang-lubang yang sudah disiapkan sedalam 5 cm. Jarak tanam satu bibit

    dengan lainnya sekitar 25 x 20 cm. Padatkan tanah di sekitar pangkal bibit.

    Gambar 3. Lahan yang telah diolah. Siap ditanami bibit meniran

    Penanaman sebaiknya tidak dilakukan di siang hari, sekitar pukul 11.00 — 

    15.00. Hal ini akan menyebabkan tanaman banyak mengeluarkan air melalui

     penguapan sehingga bibit akan kekurangan air dan akhirnya layu. Dengan

    demikian, waktu yang tepat untuk penanaman di lahan ialah pada pagi hari sekitar

     pukul 6.00 — 9.00 atau sore hari sekitar pukul 16.30 — 18.00.

    Untuk mencegah hama rayap, uret, atau ulat tanah lainnya, perlu ditaburkan

    insektisida nabati seperti tepung daun tembakau atau bungkil mimba di sekeliling

     bibit dan ditimbun dengan tanah. Bibit yang baru ditanam segera diberi naungan

    dengan bahan-bahan yang mudah diperoleh di sekitarnya seperti alang-alang,

    semak belukar, atau dedaunan.

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    9/22

    9

    Gambar 4. Penanaman bibit meniran.

    Bahan-bahan seperti serasah, sisa-sisa tanaman, dan rerumputan dapat dipakai

    sebagai mulsa. Mulsa berfungsi untuk membantu mempertahankan kelembapan

    dan suhu tanah di sekitar perakaran agar tetap optimum dan stabi, mengurangi

     penguapan pada musim kemarau, menekan pertumbuhan gulma, meningkatkan

    aktivitas mikroorganisme tanah, menambah bahan organik dan unsur hara, serta

    meningkatkan pertumbuhan akar. Untuk penanaman meniran skala besar di lahan

    sawah, bisa digunakan jerami sebagai mulsa.

    5.  Pemeliharaan

    Pemeliharaan tanaman meniran tidak terlalu sulit karena tanaman ini dapat

    tumbuh liar di sembarang tempat. Namun, untuk mendapatkan hasil yang baik,

    diperlukan pemeliharaan yang intensif, antara lain dengan penyiraman,

     penyulaman, penyiangan, pemupukan, dan pengendalian hama.

    a.  Penyiraman

    Penyiraman dilakukan dengan menyiramkan air menggunakan embrat yang

    halus agar seluruh permukaan tanaman dapat tersiram dengan baik dan rata tanpa

    menimbulkan kerusakan pada tanaman. Bila ditanam di lahan yang cukup luas,

    usahakan terdapat saluran air di antara bedengan. Minimal seminggu sekali, isi

    saluran air ssehingga memudahkan penyiraman dan memberikan hawa sejuk pada

    tanaman. Penyiraman tanaman pada masa pertumbuhan mutlak diperlukan.

    Kebutuhan air pada masa ini lebih banyak dibandingkan setelah tanaman dewassa.

    Hal ini disebabkan oleh jangkauan akar pada tanaman muda masih sangat pendek.

    Bila tidak disiram, tanaman akan kekurangan air dan menampakkan gejala layu.

    Saat musim kemarau, kebutuhan air pada tanaman akan meningkat. Hal inidisebabkan oleh penguapan air yang sangat banyak, baik pada tanaman maupun

    tanah.

     b.  Penyulaman

    Pada umumnya tidak semua bibit yang ditanam dapat tumbuh dengan baik.

    Hal ini disebabkan oleh bibit yang sakit, pertumbuhan tidak normal (kerdil),

     bahkan mati. Untuk menggantikannya harus ada penyulaman bibit baru. Caranya

    sama seperti saat penanaman bibit pertama kali. Waktu penyulaman yang tepat

    yaitu pada pagi hari sekitar pukul 6.00 — 9.00. Penyulaman bertujuan untuk

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    10/22

    10

    menjaga keseragaman umur tanaman dan panen serta untuk menjaga keserasian

    tanaman. Bila ada tanaman muda yang terganggu pertumbuhannya, secepatnya

    tanaman tersebut diganti dengan meniran muda dari lokasi pembibitan.

    c. 

    Penyiangan

    Setelah umur satu bulan, biasanya lahan sudah mulai dipenuhi rerumputan.

    Secepatnya perlu dilakukan penyiangan supaya tidak terjadi persaingan

    memperebutkan makanan dan unsur hara dari dalam tanah antara meniran dan

    rerumputan. Penyiangan bisa dilakukan dengan alat sederhana berupa kored

    (cangkul kecil) atau bisa juga menggunakan tangan untuk tanah yang gembur.

    Dua bulan setelah penanaman, tanah di sekitar tanaman perlu digemburkan

    dengan cangkul atau garpu. Hal ini perlu dilakukan untuk membuat struktur tanah

    menjadi gembur sehingga akar dapat berkembang dengan baik.

    d. 

    Pemupukan

    Pemupukan perlu diberikan agar tanaman tumbuh sehat dan kuat sehingga

    dapat memberikan hasil yang optimal. Untuk tujuan budi daya organik, pupuk

    organik yang diberikan berupa pupuk kandang atau kompos. Dosisnya sebanyak

    0,3 — 0,5 kg per tanaman. Untuk tanaman meniran yang akan dipanen daunnya,

     pupuk kandang yang paling tepat diberikan adalah pupuk kandang ayam karena

    mengandung nitrogen tinggi. Bila tanaman yang akan dipanen buahnya atau

    rimpangnya maka yang paling cocok adalah pupuk kandang kambing atau sapi

    karena kandungan nitrogen dan kaliumnya tinggi.

    Tahap pemupukan dilakukan dengan membuat garitan pada jarak 5 cm dari

    tanaman searah dengan bedengan. Kedalaman garitan kurang lebih 5 cm dan lebar

    15 cm. Taburkan pupuk kandang ke dalam garitan dan tutup kembali dengan

    tanah. Siram tanaman dan garitan dengan air secukupnya secepat mungkin.

    e. 

    Pengendalian hama dan penyakit

    Pengendalian hama dan penyakit dilakukan dengan membuang hama atau

    menyemprotkan insektisida nabati, berupa daun mimba atau tembakau.

    4.2. Budi Daya di Pot

    Tanaman obat dalam pot semakin di gemari masyarakat perkotaan karena

    cara ini dapat di jadikan alternative penanaman pada halaman sempit. Selain itu,

     penampilan tanaman meniran segar, daunnya khas, dan daun berwarna hijau mirip

     pohon asem bonsai, semakin menawan di pandang mata.

    Semua tanaman sangat bergantung pada lingkungannya untuk dapat tumbuh

    dengan baik. Namun demikian, lingkungan yang dikehendaki setiap tanaman

     berbeda satu sama lain. Faktor factor yang mempengaruhi pertumbuhan tanaman

    antara lain iklim, tanah atau media, air, ketersediaan unsur hara.Faktor lingkungan

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    11/22

    11

    selain iklim dapat di atur agar sesuai dengan yang di kehendaki tanaman. Sebagai

    contoh, tanah atau media yang terlalu banyak lempungnya dapat di gemburkan

    dengan pemberian pasir dan pupuk lain.

    Faktor factor pembentuk iklim antara lain tinggi tempat, kelembapan, sinarmatahari dan temperatur. Keempat factor tersebut sukar diubah, terlebih lagi bila

    tanaman berada di dalam  greenhouse yang mutakhir. Di dalam  greenhouse 

    tersebut, biasanya dilengkapi dengan alat pengatur temperatur dan kelembapan.

    Sinar matahari yang masuk ke dalam  greenhouse  pun disesuaikan dengan

    kebutuhan tanaman. Semua factor lingkungan di atas akan mempengaruhi

     pertumbuhan dan kelangsungan hidup tanaman meniran dalam pot.

    Secara umum, ruang pertumbuhan tanaman meniran dalam pot terbatas

    sehingga akar tidak bisa tumbuh dengan leluasa. Pertumbuhan yang terhambat ini

    menyebabkan fase vegetative tanaman menjadi singkat karena pertumbuhan akar,

     batang, dan daun cepat mencapai maksimum. Hal ini mengakibatkan fase

    reproduktif segera terjadi. Akibatnya, bunga pun mulai bermunculan. Namun

    demikian, kebutuhan tanaman meniran dalam pot sangat bergantung pada

    manusia, baik air maupun unsur hara lainnya. Hal ini dikarenakan jangkauan akar

    sangat terbatas dan unsure hara dalam media tanamnya semakin berkurang.

    1.  Persiapan Tanaman

    Sebelum melakukan penanaman, perlu di siapkan segala sesuatunya seperti

     bibit, pot, dan media supaya berproses dengan baik. Persiapan yang matang sangat

     berpengaruh pada pada pertumbuhan tanaman. Dengan memilih bibit yang baik

    serta menanamnya di media yang gembur dan banyak bahan organik, tanaman

    akan tumbuh dengan baik dan rimbun.

    a.  Pemilihan bibit

    Hal yang harus di pertimbangkan dalam pemilihan bibit adalah asal bibit yang

     baik. Bibit meniran yang baik, seperti yang telah dituturkan di atas, berasal dari

    tanaman induk yang segar dan sehat. Penampilan batang dan daun harus

    diperhatikan. Tanaman yang sehat dicirikan dengan warna hijau cerah, segar,lebat, dan mulus. Penampilan tanaman dengan daun layu, berwarna pudar, dan

    cacat atau tidak utuh menandakan tanaman tersebut tidak sehat. Hal ini

    disebabkan tanaman baru saja dipindahkan dari lahan atau terkena serangan hama

    dan penyakit. Sebaiknya, tanaman seperti ini tidak dipilih sebagai bibit.

     b.  Persiapan pot

    Pot dipilih yang berukuran sesuai karena di dalam pot meniran dapat tumbuh

    dengan tinggi kurang lebih 50 cm. Hal ini didasarkan pertimbangan supaya

    tanaman meniran kelihatan indah dan memiliki sisi proporsional yang baik. Selain

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    12/22

    12

    itu ,dapat pula menambah ruang pergerakan akar tanaman itu sendiri. Hal yang

    harus diperhatikan adalah pot tersebut cukup ringan, tidak mudah pecah,

     berbentuk normal, dan serasi dengan tanaman nya. Sebaiknya jangan memilih pot

    dengan bibir melebar kesamping atau menyempit dibagian tengah, tetapi pilihlah

     pot yang serasi dengan sosok tanaman yang akan digunakan.

    Gambar 5. Media tanam, pot, dan bibit. Merupakan perlengkapan budidaya

    meniran dalam pot

    Ukuran potdisesuaikan dengan sosok dan umur tanaman. Berdasarkan

     pengalaman, tanaman cenderung tumbuh dengan baik bila menggunakan pot yang

     berukuran sesuai. Bila tanaman meniran sudah mencapai 50 cm dan dahan nya

    sangat banyak, Sebaiknya pot yang di gunakan adalah pot plastic berukuran

    diameter 20 cm sebagai wadahnya.

    c.  Persiapan media tanam

    Media tanam untuk tanaman pot beragam jenis dan variasinya. Umumnya

    media yang digunakan berupa tanah, humus, kompos, atau pupuk kandang, pasir,

    serbuk gergaji, sekam, arang, dan batu kerikil. Tiap orang memiliki formulasi

    yang berbeda beda. Formulasi media tanam yang digunakan dapat dibuat sebagai

     berikut.

    1.  Media tanam berupa campuran serutan kayu, tanah, dan pupuk kandang

    dengan perbandingan 3 : 10,2. Ketiga bahan tersebut dicampur merata.

    2.  Media tanam berupa campuran tanah halus, pupuk kandang, dan pasir atau

    sekam, ditambah hasil pembakaran sisa sisa tanaman dengan perbandingan 1 :1 : 1 : 1.

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    13/22

    13

    Gambar 6. Meniran dalam pot. Dapat mempercepat fase vegetatif tanaman

    meniran

    Masing masing media tanam memiliki kelebihan dan kekurangan. Media

     pertama berbobot ringan dan bersifat porous sehingga air dapat keluar denganmudah. Namun demikian, media tersebut tidak tahan lama karena cepat lapuk.

    Media kedua agak lebih berat dibandingkan media pertama, tetapi relative lebih

    tahan lama serta porous. Selain media tanam buatan sendiri, media tanam siap

     pakai juga banyak dijual dipasaran, diantaranya di toko toko pertanian.

    Sebaiknya pemilihan media tanam disesuaikan dengan kondisi tanaman dan

    lingkungan sekitar. Tanaman meniran menyenangi media tanam berstruktur

    remah,berbutir butir,gembur,banyak mengandung unsure unsure hara, dan lebih

     bersifat basa. Disamping itu, media tanam cukup mudah mengikat dan melepas

    air, cukup ringan agar pot mudah dipindahkan, serta relative bebas dari hama dan

     penyakit.

    Media tanam yang kedua lebih umum digunakan. Pot diisi dengan sekam

    murni pada lapisan pertam sampai sekitar ¼ bagian pot. Pada lapisan kedua diberi

    media campuran tanah, pupuk kandang, sekam, dan hasil pembakaran sisa sisa

    tanaman dengan perbandingan 1:1:1:1. Pemberian media ini sampai sekitar

    separuh tinggi pot.

    2. 

    Penanaman

    Setelah separuh dari isi pot dipenuhi dengan media, barulah tanaman

    dimasukkan kedalam pot. Tambahkan lagi media campuran trsebut sampai

    mencapai permukaan dekat bibir pot. Setelah tanaman ditanam, padatkanlah tanah

    disekelilingtanaman menggunakan ujung jari.

    Gambar 7. Penanaman meniran dalam pot. Tanah di bagian atas pot dipadatkan

    dengan jari-jari tangan.

    3. 

    Pemeliharaan

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    14/22

    14

    Pemeliharaan yangdilakukan diantaranya adalah pemupukan dan penyiraman.

    Pada umumnya pemupukan meniran dalam pot dilakukan secara intensif. Tanah

    di dalam pot tidak mampu menyediakan unsure unsure hara secara alami karena

    ruangan yang serba terbatas dan selalu dalam keadaan bersih (tidak terjadi

    dekomposisi bahan organik). Kalaupun ada, biasanya hanya unsure unsure mikro

    yang diperoleh dari air hujan. Itupun apabila tanaman meniran dalam pot

    diletakkan ditempat terbuka.

    Gambar 8. Pemupukan meniran dalam pot. Menggunakan pupuk kandang

    yang ditebar di sekeliling tanaman

    Pupuk yang diberikan sebaiknya pupuk organik. Pupuk kimia akan

    meninggalkan residu di dalam tanah pot sehingga lama kelamaan tanah akan

    rusak. Tanah dalam pot harus diganti setahun sekali bila menggunakan pupuk

    kimia secara intensif. Pilih pupuk organik cair sebagai sumber unsure hara

    tanaman dalam pot. Pupuk jenis ini lebih mudah diserap tanaman dan aplikasinya

    sederhana. Biasanya dapat di aplikasikan langsung saat penyiraman tanaman atau

    disemprotkan.

    Dalam memperoleh makanan, tanaman meniran dalam pot tidak bersaing

    dengan tanaman lain. Dengan demikian, unsure unsure hara yang dibutuhkan

    terpenuhi secara optimum sehingga sangat membantu proses fotosintesis. Oleh

    karena karbohidrat lebih dari cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan

    vegetative maka sisa karbohidrat dapat ditimbun untuk perkembangan bunga dan

    alat alat persediaan makanan.

    Penyiraman sebaiknya dilakukan dengan hati hati. Pemberian air yang

     berlebih, selai menyebabkan lingkungan perakaran terancam cendawan akar, juga

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    15/22

    15

    mengakibatkan tanaman cenderung memunculkan tunas vegetatif. Pada awal

     penanaman, air harus disiram secara teratur setiap pagi atau sore hari dan

    disesuaikan dengan keadaan cuaca setempat. Bila terlihat media tanam dalam pot

    cepat kering, terutama saat musim kemarau, penyiraman dilakukan setiap dua kali

    sehari. Meskipun demikian, volume air siraman jangan sampai berlebihan

    sehingga membuat bagian atas media tanam tumpah keluar pot atau justru

    menjadi becek.

    Penyiraman dilakukan dengan member air keseluruh permukaan media tanam.

    Agar siraman ar tadi merata dan jatuhnya air tidak merusak media tanam dan

    tanaman, pakailah gembor atau  sparayer.  Frekunsi penyiraman setiap hari bisa

     berakibat memadatnya media tanam dalam pot. Untuk itu, media tanam sebulan

    sekali perlu digemburkan. Hal ini membuat peresapan air dan sirkulasi udara

    dalam media tanam menjadi lebih baik dan lancar.

    Gambar 9. Penyiraman Meniran dalam Pot. Menggunakan semprotan atau sprayer

    4.3. Hama dan Penyakit pada Meniran

    Hama pada meniran yaitu hama rayap, uret, atau ulat tanah lainnya

    (Sulaksana, 2004).

    Gambar 10. Rayap Gambar 11. Uret Gambar 12. Ulat tanah

    1. 

    Hama Rayap

    Gejala serangan hama rayap diawali dengan daun layu dan kering, kemudian

    daun rontok dan tanaman mati. Setelah bibit yang terserang hama rayap dicabut

    ternyata rayap tersebut menyerang akar dengan cara menggigit bagian ujung akar,

    sehingga kulitnya terkelupas. Dengan terkelupasnya kulitpada ujung akar, maka

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    16/22

    16

    saluran makanan dari akar ke bagian atas terhenti. Dan selanjutnya bibit

    kekurangan air yang mengakibatkan daun layu dan bibit mati (Ngatiman, 2004).

    Salah satu cara untuk menekan serangan rayap supaya tidak semakin

    meningkat, maka dilakukan pengendalian (pencegahan) dengan cara menaburkaninsektisida berbahan aktif karbofuran (Furadan 3G). Penaburan insektisida

    dilakukan pada polybag/tempat bibit. Dengan penaburan insektisida tersebut

    cukup efektif, karena tidak ada penambahan bibit yang mati (Ngatiman, 2004).

    2. 

    Hama Uret

    Gejala serangan hama uret, pada awalnya menunjukkan gejala daun layu dan

    menguning layu kering seperti kekurangan air. Pada serangan lanjut tanaman akan

    mati dan mudah roboh atau sangan mudah dicabut. Serangan pada tanaman muda

    dapat menyebabkan kematian tanaman, sehingga perlu penanaman ulang(penyulaman). Sedangkan serangan pada tanaman dewasa mengakibatkan

    terjadinya penurunan hasil atau bahkan gagal panen.

    Pengendalian yaitu dengan aplikasi serbuk biji mimba yang digunakan sebagai

     pestisida nabati, produk olahan dari tanaman mimba juga dapat berfungsi sebagai

     pupuk.

    Sumber:(lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&vie

    w=article&id=623:pengendalian-hama-uret-lepidiota-stigma-pada-tanaman-

    tebu&catid=4:info-aktual&ltemid=5)

    3. 

    Ulat Tanah

    Gejala serangan hama ulat tanah ditandai dengan terpotongnya batang

    tanaman, terutama tanaman muda di persemaian. Tanaman yang baru saja pindah

    tanam terpotong hingga putus dan menyisakan pangkal batangnya saja.

    Pengendalian hama ulat tanah dengan beberapa cara yaitu secara teknis

    dengan penggenangan lahan selama sehari penuh yang bertujuan untuk

    membunuh hama ulat tanah maupun pupa yang masih bersembunyi di dalam

    tanah, mekanis dengan cara memusnahkan seluruh tanaman yang terserangdengan mencabut sampai ke bagian akarnya sehingga telur-telur yang masih

    menempel segera dimusnahkan, maupun secara kimiawi yaitu dengan penggunaan

     pestisida berbahan aktif karbofuran ke dalam lubang tanam.

    4.4. Pengembangbiakan Tanaman Meniran

    Generatif, yaitu menghasilkan biji. Biji diperoleh dari tanaman dewasa.

    Tanaman dewasa secara alami akan menghasilkan buah yang berbiji. Biji tersebut

    dihasilkan dari perkawinan dengan tanaman meniran lain di sekelilingnya.

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    17/22

    17

    4.5. Panen dan Pasca Panen

    1.  Panen

    Pemanenan dilakukan setelah tanaman berumur kurang lebih 3,5 bulan dengantinggi 40-50 cm dari tanah. Pada umur tersebut, meniran cukup baik digunakan

    sebagai obat. Disamping itu bibit disekitar tanaman yang akan dipanen juga sudah

    mulai tumbuh.

    Cara pemanenan dilakukan dengan mencabut seluruh tanaman

    (akar,batang,dan daun) karena setiap bagiannya berguna untuk obat. Pemanenan

    dilakukan dengan hati hati agar tidak ada bagian tanaman yang rusak. Pemanenan

     juga dapat dilakukan dengan mendongkel bagian pinggirtanaman terlebih dahulu

    dengan cangkul kecil atau kored agar mempermudah pencabutan tanaman. Setelah

    dicabut hasil panen dikumpulkan di lokasi tertentu dengan rapi. Setelah itu, hasil

     panen siap diamgkut atau digunakan. Pengumpulan hasil panen dapat

    menggunakan bakul besar.

    2.  Pascapanen

    Tekhnologi penanganan pasca panen sangat dibutuhkan untuk mengolah hasil

     panen tanaman obat sehingga berdaya guna lebih bagi masyarakat serta dapat juga

    meningkatkan nilai tambah produk dan nilai ekonomi bagi petani. Penanganan

    nya bisa berbentuk segar atauolahan.

    1.  Bentuk segar

    Seluruh bagian tanaman meniran segar yang baru di panen bisa dikonsumsi

    langsung sebagai bahan berkhasiat menyembuhkan. Caranya, tanaman direbus

    atau dihancurkan dengan campuran air dengan menggunakan  blender. Hasil

    rebusan ditampung dalam botol kecil. Hanya saja, cara ini tidak bisa digunakan

    untuk waktu penyimpanan lama. Lama penyimpanan hasil rebusan hanya bertahan

    1-2 bulan saja.

    2. 

    Olahan

    Cara yang lebih efektif dan berjangka panjang untuk mengamankan hasil

     panen meniran adalah dengan mengolahnya menjadi bentuk lain. Bentuk olahan

    meniran dapat berupa jamu, ekstrak bahan alam, fitofarmaka.

    a.  Jamu ( empirical based herbal medicine )

    Jamu adalah obat tradisional yang disediakan dalam bentuk seduhan atau pil.

    Pada umumnya,jenis ini dibuat dengan mengacu pada resep peninggalan leluhur

    yang disusun dari berbagai tanaman obat yang jumlah nya cukup banyak, berkisar

    5-10 macam bahkan lebih. Jamu tidak memerlukan pembuktian ilmiah secara

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    18/22

    18

    klinis, tetapi cukup dengan bukti empiris. Jamu telah digunakan secara turun

    temurun sejak beberapa tahun yang lalu. Hal iini sudah membuktikan keamanan

    dan manfaat langsung untuk tujuan kesehatan.

    Gambar 13. Meniran dalam bentuk segar. Siap diolah menjadi produk olahan

     Gambar 14. Air rebusan meniran. Berkhasiat mengobati, tetapi tidak bisa

    disimpan lama

    Meniran sudah banyak diperdagangkan dalam bentuk kering dan siap seduh

    atau siap rebus. Meniran kering dikemas dalam plastic trasparan dengan jumlah

    10 tanaman perbungkusnya. Harganya berkisar antara Rp 1.000,00-Rp 2.000,00 perbungkusnya. Proses pengeringan sangat sederhana, dimulai dari pengumpulan

    hasil panen, penyortiran(membuang yang afkir),pencucian,dan terakhir

     pengeringan selama 3-5 hari. Pengeringan bisa menggunakan tampah besar dan di

    angin anginkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung.

     b.  Ekstrak Bahan Alam

    Ekstrak bahan alam adalah hasil penyarian tanaman obat. Prosesnya

    menggunakan peralatan yang kompleks dan berharga mahal serta didukung oleh

    tenaga kerja, ilmu pengetahuan, maupun keterampilan mutakhir. SElain proses produksi teknologi maju, jenis pengolahan ini pada umumnya telah ditunjang oleh

     pembuktian ilmiah berupa hasil penelitian praklinik seperti standar kandungan

     bahan berkhasiat, standar pembuatan ekstrak tanaman obat, standar pembuatan

    obat tradisioanal yang higienis, dan uji toksisitas akut maupun kronis. Ekstrak

    meniran merupakan bahan awal bagi fitofarmaka.

    c. 

    Fitofarmaka

    Jenis olahan ini merupakan bentuk obat tradisional dari bahan alam yang

    dapat di sejajarkan dengan bahan modern. Hal ini disebabkan proses

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    19/22

    19

     pembuatannya sudah berstandar dan di tunjang oleh buki ilmiah berupa ekstrak

     bahan alam atau fitofarmaka. Sementara industry jamu lebih condong

    memproduksi bentuk jamu yang lebih sederhana, meskipun akhir akhir ini cukup

     banyak industry besar yang memproduksi jamu dalam bentuk sediaan modern

    (tablet,kapsul,sirup, dan lain lain).

    Perlakuan pasca panen memegang peranan penting bila di tilik dari aspek

    komersial karena akan memperpanjang daya simpan dan terbebas dari

     pencemaran. Hasil panen yang sudah tercemar dan sebagai bahan baku obat

    tradisional atau untuk di konsumsi bisa menimbulkan gangguan kesehatan

    manusia.

    Untuk mencegah kemungkinan terjadinya pencemaran tersebut, perlu

    dilakukan usaha penanganan panen dan pascapanen sebagai berikut :

    1)  Pemanenan dilakukan dengan waktu yang relative singkat

    2)  Perlu dilakukan pencucian dan penyortiran meniran sebelum dikemas

    3)  Pengemasan dan pengagkutan harus baik

    4)  Pengeringan harus sampai pada kadar air tertentu (maksimal 100%)

    5)  Tempat penyimpanan harus tertutup dan kering

    6)  Setiap tahap proses pasca panen perlu dijaga dari kontaminasi.

    Tabel 1. Perbandingan Keuntungan Budi Daya di Lahan dan di Pot

    Keuntungan di Lahan Keuntungan di Pot

    Tidak membutuhkan pengaturan sendiri

     penyiraman dan penyinaran

    Memanfaatkan halaman atau lahan

    yang sempit

    Biaya yang lebih murah Lebih mudah memindahkan tanpa

    resiko tanaman mengalami kematian

    Akar bisa tumbuh dengan bebas Pertumbuhan dan perkembangan

    tanaman tidak akan merusak bangunan

    yang ada di sekitarnya

    Kebutuhan unsur hara mineral dan air

    dapat dipenuhi secara optimal dan

    efisienPemborosan pupuk dapat diminimalisir

    karena pemberiannya sesuai dengan

    kebutuhan dan dapat dimanfaatkan oleh

    tanaman seluruhnya

    Sistem drainase lebih mudah diterapkan

    sehingga tidak kelebihan air

    Sumber: (http://budidayasda.blogspot.co.id/2014/03/keuntungan-budidaya-

    tanaman-dalam-pot.html)

    Tabel 2. Perbandingan Kerugian Budi Daya di Lahan dan di Pot

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    20/22

    20

    Kerugian di Lahan Kerugian di Pot

    Sistem drainase yang kurang bisa diatur Memerlukan biaya lebih untuk

     pembelian wadah media tanam (pot)

    Pembahasan diskusi kelas

    Pembibitan yang sangat efisien diperoleh dari induk unggul dengaan ciri-

    ciri batang serta percabangan tegap dan kokoh, sudah beberapa kali berbuah,

     jumlah buah banyak, rajin berbuah, serta sedikit terserang hama dan penyakit.

    Bibit diperoleh dari tanaman meniran yang sudah dewasa.

    Tanaman meniran adalah tumbuhan liar yang dibudidayakan karena untuk

    diambil manfaatnya, yaitu sebagai obat. Pembudidayaan tanaman meniran kurang,

    karena tidak banyak orang yang mengetahui tanaman ini ada manfaatnya, selain

    itu tanaman ini juga tumbuh secara liar sehingga sering dianggap sebagai rumput

     biasa.

    Pemanfaatan meniran bisa secara langsung, artinya langsung dimakan

    supaya kandungan zat aktif dalam menniran tidak hilang atau terkurangi.

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    21/22

    21

    BAB V

    KESIMPULAN

    1. 

    Syarat tumbuh tanaman meniran yaitu iklim tropis, dengan ketinggian tempatsampai 1.000 dpl.

    2.  Perlakuan budi daya meniran di lahan yaitu pembibitan, penyemaian,

     pengolahan lahan, penanaman, dan pemeliharaan.

    3. 

    Perlakuan budi daya meniran di pot yaitu persiapan tanam, penanaman, dan

     pemeliharaan.

    4. 

    Hama dan penyakit tanaman meniran yaitu hama rayap, uret, atau ulat tanah

    lainnya. Pencegahan dengan pemberian insektisida nabati.

    5. 

    Pengembangbiakan tanaman meniran secara generatif, yaitu perkawinan

    dengan tanaman lain menghasilkan biji.

    6. 

    Panen pada umur yang cukup baik yang dimanfaatkan sebagai obat ketika

    tanaman berumur kurang lebih 3,5 bulan dengan tinggi tanaman 40-50 cm dari

    tanah. Penanganan pasca panen bisa berbentuk segar yaitu langsung

    dikonsumsi atau olahan berbentuk jamu, ekstrak bahan alam, dan fitofarmaka.

  • 8/18/2019 Makalah Meniran (Pembahasan)

    22/22

    22

    Daftar Pustaka

    http://budidayasda.blogspot.co.id/2014/03/keuntungan-budidaya-tanaman-dalam-

     pot.html

    lampung.litbang.pertanian.go.id/ind/index.php?option=com_content&view=article&id=623:pengendalian-hama-uret-lepidiota-stigma-pada-tanaman-

    tebu&catid=4:info-aktual&ltemid=5

     Ngatiman. 2004. Serangan Hama dan Penyakit pada Bibit Meranti (Shorea

    Leprosula Miq.) Di Persemaian. Balai Besar Penelitian Dipterokarpa

    Sulaksana, J. dan Jayusman, D.I. 2004. Meniran, Budi Daya dan Pemanfaatan

    untuk Obat. Jakarta: Penebar Swadaya

    Setiawan dan Rahardjo, M. 2014. Respon Pemupukan Terhadap Pertumbuhan,

    Produksi Dan Mutu Herba Meniran ( Phyllantus Niruri). Bogor

    http://budidayasda.blogspot.co.id/2014/03/keuntungan-budidaya-tanaman-dalam-http://budidayasda.blogspot.co.id/2014/03/keuntungan-budidaya-tanaman-dalam-