Pembahasan Makalah Askeb 1

33
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus agar dapat berlangsung dengan baik demi tercapainya persalinan yang aman dan melahirkan bayi yang sehat dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB. Kehamilan-kehamilan dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu triwulan I (0-12 minggu), triwulan II (12-28 minggu), dan triwulan III (28-40 minggu). Dalam 3 triwulan tersebut terjadi perubahan-perubahan dalam tubuh ibu (Sarwono, 2002). Wanita hamil umumnya akan mengalami mual dan muntah selama beberapa bulan pertama kehamilan, walaupun ada juga beberapa wanita hamil yang tidak mengalami mual selama kehamilan pertama mereka, tetapi merasa mual dengan kehamilan berikutnya. Mual (nausea) dan muntah (emesis) merupakan gangguan yang paling sering kita jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam 16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami mual- mual dan 44% mengalami muntah – muntah. (Hanifa, 2007). 1

Transcript of Pembahasan Makalah Askeb 1

Page 1: Pembahasan Makalah Askeb 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan merupakan suatu proses reproduksi yang perlu perawatan khusus

agar dapat berlangsung dengan baik demi tercapainya persalinan yang aman dan

melahirkan bayi yang sehat dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB.

Kehamilan-kehamilan dapat dibagi dalam 3 bagian, yaitu triwulan I (0-12 minggu),

triwulan II (12-28 minggu), dan triwulan III (28-40 minggu). Dalam 3 triwulan

tersebut terjadi perubahan-perubahan dalam tubuh ibu (Sarwono, 2002). Wanita

hamil umumnya akan mengalami mual dan muntah selama beberapa bulan pertama

kehamilan, walaupun ada juga beberapa wanita hamil yang tidak mengalami mual

selama kehamilan pertama mereka, tetapi merasa mual dengan kehamilan berikutnya.

Mual (nausea) dan muntah (emesis) merupakan gangguan yang paling sering kita

jumpai pada kehamilan muda dan dikemukakan oleh 50 – 70% wanita hamil dalam

16 minggu pertama. Kurang lebih 66% wanita hamil trimester pertama mengalami

mual- mual dan 44% mengalami muntah – muntah. (Hanifa, 2007).

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang sering

terjadi pada 60 – 80% primi gravida dan 40 – 60% multi gravida. Rasa mual biasanya

terjadi pada pagi hari (disebut morning sickness), tetapi dapat pula timbul setiap saat

pada malam hari. Rasa mual biasanya dimulai pada minggu-minggu pertama

kehamilan dan berakhir pada bulan keempat. Namun sekitar 12 % ibu hamil masih

mengalaminya hingga 9 bulan (Hanifa, 2007).

Setiap wanita hamil akan memiliki derajat mual yang berbeda-beda, ada yang

tidak terlalu merasakan apa-apa, tapi ada juga yang merasa mual dan bahkan ada

yang merasa sangat mual dan muntah setiap saat sehingga memerlukan pengobatan.

Pada umumnya ibu hamil dapat menyesuaikan diri dengan keadaan ini, meskipun

1

Page 2: Pembahasan Makalah Askeb 1

demikian gejala mual dan muntah yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan

(Kehamilan yang Menyenangkan : 31).

Penyebab mual dan muntah ini bermacam-macam antara lain karena adanya

perubahan hormon dalam tubuh, psikologis, sampai gaya hidup. Pola makan yang

buruk sebelum maupun pada minggu-minggu awal kehamilan, kurang tidur atau

kurang istirahat dan stress dapat memperberat rasa mual dan muntah. Beberapa hal

dapat dilakukan untuk mengurangi rasa mual meskipun tidak dapat dihilangkan sama

sekali, misalnya dengan mengkonsumsi makanan seimbang, cukup bergerak, dan

cukup istirahat. Oleh karena itu, calon ibu diharapkan memiliki pengetahuan yang

cukup mengenai mual agar ibu dapat menetukan sikap untuk mengatasi masalahnya

pada awal kehamilan sehingga tidak terjadi gangguan pada kehamilan selanjutnya

(Panduan Lengkap Perawatan Kehamilan : 58).

Dalam beberapa kasus mual dan muntah yang hebat, yang diperlukan adalah

keyakinan bahwa janin tetap dalam kondisi yang baik. Dalam situasi lain wanita

hamil harus mengubah pola makan mereka, seperti menghindari makanan yang

membuat mual lebih buruk. Namun tidak sedikit juga ibu hamil yang cenderung

terganggu aktivitasnya akibat gejala yang dialaminya terutama pada mual dan muntah

yang berat, sehingga kebanyakan ibu hamil mengatasinya dengan menggunakan obat

anti mual (Kehamilan yang Menyenangkan : 31).

Dari hal-hal di atas dapat diketahui bahwa mual dan muntah umum terjadi pada

ibu hamil trimester I. Beberapa ibu hamil kemungkinan ada yang mengatasi gejala

mual dan muntah yang dialaminya dengan menggunakan obat anti-emetik. Dan

seperti yang diketahui, penggunaan obat anti-emetik dapat menimbulkan efek

terapetik yang berlebihan apabila digunakan secara tidak tepat.

1.2 Topik Pembahasan

Pada makalah ini akan membahas tentang “Emesis Gravidarum pada

Trimester Pertama”.Menjelaskan tentang hubungan antara emesisgravidarum

pada trimester pertama dan efeknya terhadap kesehatan ibu dan janin.

2

Page 3: Pembahasan Makalah Askeb 1

1.3 Sistematika Penulisan

Makalah ini disusun berdasarkan sistematika sebagai berikut :

HALAMAN JUDUL

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Topik Pembahasan

1.3 Sistematika Penulisann

1.4 Rumusan masalah

1.5 Tujuan Penulisan

1.5.1 Tujuan Umum

1.5.2 Tujuan Khusus

1.6 Manfaat Penulisan

1.6.1 Bagi Penulis

1.6.2 Bagi Responden

1.6.3 Bagi Pembaca

1.7 Metode Pengumpulan Data

1.7.1 Study Pustaka

1.7.2 Observasi

BAB II EMESIS GARVIDARUM PADA TRIMESTER PERTAMA

2.1 Pembahasan Teori

2.1.1 Trimester Pertama Kehamilan

2.1.2 Pengertian Emesis Gravidarum

2.1.3 Penyebab Emesis Gravidarum

2.1.4 Tanda dan Gejala Emesis Gravidarum

2.1.5 Pengaruh Emesis Gravidarum pada Ibu dan

Janin

2.1.6 Tanda-Tanda Dehidrasi

3

Page 4: Pembahasan Makalah Askeb 1

2.1.7 Hal-hal yang Dilakukan Dalam MengatasiEmesis

Gravidarum

2.1.8 Hal-hal yang Harus Dihindari

2.1.9 Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami

Emesis Gravidarum

2.1.9.1 Gravida

2.1.9.2 Pendidikan

2.1.9.3 Riwayat Kehamilan

2.1.9.4 Riwayat Penyakit Ibu

BAB III TINJAUAN KASUS

3.1 Kerangka Konsep

3.1.1 Variabel Konsep

3.2.1 Definisi Operasional

BAB IV PEMBAHASAN KASUS

4.1 Desain Observasi

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

4.2.2 Sampel

4.3 Waktu dan Tempat

4.4 Hasil Observasi

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

4

Page 5: Pembahasan Makalah Askeb 1

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, maka penulis

merumuskan sebagai berikut:

Apa yang dimaksud dengan emesis gravidarum?

Apa yang menyebabkan emesis gravidarum ?

Apakah emesis gravidarum berpengaruh bagi ibu dan janin?

Apa tanda dan gejala dari emesis gravidarum ?

Bagaimana penanganan emesis gravidarum

1.5 Tujuan Penulisan

Makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :

1.5.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui krakteristik ibu hamil yang mengalami emesis

gravidarum pada trimester pertama.

1.5.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan emesis gravidarum

Untuk mengetahui apa yang menyebabkan emesis gravidarum

Untuk mengetahui bagaimana penanganan emesis gravidarum

Untuk mengetahui pengaruh emesis gravidarum bagi ibu dan janin

Mengetahui tanda dan gejala emesis gravidarum

Menekan dan mengurangi angka kematian ibu dan janin

1.6 Manfaat Penulisan

5

Page 6: Pembahasan Makalah Askeb 1

1.6.1 Bagi Penulis

Sebagaisalahsatusyaratpemenuhaantugasasuhankebidanan

Merupakanpenerapandariilmu yang diperolehselama proses

pembelajarandalammelakukanpenulisan.

1.6.2 Bagi Responden

Dapatmenambahpengetahuanibuhamilkhususnyaibuhamil Trimester I

tentangpenanganan emesis gravidarum..

Dapat menambah pengetahuan ibu hamil trimester I tentang penggunaan

obat anti-emetik dan kemungkinan terjadinya efek samping obat

tersebut.

1.6.3 Bagi Pembaca

Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca khususnya ibu

hamil dan menjadi masukan bagi tenaga kesehatan khususnya bidan

1.7 Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang penulis lakukan dalam pembuatan makalah ini

adalah :

1.7.1 Study Pustaka

Penulis mencari sumber dari buku-buku yang membahas mengenai

asupan gizi serta penulis menggunakan akses internet guna

mendapatkan informasi yang lebih banyak dan pasti.

1.7.2 Observasi

Penulis melakukan observasi di Puskesmas Serpong 2 pada ibu hamil

yang melakukan kunjungan Antenatal care.

BAB II

6

Page 7: Pembahasan Makalah Askeb 1

EMESIS GRAVIDARUM TRIMESTER PERTAMA

2.1 Pembahasan Teori

2.1.1 Trimester Pertama Kehamilan

Trimester merupakanperiodetigabulanan yang

pentingbagicalonibu.Ketigaperiodetigabulananituditentukanberdasarka

nkecepatanpertumbuhanjanin.Secarakonvensional, hitungan trimester

inidimulaisejakpembuahan

(duaminggusetelahmenstruasiterakhir).Trimester pertamamewakili 12

minggupertamakehidupanjanin, trimester keduaberakhirpada 28

minggu, trimester ketigameliputisisaminggukehamilan (Stoppard,

2006).

Selama trimester pertama,

tubuhmenyesuaikandiriterhadapkehamilan.Padaawalkehamilan.Padaa

walkehamilan,

meskipunkehamilanbelumnampaktetapiaktivitashormonakanmulaiberp

engaruhdalamberbagaihal. Pada trimester pertamakehamilanini,

akanterdapatperasaanenek (nausea). Mungkininiakibatkadarhormon

estrogen yang meningkat. Tonus otot-otottraktusdigestivusmenurun,

sehinggamotilitasseluruhtraktusdigestivusjugaberkurang.Makananlebi

h lama berada di dalamlambungdanapa yang telahdicernakanlebih

lama beradadalamusus. Hal inimungkinbaikuntukresorpsi,

akantetapimenimbulkan pula obstipasi, yang

memangmerupakansalahsatukeluhanutama.

7

Page 8: Pembahasan Makalah Askeb 1

2.1.2 Pengertian Emesis Gravidarum

Emesis gravidarum merupakan muntah-muntah pada wanita

hamil (kamus kedokteran). Keadaan ini biasanya didahului rasa mual

(nausea). Mual muntah sering terjadi pada 60 – 80% pada

primigravida dan 40-60% pada multigravida. Mual biasanya terjadi

pada pagi hari tetapi dapat pula timbul setiap saat pada malam hari.

Rasa mual dimulai pada minggu-minggu pertama dan berakhir pada

bulan keempat. Namun sekitar 12% ibu hamil masih mengalaminya

hingga 9 bulan (kehamilan yang menyenangkan.

Kedua hal itu adalah gejala yang wajar dan sering didapati pada

sebagian besar ibu hamil. Kebanyakan mual dan muntah ini terjadi

dipagi hari atau biasa disebut dengan morning sickness, tetapi dapat

juga terjadi pada siang hari atau bahkan pada malam hari. Mual dan

muntah pada minggu ke-6 setelah hari pertama haid terakhir dan

berlangsung selama kurang lebih 12 minggu pertama kehamilan.

Williams smellie mengatakan bahwa keluhan pertama saat

kehamilan adalah rasa mual dan muntah yang terjadi pada beberapa

wanita, yang berawal tidak lama setelah pembuahan dan seringkali

berlanjut sampai akhir bulan keempat. Sebagian besar wanita sering

mengalami masalah karena mual dan muntah ini, khususnya mula dan

muntah di pagi hari. Beberapa wanita yang tidak mengalami keluhan-

keluhan semacam ini dalam suatu kehamilan mungkin akan

mengalaminya dengan hebat dalam kehamilan-kehamilan berikutnya.

2.1.3 Penyebab Emesis Gravidarum

Penyebab terjadinya emesis gravidarum sampai saat ini tidak

dapat diketahui secara pasti. Ada yang mengatakan bahwa perasaan

8

Page 9: Pembahasan Makalah Askeb 1

mual muntah disebabkan karena meningkatnya kadar hormon

estrogen dan HCG (Human Choronic Gonadotrophin) dalam serum

(Wiknjosastro, 1999). Ada anggapan bahwa kadar hormon estrogen

yang tinggi saat hamil muda, mungkin merupakan penyebabnya,

wanita yang hamil untuk pertama kalinya dan wanita yang bertubuh

besar, memiliki hormon estrogen yang bersikulasi lebih tinggi dan

lebih cenderung mengalami gangguan kehamilan. Dalam kehamilan

terjadi kekenduran relatif jaringan otot dalam sistem pencernaan

sehingga pencernaan menjadi kurang efisein dan kelebihan asam

dalam lambung. Tetapi pencetus fisik ini belum pasti penyebab

terjadinya mual muntah pada kehamilan, karena sebagian besar ini

terjadi pada semua kehamilan, namun tidak semua ibu hamil

mengalaminya. Pada bulan-bulan awal dan pertengahan kehamilan.

Hal ini disebabkan makanan yang buruk dan rahim yang mudah

teriritasi. Selain faktor fisik, faktor emosional juga punya pengaruh

besar dalam menyebabkan mual dan muntah pada kehamilan. Para

wanita yang mengalami mual dan muntah berkepanjangan

kelihatannya mendapatkan dukungan lebih sedikit dari suaminya atau

keluarganya.

Dalam masyarakat primitif yang cara hidupnya sederhana,

lebih santai dan tidak banyak tuntutan, jarang sekali ditemukan ibu

hamil yang mengalami rasa mual ini. Ketidakstabilan emosi dan

keadaan sosial lingkungan dapat menjadi pemicu terjadinya emesis

gravidarum. Pola makan calon ibu sebelum maupun pada minggu-

minggu awal kehamilan, serta gaya hidupnya juga berpengaruh

terhadap terjadinya emesis gravidarum ini. Study ini membuktikan

bahwa calon ibu yang makan makanan berprotein tinggi namun

berkarbohidrat rendah dan bervitamin B6 rendah berpeluang

menderita mual hebat. Keparahan mual pun berkaitan dengan gaya

hidup calon ibu. Kurang makan, kurang tidur atau istirahat dan stress

9

Page 10: Pembahasan Makalah Askeb 1

dapat memperburuk rasa mual (Panduan Lengkap Perawatan

Kehamilan).

2.1.4 Tanda dan Gejala Emesis Gravidarum

Tanda-tanda emesis gravidarum berupa :

Rasa mual, bahkan dpat sampai muntah. Mual dan muntah ini

terjadi 1-2 kali sehari,biasanya terjadi di pagi hari tetapi dapat

pula terjadi setiap saat.

Nafsu makan berkurang

Mudah lelah

Emosi yang cenderung tidak stabil

Keadaan ini merupakan suatu yang normal, tetapi dapat berubah

menjadi tidak normal apabilamual dan muntah ini terus-menerus dan

mengganggu keseimbangan gizi, cairan, dan elektrolit tubuh. Ibu

hamil mengalami emesis gravidarum dan berkelanjutan dapat terkena

dehidrasi sehingga akan menimbulkan gangguan pada kehamilannya.

2.1.5 Pengaruh Emesis Gravidarum Pada Ibu dan Janin

Emesis merupakan dalam keadaan normal tidak banyak

menimbulkan efek negatif terhadap kehamilan dan janin, hanya saja

apabila emesis gravidarum ini berkelanjutan dan berubah menjadi

hiperemesis gravidarum yang dapat meningkatkan resiko terjadinya

gangguan pada kehamilan. Wanita-wanita hamil dengan gejala

emesis gravidarum yang berlebihan berpotensi besar mengalami

dehidrasi, kekurangan cadangan karbohidratdan lemak dalam tubuh,

dapat pula terjadi robekan kecil pada selaput lendir esofagus dan

lambung atau sindroma Mallary Weiss akibat perdarahan

gastrointestinal (Wiknjosastro, 1999).

10

Page 11: Pembahasan Makalah Askeb 1

2.1.6 Tanda-Tanda Dehidrasi

1. Berat badan menurun

2. Denyut nadi meningkat (120x/menit dan terus naik)

3. Tekanan darah menurun (diastolik 50 mmHg dan terus turun)

4. Mata cekung

5. Elastisitas kulit menghilang

Apabila ditemukan tanda-tanda dehidrasi pada ibu hamil,

maka ia harus segera mendapat pertolongan dari bidan atau tenaga

kesehatan lainnya.

Ada mitos yang mengatakan bila rasa mual anda hebat, maka

anda mengandung anak perempuan. Dan ternyata menurut penelitian,

wanita hamil mengalami mual dan muntah hebat dan terpaksa dibawa

ke ruamh sakit, kemungkinan besar melahirkan bayi perempuan.

Bayi-bayi dari wanita yang menderita hiperemesis gravidarum

sepanjang kehamilannya lebih cenderung memiliki kelainan dan

pertumbuhan yang sedikit terbelakang.

Pencegahan terhadap emesis gravidarum yang berlebihan

perlu dilaksanakan dengan jalan memberikan penerapan tentang

kehamilan dan persalinan sebagai suatu proses yang fisiologik,

memberikan keyakinan bahwa mual dan muntah merupakan gejala

yang fisiologik pada kehamilan muda akan hilang setelah kehamilan

4 bulan, menganjurkan mengubah makan sehari-hari dalam jumlah

kecil tapi lebih sering.

11

Page 12: Pembahasan Makalah Askeb 1

2.1.7 Hal yang Dilakukan Dalam Mengatasi Emesis Gravidarum

1. Makanlah sesering mungkin dalam porsi kecil

2. Lebih banyak istirahat, hal ini akan membantu mengurangi

keletihan yang dapat menimbulkan rasa mual.

3. Simpanlah beberapa makanan kecil seperti coklat atau cracker

untuk dimakan sebelum turun dari tempat tidur di pagi hari.

4. Bangun tidur perlahan-lahan, luangkan waktu untuk bangkit dari

tempat tidur secara perlahan-lahan.

5. Berolahraga dan hiruplah udara segar, dengan melakukan oleh

raga ringan, berjalan kaki atau berlari-lari kecil akan membantu

mengurangi rasa mual dan muntah di pagi hari.

6. Beberapa ahli nutrisi juga menyarankan suplemen vitamin B6

mencegah dan mengurangi rasa mual, tetapi tidak diminum

dalam dosis tinggi atau menurut aturan dokter.

2.1.8 Hal-hal yang Harus Dihindari

1. Hindari mengkonsumsi makanan yang berminyak atau digoreng

karena akan lebih sulit untuk dicerna.

2. Hindarilah minuman yang mengandung kafein seperti kopi, cola.

3. Hindari menyikat gigi begitu selesai makan.Bagi beberapa ibu

hamil menyikat gigi menjadi hal yang problematik karena hanya

dengan memasukkan sikat gigi dalam mulut membuat mereka

muntah, sehingga pilihlah waktu yang tepat untuk menggosok

gigi.

4. Hindari bau-bau yang tidak enak atau sangat menyengat.Bau

menyengat seperti dari tempat sampah, asap rokok biasanya dapat

menimbulkan rasa mual dan muntah.

12

Page 13: Pembahasan Makalah Askeb 1

5. Hindari mengenakan pakaian yang ketat.Pakaian yang terlalu ketat

dapat memberikan tekanan yang tidaknyaman pada perut dan

dapat memperburuk rasa mual (Panduan Lengkap Perawatan

Kehamilan).

2.1.9 Karakteristik Ibu Hamil yang Mengalami Emesis Gravidarum

2.1.9.1 Gravida

Faktor presdisposisi yang sering ditemukan sebagai

penyebab emesis gravidarum adalah pada primigravida

(Prawihardjo, 2005). Kejadian emesis gravidarum lebih sering

dialami oleh primigravida daripada multigravida, hal ini

berhubungan dengan tingkat kestresan dan usia si ibu saat

mengalami kehamilan pertama (Nining, 2009). Emesis

gravidarum terjadi 60-80% pada primigravida dan 40-60%

pada multigravida (Arief.B, 2009).

2.1.9.2 Pendidikan

Kejadian emesis pada ibu hamil lebih sering terjadi

pada ibu hamil yang berpendidikan rendah (Prawihardjo,

2005).Secara teoritis, ibu hamil yang berpendidikan lebih

tinggi cenderung lebih memperhatikan kesehatan diri dan

keluarganya(Saifuddin, 2002).

2.1.9.3 Riwayat Kehamilan

Faktor presdisposisi yang sering dikemukakan adalah

pada mola hidatiodosa dan kehamilan ganda. Frekuensi yang

tinggi pada mola hidatidosa dan kehamilan ganda

memimbulkan dugaan bahwa faktorhormon memegang

peranan, karena pada kedua keadaan tersebut hormon

13

Page 14: Pembahasan Makalah Askeb 1

Khorionik gonadotropin dibentuk berlebihan (Prawihardjo,

2005).

2.1.9.4 Riwayat Penyakit Ibu

Penyebab emesis gravidarum lainnya adalah faktor

endokrin seperti hipertiroid, diabetes dan lain-lain

(Prawihardjo, 2005).

Hipertiroid pada kehamilan (morbus basodowi) adalah

hiperfungsi kelenjar tiroid ditandai dengan naiknya metabolism

basal 15-20 %, kadang kala diserta pembesaran ringan kelenjar

tiroid. Penderita hipertiroid biasanya mengalami gangguan

haid ataupun kemandulan. Kadang juga terjadi kehamilan atau

timbul penyakit baru, timbul dalam masa kehamilan seperti

emesis gravidarum.

14

Page 15: Pembahasan Makalah Askeb 1

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Kerangka Konsep

Konsep kasus emesis gravidarum ini mengacu kepada teori yang

dikemukakan olehNotoatmodjo, independen yang diteliti : gravida,

pendidikan, usia kehamilan,riwayat kehamilan ini, riwayat penyakit ibu.

Dalam tinajauan kasus emesis gravidarum ini, penulis tertarik meninjau

tentang karakteristik ibu hamil yang mengalami emesis . Untuk lebih lebih

jelasnya di gambarkan dalam kerangka konsep berikut ini :

3.1.1 Variabel Konsep

Karakterisrtik Ibu Hamil Yang Mengalami Emesis Gravidarum

Di Puskesmas Serpong 2

Variabel independent Variabel Dependent

3.1.2 Definisi Operasional

15

1. Gravida

2. Pendidikan

3. Usia Kehamilan

4. Riwayat

Kehamilan Ini

5. Riwayat

Kehamilan Ibu

Karakteristik Emesis

Gravidarum

Page 16: Pembahasan Makalah Askeb 1

Karakterisrtik Ibu Hamil Yang Mengalami Emesis Gravidarum

Di Puskesmas Serpong 2

N

o

variabel Devinisi Alat

Ukur

Cara

Ukur

Hasil Ukur

1 emesisGravidarum

mual dan muntahberlebihan padawanita hamilsampaimengganggupekerjaan

seharihari

RekamMedik

Hitung 1. Mengalami

2. Tidak

mengalami

2 Gravida Jumlahkehamilan yangpernah dialamiibu

Rekam

Medik

Hitung 1. Primigravida (kehamilan pertama)

2. Multigravida (kehamilan ke 2-4)

3. Grande Gravida (kehamilan >4)

3 Pendidik

an

Tingkatpendidikanformal yangpernah diikutiibu

Rekam

Medik

Hitung 1. Tidak

sekolah

2. Lulus SD

3. Lulus SMP

4. Lulus SMA

5. Tamat

16

Page 17: Pembahasan Makalah Askeb 1

PT(D3/S1)

4 Usia

Kehamila

n

Usia

kehamilan

dihitung

dari HPHT

Rekam

Medik

Hitung 1. Trimester 1

(konsepsi-

12 minggu)

2. Trimester 2

(12-28

minggu)

3. Trimester 3

(28-40

minggu)

5 Riwayat

Kehamila

n ini

Kondisi

Kehamilan

ibu saat ini

Rekam

Medik

Hitung 1. Molahidati

nosa

2. Gemelli

6 Penyakit

ibu

Jenis penyakityang dialamiibu saatmengalamihiperemesisgravidaru

m

Rekam

medik

hitung Jumlah

penyakit yang

diderita

1. Diabetes

2. Hypertiroid

3. Gastritis

Contoh kasus ANC :

Ibu Kasmih 24 tahun datang ke Puskesmas Serpong 2 pada tanggal 11

desember 2009 pada pukul 16.00 wib. ibu mengatakan pada saat ini sering

Sakit pinggang, Ibu mengatakan hamil pertama, usia keh ami l an 7

bu l an , g e r akan j an i n d i r a sa kan i bu pada s aa t u s i a kehamilan

17

Page 18: Pembahasan Makalah Askeb 1

5 bulan, sekarang ini pergerakan janin dirasakan ± 10 – 15kali

sehari. Pemeriksaan kehamilan dilakukan pertama kali pada

usiakehamilan 3 bulan, dan selanjutnya tiap bulan di Pus kesmas, ibu

mempunyai buku KIA, selama hamil ibu selalu mendapat obat berupa tablet

Fe 1x 60 mg sebanyak 90 tablet. HPH T 3 -5 -2009 , mena rc he umu r

13 t ah un , siklus 28 hari, lamanya 7 hari, banyaknya : ganti

pembalut 2 – 3 kalisehari, konsistensi cair. Bidan dipuskesmas Sepong 2

melakukan pemeriksaan dengan hasil Keadaan umum ibu baik, ibu tidak

pucat, kesadaran Composmentis :k e a d a a n e m o s i o n a l s t a b i l ,

t e r l i h a t d a r i b i l a i b u d i t a n y a s e l a l u memberikan tanggapan

yang baik dan sikap yang tenang. BB : 50Kg, TB : 159 cm, LILA : 24 cm.

Tanda vital : Tensi : 110/80 mmHg, Nadi : 80 x/menit, Respirasi :

20x/menit, Suhu: 36.5 derajat celcius T.Fut : 25 cm ( PBBJ :2015 gram ), kepala

belum masuk PAP, punggung kanan,Auskul tasi : Djj (+), teratur,

frekuensi 140x/menit.

BAB IV

PEMBAHASAN KASUS

18

Page 19: Pembahasan Makalah Askeb 1

4.1 Desain Observasi

Metode yang kami gunakan dalam melakukan observasi secara

deskriftif dengan melakukan analisa pada variabel-variabel yang meliputi

emesis gravidarum sebagai variabel dependent, sedangkan variabel

independent meliputi :

Gravida

Usia kehamilan

Pendidikan

Riwayat kehamilan saat ini

Riwayat penyakit yang diderita ibu

Hasilnya berupa gambaran tentang hasil analisis variabel dependent

dan variabel independent pada ibu hamil yang melakukan kunjungann

antenatal care di Puskesmas Serpong 2.

4.2 Populasi dan Sampel

4.2.1 Populasi

Populasi dalam tinjauan kasus ini adalah ibu hamil yang

melakukan kunjungan antenatal care di Puskesmas Serpong 2.

4.2.2 Sampel

Sampel yang digunakan adalah bagian kecil yang diambil

sebagai perwakilan yang memenuhi kriteria yang berhubungan dengan

emesis gravidarum dari banyak ibu hamil yang melakukan

kunjuungan antenatal care di Puskesmas Serpong 2.

4.3 Waktu dan Tempat

19

Page 20: Pembahasan Makalah Askeb 1

Untuk mendapatkan materi mengenai “Emesis Gravidarum pada Trimester

Pertama kehamilan”. Penulis mengadakan observasi pada :

Tempat : Puskesmas Serpong 2

Hari/ Tanggal : Senin, 07 Mei 2012

4.5 Hasil Observasi

Mortalitas dan morbiditas pada wanita hamil dan bersalin

adalahmasalah besar bagi negara-negara berkembang. Di negara miskin,

sekitar 20-50% kematian wanita usia subur disebabkan hal yang berkaitan

dengan kehamilan.

Menurut data statistik yang dikeluarkan WHO sebagai badan

PBByang menangani masalah bidang kesehatan, tercatat angka kematian ibu

dalam kehamilan dan persalinan di dunia mencapai 515.000 jiwa setiap tahun

(WHO, 2008).

Sebagian besar emesis gravidarum banyak terjadi dikalangan

primigravida, perasaan mual muntah ini disebabkan karena hormon HCG dan

estrogen yang meningkat namun jangan mengannggap mual muntah ini

sebagai hal yang biasa walaupun mual muntah ini dapat hilang dalam usia

kehamilan 4 bulan jika tidak diatasi dengan cepat maka dapat menjadi

hiperemesis gravidarum, jika ibu sudah mengalami hiperemesis gravidarum

dan tidak ditangani oleh tenaga kesehatan dengan cepat maka akan

menyebabkan kematian pada ibu maupun janin.

Emesis gravidarum juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu tentang

emesis gravidarum, banyak dikalangan wanita hamil kurang mengetahui apa

yng di maksud dengan emesis gravidarum, selain pengetahuan asupan gizi ibu

juga ternyata memberi pengaruh besar terhadap kehamilan. Sampai saat ini

20

Page 21: Pembahasan Makalah Askeb 1

banyak ibu hamil yang mengalami masalah gizi karena wanita-wanita hamil

dengan gejala emesis gravidarum yang berlebihan berpotensi besar mengalami

dehidrasi, kekurangan cadangan karbohidratdan lemak dalam tubuh maka

perlu asupan gizi yang seimbang untuk meminimalisir terjadinya emesis

gravidarum.

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

21

Page 22: Pembahasan Makalah Askeb 1

Mual (nausea) dan muntah (emesis gravidarum) adalah gejala yang

wajar dan sering didapatkan pada kehamilan trimester I. Mual biasanya terjadi

pada pagi hari, tetapi dapat pula timbul setiap saat dan malam hari. Gejala -

gejala ini kurang lebih terjadi setelah 6 minggu setelah hari pertama haid

terakhir dan berlangsung selama kurang lebih 10 minggu.

Emesis gravidarum banyak terjadi dikalangan ibu hamil primigravida

Satu diantara seribu kehamilan, gejala-gejala ini menjadi lebih berat.Perasaan

mual ini disebabkan oleh karena meningkatnya kadar hormonestrogen dan

HCG dalam serum. Gejala emesis gravidarum ini dapat hilang pada usia

kehamilan 4 bulan. Emesis gravidarum dipengaruhi oleh kurangnya

pengetahuan ibu tentang tanda gejala, penybab serta bahaya emesis

gravidarum terhadap ibu dan janin.

5.2 Saran

Pada ibu hamil yang mengalami emesis gravidarum hendaknya lebih

memperhatikan kesehatannya dan asupan makanan yang dimakan agar

memenuhi gizi seimbang yang dibutuhkan oleh ibu hamil.

Perbanyaklah menambah informasi tentang apa saja yang diperlukan

pada ibu hamil trimester pertama, serta segera konsultasi ke tenaga kesahatan

terdekat bila mengalami gejala emesis gravidarum karena jika tidak segera

diatasi akan menyebabkan hiperemesis gravidarum dan jika didiamkan saja

akan menyebabkan kematian bagi ibu dan janin.

22