Makalah Manajemen Keperawatan ISO

14
1 Manajemen Keperawatan ISO BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini masih banyak yang membahas mengenai mutu pelayanan yang di berikan Rumah Sakit kepada pasien yang masih belum memuaskan. Mutu (Quality) adalah Derajat yang dicapai oleh karakteristik dalam memenuhi persyaratan sehingga dengan persyaratan lain seperti : Ketepatan pengiriman, biaya yang rendah, pelayanan yang memuaskan pelanggan dan bisa dipenuhinya peraturan pemerintah yang berhubungan dengan produk yang dipasarkan. (ISO 9000 : 2008) Dalam hal ini sebenarnya sudah dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan Republik Indonesia tentang Akreditasi Rumah Sakit, tercantum dalam Bab 1 Pasal 2 yang berbunyi ; Akreditasi bertujuan untuk : a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit b. Meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit c. Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi d. Mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan. Akreditasi adalah pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri keshatan, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit secara berkesinambungan. (Permenkes RI No. 12 Tahun 2012) Sehingga seharusnya sebuah Rumah Sakit di Indonesia atau di Dunia saat ini sudah menggunakan Standarisasi dalam Manajemen dan Perencanaan pada suatu Rumah Sakit. Standarisasi menjadi panduan mengenai aturan, definisi dan larangan yang didokumentasikan lebih tersruktur untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Ada beberapa standar yang digunakan oleh perusahaan di Indonesia salah satunya adalah model ISO atau International Organization for Standarization.

Transcript of Makalah Manajemen Keperawatan ISO

Page 1: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

1 Manajemen Keperawatan ISO

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Saat ini masih banyak yang membahas mengenai mutu pelayanan yang di

berikan Rumah Sakit kepada pasien yang masih belum memuaskan. Mutu

(Quality) adalah Derajat yang dicapai oleh karakteristik dalam memenuhi

persyaratan sehingga dengan persyaratan lain seperti : Ketepatan pengiriman,

biaya yang rendah, pelayanan yang memuaskan pelanggan dan bisa dipenuhinya

peraturan pemerintah yang berhubungan dengan produk yang dipasarkan. (ISO

9000 : 2008)

Dalam hal ini sebenarnya sudah dicanangkan oleh Kementrian Kesehatan

Republik Indonesia tentang Akreditasi Rumah Sakit, tercantum dalam Bab 1

Pasal 2 yang berbunyi ;

Akreditasi bertujuan untuk :

a. Meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit

b. Meningkatkan keselamatan pasien Rumah Sakit

c. Meningkatkan perlindungan bagi pasien, masyarakat, sumber daya manusia

Rumah Sakit dan Rumah Sakit sebagai institusi

d. Mendukung program Pemerintah di bidang kesehatan.

Akreditasi adalah pengakuan terhadap Rumah Sakit yang diberikan oleh

lembaga independen penyelenggara Akreditasi yang ditetapkan oleh Menteri

keshatan, setelah dinilai bahwa Rumah Sakit itu memenuhi Standar Pelayanan

Rumah Sakit yang berlaku untuk meningkatkan mutu pelayanan Rumah Sakit

secara berkesinambungan. (Permenkes RI No. 12 Tahun 2012)

Sehingga seharusnya sebuah Rumah Sakit di Indonesia atau di Dunia saat

ini sudah menggunakan Standarisasi dalam Manajemen dan Perencanaan pada

suatu Rumah Sakit. Standarisasi menjadi panduan mengenai aturan, definisi dan

larangan yang didokumentasikan lebih tersruktur untuk mendapatkan hasil yang

diinginkan. Ada beberapa standar yang digunakan oleh perusahaan di Indonesia

salah satunya adalah model ISO atau International Organization for

Standarization.

Page 2: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

2 Manajemen Keperawatan ISO

Serifikasi ISO diperlukan karena untuk memastikan dan menghasilkan

karakteristik pruduk atau jasa yang diinginkan seperti kualitas, kondisi

lingkungan yang sesuai, keamanan/safety, realiabilitas, efisien dan tentu saja

dapat meminimalkan biaya. Ketika produk atau jasa itu sesuai dengan hasil

standarisasi maka produk atau jasa akan mendapatkan kualitass yang diinginkan.

apabila tidak sesuai dengan standar maka yang terjadi adalah kualitas yang tidak

maksimal.

1.2 Rumusah Masalah

Rumusan masalah yang akan ditinjau oleh penulis tentang ISO antara lain :

1.2.1 Apa yang dimaksud dengan ISO dan ISO Series 9001:2008

1.2.2 Apa manfaat dari sertifikasi ISO bagi rumah sakit, tenaga kesehatan dan

masyarakat

1.2.3 Apa perbedaan antara ISO, KARS dan JCI

1.2.4 Apa jenis-jenis pada ISO

1.2.5 Bagaimana proses manajemen mutu ISO 9001:2008

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum :

Mahasiswa dapat mengetahui sertifikasi pada Rumah Sakit dengan

metode International Organization for Standardization atau ISO.

1.3.2 Tujuan Khusus :

1.3.2.1 Mengetahui apa yang dimaksud dengan ISO series 9001:2008

dan pemerapan di rumah sakit

1.3.2.2 Mengetahui proses manajemen mutu pada ISO 9001:2008

1.3.2.3 Mengetahui prinsip-prinsip pada ISO 9001:2008

1.3.2.4 Mengetahui manfaat dari sertifikasi ISO pada rumah sakit

1.3.2.5 Mengetahui klausul-klausul pada ISO 9001:2008

1.3.2.6 Mengetahui perbedaan dari ISO, KARS dan JCI

Page 3: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

3 Manajemen Keperawatan ISO

1.4 Ruang Lingkup

Pembahasan ini terbatas pada ruang lingkup sebagai berikut :

1.4.1 Sejarah ISO

1.4.2 Definisi ISO

1.4.3 Jenis - Jenis ISO

1.4.4 Prinsip - Prinsip ISO 9001:2008

1.4.5 Manfaat ISO 9001:2008

1.4.6 Klausul ISO 9001:2008

1.4.7 Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008

1.4.7 Perbedaan ISO 9001:2008, KARS dan JCI

Page 4: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

4 Manajemen Keperawatan ISO

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Sejarah ISO

ISO atau International Standarization for Organization didirikan pertama

kali pada tahun 1947 di Jenewa, Swiss. Sudah lebih dari 150 negara yang menjadi

anggota ISO dan 18.000 standar ISO yang sudah digunakan di seluruh dunia.

Tujuan dibentuknnya organisasi ini yaitu sebagai sandarisasi produk yang

diperdagangkan di pasar Internasional agar hasil produk yang diproduksi

mempunyai kualitas yang baik. (Darrel J. Scott. 2010)

Pada tahun 1987 Committee of the International Organization for

Standardization (IOS) yang berpusat di Jenewa, Swiss mengeluarkan standar

mutu International. Standar mutu Internasional ini adalah ISO 9000 series yang

termasuk di dalamnya adalah ISO 9001, 9002, 9003 dan 9004. Standar ini

kemudian direvisi pada tahun 1994 dan setelah 6 tahun di revisi kembali menjadi

ISO 9001 versi 2008. ISO 9001:2008 sendiri adalah standar sistem yang

mengatur mengenai manajemen mutu. Banyak jenis standar ISO yang diterbitkan

oleh The International Organization for Standarsization. Diantaranya yaitu ISO

9001, ISO 14001, ISO 22000, ISO 27001, ISO 16949, ISO 17025, ISO 28000,

ISO 50001. Standar ini telah mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia.

(Jayusman, M. Khaldra. 2012)

2.2 Definisi ISO

ISO dalam bahasa Yunani adalah ISOS yang memiliki arti sama. ISO saat

ini digunakan oleh sebuah organisasi nonpemerintah yaitu Intertional

Standarization of Organization. ISO memiliki banyak serie dan series 9001

adalah Standar Internasional yang mengatur tentang sistem manajemen mutu

(Quality Management System). ISO 9001:2008 merupakan hasil revisi dari ISO

9001:2000, terdapat perbedaan antara kedua versi tersebut yaitu lebih

menekankan pada efektifitas proses yang dilaksanakan dalam organisasi.

ISO 9001:2008 menetapkan persyaratan dan rekomendasi untuk design dan

penelitian dari suatu sistem manajemen kualitas yang bertujuan untuk menjamin

suatu organisasi akan menghasilkan produk atau jasa yang memenuhi persyaratan

Page 5: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

5 Manajemen Keperawatan ISO

sesuai ketetapan. Meski ISO adalah organisasi nonpemerintah, kemampuannya

untuk menetapkan standar yang sering menjadi hukum melalui persetujuan atau

standar nasional membuatnya lebih berpengaruh daripada kebanyakan organisasi

non-pemerintah lainnya, dan dalam prakteknya ISO menjadi konsorsium dengan

hubungan yang kuat dengan pihak-pihak pemerintah.

2.3 Jenis ISO

International Organization for Standarization memiliki beberapa jenis ISO,

banyak perusahaan di Indonesia sudah mengadopsi beberapa jenis ISO

diantaranya adalah :

2.3.1 ISO 9001

ISO 9001 merupakan standar manajemen mutu dan merupakan

persyaratan sistem menajemen yang paling populer di Dunia. ISO 9001

direvisi yang paling akhir pada tahun 2008, sehingga saat ini menjadi ISO

9001:2008.

2.3.2 ISO 14001

ISO 14001 merupakan standar yang berisi tentang persyaratan-

persyaratan sistem menajemen lingkungan. Konsep pada ISO 14001 yaitu

menggunakan metode perbaikan yang berkesinambungan dan tentunya

berkaitan dengan pengelolaan lingkungan seperti halnya dalam upaya

menghemat pemakaian energi, air, bahan bakar serta dapat mengelola

limbah atau polusi. Sehingga perusahaan yang menerapkan ISO 14001

harus sudah dapat melakukan pengkajian terhadap kegiatan dan aktivitas

perusahaan yang berdampak pada lingkungan.

2.3.3 ISO 22000

ISO 22000 merupakan suatu standar yang berisi tentang persyaratan

dalam sistem manajemen keamanan pangan. Standar ini berfokus terhadap

pengendalian dalam sistem dan proses produksi makanan dan minuman.

Dalam setiap jenis produk makanan atau minuman harus dibuatkan rencana

proses dan pengendaliannya. Pada dasarnya konsep dari ISO 22000 tidak

berbeda jauh dengan ISO 9001, yang membedakan dalam klausul 7 :

perencanaan dan realisasi produk dan klausul 8 : validasi, verifikasi dan

perbaikan sistem.

Page 6: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

6 Manajemen Keperawatan ISO

2.3.4 ISO 27001

ISO/IEC 27001 merupakan standar sistem manajemen keamanan

informasi atau lebih dikenal dengan Information Security Management

System (ISMS). ISO/IEC 27001 sekarang ini telah banyak diterapkan oleh

perusahaan-perusahaan yang banyak menggunakan aplikasi IT dalam

kegiatan bisnisnya diantaranya menggunakan transaksi on-line, data-data

dan informasi dalam bentuk file komputer dan sebagainya.

2.3.5 ISO 16949

ISO/TS 16949 merupakan Technical Specification yang dikeluarkan

oleh ISO sebagai standar sistem manajemen mutu untuk industri otomotif.

ISO/TS 16949 juga mempunyai konsep perbaikan berkesinambungan,

pengendalian terhadap rantai pasokan, tindakan perbaikan dan pencegahan.

2.3.6 ISO/IEC 17025

ISO/IEC 17025 merupakan suatu standar yang berisi tentang

persyaratan untuk diterapkan di suatu lembaga pengujian atau laboratorium.

Keberadaan standar ini sangat penting terutama untuk memastikan validitas

dan akurasi hasil pengujian yang berkaitan dalam bidang kesehatan,

perdagangan, produksi sampai upaya perlindungan pelanggan. Akreditasi

ISO/IEC 17025 terhadap suatu laboratorium pengujian atau lembaga

kalibrasi akan meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap hasil uji atau

kalibrasi yang dikeluarkannya.

2.3.7 ISO 28000

ISO 28000 merupakan suatu standar yang berisi tentang persyaratan

terhadap sistem keamanan rantai pasokan. ISO 28000 ini diterapkan

terutama untuk perusahaan-perusahaan yang mempunyai ancaman resiko

keamanan relatif tinggi, contoh : fasilitas umum, bank, logistik, hotel,

sampai kilang minyak atau sarana vital lainnya.

2.3.8 ISO 50001

ISO 50001 adalah sebuah standar untuk sistem manajemen energy.

ISO 50001 dirancang untuk membantu organisasi agar lebih baik lagi dalam

menggunakan energinya, untuk mengevaluasi dan memprioritaskan

penggunaan teknologi agar hemat energi, serta untuk mendorong efisiensi

pada seluruh rantai suplai.

Page 7: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

7 Manajemen Keperawatan ISO

2.4 Prinsip-prinsip Dalam Standard Manajemen Mutu

Sebagai dasar untuk menerapkan ISO 9001:2008 agar efektif dan efisien,

sebaiknya perusahaan mengikuti 8 Prinsip Manajemen Mutu. Prinsip ini bukan

harus diterapkan sekaligus, namun secara bertahap selagi perusahaan masih eksis

dalam menjalankan bisnisnya. Delapan Prinsip ini merupakan aturan-aturan dasar

untuk memimpin dan melaksanakan suatu organisasi. (Fundamental rules for

leading operation organization)

1. Customer Focus (Fokus kepada pelanggan)

Seluruh perencanaan dan pelaksanaan sistem untuk memuaskan pelanggan.

2. Leadership (Kepemimpinan)

Keberhasilan dalam melakukan implementasi dan komitmen yang konsisten

dan gerak yang sinergi pada setiap organisasi dipengaruhi oleh leadership

yang bagus.

3. Involment of People (Keterlibatan sistem untuk manajemen)

Semua orang yang terlibat di dalam organisasi sebaiknya ikut berkontribusi

dalam implementasi sistem manajemen mutu yang sesuai dengan fungsi dan

kerja masing-masing melakukan yang terbaik dan membuktikan kinerja

yang efektif dan berkualitas.

4. Pendekatan Proses

Pendekatan proses ini akan berjalan mengikuti alur proses dan telah

dipetakan, sehingga akan meminimalkan pemborosan akibat dari proses

yang tidak efektif.

5. Pendekatan Sistem Manajemen

Implementasi sistem manajemen ini mengedepankan pendekatan pada cara

pengelolaan proses sehingga akan menghilangkan akar masalah serta

potensi masalah yang akan muncul.

6. Continual Improvment (Perbaikan terus menerus)

7. Factual approach to decision making (Pendekatan faktual untuk pembuatan

keputusan)

Setiap keputusan yang diambil harus;ah berdasarkan fakta dan data.

8. Mutually beneficial supplier relationship (Hubungan dengan pemasok

saling menguntungkan)

Page 8: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

8 Manajemen Keperawatan ISO

Mengubah mindset bahwa pemasok bukanlah pembantu namun mitra usaha

sehingga akan terjalin pola hubungan yang saling menguntungkan.

2.5 Manfaat Penerapan ISO

Manfaat Penerapan ISO 9001:2008

Manfaat dari penerapan ISO 9001:2008 bagi perusahaan sebagai berikut

(Gaspesrz, 2001) :

Penerapan ISO 9001:2008 akan meningkatkan produktivitas, efisien,

efektifitas operasional dan mengurangi biaya yang ditimbulkan barang

bermutu rendah dan jasa yang tidak maksimal

Membuat sistem kerja dalam suatu perusahaan menjadi standar kerja yang

terdokumentasi dan mempunyai aturan kerja yang baik sehingga

memudahkan dalam pengendalian

Dapat menjadi standar kerja untuk melatih karyawan baru

Nilai kompetisi perusahaan semakin meningkat

Perusahaan yang telah bersertifikat ISO 9001:2008 diijinkan untuk

mengiklandan dimedia massa

Menjamin bahwa proses yang dilaksanakan sesuai dengan sistem

manajemen mutu yang ditetapkan

Akan memudahkan Manajemen Puncak dalam pencapaian target karena

sudah dipersipkan target yang terukur dan terencana.

Meningkatkan kepuasan dan kepercayaan pelanggan melalui jaminan

kualitas yang teroganisasi dan sistematik

Meningkatkan semangat dan moral karyawan karena adanya kejelasan

tugas sehingga dapat bekerja dengan efisien dan efektif

Meningkatkan kesadaran kualitas dalam perusahaan

Memperbaiki manajemen organisasi dengan menerapkan perencanaan,

pelaksanaan, pengukuran dan tindakan perbaikan (plan, do, check and act)

2.6 Klausul pada ISO 9001:2008

ISO 9001:2008 terdiri dari 8 klausul sebagai berikut (Santosa, Made Arya Wira,

2013) :

2.6.1 Klausul 1. Ruang lingkup

Dalam klausul ini secara persyaratan-persyaratan standar telah menekankan

untuk memenuhi kepuasan pelanggan

2.6.2 Klausul 2. Referensi Normatif

Klausul ini hanya memuat referensi-referensi yang harus dipersiapkan oleh

perusahaan yaitu :

a. Peraturan Pemerintah

b. Buku-buku panduan tentang kualitas

Page 9: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

9 Manajemen Keperawatan ISO

2.6.3 Klausul 3. Istilah dan Definisi

Klausul ini menyatakan bahwa istilah dan definisi-definisi yang diberikan

dalam ISO 9001:2008 menetapkan, mendokumentasikan, melaksanakan,

memelihara langkah-langkah untuk implementasi sistem manajemen

peningkatan terus menerus.

2.6.4 Klausul 4. Sistem Manajemen Mutu

Persyaratan umum dalam memimpin dan mengoperasikan organisasi perlu

dilakukan pengelolaan yang sistematis.

2.6.5 Klausul 5. Tanggung jawab Manajemen

Klausul ini menekankan pada komitmen manajemen puncak (top

management commitment). Dalam hal fokus pelanggan manajemen puncak

harus menjamin bahwa persyaratan pelanggan telah ditetapkan dan

dipenuhi dengan tujuan pengingkatan kepuasan pelanggan.

2.6.6 Klausul 6. Manajemen Sumber Daya

Penyediaan sumber daya suatu organisasi harus menetapkan dan

memberikansumber-sumber daya yang diperlukan secara tepat untuk

menerapkan dan mempertahankan sistem manajemen kualitas ISO

9001?2008 serta meningkatkan efektivitasnya terus-menerus dan

meningkatkan kepuasan pelanggan.

2.6.7 Klausul 7. Realisasi Produk

Dalam hal perencanaan realisasi produk organisasi harus menjamin bahwa

proses realisasi produk berada dibawah pengendalian, agar memenuhi

persyaratan produk.

2.6.8 Kalusul 8. Pengukuran analisis dan peningkatan

Persyaratan umum dalam klaususl 8 tentang pengukuran analisis dan

peningkatan, dimana organisasi harus menetapkan rencana-rencana dan

menerapkan proses-proses pengukuran pemantauan, analisis dan

peningkatan yang diperlukan agar menjamin kesuaian dari produk atau jasa.

Page 10: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

10 Manajemen Keperawatan ISO

2.7 Model Proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

Page 11: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

11 Manajemen Keperawatan ISO

Uraian model proses sistem manajemen mutu ISO 9001 : 2008 adalah

1. Suatu organisasi bila ingin berhasil mencapai tujuannya, harus dimulai

dengan suatu arah yang sistematis dimulai dari top manajemen, tujuan

organisasi dinyatakan dalam visi dan misi yang dijabarkan dalam kebijakan

dan sasaran mutu.

2. Organisasi tergantung pada pelanggan, karena itu perusahaan harus

mengetahui keinginan pelanggan saat ini dan yang akan datang.

3. Visi dan misi sebagai perencanaan strategis membutuhkan tersedianya

sumber daya (manusia, peralatan, metode, dan keuangan) untuk dapat

mewujudkan persyaratan dan harapan pelanggan.

4. Sumber daya harus dikelola untuk menghasilkan produk atau jasa yang

sesuai dengan persyaratan pelanggan.

5. Dengan adanya perencanaan strategis dan tersedianya sumber daya yang

mencukupi, maka dapat dilakukan proses realisasi produk dan jasa yang

mendapat masukan/input persyaratan dari pelanggan. Persyaratan –

persyaratan tersebut telah diubah menjadi urutan proses internal perusahaan

yang harus dikendalikan dengan memperhatikan keterkaitan dan

ketergantungan antar proses tersebut.

6. Produk atau jasa yang dihasilkan akan diterima oleh pelanggan. Pada fase

ini akan terjadi prosas pembanding antara harapan pelanggan dengan

produk atau jasa yang diterima yang akan melahirkan kondisi puas atau

tidak puas. Perusahaan harus mengetahui harapan pelanggan (dilihat pada

garis yang terputus-putus)

7. Sebagai tindak lanjut dari pengukuran, kepuasan pelanggan, efektivitas, dan

efisiensi penerapan sistem manajemen, proses dan produk perlu dilakukan

analisa terhadap data tersebut. Hasil analisa data harus ditindak lanjuti

dengan suatu program peningkatan

8. Program-program peningkatan akan menuntut arahan dan tersedianya

sumber daya. Hal ini berani dibutuhkannya kembali komitmen dari

pimpinan puncak untuk menjalankannya. Dengan demikian proses

perbaikan berkesinambungan terus berlanjut tanpa berhenti dengan tujuan

akhir untuk memuaskan pelanggan.

Page 12: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

12 Manajemen Keperawatan ISO

2.8 Perbedaan ISO 9001:2008, KARS dan JCI

ISO 9001:2008 merupakan sebuah Standar Internasional untuk sistem

manajemen Mutu (Quality Management System), ISO 9001:2008 tidak

menyatakan persyarat – persyaratan yang harus dipenuhi oleh organisai untuk

menghasilkan produk atau jasa. ISO 9001:2008 hanya merupakan standar sistem

manajemen kualitas. Tetapi dengan dibentuknya ISO 9001:2008 ini diharapkan

organisasi akan menghasilkan produk atau jasa dari suatu sistem manajemen

kualitas pasar Internasional yang berkualitas baik. Sistem Manajemen pada ISO

9001:2008 yaitu prosedur terdokumentasi dan praktek - praktek standar untuk

manajemen sistem, yang bertujuan untuk menjamin kesesuaian dari suatu proses

dan produk (barang atau jasa) terhadap kebutuhan atau persyaratan tertentu,

dimana kebutuhan atau persyaratan tertentu tersebut ditentukan atau

dispesifikasikan oleh pelanggan dan organisasi.

KARS atau Komisi Akreditasi Rumah Sakit merupakan lembaga

independen pelaksana akreditasi rumah sakit yang bersifat fungsional, non

struktural dan bertanggung jawab kepada Menteri Kesehatan. Setelah dinilai

bahwa rumah sakit itu memenuhi standar pelayanan rumah sakit yang berlaku

Komisi Akreditasi Rumah Sakit Akreditasi ini sangatlah penting karena sebagai

tolak ukur untuk mengetahui tingkat mutu pelayanan pada suatu rumah sakit dan

mengetahui tingkat kesembuhan dari pasien.

Joint of Commision International (JCI) adalah lembaga akreditasi

internasional rumah sakit yang telah diakui oleh dunia. JCI sangat bermanfaat

bagi pasien rumah sakit dan rumah sakit yang telah terkareditasi Internasional

oleh badan ini. JCI memiliki dua fokus standar yakni pelayanan rumah sakit dan

keselamatan pasien. JCI dan KARS adalah badan akreditasi yang khusus untuk

mengurus akreditasi rumah sakit yang bertujuan untuk meningkatkan

kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan Rumah Sakit yang berorientasi pada

peningkatan mutu dan keselamatan pasien, mengefisiensikan biaya dan sumber

daya dan memberikan jaminan, kepuasan serta perlindungan kepada masyarakat

atas pemberian pelayanan kesehatan.

Page 13: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

13 Manajemen Keperawatan ISO

BAB III

PENUTUP DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Serifikasi ISO diperlukan karena untuk memastikan dan menghasilkan

karakteristik pruduk atau jasa yang diinginkan seperti kualitas, kondisi

lingkungan yang sesuai, keamanan/safety, realiabilitas, efisien dan tentu saja

dapat meminimalkan biaya.

Pada tahun 1987 ISO mengeluarkan standar mutu International yaitu

ISO 9000 series yang termasuk di dalamnya adalah ISO 9001, 9002, 9003 dan

9004. Standar ini kemudian direvisi pada tahun 1994 dan setelah 6 tahun di revisi

kembali menjadi ISO 9001 versi 2008. ISO 9001:2008 sendiri adalah standar

sistem yang mengatur mengenai manajemen mutu. Banyak jenis standar ISO

yang diterbitkan oleh ISO. Diantaranya yaitu ISO 9001, ISO 14001, ISO 22000,

ISO 27001, ISO 16949, ISO 17025, ISO 28000, ISO 50001. Standar ini telah

mendapat pengakuan dari banyak negara di dunia.

3.2 SARAN

Dengan adanya makalah ini diharapkan bahwa mahasiswa keperawatan

dapat mengetahui sertifikasi ISO dirumah sakit. Sehingga nantinya pada saat

dirumah sakit dapat mengetahui tentang ISO yang digunakan dan dapat

memberikan pelayanan mutu yang baik kepada masyarakat.

Page 14: Makalah Manajemen Keperawatan ISO

14 Manajemen Keperawatan ISO

DAFTAR PUSTAKA

Darrel J. Scott, FACHE. 2010 . ISO 9001 and Hospital Accreditation. Metro

Doctors. DNV Healthcare

Levett, James M, MD and Burney, Robert G, MD. 2011 . Using ISO 9001 in

HEALTHCARE. United State Of America. ASQ.

Gaspersz, V. 2002. Manajemen Kualitas Dalam Industri Jasa, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta.

Jayusman, M. Khaldra, Regen, Nanda dkk. 2012. Manajemen Mutu Terpadu

Sistem Manajemen Kualitas International. Jambi. Universitas Jambi.

Lumenta, Nico A. 2008. Depkes. Diakses pada tanggal 4 April 2014 pada pukul

15.00WIBwww.depkes.go.id/index.php?option=news&task=viewarticle&sid=880&It

emid=2

Tamuru, M. Rahmat Efendi. 2011 . Apakah ISO 9001 2008. KonsultanK3. Diakses

5 april 2014 http://www.konsultank3.com/apakah-iso-9001-2008-80.html dan

http://www.konsultank3.com/setifikasi-iso-9001-77.html

PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR

012 TAHUN 2012 TENTANG AKREDITASI RUMAH SAKIT

Santosa, Made Arya Wira, Widhiawati, I.A. Rai, dkk. 2013. Penerapan standar

sistem manajemen mutu (ISO) 9001:2008 pada kontraktor PT. Tunas Jaya Sanur.

Denpasar. Universitas Udayana

Liana, Leni Agus. 2013. Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 : 2008

Klausul. Yogyakarta