MAKALAH KRITISI JURNAL

10
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Tujuan 1. Mengetahui dan memahami penelitian jurnal ilmiah yang baik dan benar 2. Mengetahui dan memahami tata cara mengkritis jurnal ilmiah BAB II LANDASAN TEORI A. Definisi Kritisi jurnal adalah proses sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi dari sebuah bukti ilmiah(hasil penelitian) sebelum digunakan untuk mengambil keputusan (Mendrofa,2010). B. Tata cara kritisi jurnal a. Judul Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Judul jurnal yang baik bersifat ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau hubungan antar konsep tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata. Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau formula kimia sebaiknya dihindari. Judul ditulis

description

Laporan penelitian merupakan jenis karya tulis ilmiah, sehingga gaya bahasanya harus resmi dengan aturan ejaan yang baku. Seperti penggunaan tanda baca, huruf besar dan cetak miring. Penulisan tanda baca selalu mengikuti/menyatu dengan kalimat sebelumnya, selanjutnya spasi huruf diikuti kalimat berikutnya.Gunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat lengkap (minimal mengandung subyek dan predikat). Kalimat efektif terdiri 8-12 kata. Hindari penggunaan kalimat majemuk bertingkat.Laporan penelitian merupakan jenis karya tulis ilmiah, sehingga gaya bahasanya harus resmi dengan aturan ejaan yang baku. Seperti penggunaan tanda baca, huruf besar dan cetak miring. Penulisan tanda baca selalu mengikuti/menyatu dengan kalimat sebelumnya, selanjutnya spasi huruf diikuti kalimat berikutnya.Gunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat lengkap (minimal mengandung subyek dan predikat). Kalimat efektif terdiri 8-12 kata. Hindari penggunaan kalimat majemuk bertingkat.Laporan penelitian merupakan jenis karya tulis ilmiah, sehingga gaya bahasanya harus resmi dengan aturan ejaan yang baku. Seperti penggunaan tanda baca, huruf besar dan cetak miring. Penulisan tanda baca selalu mengikuti/menyatu dengan kalimat sebelumnya, selanjutnya spasi huruf diikuti kalimat berikutnya.Gunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat lengkap (minimal mengandung subyek dan predikat). Kalimat efektif terdiri 8-12 kata. Hindari penggunaan kalimat majemuk bertingkat.Laporan penelitian merupakan jenis karya tulis ilmiah, sehingga gaya bahasanya harus resmi dengan aturan ejaan yang baku. Seperti penggunaan tanda baca, huruf besar dan cetak miring. Penulisan tanda baca selalu mengikuti/menyatu dengan kalimat sebelumnya, selanjutnya spasi huruf diikuti kalimat berikutnya.Gunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat lengkap (minimal mengandung subyek dan predikat). Kalimat efektif terdiri 8-12 kata. Hindari penggunaan kalimat majemuk bertingkat.Laporan penelitian merupakan jenis karya tulis ilmiah, sehingga gaya bahasanya harus resmi dengan aturan ejaan yang baku. Seperti penggunaan tanda baca, huruf besar dan cetak miring. Penulisan tanda baca selalu mengikuti/menyatu dengan kalimat sebelumnya, selanjutnya spasi huruf diikuti kalimat berikutnya.Gunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat lengkap (minimal mengandung subyek dan predikat). Kalimat efektif terdiri 8-12 kata. Hindari penggunaan kalimat majemuk bertingkat.Laporan penelitian merupakan jenis karya tulis ilmiah, sehingga gaya bahasanya harus resmi dengan aturan ejaan yang baku. Seperti penggunaan tanda baca, huruf besar dan cetak miring. Penulisan tanda baca selalu mengikuti/menyatu dengan kalimat sebelumnya, selanjutnya spasi huruf diikuti kalimat berikutnya.Gunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat lengkap (minimal mengandung subyek dan predikat). Kalimat efektif terdiri 8-12 kata. Hindari penggunaan kalimat majemuk bertingkat.Laporan penelitian merupakan jenis karya tulis ilmiah, sehingga gaya bahasanya harus resmi dengan aturan ejaan yang baku. Seperti penggunaan tanda baca, huruf besar dan cetak miring. Penulisan tanda baca selalu mengikuti/menyatu dengan kalimat sebelumnya, selanjutnya spasi huruf diikuti kalimat berikutnya.Gunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat lengkap (minimal mengandung subyek dan predikat). Kalimat efektif terdiri 8-12 kata. Hindari penggunaan kalimat majemuk bertingkat.Laporan penelitian merupakan jenis karya tulis ilmiah, sehingga gaya bahasanya harus resmi dengan aturan ejaan yang baku. Seperti penggunaan tanda baca, huruf besar dan cetak miring. Penulisan tanda baca selalu mengikuti/menyatu dengan kalimat sebelumnya, selanjutnya spasi huruf diikuti kalimat berikutnya.Gunakan kalimat yang efektif. Kalimat efektif merupakan kalimat lengkap (minimal mengandung subyek dan predikat). Kalimat efektif terdiri 8-12 kata.

Transcript of MAKALAH KRITISI JURNAL

Page 1: MAKALAH KRITISI JURNAL

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

1. Mengetahui dan memahami penelitian jurnal ilmiah yang baik dan benar

2. Mengetahui dan memahami tata cara mengkritis jurnal ilmiah

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Definisi

Kritisi jurnal adalah proses sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi

dari sebuah bukti ilmiah(hasil penelitian) sebelum digunakan untuk mengambil

keputusan (Mendrofa,2010).

B. Tata cara kritisi jurnal

a. Judul

Setiap jurnal ilmiah harus memiliki judul yang jelas. Dengan membaca

judul, akan memudahkan pembaca mengetahui inti jurnal tanpa harus

membaca keseluruhan dari jurnal tersebut. Judul jurnal yang baik bersifat

ringkas, informatif dan deskriptif, terdiri dari sejumlah kata yang seminimal

mungkin, tepat menggambarkan isi tulisan yang mengandung konsep atau

hubungan antar konsep tepat dalam memilih dan menentukan urutan kata.

Judul disusun tidak terlalu spesifik. Penggunaan singkatan atau formula kimia

sebaiknya dihindari. Judul ditulis dengan huruf besar (kapital), istilah bahasa

asing ditulis dengan huruf miring (italic).

b. Nama dan alamat peneliti

Nama diri peneliti ditulis tanpa mencantumkan gelar dan penelitian nama

dari satu jurnal ke jurnal lainnya harus tetap/konsisten, hal ini penting untuk

pengindeksan nama pengarang. Keterangan tentang program yang ditempuh,

alamat peneliti dan/atau e-mail yang dicantumkan harus jelas, dan diletakkan

pada catatan kaki (footnote) di halaman judul dengan ukuran huruf (font) yang

lebih kecil dari ukuran huruf pada isi teks.

c. Abstrak

ABSTRAK

Page 2: MAKALAH KRITISI JURNAL

(abstrak ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris, maksimum 250 kata)

Satu paragraf, memuat tujuan, metode penelitian yang digunakan, hasil, dan

maksimum lima kata kunci.

Kata Kunci: aaaa, bbbb, cccc, dddd, eeee.

Abstrak berbeda dengan ringkasan. Bagian abstrak dalam jurnal ilmiah berfungsi

untuk mencerna secara singkat isi jurnal. Abstrak di sini dimaksudkan utnuk menjadi

penjelas tanpa mengacu pada jurnal. Bagian abstrak harus menyajikan maksimal 250

kata yang merangkum tujuan, metode, hasil dan kesimpulan. Jangan gunakan

singkatan atau kutipan dalam abstrak.

d. Pendahuluan

Pendahuluan memuat latar belakang penelitian secara ringkas dan padat,

dan tujuan. Dukungan teori tidak perlu dimasukkan pada bagian ini, tetapi

penelitian sejenis yang sudah dilakukan dapat dinyatakan. Pendahuluan adalah

pernyataan dari kasus yang di selidiki, yang memeberikan informasi kepada

pembaca untuk memahami tujuan spesifikasi dalam kerangka teoritis yang

lebih besar.

Bagian ini juga dapat mencakup informasi tentang latar belakang masalah,

seperti ringkasan dari setiap penelitian yang telah dilakukan dan bagaimana

sebuah percobaan akan mambantu untuk menjelaskan atau memperluas

pengetahuan dalam bidang umum. Semua informasi latar belakang yang

dikumpulkan dari sumber lain harus menjadi kutipan.

Dalam pendahuluan dikemukakan suatu permasalahan/konsep/hasil

penelitian sebelumnya secara jelas dan ringkas sebagai dasar dilakukannya

penelitian yang akan ditulis sebagai jurnal ilmiah. Pustaka yang dirujuk hanya

yang benar-benar penting dan relevan dengan permasalahan untuk

pembenaran dilakukannya penelitian, atau untuk mendasari hipotesis.

Pendahuluan juga harus menjelaskan mengapa topik penelitian dipilih dan

dianggap penting, dan diakhiri dengan menyatakan tujuan penelitian tersebut.

e. Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan prosedur dan teknik penelitian. Antara satu

penelitian dengan penelitian yang lain, prosedur dan tekniknya akan berbeda.

jika tidak berbeda, berarti penelitian itu hanya mengulang penelitian yang

Page 3: MAKALAH KRITISI JURNAL

sudah ada sebelumnya. Tapi bukan berarti harus berbeda semuanya. Untuk

penelitian sosial misalnya, populasi penelitian mungkin saja sama, tapi teknik

samplingnya berbeda, teknik pengumpulan datanya berbeda, analisis datanya

berbeda, dan lain-lain.

Bagian ini juga menjelaskan ketika percobaan telah dilakukan. Peneliti

menjelaskan desain percobaan, peralatan, metode pengumpulan data, dan jenis

pengendalian. Jika percobaan dilakukan di alam, maka peneliti

menggambarkan daerah penelitian, lokasi, dan juga menjelaskan pekerjaan

yang dilakukan.

Aturan umum yang perlu diingat adalah bagian ini harus memaparkan

secara rinci dan jelas sehingga pembaca memiliki pengantahuan dan teknik

dasar agar bisa dipublikasikan. Alur pelaksanaan penelitian harus ditulis

dengan rinci dan jelas sehingga peneliti lain dapat melakukan penelitian yang

sama (repeatabel and reproduceable).

Spesifikasi bahan-bahan harus rinci agar orang lain mendapat informasi

tentang cara memperoleh bahan tersebut. Jika metode yang digunakan telah

diketahui sebelumnya, maka acuan pustakanya harus dicantumkan. Jika

peneltian terdiri dari beberapa eksperimen, maka metode untuk masing-

masing eksperimen harus dijelaskan.

f. Hasil dan Pembahasan

Bagian ini memuat data (dalam bentuk ringkas), analisis data dan interpretasi

terhadap hasil. Pembahasan dilakukan dengan mengkaitkan studi empiris atau

teori untuk interpretasi. Jika dilihat dari proporsi tulisan, bagian ini harusnya

mengambil proporsi terbanyak, bisa mencapai 50% atau lebih. Bagian ini bisa

dibagi menjadi beberapa sub bab, tetapi tidak perlu mencantumkan

penomorannya. Pada bagian ini, peneliti menafsirkan data dengan pola yang

diamati. Setiap hubungan antar variabel percobaan yang penting dan setiap

korelasi antara variabel dapat dilihar jelas. Peneliti harus menyertakan

penjelasan yang berbeda dari hipotesis atau hasil yang berbeda atau serupa

dengan setiap percobaan terkait dilakukan oleh peneliti lain. Hasil penelitian

dalam bentuk data merupakan bagian yang disajikan untuk menginformasikan

hasil temuan dari peneltian yang telah dilakukan. Ilustrasi hasil peneltian dapat

menggunakan grafik/tabel/gambar. Tabel dan grafik harus dapat dipahami dan

diberi keterangan secukupnya. Hasil yang dikemukakan hanyalah temuan

Page 4: MAKALAH KRITISI JURNAL

yang bermakna dan relevan dengan tujuan penelitian. Dalam pembahasan

dikemukakan keterkaitan antara hasil peneltian dengan teori, perbandingan

hasil peneltian dengan hasil penelitian lain yang sudah dipublikasikan.

Temuan di luar dugaan yang tidak sesuai dengan tujuan penelitian harus

mendapat tempat untuk dibahas. Jika jurnal melaporkan lebih dari satu

eksperimen, maka tujuan setiap peneltian harus dinyatakan secara tegas dalam

teks, dan hasilnya harus dikaitkan satu sama lain. Pembahasan menjelaskan

pula implikasi temuan yang diperoleh bagi ilmu pengetahuan dan

pemanfaatannya.

g. Kesimpulan

Bagian ini hanya menyatakan bahwa peneliti berpikir mengenai setiap data

yang disajikan berhubungan kembali pada pernyataan yang dinyatakan dalam

pendahuluan. Dengan mengacu pada bagian pendahuluan dan kesimpulan,

seorang pembaca harus memiliki ide yang baik dari penelitian ini, meski pun

hanya rincian spesifik. Kesimpulan menjawab tujuan, bukan mengulang teori,

berarti menyatakan hasil penelitian secara ringkas (tapi bukan ringkasan

pembahasan).

h. Daftar Pustaka

Bagian ini hanya memuat referensi yang benar-benar dirujuk dengan

demikian, referensi yang dimasukkan pada bagian ini akan ditemukan tertulis

pada bagian-bagian sebelumnya. Semua informasi (kutipan) yang didapat

peneliti harus ditulis sesuai abjad pada bagian ini. Hal tersebut berguna untuk

pembaca yang ingin merujuk literatur asli. Perhatikan bahwa referensi yang

dikutip benar-benar disebutkan pada jurnal yang di buat.

BAB III

PEMBAHASAN

A. Judul Jurnal

Judul jurnal yang baik harus bersifat ringkas, informatif dan deskritif, dan

menggambarkan isi tulisan. Pada judul jurnal tersebut peneliti tidak menyebutkan

Page 5: MAKALAH KRITISI JURNAL

tempat penelitian tersebut dilakukan. Sehingga bisa saja cakupan dari judul penelitian

tersebut menjadi luas.

B. Nama dan Alamat Peneliti

Nama dari peneliti jelas, serta peneliti telah mencantumkan program studi yang

ia tempuh.

C. Abstrak

Peneliti tidak menulis abstrak dengan bahasa indonesia, hanya bahasa inggris

saja. Ditulis dengan jelas dan sudah sesuai mencakup isi dari jurnal tersebut. Abstrak

dalam jurnal tersebut menyajikan 174 kata yang telah merangkum tujuan,metode,

hasil dan kesimpulan. Peneliti menulis abstrak tersebut dengan 3 paragraf seharus nya

hanya 1 paragraf. Kata kunci pada abstrak sudah sesuai dengan jurnal tersebut.

D. Pendahuluan

Peneliti telah mencantumkan latar belakang penelitian dengan memasukan

data mengenai tingkat stress dan hubungan nya dengan disminore, semakin tinggi

tingkat stress semakin tinggi resiko mengalami disminore sehingga data ini dapat

menjadi latar belakang untuk penelitian tersebut. Peneliti juga telah memasukan data

penderita disminore di surabaya. Namun disayangkan peneliti tidak mencantumkan

penelitian sejenis yang telah dilakukan untuk menunjang penelitian yang akan

dilakukan. Peneliti hanya mencantunkan studi pendahuluan yang ia lakukan sendiri.

Pada pendahuluan tersebut peneliti juga tidak mencantumkan tujuan penelitian

tersebut dilakukan.

E. Metode Penelitian

Alur di dalam metode penelitian sudah sesuai dan jelas. Peneliti telah

menjabarkan secara berurutan mengenai tahap kerja dan proses pengambilan data

yang peneliti lakukan. Peneliti tidak mencantumkan instrumen/bahan dalam penelitian

karena metode pengambilan data dari penelitian ini adalah wawancara mendalam.

Cara memperoleh data hanya dilakukan dengan satu metode.

Metode pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam dan metode

analisis data menggunakan interactive of analysis model sebagai analisa data. Peneliti

telah menjelaskan jenis penelitian yang ia lakukan jenis penelitian tersebut adalah

penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian metode kualitatif deskritif, bersifat

eksploratif dengan pendekatan fenomenologi.

Peneliti juga telah mencantumkan lokasi yang sesuai untuk mendapatkan data

dari sample yang dibutuhkan yakni bertempat di FKIK ONSOED. Enam orang

Page 6: MAKALAH KRITISI JURNAL

mahasiswi yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi dipilih sebagai sample pada

penelitian tersebut. Namun perincian dari metode peneletian yang dijabarkan oleh

peneliti masih kurang terperinci.

F. Hasil dan Pembahasan

Keterkaitan antara hasil dan teori telah tergambar jelas pada hasil dan

pembahasan yang dituliskan oleh peneliti, peneliti telah mencantumkan teori yang ada

dengan hasil yang didapat dan terdapat kesesuaian antara kedua hal tersebut. Namun,

peneliti tidak mencantumkan perbandingan hasil yang didapat dengan hasil penelitian

yang telah ada sebelum nya, peneliti juga tidak menambahkan manfaat dari hasil

penelitian yang telah didapat.

G. Kesimpulan

Peneliti telah menuliskan kesimpulan dengan terperinci dan cukup jelas. Pada

kesimpulan ditemukan jawaban dari tujuan penelitian tersebut. Di kesimpulan

didadapati hasil penelitian secara ringkas.

H. Daftar Pustaka

Daftar pustaka tidak disusun sesuai abjad serta penelitian nya tidak rapi dan

tidak beraturan. Terdapat sumber di teori yang tidak disebutkan pada daftar pustaka.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kritisi jurnal adalah proses sistematis untuk menguji validitas, hasil, dan relevansi

dari sebuah bukti ilmiah (hasil penelitian) sebelum digunakan untuk mengambil

keputusan.

B. Saran

Bagi mahasiswa dapat lebih mengetahui dan memahami tentang penelitian

jurnal secara baik dan benar serta dapat lebih mengetahui tata cara mengkritisi jurnal.

Sehingga mahasiswa dapat menambah wawasan dan pengetahun tentang penelitian

jurnal.

DAFTAR PUSTAKA

http://kuliahfery.files.wordpress.com/2010/04/kritik-jurnal.ppt. Mendrofa ferry di akses 18

september 2014

Page 7: MAKALAH KRITISI JURNAL

http://pardede.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/19064/

Aturan+Penelitian+Jurnal+Jurnal+Ilmiah+UG.pdf

http://staf.cs.ui.ac.id/WebKuliah/Scientific-Writing/Abstrak.ppt. Yayasan Spiritia