Makalah kpk

28
BAB I PENDAHULUAN 1. LATAR BELAKANG Landasan sosial budaya pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi yang berasal dari sosial budaya yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan kurikulum. Mengapa pengembangan kurikulum harus mengacu pada landasan sosial budaya? Anak-anak berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik informal, formal, maupun non formal dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan agar mampu terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu kehidupan masyarakat dan budaya dengan segala karakteristiknya harus menjadi landasan dan titik tolak dalam melaksanakan pendidikan. Jika dipandang dari sosial budaya, pendidikan adalah proses mempersiapkan individu agar menjadi warga masyarakat yang diharapkan, pendidikan adalah proses sosialisasi, dan berdasarkan pandangan antrofologi, pendidikan adalah “enkulturasi” atau pembudayaan. “Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia-manusia yang lain dan asing terhadap masyarakatnya, tetapi manusia yang lebih bermutu, mengerti, dan mampu membangun masyarakatnya. Oleh karena itu, tujuan, isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi, karakteristik kekayaan, dan perkembangan masyarakat tersebut” (Nana Syaodih 1

description

silahakan baca

Transcript of Makalah kpk

Page 1: Makalah kpk

BAB I

PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG

Landasan sosial budaya pengembangan kurikulum adalah asumsi-asumsi

yang berasal dari sosial budaya yang dijadikan titik tolak dalam pengembangan

kurikulum. Mengapa pengembangan kurikulum harus mengacu pada landasan sosial

budaya? Anak-anak berasal dari masyarakat, mendapatkan pendidikan baik informal,

formal, maupun non formal dalam lingkungan masyarakat, dan diarahkan agar

mampu terjun dalam kehidupan bermasyarakat. Karena itu kehidupan masyarakat

dan budaya dengan segala karakteristiknya harus menjadi landasan dan titik tolak

dalam melaksanakan pendidikan.

Jika dipandang dari sosial budaya, pendidikan adalah proses mempersiapkan

individu agar menjadi warga masyarakat yang diharapkan, pendidikan adalah proses

sosialisasi, dan berdasarkan pandangan antrofologi, pendidikan adalah “enkulturasi”

atau pembudayaan. “Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan muncul manusia-

manusia yang lain dan asing terhadap masyarakatnya, tetapi manusia yang lebih

bermutu, mengerti, dan mampu membangun masyarakatnya. Oleh karena itu, tujuan,

isi, maupun proses pendidikan harus disesuaikan dengan kondisi, karakteristik

kekayaan, dan perkembangan masyarakat tersebut” (Nana Syaodih Sukmadinata,

1997:58). Untuk menjadikan peserta didik agar menjadi warga masyarakat yang

diharapkan maka pendidikan memiliki peranan penting, karena itu kurikulum harus

mampu memfasilitasi peserta didik agar mereka mampu bekerja sama, berinteraksi,

menyesuaikan diri dengan kehidupan di masyarakat dan mampu meningkatkan

harkat dan martabatnya sebagai mahluk yang berbudaya.

Pendidikan adalah proses sosialisasi melalui interaksi insani menuju manusia

yang berbudaya. Dalam konteks inilah anak didik dihadapkan dengan budaya

manusia, dibina dan dikembangkan sesuai dengan nilai budayanya, serta dipupuk

kemampuan dirinya menjadi manusia. Dengan pendidikan, kita tidak mengharapkan

mucul manusia-manusia yang lain dan asing terhadap masyarakatnya, tetapi manusia

yang lebih bermutu, mengerti dan mampu membangun masyarakatnya. Makalah ini

1

Page 2: Makalah kpk

akan membahas tentang mengapa social budaya menjadi landasan dalam

pengembangan kurikulum, dan bagaimana peransosial budaya dalam pengembangan

kurikulum.

2. RUMUSAN MASALAH

a. Pengertian landasan social dan budaya ?

b. Mengapa social budaya menjadilandasandalampengembangankurikulum ?

c. Bagaimanaperansosialbudayadalampengembangankurikulum ?

3. TUJUAN

a. Agar mahasiswamengetahuitentangpengertianlandasansosialdanbudaya.

b. Agar

mahasiswamengetahuimengapasosialbudayamenjadilandasandalampengembanga

nkurikulum.

c. Agar mahasiswamengetahuiperansosialbudayadalampengembangankurikulum.

4. MANFAAT PENULISAN

a. Bagi dosen

Dapat dijadikan sebagai bahan ajar mata kuliah kurikulum pendidikan kejuruan.

b. Bagi mahasiswa

Untuk menambah pengetahuan tentang landasan sosial dan budaya dalam

pengembangan kurikulum.

5.

2

Page 3: Makalah kpk

BAB II

PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN LANDASAN SOSIAL BUDAYA

Pengertian landasan sosial budaya adalah :

• Merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman kepada konselor

tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang

mempengaruhi terhadap perilaku individu.

• Menurut Moh. Surya (2006) mengetengahkan tentang tren bimbingan dan

konseling multikultural, bahwa bimbingan dan konseling multikultural sangat

tepat untuk lingkungan berbudaya plural seperti Indonesia. Dengan landasan

semangat Bhinneka tunggal Ika yaitu kesamaan diatas keragaman, layanan

bimbingan dan konseling hendaknya lebih berpangkal pada nilai-nilai budaya

bangsa yang secara nyata mampu mewujudkan kehidupan yang yang harmoni

dalam kondisi pluralistik.

Seorang individu pada dasarnya merupakan dibelajarkan untuk

mengembangkan lingkungan sosial budaya dimana ia hidup. Sejak lahirnya, ia sudah

dididik dan dibelajarkan untuk mengembangkan pola-pola perilaku sejalan dengan

tuntutan sosial budaya yang ada di sekitarnya. Kegagalan dalam memenuhi tuntutan

sosial budaya dapat mengakibatkan tersingkir dari lingkungannya. Lingkungan sosial

budaya yang melatarbelakangi dan melingkupi individu berbeda-beda sehingga

menyebabkan perbedaan pula dalam proses pembentukan perilaku dan kepribadian

individu yang bersangkutan. Apabila perbedaan dalam sosial budaya tidak

dijembatani maka tidak mustahil akan timbul konflik internal maupun eksternal,

yang pada akhirnya dapat menghambat terhadap proses perkembangan pribadi dan

perilaku individu yang bersangkutan dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya.

Dalam proses konseling akan terjadi komunikasi interpersonal antara konselor dan

klien memiliki latar sosial dan budaya yang berbeda.

3

Page 4: Makalah kpk

2. PERUBAHAN SOSIAL BUDAYA MASYARAKAT

Perubahan sosial budaya adalah sebuah gejala berubahnya struktur sosial

dan pola budaya dalam suatu masyarakat. Perubahan sosial budaya merupakan gejala

umum yang terjadi sepanjang masa dalam setiap masyarakat. Perubahan itu terjadi

sesuai dengan hakikat dan sifat dasar manusia yang selalu ingin mengadakan

perubahan. Hirschman mengatakan bahwa kebosanan manusia sebenarnya

merupakan penyebab dari perubahan.

Perubahan sosial budaya terjadi karena beberapa faktor, baik internal

maupun eksternal.

Dari segi faktor internal, antara lain:

a. Komunikasi

b. Cara dan pola pikir masyarakat

c. Perubahan jumlah penduduk

d. Penemuan baru

e. Terjadinya konflik atau revolusi

Dari segi faktor eksternal seperti :

a. Bencana alam dan perubahan iklim

b. Peperangan

c. Pengaruh kebudayaan masyarakat lain

3. MACAM – MACAM HAMBATAN

Menurut Pederson dan Prayitno ada lima macam hambatan yang mungkin

timbul dalam komunikasi sosial dan penyesuaian diri antar budaya yaitu:

a. Perbedaan bahasa

b. Komunikasi non-verbal

c. Stereotipe

d. Kecenderungan menilai

e. Kecemasan

Namun apabila kita melihat kejadian nyata di masyarakat maka faktor-

faktor di atas perlu ditambah dengan :

a. Kurang intensifnya hubungan komunikasi dengan masyarakat lain

b. Perkembangan IPTEK yang lambat

4

Page 5: Makalah kpk

c. Sifat masyarakat yang sangat tradisional

d. Ada kepentingan-kepentingan yang tertanam dengan kuat dalam masyarakat

e. Prasangka negatif terhadap hal-hal yang baru

f. Rasa takut jika terjadi kegoyahan pada masyarakat bila terjadi perubahan

g. Hambatan ideologis

h. Pengaruh adat atau kebiasaan

Kurangnya penguasaan bahasa yang digunakan oleh pihak-pihak yang

berkomunikasi dapat menimbulkan kesalahpahaman. Bahasa non-verbal pun sering

kali memiliki makna yang berbeda-beda, dan bahkan mungkin bertolak belakang.

Stereotipe cenderung mensamaratakan sifat-sifat individu atau golongan tertentu

berdasarkan prasangka subyektif (socialprejudice) yang biasanya tidak tepat.

Penilaian positif tetapi tidak sedikit pula menimbulkan reaksi-reaksi negatif.

Kecemasan muncul ketika seorang individu lingkungan budaya lain yang unsur-

unsurnya dirasakan asing. Kecemasan yang berlebihan dalam kaitannya dengan

suasana antar budaya menuju ke cultureshock, yang menyebabkan dia tidak tahu

sama sekali apa, dimana, dan kapan harus berbuat sesuatu. Agar komunikasi sosial

antara konselor dengan klien dapat terjalin harmonis, maka kelima hambatan

komunikasi tersebut perlu diantisipasi.

4. LANDASAN BUDAYA

a. Pengertian Landasan Budaya

Kebudayaan dan pendidikan mempunyai hubungan timbal balik, sebab

kebudayaan dapat dilestarikan/dikembangkan dengan jalur mewariskan

kebudayaan dari generasi ke generasi penerus dengan jalan pendidikan,

baiksecara formal maupun informal.

Anggota masyarakat berusaha melakukan perubahan-perubahan yang

sesuai dengan perkembangan zaman sehingga terbentuklah pola tingkah laku,

nilai-nilai, dan norma-norma baru sesuai dengan tuntutan masyarakat. Usaha-

usaha menuju pola-pola ini disebut transformasi kebudayaan. Lembaga sosial

yang lazim digunakan sebagai alat transmisi dan transformasi kebudayaan

adalah lembaga pendidikan, utamanya sekolah dan keluarga.

Pelestarian dan pengembangan kekayaan yang unik di setiap daerah itu

melalui upaya pendidikan sebagai wujud dari kebhineka tunggal ikaan

5

Page 6: Makalah kpk

masyarakat dan bangsa Indonesia. Hal ini haruslah dilaksanakan dalam kerangka

pemantapan kesatuan dan persatuan bangsa dan negara Indonesia sebagai sisi

ketunggal-ikaan.

b. Manusia Dan Kebudayaan

1) Pengertian

Budaya adalah bentuk jamak dari kata budi dan daya yang berarti

cinta, karsa, dan rasa. Kata budaya sebenarnya berasal dari bahasa Sanskerta

budhayah yaitu bentuk jamak kata buddhi yang berarti budi atau akal.

Kemudian pengertian ini berkembang dalam arti culture, yaitu sebagai

segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam.

Berikut pengertian budaya atau kebudayaan dari beberapa ahli :

a. E. B. Tylor, budaya adalah suatu keseluruhan kompleks yang

meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, keilmuan,

hukum, adat istiadat, dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang

didapat oleh manusia sebagai anggota masyarakat.

b. R. Linton, kebudayaan dapat dipandang sebagai konfigurasi tingkah

laku yang dipelajari dan hasil tingkah laku yang dipelajari, dimana

unsur pembentuknya didukung dan diteruskan oleh anggota

masyarakat lainnya.

ImranManan (1989) menunjukkan lima komponen kebudayaan

sebagai berikut :

a. Gagasan

b. Ideologi

c. Norma

d. Teknologi

e. Benda

Kebudayaan dapat dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu :

a. Kebudayaan umum, misalnya kebudayaan Indonesia

b. Kebudayaan daerah, misalnya kebudayaan Jawa, Bali, Sunda, Nusa

Tenggara Timur dan sebagainya

6

Page 7: Makalah kpk

c. Kebudayaan populer, yaitu suatu kebudayaan yang masa

berlakunya rata-rata lebih pendek daripada kedua macam

kebudayaan terdahulu

Fungsi kebudayaan dalam kehidupan manusia adalah :

a. Penerus keturunan dan pengasuh anak

b. Pengembangan kehidupan berekonomi

c. Transmisi budaya

d. Meningkatkan iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha esa

e. Pengendalian sosial

f. Rekreasi

Perubahan kebudayaan disebabkan oleh :

a. Organisasi atau penemuan-penemuan baru

b. Difusi atau percampuran budaya baru dengan budaya lama

c. Reinterpretasi atau modifikasi kebudayaan agar sesuai dengan

keadaan zaman

2) Perwujudan kebudayaan

Koentjaraningrat mengemukakan bahwa kebudayaan itu dibagi

atau digolongkan dalam tiga wujud, yaitu :

a. Wujud sebagai suatu kompleks dari ide–ide, gagasan, nilai–nilai,

norma–norma dan peraturan

b. Wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas serta tindakan

berpola dari manusia dalam masyarakat

c. Wujud kebudayaan sebagai benda- benda hasil karya manusia

3) Substansi ( ISI ) utama budaya

a) Sistem pengetahuan

Sistem pengetahuan yang dimiliki manusia sebagai makhluk

sosial merupakan suatu akumulasi dari perjalanan hidupnya dalam hal

berusaha memahami :

1. Alam sekitar

2. Alam flora di daerah tempat tinggal

7

Page 8: Makalah kpk

3. Alam fauna di daerah tempat tinggal

4. Zat-zat bahan mentah, dan benda- benda dalam lingkungannya

5. Tubuh manusia

6. Sifat- sifat dan tingkah laku manusia

7. Ruang dan waktu

b) Nilai

Nilai adalah sesuatu yang selalu diinginkan, dicita-citakan dan

dianggap penting oleh seluruh manusia sebagai anggota masyarakat. C.

Kluchohnmengemukakan bahwa yang menentukan orientasi nilai

budaya manusia di dunia adalah lima dasar yang bersifat universal,

yaitu :

1. Hakikat hidup manusia

2. Hakikat karya manusia

3. Hakikat waktu manusia

4. Hakikat alam manusia

5. Hakikat hubungan antar manusia

c) Pandangan hidup

Pandangan hidup merupakan pedoman bagi suatu bangsa atau

masyarakat dalam menjawab atau mengatasi berbagai masalah yang

dihadapinya.

d) Kepercayaan

Kepercayaan yang mengandung arti yang lebih luas dari pada

agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

e) Persepsi

Atau sudut pandang ialah suatu titik tolak pemikiran yang

tersusun dari seperangkat kata–kata yang digunakan untuk memahami

kejadian atau gejala dalam kehidupan.

8

Page 9: Makalah kpk

4) Sifat-sifat budaya

Sifat hakiki dari kebudayaan tersebut antara lain :

a. Budaya terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia

b. Budaya telah ada terlebih dahulu dari pada lahirnya suatu generasi

tertentu dan tidak akan mati dengan habisnya usia generasi yang

bersangkutan.

c. Budaya diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam tingkah

lakunya

d. Budaya mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban-

kewajiban, tindakan-tindakan yang diterima dan ditolak, tindakan-

tindakan yang dilarang, dan tindakan-tindakan yang diizinkan.

5) Sistem budaya

Sistem kebudayaan suatu daerah akan menghasilkan jenis –

jenis kebudayaan yang berbeda. Jenis kebudayaan ini dapat dikelompokkan

menjadi :

a. Kebudayaan material

b. Kebudayaan non material

Kebudayaan dapat dilihat ari dimensi wujudnya adalah :

a. Sistem budaya

b. Sistem sosial

c. Sistem kebendaan

6) Manusia sebagai pencipta dan pengguna budaya

Tahap eksternalisasi adalah proses pencurahan diri manusia secara

terus menerus ke dalam dunia melalui aktivitas fisik dan mental, sehingga

kebudayaan memiliki peran sebagai :

a. Suatu hubungan pedoman antar manusia atau kelompoknya

b. Wadah untuk menyalurkan perasaan-perasaan dan kemampuan-

kemampuan lain.

c. Sebagai pembimbing kehidupan dan penghidupan manusia

d. Pembeda manusia dan binatang.

9

Page 10: Makalah kpk

e. Petunjuk-petunjuk tentang bagaimana manusia harus bertindak

dan berprilaku didalam pergaulan.

7) Pengaruh budaya terhadap lingkungan

Beberapa variabel yang berhubungandengan masalah kebudayaan

dan lingkungan, antara lain:

a. Physcial Environment, menunjuk pada lingkungannya natural

seperti : temperatur, curah hujan, iklim, wilayah geografis, flora, dan

fauna

b. Cultural SocialEnvironment, meliputi aspek–aspek kebudayaan

beserta proses sosialisasi seperti : norma–norma, adat istiadat, dan

nilai–nilai

c. EnvironmentalOrientationandRepresentation, mengacu pada

persepsi dan kepercayaan kognitif yang berbeda-beda pada setiap

masyarakat mengenai lingkungannya.

d. EnvironmentalBehaviorandProcces, meliputi bagaimana masyarakat

menggunakan lingkungannya dalam hubungan sosial

e. OutCarriesProduct, meliputi hasil tindakan manusia seperti

membangun rumah, komunitas, kota beserta usaha–usaha manusia

dalam memodifikasi lingkungannya fisik seperti budaya pertanian

dan iklim

8) Proses dan perkembangan kebudayaan

Kebudayaan adalah hasil cipta, karsa dan rasa manusia oleh

karenanya kebudayaan mengalami perubahan dan perkembangannya sejalan

dengan perkembangan manusia itu. Perkembangan kebudayaan terhadap

dinamika kehidupan seseorang bersifat kompleks, dan memiliki eksistensi

dan berkesinambungan dan juga menjadi warisan sosial.

9) Problematika kebudayaan

Beberapa problematika kebudayaan antara lain :

a. Hambatan budaya yang berkaitan dengan pandangan hidup

dan sistem kepercayaan

10

Page 11: Makalah kpk

b. Hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan persepsi atau

sudut pandang hambatan budaya yang berkaitan dengan perbedaan

persepsi atau sudut pandang ini dapat terjadi antara masyarakat dan

pelaksana pembangunan.

c. Hambatan budaya berkaitan dengan faktor psikologi atau kejiwaan

10) Perubahan kebudayaan

Ada lima faktor yang menjadi penyebab perubahan kebudayaan,

yaitu :

a. Perubahan lingkungan alam

b. Perubahan yangdisebabkan adanya kontak dengan suatu kelompok

lain

c. Perubahan karena adanya penemuan (discovery)

d. Perubahan yang terjadi karena suatu masyarakat atau bangsa

mengadopsi beberapa elemen kebudayaan material yang telah

dikembangkan oleh bangsa lain di tempat lain

e. Perubahan yang terjadi karena suatu bangsa memodifikasi cara

hidupnya dengan mengadopsi suatu pengetahuan atau kepercayaan

baru, atau karena perubahan dalam pandangan hidup dan

konsepsinya tentang realitas

5. LANDASAN SOSIAL

Menurut etimologi sosiologi berasal dari bahasa Latin yaitu kata socious

yang berarti teman, dan logos yang berasal dari bahasa Yunani yang berarti

pengetahuan. Pengertian tersebut diperluas menjadi ilmu pengetahuan tentang

pergaulan hidup manusia atau masyarakat. Seiring dengan perkembangan sosiologi,

para ahli telah memberikan definisi dengan sudut pandang yang berbeda-beda,

seperti berikut ini. (SoerjonoSoekamto, 2001:20).

Menurut Roucek dan Warren sosiologi adalah ilmu yang mempelajari

hubungan manusia dalam kelompok.

Selo Soemardjan dan SoelaimanSoemardi menyatakan bahwa sosiologi

adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk perubahan

sosial. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial, lembaga-

lembaga sosial, kelompok-kelompok sosial, dan lapisan-lapisan sosial.

11

Page 12: Makalah kpk

August Comte berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu terutama

mempelajari manusia sebagai makhluk yang mempunyai naluri untuk senantiasa

hidup bersama dengan sesamanya.

Menurut Abu Ahmadi Objek penelitian sosiologi adalah tingkah laku

manusia dalam kelompok. Sudut pandangnya ialah memandang hakikat masyarakat,

kebudayaan dan individu secara ilmiah. Sedangkan susunan pengetahuan dalam

sosiologi terdiri atas konsep-konsep dan prinsip-prinsip mengenai kehidupan

kelompok sosial, kebudayaan dan perkembangan pribadi.

Sosiologi juga dapat didefinisikan sebagai studi ilmiah tentang masyarakat

dan tentang aspek kehidupan manusia yang diambil dari “kehidupan di dalam

masyarakat”(Ensiklopedi Ilmu-ilmu Sosial).

Sosiologi dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu sosiologi umum yang

menyelidiki gejala sosio-kultural secara umum, dan sosiologi khusus, yaitu

pengkhususan dari sosiologi umum yang menyelidiki aspek kehidupan sosio-kultural

secara mendalam, salah satunya adalah sosiologi pendidikan. Sosiologi juga

mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

a. Empiris : bersumber dan diciptakan dari kenyataan yang terjadi di

lapangan

b. Teoretis : merupakan peningkatan fase penciptaan, bisa disimpan

dalam waktu lama dan dapat diwariskan kepada generasi

muda

c. Komulatif : berkomulasi mengarah kepada teori yang lebih baik

d. Nonetis : menceritakan apa adanya, tidak menilai apakah hal itu

baik atau buruk.

Dari beberapa pendapat diatas dapat tarik persamaan dari pengertian

sosiologi, yakni sosiologi merupakan ilmu yang membahas atau mempelajari

interaksi dan pergaulan antara manusia dalam kelompok dan struktur sosial.Dasar

sosiologis berkenaan dengan perkembangan, kebutuhan dan karakteristik

masyarakat.Sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah tentang proses sosial dan

pola-pola interaksi sosial di dalam sistem pendidikan. Ruang lingkup yang dipelajari

oleh sosiologi pendidikan meliputi empat bidang:

a. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek masyarakat lain.

b. Hubungan kemanusiaan.

12

Page 13: Makalah kpk

c. Pengaruh sekolah pada perilaku anggotanya.

d. Sekolah dalam komunitas, yang mempelajari pola interaksi antara sekolah

dengan kelompok sosial lain di dalam komunitasnya.

Perkembangan masyarakat Indonesia dari masa ke masa telah

mempengaruhi sistem pendidikan nasional. Hal tersebut sangatlah wajar, mengingat

kebutuhan akan pendidikan semakin meningkat dan kompleks. Berbagai upaya

pemerintah telah dilakukan untuk menyesuaikan pendidikan dengan perkembangan

masyarakat terutama dalam hal menumbuhkembangkan KeBhineka tunggal Ika-an,

baik melalui kegiatan jalur sekolah (umpamanya dengan pelajaran PPKn, Sejarah

Perjuangan Bangsa, dan muatan lokal), maupun jalur pendidikan luar sekolah

(penataran P4, pemasyarakatan P4 nonpenataran)

a. Pengertian dan Cakupan Perubahan Sosial

Perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap

masyarakat.Wilbert Moore memandang perubahan sosial sebagai “perubahan

struktur sosial, pola perilaku, dan interaksi sosial”. Contoh perubahan

sosialadalah perubahan peranan seorang istri dalam keluarga modern, perubahan

kebudayaan contohnya: keluarga modern, perubahan kebudayaan contohnya:

adalah penemuan baru seperti radio, televisi, komputer yang dapat

memengaruhi lembaga-lembaga sosial.

b. Teori dan Bentuk Perubahan Sosial

1) Teori sebab akibat ( Causation problem )

Beberapa faktor dikemukakan oleh para ahli untuk menerangkan

sebab-sebab perubahan sosial yang terjadi, beberapa pendekatan sebagai

berikut :

a. Analisis Dialektis

b. Teori Tunggal Mengenai Perubahan Sosial

2) Teori proses atau arah perubahan sosial

13

Page 14: Makalah kpk

Kebanyakan teori-teori mengenai arah perubahan sosial

mempunyai kecenderungan yang bersifat kumulatif atau evolusioner.

Bentuk-bentuk perubahan sosial menurut SoerjonoSoekanto :

a. Perubahan yang terjadi secara lambat dan perubahan yang terjadi

secara cepat

b. Perubahan secara lambat disebut evolusi

c. Perubahan secara cepat disebut revolusi

Perubahan-perubahan yang pengaruhnya kecil, dan perubahan

yang pengaruhnya besar. Perubahan yang pengaruhnya kecil adalah

perubahan pada unsur struktur sosial yang tidak bisa membawa pengaruh

langsung atau pengaruh yang berarti bagi masyarakat. Perubahan yang

pengaruhnya besar seperti proses industrialisasi pada masyarakat agraris.

Perubahan yang dikehendaki dari perubahan yang tak diinginkan.

Perubahan yang dikehendaki adalah bila seseorang mendapat kepercayaan

sebagai pemimpin. Perubahan sosial yang tidak dikehendaki merupakan

perubahan yang terjadi tanpa jangkauan pengawasan masyarakat dan dapat

menyebabkan timbulnya akibat yang tidak diinginkan.

3) Perkembangan masyarakat

a) Perubahan dalam perkembangan masyarakat

Ciri–ciri adanya perkembangan dalam masyarakat adalah :

1. Terjadi perubahan

Perubahan yang terjadi akan mempengaruhi perkembangan

individu, pengetahuan, kebiasaan dan pola hidup.

2. Mobilitas tinggi

Dengan mobilitas yang tinggi, maka dapat mempercepat

pertemuan antarbangsa, membuka daerah terisolasi, dan

meningkatkan pemerataan pembangunan.

3. Komunikasi cepat dan akurat

Denganadanyakomunikasi yang cepatdanakuratakan

memudahkan perolehan informasi.

14

Page 15: Makalah kpk

Adanya proses perubahan dalam perkembangan masyarakat

mengakibatkan terjadinya proses pembauran dimana adakalanya terjadi

pertentangan atau konflik antar sektor sosial budaya.

b) Perubahan pola pekerjaan

1. Melahirkan spesialisasi yang menuntut profesionalisme

2. Mengejar target untuk meningkatkan produksi

3. Gotong royong diganti dengan kerjasama sesuai alur kerja

4. Pola padat karya berganti dengan padat teknologi

5. Sifat kompetitif yang tinggi

c) Perubahan peranan wanita

1. Wanita memiliki peluang yang sama dengan pria hampir pada

setiap sektor

2. Memberi kesempatan untuk menambah penghasilan keluarga

3. Muncul masalah dalam kehidupan sosial pribadi peran ganda

wanita

4. Masalah dalam kehidupan berkeluarga kemungkinan

5. Masalah dalam pekerjaan : optimalisasi karier, kedudukan pria di

bawah wanita, pelecehan/skandal

d) Perubahan kehidupan keluarga

1. Waktu bekerja yang panjang

2. Pengasuhan anak oleh pembantu

3. Waktu anak lebih banyak di luar rumah

4. Menimbulkan masalah harmonisasi dalam keluarga

5. Kesibukan luar batas mengorbankan fungsi-fungsi keluarga

6. Rumah hanya berfungsi sebagai tempat parkir

1. MASYARAKAT INDONESIA DAN PENDIDIKAN

a. Masyarakat dan Sekolah

Sekolah tidak dapat dipisahkan dari masyarakat, hal ini jelas karena :

1. Sekolah milik masyarakat

15

Page 16: Makalah kpk

2. Sekolah sebagai mercu penerang dan pusat kebudayaan

3. Sekolah bermanfaat bagi kemajuan budaya masyarakat, khususnya

pendidikan anak-anak

4. Masyarakat memberi dukungan kepada sejumlah sekolah

5. Harus ada badan kerjasama antara sekolah dengan masyarakat dalam

mensukseskan pendidikan

b. Masyarakat Indonesia dan Pendidikan

Sebagian besar masyarakat Indonesia sekarang sudah sadar akan

pentingnya pendidikan untuk meningkatkan hidup dan kehidupan, asumsi

mereka adalah makin tinggi ijazah yang dapat diraih makin cepat dapat

pekerjaan serta makin besar gaji yang diterima.

Tidak banyak yang menyadari (bahkan oleh pendidik sekalipun) bahwa

kebudayaan termasuk pendidikan di masyarakat, adalah sarana/wadah yang

penting dalam proses pembelajaran untuk mengembangkan anak secara wajar ,

akibatnya perlu dilakukannya sejumlah pembenahan, antara lain :

1. Kerjasama orang tua, masyarakat, dan pemerintah dalam memperbaiki

pendidikan perlu ditingkatkan

2. Pendidikan nonformal dan pendidikan informal, harus ditangani secara

serius, paling sedikit sama intensitasnya dengan penanganan pendidikan

jalur formal

3. Kebudayaan, terutama tayangan televisi, yang paling banyak pengaruhnya

terhadap perkembangan anak dan remaja, perlu ditangani dengan baik agar

tidak berdampak negatif

4. Kebudayaan yang bersifatnegatif harus dihilangkan dengan berbagai cara

Selanjutnya,untuk membuat anak menjadi mandiri dan berkompetensi,

dan juga merupakan cita-cita pendidikan yang telah digariskan, merupakan

persoalan metodologi belajar dan mengajar. Bila dalam belajar mereka sering

atau selalu dihadapkan pada masalah yang nyata terjadi di masyarakat dan diberi

kesempatan untuk memecahkannya, tentu tujuan itu lama-lama akan tercapai.

Untuk itu, dalam masa transisi ini kalau pendidikan akan direorganisasi, perlu:

16

Page 17: Makalah kpk

1. Memasukkan materi pelajaran yang diambil dari keadaan nyata di

masyarakat atau keluarga.

2. Metode belajar yang mengaktifkan siswa baik individual ataukelompok

3. Mengadakan survei di masyarakat tentang berbagai kebudayaan

4. Ikut memecahkan masalah masyarakat dan keluarga

5. Memberi kesempatan berinovasi atau kreatif menciptakan sesuatu yang

baru yang lebih baik tentang hidup dan kehidupan

17

Page 18: Makalah kpk

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Landasan sosial budaya merupakan landasan yang dapat memberikan pemahaman

kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi kebudayaan sebagai faktor yang

mempengaruhi terhadap perilaku individu.

Pendidikan dan kebudayaan mempunyai pengaruh timbal balik. Bila kebudayaan

berubah maka pendidikan juga bisa berubah dan bila pendidikan berubah maka akan

dapat mengubah kebudayaan. Peranan pendidikan dalam mengembangkan kebudayaan

adalah sangat besar. Pendidikan dapat mengembangkan kebudayaan melalui tiga hal yaitu

perkembangan zaman, percepatan perkembangan ilmu dan teknologi, serta perkembangan

kepandaian manusia.

Pendidikan multikultural bagi masyarakat Indonesia sangat penting dilakukan

bersamaan dengan derasnya arus globalisasi informasi dan mobilitas penduduk.

Multikulturalisme di kalangan masyarakat memiliki keberagaman agama, bahasa, dan

budaya yang dapat memperluas pengetahuan, pemahaman, dan kesadaran

keanekaragaman.

 

B. SARAN

       Selaku pembelajar yang memahami landasan sosial budaya agar dapat menunjukkan

perilaku mendidik terhadap pemelajar sehingga timbul interaksi dari keduanya untuk

mencapai cita-cita yang dilakukan secara bertahap berkesinambungan di dalam

lingkungan yang beranekaragam dan saling mengisi antara keluarga, sekolah, dan

masyarakat.

18

Page 19: Makalah kpk

DAFTAR PUSTAKA

Tirtarahardja, Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: Rineka

Cipta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 1997. PengembanganKurikulumTeoridanPraktik. Bandung:

PT. RemajaRosdakarya.

Pidarta, Made. 1997. LandasanKependidikan. Stimulus IlmuPendidikanBercorak

Indonesia.Jakarta: RinekaCipta.

Ruswandi,Hermawan. 2008. LandasanPendidikan. Bandung: CV. InsanMandiri.

SutiknoSobry. 2008. Landasanpendidikan. Bandung: Prospect.

Fauzan. 2009. LandasanSosialBudayaSosialBudaya. (Pendidikan,http://defauzan.

wordpress.com). (Online). Di akses21Maret2013.

Kusumawati, Indah. 2009. Landasan Sosial Budaya dan Pendidikan.(http://mardhiyanti.

blogspot.com/2009/12/landasan-sosial-budaya-pendidikan.html). (Online). Di

akses21Maret 2013.

19