MAKALAH KPK 7

28
 MAKALAH Fungsi dan Peran Pengembangan Kurikulum Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kurikulum Pendidikan Kejuruan Yang Dibimbing oleh Drs. Dwi Prihanto, S.ST.,M.T. Oleh : 1. Dewinta Nilan Sari (110533430559 ) 2. Junizar Fanny Riki Asri (110533430579) 3. M. Farouq Ardiansyah (110533430576) 4. Rahmi Wahyulianti (110533430572 ) UNIVERSITAS NEGERI MALANG FAKULTAS TEKNIK JURUSAN TEKNIK ELEKTRO S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA 2012

Transcript of MAKALAH KPK 7

Page 1: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 1/28

 

MAKALAH

Fungsi dan Peran Pengembangan Kurikulum 

Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kurikulum Pendidikan Kejuruan Yang

Dibimbing oleh Drs. Dwi Prihanto, S.ST.,M.T.

Oleh :

1.  Dewinta Nilan Sari (110533430559)

2.  Junizar Fanny Riki Asri (110533430579)

3.  M. Farouq Ardiansyah (110533430576)

4.  Rahmi Wahyulianti (110533430572)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

FAKULTAS TEKNIK

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

S1 PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA

2012

Page 2: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 2/28

 

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong hamba-Nya untuk 

menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolonganNya mungkin kami sebagai penyusun tidak 

dapat menyusun makalah ini dengan baik.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui fungsi dan perna pengembangan

kurikulum dalam dunia pendidikan yang kami sajikan dari berbagai sumber. Makalah ini

disusun dengan berbagai sumber. Ucapan terimakasih juga kami tujukan kepada :

1.  Allah SWT yang memberikan kesehatan serta kesempatan untuk membuat karya tulis ini.

2.  Orangtua yang sangat membantu pemberian motivasi serta nasehat yang bermanfaat

dalam proses penulisan yang cukup banyak menyita waktu.

3.  Teman-teman lain yang telah memberi motivasi bagi penulisan karya tulis ini.

Kami menyadari akan kelemahan, sehingga tidak menutup kemungkinan terdapat

kesalahan-kesalahan, oleh karena itu tegur dan sapa yang konstruktif dari semua pembaca

sangatlah kami hargai dan kami harapkan demi perbaikan kita bersama. Semoga karya tulis

ini bermanfaat dan dapat memberi wawasan yang luas kepada para pembaca.

Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan karya tulis kami ini,

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu apabila ada kekurangan maupun kesalahan

kami mengucapkan maaf yang sebesar-besarnya.

Malang,

Penulis

Page 3: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 3/28

 

iii

DAFTAR ISI

Halaman Judul ............................................................................................................................. i

Kata Pengantar .............................................................................................................................. ii

Daftar Isi ...................................................................................................................................... iii

Bab I. PENDAHULUAN

Latar Belakang ............................................................................................................................. .1

Tujuan ........................................................................................................................................... .1

Rumusan Masalah ......................................................................................................................... 1Manfaat Penulisan ......................................................................................................................... 1

Bab II. PEMBAHASAN

Fungsi Pengembangan Kurikulum...…………………………………………...……………… 2 

Peranan Pengembangan Kurikulum............................................................................................ 12

Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum......................................................................... 15Guru Dan Upaya Pembinaan Kurikulum………………………………………………………. 19

Aktivitas Guru Dalam Merencanakan Kurikulum……............................................................... 21

Bab III. PENUTUP

Kesimpulan……………………………………………………………………………………. 23 

Daftar Pustaka............................................................................................................................. 24

Page 4: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 4/28

 

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan

pelajaran, serta cara yang digunakan sebagai pedoman belajar mengajar. Seluruh lingkungan

pendidikan adalah kurikulum, atas dasar definisi tersebut maka dapat dikatakan fungsi

kurikulum dan mengarah kepada komponen-komponen tujuan. Sehingga apa yang ditulis

oleh penulis sesuai dengan tujuan.

Sesuai kemajuan dan perkembangan zaman yang dilalui pada masing-masing masa

pendidikan, maka kurikulum yang ada pada suatu pendidikan akan mengalami suatu

perubahan yang mengarah pada pengembangan kurikulum terutama dalam bidang

pendidikan. Sehingga dalam pelaksanaan pengembangan kurikulum ini dapat dijadikan

patokan yang mengarah pada kemajuan masa depan generasi muda.

Salah satu fungsi dari pengembangan kurikulum ini merupakan untuk terwujudnya

suatu tujuan. Pengembangan kurikulum yang sesuai dengan keadaan sekarang dan

memikirkan masa depan yang akan dapat menghasilkan peningkatan mutu kualitas maupun

kuantitas generasi muda di masa sekarang maupun di masa depan. Dapat dikatakan bahwa

pengembangan dari kurikulum ini mempunyai peran penting dalam kemajuan generasi muda

yang akan semakin berkembang di masa sekarang maupun di masa depan.

1.1 RUMUSAN MASALAH

1.  Bagaimana perkembangan kurikulum di Indonesia?

2.  Apa penyebab terjadinya pengemabangan kurikulum di Indonesia?

3.  Apa saja fungsi dari pengemabangan kurikulum pendidikan?

4.  Apakah peran yang di dapat dari pengembangan kurikulum pendidikan?

1.2 MANFAAT

Karya tulisn ini dibuat untuk memberi wawasan kepada para pembaca khususnya kepada

para pelaku yang terlibat dalam dunia pendidikan mengenai fungsi dan peran pengembangan

kurikulum.

Page 5: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 5/28

 

2

BAB II

PEMBAHASAN

Pada dasarnya pengembangan kurikulum adalah mengarahkan kurikulum sekarang ke

tujuan pendidikan yang diharapkan karana adanya berbagai pengaruh yang sifatnya positif 

yang datangnya dari luar atau dari dalam sendiri dengan harapan agar peserta didik dapat

menghadapi masa depannya dengan baik.

Definisi lain menjelaskan bahwa pengembangan kurikulum adalah proses perencanaan

kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik. Proses ini

berhubungan dengan seleksi dan pengorganisasian berbagai komponen situasi belajar

mengajar antara lain penetapan jadwal pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuanyang disarankan, mata pelajaran, kegiatan, sumber, dan alat pengukur pengembanagn

kurikulum yang mengacu pada kreasi sumber unit, rencana unit, dan garis pelajaran

kurikulum lainnya untuk memudahkan proses belajar mengajar.

A. Fungsi Pengembangan Kurikulum

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan

pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman untuk menggunakan aktivitas belajar

mengajar. Kurikulum dipandang sebagai program pendidikan yang direncanakan dan

dilaksanakan dalam mencapai tujuan pendidikan. Apabila masyarakat dinamis maka

kebutuhan anak didik akan dinamis pula, sehingga tidak terasing dalam masyarakat karena

memang masyarakat berubah berdasarkan kebutuhan masyarakat itu sendiri.

Dalam aktivitas belajar mengajar kedudukan kurikulum sangat krusial disebabkan

dengan kurikulum anak didik akan memperoleh manfaat. Namun demikian disamping

kurikulum bermanfaat bagi anak didik ia juga mempunyai fungsi-fungsi lain, yakni :

1.)  Fungsi Kurikulum Dalam Rangka Pencapaian Tujuan Pendidikan.

Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan-

tujuan pendidikan yang didiinginkan sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat dan

krusial untuk dicapai. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah meninjau

kembali tujuan yang selama ini digunakan oleh sekolah bersangkutan (soetopo &

Seomanto, 1993:17).

Page 6: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 6/28

 

3

Di Indonesia dapat diketahui ada empat tujuan pendidikan yang utama yang secara hierarkis

dapat dikemukakan :

a.  Tujuan Nasional

b.  Tujuan Institusional

c.  Tujuan Kurikuler

d.  Tujuan Instruksional

Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan, tujuan-tujuan tersebut harus

dicapai secara bertahap yang saling mendukung. Sedangkan keberadaan kurikulum disini

adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan.

2.) Fungsi Kurikulum Bagi Anak Didik 

Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar merupakan suatu persiapan bagi anak 

didik. Kalau kita kaitkan dengan pendidikan Islam, pendidikan mesti diorientasikan kepada

kepentingan peserta didik, dan perlu diberi pengetahuan untuk hidup pada zamannya kelak.

Nabi Muhammad Saw bersabda : didiklah anak-anakmu, karena mereka diciptakan untuk 

menghdapi zaman yang lain dari zamanmu.

Sebagai alat dalam memcapai tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu

menawarkan program-program pada anak didik yang akan hidup pada zamannya, dengan

latar belakang sosihistoris dan cultural yang berbeda dengan zaman di mana kedua orang

tuanya berada.

3.) Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik atau Guru

Guru merupakan pendidik propesional yang secara implisit telah merelakan dirinya

untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang ada dipundak para orang tua.

Orang tua yang menyerahan anaknya ke sekolah, berarti ia telah melimpahkan sebagian

tanggng jawab pendidikan anaknya kepada guru atau pendidik. Hal ini, adalah bentuk 

harapan orang tua, supaya anaknya menemukan guru yang baik , kompeten, dan berkualitas

(Ramayulis, 1996:39).

Page 7: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 7/28

 

4

Adapun Fungsi Kurikulum Bagi Guru Atau Pendidik Adalah:

>> Sebagai pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasi pengalaman belajar para

anak didik.

>> Sebagai pedoman dalam mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik dalam

rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.

>> Langeveld mengajukan lima komponen yang berinteraksi secara aktif dalam proses

pendidikan yakni:

Komposisi tujuan pendidikan, sebagai landasan idiil pendidikan dan yang dicapai

melalui proses pendidikan tersebut.

Komponen terdidik, sebagai masukan manusiawi yang diperlukan sebagai subjek 

aktif dan dikenai proses pendidikan tersebut.

Komponen alat pendidikan, sebagai unsur sarana atau objek yang dikenakan kepada

terdidik dalam proses pendidikan.

Komponen pendidik, merupakan unsur manusiawi yang membantu mengenalkan alat

pendidikan kepada anak didik dan mengarahkan proses pendidikan menuju sasaran yang

diharapkan sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan.

Komponen lingkungan pendidikan, sebagaimana unsur suasana yang membantu dan

membeikan udara segar dalam proses pendidikan (Supeno, 1995: 42-43).

4.) Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah

Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai tanggung

 jawab terhadap kurikulum. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah pertama, sebagai

pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yakni memperbaiki situasi belajar. Kedua,

sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise dalam menciptakan situasi untuk 

menunjang siuasi belajar anak ke arah yang lebih baik. Ketiga, sebagai pedoman dalam

Page 8: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 8/28

 

5

melaksanakan supervisi dalam memberikan bantuan kepasa guru atau pendidik agar dapat

memperbaiki situasi mengajar. Keempat, sebagai seorang administrator, menjadikan

kurikulum sebagai pedoman untuk mengembangkan kurikulum pada masa mendatang.

Kelima, sebagai pedoman untuk mengadakan evaluasi atas kemajuan belajar mengajar

(Soeopo dan Soemanto, 1993: 19).

5.) Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua

Bagi orang tua, kurikulum difungsikan sebagai bentuk adanya partisipasi orang tua

dalam membantu usaha sekolah dalam memajukan putra-putrinya. Bantuan yang dimaksud

dapat berupa konsultasi langsung ke sekolah atau guru mengenai masalah-masalah

menyangkut anak-anaknya. Adapun bantuan berupa materi dari orang tua anak dapat melalui

lembaga BP-3. Dengan membaca dan memahami kurikulum sekolah, para orang tua dapat

mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan anak-anak mereka. Sehingga partisipasi

orang tua inipun tidak kalah pentingnya dalam menyukseskan proses belajar-mengajar di

sekolah.

Meskipun orang tua telah menyerahkan anak-anak mereka kepada sekolah supaya

diajarkan ilmu pengetahuan dan dididik menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya, orang

tua, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Namun demikian, tidak berarti tanggung

 jawab kesuksesan anaknya secara total diserahkan kepada sekolah atau pendidik.

Sebenarnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari dari sistem kerjasama berdasarkan

fungsi masing-masing, meliputi: orang tua, sekolah, dan guru. Oleh karena itu, pemahaman

orang tua mengenai kurikulum merupakan hal yang mutlak.

6.) Fungsi Sekolah Tingkat Atas

Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua yaitu:

a.)  Pemeliharaan Keseimbangan Proses Pendidikan.

Pemahaman kurikulum yang digunakan oleh suatu sekolah tertentu, sekolah pada tingkatan

diatasnya dapat melakukan penyesuaian di dalam kurikulumnya, yakni;

  Jika sebagian dari kurikulum sekolah bersangkutan telah diajar pada sekolah yang

berada di bawahnya, maka sekolah dapat meninjau kembali atas perlu tidaknya bagian

tersebut diajarkan

Page 9: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 9/28

 

6

  Jika keterampilan – keterampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari

kurikulum suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada di bawahnya.

sekolah dapat mempertimbangkan dalam memasukkan program tentang

keterampilan – keterampilan itu ke dalam kurikulum nya.

b.)  Penyiapan Tenaga Kerja

Jika suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi sekolah yang berada di

bawahnya, maka perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah yang

berada di bawahnya.

Fungsi bagi masyarakat dan pemakai lulusan sekolah:

Kurikulum suatu sekolah juga berfungsi bagi masyarakat dan pihak pemakai lulusan sekolah

bersangkutan. Dengan mengetahui kurikulum suatu sekolah, masyarakat, sebagai pemakai

lulusan, dapat melaksanakan sekurang-kurangnya dua macam:

  Ikut memberikan kontribusi dalam memperlancar pelaksanaan program

pendidikan yang membutuhkan kerja sama dengan pihak orang tua dan

masyarakat.

  Ikut memberikan kritik dan saran konstruktif demi penyempurnaan program

pendidikan di sekolah, agar lebih serasi dengan kebutuhan masyarakat dan

lapangan kerja.

Fungsi penyesuaian:

Anak didik hidup dalam suatu lingkungan, sehingga anak didik dituntut untuk mampu

menyesuaikan diri terhadap lingkungan tersebut. Lingkungan senantiasa berubah, tidak statis,

bersifat dinamis, karena itu anak didik diharapkan mampu menyesuaikan diri dengan kondisi

seperti itu.

Muhammad Fadlil Al-Jamali mengungkapkan bahwa pendidikan yang dapat disarikan dari

Al-Qur’an berorientasi: 

1.  Mengenalkan individu akan perannya di antara sesama makhluk dengan tanggung

 jawabnya I dalam hidup ini

Page 10: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 10/28

 

7

2.  Mengenalkan individu akan individu sosial dan tanggung jawabnya dalam tata hidup

bermasyarakat.

3.  Mengenalkan individu akan alam ini dan mendorong mereka mengetahui hikmah

diciptakannya alam, serta memberikan kemungkinan kepada mereka untuk mengambil

manfaat dari alam.

4.  Menegakkan individu akan pencipta alam ini dan memerintahkan agar beribadah

kepada Allah.

Fungsi Pengintegrasian: 

Dalam hal ini, orientasi dan fungsi kurikulum adalah mendidik anak agar mempunyai

pribadi yang integral. Mengingat anak didik merupakan bagian integral dari masyarakat,

pribadi yang terintegrasi itu akan memberikan sumbangan dalam rangka pembentukan atau

pengintegrasian masyarakat.

Fungsi Perbedaan: 

Pada prinsipnya, potensi yang dimiliki anak didik itu memang berbeda-beda, dan

peran pendidikanlah untuk mengembangkan potensi-potensi yang ada itu secara wajar,

sehingga anak didik dapat hidup dalam masyarakat yang senantiasa beraneka-ragam namun

satu tujuan pembangunan tersebut. Berkaitan dengan deverensiasi pada anak didik tersebut,

Nabi Saw bersabda: Kami para Nabi diperintahkan untuk menempatkan manusia sesuai

dengan potensi akalnya (H.R. Abu Bakar bin Asy-Syakir). Barangkali dapat diinterpretasikan

bahwa pendidikan dan kurikulum harus diorientasikan kepada pengembangan potensi yang

berbeda-beda dari anak didik, sehingga perlakuan terhadap mereka sepatutnya

mempertimbangkan perbedaan kemampuan dan potensi masing-masing.

Fungsi Persiapan:

Kurikulum berfungsi mempersiapkan anak didik agar mampu melanjutkan studi lebih

lanjut untuk suatu jangkauan yang lebih jauh. Apakah anak didik melanjutkan ke sekolah

yang lebih tinggi atau persiapan untuk belajar di dalam masyarakat. Seandainya dia tidak 

mungkin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi (Hamalik, 1990:11). Bersiap

Page 11: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 11/28

 

8

untuk belajar lebih lanjut tersebut sangat diperlukan, mengingat sekolah tidak mungkin

memberikan semua apa yang diperlukan anak didik, termasuk dalam pemenuhan minat

mereka.

Fungsi Pemilihan:

Dalam pembahasan sebelumnya, telah dijelaskan bahwa fungsi kurikulum adalah

deverensiasi yakni memberikan layanan kepada anak didik sesuai dengan perbedaan-

perbedaan pada dirinya.

Fungsi Diagnostik:

Fungsi diagnostik adalah agar siswa dapat melakukan evaluasi kepada dirinya dan

menyadari semua kelemahan dan kekuatan diri sehingga dapat memperbaiki dan

mengembangkannya sesuai dengan kemampuannya yang ada, yang pada akhirnya dapat

berkembang secara maksimal dalam masyarakat. Hal ini relevan dengan fungsi pendidikan

Islam, yakni menanamkan nilai-nilai insani dan nilai-nilai Ilahi pada peserta didik. Menurut

Noeng Muhadjir, nilai budaya termasuk insani, sedangkan nilai agama termasuk nilai Ilahi.

Relasi antara kedua nilai tersebut menjadi linier-koheren, yang ada hubungan hierarkis dan

etis yang menjadi rujukan dan pemandu semua nilai.

  Fungsi Kurikulum Dalam Rangka Pencapaian Tujuan Pendidikan 

Kurikulum pada suatu sekolah merupakan suatu alat atau usaha mencapai tujuan-

tujuan pendidikan yang didiinginkan sekolah tertentu yang dianggap cukup tepat dan

krusial untuk dicapai. Salah satu langkah yang harus dilakukan adalah meninjau

kembali tujuan yang selama ini digunakan oleh sekolah bersangkutan (soetopo &

Seomanto, 1993:17). Dalam pencapaian tujuan pendidikan yang dicita-citakan,

tujuan-tujuan tersebut harus dicapai secara bertahap yang saling mendukung.

Sedangkan keberadaan kurikulum disini adalah sebagai alat untuk mencapai tujuan

pendidikan.

Page 12: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 12/28

 

9

  Fungsi Kurikulum Bagi Anak Dididik  

Keberadaan kurikulum sebagai organisasi belajar merupakan suatu persiapan bagi

anak didik. Kalau kita kaitkan dengan pendidikan Islam, pendidikan mesti

diorientasikan kepada kepentingan peserta didik, dan perlu diberi pengetahuan untuk 

hidup pada zamannya kelak. Nabi Muhammad Saw bersabda : didiklah anak-anakmu,

karena mereka diciptakan untuk menghdapi zaman yang lain dari zamanmu.

Sebagai alat dalam memcapai tujuan pendidikan, kurikulum diharapkan mampu

menawarkan program-program pada anak didik yang akan hidup pada zamannya,

dengan latar belakang sosihistoris dan cultural yang berbeda dengan zaman di mana

kedua orang tuanya berada.

  Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik Atau Guru 

Guru merupakan pendidik profesional yang secara implisit telah merelakan dirinya

untuk memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang ada dipundak para orang

tua. Orang tua yang menyerahan anaknya ke sekolah, berarti ia telah melimpahkan

sebagian tanggng jawab pendidikan anaknya kepada guru atau pendidik. Hal ini,

adalah bentuk harapan orang tua, supaya anaknya menemukan guru yang baik ,

kompeten, dan berkualitas (Ramayulis, 1996:39).

Adapun fungsi kurikulum bagi pendidik adalah :

  Pedoman kerja dalam menyusun dan mengorganisasi pengalaman belajar para

anak didik.

  Pedoman untuk mengadakan evaluasi terhadap perkembangan anak didik 

dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman yang diberikan.

  Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah 

Kepala sekolah merupakan administrator dan supervisor yang mempunyai tanggung

 jawab terhadap kurikulum. Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah adalah  pertama, 

sebagai pedoman dalam mengadakan fungsi supervisi, yakni memperbaiki situasi

belajar. Kedua, sebagai pedoman dalam melaksanakan supervise dalam menciptakan

situasi untuk menunjang siuasi belajar anak ke arah yang lebih baik. Ketiga, sebagai

pedoman dalam melaksanakan supervisi dalam memberikan bantuan kepasa guru atau

pendidik agar dapat memperbaiki situasi mengajar. Keempat , sebagai seorang

Page 13: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 13/28

 

10

administrator, menjadikan kurikulum sebagai pedoman untuk mengembangkan

kurikulum pada masa mendatang. Kelima, sebagai pedoman untuk mengadakan

evaluasi atas kemajuan belajar mengajar (Soeopo dan Soemanto, 1993: 19).

  Fungsi Kurikulum Bagi Orang Tua 

Bagi orang tua, kurikulum difungsikan sebagai bentuk adanya partisipasi orang tua

dalam membantu usaha sekolah dalam memajukan putra  –  putrinya. Bantuan yang

dimaksud dapat berupa konsultasi langsung ke sekolah atau guru mengenai masalah-

masalah menyangkut anak  – anaknya. Adapun bantuan berupa materi dari orang tua

anak dapat melalui lembaga BP-3. Dengan membaca dan memahami kurikulum

sekolah, para orang tua dapat mengetahui pengalaman belajar yang diperlukan anak-

anak mereka. Sehingga partisipasi orang tua inipun tidak kalah pentingnya dalam

menyukseskan proses belajar-mengajar di sekolah.

Meskipun orang tua telah menyerahkan anak-anak mereka kepada sekolah supaya

diajarkan ilmu pengetahuan dan dididik menjadi orang yang bermanfaat bagi dirinya,

orang tua, keluarga, masyarakat, bangsa, dan agama. Namun demikian, tidak berarti

tanggung jawab kesuksesan anaknya secara total diserahkan kepada sekolah atau

pendidik. Sebenarnya, keberhasilan tersebut merupakan hasil dari dari sistem

kerjasama berdasarkan fungsi masing-masing, meliputi: orang tua, sekolah, dan guru.

Oleh karena itu, pemahaman orang tua mengenai kurikulum merupakan hal yang

mutlak.

  Fungsi bagi Sekolah Tingkat di Atasnya 

Fungsi kurikulum dalam hal ini dapat dibagi menjadi dua :

1. Pemeliharaan keseimbangan proses pendidikan.

  Jika sebagian kurikulum sekolah bersangkutan telah diajarkan pada sekolah

yang berada dibawahnya, sekolah dapat meninjau kembali perlu tidaknya

bagian tersebut diajarkan.

  Jika ketrampilan-ketrampilan tertentu yang diperlukan dalam mempelajari

kurikulum suatu sekolah belum diajarkan pada sekolah yang berada

dibawahnya, sekoalh dapat mempertimbangkan masuknya program tentang

ketrampilan-ketrampilan ini kedalam kurikulumnya

Page 14: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 14/28

 

11

2. Penyiapan tenaga guru.

Suatu sekolah berfungsi menyiapkan tenaga pendidik bagi sekolah yang

berada dibawahnya, perlu sekali sekolah tersebut memahami kurikulum sekolah,

pengetahuan tentang kurikulum sekolah berkaitan dengan pengetahuan tentang

isi,organisasi, atau susunan serta cara pengajaranya.

  Fungsi Model Pengembangan Kurikulum Bagi Guru Menurut pendapat Oemar Hamalik Pengembangan kurikulum adalah perencanaan

kesempatan-kesempatan belajar yang dimaksudkan untuk membawa siswa ke arah

peubahan-perubahan yang diinginkan dan menilai hingga mana perubahan-perubahan

itu telah terjadi pada diri siswa. Sedangkan kesempatan belajar yang dimaksud adalah

hubungan yang telah direncanakan dan terkontrol antara para siswa, guru, bahan

peralatan, dan lingkungan dimana belajar yang diinginkan diharapkan terjadi. Ini

terjadi bahwa semua kesempatan belajar direncanakan oleh guru, bagi para siswa

sesungguhnya adalah ”kurikulum itu sendiri”. Oleh karena itu dalam memahami

pengembangan kurikulum dengan lebih baik lagi guru dapat terlebih dahulu

mempelajari model-model pengembangan kurikulum agar lebih mudah mempelajari

bagaimana cara mengembangkan kurikulum tersebut. Menurut Nadler model yangbaik adalah model yang dapat menolong sipengguna untuk mengerti dan memahami

suatu proses secara mendasar dan menyuluruh. Hal ini berarti model pengembangan

kurikulum yang baik adalah model yang dapat membantu para pengembang

kurikulum dalam mengembangkan kurikulum dilapangan. Berkenaan dengan model-

model pengembangan kurikulum, maka fungsi model pengembangan kurikulum bagi

guru adalah: 1. Sebagai pedoman bagi guru untuk memilih model pengembangan yang sesuai

dengan pelaksanaan pengembangan kurikulum di lapangan.

2. Sebagai bahan pengetahuan untuk melihat lahirnya bagaimana sebuah kurikulum

tercipta dari mulai perencanaan sampai pelaksanaan di lapangan, yang mungkin

selama ini guru hanya mengetahui bahwa kurikulum itu sebagai sesuatu yang siap

saji., padahal melalui proses yang panjang sesuai dengan model mana yang dipilih

oleh pengembang kurikulum atau pengambil kebijaksanaan.

Page 15: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 15/28

 

12

3. Sebagai bahan untuk menyusun kurikulum yang sesuai dengan visi, misi,

karakteristik, dan sesuai dengan pengalaman belajar yang diharapkan atau dibutuhkan

oleh siswa.

4. Sebagai bahan untuk mengadakan penelitian yang merupakan bagian tugas

profesional guru yang memiliki tanggung jawab dalam meningkatkan kinerjanya

sebagai guru.

5. Sebagai bahan untuk melihat perbandingan dan keberhasilan tentang model

pengembangaan kurikulum yang digunakan suatu sekolah, yang nantinya diharapkan

untuk memperbaiki kurikulum yang dilaksanakan.

B. Peranan Pengembangan Kurikulum 

Peranan pengembangan kurikulum sebagai pengembngan proses kognitif 

bertujuan mengembangkan kemampuan mental antara lain dapat ditransfer atau

diterapkan pada bidang-bidang lain. Ilmu jiwa melakukannya dengan melatih daya

mental.

Peranan kurikulum juga sebagai teknologi berusaha memberikan dasar ilmiahkepada proses mengajar yang selama ini terlampau banyak merupakan seni.teknologi

Pendidikan memiliki dua Aspek yakni, Hard-were dan softwere, semua hal ini untuk 

mengontrol seluruh proses kurikulum agar tujuan spesifik dalam kelakuan yang

diamati dan dikontrol. Kurikulum sebagai aktualisasi diri atau sering disebut dengan

humanistik, kurikulum ini lebih mengutamakan individu sebagai unsur setral

Kurikulum sebagai rekonstruksi sosial yang bertujuan untuk mengubah kelakuan

individu, pengetahuan, sikap, dan nilai-nilai serta ketrampilannya. Pendidikan selalu

menuju masa depan sekalipun menggunakan masa lampau dan masa kini. Kurikulum

sebagai rasionalisme akademik apapun tujuan-tujauan yang ingin dicapai dalam

pendidikan, tiap orang tua memandang sekolah terutama sebagai tempat anak 

memperoleh berbagai ilmu pengetahuan tanpa fungsi itu eksistensi sekolah

kehilangan dasarnya yang paling utama. Kurikulum rasionalisme akademik dipandang

kurang memperhatikan masalah-masalah sosial yang tidak dapat dipecahkan

berdasarkan satu disiplin. Dalam praktek pengajaran biasanya diusahakan

Page 16: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 16/28

 

13

memanfaatkan kebaikan berbagai konsep kurikulum tanpa memilih salah satu konsep

secara ketat dan kaku.

Sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan, kurikulum memiliki tiga

peran, yaitu peran konservatif, peran kreatif serta peran kritis dan evaluatif.

1. Peranan Konservatif 

Kebudayaan sudah ada sebelum lahirnya suatu generasi dan tidak akan pernah mati

walau generasi yang bersangkutan sudah habis (Kebudayaan telah ada lebih dahulu

daripada lahirnya sesuatu generasi tertentu dan tidak akan mati dan habisnya generasi

yang bersangkutan). Kebudayaan yang diperlukan oleh manusia dan diwujudkan dalam

tingkah laku, bahkan kebudayaan terwujud dan didirikan dari perilaku manusia.Kebudayaan mencakup aturan yang berisi kewajiban dan tindakan-tindakan yang

diterima dan ditolak atau tindakan yang dilarang dan yang diizinkan. Semua

kebudayaan yang sudah membudaya dan sudah ditransmisikan kepada anak didik 

selaku generasi penerus.

Oleh karena itu, semua ini mejadi tanggung jawab kurikulum dalam

menafsirkan dan mewariskan nilai-nilai budaya yang mengandung makna membina

perilaku anak didik. Sekolah sebagai lambing sosial sangat berperan dalammempengaruhi perilaku anak sesuai dengan nilai-nilai sosial yang ada dalam

masyarakat. Jadi kurikulum bertugas menyimpan dan mewariskan nilai-nilai budaya

(Wiryo Kusumo dan Mulyadi, 1988:7).

2. Peranan Kritis dan Evaluatif 

Kebudayaan senantiasa berubah dan bertambah sejalan dengan perkembangan

zaman yang terus berputar. Sekolah tidak hanya mewariskan kebudayaan yang ada,

melainkan juga menilai dan memilih unsur-unsur kebudayaan yang akan diwariskan.

Maksudnya, kurikulum itu selain mentransmisikan nilai-nilai kepada generasi muda,

 juga sebagai alat mengevaluasi kebudayaan yang ada. Apakah nilai-nilai sosial yang

ada atau dibawa itu sesuai atau tidak dengan perkembangan yang akan datang serta

apakah perlu diadakan perubahan atau tetap seperti aslinya.

Page 17: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 17/28

 

14

3. Peran Kreatif 

Kurikulum melakukan kegiatan-kegiatan kreatif dan konstruktif, dalam arti

menciptakan dan menyusun sesuatu yang baru sesuai dengan kebutuhan sekarang dan

masa mendatang dalam masyarakat. Guna membantu setiap individu dalam setap

potensinya, kurikulum menciptakan pelajaran, pengalaman, cara berpikir, kemampuan

dan ketrampilan baru, sehingga memberkan manfaat bagi masyarakat.

Masyarakat Jepang mungkin bias menjadi sumber inspirasi bagi bangsa kita

yang sedang bekerja keras untuk membangun meningkatkan sumberdaya manusia. Ilmu

yang diserap bangsa Jepang sebenarnya second hand yang diambil dari Negara maju,

atau hasil serapan dari Barat, tetapi bangsa ini tidak menerapkan konsep-konsep yang

dipelajarinya begitu saja, melainkan mengembangkan konsep baru berdasarkan acuan

yang mereka peroleh dari barat yang kemudian dipadukan dengan budaya dan

karakteristik bangsanya (Hadipranata, 1994:92)

Jadi Pada Intinya,

  Peranan Konservatif 

Menekankan bahwa kurikulum itu dapat dijadikan sebagai sarana untuk 

mentrasmisikan nilai-nilai warisan budaya masa lalu yang dianggap masih relevan

dengan masa kini kepada generasi muda.

  Peranan Kreatif 

Menekankan bahwa kurikulum harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru

sesuai dengan perkembangan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada

masa sekarang dan masa mendatang.

  Peranan Kritis dan Evaluatif 

Peranan ini dilatarbelakangi oleh adanya budaya yang hidup dalam masyarakat

senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-nilai dan budaya masa lalu

kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang terjadi pada masa sekarang.

Menekankan kurikulum harus turut aktif berfatisipasi dalam kontrol atau filter sosial.

Page 18: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 18/28

 

15

C. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum

Kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya yakni kurikulum sebagai dokumen

dan kurikulum sebagai implementasinya. Sebagai sebuah dokumen kurikulum berfungsi

sebagai pedoman bagi guru dan kurikulum sebagai implementasi adalah realisasi dari

pedoman tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Guru merupakan salah satu faktor penting

dalam implementasi kurikulum. Bagaimanapun idealnya suatu kurikulum tanpa ditunjang

oleh kemampuan guru untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum itu tidak akan

bermakna sebagai suatu alat pendidikan, dan sebaliknya pembelajaran tanpa kurikulum

sebagai pedoman tidak akan efektif. Dengan demikian peran guru dalam hal ini adalah

sebagai posisi kunci dan dalam pengembangnnya guru lebih berperan banyak dalam tataran

kelas.

Murray Printr mencatat peran guru dalam level ini adalah sebagai berikut:

Pertama, sebagai implementers, guru berperan untuk mengaplikasikan kurikulum yang sudah

ada. Dalam melaksanakan perannya guru hanya menerima berbagai kebijakan perumus

kurikulum.dalam pengembangan kurikulum guru dianggap sebagai tenaga teknis yang hanya

bertanggung jawab dalam mengimplementasikan berbagai ketentuan yang ada. Akibatnya

kurikulum bersifat seragam antar daerah yang satu dengan daerah yang lain. Oleh karena itu

guru hanya sekadar pelaksana kurikulum, maka tingkat kreatifitas dan inovasi guru dalam

merekayasa pembelajaran sangat lemah. Guru tidak terpacu untuk melakukan berbagai

pembaruan. Mengajar dianggapnya bukan sebagai pekerjaan profesional, tetapi sebagai tugas

rutin atau tugas keseharian.

Kedua, peran guru sebagai adapters, lebih dari hanya sebagai pelaksana kurikulum, akan

tetapi juga sebagai penyelaras kurikulum dengan karakteristik dan kebutuhan siswa dan

kebutuhan daerah. Guru diberi kewenangan untuk menyesuaikan kurikulum yang sudah ada

dengan karakteristik sekolah dan kebutuhan lokal. Hal ini sangat tepat dengan kebijakan

KTSP dimana para perancang kurikulum hanya menentukan standat isi sebagai standar

minimal yang harus dicapai, bagaimana implementasinya, kapan waktu pelaksanaannya, dan

hal-hal teknis lainnya seluruhnya ditentukan oleh guru. Dengan demikian, peran guru sebagai

adapters lebih luas dibandingkan dengan peran guru sebagai implementers.

Page 19: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 19/28

 

16

Ketiga, peran sebagai pengembang kurikulum, guru memiliki kewenganan dalam mendesain

sebuah kurikulum. Guru bukan saja dapat menentukan tujuan dan isi pelajaran yang

disampaikan, akan tetapi juga dapat menentukan strategi apa yang harus dikembangkan serta

bagaimana mengukur keberhasilannya. Sebagai pengembang kurikulum sepenuhnya guru

dapat menyusun kurikulum sesuai dengan karakteristik, visi dan misi sekolah, serta sesuai

dengan pengalaman belajar yang dibutuhkan siswa.

Keempat , adalah peran guru sebagai peneliti kurikulum (curriculum researcher ). Peran ini

dilaksanakan sebagai bagian dari tugas profesional guru yang memiliki tanggung jawab

dalam meningkatkan kinerjanya sebagai guru. Dalam melaksanakan perannya sebagai

peneliti, guru memiliki tanggung jawab untuk menguji berbagai komponen kurikulum,

misalnya menguji bahan-bahan kurikulum, menguji efektifitas program, menguji strategi dan

model pembelajaran dan lain sebagainya termasuk mengumpulkan data tentang keberhasilan

siswa mencapai target kurikulum. Metode yang digunakan oleh guru dalam meneliti

kurikulum adalah PTK dan Lesson Study.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah metode penelitian yang berangkat dari masalah yang

dihadapi guru dalam implementasi kurikulum. Melalui PTK, guru berinisiatif melakukan

penelitian sekaligus melaksanakan tindakan untuk memecahkan masalah yang dihadapi.Dengan demikian, dengan PTK bukan saja dapat menambah wawasan guru dalam

melaksanakan tugas profesionalnya, akan tetapi secara terus menerus guru dapat

meningkatkan kualitas kinerjanya.

Sedangkan lesson study adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang guru/ sekelompok guru

yang bekerja sama dengan orang lain (dosen, guru mata pelajaran yang sama/guru satu

tingkat kelas yang sama, atau guru lainya), merancang kegiatan untuk meningkatkan mutu

belajar siswa dari pembelajaran yang dilakukan oleh salah seorang guru dari perencanaan

pembelajaran yang dirancang bersama/sendiri, kemudian di observasi oleh teman guru yang

lain dan setelah itu mereka melakukan refleksi bersama atas hasil pengamatan yang baru saja

dilakukan. (Ridwan Johawarman, dalam Sumardi, 2009).

Page 20: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 20/28

 

17

Dilihat dari segi pengelolaannya, pengembangan kurikulum dapat dibedakan antara yang

bersifat sentralisasi, desentralisasi, sentral desentral :

1. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentralisasi 

Dalam kurikulum yang bersifat sentralisasi, guru tidak mempunyai peranan dan evaluasi

kurikulum yang bersifat makro, mereka lebih berperan dalam kurikulum mikro. Kurikulum

makro disusun oleh tim khusus yang terdiri atas para ahli. Penyusunan kurikulum mikro

dijabarkan dari kurikulum makro. Guru menyusun kurikulum dalam bidangnya untuk jangka

waktu satu tahun, satu semester, beberapa minggu, atau beberapa hari saja.

Kurikulum untuk satu tahun disebut prota, dan kurikulum untuk satu semester disebut

dengan promes. Sedangkan kurikulum untuk beberapa minggu, beberapa hari disebut

Rencana Pembelajaran. Program tahunan, program semester ataupun rencana pembelajaran

memiliki komponen-komponen yang sama yaitu tujuan, bahan pelajaran, metode dan media

pembelajaran dan evaluasi hanya keluasan dan kedalamannya berbeda-beda. Tugas guru

adalah menyusun dan merumuskan tujuan yang tepat memilih dan menyusun bahan pelajaran

yang sesuai dengan kebutuhan, minat dan tahap perkembangan anak, memilih metode dan

media mengajar yang bervariasi serta menyusun metode dan alat yang tepat. Suatu kurikulum

yang tersusun secara sistematis dan rinci akan sangat memudahkan guru dalam

implementasinya. Walaupun kurikulum sudah tersusun dengan terstruktur, tapi guru masih

mempunyai tugas untuk mengadakan penyempurnaan dan penyesuaian-penyesuaian.

Implementasi kurikulum hampir seluruhnya bergantung pada kreatifitas, kecakapan,

kesungguhan dan ketekunan guru. Guru juga berkewajiban untuk menjelaskan kepada para

siswanya tentang apa yang akan dicapai dengan pengajarannya, membangkitkan motivasi

belajar, menciptakan situasi kompetitif dan kooperatif serta memberikan pengarahan dan

bimbingan.

2. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Desentralisasi 

kurikulum desentralisasi disusun oleh sekolah ataupun kelompok sekolah tertentu dalam

suatu wilayah atau daerah. Kurikulum ini diperuntukan bagi suatu sekolah ataupun

lingkungan wilayah tertentu. Pengembangan kurikulum semacam ini didasarkan oleh atas

karakteristik, kebutuhan, perkembangan daerah serta kemampuan sekolah-sekolah tersebut.

Page 21: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 21/28

 

18

Dengan demikian, isi daripada kurikulum sangat beragam, tiap sekolah atau wilayah

mempunyai kurikulum sendiri tetapi kurikulum ini cukup realistis.

Bentuk kurikulum ini mempunyai kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya antara lain :

 pertama, kurikulum sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat setempat.

Kedua, kurikulum sesuai dengan tingkat dan kemampuan sekolah baik kemampuan

profesional, finansial dan manajerial. Ketiga, disusun oleh guru-guru sendiri dengan

demikian sangat memudahkan dalam pelaksanaannya. Keempat, ada motivasi kepada sekolah

(kepala sekolah, guru), untuk mengembangkan diri, mencari dan menciptakan kurikulum

yang sebaik-baiknya, dengan demikian akan terjadi semacam kompetisi dalam

pengembangan kurikulum.

Beberapa kelemahan kurikulum ini adalah: 1) tidak adanya keseragaman untuk situasi yang

membutuhkan keseragaman demi persatuan dan kesatuan nasional, bentuk ini kurang tepat.

2) tidak adanya standart penilaian yang sama sehingga sukar untuk diperbandingkannya

keadaan dan kemajuan suatu sekolah/ wilayah dengan sekolah/ wilayah lainnya. 3) adanya

kesulitan bila terjadi perpindahan siswa kesekolah/ wilayah lain. 4) sukar untuk mengadakan

pegelolaan dan penilaian secara nasional.5) belum semua sekolah/ daerah mempunyai

kesiapan untuk menyusun dan mengembangkan kurikulum sendiri.

3. Peranan Guru dalam Pengembangan Kurikulum yang Bersifat Sentral  – Desentral 

Untuk mengatasi kelemahan kedua bentuk kurikulum tersebut, bentuk campuran antara

keduanya dapat digunakan yaitu bentuk sentral-desentral. Dalam kurikulum yang dikelola

secara sentralisasi-desentralisasi mempunyai batas-batas tertentu juga, peranan guru dalam

dalam pengembangan kurikulum lebih besar dibandingkan dengan yang dikelola secara

sentralisasi. Guru-guru turut berpartisipasi, bukan hanya dalam penjabaraban kurikulum

induk ke dalam program tahunan/ semester/ atau rencana pembelajaran, tetapi juga di dalam

menyusun kurikulum yang menyeluruh untuk sekolahnya. Guru-guru turut memberi andil

dalm merumuskan dalam setiap komponen dan unsur dari kurikulum. Dalam kegiatan yang

seperti itu, mereka mempunyai perasaan turut memilki kurikulum dan terdorong untuk 

mengembangkan pengetahuan dan kemampuan dirinya dalam pengembangan kurikulum.

Page 22: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 22/28

 

19

Karena guru-guru sejak awal penyusunan kurikulum telah diikutsertakan, mereka memahami

dan benar-benar menguasai kurikulumnya, dengan demikian pelaksanaan kurikulum di dalam

kelas akan lebih tepat dan lancar. Guru bukan hanya berperan sebagi pengguna, tetapi

perencana, pemikir, penyusun, pengembang dan juga pelaksana dan evaluator kurikulum.

Adapun beberapa kelemahannya adalah :

  Tidak adanya keseragaman, untuk situasi yang membutuhkan kesesragaman demi

persatuan dan kesatuan nasional

  Tidak adanya standar penilaian yang sama sehingga sukarn untuk diperbandingkan

keadaan dan kemajuan suatu sekolah/wilayah dengan sekolah/wilayah lainnya

  Adanya kesulitan bila terjadi perpindahan siswa ke sekolah / wilayah lain

  Sukar untuk mengadakan pengeloaan dan penilaian secara nasional.

  Belum semua sekolah atau daerah mempunyai kesiapan untuk menyusun dan

mengembangkan kurikulum sendiri.

D.  Guru Dan Upaya Pembinaan Kurikulum 

Upaya pembinaan kurikulum yang dilakukan guru bertujuan meningkatkaan kualitas proses

pengajaran dan hasil belajar yang dicapai siswa. Oleh sebab itu aspek pembinaan mencakupproses belajar mengajar termasuk penilaian hasil belajar, bimbingan dan

penyuluhan,administrasi guru, dan pembinaan kompetensi professional guru itu

sendiri. Proses belajar mengajar adalah operasionalisasi dari kurikulum, khususnya garis-

garis besar program pengajaran (GBPP) bidang studi tertentu. Upaya yang bisa dilakukan

agar pelaksanaan proses belajar mengajar sesuai dengan rambu-rambu yang ada dalam GBPP

adalah sbb :

1. Menelaah GBPP

Dalam GBPP dikemukakan tujuan kurikuler, tujuan instruksional, pokok bahasan/sub pokok 

bahasan, bahan pengajaran dan penyebaran pokok bahasan berdasarkan

kelas/caturwulan/semester.

Page 23: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 23/28

 

20

Telaah guru terhadap GBPP terutama untuk menetapkan :

  Berapa banyak pokok bahasan dalam satu caturwulan/semester sesuai dengan tujuan

instruksionalnya. Hal ini penting untuk membaginya ke dalam jumlah pertemuan

mengajar tatap muka, sehingga memudahkan dalam menyusun satuan pelajaran.

  Materi apa yang harus dikuasai dan disiapkan guru, sesuai dengan bahan isi bahan

atau/pokok bahasanyang ada dalam GBPP, melalui telaahan ini guru dapat mencari dan

menentukan buku sumbar yang paling sesuai dengan isi npokok bahasan.

  Jenis alat peraga dan sarana belajar yang di perlukan guna mengajarkan pokok 

bahasan tersebut.

  Pertanyaan-pertanyaan sebagai alat evaluasi materi/bahan pengajaran berdasarkan

pokok bahasan tertentu. Guru dapat mengumpulkan atau menyusun pertanyaan, dari

berbagai sumber yang ada.

2. Menyusun satuan pelajaran

Berdasarkan telaahan GBPP setiap guru sebaiknya menyusun satu  – satuan pelajaran untuk 

satu caturwulan/ semester. Penyusunan satuan pelajaran secara menyeluruh untuk satu

caturwulan/semester akan dapat menjamin kesinambungan tujuan, bahan kegiatan belajar,

dan penilaiaan. Manfaat lain, guru tidak direpotkan membuat satuan pelajaran setiap kali

akan mengajar.

Satuan pelajaran yang di susun untuk satu semester bisa diperbaiki dan disempurnakan pada

tahun berikutnya, berdasarkan pengalaman mengajar yang di tempuh guru dengan

menggunakan satuan pelajaran yang telah disusun tersebut.

3. Penyediaan sumber (alat) fasilitas belajar

Menyediakan sumber (alat) fasilitas belajar untuk siswa, seperti alat peraga, buku sumber,

alat praktikum, bahan diskusi (topik-topik diskusi), keperluan permanen, alat untuk 

kunjungan ke luar kelas, dan lain-lain.Upaya pengelolaan sumber belajar dilakukan dan

direncanakan sedini mungkin, sehingga pada waktu pelaksanaannya dapat berjalan lancar,

sumber belajar dapat di usahakan melaui berbagai cara misalnya membuat sendiri,

Page 24: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 24/28

 

21

menugaskan siswa, membeli, atau bekerja sama dengan orang lain/ pihak lain(meminjam,

dll).

4. Penilaian hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai oleh para siswa dapat dijadikan salah satu ukuran dari

keberhasilanproses belajar mengajar. Hasil tersebut nampak dalam hal perubahan intelektual

terutama mengenai pemahaman konsep, prinsip, hukum, teori yang ada dalam bidang studi

yang dipelajarinya, kemampuan memecahkan masalah berdasarkan prinsip-prinsip

pengetahuan ilmiah, kemampuan menganalisis dan menginterpretasi permasalahan yang

dihadapinya dan kemampuan memberikan pertimbangan terhadap sesuatu gejala, masalah,

objek, dan lain-lain atas dasar kaidah-kaidah dan nilai-nilai tertentu.

E.  Aktivitas Guru Dalam Merencanakan Kurikulum

Pada dasarnya kegiatan merencanakan dapat meliputi menentukan tujuan pengajaran,

penentuan bahan pelajaran, alat dan metode pengajaran, serta perencanaan penilaian

pembelajaran. Dengan demikian kegiatan merencanakan merupakan upaya sistematis dalam

mencapai suatu tujuan selain itu untuk mempermudah proses belajar mengajar yang kondusif.

Sebagai contoh, keberhasilan dalam implementasi kurikulum dapat dipengaruhi oleh

perencanaan pembelajaran pembelajaran yang disusun guru. Oleh sebab itu,

kepiawaian gurudalam menyusun rencana pembelajaran (Instruction Design) dapat

menentukan keberhasilan pencapaian kompetensi.

Dalam kegiatan perencanaan hal pertama yang harus dilakukan adalah menentukan tujuan

yang hendak di capai. Berangkat dari tujuan yang kongkrit inilah, hal ini akan menjadi

patokan dalam melakukan dan melaksanakan langkah yang harus ditempuh termasuk cara

bagaimana melaksanakannya. Tujuan yang dimaksud adalah tujuan pokok bahasan yang

lebih spesifik yang merupakan hasil proses belajar mengajar. Tujuan pengajaran ini

mengandung muatan yang menjadi bahan pelajaran. Tujuan-tujuan tang telah ditentukan

tersebut kemudian di bagi menjadi tiga ranah yaitu ranah kognitif, afektif, dan

psikomotorik. Adapun beberapa petunjuk untuk melakukan atau menentukan tujuan

pembelajaran.

Page 25: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 25/28

 

22

1.  Tujuan hendaknya mengandung unsur proses dan produk.

2.  Tujuan bersifat spesifik dan dinyatakan dalam bentuk perilaku nyata.

3.  Mengandung pengalaman belajar yang diperlukan untuk mencapai tujuan yang

dimaksud.

4.  Pencapaian tujuan kadang waktu membutuhkan waktu yang relatif lama.

5.  Harus komprehensif, yang artinya mencakup segala tujuan yang ingin di tempuh

oleh suatu sekolah tertentu.

Selanjutnya adalah menetapkan bahan ajar atau bahan pelajaran. Bahan pelajaran

mencakup tiga komponen antara lain ilmu pengetahuan, proses, dan nilai-nilai. Dalam hal ini

ketiga komponen tersebut dapat dirincikan sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai oleh

sekolah tertentu. Menentukan metode pengajaran merupakan langkah ketiga dalam

peranan gurusebagai pengembang kurikulum. Penentuan metode erat kaitannya dengan

pemilihan strategi pembelajaran yang paling efektif dan efesien dalam melakukan

proses belajar mengajar guna mencapai tujuan pembelajaran. Hal-hal yang harus

dipertimbangkan dalam menentukan metode mengajar yaitu :

1.  Tujuan pengajaran yang ingin dicapai.

2.  Bahan ajar yang akan diajarkan.

3.  Jenis kegiatan belajar anak didik yang diinginkan.

Selanjutnya langkah keempat adalah merencanakan penilaian hasil belajar. Penilaian pada

dasarnya penilaian adalah suatu proses penentuan nilai dari suatu objek atau peristiwa dalam

konteks situasi tertentu. Sedangkan pendapat lain menjelaskan bahwa penilaian berbeda

dengan tes dan pengukuran. Tes merupakan bagian integral dari pengukuran, sedangkan

pengukuran pengukuran merupakan bagian yang mungkin dilakukan dalam suatu penelitian.

Page 26: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 26/28

 

23

III. KESIMPULAN

PENUTUP

Fungsi kurikulum sebagai langkah awal untuk seorang guru sebelum mengajarkan materi

pembelajaran yang hendak disampaikan oleh siswanya sesuai dengan tujuan yang ingin

dicapai oleh yayasan, pendidik dan masyarakat. Sehingga peranan kurikulum juga sebagai

dasar struktur disiplin, yang mengatur dan mengendalikan perkembangan sosial. 

Page 27: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 27/28

 

24

DAFTAR PUSTAKA

  Oemar Hamalik. 2006.  Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung : Remaja

Rosdakarya . 1995. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta : Bumi Aksara

  Nasution, S. Pengembangan Kurikulum, Bandung, Penerbit Alumni. 1987, Cet ke-II

Dakir, Prof. Drs. H. Perencanaan dan Pengembangan Kurikulum, Jakarta. Rineka

Cipta. 2004. Cet.I.

  Syarief, Hamid, Pengembangan Kurikulum, Pasuruan, Percetakan Garoeda, 1993,

Cet.I. Syarifudin dan Basyiruddin, Guru Profesional dan Implementasi Kurikulum,

Jakarta, Ciputat Pers, 2002, Cet. I.

  Mulyasa : Kurikulum yang di Sempurnakani (Bandung : PT Remaja Rosdakarya,

2006)

  http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/04/fungsi-dan-peranan-pengembangan.html

diakses 1 April 2012

  http: //adibazhamutiara.blogspot.com/2011/03/hakikat-fungsi-dan-proses-

 pengembangan.html diakses 1 April 2012 

  http://www.emeraldinsight.com/:Raihani, (2008) " An Indonesian model of successful

school leadership", Journal of Educational Administration, Vol. 46 Iss: 4, pp.481  –  

496

  http://www.emeraldinsight.com/:Brook Stowe, (2011) “  I can't find anything”:

Towards establishing a continuum in curriculum-integrated library instruction",

Reference Services Review, Vol. 39 Iss: 1, pp.81  –  97, Publisher:Emerald Group

Publishing Limited

Page 28: MAKALAH KPK 7

5/17/2018 MAKALAH KPK 7 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-kpk-7 28/28

 

25