Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

download Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

of 15

Transcript of Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    1/15

    1

    MAKALAH

    PENERAPAN KODE ETIK KEPERAWATAN

    DI RUMAH SAKIT BANYUMAS

    DISUSUN DALAM RANGKA MENYELESAIKAN TUGAS

    MK ETIKA DAN HUKUM KEPERAWATAN

    DISUSUN OLEH KELOMPOK 5 :

    1. JUDI NIM 1211020081

    2. MILA HERAWATI NIM 1211020128

    3. WAHYU TRI WIDIYANTO NIM 1211020107

    4. ANGGORO TRI B NIM 1211020124

    5. PUJI LESTARI NIM 1211020126

    6. DEWI PUSPITASARI NIM 1211020116

    7. WIEDIYATI HERI P NIM 1211020084

    8. ROZALI ARSYAD K NIM 1211020104

    9. DEEDING ESTIAR YULI H NIM 1211020127

    10. YUNI PURNANI NIM 1211020122

    11. EMI MAEMUNAH NIM 1211020129

    12. YULIYANI NIM 1211020125

    PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN KELAS PARALEL

    FAKULTAS ILMU KESEHATAN

    UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    2/15

    2

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirrahmanirrahiim

    Puji syukur kamipanjatkan kehadirat Allah Subhanahu wataala atas segala anugerah dan

    kenikmatan yang diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliah

    Etika dan Hukum Keperawatan dengan membahas penerapan kode etik keperawatan di RS

    Banyumas dalam bentuk makalah. Penulisan makalah ini adalah merupakan salah satu tugas dan

    persyaratan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Etika dan Hukum Keperawatan di Fakultas

    Ilmu Kesehatan Program Studi S1 Keperawatan Paralel Universitas Muhammadiyah Purwokerto.Kami menyadari bahwa di dalam penyusunan tugas ini, tidak sedikit hambatan yang kami

    hadapi. Namun kami menyadari pula bahwa kelancaran dalam penyusunan tugas ini tidak lain

    berkat rahmat dari Allah Subhanahu wataala. Kemudian bantuan, dorongan dan bimbingan

    rekanrekan juga memudahkan kami sehingga kendalakendala yang dihadapi dapat teratasi

    dengan baik. Untuk itu, kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada rekan-rekan dan

    semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan dalam

    penulisan makalah ini.

    Selanjutnya, kami merasa dalam penyusunan makalah ini, masih banyak kekurangan baik

    pada teknis penulisan maupun materi yang tersaji mengingat keterbatasan kemampuan yang

    kami miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi

    penyempurnaan penyusunan makalah ini.

    Akhirnya, kami berharap semoga Allah Subhanahu wataala memberikan imbalan yang

    setimpal pada semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan dan bimbingan kepada

    kami. Amiin ya Rabbal alamiin.

    Purwokerto, November 2012

    Penulis

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    3/15

    3

    DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL ............................................................................................................... 1

    KATA PENGANTAR ............................................................................................................. 2

    DAFTAR ISI ............................................................................................................................ 3

    BAB I. PENDAHULUAN ....................................................................................................... 4

    BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................................................ 5

    A. PENGERTIAN ........................................................................................................ 5

    B. TIPE-TIPE ETIK ..................................................................................................... 6

    C. TEORI ETIK ........................................................................................................... 6

    D. PRINSIP-PRINSIP ETIK ........................................................................................ 7

    E. KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIA ...................................................... 8

    BAB III. PERUMUSAN MASALAH ..................................................................................... 10

    A. REALITAS PENERAPAN KODE ETIK DI RUMAH SAKIT BANYUMAS ..... 10

    B. PERMASALAHAN PENERAPAN KODE ETIK DI RS BANYUMAS .............. 11

    C. PENYELESAIAN MASALAH .............................................................................. 12

    BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................ 15

    A. KESIMPULAN ....................................................................................................... 15

    B. SARAN ................................................................................................................... 15

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    4/15

    4

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Pelayanan keperawatan yang bermutu adalah pelayanan yang dapat memuaskan setiap

    pemakai jasa, serta penyelenggaraannya sesuai dengan standar dan kode etik profesi yang

    telah ditetapkan. Upaya untuk memberikan keperawatan bermutu ini dapat dimulai perawat

    dari adanya rasa tanggung jawab perawat dalam memberikan asuhan keperawatan secara

    profesional.

    Keperawatan merupakan salah satu profesi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan

    kesehatan langsung baik kepada individu, keluarga dan masyarakat.Sebagai salah satu tenaga

    profesional, keperawatan menjalankan dan melaksanakan kegiatan praktek keperawatan dengan

    mengunakan ilmu pengetahuan dan teori keperawatan yang dapat dipertanggung

    jawabkan.Dimana ciri sebagai profesi adalah mempunyai body of knowledge yang dapat diuji

    kebenarannya serta ilmunya dapat diimplementasikan kepada masyarakat langsung.

    Pelayanan kesehatan dan keperawatan yang dimaksud adalah bentuk implementasi

    praktek keperawatan yang ditujukan kepada pasien/klien baik kepada individu, keluarga dan

    masyarakat dengan tujuan upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan guna

    mempertahankan dan memelihara kesehatan serta menyembuhkan dari sakit, dengan kata lain

    upaya praktek keperawatan berupa promotif, preventif, kuratif dan rehabilitasi.

    Dalam melakukan praktek keperawatan, perawat secara langsung berhubungan dan

    berinteraksi kepada penerima jasa pelayanan, dan pada saat interaksi inilah sering timbul

    beberapa hal yang tidak diinginkan baik disengaja maupun tidak disengaja, kondisi demikian

    inilah sering menimbulkan konflik baik pada diri pelaku dan penerima praktek keperawatan.

    Oleh karena itu profesi keperawatan harus mempunyai standar profesi dan aturan lainnya yang

    didasari oleh ilmu pengetahuan yang dimilikinya, guna memberi perlindungan kepadamasyarakat.

    Dengan adanya standar praktek profesi keperawatan inilah dapat dilihat apakah seorang

    perawat melakukan malpraktek, kelalaian ataupun bentuk pelanggaran praktek keperawatan

    lainnya baik itu pelanggaran yang terkait dengan etika ataupun pelanggaran terkait dengan

    masalah hukum.

    Rumah Sakit Banyumas sebagai salah satu rumah sakit pendidikan yang berada

    diwilayah kabupaten Banyumas dengan berbagai pelayanan kesehatan yang diberikan,dan salah

    satunya adalah pelayanan keperawatan sudah barang tentu diperlukan pedoman etik dalam

    pelayanan keperawatan yang diterapkan. Sehingga praktik keperawatan yang diberikan dapat

    dipertanggung jawabkan baik secara etik maupun secara legal formal.

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    5/15

    5

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. PENGERTIANEtika berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang menurut Araskar dan David

    (1978) berarti kebiasaaan . model prilaku atau standar yang diharapkan dan kriteria

    tertentu untuk suatu tindakan. Penggunaan istilah etika sekarang ini banyak diartikan

    sebagai motif atau dorongan yang mempengaruhi prilaku.(Dra.Hj. Mimin Emi Suhaemi.

    2002. 7) Etika adalah kode prilaku yang memperlihatkan perbuatan yang baik bagi

    kelompok tertentu. Etika juga merupakan peraturan dan prinsip bagi perbuatan yang

    benar.Etika berhubungan dengan hal yang baik dan hal yang tidak baik dan dengan

    kewajiban moral. Etika berhubungan dengan peraturan untuk perbuatan atau tidakan

    yang mempunyai prinsip benar dan salah, serta prinsip moralitas karena etika

    mempunyai tanggung jawab moral, menyimpang dari kode etik berarti tidak memiliki

    prilaku yang baik dan tidak memiliki moral yang baik.

    Etika bisa diartikan juga sebagai, yang berhubungan dengan pertimbangan

    keputusan, benar atau tidaknya suatu perbuatan karena tidak ada undang-undang atau

    peraturan yang menegaskan hal yang harus dilakukan.Etika berbagai profesi digariskan

    dalam kode etik yang bersumber dari martabat dan hak manusia (yang memiliki sikap

    menerima) dan kepercayaan dari profesi.Profesi menyusun kode etik berdasarkan

    penghormatan atas nilai dan situasi individu yang dilayani.

    Kode etik disusun dan disahkan oleh organisasi atau wadah yang membina profesi

    tertentu baik secara nasional maupun internasional.Kode etik menerapkan konsep etis

    karena profesi bertanggung jawab pada manusia dan menghargai kepercayaan serta nilai

    individu.Kata seperti etika, hak asasi, tanggung jawab, mudah didefinisikan, tetapi

    kadang-kadang tidak jelas letak istilah tersebut diterapkan dalam suatu situasi. Contoh:

    benarkah dipandang dari segi etis, hak asasi dan tanggung jawab bila profesional

    kesehatan menghentikan upaya penyelamatan hidup pada pasien yang mengidap

    penyakit yang pasti membawa kematian?.

    Faktor teknologi yang meningkat, ilmu pengetahuan yang berkembang

    (pemakaian mesin dan teknik memperpanjang usia, legalisasi abortus, pencangkokan

    organ manusia, pengetahuan biologi dan genetika, penelitian yang menggunakan subjek

    manusia) ini memerlukan pertimbangan yang menyangkut nilai, hak-hak asasi dan

    tanggung jawab profesi. Organisasi profesi diharapkan mampu memelihara danmenghargai, mengamalkan, mengembangkan nilai tersebut melalui kode etik yang

    disusunnya.

    Kadang-kadang perawat dihadapkan pada situasi yang memerlukan keputusan

    untuk mengambil tindakan.Perawat memberi asuhan kepada klien, keluarga dan

    masyarakat; menerima tanggung jawab untuk membuat keadaan lingkungan fisik, sosial

    dan spiritual yang memungkinkan untuk penyembuhan dan menekankan pencegahan

    penyakit, serta meningkatkan kesehatan dengan penyuluhan kesehatan.

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    6/15

    6

    Pelayanan kepada umat manusia merupakan fungsi utama perawat dan dasar

    adanya profesi keperawatan.Kebutuhan pelayanan keperawatan adalah

    universal.Pelayanan profesional berdasarkan kebutuhan manusia, karena itu tidak

    membedakan kebangsaan, warna kulit, politik, status sosial dan lain-lain.

    Keperawatan adalah pelayanan vital terhadap manusia yang menggunakan

    manusia juga, yaitu perawat. Pelayanan ini berdasarkan kepercayaan bahwa perawat

    akan berbuat hal yang benar, hal yang diperlukan, dan hal yang menguntungkan pasien

    dan kesehatannya. Oleh karena manusia dalam interaksi bertingkah laku berbeda-beda

    maka diperlukan pedoman untuk mengarahkan bagaimana harus bertindak,

    B. TIPE-TIPE ETIK1. Bioetik

    Bioetik merupakan studi filosofi yang mempelajari tentang kontroversi

    dalam etik, menyangkut masalah biologi dan pengobatan.Lebih lanjut, bioetik

    difokuskan pada pertanyaan etik yang muncul tentang hubungan antara ilmu

    kehidupan, bioteknologi, pengobatan, politik, hukum, dan theology.

    Pada lingkup yang lebih sempit, bioetik merupakan evaluasi etik pada

    moralitas treatment atau inovasi teknologi, dan waktu pelaksanaan pengobatan

    pada manusia.Pada lingkup yang lebih luas, bioetik mengevaluasi pada semua

    tindakan moral yang mungkin membantu atau bahkan membahayakan

    kemampuan organisme terhadap perasaan takut dan nyeri, yang meliputi semua

    tindakan yang berhubungan dengan pengobatan dan biologi. Isu dalam bioetik

    antara lain : peningkatan mutu genetik, etika lingkungan, pemberian pelayanan

    kesehatan

    Dapat disimpulkan bahwa bioetik lebih berfokus pada dilema yang

    menyangkut perawatan kesehatan modern, aplikasi teori etik dan prinsip etik

    terhadap masalah-masalah pelayanan kesehatan

    2. Clinical ethics/Etik klinikEtik klinik merupakan bagian dari bioetik yang lebih memperhatikan pada

    masalah etik selama pemberian pelayanan pada klien.Contoh clinical ethics :

    Adanya persetujuan atau penolakan, dan bagaimana seseorang sebaiknya

    merespon permintaan medis yang kurang bermanfaat (sia-sia).

    3. Nursing ethics/Etik PerawatanBagian dari bioetik, yang merupakan studi formal tentang isu etik dan

    dikembangkan dalam tindakan keperawatan serta dianalisis untuk mendapatkan

    keputusan etik.

    C. TEORI ETIK1. Utilitarian

    Kebenaran atau kesalahan dari tindakan tergantung dari konsekwensi atau akibat

    tindakan Contoh : Mempertahankan kehamilan yang beresiko tinggi dapat

    menyebabkan hal yang tidak menyenangkan, nyeri atau penderitaan pada semua

    hal yang terlibat, tetapi pada dasarnya hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan

    kesehatan ibu dan bayinya.

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    7/15

    7

    2. DeontologiPendekatan deontologi berarti juga aturan atau prinsip. Prinsip-prinsip tersebut

    antara lain autonomy, informed consent, alokasi sumber-sumber, dan euthanasia.

    D. PRINSIP-PRINSIP ETIKBerikut ini adalah prinsip etik menurut organisasi profesi keperawatan internasional

    (ICN; International Concil of Nursing )

    1. Otonomi (Autonomy)Prinsip otonomi didasarkan pada keyakinan bahwa individu mampu berpikir

    logis dan mampu membuat keputusan sendiri. Orang dewasa dianggap kompeten

    dan memiliki kekuatan membuat sendiri, memilih dan memiliki berbagai

    keputusan atau pilihan yang harus dihargai oleh orang lain. Prinsip otonomi

    merupakan bentuk respek terhadap seseorang, atau dipandang sebagai

    persetujuan tidak memaksa dan bertindak secara rasional.Otonomi merupakan

    hak kemandirian dan kebebasan individu yang menuntut pembedaan diri.Praktek

    profesional merefleksikan otonomi saat perawat menghargai hak-hak klien dalam

    membuat keputusan tentang perawatan dirinya.

    2. Berbuat baik (Beneficience)Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik. Kebaikan,

    memerlukan pencegahan dari kesalahan atau kejahatan, penghapusan kesalahan

    atau kejahatan dan peningkatan kebaikan oleh diri dan orang lain. Terkadang,

    dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara prinsip ini dengan

    otonomi.

    3. Keadilan (Justice)Prinsip keadilan dibutuhkan untuk terpai yang sama dan adil terhadap orang lain

    yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan kemanusiaan. Nilai ini

    direfleksikan dalam prkatek profesional ketika perawat bekerja untuk terapi yang

    benar sesuai hukum, standar praktek dan keyakinan yang benar untuk

    memperoleh kualitas pelayanan kesehatan.

    4. Tidak merugikan (Nonmaleficience)Prinsip ini berarti tidak menimbulkan bahaya/cedera fisik dan psikologis pada

    klien.

    5. Kejujuran (Veracity)Prinsip veracity berarti penuh dengan kebenaran.Nilai ini diperlukan oleh

    pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap klien

    dan untuk meyakinkan bahwa klien sangat mengerti.Prinsip veracity

    berhubungan dengan kemampuan seseorang untuk mengatakan

    kebenaran.Informasi harus ada agar menjadi akurat, komprensensif, dan objektif

    untuk memfasilitasi pemahaman dan penerimaan materi yang ada, dan

    mengatakan yang sebenarnya kepada klien tentang segala sesuatu yang

    berhubungan dengan keadaan dirinya selama menjalani perawatan. Walaupun

    demikian, terdapat beberapa argument mengatakan adanya batasan untuk

    kejujuran seperti, jika kebenaran akan kesalahan prognosis klien untuk

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    8/15

    8

    pemulihan atau adanya hubungan paternalistik bahwa doctors knows best

    sebab individu memiliki otonomi, mereka memiliki hak untuk mendapatkan

    informasi penuh tentang kondisinya. Kebenaran merupakan dasar dalam

    membangun hubungan saling percaya.

    6. Menepati janji (Fidelity)Prinsip fidelity dibutuhkan individu untuk menghargai janji dan komitmennya

    terhadap orang lain. Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji serta

    menyimpan rahasia klien.Ketaatan, kesetiaan, adalah kewajiban seseorang untuk

    mempertahankan komitmen yang dibuatnya.Kesetiaan, menggambarkan

    kepatuhan perawat terhadap kode etik yang menyatakan bahwa tanggung jawab

    dasar dari perawat adalah untuk meningkatkan kesehatan, mencegah penyakit,

    memulihkan kesehatan dan meminimalkan penderitaan.

    7. Karahasiaan (Confidentiality)Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien harus dijaga

    privasi klien.Segala sesuatu yang terdapat dalam dokumen catatan kesehatan

    klien hanya boleh dibaca dalam rangka pengobatan klien.Tidak ada seorangpun

    dapat memperoleh informasi tersebut kecuali jika diijinkan oleh klien dengan

    bukti persetujuan. Diskusi tentang klien diluar area pelayanan, menyampaikan

    pada teman atau keluarga tentang klien dengan tenaga kesehatan lain harus

    dihindari.

    8. Akuntabilitas (Accountability)Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan seorang profesional

    dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau tanpa terkecuali.

    E. KODE ETIK KEPERAWATAN INDONESIAKode etik adalah pernyataan standar profesional yang digunakan sebagai

    pedoman perilaku dan menjadi kerangka kerja untuk membuat keputusan.

    Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam melaksanakan tugas/fungsi

    perawat adalah kode etik perawat nasional Indonesia, dimana seorang perawat selalu

    berpegang teguh terhadap kode etik sehingga kejadian pelanggaran etik dapat

    dihindarkan.

    Teks Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000.

    PASAL I PERAWAT DAN KLIEN

    1. Perawat dalam memberikan perawatan terhadapklien tidak terpengaruhkedudukan sosial politik dan agama yang dianut serta warna kulit,umur,jenis

    kelamin, aliran, pertimbangan kebangsaan, kesukuan.

    2. Perawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memeliharasuasana lingkungan yang menghormati nilai nilai budaya, adat istiadat dan

    kelangsungan hidup beragama dari klien.

    3. Tanggung jawab utama perawat adalah kepada mereka yang membutuhkanasuhan keperawatan.

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    9/15

    9

    4. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengantugas yang dipercayakan kepadanya kecuali jika diperlukan oleh yang berwenang

    sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.

    PASAL II PERAWAT DAN PRAKTIK,

    1. Perawat memelihara dan meningkatkan kompetensi dibidang keperawatanmelalui belajar terus menerus.

    2. Perawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertaikejujuran profesional yangmenerapkan pengetahuan serta ketrampilan

    keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien.

    3. Perawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat danmempertimbangkankemampuan serta kualifikasi seseorang dalam melakukan

    konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain.

    4. Perawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan denganselalu menunjukan perilaku profesional.

    PASAL III PERAWAT DAN MASYARAKAT

    Perawat mengemban tugas tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai

    dan mendukung berbagai kegiatan dalam memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat.

    PASAL IV PERAWAT DAN TEMAN SEJAWAT

    1. Perawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupundengan tenagakesehatan lainnya, dalam memelihara keserasian suasana

    lingkungan kerja maupun tujuan pelayanankesehatan secara menyeluruh.

    2. Perawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikanpelayanan kesehatansecara tidak kompeten, tidak etis dan illegal.

    PASAL V PERAWAT DAN PROFESI

    1. Perawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan danpelayanan keperawatan serta menerapkannya dalam kegiatan pelayanan dan

    pendidikan keperawatan.

    2. Perawat berperan aktif dalam berbagai pengembangan profesi keperawatan.3. Perawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan

    memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan

    yang bermutu tinggi.

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    10/15

    10

    BAB III

    PERUMUSAN MASALAH

    A. REALITAS PENERAPAN ETIKA KEPERAWATAN DI RUMAH SAKITBANYUMAS

    Secara umum,untuk melaksanakan atau mengawal penerapan kode etik di RS Banyumas

    maka Bidang Keperawatan RS Banyumas telah membentuk Panitia Etik dan

    Kredensial

    Pelaksanaan Kode Etik Keperawatan di RS Banyumas berdasarkan pasal pasal Etika

    Keperawatan Indonesia:

    1. PASAL I PERAWAT DAN KLIENSecara garis besar, pasal ini telah dilaksanakan dengan baik di rumah sakit

    Banyumas. Prinsip pada pasal ini adalah memandang klien sebagai individu yang

    holistic dan bersifat unik,dalam hal ini untuk menjabarkan prinsip etika seperti

    ini Rumah Sakit Banyumas telah berusaha memenuhinya dengan membuat

    berbagai Protap, diantaranya Protap Pelayanan Keperawatan Rawat Inap, Protap

    Pelayanan Kerohanian, Protap Penanganan Pasien Dengan Penyakit Terminal,

    Protap Penanganan Pasien dengan HIV, Protap Kerahasiaan Pasien.

    2. PASAL II PERAWAT DAN PRAKTIKRumah Sakit Banyumas sebagai rumah sakit pendidikan selalu senantiasa

    meningkatkan mutu pelayanannya,diantaranya dengan peningkatan mutu praktik

    keperawatan. Dalam hal peningkatan mutu praktik keperawatan ini erat kaitannya

    dengan peningkatan mutu SDM Keperawatan, baik secara formal maupun

    informal. Secara pendidikan formal, Bidang Keperawatan sangat mendukung

    peningkatan kualifikasi pendidikan bagi perawat yang akan melanjutkan

    pendidikan formal,baik S1 Keperawatan,maupun S2 Keperawatan. Tentunya

    dengan tetap mengutamakan kepentingan pelayanan klinik,sehingga walaupun

    ada sejumlah perawat yang menempuh pendidikan secara bersamaan,namun

    pelayanan keperawatan tidak ditinggalkan.

    Peningkatan kualitas praktik keperawatan juga telah dilakukan melalui

    pendidikan informal,diantaranya dengan mengadakan berbagai

    pelatihan,seminar, agenda Kamis Ilmiah, Focus Interest Group, dan beberapa

    kegiatan lain yang berkaitan dengan peningkatan kompetensi dan profesionalitas

    perawat di RS Banyumas.3. PASAL III PERAWAT DAN MASYARAKAT

    Dalam kaitannya dengan pasal ini, perawat di RS Banyumas telah menjalankan

    peran aktifnya, melalui berbagai Kelompok/Paguyuban pasien tertentu,seperti

    Paguyuban Puntadewa (pasien Gangguan Jiwa, Paguyuban Pasien Diabetes

    Militus, Paguyuban Bunga Harapan (pasien HIV/AIDS), Perkumpulan Sayang

    Ginjal. Didalam perkumpulan tersebut dilakukan berbagai kegiatan,terutama

    kegiatan Promotif dan Preventif dan disitulah peran etik perawat telah dijalankan.

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    11/15

    11

    4. PASAL IV PERAWAT DAN TEMAN SEJAWATHubungan antar perawat/teman sejawat di rumah sakit Banyumas sejauh ini

    sangat baik, karena selama ini keakraban/silaturahmi terus menjadi perhatian

    utama terutama dengan diadakan berbagai acara rutin yang bersifat persahabatan.

    Dan untuk menjaga kondisi lingkungan kerja yang kondusif maka RS Banyumas

    telah membuat beberapa aturan tidak tertulis yang berkaitan dengan hal tersebut,

    diantaranya,apabila ada suami istri yang berprofesi sebagai perawat maka suami

    istri tersebut tidak akan ditempatkan di bangsal yang sama, apabila dalam suatu

    ruangan terdapat konflik antar teman sejawat maka tugas kepala ruangan untuk

    menangani perawat tersebut, namun bila tidak dapat teratasi maka

    penanganannya akan diserahkan ke Bidang Keperawatan.

    Dalam hal hubungan dengan profesi lain,masih ada beberapa profesi yang

    memandang sebelah mata kompetensi perawat, tentu saja hal ini menjadi

    tantangan tersendiri bagi perawat untuk menunjukkan kompetensi dan

    profesionalitasnya. Dalam hal menegur profesi lain untuk melindungi klien dari

    tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan secara tidak kompeten,

    tidak etis dan illegal masih jarang dilakukan. Padahal apabila dilihat secara jujur

    ada beberapa oknum profesi lain yang melakukan tindakan yang kurang etis

    terhadap pasien namun hanya sedikit perawat yang berani menegur oknum

    tersebut, hal ini berkaitan dengan kultur orang Jawa yang merasa Ewuh

    Pekewuh.

    5. PASAL V PERAWAT DAN PROFESIPerawat di RS Banyumas mempunyai wadah profesi yaitu PPNI, namun selama

    ini peran PPNI kurang terlihat peranannya. Perawat di RS Banyumas sebagian

    besar masih belum bisa membedakan antara peran PPNI dan peran Bidang

    Keperawatan. Sebagai contoh, apabila ada anggota PPNI yang melakukan

    pelanggaran etik, apakah ditangani oleh PPNI atau oleh Bidang Keperawatan ?

    B. PERMASALAHAN PENERAPAN KODE ETIK KEPERAWATAN DI RUMAHSAKIT

    Walaupun penerapan etika keperawatan telah dilaksanakan di RSU Banyumas, namun

    tidak dapat dipungkiri bahwa dalam pelaksanaannya mengalami beberapa permasalahan,

    diantaranya:

    o Apakah semua perawat memahami Kode Etik Keperawatan?o Bagaimana System Reward & Punishment diterapkan ?o Dimana perbedaan kewenangan antara organi sasi PPNI dan Bidang

    Keperawatan dalam menangani pelanggaran Etika Keperawatan di RS

    Banyumas?

    o Menghadapi penolakan pasien terhadap Tindakan keperawatan atau pengobatandan lebih memil ih pengobatan al ternative diluar medis.

    o Masalah antara peran merawat dan mengobatio Tanggung jawab terhadap peralatan dan barang pasien

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    12/15

    12

    C. PENYELESAIAN MASALAHSejauh ini secara garis besar RSU Banyumas telah membuat mekanisme penyelesaiaan

    masalahetika keperawatan ,hal ini diantaranya dengan :

    1. Apakah semua perawat memahami Kode Etik Keperawatan?Perlu dilakukan sosialisasi tentang Kode Etik Profesi bagi para perawat,terutama

    terhadap perawat yang baru masuk bekerja di lingkungan RS Banyumas.

    2. Bagaimana System Reward & Punishment diterapkan ?Telah terbentuk Panitia Etika &Kredensial Keperawatan yang bertugas

    mengawasi dan membina perawat yang melanggar etik. Berikut ini adalah

    beberapa contoh kategori pelanggaran Etik yang tercantum dalam Buku Panduan

    Panitia Etika& Kredensial Keperawatan:

    a. PELANGGARAN RINGAN1) Datang terlambat tanpa konfirmasi2) Mengisi daftar hadir dengan memalsu tanda tangan kehadiran 3) Pulang lebih awal tanpa ijin4) Tidak mengisi daftar hadir5) Berpakaian dengan atribut tidak lengkap ( sepatu, name tag, tanda

    pengenal, cap erawat, kerudung yang tidak sesuai )

    b. PELANGGARAN SEDANG1) Meninggalkan tempat kerja untuk kepentingan pribadi tanpa ijin2) Tidak jujur, tidak tertib dan tdak cermat dalam pekerjaan3) Kurang bertanggungjawab dalam pemeliharaan barang-barang4) Ijin lebih dari 3x dalam seminggu5) Dendam tehadap teman kerja

    c.

    PELANGGARAN BERAT1) Menyalahgunakan wewenang untuk kepentingan pribadi2) Menyalahgunakan barang, uang, surat berharga milik Negara3) Melakukan kegiatan atau kerjasama dengan teman sejawat atau

    orang lain di lingkungan kerja untuk mendapatkan kepentingan

    pribadi.

    4) Mencemarkan kehormatan/martabat perawat5) Menjual belikan,mamilik dan menggunakan dokumen serta surat

    berharga milik Negara secara tidak sah

    6) Melakukan kegiatan kerja sama dengan teman sejawat atau oranglain dilingkungan kerja untuk mendapatkan kepentingan pribadi

    7) Bertindak sewenang wenang8) Melakukan tindakan yang merugikan bagi yang dilayani9) Membocorkan rahasia Negara10)Melakukan pungutan yang tidak sah pada waktu melaksanakan

    tugas

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    13/15

    13

    Klasifikasi Punishment Pelanggaran Etika

    a. Teguran lisanb. Teguran tertulisc. Membuat surat pernyataand. Klarifikasi oleh team etike. Diserahkan pembinaannya kepada team etikf. Khusus pada kasus tertentu bisa langsung ke Team Pembina Pegawai

    Rumah Sakit

    3. Dimana perbedaan kewenangan antara organisasi PPNI dan BidangKeperawatan dalam menangani pelanggaran Etika Keperawatan di RS

    Banyumas?

    Didalam Struktur Organisasi Panitia Etik Kredensial Perawat, seharusnya

    organisasi PPNI dilibatkan dalam menangani masalah etik perawat dan peran

    organisasi profesi dapat terlibat secara aktif. Berikut ini adalah Gambar Struktur

    Organisasi Panitia Etik Kredensial RS Banyumas

    4. Menghadapi penolakan pasien terhadap Tindakan keperawatan ataupengobatan dan lebih memili h pengobatan alternati ve dil uar medis.

    Masalah ini sering juga terjadi, apalagi pada saat ini banyak bentuk-bentuk

    pengobatan sebagai alternative tindakan. Dan berkembangnya tehnologi

    yangmemungkinkan orang untuk mencari jalan sesuai dengan

    kondisinya.Penolakan pasien menerima pengobatan dapat saja terjadi dan

    dipengaruhi oleh beberapafactor, seperti pengetahuan, tuntutan untuk dapat

    sembuh cepat, keuangan, socialdan lain-lain. Penolakan atas pengobatan dan

    KABID

    KEPERAWATAN

    KOMITE ETIK

    RS

    KOMITE

    KEPERAWATAN

    KOMISI B ( ETIK&

    KREDENSIAL)

    KETUA PANITIA

    ETIK KREDENSIAL

    SEKRETARIS

    ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

    DIREKTUR

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    14/15

    14

    tindakan asuhan keperawatanmerupakan hak pasien dan merupakan hak outonmy

    pasien, pasien berhak memilih, menolak segala bentuk tindakan yang mereka

    anggap tidak sesuai dengandirinnya, yang perlu dilakukan oleh perawat adalah

    menfasilitasi kondisi ini dengan disertai bukti tertulis sesuai SOP Penolakan

    Tindakan sehingga tidak terjadi konflik sehingga menimbulkan masalah-masalah

    lain yanglebih tidak etis.

    5. Masalah antara peran merawat dan mengobatiBerbagai teori telah dijelaskan bahwa secara formal peran perawat

    adalahmemberikan asuhan keperawatan, tetapi dengan adanya berbagai factor

    sering kali peran ini menjadai kabur dengan peran mengobati.Masalah antara

    peran sebagai perawat yang memberikan asuhan keperawatan dan sebagai tenaga

    kesehatan yang melakukanpengobatan banyak terjadi di Indonesia, terutama oleh

    perawat yang ada didaerah perifer (pedesaan).Antara pengetahuan perawat yang

    berhubungandengan asuhan keperawatan yang kurang dan juga kurang aturan-

    aturan yang jelassebagai bentuk perlindungan hukum para pelaku asuhan

    keperawatan.Menilik kondisi seperti ini maka keberadaan Undang Undang

    Keperawatan sangat dibutuhkan urgensinya.

    6. Tanggung jawab terhadap peralatan dan barang mil ik pasienDalam bahasa Indonesia dikenal istilah menguntil atau pilfering, yang

    berartimencuri barang-barang sepele/kecil. Sebagai contoh: ada pasien yang

    sudahmeninggal dan setelah pasien meninggal ada barang-barang berupa obat-

    obatansisa yang belum dipakai pasien, perawat dengan seenaknya membereskan

    obat-obatan tersebut dan memasukan dalam inventarisasi ruangan tanpa seijin

    keluarga pasien. Hal ini sering terjadi karena perawat merasa obat-obatan tersebut

    tidak adaartinya bagi pasien, memang benar tidak artinya bagi pasien tetapi bagi

    keluargakemungkinan hal itu lain. Yang penting pada kondisi ini adalah

    komunikasi daninformai yang jelas terhadap keluarga pasien dan ijin dari

    keluarga pasien itumerupakan hal yang sangat penting, Karena walaupun

    bagaimana keluarga harustahu secara pasti untuk apa obat itu diambil

  • 7/21/2019 Makalah Kode Etik Keperawatan Indonesia Tahun 2000

    15/15

    15

    BAB IV

    KESIMPULAN DAN SARAN

    A. KESIMPULANMoral adalah suatu perilaku tentang benar atau salah, baik atau buruk yang dapat

    diterima oleh masyarakat, masalah yang berkaitan dengan keperawatan membutuhkan

    keputusan secara etis. Dalam membuat keputusan kita harus memahami tentang

    kerangka pembuatan keputusan, untuk membuat kerangka pembuatan keputusan

    secaraeti kita harus mengetahui tentang Nilai dan kepercayaan Pribadi, Kode etik

    perawat Indonesia, Konsep Moral keperawatan, Teori/prinsip-prinsip etika. Serta kita

    harus memahami tentang langkah-langkah dalam pembuatan keputusan dan faktor-faktor

    yang mempengaruhi pengambilan keputusan secara etik.

    Dalam hal penerapan prinsip Etika Keperawatan, RS Banyumas telah menerapkan

    prinsip tersebut ini diwujudkan dengan telah terbentuk Panitia Etik Keperawatan yang

    berfungsi memantau dan mengawasi perilaku etik perawat di RS Banyumas. Namun

    dalam pelaksanaannya panitia tersebut belum maksimal dalam menjalankan tugasnya

    sedangkan organisassi profesi PPNI yang seharusnya berperan aktif masih belum terlihat

    kontribasinya.Sosialisasi dan pengetahuan perawat tentang etik keperawatan juga belum

    diketahui dan dipahami oleh seluruh perawat yang ada.

    B. SARANWalaupun pelaksanaan kode etik keperawatan telah berusaha diterapkan,namun

    menurut kami hal itu masih dperlukan babarapa perbikan diantaranya :

    1. Peran Panitia Etik Kredensial perlu lebih ditingkatkan2.

    Organisasi profesi PPNI RS Banyumas harus lebih mengambil peran aktifterhadap pembinaan etik para anggotanya

    3. Sosialisasi dan pemahaman tentang Kode Etik perawat merupakan hal yangpenting untuk dilakukan, sehingga perawat RS Banyumas dapat menerapkan nya

    dalam praktik keperawatan.

    4. Penerapan sisten reward dan punishment harus dapat dilaksanakan secarakonsisten sehingga dapat menumbuhkan kesadaran diri perawat terhadap

    penerapan kode etik keperawatan.

    Demikian beberapa saran yang dapat kami berikan, semoga dapat bermanfaat bagi

    kemajuan perawat RS Banyumas secara umum.