Makalah Kimdas Fix

download Makalah Kimdas Fix

of 18

Transcript of Makalah Kimdas Fix

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    1/18

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Seiring dengan bertambahnya kebutuhan manusia, banyak juga diciptakan pemuas

     pemenuhan kebutuhan manusia. Untuk itu, muncul pabrik-pabrik industri sebagai pengolah

     bahan mentah menjadi barang setengah jadi maupun barang siap pakai yang selanjutnya akan

    dikonsumsi masyarakat. Dalam jumlah produksi yang sangat besar tiap harinya, pabrik

    industri ini akan menghasilkan sisa-sisa hasil dari proses pengolahan yang tidak terpakai.Sisa-sisa inilah yang disebut dengan limbah. Limbah yang terakumulasi dalam jangka waktu

    yang lama dapat mencemari lingkungan bila tidak ada penanganan khusus.

    Dimulai dengan makin maraknya industri besar yang berdiri serta kehidupan

    masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitarnya. Mulailah timbuh tumpukan

    limbah atau pun sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya. Hal ini berakibat pada

    kehidupan manusia di bumi yang menjadi tidak sehat sehingga menurunkan kualitas

    kehidupan terutama pada lingkungan sekitar.

    Masyarakat yang sebagai pelaku konsumsi pun akan menghasilkan limbah-limbah

    sebagai hasil penggunaan hasil barang produksi tersebut. Limbah ini dinamakan limbah

    rumah tangga. Meskipun sedikit lebih aman, bukan berarti kita tidak memperhatikan

    cara/proses pembuangan limbahnya. Karena limbah sekecil apa pun, bila dalam jumlah yang

     besar dapat memberikan konstribusi besar dalam hal perusakan lingkungan. Untuk itulah

    diperlukan penanganan yang tepat dalam pengolahan limbah-limbah industri maupun limbah

    rumah tangga.

    Maka dari itu makalah ini akan dilengkapi dengan faktor  –   faktor yang timbul dan

    upaya –  upaya yang dapat dilakukan mengenai masalah limbah. Oleh karena itu, kami telah

    susun karya tulis ini dengan rinci dengan maksud supaya makalah tentang Limbah serta

    Penanggulangannya ini dapat dijadikan masukan untuk membenahi kualitas kehidupan

    karena adanya limbah ataupun sampah yang tidak di buang sebagaimana mestinya.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    2/18

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    3/18

    3

    BAB II

    LIMBAH SECARA UMUM

    2.1 Pengertian Limbah

    Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri

    maupun domestik (rumah tangga). Di mana masyarakat bermukim, di sana lah berbagai jenis

    limbah akan dihasilkan. Ada sampah, ada air kakus (black water), dan ada air buangan dari

     berbagai aktivitas domestik lainnya (grey water).

    Limbah atau sampah bisa diartikan sebagai kotoran hasil pengolahan pabrik ataupun

    manusia yang mengandung zat kimia berupa sampah dan dapat menimbulkan polusi serta

    menganggu kesehatan. Pada umunya sebagian besar orang mengatakan bahwa limbah adalah

    sampah yang sama sekali tidak berguna dan harus dibuang, namun jika pembuangan

    dilakukan secara terus-menerus maka akan menimbulkan penumpukan sampah. Limbah

     bukanlah suatu hal yang harus dibuang tanpa guna, karena dengan pengolahan dan pemanfaat

    secara baik limbah akan menjadi barang yang lebih berguna dari sebelumya.

    Limbah akan menjadi suatu yang sangat berguna dan memiliki nilai jual tinggi kala

    limbah diolah secara baik dan benar. Limbah yang tidak diolah akan menyebabkan berbagai

     polusi baik polusi udara, polusi air, polusi tanah dan juga polusi lain yang akan menjadi

    sarang penyakit. Pada lingkungan tempat pembuangan sampah bisa dipastikan udara sekitar

    tidak sehat dengan bau yang tak sedap dari limbah, sumber air sekitar lingkungan akan

    tercemar dengan resapan limbah dan tanah yang ada di lingkungan ini akan terkontaminasi

    dengan zat kimia limbah sehingga tanah akan tandus.

    Kehadiran limbah dapat berdampak negatif terhadap lingkungan terutama bagi

    kesehatan manusia, sehingga perlu dilakukan penanganan terhadap limbah. Penanganan

    limbah ini tentunya tidak hanya sekedar mengolahnya/ mendaur ulangnya langsung tanpa

    memperhatikan jenis limbah dan cara penangannanya klarena dari setiap limbah yang ada

    mempunyai ciri berbeda terhadap dampak yang ditimbulkannya.

    http://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_hitamhttp://id.wikipedia.org/wiki/Limbah_hitam

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    4/18

    4

    Oleh sebab itu, masyarakat kurang menaruh perhatian akan kedatangan limbah.

    Terdapat sebuah penelitian yang mengemukakan bahwa letak septic tank, cubluk (balong),

    dan pembuangan sampah berdekatan dengan sumber air tanah. Hal ini akan menyebabkan

    kualitas air menurun.

    2.2 Karakteristik Limbah

    Limbah mempunyai karakteristik sebagai berikut :

      Berukuran mikro

    Karekteristik ini merupakan karakterisik pada besar kecilnya limbah/ volumenya.

    Contoh dari limbah yang berukuran mikro atau kecil atau bahkan tidak bias terlihat adalah

    limbah industri berupa bahan kimia yang tidak terpakai yang di buang tidak sesuai dengan

     prosedur pembuangan yang dianjurkan.

      Dinamis

    Pencemarannya yang tidak dalam waktu singkat menyebar dan mengakibatkan

     pencemaran. Biasanya limbah dalam menyerbar di perlukan waktu yang cukup lama dan

    tidak diketahui dengan hanya melihat saja. Hal ini dikarenakan ukuran limbah yang tidak

    dapat dilihat.

      Berdampak luas (penyebarannya)

    Luasnya dampak yang di timbulkan oleh limbah ini merupakan efek dari karakteristik

    limbah yang berukuran mikro yang tak dapat dilihat dengan mata tellanjang. Contoh dari

     besarnya dampak yang ditimbulkan yaitu adanya istilah “Minamata disease” atau keracunan

    raksa (Hg) di Jepang yang mengakibatkan nelayan-nelayan mengidap paralis (hilangnya

    kemampuan untuk bergerak karena kerusakan pada saraf). Kejadian ini terajadi di Teluk

    Minamata dan Sungai Jintsu karena pencemaran oleh raksa (Hg).

      Berdampak jangka panjang (antar generasi)

    Dampak yang ditimbulkan limbah terutama limbah kimia biasanya tidak sekedar

     berdampak pada orang yang terkena tetapi dapat mengakibatkan turunannya mengalami hal

    serupa.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    5/18

    5

    Berdasarkan karakteristiknya, limbah industri dapat digolongkan menjadi 4 jenis:

      limbah cair

      limbah padat

      limbah gas & partikel

      limbah B3 ( Bahan Berbahaya dan Beracun )

    Gambar 1. Limbah Cair

    2.3 Faktor-faktor pencemaran limbah terhadap lingkungan

      Volume Limbah.

     

    Kandungan Bahan Pencemar.

      Frekuensi Pembuangan Limbah.

    2.4 Sumber dan Jenis Limbah

    Sumber Limbah :

     

    Aktivitas manusia,

      Akifitas alam,

      Perkembangan industri,

      Modernisasi,

      Pertambahan penduduk.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    6/18

    6

    Jenis Limbah :

      Garbage / Sampah yang mudah membusuk,

      Rubbish / Sampah yang tidak membusuk,

      Ashes / Sejenis abu hasil dari proses pembakaran,

      Dead animal / Bangkai hewan,

      Street sweeping / Sampah atau kotoran yang berserakan di jalan,

      Industrial waste / benda padat sisa dari industry yang tidak tepakai atau dibuang.

    2.5 Macam-macam limbah

    a. Limbah organik

    Limbah organik termasuk pada jenis limbah yang mudah diuraikan zat-zatnya

    mejadi partikel-partikel yang baik untuk lingkungan. Limbah organik bisa berupa sampah

    rumah tangga, sampah industri yang tidak menggunakan bahan kimia misalnya sampah

    sayur-sayuran dan sampah peralatan yang alami ataupun sampah hasil ternak. Limbah

    organik dari rumah tangga tidak hanya berpaku pada sampah-sampah yang berupa hasil

    olahan makhluk hidup saja tetapi Limbah apapun asalkan mampu diolah menjadi benda-

     benda yang lebih bermanfaat dan dapat diuraikan adalah limbah organik.

     b. Limbah anorganik

    Limbah anorganik merupakan limbah yang berasal dari limbah pabrik dan

     perusahaan-perusahaan yang bergerak pada bidang pertambangan. Sumber daya alam yang

    tidak mampu untuk diuraikan menjadi partikel-partikel berguna inilah yang dikatakan limbah

    anorganik. Limbah industri anorganik yang tidak dapat diuaraikan ini akan berbahaya bagi

    kesehatan dan menjadi sampah yang tidak berguna bagi manusia maupun lingkungan sekitar.

    Limbah rumah tangga yang berupa benda-benda bekas seperti plastik, kaleng bekas, botol-

     botol bekas dan peralatan lain juga dikatakan menjadi limbah anorganik karena limbah ini

    tidak mampu diuraikan.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    7/18

    7

    BAB III

    PENGOLAHAN LIMBAH DAN DAMPAKNYA

    3.1 Pengolahan limbah

    Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah volume limbah,

    kandungan bahan pencemar, dan frekuensi pembuangan limbah. Untuk mengatasi limbah ini

    diperlukan pengolahan dan penanganan limbah. Pada dasarnya pengolahan limbah ini dapat

    dibedakan menjadi:

      Pengolahan menurut tingkatan perlakuan

      Pengolahan menurut karakteristik limbah

    Untuk mengatasi berbagai limbah dan air limpasan (hujan), maka suatu kawasan

     permukiman membutuhkan berbagai jenis layanan sanitasi. Layanan sanitasi ini tidak dapat

    selalu diartikan sebagai bentuk jasa layanan yang disediakan pihak lain. Ada juga layanan

    sanitasi yang harus disediakan sendiri oleh masyarakat, khususnya pemilik atau penghuni

    rumah, seperti jamban misalnya.

      Layanan air limbah domestik

    Pelayanan sanitasi untuk menangani limbah air kakus. Jamban yang layak harus

    memiliki akses air bersih yang cukup dan tersambung ke unit penanganan air kakus yang

     benar. Apabila jamban pribadi tidak ada, maka masyarakat perlu memiliki akses ke jamban

     bersama atau MCK.

      Layanan persampahan

    Layanan ini diawali dengan pewadahan sampah dan pengumpulan sampah.

    Pengumpulan dilakukan dengan menggunakan gerobak atau truk sampah. Layanan sampah

     juga harus dilengkapi dengan tempat pembuangan sementara (TPS), tempat pembuangan

    akhir (TPA), atau fasilitas pengolahan sampah lainnya. Di beberapa wilayah pemukiman,

    layanan untuk mengatasi sampah dikembangkan secara kolektif oleh masyarakat. Beberapa

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    8/18

    8

    ada yang melakukan upaya kolektif lebih lanjut dengan memasukkan upaya pengkomposan

    dan pengumpulan bahan layak daur ulang.

      Layanan drainase lingkungan

    Penanganan limpasan air hujan menggunakan saluran drainase (selokan) yang akan

    menampung limpasan air tersebut dan mengalirkannya ke badan air penerima. Dimensi

    saluran drainase harus cukup besar agar dapat menampung limpasan air hujan dari wilayah

    yang dilayaninya. Saluran drainase harus memiliki kemiringan yang cukup dan terbebas dari

    sampah. Penyediaan air bersih dalam sebuah pemukiman perlu tersedia secara berkelanjutan

    dalam jumlah yang cukup. Air bersih ini tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan makan,

    minum, mandi, dan kakus saja, melainkan juga untuk kebutuhan cuci dan pembersihan

    lingkungan.

    Cara Pengolahan Limbah.

    1) Sampah Organik

    a. Makanan Ternak

    Di beberapa negara, sampah organik yang berasal dari restoran biasanya dikumpulkan

    oleh peternak dan digunakan sebagai makanan binatang ternak, misalnya babi, unggas.

    Di Indonesia, sampah organik dari pasar yang berupa sayur-sayuran (kobis, slada air, sawi),

    daun pisang, dan sisa makanan biasanya diambil untuk makanan kelinci, kambing, dan juga

    ayam atau itik. Hal ini sangat bermanfaat sebab selain mengurangi jumlah sampah juga

    mengurangi biaya peternakan. Namun, sampah organik ini harus dibersihkan dan dipilah

    terlebih dahulu sebelum dikonsumsi oleh ternak. Sebab akan bermasalah jika sampah organik

    tadi bercampur dengan sampah-sampah yang mengandung logam-logam berat yang dapat

    terakumulasi di dalam tubuh ternak tersebut.

     b. Komposting

    Pengkomposan merupakan upaya pengolahan sampah, segaligus usaha mendapatkan

     bahan-bahan kompos yang sangat menyuburkan tanah. Sistem ini mempunyai prinsip dasar

    mengurangi atau mendegradasi bahan-bahan organik secara terkontrol menjadi bahan-bahan

    anorganik dengan memanfaatkan aktivitas mikroorganisme. Mikroorganisme yang berperan

    dalam pengolahan ini dapat berupa bakteri, jamur, khamir, juga insekta dan cacing. Agar

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    9/18

    9

     pertumbuhan mikroorganisme optimum, maka diperlukan beberapa kondisi, diantaranya

    campuran yang seimbang dari berbagai komponen karbon dan nitrogen, suhu, kelembaban

    udara (tidak terlalu basah dan tidak terlalu kering), dan cukup kandungan oksigen (aerasi

     baik). Sistem pengkomposan ini mempunyai beberapa keuntungan, antara lain:

    - Merupakan jenis pupuk yang ekologis dan tidak merusak lingkungan.

    - Bahan yang dipakai tersedia, tidak perlu membeli.

    - Masyarakat dapat membuatnya sendiri, tidak memerlukan peralatan dan instalasi yang

    mahal.

    - Unsur hara dalam pupuk kompos ini bertahan lama jika dibanding dengan pupuk buatan.

    c. Biogas

    Para petani selalu mencari jalan untuk meningkatkan taraf hidupnya. salah

    satu cara peningkatan taraf hidup ialah dengan cara membuat bahan bakar untuk memasak.

    Dewasa ini banyak petani membuat bahan bakar biogas berskala kecil di rumah. Biogas

    adalah gas-gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar yang dihasilkan dari proses

     pembusukan sampah organik atau campuran dari keduanya. secara garis besar, biogas dapat

    dibuat dengan cara mencapur sampah-sampah organik dengan air kemudian dimasukkan ke

    dalam tempat yang kedap udara. Selanjutnya dibiarkan selama kurang lebih 2 (dua) minggu.

    Sampah yang dibuat biogas ini mempunyai kelebihan antara lain:

    - Mengurangi jumlah sampah.

    - Menghemat energi dan merupakan sumber energi yang tidak merusak lingkungan

    - Nyala api bahan bakar biogas ini terang/bersih, tidak berasap seperti arang kayu atau kayu

     bakar. Dengan menggunakan biogas, dapur serta makanan tetap bersih.

    - Residu dari biogas dapat dimanfaatkan untuk pupuk kandang.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    10/18

    10

    2) Sampah Anorganik

    Sampah anorganik seperti botol, kertas, plastik dan kaleng, sebelum dibuang ke TPA

    sebaiknya dipilah terlebih dahulu. Karena dari jenis sampah ini masih ada kemungkinan

    untuk dimanfaatkan ulang maupun untuk didaur ulang.

    a. Dijual ke Pasar Loak/Dirombeng untuk Bahan Baku Sisi lain dari pemanfaatan

    sampah anorganik, seperti kertas bekas, koran bekas, majalah bekas, botol bekas, ban nekas,

    radio tua, TV tua, dan sepeda usang, adalah dijual ke pasar loak. Atau jika enggan pergi ke

     pasar loak, juga dapat memanggil tukan loak yang biasa membeli barang-barang bekas ke

    rumah-rumah. Cara lain dapat juga di jual ke tetangga ataupun teman. Dengan demikian,

    sudah ada usaha mengurangi jumlah sampah yang ada. Cobalah untuk mengumpulkan

     barang-barang bekas kemudian dijual, pendapatan rumah tangga akan bertambah.

     b. Daur Ulang Berbicara mengenai proses daur ulang, ada baiknya apabila mengetahui jenis

    sampah yang dapat didaur ulang. Sampah-sampah yang dapat di daur ulang, antara lain:

    - Sampah plastik.

    - Sampah logam

    - Sampah kertas

    - Sampah kaca.

    c. Sanitary Landfill

    Ini merupakan salah satu metode pengolahan sampah terkontrol dengan sistem

    sanitasi yang baik. Sampah dibuang ke TPA (Tempat Pembuangan Akhir). Kemudian

    sampah dipadatkan dengan traktor dan selanjutnya ditutup tanah. Cara ini akan

    menghilangkan polusi udara. Pada bagian dasar tempat sampah tersebut dilengkapi dengan

    sistem saluran leachate yang berfungsi sebagai saluran limbah cair sampah yang harus diolah

    terlebih dahulu sebelum dibuang ke sungai atau ke lingkungan. Di sanitary landfill tersebut

     juga dipasang pipa gas untuk mengalirkan gas hasil aktivitas penguraian sampah. Ada

     beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam sanitary landfill, yaitu :

    - Semua lanfill adalah warisan bagi generasi mendatang.

    - Memerlukan lahan yang luas.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    11/18

    11

    - Penyediaan dan pemilihan lokasi pembuangan harus memperhatikan dampak lingkungan.

    - Aspek sosial harus mendapat perhatian.

    - Harus dipersiapkan instalasi drainase dan sistem pengumpulan gas.

    - Kebocoran ke dalam sumber air tidak dapat ditolerir (kontaminasi dengan zat-zat beracun)

    - Memerlukan pemantauan yang terus menerus.

    d. Pembakaran

    Cara ini adalah cara yang paling mudah untuk dilakukan karena tidak membutuhkan usaha

    keras. Cara ini bisa dilakukan dengan cara membakar limbah-limbah padat misalnya kertas-

    kertas dengan menggunakan minyak tanah lalu dinyalakan apinya. Sampah padat dibakar didalam insinerator. Hasil pembakaran adalah gas dan residu pembakaran. Penurunan volume

    sampah padat hasil pembakaran dapat mencapai 70%. Cara ini lebih relatif mahal dibanding

    dengan sanitary lanfill, yaitu sekitar 3 x lipatnya. Kelebihan sistem pembakaran ini adalah :

    - Mudah dan tidak membutuhkan usaha keras

    - Membutuhkan tempat atau lokasi yang cukup kecil dibanding sanitary landfill.

    - Membutuhkan lahan yang relatif kecil

    - Dapat dibangun di dekat lokasi industri.

    - Residu hasil pembakaran relatif stabil dan hampir semuanya bersifat anorganik.

    - Dapat digunakan sebagai sumber energi, baik untuk pembangkit uap, air panas, listrik, dan

     pencairan logam.

    3.2 Pemakaian ulang Limbah RT ( reuse house waste ) dengan metode TGS

    Limbah ini seperti kaleng bekas, kotak kayu bekas, hingga pipa bekas bangunan dapat

    digunakan sebagai bahan kerajinan. Bila pengolahan limbah tersebut menerapkan metode

    TGS, yaitu metode Tepat, Guna, Sederhana mampu memperoleh barang baru dengan tepat,

     berguna dan bermanfaat meskipun barang tsb sangat sederhana. Dengan adanya pemakaian

    kembali limbah anorganik rumah tangga, dapat mengurangi efek sampingan dari limbah.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    12/18

    12

    Penggunaan limbah anorganik sangat dianjurkan sebagai salah satu penanganan terhadap

    masalah pencemaran limbah. Karena limbah harus diolah agar tidak mencemari dan

    membahayakan lingkungan.

    Gambar 2. Pemilahan Sampah

    3.3 Penanganan Limbah

      Pencegahan dan Pengurangan Sampah dari Sumbernya,

    Kegiatan ini dimulai dengan kegiatan pemilahan atau pemisahan sampah organik dan

    anorganik dengan menyediakan tempat sampah organik dan anorganik disetiap kawasan.

      Pemanfaatan Kembali

    a. Kegiatan pemanfaatan sampah kembali seperti composting (pengomposan). Sampah yang

    mudah membusuk dapat diubah menjadi pupuk kompos yang ramah lingkungan untuk

    melestarikan lingkungan.

     b. Pemanfaatan sampah anorganik, baik secara langsung maupun tidak langsung.

    Pemanfaatan kembali secara langsung, misalnya pembuatan kerajinan yang berbahan baku

    dari barang bekas, atau kertas daur ulang. Sedangkan pemanfaatan kembali secara tidak

    langsung, misalnya menjual barang bekas seperti kertas, plastik, kaleng, koran bekas, botol,

    gelas dan botol air minum dalam kemasan.

    c. Tempat Pembuangan Sampah Akhir, sisa sampah yang tidak dapat dimanfaatkan secara

    ekonomis baik dari kegiatan composting maupun pemanfaatan sampah anorganik, jumlahnya

    mencapai ± 10%, harus dibuang ke Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA). Di Indonesia,

     pengelolaan TPA menjadi tanggung jawab masing-masing Pemda.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    13/18

    13

    3.4 Dampak Limbah Berbahaya Bagi Manusia

    Dalam proses produksi di lingkungan industri, banyak pabrik yang menggunakan

     bahan kimia sebagai bahan campuran untuk proses produksi. Diantara bahan-bahan kimia

    yang digunakan, ada bahan kimia yang organik dan anorganik. Bahan kimia yang organik

    merupakan senyawa yang tergolong masih sangat alami dan mudah menyatu dengan alam.

     Namun, bahan kimia yang anorganik dapat membawa bahaya bagi lingkungan karena

    sifat senyawanya yang sulit untuk menyatu dan cenderung mengganggu keseimbangan

    lingkungan. Meskipun hasil produksi dari proses industri akan menghasilkan barang-barang

    yang sangat berguna bagi manusia, tak dapat dipungkiri memang limbah atau sisa dari proses

     produksi barang tersebut akan mampu membawa dampak negatif bagi kelangsungan hidup

    manusia.

    Ada berbagaidampak yang bisa ditimbulkan dari keberadaan limbah berbahaya.

    Limbah berbahaya dapat berakibat pada kesehatan manusia dan juga keseimbangan

    lingkungan. Bahaya ini timbul terutama karena adanya sifat racun atau toksik dari limbah

    yang dapat mengakibatkan berbagai macam penyakit.

    Berbagai penyakit yang bisa ditimbulkan akibat limbah diantaranya pneumoniosis,

    silicosis, byssinosis, siderosis, dan talcosis. Limbah yang memiliki sifat toksik yang sangat

    tinggi dapat menyebabkan penyakit yang parah dan akut. Ini karena kandungan toksik

    mampu membawa substansi negatif dalam tubuh dan jika sistem kekebalan tubuh tidak dapat

    menghalaunya, pertahanan tubuh dapat jebol dan berbagai penyakit pun akan bermunculan.

    Ada beberapa langkah atau fase yang dilalui substansi limbah yang menyerang tubuh

    manusia, yaitu fase eksposisi atau fase yang disebut fase paparan, fase taksokinetik, dan fase

    tokso dinamik. Berbagai efek dari limbah berbahaya tersebut dapat memberi dampak yang

    luar biasa. Sebagai contoh, limbah pestisida organik yang mampu memberi dampak

    kerusakan pada susunan syaraf, neurologis, kerusakan kulit, dan dapat menyebabkan

    kematian.

    Berbagai limbah berbahaya lain yang bisa menyebabkan kematian diantaranya adalah

     pestisida fosfat, nitrogen herbisida, insektisida, logam toksik, dan air raksa. Jika tubuh kita

    sampai terkena limbah-limbah berbahaya ini, sebaiknya segera ditangani karena bisa sangat

    membahayakan kesehatan.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    14/18

    14

    Secara umum rantai reaksi menimbulkan efek terhadap kesehatan manusia dapat di

     bagi dalam tiga fase, yaitu:

    (1) Fase paparan atau eksposisi

    Fase paparan dapat terjadi secara oral, melalui saluran pencemaran, atau melalui kulit

    (2) Face tokso-kenetik

    Pada face tokso-kinetik ada dua proses yang memainkan peranan penting, yaitu;

    1. Transpor yang meliputi absorbsi yang disebut, dan ekskresi.

    2. Perubahan metabolik yang disebut juga botransformasi yang sering menyebabkan

    ketidakaktifan zat yang diserap. namun perubahan biokimiawi dalam organisme

    dapat mengakibatkan juga pembentukan senyawa aktif dan dengan demikian

    mengakibatkan bioaktivasi.

    (3) Face tokso-dinamik

    Interaksi antara molekul zat aktif atau zat racun dan tempat kerja spesifik,

    yaitu reseptor. Interaksi ini menghasilkan induksi suatu stimulus (rangsangan) yang

    dimulai dari proses biokimia dan biofisika dan akhirnya menyebabkan efek bagi

    kesehatan manusia.

    3.5 Dampak Limbah Berbahaya Bagi Lingkungan

    Selain memberi dampak pada manusia, limbah berbahaya juga mampu memberi

    dampak yang sangat buruk pada kelangsungan hidup di lingkungan sekitarnya. Efek-efek

    negatif yang ditimbulkan adalah pencemaran lingkungan dan terganggunya ekosistem serta

    keseimbangan hayati dari lingkungan hidup sekitar.

    Jika keseimbangan lingkungan sudah terganggu, tentu makhluk hidup yang tinggal di

    dalamnya juga akan turut terganggu. Ini bisa mengganggu keseimbangan rantai makanan

    serta menyebabkan goyahnya kesimbangan lingkungan.

    Solusi terbaik untuk mencegah berbagai dampak negatif yang ditimbulkan oleh

    limbah berbahaya adalah memberlakukan sistem pengolahan limbah yang baik dan terjaga

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    15/18

    15

    sehingga mampu memberikan keamanan agar lingkungan sekitar produksi limbah tetap

    terjaga keseimbangannya.

      Limbah Industri Pangan

    Sektor Industri/usaha kecil pangan yang mencemari lingkungan antara lain ;

    tahu, tempe, tapioka dan pengolahan ikan (industri hasil laut). Limbah usaha kecil pangan

    dapat menimbulkan masalah dalam penanganannya karena mengandung sejumlah besar

    karbohidrat, protein, lemak , garam-garam, mineral, dan sisa sisa bahan kimia yang

    digunakan dalam pengolahan dan pembersihan. Sebagai contohnya limbah industri tahu,

    tempe, tapioka industri hasil laut dan industri pangan lainnya, dapat menimbulkan bau yang

    menyengat dan polusi berat pada air bila pembuangannya tidak diberi perlakuan yang tepat.

    Air buangan (efluen) atau limbah buangan dari pengolahan pangan dengan Biological

    Oxygen Demand ( BOD) tinggi dan mengandung polutan seperti tanah, larutan alkohol,

     panas dan insektisida. Apabila efluen dibuang langsung ke suatu perairan akibatnya

    menganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat menyebabkan kematian ikan

    dan biota perairan lainnya.

      Limbah Industri Kimia & Bahan Bangunan

    Industri kimia seperti alkohol dalam proses pembuatannya membutuhkan air sangat

     besar, mengakibatkan pula besarnya limbah cair yang dikeluarkan kelingkungan sekitarnya.

    Air limbahnya bersifat mencemari karena didalamnya terkandung mikroorganisme, senyawa

    organik dan anorganik baik terlarut maupun tersuspensi serta senyawa tambahan yang

    terbentuk selama proses fermentasi berlangsung.

    Industri ini mempunyai limbah cair selain dari proses produksinya juga, air sisa

     pencucian peralatan, limbah padat berupa onggokan hasil perasan, endapan Ca SO4, gas

     berupa uap alkohol. kategori limbah industri ini adalah llimbah bahan beracun berbahayan

    (B3) yang mencemari air dan udara. Gangguan terhadap kesehatan yang dapat ditimbulkan

    efek bahan kimia toksik

      Limbah Industri Sandang Kulit & Aneka

    Sektor sandang dan kulit seperti pencucian batik, batik printing, penyamakan kuit

    dapat mengakibatkan pencemaran karena dalam proses pencucian memerlukanair sebagai

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    16/18

    16

    mediumnya dalam jumlah yang besar. Proses ini menimbulkan air buangan (bekas Proses)

    yang besar pula, dimana air buangan mengandung sisa-sisa warna, BOD tinggi, kadar minyak

    tinggi dan beracun (mengandung limbah B3 yang tinggi).

     

    Limbah Industri Logam & Ekektronika

    Bahan buangan yang dihasilkan dari industr besi baja seperti mesin bubut, cor logam

    dapat menimbulkan pemcemaran lingkungan. Sebagian besar bahan pencemarannya berupa

    debu, asap dan gas yang mengotori udarasekitarnya. Selain pencemaran udara oleh bahan

     buangan, kebisingan yang ditimbulkan mesin dalam industri baja (logam) mengganggu

    ketenangan sekitarnya. kadar bahan pencemar yang tinggi dan tingkat kebisingan yang

     berlebihan dapat mengganggu kesehatan manusia baik yang bekerja dalam pabrik maupun

    masyarakat sekitar.

    Walaupun industri baja/logam tidak menggunakan larutan kimia, tetapi industri ini

    memcemari air karena buanganya dapat mengandung minyak pelumas dan asam-asam yang

     berasal dari proses pickling untuk membersihkan bahan plat, sedangkan bahan buangan padat

    dapat dimanfaatkan kembali.

    Bahaya dari bahan-bahan pencemar yang mungkin dihaslkan dari proses- proses

    dalam industri besi-baja/logam terhadap kesehatan yaitu dapat menyebabkan iritasi, sesak

    nafas, mengganggu pendengaran, menyempitkan pembuluh darah, ketegangan otot,

    menurunya kewaspadaan, kosentrasi pemikiran dan efisiensi kerja, napas pendek dan sakit

    kepala, berat, pusing-pusing pikiran kacau dan melemahkan penglihatan dan pendengaran.

    Bila keracunan berat, dapat mengakibatkan pingsan yang bisa diikuti dengan kematian.

    Diantara efek limbah berbahanya terhadap kesehatan manusia adalah karena sifat toksik

     bahan yang dikandung dalam limbah tersebut. Berbagai jenis penyakit yang dapat terjadi

    karena limbah berbahaua adalah; penyakit pneumoniosis, silicosis, byssinosis, siderosis,

    talkosis dan berbagai jenis keracunan lainnya.

    Penyakit-penyakit yang ditimbulkan dari limbah berbahaya dapat bersifat akut dan kronis.

    Terutama limbah berbahaya toksis, dimana proses reaksinya sangat kompleks.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    17/18

    17

    BAB IV

    PENUTUP

    4.1 Kesimpulan

    Limbah sebagai hasil dari suatu kegiatan dan proses produksi, baik pada skala

    industri, pertambangan maupun skala rumah tangga, mampu merusak stabilitas ekosistem,

    mencemari lingkungan serta memberi kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit.

    Limbah rumah tangga yang notabene dari masyarakat banyak memberi kontribusi efek

    negatif dari pembuangan limbah yang dibuang secara sembarangan. Senyawa-senyawa kimiayang terkandung di dalamnya sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. Untuk itulah

    diperlukan pengolahan atau daur ulang limbah sebagai cara untuk mangurangi risiko

     pencemaran lingkungan. Tujuan utama pengolahan limbah ialah untuk mengurangi

    kandungan bahan pencemar didalam air terutama senyawa organik, padatan tersuspensi,

    mikroba patogen dan senyawa organik yang tidak dapat diuraikan oleh mikroorganisme yang

    terdapat dialam.

    4.2 Saran

    Limbah rumah tangga yang berjenis anorganik diharap mampu diolah kembali,

    meskipun dengan sederhana. Serta menerapkan penempata limbah (sampah) dengan sesuai

     jenisnya, apakah limbah organic atau anorganik, agar lebih mudah mendaur ulang.

  • 8/19/2019 Makalah Kimdas Fix

    18/18

    18

    DAFTAR PUSTAKA

    http://ekookdamezs.blogspot.com/2011/05/makalah-dampak-limbah-terhadap.html

    http://id.shvoong.com/humanities/1642371-mengolah-limbah-rumah-tangga

    http://jujubandung.biz/2013/07/22/dampak-negatif-limbah-berbahaya/

    http://kikhodinobaggio.wordpress.com/2013/01/22/pengertian-limbah-dampak-terhadap-

    lingkungan-dan-kesehatan-serta-penanggulangannya/

    http://onlinebuku.com/2009/01/20/pengolahan-limbah-plastik-dengan-metode-daur-ulang-

    recycle/

    http://perpustakaan-online.blogspot.com/2011/04/cara-pengolahan-limbah.htm

    http://www.artikellingkunganhidup.com/efek-limbah-berbahaya-terhadap-manusia.html

    http://www.pitikkedu.net/2012/11/pengertian-limbah.html

    http://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_4.htm

    http://www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdf

    http://ekookdamezs.blogspot.com/2011/05/makalah-dampak-limbah-terhadap.htmlhttp://id.shvoong.com/humanities/1642371-mengolah-limbah-rumah-tanggahttp://jujubandung.biz/2013/07/22/dampak-negatif-limbah-berbahaya/http://kikhodinobaggio.wordpress.com/2013/01/22/pengertian-limbah-dampak-terhadap-lingkungan-dan-kesehatan-serta-penanggulangannya/http://kikhodinobaggio.wordpress.com/2013/01/22/pengertian-limbah-dampak-terhadap-lingkungan-dan-kesehatan-serta-penanggulangannya/http://onlinebuku.com/2009/01/20/pengolahan-limbah-plastik-dengan-metode-daur-ulang-recycle/http://onlinebuku.com/2009/01/20/pengolahan-limbah-plastik-dengan-metode-daur-ulang-recycle/http://perpustakaan-online.blogspot.com/2011/04/cara-pengolahan-limbah.htmhttp://www.artikellingkunganhidup.com/efek-limbah-berbahaya-terhadap-manusia.htmlhttp://www.pitikkedu.net/2012/11/pengertian-limbah.htmlhttp://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_4.htmhttp://www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdfhttp://www.menlh.go.id/i/art/pdf_1054679307.pdfhttp://www.dephut.go.id/INFORMASI/SETJEN/PUSSTAN/info_5_1_0604/isi_4.htmhttp://www.pitikkedu.net/2012/11/pengertian-limbah.htmlhttp://www.artikellingkunganhidup.com/efek-limbah-berbahaya-terhadap-manusia.htmlhttp://perpustakaan-online.blogspot.com/2011/04/cara-pengolahan-limbah.htmhttp://onlinebuku.com/2009/01/20/pengolahan-limbah-plastik-dengan-metode-daur-ulang-recycle/http://onlinebuku.com/2009/01/20/pengolahan-limbah-plastik-dengan-metode-daur-ulang-recycle/http://kikhodinobaggio.wordpress.com/2013/01/22/pengertian-limbah-dampak-terhadap-lingkungan-dan-kesehatan-serta-penanggulangannya/http://kikhodinobaggio.wordpress.com/2013/01/22/pengertian-limbah-dampak-terhadap-lingkungan-dan-kesehatan-serta-penanggulangannya/http://jujubandung.biz/2013/07/22/dampak-negatif-limbah-berbahaya/http://id.shvoong.com/humanities/1642371-mengolah-limbah-rumah-tanggahttp://ekookdamezs.blogspot.com/2011/05/makalah-dampak-limbah-terhadap.html