Makalah Kimdas ( Aluminium )

download Makalah Kimdas ( Aluminium )

of 16

description

pembuatan aluminium ,reaksi yg terjadi dan penggunaan

Transcript of Makalah Kimdas ( Aluminium )

BAB IPENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Pada abad ke-19, sebelum ditemukannya proseselektrolisis, aluminium hanya bisa didapatkan dari bauksit dengan proses kimia Whler. Dibandingkan dengan elektrolisis, proses ini sangat tidak ekonomis, dan harga aluminium dulunya jauh melebihi harga emas. Karena dulu dianggap sebagai logam berharga,Napoleon IIIPaul L.T Heroultdari Perancis (1808-1873) pernah melayani tamunya yang pertama dengan piring aluminium dan tamunya yang kedua dengan piring emas dan perak. Pada tahun 1886,Charles Martin Halldari Amerika Serikat (1863-1914) danPaul L.T. Hroultdari Perancis (1863-1914) menemukan proses elektrolisis yang sampai sekarang membuat produksi aluminium ekonomis.

1.2tujuan-untuk memahami tentang Aluminium.-untuk mengetahui proses pembuatan aluminium dan densitas nya.-untuk mengetahui penggunaan aluminium dalam kehidupan sehari-hari

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Pengertian AluminiumAluminium ialah unsur kimia. Lambang aluminium ialahAl, dan nomor atomnya 13. Aluminium ialah logam paling berlimpah. Aluminium adalah logam yang berwaarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm3.Aluminiumbukan merupakan jenis logam berat, namun merupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaanbumidan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan,antasida,buffered aspirinastringents, semprotan hidung,antiperspirant,airminum,knalpotmobil,asap tembakau, penggunaanaluminium foil, peralatan masak,kaleng,keramik, dankembang api.Aluminium merupakan konduktorlistrikyang baik. Terang dan kuat. Merupakan konduktor yang baik juga buat panas. Dapat ditempa menjadi lembaran, ditarik menjadi kawat dan diekstrusi menjadi batangan dengan bermacam-macam penampang. Tahankorosi.Aluminium digunakan dalam banyak hal. Kebanyakan darinya digunakan dalam kabel bertegangan tinggi. Juga secara luas digunakan dalam bingkai jendela dan badanpesawat terbang. Ditemukan di rumah sebagaipanci,botol minuman ringan, tutupbotol susudsb. Aluminium juga digunakan untuk melapisi lampu mobil dancompact disks.

2.2 Sifat-sifat yang Dimiliki AluminiumSifat-sifat yang dimilki aluminium antara lain :-Ringan, tahan korosi dan tidak beracun maka banyak digunakan untuk alat rumah tangga seperti panci, wajan dan lain-lain.-Reflektif, dalam bentuk aluminium foil digunakan sebagai pembungkus makanan, obat, dan rokok.-Daya hantar listrik dua kali lebih besar dari Cu maka Al digunakan sebagai kabel tiang listrik.-Paduan Al dengan logam lainnya menghasilkan logam yang kuat sepertiDuralium(campuran Al, Cu, mg) untuk pembuatan badan peswat.-Al sebagai zat reduktor untuk oksida MnO2 dan Cr2O3.

2.3 Klasifikasi Aluminium1. Aluminium Murni

Aluminium 99% tanpa tambahan logam paduan apapun dan dicetak dalam keadaan biasa, hanya memiliki kekuatan tensil sebesar 90 MPa, terlalu lunak untuk penggunaan yang luas sehingga seringkali aluminium dipadukan dengan logam lain.2. Aluminium PaduanElemen paduan yang umum digunakan pada aluminium adalah silikon, magnesium, tembaga, seng, mangan, dan juga lithium sebelum tahun 1970.Secara umum, penambahan logam paduan hingga konsentrasi tertentu akan meningkatkan kekuatan tensil dan kekerasan, serta menurunkan titik lebur. Jika melebihi konsentrasi tersebut, umumnya titik lebur akan naik disertai meningkatnya kerapuhan akibat terbentuknya senyawa, kristal, atau granula dalam logam.Namun, kekuatan bahan paduan aluminium tidak hanya bergantung pada konsentrasi logam paduannya saja, tetapi juga bagaimana proses perlakuannya hingga aluminium siap digunakan, apakah dengan penempaan, perlakuan panas, penyimpanan, dan sebagainya.3. Paduan Aluminium-SilikonPaduan aluminium dengan silikon hingga 15% akan memberikan kekerasan dan kekuatan tensil yang cukup besar, hingga mencapai 525 MPa pada aluminium paduan yang dihasilkan pada perlakuan panas. Jika konsentrasi silikon lebih tinggi dari 15%, tingkat kerapuhan logam akan meningkat secara drastis akibat terbentuknya kristal granula silika.4. Paduan Aluminium-MagnesiumKeberadaan magnesium hingga 15,35% dapat menurunkan titik lebur logam paduan yang cukup drastis, dari 660oC hingga 450oC. Namun, hal ini tidak menjadikan aluminium paduan dapat ditempa menggunakan panas dengan mudah karena korosi akan terjadi pada suhu di atas 60oC. Keberadaan magnesium juga menjadikan logam paduan dapat bekerja dengan baik pada temperatur yang sangat rendah, di mana kebanyakan logam akan mengalami

failure pada temperatur tersebut.5. Paduan Aluminium-Tembaga

Paduan aluminium-tembaga juga menghasilkan sifat yang keras dan kuat, namun rapuh. Umumnya, untuk kepentingan penempaan, paduan tidak boleh memiliki konsentrasi tembaga di atas 5,6% karena akan membentuk senyawa CuAl2dalam logam yang menjadikan logam rapuh.

6. Paduan Aluminium-ManganPenambahan mangan memiliki akan berefek pada sifat dapat dilakukan pengerasan tegangan dengan mudah (work-hardening) sehingga didapatkan logam paduan dengan kekuatan tensil yang tinggi namun tidak terlalu rapuh.Selain itu, penambahan mangan akan meningkatkan titik lebur paduan aluminium.

7. Paduan Aluminium-SengPaduan aluminium dengan seng merupakan paduan yang paling terkenal karena merupakan bahan pembuat badan dan sayap pesawat terbang. Paduan ini memiliki kekuatan tertinggi dibandingkan paduan lainnya, aluminium dengan 5,5% seng dapat memiliki kekuatan tensil sebesar 580 MPa dengan elongasi sebesar 11% dalam setiap 50 mm bahan. Bandingkan dengan aluminium dengan 1% magnesium yang memiliki kekuatan tensil sebesar 410 MPa namun memiliki elongasi sebesar 6% setiap 50 mm bahan.8. Paduan Aluminium-LithiumLithium menjadikan paduan aluminium mengalami pengurangan massa jenis dan peningkatan modulus elastisitas; hingga konsentrasi sebesar 4% lithium, setiap penambahan 1% lithium akan mengurangi massa jenis paduan sebanyak 3% dan peningkatan modulus elastisitas sebesar 5%. Namun aluminium-lithium tidak lagi diproduksi akibat tingkat reaktivitas lithium yang tinggi yang dapat meningkatkan biaya keselamatan kerja.9. Paduan Aluminium-SkandiumPenambahan skandium ke aluminium membatasi pemuaian yang terjadi pada paduan, baik ketika pengelasan maupun ketika paduan berada di lingkungan yang panas. Paduan ini semakin jarang diproduksi, karena terdapat paduan lain yang lebih murah dan lebih mudah diproduksi dengan karakteristik yang sama, yaitu paduan titanium. Paduan Al-Sc pernah digunakan sebagai bahan pembuat pesawat tempur Rusia, MIG, dengan konsentrasi Sc antara 0,1-0,5% (Zaki, 2003, dan Schwarz, 2004).10. Paduan Aluminium-BesiBesi (Fe) juga kerap kali muncul dalam aluminium paduan sebagai suatu kecelakaan. Kehadiran besi umumnya terjadi ketika pengecoran dengan menggunakan cetakan besi yang tidak dilapisi batuan kapur atau keramik. Efek kehadiran Fe dalam paduan adalah berkurangnya kekuatan tensil secara signifikan, namun diikuti dengan penambahan kekerasan dalam jumlah yang sangat kecil. Dalam paduan 10% silikon, keberadaan Fe sebesar 2,08% mengurangi kekuatan tensil dari 217 hingga 78 MPa, dan menambah skala Brinnel dari 62 hingga 70. Hal ini terjadi akibat terbentuknya kristal Fe-Al-X, dengan X adalah paduan utama aluminium selain Fe.Kelemahan aluminium paduan adalah pada ketahanannya terhadap lelah (fatigue). Aluminium paduan tidak memiliki batas lelah yang dapat diperkirakan seperti baja, yang berartifailureakibatfatiguedapat muncul dengan tiba-tiba bahkan pada beban siklik yang kecil.Satu kelemahan yang dimiliki aluminium murni dan paduan adalah sulit memperkirakan secara visual kapan aluminium akan mulai melebur, karena aluminium tidak menunjukkan tanda visual seperti baja yang bercahaya kemerahan sebelum melebur.11. Aluminium paduan corAluminium dapat dicor di cetakan pasir/tanah liat, cetakan besi, atau cetakan baja dengan diberi tekanan. Logam cor dapat lebih cepat mengeras jika dicor dengan cetakan logam, sehingga akan menghasilkan efek yang sama seperti efekquenching, yaitu memperkeras logam.Pengecoran dengan besi harus dilakukan dengan hati-hati karena dapat menyebabkan intrusi besi ke dalam paduan, menyebabkan paduan memiliki komposisi yang tidak diinginkan. Proses pengecoran, selain harus terbebas dari pengotor pencetaknya, juga harus terbebas dari uap air. Aluminium, dalam temperatur tinggi, dapat bereaksi dengan uap air membentuk aluminium hidroksida dan gas hidrogen. Aluminium cair, sepeti logam cair pada umumnya, dapat melarutkan gas tersebut, dan ketika logam mulai mendingin dan menjadi padat, gelembung-gelembung hidrogen akan terbentuk di dalam logam, menyebabkan logam menjadi berpori-pori dan menyebabkan logam semakin rapuh.Untuk mencegah keberadaan gas hidrogen dalam logam, pengecoran sebaiknya dilakukan dalam keadaan kering dan tidak lembab serta logam tidak dilelehkan pada temperatur jauh di atas titik lelehnya. Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan tanur listrik, namun hal ini akan meningkatkan biaya produksi.Komposisi utama aluminium paduan cor pada umumnya adalah tembaga, silikon, dan magnesium. Al-Cu memberikan keuntungan yaitu kemudahan dalam pengecoran dan memudahkan pengerjaan permesinan. Al-Si memmberikan kemudahan dalam pengecoran, kekuatan, ketahanan pada temperatur tinggi, dan pemuaian yang rendah. Sifat pemuaian merupakan sifat yang penting dalam logam cor dan ekstrusi, yang pada umumnya merupakan bagian dari mesin. Al-Mg juga memberikan kekuatan, dan lebih baik dibandingkan Al-Si karena memiliki ketahanan yang lebih tinggi hingga logam mengalami deformasi plastis (elongasi). Namun konsentrasi lebih dari 10% dapat mengurangi kemudahan dalam pengecoran.

2.4 Pengolahan AlumininumAluminium dibuat menurut prosesHall-heroultyang ditemukan olehCharlesM. Halldi Amerika Serikat danPaul Heroulttahun1886. Pengolahan aluminium dan bauksit meliputi 2 tahap :1. Pemurnian bauksit untuk meperoleh alumina murni ( proses Hall )2. Peleburan / reduksi alumina dangan elektrolisis ( Proses Charles )

Pemurnian bauksit melalui cara :a. Ba direaksikan dengana NaOH(q) . Aluminium oksida akan larut membentuk NaCl(OH)4.b. Larutan disaring lalu filtrat yang mengandung NaAl(OH)4 diasamkan dengan mengalirkan gas CO2 Al mengendap sebagai Al(OH)3c. Al(OH)3 disaring lalu dikeringkan dan dipanaskan sehingga diperoleh Al2O3 tak berair. Bijih bijih Aluminium

Bijih bauksit mengandung 50-60% Al2O3 yang bercampur dengan zat-zat pengotor terutama Fe2O3 dan SiO2. Untuk memisahkan Al2O3 dari zat-zat yang tidak dikehendaki, kita memanfaatkan sifat amfoter dari Al2O3.Tahap pemurnian bauksit dilakukan untuk menghilangkan pengotor utama dalam bauksit. Pengotor utama bauksit biasanya terdiri dari SiO2, Fe2O3, dan TiO2. Caranya adalah dengan melarutkan bauksit dalam larutan natrium hidroksida (NaOH),Al2O3 (s) + 2NaOH (aq) + 3H2O(l) ---> 2NaAl(OH)4(aq)Aluminium oksida larut dalam NaOH sedangkan pengotornya tidak larut. Pengotor-pengotor dapat dipisahkan melalui proses penyaringan. Selanjutnya aluminium diendapkan dari filtratnya dengan cara mengalirkan gas CO2 dan pengenceran.2NaAl(OH)4(aq) + CO2(g) ---> 2Al(OH)3(s) + Na2CO3(aq) + H2O(l)Endapan aluminium hidroksida disaring,dikeringkan lalu dipanaskan sehingga diperoleh aluminium oksida murni (Al2O3)2Al(OH)3(s) ---> Al2O3(s) + 3H2O(g)

Proses Bayer terdiri dari 3 tahap yaitu ekstraksi, presipitasi, dan kalsinasi.

1. Tahap ekstraksiTahap ekstraksi atau tahap digestion merupakan tahap pertama dalam proses Bayer. Bauksit dan natrium hidroksida diumpankan secara terpisah ke dalam autoclaves, tubular reactor, dan steel vessel. Kondisi operasi tahap ini adalah pada temperatur 140oC dan tekanan 34 atm. Alumina hidrat yang terdapat di dalam bauksit larut di dalam natrium hidroksida dan menghasilkan natrium aluminat (NaAlO2).Reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah :Al(OH)3 + NaOH NaAlO2 + 2 H2OAlO(OH) + NaOH NaAlO2 + H2OAluminium hidroksida larut di dalam natrium hidroksida, sedangkan zat zat lain seperti silika dan semua oksida logam lainnya tidak larut di dalam natrium hidroksida. Larutan natrium aluminat dan natrium hidroksida disebut dengan green liquor, sedangkan zat zat yang tidak larut di dalam natrium hidroksida seperti silika, oksida besi, titanium oksida (TiO2), kaolin (H4Al2Si2O9), dan oksida logam lain membentuk red mud. Natrium aluminat yang terbentuk didinginkan hingga 50 85 oC dalam flash tank.

Ada dua macam reaksi lainnya yang terjadi pada proses ekstraksi yaitu :A. DesilicationDesilication merupakan reaksi antara silika yang terdapat di dalam bauksit, seperti kaolin, dengan natrium hidroksida membentuk natrium silikat terlarut. Pada temperatur digestion, natrium silikat membentuk natrium aluminium silikat yang tidak larut.Reaksi yang terjadi adalah :5 Al2Si2O5(OH)4 + 2 Al(OH)3 + 12 NaOH 2 Na6Al6Si5O17(OH)10 + 10 H2ODesilication dipengaruhi oleh temperatur tinggi dan waktu tinggal unutk mendapatkan produk yang murni.B. Causticization of liquorCausticization of liquor merupakan reaksi antara kalsium hidroksida (Ca(OH)2) dengan natrium karbonat untuk meregenerasi natrium hidroksida dan presipitasi kalsium karbonat. Reaksi ini merupakan reaksi yang penting dalam proses Bayer. Reaksi yang terjadi adalah :Na2CO3 + Ca(OH)2 CaCO3 + 2 NaOHNatrium karbonat dihasilkan pada proses Bayer karena degradasi zat zat organik oleh natrium hidroksida dan karena absorpsi CO2 selama larutan terkena udara luar.2. Tahap pemisahanTahap kedua dari proses Bayer adalah tahap pemisahan natrium aluminat dengan red mud. Larutan natrium aluminat difiltrasi untuk memisahkan red mud. Red mud ditambahkan flokulan untuk meningkatkan settling rate, kemudian dipindahkan dengan menggunakan thickener yang berdiameter besar. Partikel partikel padat yang terkandung dalam red mud dipisahkan dengan filter press. Sedangkan, aluminium yang masih terdapat di dalam red mud didaur ulang dengan menggunakan counter current 18 decantation. Red mud ditambah dengan kapur (Ca(OH)2) untuk causticization supaya terbentuk natrium hidroksida dan kalsium karbonat.Reaksi yang terjadi yaitu :Na2CO3 + Ca(OH)2 2 NaOH + CaCO3Natrium hidroksida ini dapat digunakan kembali pada proses awal.3. Tahap presipitasiPresipitasi dilakukan untuk memisahkan aluminium hidroksida (Al(OH)3). Reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah :NaAlO2 + 2 H2O Al(OH)3 + NaOHPresipitasi Al(OH)3 tidak terjadi dengan sendirinya, sehingga presipitasi dilakukan dengan cara menambahkan kristal aluminium hidroksida untuk menginisiasi presipitasi. Ada 6 macam precipitating agents yang dapat digunakan di dalam proses ini antara lain : Hidrogen peroksida (H2O2) Karbon dioksida (CO2) Amonium karbonat ((NH4)2CO3) Amonium hidrogen karbonat ((NH4)HCO3) Amonium aluminium sulfat ((NH4)2Al(SO4)2) Kristal aluminium hidroksida (Al(OH)34. Tahap kalsinasiAluminium hidroksida dikeringkan di dalam rotary kiln atau fluid bed calciners pada temperatur 1100 1500oC untuk melepaskan air. Hasil kalsinasi aluminium hidroksida adalah alumina. Reaksi yang terjadi pada tahap ini adalah :2 Al(OH)3 Al2O3 + 3 H2ODari kedelapan proses pemisahan alumina dari spent catalyst, proses Bayer merupakan proses yang paling akhir ditemukan. Setelah ditemukan proses Bayer, proses proses yang lain tidak digunakan lagi. Hal ini disebabkan : Proses Bayer merupakan proses yang paling ekonomis. Pada proses Bayer, tidak diperlukan temperatur yang tinggi dalam proses digestion. Proses Bayer tidak memerlukan banyak energi sehingga biaya produksi yang dibutuhkan tidak terlalu besar.

Peleburan Alumina ( Proses Hall )Selanjutnya adalah tahap peleburan alumina dengan cara reduksi melalui proses elektrolisis menurut proses Hall-Heroult. Tahapan-tahapan pada proses Hall-Heroult adalah :1. Aluminum oksida dilarutkan dalam lelehan kriolit (Na3AlF6) dalam bejana baja berlapis grafit (berfungsi sebagai katode).2. Elektrolisis dilakukan pada suhu 950oC (digunakan batang grafit sebagai anode).3. Setelah diperoleh Al2O3murni, proses selanjutnya adalah elektrolisis leburan Al2O3.4. Al2O3dicampur dengan CaF2dan 2-8% kriolit (Na3AlF6) (berfungsi untuk menurunkan titik lebur Al2O3(titik lebur Al2O3murni mencapai 20000C)),5. Campuran tersebut akan melebur pada suhu antara 850-9500C.6. Anode dan katodenya terbuat dari grafit.7. Reaksi yang terjadi sebagai berikut:Al2O3 (l) 2Al3+ (l) + 3O2- (l)Anode (+): 3O2- (l) 3/2 O2 (g) + 6eKatode (-): 2Al3+ (l) + 6e- 2Al (l)Reaksi sel: 2Al3+ (l) + 3O2- (l) 2Al (l) + 3/2 O2 (g)

Proses Hall-HeroultPeleburan alumina menjadi aluminium logam terjadi dalam tong baja yang disebut pot reduksi atau sel elektrolisis. Bagian bawah pot dilapisi dengan karbon, yang bertindak sebagai suatu elektroda (konduktor arus listrik) dari sistem. Secara umum pada proses ini, leburan alumina dielektrolisis, dimana lelehan tersebut dicampur dengan lelehan elektrolit kriolit dan CaF2 di dalam pot dimana pada pot tersebut terikat serangkaian batang karbon dibagian atas pot sebagai katoda. Karbon anoda berada dibagian bawah pot sebagai lapisan pot, dengan aliran arus kuat 5-10 V antara anoda dan katodanya proses elektrolisis terjadi. Tetapi, arus listrik dapat diperbesar sesuai keperluan, seperti dalam keperluan industri.Alumina mengalami pemutusan ikatan akibat elektrolisis, lelehan aluminium akan menuju kebawah pot, yang secara berkala akan ditampung menuju cetakan berbentuk silinder atau lempengan. Masing masing pot dapat menghasilkan 66.000-110.000 ton aluminium per tahun(Anonymous,2009). Secara umum, 4 ton bauksit akan menghasilkan 2 ton alumina, yang nantinya akan menghasilkan 1 ton alumunium.

Peleburan ini menggunakan sel elektrolisis yang terdiri atas wadah dari besi berlapisgrafit yang sekaligus berfungsi sebagai katode (-) sedang anode (+) adalah grafit.Campuran Al2O3 dengan kriolit dan AlF3 dipanaskan hingga mencair dan pada suhu950 C kemudian dielektrolisis . Al yang terbentuk berupa zat cair dan terkumpul didasar wadah lalu dikeluarkan secara periodik ke dalam cetakan untuk mendapataluminium batangan (ingot).Anode grafit terus menerus dihabiskan karena bereaksidengan O2 sehingga harus diganti dari waktu ke waktu. Untuk mendapat 1 Kg Aldihabiskan 0,44 anode grafit.2Al2O3 +3C 4Al + 3CO2Beberapa nijih Al yang utama :1. Bauksit (Al2O3. 2H2O)2. Mika (K-Mg-Al-Slilkat)3. Tanah liat (Al2Si2O7.2H2O)Aluminium ada di alam dalam bentuk silikat maupun oksida, yaitu antara lain :- sebagai silikat misal feldspar, tanah liat, mika- sebagai oksida anhidrat misal kurondum (untuk amril)- sebagai hidrat misal bauksit- sebagai florida misal kriolit.

2.5 Penggunaan AluminiumBeberapa penggunaan aluminium antara lain:1. Sektor industri otomotif, untuk membuat bak truk dan komponen kendaraan bermotor.2. untuk membuat badan pesawat terbang.3. Sektor pembangunan perumahan;untuk kusen pintu dan jendela.4. Sektor industri makanan ,untuk kemasan berbagai jenis produk.5. Sektor lain, misal untuk kabel listrik, perabotan rumah tangga dan barang kerajinan.6. Membuattermit,yaitu campuran serbuk aluminium dengan serbuk besi (III) oksida, digunakan untuk mengelas baja ditempat, misalnya untuk menyambung rel kereta api. Beberapa senyawa

Aluminium juga banyak penggunaannya, antara lain:1. Tawas (K2SO4.Al2(SO4)3.24H2O)Tawas mempunyai rumus kimia KSO4.AL2.(SO4)3.24H2O. Tawas digunakan untuk menjernihkan air pada pengolahan air minum.2. Alumina (Al2O3)Alumin dibedakan atas alfa0allumina dan gamma-allumina. Gamma-alumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 di bawah 4500C. Gamma-alumina digunakan untuk pembuatan aluminium, untuk pasta gigi, dan industri keramik serta industri gelas. Alfa-allumina diperoleh dari pemanasan Al(OH)3 pada suhu diatas 10000C. Alfa-allumina terdapat sebagai korundum di alam yang digunakan untuk amplas atau grinda. Batu mulia, seperti rubi, safir, ametis, dan topaz merupakan alfa-allumina yang mengandung senyawa unsur logam transisi yang memberi warna pada batu tersebut. Warna-warna rubi antara lain:- Rubi berwarna merah karena mengandung senyawa kromium (III)- Safir berwarna biru karena mengandung senyawa besi(II), besi(III) dan titan(IV)- Ametis berwarna violet karena mengandung senyawa kromium (III) dan titan (IV)- Topaz berwarna kuning karena mengandung besi (III)

BAB IIIPENUTUP

3.1 kesimpulankimia Whler Aluminium adalah logam yang berwaarna putih perak dan tergolong ringan yang mempunyai massa jenis 2,7 gr cm3.Aluminiummerupakan elemen yang berjumlah sekitar 8% dari permukaanPada abad ke-19, sebelum ditemukannya proseselektrolisis, aluminium hanya bisa didapatkan dari bauksit dengan proses bumidan paling berlimpah ketiga. Aluminium terdapat dalam penggunaan aditif makanan,antasida,buffered aspirin,astringents, semprotan hidung,antiperspirant,airminum,knalpotmobil,asap tembakau, penggunaanaluminium foil, peralatan masak,kaleng,keramik, dankembang api.

MAKALAH KIMIA DASAR

ALUMINIUM

KELOMPOK 7

NAMA:INNA ANNISA W.PANJI ARTHA PRATAMA-EKO

KELAS:1E

DOSEN:Mitra Fany

FAKULTAS FARMASI dan SAINSUHAMKA2014