MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

31
 Manual de Títeres Eduardo Rioseco C. 2010

Transcript of MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MAKALAH KEWIRAUSAHAANUSAHA FRANCHISE & SISTEM BAGI HASIL

Disusun oleh:Nama : Sri LestariNIM : 26010312130080Prodi : PSP

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTANUNIVERSITAS DIPONEGOROSEMARANG2014

BAB IPENDAHULUAN

1.1. Latar BelakangIndonesia merupakan negara yang memiliki potensi sumber daya manusia yang memiliki daya saing tinggi. Selain menjalankan dalam bidang pemerintahan, juga dalam bidang usaha yang nantinya akan memajukan negara dan mengembangkan lapangan kerja yang baru bagi yang membutuhkan. Tetapi banyak orang yang tidak memanfaatkan potensi yang ada dengan baik.Alasan orang orang memilih mejadi pengusaha adalah untuk memperoleh kehidupan yang lebih baik karena dengan menjadi pengusaha berarti mereka berani untuk menentukan jalan hidup yang mereke inginkan. Dengan menjadi pengusaha mereka bebas berprofesi sebagai apa, dan juga mereka tidak takut untung ataupun rugi karena itu sudah menjadi resiko seorang pengusaha. Jiak usaha yang digeluti tersebut rugi maka mereka akan mudah bangkit kembali.Usaha franchise adalah suatu usaha yang prinsip usahanya adalah pemberian kebebasan kepada franchisee dengan cara pemberian hak sepenuhnya mengenai hak merk ata hak kekayaan intelektual dengan perjanjian yang sudah ditentukan oleh pemberi laba (franchisor) kepada pelaku waralaba. Biasanya ini dilakukan dalam skala yang besar bahkan mencakup dunia internasional maupun domestik. Pelaku waralaba biasanya bergerak individu atau perorangan.Sistem bagi hasil adalah usaha yang hasilnya dibagi sesuai dengan peraturan yang sudah ditentukan. Sistem ini biasanya diterapkan di bank bank syariah atau pun lembaga lembaga yang bersifat sukarela. Sistem bagi hasil ini sudah banyak digunakan di Indonesia, bahkan dengan aturan yang berbeda pula di luar negeri pun sudah banyak ditemukan yang sistem pembagian modalnya dibagi sesuai dengan ketentuan.

1.2. Rumusan Masalaha. Apa pengertian dari usaha franchise?b. Bagaimana cara menjalankan usaha franchise?c. Apa kendala yang dialami selama menjalankan usaha franchise?d. Bagaimana cara mengatasi kendala tersebut?e. Sebutkan beberapa contoh kegiatan usaha franchise?f. Apa pengertian dari sistem bagi hasil?g. Bagaimana cara menjalankan sistem bagi hasil?h. Apa kendala yang dialami selama menjalankan sistem bagi hasil antar penjual dan pembeli?i. Bagaimana mengatasi kendala tersebut?j. Sebutkan beberapa contoh kegiatan sistem bagi hasil antar penjual dan pembeli?

1.3. Tujuana. Mengetahui pengertian dari usaha franchise;b. Mengetahui cara cara untuk menjalankan usaha franchise;c. Mengetahui kendala yang dialami dalam menjalankan usaha franchise;d. Mengetahui cara mengatasi kendala tersebut;e. Mengetahu beberapa contoh usaha franchise;f. Mengetahui pengertian dari sistem bagi hasil;g. Mengetahui cara cara untuk menjalankan sistem bagi hasil;h. Mengetahui kendala yang dialami dalam menjalankan sistem bagi hasil;i. Mengetahui cara mengatasi kendala tersebut; danj. Mengetahui beberapa contoh sistem bagi hasil.

BAB IIPEMBAHASAN

1.1. FranchiseBisnis waralaba (franchise) adalah trend bisnis masa depan dengan resiko kegagalan yang kecil dimana pertumbuhannya sangat pesat dan memberi warna tersendiri dalam perekonomian Indonesia. Perjanjian waralaba merupakan salah satu aspek perlindungan hukum kepada para pihak dari perbuatan yang merugikan pihak lain. Jika salah satu pihak melanggar isi perjanjian waralaba, maka pihak yang lain dapat menuntut pihak yang melanggar sesuai dengan hukum yang berlaku. Dalam hal ini Pemerintah telah berperan aktif di dalam membuat peraturan perundang undangan yang berkaitan dengan waralaba ini sebagai bentuk perlindungan hukum dan jaminan kepastian hukum (Arifiah, 2008).Perjanjian waralaba tersebut sah dan oleh karena itu perjanjian itu menjadi undang undang bagi mereka yang membuatnya, dan mengikat kedua belah pihak dan perjanjian tersebut merupakan perjanjian baku timbal balik karena masing masing pihak mempunyai hak dan kewajiban yang seimbang mengedepankan prinsip win win solution yang saling menguntungkan. Dapat disimpulkan, sebagai suatu transaksi yang melahirkan perjanjian, waralaba selalu melibatkan dua pihak yang memiliki kepentingan yang berdiri sendiri dan kadangkala bertolak belakang. Prinsip mencari keuntungan sebesar-besarnya ini jugalah yang pada pokoknya menjadi sumber perbedaan kepentingan dan perselisihan yang dapat terjadi di antara kedua belah pihak tersebut. Keuntungan yang besar ini hanya dapat dicapai oleh kedua belah pihak jika antar kedua belah pihak dapat menjalin sinergisme yang saling menguntungkan.Selain menurut kacamata asing, di Indonesia juga berkembang definisi franchise yang salah satunya dikemukakan oleh Asosiasi Franchise Indonesia (AFI) yang menyatakan bahwa waralaba ialah suatu sistem pendistribusian barang atau jasa kepada pelanggan akhir, dimana pemilik merek (franchisor) memberikan hak kepada individu atau perusahaan untuk melaksanakan bisnis dengan merek, nama, sistem, prosedur dan cara-cara yang telah ditetapkan sebelumnya dalam jangka waktu tertentu dan meliputi area tertentu. Sedangkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 42/ Tahun 2007 tentang waralaba menyatakan bahwa waralaba adalah perikatan dimana salah satu pihak diberikan hak memanfaatkan dan atau menggunakan hak dari kekayaan intelektual (HAKI) atau penemuan atau ciri khas usaha yang dimiliki pihak lain dengan suatu imbalan berdasarkan persyaratan yang ditetapkan oleh pihak lain tersebut dalam rangka penyediaan dan atau penjualan barang dan jasa.Usaha waralaba atau franchise memang memudahkan bagi pemula. Dengan memiliki lisensi salah satu jenis waralaba, pebisnis pemula bisa belajar menjalani usaha dengan mengenali pola dan risikonya. Meski begitu, jangan asal memilih jenis usaha waralaba. Apalagi jika berinvestasi dengan didorong emosi. Lakukan investigasi mendalam terhadap pilihan waralaba yang Anda minati.1.2. Cara menjalankan bisnis franchiseCara bisnis waralaba atau franchise adalah tinggal menyiapkan modal dan keuletan usaha, maka tanpa harus keras berpromosi, usaha dengan sendirinya sudah dikenal orang. Usaha waralaba atau franchise memang memudahkan bagi pemula. Dengan memiliki lisensi salah satu jenis waralaba, pebisnis pemula bisa belajar menjalani usaha dengan mengenali pola dan risikonya. Meski begitu, jangan asal memilih jenis usaha waralaba. Apalagi jika berinvestasi dengan didorong emosi. Lakukan investigasi mendalam terhadap pilihan waralaba yang Anda minati.Beberapa cara yang harus dilakukan dalam menjalankan usaha franchise adalah sebagai berikut :a. Menyiapakan suatu konsep bisnis yang matang. Konsep sangat penting dalam sebuah usaha bisnis, karena ia akan menjadi pola dalam sistem operasional sebuah bisnis.b. Mempersiapkan tim bisnis yang kuat dan baik, mulai dari tim management hingga karyawan dimana setiap level memahami dengan baik sistem, berbagai masalah hukum dan etika serta hakikat dari sebuah bisnis franchise.c. Membuat dan menentukan nilai jual produk atau bisnis sebagai suatu keunikan dibanding yang lain. Tanpa keunikan dan perbedaan dari yang lain rasanya sulit bagi sebuah produk atau jasa untuk mengambil pasar.d. Memastikan bahwa produk atau jasa dari bisnis tersebut distandarisasi, bahan baku tidak sulit didapat, dapat dikerjakan dengan sistem, dan mudah dikerjakan.e. Membuat sistem semudah mungkin bagi operasional sehingga mudah diajarkan. Semakin simple semakin mudah dan semakin sukses.f. Membuat usaha atau bisnis tersebut mudah diduplikasi orang lain kepihak yang lain.g. Mendaftarkan merk usaha dan hak cipta untuk melindungi usaha dari berbagai tindakan yang tidak baik dari pihak yang tidak bertanggung jawab.h. Membuat berbagai paket investasi yang menarik bagi calon investor dengan return secepat mungkin namun tetap reliable dan realistis.i. Mendaftarkan waralaba di Departemen Perdagangan untuk mendapatkan STPW (surat tanda pendaftaran waralaba) dan jangan lupa bergabung ke asosiasi franchise yang ada. Seperti Asosiasi Franchise Indonesia dan Perhimpunan Wralaba dan Lisensi Indonesia (Wali).j. Memasarkan melalui Franchise Expo atau pasang ikalan di media.Perjanjian waralaba merupakan salah satu aspek perlindungan hukum kepada para pihak dari perbuatan yang merugikan pihak lain. Jika salah satu pihak melanggar isi perjanjian waralaba, maka pihak yang lain dapat menuntut pihak yang melanggar sesuai dengan hukum yang berlaku.1.3. Kendala berjalannya usaha franchiseSetiap sistem bisnis memiliki kekuatan dan kelemahan, namun jika dilakukan dengan benar apapun sistemnya akan menghasilkan kemakmuran serta kesuksesan. Membangun sistem bisnis secara tradisional atau sendiri mempunyai kelebihan dalam hal pengaturan yang dapat disesuaikan dengan keinginan pemilik bisnis, sedangkan kekurangannya, sistem bisnis belum berjalan, pasar belum ada, sehingga sering terjadi bisnis yang baru dibangun akhirnya gagal. Bisnis apapun yang digeluti oleh seorang wirausahawan, mereka berkeinginan agar bisnisnya dapat meraih laba serta pertumbuhan usaha meskipun dalam upaya meraih laba dan partumbuhan usaha tersebut senantiasa dibayang - bayangi oleh resiko dan penuh dengan ketidakpastian yang kemungkinan akan terjadi. Pada umumnya sangat sulit untuk menemukan seorang wirausahawan yang juga memiliki managerial skill, keahlian yang yang sangat mendalam dalam suatu bidang tertentu, mampu mengelola berbagai sumber daya perusahaan secara sinkron.8 Biasanya butuh waktu lama ( lebih dari 5 tahun ) untuk dapat membangun sebuah sistem yang baik.Bisnis waralaba dari dulu sampai saat ini telah mengalami banyak perkembangan dalam berbagai jenis. Namun di Indonesia, waralaba masih identik dengan produk makanan dan minuman. Bagi calon entrepeneur muda, bisnis waralaba adalah cara termudah untuk belajar bisnis. Dengan menjadi waralaba atau franchisee, maka kita akan mendapatkan bimbingan dari pewaralaba (franchisor) tentang kiat dan usaha untuk membangun kerajaan bisnisnya. Namun, meski dengan modal yang telah diberikan ke pewaralaba dan berbagai bimbingan telah dilakukan oleh pewaralaba secara intensif, tidak bisa menjamin bisnis yang dilakukan akan menemui keberhasilan.Terdapat berbagai faktor yang menyebabkan seorang franchisee banyak menemui kegagalan dalam bisnis waralaba, antara lain:a. Modal yang cukup tinggi agar bisa ikut usaha dalam waralaba pada produk tertentu, kita harus menyerahkan modal awal agar dapat memiliki hak menggunakan nama produk pewaralaba dan mendapatkan bantuan alat dan serta bimbingannya. Meskipun Terkadang modal yang harus diserahkan dirasa cukup tinggi, terutama waralaba dari luar negeri. Misalnya saja McDonalds mensyaratkan para franchisee harus memberikan deposit modal sekitar 405 juta rupiah untuk memegang hak (izin) memproduksi produk McDonalds selama jangka waktu 20 tahun. Maka untuk bisa memiliki restaurant cepat saji McDonalds memerlukan dana sekitar 1 milyar lebih, baik untuk penyediaan lokasi, gedung, bahan baku dan karyawan. Berbeda dengan waralaba lokal yang biayanya lebih murah. Selain itu, juga terdapat beberapa waralaba yang meminta sekian persen dari keuntungan / omzet yang telah diperoleh franchisee tiap tahunnya di dalam perjanjian kontraknya.b.Biaya bahan baku yang terlalu mahalBiasanya, para pewaralaba telah menyediakan supplier bahan baku bagi para franchisee untuk memproduksi produknya. Mereka berdalih bahwa bahan baku dari supplier yang telah diajak bekerjasama sudah memenuhi standar mutu. Sehingga harga bahan bakunya pun agak lebih mahal dari harga pasar. Padahal dari kerjasama tersebut, pewaralaba juga mendapatkan komisi. Dengan demikian margin keuntungan yang diperoleh oleh franchisee bisa menjadi lebih kecil.c.Modal usaha yang tidak cukup ada beberapa pewaralaba yang menyediakan opsi menarik bagi para calon franchisee untuk bergabung dalam bisnisnya, yaitu memberikan pilihan cicilan dana dan suplai bahan bagi franchisee yang masih kekurangan modal. Namun, pada umumnya para franchisor (pemilik waralaba) tidak ingin terlibat dalam masalah penyediaan dana bagi para franchisee (pembeli waralaba) yang kekurangan modal, sehingga franchisee harus bisa mandiri dalam mencari tambahan modal. Dan biasanya Pada masa paceklik tersebutlah, para franchisee harus gulung tikar di tengah jalan.d.Pemberian lokasi franchise yang tidak strategis para pewaralaba biasanya ikut mempertimbangkan juga strategi lokasi, dan hanya mengizinkan suatu perwakilan waralaba pada jarak/radius tertentu. Namun, tidak sedikit pewaralaba yang mengizinkan berdirinya puluhan waralaba dalam satu lokasi (kota) dengan harapan ia mendapatkan keuntungan lebih. Hal ini sangatlah tidak bagus, karena para franchisee harus saling bersaing dengan merek dan produk yang sama dalam satu lokasi (radius tertentu).e.Kreatifitas yang dibatasi dalam bisnis waralaba, franchisor terkadang mengharuskan para franchisee menggunakan falisitas seragam pada tempat usahanya, atau warna tempat, papan reklame, pernak-pernik, serta asesoris lainnya. Sehingga daya kreatifitas yang ingin dikembangkan oleh franchise menjadi terbatas untuk bisa menarik para konsumen. Hal tersebut menjadi nilai negatif bagi wirausahawan yang mempunyai kreatifitas tinggi.f.Penentuan lokasi yang tidak tepat salah satu dari kunci keberhasilan dalam membangun bisnis adalah pemilihan lokasi yang tepat. Dalam menentukan lokasi yang akan dijadikan sebagai tempat usaha waralaba, ada baiknya melakukan riset kecil-kecilan, baik keramaian lokasi, minat warga sekitar terhadap produk yang akan dijual, jumlah saingan usaha pada produk yang sejenis, dan juga kondisi ekonomi yang tengah dialami oleh masyarakat setempat.g.Pewaralaba mengalami kebangkrutan apa yang terjadi jika induk bisnis ternyata mengalami kebangkrutan disaat usaha sedang mangalami kemajuan. Maka kita harus berjuang sendiri tanpa lagi mendapat bantuan dan bimbingan dari franchisor. Hal tersebut bisa memberikan tekanan batin dan ketakutan dalam diri. Hal yang sama juga bisa terjadi bila rekan bisnis anda (waralaba sama) yang berada di lokasi lain ternyata gulung tikar, sehingga memunculkan keresahan.1.4. Solusi dari kendalaDalam menjalankan usah atentu ada yang mengalami pasang dan surut suatu keadaan. Ketika seseorang tersebut jatuh, dia harus berani bangkit dan mengambil langkah lagi untuk memperbaiki kesalahannya. Berikut adalah beberapa cara yang dilakukan untuk mengatasi kendala bisnis terutama kendala franchise, yaitu :1.Konsep yang matang Menjalankan bisnis tak hanya butuh ide danpassionsemata. Namun, sebuah konsep bisnis yang matang juga sangat diperlukan. Konsep bisnis yang matang akan membantu Anda untuk bisa mengenali berbagai potensi dan pangsa pasar yang ingin dituju dalam bisnis. Selain itu konsep bisnis matang juga akan membuat bisnis bisa berjalan lebih maksimal. Dalam menentukan konsep bisnis, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara lain, selera masyarakat, karakteristik atau gaya hidup masyarakat, daya beli, sumber bahan baku, sampai adanya bisnis sejenis.2. Perencanaan matangKonsep bisnis yang matang, akan membantu untuk membuat perencanaan bisnis yang juga matang. "Dalam berbisnis tak bisa asal-asalan karena dalam berbisnis, Anda mempertaruhkan investasi yang cukup banyak. Dalam perencanaan yang matang, sebuahbusiness plan harus dibuat.

3. Evaluasi dan inovasi Persaingan dengan bisnis yang sejenis seringkali tak bisa dihindari. Namun sebenarnya persaingan ini bisa membuat Anda jadi lebih kreatif untuk berkreasi. Dengan persaingan akan membuat Anda jadi lebih inovatif untuk menciptakan sebuah nilai tambah dalam produk yang dijual. Inovasi yang dilakukan dalam berbagai sisi akan menarik pelanggan untuk melirik produk Anda dibanding pesaing. Selain inovasi, diperlukan juga evaluasi terhadap kelangsungan bisnis. Anda tak bisa begitu saja tutup mata dalam menjalankan bisnis, sebuah evaluasi terhadap kekurangan dan nilai lebih dalam berbisnis juga diperlukan untuk semakin memajukan bisnis yang dilakukan.4. Perluasan pasar.Untuk menghadapi persaingan bisnis, salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan memperluas pasar produk. Perluasan pasar produk ini bisa berarti memperluas fokus dan target market yang disasar. Misalnya, jika awalnya hanya menjual varian makanan pedas yang diperuntukan untuk orang dewasa, tak ada salahnya untuk membuat varian menu baru yang bisa dinikmati oleh anak-anak. Perluasan pangsa pasar ini juga akan menambah pendapatan sekaligus memberi nilai tambah pada pelanggan terhadap produk yang dijual.5. Standarisasi.Memiliki banyak cabang usaha memang bisa membantu mengatasi persaingan ketat dalam bisnis. Hanya saja yang harus diperhatikan adalah kesamaan varian produk yang dijual disemua cabang yang dimiliki.6. Sistem. Sebuah sistem usaha yang kuat akan membantu usaha agar bisa bertahan lebih lama dan mendapat keuntungan yang diinginkan. Buat sistem usaha yang stabil dan kuat. Setelah pondasi usaha dirasa kuat, maka lakukan perluasan pasar dengan berbagai sistem usaha yang diinginkan, misalnya membuka cabang, sampaifranchise.1.5. Contoh usaha franchiseDi indonesia usaha franchise atau waralaba sudah merajai dunia marketing dan kebanyakan menjadi favorit dari konsumen yang hobi belanja. Berikut ini adalah contoh usaha yang berbasis franchise yang ada di Indonesia.Banyak sekali bisnis waralaba yang bisa kita pilih. Tapi, kalau ingin yang cepat mencapai BEP (break-even point) perlu lebih jeli memilih bidang bisnisnya. Jangan hanya melihat merek dagang, pemilihan bidang sebaiknya juga mengacu pada tren yang berkembang di masyarakat supaya bisnis kita bisa bertahan lama. 1. Food & Beverages Bisnis yang tidak lekang waktu. Setiap orang pasti butuh mengisi perut, apalagi kalau harganya murah dan berkualitas.Contoh merek : Kebab Turki Baba Rafi, Coffee Toffee, Excelso, Jolly Time Popcorn, Double Dipps Donut, Ya Kun Kaya Toast, Ayam Bakar Mas Mono, Gloria Jeans Gourmet Coffees, Dunkin Donuts, Wendys.2. Olahraga Penggemar olahraga semakin banyak. Dengan kesibukan yang makin tinggi, fitness center jadi solusi bagi yang ingin berolahraga sepulang kerja.Contoh merek: Golds Gym, Fitness First, Celebrity Fitness.

3. KecantikanSama seperti olahraga, makin banyak orang yang memerhatikan penampilan.Contoh: Erha Clinic, Lutuye Salon, MY Salon, Dewi Sri Spa, Lifespa Fitness & Spa, Quick Cut.4. Office center Saat berada di luar kantor ribet banget kalau ada tugas atau file yang tertinggal. Oleh karena itu, diharapkan penyedia jasa (print, dokumen, internet) ada selama 24jam. Contoh: Snappy, Multiplus.5. PendidikanSarana mencari ilmu pengetahuan bukan hanya di sekolah. Tempat-tempat kursus menjadi alternatif memperkaya wawasan.Contoh: International Language Programs (ILP), Primagama, English First (EF), Kinderland, LP3I, The British Institute, Town for Kids.6. HiburanSiapa, sih, yang tidak butuh sarana pelepas penat?Contoh: Happy Puppy, Inul Vizta, Time Zone, DiscTarra, Ultra Disc.7. Laundry & Dry CleaningDibutuhkan orang dengan alasan praktis dan cepat.Contoh: Laundrette, Londre, Aqualis.8. Jasa pengiriman barangMemudahkan pengantaran barang yang cepat dan aman.Contoh: JNE, RPX.

9. OtomotifSetiap pemilik sarana transportasi pribadi tentu membutuhkan jasa perawatan.Contoh: Shop&Drive, Auto Bridal, MACSAUTO, King Auto Interior.10. PropertiRumah merupakan salah satu investasi yang nilainya selalu naik. Agen akan membantu kita mendapatkan yang terbaik. Contoh: Century 21 Indonesia, Roy Weston Indonesia, Ray White, Indoproperty Real Estate.11. FotografiUntuk mengabadikan momen-momen istimewa dengan keluarga dan teman-teman dekat. Contoh: M Photo Studio, Malibu 62 Photo Studio, Photo n Print.12. Mini marketMasyarakat makin nyaman berbelanja di mini market. Apalagi bila lokasinya strategis atau dekat tempat beraktivitas.Contoh: Alfamart, Indomaret, OMI Mini Market, Yomart.13. KesehatanTentunyakesehatanselalu dibutuhkan kapan pun dan di mana pun.Contoh: Apotek K-24, Medicine Shoppe.14. Biro PerjalananTraveling sudah jadi salah satu gaya hidup untuk melepas stres.Contoh: TX Travel, KIA Tours & Travel.15. FashionTuntutan untuk tampil rapi dan atraktif saat berkegiatan membuat bisnis ini terus tumbuh. Contoh: Shafira, Edward Forrer, Athletes Foot.

1.6. Sistem bagi hasilSistem bagi hasil merupakan sistem di mana dilakukannya perjanjian atau ikatan bersama di dalam melakukan kegiatan usaha. Di dalam usaha tersebut diperjanjikan adanya pembagian hasil atas keuntungan yang akan di dapat antara kedua belah pihak atau lebih. Bagi hasil dalam sistem perbankan syariah merupakan ciri khusus yang ditawarkan kapada masyarakat, dan di dalam aturan syariah yang berkaitan dengan pembagian hasil usaha harus ditentukan terlebih dahulu pada awal terjadinya kontrak (akad). Besarnya penentuan porsi bagi hasil antara kedua belah pihak ditentukan sesuai kesepakatan bersama, dan harus terjadi dengan adanya kerelaan (An-Tarodhin) di masing-masing pihak tanpa adanya unsur paksaan.Sistem bagi hasil banyak ditemui di Indonesia sejak jaman kuno sampai sekarang, yaitu pada bisnis pertanian, peternakan dan perdagangan. Mukhabarah dan muzaraah denga persentase 50%:50% adalah yang umum dipraktekan. Kerjasama bagi hasil memelihara ternak dengan cara maro (bagi hasil dengan nisbah 50%:50% dari anak ternaknya atau dari selisih nilai jual dengan nilai pada saat ternak diserhakan kepada pemeriharannya).Dari pengertian lain ada yang menjelaskan bahwa Sistem bagi hasil sejatinya adalah suatu kerja sama antara dua pihak dalam menjalankan usaha. Pihak pertama yaitu pengusaha yang memberikan andil dalam keahlian, keterampilan, sarana dan waktu untuk mengelola usaha tersebut. Sedangkan pihak kedua yaitu pemodal (investor) yang memiliki andil dalam mendanai usaha itu agar dapat berjalan. Baik itu modal kerja saja atau modal secara keseluruhan. Atas masing-masing andil itulah, kedua belah pihak berhak atas hasil usaha yang mereka kerjakan. Karena tidak ada yang dapat memastikan, berapa keuntungannya. Maka pembagian hasil usaha itu ditetapkan dalam bentuk prosenstase bagi hasil dari keuntungan yang didapat, bukan atas besarnya dana yang diinvestasikan.

1.7. Jenis - jenis sistem bagi hasilBentuk-bentuk kontrak kerjasama bagi hasil dalamIslamsecara umum dapat dilakukan dalam empat akad, yaitu Mudharabah,Musaqah,Musyarakah,,danMuzaraah.a. Mudharabah Salah satu bentuk kerjasama anatara pemilik modal dengan seseorang, yang pakar dalam berdagang, di dalam fiqh islam disebut denganmudharobah, yang oleh ulama fiqh Hijaz menyebutnya denganqiradh.Adapun syarat syaratmudharabah, sesuai dengan rukun yang dikemukakan adalah:a.Yang terkait dengan orang yang melakukan akad, harus orang yang mengerti hukum dan cakap diangkat sebagai wakil, karena pada satu sisi posisi orang yang akan mengelola modal adalah wakil dari pemilik modal. Itulah sebabnya, syarat syarat seorang wakil juga berlaku bagi pengelola modal dalam akad mudharabah.b.Yang terkait dengan modal, disyaratkan: (1)berbentuk uang, (2)jelas jumlahnya, (3)tunai, (4)diserahkan sepenuhnya kepada pedagang/pengelola modal. Oleh sebab itu, jika modal itu berbentuk barang, menurut ulama fiqh tidak dibolehkan, karena sulit untuk menentukan keuntungannya.c.Yang terkait dengan keuntungan, disyaratkan bahwa pembagian keuntungan harus jelas dan bagian masing-masing diambilkan dari keuntungan dagang itu, seperti setengah, sepertiga, atau seperempat. Aqpabila pembagian keuntungan tidak jelas, menurut ulama Hanafiyah, akad itu fasid (rusak).b. MusaqahSecara sederhana musaqoh diartikan dengan kerja sama dalam perawatan tanaman dengan imbalan dari hasil yang diperoleh dari tanaman tersebut.Dasar hukum bolehnya adalah hadist nabi yang mempekerjakan penduduk khaibar yang disebutkan di atas, yang kerjasama pertanian tersebut juga mencakup merawat tanaman. Sedangkan bagian ulama memandangnya sebagai muamalah upah mengupah, berpendapat tidak boleh karena upah tidak boleh dari hasil kerja tapi dalam bentuk nilai uang yang sudah pasti sesuai dengan perjanjian.c. MusyarakahSecara etimologi,asy-syirkahberarti percampuran, yaitu percampuran antara sesuatu dengan yang lainnya, sehingga sulit dibedakan . Asy-syirkahtermasuk salah satu bentuk kerja sama dagang dengan rukun dan syarat tertentu, yang dalam hukum positif disebut dengan perserikatan dagang.Rukun-rukun Musyarakah adalah sebagai berikut :a.Para pihak yang bersyirkah.b.Porsi kerjasama.c.Proyek/usaha ( masyru )d.Ijab qabul ( sighat ).e.Nisbah bagi hasil.d. MuzaraahMenurut jumhur ulama yang membolehkan akadal-muzaraah, apabila akad ini telah memenuhi rukun dan syaratnya, maka akibat hukumnya adalah sebagai berikut:a.Petani bertanggung jawab mengeluarkan biaya benih dan biaya pemeliharaan pertanian itu.b.Biaya pertanian seperti pupuk, biaya penuaian, serta biaya pembersihan tanaman, ditanggung oleh petani dan pemilik tanh sesuai dengan prosentase bagian masing-masing.c.Hasil panen dibagi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak.

1.8. Mekanisme sistem bagi hasilBank islam atau yang selanjutnya disebut dengan bank syariah, adalah bank yang beroperasi dengan tidak mengendalikan pada bunga. Bank syariah atau biasa disebut dengan bank tanpa bunga, adalah lembaga keuangan yang operasional dan produknya berlandaskan pada Al-Quran dan Hadis Nabi saw. Dalam mekanismenya, perbankan islam menggunakan sistem bagi hasil (profit sharing).Bagi hasil menurut terminologi asing (inggris) dikenal dengan profit sharing. Profit sharing diartikan dalam kamus ekonomi adalah pembagian laba. Secara definitif profit sharing diartikan : distribusi beberapa bagian dari laba pada para pagoda dari suatu perusahaan.Pada mekanisme lembaga keuangan syariah, pendapatan bagi hasil ini berlaku untuk produk-produk penyertaan, baik dalam penyertaan menyeluruh, maupun sebagian-sebagian, atau bentuk bisnis korporasi (kerjasama).Keuntungan yang dibagihasilkan, harus dibagi secara proporsional antara kedua belah pihak. Dengan demikian, semua pengeluaran rutin yang berkaitan dengan bisnis tersebut bukan untuk kepentingan pribadi dan dapat dimasukan ke dalam biaya operasional. Keuntungan bersih dibagi antara kedua belah pihak dengan proporsi yang telah disepakati sebelumnya dan secara eksplisit disebutkan dalam perjanjian awal. Tidak ada pembagian laba sampai semua semua kerugian telah ditutup dan ekuiti shahibul maal telah di bayar kembali. Jika ada pembagian keuntungan sebelum masa perjanjian akan dianggap sebagai pembagian keuntungan di muka.[footnoteRef:2] [2: ]

Dalam hal investasi, besar kecilnya pendapatan (bagi hasil) yang diterima oleh pemilik dana tersebut sangat tergantung pada pendapatan yang diterima oleh bank syariah dalam mengelola dana sehingga sangat tergantung pada keahlian, kehati-hatian, dan profesionalisme dari bank syariah.