Makalah Kelompok 2

20
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penilaian merupakan suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Menurut Akhmat Sudrajat penilaian (assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). dalam makalah ini terdapat dua jenis penilaian yaitu penilain formatif dan penilaian sumatif. Penilaian formatif adalah suatu penilaian hasil belajar dimana penilaian tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui, sudah sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kemudian

description

DEEE

Transcript of Makalah Kelompok 2

Page 1: Makalah Kelompok 2

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penilaian merupakan suatu proses untuk mengambil keputusan dengan

menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik

yang menggunakan tes maupun nontes. Menurut Akhmat Sudrajat penilaian

(assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat

penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar

peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta

didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi

belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif

(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).

dalam makalah ini terdapat dua jenis penilaian yaitu penilain formatif dan

penilaian sumatif. Penilaian formatif adalah suatu penilaian hasil belajar

dimana penilaian tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui,

sudah sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan

tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu

proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kemudian perlu diketahui

juga bahwa istilah formatif itu berasal dari kata form yang dapat diartikan

sebagai bentuk. Sedangkan yang dimaksud dengan penilaian sumatif adalah

suatu penilaian yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir tahun atau

akhir program, atau lebih spesifiknya penilaian yang dilakukan pada akhir

semester dari akhir tahun. Dengan demikian penilaian ini dapat bermanfaat

untuk banyak pihak baik untuk peserta didik, guru, maupun program itu

sendiri.

Page 2: Makalah Kelompok 2

B. Rumusan Masalah

1. Pengertian Penilaian?

2. Apa saja Macam macam penilaian?

3. Apa manfaat penilaian formatif dan sumatif untuk guru maupun untuk

siswa?

4. Apa fungsi dan tujuan dari penilaian formatif dan sumatif untuk guru dan

siswa?

5. Kapan penggunaan penilaian formatif dan sumatif digunakan?

6. Apa perbedaan dari penilaian formatif dan sumatif?

C. Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu guna menjawab dari

Rumusan yang telah kami buat, yaitu:

1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian penilaian.

2. Untuk mengetahui macam-macam penilaian.

3. Untuk mengetahui manfaat penilaian formatif dan sumatif untuk guru

maupun untuk siswa.

4. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari penilaian formatif dan sumatif

untuk guru dan siswa.

5. Untuk mengetahui penggunaan penilaian formatif dan sumatif.

6. Untuk mengetahui perbedaan penilaian formatif dan sumatif.

Page 3: Makalah Kelompok 2

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Penilaian

Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan penilaian

adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan

informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang

menggunakan tes maupun nontes. Menurut Djemari Mardapi (1999: 8)

penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil

pengukuran. Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah keputusan

tentang nilai.

Menurut Akhmat Sudrajat penilaian (assessment) adalah penerapan

berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh

informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian

kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab

pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta

didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam

kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan

dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut  secara

khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk

mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan

belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan

penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang

akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar

peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan

informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta

didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu

sendiri.

Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan

informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.

Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional

Page 4: Makalah Kelompok 2

Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan

menengah terdiri atas :

1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;

2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;

3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.

Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses

pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya

terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan pada

PP. Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 64 ayat:

1) dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan

secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan

perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.

2) menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan

untuk

a. menilai pencapaian kompetensi peserta didik;

b. bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan

c. memperbaiki proses pembelajaran.

Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu

penilaian dapat dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester,

ulangan akhir semester, dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti

pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan

analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu. Pada

semester dua penilaian dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah

semester, ulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain

seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis

nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor pada semester dua

Page 5: Makalah Kelompok 2

B. Pengertian Penilaian Formatif dan Sumatif

Penilaian formatif adalah suatu penilaian hasil belajar dimana

penilaian tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui, sudah

sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan tujuan

pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu proses

pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kemudian perlu diketahui juga

bahwa istilah formatif itu berasal dari kata form yang dapat diartikan sebagai

bentuk.

Dengan demikian maka penilaian formatif merupakan suatu jenis

penilaian yang disajikan di tengah program pengajaran yang mempunyai

fungsi untuk memantau (memonitor), dimana untuk dapat mengetahui

kemauan belajar siswa dalam kesehariannya pada proses kegiatan belajar

mengajar demi memberikan suatu umpan balik, baik kepada siswa maupun

seorang guru. Biasanya di sekolah-sekolah, tes formatif itu pada umumnya

ditekankan pada bahan-bahan pelajaran yang akan diajarkan oleh seorang

guru, setelah guru mengadakan atau melaksanakan suatu tes formatif, maka

alangkah baiknya ditindaklanjuti lagi jika ada bagian-bagian yang memang

belum dikuasai, maka sebelum dilanjutkan ke pokok bahasan baru terlebih

dahulu diulangi atau dijelaskan kembali bagian-bagian mana yang sekiranya

belum dikuasai atau dipahami oleh peserta didik.

Dengan demikian tujuan dari evaluasi formatif adalah untuk

memperbaiki tingkat penguasaan materi dari peserta didik dan sekaligus

untuk memperbaiki dalam suatu proses pembelajaran. Pengertian formatif

juga bisa diartikam sebagai penilaian yang dilaksanakan akhir program

belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar

itu sendiri.

Sedangkan yang dimaksud dengan penilaian sumatif adalah suatu

penilaian yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir tahun atau akhir

program, atau lebih spesifiknya penilaian yang dilakukan pada akhir semester

dari akhir tahun. Jadi, tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh

para siswa, yaitu seberapa jauhkah tujuan-tujuan kurikuler yang berhasil

Page 6: Makalah Kelompok 2

dikuasai oleh para peserta didik, dan penilaian inipun dititikberatkan pada

penilaian yang berorientasi kepada produk, bukan kepada sebuah proses.

Dan bagaimanapun, hasil yang diperoleh dari tes sumatif tampaknya

menjadi keputusan akhir mengingat tidak adanya kesepakatan bagi guru

untuk memperbaiki kekurangan para siswa pada semester tersebut. Perubahan

baru bisa dilakukan pada tahun berikutnya atau sekedar bahan untuk

penyempurnaan semester berikutnya.

C. Manfaat penilaian Formatif dan penilaian Sumatif

Berbicara mengenai manfaat, maka penilaian formatif dan penilaian

sumatif mempunyai banyak manfaat, baik bagi siswa, guru maupuun program

itu sendiri. Manfaat tersebut antara lain, yaitu yang dikutip dari buku dasar-

dasar evaluasi pendidikan :

a. Manfaat  Bagi Siswa

1) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengevaluasi

bahan program secara menyeluruh.

2) Merupakan penguatan bagi siswa. Dengan mengetahui bahwa yang

dikerjakan sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai drngan yang

diharapkan maka siswa merasa mendapat “ anggukan kapala ”dari

guru, dan ini merupakan suatu tansa bahwa apa yang sudah dimiliki

merupakan pengetahuan yang sudah benar. Dengan demikian mak

pengatahuam itu akan bertambah membekas diingatan. Di samping

itu tanda keberhasilan suatu pelajaran akan memperbesar motivasi

siswa untuk belajar lebih giat, agar dapat mempertahankan nilai yang

sudah baik itu atau memperoleh yang lebih baik lagi.

3) Usaha perabaikan, dengan umpan yang diperoleh setelah melakukan

tes. Siswa mengatui kelemahan-kelemahannya. Bahkan dengan teliti

siswa mengetahui bab atau bagaimana dari bahan yang mana yang

belum dikuasainya.

Page 7: Makalah Kelompok 2

4) Sebagai Diagnosa, bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa

merupakan hasil tes formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui

bagaimana bahan pelajaran yang masih dirasakan sulit.

b. Manfaat Bagi Guru

Dengan mengatahui hasil tes foramtif yang diadakan, maka guru :

1) Mengetahui sampai sejauh mana bahan-bahn yang diajarkan sudah

dapat diterima oleh siswa. Hal ini akan menentukan pola pakah guru

itu harus mengganti cara menerangkan (strategi mengajar) atau tetap

dapat menggunakan cara (strategi) yang lama.

2) Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum

menjadi milik siswa. Apabila bagian yang belum dikuasai kebetulan

merupakan bahan prasyarat bagian pelajaran yang lain, maka bagian

ini harus diterangkan lagi, dan barangkali memrlukan cara atau

media lain untuk memperjelas. Apabila bahan ini tidak diulangi,

maka akan menganggu kelancaran pemberian bahan pelajaran

selanjutnya, dan  siswa akan semakin tidak dapat menguasainya.

3) Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan

diberikan.

c. Manfaat Bagi Program

Setelah diadakan tes maka diperoleh hasil. Dari hasil tersebut dapat

diketahui :

1) Apakah program yang diberikan merupakan program yang tepat

dalam arti sesuai dengan kecakapan anak.

2) Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan

prasyarat yang belum diperhitungkan.

3) Apakah diperlukan alat, sarana dan prasarana untuk mempertinggi

hasil yang akan dicapai.

4) Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah

tepat.

Page 8: Makalah Kelompok 2

Manfaat penilaian sumatif :

Ada beberapa manfaat tes sumatif, dan 3 diantaranya yang terpenting adalah :

1. Untuk nenentukan nilai.

2. Untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok

dalam menerima program berikutnya. Dalam kepentingan seperti ini maka

tes sumatif  berfungsi sebagai tes prediksi.

3. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi

orang tua siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta pihak-

pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain, akan

melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja.

D. Perbedaan Penilaian Formatif dan Sumatif

Mengingat masih banyaknya salah pengertian di antara guru-guru

tentang pengaertian formatif dan sumatif maka perlu kiranya dijelaskan

kembali pengertian penilaian formatif dan penilaian sumatif dan perbedaan

antara kedua jenis penilaian tersebut.

Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk

mencari atau memperoleh sebuah umpan balik (feed back), yang

kemudian selanjutnya dari hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk

memperbaiki suatu proses belajar mengajar yang sedang atau yang sudah

dilaksanakan. Jadi, sebenarnya pada panilaian formatif itu tidak hanya

dilakukan pada tiapa akhir pelajaran akan tetapi bisa juga ketika proses

pelajaran  sedang berlangsung. Misalnya, ketika guru sedang mengajar,

guru tersebut mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa

untuk mengecek atau mendapatkan informasi apakah siswa telah

memahami apa yang telah diterangkan guru. Jika ternyata masih banyak

siswa yang belum mengerti, maka tindakan guru selanjutnya ialah

menambah atau memperbaiki cara mengajarnya sehingga benaar-benar

dapat diserap oleh siswa.

Dari contoh tersebut, jelas bahwa penilaian formatif tidak hanya

berbentuk tes tertulis dan hanya pada akhir pelajaran, tetapi dapat pula

Page 9: Makalah Kelompok 2

berbentuk pertanyaan-pertanyaan lisan atau tugas-tugas yang diberikan

selama pelajaran berlangsung ataupun sesudah pelajaran selesai. Dalam

hubungan ini maka proses dan post-tes yang bisaa dilakukan dalam

sistem pelajaran termasuk dalam penilaian foramatif.

Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh

data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar

siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka

waktu tertentu. Adapun fungsi dan tujuannya ialah untuk menentukan

apakah dengan nilai yang diperolehnya itu siswa dapat dinyatakan lulus.

Pengertian lulus dan tidak lulus disini dapat berarti : dapat tidaknya siswa

melanjutkan ke modul berikutnya, dan dapat tidaknya seorang siswa

mengikuti pelajaran pada semester berikutnya, dan dapat tidaknya

seorang siswa dinaikan ke kelas yang lebih tinggi.

Dari apa yang telah dikemukakan, jelas kiranya bahwa penilaian

sumatif tidak hanya merupakan penilaian yang dilaksanakan pada setiap

akhir semester, tetapi juga dilaksanakan misalnya pada setiap modul,

setiap akhir tahun ajaran ataupun evaluasi belajar tahap akhir. Dari

uaraian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara penilaian formatif dan

penilaian sumatif  bukan terletak pada kapan atau waktu tes itu

dilaksanakan, tetapi terutama pada fungsi dan tujuan tes atau penilaian itu

dilaksanakan. Jika penilaian atau tes itu berfungsi dan bertujuan untuk

memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki

proses belajar-mengajar, maka penilaian itu disebut penilaian formatif.

Tetapi jika penilaian itu berfungsi dan bertujuan untuk

mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau penguasaan dan

pencapaian belajar siswa yang selanjutnya diperuntukan dengan

penentuan lulus tidaknya seorang siswa, maka penilaian itu disebut

penilaian  sumatif.       

Page 10: Makalah Kelompok 2

E. Perbandingan antara penilaian Formatif dan Sumatif

Untuk memperoleh gambaran mengenai tes formatif dan tes sumatif

secara lebih mendalam, maka berikut ini akan disajikan perbandingan antara

keduanya. Agar dapat diketahui tiap-tiap persamaan dan perbedaannya.

Dalam membandingkan, akan ditinjau dari 4 aspek, yaitu fungsi, waktu, titik

berat, atau tekanannya, alat evaluasi, cara memilih tujuan yang dievaluasi,

tingkat kesulitan soal-soal tes, cara menyekor.

a) Ditinjau dari Fungsinya

Tes formatif digunakan sebagai umpan balik bagi siswa, guru maupun

program-program untuk menilai pelaksanaan satu unit program.

Tes sumatif digunakan untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa

telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan

siswa dibandingkan dengan kawannya dalam kelompok.

b) Ditinjau dari Waktu

Tes formatif dilakukan selama pelajaran berlangsung untuk

mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-

baiknya

Tes sumatif dilakukan pada akhir unit catur wulan, ataupun semester

akhir tahun atau akhir pendidikan.

c) Ditinjau dari Titik Berat Penilaian

Tes formatif menekankan pada tingkah laku kognitif.

Tes sumatif sama-sama menekankan pada tingkah laku kognitif, tetapi

ada kalanya pada tingkat psikomotor dan juga kadang-kadang pada

afektif akan tetapi walaupun menekankan pada tingkah laku kognitif,

yang diukur adalah tingkatan yang lebih tinggi.

d) Ditinjau dari Segi Alat Evaluasi

Tes formatif merupakan tes prestasi belajar yang tersusun secara baik.

Tes sumatif merupakan tes ujian akhir.

e) Ditinjau dari Cara Memilih Tujuan yang Dievaluasi

Tes formatif mengukur semua tujuan instruksional khusus.

Tes sumatif mengukur tujuan instruksional umum.

Page 11: Makalah Kelompok 2

f) Ditinjau dari Tingkat Kesulitan Tes

Tes formatif belum dapat ditentukan.

Tes sumatif. Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan antara 0,35 –

0,70, Soal yang sangat mudah dan soal yang sangat sukar

g) Ditinjau dari Skoring

Tes formatif, menggunakan standar mutlak.

Tes sumatif, kebanyakan menggunakan standar relatif tetapi dapat

pula dipakai standar mutlak.

F. Analisis

Pada dasarnya bahwa penilaian formatif dan sumatif yang ada di

sekolah-sekolah itu sebenarnya sudah dilaksanakan oleh para guru-guru,

namun pada kenyataannya sekarang kedua penilaian tersebut itu belum

terealisasi dengan baik. Mungkin disebabkan karena memang para guru-guru

itu belum bisa membedakan ataupun mengetahui benar-benar secara jelas apa

penilaian formatif dan sumatif tersebut, sehingga dalam pencapaian tujuan

pendidikan belum terlaksanakan secara maksimal. Sebenarnya kalau seorang

guru bisa benar-benar mengetahui dan memahami penilaian formatif dan

sumatif, maka para siswanya akan bisa naik kelas semua, bahkan bisa lulus

ujian yang nantinya akan dapat membawa nama baik sekolah.

Dengan adanya penilaian formatif, maka seorang guru dapat

mengetahui keberhasilan dirinya dalam mengajar dan apabila para siswanya

banyak yang belum menguasai materi ataupun belum paham dengan bahan

pelajaran itu maka seorang guru dapat memperbaiki cara mengajarnya.

Kemudian tes formatif juga membawa pengaruh yang sangat besar untuk tes

sumatif karena apabila tes formatif itu sudah tercapai dengan baik maka

hasilnyapun akan berimbas pada penilaian sumatif.

Page 12: Makalah Kelompok 2

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penilaian formatif,

dan penilaian sumatif mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam

pencapaian tujuan pendidikan yang ada di sekolah-sekolah. Penilaian formatif

berfungsi dan bertujuan untuk memperoleh umpan balik dan selanjutnya

digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Sedangkan penilaian

sumatif berfungsi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana

prestasi atau penguasaan dan pencapaian belajar siswa yang selanjutnya

diperuntukkan bagi penentuan lulus tidaknya seorang siswa tersebut.

Page 13: Makalah Kelompok 2

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi, Drs. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta :

Bumi Aksara. Cet. 3.

Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik. Jakarta : PT.

Grasindo.

Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.

Rosdakarya.