Makalah Kelompok 2
description
Transcript of Makalah Kelompok 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penilaian merupakan suatu proses untuk mengambil keputusan dengan
menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik
yang menggunakan tes maupun nontes. Menurut Akhmat Sudrajat penilaian
(assessment) adalah penerapan berbagai cara dan penggunaan beragam alat
penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana hasil belajar
peserta didik atau ketercapaian kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta
didik. Penilaian menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi
belajar seorang peserta didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif
(pernyataan naratif dalam kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka).
dalam makalah ini terdapat dua jenis penilaian yaitu penilain formatif dan
penilaian sumatif. Penilaian formatif adalah suatu penilaian hasil belajar
dimana penilaian tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui,
sudah sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan
tujuan pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu
proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kemudian perlu diketahui
juga bahwa istilah formatif itu berasal dari kata form yang dapat diartikan
sebagai bentuk. Sedangkan yang dimaksud dengan penilaian sumatif adalah
suatu penilaian yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir tahun atau
akhir program, atau lebih spesifiknya penilaian yang dilakukan pada akhir
semester dari akhir tahun. Dengan demikian penilaian ini dapat bermanfaat
untuk banyak pihak baik untuk peserta didik, guru, maupun program itu
sendiri.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian Penilaian?
2. Apa saja Macam macam penilaian?
3. Apa manfaat penilaian formatif dan sumatif untuk guru maupun untuk
siswa?
4. Apa fungsi dan tujuan dari penilaian formatif dan sumatif untuk guru dan
siswa?
5. Kapan penggunaan penilaian formatif dan sumatif digunakan?
6. Apa perbedaan dari penilaian formatif dan sumatif?
C. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu guna menjawab dari
Rumusan yang telah kami buat, yaitu:
1. Untuk mengetahui dan memahami pengertian penilaian.
2. Untuk mengetahui macam-macam penilaian.
3. Untuk mengetahui manfaat penilaian formatif dan sumatif untuk guru
maupun untuk siswa.
4. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan dari penilaian formatif dan sumatif
untuk guru dan siswa.
5. Untuk mengetahui penggunaan penilaian formatif dan sumatif.
6. Untuk mengetahui perbedaan penilaian formatif dan sumatif.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penilaian
Menurut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan penilaian
adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan
informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang
menggunakan tes maupun nontes. Menurut Djemari Mardapi (1999: 8)
penilaian adalah kegiatan menafsirkan atau mendeskripsikan hasil
pengukuran. Menurut Cangelosi (1995: 21) penilaian adalah keputusan
tentang nilai.
Menurut Akhmat Sudrajat penilaian (assessment) adalah penerapan
berbagai cara dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh
informasi tentang sejauh mana hasil belajar peserta didik atau ketercapaian
kompetensi (rangkaian kemampuan) peserta didik. Penilaian menjawab
pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta
didik. Hasil penilaian dapat berupa nilai kualitatif (pernyataan naratif dalam
kata-kata) dan nilai kuantitatif (berupa angka). Pengukuran berhubungan
dengan proses pencarian atau penentuan nilai kuantitatif tersebut secara
khusus, dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk
mengetahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosa kesulitan
belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan
penentuan kenaikan kelas. Melalui penilaian dapat diperoleh informasi yang
akurat tentang penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar
peserta didik, guru, serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan
informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta
didik dan upaya bimbingan yang diperlukan serta keberadaan kurikukulum itu
sendiri.
Penilaian pendidikan adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik.
Berdasarkan pada PP. Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan bahwa penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah terdiri atas :
1. Penilaian hasil belajar oleh pendidik;
2. Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan;
3. Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah.
Setiap satuan pendidikan selain melakukan perencanaan dan proses
pembelajaran, juga melakukan penilaian hasil pembelajaran sebagai upaya
terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Berdasarkan pada
PP. Nomor 19 tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 64 ayat:
1) dijelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan
secara berkesinambungan untuk memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil belajar dalam bentuk ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan kelas.
2) menjelaskan bahwa penilaian hasil belajar oleh pendidik digunakan
untuk
a. menilai pencapaian kompetensi peserta didik;
b. bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar; dan
c. memperbaiki proses pembelajaran.
Dalam rangka penilaian hasil belajar (rapor) pada semester satu
penilaian dapat dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah semester,
ulangan akhir semester, dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain seperti
pekerjaan rumah (PR), proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan
analisis nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor semester satu. Pada
semester dua penilaian dilakukan melalui ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan kenaikan kelas dan dilengkapi dengan tugas-tugas lain
seperti PR, proyek, pengamatan dan produk. Hasil pengolahan dan analisis
nilai tersebut digunakan untuk mengisi nilai rapor pada semester dua
B. Pengertian Penilaian Formatif dan Sumatif
Penilaian formatif adalah suatu penilaian hasil belajar dimana
penilaian tersebut mempunyai suatu tujuan untuk dapat mengetahui, sudah
sejauh manakah peserta didik itu telah terbentuk (sudah sesuai dengan tujuan
pengajaran yang telah ditentukan) setelah mereka mengikuti suatu proses
pembelajaran dalam jangka waktu tertentu, kemudian perlu diketahui juga
bahwa istilah formatif itu berasal dari kata form yang dapat diartikan sebagai
bentuk.
Dengan demikian maka penilaian formatif merupakan suatu jenis
penilaian yang disajikan di tengah program pengajaran yang mempunyai
fungsi untuk memantau (memonitor), dimana untuk dapat mengetahui
kemauan belajar siswa dalam kesehariannya pada proses kegiatan belajar
mengajar demi memberikan suatu umpan balik, baik kepada siswa maupun
seorang guru. Biasanya di sekolah-sekolah, tes formatif itu pada umumnya
ditekankan pada bahan-bahan pelajaran yang akan diajarkan oleh seorang
guru, setelah guru mengadakan atau melaksanakan suatu tes formatif, maka
alangkah baiknya ditindaklanjuti lagi jika ada bagian-bagian yang memang
belum dikuasai, maka sebelum dilanjutkan ke pokok bahasan baru terlebih
dahulu diulangi atau dijelaskan kembali bagian-bagian mana yang sekiranya
belum dikuasai atau dipahami oleh peserta didik.
Dengan demikian tujuan dari evaluasi formatif adalah untuk
memperbaiki tingkat penguasaan materi dari peserta didik dan sekaligus
untuk memperbaiki dalam suatu proses pembelajaran. Pengertian formatif
juga bisa diartikam sebagai penilaian yang dilaksanakan akhir program
belajar mengajar untuk melihat tingkat keberhasilan proses belajar mengajar
itu sendiri.
Sedangkan yang dimaksud dengan penilaian sumatif adalah suatu
penilaian yang pelaksanaannya itu dilakukan pada akhir tahun atau akhir
program, atau lebih spesifiknya penilaian yang dilakukan pada akhir semester
dari akhir tahun. Jadi, tujuannya adalah untuk melihat hasil yang dicapai oleh
para siswa, yaitu seberapa jauhkah tujuan-tujuan kurikuler yang berhasil
dikuasai oleh para peserta didik, dan penilaian inipun dititikberatkan pada
penilaian yang berorientasi kepada produk, bukan kepada sebuah proses.
Dan bagaimanapun, hasil yang diperoleh dari tes sumatif tampaknya
menjadi keputusan akhir mengingat tidak adanya kesepakatan bagi guru
untuk memperbaiki kekurangan para siswa pada semester tersebut. Perubahan
baru bisa dilakukan pada tahun berikutnya atau sekedar bahan untuk
penyempurnaan semester berikutnya.
C. Manfaat penilaian Formatif dan penilaian Sumatif
Berbicara mengenai manfaat, maka penilaian formatif dan penilaian
sumatif mempunyai banyak manfaat, baik bagi siswa, guru maupuun program
itu sendiri. Manfaat tersebut antara lain, yaitu yang dikutip dari buku dasar-
dasar evaluasi pendidikan :
a. Manfaat Bagi Siswa
1) Digunakan untuk mengetahui apakah siswa sudah mengevaluasi
bahan program secara menyeluruh.
2) Merupakan penguatan bagi siswa. Dengan mengetahui bahwa yang
dikerjakan sudah menghasilkan skor yang tinggi sesuai drngan yang
diharapkan maka siswa merasa mendapat “ anggukan kapala ”dari
guru, dan ini merupakan suatu tansa bahwa apa yang sudah dimiliki
merupakan pengetahuan yang sudah benar. Dengan demikian mak
pengatahuam itu akan bertambah membekas diingatan. Di samping
itu tanda keberhasilan suatu pelajaran akan memperbesar motivasi
siswa untuk belajar lebih giat, agar dapat mempertahankan nilai yang
sudah baik itu atau memperoleh yang lebih baik lagi.
3) Usaha perabaikan, dengan umpan yang diperoleh setelah melakukan
tes. Siswa mengatui kelemahan-kelemahannya. Bahkan dengan teliti
siswa mengetahui bab atau bagaimana dari bahan yang mana yang
belum dikuasainya.
4) Sebagai Diagnosa, bahan pelajaran yang sedang dipelajari oleh siswa
merupakan hasil tes formatif, siswa dengan jelas dapat mengetahui
bagaimana bahan pelajaran yang masih dirasakan sulit.
b. Manfaat Bagi Guru
Dengan mengatahui hasil tes foramtif yang diadakan, maka guru :
1) Mengetahui sampai sejauh mana bahan-bahn yang diajarkan sudah
dapat diterima oleh siswa. Hal ini akan menentukan pola pakah guru
itu harus mengganti cara menerangkan (strategi mengajar) atau tetap
dapat menggunakan cara (strategi) yang lama.
2) Mengetahui bagian-bagian mana dari bahan pelajaran yang belum
menjadi milik siswa. Apabila bagian yang belum dikuasai kebetulan
merupakan bahan prasyarat bagian pelajaran yang lain, maka bagian
ini harus diterangkan lagi, dan barangkali memrlukan cara atau
media lain untuk memperjelas. Apabila bahan ini tidak diulangi,
maka akan menganggu kelancaran pemberian bahan pelajaran
selanjutnya, dan siswa akan semakin tidak dapat menguasainya.
3) Dapat meramalkan sukses dan tidaknya seluruh program yang akan
diberikan.
c. Manfaat Bagi Program
Setelah diadakan tes maka diperoleh hasil. Dari hasil tersebut dapat
diketahui :
1) Apakah program yang diberikan merupakan program yang tepat
dalam arti sesuai dengan kecakapan anak.
2) Apakah program tersebut membutuhkan pengetahuan-pengetahuan
prasyarat yang belum diperhitungkan.
3) Apakah diperlukan alat, sarana dan prasarana untuk mempertinggi
hasil yang akan dicapai.
4) Apakah metode, pendekatan dan alat evaluasi yang digunakan sudah
tepat.
Manfaat penilaian sumatif :
Ada beberapa manfaat tes sumatif, dan 3 diantaranya yang terpenting adalah :
1. Untuk nenentukan nilai.
2. Untuk menentukan seorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok
dalam menerima program berikutnya. Dalam kepentingan seperti ini maka
tes sumatif berfungsi sebagai tes prediksi.
3. Untuk mengisi catatan kemajuan belajar siswa yang akan berguna bagi
orang tua siswa, pihak bimbingan dan penyuluhan di sekolah serta pihak-
pihak lain apabila siswa tersebut akan pindah ke sekolah lain, akan
melanjutkan belajar atau akan memasuki lapangan kerja.
D. Perbedaan Penilaian Formatif dan Sumatif
Mengingat masih banyaknya salah pengertian di antara guru-guru
tentang pengaertian formatif dan sumatif maka perlu kiranya dijelaskan
kembali pengertian penilaian formatif dan penilaian sumatif dan perbedaan
antara kedua jenis penilaian tersebut.
Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk
mencari atau memperoleh sebuah umpan balik (feed back), yang
kemudian selanjutnya dari hasil penilaian tersebut dapat digunakan untuk
memperbaiki suatu proses belajar mengajar yang sedang atau yang sudah
dilaksanakan. Jadi, sebenarnya pada panilaian formatif itu tidak hanya
dilakukan pada tiapa akhir pelajaran akan tetapi bisa juga ketika proses
pelajaran sedang berlangsung. Misalnya, ketika guru sedang mengajar,
guru tersebut mengajukan beberapa pertanyaan-pertanyaan kepada siswa
untuk mengecek atau mendapatkan informasi apakah siswa telah
memahami apa yang telah diterangkan guru. Jika ternyata masih banyak
siswa yang belum mengerti, maka tindakan guru selanjutnya ialah
menambah atau memperbaiki cara mengajarnya sehingga benaar-benar
dapat diserap oleh siswa.
Dari contoh tersebut, jelas bahwa penilaian formatif tidak hanya
berbentuk tes tertulis dan hanya pada akhir pelajaran, tetapi dapat pula
berbentuk pertanyaan-pertanyaan lisan atau tugas-tugas yang diberikan
selama pelajaran berlangsung ataupun sesudah pelajaran selesai. Dalam
hubungan ini maka proses dan post-tes yang bisaa dilakukan dalam
sistem pelajaran termasuk dalam penilaian foramatif.
Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh
data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar
siswa terhadap bahan pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka
waktu tertentu. Adapun fungsi dan tujuannya ialah untuk menentukan
apakah dengan nilai yang diperolehnya itu siswa dapat dinyatakan lulus.
Pengertian lulus dan tidak lulus disini dapat berarti : dapat tidaknya siswa
melanjutkan ke modul berikutnya, dan dapat tidaknya seorang siswa
mengikuti pelajaran pada semester berikutnya, dan dapat tidaknya
seorang siswa dinaikan ke kelas yang lebih tinggi.
Dari apa yang telah dikemukakan, jelas kiranya bahwa penilaian
sumatif tidak hanya merupakan penilaian yang dilaksanakan pada setiap
akhir semester, tetapi juga dilaksanakan misalnya pada setiap modul,
setiap akhir tahun ajaran ataupun evaluasi belajar tahap akhir. Dari
uaraian diatas dapat disimpulkan perbedaan antara penilaian formatif dan
penilaian sumatif bukan terletak pada kapan atau waktu tes itu
dilaksanakan, tetapi terutama pada fungsi dan tujuan tes atau penilaian itu
dilaksanakan. Jika penilaian atau tes itu berfungsi dan bertujuan untuk
memperoleh umpan balik dan selanjutnya digunakan untuk memperbaiki
proses belajar-mengajar, maka penilaian itu disebut penilaian formatif.
Tetapi jika penilaian itu berfungsi dan bertujuan untuk
mendapatkan informasi sampai dimana prestasi atau penguasaan dan
pencapaian belajar siswa yang selanjutnya diperuntukan dengan
penentuan lulus tidaknya seorang siswa, maka penilaian itu disebut
penilaian sumatif.
E. Perbandingan antara penilaian Formatif dan Sumatif
Untuk memperoleh gambaran mengenai tes formatif dan tes sumatif
secara lebih mendalam, maka berikut ini akan disajikan perbandingan antara
keduanya. Agar dapat diketahui tiap-tiap persamaan dan perbedaannya.
Dalam membandingkan, akan ditinjau dari 4 aspek, yaitu fungsi, waktu, titik
berat, atau tekanannya, alat evaluasi, cara memilih tujuan yang dievaluasi,
tingkat kesulitan soal-soal tes, cara menyekor.
a) Ditinjau dari Fungsinya
Tes formatif digunakan sebagai umpan balik bagi siswa, guru maupun
program-program untuk menilai pelaksanaan satu unit program.
Tes sumatif digunakan untuk memberikan tanda kepada siswa bahwa
telah mengikuti suatu program, serta menentukan posisi kemampuan
siswa dibandingkan dengan kawannya dalam kelompok.
b) Ditinjau dari Waktu
Tes formatif dilakukan selama pelajaran berlangsung untuk
mengetahui kekurangan agar pelajaran dapat berlangsung sebaik-
baiknya
Tes sumatif dilakukan pada akhir unit catur wulan, ataupun semester
akhir tahun atau akhir pendidikan.
c) Ditinjau dari Titik Berat Penilaian
Tes formatif menekankan pada tingkah laku kognitif.
Tes sumatif sama-sama menekankan pada tingkah laku kognitif, tetapi
ada kalanya pada tingkat psikomotor dan juga kadang-kadang pada
afektif akan tetapi walaupun menekankan pada tingkah laku kognitif,
yang diukur adalah tingkatan yang lebih tinggi.
d) Ditinjau dari Segi Alat Evaluasi
Tes formatif merupakan tes prestasi belajar yang tersusun secara baik.
Tes sumatif merupakan tes ujian akhir.
e) Ditinjau dari Cara Memilih Tujuan yang Dievaluasi
Tes formatif mengukur semua tujuan instruksional khusus.
Tes sumatif mengukur tujuan instruksional umum.
f) Ditinjau dari Tingkat Kesulitan Tes
Tes formatif belum dapat ditentukan.
Tes sumatif. Rata-rata mempunyai tingkat kesulitan antara 0,35 –
0,70, Soal yang sangat mudah dan soal yang sangat sukar
g) Ditinjau dari Skoring
Tes formatif, menggunakan standar mutlak.
Tes sumatif, kebanyakan menggunakan standar relatif tetapi dapat
pula dipakai standar mutlak.
F. Analisis
Pada dasarnya bahwa penilaian formatif dan sumatif yang ada di
sekolah-sekolah itu sebenarnya sudah dilaksanakan oleh para guru-guru,
namun pada kenyataannya sekarang kedua penilaian tersebut itu belum
terealisasi dengan baik. Mungkin disebabkan karena memang para guru-guru
itu belum bisa membedakan ataupun mengetahui benar-benar secara jelas apa
penilaian formatif dan sumatif tersebut, sehingga dalam pencapaian tujuan
pendidikan belum terlaksanakan secara maksimal. Sebenarnya kalau seorang
guru bisa benar-benar mengetahui dan memahami penilaian formatif dan
sumatif, maka para siswanya akan bisa naik kelas semua, bahkan bisa lulus
ujian yang nantinya akan dapat membawa nama baik sekolah.
Dengan adanya penilaian formatif, maka seorang guru dapat
mengetahui keberhasilan dirinya dalam mengajar dan apabila para siswanya
banyak yang belum menguasai materi ataupun belum paham dengan bahan
pelajaran itu maka seorang guru dapat memperbaiki cara mengajarnya.
Kemudian tes formatif juga membawa pengaruh yang sangat besar untuk tes
sumatif karena apabila tes formatif itu sudah tercapai dengan baik maka
hasilnyapun akan berimbas pada penilaian sumatif.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa penilaian formatif,
dan penilaian sumatif mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam
pencapaian tujuan pendidikan yang ada di sekolah-sekolah. Penilaian formatif
berfungsi dan bertujuan untuk memperoleh umpan balik dan selanjutnya
digunakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Sedangkan penilaian
sumatif berfungsi dan bertujuan untuk mendapatkan informasi sampai dimana
prestasi atau penguasaan dan pencapaian belajar siswa yang selanjutnya
diperuntukkan bagi penentuan lulus tidaknya seorang siswa tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi, Drs. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan Jakarta :
Bumi Aksara. Cet. 3.
Daryanto. 1999. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Silverius, Suke. 1991. Evaluasi Hasil Belajar Dan Umpan Balik. Jakarta : PT.
Grasindo.
Sudjana, Nana. 1995. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : PT.
Rosdakarya.