makalah kelenjar pankreas

28
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tubuh manusia merupakan kumpulan dari berbagai organ yang sangat penting dalam melangsungkan kehidupan manusia. Organ-organ pada manusia tersebut tidak bisa bekerja sendiri,dalam tubuh manusia terdapat sebuah system yang berfungsi untuk mengontrol kerja organ-organ tersebut. System tersebut yaitu system endokrin merupakan sistem kontrol kelenjar tanpa saluran ( ductless ) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk memengaruhi organ- organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Ada beberapa kelenjar yang berfungsi menghasilkn hormone di dalam tubuh antara lain : kelenjar hipotalamus, kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar thymus, kelenjar suprarenal, kelenjar pancreas, ovarium, dan testis. Salah satu kelenjar yang berperan dalam system endokrin yaitu kelenjar pancreas. Kelenjar pancreas mempunyai 2 fungsi penting yaitu sebagai penghasil ezim-enzim pencernaan dn juga sebagai produksi 1

Transcript of makalah kelenjar pankreas

BAB IPENDAHULUAN1.1 Latar Belakang Tubuh manusia merupakan kumpulan dari berbagai organ yang sangat penting dalam melangsungkan kehidupan manusia. Organ-organ pada manusia tersebut tidak bisa bekerja sendiri,dalam tubuh manusia terdapat sebuah system yang berfungsi untuk mengontrol kerja organ-organ tersebut. System tersebut yaitu system endokrin merupakan sistem kontrolkelenjartanpa saluran (ductless) yang menghasilkanhormonyang tersirkulasi di tubuh melalui alirandarahuntuk memengaruhiorgan-organlain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Ada beberapa kelenjar yang berfungsi menghasilkn hormone di dalam tubuh antara lain : kelenjar hipotalamus, kelenjar hipofisis, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar thymus, kelenjar suprarenal, kelenjar pancreas, ovarium, dan testis. Salah satu kelenjar yang berperan dalam system endokrin yaitu kelenjar pancreas. Kelenjar pancreas mempunyai 2 fungsi penting yaitu sebagai penghasil ezim-enzim pencernaan dn juga sebagai produksi hormone. Pancreas juga memproduksi berbagai hormone yang di butuhkan oleh tubuh. Dalam makalah ini akan dibahas tentang kelenjar pancreas dan juga hormone-hormon yang di hasilkan oleh kelenjar pancreas.

1.2 Rumusan Masalah 1. Bagaimanakah anatomi dan fisologi dari pancreas ?2. Apa saja hormone yang di hasilkan pada kelenjar pancreas ?3. Apakah fungsi dari hormone tersebut ?4. Bagaimanakah proses pembentukan hormone tersebut ?5. Bagaimana mekanisme kerja dari hormone tersebut ?6. Apakah akibatnya dalam tubuh jika tubuh kelebihan atau kekurangan hormone tersebut ?1.3 Tujuan masalah a. Mengetahui anatomi dan fisiologi dari pancreas b. Mengetahui hormon yang di hasilkan pada kelenjar pancreas c. Mengetahui Fungsi dari hormon hormon yang dihasilkan oleh pankreasd. Mengetahui proses pembentukan hormon Mengetahui fungsi dari hormone. Mengetahui mekanisme kerja dari hormon f. Mengetahui akibatnya dalam tubuh jika tubuh kelebihan atau kekurangan hormon

BAB IIPEMBAHASAN2.1 Anatomi dan Fisiologi PancreasPankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada organ duodenum. Produk enzim akan disalurkan dari pankreas ke duodenum melalui saluran pankreas utama.Pankreas dikenal manusia sejak lama. Pankreas diidentifikasi oleh dokter bedah Yunani Herophilus yang hidup di tahun 335-280 SM. Pankreas dapat didefinisikan sebagai organ kelenjar yang hadir dalam endokrin dan sistem pencernaan dari semua vertebrata. Pankreas seperti spons dengan warna kekuningan. Bentuk pankreas menyerupai seperti ikan. Pankreas ini sekitar panjang 15 cm dan sekitar 3,8 cm lebar. Pankreas meluas sampai ke bagian belakang perut, di belakang daerah perut dan melekat ke bagian pertama dari usus yang disebut duodenum. Sebagai kelenjar endokrin, menghasilkan hormon seperti insulin, somatostatin dan glukagon dan sebagai kelenjar eksokrin yang mensintesis dan mengeluarkan cairan pankreas yang mengandung enzim pencernaan yang selanjutnya diteruskan ke usus kecil. Enzim-enzim pencernaan berkontribusi pada pemecahan dari karbohidrat, lemak dan protein yang hadir di paruh makanan yang dicerna.

2.1.1 Anatomi Pankreas A. Bagian-bagian Pankreas1. Kepala Pankreas yang paling lebar, terletak disebelah kanan rongga abdomen dan didalam lekukan duodenum.2. Badan Pankreas merupakan bagian utama pada organ tersebut, letaknya di belakang lambung dan di depan vertebra lumbalis pertama. 3. Ekor Pankreas adalah bagian yang runcing disebelah kiri, dan sebenarnya menyetuh limpa.

B. Jaringan Pankreas1. Acini Asini berfungsi untuk mensekresi getah pecernaan dalam duodenum.Asini serosa yang berhimpitan, tersusun dalam banyak lobulus kecil. Lobuli di kelilingi septa intra-dan interlobular, dengan pembuluh darah, duktus, saraf, dan kadang-kadang badi Panici. Di dalam massa acini serosa, terdapat pulau langerhans yang terisolasi. Pulau ini adalah bagian endokrin pankreas dan merupakan ciri khas pankreas.Sebuah asinos pankreas terdiri atas sel-sel zimogen penghasil protein berbentuk pyramid mengelilingi sebuah lumen sentral yang kecil.Duktus ekskretorius meluas ke dalam setiap asinus dan tampak sebagai sel sentroasinar yang terpulas pucat di dalam lumennya. Produk sekresi asini dikeluarkan melalui duktus interrkalaris ( intralobular ) yang sempit. Duktus ini memiliki lumen kecil dengan epitel kuboid rendah. Sel sentroasinar berlanjut sebagai epitel duktus interkalaris. Duktus interkalaris kemudian berlanjut sebagai duktus interlobular yang terdapat di dalam septa jaringan ikat yang terdapat diantara lobuli. Duktus interlobular dilapisi epitel selapis kuboid yang makin tinggi dan menjadi berlapis pada duktus yang lebih besar.

2. Pulau Langerhans Mensekresi insulin dan glucagon langsung ke dalam darah Pankreas manusia manusia mempunyai 1-2 juta pulau Langerhans. Masing-masing memiliki pasokan darah yang besar; dan darah dari pulau Langerhans, seperti darah dari saluran cerna tetapi tidak seperti darah dari organ endokrin lain, mengalir ke vena hepatika. Sel-sel dalam pulau dapat dibagi menjadi beberapa jenis bergantung pada sifat pewarnaan dan morfologinya. Pada manusia paling sedikit terdapat empat jenis sel : sel A (alfa), B (beta), D (delta), dan F. Sel A mensekresikan glukagon, sel B mensekresikan insulin, sel D mensekresikan somastostatin, dan sel F mensekresikan polipeptida pankreas. Sel B yang merupakan sel terbanyak dan membentuk 60-70% sel dalam pulau, umumnya terletak di bagian tengah pulau. Sel-sel ini cenderung dikelilingi oleh sel A yang membentuk 20% dari sel total, serta sel D dan F yang lebih jarang ditemukan. Pulau-pulau yang kaya akan sel A secara embriologis berasal dari tonjolan pankreas dorsal, dan pulau yang kaya akan sel F berasal dari tonjolan pankreas ventral. Kedua tonjolan ini berasal dari tempat yang berbeda di duodenum.Granula sel B adalah paket-paket insulin dalam sitoplasma sel. Di dalam sel B molekul insulin membentuk polimer dan juga berikatan dengan seng. Perbedaan dalam bentuk paket mungkin disebabkan perbedaan ukuran agregat seng atau polimer insulin. Granula A yang mengandung glukagon berbentuk relatif seragam dari spesies ke spesies. Sel D juga mengandung banyak granula yang relatif homogen.Sel beta yang ada di pulau langerhans memproduksi hormon insulin yang berperan dalam menurunkan kadar glukosa darah dan secara fisiologi memiliki peranan yang berlawanan dengan glukosa. Insulin menurunkan kadar gula darah dengan beberapa cara. Insulin mempercepat transportasi glukosa dari darah ke dalam sel, khususnya serabut otot rangka glukosa masuk ke dalam sel tergantung dari keberadaan reseptor insulin yang ada di permukaan sel target. Insulin juga mempercepat perubahan glukosa menjadi glikogen, menurunkan glycogenolysis dan gluconeogenesis, menstimulasi perubahan glukosa atau zat gizi lainnya ke dalam asam lemak (lipogenesis), dan membantu menstimulasi sintesis protein. Diameter mm, dikelilingi oleh kapiler-kapiler kecil.

2.1.2 Fisiologi PankreasA. Fungsi Pankreas 1. Mengatur kadar gula dalam darah melalui pengeluaran glucogen, yang menambah kadar gula dalam darah dengan mempercepat tingkat pelepasan dari hati.2. Pengurangan kadar gula dalam darah dengan mengeluarkan insulin yang mana mempercepat aliran glukosa ke dalam sel pada tubuh, terutama otot. Insulin juga merangsang hati untuk mengubah glukosa menjadi glikogen dan menyimpannya di dalam sel-selnya.

B. Fungsi Dari Pankreas Yang Disebut Kelenjar Ganda1. Kelenjar endokrinBagian dari pankreas yang melakukan fungsi endokrin terbentuk dari jutaan cluster sel. cluster sel dikenal sebagai pulau Langerhans. Pulau terdiri dari empat jenis sel, yang diklasifikasikan berdasarkan hormon yang mereka keluarkan. Sel mensekresi glukagon disebut sel alfa. Sel-sel mensekresi insulin dikenal sebagai sel beta sementara somatostatin disekresikan oleh sel delta. Polipeptida pankreas disekresikan oleh sel-sel PP. Struktur pulau terdiri dari kelenjar endokrin diatur dalam kabel dan cluster. Kelenjar endokrin yang saling silang dengan rantai tebal kapiler. Kapiler yang berbaris lapisan sel endokrin yang berada dalam kontak langsung dengan pembuluh darah. Beberapa sel endokrin berada dalam kontak langsung sementara yang lain terhubung melalui proses sitoplasma.2. EksokrinPankreas eksokrin menghasilkan enzim pencernaan bersama dengan cairan alkali. Keduaduanya ini disekresi ke dalam usus kecil melalui saluran eksokrin. Fungsi sekresi dilakukan sebagai respon terhadap hormon usus kecil yang disebut cholecystokinin dan secretin. Enzim pencernaan yang dihasilkan oleh kelenjar eksokrin terdiri dari chymotrypsin, tripsin, lipase pankreas, dan amilase pankreas. Enzim pencernaan sebenarnya diproduksi oleh sel-sel asinar hadir dalam pankreas eksokrin. Sel yang melapisi saluran pankreas disebut sel centroacinar. Sel-sel centroacinar mengeluarkan larutan kaya isi garam dan bikarbonat ke dalam usus.Dengan demikian, fungsi pankreas memainkan peran penting dalam aktivitas tubuh. Pankreas berfungsi dengan benar penting karena masalah pankreas dapat menyebabkan penyakit seperti pankreatitis dan diabetes. Pankreatitis adalah peradangan pankreas sedangkan diabetes dikaitkan dengan sekresi insulin dari pankreas. Menghentikan konsumsi alkohol dapat menyembuhkan pankreatitis. Berolahraga secara teratur dan mengikuti diet diabetes untuk mengontrol kadar gula darah bisa menjadi pilihan pengobatan diabetes yang baik. Tapi, sebagai pencegahan lebih baik daripada mengobati, yang terbaik adalah untuk mencegah masalah pankreas dan memastikan berfungsinya pankreas.2.2 Hormon Yang Dihasilkan Oleh Pankreas a. Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah b. Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah c. Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).

Hasil Sekresi Pankreas

1. Hormon insulin, hormon insulin ini langsung dialirkan ke dalam darah tanpa melewati duktus. Sel-sel kelenjar yang menghasilkan insulin ini termasuk sel-sel kelenjar endokrin. Kumpulan dari sel-sel ini berbentuk seperti pulau-pulau yang disebut pulau langerhans.2. Getah pankreas. Sel-sel yang memproduksi getah pankreas ini termasuk kelenjar eksokrin. Getah pankereas ini dikirim ke dalam duodenum melalui duktus pankreatikus. Duktus ini bermuara pada papila vateri yang terletak pada dinding duodenum.Pankreas menerima darah dari arteri pankreatika dan mengalirkan darahnya ke vena kava inferior melalui vena pankreatika. Jaringan pankreas terdiri atas lobulus dari sel sekretori yang tersusun mengitari saluran-saluran halus. Saluran ini mulai dari sambungan saluran-saluran kecil dari lobulus yang terletak di dalam ekor pankreas dan berjalan melalui badan pankreas dari kiri ke kanan. Saluran kecil ini menerima saluran dari lobulus lain dan kemudian bersatu untuk membentuk saluran utama yaitu duktus wirsungi.

2.3 Fungsi Hormon Hormon yang Dihasilkan Oleh Pankreasa. Hormon Insulin : Mengatur kadar glukosa dalam darah dan mengubah gula darah (glukosa) menjadi gula otot (glikogen) di hatib. Hormon Glukagon : Mengubah glikogen menjadi glukosa

2.4 Proses Pembentukan Hormona. Proses Pembentukan Hormon InsulinSecara fisiologis, regulasi glukosa darah yang baik diatur insulin bersama dengan glukagon yang disekresikan oleh sel alfa kelenjar pankreas.Sintesis insulin dimulai dalam bentuk preproinsulin (precursor hormon insulin) pada retikulum endoplasma sel beta. Dengan bantuan enzim peptidase, preproinsulin mengalami pemecahan sehingga terbentuk proinsulin, yang kemudian dihimpun dalam gelembung-gelembung dalam sel tersebut. Proinsulin kemudian diurai kembali oleh enzim peptidase menjadi insulin dan peptide-C yang keduanya sudah siap disekresikan secara bersamaan melalui membran sel.Fungsi insulin sangat dibutuhkan dalam proses utilisasi glukosa yang ada dalam darah. Kadar glukosa darah yang meningkat merupakan komponen utama yang memberi rangsangan terhadap sel beta dalam memproduksi insulin. Diketahui terdapat beberapa tahapan dalam proses sekresi insulin, setelah adanya rangsangan oleh molekul glukosa:Tahap pertama adalah proses glukosa melewati membran sel. Untuk dapat melewati membran sel beta dibutuhkan bantuan senyawa lain. GLUT 2 yang terdapat dalam sel beta, diperlukan dalam proses masuknya glukosa dari dalam darah, melewati membran. Kemudian molekul glukosa akan mengalami proses glikolisis dan fosforilasi di dalam sel, dan kemudian membebaskan molekul ATP.ATP tersebut akan mengaktifkan penutupan kanal K pada membran sel. Penutupan ini berakibat terhambatnya pengeluaran ion K dari dalam sel yang menyebabkan terjadinya tahap depolarisasi membran sel, yang diikuti kemudian oleh tahap pembukaan kanal Ca. Keadaan inilah yang memungkinkan masukanya ion Ca sehingga menyebabkan peningkatan kadar ion Ca intrasel. Suasana ini dibutuhkan untuk proses sekresi insulin melalui mekanisme yang cukup rumit dan belum seutuhnya dapat dijelaskan.

Dinamika sekresi insulinDalam keadaan fisiologis, insulin disekresikan sesuai dengan kebutuhan tubuh normal oleh sel beta dalam dua fase, sehingga sekresinya berbentuk bifasik. Sekresi insulin normal yang bifasik ini akan terjadi setelah adanya rangsangan seperti glukosa yang berasal dari makanan atau minuman. Insulin yang dihasilkan ini, berfungsi mengatur regulasi glukosa darah agar selalu dalam batas-batas fisiologis, baik saat puasa maupun saat mendapat beban.Sekresi fase 1 (acute insulin secretion response= AIR) adalah sekresi insulin yang terjadi segera setelah ada rangsangan terhadap sel beta, muncul cepat dan berakhir juga cepat. Sekresi fase 1 (AIR) mempunyai puncak yang relatif tinggi, karena hal itu memang diperlukan untuk mengantisipasi kadar glukosa darah yang biasanya meningkat tajam, segera setelah makan. Kinerja AIR yang cepat dan adekuat ini sangat penting bagi regulasi glukosa yang normal karena pda gilirannya berkontribusi besar dalam pengendalian kadar glukosa darah postprandial. Dengan demikian, kehadiran AIR yang normal diperlukan untuk mempertahankan berlangsungnya proses metabolisme glukosa secara fisiologis, bermanfaat dalam mencegah terjadinya hiperglikemia akut setelah makan atau lonjakan glukosa darah postprandial (postprandial spike) dengan segala akibat yang ditimbulkannya termasuk hiperinsulinemia kompensatif.Selanjutnya, setelah sekresi fase 1 berakhir, muncul sekresi fase 2 (sustained phase, latent phase), dimana sekresi insulin kembali meningkat secara perlahan dan bertahan dalam waktu relatif lama. Setelah berakhirnya fase 1, tugas pengaturan glukosa darah selanjutnya diambil alih oleh sekresi fase 2. Sekresi insulin fase 2 yang berlangsung relatif lebih lama, seberapa tinggi puncaknya (secara kuantitatif) akan ditentukan oleh seberapa besar kadar glukosa darah di akhir fase 1, disamping faktor resistensi insulin. Jadi, terjadi semacam mekanisme penyesuaian dari sekresi fase 2 terhadap kinerja fase 1 sebelumnya. Apabila sekresi fase 1 tidak adekuat, terjadi mekanisme kompensasi dalam bentuk peningkatan sekresi insulin pada fase 2. Peningkatan produksi insulin terebut pada hakikatnya dimaksudkan memenuhi kebutuhan tubuh agar glukosa darah (postprandial) tetap dalam batas normal. Dalam prospektif perjalanan penyakit, fase 2 sekresi insulin akan banyak dipengaruhi oleh fase 1.Biasanya dengan kinerja fase 1 yang normal, disertai pula oleh aksi insulin yang juga normal di jaringan (tanpa resistensi insulin), sekresi fase 2 juga akan berlangsung normal. Dengan demikian, tidak dibutuhkan tambahan sintesis maupun sekresi insulin pada fase 2 diatas noemal untuk dapat memeprtahankan keadaan normoglikemia. Ini adalah keadaan fisiologis yang memang ideal karena tanpa peninggian kadar glukosa darah yang dapat memberikan dampak glucotoxicity, juga tanpa hiperinsulinemia dengan berbagai dampak negatifnya.b. Proses Pembentukan Hormon GlukagonGlukagon disintesis di sel A pancreas melalui pemutusan pra proglukagon ( suatu peptide dengan 160 asam amino ) yang berukuran jauh lebih besar. Seperti insulin, praproglukagon dihasilkan di reticulum endoplasma kasar dan di ubah menjadi proglukagon sewaktu hormone tersebut masuk kedalam lumen. Pemutusan proteolitik diberbagai tempat menghasilkan glucagon yaitu polipeptida dengan 29 asam amino yang matang ( berat molekul 3500 ) dan fragmen berisi glucagon yang lebih besar. Glucagon dimetabolis dengan cepat, terutama di hati dan ginjal, dan waktu paruh plasmanya hanya sekitar 3-5 menit.Sekresi glucagon terutama diatur oleh glukosa dan insulin, dimana keduanya menghambat pelepasan glucagon. Glukosa mungkin memiliki efek supresif langsung pada sel A dan efek tidak langsung yang diperantarai oleh kemampuannya merangsang pelepasan insulin. Arah aliran darah dalam pancreas membawa insulin dari sel B dibagian tengah pulau langerhans ke sel A yang terletak diperifer, tempat insulin menekan sekresi glucagon.Hormone tertentu merangsang sekresi glucagon. Diantaranya adalah katekolamin ( termasuk epinefrin ), kortisol dan hormone saluran cerna ( usus ) tertentu.Banyak asam amino juga merangsang pelepasan glucagon. Dengan demikian, kadar glucagon yang tinggi pada keadaan puasa tidak menurun setelah kita makan makanan tinggi protein. Pada kenyataannya, kadar glucagon mungkin meningkat, merangsang glukoneogenesis apabila tidak terdapat glukosa dalam makanan. jumlah relative insulin dan glucagon dalam darah setelah makan makanan campuran bergantung pada komposisi makanan.

2.5 Mekanisme Kerja Hormona. Mekanisme Kerja Hormon InsulinReseptor insulin merupakan bagian dari superfamili reseptor tirosin kinase transmembran. Anggota lain superfamili reseptor ini adalah reseptor-reseptor untuk faktor pertumbuhan menyerupai insulin 1 (IGF-1), faktor pertumbuhan epidermal (EGF), dan faktor pertumbuhan turunan trombosit (PDGF). Reseptor insulin terdiri dari beberapa subunit, yaitu : dua subunitalfa dan dua subunit beta, yang saling berkaitan kovalen melalui jembatan disulfida. Subunit alfa terletak ekstraseluler dan mempunyai tempat pengikatan insulin. Subunit beta terletak di sepanjang membran dan mentransdusi pengikatan insulin ke subunit alfa menjadi sinyal intraseluler melalui mekanisme berikut. Ketika insulin berikatan dengan lokasi reseptor, interaksi ini ditransmisikan ke domain intraseluler pada subunit beta. Subunit ini melakukan autofosforilasi yang kemudian mangaktivasi protein kinasenya sendiri, menghasilkan kaskade reaksi fosforilasi dan defosforilasi intraseluler yang digunakan untuk mengekspresikan kerja insulin.Kaitan antara reseptor insulin dengan kaskade fosforilasi linnya dapat berupa suatu famili protein yang disebut substrat reseptor insulin (insulin receptor subtrate, IRS). Dua protein IRS, yaitu IRS 1 IRS 2 bersifat esensial untuk ekspresi kerja insulin yang komplet. Autofosforilasi reseptor insulin menyebabkan fosforilasi tirosin pada protei IRS. Hal ini membuat protein IRS mampu berkaitan dengan kelompok protein sinyal yang mengandung domain pensinyal dan proses pengikatan ini akhirnya menimbulkan berbagai efek insulin pada tranpor glukosa, sintesis glikogen, sintesis protein dan mitogenesis .

b. Mekanisme Kerja Hormon GlukagonGlucagon berikatan berikatan dengan reseptor membrane dengan sel target dan mengaktivasi system second messenger pada respon selular pertama kali diketahui. Glukosa melakukan up-regulation terhadap ekpresi reseptor glucagon sementara glucagon dan zat yang meningkatkan cAMP intraselular melakukan down-regulation terhadap ekspresi reseptor glucagon.

2.6 Akibat Kekurangan dan Kelebihan Hormon Hormon Pankreasa. Hormon insulinSel sasarannya yaitu sebagian besar sel dan berfungsi untuk mengendalikan kadar glukosa dan bila digunakan sebagai pengobatan, memperbaiki kemampuan sel tubuh untuk mengobservasi glukosa dan lemak.Dampak kekurangan hormone insulin :1. Mengakibatkan hiperglikemi 2. Turunnya berat badan3. Lelah dan poliurian disertai haus4. Lapar, kulit kering, dan lidah licin5. Asidosis dan kecepatan bernafas bertambahDampak kelebihan hormon insulin :1. Hipoglikemi b. Hormon glukagonSel sasarannya yaitu sebagian besar sel dan berfungsi untuk mempertahankan kadar nutrien dalam darah selama fase pasca-absortif.Dampak kekurangan hormone glucagon :1. Menyebabkan pengendapan protein dalam tubuh.Dampak kelebihan hormone glucagon :1. Menyebabkan tumor dari sel prankeas.

2.7 Efek Dari Hormon Yang Dihasilkan Kelenjar Pankreasa. Efek InsulinSetelah makan, insulin memindahkan glukosa dari sirkulasi dan memacu konversinya menjadi glikogen dan lipid. Insulin memacu konversi asam lemak menjadi lipid, serta ambilan asam amino kedalam hati dan otot sklet, tempat keduanya dikembangkan menjadi protein. Oleh karena itu, insulin merupakan suatu hormone anabolic. Hati. Hati merupakan lokasi utama glukoneogenesis dan ketogenesis. Produksi lipid dan protein juga berlangsung di hati. Insulin menstimulasi sejumlah enzim yang terlibat dalam produksi glikogen, termasuk glikogen sintetase yang mengkatalisis pembentukan glikogen. Glikogen juga disimpan dalam jumlah kecil di otot skelet dan sel lain yang mmebutuhkan mobilisasi simpanan energi dengan cepat. Di dalam sel, glukosa juga dikonversi menjadi glukosa 6 fosfat yang tidak dapat meninggalkan sel karena membrane plasma bersifat impermeable terhadap ester asam fosfat. Hal ini menimbulkan gradient konsentrasi dan lebih banyak lagi glukosa yang masuk ke dalam sel.Lemak. Sekitar 90% simpanan glukosa berada dalam bentuk lipid, maka adiposity merupakan lokasi kerja insulin yang penting. Insulin dibutuhkan untuk aktivasi enzim lipoprotein lipase. Jika tidak ada insulin lipoprotein terakumulasi di sirkulasi. Insulin juga melawan kerja glucagon, suatu hormon yang memacu produksi badan keton. Badan keton, aseton, asam asetoasetat, dan asam B hidroksibutat, merupakan sumber energi bagi otot dan otak, terutama saat puasa lama. Zat-zat ini merupakan turunan lipid dan diproduksi dalam kondisi kekurangan insulin. Badan keton menghambat oksidasi glukosa dan asam lemak sehingga menyebabkan penggunaan badan keton sebagai sumber energy. Jika laju produksi melebihi laju penggunaannya akan terjadi ketoasidosis.Otot. Insulin menstimulasi ambilan asam amino kedalam otot skelet dan meningkatkan penempelan asam amino ke protein. Kedua efek ini bersifat independen, tidak tergantung pada kerja insulin pada transport glukosa ke dalam sel. b. Efek GlukagonGlucagon memiliki efek yang berlawanan dengan insulin. Di hati, hormone ini memacu pembentukan glukosa dari penghancuran glikogen. Glucagon melalui CAMP, memblokade kaskade enzim yang menimbulkan sintesis glikogen pada tahap akyivitas enzim antara fruktosa 6 fosfat dan fruktosa 1,6 difosfat, serta antara piravat dan fosfoenolpiruvat. Kerja glikolitik dari glucagon bersifat esensial untuk mempertahankan kadar glukosa darah jangka pendek, terutama saat makan. Ketika simpanan glikogen banyak. Di hati glucagon memacu konversi basam amino menjadi glukosa. Hormon ini juga memacu konversi asam lemak bebas menjadi beban keton.Didalam hepatosit, glucagon bersifat lipolitik, membebaskan asam lemak bebas dan gliserol, namun kerjanya pada hepatosit dapat bersifat signifikan hanya ketika konsentrasi insulin rendah, karena insulin merupakan inhibitor poten pada lipolisis hepatosit.

BAB IIIPENUTUP3.1 KesimpulanPankreas adalah organ pada sistem pencernaan yang memiliki dua fungsi utama: menghasilkan enzim pencernaan atau fungsi eksokrin serta menghasilkan beberapa hormon atau fungsi endokrin. Pankreas terletak pada kuadran kiri atas abdomen atau perut dan bagian kaput/kepalanya menempel pada organ duodenum.Hormon yang dihasilkan oleh kelenjar pancreas diantaranya :1. Insulin, yang berfungsi menurunkan kadar gula dalam darah 2. Glukagon, yang berfungsi menaikkan kadar gula dalam darah 3. Somatostatin, yang berfungsi menghalangi pelepasan kedua hormon lainnya (insulin dan glukagon).

3.2 SaranSebaiknya pembaca menjaga pola hidup agar kesehatan tetap terjaga terutama kesehatan kelenjar pancreas, sehingga hormone yang dihasilkan oleh pancreas tetap stabil dan bekerja dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Marks, Dawn B.dkk. 2000. Biokimia Kedokteran Dasar : Sebuah Pendekatan Klinis. Jakarta : EGCRumahorbo, Hotma. 2012. Asuhan Keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Endokrin. Jakarta : EGCGreenstein, Ben dan Diana Wood. 2010. At A Glance Sistem Endokrin. Jakarta : ErlanggaAndrianto, Petrus. 1990. Guyton Fisiologi Manusia dan Mekanisme Penyakit. Jakarta : EGC11