Makalah KB
-
Upload
hersalmilan -
Category
Documents
-
view
74 -
download
1
description
Transcript of Makalah KB
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) pada periode-periode yang
telah lalu mengantar kita kepada kebijaksanaan yang lebih tinggi sasarannya
seperti yang tertuang dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Pengembangan
Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Dalam Undang-undang ini
jelas dinyatakan bahwa pengembangan kependudukan diarahkan pada
pengendalian jumlah penduduk, pengembangan kualitas penduduk dan
pengarahan mobilitas penududuk sebagai sumber daya manusia agar menjadi
kekuatan pembangunan bangsa yang handal. Pengembangan kependudukan yang
demikian hanya dapat dicapai melalui Pengembangan Keluarga Sejahtera yang
pada gilirannya akan melahirkan manusia manusia Indonesia berkualitas.
Pembangunan keluarga sejahtera melalui gerakan KB Nasional. Dalam
pembangunan jangka panjang pertama diarahkan pada pengembangan kualitas
berhasil meletakkan landaan bagi proses Pelembagaan dan pembudayaan Normal
Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).
Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) KB yang dilakukan dengan pendekatan
multimedia dengan pesan-pessan yang disampaikan sesuai dengan keinginan
sasaran dan melibatkan secara intensif unsur-unsur potensial lainnya adalah dalam
usaha untuk meningkatakan, memantapkan penerimaan masyarakat, dalam
gerakan KB Nasional.
1.2. RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian KIE?
2. Apa tujuan KIE?
3. Apa jenis-jenis kegiatan dalam KIE?
4. Apa prinsip langkah KIE?
1.3. TUJUAN1. Untuk Mengetahui pengertian KIE
2. Untuk Mengetahui tujuan KIE
3. Untuk Mengetahui jenis-jenis kegiatan dalam KIE
4. Untuk Mengetahui prinsip langkah KIE
1 | P a g e
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. PENGERTIAN KELUARGA BENCANA (KB)
Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah
suatu upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga
secara tidak melawan hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.
Menurut WHO (Expert Committe, 1970), KB adalah tindakan yang
membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-obketif
tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran
yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol
waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan umur suami istri, dan
menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga Berencana adalah metode
medis yang dicanangkan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kelahiran
(Manuaba, 1998) KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi
untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai
makhluk seksual (Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003) Kelurga
Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah
anak dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, Rustam,
1998: 155). Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga
yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran (Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa, 2004:472). Keluarga berencana menurut Undang-
Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan
pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan
peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan peningkatan
kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum, 2008).
Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif
bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan
menimbulkanb kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan
merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar
dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi (Suratun, 2008).
Jadi, KB (Family Planning, Planned Parenthood) adalah suatu usaha untuk
menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai
alat kontrasepsi, untuk mewujudakan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.
2 | P a g e
2.2. TUJUAN KBTujuan umum
1. Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu
keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu
keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.
2. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi
terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan
pertumbuhan penduduk Indonesia
Tujuan khusus
1. Pengaturan kelahiran
2. Pendewasaan usia perkawinan
3. Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.
4. Mencegah kehamilan karena alasan pribadi
5. Menjarangkan kehamilan
6. Membatasai jumlah anak
Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi :
1. Keluarga dengan anak ideal
2. Keluarga sehat
3. Keluarga berpendidikan
4. Keluarga sejahtera
5. Keluarga berketahanan
6. Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya
7. Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS)
Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan
ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf
hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang
berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak
serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi
3 | P a g e
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. PENGERTIANKomunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak
langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan
suatu efek (DEPKES RI, 1984).
Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau
keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya,
demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain.
Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antara dua orang
atau lebih.
Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi
secara positif perilaku kesehatan masyarakat , dengan menggunakan berbagai
prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun
komunikasi massa (Notoatmodjo, 2003).
Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang
perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan menurut DEPKES,
1990 Informasi adalah pesan yang disampaikan.
Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI,
1990). Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu
kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu
peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan,
baik itu terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.
Dapat disimpulkan bahwa KIE adalah Suatu proses penyampaian
pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik
menggunakan media seperti:Radio,T ,Pers, Film,Mobil unit
penerangan ,penerbitan ,kegiatan promosi ,pameran dengan tujuan utama adlah
untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan
program KB atau sebagai penunjang tercapainya program KB.
4 | P a g e
3.2. TUJUAN KIE1. Tujuan Umum
Tujuan penyuluhan kesehatan dala Keluarga Berencana ialah agar masyarakat
dapat menjadikan Keluarga Berencana sebagai pola kehidupan, artinya
masyarakat mengetahui, memahami, serta menyadari pentingnya Keluarga
Berencana sehingga mau melaksanakannya untuk kesehatan dan kesejahteraan
bagi keluarganya, masyarakat, serta negara pada umumnya.
2. Tujuan Khusus
a. Sasaran menggunakan salah satu metode (alat kontrasepsi)yaitu atas dasar
kebutuhan karena adanya pengertian, pengetahuan, dan kesadaran akan
kegunaannya.
b. Sasaran menggunakan metode Keluarga Berencana dalam waktu yang cukup
lama sehingga berpengaruh terhadap kelahiran, taraf kesehatan ibu dan
keluarga, serta tingkat kesejahteraan keluarga.
c. Keluarga Berencana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan
keluarga.
Atau dapat disimpulkan bahwa tujuan dilaksanakannya program KIE, yaitu :
a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik KB sehingga tercapai
penambahan peserta baru.
b. Membina kelestarian peserta KB
c. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural yan dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan.
d. Untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif,
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar
sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang
sehat dan bertanggung jawab
3.3. JENIS – JENIS KEGIATAN DALAM KIE1. KIE MASSA
Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara langsung
maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.
2. KIE KELOMPOK
Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok
(2-15 orang)
5 | P a g e
3. KIE PERORANGAN/INDIVIDU
Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu
sasaran program KB.
Menurut media yang digunakan, kegiatan kie dapat diperinci sebagai berikut :
1. Radio
2. Televisi
3. Mobil unit penerangan
4. Penerbitan/ publikasi
5. Pers/ surat kabar
6. Film
7. Kegiatan promosi
8. Pameran 3.4. PRINSIP LANGKAH KIE
Berikut adalah prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE.
1. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.
2. Memahami, menghargai, dan menerima keadaan klien (status pendidikan, sosial
ekonomi, dan emosi) sebagaimana adanya.
3. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan
sehari – hari.
5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.
Langkah-Langkah yang dilakukan sebagai berikut:
1. Menentukan sasaran
2. Srategi Isi
3. Pesan Indikator
4. Keberhasilan
5. Waktu
6. Tempat
Beberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang terhadap
keluarga berencana dalam kegiatan penerangan dan motivasi Keluarga Berencana
adalah sebagi berikut:
1. Tahu Secara Sepintas (awarenest)
Individu mengetahui adanya KB ,tetapi ia belum mempunyai informasi yang
mendalam tentang sifat dan kegunaan gagasan tersebut.Ia mengetahui adanya
KB dari berbagai sumber surat kabar ,radio ,TV dan lain-lain.
2. Tertarik (interest )
Individu mulai menaruh perhatian terhadap persoalan KB ,dalam taraf ini individu
ingin mengetahui lebih banyak tentang KB dengan sungguh-sungguh
6 | P a g e
keterangan-keterangan atau penjelasan-penjelasan yang diperolehnya dari
berbagai sumber.
3. Penilaian (Evaluation)
Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang KB, ia akan
menilai untung ruginya KB bagi dirinya dan keluarganya.
4. Percobaan (Trial)
Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metoda atau cara KB yang
diinginkannya.
Hasil dari percobaan ini ada dua kemungkinan:
a. Menerima dan melaksanakan KB (adopsi)
b. Menolak Keluarga Berencana (KB)
c. Adopsi (Menerima atau Melaksanakan sesuatu yang baru)
d. Terus Adopsi
e. Kalau individu terus merasa puas ,baik dari segi alat atau obat pencegah
kehamilan maupun dari segi pelayanan petugas KB ,ia akan terus menerima
dan melaksanakan KB.
f. Kemudian Menolak
g. Kalau individu merasa sudah menerima dan melaksanakan KB kemudian
merasa tidak puas ,baik karena obat /akibat pencegah kahamilan yang
dipakai maupun akibat pelayanan petugas KB yang mengecewakannya,maka
ia menolak yang berarti berhenti menerima dan melaksanakan KB.Keadaan
ini bisa kita kenal sebagai” drop out”.
Apabila dalam tahap tahap percobaan (trial) individu merasa tidak puas atau
tidak senang ,ia akan menolak KB.
Dalam hal ini petugas KB hendaknya dapat memberikan bimbingan dan
pembinaan terus-menerus ,serta tidak merasa kecewa karena individu seperti ini
masih mempunyai 2 kemungkinan yaitu sbb:
a. Terus Menolak
Kalau individu tersebut merasa tidak puas dan tidak senang maka ia akan
menolak
b. Kemungkinan Menolak
Kalau kemudian ternyata ia merasa puas dan senang ,sesudah mendapat
bantuan petugas KB,maka ia akan menerima.
3.5. KESEMPATAN YANG DAPAT DIJUMPAI DAN SASARAN PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA
Kesempatan di Dalam Fasilitas Pelayanan dan Sasarannya
1. Pemberian nasihat – nasihat pada ibu saat pemeriksaan kehamilan, ibu
pascamelahirkan, ibu yang berobat, serta golongn masyarakat lainnya yang
menggunakan fasilitas – fasilitas kesehatan.
7 | P a g e
2. Memberikan ceramah – ceramah pada ibu – ibu yang memerlukan pelayanan di
klinik yang bersangkutan.
3. Mengadakan demonstrasi khusus mengenai Keluarga Berencana kepaa
pengunjung klinik atau undangan tertentu yang dianggap perlu.
4. Mengadakan kursus dukun, yaitu degan menekankan pentingnya penyebaran
ide Keluarga Berncana kepada masyarakat umumnya dan khususnya kepada
golongan ibu; karena dukun merupakan media yang baikdalam memberikan
informasi mengenai KB karena masih dipercaya oleh masyarakat.
5. Mencipakan suasana bertemakan Keluarga Berencana dalam klinik dengan cara
menempatkan gambar, poster, tulisan – tulisan, kalender dinding klinik, serta
pembagian booklet, brosur, pamflet atau leaflet mengenai program KB pada para
pengunjung.
Kesempatan di luar fasilitas pelayana KB dan sasarannya
1. Wawancara saat mengadakan kunjungan rumah sebagai salah satu kegiatan
fasilitas pelayanan KB dalam program kesehatan umum dan program keluarga
berencana khususnya
2. Mengadakan acara ceramah yang dapat diberikan kepada kaum ibu serta
golongan masyarakat lain yang memerlukannya (terutama dalam soal Keluarga
Berencana ditinjau dari segi kesehatan)
3. Mengorganisasi Masyarakat dalam rangka memperoleh partisipasi dalam
menyuksekan keluarga berencana.
4. Bekerja sama dengan semua petugas Keluarga Berencana yang berasal dari
luar Dinas Kesehatan dalam rangka penyebaran ide Keluarga Berencana itu
secara lebih luas dan intensif.
5. Kerja sama ini misalnya terdapat pada waktu mengadakan pertemuan umum
dengan menggunakan media massa, pemutaran film-film, penggunaan sumber-
sumber yang sama, penggunaaan alat pengangkutan yang sama dan
sebagainya.
3.6. CARA MEMBERIKAN PENERANGAN DAN MOTIVASI DI FASILITAS PELAYANAN KB
1. WawancaraWawancara adalah salah satu cara penyuluhan kesehatan dengan jalan
mengadakan tanya jawab dan pengarahan,
a. Ciri khas wawancara
1. Adanya dua pihak, yaitu yang bertanya (disebut pewawancara atau
Interviewer) dan pihak yang ditanya ( disebut terwawancara atau
interviewee).
8 | P a g e
2. Seluruh percakapan dikendalikan oleh pihak pewawancara.
b. Syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara,
Sikap dan faktor yang harus dimiliki oleh petugas yang akan melakukan
wawancara adalah sebagai berikut.
Terbuka, jujur dan dapat dopercaya.
Sopan dan menghormati terwawancara.
Dapat mengendalikan persoalan-persoalan dan perasaan sendiri.
Menunjukan pengertian pada masalah yang dikemukakan oleh
terwawancara.
Mudah menyesuaikan diri pada setiap perubahan lingkunagan.
Mudah memahami individu dan masalah-masalahnya.
Mempunyai sifat mendidik dan mempunyai rasa tanggung jawab.
c. Persiapan Wawancara
1. Tentukan tujuan mengadakan wawancara
a) Memperoleh keterangan.
b) Membujuk atau memerintah secara halus agar sesuatu ide diterima.
c) Mendidik, yaitu menolong orang lain untuk menolong dirinya sendiri.
d) Ataukah gabungan dari semua tujuan – tujuan itu.
2. Pesan yang akan disampaikan mengenai Keluarga Berencana dalam
wawancara.
a) Arti dan tujuan Keluarga Berencana
b) Alat-alat kontrasepsi
c) Aspek-aspek Keluarga Berencana (aspek sosial, kesehatan, agama,
atau aspek-aspek lainnya)
d) Efek samping pemakaian alat kontrasepsi
e) Peranan fasilitas pelayanan KB: apa yang dapat diharapkan dari
fasilitas pelayanan KB, siapa yang dapat dihubungi dalam fasilitas
pelayanan KB untuk dimintai bantuan, hari apa fasilitas pelayanan KB
buka, dan sebagainya.
f) Teknik pemakaian alat-alat kontrasepsi (kondom, pil, dan sebagainya)
3. Waktu wawancara tersebut akan diadakan. Hal ini tergantung dari
tersedianya waktu, baik petugas maupun bagi terwawancara. Setiap
masyarakat (keluarga) mempunyai waktu-waktu di mana anggotanya tidak
berada dalam suasana kerja, inilah waktu yang baik untuk melakukan
wawancara.
4. Sedapat mungkin beritahukan kepada orang yang akan diwawancarai
mengenai maksud kedatangan kita.
a) Jelaskan maksud dan tujuan wawancara , hari, dan jam berapa kita
datang.
b) Apa yang perlu disiapkan dalam rangka kedatangan kita.
9 | P a g e
c) Apa yang akan kita harapkan dari wawancara tersebut, dan hal-hal lain
jika ada.
5. Persiapan alat-alat peraga yang akan kita bawa dalam wawancara, yakni
alat-alat peraga yang ada di fasilitas pelayanan KB, atau yang dapat
diperoleh dari sumber lain jika di fasilitas pelayanan KB tidak tersedia.
a) Satu set alat-alat kontrasepsi
b) Gambar-gambar dan model yang mudah dibawa atau dipendahkan,
lengkap dengan gambar dan uraiannya.
c) Hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan (booklet, leaflet,
dan sebagainya )
6. Apakah hal-hal yang akan ditanyakan atau yang akan disampaikan,
buatlah dalam bentuk catatan-catatan atau daftar yang sudah tersusun rapi
, hal ini untuk memudahkan dan mengarahkan berjalannya wawancara.
7. Bawalah buku catatan, untuk segala hal yang dianggap perlu dicatat dalam
wawancara tersebut.
8. Pikirkanlah bagaimana caranya mencari rumah yang akan didatangi,
apakah dengan sepeda, angkutan umum, bus, jalan kaki, dan lain-lain.
9. Pelajarilah keadaan keluarga dengan sungguh sebelum dikunjungi dapat
dipelajari dalam kartu keluarga (jika ada), mengenal latar belakang
kehidupan orang yang diwawancara memudahkan kita untuk menetukan
sikap dan cara pengarahan wawancara. Bahasa adalah suatu hal yang
harus diperhatikan dalam wawancara.
d. Pelaksanaan wawancara
1. Perkenalan diri, lalu jelaskan maksud dan tujuan kunjungan, apa yang
diharapkandari kunjungan tersebut, serta bantuan pa yang dikehendaki
dari anggota keluarga (misalnya supaya mereka menjawab p[ertanyaan-
pertanyaan dengan sebenarnya serta memperhatikan masalah yang akan
disampaikan).
2. Ciptakan hubunagn yang baik dan suasana menyenagkan dalam
wawancara.
3. Rumuskan dengan jelas dan jelajahi situasi persoalan dengan kata-kata
sederhana dan dengan kerendahan hati serta sikap bersahabat.
4. Mulailah dengan persoalan-persoalan yang menjadi perhatian
terwawancara (selanjutnay kita arahkan pada persoalan pokok),
5. Hubungkan pokok pembicaraan dengan hal-hal yang menjadi perhatian
terwawancara.
6. Timpulkan kesan pada terwawancara bahwa apa yang diucapkannya
adalah penting dan mendapatkan perhatian penuh dari saudara, katakan
bahwa kerjasamanya sangat diperlukan
10 | P a g e
7. Berikan terwawancara kesempatan untuk berbicara dan dengarkan
dengan penuh perhatian. Hal ini akan menjadikan mereka mulai merasa
aman untuk mengatakan apa saja sebelum pertanyaan-[ertanyaan yang
mendalam dilanjutkan.
8. Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Berikanlah bimbingan
dan arah supaya terrwawancara lebih banyak. Pergunakan bahasa yang
mudah dimengerti. Hindari istilah-istilah teknis asing bagi mereka.
9. Yakinkan dengan sungguh-sungguh bahwa Keluarga Berencana sangat
penting baginya, serta tidak perlu khawatir akan akibat-akibat sampingan
yang sewaktu-waktu atau mungkin dapat timbul karena semuanya itu
pada dasar tidak berbahaya.
10.Berikan contoh beberapa tokoh masyarakat yang sudah menggunakan
alat kontrasepsi dan berhasil serta tidak menunjukan adanya bahaya.
11.Anjurkan dan minta agar mau datang ke fasilitas pelayana KB untuk
memperoleh penjelasan-penjelasan lebih lanjut, serta memilih alat-alat
yang cocok dengannya, atas dasar pemilihan dokter.
12.Jika sudah dianggap cukup atau selesai, maka tinjaulah sekali lagi apa
yang sudah dibicaran sehingga hal ini dapat mengingatkan terwawancara
hal-hal yang sudah disetujui.
13.Akhirilah wawancara dalam waktu yang tidak terlalu lama, di mana
terwawancara masih dalam keadaan membutuhkan. Ucapakan terima
kasih atas waktu yang sudah diberikan sehingga wawancara dapat
berjalan sebagaimana yang diharapkan. Katakan, “Sampai berjumpa di
klinik” dan katakan bahwa kedatangannya sudah sangat Anda harapkan.
e. Penilaian wawancara
Tanda-tanda umum berikut dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai
apakah suatu wawancara berjalan baik atau dapat dianggap berhasil.
1. Suasana wawancara yang ramah sehingga tidak ada tekanan sama sekali
saat berbicara.
2. Pembicaraan berjalan dengan lancar tanpa kecurigaan.
3. Setiap pertanyaan dijawab dengan sewajarnya (tidak dibuat-buat).
4. Hal-hal yang perlu ditanyakan atau disampaikan pada umumnya sudah
dimengerti oleh terwawancara.
5. Terwawancara sedikit-sedikit sudah ada minat dan perhatian pada
persoalan yang dikemukakan. Apabila tanda-tanda umum itu tidak ada,
maka dapat dikatakan bahwa wawancara itu tidak berhasil.
11 | P a g e
2. Ceramah Diskusi Ceramah adalah salah satu cara dalam penyuluhan kesehatan di mana kita
menerangkan atau menjelaskan seseuatu dengan lisan disertai tanya jawab
(diskusi) kepada sekelompok pendengar, serta dibantu oleh beberapa alat peraga
yang dianggap perlu.
a. Ciri ceramah 1) Ada sekelompok pendengar yang sudah dipersiapkan.
2) Ada suatu ide yang akan disampaikan dengan lisan (uraian lisan)
3) Ada kesempatan bertanya bagi pendengar yang harus dijawab oleh
penceramah.
4) Ada alat-alat peraga yang dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang telah
dijelaskan dengan lisan.
b. Persiapaan Penyelenggaraan Ceramah Langkah-langkah berikut dapat dipakai sebagai pedoman dalam
mempersiapkan penyelenggaraan ceramah.
1) Tentukan maksud dan tujuan ceramah.
a. Sekedar untuk menyampaikan ide.
b. Dalam rangka mengikutsertakan masyarakat.
c. Dalam rangka mencari cara untuk memecahkan suatu persoalan.
2) Tentukan pendengaran ceramah. Hal ini akan menentukan isi ceramah,
cara penyampaiannya, dan alat-alat peraga yang digunakan. Jumlah
pendengar hendaknya tidak terlalu banyak, sebaiknya tidak melebihi 30
orang.
3) Tentukan atau siapkan materi (pesan-pesan) yang akan disampaikan
dalam ceramah mengenai Keluarga Berencana (lihat pesan-pesan yang
ada dalam wawancara).
4) menyampaikan satu aspek tentang Keluarga Berencana akan lebih baiok
daripada banyak hal dalam waktu yang sama. Persiapkan materi menurut
waktu yang tersedia.
5) Siapkan alat-alat peraga yang akan digunakan dalam ceramah (jenis alat
peraga uang sama dengan yang diuraikan dalam wawancara).
6) Siapkan tempat(lihat tempat yang sudah disediakan oleh masyarakat).
Tempet ini harus memenuhi beberapa syarat yaitu sebagai berikut.
a. Cukuup luas.
b. Penerangan cukup.
c. Ventilasi cukup.
d. Tersedia kursi atau bangku baik pendengar maupun bagi penceramah.
Susunan temapt duduk sebaiknya berbentuk lingkaran atau segi
empatatau berbentuk “U” agar pendengar tidak merasa seperti anak
sekolah,
12 | P a g e
e. Tersedia fasilitas seperti papan tulis lengkap dengan alat tulisnya.
f. Cukup tenang (jauh dari keributan lalu linta, pasar, dan lain
sebagainya).
7) persiapkan dan undang mereka yang diperluakan untuk mendengarkan
ceramah itu. Dalam taraf persiapan, diberitahu pula informasi mengenai
hal-hal berikut.
a. tujuan ceramah
b. isi ceramah
c. orang yang memberkan ceramah
d. waktu dan tempat pelaksanaan ceramah.
8) Usiapkan bahan-bahan bacaan yang dapat dibagikan kepada para
pendengar ceramah seperti booklet, leaflet, brosur, dan lain-lain.
c. Pelaksanan ceramah1. Dimulai dengan memperkenalkan diri, serta menyampaikan maksud dan
tujuan dilaksanakannya ceramah serta harapan-harapan yang hendak
dicapai.
2. Menyampaikan penjelasan secara sistematis mengenai isi ceramah.
3. Menyampaikan ceramah dengan suara yang cukup keras dan nada yang
dinamis sehingga tidak membosankan bagi pendengar.
4. Diselingi dengan humor yang segar, untuk memusatkan kembali perhatian
pendengar tentang isi ceramah
5. Menggunakan alat-alat peraga yang tepat sehingga benar-benar dapat
memperjelas informasi yang diberikan.
6. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pendengar.
7. Mengusahakan agar suasana ceramah menyenangkan sehingga
pendengar merasa bebas bertanya dan mengemukakan pendapatnya.
8. Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk bertanya, setiap kira-
kira lima menit setelah memberikan penjelasan. Hal ini dilakukan untuk :
a) mencegah kebosanan dan menjaga terpeliharanya perhatian,
b) mengurangi atau menghindari terjadinya tafsiran yang tidak tepat,
c) mengembangkan komunikasi dua arah
9. Menjawab setiap pertanyaan secara meyakinkan dan jujur sehingga dapat
memuaskab penanya.
10.Mengusahakan agar setiap pertanyaan dijadikan bahan diskusi sehingga
pendengar lain dapat diikutsertakan.
11.Ketika akan mengakhiri untuk bertanya sebelum ceramah ditutup.
12.Berikan kesempatan terakhir untuk bertanya sebelum ceramah ditutup.
13.Mintalah perhatian dan kesadaran pendengar terhadap pentingnya
masalah Keluarga Berencana yang perlu disukseskan bersama-sama.
13 | P a g e
14.Sarankan kepada pendengar untuk datang dan menggunakan fasilitas
pelayanan KB.
15.Ucapkan terima kasih atas perhatian yang telah diluangkan untuk
mendengarkan ceramah.
16.Setelah ceramah, luangkan waktu untuk beramah tamah sebentar dengan
para pendengar, sebab mungkin ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak
dapat diajukan dalam suasana ceramah resmi, tetapi dalam suasana
hubungan tidak resmi dapat diajukan.
d. Penilaian Setiap ceramah perlu diadakan penilaian secara langsung dan tidak langsung
untuk dapat mengetahui taraf pengertian dan pengetahuan pendengar tentang
isi ceramah.
1. Caranya penilaian
a. Mengajukan pertanyaan secara lisan selama ceramah diberikan.
b. Membuat angket pertanyaan yang perlu diisi oleh pendengar dengan
tidak usah mencantumkan nama.
c. Mengadakan wawancara setelah ceramah kepada beberapa orang
pendengar.
d. Mengadakan observasi selama ceramah mengenai perhatian dan
keterangan serta pertanyaanyang diajukan.
2. Hal yang perlu dinilai
a. Pengetahuan tentang isi ceramah.
b. Tanggapan tentang ceramah, yaitu isi, penceramah, dan cara
penyampaian.
c. Manfaat ceramah menurut pendapat pendengar
d. Kesanggupan untuk menerima atau melaksanakan ide yang
disampaikan dalam ceramah.
3. Komentar umum tentang ceramah
a. Tempat pelaksanaan.
b. Tempat duduk
c. Dan lain-lain
3. Demonstrasi
Demontsrasi adalah sutu cara penyajian informais atau ide yang dipersiapkan
dengan teliti untuk memeperlihatkan berbagi cara menjelaskan suatu prosedur.
Demonstrasi biasanya diberikan pada kelompok kecil untuk memperlihatkan
suatu alat yang dapat dipergunakan, bagaimana bentuk atau tipe alat, cara
menggunakannya, bagaimana proses pembuahan terjadi, dan sebagainya.
Demonstrasi digunakan untuuk mendidik tentang cara menjalankan suatu
tindakan atau menggunakan prosedur atau produksi baru, meningkatkan
14 | P a g e
kepercayaan bahwa ide atau prosedur baru itu dapat dijalankan oleh setiap orang
untuk belajar serta melaksanan suatu prosedur.
a. Syarat dalam persiapan demonstrasi
1. Yakinkan bahwa anda sendiri telah memahami maksud dari demonstrasi
yang akan dilakukan, waktu yang tersedia, dan latar belakang kelompok
yang akan dihadapi.
2. Menentukan, menyiapkan, dan menyediakan alat peraga yang diperlukan
dalam demonstrasi.
3. Menentukan dengan tepat apa yang harus dilengkapi umtuk
menyampaikan penjelasan dan demonstrasi yang akan dilakukan sebelum
acara dimulai.
4. Menyiapkan alat-alat peraga yang menarik dan dapat dilihat dengan jelas
oleh seluruh kelompok.
5. Memahami bahwa tujuan utama demonstrasi adalah agar kelompok yang
dihadapi mengerti dan menguasai prosedur yang anda jelaskan.
6. Semua alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi dibawa dengan hati-
hati ke ruangan pertemuan dan diatur penempatannya agar mudah
digunakan.
b. Pelaksanaan demonstrasi
1. Menciptakan suasana yang baik, dengan cara sebagai berikut.
a. Buat agar kelompok yang dihadapi merasa senang dan bebas.
b. Berusaha menggali pengetahuan yang telah dimiliki oleh kelompok
mengenai Keluarga Berencana.
c. Membangkitkan perhatian kelompok agar menaruh minat terhadap
Keluarga Berencana.
2. Menyajikan demonstrasi dengan cara sebagai berikut.
a. Menjelaskan, memperlihatkan, serta memberikan ilustrasi.
b. Memberikan tekanan khusus pada pengertian yang penting agar
mudah diingat.
c. Memberikan penjelasan yang lengkap serta mengemukakan satu
persoalan pada waktu tertentu agar dapat sungguh-sungguh dipahami
oleh kelompok.
d. Adakan perumusan, pengulangan, dan tanya jawab.
3. Tugaskan kepada anggota kelompok untuk melakukan hal sebagai
berikut.
a. Mengulangi apa yang telah dilihat dan didengar, misalnya kelompok
mampu menyebutkan jenis kontrasepsi, mengetahui bagaimana
penggunaannya, apa pentingnya melaksanakan Keluarga Berencana
dan sebagainya.
15 | P a g e
b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti: apa sebeb, siapa,
bagaimana, bilamana, dan di mana.
c. Perhatikan cara anggota kelompok saat memberikan demonstrasi
ulang dan berikan koreksi jika terjadi kesalahan.
d. Ulangi penjelasan-penjelasan apabila diperlukan.
c. Penilaian Demonstrasi Lakukan penilaian setelah melakukan kegiatan demonstrasi. Maksud
dilakukannya penilaiana demonsrasi adalah untuk mengetahui apakah materi
yang disampaikan (Keluarga Berencana) dapat dimengerti dan ditanggapi
dengan benar oleh kelompok serta mengetahui apakah demonstrasi
merupakan cara yang tepat untuk memberikan pengertian atau pesan.
1. Penilaian demostrasi dapat dilakukan dengan cara sebagi berikut.
a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan lengsung kepada kelompok
setelah demonstrasi selesai.
b. Menggunakan daftar pertanyaan untuk diisi oleh kelompok.
2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut.
a. Prosedur demonstrasi
b. Penggunaan demonstrasi sebagai cara dan tekknik untuk
menyampaikan ide Keluarga Berencana merupakan cara yang tepat
atau tidak.
c. Keadaan ruangan seperti udara, gangguan suara dari luar, cahaya,
dan sebagainya. Suara dapat terdengar atau tidak oleh setiap anggota
kelompok serta cara mengatur tempat duduk.
d. Kemampuan anggota kelompok untuk mengadakan
redemonstrasi/rekonstruksi.
4. PAMERAN
Pameran adalah koleksi atau kumpulan bahan-bahan/material mengenai
Keluarga Berencana yang disusun secara teratur dan menarik untuk
diperlihatkan atau dipamerkan dengan maksud untuk membentu orang belajar.
Kumpulan bahan-bahan tersebut dapat berupa bahan-bahan publikasi
(bahan bacaan) alat-alat kontrasepsi, grafik perkembangan penduduk, model,
dan sebagainya. Pameran harus memberikan gambaran yang konkret dan teliti;
dapat didasarkan atas fakta dengan menggunakan foto-foto, ilustrasi diagram,
atau grafik. Kriteria untuk pemeran yang baik ialah adanya kesatuan dalam tema,
harus menyampaikan fakta tertentu, tidak diarahkan untuk mencapai berbagai
tujuan, mempunyai daya tarik, serta diadakan di tempat yang strategis dan
mudah terlihat/dicapai orang.
16 | P a g e
a. Syarat dalam Persiapan Pameran 1. Memiliki tujuan dan tema yang jelas
2. Menyiapkan hal yang diperlukan untuk mengadakan pameran
3. Menentukan tempat yang tepat dan strategis.
4. Menyusun pembiayaan yang diperlukan (jika ada).
5. Memperhitungkan ruangan atau luas tempat yang diperlukan dan bahan –
bahan yang akan dipamerkan.
6. Mempersiapkan tenaga khusus yang bertugas menjaga pameran,
memberikan keterangan – keterangan yang diperlukan, serta menjawab
pertanyaan pengunjung.
Hal ini diperlukan jika Anda sendiri berhalangan untuk melakukannya
sendiri.
7. Dalam membuat desain, hendaknya diperhatikan hal – hal sebagai
berikut.
a. Tujuan pameran.
b. Kebutuhan, perhatian dan latar belakang pendidikan pengunjung.
c. Penggunaan tata warna yang menarik.
d. Penggunaan model atau alat peraga yang dapat bergerak, bila
memungkinkan.
e. Pameran hendaknya menggambarkan hubungan dengan program
kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan jelas.
b. Pelaksanaan Pameran
1. Adakan kegiatan – kegiatan untuk menarik perhatian orang agar
mengunjungi pameran Anda, seperti penggunaan sound system
(pengeras suara, kaset, musik,dan sebagainya)
2. Sediakan pintu masuk dam keluar ruangan pameran secara khusus
(misalnya lalu lintas pengunjung satu arah) agar lalu lintas pengunjung
teratur.
3. Pada pintu masuk pengunjung dapat diberi bahan – bahan bacaan
(seperti leaflet).
Perhatikan agar distribusinya jangan terlalu banyak (jenisnya) dalam satu
waktu yang bersamaan.
4. Pemberian kuesioner untuk diisi dan diserahkan pada waktu keluar ruang
pameran.
5. Perhatikan penjaga pameran agar bersikap ramah tamah, selalu bersedia
menjawab pertanyaan pengunjung, bahkan aktif memperlihatkan bagian –
bagian penting dari pameran agar pengunjung dapat menaruh perhatian
khusus, jangan hanya duduk menanti saja.
6. Di luar ruangan pameran dapat diberi alat – alat peraga yang menarik
perhatian orang.
17 | P a g e
7. Ucapkan terima kasih pada waktu pengunjung meninggalkan ruangan dan
mengharap kedatangannya kembali, berikan kenang – kenangan jika ada
(kipas Keluarga Berencana dan sebagainya)
8. Apabila kegiatan pameran dalam skala besar, sebaiknya diadakan
publikasi khusus jauh sebelum pameran diadakan. Jika merupakan bagian
kecil dari suatu kegiatan – kegiatan ceramah, hendaknya perhatian hadirin
diarahkan pada adanya pamerandi salah satu tempat dalam ruangan
tersebut, ketika ceramah itu diadakan.
c. Penilaian Pameran
Setiap kali menyelenggarakan pameran perlu diadakan penilaian.
1. Maksud dilakukannya penilaian adalah sebagai berikut.
a) Mengetahui kegunaan dan efektivitas pameran yang diselenggarakan
sebagai suatu media komunikasi.
b) mengetahu tercapai tidaknya tujuan atau sasaran pameran.
c) Dengan mengadakan penilaian, diharapkan dapat terus meningkatkan
mutu, efisiensi, dan efektivitas kegiatan pameran.
2. Hal yang perlu dinilai adalah sebagai berikut.
a) Cara penyelenggaraan pameran, apakah kegiatan pameran dapat
membangkitkan dorongan bagi pengunjung untuk berpikir (memberi
stimulus) dan menarik perhatian.
b) Lokasi dilaksanakannya pameran, apakah mudah dicapai orang,
mudah dikenal, mudah terlihat atau berada di tempat yang strategis.
c) Pelayanan petugas pameran. Kecakapan petugas dalam menjawab
pertanyaan pengunjung dan cara-cara petugas menarik perhatian
pengunjung. Sikapyang hanya menanti dan duduk saja selama
pameran merupakan sikap yang tidak baik. Petugas harus aktif
membawa pengunjung berkeliling memperhatikan segi-segi yang
penting, dan memberikan keternagan-keterngan khusus untuk hal-hal
yang dianggap perlu diketahui orang.
d) Waktu penyelenggaraan pameran, apakah waktu atau periodenya
tepat, apakah pameran-pameran lain lebih penting dan menarik dari
pammeran yang anda selenggarakan, dan apakah jam dan waktu
pameran itu suudah tepat.
e) Biaya pameran. Apakah biaya yang dikeluarkan seimbang dengan
hasil yang dicapai dan sesuai dengan apa yang yang telah
dipamerkan.
f) Pengunjung pameran. Apakah masyarakat yang mengunjungi
pameran sesuai dengan rencana. Siapa yang mengunjungi pameran,
bagaimana reaksi mereka dan soal apa yang paling banyak
ditanyakan.
18 | P a g e
g) Kebersihan dan kerapian ruang pameran serta ketersediaan tempat
khusus untuk membuang abu rokok atau sampah.
h) Rencana pameran itu sendiripun perlu dinilai.
3. Cara menilai
a) observasi.
Perhatikan golongan apa atau siapa yang mengunjungi pameran,
pertanyaan-pertanyaan yang diikemukakan, serta sikap dan tingkah
laku petugas-petugas dala pameran.
b) Daftar pertanyaan
siapkan daftar pertanyaan yang dibagikan saat penguunjung
memasuki ruangan pameran dan mohon agar dapat turut mengisinya.
Pada waktu pengunjung meninggalkan pameran(dari bagian lain atau
pintu keluar), disediakan kotak dan petugas untuk mengumpulkan
daftar pertanyaan tersebut. Oleh karena itu perlu ada tempat khusus
dimana pengunjung dapat mengisinya dengan tenang dan
memasukannya ke kotak yang tersedia.
c) Wawancara
Dilakukan kepada pengunjung untuk mengetahui pendapat, reaksi,
dan bidang perhatian utama dari pengunjung. Petugas kesehatan
lainnya yang juga mengunjungi pameran dapat juga diwawancarai
untuk mengetahui pendapat dan saran mereka mengenai pameran.
d) Bagaimana dapat mengadakan penilaian.
Hal ini dapat dilakukan dalam setiap perkembangan kegiatan, sejak
rencana mulai disusun. Anda harus mengadakan peninjauan kembali
setiap langkah yang dijalankan, apakah benar, sesuai dengan rencana
yang diperlukan, perlu perubahan – perubahan atau tidak, dan
sebagainya. Ini memungkinkan Anda untuk selalu menyempurnakan
kegiatan – kegiatan pameran.
4. PEDOMAN MEMILIH METODE PENYULUHANSebelum memilih metode atau media penyuluhan yang akan digunakan dalam
rangka motivasi Keluarga Berencana, maka harus diperhatikan terlebih dahulu hal –
hal sebagai berikut.
1. Suatu metode/media penyuluhan yang berhasil digunakan pada seorang individu
atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penyuluhan belum tentu
berhasil pula jika diterapkan pada individu atau kelompok masyarakat yang lain.
2. Gabungan beberapa metode/media penyuluhan selalu lebih bermanfaat
daripada hanya menggunakan satu metode/media penyuluhan.
19 | P a g e
3. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalammemilih media penyuluhan yang
tepat.
a) Efektivitas.
b) Efisiensi.
c) Situasi dan kenyamanan.
20 | P a g e
BAB IVPENUTUP
A. KesimpulanKIE adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada
masyarakat tentang program KB
Tujuan dilaksanakannya KIE yaitu
a) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik KB sehingga tercapai
penambahan peserta baru.
b) Membina kelestarian peserta KB
c) Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural yan dapat menjamin
berlangsungnya proses penerimaan.
d) Untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif,
peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar
sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang
sehat dan bertanggung jawab
Jenis-jenis kegiatan dalam KIE yaitu:
a) KIE massa
b) KIE kelompok
c) KIE perorangan
Menurut media yang digunakan, kegiatan kie dapat diperinci sebagai berikut :
a) Radio
b) Televisi
c) Mobil unit penerangan
d) Penerbitan/ publikasi
e) Pers/ surat kabar
f) Film
g) Kegiatan promosi
h) Pameran
Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE.
a) Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.
b) Memahami, menghargai, dan menerima keadaan klien (status pendidikan,
sosial ekonomi, dan emosi) sebagaimana adanya.
c) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.
d) Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan
sehari – hari.
e) Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.
21 | P a g e
i. SaranDalam memberikan KIE sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip KIE yaitu
memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah, memahami, menghargai, dan
menerima keadaan klien (status pendidikan, sosial ekonomi, dan emosi)
sebagaimana adanya, memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana
dan mudah dipahami, menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil
contoh dari kehidupan sehari – hari dan menyesuaikan isi penyuluhan dengan
keadaan dan resiko yang dimiliki klien.
22 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyawati, Ari.2011.Pelayanan Keluarga Berencana.Jakarta:Salemba Medika
Hartanto, Hanafi.2002.KB Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi.Jakarta:Pustaka Sinar
Harapan
http://kuliahbidanonline.blogspot.com diakses pada hari Kamis,21 Maret 2013 pukul
19.21 WIB
http://repository.usu.ac.id diakses pada hari Sabtu,23 Maret 2013 pukul 16.20 WIB
23 | P a g e