Makalah KB

31
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) pada periode-periode yang telah lalu mengantar kita kepada kebijaksanaan yang lebih tinggi sasarannya seperti yang tertuang dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Pengembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Dalam Undang- undang ini jelas dinyatakan bahwa pengembangan kependudukan diarahkan pada pengendalian jumlah penduduk, pengembangan kualitas penduduk dan pengarahan mobilitas penududuk sebagai sumber daya manusia agar menjadi kekuatan pembangunan bangsa yang handal. Pengembangan kependudukan yang demikian hanya dapat dicapai melalui Pengembangan Keluarga Sejahtera yang pada gilirannya akan melahirkan manusia manusia Indonesia berkualitas. Pembangunan keluarga sejahtera melalui gerakan KB Nasional. Dalam pembangunan jangka panjang pertama diarahkan pada pengembangan kualitas berhasil meletakkan landaan bagi proses Pelembagaan dan pembudayaan Normal Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS). Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) KB yang dilakukan dengan pendekatan multimedia dengan pesan-pessan yang disampaikan sesuai dengan keinginan sasaran dan melibatkan secara intensif unsur-unsur potensial lainnya adalah dalam usaha untuk meningkatakan, memantapkan penerimaan masyarakat, dalam gerakan KB Nasional. 1.2. RUMUSAN MASALAH 1. Apa pengertian KIE? 2. Apa tujuan KIE? 3. Apa jenis-jenis kegiatan dalam KIE? 1 | Page

description

Hasil

Transcript of Makalah KB

Page 1: Makalah KB

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Keberhasilan Program Keluarga Berencana (KB) pada periode-periode yang

telah lalu mengantar kita kepada kebijaksanaan yang lebih tinggi sasarannya

seperti yang tertuang dalam UU No.10 Tahun 1992 tentang Pengembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera. Dalam Undang-undang ini

jelas dinyatakan bahwa pengembangan kependudukan diarahkan pada

pengendalian jumlah penduduk, pengembangan kualitas penduduk dan

pengarahan mobilitas penududuk sebagai sumber daya manusia agar menjadi

kekuatan pembangunan bangsa yang handal. Pengembangan kependudukan yang

demikian hanya dapat dicapai melalui Pengembangan Keluarga Sejahtera yang

pada gilirannya akan melahirkan manusia manusia Indonesia berkualitas.

Pembangunan keluarga sejahtera melalui gerakan KB Nasional. Dalam

pembangunan jangka panjang pertama diarahkan pada pengembangan kualitas

berhasil meletakkan landaan bagi proses Pelembagaan dan pembudayaan Normal

Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera (NKKBS).

Komunikasi, Informasi, Edukasi (KIE) KB yang dilakukan dengan pendekatan

multimedia dengan pesan-pessan yang disampaikan sesuai dengan keinginan

sasaran dan melibatkan secara intensif unsur-unsur potensial lainnya adalah dalam

usaha untuk meningkatakan, memantapkan penerimaan masyarakat, dalam

gerakan KB Nasional.

1.2. RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian KIE?

2. Apa tujuan KIE?

3. Apa jenis-jenis kegiatan dalam KIE?

4. Apa prinsip langkah KIE?

1.3. TUJUAN1. Untuk Mengetahui pengertian KIE

2. Untuk Mengetahui tujuan KIE

3. Untuk Mengetahui jenis-jenis kegiatan dalam KIE

4. Untuk Mengetahui prinsip langkah KIE

1 | P a g e

Page 2: Makalah KB

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. PENGERTIAN KELUARGA BENCANA (KB)

Menurut Entjang (Ritonga, 2003 : 87) Keluarga Berencana (KB) adalah

suatu upaya manusia untuk mengatur secara sengaja kehamilan dalam keluarga

secara tidak melawan hukum dan moral Pancasila untuk kesejahteraan keluarga.

Menurut WHO (Expert Committe, 1970), KB adalah tindakan yang

membantu individu atau pasangan suami istri untuk mendapatkan objektif-obketif

tertentu, menghindari kelahiran yang tidak diinginkan, mendapatkan kelahiran

yang memang diinginkan, mengatur interval diantara kehamilan, mengontrol

waktu saat kehamilan dalam hubungan dengan umur suami istri, dan

menentukan jumlah anak dalam keluarga. Keluarga Berencana adalah metode

medis yang dicanangkan oleh pemerintah untuk menurunkan angka kelahiran

(Manuaba, 1998) KB merupakan bagian dari pelayanan kesehatan reproduksi

untuk pengaturan kehamilan dan merupakan hak setiap individu sebagai

makhluk seksual (Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, 2003) Kelurga

Berencana adalah suatu usaha untuk menjarangkan atau merencanakan jumlah

anak dan jarak kehamilan dengan memakai kontrasepsi (Mochtar, Rustam,

1998: 155). Keluarga berencana adalah gerakan untuk membentuk keluarga

yang sehat dan sejahtera dengan membatasi kelahiran (Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, 2004:472). Keluarga berencana menurut Undang-

Undang no 10 tahun 1992 (tentang perkembangan kependudukan dan

pembangunan keluarga sejahtera) adalah upaya peningkatan kepedulian dan

peran serta masyarakat melalui pendewasaan usia perkawinan peningkatan

kesejahteraan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera (Arum, 2008).

Secara umum keluarga berencana dapat diartikan sebagai suatu usaha yang

mengatur banyaknya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif

bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan

menimbulkanb kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.

Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan

merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan terhindar

dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi (Suratun, 2008).

Jadi, KB (Family Planning, Planned Parenthood) adalah suatu usaha untuk

menjarangkan atau merencanakan jumlah dan jarak kehamilan dengan memakai

alat kontrasepsi, untuk mewujudakan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera.

2 | P a g e

Page 3: Makalah KB

2.2.   TUJUAN KBTujuan umum

1. Membentuk keluarga kecil sesuai dengan kekuatan social ekonomi suatu

keluarga dengan cara pengaturan kelahiran anak, agar diperoleh suatu

keluarga bahagia dan sejahtera yang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Mewujudkan keluarga kecil bahagia sejahtera yang menjadu dasar bagi

terwujudnya masyarakat yang sejahtera melalui pengendalian kelahiran dan

pertumbuhan penduduk Indonesia

Tujuan khusus

1.    Pengaturan kelahiran

2.    Pendewasaan usia perkawinan

3.    Peningkatan ketahanan dan kesejahteraan keluarga.

4.    Mencegah kehamilan karena alasan pribadi

5.    Menjarangkan kehamilan

6.    Membatasai jumlah anak

 Tujuan KB berdasar RENSTRA 2005-2009 meliputi :

1.    Keluarga dengan anak ideal

2.    Keluarga sehat

3.    Keluarga berpendidikan

4.    Keluarga sejahtera

5.    Keluarga berketahanan

6.    Keluarga yang terpenuhi hak-hak reproduksinya

7.    Penduduk Tumbuh Seimbang (PTS)

Kesimpulan dari tujuan program KB adalah: Memperbaiki kesehatan dan kesejahteraan

ibu, anak, keluarga dan bangsa; Mengurangi angka kelahiran untuk menaikkan taraf

hidup rakyat dan bangsa; Memenuhi permintaan masyarakat akan pelayanan KB yang

berkualitas, termasuk upaya-upaya menurunkan angka kematian ibu, bayi, dan anak

serta penanggulangan masalah kesehatan reproduksi

3 | P a g e

Page 4: Makalah KB

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. PENGERTIANKomunikasi adalah penyampaian pesan secara langsung ataupun tidak

langsung melalui saluran komunikasi kepada penerima pesan, untuk mendapatkan

suatu efek (DEPKES RI, 1984).

Menurut Effendy (1998), komunikasi adalah pertukaran pikiran atau

keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya,

demi terwujudnya hubungan yang baik antara seseorang dengan orang lain.

Komunikasi adalah pertukaran fakta, gagasan, opini atau emosi antara dua orang

atau lebih.

Komunikasi kesehatan adalah usaha yang sistematis untuk mempengaruhi

secara positif perilaku kesehatan masyarakat , dengan menggunakan berbagai

prinsip dan metode komunikasi, baik menggunakan komunikasi antar pribadi maupun

komunikasi massa (Notoatmodjo, 2003).

Informasi adalah keterangan, gagasan, maupun kenyataan-kenyataan yang

perlu diketahui oleh masyarakat (BKKBN, 1993). Sedangkan menurut DEPKES,

1990 Informasi adalah pesan yang disampaikan.

Edukasi adalah proses perubahan perilaku kearah yang positif (DEPKES RI,

1990). Menurut Effendy (1998), pendidikan kesehatan merupakan salah satu

kompetensi yang dituntut dari tenaga kesehatan, karena merupakan salah satu

peranan yang harus dilaksanakan dalam setiap memberikan pelayanan kesehatan,

baik itu terhadap individu, keluarga, kelompok ataupun masyarakat.

Dapat disimpulkan bahwa KIE adalah Suatu proses penyampaian

pesan ,informasi yang diberikan kepada masyarakat tentang program KB baik

menggunakan media seperti:Radio,T ,Pers, Film,Mobil unit

penerangan ,penerbitan ,kegiatan promosi ,pameran dengan tujuan utama adlah

untuk memecahkan masalah dalam lingkungan masyarakat dalam meningkatkan

program KB atau sebagai penunjang tercapainya program KB.

4 | P a g e

Page 5: Makalah KB

3.2. TUJUAN KIE1. Tujuan Umum

Tujuan penyuluhan kesehatan dala Keluarga Berencana ialah agar masyarakat

dapat menjadikan Keluarga Berencana sebagai pola kehidupan, artinya

masyarakat mengetahui, memahami, serta menyadari pentingnya Keluarga

Berencana sehingga mau melaksanakannya untuk kesehatan dan kesejahteraan

bagi keluarganya, masyarakat, serta negara pada umumnya.

2. Tujuan Khusus

a. Sasaran menggunakan salah satu metode (alat kontrasepsi)yaitu atas dasar

kebutuhan karena adanya pengertian, pengetahuan, dan kesadaran akan

kegunaannya.

b. Sasaran menggunakan metode Keluarga Berencana dalam waktu yang cukup

lama sehingga berpengaruh terhadap kelahiran, taraf kesehatan ibu dan

keluarga, serta tingkat kesejahteraan keluarga.

c. Keluarga Berencana merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan

keluarga.

Atau dapat disimpulkan bahwa tujuan dilaksanakannya program KIE, yaitu :

a. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik KB sehingga tercapai

penambahan peserta baru.

b. Membina kelestarian peserta KB

c. Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural yan dapat menjamin

berlangsungnya proses penerimaan.

d. Untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif,

peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar

sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang

sehat dan bertanggung jawab

3.3. JENIS – JENIS KEGIATAN DALAM KIE1. KIE MASSA

Suatu proses KIE tentang program KB yang dapat dilakukan secara langsung

maupun tidak langsung kepada masyarakat dalam jumlah besar.

2. KIE KELOMPOK

Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan kelompok

(2-15 orang)

5 | P a g e

Page 6: Makalah KB

3. KIE PERORANGAN/INDIVIDU

Suatu proses KIE timbul secara langsung antara petugas KIE dengan individu

sasaran program KB.

Menurut media yang digunakan, kegiatan kie dapat diperinci sebagai berikut :

1. Radio

2. Televisi

3. Mobil unit penerangan

4. Penerbitan/ publikasi

5. Pers/ surat kabar

6. Film

7. Kegiatan promosi

8. Pameran                                          3.4. PRINSIP LANGKAH KIE

Berikut adalah prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE.

1. Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.

2. Memahami, menghargai, dan menerima keadaan klien (status pendidikan, sosial

ekonomi, dan emosi) sebagaimana adanya.

3. Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

4. Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan

sehari – hari.

5. Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.

Langkah-Langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1. Menentukan sasaran

2. Srategi Isi

3. Pesan Indikator

4. Keberhasilan

5. Waktu

6. Tempat

Beberapa tahap dalam proses penerimaan atau penolakan seseorang terhadap

keluarga berencana dalam kegiatan penerangan dan motivasi Keluarga Berencana

adalah sebagi berikut:

1. Tahu Secara Sepintas (awarenest)

Individu mengetahui adanya KB ,tetapi ia belum mempunyai informasi yang

mendalam tentang sifat dan kegunaan gagasan tersebut.Ia mengetahui adanya

KB dari berbagai sumber surat kabar ,radio ,TV dan lain-lain.

2. Tertarik (interest )

Individu mulai menaruh perhatian terhadap persoalan KB ,dalam taraf ini individu

ingin mengetahui lebih banyak tentang KB dengan sungguh-sungguh

6 | P a g e

Page 7: Makalah KB

keterangan-keterangan atau penjelasan-penjelasan yang diperolehnya dari

berbagai sumber.

3. Penilaian (Evaluation)

Setelah individu mempunyai pengetahuan yang cukup tentang KB, ia akan

menilai untung ruginya KB bagi dirinya dan keluarganya.

4. Percobaan (Trial)

Dalam tahap ini individu mencoba menjalankan metoda atau cara KB yang

diinginkannya.

Hasil dari percobaan ini ada dua kemungkinan:

a. Menerima dan melaksanakan KB (adopsi)

b. Menolak Keluarga Berencana (KB)

c. Adopsi (Menerima atau Melaksanakan sesuatu yang baru)

d. Terus Adopsi

e. Kalau individu terus merasa puas ,baik dari segi alat atau obat pencegah

kehamilan maupun dari segi pelayanan petugas KB ,ia akan terus menerima

dan melaksanakan KB.

f. Kemudian Menolak

g. Kalau individu merasa sudah menerima dan melaksanakan KB kemudian

merasa tidak puas ,baik karena obat /akibat pencegah kahamilan yang

dipakai maupun akibat pelayanan petugas KB yang mengecewakannya,maka

ia menolak yang berarti berhenti menerima dan melaksanakan KB.Keadaan

ini bisa kita kenal sebagai” drop out”.

Apabila dalam tahap tahap percobaan (trial) individu merasa tidak puas atau

tidak senang ,ia akan menolak KB.

Dalam hal ini petugas KB hendaknya dapat memberikan bimbingan dan

pembinaan terus-menerus ,serta tidak merasa kecewa karena individu seperti ini

masih mempunyai 2 kemungkinan yaitu sbb:

a. Terus Menolak

Kalau individu tersebut merasa tidak puas dan tidak senang maka ia akan

menolak

b. Kemungkinan Menolak

Kalau kemudian ternyata ia merasa puas dan senang ,sesudah mendapat

bantuan petugas KB,maka ia akan menerima.

3.5. KESEMPATAN YANG DAPAT DIJUMPAI DAN SASARAN PENYULUHAN KELUARGA BERENCANA

Kesempatan di Dalam Fasilitas Pelayanan dan Sasarannya

1. Pemberian nasihat – nasihat pada ibu saat pemeriksaan kehamilan, ibu

pascamelahirkan, ibu yang berobat, serta golongn masyarakat lainnya yang

menggunakan fasilitas – fasilitas kesehatan.

7 | P a g e

Page 8: Makalah KB

2. Memberikan ceramah – ceramah pada ibu – ibu yang memerlukan pelayanan di

klinik yang bersangkutan.

3. Mengadakan demonstrasi khusus mengenai Keluarga Berencana kepaa

pengunjung klinik atau undangan tertentu yang dianggap perlu.

4. Mengadakan kursus dukun, yaitu degan menekankan pentingnya penyebaran

ide Keluarga Berncana kepada masyarakat umumnya dan khususnya kepada

golongan ibu; karena dukun merupakan media yang baikdalam memberikan

informasi mengenai KB karena masih dipercaya oleh masyarakat.

5. Mencipakan suasana bertemakan Keluarga Berencana dalam klinik dengan cara

menempatkan gambar, poster, tulisan – tulisan, kalender dinding klinik, serta

pembagian booklet, brosur, pamflet atau leaflet mengenai program KB pada para

pengunjung.

Kesempatan di luar fasilitas pelayana KB dan sasarannya

1. Wawancara saat mengadakan kunjungan rumah sebagai salah satu kegiatan

fasilitas pelayanan KB dalam program kesehatan umum dan program keluarga

berencana khususnya

2. Mengadakan acara ceramah yang dapat diberikan kepada kaum ibu serta

golongan masyarakat lain yang memerlukannya (terutama dalam soal Keluarga

Berencana ditinjau dari segi kesehatan)

3. Mengorganisasi Masyarakat dalam rangka memperoleh partisipasi dalam

menyuksekan keluarga berencana.

4. Bekerja sama dengan semua petugas Keluarga Berencana yang berasal dari

luar Dinas Kesehatan dalam rangka penyebaran ide Keluarga Berencana itu

secara lebih luas dan intensif.

5. Kerja sama ini misalnya terdapat pada waktu mengadakan pertemuan umum

dengan menggunakan media massa, pemutaran film-film, penggunaan sumber-

sumber yang sama, penggunaaan alat pengangkutan yang sama dan

sebagainya.

3.6. CARA MEMBERIKAN PENERANGAN DAN MOTIVASI DI FASILITAS PELAYANAN KB

1. WawancaraWawancara adalah salah satu cara penyuluhan kesehatan dengan jalan

mengadakan tanya jawab dan pengarahan,

a. Ciri khas wawancara

1. Adanya dua pihak, yaitu yang bertanya (disebut pewawancara atau

Interviewer) dan pihak yang ditanya ( disebut terwawancara atau

interviewee).

8 | P a g e

Page 9: Makalah KB

2. Seluruh percakapan dikendalikan oleh pihak pewawancara.

b. Syarat yang harus diperhatikan dalam melakukan wawancara,

Sikap dan faktor yang harus dimiliki oleh petugas yang akan melakukan

wawancara adalah sebagai berikut.

Terbuka, jujur dan dapat dopercaya.

Sopan dan menghormati terwawancara.

Dapat mengendalikan persoalan-persoalan dan perasaan sendiri.

Menunjukan pengertian pada masalah yang dikemukakan oleh

terwawancara.

Mudah menyesuaikan diri pada setiap perubahan lingkunagan.

Mudah memahami individu dan masalah-masalahnya.

Mempunyai sifat mendidik dan mempunyai rasa tanggung jawab.

c. Persiapan Wawancara

1. Tentukan tujuan mengadakan wawancara

a) Memperoleh keterangan.

b) Membujuk atau memerintah secara halus agar sesuatu ide diterima.

c) Mendidik, yaitu menolong orang lain untuk menolong dirinya sendiri.

d) Ataukah gabungan dari semua tujuan – tujuan itu.

2. Pesan yang akan disampaikan mengenai Keluarga Berencana dalam

wawancara.

a) Arti dan tujuan Keluarga Berencana

b) Alat-alat kontrasepsi

c) Aspek-aspek Keluarga Berencana (aspek sosial, kesehatan, agama,

atau aspek-aspek lainnya)

d) Efek samping pemakaian alat kontrasepsi

e) Peranan fasilitas pelayanan KB: apa yang dapat diharapkan dari

fasilitas pelayanan KB, siapa yang dapat dihubungi dalam fasilitas

pelayanan KB untuk dimintai bantuan, hari apa fasilitas pelayanan KB

buka, dan sebagainya.

f) Teknik pemakaian alat-alat kontrasepsi (kondom, pil, dan sebagainya)

3. Waktu wawancara tersebut akan diadakan. Hal ini tergantung dari

tersedianya waktu, baik petugas maupun bagi terwawancara. Setiap

masyarakat (keluarga) mempunyai waktu-waktu di mana anggotanya tidak

berada dalam suasana kerja, inilah waktu yang baik untuk melakukan

wawancara.

4. Sedapat mungkin beritahukan kepada orang yang akan diwawancarai

mengenai maksud kedatangan kita.

a) Jelaskan maksud dan tujuan wawancara , hari, dan jam berapa kita

datang.

b) Apa yang perlu disiapkan dalam rangka kedatangan kita.

9 | P a g e

Page 10: Makalah KB

c) Apa yang akan kita harapkan dari wawancara tersebut, dan hal-hal lain

jika ada.

5. Persiapan alat-alat peraga yang akan kita bawa dalam wawancara, yakni

alat-alat peraga yang ada di fasilitas pelayanan KB, atau yang dapat

diperoleh dari sumber lain jika di fasilitas pelayanan KB tidak tersedia.

a) Satu set alat-alat kontrasepsi

b) Gambar-gambar dan model yang mudah dibawa atau dipendahkan,

lengkap dengan gambar dan uraiannya.

c) Hal lain yang dianggap perlu sesuai dengan kebutuhan (booklet, leaflet,

dan sebagainya )

6. Apakah hal-hal yang akan ditanyakan atau yang akan disampaikan,

buatlah dalam bentuk catatan-catatan atau daftar yang sudah tersusun rapi

, hal ini untuk memudahkan dan mengarahkan berjalannya wawancara.

7. Bawalah buku catatan, untuk segala hal yang dianggap perlu dicatat dalam

wawancara tersebut.

8. Pikirkanlah bagaimana caranya mencari rumah yang akan didatangi,

apakah dengan sepeda, angkutan umum, bus, jalan kaki, dan lain-lain.

9. Pelajarilah keadaan keluarga dengan sungguh sebelum dikunjungi dapat

dipelajari dalam kartu keluarga (jika ada), mengenal latar belakang

kehidupan orang yang diwawancara memudahkan kita untuk menetukan

sikap dan cara pengarahan wawancara. Bahasa adalah suatu hal yang

harus diperhatikan dalam wawancara.

d. Pelaksanaan wawancara

1. Perkenalan diri, lalu jelaskan maksud dan tujuan kunjungan, apa yang

diharapkandari kunjungan tersebut, serta bantuan pa yang dikehendaki

dari anggota keluarga (misalnya supaya mereka menjawab p[ertanyaan-

pertanyaan dengan sebenarnya serta memperhatikan masalah yang akan

disampaikan).

2. Ciptakan hubunagn yang baik dan suasana menyenagkan dalam

wawancara.

3. Rumuskan dengan jelas dan jelajahi situasi persoalan dengan kata-kata

sederhana dan dengan kerendahan hati serta sikap bersahabat.

4. Mulailah dengan persoalan-persoalan yang menjadi perhatian

terwawancara (selanjutnay kita arahkan pada persoalan pokok),

5. Hubungkan pokok pembicaraan dengan hal-hal yang menjadi perhatian

terwawancara.

6. Timpulkan kesan pada terwawancara bahwa apa yang diucapkannya

adalah penting dan mendapatkan perhatian penuh dari saudara, katakan

bahwa kerjasamanya sangat diperlukan

10 | P a g e

Page 11: Makalah KB

7. Berikan terwawancara kesempatan untuk berbicara dan dengarkan

dengan penuh perhatian. Hal ini akan menjadikan mereka mulai merasa

aman untuk mengatakan apa saja sebelum pertanyaan-[ertanyaan yang

mendalam dilanjutkan.

8. Jangan berbicara terlalu cepat atau terlalu lambat. Berikanlah bimbingan

dan arah supaya terrwawancara lebih banyak. Pergunakan bahasa yang

mudah dimengerti. Hindari istilah-istilah teknis asing bagi mereka.

9. Yakinkan dengan sungguh-sungguh bahwa Keluarga Berencana sangat

penting baginya, serta tidak perlu khawatir akan akibat-akibat sampingan

yang sewaktu-waktu atau mungkin dapat timbul karena semuanya itu

pada dasar tidak berbahaya.

10.Berikan contoh beberapa tokoh masyarakat yang sudah menggunakan

alat kontrasepsi dan berhasil serta tidak menunjukan adanya bahaya.

11.Anjurkan dan minta agar mau datang ke fasilitas pelayana KB untuk

memperoleh penjelasan-penjelasan lebih lanjut, serta memilih alat-alat

yang cocok dengannya, atas dasar pemilihan dokter.

12.Jika sudah dianggap cukup atau selesai, maka tinjaulah sekali lagi apa

yang sudah dibicaran sehingga hal ini dapat mengingatkan terwawancara

hal-hal yang sudah disetujui.

13.Akhirilah wawancara dalam waktu yang tidak terlalu lama, di mana

terwawancara masih dalam keadaan membutuhkan. Ucapakan terima

kasih atas waktu yang sudah diberikan sehingga wawancara dapat

berjalan sebagaimana yang diharapkan. Katakan, “Sampai berjumpa di

klinik” dan katakan bahwa kedatangannya sudah sangat Anda harapkan.

e. Penilaian wawancara

Tanda-tanda umum berikut dapat digunakan sebagai pegangan untuk menilai

apakah suatu wawancara berjalan baik atau dapat dianggap berhasil.

1. Suasana wawancara yang ramah sehingga tidak ada tekanan sama sekali

saat berbicara.

2. Pembicaraan berjalan dengan lancar tanpa kecurigaan.

3. Setiap pertanyaan dijawab dengan sewajarnya (tidak dibuat-buat).

4. Hal-hal yang perlu ditanyakan atau disampaikan pada umumnya sudah

dimengerti oleh terwawancara.

5. Terwawancara sedikit-sedikit sudah ada minat dan perhatian pada

persoalan yang dikemukakan. Apabila tanda-tanda umum itu tidak ada,

maka dapat dikatakan bahwa wawancara itu tidak berhasil.

11 | P a g e

Page 12: Makalah KB

2. Ceramah Diskusi Ceramah adalah salah satu cara dalam penyuluhan kesehatan di mana kita

menerangkan atau menjelaskan seseuatu dengan lisan disertai tanya jawab

(diskusi) kepada sekelompok pendengar, serta dibantu oleh beberapa alat peraga

yang dianggap perlu.

a. Ciri ceramah 1) Ada sekelompok pendengar yang sudah dipersiapkan.

2) Ada suatu ide yang akan disampaikan dengan lisan (uraian lisan)

3) Ada kesempatan bertanya bagi pendengar yang harus dijawab oleh

penceramah.

4) Ada alat-alat peraga yang dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang telah

dijelaskan dengan lisan.

b. Persiapaan Penyelenggaraan Ceramah Langkah-langkah berikut dapat dipakai sebagai pedoman dalam

mempersiapkan penyelenggaraan ceramah.

1) Tentukan maksud dan tujuan ceramah.

a. Sekedar untuk menyampaikan ide.

b. Dalam rangka mengikutsertakan masyarakat.

c. Dalam rangka mencari cara untuk memecahkan suatu persoalan.

2) Tentukan pendengaran ceramah. Hal ini akan menentukan isi ceramah,

cara penyampaiannya, dan alat-alat peraga yang digunakan. Jumlah

pendengar hendaknya tidak terlalu banyak, sebaiknya tidak melebihi 30

orang.

3) Tentukan atau siapkan materi (pesan-pesan) yang akan disampaikan

dalam ceramah mengenai Keluarga Berencana (lihat pesan-pesan yang

ada dalam wawancara).

4) menyampaikan satu aspek tentang Keluarga Berencana akan lebih baiok

daripada banyak hal dalam waktu yang sama. Persiapkan materi menurut

waktu yang tersedia.

5) Siapkan alat-alat peraga yang akan digunakan dalam ceramah (jenis alat

peraga uang sama dengan yang diuraikan dalam wawancara).

6) Siapkan tempat(lihat tempat yang sudah disediakan oleh masyarakat).

Tempet ini harus memenuhi beberapa syarat yaitu sebagai berikut.

a. Cukuup luas.

b. Penerangan cukup.

c. Ventilasi cukup.

d. Tersedia kursi atau bangku baik pendengar maupun bagi penceramah.

Susunan temapt duduk sebaiknya berbentuk lingkaran atau segi

empatatau berbentuk “U” agar pendengar tidak merasa seperti anak

sekolah,

12 | P a g e

Page 13: Makalah KB

e. Tersedia fasilitas seperti papan tulis lengkap dengan alat tulisnya.

f. Cukup tenang (jauh dari keributan lalu linta, pasar, dan lain

sebagainya).

7) persiapkan dan undang mereka yang diperluakan untuk mendengarkan

ceramah itu. Dalam taraf persiapan, diberitahu pula informasi mengenai

hal-hal berikut.

a. tujuan ceramah

b. isi ceramah

c. orang yang memberkan ceramah

d. waktu dan tempat pelaksanaan ceramah.

8) Usiapkan bahan-bahan bacaan yang dapat dibagikan kepada para

pendengar ceramah seperti booklet, leaflet, brosur, dan lain-lain.

c. Pelaksanan ceramah1. Dimulai dengan memperkenalkan diri, serta menyampaikan maksud dan

tujuan dilaksanakannya ceramah serta harapan-harapan yang hendak

dicapai.

2. Menyampaikan penjelasan secara sistematis mengenai isi ceramah.

3. Menyampaikan ceramah dengan suara yang cukup keras dan nada yang

dinamis sehingga tidak membosankan bagi pendengar.

4. Diselingi dengan humor yang segar, untuk memusatkan kembali perhatian

pendengar tentang isi ceramah

5. Menggunakan alat-alat peraga yang tepat sehingga benar-benar dapat

memperjelas informasi yang diberikan.

6. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh pendengar.

7. Mengusahakan agar suasana ceramah menyenangkan sehingga

pendengar merasa bebas bertanya dan mengemukakan pendapatnya.

8. Memberikan kesempatan kepada pendengar untuk bertanya, setiap kira-

kira lima menit setelah memberikan penjelasan. Hal ini dilakukan untuk :

a) mencegah kebosanan dan menjaga terpeliharanya perhatian,

b) mengurangi atau menghindari terjadinya tafsiran yang tidak tepat,

c) mengembangkan komunikasi dua arah

9. Menjawab setiap pertanyaan secara meyakinkan dan jujur sehingga dapat

memuaskab penanya.

10.Mengusahakan agar setiap pertanyaan dijadikan bahan diskusi sehingga

pendengar lain dapat diikutsertakan.

11.Ketika akan mengakhiri untuk bertanya sebelum ceramah ditutup.

12.Berikan kesempatan terakhir untuk bertanya sebelum ceramah ditutup.

13.Mintalah perhatian dan kesadaran pendengar terhadap pentingnya

masalah Keluarga Berencana yang perlu disukseskan bersama-sama.

13 | P a g e

Page 14: Makalah KB

14.Sarankan kepada pendengar untuk datang dan menggunakan fasilitas

pelayanan KB.

15.Ucapkan terima kasih atas perhatian yang telah diluangkan untuk

mendengarkan ceramah.

16.Setelah ceramah, luangkan waktu untuk beramah tamah sebentar dengan

para pendengar, sebab mungkin ada pertanyaan-pertanyaan yang tidak

dapat diajukan dalam suasana ceramah resmi, tetapi dalam suasana

hubungan tidak resmi dapat diajukan.

d. Penilaian Setiap ceramah perlu diadakan penilaian secara langsung dan tidak langsung

untuk dapat mengetahui taraf pengertian dan pengetahuan pendengar tentang

isi ceramah.

1. Caranya penilaian

a. Mengajukan pertanyaan secara lisan selama ceramah diberikan.

b. Membuat angket pertanyaan yang perlu diisi oleh pendengar dengan

tidak usah mencantumkan nama.

c. Mengadakan wawancara setelah ceramah kepada beberapa orang

pendengar.

d. Mengadakan observasi selama ceramah mengenai perhatian dan

keterangan serta pertanyaanyang diajukan.

2. Hal yang perlu dinilai

a. Pengetahuan tentang isi ceramah.

b. Tanggapan tentang ceramah, yaitu isi, penceramah, dan cara

penyampaian.

c. Manfaat ceramah menurut pendapat pendengar

d. Kesanggupan untuk menerima atau melaksanakan ide yang

disampaikan dalam ceramah.

3. Komentar umum tentang ceramah

a. Tempat pelaksanaan.

b. Tempat duduk

c. Dan lain-lain

3. Demonstrasi

Demontsrasi adalah sutu cara penyajian informais atau ide yang dipersiapkan

dengan teliti untuk memeperlihatkan berbagi cara menjelaskan suatu prosedur.

Demonstrasi biasanya diberikan pada kelompok kecil untuk memperlihatkan

suatu alat yang dapat dipergunakan, bagaimana bentuk atau tipe alat, cara

menggunakannya, bagaimana proses pembuahan terjadi, dan sebagainya.

Demonstrasi digunakan untuuk mendidik tentang cara menjalankan suatu

tindakan atau menggunakan prosedur atau produksi baru, meningkatkan

14 | P a g e

Page 15: Makalah KB

kepercayaan bahwa ide atau prosedur baru itu dapat dijalankan oleh setiap orang

untuk belajar serta melaksanan suatu prosedur.

a. Syarat dalam persiapan demonstrasi

1. Yakinkan bahwa anda sendiri telah memahami maksud dari demonstrasi

yang akan dilakukan, waktu yang tersedia, dan latar belakang kelompok

yang akan dihadapi.

2. Menentukan, menyiapkan, dan menyediakan alat peraga yang diperlukan

dalam demonstrasi.

3. Menentukan dengan tepat apa yang harus dilengkapi umtuk

menyampaikan penjelasan dan demonstrasi yang akan dilakukan sebelum

acara dimulai.

4. Menyiapkan alat-alat peraga yang menarik dan dapat dilihat dengan jelas

oleh seluruh kelompok.

5. Memahami bahwa tujuan utama demonstrasi adalah agar kelompok yang

dihadapi mengerti dan menguasai prosedur yang anda jelaskan.

6. Semua alat-alat yang diperlukan untuk demonstrasi dibawa dengan hati-

hati ke ruangan pertemuan dan diatur penempatannya agar mudah

digunakan.

b. Pelaksanaan demonstrasi

1. Menciptakan suasana yang baik, dengan cara sebagai berikut.

a. Buat agar kelompok yang dihadapi merasa senang dan bebas.

b. Berusaha menggali pengetahuan yang telah dimiliki oleh kelompok

mengenai Keluarga Berencana.

c. Membangkitkan perhatian kelompok agar menaruh minat terhadap

Keluarga Berencana.

2. Menyajikan demonstrasi dengan cara sebagai berikut.

a. Menjelaskan, memperlihatkan, serta memberikan ilustrasi.

b. Memberikan tekanan khusus pada pengertian yang penting agar

mudah diingat.

c. Memberikan penjelasan yang lengkap serta mengemukakan satu

persoalan pada waktu tertentu agar dapat sungguh-sungguh dipahami

oleh kelompok.

d. Adakan perumusan, pengulangan, dan tanya jawab.

3. Tugaskan kepada anggota kelompok untuk melakukan hal sebagai

berikut.

a. Mengulangi apa yang telah dilihat dan didengar, misalnya kelompok

mampu menyebutkan jenis kontrasepsi, mengetahui bagaimana

penggunaannya, apa pentingnya melaksanakan Keluarga Berencana

dan sebagainya.

15 | P a g e

Page 16: Makalah KB

b. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan seperti: apa sebeb, siapa,

bagaimana, bilamana, dan di mana.

c. Perhatikan cara anggota kelompok saat memberikan demonstrasi

ulang dan berikan koreksi jika terjadi kesalahan.

d. Ulangi penjelasan-penjelasan apabila diperlukan.

c. Penilaian Demonstrasi Lakukan penilaian setelah melakukan kegiatan demonstrasi. Maksud

dilakukannya penilaiana demonsrasi adalah untuk mengetahui apakah materi

yang disampaikan (Keluarga Berencana) dapat dimengerti dan ditanggapi

dengan benar oleh kelompok serta mengetahui apakah demonstrasi

merupakan cara yang tepat untuk memberikan pengertian atau pesan.

1. Penilaian demostrasi dapat dilakukan dengan cara sebagi berikut.

a. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan lengsung kepada kelompok

setelah demonstrasi selesai.

b. Menggunakan daftar pertanyaan untuk diisi oleh kelompok.

2. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penilaian adalah sebagai berikut.

a. Prosedur demonstrasi

b. Penggunaan demonstrasi sebagai cara dan tekknik untuk

menyampaikan ide Keluarga Berencana merupakan cara yang tepat

atau tidak.

c. Keadaan ruangan seperti udara, gangguan suara dari luar, cahaya,

dan sebagainya. Suara dapat terdengar atau tidak oleh setiap anggota

kelompok serta cara mengatur tempat duduk.

d. Kemampuan anggota kelompok untuk mengadakan

redemonstrasi/rekonstruksi.

4. PAMERAN

Pameran adalah koleksi atau kumpulan bahan-bahan/material mengenai

Keluarga Berencana yang disusun secara teratur dan menarik untuk

diperlihatkan atau dipamerkan dengan maksud untuk membentu orang belajar.

Kumpulan bahan-bahan tersebut dapat berupa bahan-bahan publikasi

(bahan bacaan) alat-alat kontrasepsi, grafik perkembangan penduduk, model,

dan sebagainya. Pameran harus memberikan gambaran yang konkret dan teliti;

dapat didasarkan atas fakta dengan menggunakan foto-foto, ilustrasi diagram,

atau grafik. Kriteria untuk pemeran yang baik ialah adanya kesatuan dalam tema,

harus menyampaikan fakta tertentu, tidak diarahkan untuk mencapai berbagai

tujuan, mempunyai daya tarik, serta diadakan di tempat yang strategis dan

mudah terlihat/dicapai orang.

16 | P a g e

Page 17: Makalah KB

a. Syarat dalam Persiapan Pameran 1. Memiliki tujuan dan tema yang jelas

2. Menyiapkan hal yang diperlukan untuk mengadakan pameran

3. Menentukan tempat yang tepat dan strategis.

4. Menyusun pembiayaan yang diperlukan (jika ada).

5. Memperhitungkan ruangan atau luas tempat yang diperlukan dan bahan –

bahan yang akan dipamerkan.

6. Mempersiapkan tenaga khusus yang bertugas menjaga pameran,

memberikan keterangan – keterangan yang diperlukan, serta menjawab

pertanyaan pengunjung.

Hal ini diperlukan jika Anda sendiri berhalangan untuk melakukannya

sendiri.

7. Dalam membuat desain, hendaknya diperhatikan hal – hal sebagai

berikut.

a. Tujuan pameran.

b. Kebutuhan, perhatian dan latar belakang pendidikan pengunjung.

c. Penggunaan tata warna yang menarik.

d. Penggunaan model atau alat peraga yang dapat bergerak, bila

memungkinkan.

e. Pameran hendaknya menggambarkan hubungan dengan program

kesehatan masyarakat secara menyeluruh dan jelas.

b. Pelaksanaan Pameran

1. Adakan kegiatan – kegiatan untuk menarik perhatian orang agar

mengunjungi pameran Anda, seperti penggunaan sound system

(pengeras suara, kaset, musik,dan sebagainya)

2. Sediakan pintu masuk dam keluar ruangan pameran secara khusus

(misalnya lalu lintas pengunjung satu arah) agar lalu lintas pengunjung

teratur.

3. Pada pintu masuk pengunjung dapat diberi bahan – bahan bacaan

(seperti leaflet).

Perhatikan agar distribusinya jangan terlalu banyak (jenisnya) dalam satu

waktu yang bersamaan.

4. Pemberian kuesioner untuk diisi dan diserahkan pada waktu keluar ruang

pameran.

5. Perhatikan penjaga pameran agar bersikap ramah tamah, selalu bersedia

menjawab pertanyaan pengunjung, bahkan aktif memperlihatkan bagian –

bagian penting dari pameran agar pengunjung dapat menaruh perhatian

khusus, jangan hanya duduk menanti saja.

6. Di luar ruangan pameran dapat diberi alat – alat peraga yang menarik

perhatian orang.

17 | P a g e

Page 18: Makalah KB

7. Ucapkan terima kasih pada waktu pengunjung meninggalkan ruangan dan

mengharap kedatangannya kembali, berikan kenang – kenangan jika ada

(kipas Keluarga Berencana dan sebagainya)

8. Apabila kegiatan pameran dalam skala besar, sebaiknya diadakan

publikasi khusus jauh sebelum pameran diadakan. Jika merupakan bagian

kecil dari suatu kegiatan – kegiatan ceramah, hendaknya perhatian hadirin

diarahkan pada adanya pamerandi salah satu tempat dalam ruangan

tersebut, ketika ceramah itu diadakan.

c. Penilaian Pameran

Setiap kali menyelenggarakan pameran perlu diadakan penilaian.

1. Maksud dilakukannya penilaian adalah sebagai berikut.

a) Mengetahui kegunaan dan efektivitas pameran yang diselenggarakan

sebagai suatu media komunikasi.

b) mengetahu tercapai tidaknya tujuan atau sasaran pameran.

c) Dengan mengadakan penilaian, diharapkan dapat terus meningkatkan

mutu, efisiensi, dan efektivitas kegiatan pameran.

2. Hal yang perlu dinilai adalah sebagai berikut.

a) Cara penyelenggaraan pameran, apakah kegiatan pameran dapat

membangkitkan dorongan bagi pengunjung untuk berpikir (memberi

stimulus) dan menarik perhatian.

b) Lokasi dilaksanakannya pameran, apakah mudah dicapai orang,

mudah dikenal, mudah terlihat atau berada di tempat yang strategis.

c) Pelayanan petugas pameran. Kecakapan petugas dalam menjawab

pertanyaan pengunjung dan cara-cara petugas menarik perhatian

pengunjung. Sikapyang hanya menanti dan duduk saja selama

pameran merupakan sikap yang tidak baik. Petugas harus aktif

membawa pengunjung berkeliling memperhatikan segi-segi yang

penting, dan memberikan keternagan-keterngan khusus untuk hal-hal

yang dianggap perlu diketahui orang.

d) Waktu penyelenggaraan pameran, apakah waktu atau periodenya

tepat, apakah pameran-pameran lain lebih penting dan menarik dari

pammeran yang anda selenggarakan, dan apakah jam dan waktu

pameran itu suudah tepat.

e) Biaya pameran. Apakah biaya yang dikeluarkan seimbang dengan

hasil yang dicapai dan sesuai dengan apa yang yang telah

dipamerkan.

f) Pengunjung pameran. Apakah masyarakat yang mengunjungi

pameran sesuai dengan rencana. Siapa yang mengunjungi pameran,

bagaimana reaksi mereka dan soal apa yang paling banyak

ditanyakan.

18 | P a g e

Page 19: Makalah KB

g) Kebersihan dan kerapian ruang pameran serta ketersediaan tempat

khusus untuk membuang abu rokok atau sampah.

h) Rencana pameran itu sendiripun perlu dinilai.

3. Cara menilai

a) observasi.

Perhatikan golongan apa atau siapa yang mengunjungi pameran,

pertanyaan-pertanyaan yang diikemukakan, serta sikap dan tingkah

laku petugas-petugas dala pameran.

b) Daftar pertanyaan

siapkan daftar pertanyaan yang dibagikan saat penguunjung

memasuki ruangan pameran dan mohon agar dapat turut mengisinya.

Pada waktu pengunjung meninggalkan pameran(dari bagian lain atau

pintu keluar), disediakan kotak dan petugas untuk mengumpulkan

daftar pertanyaan tersebut. Oleh karena itu perlu ada tempat khusus

dimana pengunjung dapat mengisinya dengan tenang dan

memasukannya ke kotak yang tersedia.

c) Wawancara

Dilakukan kepada pengunjung untuk mengetahui pendapat, reaksi,

dan bidang perhatian utama dari pengunjung. Petugas kesehatan

lainnya yang juga mengunjungi pameran dapat juga diwawancarai

untuk mengetahui pendapat dan saran mereka mengenai pameran.

d) Bagaimana dapat mengadakan penilaian.

Hal ini dapat dilakukan dalam setiap perkembangan kegiatan, sejak

rencana mulai disusun. Anda harus mengadakan peninjauan kembali

setiap langkah yang dijalankan, apakah benar, sesuai dengan rencana

yang diperlukan, perlu perubahan – perubahan atau tidak, dan

sebagainya. Ini memungkinkan Anda untuk selalu menyempurnakan

kegiatan – kegiatan pameran.

4. PEDOMAN MEMILIH METODE PENYULUHANSebelum memilih metode atau media penyuluhan yang akan digunakan dalam

rangka motivasi Keluarga Berencana, maka harus diperhatikan terlebih dahulu hal –

hal sebagai berikut.

1. Suatu metode/media penyuluhan yang berhasil digunakan pada seorang individu

atau kelompok masyarakat yang menjadi sasaran penyuluhan belum tentu

berhasil pula jika diterapkan pada individu atau kelompok masyarakat yang lain.

2. Gabungan beberapa metode/media penyuluhan selalu lebih bermanfaat

daripada hanya menggunakan satu metode/media penyuluhan.

19 | P a g e

Page 20: Makalah KB

3. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalammemilih media penyuluhan yang

tepat.

a) Efektivitas.

b) Efisiensi.

c) Situasi dan kenyamanan.

20 | P a g e

Page 21: Makalah KB

BAB IVPENUTUP

A. KesimpulanKIE adalah Suatu proses penyampaian pesan ,informasi yang diberikan kepada

masyarakat tentang program KB

Tujuan dilaksanakannya KIE yaitu

a) Meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik KB sehingga tercapai

penambahan peserta baru.

b) Membina kelestarian peserta KB

c) Meletakkan dasar bagi mekanisme sosio cultural yan dapat menjamin

berlangsungnya proses penerimaan.

d) Untuk mendorong terjadinya proses perubahan perilaku kearah yang positif,

peningkatan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat (klien) secara wajar

sehingga masyarakat melaksanakannya secara mantap sebagai perilaku yang

sehat dan bertanggung jawab

Jenis-jenis kegiatan dalam KIE yaitu:

a) KIE massa

b) KIE kelompok

c) KIE perorangan

Menurut media yang digunakan, kegiatan kie dapat diperinci sebagai berikut :

a) Radio

b) Televisi

c) Mobil unit penerangan

d) Penerbitan/ publikasi

e) Pers/ surat kabar

f) Film

g) Kegiatan promosi

h) Pameran  

Prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan KIE.

a) Memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah.

b) Memahami, menghargai, dan menerima keadaan klien (status pendidikan,

sosial ekonomi, dan emosi) sebagaimana adanya.

c) Memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

d) Menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil contoh dari kehidupan

sehari – hari.

e) Menyesuaikan isi penyuluhan dengan keadaan dan resiko yang dimiliki klien.

21 | P a g e

Page 22: Makalah KB

i. SaranDalam memberikan KIE sebaiknya memperhatikan prinsip-prinsip KIE yaitu

memperlakukan klien dengan sopan, baik dan ramah, memahami, menghargai, dan

menerima keadaan klien (status pendidikan, sosial ekonomi, dan emosi)

sebagaimana adanya, memberikan penjelasan dengan bahasa yang sederhana

dan mudah dipahami, menggunakan alat peraga yang menarik dan mengambil

contoh dari kehidupan sehari – hari dan menyesuaikan isi penyuluhan dengan

keadaan dan resiko yang dimiliki klien.

22 | P a g e

Page 23: Makalah KB

DAFTAR PUSTAKA

Sulistyawati, Ari.2011.Pelayanan Keluarga Berencana.Jakarta:Salemba Medika

Hartanto, Hanafi.2002.KB Keluarga Berencana Dan Kontrasepsi.Jakarta:Pustaka Sinar

Harapan

http://kuliahbidanonline.blogspot.com diakses pada hari Kamis,21 Maret 2013 pukul

19.21 WIB

http://repository.usu.ac.id diakses pada hari Sabtu,23 Maret 2013 pukul 16.20 WIB

23 | P a g e