Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

31
DAFTAR ISI DAFTAR ISI.........................................1 BAB I. PENDAHULUAN.................................2 Latar Belakang..................................2 Tujuan..........................................3 BAB II. PEMBAHASAN.................................4 Al-Qur’anul-Karim sebagai mukjizat..............4 Prinsi-prinsip riset dalam Al-Qur’an............5 Ilmu dalam Islam................................6 Teknologi Pangan dan Gizi.......................8 Nutrisi Seimbang dalam Islam....................9 Teknologi Pangan Fungsional.....................11 Manajemen Makanan Halal.........................18 BAB III. KESIMPULAN................................21 DAFTAR PUSTAKA.....................................22 1 | Page

description

makalah agama islam

Transcript of Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

Page 1: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI....................................................................................................1

BAB I. PENDAHULUAN................................................................................2

Latar Belakang...........................................................................................2

Tujuan........................................................................................................3

BAB II. PEMBAHASAN.................................................................................4

Al-Qur’anul-Karim sebagai mukjizat........................................................4

Prinsi-prinsip riset dalam Al-Qur’an.........................................................5

Ilmu dalam Islam.......................................................................................6

Teknologi Pangan dan Gizi.......................................................................8

Nutrisi Seimbang dalam Islam..................................................................9

Teknologi Pangan Fungsional...................................................................11

Manajemen Makanan Halal.......................................................................18

BAB III. KESIMPULAN.................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................22

1 | P a g e

Page 2: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kedudukan islam dan ilmu sejatinya tidak dapat dipisahkan. Dalam setiap

ibadah dan muamalah, semua dilakukan atas dasar ilmu. Berbagai ayat dalam Al

Qur’an juga menyampaikan kewajiban untuk menuntut ilmu dan berfikir, karena

dalam ilmu terdapat banyak tanda-tanda keagungan Allah SWT Al Qattan (1973)

dalam karyanya menyatakan bahwa Al Qur’anul karim adalah mukjizat Islam

yang kekal dan mukjizatnya selalu diperkuat oleh kemajuan ilmu pengetahuan.

Hal ini menunjukkan akan kebenaran ayat-ayat Al-Qur’an. Tidak hanya dalam Al

Qur’an, melalui hadist, Rasulullah Nabi Muhammad saw. juga menekankan

pentingnya menuntut ilmu.

Berbagai cabang ilmu pengetahuan semakin berkembang seiring

berjalannya waktu. Berbagai cabang ilmu pengetahuan tersebut sebenarnya telah

tersirat maupun tersurat dalam ayat Allah SWT yang terbagi dalam tiga kelompok

(Alim, 1986). Ayat-ayat quraniyan (qauliah) yang tersimpan dalam kitab suci Al

Qur’an yang menjadi pegangan hidup manusia. Ayat Allah SWT yang kedua

adalah berasal dari sunnatu-Rasul yang dapat berupa tingkah laku maupun ucapan

Nabi Muhammad saw. Selain itu terdapat juga ayat kauniah yaitu ayat-ayat Allah

yang tertuang dalam ciptaannya atau alam semesta. Sumber ilmu yang tiada

terbantahkan adalah hak Allah SWT. Allah memerintahkan umat manusia untuk

belajar dan berfikir tentang ilmu yang Allah berikan agar mereka menemukan

keagungan dan kebesaran Allah. Keutamaan menuntut ilmu atau berfikir

disebutkan dalam Al Qur’an dalam 18 ayat, hal tersebut menunjukkan betapa

Allah memerintahkan umat manusia untuk mempelajari karunia Allah yang sangat

besar tersebut. Salah satu contoh ayat Al Qur’an yang mendorong dan

menyarankan agar manusia terus berinovasi dan mempelajari alam ada dalam QS

Ar-Rahman ayat 33.

2 | P a g e

Page 3: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

“Hai jama'ah jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah, kamu tidak dapat menembusnya kecuali dengan

kekuatan.” QS Ar-Rahman : 33.

Islam melihat makanan sebagai faktor yang amat penting dalam kehidupan

manusia, di samping ibadah yang lain karena makanan mempunyai pengaruh yang

besar terhadap perkembangan jasmani dan rohani manusia. Maka dari itu di dalam

ajaran Islam banyak peraturan yang berkaitan dengan makanan, dari mulai

mengatur makanan yang halal dan haram, etika makan, sampai mengatur idealitas

kuantitas makanan di dalam perut.

Salah satu peraturan yang terpenting adalah larangan mengkonsumsi

makanan atau minuman yang haram. Mengkonsumsi yang haram atau yang belum

diketahui kehalalannya akan berakibat serius, baik di dunia maupun di akhirat

kelak sebagaimana hadis nabi, “Setiap daging tumbuh yang diperoleh dari

kejahatan (jalan haram), maka neraka lebih layak baginya”. HR. Imam Ahmad.

Tujuan

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk menguraikan keterkaitan ilmu

teknologi pangan dan gizi dengan islam, dalam hal ini ditinjau dari perkembangan

ilmu yang terkait dengan ayat-ayat Allah baik melalui Al Qur’an maupun Al

Hadist.

3 | P a g e

Page 4: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

BAB II

PEMBAHASAN

Al-Qur’anul-Karim sebagai mukjizat

Mukjizat secara etimologi isim fa’il kata benda subjek dari berasal dari

kata al-I’jaz masdar dari a’jaza yang artinya melemahkan atau mengalahkan.

Dalam karyanya Muhammad Kamil Abdushshamad (2002) mengutip pernyataan

Muhammad Mutawwalli asy-Sya’rawi bahwa mukjizat merupakan kejadian yang

keluar dari batas hukum dan sunnah alam yang dianugerahkan oleh Allah kepada

utusannya. Dengan tujuan untuk memaparkan ajaran-Nya, membuktikan dan

menegaskannya kepada manusia bahwa ia adalah utusan-Nya, yang diakui dan

ditolong oleh langit. Ketika kekuatan langit menolong, semua kekuatan dan

hukum manusia tidak akan mampu melakukan apapun terhadapnya.

Al-Qur’anul-Karim merupakan mukjizat yang bersifat abadi, berbeda

dengan mukjizat rosul-rosul sebelumnya. Al-Qur’an adalah mukjizat ilmiah yang

mengajak untuk membahas dan meneliti ayat-ayat dalam rangka menemukan

hakekat ilmiah yang ditetapkan oleh ilmu kontemporer.

Maka, tidaklah mengherankan apabila Al-Qur’an menegaskan pembenaran

dan kecocokan terhadap apa yang dihasilkan oleh penemuan-penemuan ilmu

pengetahuan kontemporer setelah ratusan tahun para pakar baru menemukannya

dengan kajian, pembahasan, dan penalaran. Mereka menemukan fenomena-

fenomena social, politik, hukum, pertanian, dan lainnya. Al-Qur’an telah

membawanya sebelum segala sesuatu terlintas dalam pengetahuan manusia waktu

diturunkannya.

Tujuan dari kajian mukjizat ilmiah Al-Qur’an adalah untuk meluaskan

cakupan hakikat dari ayat-ayat Al-Qur’an. Kemudian memperdalam makna-

makna yang terkandung didalamnya. Didalam Al-Qur’an banyak terkandung

aneka ragam mukjizat keilmuan, sesuai realita dari penerapan keilmuan.

Semuanya ditemukan pada setiap tempat dan waktu, selalu dibenarkan oleh

peradaban manapun, dan tidak pernah ada bukti yang menyatakan kesalahan

kandungan yang diisyaratkan Al-Qur’an.

4 | P a g e

Page 5: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

Prinsip-prinsip riset dalam Al-Qur’an

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih bergantinya malam dan siang, bahtera yang berlayar di laut membawa apa yang berguna bagi manusia,

dan apa yang Allah turunkan dari langit berupa air, lalu dengan air itu Dia hidupkan bumi sesudah mati (kering)-nya dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan, dan pengisaran angin dan awan yang dikendalikan antara langit

dan bumi; sungguh (terdapat) tanda-tanda (keesaan dan kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan.QS Al-Baqarah:164.

Ayat di atas menerangkan bahwa kebebasan berpikir merupakan pilar

utama dalam riset ilmiah. Sebuah riset tidak akan benar tanpa adanya kekebasan

berpikir, ini lebih luas dan umum dari pada kebebasan observasi. Allah

membatasi fenomena-fenomena yang harus diamati dianalisis manusia, ini

merupakan prinsip penting dalam riset ilmiah, yaitu pembatasan pokok-pokok

permasalahan.

Kemudian Allah merinci kekhusuan fenomena tersebut untuk

memudahkan manusia dalam mengkaji dan mengambil manfaatnya. Sebuah riset

ilmiah harus didasari oleh argumentasi yang benar, bukan perkiraan, dugaan, atau

khayalan. Allah memperingatkan dan melarang hamba-Nya mendalami sesuatu

tanpa ilmu. Dalam kehidupan ilmiah, harus ada yang memperdalam ilmu dan

riset pengetahuan, tidak mengikuti sesuatu tanpa analisis, dan juga tidak statis

terhadap pandangan-pandangan lama.

Sesungguhnya Allah selain telah mengaruniai ilmu dan akal, juga

menerangkan metode riset, cara, dan alat-alatnya. Sehingga kita dapat

menemukan hakekat, agar sampai kedalam inti persoalan yang sedang

diobservasi. Tujuan akhir dari ilmu adalah mendapatkan petunjuk dari hakekat-

5 | P a g e

Page 6: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

hakekat persoalan itu. Al-Qur’an terbukti memberikan kebenaran dan kesesuaian

dengan apa yang ditemukan oleh ilmu-ilmu pengetahuan modern seperti temuan-

temuan dan pandangan-pandangan ilmiah lainnya.

Ilmu dalam Islam

“. . . . . ., dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” QS An Nur : 35.

Nukilan salah satu ayat Al Qur’an tersebut dapat memberi penjelasan

bahwa Allah SWT adalah sumber (asal muasal) segala ilmu (Alim, 1986). Pada

bagian lain iman seseorang dapat bina oleh pemahamannya terhadap realitas, dan

gejala-gejala alam yang tentunya dapat dibuktikan dengan mempelajari ilmu.

Sains adalah himpunan rasionalitas insani kolektif yang dihasilkan dari

logika dan kenyataan-kenyataan atau fenomena alam. Sedangkan teknologi adalah

penerapan sains secara sistematik untuk memanfaatkan alam disekelilingnya dan

mengendalikan gejala-gejala yang dapat dikontrol manusia dalam proses-proses

produktif yang ekonomis. Sedangkan ilmu atau pengetahuan terpadu adalah

kombinasi atau interaksi antara satu bidang sains dengan yang lainnya yang saling

bersinergi yang bermanfaat untuk kehidupan. Pengertian mengenai ilmu juga

tersirat dalam Al Qur’an surat Ali Imran ayat 190 dan 191.

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-

orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya

6 | P a g e

. . . . . . . . .

Page 7: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

QS Ali Imran : 190-191.

Dari ayat tersebut jelaslah pemahaman kita tentang perintah Allah agar

kita berfikir atau belajar mengenai ilmu Allah. Tanda-tanda tentang ciptaan,

keagungan dan keesaan Allah SWT akan nyata bagi mereka yang benar-benar

mempelajarinya yang dalam ayat tersebut dikatakan sebagai orang-orang yang

berakal. Orang yang berakal adalah orang yang bersungguh-sungguh (sambil

berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring) dengan niat dari hati untuk

selalu mempelajari dan selalu mengingat Allah SWT sebagai sumber petunjuk.

Skema sederhana tentang sumber ilmu, kedudukan dan macam-macam ilmu dapat

dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Kedudukan ilmu-ilmu

Dari bagan tersebut sangatlah jelas tergambarkan bahwa sumber ilmu

hanyalah bersumber dari Allah dan akan kembali pada Nya juga. Maksud kembali

adalah bahwa semakin banyak ilmu yang didapatkan atau semakin tinggi ilmu

seseorang maka ia pun akan makin mengenali keagungan Sang Maha Pencipta

7 | P a g e

أ�هللا

Qauliah(Al Qur’an dan Hadist)

Kauniah(Alam semesta)

Wahyu Allah SWT,sikap dan ucapan nabi

Muhammad saw.

Penelitian (research)

Sudah pasti kebenarannya

Ada kemungkinan salah (trial and error)

Ilmu Fiqih, Aqidah, Akhlak, Tafsir, Muamalah

Fisika, Kimia, Matematika, Sosiologi,

Psikologi, Kependudukan

Page 8: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

dan makin menguatkan imannya. Dengan demikian, secara keilmuan maka antara

ilmu qauliah dan kauniah tidak mungkin terjadi pertentangan, perbedaan atau hasil

yang bertentangan dapat berasal dari kesalahan manusia dalam melakukan riset

atau penelitian. Dengan demikian jelaslah bahwa alam ini diciptakan dari ilmu

dan untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhiratpun harus ditempuh dengan

mempelajari ilmu. Islam adalah sumber ilmu yang benar yang datang dari Allah

SWT yang Maha Berilmu.

Teknologi Pangan dan Gizi

Ilmu pangan adalah ilmu yang mempelajari nilai gizi, zat kimia, aspek

mikrobiologi, kimia serta aspek teknis dari pangan (Winarno, 2007). Sedangkan

bidang ilmu teknologi pangan dan gizi adalah bidang ilmu yang mempelajari

penerapan sains dibidang pangan dan gizi untuk menciptakan berbagai produk

baru (termasuk cara pengolahan) sehingga mendapatkan manfaat gizi untuk

kesehatan.

Penerapan teknologi tersebut mencakup teknologi pra panen, pemanenan,

paska panen, pengolahan, distribusi dan penyimpanan pangan, yang mencakup

aspek fisik, kimia maupun mikrobiologi. Teknologi pra panen meliputi penyiapan

dan pemilihan bahan makanan agar memiliki kualitas yang baik dari segi fisik dan

gizinya dan juga halal. Sistem kehalalan juga terus dijaga saat pemanenan atau

pemotongan pada bahan hewani hingga proses produksi dan penyimpanan agar

tidak tercampur dengan bahan yang diragukan kehalalannya, selain tetap menjaga

kualitas dan komponen gizinya. Dengan penerapan teknologi pada bahan pangan

maka diharapkan dapat menghasilkan produk pangan yang memiliki kualitas

gizinya dan terjamin kehalalannya.

Secara nyata aspek ilmu dan teknologi pangan ini juga disebutkan dalam

beberapa ayat Al Qur’an dan hadist. Pada surat Al-A’raf ayat 31 misalnya

menjelaskan tentang pentingnya mengkonsumsi makanan yang halal dan tidak

berlebihan dalam mengkonsumsinya.

8 | P a g e

Page 9: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

“Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) mesjid, makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak

menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan.” QS Al-A’raf : 31.

Dalam ayat tersebut menjelaskan bahwa perintah Allah agar manusia

mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal dan dalam jumlah yang sesuai

yang diperlukan oleh tubuh (As-Sayyid, 2006). Penelitian terbaru menyebutkan

bahwa mengkonsumsi makanan dari sumber zat gizi manapun dengan jumlah

yang melebihi kebutuhan tubuh akan memberikan efek samping dan

menyebabkan beberapa gangguan kesehatan, hal ini menunjukkan bahwa ilmu

tentang nutrisi bagi tubuh telah Allah sampaikan beratus-ratus tahun silam

sebelum ilmu dan pengetahuan berkembang. Selain ayat tersebut Rasulullah saw.

pernah bersabda yang pernah diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, Ibnu majah, Hakim

dan Ibnu Hibban sebagai berikut.

“Tidak ada wadah yang lebih buruk yang dipenuhi oleh seorang manusia selain perutnya. Dia sebenarnya hanya membutuhkan beberapa suap untuk menopang hidupnya. Karena itu, perut perlu dibagi menjadi 3 bagian yaitu sepertiga untuk

makanan, sepertiga untuk minuman dan sepertiga untuk udara.”HR at-Tirmidzi, Ibnu majah, Hakim dan Ibnu Hibban.

Dapat disimpulkan bahwa, islam baik melalui Al Qur’an maupun Al

Hadist telah jauh berabad-abad yang lalu telah membahas ilmu terkait pangan dan

gizi, namun teknologi yang berkembang saat itu belum mampu menciptakan

produk-produk seperti saat sekarang. Secara lebih luas lagi selain membahas

tentang teknologi pangan, dalam Al Qur’an maupun Al Hadist juga membahas

beberapa teknologi yang terkait dengan teknologi pangan dan gizi diantaranya

adalah teknologi gizi dan nutrisi seimbang, teknologi kesehatan pangan, teknologi

pangan fungsional, teknologi halal dan teknologi herbal yang akan diulas pada

pembahasan berikutnya.

Nutrisi Seimbang dalam Islam

Meningkatnya pertumbuhan penduduk dunia yang pesat dan tumbuhnya

kesadaran masyarakat akan kesehatan menyebabkan meningkatnya permintaan

obat-obatan (As-Sayyid, 2006). Islam juga sudah secara jelas mengatur makanan

9 | P a g e

Page 10: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

yang halal dan haram (dapat merusak tubuh), Allah pun telah dengan jelas

memerintahkan umat manusia untuk memakan makanan yang baik namun tidak

berlebih-lebihan (seimbang). Sementara Nabi Muhammad saw. juga melalui

hadist nya menyatakan bahwa Allah lebih menyukai mukmin yang kuat (sehat)

dibandingkan mukmin yang lemah (sakit).

“Orang mukmin yang kuat lebih baik dan lebih disukai Allah daripada mukmin yang lemah.” HR. Muslim dan Ibnu Majah.

As-Sayyid (2006) juga menjelaskan bahwa makanan seimbang adalah

makanan ideal baik kuantitas maupun kualitasnya, bagi setiap penduduk bumi

dengan berbagai kepercayaan. Al Qur’an telah membuat pondasi dasar yang jelas

dan bijak dalam hal makanan ini. Bahkan Nabi Muhammad saw. telah

mengukuhkan dasar tersebut sembari memberikan beberapa ketentuan dan aturan

yang menjamin realisasinya sehingga seorang muslim benar-benar dapat

mengkonsumsi makanan yang sempurna dan seimbang, jasmani maupun rohani.

Tubuh manusia membutuhkan makanan seimbang yang bisa dikonsumsi

dan diserap, serta menggantikan zat-zat yang hilang darinya, menghilangkan rasa

lapar, untuk kemudian menjadikannya kuat bekerja dan beraktivitas, serta

memperkuat peran imunitas yang ada di dalamnya guna melawan virus dan

penyakit. Makanan seimbang adalah kata lain dari makanan sehat, sebagai bentuk

perwujudan bagi keseimbangan yang telah ditetapkan Allah SWT pada segala

sesuatu.

“Langit telah ditinggikan-Nya dan Dia ciptakan keseimbangan, agar kalian jangan merusak keseimbangan itu, dan tegakkanlah keseimbangan itu dengan

adil dan janganlah kalian mengurangi keseimbangan itu.” QS ar-Rahman: 7-9.

Oleh karena itu, melalui berbagai penelitian kajian para ahli gizi telah

berusaha mengetahui berbagai kebutuhan makanan yang dibutuhkan manusia.

Kemudian mereka membuat dasar-dasar pijakan yang jelas dan benar tentang

makanan itu sesuai kondisi, lingkungan, serta usia seseorang.

Pada bagian lain, beberapa agama yang mengharamkan memakan daging.

Misalnya agama Budha dan Hindu, mereka hanya membolehkan manusia

10 | P a g e

Page 11: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

memakan tumbuh-tumbuhan, seperti kaum vegetarian. Meskipun tumbuh-

tumbuhan kaya akan unsur penting seperti mineral, karbohidrat dan vitamin, tapi

porsi makanan penting yang digunakan untuk menghasilkan kalori dan

pembentukan jaringan jauh lebih banyak pada hewani. Oleh karena itu, manusia

harus mengkonsumsi makanan secara seimbang (nabati dan hewani) yang bisa

mendorong sekaligus membantu kerja semua anggota tubuh. Biasanya kaum

vegetarian menderita penyakit anemia dan kekurangan vitamin B12, zat besi,

yodium, kalsium, seng dan vitamin D. Semua unsur tersebut banyak terkandung

dalam makanan hewani. Disamping itu, As-Sayyid (2006) juga menyatakan

bahwa protein hewani memiliki kemiripan dalam tingkat yang tinggi dengan

protein manusia, sehingga pemanfaatannya pun berlangsung maksimal.

Telah jelas bahwa Allah SWT melalui ilmunya, baik melalui Al Qur’an

maupun Al Hadist memerintahkan pada umat muslim agar mengonsumsi

makanan secara seimbang baik kuantitas maupun kualitasnya. Ilmu pengetahuan

dan teknologi yang berkembang pada bidang pangan dan gizi telah membuktikan

bahwa mengonsumsi makanan yang seimbang dan tidak berlebihan dapat menjaga

kesehatan serta vitalitas tubuh.

Teknologi Pangan Fungsional

Gibson (2000) menjelaskan tentang pengertian pangan fungsional sebagai

berikut :

A food can be regarded as “functional” if it is satisfactorily demonstrated to affect beneficially one or more target functions in the body, beyond adequate nutrition, in a way that improves health and well-being or reduces the risk of disease.

Makanan dapat dikatakan memiliki sifat fungsional jika makanan tersebut dapat

memberi manfaat fungsional bagi tubuh, didalamnya terdapat nutrisi yang dapat

meningkatkan vitalitas tubuh atau mengurangi resiko terserang penyakit. Lebih

lanjut ia menjelaskan makanan fungsional didalamnya adalah makanan alami

(natural food) yang tentunya didalamnya terkandung komponen atau senyawa

yang bermanfaat bagi tubuh.

Ilmu pangan fungsional ini pada akhir abad 19 mulai diteliti dan banyak

digunakan oleh produsen makanan untuk memproduksi makanan dengan fungsi

11 | P a g e

Page 12: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

kesehatan. Namun secara nyata Allah SWT melalui wahyunya yang disampaikan

melalui Nabi Muhammad saw. telah mengajarkan hal tersebut berabad-abad

silam. Allah telah menyebutkan beberapa makanan yang baik, selain dapat

mengenyangkan juga dapat memberi manfaat kesehatan (menyembuhkan) bagi

tubuh. Berikut akan disampaikan beberapa jenis makanan yang bersifat fungsional

yang telah disebutkan dalam Al Qur’an (As-Sayyid 2006).

1. Buah Tin (at-Tin)

Allah SWT berfirman,

“Demi (buah) tin dan (buah) zaitun, dan demi Gunung Thurnisa,” QS at-Tin: 1-2.

Nabi Muhammad saw. dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Abu Darda ra.

yang artinya adalah:

“Rasulullah telah diberi hadiah satu wadah buah tin, kemudian Nabi bersabda, “makanlah!” Lalu beliau pun memakannya dan berkata “Jika engkau berkata

“ada buah yang diturunkan dari surga”, maka aku bisa katakan “inilah buahnya, karena sesungguhnya buah syurga tanpa biji.” Olehkarena itu, makanlah, karena buah tin ini dapat menyembuhkan penyakit wasir dan encok.” HR Abu Darda ra.

As-Sayyid (2006) menjelaskan bahwa dalam buah tin mengandung unsur gula

dalam kadar yang tinggi. Sebagaimana buah ini juga mengandung garam utama

yang terpenting diantaranya adalah kalsium, fosfor, besi dan sejumlah vitamin,

seperti vitamin A, B, C dan vitamin K yang berperan dalam proses pembekuan

darah.

Ditinjau dari aspek kedokteran lanjutnya, buah tin memiliki beberapa

manfaat pengobatan bagi sejumlah penyakit (As-Sayyid 2006). Diantaranya yang

telah teruji secara klinis adalah untuk mengobati susah buang air besar, mengobati

penyakit usus atau lambung, mengobati luka dan bisul, mengobati haid yang tidak

teratur, memperlancar air seni dan ASI (Air Susu Ibu).

2. Zaitun

Selain dalam surat at-Tin, terdapat pula penyebutan zaitun dalam ayat lain,

misalnya dalam QS al-Mu’minun ayat 20.

12 | P a g e

Page 13: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

“(Kami tumbuhkan) pohon (zaitun) yang tumbuh dari Gunung Thursina, yang

menghasilkan minyak, dan bahan pembangkit selera bagi orang-orang yang

makan.” QS al-Mu’minun: 20.

Pohon zaitun adalah pohon yang bertahan hidup cukup lama dan mengandung

banyak manfaat bagi manusia baik minyak, daun, kayu maupun buahnya (As-

Sayyid 2006).

Buah zaitun mengandung 67% air, 23% minyak, 5% protein, 1% garam

mineral, terutama kalsium dan zat besi. Buah ini juga mengandung beberapa

vitamin seperti vitamin A, D, B dan C. Sedangkan minyaknya kaya akan unsur

mineral dan unsur-unsur yang jarang lainnya. Zaitun tergolong minyak yang tak

jenuh atau tidak mengandung banyak lemak (trigliserida) dibandingkan dengan

minyak biji kapas atau minyak linen dan minyak rami.

Manfaat minyak zaitun diantaranya dapat menyembuhkan penyakit

kuning, memecahkan batu ginjal, meningkatkan produksi air empedu dan

menyembuhkan penyakit gula. Selain itu juga dapat digunakan untuk memelihara

kecantikan kulit serta menghilangkan kerutan diwajah dan leher, dioleskan pada

tubuh untuk menghindari sengatan matahari. Sedangkan buahnya dapat

bermanfaat untuk menguatkan lambung, membangkitkan selera makan dan

menyembuhkan penyakit lever. Daun zaitun dapat menyembuhkan radang gusi

dan tenggorokan, mencegah terjadinya peradangan, mengobati bisul dan luka.

3. Delima (Pomegranate)

Allah SWT berfirman,

“Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka Kami keluarkan dari

tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai

tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (Kami keluarkan

13 | P a g e

Page 14: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi

orang-orang yang beriman.” QS al-An’am: 99

“Di dalam keduanya (ada macam-macam) buah-buahan dan kurma serta

delima,” QS ar-rahman: 68.

Dalam sebuah hadist dari Ibnu Abbas ra. dalam hadist mauquf dan marfu’

disebutkan bahwa, delima (pomegranat) termasuk dalam buah-buahan syurga.

Pada kulit delima mengandung asam tanik atau tanic acid. Asam tersebut

merupakan unsur pengontrol, selain itu dalam buahnya juga mengandung mentol

dan jenis gula, antioksidan dan unsur besi.

Asam tanik dalam buah delima memberikan manfaat diantaranya

mengobati diare dan ambeien, mengobati pilek atau menghilangkan penyumbatan

pada hidung, bunga delima juga bermanfaat untuk kesehatan gusi. Buah delima

juga bermanfaat untuk membersihkan cacing dari sistem pencernaan.

4. Susu (Milk)

Allah berfirman,

“Dan sesungguhnya pada binatang ternak itu benar-benar terdapat pelajaran bagi kamu. Kami memberimu minum dari pada apa yang berada dalam perutnya

(berupa) susu yang bersih antara tahi dan darah, yang mudah ditelan bagi orang-orang yang meminumnya.” QS an-Nahl: 66.

Dalam bukunya, Walstra (2006) menjelaskan bahwa susu merupakan cairan yang

dikeluarkan dari kelenjar susu hewan yang ditujukan untuk memberi nutrisi pada

hewan yang baru dilahirkan. Susu adalah minuman yang mengandung nilai gizi

tinggi (sempurna), karena sejatinya susu diberikan untuk anak yang baru

dilahirkan, komponennya tentunya terdiri dari unsur-unsur pertumbuhan, imun

dan zat gizi penting lainnya sesuai kebutuhan anak tersebut. Tidak diragukan lagi

selain dapat menyegarkan, susu juga mempunya efek fungsional yang

menyehatkan.

14 | P a g e

Page 15: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

5. Daging

Dalam Al Qur’an telah banyak ayat yang menyebutkan tentang daging

salah satunya adalah al-Mu’minun ayat 79. Dalam Sunan Ibnu majah dari hadist

Abu Darda ra. dari Rasulullah saw.

“sebaik-baik makanan penduduk dunia dan penduduk syurga adalah daging.”

“Allahlah yang menjadikan binatang ternak untuk kamu, sebagiannya untuk kamu kendarai dan sebagiannya untuk kamu makan,” QS al-Mu’min: 79.

Daging hewan merupakan satu satunya sumber protein yang cukup memadai,

karena didalamnya mengandung asam amino utama yang dapat membangun

jaringan tubuh dan otot (As-Sayyid 2006). Kelengkapan asam amino dalam

daging lebih lengkap daripada pada bahan pangan nabati. Protein yang berasal

dari hewani adalah makanan yang dapat memberikan imunitas pada tubuh dan

dapat menyerang bakteri dan mikroba. Namun demikian, seperti ayat yang telah

disebutka sebelumnya, meskipun suatu makanan memberikan manfaat bagi

kesehatan, namun dalam mengkonsumsinya tetap tidak boleh berlebih-lebihan.

6. Kurma

Selain telah disebutkan dalam beberapa ayat di atas dalam sebuah hadist

yang diriwayatkan oleh Abu Dawud dari Anas ra. dia berkata :

“Rasulullah berbuka dengan beberapa butir ruthab (kurma matang basah) sebelum shalat. Jika beliau tidak menemukannya maka dengan beberapa butir tamer (kurma kering). Jika tidak mendapatkan tamer, maka dengan beberapa

teguk air putih.”

Kandungan gula dalam tamer mencapai 75%, 20% protein dan sekitar 3% adalah

lemak atau minyak. Tamer kaya akan garam mineral dan garam mineral alkali

15 | P a g e

Page 16: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

seperti potasium dan kalsium. Selain itu kaya akan unsur besi dan vitamin B dan

C. Tamer juga dapat memiliki manfaat untuk membunuh cacing, sedangkan balah

(kurma mentah) dapat digunakan untuk mengobati kantung kemih, sakit perut dan

usus. Balah juga mengandung tinggi serat sehingga baik untuk kesehatan

pencernaan. Berbagai manfaat kesehatan lainnya yang menjadikan kurma sebagai

makanan fungsional.

7. Anggur (al-Inab)

Allah SWT menyebutkan anggur (al-Inab) di beberapa tempat dalam Al

Qur’an. Anggur dikategorikan sebagai nikmat Allah SWT yang diberikan kepada

hamba-hambanya di dunia dan akhirat. Anggur merupakan buah paling utama dan

banyak manfaatnya dan termasuk dari tiga raja buah-buahan yaitu : anggur,

ruthab, dan tin. Anggur kaya akan unsur-unsur gula yang mencapai 15%, 7%

diantaranya adalah glukosa. Semakin matang anggur, semakin banyak

kandungannya. Anggur adalah buah yang paling ringan kandungan gulanya dan

mudah dicerna serta diserap tubuh. Anggur mengandung unsur protein sebanyak

1.2% dan lemak (minyak) sebanyak 1,5%, selain itu juga mengandung tinggi

antioksidan jenis reservatrol.

“Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang

demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.” QS an-nahl: 11.

8. Pisang

Allah SWT berfirman,

16 | P a g e

Page 17: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu. (Mereka) Berada di antara pohon bidara yang tak berduri, dan pohon pisang yang

bersusun-susun (buahnya),” QS. Al-Waqi’ah: 27-29.

As-Sayyid (2006) menjelaskan bahwa orang-orang cina sejak ribuan tahun yang

lalu telah menggunakan akar pisang sebagai obat penyakit kuning, sakit kepala,

dan penyakit campak. Penemuan modern menegaskan bahwa pisang dapat

menyembuhkan penyakit diare dan sebaian penyakit yang mengganggu fungsi

pencernaan, karena lembut, anti asam dan mudah dicerna. Pisang juga

mengandung vitamin A, B dan C dapat meningkatkan tekanan darah tinggi

sebagai pengganti potasium. Penemuan terbaru di Filipina, pisang dicampur

dengan kelapa yang disebut dengan “Bakngun” yang dapat mengatasi masalah

kekurangan gizi (busung lapar).

9. Kamper (Kapur Barus) dan Jahe

Allah SWT berfirman,

“Sesungguhnya orang-orang yang berbuat kebajikan minum dari gelas (berisi minuman) yang campurannya adalah air kafur.” QS al-Insaan: 5.

“Di dalam syurga itu mereka diberi minum segelas (minuman) yang campurannya adalah jahe.” QS al-Insaan: 17.

Jahe sangat membantu dalam proses pencernaan, melembutkan perut sekaligus

memberi keseimbangan, membantu aktivitas seksual serta baik untuk hati dan

lambung. Selain itu bermanfaat juga untuk mengobati sakit persendian, encok dan

gangguan pita suara. Sedangkan kamper adalah sebuah pohon yang banyak

tersebar diberbagai tempat, yang manfaatnya diantaranya adalah menghilangkan

kesulitan pencernaan, mengobati tifus, sakit persendian, memperlancar aliran

darah dan radang pada gusi.

10. Madu

Allah SWT berfirman,

17 | P a g e

Page 18: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

“Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman

(madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-

benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.”QS an-Nahl: 69.

Berbagai penelitian telah menjelaskan tentang manfaat madu, di dalam madu

terdapat banyak vitamin, protein, mineral dan zat gizi penting lainnya. Sehingga

sudah tentu madu merupakan makanan fungsional yang mengandung banyak

manfaat untuk kesehatan. Selain berbagai makanan yang telah disebutkan diatas

masih banyak terdapat makanan yang memiliki manfaat kesehatan yang

disebutkan dalam Al Qur’an, misalnya mentimun, bawang putih, adas dan bawang

merah serta ikan.

Manajemen Makanan Halal

Allah SWT berfirman,

“Wahai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang dapat dibumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syetan

sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagi kamu.”QS Al Baqarah :168.

Sudah tentu sebagai umat islam, diwajibkan memakan makanan dari sumber dan

bahan makanan yang halal. Tidak hanya menyebutkan tentang makanan yang

menyehatkan tubuh, dalam Al Qur’an juga disebutkan dalam banyak ayat tentang

makanan yang haram, karena di dalamnya lebih banyak mengandung penyakit

dibandingkan manfaatnya. Seperti daging babi yang banyak menimbulkan

penyakit pada manusia, babi dianggap sebagai hewan yang tidak layak untuk

dikonsumsi, sumber parasit (taenia solium, trichinila spiralis, schistosoma

japonicum, fasciolepsis buski, ascaris, anklestoma, calonorchis sinensis,

paragonimus dan swine erysipelas), berbagai bakteri penyebab penyakit seperti

18 | P a g e

Page 19: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

TBC, cacar (small pox), scabies, Rusiformas N (pembusukan pada kaki),

salmonella choler suis, blantidium coli, brocellosis, toxoplasma gondi.

Selain itu terdapat berbagai makanan yang diharamkan dalam Al Qur’an

yang mempunyai efek buruk terhadap kesehatan seperti khamr, bangkai, darah

dan binatang yang disembelih tidak dengan menyebut asma Allah SWT. Melalui

kemajuan teknologi, saat ini sudah terdapat standar sertifikasi halal bagi produk

makanan dan minuman yang tentunya mengacu pada ilmu-ilmu yang terdapat

dalam Al Qur’an dan Al Hadist.

Kehalalan suatu makanan dapat dikatagorikan menjadi dua katagori, yaitu:

a. Makanan halal dalam mendapatkannya

“Dan janganlah sebahagian kamu memakan harta sebahagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang bathil dan (janganlah) kamu membawa

(urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebahagian daripada harta benda orang lain itu dengan (jalan berbuat)

dosa, padahal kamu mengetahui.”QS Al-Baqarah:188.

Dalam pandangan Hukum Islam, makanan halal secara ghairu dzatiyah (di

luar substansi barangnya yang dilihat dari cara memperolehnya) terdapat beberapa

unsur yang terkait. Unsur terpentingnya adalah bahwa sesuatu yang pada dasarnya

halal secara dzatiyah berubah status hukumnya menjadi haram jika diperoleh

dengan cara yang dilarang oleh Allah seperti hasil riba, harta anak yatim yang

diambil secara batil, hasil pencurian (saraqah), hasil ambil paksa, hasil suap

(risywah), hasil dari mengkhianati, hasil menipu (al-gasysy), hasil judi dan

sebagainya.

b. Makanan halal secara dzatiyah (substansi barangnya)

Syeh Sayyid Sabiq membagi dalam dua kategori yaitu, jamad (benda mati)

dan hayawan (binatang).

19 | P a g e

Page 20: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

1. Jamad (benda mati), yaitu semua jenis makanan yang berwujud benda

mati adalah halal selama tidak najis, mutanajjis, tidak membahayakan dan

tidak memabukkan.

2. Hayawan (binatang), hukum binatang darat ada sebagian yang halal dan

sebagian lain haram. Adapun binatang darat yang diharamkan adalah:

Binatang sebagaimana yang disebutkan dalam Al-Qur’an surah Al-

Maidah ayat 3 yaitu, bangkai, darah (yang mengalir dari hewan yang

disembelih), daging babi, daging anjing, daging binatang yang

disembelih bukan atas nama Allah, hewan tercekik, terpukul, terjatuh,

tertanduk, tertekam oleh binatang buas (kecuali sempat disembelih)

dan binatang yang disembelih untuk berhala.

Hewan yang dikategorikan menjijikan (al-mustahdzar) misalnya ular,

kalajengking, jenis kumbang dan sebangsanya.

Hewan yang termasuk buas, yaitu yang mempunyai taring yang kuat

dan sejenis burung yang mempunyai pelatuk kuat yang bisa melukai.

Binatang laut, setiap binatang yang hidup di laut adalah halal

walaupun tidak berbentuk ikan dan tidak haram darinya (laut) kecuali

yang mengandung racun yang membahayakan.

20 | P a g e

Page 21: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan uraian pada bab sebelumnya telah jelas bahwa, islam sangat

memperhatikan perihal kesehatan dan makanan sebagai sumber energi dan sumber

pengobatan (dapat memberikan efek kesehatan bagi tubuh). Ilmu Teknologi

Pangan dan Gizi dalam hal ini tentunya sangat terkait dalam pengembangan ilmu

yang terkait dengan makanan dan kesehatan tersebut.

21 | P a g e

Page 22: Makalah Islam Dan Teknologi Pangan Dan Gizi Qory

DAFTAR PUSTAKA

Abdushshmad, Muhammad Kamil. 2002. Mukjizat Ilmiah Dalam Al-Qur’an.

Jakarta: Penerbit Akbar. Terjemahan dari: Alimin, Lc, M.Ag-

Gha’neim Ihsan, Lc, Uzair Hamdan, Lc

Al-Asyhar, Thobieb. 2003. Bahaya Makanan Haram. Jakarta: PT Al-

Mawardi Prima

Al-Qattan MK. 1973. Studi Ilmu-Ilmu Qur’an. Mudzakir AS, penerjemah. Bogor: PT Pustaka Litera AntarNusa. Terjemahan dari: Man-syurat al-‘Asr al-Hadis.

Alim RHAS et al. 1986. Islam Untuk Disiplin Ilmu Pengetahuan Alam dan Tehnologi, Departemen Agama RI. Jakarta: CV Wirabuana.

Ass-Sayyid ABM. 2006. Pola Makan Rasulullah. Goffar MA, Haetami HMI, penerjemah. Jakarta: Almahira. Terjemahan dari: at-Taghdziyah an-Nabawiyah, al-Ghaza baina ad-Daa wa ad-Dawa.

Fahrudin A et al. 2004. Al Qur’an Digital versi 2.1. Bandung: CV Diponegoro.

Gibson GR, Williams CM. 2000. Fungtional Foods, Consept to Product. New York: CRC Press.

Walstra P, Wouters JTM, Geurts TJ. 2006. Dairy Science and Technology, Second edition. New York: CRC Press.

Winarno FG. 2007. Teknologi Pangan. Jakarta: Mbrio Press.

22 | P a g e