Gizi Dan Pangan
-
Upload
irwan-nurdiansyah -
Category
Documents
-
view
92 -
download
0
description
Transcript of Gizi Dan Pangan
Area 1. Pemecahan Masalah Gizi (Nutrition Problem Solving)Ilmu Gizi Manusia Gizi Masyarakat Manajemen Industri Jasa
MakananManajemen Ketahanan Pangan
Mampu menganalisis masalah gizi individu
Mampu menganalisis masalah gizi individu, keluarga, dan masyarakat
Mampu menganalisis masalah gizi individu dan kelompok khusus
Mampu menganalisis masalah pangan dan gizi masyarakat
Mampu memecahkan masalah gizi individu
Mampu memecahkan masalah gizi individu dan masyarakat
Mampu memecahkan masalah gizi individu dan kelompok khusus
Mampu memecahkan masalah pangan dan gizi masyarakat
Mampu melakukan komunikasi tentang gizi dan diet kepada individu
Mampu melakukan komunikasi tentang gizi dan diet kepada individu, keluarga, dan masyarakat
Mampu melakukan komunikasi tentang gizi , diet dan kuliner kepada individu dan kelompok khusus
Mampu melakukan komunikasi tentang penyediaan, distribusi dan konsumsi pangan dan gizi masyarakat
Mampu mengembangkan pelayanan gizi individual (klinik) secara profesional dan etis
Mampu mengembangkan pelayanan masyarakat secara profesional dan etis
Mampu mengembangkan pelayanan makanan massal secara profesional dan etis
Mampu mengembangkan kebijakan dan program ketahanan pangan secara profesional dan etis
Area 2. Pengembangan Keilmuwan Bidang Gizi (Nutrition Scientific Development)Ilmu Gizi Manusia Gizi Masyarakat Manajemen Industri Jasa
MakananManajemen Ketahanan Pangan
Mampu mengembangkan diri dan keilmuanya secara berkelanjutan
Mampu mengembangkan diri dan keilmuanya di bidang gizi masyarakat secara berkelanjutan
Mampu mengembangkan diri dan ketrampilannya dibidang manajemen industri jasa makanan secara berkelanjutan.
Mampu mengembangkan diri dan keilmuannya di bidang manajemen ketahanan pangan secara berkelanjutan.
Mampu menggunakana teknologi mutakhir untuk kegiatan informasi dan komunikasi interpersonal.
Mampu menggunakana teknologi mutakhir untuk kegiatan informasi dan komunikasi massa
Mampu menggunakana teknologi mutakhir untuk kegiatan informasi dan komunikasi interpersonal massa
Mampu menggunakana teknologi mutakhir untuk kegiatan informasi dan komunikasi massa
Tabel 1. Kompetensi Inti Program Magister Gizi dan Pangan
Mampu menerapkan dan Mampu menerapkan ilmunya Mampu mengembangkan Mampu menerapkan ilmunya
mengembangkan ilmu gizi dan ilmu terkait lainnya (biomolekuler, biomedik, patologi) untuk menanggulangi masalah gizi individu
untuk melakukan sosialaisasi dan advokasi per baikan gizi masyarakat yang efektif dan efisien
strategi penyelenggaraan makanan massal yang lebih efektif dan efisien
untuk melakukan sosialaisasi dan advokasi ketahanan pangan yang efektif dan efisien
Mampu menerapkan dan mengembangkan ilmu gizi dan ilmu terkait lainnya (biomolekuler, biomedik, pangan untuk menanggulangi masalah gizi masyarakat.
Mampu menerapkan prinsip manajemen ilmu gizi, dietik, dan keamanan pangan dalam pelayanan jasa makanan
Area Kepemimpinan dan Manajemen Bidang Gizi (Nutrition Leadership & Management)Ilmu Gizi Manusia Gizi Masyarakat Manajemen Industri Jasa
MakananManajemen Ketahanan Pangan
Mampu mengantisipasi perkembangan masalah gizi klinik di masa depan dan merencanakan strategi mengatasinya.
Mampu mengantisipasi perkembangan masalah gizi masyarakat di masa depan dan merencanakan strategi mengatasinya
Mampu mengantisipasi dan membaa peluang pasar serta merencanakan strategi pengembangan usaha industri jasa makanan yang kompetitif
Mampu mengatasi perkembangan masalah ketahanan pangan di masa depan dan merencanakan strategi mengatasinya
Memiliki kemampuan untuk mengelola industri jasa makanan secara profesional dengan menerapkan sistem jaminan mutu dan keamanan pangan
Mampu menerapkan manajemen modern dalam setiap pemecahan masalah ketahanan pangan
Mampu memberikan dan mengelola pendidikan, pelatihan dan konsultasi gizi klinik.
Mampu memberikan dan mengelola pendidikan, pelatihan dan konsultasi gizi masyarakat.
Mampu memberikan dan mengelola pendidikan, pelatihan/training serta konsultasi IJMG
Mampu memberikan dan mengelola pendidikan, pelatihan/training serta konsultasi manajemen ketahanan pangan
Mampu menerapkan menajemen modern dalam setiap pemecahan masalah gizi individu, keluarga, dan komunitas
Mampu menerapkan menajemen modern dalam setiap pemecahan masalah gizi individu, keluarga, dan masyarakat
Mampu menerapkan menajemen modern dalam setiap pemecahan masalah gizi keamanan pangan di IJMG
Mampu menerapkan menajemen modern dalam setiap pemecahan masalah manajemen ketahanan pangan.
Area 4. Pengembangan dan Riset bidang Gizi (Nutrition Research & development)Ilmu Gizi Manusia Gizi Masyarakat Manajemen Industri Jasa
MakananManajemen Ketahanan Pangan
Mampu melaksanakan metode penelitian ilmiah dengan baik dan benar di bidang gizi klinik
Mampu melaksanakan metode penelitian ilmiah dengan baik dan benar di bidang gizi masyarakat
Mampu melaksanakan metode penelitian ilmiah dengan baik dan benar bagi pengembangan industri jasa makanan
Mampu melaksanakan metode penelitian ilmiah dengan baik dan benar bagi pengembangan manajemen ketahanan pangan
Mampu mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam bidang gizi klinik dan gizi komunitas
Mampu mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam bidang gizi masyarakat/gizi kesmas
Mampu mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam manajemen jasa makanan masssal
Mampu mengembangkan inovasi-inovasi baru dalam bidang ketahanan pangan.
Mampu melakukan kajian mutu dalam setiap masalah bidang gizi klinik & gizi komunitas
Mampu melakukan kajian mutu dalam setiap masalah bidang gizi masyarakat
Mampu melakukan kajian mutu dalam manajemen jasa makanan massal
Mampu melakukan kajian mutu dalam setiap masalah bidang ketahanan pangan
Kurikulum Magister Gizi dan Pangan Terintegrasi
Dengan Pendidikan Profesi Gizi
Mempertimbangkan kompetensi inti dan kompenen kompetensi yang ditampilkan pada Bab II, maka
dikembangkan kurikulum program magister pada masing-masing program studi. Kurikulum ini
merupakan kurikulum inti (sekitar 70% dari total kurikulum). Substansi (silabus) tiap mata ajaran
didiskusikan lebih lanjut mengenai penamaan mata kuliah . kurikulum Program Studi Magister bidang
Gizi dan Pangan berdasarkan kompetensi hasil kajian adalah sbb:
1. Program Studi Ilmu Gizi Manusia
Jumlah Kredit : 36 – 40 SKS
o Mata kuliah wajib 27 SKS
o Mata Kuliah Pilihan 2 – 6 SKS
o Seminar 1 SKS
o Tesis 6 SKS
Semester I (13 SKS):
1.Penilaian Status Gizi 2 SKS
2.Ilmu Gizi Lanjut 2 SKS
3.Biomolekuler 3 SKS
4.Dietik Klinik 3 SKS
5.Kebutuhan Gizi 3 SKS
Semester II (12 SKS) :
6.Epidemiologi Klinis 3 SKS
7.Biostatistik Gizi Klinik 3 SKS
8.Konseling Gizi 3 SKS
9.Metodologi Penelitian Gizi 3 SKS
Semester III (2 SKS) :
10. Kolokium 1 SKS
11. Kapita Selekta Gizi Klinik 1 SKS
Semester IV (7 SKS) :
12. Seminar 1 SKS
13. Tesis 6 SKS
2. Program Studi Gizi Masyarakat
Jumlah Kredit : 36 – 40 SKS
o Mata kuliah wajib 27 SKS
o Mata Kuliah Pilihan 2 – 6 SKS
o Seminar 1 SKS
o Tesis 6 SKS
Semester I (12 SKS):
1.Penilaian Status Gizi 2 SKS
2.Gizi Daur Kehidupan 2 SKS
3.Biokimia gizi 3 SKS
4.Statistik 3 SKS
5.Gizi dan Pembangunan 2 SKS
Semester II (12 SKS) :
6.Komunikasi dan Advokasi Gizi 3 SKS
7.Manajemen Program Gizi 2 SKS
8.Epidemiologi Gizi 3 SKS
9.Metodologi Penelitian Gizi 3 SKS
10. Pemberdayaan Masyarakat 2 SKS
Semester III (2 SKS) :
11. Kolokium 1 SKS
12. Kapita Selekta Gizi Klinik 1 SKS
Semester IV (7 SKS) :
13. Seminar 1 SKS
14. Tesis 6 SKS
Skema Integrasi Penyelenggaraan Program Magister Gizi dan Pendidikan Profesi (RD) secara paralel
Program Magister (S2) Ilmu Gizi Manusia atau Gizi Masyarakat
Agustus Desember Februari Juni Agustus Desember FebruariJuni
Penulisan TesisSeminar ProposalRisetUjian
Program Pendidikan Profesi (RD) = 900 jam (7 bulan) = 40 minggu (1 minggu = 36 jam)
Agustus Desember Februari Juni Agustus Desember Januari
Juli (Memanfaatkan Akhir Tahun)
Semester 1 = 16 SKS Semester 1 = 16 SKS Semester 3 = 8 SKS Semester 4 = Lulus
Persiapan RD Persiapan RD Internship RD Ujian RD
BAB IPendahuluan
1. Latar Belakang
Indonesia saat ini sedang mengalami masalah yang kompleks dan majemuk.
Kompleksitas ini juga diikuti pada bidang gizi dan kesehatan masyarakat dimana, hampir setiap
tahun dilanda oleh masalah gizi. Disamping itu masalah gizi kurang, gizi lebih, morbiditas dan
mortalitas yang masih tinggi terkait masalah pangan, lingkungan, kegagalan pendidikan dan
penyuluhan gizi dan makanan, masalah transisi demografi dan epidemiologi penyakit, sehingga
menyebabakan meningkatnya beban ganda masalah kesehatan dan gizi.
Saat ini diperkirakan sekitar 27,2 % balita menderita gizi kurang dan gizi buruk, lebih
dari 40,1 % ibu hamil menderita anemia (Depkes RI, 2003), dan 9,8 % anak sekolah menderita
GAKI. Di sisi lain terdapat masalah gizi lebih yang terlihat dari peningkatan penyakit
degeneratif seperti PJK, kanker, diabetes melitus dan sebagainya. Penyebeb kematian tertinggi
pada penduduk dewasa Indonesia saat ini adalah penyakit gangguan pembuluh darah terutama
penyakit jantung koroner, yang meningkat dari 11 % menjadi 21 % selama sepuluh tahun
terakhir.
Indonesia pada saat ini sedang mengalami masalah yang kompleks dan majemuk.
Kompleksitas ini juga diikuti pada bidang gizi dan kesehatan masyarakat dimana morniditas
dan mortalitas penyakit infeksi msih cukup tinggi sejalan dengan tingginya penyakit
degeneratif sehingga menyebabkan meningkatkan beban ganda masalah kesehatan dan gizi.
Selain itu, selama sepuluh tahun terakhir terjadi perkembangan pesat dalam
perkembangan Iptek Gizi dan Pangan, serta masalah gizi dan pangan baik secara global dan
maupun internasional, Demikian pula perkembangan industri pangan (food industry), Industri
layanan jasa makanan (food service industry), dan pelayanan gizi dan kesehatan, serta berbagai
inovasi dalam kebijakan dan program gizi dan ketahanan pangan yang berkembang pesa.
Sehubungan dengan itu, organisasi profesi dan pendidikan tinggi perlu merespon dengan baik
permasalahan dan perkembangan ini, salah satunya dalam perumusan kurikulum inti terstandart
secara nasional untuk menghasilkan lulusan S2 yang berkualitas.
Namun sampai saat ini belum ada kurikulum pendidikan pascasarjana (S2) bidang Ilmu
Gizi dan Ilmu Gizi yang berkaitan dengan Ilmu Pangan(seperti S2 Ilmu Gizi, S2Ilmu Gizi
Msayarakat, S2 Manajemen Pelayanan Jasa Makanan, dan S2 Manajemen Ketahanan pangan)
yang disepakati secara nasionaloleh Organisasi Profesi terkait dan pendidikan tinggi
penyelenggara. Selama ini kurikulum pendidikan pascasarjana di bidang gizi dan pangan
dikembangkan oleh masing-masing penyelenggara pendidikan tinggi di Indonesia. Sementara
demand dan jumlah penyelenggara pendidikan program magister (S2) di bidang Ilmu Gizi dan
Ilmu Gizi yang berkaitan dengan Ilmu Pangan terus meningkat.
Kurikulum dijadikan landasan utama penyelenggaraan pendidikan akademik dan atau
profesional menuju pencapaian hasil belajar sesuai dengan standar lulusan yang ditetapkan.
Kurikulum dijadikan sebagai acuan pokok bagi setiap program studi dalam merencanakan dan
mengendalikan programmya masing-masing. Jurusan atau departemen berperan sebagai
pengelola sumber daya yang ada di lingkungannya agar program studi ini dapat berjalan efektif
dan efisien dant tetap dalam koridor mutu, baik dalam proses pembelajaran maupun mutu
lulusannya. Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi atau bahan pelajaran dan kajian
serta cara penyampainnya maupun cara penilaian untuk menjamin tercapainya kompetensi
lulusan merupakan informasi pokok yang harus ada dalam kurikulum.
Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2000 menetapkan Kurikulum Berbasis
Kompetensi, menggantikan kurikulum yang lama, yang dikenal sebagai Kurikulum Berbasis
Isi. Perbedaan nyata dari tuntutan ke dua kurikulum ini adalah pada kemampuan lulusannya
untuk memasuki dunia kerja. Pada Kurikulum Berbasis Isi, lulusan mempunyai kemampuan
kuat dalam konteks keilmuaannya. Sedangkan pada Kurikulum Berbasis Kompetensi, lulusan
dituntut untuk dapat memenuhi kualifikasi bukan hanya pada bidang keilmuannnya saja tetapi
juga pada “soft skill”nya. Dengan keterbatasan jumlah sks yang telah ditetapkan oleh
Departemen Pendidikan Nasional, bukanlah hal mudah bagi program studi untuk menambah
sks guna memenuhi kualifikasi soft skills tersebut. Karena itu maka semua mata kuliah harus
memuat soft skills yang menjado persyaratan kurikulum yang telah ditetapkan.
Kurikulum Berbasis Kompetensi dikembangkan berdasarkan empat pilar pendidikan
yang berasal dari konsep UNESCO. Konsep UNESCO yang berbasis kebudayaa ini terdiri dari
empat pilar, yakni learning to know, learning to do, learning to be, dan learning to live
together. Ada beberapa penyebab yang mendorong disusunnya konsep ini. Menurut Sahilah
(2006) penyebab tersebut dikelompokkan sebagai berikut: 1) Kondisi Global, yang meliputi
persaingan dalam mendapatkan pekerjaan, persyaratan umum di tempat kerja, perubahan
orientasi dunia kerja. 2) Perubahan paradigma pendidikan. Seorang lulusan perguruan tinggi
tidak cukup hanya memiliki bekal ilmu pengetahuan bidang studinya saja tetapi juga berbagai
attitudes (sikap) dan ketrampilan yang berguna dalam pekerjaannya. Guna memenuhi
kompetensi tersebut, maka kurikulum pendidikan harus diubah, termasuk proses belajar
mengajarnya.
Berdasarkan pertimbangan di atas, maka PERGIZI PANGAN Indonesia dengan
dukungan Dikti memandang perlu dilakukannya suatu lokakarya nasional untuk merumuskan
kurikulum inti (core curriculum) berbasis kompetensi bagi pendidikan magister (S2) terkait
ilmu gizi seperti S-2 Ilmu Gizi (Human Nutrition), S-2 Gizi Masyarakat/Gizi Kesehatan
Masyarakat (Community Nutrition/Public Health Nutrition), S-2 Manajemen Industri Jasa
Makanan (Food Service Management), serta S-2 Bidang Manajemen Ketahanan Pangan (Food
Security Management); serta bila diperlukan dapat diintegrasikan dengan sistem pendidikan
profesi (RD).
2. Tujuan
Secara umum tujuan kegiatan ini adalah untuk merumuskan dan menyepakati kompetensi
lulusan program studi (mayor) magister di bidang Gizi dan Pangan (Gizi Manusia, Gizi
Masyarakat, Manajemen Industri Jasa Makanan, dan Manajemen Ketahanan Pangan); dan pola
penyelenggaraan pendidikan profesi (RD). Secara khusus tujuannya adalah sebagai berikut:
1. Mengkaji kompetensi lulusan S-2 bidang gizi dan pangan, meliputi: 1) S-2 Ilmu Gizi
(Human Nutrition), 2) S-2 Gizi Masyarakat (Community Nutrition), 3) S-2 Manajemen
Industri Jasa Makanan (Food Service Management) 4) S-2 Manajemen Ketahanan Pangan
(Food Security Management).
2. Mengkompilasi kurikulum program magister bidang gizi dan pangan yang sedang
dilaksanakan di Indonesia, dan sampel dari beberapa perguruan tinggi ternama di
mancanegara.
3. Merumuskan dan menyepakati kompetensi lulusan Magister Gizi dan Pangan meliputi
kompetensi inti dan kompetensi sebagai dasar penyusunan kurikulum program S-2 pada
empat program studi tersebut.
4. Merumuskan dan menyepakati kurikulum inti program magister (S-2) setiap program studi
gizi dan pangan; yaitu S-2 Ilmu Gizi (Human Nutrition), S-2 Gizi Masyarakat (Community
Nutrition), S-2 Manajemen Industri Jasa Makanan (Food Service Management) S-2
Manajemen Ketahanan Pangan (Food Security Management).
5. Merumuskan pola pengitegrasian penyelenggaraan program magister (S2) gizi dan pangan
dengan pendidikan profesi gizi.
3. Lingkup Kegiatan
Dalam program ini telah dilakukan dua kegiatan yaitu :
1. Studi penilaian kompetensi lulusan magister (S-2) yang terkait di bidang ilmu gizi oleh para
pengguna atau calon pengguna. Bidang program studi S-2 yang dikaji adalah : S-2 Ilmu Gizi
(Human Nutrition), S-2 Gizi Masyarakat (Community Nutrition), S-2 Manajemen Industri
Jasa Makanan (Food Service Management) S-2 Manajemen Ketahanan Pangan (Food
Security Management).
2. Lokakarya 3 hari untuk merumuskan dan menyepakati tentang kompetensi inti dan
komponen kompetensi program studi magister ilmu gizi dan pangan dan untuk merumuskan
dan menyepakati pola pengintegrasian program magister ilmu gizi dan pangan dengan
pendidikan profesi gizi (sesuai kurikulum pendidikan profesi yang sudah disepakati tahun
2005). Program studi (mayor) bidang Ilmu Gizi dan Pangan yang dimaksud adalah : S-2
Ilmu Gizi (Human Nutrition), S-2 Gizi Masyarakat (Community Nutrition), S-2 Manajemen
Industri Jasa Makanan (Food Service Management) S-2 Manajemen Ketahanan Pangan
(Food Security Management).
4. Mekanisme Pelaksanaan Kegiatan
Rapid Need Assesment Kebutuhan Pangsa Pasar Pengguna Lulusan Magister
Gizi Terkait Pendidikan Profesi Gizi
Sebelum dilakukan suatu lokakarya penyusunan kurikulum program magister bidang gizi dan
pangan yang berbasiskan pada kompetensi, telah dilakukan suatu kegiatan Need Assesment.
Tujuan Kegiatan
1. Menilai keberadaan selurub kurikulum yang sedang digunakan ataupun sudah digunakan
lagi (out of date) oleh berbagai program magister ilmu gizi dan pangan di Indonesia.
2. Mereview atau mengkaji seluruh kurikulum yang ada tersebut dikaitkan dengan
kebutuhan pasar saat ini.
3. Memperoleh data dan informasi dari para user atau calon pengguna lulusan magister gizi
dan pendidikan profesi gizi di Indonesia.
Bentuk Kegiatan
1. Pengumpulan data sekunder berupa seluruh kurikulum yang telah dan sedang digunakan
oleh program magister ilmu gizi dan pangan di Indonesia.
2. Pengumpulan data primer melalui kegiatan wawancara mendalam (indepth interview)
pada seluruh stakeholder di institusi pemerintahan, swasta, dan LSM (international
agency), dan alumni pendidikan di bidang gizi dan pangan.
Output Kegiatan
1. Laporan rinci tentang tujuan, kompetensi dan kompilasi seluruh kurikulum yang telah
dan sedang digunakan oleh program magister ilmu gizi dan pangan.
2. Laporan identifikasi dan analisa kebutuhan kompetensi lulusan magister ilmu gizi dan
lulusan pensisikan profesi gizi dari seluruh client/calon user pemakai lulusan magister
ilmu gizi dan pangan seperti
Disain
Penelitian ini menggunakan pendekatan Qualitative rapid Assesment Procedure
(RAP) untuk mengkaji dan mereview seluruh kurikulum program magister ilmu gizi dan
pangan termasuk implementasinya di Indonesia, dan untuk menilai kebutuhan
kompetensi lulusan magister di bidang gizi dan pangan.
Teknik Pengumpulan Data
Untuk data kualitatif ini, pengambilan sampel dilakukan secara purposive
sampling (non probability). Jenis data yang dikumpulkan adalah data primer yang
diambil melalui penyebaran kuesioner ke responden terpilih, dan data sekunder berupa
gambaran profil user dan seluruh kurikulum magister ilmu gizi dan pangan di Indonesia.
Bila pengumpulan data tidak bisa dilakukan melalui pengisian angket, maka dilakukan
wawancara langsung ke responden yang bersangkutan.
Lokasi dan Waktu
Studi dilakukan di beberapa kota besar yaitu di Jakarta, Bogor, Depok,
Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Makassar. Waktu pengumpulan data selama 10
hari serentak di 8 lokasi tanggal 11-20 November 2008.
Subyek/Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling (non probability sampling).
Pengambilan informasi ini dari sampel didasarkan pada kriteria kesesuaian
(appropriatness) dan kecukupan (adequacy) (Kresno dkk, 1999). Kesesuaian
mengandung makna bahwa sampel dipilih berdasarkan keterlibatan individu dalam
lembaga tempatnya bertugas berhubungan dengan penerapan gizi di masyarakat.
Kecukupan berarti bahwa sampel yang dipilih dengan berbagai variasi lembaga serta
peran yang dimainkan, yaitu dari tingkat pusat (Departemen Kesehatan dan Departemen
Pertanian) sampai tingkat kota (Dinas Kesehatan, Dinas Pertanian, organisasi profesi
terkait gizi dan pangan)
Dari tiga pendekatan dalam mengestimasi kebutuhan besar sampel dalam metode
penelitian kualitatif menurut Sandy (2001), yaitu concept of range atau konsep selang
(berdasarkan jumlah interview, observasi, dan sebagainya), concept of
redundancy/saturation atau konsep kejenuhan (Berdasarkan jumlah orang yang
diinterview atau diamati) dan concept of stratification atau konsep stratifikasi
(berdasarkan jumlah kategori dalam dimensi tunggal, misalnya status sosial ekonomi);
penelitian ini lebih menggunakan pendekatan yang ketiga. Konsep stratifikasi ini
digunakan untuk mengetahui keterlibatan semua tingkatan pihak-pihak terkait
(pemerintah meliputi Depkes dan Deptan, Pemda setempat, petugas puskesmas; dan
swasta antar lain industri jasa makanan seperti catering, hotel, dan pabrik); LSM dan
alumni. Respon yang mungkin tidak terlalu berbeda antar informan yang diambil dataya,
tidak akan mempengaruhi pengambilan data informan. Daftar instansi yang berhasil
diwawancarai atau mengembalikan kuesioner dalam studi need assesment ini adalah :
1. Pemerintah (Departemen Kesehatan, Departemen Perindustrian, BPOM, Badan
Ketahanan Pangan, Departemen Pertahanan, Badan Kepegawaian Daerah, Badan
Perencanaan Nasional, dan KB, Bappeda)
2. Swasta (Nestle, Garuda Food, PT. UBM Biskuit Surabaya)
3. Perguruan Tinggi (UI, IPB, UGM, UNDIP, UNAIR, UNHAS)
4. UN-agency (WHO), LSM (CARE International, Plan International, CWS Makassar,
Wahana Visi Indonesia, dan Mercy Corps)
5. Rumah Sakit (RSUD Dr Soetomo Surabaya, RSUP. Dr, Wahidin Sudirohusodo
Makassar, RS. Dokter Sardjito Yogyakarta, RS. St.Carolus)
Rekapitulasi instansi di tingkat pusat, dan daerah/kota yang mengisi kompetensi
berdasarkan 4 kajian/bidang gizi dan pangan pada studi need assesment disajikan dalam
tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Rekapitulasi Pengumpulan Data Hasil Need Assesment Kurikulum Berbasis Kompetensi
Magister Gizi dan Pangan Terintegrasi dengan Pendidikan Profesi Gizi
InstitusiJumlah (orang)
K1 K2 K3 K4
1. Pemerintah 15 15 11 20
2. Swasta 1 5 1 1
3. Perguruan Tinggi 2 1 1 1
4. LSM 3 2 1 1
5. Rumah Sakit 3 - 3 -
Keterangan:
K1 : Ilmu Gizi
K2: Gizi Masyarakat/Kesehatan Masyarakat
K3: Manajemen Jasa Makanan
K4: Manajemen Ketahanan Pangan
Pengelolaan dan Analisis Data
Hasil penelitian dengan metode kualitatif dianalisis dengan menggunakan analisis isi
atau content analysis. Sedapat mungkin informasi yang diperoleh dari penelitian segera
dianalisis, tidak menunggu semua informan selesai diambil informasinya.
Analisis konten yang sistematis digunakan untuk menganalisis temuan-temuan
wawancara mendalam. Jawaban- jawaban informan dikelompokkan ke dalam pertanyaan-
pertanyaan berdasarkan jenis informan wawancara mendalam. Topik-topik utama diambil
dari komentar-komentar individu yang telah disimpulkan sebelumnya. Langkah-langkah
pengolahan data yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
Membuat deskripsi dari informasi
Mengumpulkan semua informasi informan dari peneliti maupun pendamping
peneliti.
Membuat kategorisasi dari informasi yang didapatkan sehingga menjadi bentuk
yang teratur.
Meringkas informasi dalam bentuk matriks berdasarkan kategori tertentu sesuai
dengan informasi yang diperoleh.
Melakukan analisis dan interpretasi dengan cara menghubungkan dengan teori
untuk menjawab tujuan penelitian, pertanyaan penelitian dan menarik saran.
Hasil analisis data kualitatif secara signifikan tidak mewakili populasi yang besar
karena jumlah sampel yang kecil sehingga temuan-temuan yang dihasilkan dari penelitian
ini lebih bersifat deskriptif.
Waktu dan Tempat Kegiatan Lokakarya
o Waktu : tanggal 22-24 Desember 2008
o Tempat : di Puslitbang Gizi Bogor
Jl. Dr. Semeru, Bogor
Peserta Kegiatan Lokakarya (30 orang): terlampir
Materi Lokakarya : terlampir
BAB IIKOMPETENSI YANG DIHARAPKAN
Kompetensi lulusan Magister Gizi dan Pangan yang dikumpulkan dalam kegiatan ini diperoleh
dari hasil need assesment dan kajian review seluruh kurikulum Magister Ilmu Gizi, Gizi Kesehatan
Masyarakat/Gizi Masyarakat, Manajemen Jasa Makanan, dan Manajemen Ketahanan Pangan.
Hasil kajian review kurikulum yang ada di PTN di Indonesia (FK-UI, FKM-UI, FEMA IPB,
FKM-UNAIR, FKM-UNDIP, dan FKM UNHAS) ditemukan bahwa hampir seluruhnya tidak memuat
kompetensi lulusan secara spesifik (area kompetensi, kompetensi utama, dan komponen kompetensi),
tetapi hanya memuat tujuan pendidikan secara umum. Berikut ditampilkan seluruh kompetensi yang
diperoleh dari hasil need assesment pada sejumlah responden dari instansi pemerintah, swasta, dan
LSM yang telah menggunakan atau merencanakan untuk memakai tenaga lulusan empat bidang di
atas.
Tabel 3. Kurikulum Berbasis Kompetensi Magister Gizi dan Pangan Terintegrasi dengan
Pendidikan Profesi Gizi Hasil Need Assesment
1. Program Magister Ilmu Gizi Manusia
Area Kompetensi Kompetensi Inti Komponen KompetensiKeterampilan riset di bidang gizi manusia
1. Mampu melakukan identifikasi masalah dan memformulasikan pertanyaan penelitian
1. Mampu menjelaskan hubungan antara konsumsi makanan dengan pertumbuhan, perkembangan, dan kesehatan manusia
2. Menjelaskan dasar-dasar patofisiologis, biokimia gizi, gizi manusia dan kesehatan melalui penerapan ilmu kedokteran khususnya dibidang dietik
3. Menjelaskan secara rinci tentang makanan suplemen, pangan fungsional, komposisi dan sifat-sifatnya.
4. Menemukan sumber gizi alternatif/baru dari berbagai daerah setempat.
2. Mampu membuat disain pengumpulan data, analisis data, dan melaporkan temuan studi pada forum masyarakat ilmiah dan masyarakat umum
Melakukan manajemen data penelitian
Kemampuan mengaplikasikan ilmu gizi untuk kesehatan manusia
1. Melakukan advokasi dan promosi bidang gizi manusia
2. Menyelenggarakan konseling gizi
1. Melakukan komunikasi dalam Bahasa Inggris lisan dan tulisan
2. Melakukan komunikasi ilmiah secara profesional dengan tim kesehatan
1. Melakukan praktek manajemen konseling
2. Menghitung kecukupan energi dan zat gizi berdasarkan ringan beratnya aktivitas latihan
3. Merangcang menu untuk berbagai kelompok fisiologi tertentu, dan penyakit tertentu.
2. Program Magister Gizi Masyarakat
Area Kompetensi Kompetensi Inti Komponen KompetensiKemampuan menerapkan metodologi ilmu gizi masyarakat, epidemiologi gizi, manajemen program gizi dalam gizi masyarakat
1. Menjelaskan masalah gizi di masyarakat dan faktor-faktor penyebabnya
2. Kemampuan memahami perilaku masyarakat yang terkait dengan gizi.
3. Melakukan pemberdayaan gizi masyarakat secara konseptual dan teknis lapangan
4. Menyusun rencana intervensi dalam penanganan masalah gizi di masyarakat.
5. Menerapkan dalam bentuk program yang sesuai
Menjelaskan dasar-dasar biologi, gizi manusia dan kesehatan melalui penerapan ilmu sosial dan metode kerja kelompok serta populasi yang ditujukan pada issue-issue penting gizi di masyarakat.
1. Menjelaskan Infant and Young Child Feeding dan perkembangannya.
2. Melakukan analisis berbagai model perbaikan gizi.
3. Melakukan penyusunan database gizi masyarakat dalam Sistem Informasi Geografi
Melakukan praktek-praktek penilaian pengembangan kebutuhan masyarakat tentang gizi seperti PRA, PAL, PAR, dsbnya.
1. Melakukan manajemen program gizi masyarakat meliputi kegiatan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengawasan,
dengan kondisi masyarakat setempat.
dan evaluasi.2. Melakukan komunikasi
ilmiah secara professional dengan individu dan masyarakat.
3. Melakukan pembinaan kemitraan dengan pihak lain baik swasta, pemerintah, dan lainnya.
4. Melakukan advokasi, promosi gizi, teknik pembuatan media promosi
3. Program Magister Manajemen Industri Jasa Makanan
Area Kompetensi Area Kompetensi Area KompetensiKeterampilan riset bidang manajemen jasa makanan.
Melakukan penelitian di bidang jasa makanan.
Menjelaskan bahan pangan dan pengolahan pangan
Keterampilan manajemen jasa makanan
1. Melakukan persiapan, pelayanan, praktek-praktek higiene dan sanitasi makanan dan peralatan di institusi, serta taat letak dapur berbagai unit pelayanan makanan.
2. Melakukan pengembangan pengelolaan menu, kemampuan staf/personel, kemampuan pelayanan dan bisnis industri jasa
1. Melakukan komunikasi dan kolaborasi dengan profesi lain khususnya ahli gizi, perawat, dokter dan bawahannya.
2. Menerapkan cara produksi pangan siap saji yang baik (CPPSSB) pada industri pangan siap saji (IPSS)
3. Menerapkan sistem manajemen keamanan pangan (HAACCP) di industri pangan siap saji (IPSS), serta mengembangkan kebijakan yang terkait
1. Melakukan pengembangan menu/kuliner asli daerah dengan penyajian higiene dan modern sehingga dapat
BAB IIIKURIKULUM PROGRAM MAGISTER SAAT INI
Hasil kajian review seluruh kurikulum Magister Gizi dan Pangan dari perguruan tinggi negeri di
Indonesia dan luar Indonesia disajikan dibawah ini.
1. Magister Ilmu Gizi
Universitas Dalam Negeri (FKM-UI dan FKM-UGM)
a. Memiliki pengetahuan yang mendalam mengenai gizi.
b. Memiliki keterampilan pengelolaan riset di bidang gizi.
c. Mampu melaksanakan penelitian berkualitas di bidang gizi manusia (formulasi pertanyaan
penelitian, disain pengumpulan data, dan analisis prosedur untuk menjawab pertanyaan
penelitian), dan melaporkan temuan studi pada forum masyarakat ilmiah dan masyarakat
umum.
Universitas Luar Negeri
Mampu menuangkan masalah penelitian dalam bidang gizi manusia, melakukan sintesis ide-ide
dan pendekatan pemecahan masalah penelitian, melakukan analisis dan interpretasi data,
menyosialisasikan hasil temuan studi kepada pihak-pihak terkait, dan meningkatkan pengetahuan
dalam perspektif gizi manusia.
2. Magister Ilmu Gizi
Universitas Dalam Negeri (FKM-UI, FKM-UGM, FEMA-IPB, FKM UNHAS, SEAMEO UI, FKM
UNAIR)
a. Menguasai dasar-dasar ilmiah dan metodologi kelimuan gizi masyarakat.
b. Menguasai ilmu epidemiologi gizi, manajemen program gizi dan ilmu lain yang terkait yang
dapat diaplikasikan sebagai dasar pertimbangan dalam manajemen gizi masyarakat.
c. Mampu menganalisis masalah panga dan gizi yang ada di masyarakat, mencari
pemecahannya serta menerapkannya dalam bentuk program yang sesuai dengan kondisi
masyarakat setempat.
d. Mampu mengembangkan ilmu dan teknologi dalam bidang gizi melalui riset ataupun
pengembangan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan dan tantangan zaman.
e. Mempunyai kemampuan untuk mengembangkan dan merencanakan program gizi baik di
bidang gizi institusi maupun gizi kesmas mulai dari perencanaan sampai dengan evaluasi
dengan dilandasi pengetahuan teoritis dan konseptual yang memadai.
f. Mampu melakukan identifikasi dan analisis situasi gizi di masyarakat, nasional, dan
wilayah serta memberikan rekomendasi berupa rencana-rencana yang sesuai bagi
implementasi dan evaluasi intervensi gizi.
Universitas Luar Negeri
a. Memahami dasar-dasar biologi, gizi manusia dan kesehatan melalui penerapan ilmu sosial
dan metode kerja kelompok serta populasi yang ditujukan pada issue-issue penting gizi di
masyarakat.
b. Menguasai metode-metode penelitian, pengetahuan, dan praktek pemecahan masalah-
masalah gizi.
c. Mampu melakukan manajemen program gizi masyarakat meliputi kegiatan perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan, pengawasan, dan evaluasi.
d. Mampu melakukan komunkasi ilmiah secara profesional dengan individu dan masyarakat
khusus di bidang gizi klinik.
3. Magister Ilmu Gizi
Universitas Dalam Negeri
Belum ada sampai saat ini.
Universitas Luar Negeri
a. Mampu mengembangkan pengelolaan menu, kemampuan staff/personel, kemampuan
pelayanan dan bisnis industri jasa makanan.
b. Mampu melakukan penelitian di bidang pelayanan jasa makanan (food service
management).
BAB IVKURIKULUM PROGRAM MAGISTER
BERBASIS KOMPETENSI HASIL KAJIAN
Tabel 5. Rumusan Hasil Need Assesment dan Kajian Review Kurikulum yang Ada Di Dalam dan Luar Indonesia
1. Magister Ilmu Gizi Manusia
No. Area KompetensiMagister Ilmu Gizi
Kompetensi Inti/Utama Komponen Kompetensi
1. Pemecahan Masalah Gizi (Nutrition Problem Solving)
Mampu menganalisis masalah gizi individu
1. Menentukan masalah gizi individu, keluarga, dan komunitas
2. Menguraikan faktor-faktor yang mempengaruhi masalah gizi individu, keluarga, dan komunitas.
3. Menguraikan keterkaitan antara gizi dengan pertumbuha, perkembangan, kesehatan, dan kualitas hidup manusia
Mampu memecahkan masalah gizi individu
1. Melakukan analisis alternatif pemecahan masalah gizi individu, keluarga, dan komunitas.
2. Menetapkan strategi pemecahan masalah gizi individu, keluarga, dan komunitas
Mampu melakukan komunikasi tentang gizi dan diet kepada individu
1. Menerapkan prinsip-prinsip komunikasi secara efektif dan efisien dalam perbaikan gizi individu, keluarga, dan komunitas.
2. Melakukan praktek konseling secara profesional
3. Melakukan komunikasi ilmiah secara profesional dengan tim kesehatan
Mampu mengembangkan pelayanan gizi individual (klinik) secara profesional
1. Menghitung kecukupan energi dan zat gizi individu, keluarga, dan komunitas berdasarkan kebutuhan fisiologis dan penyakit tertentu