Pangan, Gizi dan Kesehatan

31
Pangan, Gizi dan Pangan, Gizi dan Kesehatan Kesehatan Irwandi Jaswir Irwandi Jaswir National Food Research Institute, Tsukuba National Food Research Institute, Tsukuba PPI Ibaraki, 17 May 2008 PPI Ibaraki, 17 May 2008

description

Pangan, Gizi dan Kesehatan. Irwandi Jaswir National Food Research Institute, Tsukuba PPI Ibaraki, 17 May 2008. Human Development Index (HDI) –UNDP. HDI atau IPM Indonesia: 112 (2003), 111 (2004), 107 (2005) dari 177 negara - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Pangan, Gizi dan Kesehatan

Page 1: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Pangan, Gizi dan Pangan, Gizi dan KesehatanKesehatan

Irwandi JaswirIrwandi JaswirNational Food Research Institute, TsukubaNational Food Research Institute, Tsukuba

PPI Ibaraki, 17 May 2008PPI Ibaraki, 17 May 2008

Page 2: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Human Development Index Human Development Index (HDI) –UNDP(HDI) –UNDP

HDI atau IPM Indonesia: 112 (2003), HDI atau IPM Indonesia: 112 (2003), 111 (2004), 111 (2004), 107107 (2005) dari 177 negara (2005) dari 177 negara

Beberapa negara; Islandia (1), Jepang Beberapa negara; Islandia (1), Jepang (8), Singapura (25), Malaysia (63), (8), Singapura (25), Malaysia (63), Vietnam (105), Sierra Leone (177)Vietnam (105), Sierra Leone (177)

1-70, tergolong 1-70, tergolong high human high human developmentdevelopment;;

71-155 (71-155 (medium human developmentmedium human development); ); >155 (>155 (low human developmentlow human development))

Page 3: Pangan, Gizi dan Kesehatan

HDI value HDI value Life Life expectancy at expectancy at birth birth (years) (years)

Adult literacy Adult literacy rate rate (% ages 15 (% ages 15 and older) and older)

Combined Combined primary, primary, secondary and secondary and tertiary gross tertiary gross enrolment enrolment ratio ratio (%) (%)

GDP per GDP per capitacapita(PPP US$) (PPP US$)

1. Iceland 1. Iceland (0.968) (0.968)

1. Japan 1. Japan (82.3) (82.3)

1. Georgia 1. Georgia (100.0) (100.0)

1. Australia 1. Australia (113.0) (113.0)

1. 1. Luxembourg Luxembourg (60,228) (60,228)

105. Viet 105. Viet Nam (0.733) Nam (0.733)

98. Saint 98. Saint Kitts and Kitts and Nevis (70.0) Nevis (70.0)

54. China 54. China (90.9) (90.9)

108. Turkey 108. Turkey (68.7) (68.7)

111. Egypt 111. Egypt (4,337) (4,337)

106. 106. Occupied Occupied Palestinian Palestinian Territories Territories (0.731) (0.731)

99. 99. Guatemala Guatemala (69.7) (69.7)

55. Sri Lanka 55. Sri Lanka (90.7) (90.7)

109. Albania 109. Albania (68.6) (68.6)

112. Jamaica 112. Jamaica (4,291) (4,291)

107. 107. Indonesia Indonesia (0.728) (0.728)

100. 100. Indonesia Indonesia (69.7) (69.7)

56. Indonesia 56. Indonesia (90.4)(90.4)

110. Indonesia 110. Indonesia (68.2) (68.2)

113. 113. Indonesia Indonesia (3,843) (3,843)

108. Syrian 108. Syrian Arab Republic Arab Republic (0.724) (0.724)

101. 101. Suriname Suriname (69.6) (69.6)

57. Viet Nam 57. Viet Nam (90.3) (90.3)

111. 111. Guatemala Guatemala (67.3) (67.3)

114. 114. TurkmenistaTurkmenistan (3,838) n (3,838)

109. 109. Turkmenistan Turkmenistan (0.713) (0.713)

102. Thailand 102. Thailand (69.6) (69.6)

58. Myanmar 58. Myanmar (89.9)(89.9)

112. 112. Azerbaijan Azerbaijan (67.1) (67.1)

115. Syrian 115. Syrian Arab Arab Republic Republic (3,808) (3,808)

177. Sierra 177. Sierra

Leone (0.336)Leone (0.336) 177. Zambia 177. Zambia (40.5)(40.5)

139. Burkina 139. Burkina Faso (23.6) Faso (23.6)

172. Niger 172. Niger (22.7) (22.7)

174. Malawi 174. Malawi (667)(667)

Page 4: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Beberapa Kaitan IPM Beberapa Kaitan IPM dengan dengan

Status Gizi di Indonesia, Status Gizi di Indonesia, 20052005

Angka kematian bayi: 28 per seribu Angka kematian bayi: 28 per seribu kelahirankelahiran

Angka kematian balita: 36 per seribu Angka kematian balita: 36 per seribu kelahirankelahiran

Rasio kematian ibu: 310 per 10 ribu Rasio kematian ibu: 310 per 10 ribu kelahiran hidupkelahiran hidup

Tingginya angka2 diatas berkaitan dengan Tingginya angka2 diatas berkaitan dengan gizi burukgizi buruk

Page 5: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Masalah Gizi dan Masalah Gizi dan Ekonomi Ekonomi

Gizi Buruk: KKP, GAKI, Anemia.Gizi Buruk: KKP, GAKI, Anemia. (Indonesia: -186.1 trilyun atau + (Indonesia: -186.1 trilyun atau +

55.8 trilyun rupiah pada 2010)55.8 trilyun rupiah pada 2010) “ “New world syndrome” New world syndrome” (AS: biaya obesitas, 23.3 milyar (AS: biaya obesitas, 23.3 milyar

dolar/tahun)dolar/tahun)

Page 6: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Pangan, Gizi dan Pangan, Gizi dan KesehatanKesehatan

““Don`t dig your grave with a fork and Don`t dig your grave with a fork and knifeknife””

(Old English Proverb)(Old English Proverb)

Remember, 65% of all diseases are preventable Remember, 65% of all diseases are preventable through sound nutrition. through sound nutrition. 

According to the World Health Organization, no one According to the World Health Organization, no one dies from old age anymore.  All deaths are attributed dies from old age anymore.  All deaths are attributed to disease.  But, don't make the mistake of thinking to disease.  But, don't make the mistake of thinking disease is reserved for "old people".  Disease has no disease is reserved for "old people".  Disease has no prejudice.  prejudice. 

Page 7: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Excess vs DeficiencyExcess vs Deficiency

Page 8: Pangan, Gizi dan Kesehatan

10 Top Killer Diseases…10 Top Killer Diseases…Di AS (Th 2004)Di AS (Th 2004)

Hearth diseases: 654,092Hearth diseases: 654,092 Cancer: 550,270Cancer: 550,270 Stroke (cerebrovascular Stroke (cerebrovascular

diseases): 150,147diseases): 150,147 Chronic lower respiratory Chronic lower respiratory

diseases:diseases: 123,884123,884 Accidents (unintentional Accidents (unintentional

injuries): 108,694injuries): 108,694 Diabetes: 72,815Diabetes: 72,815 Alzheimer's disease: 65,829Alzheimer's disease: 65,829 Influenza/Pneumonia: Influenza/Pneumonia:

61,47261,472 Nephritis, nephrotic Nephritis, nephrotic

syndrome, and nephrosis: syndrome, and nephrosis: 42,76242,762

Septicemia: 33,464Septicemia: 33,464

Di Indonesia:1. Peny. Infeksi

2. Jantung koroner3. Stroke

Page 9: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Konsekuensi Gizi LebihKonsekuensi Gizi Lebih Obesitas: Orang yang berat badannya 40% Obesitas: Orang yang berat badannya 40%

lebih berat dari rata-rata populasi lebih berat dari rata-rata populasi mempunyai resiko kematian 2X lebih besar.mempunyai resiko kematian 2X lebih besar.

Ini berkaitan dengan penyakit diabetes, Ini berkaitan dengan penyakit diabetes, jantung, kandung kemih, kanker jantung, kandung kemih, kanker gastrointestinal serta kanker yang sensiitif gastrointestinal serta kanker yang sensiitif thd perubahan hormonthd perubahan hormon

Resiko lain: back pain, arthritis, infertilitas Resiko lain: back pain, arthritis, infertilitas serta psychososial yang menurunserta psychososial yang menurun

Obsitas pada anak-anak: gangguan Obsitas pada anak-anak: gangguan metablisme glukosa, resistensi insulin, metablisme glukosa, resistensi insulin, hipertensi, obstruksi pernafasan waktu tidur hipertensi, obstruksi pernafasan waktu tidur dll.dll.

Page 10: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Konsep DasarKonsep Dasar4 Sehat 5 Sempurna 4 Sehat 5 Sempurna (Tahun 1950)(Tahun 1950) NasiNasi Lauk-paukLauk-pauk Sayur-MayurSayur-Mayur Buah-buahanBuah-buahan SusuSusu

Page 11: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Kilas BalikKilas Balik Karbohidrat: fungsi, klasifikasiKarbohidrat: fungsi, klasifikasi Protein: fungsi, asam amino esensial, Protein: fungsi, asam amino esensial,

hewani vs nabatihewani vs nabati Lemak: fungsi, jenuh-tak jenuh, Lemak: fungsi, jenuh-tak jenuh,

asam lemak esensialasam lemak esensial Vitamin dan mineral: fungsi, limitVitamin dan mineral: fungsi, limit

Page 12: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Piramida MakananPiramida Makanan

Page 13: Pangan, Gizi dan Kesehatan

MyPyramide (USA)MyPyramide (USA)

Page 14: Pangan, Gizi dan Kesehatan
Page 15: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Menu Sehat (Healthy Menu Sehat (Healthy Diet)Diet)

Secara umum: Secara umum:

Cukup kalori (untuk metabolisme dan aktivitas), tapi tidak Cukup kalori (untuk metabolisme dan aktivitas), tapi tidak berlebihan berlebihan

Cukup jumlah lemak (termasuk MUFA, PUFA, Sat, dan Cukup jumlah lemak (termasuk MUFA, PUFA, Sat, dan keseimbangan antara omega -6 dan omega-3)keseimbangan antara omega -6 dan omega-3)

Rasio KH dan lemak, (4 g KH:1g lemak)Rasio KH dan lemak, (4 g KH:1g lemak) Mengurangi lemak jenuh Mengurangi lemak jenuh Hati-hati dengan lemak-trans.Hati-hati dengan lemak-trans. Cukup asam amino penting (`protein lengkap`) Cukup asam amino penting (`protein lengkap`) Cukup zat mikro, seperti vitamin dan mineralCukup zat mikro, seperti vitamin dan mineral Menghindari zat racun (seperti logam berat) dan bahan Menghindari zat racun (seperti logam berat) dan bahan

karsinogenik (seperti benzene)karsinogenik (seperti benzene) Menghindari kontaminasi patogen (E. coli, cacing dsb)Menghindari kontaminasi patogen (E. coli, cacing dsb)

Page 16: Pangan, Gizi dan Kesehatan

12 Pesan Dasar Gizi 12 Pesan Dasar Gizi SeimbangSeimbang

1.1. Makan aneka Makan aneka ragam makananragam makanan

2.2. Cukup energiCukup energi3.3. Kadar lemak Kadar lemak

sedang dan sedang dan rendah lemak rendah lemak jenuhjenuh

4.4. Garam beryodiumGaram beryodium5.5. Sumber zat besiSumber zat besi6.6. ASI min 4 bulanASI min 4 bulan

7.7. Biasakan sarapanBiasakan sarapan8.8. Minum air dalam Minum air dalam

jumlah cukupjumlah cukup9.9. Aktivitas fisik yang Aktivitas fisik yang

teraturteratur10.10. Hindari minuman Hindari minuman

beralkoholberalkohol11.11. Makan makanan Makan makanan

yang aman bagi yang aman bagi tubuhtubuh

12.12. Baca label makananBaca label makanan

Page 17: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Hati-hati…Hati-hati… Excess sugar and processed Excess sugar and processed

foods.foods. Damaged or oxidized fats and Damaged or oxidized fats and

high heat cooking.high heat cooking. Polluted foods.Polluted foods. Produk oksidasi Polyunsaturated Produk oksidasi Polyunsaturated

fatty acids fatty acids Fungi and mycotoxins.Fungi and mycotoxins.

Page 18: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Kontroversi Kontroversi Bahan Tambahan PanganBahan Tambahan Pangan

Ada pendapat bahwa beberapa BTP sintetis spt pemanis, Ada pendapat bahwa beberapa BTP sintetis spt pemanis, pewarna, perisa yang sintetis dapat menimbulkan pewarna, perisa yang sintetis dapat menimbulkan masalah kesehatan, walaupun semua produk tersebut masalah kesehatan, walaupun semua produk tersebut sudah melewati beberapa test sebelum dilempar ke sudah melewati beberapa test sebelum dilempar ke pasaran. Pewarna sintetis sering dituding menyebabkan pasaran. Pewarna sintetis sering dituding menyebabkan hiperaktifitas pada anakhiperaktifitas pada anak

Produk "reduced calorie" or "no sugar added“ bagi Produk "reduced calorie" or "no sugar added“ bagi mereka-mereka yang “on diet” sebenarnya aman karena mereka-mereka yang “on diet” sebenarnya aman karena mengandung pemanis sintetis hanya dalam jumlah sedikit mengandung pemanis sintetis hanya dalam jumlah sedikit dan rendah toxicity. Namun kalau mereka mengkonsumsi dan rendah toxicity. Namun kalau mereka mengkonsumsi semua produk rendah kalori, seperti soft drink, biskuit, semua produk rendah kalori, seperti soft drink, biskuit, cake, flavored water, youghurt dll, pemanis sintetis tadi cake, flavored water, youghurt dll, pemanis sintetis tadi akan terakumulasi yang bisa melebihi dosis aman.akan terakumulasi yang bisa melebihi dosis aman.

Ribuan BTP beredar di pasaranRibuan BTP beredar di pasaran

Page 19: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Makanan sebagai Makanan sebagai Sumber Racun Sumber Racun

(1) Secara alami terdapat di dalam makanan itu sendiri, seperti (1) Secara alami terdapat di dalam makanan itu sendiri, seperti antitripsin pada kedele, asam jengkolat pada jengkol, dan antitripsin pada kedele, asam jengkolat pada jengkol, dan hemaglutinin pada kacang-kacangan mentah.hemaglutinin pada kacang-kacangan mentah.

(2) Akibat reaksi-reaksi kimia dari komponen pangan yang terjadi (2) Akibat reaksi-reaksi kimia dari komponen pangan yang terjadi selama proses pengolahan dan penyimpanan.selama proses pengolahan dan penyimpanan.

(3) Akibat penambahan senyawa tertentu selama proses pengolahan (3) Akibat penambahan senyawa tertentu selama proses pengolahan pangan, misalnya penggunaan bahan tambahan pangan (food pangan, misalnya penggunaan bahan tambahan pangan (food additives) secara berlebih atau penggunaan senyawa kimia yang additives) secara berlebih atau penggunaan senyawa kimia yang beracun.beracun.

(4) Akibat migrasi senyawa beracun dari wadah/kemasan ke dalam (4) Akibat migrasi senyawa beracun dari wadah/kemasan ke dalam makanan, misalnya monomer dari plastik atau logam best dari koran makanan, misalnya monomer dari plastik atau logam best dari koran bekasbekas

(5) Akibat kontaminasi dari lingkungan yang tidak sehat, berupa (5) Akibat kontaminasi dari lingkungan yang tidak sehat, berupa kontaminasi senyawa kimia yang beracun atau mikroba penghasil kontaminasi senyawa kimia yang beracun atau mikroba penghasil racun racun

Page 20: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Trend Riset Bidang Trend Riset Bidang NutrisiNutrisi

Molecular Biology: DNA micro-array etc. Molecular Biology: DNA micro-array etc. Biochemistry of nutritients (regulatory Biochemistry of nutritients (regulatory

mechanism)mechanism) Nutraceuticals dan functional foods Nutraceuticals dan functional foods Nutrigenomics: Hubungan molekular Nutrigenomics: Hubungan molekular

antara gizi dan respons gen, dengan antara gizi dan respons gen, dengan melihat pengaruh perubahan tersebut melihat pengaruh perubahan tersebut terhadap kesehatan. Melihat pengaruh terhadap kesehatan. Melihat pengaruh zat gizi terhadap genome, proteome, zat gizi terhadap genome, proteome, dan metabolome.dan metabolome.

Page 21: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Antioksidan MakananAntioksidan Makanan Senyawa yang dapat menunda, Senyawa yang dapat menunda,

memperlambat, dan mencegah memperlambat, dan mencegah proses oksidasi lipid. Dalam arti proses oksidasi lipid. Dalam arti khusus, antioksidan adalah zat yang khusus, antioksidan adalah zat yang dapat menunda atau mencegah dapat menunda atau mencegah terjadinya reaksi antioksidasi radikal terjadinya reaksi antioksidasi radikal bebas dalam oksidasi lipid bebas dalam oksidasi lipid

Sumber alami dan sintetik (BHA, BHT Sumber alami dan sintetik (BHA, BHT dan TBHQ)dan TBHQ)

Page 22: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Sumber-sumber alami: cereals and seeds, phospolipids, Sumber-sumber alami: cereals and seeds, phospolipids, citrus fruits and organic acids, amino acids and citrus fruits and organic acids, amino acids and proteins, browning reaction products, microorganisms, proteins, browning reaction products, microorganisms, flavonoids, tocopherols, as well as spices and herbs. flavonoids, tocopherols, as well as spices and herbs.

Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah Senyawa antioksidan alami tumbuhan umumnya adalah senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa senyawa fenolik atau polifenolik yang dapat berupa golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, golongan flavonoid, turunan asam sinamat, kumarin, tokoferol dan asam-asam organik polifungsional. tokoferol dan asam-asam organik polifungsional.

Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan Golongan flavonoid yang memiliki aktivitas antioksidan meliputi flavon, flavonol, isoflavon, kateksin, flavonol meliputi flavon, flavonol, isoflavon, kateksin, flavonol dan kalkon. Sementara turunan asam sinamat meliputi dan kalkon. Sementara turunan asam sinamat meliputi asam kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, dan lain-asam kafeat, asam ferulat, asam klorogenat, dan lain-lain. lain. 

Page 23: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Peranan antioksidan untuk Peranan antioksidan untuk kesehatankesehatan

Proses penuaan dan penyakit degeneratif Proses penuaan dan penyakit degeneratif seperti kanker kardiovaskuler, penyumbatan seperti kanker kardiovaskuler, penyumbatan pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, pembuluh darah yang meliputi hiperlipidemik, aterosklerosis, stroke, dan tekanan darah tinggi aterosklerosis, stroke, dan tekanan darah tinggi serta terganggunya sistem imun tubuh dapat serta terganggunya sistem imun tubuh dapat disebabkan oleh stress oksidatif.disebabkan oleh stress oksidatif.

Stress oksidatif adalah keadaan tidak Stress oksidatif adalah keadaan tidak seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan seimbangnya jumlah oksidan dan prooksidan dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas molekul dalam tubuh. Pada kondisi ini, aktivitas molekul radikal bebas atau radikal bebas atau reactive oxygen species reactive oxygen species (ROS) dapat menimbulkan kerusakan seluler (ROS) dapat menimbulkan kerusakan seluler dan genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya dan genetika. Kekurangan zat gizi dan adanya senyawa xenobiotik dari makanan atau senyawa xenobiotik dari makanan atau lingkungan yang terpolusi akan memperparah lingkungan yang terpolusi akan memperparah keadaan tersebut.keadaan tersebut.

Page 24: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Dalam hal penyakit kanker dan kardiovaskuler (terutama yang Dalam hal penyakit kanker dan kardiovaskuler (terutama yang diakibatkan oleh aterosklerosis/penyumbatan dan penyempitan diakibatkan oleh aterosklerosis/penyumbatan dan penyempitan pembuluh darah), antioksidan berperan dalam melindungi pembuluh darah), antioksidan berperan dalam melindungi lipoprotein densitas rendah (LDL) dan sangat rendah (VLDL) dari lipoprotein densitas rendah (LDL) dan sangat rendah (VLDL) dari reaksi oksidasi. reaksi oksidasi.

Pencegahan aterosklerosis ini dapat dilakukan dengan Pencegahan aterosklerosis ini dapat dilakukan dengan menghambat oksidasi LDL menggunakan antioksidan yang menghambat oksidasi LDL menggunakan antioksidan yang banyak ditemukan pada bahan pangan.banyak ditemukan pada bahan pangan.

Kanker dan tumor berawal dari mutasi gen atau DNA sel yang Kanker dan tumor berawal dari mutasi gen atau DNA sel yang terjadi melalui mekanisme kesalahan replikasi dan kesalahan terjadi melalui mekanisme kesalahan replikasi dan kesalahan genetika yang berkisar antara 10-15 %, atau faktor dari luar yang genetika yang berkisar antara 10-15 %, atau faktor dari luar yang merubah struktur DNA seperti virus, polusi, radiasi, dan senyawa merubah struktur DNA seperti virus, polusi, radiasi, dan senyawa xenobiotik dari konsumsi pangan sebesar 80-85 %. Radikal bebas xenobiotik dari konsumsi pangan sebesar 80-85 %. Radikal bebas dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan jelas berperan pada dan reaksi oksidasi berantai yang dihasilkan jelas berperan pada proses mutasi ini. Dan resiko ini sebenarnya dapat dikurangi proses mutasi ini. Dan resiko ini sebenarnya dapat dikurangi dengan mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup.dengan mengkonsumsi antioksidan dalam jumlah yang cukup.

Page 25: Pangan, Gizi dan Kesehatan

MekanismeMekanisme

Page 26: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Fungsi pertama merupakan fungsi utama dari Fungsi pertama merupakan fungsi utama dari antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. antioksidan yaitu sebagai pemberi atom hidrogen. Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama Antioksidan (AH) yang mempunyai fungsi utama tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. tersebut sering disebut sebagai antioksidan primer. Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen Senyawa ini dapat memberikan atom hidrogen secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau secara cepat ke radikal lipida (R*, ROO*) atau mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara mengubahnya ke bentuk lebih stabil, sementara turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki turunan radikal antioksidan (A*) tersebut memiliki keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida. keadaan lebih stabil dibanding radikal lipida.

Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder Fungsi kedua merupakan fungsi sekunder antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi antioksidan, yaitu memperlambat laju autooksidasi dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme dengan berbagai mekanisme diluar mekanisme pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan pemutusan rantai autooksidasi dengan pengubahan radikal lipida ke bentuk lebih stabilradikal lipida ke bentuk lebih stabil

Page 27: Pangan, Gizi dan Kesehatan

  Inisiasi      :     R*  +  AH  --------->  Inisiasi      :     R*  +  AH  --------->  RH  +   A*RH  +   A*                       Radikal lipida                       Radikal lipida  

Propagasi  : ROO*   + AH  -->  Propagasi  : ROO*   + AH  -->  ROOH  +  A*ROOH  +  A*

Page 28: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan Besar konsentrasi antioksidan yang ditambahkan dapat berpengaruh pada laju oksidasi. Pada dapat berpengaruh pada laju oksidasi. Pada konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik konsentrasi tinggi, aktivitas antioksidan grup fenolik sering lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi sering lenyap bahkan antioksidan tersebut menjadi prooksidan (Gambar 2).  Pengaruh jumlah konsentrasi prooksidan (Gambar 2).  Pengaruh jumlah konsentrasi pada laju oksidasi tergantung pada struktur pada laju oksidasi tergantung pada struktur antioksidan, kondisi dan sampel yang akan diuji.antioksidan, kondisi dan sampel yang akan diuji.

                                      AH   +    O2     --------->   A*    +   HOO*AH   +    O2     --------->   A*    +   HOO*                     AH  +  ROOH  -------->   RO*  +   H2O  +                     AH  +  ROOH  -------->   RO*  +   H2O  +  A*A*

Page 29: Pangan, Gizi dan Kesehatan

Dose-DependenceDose-Dependence of Dietary Antioxidants in of Dietary Antioxidants in Their Diverse Biological ActionsTheir Diverse Biological Actions

Background: The antioxidant activity of carotenoids may shift into prooxidant activity, depending on several factors, such as oxygen tension, carotenoid concentration, and interactions with other antioxidants.

Main Objectives:Main Objectives: T To investigate dose-dependency in biological actions o investigate dose-dependency in biological actions of carotenoids in order to elucidate the optimum doses and serum of carotenoids in order to elucidate the optimum doses and serum levels of carotenoids for human health. levels of carotenoids for human health.

Outcomes: This study will reveal effects of different doses of carotenoids on oxidative lesions, cellular oxidative defenses and signalings, and gene transcriptions under oxidative stress, both in vitro and in vivo. The results will give a greater insight into biological actions of dietary carotenoids with regard to their doses, thus providing important information how much intake of dietary carotenoids is desirable to prevent degenerative diseases without any potential adverse effect.

Page 30: Pangan, Gizi dan Kesehatan

ExperimentsExperiments Preliminary: To prepare culture medium containing high concentrations

of lutein and β-carotene for evaluation of the anti- and pro-oxidant activities and their dependency on concentrations of the carotenoids.

Part I. Part I. Part I. Effects of Carotenoid Doses on Cell Proliferation and Part I. Effects of Carotenoid Doses on Cell Proliferation and Oxidative Lesions in Cultured Cells.Oxidative Lesions in Cultured Cells.

CCultured cells will be treated with various concentrations of carotenoids ultured cells will be treated with various concentrations of carotenoids either under normal conditions or under oxidative stress. The effects of either under normal conditions or under oxidative stress. The effects of carotenoids on cellular responses and oxidative lesions were evaluated carotenoids on cellular responses and oxidative lesions were evaluated in vitroin vitro to elucidate dose-dependency in their biological actions. to elucidate dose-dependency in their biological actions.

Part II. EffectPart II. Effects of Carotenoid Doses on Oxidative Lesions in s of Carotenoid Doses on Oxidative Lesions in Streptozotocin (STZ)-Induced Diabetic Rats.Streptozotocin (STZ)-Induced Diabetic Rats.

An animal study will be carried out to investigate the effect of doses An animal study will be carried out to investigate the effect of doses and concentration in plasma of carotenoids on the oxidative status and and concentration in plasma of carotenoids on the oxidative status and other pathophysiological parameters when oxidative stress is other pathophysiological parameters when oxidative stress is accelerated. The dose dependency found in this study will enable us to accelerated. The dose dependency found in this study will enable us to elucidate the optimum plasma concentration for preventing oxidative elucidate the optimum plasma concentration for preventing oxidative lesions. lesions.

Page 31: Pangan, Gizi dan Kesehatan

TitleTitle ContentContent

Terimakasih