39 Ketahanan Pangan & Gizi

download 39 Ketahanan Pangan & Gizi

of 39

Transcript of 39 Ketahanan Pangan & Gizi

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    1/39

    Badan Ketahanan Pangan

    Kementerian Pertanian

    November 2014

    KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

    disampaikan pada :

    Temu Ilmiah Internasional

    Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI)

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    2/39

    OUTLINE

    1. Pendahuluan

    2. Permasalahan Pangan dan Gizi

    3. Situasi Pangan dan Gizi

    4. Kebijakan Ketahanan Pangan dan Gizi

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    3/39

    1. PENDAHULUAN

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    4/39

    Pangan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia yang:

    Pemenuhannya merupakan hak asasi Pemenuhannya tidak dapat ditunda Tidak dapat disubtitusi dengan bahan lain

    Pangan adalah bagian dari budaya yang merupakan hasiladaptasi antara manusia dan lingkungan;

    Sebagai komponen dasar untuk mewujudkan sumber daya manusia

    yang berkualitas;

    Pilar utama bagi pembanguan nasional yang berperan dalammenjaga stabilitas ekonomi, sosial, dan politik.

    2

    3

    4

    POSISI PANGAN DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL

    4

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    5/39

    Dasar Hukum PelaksanaanPembangunan Pangan dan Gizi

    Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

    Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025Pembangunan pangan dan perbaikan gizi dilaksanakan secara lintas sektor

    meliputi produksi, pengolahan, distribusi, hingga konsumsi pangan dengan

    kandungan gizi yang cukup, seimbang, serta terjamin keamanannya

    Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

    Arah perbaikan gizi adalah meningkatnya mutu gizi perorangan dan masyarakat.

    Pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau masyarakat bersama-sama menjamin

    tersedianya bahan makanan yang bergizi secara merata dan terjangkau

    Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan

    Penyelenggaraan Pangan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan dasar manusia yang

    memberikan manfaat secara adil, merata, dan berkelanjutan berdasarkan Kedaulatan

    Pangan, Kemandirian Pangan, dan Ketahanan Pangan.

    RANCANGAN PERATURAN PEMERINTAH

    tentang KETAHANAN PANGAN DAN GIZI

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    6/39

    KetahananPangan

    KemandirianPangan

    KedaulatanPangan

    6

    KeamananPangan

    Masyarakat danperseorangan

    yang sehat, aktif,dan produktif,

    secaraberkelanjutan

    Kerangka Pikir Filosofis Penyelenggaraan Pangan

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    7/39

    Kedaulatan Pangan

    Hak negara dan bangsa yang secara mandiri :

    menentukan kebijakan pangannya sendiri.

    menjamin hak atas pangan bagi rakyatnya.

    memberikan hak bagi masyarakatnya untuk menentukan sistem pangan

    yang sesuai dengan potensi sumber daya lokal.

    7

    PENGERTIAN

    Kemandirian Pangan

    Kemandirian Pangan adalah kemampuan negara dan bangsa dalam:

    memproduksi pangan yang beranekaragam dari dalam negeri

    yang dapat menjamin pemenuhan kebutuhan pangan yang cukup sampai di

    tingkat perseorangan

    dengan memanfaatkan potensi sumber daya alam, manusia, sosial,

    ekonomi, dan kearifan lokal secara bermartabat.

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    8/39

    Ketahanan Pangan

    kondisi terpenuhinya pangan bagi negara sampaidengan perseorangan yang tercermin dari :

    tersedianya pangan yang cukup baik jumlahmaupun mutunya, aman, beragam, bergizi,merata, dan terjangkau, serta tidak bertentangandengan agama, keyakinan, dan budayamasyarakat (ukuran kinerja).

    untuk hidup sehat, aktif, produktif secaraberkelanjutan (outcome).

    8

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    9/39

    Kebijakan Ekonomi dan Pangan

    Kebijakan Otonomi dan Desentralisasi

    KETAHANAN PANGAN

    Ketersediaan

    Keterjangkauan

    Konsumsi

    (Pangan dan Gizi)

    Sumberdaya

    Lahan Air

    SDM

    Teknologi

    Kelembagaan

    Budaya

    SDM yang

    tangguh

    (sehat, aktif,

    produktif)

    Pasar Pangan

    DN/LNLingstrat LN & DN: Penduduk, Perubahan Iklim,

    Kinerja Ekonomi, Dinamika Pasar Pangan,

    Shock/Bencana

    SISTEM PANGAN NASIONAL

    9

    KETAHANAN

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    10/39

    Ketersediaan

    Keterjangkauan

    Konsumsi Pangandan Gizi

    SUBSISTEM KETAHANAN PANGAN

    Produksi Dalam Negeri

    Cadangan Nasional

    Penanganan Krisis Pangan

    Distribusi

    Perdagangan danPemasaran

    Stabilisasi Pasokan danHarga Pangan Pokok

    Bantuan Pangan

    Konsumsi

    PenganekaragamanKonsumsi

    Perbaikan Gizi

    Ekspor dan Impor

    Penganekaragaman

    10

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    11/39

    PENGANEKARAGAMAN,

    KONSUMSI PANGAN DAN GIZI

    DALAM UNDANG-UNDANG No.18 Th 2012

    11

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    12/39

    12

    a. Penetapan kaidah Penganekaragaraman Pangan;

    b. Pengoptimalan Pangan Lokal

    c. Pengembangan teknologi dan sistem insentif bagi usaha pengolahan

    Pangan Lokal;

    d. Pengenalan jenis pangan baru, termasuk pangan lokal yang belum

    dimanfaatkan;

    e. Pengembangan diversifikasi usaha tani dan perikanan;

    f. Peningkatan ketersediaan dan akses benih dan bibit tanaman, ternak

    dan ikan;

    g. Pengoptimalan pemanfaatan lahan, termasuk lahan pekarangan;

    h. Penguatan usaha mikro, kecil dan menengah di bidang pangan; dan

    i. Pengembangan industri pangan yang berbasis pangan lokal.

    Penganekaragaman Pangan sebagaimana dimaksud

    dalam pasal 41 dilakukan dengan:

    Pasal 42

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    13/39

    Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajiban meningkatkan

    pemenuhan kuantitas dan kualitas konsumsi Pangan masyarakat

    melalui:

    a. penetapan target pencapaian angka konsumsi Pangan per

    kapita pertahun sesuai dengan angka kecukupan Gizi;

    b. penyediaan Pangan yang beragam, bergizi seimbang, aman,

    dan tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya

    masyarakat; dan

    c. pengembangan pengetahuan dan kemampuan masyarakatdalam pola konsumsi Pangan yang beragam, bergizi seimbang,

    bermutu, dan aman.

    Bagian Kesatu

    Konsumsi Pangan

    Pasal 59

    13

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    14/39

    14

    (1)Pemerintah dan Pemerintah Daerah berkewajibanmewujudkan penganeka-ragaman konsumsi pangan untuk

    memenuhi kebutuhan gizi masyarakat & mendukung hidup

    sehat, aktif dan produktif;

    (2)Penganekaragaman Konsumsi pangan (dalam ayat 1)dDiarahkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

    dan membudayakan pola konsumsi pangan yang B2SA

    sesuai potensi dan kearifan lokal.

    Bagian kedua

    PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN

    Pasal 60

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    15/39

    15

    a. Mempromosikan penganekaragaman konsumsi pangan;

    b. Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat

    untuk mengkonsumsi anekaragam pangan dengan prinsip

    gizi seimbang;

    c. Meningkatkan keterampilan dalam pengembangan olahan

    pangan lokal, dan

    d. Mengembangkan dan mendiseminasikan teknologi tepat

    guna untuk pengolahan pangan lokal

    PENGANEKARAGAMAN KONSUMSI PANGAN

    Pasal 61

    Penganekaragaman konsum si pangan di lakuk an dengan :

    B i K ti

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    16/39

    (1) Pemerintah menetapkan kebijakan di bidang Gizi untuk perbaikanstatus Gizi masyarakat.

    (2) Kebijakan pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)dilakukan melalui:

    a. penetapan persyaratan perbaikan atau pengayaan Gizi Pangantertentu yang diedarkan apabila terjadi kekurangan atau

    penurunan status Gizi masyarakat;b. penetapan persyaratan khusus mengenai komposisi Pangan untuk

    meningkatkan kandungan Gizi Pangan Olahan tertentu yangdiperdagangkan;

    c. pemenuhan kebutuhan Gizi ibu hamil, ibu menyusui, bayi, balita,

    dan kelompok rawan Gizi lainnya; dand. peningkatan konsumsi Pangan hasil produk ternak, ikan, sayuran,

    buah-buahan, dan umbi-umbian lokal.

    (3) Pemerintah dan Pemerintah Daerah menyusun rencana aksi Pangandan Gizi setiap 5 (lima) tahun.

    Bagian KetigaPerbaikan Gizi

    Pasal 63

    16

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    17/39

    2. PERMASALAHANPANGAN DAN GIZI

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    18/39

    ASPEK PENYEDIAAN

    Semakin terbatasnya ketersediaan lahan pertanian pangankarena alih fungsi lahan pertanian pangan ke non pangan

    Degradasi lingkungan yang menurunkan sumber daya air untukpertanian

    Pengaruh perubahan iklim ekstrem terhadap sektor pertanian(produksi dan produktivitas).

    Lemahnya kelembagaan petani dan kecenderungan petanibekerja sendiri-sendiri

    Ketidakseimbangan akses terhadap sumber daya, modal, danteknologi antar wilayah,

    Tingginya prosporsi kehilangan hasil pertanian dan pemborosan

    pangan (30% dari total produksi pangan). Tidak berkembangnya industri pengolahan dan penciptaan nilaitambah produk primer pertanian

    Tidak berkembangnya sektor jasa penunjang pertanian

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    19/39

    Lanjutan

    Belum memadainya prasarana dan sarana transportasi baik

    darat dan terlebih antar pulau, sehingga meningkatkan biayadistribusi pangan;

    Buruknya infrastruktur yang menghubungkan sentraproduksi dengan kota

    Buruknya kelembagaan pasar dan tingginya biaya transaksi

    Waktu panen tidak merata antar waktu dan daerah; Lokasi sentra produksi bahan pangan masih terpusat di

    beberapa wilayah; Cadangan pangan pemerintah masih terbatas (hanya beras

    dan dikelola oleh pemerintah pusat), sementara cadanganpemerintah daerah dan masyarakat belum berkembang,termasuk belum optimalnya pemanfaatan dan pengelolaanlumbung pangan masyarakat.

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    20/39

    ASPEK KONSUMSI

    Peningkatan populasi global khususnya di kawasan Asia dandi antaranya 75 % berada di negara berkembang.

    Laju pertumbuhan rata-rata di Indonesia sebesar 1,38% pertahun, dengan jumlah penduduk tahun 2013 mencapai248,82 Juta Jiwa.

    Meningkatnya rata rata pendapatan per kapita di negaraAsia sehingga meningkatkan permintaan pangan dari segikuantitas, kualitas, dan keamanan pangan.

    Perubahan struktur demografis dan urbanisasi Meningkatnya jumlah wanita yang bekerja sehingga

    meningkatkan kebutuhan akan makanan olahan. Peningkatan kebutuhan bahan pangan sebagai sumberenergi, pakan, dan kegunaan industri (penyebab volatilitasharga pangan)

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    21/39

    Ketergantungan konsumsi pada salah satu jenis bahanpangan (beras) sangat tinggi, dan belum optimalnyapemanfaatan pangan lokal untuk konsumsi pangan harian;

    Proporsi jumlah penduduk rawan pangan masih cukup besardan cenderung meningkat;

    Masih terjadinya kasus keracunan akibat penggunaan bahan

    kimia berbahaya pada makanan sehingga menimbulkanrendahnya ketahanan pangan masyarakat; Rendahnya kualitas dan kuantitas pola konsumsi pangan

    penduduk, karena pengetahuan, budaya dan kebiasaanmakan masyarakat kurang mendukung konsumsi panganyang B2SA;

    Skor PPH cenderung mengalami penurunan.

    Lanjutan

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    22/39

    3. SITUASI PANGAN DAN GIZI

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    23/39

    Perkembangan KetersediaanEnergi dan Protein Nasional, 2009 - 2013

    Ketersediaan energi dan protein selama tahun 2009 2013 sudah melebihi rekomendasi

    ketersediaan energi dan protein sebesar 2.200 Kal/kap/hr untuk energi dan 57

    gr/kap/hr untuk protein (WNPG VIII tahun 2004).

    3 320

    3 754

    3 646

    3 737

    4 110

    2200 2200 2200 2200 2200

    2009 2010 2011 2012 2013

    Ketersediaan EnergiKetersediaan Energi (kkal/kap/hari)Standar Ketersediaan Energi

    Sumber : Neraca Bahan Makanan 2009 2013

    87.75

    93.4

    93.13

    94.14

    99.35

    55 55 55 55 55

    2009 2010 2011 2012 2013

    Ketersediaan ProteinKetersediaan Protein (g/kap/hari)

    Standar Ketersediaan protein

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    24/39

    Perkembangan KonsumsiEnergi dan Protein Nasional, 2009 - 2013

    Capaian konsumsi pangan penduduk secara kuantitatif periode 2009-2013, menunjukkan tingkat konsumsi

    energi yang cenderung meningkat meskipun berfluktuasi setiap tahunnya, dengan pertumbuhan rata-rata

    0,1% per tahun. Konsumsi energi tahun 2013 telah mencapai 96, 6% dari AKE 2000 kkal/kap/hari.

    Capaian konsumsi protein tahun 2009-2013 telah melebihi AKP dengan kisaran 104,5 113,7%. Laju

    pertumbuhan rata-rata sebesar 0,7% per tahun, namun masih didominasi oleh kontribusi protein nabati

    yang berasal dari kelompok padi-padian (beras)

    1927

    2025

    2048

    1944

    1930

    2000 2000 2000 2000 2000

    2009 2010 2011 2012 2013

    Konsumsi Energi

    Konsumsi Energi (kkal/kap/hari)Standar konsumsi energi

    54.3

    57.9

    59.1

    55.9 55.7

    52 52 52 52 52

    2009 2010 2011 2012 2013

    Konsumsi ProteinKonsumsi Protein (gram/kap/hari)

    Standar konsumsi protein

    Sumber : Susenas 2009, 2010, (2011-2013 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi dengan pendekatan pengeluaran, oleh BKP

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    25/39

    Sumber : Susenas 2009, 2010, (2011-2013 triwulan 1); BPS diolah dan dijustifikasi dengan penekatanpengeluaran, oleh BKP

    Capaian skor PPH Tahun 2013 sebesar 81,4 atau 89% dari target skor PPHberdasarkan Perpres No. 22 Tahun 2009 (skor PPH 91,5).

    Perkembangan rata-rata kualitas konsumsi pangan masyarakat tahun 2011-2013menunjukkan sedikit penurunan, terutama dipengaruhi oleh menurunnyakonsumsi kelompok pangan padi-padian, pangan hewani serta sayur dan buah.

    75.7

    85.7 85.6 83.5

    81.4

    85.0 86.488.1 89.8

    91.5

    2009 2010 2011 2012 2013

    Skor PPHPPH Target (Perpres Nomor 22 Tahun 2009)

    Perkembangan Skor PPH NasionalTahun 2009-2013

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    26/39

    KONSUMSI PER KELOMPOK PANGAN TAHUN 2012-2013

    0.020.0

    40.0

    60.0

    80.0

    100.0

    120.0

    A

    u

    a

    n

    K

    u

    n

    Pola Konsumsi Tahun 2012-2013

    2012 2013

    BATAS

    26

    Konsumsi padi-padian, minyak dan lemak serta buah/bijiberminyak telah melebihi BATAS

    Konsumsi umbi-umbian, pangan hewani, kacang-kacangan serta

    sayur dan buah masih RENDAH26

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    27/39

    Stabilitas Harga Beras di Tingkat Konsumen

    Tahun 2009 - 2013

    27

    TahunCoefisien Varian (CV) Komoditi Beras

    Umum (%) Termurah (%)

    2009 1,29 0,96

    2010 7,22 8,572011 5,83 6,76

    2012 1,09 1,06

    2013 1,33 1,14

    Rata - Rata 3,35 3,70- Sumber : BPS, diolah BKP

    Harga beras di tingkat konsumen relatif stabil selama periode 2009-2013 yangditunjukkan dengan koefisien variasi harga beras di tingkat konsumen di bawah10%.

    PROPORSI PENDUDUK

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    28/39

    PROPORSI PENDUDUKSANGAT, RAWAN PANGAN, DAN TAHAN PANGAN

    20082012 (Berdasarkan %AKG)

    28

    Ket. :

    Data hasil Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) yang dilaksanakan oleh BPS, diolah oleh BKP

    P t K t t h d K

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    29/39

    Peta Kerentanan terhadap KerawananPangan Indonesia Tahun 2009

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    30/39

    Status Gizi Balita 2005 - 2013

    SASARAN PEMBANGUNAN PANGAN DAN GIZI PADA TAHUN 2015

    Prevalensi balita : - Gizi kurang (15.5%) - Pendek : (32%)

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    31/39

    Investasi pada gizi membantu memutus lingkaran kemiskinan

    dan meningkatkan PDB negara 2 - 3% per tahun.

    Investasi $1 pada gizi dapat menghasilkan kembalinya $30dalam peningkatan kesehatan, pendidikan dan produktivitasekonomi. Rates of return in Indonesia are estimated as high as

    $48 per $1 spent (PERMATA program design, 2014). The Copenhagen Declaration 2012: Para ekonom terkenal

    dunia mengidentifikasi cara paling cerdas mengalokasikanuang untuk menghadapi tantangan utama dunia adalah:

    Investasi untuk perbaikan status gizi penduduk

    SEBUAH INVESTASI CERDAS

    Sumber: SUN Movement Secretariat, 2013

    31

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    32/39

    3. KEBIJAKANKETAHANAN PANGAN DAN GIZI

    S P k k P b 2015 2019

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    33/39

    Sasaran PokokPembangunan2015-2019

    Ekonomi

    Lingkungan

    Politik

    Hukum

    Pertahanan danKeamanan

    Tata Kelola dan Reformasi

    BirokrasiKesejahteraan Rakyat

    Kewilayahan

    Pembangunan Sektor Ekonomi

    Pengamanan Ketahanan

    Pangan

    Percepatan Pembangunan

    Infrastruktur

    Penguatan Faktor Utama

    Pembangunan Ekonomi

    Sasaran Pokok Pembangunan 2015-2019

    (RPJMN Teknokratik 2015-2019) - Tentative

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    34/39

    VISI MISI PEMBANGUNAN PERTANIAN 2015-2019

    JOKOWI-JK (Tentative)

    Cetaksawah 1Juta Ha

    Rehabili-tasi

    JaringanIrigasi 3Juta Ha

    Pemuli-han

    Kesubur-an Lahan

    Pengen-dalian

    Konver-si Lahan

    (UU41/2009)

    Pemba-ngunanPrasara-na Pasca

    Panen danGudang

    HasilPertanian

    Pengen-dalianImpor

    pangan

    1.000 DesaBerdaulat

    Benih

    1.000 DesaPilot

    PanganOrganik

    Mening-katkanAksesPetaniGurem

    dariKepemili-kan Lahan

    0,3 Ha/KKmenjadi2,0 Ha/KK

    Mendiri-kan BankPertanian

    danUMKM

    RENCANA STRATEGIS KEMENTAN 2015 2019

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    35/39

    35

    VISI

    Terwujudnya sistem pertanian-bioindustri

    berkelanjutanyang menghasilkan beragam pangansehat dan produk bernilai tambah tinggi berbasissumberdaya lokaluntuk kedaulatan pangandankesejahteraan petani

    SASARAN STRATEGIS1. Peningkatan ketahanan

    pangan2. Peningkatan nilai tambah, daya

    saing, ekspor, dan substitusi

    impor3. Penyediaan dan peningkatan

    bahan baku bioindustri danbioenergi

    4. Peningkatan kesejahteraan

    petani

    TARGET SUKSES Swasembada : Padi,Jagung, Kedelai

    Peningkatan produksi :- Tebu- Hasil Ternak

    - Cabe- Bawang Merah

    Diversifikasi Pangan :Peningkatan kualitaskonsumsi, Penurunan

    Konsumsi Beras

    RENCANA STRATEGIS KEMENTAN 2015-2019 -

    Tentative

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    36/39

    Ketersediaan Pangan Penyediaan pangan diutamakan dari produksi dalam negeri dan

    cadangan pangan.

    Swasembada untuk komoditas strategis (beras, jagung, kedelai)

    Penyediaan beragam pangan berdasarkan potensi sumberdayadan budaya lokal;

    Pemberian bantuan pangan (Jaring Pengaman Sosial) bagi

    masyarakat rawan pangan kronis (miskin/rawan pangan)

    Pemberian bantuan pangan untuk penangan cepat/darurat bagirawan pangan transien (akibat bencana/darurat)

    KEBIJAKAN KETAHANAN PANGAN

    36

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    37/39

    Distribusi/Keterjangkauan Pangan Menyediakan cadangan beras nasional yang cukup untuk

    mengatasi gejolak pasokan harga;

    Mendorong pembentukan cadangan pangan pokok pemerintah

    (provinsi, kabupaten/kota dan desa); Mengembangkan dan merevitalisasi lembaga distribusi dan

    lumbung pangan masyarakat;

    Menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan pokok sepanjang

    tahun dan pangan strategis pada periode khusus/tertentu.

    Lanjutan

    37

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    38/39

    Konsumsi Pangan Sosialisasi, promosi dan edukasi budaya pangan yang

    beragam, bergizi seimbang, dan aman (B2SA), sekaligus

    mendorong penurunan konsumsi beras per kapita;

    Optimalisasi pemanfaatan lahan pekarangan:KawasanRumah Pangan Lestari (KRPL);

    Pengembangan produk pangan lokal;

    Peningkatan penanganan dan pengawasan keamanan

    pangan segar.

    Lanjutan

    38

  • 7/24/2019 39 Ketahanan Pangan & Gizi

    39/39

    39