Makalah isd dosen

25
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia juga bagian dari individu, keluarga dan masyarakat. Sehingga keberadaannya berpengaruh bagi lingkungannya. Manusia dalam pribadinya sebagai makhluk individu mempunyai jiwa dan integritas moral yang tinggi, ia juga bagian dari keluarga yang dengannya akan membangun masyarakat yang bermartabat. Individu yang tertata dengan baik akan menghasilkan sebuah keluarga yang baik, yang nantinya akan menjadi masyarakat yang baik. Semua itu adalah suatu proses yang harus dilalui oleh setiap manusia. Manusia juga dituntut untuk berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Manusia tidak akan bisa hidup menyendiri tanpa adanya interaksi sosial. Pada kesempatan ini kami akan mengkaji tentang individu, keluarga, masyarakat yang ketiga-tiganya berkaitan erat, serta interaksi sosial yang manusia dalam posisinya sebagai individu, keluarga dan masyarakat. B. Rumusan Masalah 1. Apa yang di maksud dengan individu, keluarga dan masyarakat? 2. Apa saja masalah yang timbul dari ketiganya?

Transcript of Makalah isd dosen

Page 1: Makalah isd dosen

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manusia adalah makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Manusia juga bagian dari individu, keluarga dan masyarakat. Sehingga keberadaannya berpengaruh bagi lingkungannya. Manusia dalam pribadinya sebagai makhluk individu mempunyai jiwa dan integritas moral yang tinggi, ia juga bagian dari keluarga yang dengannya akan membangun masyarakat yang bermartabat.

Individu yang tertata dengan baik akan menghasilkan sebuah keluarga yang baik, yang nantinya akan menjadi masyarakat yang baik. Semua itu adalah suatu proses yang harus dilalui oleh setiap manusia. Manusia juga dituntut untuk berinteraksi sosial dengan lingkungannya. Manusia tidak akan bisa hidup menyendiri tanpa adanya interaksi sosial.

Pada kesempatan ini kami akan mengkaji tentang individu, keluarga, masyarakat yang ketiga-tiganya berkaitan erat, serta interaksi sosial yang manusia dalam posisinya sebagai individu, keluarga dan masyarakat.

B. Rumusan Masalah1. Apa yang di maksud dengan individu, keluarga dan masyarakat?2. Apa saja masalah yang timbul dari ketiganya?

Page 2: Makalah isd dosen

2

BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Individu, Keluarga dan Masyarakat

a. Indivdu

Individu berasal dari bahasa Latin, “indivuduum” yang artinya tak terbagi,

dan merupakan kesatuan yang terbatas, yaitu sebagai manusia perorangan.

Individu adalah unit terkecil dari masyarakat sekitar yang tidak bisa di

bagi lagi dengan unit terkecil, individu yang pasti lebih jelas manusia

perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan.1

Individu terdiri atas dua dimensi, yaitu fisik dan psikis. Sikap perbuautan,

emosi dan sebagainya merupakan refleksi gabungan dari kedua dimensi ini. Tiap

dimensi pada dasarnya mempunyai potensi lahiriah dan potensi batiniah. Potensi

lahiriah yang mengacu pada potensi fisik dapat berupa gerakan anggota

tubuh/badan, panca indera, dan lain-lain. Sedangkan potensi batiniah mengacu

potensi psikis dapat berupa inteligensi, emosi, dan lain-lain.

Untuk mengenal individu lebih jelas, jangan hanya melalui pendekatan

terhadap naluri, tetapi juga harus melalui jalan yang lain, penerusan atau

pelacakan individu dari pendekatan segi naluriah saja, boleh jadi menyebabkan

seseorang terperangkap dalam kesalahan yang tidak kecil. Untuk itu, perlu

diadakan pendekatan, paling tidak, dari segi fisik dan psikis.2

1) Segi Fisik

Kehadiran seseorang atau individu dalam kelompok keluarga maupun

kelompok masyarakat ditandai dengan wujud fisiknya. Wujud fisik sebagai bagian

1 Darmansyah M. Dkk., Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya, Usaha Nasional), Hlm. 692 Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD Cet. IV, ( Bandung, Pustaka Setia, 2000) Hlm. 207

Page 3: Makalah isd dosen

3

dari alam selalu tunduk pada alam. Wujud fisik ini tersusun dan mempunyai

struktur fisika, seperti mempunyai berat, volume, dan sifat fisika lainnya. Namun,

makhluk hidup mempunyai ciri sendiri dan selalu mengalami perubahan dan

perkembangan. Faktor-faktor ini biasanya disebut faktor kelangsungan hidup.

Tahap perkembangan biologis/fisik manusia itu menurut beberapa

pendapat adalah sebagai berikut : (Siswanto,1988)

a) Pendapat Aristoteles :

Perkembangan fisik manusia menurut Aristoteles terjadi

pada setiap masa tujuh tahun, artinya setiap kelipatan tujuh terjadi

perubahan.

Tahap I : 0 th – 7 th : masa anak kecil atau masa bermain.

Tahap II : 7 th – 14 th : masa anak, masa remaja atau masa

sekolah rendah.

Tahap III : 14 th- 21 th : masa remaja, atau pubertas masa

peralihan dari anak menjadi dewasa.

b) Pendapat Kretschman :

Kretschman mengemukakan 4 tahap perkembangan yang

terjadi pada fisik manusia.

Tahap I : Fullung periode 1, anak kelihatan pendek dan

gemuk.

Tahap II : Strecking periode I, anak kelihatan langsing.

Tahap III : Fullung periode II, anak kelihatan pendek dan

gemuk kembali.

Tahap IV : Strecking periode II, anak kelihatan langsing.

Page 4: Makalah isd dosen

4

c) Pendapat Sigmund Freud :

Freud mengemukakan 6 tahap perkembangan yang terjadi

pada fisik manusia antara lain :

Fase oral 1 : 0 th- 1 th : mulut merupakan aktivitas dinamik

Fase anak : 3 th- 5 th : dorongan dan tekanan terpusat pada

pembuangan kotoran.

Fase laten : 5 th-12 th/13 th : implus cenderung untuk ada

dalam menyerap.

Fase Pubertas : 12/13 th – 20 th : implus menonjol kembali.

2) Segi Psikis

Wujud individu tidak pernah lepas dari wujud psikisnya. Wujud

psikis ini bersama-sama membentuk individu. Fungsi psikis sangat

berpengaruh terhadap gerak dan tingkah laku fisik, dalam arti tingkah

laku dan perbuatan individu merupakan refleksi psikisnya, sedangkan

tingkah laku fisik berpengaruh pada fungsi psikis. Tenaga kejiwaan

yang sangat menonjol oleh Sigmund Freud disebut dengan libido

seksualis. Libido seksualis ini merupakan naluri tunggal dan merupakan

sumber dari semua tingkah laku dan perbuatan manusia. Libido

seksualis sebagai sumber perbuatan dan tingkah laku manusia

melahirkan dorongan, yaitu dorongan untuk hidup dan dorongan untuk

mati. Dorongan untuk hidup menyebabkan terjadinya tindakan

distruktif.

Menurut Ahmad D. Marimba (1980), tenaga kejiwaan berupa

karsa, cipta, dan rasa. Karsa, meliputi kemampuan yang merupakan

sumber dorongan (kekuatan) dari suatu kegiatan. Rasa, meliputi

kemampuan yang memberi sifat pada kegiatan berupa keharusan,

kesenangan, ketidaksenangan dan lain-lain. Cipta, merupakan

Page 5: Makalah isd dosen

5

kemampuan yang dapat menciptakan sesuatu dan memecahkan

persoalan-persoalan, dapat mencari jalan tepat untuk sesuatu kegiatan.3

b. Keluarga

Kelompok individu yang utama bahkan yang pertama adalah keluarga.

Keluarga dapat dibentuk melalui persekutuan-persekutuan individu karena adanya

hubungan darah perkawinan ataupun adopsi. Kekerabatan seseorang dengan orang

lain karena adanya keterkaitan dengan garis keturunan dari pihak ayah disebut

dengan patrinial. Sedangkan apabila kekerabatan itu mempunyai keterkaitan

dengan garis keturunan dari pihak ibu disebut dengan matrinial.

Kekerabatan yang dibentuk secara patrinial maupun Matrinial disebut klen

kecil. Sedangkan keluarga besar adalah kelompok kekerabatan yang merupakan

keturunan dari suatu nenek moyang. Klen ini sifatnya lebih besar dan lebih luas

dari pada keluarga. dilihat dari segi tanggung jawab dan kewajiban. Kekerabatan

keluarga disini termasuk dalam persekutuan gemein schaff, yaitu perikatan

manusia dengan perasaan kesetiakawanan dan kesadaran kolektif yang besar.

Lawannya adalah persekutuan gessel schaff, yaitu perikatan yang jauh

pertaliannya.4

Keluarga sebagai wadah kehidupan individu mempunyai peranan penting

dalam membina dan mengembangkan individu yang bernaung didalamnya.

Keluarga juga sebgai tempat proses sosialisasi yang paling dini bagi tiap anggota

yang menuju pergaulan masyarakat yang lebih kompleks dan luas. Kebutuhan

fisik seperti kasih sayang dan pendidikan dari anggota-anggotanya dapat di[enuhi

oleh keluarga. Untuk memenuhi kebutuhan itu secara tegas walaupun tidak

formal, anggota keluarga telah memainkan peran dan fungsi mereka masing-

masing. Misalnya ayah difungsikan sebagai kepala rumah tangga yang mencari

nafkah, ibu sebagai ibu rumah tangga yang mengurus/mengelola kehidupan rumah

tangga serta mengasuh anak-anaknya.

3 Ibid, hlm. 207-2094 Ibid, Hlm. 212

Page 6: Makalah isd dosen

6

Menurut William F. Ogburn, sebagaimana yang dikutip (Dwi Sulisyo,

1986) fungsi keluarga secara luas dapat berupa :

1) Fungsi Pelindung

2) Fungsi Ekonomi

3) Fungsi Pendidikan

4) Fungsi Rekreasi

5) Fungsi Agama5

c. Masyarakat

Masyarakat (sebagai terjemahan istilah society) adalah sekelompok orang

yang membentuk sebuah sistem semi tertutup (atau semi terbuka), dimana

sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu yang berada dalam

kelompok tersebut. Kata "masyarakat" sendiri berakar dari kata dalam bahasa

Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu jaringan

hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah komunitas

yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah

masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama

dalam satu komunitas yang teratur.

Menurut Syaikh Taqyuddin An-Nabhani, sekelompok manusia dapat

dikatakan sebagai sebuah masyarakat apabila memiliki pemikiran, perasaan, serta

sistem/aturan yang sama. Dengan kesamaan-kesamaan tersebut, manusia

kemudian berinteraksi sesama mereka berdasarkan kemaslahatan.6

Bentuk-Bentuk Masyarakat

Atas dasar ketergantungan seorang kepada orang lain dan untuk mencari

tujuan bersama, setiap orang bekerja sama dengan orang lain. Hubungan yang

5 Ibid, Hlm. 2166 Ichrom, Individu, Keluarga dan masyarakat 08 November 2012, (http://arsenal-holic.blogspot.com/2012/11/tugas-3-isd-individu-keluarga-dan.html) Diakses pada 22 Oktober 2013.

Page 7: Makalah isd dosen

7

terjalin antarbeberapa orang ini kemudian melahirkan kelompol orang atau

masyarakat yang terjalin dalam satu ikatan. Perbedaan prinsip, nilai, kepentingan

antar kelompok masyarakat melahirkan bermacam-macam bentu masyarakat. Dari

segi pengelompokannya, masyarakat terbagi atas masyarakat paguyuban (gemein

schaft) dan masyarakat patembayan (gessel schaft).

1. Masyarakat Paguyuban (gemein schaft)

Masyarakat paguyuban dapat diartikan sebagai persekutuan hidup. P.J.

Bouman (1976) lebih lanjut mengemukakan arti masyarakat paguyuban ini

sebagai suatu persekutuan manusia yang disertai perasaan setia kawan dan

keadaan kolektif yang besar.

Ciri masyarakat paguyuban ini dapat dilihat dari adanya ketaatan,

kesetiaan, dank erelan berkorban sebagaimana yang terdapat pada keluarga. Untuk

mencapai tujuan mereka bersama, masing-masing anggotanya rela berkorban

untuk kepentingan bersama menurut kapasitas dan kemampuan masing-masing

sehingga keterkaitan antar keluarga menjadi sangat erat.

Bouman mengumpamakan hal ini dengan ikatan organis antar sel-sel

dalam tubuh tanaman, atau seperti alat-alat tubuh yang secara fungsional bekerja

sama. Demikian juga individu dalam suatu persekutuan hidup masyarakat

paguyuban yang bertalian sangat erat satu dan lainnya. Mereka memang dapat

dipisahkan hanya saja leterpisahannya akan menimbulakan kesedihan dan

kekalutan, dan sebagainya.

Hal ini membuktikan bahwa keterpisahan dalam kelompoknya sangat

tidak disenanginya. Dengan demikian, individu sebagai bagian unsure dari

kelompoknya, merupakan unsure cirri yang vital. Ciri-ciri masyarakat paguyuban

ini diantaranya:

a) Rela berkorban untuk kepentingan bersama.

b) Pemenuhan hak tidak selalu dikaitkan dengan kapasitas

pemenuhan kewajibannya.

c) Solidaritas yang sangat kokoh dan bersifat permanen.

Page 8: Makalah isd dosen

8

2. Masyarkat Patembayan (Gessel schaft)

Bila dibandingkan dengan masyarakat paguyuban, masyarakat patembayan

mempunyai pertalian yang lebih renggang. P.J. Bouman (1976) mengibarakan

pertalian masyarakat patembayan ini seperti tumpukan pasir, yang tiap butir-

butirnya pasir dapat terpisah dari butir lainnya. Contoh masyarakat patembayan

ini adalah organisasi masyarakat dalam berbagai bentuk dan ragamnya.

Keterikatan mereka hanya diletakkan pada dasar untuk mencapai tujuan bersama.

Hak seseorang diberikan dengan memperhitungkan kewajibannya yang diberikan

kepada organisasi sehingga sifat keakuan tiap individu pada masyarakat

patembayan ini sangat menonjol, bahkan tidak jarang tiap individu masih

membawa misi dan kepentingan sendiri. Ciri masyarakat in diantaranya:

a) Pemenuhan hak seseorang didasarkan pada pemenuhan kewajiban.

b) Solidaritas antara anggota tidak terlalu kuat dan hanya bersifat

sementara.

Demikian bentuk masyarakat asal ditinjau dari keterkaitannya antara satu

dan anggota lainnya.

Ditinjau dari akibat perubahan dan perkembangan yang terjadi, bantuk

masyarakat dapat diklasifikasikan pada masyarakat tadisional dan masyarakat

modern.

1. Masyarakat Tradisional

Masyarakat tradisional, sebagai bentuk dari kehidupan bersama,

mempunyai keterikatan yang sangat erat dengan lengkungan hidupnya, baik yang

berupa manusia maupun yang berupa benda. Hal ini dapat dimengerti bahwa

kehidupan masyarakat tradisional sangat bergantung pada manusia lain dan

kondisi alamnya. Mata pencahariannya berpusat pada sector pertanian dan

nelayan.

Page 9: Makalah isd dosen

9

2. Masyarakat Modern

Masyarakat modern merupakan pola perubahan dari masyarakat

tradisional yang telah mengalami kemajuan dalam bebagai aspek kehidupan.

Salah satu ukuran kemajuan dapat terlihat pada pola hidup dan kehidupannya. Di

bidang mata pencaharian, mereka tidak bergantung pada sektor pertanian saja,

tetapo merambat pada sector lain seperti jasa dan perdagangan.7

B. Permasalahan yang timbul dari Individu, Keluarga dan Masyarakat.

Hubungan antara manusia yang satu dengan yang lain sangat diperlukan

dalam kehidupan sehari-hari, dikarenakan manusia merupakan makhluk sosial

yang tidak dapat hidup sendiri atau masih membutuhkan bantuan dari pihak lain.

Bersosialisasi pun sangat penting dalam menjalin hubungan yang baik antara

manusia yang satu dengan yang lainnya. Jika tidak adanya individu, maka

keluarga dan masyarakat pun tidak akan tercipta. Begitu pula dengan individu,

tidak akan bisa berjalan sendiri jika tidak adanya keluarga dan masyarakat, karena

dengan adanya keluarga dan masyarakat, masing-masing individu dapat

mengekspresikan segala hal yang berhubungan dengan sosial. Aspek individu,

keluarga, masyarakat dan kebudayaan adalah aspek-aspek sosial yang tidak bisa

dipisahkan.

Menurut Soerjono Soekanto masalah sosial adalah suatu ketidaksesuaian

antara unsur-unsur kebudayaan atau masyarakat, yang membahayakan kehidupan

kelompok sosial. Jika terjadi bentrokan antara unsur-unsur yang ada dapat

menimbulkan gangguan hubungan sosial seperti kegoyahan dalam kehidupan

kelompok atau masyarakat.

Masalah sosial muncul akibat terjadinya perbedaan yang mencolok antara

nilai dalam masyarakat dengan realita yang ada. Yang dapat menjadi sumber

7 Ibid, Hlm. 220-222

Page 10: Makalah isd dosen

10

masalah sosial yaitu seperti proses sosial dan bencana alam. Adanya masalah

sosial dalam masyarakat ditetapkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan

khusus seperti tokoh masyarakat, pemerintah, organisasi sosial, musyawarah

masyarakat, dan lain sebagainya.

Masalah sosial dapat dikategorikan menjadi 4 (empat) jenis faktor, yakni

antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.

2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja dan sebagainya.

3. Faktor Biologis : Penyakit menular, keracunan makanan dan

sebagainya.

4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat dan sebagainya.

a. Masalah Sosial Yang Berhubungan Dengan Individu

Di zaman sekarang banyak kita temukan masalah sosial yang berhubungan

dengan individu dimana kasusnya individu zaman sekarang sulit untuk dikontrol ,

biasanya individu sekarang sifatnya sangat bebas mereka lebih sering melakukan

tindakan yang lebih memprioritaskan kepentingan pribadi yang penting

menguntungkan dirinya sendiri. Hal ini dikarenakan kurangnya peranan keluarga

dalam membangun individu , padahal keluarga memiliki beberapa fungsi tertentu

untuk membangun sifat individu yang baik. Untuk menyelesaikan masalah sosial

tersebut keluarga harus memiliki beberapa fungsi antara lain

1) Fungsi Pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan

menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan

anak bila kelak dewasa.

2) Fungsi Sosialisasi anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini

adalah bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota

masyarakat yang baik.

3) Fungsi Perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi

anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik sehingga anggota keluarga

merasa terlindung dan merasa aman

Page 11: Makalah isd dosen

11

4) Fungsi Perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara

instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain

dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga.

Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan

keharmonisan dalam keluarga.

5) Fungsi Religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan

dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan

beragama, dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa

ada keyakinan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain

setelah di dunia ini.

6) Fungsi Ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari

sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang

lain, kepala keluarga bekerja untuk mencari penghasilan, mengatur

penghasilan itu, sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-

kebutuhan keluarga.

7) Fungsi Rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak harus

selalu pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana

menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat

dilakukan di rumah dengan cara nonton TV bersama, bercerita tentang

pengalaman masing-masing, dsb.

8) Fungsi Biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk

meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.

9) Memberikan kasih sayang,perhatian,dan rasa aman diaantara keluarga,

serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.

b. Masalah Sosial Dalam Keluarga

Keluarga merupakan satuan terkecil dalam masyarakat yang terbentuk atas

dasar perkawinan dan memiliki hubungan darah. Dalam satu keluarga terdiri atas

ayah, ibu, dan anak, yang bisa kita sebut dengan keluaga inti(nuclear family). Di

dalam kehidupan keluarga tentu saja ada hambatan atau masalah-masalah dalam

menjalankannya dan itu tidak dapat dipungkiri lagi.

Page 12: Makalah isd dosen

12

Masalah-masalah ini terjadi karena disebabkan adanya unsur atau aturan-

aturan tertentu yang tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sehingga dampak

yang terjadi adalah rasa kekecewaan dan penyesalan. Masalah sosial dalam

keluarga dapat diklasifikasikan atas dasarfaktor ekonomi, faktor biologis, dan

faktor psikologi. Berikut adalah penjelasannya.

1) Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi biasanya menjadi masalah utama dalam keluarga.

Misalnya kemiskinan, yang sampai saat ini masih sulit diberantas oleh

negara kita ini. Karena kemiskinan orang rela melakukan apa saja demi

mendapatkan sesuap nasi untuk bertahan hidup. Dan pada akhirnya bisa

menjerumuskan dirinya pada tindakan kriminal. Lalu bagi mereka yang

memiliki pekerjaan tetapi masih sulit untuk memenuhi kebutuhannya

karena pendapatannya yang rendah. Dalam masalah ini setiap orang harus

berfikir positif dan meningkatkan keahliannya dalam pekerjaan.

2) Faktor Biologis

Masalah yang ada dalam faktor biologis adalah masalah perceraian.

Sedangkan perceraian itu dapat memberikan dampak negatif dan

merugikan orang lain. Contohnya orang tua yang bercerai akan

memberikan dampak bagi sang anak. Apalagi dimana sang anak belum

mengerti apa-apa. Ini dapat menimbulkan pertanyaan bagi sang anak,

kenapa orang tuanya bercerai. Dalam masa ini sang anak seharusnya

mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya. Bagi para orang tua

masalah ini seharusnya diperhatikan, agar tidak berdampak buruk pada

kepribadian sang anak.

3) Faktor Psikologi

Faktor psikologi sangat erat kaitannya dengan masalah anak.

Contohnya sifat otoriter orang tua. Ini dapat memberikan tekanan mental

dan ketakutan bagi sang anak. Dalam keluarga, orang tua memiliki peran

utama untuk membentuk kepribadian pada anak yang bertujuan untuk

Page 13: Makalah isd dosen

13

menghasilkan kepribadian yang baik. Sifat otoriter yang berlebihan akan

menimbulkan konflik dalam diri anak, terutama di dalam masyarakat

modern yang semakin dinamis, anak tidak dapat membentuk sikap mandiri

dalam bertindak sesuai dengan peranan yang harus di jalankan. Bila peran

orang tua tidak berjalan sesuai dengan semestinya, maka dapat

menimbulkan sang anak untuk terjerumus ke dalam hal-hal yang negatif

atau menyimpang. Oleh karena itu, sebaiknya sang anak harus diberikan

pengertian yang mendalam untuk memiliki pergaulan yang bersifat positif.

c. Masalah Sosial Dalam Masyarakat

1) Kemiskinan

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan

untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan , pakaian , tempat

berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan di indonesia

terjadi bukan hanya di daerah daerah yg jauh dari ibu kota saja, tetapi

juga terjadi di daerah perkotaan yang banyak mengatakan kota

menjanjikan ketenaran. Hal ini terjadi karena banyak faktor, dan sebab,

diantaranya adalah masalah pendidikan yang belum bisa semua

masyarakat indonesia rasakan karena masalhnya sebuah pendidikan di

Indonesia atau malah tidak adanya sarana yang mendukung

pelaksanaan pendidikan itu, kalaupun ada hanya bagi mereka yang

mampu membayar lebih agar bisa merasakan sarana yang memadai.

Akan tetapi menurut survai, Kemiskinan di indonesia semakin

berkurang tapi kita juga bisa melihat kalau bukan berkurang malah

semakin bisa dirasakan kesenjangan antara si kaya yang bisa

merasakan fasilitas yang disediakan dan si miskin yang hanya menjadi

penontonnya tanpa bisa merasakan dan mendapatkan manfaatnya

hanya berhayal merasakannya.

Page 14: Makalah isd dosen

14

2) Pendidikan

Indonesia termasuk dalam negara yang tingkat pendidikannya

cukup rendah di dunia. Banyak sekali anak-anak yang harusnya

sekolah sambil mereka sibuk membantu orang tuanya untuk bekerja

mencari nafkah yang seharus menjadi kewajiban dari orang tua

mereka. Pastinya mereka (anak-anak indonesia) ingin merasakan

sekolah seperti anak-anak yang lain. akan tetapi keadaan

perekonomian orang tua yang kurang mampu membuat mereka sulit

mendapatkan haknya tersebut untuk mendapatkan pendidikan seperti

yang tertulis di undang undang atau apa itu Cuma sekedar tulisan

bukan sebuah aksi nyata. Meskipun pemerintah telah mengucurkan

dana BOS, tetapi pada kenyataannya masih banyak anak-anak

dijalanan ketika jam sekolah , ya namanya juga BOS wajar kalau

datang telat siapa yang berani memberikan SP kepada si bos.

3) Kejahatan

Indonesia memiliki tingkat kriminalitas yang tinggi, terlebih

lagi di daerah kota besar. Jenis kejahatan yang dilakukan juga

beragam, dari segi modus dan caranya. Tapi paling banyak yang terjadi

adalah kejahatan yang timbul karena faktor ekonomi yang semakin

mendesak perut untuk di isi. Ini terjadi bukan hanya pada orang yang

kurang terpelajar, akan tetapi orang yang terpelajarpun juga kadang

masuk dalam daftar orang yang melakukan tindakan kriminal.

misalnya saja pemalakan, tawuran atau maling uang yang mengunakan

dasi, jas bagus, lengkap dengan sepatu kulit impor dan duduk di kursi

yang diperebutkan dengan kata kata manis di dalamnya. Ini bisa dilihat

di acara televisi yang setiap hari pasti ada tayangan kriminal yang

terjadi entah itu di ibu kota atau di daerah.

4) Pengangguran

Pengangguran adalah masalah serius yang dihadapi indonesia

sejak beberapa tahun yang lalu hingga sekarang. Jumlah penduduk

Page 15: Makalah isd dosen

15

yang semakin banyak tak diimbangi dengan jumlah lapangan kerja

yang banyak pula, dan menyebabkan terjadi banyak pengangguran di

mana mana. Pengangguran juga bertambah seiring kebiasaan

masyarakat yang datang dari daerah memadati ibu kota. Kadang

mereka datang dengan modal nekat tanpa ketrampilan khusus karena

tergiur oleh cerita kalu di kota itu enak atau melihat orang lain yang

sehabis pergi ke kota pulang membawa banyak buah tangan dari kota

yang sebenarnya dikumpulkan dengan susah payah agar tidak malu

saat pulang kekampunya sampai terkadang selepas kembali kekota

mereka membawa taman atau saudara yang tidak punya keahlian

sehingga di kota mereka tak pekerjaan dan hanya membuat kota

semakin padat. Sebenarnya lapangan pekerjaan bisa kita ciptakan

sendiri tanpa harus pergi ke ibukota dan membangun kampung kita

sendiri.8

8 Elan Rizky, Masalah Sosial Dalam Individu, Keluarga dan Masyarakat, 05 Agustus 2012, (http://elan-rizky.blogspot.com/2012/08/pengertian-individu-keluarga-dan.html) Diakses Pada 22 Oktober 2013.

Page 16: Makalah isd dosen

16

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Individu adalah unit terkecil dari masyarakat sekitar yang tidak bisa di

bagi lagi dengan unit terkecil, individu yang pasti lebih jelas manusia

perseorangan bukan sebagai manusia keseluruhan. Untuk lebih mengenal individu

diperlukan pendekatan secara Spikis dan Fisik sebgaimana yang telah dijelaskan

diatas.

Keluarga perkumpulan/gabungan antara individu satu dengan individu

yang lain, baik karena hubungan darah perkawinan ataupun adopsi. Kekerabatan

seseorang dengan orang lain karena adanya keterkaitan dengan garis keturunan

dari pihak ayah disebut dengan patrinial. Sedangkan apabila kekerabatan itu

mempunyai keterkaitan dengan garis keturunan dari pihak ibu disebut dengan

matrinial.

Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah sistem

semi tertutup atau semi terbuka, dimana sebagian besar interaksi adalah antara

individu-individu yang berada dalam kelompok tersebut.

Manusia sebagai makhluk makhluk individu yang berkeluarga juga

bermasyrakat dikatakan sebagai makhluk social, dan dipastikan terjadinya

masalah-masalah dalam kehidupannya.

Masalah manusia sebagai makhluk sosial dapat dikategorikan menjadi 4

(empat) jenis faktor, yakni antara lain :

1. Faktor Ekonomi : Kemiskinan, pengangguran dan sebagainya.

2. Faktor Budaya : Perceraian, kenakalan remaja dan sebagainya.

3. Faktor Biologis :Penyakit menular, keracunan makanan dan

sebagainya.

4. Faktor Psikologis : penyakit syaraf, aliran sesat dan sebagainya.

Page 17: Makalah isd dosen

17

DAFTAR PUSTAKA

Darmansyah M. Dkk., Ilmu Sosial Dasar, (Surabaya, Usaha Nasional).

Drs. Mawardi dan Ir. Nur Hidayati, IAD-ISD-IBD Cet. IV, ( Bandung,

Pustaka Setia, 2000).

Ichrom, Individu, Keluarga dan masyarakat 08 November 2012,

(http://arsenal-holic.blogspot.com/2012/11/tugas-3-isd-individu-keluarga-

dan.html) Diakses pada 22 Oktober 2013.

Elan Rizky, Masalah Sosial Dalam Individu, Keluarga dan Masyarakat,

05 Agustus 2012, (http://elan-rizky.blogspot.com/2012/08/pengertian-individu-

keluarga-dan.html) Diakses Pada 22 Oktober 2013.