TUGAS 2 ISD

25
UNIVERSITAS GUNADARMA PTA 2013-2014 Nama : Anggi Danun Saputro NPM : 1A113145 Kelas : 4KA36 TUGAS 2 ILMU SOSIAL DASAR

Transcript of TUGAS 2 ISD

Page 1: TUGAS 2 ISD

UNIVERSITAS GUNADARMA

PTA 2013-2014

Nama : Anggi Danun Saputro

NPM : 1A113145

Kelas : 4KA36

TUGAS 2

ILMU SOSIAL DASAR

Page 2: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 1

1. Definisi Negara

Definisi Negara dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa

Indonesia) adalah organisasi dalam suatu wilayah

yang mempunyai kekuasaan tertinggi yang sah dan

ditaati oleh rakyat. Pengertian Negara lainnya yang

didefinisikan dalam KBBI adalah kelompok social

yang menduduki wilayah atau daerah tertentu yang

diorganisasi di bawah lembaga politik dan

pemerintah yang efektif, mempunyai kesatuan

politik, berdaulat sehingga berhak menentukan tujuan nasionalnya. Berikut ini beberapa

definisi Negara menurut para ahli :

1. Prof. Soenarko

Negara adalah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu, dimana

kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai souverien (kedaulatan).

2. O. Notohamidjojo

Negara adalah organisasi masyarakat yang bertujuan mengatur dan memelihara

masyarakat tertentu dengan kekuasaannya.

3. Prof. R. Djoko Soetono, SH

Negara adalah organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada dibawah

pemerintahan yang sama.

4. G. Pringgodigdo, SH

Negara adalah organisasi kekuasaan atau organisasi kewibawaan yang

memenuhi persyaratan tertentu yaitu harus ada : Pemerintah yang berdaulat,

wilayah tertentu dan rakyat yang hidup teratur sehingga merupakan suatu nation

(bangsa).

5. Harold J. Laski

Negara adalah persekutuan manusia yang mengikuti – jika perlu dengan

tindakan paksaan – suatu cara hidup tertentu.

6. G. Jellinek

Negara adalah organisasi dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di

wilayah tertentu atau dengan kata lain negara merupakan ikatan orang–orang

yang bertempat tinggal di wilayah tertentu yang dilengkapi dengan kekuasaan

untuk memerintah.

7. Plato

Negara adalah persekutuan manusia yang muncul karena adanya keinginan

manusia dalam memenuhi kebutuhan yang beraneka ragam.

Berikut beberapa pengertian Negara berdasarkan pengelompokannya :

Page 3: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 2

a. Pengertian negara ditinjau dari Organisasi Kekuasaan.

Pengertian ini dikemukakan oleh Logemann dan Harold J. Laski. Logemann

menyatakan bahwa negara adalah organisasi kekuasaan yang bertujuan

mengatur masyarakatnya dengan kekuasaannya itu. Negara sebagai

organisasi kekuasaan pada hakekatnya merupakan suatu tata kerja sama

untuk membuat suatu kelompok manusia berbuat atau bersikap sesuai

dengan kehendak negara itu.

b. Pengertian negara ditinjau dari organisasi Politik.

Dari sudut organisasi politik, negara merupakan integrasi dari kekuasaan

politik atau merupakan organisasi pokok dari kekuasaan politik. Sebagai

organisasi politik negara berfungsi sebagai alat dari masyarakat yang

mempunyai kekuasaan untuk mengatur hubungan antar manusia dan

sekaligus menertibkan serta mengendalikan gejala–gejala kekuasaan yang

muncul dalam masyarakat. Pandangan tersebut nampak dalam pendapat

Roger H. Soltou dan Robert M Mac Iver. Dalam bukunya “The Modern

State”, Robert M Mac Iver menyatakan : “Negara ialah persekutuan manusia

(asosiasi) yang menyelenggarakan penertiban suatu masyarakat dalam suatu

wilayah berdasarkan sistem hukum yang diselenggarakan oleh pemerintah

yang dilengkapi kekuasaan memaksa”.

Menurut RM Mac Iver, walaupun negara merupakan persekutuan manusia,

akan tetapi mempunyai ciri khas yang dapat digunakan untuk membedakan

antara negara dengan persekutuan manusia yang lainnya. Ciri khas tersebut

adalah : kedualatan dan keanggotaan negara bersifat mengikat dan memaksa.

c. Pengertian negara ditinjau dari Organisasi Kesusilaan.

Menurut Friedrich Hegel : Negara adalah suatu organisasi kesusilaan yang

timbul sebagai sintesa antara kemerdekaan universal dengan kemerdekaan

individu. Negara adalah organisme dimana setiap individu menjelmakan

dirinya, karena merupakan penjelmaan seluruh individu maka negara

memiliki kekuasaan tertinggi sehingga tidak ada kekuasaan lain yang lebih

tinggi dari negara.

d. Pengertian negara ditinjau dari Integritas antara Pemerintah dan

Rakyat.

Menurut Prof. Soepomo, ada 3 teori tentang pengertian negara :

1. Teori Perseorangan (Individualistik)

Negara adalah merupakan sauatu masyarakat hukum yang disusun

berdasarkan perjanjian antar individu yang menjadi anggota

masyarakat. Kegiatan negara diarahkan untuk mewujudkan

kepentingan dan kebebasan pribadi.

2. Teori Golongan (Kelas)

Negara adalah merupakan alat dari suatu golongan (kelas) yang

mempunyai kedudukan ekonomi yang paling kuat untuk menindas

golongan lain yang kedudukan ekonominya lebih lemah.

Page 4: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 3

3. Teori Intergralistik (Persatuan)

Negara adalah susunan masyarakat yang integral, yang erat antara

semua golongan, semua bagian dari seluruh anggota masyarakat

merupakan persatuan masyarakat yang organis. Negara integralistik

merupakan negara yang hendak mengatasi paham perseorangan dan

paham golongan dan negara mengutamakan kepentingan umum

sebagai satu kesatuan.

Jadi kesimpulan definisi negara adalah suatu wilayah di permukaan bumi yang

kekuasaannya baik politik, militer, ekonomi, sosial maupun budayanya diatur oleh

pemerintahan yang berada di wilayah tersebut.

A. Warga Negara

Dahulu istilah warga negara seringkali disebut

hamba atau kawula negara yang dalam bahasa

inggris (object) berarti orang yang memiliki

dan mengabdi kepada pemiliknya. AS Hikam

mendifinisikan bahwa warga negara yang

merupakan terjemahan dari citizenship adalah

anggota dari sebuah komunitas yang

membentuk negara itu sendiri.

Sedangkan Koerniatmanto S, mendefinisikan warga negara dengan anggota

negara. Sebagai anggota negara, seorang warga negara mempunyai kedudukan yang

khusus terhadap negaranya.Ia mempunyai hubungan hak dan kewajiban yang bersifat

timbal balik terhadap negaranya.

Dalam konteks Indonesia, istilah warga negara (sesuai dengan UUD 1945 pasal

26) dikhususkan untuk bangsa Indonesia asli dan bangsa lain yang disahkan undang-

undang sebagai warga negara. Dalam pasal 1 UU No. 22/1958 bahwa warga negara

Republik Indonesia adalah orang-orang yang berdasarkan perundang-undangan dan/atau

perjanjian-perjanjian dan/atau peraturan-peraturan yang berlaku sejak Proklamasi 17

Agustus 1945 sudah menjadi warga negara Republik Indonesia.

Siapakah sajakah yang Dimaksud dengan Warga Negara?

Seorang Warga Negara Indonesia (WNI) adalah orang yang diakui oleh UU

sebagai warga negara Republik Indonesia. Kepada orang ini akan diberikan Kartu

Tanda Penduduk (KTP), berdasarkan kabupaten atau (khusus DKI Jakarta) Provinsi,

tempat ia terdaftar sebagai penduduk/warga. Kepada orang ini akan diberikan nomor

identitas yang unik (Nomor Induk Kependudukan, NIK) apabila ia telah berusia 17

Page 5: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 4

tahun dan mencatatkan diri di kantor pemerintahan. Paspor diberikan oleh negara

kepada warga negaranya sebagai bukti identitas yang bersangkutan dalam tata hukum

internasional.

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 tahun 2006

tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut UU ini, orang yang menjadi

Warga Negara Indonesia (WNI) adalah :

1. Setiap orang yang sebelum berlakunya UU tersebut telah menjadi WNI

2. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari ayah dan ibu WNI

3. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga

negara asing (WNA), atau sebaliknya

4. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ibu WNI dan ayah yang

tidak memiliki kewarganegaraan atau hukum negara asal sang ayah tidak

memberikan kewarganegaraan kepada anak tersebut

5. Anak yang lahir dalam tenggang waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal

dunia dari perkawinan yang sah, dan ayahnya itu seorang WNI

6. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNI

7. Anak yang lahir di luar perkawinan yang sah dari ibu WNA yang diakui oleh

seorang ayah WNI sebagai anaknya dan pengakuan itu dilakukan sebelum anak

tersebut berusia 18 tahun atau belum kawin

8. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia yang pada waktu lahir

tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

9. Anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah negara Republik Indonesia

selama ayah dan ibunya tidak diketahui

10. Anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibunya

tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya

11. Anak yang dilahirkan di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu

WNI, yang karena ketentuan dari negara tempat anak tersebut dilahirkan

memberikan kewarganegaraan kepada anak yang bersangkutan

12. Anak dari seorang ayah atau ibu yang telah dikabulkan permohonan

kewarganegaraannya, kemudian ayah atau ibunya meninggal dunia sebelum

mengucapkan sumpah atau menyatakan janji setia.

Selain itu, diakui pula sebagai WNI bagi:

1. Anak WNI yang lahir di luar perkawinan yang sah, belum berusia 18 tahun dan

belum kawin, diakui secara sah oleh ayahnya yang berkewarganegaraan asing

2. Anak WNI yang belum berusia lima tahun, yang diangkat secara sah sebagai

anak oleh WNA berdasarkan penetapan pengadilan

3. Anak yang belum berusia 18 tahun atau belum kawin, berada dan bertempat

tinggal di wilayah RI, yang ayah atau ibunya memperoleh kewarganegaraan

Indonesia

Page 6: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 5

4. Anak WNA yang belum berusia lima tahun yang diangkat anak secara sah

menurut penetapan pengadilan sebagai anak oleh WNI.

B. Tugas Negara

Negara merupakan alat dari masyarakat yang mempunyai kekuasaan untuk

mengatur hubungan manusia dalam masyarakat, Negara mempunyai 2 tugas utama

yaitu :

1. Mengatur dan menertibkan gejala-gejala kekuasaan dalam masyarakat yang

bertentangan satu dengan yang lainnya.

2. Mengatur dan menyatukan kegiatan-kegiatan manusia dan golongan untuk

menciptakan tujuan besama yang disesuaikan dan diarakan pada tujuan Negara.

Tugas Negara / kewajiban negara / fungsi negara secara garis besar sebagai berikut:

A. Melaksanakan Ketertiban

Melaksanakan ketertiban bermakna Negara mengatur ketertiban masyarakat

supaya tercipta kondisi yang stabil juga mencegah bentrokan-bentrokan yang

terjadi dalam masyarakat. Dengan tercipta ketertiban segala kegiatan yang akan

dilakukan oleh warga negara dapat dilaksanakan.

B. Kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya

Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyatnya bermakna negara

berupaya agar masyarakat dapat hidup dan sejahtera, terutama dibidang ekonomi

dan sosial masyarakat. Hal ini juga merupakan salah satu tujuan dibentuknya

sebuah negara. Kesejahteraan dan kemakmuran rakyat sebuah negara dapat

meningktkan rasa patriotisme bangsa dan negara tersebut.

C. Fungsi Pertahanan

Fungsi pertahanan keamanan bermakna Negara berfungsi mempertahankan

kelangsungan hidup suatu bangsa dari setiap ancaman dan gangguan yang

timbul dari dalam maupun datang dari luar negeri. Ancaman dan gangguan

tersebut mungkin berupa serangan (Invasi) dari luar negeri maupun golongan-

golongan dari dalam negeri yang ingin memecah belah persatuan dan kesatuan

bangsa.

D. Menegakkan keadilan,

Penegakan keadilan bermakna negara berfungsi menegakkan keadilan bagi

seluruh warganya meliputi seluruh aspek kehidupan (idiologi, politik, ekonomi,

sosial budaya, dan hankam). Upaya yang dilakukan antara lain menegakkan

hukum melalui badan-badan peradilan.

Page 7: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 6

C. Sifat Negara

Negara mempunyai sifat khusus yang merupakan manifestasi dari kedaulatan

yang dimilikinya dan yang hanya terdapat pada negara saja dan tidak terdapat pada

asosiasi atau organisasi lainnya. Umumnya dianggap bahwa setiap sifat negara

mempunyai sifat memaksa, sifat monopoli, dan sikap mencakup semua.

1. Negara itu bersifat memaksa

Sifat memaksa artinya bahwa negara mempunyai kekuatan fisik secara legal

agar tercapai ketertiban dalam masyarakat dan mencegah timbulnya anarkhi.

Denganditaatinya peraturan perundang-undangan, penertiban dalam kehidupan

bermasyarakatdapat tercapai serta dapat pula mencegah timbulnya anarki. Saran

dalam pencapaian haltersebut tidak luput dari kinerja polisi, tentara yang

bertugas menjaga pertahan dankeamanan serta alat penjamin hukum lainnya.

Organisasi dan asosiasi yang lain dari Negara juga mempunyai aturan-aturan

yang mengikat, akan tetapi aturan-aturan yang dikelurkan oleh Negara lebih

mengikat penduduknya.Dalam masyarakat yang bersifat homogen dan ada

consensus nasional yang kuatmengenai tujuan-tujuan bersama, biasanya sifat

paksaan itu tidak begitu menonjol, akan tetapi di Negara-negara baru yang

kebanyakan belum homogen dan konsensusnasionalnya kurang kuat, sering kalli

sifat paksaan ini akan lebih tampak. Dalam haliinegara demokratis tetap disadari

bahwa paksaan hendaknya dipakai seminimal mungkindan sedapat-dapatnya

dipakai persuasi (menyakinkan). Lagi pula pemakaian paksaansecara ketat,

selain memerlukan organisasi yang ketat, juga memerlukan biaya

yangtinggiContoh sifat memaksa antara lain adalah setiap warga wajib

membayar pajak, menaati peraturan lalu lintas serta peraturan hukum lainnya.

Jika mereka melanggar hokum danketentuan Negara, maka aparat Negara (polisi

dan kejaksaan) dapat memaksa warga Negara untuk tunduk pada hukum, baik

dengan memberikan sanksi pidana maupunkurungan ataupun penjara.

2. Negara memiliki hak monopoli

Monopoli berasal dari kata ³mono´ yang artinya satu dan ³poli´ yang artinya

penguasa, jika sifat monopoli dikaitkan dengan Negara adalah suatu hak tunggal

yangdilakukan oleh negara untuk berbuat atau menguasai sesuatu untuk

kepentingan dantujuan bersama. Negara mempunyai monopoli dalam

menetapkan tujuan bersama dalamkehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini

Negara dapat menyatakan bahwa suatu alirankepercayaan atau aliran politik

tertentu dilarang hidup dan disebarkluaskan, oleh karenadianggap bertentangan

dengan tujuan masyarakat dan dapat membahayakan posisi suatukekuasaan.

Misalnya, Pemerintah mencanangkan Indonesia Sehat 2010. Itu berarti Warga

Negara Indonesia harus berpartisipasi agar tercapai.

3. Negara mencakup semuanya

Page 8: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 7

Sifat untuk semua berarti semua peraturan perundang-undangan yang berlaku

(misalnyakeharusan membayar pajak) adalah untuk semua orang tanpa kecuali.

Keadaan demiianmemang perlu, sebab kalu seseorang dibiarkan berada di luar

lingkup aktivitas Negara,maka usaha Negara kea rah tercapainya masyarakat

yang dicita-citakan akan gagal, ataudapat menganggu cita-cita yang telah

tercapai. Lagi pula, menjadi warga negar tidak berdasarkan kemauan sendiri

(involuntary) dan hal ini berbeda dengan asosiasi di manakeanggotaan sukarela.

Misalnya, dalam Pasal 29 ayat 2 UUD 1945 berisi tentangkebebasan memilih

agama. Hal itu berarti, semua Warga Negara Indonesia berhak memilih agama

dan kepercayaannya masing-masing tanpa adanya paksaan. seperti contohya

semua warga negara wajib untuk membayar pajak.

D. Bentuk Negara

Bentuk negara ada dua macam yaitu negara kesatuan dan negara serikat. Bentuk

negara kesatuan memiliki ciri - ciri sebagai berikut :

Terdapat pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan baik ke dalam maupun ke

luar.

Terdapat satu UUD yang berlaku untuk seluruh wilayah negara.

Terdapat satu kepala negara atau pemerintahan.

Terdapat satu badan perwakilan rakyat.

Sedangkan bentuk negara serikat merupakan negara yang terdiri dari beberapa

negara bagian dengan satu pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan. Namun tiap

negara bagian punya kedaulatan ke dalam untuk mengatur wilayahnya masing - masing.

Tiap negara bagian punya UUD sendiri, kepala negara, dan badan perwakilan.

Kekuasaan pemerintah pusat menyangkut urusan luar negeri, pertahanan dan keamanan,

keuangan, dan peradilan.

Negara Kesatuan (Unitaris)

Negara Kesatuan adalah negara bersusunan tunggal, yakni kekuasaan untuk

mengatur seluruh daerahnya ada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat

memegang kedaulatan sepenuhnya, baik ke dalam maupun ke luar. Hubungan

antara pemerintah pusat dengan rakyat dan daerahnya dapat dijalankan secara

langsung. Dalam negara kesatuan hanya ada satu konstitusi, satu kepala negara,

satu dewan menteri (kabinet), dan satu parlemen. Demikian pula dengan

pemerintahan, yaitu pemerintah pusatlah yang memegang wewenang tertinggi

dalam segala aspek pemerintahan. Ciri utama negara kesatuan adalah

supremasi parlemen pusat dan tiadanya badan-badan lain yang berdaulat.

Dalam negara kesatuan bersistem sentralisasi, semua hal diatur dan

diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-

perintah dan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat. Daerah tidak

berwewenang membuat peraturan-peraturan sendiri dan atau mengurus rumah

tangganya sendiri.

Page 9: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 8

Negara Serikat (Federasi)

Negara Serikat adalah negara bersusunan jamak, terdiri atas beberapa negara

bagian yang masing-masing tidak berdaulat. Kendati negara-negara bagian

boleh memiliki konstitusi sendiri, kepala negara sendiri, parlemen sendiri, dan

kabinet sendiri, yang berdaulat dalam negara serikat adalah gabungan negara-

negara bagian yang disebut negara federal.

Setiap negara bagian bebas melakukan tindakan ke dalam, asal tak

bertentangan dengan konstitusi federal. Tindakan ke luar (hubungan dengan

negara lain) hanya dapat dilakukan oleh pemerintah federal. Dalam praktik

kenegaraan, jarang dijumpai sebutan jabatan kepala negara bagian (lazimnya

disebut gubernur negara bagian). Pembagian kekuasaan antara pemerintah

federal dengan negara bagian ditentukan oleh negara bagian, sehingga kegiatan

pemerintah federal adalah hal ikhwal kenegaraan selebihnya (residuary

power).

Berdasarkan kedua hal tersebut, lahirlah bermacam-macam negara serikat, antara lain:

1. Negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah

federal, dan kekuaasaan yang tidak terinci diserahkan kepada pemerintah negara

bagian. Contoh negara serikat semacam itu antara lain: Amerika Serikat,

Australia, RIS (1949);

2. Negara serikat yang konstitusinya merinci satu persatu kekuasaan pemerintah

negara bagian, sedangkan sisanya diserahkan kepada pemerintah federal.

Contoh: Kanada dan India;

3. Negara serikat yang memberikan wewenang kepada mahkamah agung federal

dalam menyelesaikan perselisihan di antara pemerintah federal dengan

pemerintah negara bagian. Contoh: Amerika Serikat dan Australia;

4. Negara serikat yang memberikan kewenangan kepada parlemen federal dalam

menyelesaikan perselisihan antara pemerintah federal dengan pemerintah negara

bagian. Contoh: Swiss.

Selain negara serikat, ada pula yang disebut serikat negara (konfederasi). Tiap

negara yang menjadi anggota perserikatan itu ada yang berdaulat penuh, ada pula yang

tidak. Perserikatan pada umumnya timbul karena adanya perjanjian berdasarkan

kesamaan politik, hubungan luar negeri, pertahanan dan keamanan atau kepentingan

bersama lainnya.

1. Perserikatan Negara

Perserikatan Negara pada hakikatnya bukanlah negara, melainkan suatu

perserikatan yang beranggotakan negara-negara yang masing-masing

berdaulat. Dalam menjalankan kerjasama di antara para anggotanya,

dibentuklah alat perlengkapan atau badan yang di dalamnya duduk para wakil

dari negara anggota. Contoh Perserikatan Negara yang pernah ada,

Page 10: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 9

Perserikatan Amerika Utara (1776-1787), Negara Belanda (1579-1798),

Jerman (1815-1866).

2. Koloni atau Jajahan

Negara koloni atau jajahan adalah suatu daerah yang dijajah oleh bangsa lain.

Koloni biasanya merupakan bagian dari wilayah negara penjajah. Hampir

semua soal penting negara koloni diatur oleh pemerintah negara penjajah.

Karena terjajah, daerah/ negara jajahan tidak berhak menentukan nasibnya

sendiri. Dewasa ini tidak ada lagi koloni dalam arti sesungguhnya.

3. Trustee (Perwalian)

Negara Perwalian adalah suatu negara yang sesudah Perang Dunia II diurus

oleh beberapa negara di bawah Dewan Perwalian dari PBB. Konsep perwalian

ditekankan kepada negara-negara pelaksana administrasi. Menurut Piagam

PBB, pembentukan sistem perwalian internasional dimaksudkan untuk

mengawasi wilayah-wilayah perwalian yang ditempatkan di bawah PBB

melalui perjanjian-perjanjian tersendiri dengan negara-negara yang

melaksanakan perwalian tersebut.

4. Dominion

Bentuk kenegaraan ini hanya terdapat di dalam lingkungan Kerajaan Inggris.

Negara dominion semula adalah negara jajahan Inggris yang setelah merdeka

dan berdaulat tetap mengakui Raja/ Ratu Inggris sebagai lambang persatuan

mereka. Negara-negara itu tergabung dalam suatu perserikatan bernama “The

British Commonwealth of Nations” (Negara-negara Persemakmuran).

5. Uni

Bentuk kenegaraan Uni adalah gabungan dari dua negara atau lebih yang

merdeka dan berdaulat penuh, memiliki seorang kepala negara yang sama.

Pada umumnya Uni dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1) Uni Riil (Uni Nyata)

Yaitu suatu uni yang terjadi apabila negara-negara anggotanya memiliki

alat perlengkapan negara bersama yang telah ditentukan terlebih dulu.

Perlengkapan negara itu dibentuk untuk mengurus kepentingan bersama.

Uni sengaja dibentuk guna mewujudkan persatuan yang nyata di antara

negara-negara anggotanya. Contoh: Uni Austria – Hungaria (1867-1918),

Uni Swedia – Norwegia (1815-1905), Indonesia – Belanda (1949).

2) Uni Personil

Yaitu suatu uni yang memiliki seorang kepala negara, sedangkan segala

urusan dalam negeri maupun luar negeri diurus sendiri oleh negara-negara

anggota. Contoh: Uni Belanda – Luxemburg (1839-1890), Swedia –

Norwegia (1814-1905), Inggris – Skotlandia (1603-1707;. Selain itu ada

yang dikenal dengan nama Uni Ius Generalis, yaitu bentuk gabungan

negara-negara yang tidak memiliki alat perlengkapan bersama. Tujuannya

adalah untuk bekerja sama dalam bidang hubungan luar negeri. Contoh:

Uni Indonesia – Belanda setelah KMB.

6. Protektorat

Sesuai namanya, negara protektorat adalah suatu negara yang ada di bawah

perlindungan negara lain yang lebih kuat. Negara protektorat tidak dianggap

Page 11: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 10

sebagai negara merdeka karena tidak memiliki hak penuh untuk menggunakan

hukum nasionalnya. Contoh: Monaco sebagai protektorat Prancis.

Negara protektorat dibedakan menjadi dua (2) macam, yaitu:

Protektorat Kolonial, jika urusan hubungan luar negeri, pertahanan dan

sebagian besar urusan dalam negeri yang penting diserahkan kepada negara

pelindung. Negara protektorat semacam ini tidak menjadi subyek hukum

internasional. Contoh: Brunei Darussalam sebelum merdeka adalah negara

protektorat Inggris.

Protektorat Internasional, jika negara itu merupakan subyek hukum

internasional. Contoh: Mesir sebagai negara protektorat Turki (1917), Zanzibar

sebagai negara protektorat Inggris (1890) dan Albania sebagai negara

protektorat Italia (1936).

7. Mandat

Negara Mandat adalah suatu negara yang semula merupakan jajahan dari

negara yang kalah dalam Perang Dunia I dan diletakkan di bawah perlindungan

suatu negara yang menang perang dengan pengawasan dari Dewan Mandat

LBB. Ketentuan-ketentuan tentang pemerintahan perwalian ini ditetapkan

dalam suatu perjanjian di Versailles. Contoh: Syria, Lebanon, Palestina

(Daerah Mandat A); Togo dan Kamerun (Daerah Mandat B); Afrika Barat

Daya (Daerah Mandat C).

E. Hak & Kewajiban Negara

Hak dan kewajiban negara terhadap warga negara

pada dasarnya merupakan kewajiban dan hak warga

terhadap negara. Beberapa contoh kewajiban negara

adalah kewajiban negara untuk menjamin sistem hukum

yang adil, kewajiban negara untuk menjamin hak asasi

warga negara , kewajiban negara untuk mengembangkan

sistem pendidikan nasional untuk rakyat, kewajiban negara memberi jaminan sosial,

kewajiban negara memberi kebebasan beribadah. Beberapa contoh hak negara adalah

hak negara untuk ditaati hukum dan pemerintahan , hak negara untuk dibela, hak negara

untuk menguasai bumi air dan kekeyaan untuk kepentingan rakyat. Dalam deretan

pasal-pasal beserta ayat-ayatnya UUD 1945 secara jelas mencantumkan hak serta

kewajiban negara atas rakyatnya yang secara jelas juga harus dipenuhi melalaui tangan-

tangan trias politica ala Monteqeiu. Melalui tangan Legeslatif suara rakyat

tersampaikan, melalui tangan eksekutif kewajiban negara, hak rakyat, dipenuhi, dan di

tangan yudikatif aturan-aturan pelaksanaan hak dan kewajiban di jelaskan. Idealnya

begitu, tapi apa daya sampai sekarang boleh di hitung dengan sebelah tangan sedah

berapa jauh negara menjalankan kewajibannya. Boleh dihitung juga berapa banyak

negara menuntut haknya. Bukan hal yang aneh ketika sebagian rakyat menuntut kembali

haknya yang selama ini telah di berikan kepada negara sebagai jaminan negara akan

Page 12: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 11

menjaga serta menjalankan kewajibannya. Negara sebagai sebuah entitas dimana

meliputi sebuah kawasan yang diakui (kedaulatan), mempunyai pemerintahan, serta

mempunyai rakyat. Rakyat kemudian memberikan sebagian hak-nya kepada negara

sebagi ganti negara akan melindunginya dari setiap mara bahaya. serta berkewajiban

untuk mengatur rakyatnya. Hak-hak rakyat tadi adalah kewajiban bagi sebuah negara.

Hak untuk hidup, hak untuk mendapatkan kerja serta hak-hak untuk mendapatkan

pelayanan umu seperti kesehatan, rumah,dan tentunya hak untuk mendapatkan

pendidikan. Semuanya itu harus mampu dipenuhi oleh negara, karena itulah tanggung

jawab negara., kalau hal itu tak bisa dipenuhi oleh sebuah negara maka tidak bisa

disebut sebuah negara.

Dalam UU No 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air misalnya, di bagian

menimbang sudah di jelaskan atas nama demokrasi, desentralisasi dan keterbukaan

maka pengolahan sumber daya air, masyarkat dapat berperan penuh. Artinya secara

tidak langsung sekelompok masyarakat atau satu orang, bisa kemudian memiliki sumber

daya air dan menggunakannya untuk kepentingannya sendiri. Padahal di pasal 33 UUD

1945 disebutkan bahwa segala macam sumber daya yang menyangkut kepentingan hajat

hidup orang banyak (air, udara, maupu sumber udara alam lainnya) dikuasai oleh negara

dan digunakan untuk kepentingan umum. Dapat dibayangkan jika nanti kita akan

membeli air yang mengalir di sampin rumah kita, atau bahkan tidak boleh menampung

air hujan karena itu adalah hasil penguapan sebuah danau yang telah dimiliki

sekelompok atau satu orang saja.

Adapun dalam hal kebutuhan pokok kolektif (pelayanan kesehatan, pendidikan,

dan keamanan), semua itu menjadi tanggung jawab negara, bukan tanggung jawab

setiap individu rakyat. Karena itu, tidak selayaknya Pemerintah membebankan

pemenuhan kebutuhan pokok terhadap pelayanan kesehatan, pendidikan, dan keamanan

kepada rakyat; baik pengusaha maupun buruh. Pengusaha tidak selayaknya dibebani

dengan kewajiban untuk menyediakan jaminan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan

keamanan-meskipun ia boleh melakukannya jika mau, apalagi jika itu telah menjadi

bagian dari akadnya dengan buruh. Yang terjadi saat ini, pengusaha justru sering

dibebani oleh beban-beban seperti di atas yang seharusnya menjadi tanggung jawab

Pemerintah.

F. Hak & Kewajiban Warga Negara

Hak dan Kewajiban merupakan sesuatu yang

tidak dapat dipisahkan, akan tetapi terjadi

pertentangan karena hak dan kewajiban tidak

seimbang. Bahwa setiap warga negara memiliki hak

dan kewajiban untuk mendapatkan penghidupan yang

layak, tetapi pada kenyataannya banyak warga negara

yang belum merasakan kesejahteraan dalam menjalani

Page 13: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 12

kehidupannya. Semua itu terjadi karena pemerintah dan para pejabat tinggi lebih banyak

mendahulukan hak daripada kewajiban. Padahal menjadi seorang pejabat itu tidak

cukup hanya memiliki pangkat akan tetapi mereka berkewajiban untuk memikirkan diri

sendiri. Jika keadaannya seperti ini, maka tidak ada keseimbangan antara hak dan

kewajiban. Jika keseimbangan itu tidak ada akan terjadi kesenjangan sosial yang

berkepanjangan.

Untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban, yaitu dengan cara

mengetahui posisi diri kita sendiri. Sebagai seorang warga negara harus tahu hak dan

kewajibannya. Seorang pejabat atau pemerintah pun harus tahu akan hak dan

kewajibannya. Seperti yang sudah tercantum dalam hukum dan aturan-aturan yang

berlaku. Jika hak dan kewajiban seimbang dan terpenuhi, maka kehidupan masyarakat

akan aman sejahtera. Hak dan kewajiban di Indonesia ini tidak akan pernah seimbang.

Apabila masyarakat tidak bergerak untuk merubahnya. Karena para pejabat tidak akan

pernah merubahnya, walaupun rakyat banyak menderita karena hal ini. Mereka lebih

memikirkan bagaimana mendapatkan materi daripada memikirkan rakyat, sampai saat

ini masih banyak rakyat yang belum mendapatkan haknya. Oleh karena itu, kita sebagai

warga negara yang berdemokrasi harus bangun dari mimpi kita yang buruk ini dan

merubahnya untuk mendapatkan hak-hak dan tak lupa melaksanakan kewajiban kita

sebagairakyat Indonesia.

Sebagaimana telah ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 28, yang

menetapkan bahwa hak warga negara dan penduduk untuk berserikat dan berkumpul,

mengeluarkan pikiran dengan lisan maupun tulisan, dan sebagainya, syarat-syarat akan

diatur dalam undang-undang. Pasal ini mencerminkan bahwa negara Indonesia bersifat

demokrasi. Pada para pejabat dan pemerintah untuk bersiap-siap hidup setara dengan

kita. Harus menjunjung bangsa Indonesia ini kepada kehidupan yang lebih baik dan

maju. Yaitu dengan menjalankan hak-hak dan kewajiban dengan seimbang. Dengan

memperhatikan rakyat-rakyat kecil yang selama ini kurang mendapat kepedulian dan

tidak mendapatkan hak-haknya.

Beberapa Hak Warga Negara Indonesia, antara lain :

1. Hak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak : “Tiap warga negara

berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”

(pasal 27 ayat 2).

2. Hak untuk hidup dan mempertahankan kehidupan: “setiap orang berhak

untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan

kehidupannya.”(pasal 28A).

3. Hak untuk membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan melalui

perkawinan yang sah (pasal 28B ayat 1).

4. Hak atas kelangsungan hidup. “Setiap anak berhak atas kelangsungan

hidup, tumbuh, dan Berkembang”

5. Hak untuk mengembangkan diri dan melalui pemenuhan kebutuhan

dasarnya dan berhak mendapat pendidikan, ilmu pengetahuan dan

Page 14: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 13

teknologi, seni dan budaya demi meningkatkan kualitas hidupnya demi

kesejahteraan hidup manusia. (pasal 28C ayat 1)

6. Hak untuk memajukan dirinya dalam memperjuangkan haknya secara

kolektif untuk membangun masyarakat, bangsa, dan negaranya. (pasal

28C ayat 2).

7. Hak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang

adil serta perlakuan yang sama di depan hukum.(pasal 28D ayat 1).

8. Hak untuk mempunyai hak milik pribadi Hak untuk hidup, hak untuk

tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani,hak beragama,

hak untuk tidak diperbudak,

9. Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak

dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia

yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun. (pasal 28I ayat 1).

Beberapa Kewajiban Warga Negara Indonesia, antara lain :

1. Wajib menaati hukum dan pemerintahan. Pasal 27 ayat (1) UUD 1945

berbunyi, segala warga negara bersamaan kedudukannya di dalam hukum

dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu

dengan tidak ada kecualinya.

2. Wajib ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Pasal 27 ayat (3) UUD

1945 menyatakan : setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta

dalam upaya pembelaan negara”.

3. Wajib menghormati hak asasi manusia orang lain. Pasal 28J ayat 1

mengatakan, Setiap orang wajib menghormati hak asai manusia orang

lain.

4. Wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara. Pasal 30

ayat (1) UUD 1945. menyatakan: “tiap-tiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Page 15: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 14

2. Definisi Hukum

Pengertian hukum mungkin tidak begitu

diketahui oleh sebagian orang meskipun kata ini

sering didengar dan diucapkan oleh banyak orang.

Pengertian hukumadalah ketentuan-ketentuan yang

menjadi peraturan hidup suatu masyarakat yang

bersifat kendalikan, mencegah, mengikat,

memaksa.Dinyatakan atau dianggap sebagai

peraturan yang mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat tertentu,

dengan tujuan untuk mengadakan suatu tata yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.

Dengan kata lain Hukum merupakan serangkaian aturan yang berisi perintah

ataupun larangan yang sifatnya memaksa demi terciptanya suatu kondisi yang aman,

tertib, damai dan tentram,serta terdapat sanksi bagi siapapun yang melanggarnya.Tujuan

darinhukum mempunyai sifat universal seperti ketertiban, ketenteraman, kedamaian,

kesejahteraan dan kebahagiaan dalam tata kehidupan bermasyarakat. Dengan adanya

hukum maka tiap perkara dapat di selesaikan melaui proses pengadilan dengan prantara

hakim berdasarkan ketentuan hukum yang berlaku,selain itu Hukum bertujuan untuk

menjaga dan mencegah agar setiap orang tidak dapat menjadi hakim atas dirinya

sendiri. Berikut ini beberapa pengertian hukum menurut para ahli :

1. R. Soeroso SH

Hukum adalah himpunan peraturan yang dibuat oleh yang berwenang dengan

tujuan untuk mengatur tata kehidupan bermasyarakat yang mempunyai ciri

memerintah dan melarang serta mempunyai sifat memaksa dengan menjatuhkan

sanksi hukuman bagi yang melanggarnya.

2. Utrecht

Hukum merupakan himpunan petunjuk hidup – perintah dan larangan yang

mengatur tata tertib dalam suatu masyarakat yang seharusnya ditaati oleh

seluruh anggota masyarakat oleh karena itu pelanggaran petunjuk hidup tersebut

dapat menimbulkan tindakan oleh pemerintah/penguasa itu.

3. C.T. Simorangkir, SH dan Woerjono Sastropranoto, SH

Hukum adalah peraturan-peraturan yang bersifat memaksa, yang menentukan

tingkah laku manusia dalam lingkungan masyarakat yang dibuat oleh badan-

badan resmi yang berwajib.

4. Tullius Cicerco (Romawi) dala “ De Legibus”

Hukum adala hakal tertinggi yang ditanamkan oleh alam dalam diri manusia

untuk menetapkan apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan.

Page 16: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 15

A. Sifat Hukum

Agar peraturan hidup kemasyarakatan agar benar-

benar dipatuhi dan di taati sehingga menjadi kaidah

hukum, peraturan hidup kemasyarakata itu harus

memiliki sifat mengatur dan memaksa. Bersifat memaksa

agar orang menaati tata tertib dalam masyarakaty serta

memberikan sanksi yang tegas (berupa hukuman)

terhadap siapa yang tidak mau patuh menaatinya. Ia

merupakan peraturan-peraturan hidup kemasyarakatan

yang dapat memaksa orang supaya mentaati tata-tertib dalam masyarakat serta memberikan

sanksi yang tegas (berupa hukuman) terhadap siapa saja yang tidak mematuhinya. Ini harus

diadakan bagi sebuah hukum agar kaedah-kaedah hukum itu dapat ditaati, karena tidak semua

orang hendak mentaati kaedah-kaedah hukum itu.

Dengan demikian, hukum itu mempunyai sifat mengatur dan memaksa. Hukum

itu mengatur tingkah laku manusia dalam bermasyarakat. Hukum itu juga dapat

memaksa tiap-tiap orang untuk mematuhi tata tertib atau peraturan dalam

kemasyarakatan. Sehingga bila terdapat orang yang melanggarnya dapat dikenakan

sanksi yang tegas terhadap siapapun yang tidak menaatinya. Tetapi mungkin banyak

yang bertanya-tanya, mengapa masih banyak orang yang melanggar hukum tetapi tidak

dikenakan sanksi. Kami akan sedikit memberikan penjelasan mengenai hukum yang

berlaku di Indonesia saat ini.

Hukum di Indonesia ini terbentuk atau ada dengan mengadopsi sebagian besar

hukum Belanda. Hukum Belanda sendiri mengadopsi dari hukum di negara Perancis.

Hukum Perancis menjiplak Hukum yang berlaku di zaman Romawi terdahulu. Mungkin

Anda bertanya-tanya mengapa demikian. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari faktor

penjajahan oleh negara lain, yakni berlakulah azas konkordasi. Azas konkordasi adalah

azas yang menyatakan bahwa ketentuan perundang-undangan negara penjajah berlaku

pula di negara yang dijajahnya.

Tetapi bukankah kita telah lepas dari penjajahan Belanda, mengapa kita masih

mengadopsi hukum Belanda. Hal inilah yang sebenarnya menjadi tugas para ahli hukum

di Indonesia. Pendapat kami sementara ini adalah hukum di Indonesia yang mengadopsi

hukum Belanda adalah sebagian besar dari hukum yang ada di Indonesia. Misalnya

KUHPidana, KUHPerdata dan lain-lain. Dapat dikatakan tidaklah mudah untuk

mengubah suatu sistem yang berlaku begitu lama dengan waktu yang singkat. Akan

tetapi kami yakin suatu saat nanti hukum yang berlaku di Indonesia seperti hukum

pidana, perdata, dagang benar-benar dibuat oleh orang Indonesia sendiri.

Page 17: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 16

B. Ciri – Ciri Hukum

Hukum memiliki ciri-ciri tersendiri yang

membedakannya dengan yang lain. Misalnya, adanya

perintah atau larangan dan adanya keharusan untuk

mematuhi atau menaati hukum. Hukum sangat

diperlukan dalam kehidupan. Terlebih lagi dalam

kehidupan masyarakat yang majemuk seperti di

Indonesia. Masyarakat yang majemuk terdiri atas

bermacam-macam agama, tradisi, adat istiadat, dan

norma. Hukum harus mampu mengatasi keanekaragaman yang terjadi sehingga

penegakan keadilan dapat diwujudkan dalam kehidupan berkeluarga, bermasyarakat,

berbangsa, dan bernegara.

Hukum dibuat untuk mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang tenang,

tenteram, dan damai. Oleh karena itu, diperlukan kesadaran warga negara agar

mematuhi hukum yang berlaku. Kesadaran hukum adalah menaati aturan-aturan hukum

yang berlaku tanpa paksaan dari mana pun. Kesadaran hukum warga negara akan

berkembang dengan baik jika keadilan dalam penerapan hukum itu diutamakan. Dengan

demikian, pentingnya hukum adalah agar tercipta ketenangan dan ketenteraman hidup

dalam berkeluarga, bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Menurut Mochtar

Kusumaatmadja, hukum adalah keseluruhan kaidah serta asas yang mengatur pergaulan

hidup dalam masyarakat yang bertujuan memelihara ketertiban serta meliputi lembaga

dan proses guna mewujudkan berlakunya kaidah itu sebagai kenyataan dalam

masyarakat. Melalui ciri yang ada pada hukum, maka setiap orang wajib bertindak

sesuai dengan tata tertib dalam masyarakat. Barang siapa dengan sengaja melanggar

suatu kaidah hukum akan dikenakan sanksi (sebagai akibat pelanggaran kaidah hukum)

yang berupa hukuman. Dari ciri-ciri hukum disebutkan bahwa sanksi terhadap

pelanggaran hukum adalah tegas, maka dari itu setiap orang wajib mentaati hukum, agar

senantiasa tercipta kehidupan yang aman dan damai.Ciri-ciri hukum, diantaranya adalah

:

1. Adanya perintah dan/ atau larangan

Bahwa hukum itu merupakan aturan yang berisi perintah atau larangan yang

ditujukan kepada objek hukum.

2. Perintah dan/ atau larangan itu harus dipatuhi oleh setiap orang.

Bahwa hukum itu harus dipatuhi setiap orang, karena telah menjadi kesepakatan

bersama di dalam kontrak social. Dan bagi objek hukum yang melanggarnya

akan mendapat sanksi berdasarkan hukum yang berlaku.

Page 18: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 17

C. Sumber – Sumber Hukum

Sumber Hukum adalah segala sesuatu yang

menimbulkan aturan-aturan yang mempunyai kekuatan

yang bersifat memaksa, yaitu apabila dilanggar akan

mengakibatkan timbulnya sanksi yang tegas dan nyata.

Sumber hukum dapat dilihat dari dua segi, yaitu segi

materiil dan segi formal. Berikut penjelasan sumber hukum

dari segi materiil dan segi formal :

1. Sumber hukum materiil adalah faktor yg turut serta menentukan isi hukum.

Dapat ditinjau dari berbagai sudut misalnya sudut ekonomi, sejarah, sosiologi,

filsafat, agama, dll. Dalam kata lain sumber hukum materil adalah faktor-faktor

masyarakat yang mempengaruhi pembentukan hukum (pengaruh terhadap

pembuat UU, pengaruh terhadap keputusan hakim, dsb). Atau faktor yang ikut

mempengaruhi materi (isi) dari aturan-aturan hukum, atau tempat darimana

materi hukum tiu diambil. Sumber hukum materil ini merupakan faktor yang

membantu pembentukan hukum. Faktor tersebut adalah faktor idiil dan faktor

kemasyarakatan.

Faktor idiil adalah patokan-patokan yang tetap mengenai keadilan yang

harus ditaati oleh para pembentuk UU ataupun para pembentuk hukum

yang lain dalam melaksanakan tugasnya.

Faktor kemasyarakatan adalah hal-hal yang benar-benar hidup dalam

masyarakat dan tunduk pada aturan-aturan yang berlaku sebagai petunjuk

hidup masyarakat yang bersangkutan. Contohnya struktur ekonomi,

kebiasaan, adat istiadat, dan lain –lain.

Dalam berbagai kepustakan hukum ditemukan bahwa sumber hukum materil itu

terdiri dari tiga jenis yaitu (van Apeldoorn) :

1. Sumber hukum historis (rechtsbron in historischezin) yaitu tempat kita dapat

menemukan hukumnya dalam sejarah atau dari segi historis. Sumber hukum

ini dibagi menjadi :

a) Sumber hukum yg merupakan tempat dapat ditemukan atau dikenal

hukum secara historis : dokumen-dokumen kuno, lontar, dll.

b) Sumber hukum yg merupakan tempat pembentuk UU mengambil

hukumnya.

2. Sumber hukum sosiologis (rechtsbron in sociologischezin) yaitu Sumber

hukum dalam arti sosiologis yaitu merupakan faktor-faktor yang

menentukan isi hukum positif, seperti misalnya keadaan agama, pandangan

agama, kebudayaan dsb.

3. Sumber hukum filosofis (rechtsbron in filosofischezin) sumber hukum ini

dibagi lebih lanjut menjadi dua :

a) Sumber isi hukum; disini dinyatakan isi hukum asalnya darimana.

Ada tiga pandangan yang mencoba menjawab pertanyaan ini yaitu :

- pandangan theocratis, menurut pandangan ini hukum berasal dari Tuhan

- pandangan hukum kodrat; menurut pandangan ini isi hukum berasal dari

akal manusia

Page 19: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 18

- pandangan mazhab hostoris; menurut pandangan isi hukum berasal dari

kesadaran hukum.

b). Sumber kekuatan mengikat dari hukum yaitu mengapa hukum

mempuyai kekuatan mengikat, mengapa kita tunduk pada hukum Sumber

Hukum Formal berlawanan dengan kebiasaan itu dirasakan sebagai

pelanggaran perasaan hukum.

2. Sumber hukum formal

Sumber hukum formal adalah sumber hukum dengan bentuk tertentu yang

merupakan dasar berlakunya hukum secara formal. Jadi sumber hukum formal

merupakan dasar kekuatan mengikatnya peraturan-peraturan agar ditaati oleh

masyarakat maupun oleh penegak hukum. Berikut ini macam-macam sumber

hukum formal :

1. Undang-Undang (statute).

Undang-undang merupakan suatu peraturan negara yang memiliki kekuatan

hukum yang mengikat, diadakan dan dipelihara oleh penguasa negara.

2. Kebiasaan (costum).

Kebiasaan adalah perbuatan manusia yang dilakukan berulang-ulang dan

diterima oleh masyarakat. Sehingga perbuatan-perbuatan yang bertentangan

dengan kebiasaan tersebut dianggap sebagai pelanggaran terhadap perasaan

hukum yang terdapat di masyarakat.

3. Keputusan-keputusan hakim (jurisprudensi).

Kehadiran keputusan hakim atau yurisprudensi sebagai salah satu sumber

hukum di Indonesia dimulai pada masa Hindia Belanda. Pada masa tersebut

yang menjadi peraturan pokok adalah Algemene Bepalingen van Wetgeving

voor Indonesia atau yang disingkat AB. Pasal 23 AB menentukan bahwa

hakim yang menolak untuk menyelesaikan suatu perkara dengan alasan

bahwa peraturan perundangan yang bersangkutan tidak menyebutkan, tidak

jelas atau tidak lengkap, maka ia dapat dituntut untuk dihukum karena

menolak mengadili.

4. Traktat (treaty).

Apabila dua orang sepakat untuk melakukan sesuatu, maka mereka harus

tunduk pada kesepakatan yang telah mereka buat tersebut. Asas ini dikenal

dengan sebutan pacta sunt servanda. Pada tingkat yang lebih tinggi, yakni

tingkat negara asas tersebut juga berlaku. Apabila dua negara melakukan

perjanjian atau traktat, maka seluruh warga kedua negara tersebut harus

mentaati isi traktat tersebut.

5. Pendapat sarjana hukum (doktrin).

Doktrin berkaitan erat dengan jurisprudensi. Dalam memutus sebuah

perkara, hakim seringkali mengutip pendapat para sarjana yang dipandang

memiliki kemampuan dalam persoalan yang ditanganinya. Sehingga doktrin

atau pendapat para sarjana yang ternama mempengaruhi keputusan yang

diambil oleh hakim.

Page 20: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 19

3. Peramasalahan

A. Kesamaan Warga Negara Dalam Hukum

Masalah Sanksi Hukuman Antara Warga Kaya Dan Warga Miskin

Kini hukum bisa dibeli dengan uang, lihat

saja contoh kasus- kasus hukum yang melibatkan

pejabat maupun tokoh masyarakat yang melakukan

pelanggaran hukum seperti kasus korupsi, narkotika

bahkan menghilangkan nyawa seseorang tak jarang

mereka diberi hukuman yang ringan dan tidak

sepadan dengan apa yang mereka buat dalam hal

pelanggaran hukum, mereka juga mampu menyewa

pengacara untuk meringankan sanksi hukuman yang diberikan. Berebeda dengan warga

yang kurang mampu / miskin apabila mereka melakuka pelanggaran hukum mereka

diberikan sanki yang berat bahkan hukuman penjara seumur hidup, padahal kesalahan

yang mereka buat hanya permasalahan kecil yang seharusnya dapat diselesaikan secara

kekeluargan, selain itu dalam hal bantuan mereka warga miskin juga tidak ada yang

membela / memberi bantuan lantaran tidak adanya pengacara.

Perbedaan ini tak hanya pada sanksi yang diberikan saja, dulu kita pernah

melihat berita di televisi bahwa lapas tempat para napi yang berasal dari orang kaya

dan pejabat ruang tahanannya mewah seperti apartemen dan 1 ruangan hanya dihuni

oleh 1 napi, ruangan tahanan mewah lantaran telah dilengkapi peralatan seperti kulkas,

lcd tv lengkap dengan home theater bahkan telah dilengkapi dengan sofa sehingga

berbeda dengan ruangan tahanan lapas pada umumnya, mereka khususnya orang kaya

diberikan fasilitas yang mewah lantaran mereka membayar sejumlah uang kepada

petugas lapas tahanan agar tempat para napi pejabat lebih dari layak. Selain itu para

napi dari orang kaya atau pejabat diperlakukan secara manusiawai dan tidak

diperlakukan dengan kekerasan.

Sementara dengan warga miskin mereka yang terkena sanksi hukum

diperlakukan secara tidak manusiawi dan penuh kekerasan, maka tak jarang napi dari

golongan warga miskin meninggal disebabkan kekerasan yang dilakukan petugas napi.

Berbeda dengan napi kaya yang diberikan ruang tahanan yang mewah berbeda pula

dengan napi miskin mereka ditahan dan diberikan ruang tahanan yang isinya dicampur

dengan napi lainya dalam 1 ruangan sehingga sering terjadi pertengkaran antara napi

satu dengan yang lainnya dalam 1 ruang tahana.

Page 21: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 20

Tanggapan Mahasiswa Dari

Masalah Sanksi Hukuman Antara Warga Kaya Dan Warga Miskin

Hal ini tentu mencerminkan kurang adilnya hukum yang diberikan antar sesama

warga Negara, padahal kesamaan hukum di dalam agama semuanya sama tidak ada

perbedaan antara hukuman si kaya dan si miskin. Ya begitulah hukum di Negara kita

seperti kata pepatah “ada uang disayang tak da uang ditendang”. Seharusnya juga

hukuman bagi orang kaya juga disamakan dan dibuat perundang undangan mengenai

sanksi hukum antara golongan kaya dan golongan miskin disamakan dan mengenakan

sanksi kepada penugas napi yang bekerja sama dengan napi kaya dalam hal pemberian

fasilitas. Sebaiknya juga dibentuk suatu lembaga pembelaan kasus orang tidak mampu,

hal ini perlu lantaran orang miskin tidak memiliki bantuan dan tidak mampu menyewa

seorang pengacara yang membela mereka dalam sidang, sehingga mereka mudah

sekali terkena hukuman yang berlaku maupun hukuman berat. Padahal seharusnya

bantuan hukum merupakan jasa hukum yang khusus diberikan kepada fakir miskin

yang memerlukan pembelaan secara cuma-cuma, baik di luar maupun di dalam

pengadilan, secara pidana, perdata, dan tata usaha negara, dari seseorang yang mengerti

seluk beluk pembelaan hukum, asas-asas dan kaidah hukum, serta hak asasi manusia.

Selain itu aparat penegak hukum juga harus berani dalam menegakkan

supremasi hukum karena keadilan merupakan hak bagi semua golongan masyarakat

tanpa terkecuali dan jangan sampai uang membutakan mata hati para penegak hukum

hanya karena uang dan kepentingan pribadi. Jika dibiarkan terus menerus maka hukum

di Negara kita jadi tidak optimal dan terkesan tidak tegas mengingat semboyan warga

bahwa Negara Indonesia Negara hukum yang seharusnya menegakan hukum secara

tegas dan tidak membeda bedakan golongan tertentu.

B. Maraknya Pelanggaran Ham Di Indonesia

Kasus Pelanggaran Hukum di Indonesia

Berbagai kasus pelanggaran hukum di kian

hari kian bertambah sehinga tingkat kriminalitas

semakin tinggi. Begitu beragam jenis dan cara

penyelesaiannya. Sebut saja, kasus pelanggaran

hukum terkait dengan masalah perbankan, hak asasi

manusia, penipuan, peredaran narkoba, pembunuhan,

dan yang paling besar adalah masalah korupsi.

Penyelesaian masalah tersebut membutuhkan kerja

keras aparat penegak hukum. Tidak sedikit pelanggaran hukum yang tidak tuntas

Page 22: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 21

diproses oleh penegak hukum. Hal itu pun mengundang kecurigaan dan prasangka

buruk akan kinerja aparat penegak hukum di Indonesia.

Kasus pelanggaran hukum yang baru ini ialah kasus dul anaknya Ahmad Dhani,

Dul jelas melanggar hukum lantaran berkendara mobil secara ugal-ugalan dan tidak

memiliki sim umurnya pun masih 13 tahun yang seharusnya belum boleh mengendarai

kendaraan roda 4. Selain itu Dul juga menyebakan hilangya nyawa seseorang akibat

kelalalianya sendiri. Kasus ini juga mulai terombang ambing lantaran pelakunya masih

dibawah umur dan mungkin pelakunya juga artis, sehingga aparat masih terkatung-

katung dalam menyeselaikan kasus tersebut.

Beberapa contoh pelanggaran hukum lainnya yang tidak jelas atau terkatung-

katung penyelesaiannya adalah kasus Bank Century, kematian buruh Marsinah tahun

1993 yang melegenda, dan sebagainya. Banyak faktor yang membuat penyelesaian

kasus tersendat atau tidak tuntasnya penanganan pelanggaran hukum oleh aparat

penegak hukum. Hal tersebut dapat disebabkan oleh keterbatasan jumlah dan

profesionalisme aparat. Jumlah pelanggaran hukum yang tidak seimbang dibandingkan

dengan sumber daya manusia (SDM) penegak hukum tentulah akan berdampak pada

penanganan pelanggaran hukum.

Selain itu, tidak semua aparat penegak hukum menjalankan tugas secara

profesional. Sebagian di antaranya memiliki sikap mental yang kurang terpuji. Maka

dari itu, seringkali muncul istilah negatif dalam menyikapi proses penegakan hukum,

seperti ”dipetieskan”, ”tebang pilih”, dan lain-lain.

Di samping itu, sarana dan prasarana pendukung yang masih jauh dari ideal.

Contohnya, keberadaan lembaga pemasyarakatan, baik secara kuantitas maupun

kualitas. Oleh karena itu, seringkali mencuat gurauan jika semua pelaku pelanggaran

hukum ditangani maka lembaga pemasyarakatan tidak akan mampu menampung

mereka. Namun demikian, kita juga cukup berbesar hati melihat semangat lembaga

aparatur penegak hukum seperti kepolisian, kejaksaan, dan kehakiman yang senantiasa

mendengung-dengungkan sikap profesionalisme kepada jajarannya.

Tanggapan Mahasiswa

Beragam Kasus Pelanggaran Hukum di Indonesia

Kita harus memahaminya bersama, bahwa penanganan terhadap pelanggaran

hukum merupakan sebuah proses yang perlu terus menerus ditingkatkan kualitasnya.

Hal ini akan berjalan seiring dengan peningkatan jumlah dan kesejahteraan aparat

penegak hukum. Hal lain yang perlu ditingkatkan adalah pembinaan dan pengawasan

terhadap aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya. Pemberian sanksi yang

tegas dan berat harus diambil untuk memberikan efek jera kepada aparat yang

melanggar aturan dalam menjalankan tugas. Sebaliknya, penghargaan wajib diberikan

kepada aparat yang berprestasi. Sebaiknya aparat juga dalam menangan kasus

pelanggaran hukum juga tidak tersendat-sendat agar suatu kasus pelanggaran hukum

Page 23: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 22

tidak terombang ambing seperti kasus bank century yang hingga kini belum

terselesaikan dan hilang tanpa kabar. Seharusnya juga aparat tidak membedakan

bedakan seseorang yang melanggar hukum entah itu dari pejabat maupun orang biasa

semuanya diberikan sanksi hukum yang sama, sehingga tidak timbul deskriminasi. Dari

contoh kasus pelanggaran hukum si Dul tersebut juga mungkin sulit untuk diselesaikan

lantaran si pelaku masih dibawah umur walaupun begitu hukuman yang diberikan juga

seharusnya diberikan ke ayahnya yaitu ahmad dhani karena telah membiarkan anaknya

berkendara di jalan raya yang dapat membahayakan orang lain. Tentunya aparat harus

bertindak secara tegas tidak peduli dia artis maupun tokoh masyarakat harus dihukum

seseuai dengan peraturan yang ada dan berlaku.

C. Korupsi

Permasalahan Kasus Korupsi

Banyak kasus korupsi yang sampai sekarang tidak

diketahui ujung pangkalnya. Salah satunya adalah kasus

korupsi yang dilakukan oleh seorang pegawai pajak

golongan IIIA, yang sempat menggegerkan Mabes

Polri, Gayus Tambunan. Keterkejutan semua orang

terhadap apa yang telah dilakukan oleh Gayus

Tambunan adalah suatu hal yang wajar. Karena apabila

kita melihat dari statusnya yang hanyalah seorang

pegawai negeri biasa, tetapi memiliki tabungan yang begitu banyak hingga miliyaran,

hal ini menegaskan bahwa seorang Gayus Tambunan pasti telah melakukan kecurangan

yang dapat merugikan Negara dan masyarakat banyak Gayus kemudian dituntut

kepolisian dengan tiga pasal, yakni pasal penggelapan, pencucian uang, dan korupsi.

Namun pada persidangan itu Gayus hanya dituntut dengan pasal penggelapan, divonis

oleh hakim dengan hukuman 1 tahun percobaan, kemudian dibebaskan. Terdapat

berbagai kejanggalan di pengadilan Gayus saat itu, antara lain soal ancaman hukuman

yang ternyata lebih ringan dari ketentuan Undang-Undang. Hal ini kemudian menjadi

pertanyaan penting bagi kita semua. Ada apa dengan negeri ini? Mengapa korupsi tetap

saja dapat berjaya dan bersemayam di tubuh semua lembaga, bahkan di lembaga yang

seharusnya memiliki kewajiban untuk memberantas korupsi itu sendiri. Ini menjadi

tantangan bagi bangsa dan Negara dalam mengatur dan menata kehidupannya.

Kenapa Banyak Korupsi Terjadi ?

Korupsi sering terjadi lantaran kurang puasnya seorang pegawai maupun pejabat

dengan gaji yang mereka terima sehingga mereka menggelapkan uang demi apa yang

mereka inginkan. Selain itu korupsi juga disebabkan oleh longgarnya peraturan yang

ada pada Negara sehingga mendorong mereka untuk berbuat korupsi karena sanksi

hukum yang diberikan kurang berat, lihat saja dari kasus Gayus Tambunan diatas ia

hanya diberi hukuman pidana 1 tahun tidak sesuai apa yang ia perbuat yang telah

Page 24: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 23

merugikan Negara. Korupsi dapat terjadi juga lantaran kurangnya kesadaran individu

dalam hal menjalankan tugas secara bijaksana dan lepas dari tanggung jawab. Korupsi.

Biaya politik menjadi penyebab korupsi, karena kompetisi politik yang tidak fair dan

jujur. Artinya, kampanye politik yang merupakan kemenangan politik, hanya

mengandalkan politik pencitraan (pengukuhan massal kepada publik) bahwa seorang

tokoh adalah hebat, padahal hanya diciptakan agar menjadi hebat, inilah yang menjadi

mahal karena harus membiayai melalui media massa dan media elektronik bahkan tak

sebagaian dari mereka menyogok warga hanya untuk menarik rasa simpati agar terpilih.

Terdesaknya suatu pejabat dalam hal terima suapan karena posisi terancam juga

mendorong mereka untuk melakukan korupsi.

Solusi Mengatasi Korupsi

Korupsi memang sulit dicegah jika tidak kesadaran dari individu itu sendiri,

salah satu pencegahan terjadinya korupsi dengan menciptakan semua aparat hukum

seperti kepolisian, kejaksaan, pengadilan yang bersih, jujur, disiplin, dan

bertanggungjawab serta memiliki komitmen yang tinggi dan berani melakukan

pemberantasan korupsi tanpa memandang status sosial untuk menegakkan hukum dan

keadilan. Ada baiknya para pejabat maupun pegawai yang melakukan korupsi dihukum

puluhan tahunataupun dihukum mati supaya memberikan efek jera karena berbuat

korupsi, karena dari kasus-kasus yang saya baca mereka hanya dikum ringan tidak

setimpal dengan apa yang mereka buat dan sebaiknya untuk tahanan kasus korupsi

diperlakukan sama dengan kasus tahanan lain tidak ada perbedaan istimewa terhadap

tahanan kasus korupsi. Sebaiknya juga baju untuk para tahanan kasus korupsi diberi

slogan saya seorang pencuri uang supaya mereka malua akan perbuatanya karena telah

melakukan korupsi. Menegaskan kepada lembaga KPK untuk lebih makasimal dan

menyelidiki hingga kedalam-dalam dalam menginvestigasi pejabat yang dicurigai

melakukan kasus korupsi dan tidak pandang bulu dalam menyeldiki pejabat yang

dicurigai melakukan tindakan korupsi. Untuk pejabat daerah maupun Negara sebaiknya

alat komunikasi mereka disadap supaya tau apa yang mereka lakukan dalam menerima

suapan maupun menyuap orang lain. Mengedakan bimbingan dan konserling pada

tingkat pendidikan maupun pemerintahan agar tidak korupsi termasuk mengenai akbat

dan sanksi yang diberikan jika melakukan korupsi.

Page 25: TUGAS 2 ISD

Anggi Danun Saputro (1A113145) Page 24

DAFTAR PUSTAKA

http://fisipunsil.blogspot.com/2010/04/pengertian-negara.html

http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-

negara.html

http://apriadianggisaputra.wordpress.com/2012/10/26/siapa-saja-yang-disebut-warga-

negara-indonesia-dan-bagaimana-cara-memperoleh-kewarganegaraan-ri/

http://id.shvoong.com/social-sciences/education/2160642-tugas-negara-kewajiban-

negara-fungsi/

http://indrahalim.blogspot.com/2011/04/tugas-pkn-hak-dan-kewajiban-negara.html

http://dania-putri.blogspot.com/2011/03/tugas-kewarganegaraan-hak-dan-

kewajiban.html

http://artikata.com/arti-330210-hukum.html

http://syamchalim.wordpress.com/2010/05/30/ciri-ciri-hukum/

http://rian-rifqhy.blogspot.com/2013/04/sumber-sumber-hukum-di-indonesia_23.html

http://www.bisosial.com/2012/11/macam-macam-sumber-hukum.html