MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

20
Interaki Penyakit dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Disusun oleh: Kelompok 6 Kelas : B

Transcript of MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

Page 1: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

Interaki Penyakit dengan Pertumbuhan dan Perkembangan Anak

Disusun oleh:

Kelompok 6

Kelas : B

UNIVERSITAS PROF. DR. MOESTOPO (BERAGAMA)

FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI

2013

Page 2: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

Daftar nama kelompok 6:

Nur Amany Burhan 2012-11-111

Nur Arsya Mugis 2012-11-112

Nur Azmina 2012-11-113

Nur Silmi Istiqomah 2012-11-114

Nurul Fadhilah Harahap 2012-11-115

Palda Aptriany 2012-11-116

Piani Ananda 2012-11-117

Prasita Naraswari 2012-11-118

R Khairunnisa Priskilla 2012-11-119

Rachmatika Putri Soleha 2012-11-120

Rr. Adinda Dianerezky 2011-11-113

Page 3: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

PENDAHULUAN

Banyak orang tua sering tidak meyadari bahwa kebiasaan-kebiasaan anak tertentu

dapat menggangu pertumbuhan dan perkembangan anak. Sebagai contoh, pada anak usia

balita cenderung untuk menghisap ibu jari, mengigit kuku, mengesekkan gigi atau minum

susu botol sampai anak tertidur hingga pagi. Dan apabila dilakukan terus menerus dapat

menyebabkan kelainan pada gigi anak. Kelainan pada gigi anak dapat menganggu fungsi

pengunyahan dan dapat membuat anak kehilangan nafsu makannya. 5

Salah satu penyakit yang dapat menganggu fungsi pengunyahan adalah karies. Karies

adalah penyakit multifaktorial yang terjadi akibat adanya kombinasi 4 faktor utama yaitu host

(gigi dan saliva), mikroorganisme di dalam plak gigi terutama streptococcus mutans, substrak

dan waktu terbentuknya kavitas.2,7 Faktor predisposisi dan penghambat yang berhubungan

secara tidak langsung dengan terjadinya karies adalah perilaku terhadap pemeliharaan

kesehatan gigi dan mulut seseorang.

Tanpa disadari, kebiasaan minum susu botol sebelum tidur dapat menyebabkan karies

pada anak sehingga mempengaruhi kesehatan gigi dan mulut anak. Anak yang paling banyak

terserang karies adalah anak yang minum susu lebih dari 3 kali dalam sehari dan tingkat

keparahan Rampan karies diderita pada anak yang minum susu botol terlalu lama sehingga

kontak susu dengan permukaan gigi berlangsung lebih lama.11 Rampan karies merupakan

penyakit multifaktorial dimana faktor faktor penyebab karies gigi saling berinteraksi. Pada

umumnya anak usia 4-9 tahun sudah terserang rampan karies.7Dengan pencegahan secara

dini seperti melakukan pemeriksaan secara rutin ke dokter dapat mengurangi risiko terjadinya

rampan karies pada anak.2

Oleh karena itu dengan dibuatnya makalah ini dapat menambah pengetahuan dan

meningkatkan pengetahuan pembaca mengenai rampan karies. Sehingga pembaca dapat

mengetahui seperti apa rampan karies, penyebab rampan karies, dan tanda-tanda dari rampan

karies itu sendiri serta dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mencegah rampan

karies pada gigi anak.

Page 4: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

PEMBAHASAN

Karies adalah penyakit multifaktorial yang terjadi akibat adanya kombinasi 4 faktor utama

yaitu host (gigi dan saliva), mikroorganisme di dalam plak gigi terutama streptococcus mutans,

substrak dan waktu terbentuknya kavitas (Haris, 2004). 2,7 Karies gigi suatu penyakit dari jaringan

kapur (kalsium) gigi, ditandai dengan kerusakan jaringan gigi, yang dimulai pada permukaan gigi

dalam area predileksinya yaitu pit, fisur, kontak proksimal dan secara progresif menyerang ke arah

pulpa. Kerusakan gigi termasuk di dalamnya dekalsifikasi dari bahan-bahan anorganik dan

desintegrasi dari bahan-bahan anorganik dari jaringan gigi.7 Karies gigi merupakan penyakit yang

banyak menyerang anak- anak maupun dewasa baik pada gigi susu maupun gigi permanen. Anak usia

6 sampai 14 tahun merupakan kelompok usia yang kritis dan mempunyai sifat khusus yaitu transisi

pergantian gigi susu ke gigi permanen. Suatu hasil survei status karies gigi Pelita III dan IV di

Indonesia, menyatakan bahwa kelompok usia 6 sampai 14 tahun mempunyai prevalensi karies gigi

yang cukup tinggi yaitu 60 sampai 80% (Ilyas, 2000). 10 Gigi yang mudah terserang karies pada gigi

sulung adalah gigi insisif atas, molar bawah, caninus atas, molar atas, caninus bawah dan insisif

bawah.7 Sedangkan untuk gigi tetap adalah molar bawah, molar atas, premolar, dan gigi depan atas. 7

Karies yang terjadi pada gigi anak ini dapat menimbulkan rasa sakit atau nyeri, maka anak akan

kehilangan selera makan dan kadang dapat terjadi demam serta proses mengunyah makanan akan

terganggu, sehingga anak menjadi malas makan dan akhirnya menjadi kurus. 2,5

Berikut ini adalah faktor penyebab utama pembentukan karies

1. Host (air ludah dan gigi) 6

Anatomi gigi berpengaruh pada pembentukan karies. 13 Gigi yang emailnya tidak kuat, mudah berlubang. 13 Celah atau alur yang dalam pada gigi dapat menjadi lokasi perkembangan karies. 13 Karies juga sering terjadi pada tempat yang sering terselip sisa makanan. 13 Dalam kondisi air ludah normal dan baik, air ludah dapat bersifat antibakteri yang akan mengeliminasi kuman-kuman, karena air ludah sangat protektif menjaga gigi dan rongga mulut.

2. Mikroorganisme yang terdapat di dalam rongga mulut6

Mikroorganisme yang terdapat di mulut adalah bakteri. Mulut merupakan tempat berkembanganya banyak bakteri, namun hanya sedikit bakteri penyebab karies, yaitu Streptococcus mutans dan Lactobacilli di antaranya. 13 Khusus untuk karies akar, bakteri yang sering ditemukan adalah Lactobacillus acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp., dan Streptococcus mutans. 13 Contoh bakteri dapat diambil pada plak.

3. Substrat (makanan, minuman yang melekat di permukaan gigi) 6

Page 5: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

Substrat atau diet dapat mempengaruhi pembentukan plak karena membantu perkembangbiakan dan kolonisasi mikroorganisme yang ada pada permukaan email. Selain itu, dapat mempengaruhi metabolisme bakteri dalam plak dengan menyediakan bahan-bahan yang diperlukan untuk memproduksi asam serta bahan yang aktif yang menyebabkan timbulnya karies. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang banyak mengkonsumsi karbohidrat terutama sukrosa cenderung mengalami kerusakan pada gigi, sebaliknya pada orang dengan diet yang banyak mengandung lemak dan protein hanya sedikit atau sama sekali tidak mempunyai karies gigi. Hal ini penting untuk menunjukkan bahwa karbohidrat memegang peranan penting dalam terjadinya karies. 14

4. Waktu7

Waktu adalah kecepatan terbentuknya karies serta lama dan frekuensi substrat menempel di permukaan gigi. Secara umum, lamanya waktu yang dibutuhkan karies untuk berkembang menjadi suatu kavitas cukup bervariasi, diperkirakan 6-48 bulan.14

Faktor-faktor lain yang turut berperan dalam pembentukan karies, antara lain 7 :

1. Kurangnya perhatian terhadap kebersihan mulut dapat mempermudah perkembangan karies7

2. Susunan makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan jarang memakan makanan yang berserat. Karena makanan berserat ini dapat membersihkan gigi. 7

Faktor-faktor diatas apabila diabaikan maka dapat memperparah terjadinya karies.

Karies khususnya pada anak dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan gigi

anak. Oleh karena itu, dalam makalah interaksi penyakit denan pertumbuhan dan

perkembangan gigi ini akan membahas lebih endalam mengenai karies pada anak yaitu

rampan karies. Berdasarkan hasil penelitian terjadinya Rampan Karies pada anak usia 4 - 5

tahun di Taman Kanak - Kanak Aisiyah Gentungang Kec.Bajeng Barat Kabupaten Gowa,

anak yang paling banyak terserang karies adalah anak yang minum susu lebih dari 3 kali

dalam sehari dan tingkat keparahan Rampan karies diderita pada anak yang minum susu botol

terlalu lama sehingga kontak susu dengan permukaan gigi.12

Rampan karies merupakan salah satu penyakit gigi berlubang yang akut dan parah

pada pasien anak dengan ditandai munculnya karies di sekitar gigi seri atas dan gigi geraham

besar (Rahmi, 2011). 2 Menurut Massler (2002), rampan karies adalah karies yang timbul

dengan cepat,  menyebar secara luas dan menyeluruh sehingga cepat mengenai pulpa.

Rampan karies ini ditandai dengan terkenanya gigi anterior bawah yang biasanya imun

terhadap karies. 2,8

Page 6: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

Penyebab terjadinya rampan karies (baby bottle syndrome) adalah pemberian susu

botol yang tidak tepat. Hal ini terjadi akibat kebiasaan minum susu atau tidak terkontrolnya

cairan yang mengandung gula/susu dari botol dalam jangka waktu yang lama, bahkan sampai

anak tertidur.3,13 Proses karies ini secara umum dimulai dengan terjadinya pelunakan

komponen organik atau hidroksi apatif enamel oleh asam. Selanjutnya diikuti oleh proses

lisis enzimatik dari protein enamel.9 Pada awalnya karies akan mengenai email gigi dengan

ditandai oleh munculnya garis berwarna kecoklatan pada gigi seri atas anak. Garis berwarna

kecoklatan tersebut menandai awal mula proses kerusakan email yang akan terus berlanjut

jika penyebabnya tidak segera dihilangkan, pemeliharaan kebersihan gigi yang kurang tepat,

serta pola makan yang kurang baik.2 Proses ini berlangsung sangat cepat dan menyebar dari

satu gigi ke gigi seri rahang lainnya, pada gigi seri rahang bawah jarang terjadi karena gigi-

gigi itu terlindung oleh saliva ketika anak menghisap susu dari botol (Afrilina, 2006).(1)

Sewaktu bayi tertidur, cairan manis yang keluar dari dot botol dalam rongga mulut

akan membasahi permukaan gigi sulung terutama insisif, molar atas dan molar bawah. Pada

keadaan tersebut jumlah aliran saliva menurun dan kualitas saliva mengental sehingga efek

pembersihan salive berkurang. Lingkungan yang demikian akan meningkatkan kualitas

bakteri kariogenik, hasil fermentasi antara sukrosa dan bakteri akan menurunkan pH saliva

sehingga lingkungan rongga mulut menjadi asam, serta permukaan gigi yang terkena akan

mengalami demineralisasi yang pada akhirnya akan menjadi karies (Kidd Edwina).13

Tanda – tanda terjadinya rampan karies :

Terlihat kerusakan pada sekeliling gigi yang dimulai dari 1/3 leher gigi,

permukaan luar gigi seri atas, meluas ke arah samping (proksimal) dan

permukaan dalam gigi.6

Dekalsifikasi email pada gigi deciduas atau gigi permanen4

Jaringan keras gigi yang terkena karies menjadi sangat lunak, berwarna kuning

muda atau merah muda bila dibandingkan dengan warna karies kronis yang

coklat tua4

Multiple kavitas 4

Gigi terlihat coklat atau hitam4

Lesi dapat berkembang dimana saja, sering pada permukaan yang biasanya

bebas dari karies4

Page 7: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

Rampan Karies pada Anak

Rampan Karies pada Anak 2

Banyak orang tua yang belum memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan anak-

anak terutama saat balita.15 Hampir 20 persen populasi anak dunia mengalami rampant karies,

di beberapa negara rampant karies menyerang tidak hanya pada sosio ekonomi rendah, sosio

ekonomi tinggi juga mempunyai resiko yang tinggi pula.3

Belum tentu anak yang mulutnya relatif bersih terbebas dari rampan karies apalagi tidak diimbangi

dengan faktor-faktor lainnya 7

Adapun faktor etiologi rampan karies yang berperan dalam pembentukan karies, yaitu : 7

1. Makanan7

Seringa mengkonsumsi makanan dan minuman manis serta mengandung karbohidrat. Karena keadaan asam basa di dalam rongga mulut dan di permukaan gigi naik dan turun sesuai pola makan. Serta waktu makan juga mempengaruhi perkembangan rampan karies.

2. Psikologis7

Page 8: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

Pada umumnya dapat mengakibatkan timbulnya kebiasaan buruk dalam makan atau memilih makanan. Stress juga disebut sebagai salah satu penyebab berkurangnya sekresi dan kekentalan saliva

3. Saliva berkurangnya sekresi serta kekentalan saliva7

Saliva dapat menghambat karies karena aksi buffer, kandungan bikarbonat, amoniak, dan urea dapat menetralkan penurunan pH yang terjadi saat gula di metabolism bakteri plak. Jika saliva berkurang, dapat terjadi peningkatan akumulasi plak sehingga mikroorganisme (Streptococcus mutans) akan bertambah.

4. Sistemik7

Pada faktor ini, misalnya saja karies terjadi pada anak penderita diabetes melitus5. Turunan7

Orang tua yang peka terhadap karies akan mempunyai anak yang juga peka terhadap

karies. Hal ini disebabkan karena dalam keluarga mempunyai pola kebiasan makan

yang sama dan pemeliharaan kesehatan gigi yang sama pula.

Faktor-faktor diatas sering diabaikan oleh para orang tua. Kebanyakan orang tua tidak

berpikir jauh mengenai hubungan antara gigi dan tumbuh kembang anak karena beranggapan

bahwa gigi balita akan tanggal sendirinya dan diganti gigi tetap.15 Menanggap wajar bila ada

karies rampan di gigi anak .15 Padahal rampan karies dapat memburuk dengan cepat dan

semua gigi susu dapat mengalami kerusakan secara luas dan berkembang. 2,16

Berikut adalah tahap perkembangan rampan karies2                      

Menurut (Rohani, 2009), ada empat tahap perkembangan terjadinya rampan karies

yang terjadi yaitu :

1)   Tahap Awal 2

Pada proses terjadinya rampan karies, pertama tama di tandai dengan terlihatnya

warna putih seperti kapur pada bagian servik dan proksimal gigi anterior atas akibat

demineralisasi pada enamel. Keadaan ini disebut juga karies dini atau white spot,

white spot karies yang terjadi pada sub surfice enamel sedangkan survise enamel

belum rusak.

2)   Tahap Kerusakan2

Ditandai dengan meluasnya lesi ke dentin gigi anterior atas sehingga membentuk

kavitas dan menunjuk kan perubahan warna coklat tua atau hitam disekeliling leher

Page 9: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

gigi. Pada tahap ini anak sudah mulai mengeluh sakit pada saat makan atau minum

dingin.

3)   Tahap Lesi Dalam2

Ditandai dengan meluasnya lesi ke pulpa gigi anterior maksila, tahap ini dicapai

dalam waktu 10 sampai 14 bulan, pada tahap ini sering ada keluhan rasa sakit

beberapa menit sewaktu  makan , minum panas atau dingin, rasa sakit spontan

sewaktu menyikat gigi.

4)   Tahap Traumatik2

Ini terjadi karena diabaikan nya gejala dari tahap sebelumnya, ditandai dengan

keadaan gigi anterior atas yang mulai menimbulkan rasa sakit, dimana tekanan ringan

dapat menyebabkan fraktur pada gigi. Pada setiap tahap perkembangan karies, dapat

terhenti bila penyebab dari rampan karies dapat di batasi.

HUBUNGAN RAMPAN KARIES dengan TUMBUH KEMBANG ANAK

Frekuensi makan karbohidrat yang tinggi pada anak dengan kebiasaan tertidur dengan botol susu masih di dalam rongga mulut merupakan penyebab utama dari penularan bakteri kariogenik pada anak dan peningkatan metabolisme dari bakteri tersebut.1

Banyak orang tua yang belum memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan anak-anak terutama saat balita. Salah satunya yaitu menganggap sebagai hal biasa pada seorang balita yang memiliki karies rampan atau gigis. Padahal, kondisi tersebut tidak boleh disepelekan. Karena jika tidak ditangani dengan tepat, pertumbuhan anak bisa saja terganggu akibat karies rampan. 15

Perawatan gigi anak seharusnya dilakukan sedini mungkin, sejak anak mulai tumbuh gigi pertama yaitu usia sekitar enam bulan. Pasalnya, gigi susu pada anak memiliki peran sangat penting untuk bertumbuh dan berkembang. Sebanyak 20 gigi susu anak sebaiknya dirawat sejak dini karena gigi-gigi tersebut memiliki fungsi dalam pengunyahan yang mempengaruhi tumbuh kembang anak. Pada usia-usia balita anak-anak sangat membutuhkan gizi yang baik dan harus tercukupi untuk syarat tumbuh kembangnya. Namun, jika kemudian ada masalah pada giginya, terutama masalah rampan karies, maka proses anak akan menjadi terganggu.  Rasa sakit yang disebabkan dari gigi berlubang yang sangat serius dapat memperparah kesehatan anak secara keseluruhan disamping itu akan mengganggu proses pengunyahan tidak mau makan dan biasanya pola tidurpun terganggu. Padahal, nutrisi yang baik dan cukup sangat dibutuhkan bagi pertumbuhan yang normal. Selain itu juga, pada umumnya terdapat pula perubahan temperamen anak pada penderita kerusakan gigi karena susu botol dibandingkan pada anak dengan kerusakan gigi tanpa kebiasaan minum dengan botol. Anak dengan temperamen yang sulit lebih cenderung ke arah gangguan perubahan

Page 10: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

perilaku seseorang, seperti anak sulit tidur. Padahal istirahat serta tidur yang cukup sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak. 15

Tidak hanya itu. Selain dampak utama rampan karies terhadap tumbuh kembang anak yang telah disebutkan di atas, dari penyebab utama rampan karies, yang mana merupakan kebiasaan tertidur dengan botol susu masih di dalam rongga mulut, dapat juga menimbulkan defomitas wajah yang akhirnya akan membawa ke maloklusi. 17

Selain itu, perawatan rampan karies yang kurang baik, contohnya dengan mencabut gigi yang terkena rampan karies sengaja sebelum waktu pencabutan yang sesuai, dapat mengakibatkan gigi tetap atau gigi dewasa tidak tumbuh rapi atau berjejal. Hal ini disebabkan karena gigi susu memiliki fungsi sebagai pelindung gigi tetap serta mempertahankan ruang agar gigi tetap kelak tumbuh rapi dan tidak berjejal. 15

PENCEGAHAN dan PERAWATAN 8

Hal pertama yang dilakukan dalam penanggulangan rampan karies adalah

mengurangi aktivitas bakteri untuk menghentikan karies dan mencegah penjalaran yang cepat

kearah pulpa. Untuk mengurangi perkembangan bakteri serta adanya bau mulut perlu pula

dilakukan oral profilaksis.Oral profilaksis dapat dilakukan dengan menyikat gigi secara benar

maupun dengan menggunakan alat bur atau alat lainnya yang lebih canggih seperti air scaler

maupun sand blaster Perawatan rampan karies yang utama adalah menhilangkan rasa sakit,

adanya rasa sakit perlu segera ditanggulangi karena dapat mengganggu aktivitas sehari-hari

anak tersebut. Perawatan rasa sakit dapat diberikan baik secara lokal di gigi yang sakit

maupun secara oral atau diminum,pemberian lokal dapat diberikan dengan menumpat secara

langsung dengan obat-obatan eugenol melalui kapas yang selanjutnya ditumpat sementara

dengan zinc oxide eugenol tanpa penggunaan kapas obat.Pemberian obat-obatan sedatif dan

analgesik dapat pula diberikan melalui obat minum atau oral. Obat ini diberikan pada rasa

sakit yang telah lanjut dalam pengendalian kariesnya.Penanggulangan rampan karies harus

dilakukan secara sistematis dan komprehensif serta sesuai dengan prinsip pencegahan dan

perawatan secara menyeluruh yang berdasarkan urutan prioritas. Adapun pencegahan yang

dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya karies botol antara lain : 8

Page 11: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

1. Setelah diberi makan, bersihkan gusi anak dengan kain/ lap bersih. Kemudian

bersihkan/ sikat gigi anak, jika giginya sudah erupsi. Bersihkan dan pijat gusi

pada area yang ompong dan pemakaian flossing semua gigi anak yang telah

erupsi, biasanya pada usia 2- 2,5 tahun 8

2. Pergunakan botol hanya ketika makan saja jangan gunakan botol minuman

sebagai dot, jangan biarkan anak berjalan sambil meminumnya dalam waktu

yang lama. Ini tidak hanya menyebabkan karies, tetapi juga anak dapat

menderita cedera pada giginya ketika mereka terjatuh sambil mengedot. 8

3. Jangan pernah membiarkan anak tertidur sambil minum melalui botol yang

berisi susu, formula atau jus buah atau larutan yang manis8

4. Jika anak membutuhkan botol atau dot untuk pemberian makan yang reguler,

pada malam hari, atau hingga tertidur, berilah anak dot bersih yang

direkomendasikan oleh dokter gigi atau dokter anak. Jangan pernah

memasukkan dot dengan minuman yang manis

5. Hindari mengisi botol minum anak dengan larutan seperti air gula dan soft

drink8

6. Jika air yang akan diberikan kepada anak tidak mengandung fluoride, tanyalah

dokter gigi apa yang sebaiknya diberikan pada anak. 8

Mulailah berkunjung ke dokter gigi sejak tahun pertama kelahiran, buatlah kunjungan

secara teratur.Jika anak mempunyai masalah dengan giginya, segera periksakan ke dokter

gigi.

Page 12: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anie R. Karies akut pada beberapa gigi atau seluruh gigi geligi dan terjadi secara cepat. 27 Mei 2009(Diakses 28 Maret 2013). Tersedia di: http://anieroha.blogspot.com/

2. Akbar A. Kejadian rampan karies pada anak ditinjau dari faktor perilaku ibu di TK IT Mon Kuta Kecamatan Ulee Kareng Banda Aceh tahun 2012. 11 Februari 2013 (Diakses 27 Maret 2013). Tersedia di: http://akbaranthonie.blogspot.com/2013/02/kejadian-rampan-karies-pada-anak.html

3. Sandy C. Rampant caries pada gigi Sulung, Berbahayakah?. 1 Oktober 2012(Diakses 28 Maret 2013). Tersedia di: http://fkg.unissula.ac.id/index.php?option=com_content&view=article&id=33:rampant-caries-pada-gigi-sulung-berbahayakah&catid=2:berita-utama-fkg

4. Iradatul SH. Perawatan rampan karies. 27 Maret 2012(Diakses 28 Maret 2013). Tersedia di: http://www.scribd.com/doc/86959041/Perawatan-Rampan-Karies

5. Pradnya P. Pengaruh kerusakan gigi pada nafsu makan anak. 2011(Diakses 28 Maret 2013). Tersedia di: http://www.duniapotentia.com/literatur.asp?isi=1&link_idx=12&title_idx=7

6. Pengaruh susu botol terhadap kerusakan gigi. 9 Mei 2011(Diakses 28 Maret 2013). Tersedia di:  http://balitasmart.com/2011/02/pengaruh-botol-susu-terhadap-kerusakan-gigi/

7. Universitas Sumatera Utara. Open Course Ware. Pedodonsia Dasar: karies pada anak. USU: Open Course Ware;2009

8. Dewi S. Hubungan lamanya pemberian susu formula dengan tingkat kearahan karies gigi anak. [Skripsi]. Makassar: Universitas Hasanuddin;2012.

9. Evy. Kebiasaan minum susu borol picu karies gigi. Kompas(surat kabar online). 22 Juni 2009( Diakses 27 Maret 2013). Tersedia di: http://cetak.kompas.com/read/xml/2009/06/22/03282481/kebiasaan.minum.susu.botol.picu.karies.gig i

10. Rina K. Hubungan tingkat keparahan karies gigi dengan status gizi siswa kelas dua SDN 01 Ciangsana. [Skripsi]. Jakarta: Universitas Islam Negeri;2010

11. Akbar A. Gambaran pengetahuan ibu tentang rampan. 26 Juni 2011(Diakses 28 Maret 2013). Tersedia di: http://akbaranthonie.blogspot.com/2012/06/gambaran-pengetahuan-ibu-tentang-rampan.html

12. Pengaruh susu botol terhadap terjadinya rampan karies pada anak-anak usia 4-5 tahun di Taman kanak-kanak Aisyiyah Gentungan Kecamatan Bajeng Barat Kabupaten Gowa tahun 2009. Jurnal ilmiah media kesehatan gigi [online]. 2010[Diakses 27 Maret 2013];[6 halaman]. Tersedia di: Database Jurnal Ilmiah Indonesia.(

http://isjd.pdii.lipi.go.id/index.php/Search.html?act=tampil&id=69631&idc=45).13. Gilang RSW. Etiologi karies gigi. 12 Desember 2011(Diakses 27 Maret 2013). Tersedia

di: http://gilangrasuna-fkg.web.unair.ac.id/artikel_detail-39440-Catatan%20Kecil%20Tentang%20Gigi-Etiologi%20Karies%20Gigi.html

14. Univeritas Sumatera Utara. Repository. Tinjauan pustaka: karies gigi. USU: Repository;2011

Page 13: MAKALAH INTERAKSI (Autosaved)

15. Triawati PP. Pengaruh gigi pada perkembangan anak. Joglo semar[surat kabar online]. 21 April 2012(Diakses 27 Maret 2013). Tersedia di: http://edisicetak.joglosemar.co/berita/pengaruh-gigi-terhadap-perkembangan-anak-72373.html

16. Maria CA. Nursing bottle caries&rampant caries. 01 Maret 2012(Diakses 27 Maret 2013). Tersedia di: http://mylearnindentistry.blogspot.com/2012/03/tutorial-nursing-bottle-caries-rampant.html

17. Irmawati. Kebiasaan buruk yang mempengatuhi tumbuh kembang anak. Diakses 27 Maret 2013. Tersedia di: http://kimsosil2toothsmile.wordpress.com/kebiasaan-buruk-yang-mempengaruhi-pertumbuhan-gigi-anak/

18.

DAFTAR PUSTAKA GAMBAR

1. Rampan Karies pada Anakhttp://bangaloredentistonline.com/bd_online_images/child_dental/rampant_caries.png

2. Rampan Karies pada Anak 2http://2.bp.blogspot.com/_nw56wkbCeqs/TMcZjJsxDWI/AAAAAAAAACM/SE-LF6ohhyk/s1600/rampant2_caries.jpg