MAKALAH INKOMPATIILITAS FARMASETIKA

19
TUGAS FARMASETIKA TERAPAN “NKOMPATIBILITAS FARMASETIKA OLEH: SYAM FEBRIANTARA (F1F111 ASRIANI (F1F111 MUHAMMAD JULPAN K. (F1F112048) YUNITA DAWU (F1F112050) ADE YUYUN (F1F112060) HALMAYANTI (F1F112065) SRI RAHAYU NINGSI (F1F112068) JURUSAN FARMASI

description

farmasetika

Transcript of MAKALAH INKOMPATIILITAS FARMASETIKA

TUGAS FARMASETIKA TERAPANNKOMPATIBILITAS FARMASETIKA

OLEH:SYAM FEBRIANTARA (F1F111ASRIANI (F1F111MUHAMMAD JULPAN K. (F1F112048)YUNITA DAWU (F1F112050)ADE YUYUN (F1F112060)HALMAYANTI (F1F112065)SRI RAHAYU NINGSI (F1F112068)

JURUSAN FARMASIFAKULTAS FARMASIUNIVERSITAS HALU OLEOKENDARI2015BAB IPENDAHULUANA. LATAR BELAKANGInkompatibilitas merupakan pencampuran antara dua reaksi atau lebih di antara obat-obatan ataupun bahan kimia obat dan menimbulkan ketidakcocokan atau ketidaksesuaian. Atau bisa dikatakan terjadinya suatu inkompatibilitas disebabkan karna terjadinya suatu interaksi obat yang tidak diinginkan/dikehendaki. Interaksi obat adalah kejadian di mana suatu zat mempengaruhi aktivitas obat. Efek-efeknya bisa meningkatkan atau mengurangi aktivitas obat,atau menghasilkan efek baru yang tidak dimiliki sebelumnya. Interaksi ini bisa terjadi tidak hanya antara satu obat dengan obat lain Tetapi, interaksi bisa saja terjadi antara obat dengan makanan, obat dengan herbal, obat dengan mikronutrien, dan obat injeksi dengan kandungan infus. Karena kebanyakan interaksi obat memiliki efek yang tak dikehendaki, umumnya interaksi obat dihindari karena kemungkinan mempengaruhi prognosis. Namun, ada juga interaksi yang sengaja dibuat, misal pemberian probenesid dan penisilin sebelum penisilin dibuat dalam jumlah besar. Contoh interaksi obat yang kini digunakan untuk memberikan manfaat adalah pemberian bersamaan antara karbidopa dan levodopa (tersedia sebagai karbidopa/levodopa). Levodopa adalah obat anti Parkinson dan untuk menimbulkan efek harus mencapai otak dalam keadaan tidak termetabolisme. Bila diberikan sendiri, levodopa dimetabolisme di jaringan tepi di luar otak, sehingga mengurangi efektivitas obat dan malah meningkatkan risiko efek samping. Namun, karena karbidopa menghambat metabolisme levodopa di perifer, lebih banyak levodopa mencapai otak dalam bentuk tidak termetabolisme sehingga risiko efek samping lebih kecil.Interaksi obat bisa ditimbulkan oleh berbagai proses, antara lain perubahan dalam farmakokinetika obat tersebut, seperti Absorpsi, Distribusi, Metabolisme, dan Ekskresi (ADME) obat. Kemungkinan lain, interaksi obat merupakan hasil dari sifat-sfat farmakodinamik obat tersebut, misal, pemberian bersamaan antara antagonis reseptor dan agonis untuk reseptor yang sama.

B. RUMUSAN MASALAHRumusan masalah dari makalah ini adalah:1. Apa yang dimaksud dengan inkompatibilitas?2. Apa saja macam-macam inkompatibilitas dan pengentasannya?3. Apa saja contoh obat yang inkompatibel?

C. TUJUANTujuan dari makalah ini adalah:1. Untuk mengetahui pengertian inkompatibilitas.2. Untuk mengetahui macam-macam inkompatibilitas serta cara pengentasannya.3. Untuk mengetahui contoh obat yang inkompatibel.

BAB IIPEMBAHASANA. PENGERTIAN INKOMPATIBILITASInkompatibilitas adalah suatu fenomena fisika kimia seperti presipitasi terkait konsentrasi, dan reaksi asam basa dengan manifestasi produk hasil reaksi berupa perubahan status fisik atau keseimbangan protonasi-deprotonasi.Inkompatibilitas ini terjadi diluar tubuh (sebelum obat diberikan/diminum) antara obat yang tidak dapat dicampur (inkompatibel). Pencampuran obat yang demikian ini menyebabkan terjadinya interaksi langsung secara fisika atau kimia, yang hasilnya mungkin terlihat sebagai pembentukan endapan, perubahan warna, dan lain-lain, atau mungkin juga tidak terlihat dan interaksi ini biasanya akan berakibat in aktivasi obat.Obat dapat berinteraksi dengan makanan, zat kimia yang masuk dari lingkungan atau dengan obat lain. Interaksi antara obat dengan obat didefinisikan sebagai modifikasi efek dari suatu obat karena kehadiran obat yang lain, baik diberikan sebelumnya atau bersama-sama.Warna zat adalah termasuk dalam sifat fisika sediaan obat. Adanya inkompatibilitas tidak selalu merubah warna sediaan obat karena inkompatibilitas dapat terjadi secara kimia yaitu inkompatibilitas farmakokinetika ataupun farmakodinamika .Inkompatibilitas yang terjadi akan mempengaruhi kualitas obat sediaan parenteral serta efek terapeutiknya.B. MACAM-MACAM INKOMPATIBILITASInkompatibilitas farmasetis dapat dibagi menjadi 2 golongan yaitu : a) Inkompatibilitas fisika Inkompatibilitas fisika atau tak tercampuraya obat secara fisika adalah peristiwa terjadinya perubahan-perubahan yang tidak diinginkan pada waktu mencampurkan obat atau bahan obat secara fisika tanpa ada perubahan susunan kimianya. Bahan obat yang dicampurkan tidak menghasilkan suatu campuran yang homogen dan efek yang tidak sesuai dengan tujuan terapi. Obat tidak dapat larut (insolubility), Obat tidak dapat campur (immiscibility), Terjadinya pengendapan secara fisika (precipitation), Terjadinya pencairan zat padat (liquifaction), Pemadatan (solidification), Adsorpsi (adsorption).Adapun pengentasan dalam inkompatibilitas Fisika yaitu:1. Modifikasi urutan pencampuran 2. Penambahan pelarut 3. Pergantian btk eksipien/bhn aktif (Asetosal tdk boleh dlm larutan krn akan terurai menjadi as. salisilat + as. Asetat 4. Memperbesar volume5. Emulsifikasi (cairan-cairan tdk mau gabung + emulgator)6. Pembuatan suspensi (suspensi : padatan cairan, sukar larut + suspending agent)7. Penambahan / pengurangan bahan 8. Pemisahan obat (obat 1 diminum dl, sedang bbrp jam obat 2 baru diminum)

b) Inkompatibilitas kimia Inkompatibilitas kimia atau tak tercampurkan obat secara kimia adalah peristiwa terjadinya perubahan-perubahan yang tidak diinginkan pada waktu mencampurkan obat atau bahan obat karena reaksi kimia sehingga terjadi perubahan susunan kimia. Bahan obat yang dicampurkan tiak memberikan hasil yang homogen dan efek yang tidak sesuai dengan tujuan terapi. Beberapa peristiwa yang terjadi pada inkompatibilitas kimia antara lain reaksi pengendapan, Asam dengan basa, Oksidasi atau reduksi, Terjadinya perubahan warna, Terjadinya peruraian, Reaksi dengan sediaan galenik Inkompatibilitas farmasetis dapat terjadi baik pada sediaan padat seperti sediaan pulveres, pulvis, kapsul, pil, supositoria maupun sediaan semi padat seperti unguenta dan sediaan cair.

C. CONTOH OBAT YANG INKOMPATIBELa) Inkompatibilitas Fisika Sediaan Pulveres dan PulvisPada prinsipnya sediaan pulveres dan pulvis harus memenuhi persyaratan yaitu halus, kering dan homogen, sehingga dapat dihasilkan suatu sediaan yang memenuhi persyaratan dan keadaannya tetap utuh sesuai dengan tertulis dalam suatu resep. Inkompatibilitas fisika yang sering terjadi pada sediaan pulveres dan pulvis adalah : 1). Melelehnya atau melembabnya campuran serbuk, akibat terjadinya proses. a. Penurunan titik lebur campuran serbuk b. Penurunan tekanan uap relatif c. Bebasnya air hablur 2). Terjadinya adsorbsi Inkompatibilitas kimia pada sediaan pulveres dan pulvis terjadi akibat pengaruh dari sifat asam atau basa dari obat. Faktor yang berperan dalam reaksi antara lain adalah derajat keasaman atau kebasahan, kelembaban. Inkompatibilitas farmasetis yang terjadi pada sediaan pulveres dan pulvis dapat diatasi dengan cara: 1. Memodifikasi cara pencampuran bahan. 2. Mengganti bahan yang menyebabkan inkompatibilitas dengan bahan lain. 3. Pemisahan obat secara langsung ataupun tidak langsung. Contoh: Penurunan titik lebur campuran serbuk

Penurunan tekanan uap relatifDisebabkan oleh:1. Higroskopisitas tergantung dari tekanan uap relatif2. Derajat kelembaban rata-rata3. R/ KBr0,2 (Higroskp)NaI0,4Sacch.lact qs m.f.pulv.dtd. No. XXS. t. dd.p.I R/Natrii bromid 0.2Amn.bromid 0.3Elaeosacch.ment. Pip 0,25m.f.pulv.dtd.No.XX S. t. dd. pulv. I(Bila dicampur sediaan menjadi lembab)Kotoran-kotoran yg ada (CaCl2 / MgCl2)

AdsorbsiTerjadinya proses adsorbsi sering diikuti oleh suatu reaksi kimia (terjadi penukaran ion). Macam-macam bahan yang mengabsorbsi: Carbo adsorbens Carbo ligni Bolus alba Kaolin

R/Codein HCl 0,010Ext.Hyocyami 0,015 Kaolin 0,200m.f.pulv.dtd.No.XX S. b. dd. Iadsorbsi Kaolin dihilangkan

b) Inkompatibilitas Kimia Pulvis & PulveresR/ Acid acetyl salycyl (asam) Natrii carbonat (basa) Terjadi reaksi, asam basa : asetosal terurai mengeluarkan asam salisilat yang menyebabkan nyeri lambung Pengatasan : dicampur secara tidak langsung Kedua bahan sebelum dicampur masing-masing ditambah bahan netral (lactosum), digerus hingga homogen kedua bahan dicampurkan

R/ Calcii carbonat MgO Ext. Belladon Alkaloid (Ext.Bellad) terurai oleh MgO (basa) : jadi inaktif Pengatasan : konsul ke dokter MgO utk apa Jika tdk terlalu perlu, dikeluarkan saja.c) Inkompatibilitas Fisika & Kimia KapsulSyarat Kapsul : sediaan kapsul tetap utuh tidak lembek/pecah/benyek Permasalahan : Adanya obat yang mengandung fenol tinggi (kreosot) Adanya campuran obat benyek/meleleh Adanya peristiwa adsorbsi Adanya reaksi akibat pengaruh sifat asam atau basa Contoh:R/ Aminophillin 0,2 Ephedrin 0,015 Prednison 0,005 Phenobarb 0,05 Vit.C 0,05 m.f.l.a.pulv. da.in. capsl.dtd. No. xxx S. t. dd. cap I

Vit. C (asam) & Aminophillin (basa) : mempercepat terjadinya oksidasi aminophillin Vit. C berubah warna menjadi kuning Ephedrin & luminal : terjadi lique faction kapsul menjadi lembek Pengatasan : Vit C dikeluarkan dibuat serbuk tersendiri Ephedrin diganti btk garamnya : Eph. HCl d) Inkompatibilitas Pada Sediaan PilPermasalahan : Bentuk pil lembek akibat campuran obat lembek atau meleleh Bentuk pil rusak, sehingga mudah pecah akibat peristiwa inkompatibilitas kimia sehingga pil menjadi berubah warna : Reaksi kimia karn sifat oksidator-reduktor obat Reaksi kimia krn sifat asam-basa obat Pengatasan :1. Menggunakan bahan pengikat pil tanpa pembasah, bagi pil yang dengan pembasahan akan terurai & rusak zat aktifnya (digitalis, asetosal)2. Penjenuhan bagi obat yg higroskopis 3. Penggantian bentuk obat (asam diganti bentuk garamnya)

e) Inkompatibilitas farmasetik pada sediaan semi padatPada salep:1. Keluarnya air : adanya air larutan obat tdk terserap oleh basis2. Obat tdk atau sukar campur dgn basis3. Terbentuknya senyawa lain karena reaksi kimia

BAB IIIPENUTUPA. KESIMPULANDari makalah ini dapat disimpulkan bahwa:1. Inkompatibilitas adalah suatu fenomena fisika kimia seperti presipitasi terkait konsentrasi, dan reaksi asam basa dengan manifestasi produk hasil reaksi berupa perubahan status fisik atau keseimbangan protonasi-deprotonasi.2. Macam-macam inkompatibilitas farmasetis yaitu inkompatibilitas kimia dan fisika.3. Penanganan inkompatibilitas yaitu memodifikasi cara pencampuran bahan, mengganti bahan yang menyebabkan inkompatibilitas dengan bahan lain dan pemisahan obat secara langsung ataupun tidak langsung. B. SARANMakalah ini telah dibuat dengan sebaik mungkin namun diharapkan saran dan kritik yang membangun.

DAFTAR PUSTAKAKee, J.L., Evelyn R.H., 1994, Farmakologi Pendekatan Untuk Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Kurniawan, B.R., 2013, Stabilitas Resep Racikan yang Berpotensi Mengalami Inkompaibilitas Farmasetika yang Disimpan Pada Wadah Tertutup Baik, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Surabaya Vol. 2 No. 2.

Melsugen, B.B., 2011, Drug Incompability Risk Prevention in Infusion Therapy, Hospital Care, Germany

Trissel, L. A., 2003, Handbook on Injectable Drugs 12th Edition, American Society of Health-System Pharmacists, USA.