Farmasetika: Salep2

24
SALEP II FARMASETIKA DASAR KELOMPOK 5: KHARIS DWI MARIA ULFA MARWAH RISTIANTY MAYA PRATIWI MOULINA RAHMAH NENG RAHMAWATI DEWI RIYAN SEPTIAN

Transcript of Farmasetika: Salep2

Page 1: Farmasetika: Salep2

SALEP IIFARMASETIKA DASAR

KELOMPOK 5:

KHARIS DWI

MARIA ULFA

MARWAH RISTIANTY

MAYA PRATIWI

MOULINA RAHMAH

NENG RAHMAWATI

DEWI

RIYAN SEPTIAN

Page 2: Farmasetika: Salep2

Pengertian Salep

Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai

obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersihomogen dalam dasar salep yang cocok(Depkes.1979).

Salep tidak boleh berbau tengik. Kecualidinyatakan lain kadar bahan obat dalam salepyang mengandung obat keras atau obat narkotikadalah 10% (Moh. Anief. 1997).

Page 3: Farmasetika: Salep2

Sediaan Salep berdasarkankonsistensi

Unguenta : Salep yang mempunyai

konsistensi seperti mentega, tidak mencair

pada suhu biasa, tapi mudah dioleskan

tanpa menggunakan tenaga.

Cream : Salep yang banyak mengadung

air, mudah diserap kulit , dan dapat

dicuci dengan air.

Pasta : Salep yang mengandung lebih

dari 50% zat padat ( serbuk ).

Page 4: Farmasetika: Salep2

Cerata : Salep berlemak yang banyak

mengandung lilin, sehingga konsistensinya

lebih keras.

Gel : Salep yang lebih halus, umumnya

mengandung sedikit atau tanpa lilin,

digunakan sebagai basis.

Page 5: Farmasetika: Salep2

1. Basis Hidrokarbon

Sifat inert

Umumnya merupakan senyawa turunan minyakbumi (Petrolatum) yang memiliki bentuk fisiksemisolid dan dapat juga dimodifikasi denganwax atau senyawa turunan minyak bumi yang cair(Liquid Petrolatum)

Basis ini digolongkan sebagai basis berminyakbersama dengan basis salep yang terbuat dariminyak nabati atau hewani

Sifat minyak yang dominan pada basis hidrokarbon menyebabkan basis ini sulit tercucioleh air dan tidak terabsorbsi oleh kulit.

Page 6: Farmasetika: Salep2

Sifat minyak yang hampir anhidrat jugamenguntungkan karena memberikan kestabilanoptimum pada beberapa zat aktif seperti antibiotik.

Basis ini juga hanya menyerap atau mengabsorbsisedikit air dari formulasi serta menghambat hilangnyakandungan air dari sel-sel kulit dengan membentuklapisan film yang waterproff.Basis ini juga mampumeningkatkan hidrasi pada kulit. Sifat-sifat tersebutsangat menguntungkan karena mampumempertahankan kelembaban kulit sehingga basis ini juga memiliki sifat moisturizer dan emollient.

Selain mempertahankan kadar air, basis ini jugamampu meningkatkan hidrasi pada kulit (horny layer) dan hal ini dapat meningkatkan absorbsi dari zat aktifsecara perkutan. Hal ini terbukti dengan mengukurpeningkatan efek vasokonstriksi pada pemberiansteroid secara topikal dengan basis hidrokarbon.

Page 7: Farmasetika: Salep2

KERUGIAN BASIS HIDROKARBON

Sifatnya yang berminyak dapat

meninggalkan noda pada pakaian serta

sulit tercuci oleh air sehingga sulit

dibersihkan dari permukaan kulit.

Hal ini menyebabkan penerimaan pasien

yang rendah terhadap basis hidrokarbon

jika dibandingkan dengan basis yang

menggunakan emulsi seperti krim dan

lotion.

Page 8: Farmasetika: Salep2

Contoh kandungan basis

hidrokarbon

Soft Paraffin

Hard Paraffin

Liquid Paraffin

Vaselin Putih

Vaselin Kuning

Campuran Vaselin Dengan Malam Putih

& Malam Kuning

Page 9: Farmasetika: Salep2

1. Soft Paraffin

Basis yang diperoleh melalui pemurnianhidrokarbon semisolid dari minyak bumi.

Jenis soft paraffin yaitu :

Berwarna kuning digunakan untuk zat aktifyang berwarna.

Berwarna putih (melalui proses pemutihan) digunakan untuk zat aktif yang tidakberwarna, berwarna putih, atau berwarnapucat.

Proses pemutihan menyebabkan sebagianpasien sensitif terhadap soft paraffin yang berwarna putih

Page 10: Farmasetika: Salep2

2. Hard Paraffin

Merupakan campuran bahan-bahanhidrokar-bon solid yang diperoleh dariminyak bumi.

Sifat fisik :

◦ tidak berwarna s/d berwarna putih

◦ tidak berbau

◦ memiliki tekstur berminyak seperti wax

◦ memiliki struktur kristalin

Hard paraffin biasanya digunakan untukmemadatkan basis salep.

Page 11: Farmasetika: Salep2

3. Liquid ParaffinMerupakan campuran hidrokarbon cair dari minyakbumi. Umumnya transparan dan tidak berbau.

Mudah mengalami oksidasi sehingga dalampenyimpanannya ditambahkan antioksidan sepertiButil hidroksi toluene (BHT).

Di gunakan untuk menghaluskan basis salep danmengurangi viskositas sediaan krim.

Jika dicampur dengan 5% low density polietilen, laludipanaskan dan dilakukan pendinginan secaracepat, akan menghasilkan massa gel yang mampumempertahankan konsistensinya dalam rentangsuhu yang cukup luas (-15oC hingga 60oC).

Stabil pada perubahan suhu, kompatibel terhadapbanyak zat aktif, mudah digunakan, mudah disebar, melekat pada kulit, tidak terasa berminyak danmudah dibersihkan.

Page 12: Farmasetika: Salep2

4. Vaselin Putih Vaselin putih adalah campuran yang dimurnikan

dari hidrokarbon setengah padat, diperoleh dariminyak bumi dan keseluruhan atau hampirkeseluruhan dihilangkan warnanya. Dapatmengandung stabilisator yang sesuai.

5. Vaselin Kuning Vaselin kuning adalah campuran yang dimurnikan

dari hidrokarbon setengah padat yang diperolehdari minyak bumi. Dapat mengandung zat penstabilyang sesuai.

6. Campuran Vaselin Dengan Malam Putih & MalamKuning Salep kuning: terdiri dari 50 g lilin kuning dan 950 g

vaselin putih untuk tiap 1000 g.

Salep putih: Tiap 1000 g mengandung 50 g lilin putihdan 950 g vaselin putih

Page 13: Farmasetika: Salep2

Contoh sediaan salep dengan

basis hidrokarbon

1. Acid Salicylici Unguentum (Salep Asam Salisilat)

tiap 10 gram mengandung:

Acidum salicylicum 200 mg

Vaselinum album ad 10 g

Page 14: Farmasetika: Salep2

2. Acid Salicylici Sulfuris Unguentum (Salep Asam

Salisilat Belerang)

tiap 10 gram mengandung:

Acidum salicylicum 200 mg

Sulfur 400 mg

Vaselinum album ad 10 g

Page 15: Farmasetika: Salep2

3. Hyoscini Oculentum (Salep mata Hiosina /

Skopolamin)

tiap gram mengandung:

Hyoscini hydrobromidum 2,5 mg

Paraffinum liquidum 65 mg

Vaselinum album ad 1 g

Page 16: Farmasetika: Salep2

2. Basis Adsorbsi (Basis Serap)

Basis salep ini mempunyai sifat hidrofil

atau dapat mengikat air

Basis ini juga dapat berupa bahan

anhidrat atau basis hidrat yang memiliki

kemampuan menyerap kelebihan air.

Page 17: Farmasetika: Salep2

Sumber Basis Serap

Pada umumnya bahan-bahan tersebut merupakancampuran dari sterol-sterol binatang atau zat yang bercampur dengan senyawa hidrokarbon dan zatyang memiliki gugus polar seperti sulfat, sulfonat, karboksil, hidroksil atau suatu ikatan ester.

Contoh : Lanolin, ester lanolin, campuran steroid dan triterpene alkohol dll

Tipe Basis Serap

Tipe 1 dasar salep yang dapat bercampurdengan air membentuk emulsi air dalam minyak. Contohnya adalah Parafin hidrofilik dan Lanolin anhidrat.

Tipe 2 emulsi air dalam minyak yang dapatbercampur dengan sejumlah larutan air tambahan. Contoh tipe ini adalah Lanolin.

Page 18: Farmasetika: Salep2

Contoh sediaan salep dengan

basis adsorbsi

1. Hydrophilic petrolatum

Kolesterol ………………… . 3%

Stearil alkohol …………….. 3%

White Wax ………………… 8%

White Petrolatum ………… 86%

Page 19: Farmasetika: Salep2

Cara Pembuatan :

Lelehkan/lebur secara bersamasama stearil

alkohol, White Petrolatum, dan white wax di atas

water bath. Kemudian tambahkan kolesterol

sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga

homogen dan dingin, dan membentuk masa

salep. Petrolatum hidrofilik dapat mengabsorbsi

jumlah air yang banyak dengan membentuk

emulsi air dalam minyak.

Page 20: Farmasetika: Salep2

3. Basis yang dapat dicuci

dengan air Dasar Salep Emulsi M/A (vanishing cream)

Emulsifying Ointment B.P

Hidrophilic ointment

Fase minyak (fase internal) terdiri daripetrolatum bersamaan dengan satu atau lebihalkohol BM tinggi, seperti cetyl atau stearylalcohol.

Asam stearat mungkin termasuk dalam faseminyak jika emulsi tersebut dalam bentuk sabun, contohnya trietanolamin stearat. Pemberianasam stearat dalam jumlah yang berlebihandalam formulasi akan menghasilkan salep yang mengkilap seperti mutiara.

Page 21: Farmasetika: Salep2

Petrolatum dalam fase minyak juga dapatmempertahankan kestabilan air dalamkeseluruhan formulasi

Fase air (fase eksternal) dari basis tipe ini terdiridari:

Bahan Pengawet : metilparaben, propilparaben, benzil alkohol, dan asam sorbet

Humektan : gliserin, propilen glikol, atau polietilenglikol.

Emulsifier (biasanya menjadi bagian yg paling banyak), bisa non-ionik, kationik, anionik, atauamfoter. juga terdiri dari komponen yg larutdalam air, stabilizer, pengontrol pH, atau bahanlain yang berhubungan dengan sistem air

Page 22: Farmasetika: Salep2

4. Basis Larut Air

Sifat basis larut air:

Larut dalam air

Dapatdicuci

Tidak berminyak

Bebas Lipid

Tidak mengiritasi

Komponen utama : polietilen glikol

HOCH2(CH2OCH2)nCH2OH

Page 23: Farmasetika: Salep2

Contoh sediaan salep dengan

basis yang dapat dicuci

dengan air

Salep polietilen glikol NF

polietilen glikol 3350 400g

polietilen glikol 400 600g

Propylene atau polyethylene glicol dan gel

dengan carbopol atau derivat selulosa

→larut air dan mengoptimasi hantaran obat

jenis steroid

Page 24: Farmasetika: Salep2

TERIMA KASIH