SALEP IIFARMASETIKA DASAR
KELOMPOK 5:
KHARIS DWI
MARIA ULFA
MARWAH RISTIANTY
MAYA PRATIWI
MOULINA RAHMAH
NENG RAHMAWATI
DEWI
RIYAN SEPTIAN
Pengertian Salep
Salep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai
obat luar. Bahan obat harus larut atau terdispersihomogen dalam dasar salep yang cocok(Depkes.1979).
Salep tidak boleh berbau tengik. Kecualidinyatakan lain kadar bahan obat dalam salepyang mengandung obat keras atau obat narkotikadalah 10% (Moh. Anief. 1997).
Sediaan Salep berdasarkankonsistensi
Unguenta : Salep yang mempunyai
konsistensi seperti mentega, tidak mencair
pada suhu biasa, tapi mudah dioleskan
tanpa menggunakan tenaga.
Cream : Salep yang banyak mengadung
air, mudah diserap kulit , dan dapat
dicuci dengan air.
Pasta : Salep yang mengandung lebih
dari 50% zat padat ( serbuk ).
Cerata : Salep berlemak yang banyak
mengandung lilin, sehingga konsistensinya
lebih keras.
Gel : Salep yang lebih halus, umumnya
mengandung sedikit atau tanpa lilin,
digunakan sebagai basis.
1. Basis Hidrokarbon
Sifat inert
Umumnya merupakan senyawa turunan minyakbumi (Petrolatum) yang memiliki bentuk fisiksemisolid dan dapat juga dimodifikasi denganwax atau senyawa turunan minyak bumi yang cair(Liquid Petrolatum)
Basis ini digolongkan sebagai basis berminyakbersama dengan basis salep yang terbuat dariminyak nabati atau hewani
Sifat minyak yang dominan pada basis hidrokarbon menyebabkan basis ini sulit tercucioleh air dan tidak terabsorbsi oleh kulit.
Sifat minyak yang hampir anhidrat jugamenguntungkan karena memberikan kestabilanoptimum pada beberapa zat aktif seperti antibiotik.
Basis ini juga hanya menyerap atau mengabsorbsisedikit air dari formulasi serta menghambat hilangnyakandungan air dari sel-sel kulit dengan membentuklapisan film yang waterproff.Basis ini juga mampumeningkatkan hidrasi pada kulit. Sifat-sifat tersebutsangat menguntungkan karena mampumempertahankan kelembaban kulit sehingga basis ini juga memiliki sifat moisturizer dan emollient.
Selain mempertahankan kadar air, basis ini jugamampu meningkatkan hidrasi pada kulit (horny layer) dan hal ini dapat meningkatkan absorbsi dari zat aktifsecara perkutan. Hal ini terbukti dengan mengukurpeningkatan efek vasokonstriksi pada pemberiansteroid secara topikal dengan basis hidrokarbon.
KERUGIAN BASIS HIDROKARBON
Sifatnya yang berminyak dapat
meninggalkan noda pada pakaian serta
sulit tercuci oleh air sehingga sulit
dibersihkan dari permukaan kulit.
Hal ini menyebabkan penerimaan pasien
yang rendah terhadap basis hidrokarbon
jika dibandingkan dengan basis yang
menggunakan emulsi seperti krim dan
lotion.
Contoh kandungan basis
hidrokarbon
Soft Paraffin
Hard Paraffin
Liquid Paraffin
Vaselin Putih
Vaselin Kuning
Campuran Vaselin Dengan Malam Putih
& Malam Kuning
1. Soft Paraffin
Basis yang diperoleh melalui pemurnianhidrokarbon semisolid dari minyak bumi.
Jenis soft paraffin yaitu :
Berwarna kuning digunakan untuk zat aktifyang berwarna.
Berwarna putih (melalui proses pemutihan) digunakan untuk zat aktif yang tidakberwarna, berwarna putih, atau berwarnapucat.
Proses pemutihan menyebabkan sebagianpasien sensitif terhadap soft paraffin yang berwarna putih
2. Hard Paraffin
Merupakan campuran bahan-bahanhidrokar-bon solid yang diperoleh dariminyak bumi.
Sifat fisik :
◦ tidak berwarna s/d berwarna putih
◦ tidak berbau
◦ memiliki tekstur berminyak seperti wax
◦ memiliki struktur kristalin
Hard paraffin biasanya digunakan untukmemadatkan basis salep.
3. Liquid ParaffinMerupakan campuran hidrokarbon cair dari minyakbumi. Umumnya transparan dan tidak berbau.
Mudah mengalami oksidasi sehingga dalampenyimpanannya ditambahkan antioksidan sepertiButil hidroksi toluene (BHT).
Di gunakan untuk menghaluskan basis salep danmengurangi viskositas sediaan krim.
Jika dicampur dengan 5% low density polietilen, laludipanaskan dan dilakukan pendinginan secaracepat, akan menghasilkan massa gel yang mampumempertahankan konsistensinya dalam rentangsuhu yang cukup luas (-15oC hingga 60oC).
Stabil pada perubahan suhu, kompatibel terhadapbanyak zat aktif, mudah digunakan, mudah disebar, melekat pada kulit, tidak terasa berminyak danmudah dibersihkan.
4. Vaselin Putih Vaselin putih adalah campuran yang dimurnikan
dari hidrokarbon setengah padat, diperoleh dariminyak bumi dan keseluruhan atau hampirkeseluruhan dihilangkan warnanya. Dapatmengandung stabilisator yang sesuai.
5. Vaselin Kuning Vaselin kuning adalah campuran yang dimurnikan
dari hidrokarbon setengah padat yang diperolehdari minyak bumi. Dapat mengandung zat penstabilyang sesuai.
6. Campuran Vaselin Dengan Malam Putih & MalamKuning Salep kuning: terdiri dari 50 g lilin kuning dan 950 g
vaselin putih untuk tiap 1000 g.
Salep putih: Tiap 1000 g mengandung 50 g lilin putihdan 950 g vaselin putih
Contoh sediaan salep dengan
basis hidrokarbon
1. Acid Salicylici Unguentum (Salep Asam Salisilat)
tiap 10 gram mengandung:
Acidum salicylicum 200 mg
Vaselinum album ad 10 g
2. Acid Salicylici Sulfuris Unguentum (Salep Asam
Salisilat Belerang)
tiap 10 gram mengandung:
Acidum salicylicum 200 mg
Sulfur 400 mg
Vaselinum album ad 10 g
3. Hyoscini Oculentum (Salep mata Hiosina /
Skopolamin)
tiap gram mengandung:
Hyoscini hydrobromidum 2,5 mg
Paraffinum liquidum 65 mg
Vaselinum album ad 1 g
2. Basis Adsorbsi (Basis Serap)
Basis salep ini mempunyai sifat hidrofil
atau dapat mengikat air
Basis ini juga dapat berupa bahan
anhidrat atau basis hidrat yang memiliki
kemampuan menyerap kelebihan air.
Sumber Basis Serap
Pada umumnya bahan-bahan tersebut merupakancampuran dari sterol-sterol binatang atau zat yang bercampur dengan senyawa hidrokarbon dan zatyang memiliki gugus polar seperti sulfat, sulfonat, karboksil, hidroksil atau suatu ikatan ester.
Contoh : Lanolin, ester lanolin, campuran steroid dan triterpene alkohol dll
Tipe Basis Serap
Tipe 1 dasar salep yang dapat bercampurdengan air membentuk emulsi air dalam minyak. Contohnya adalah Parafin hidrofilik dan Lanolin anhidrat.
Tipe 2 emulsi air dalam minyak yang dapatbercampur dengan sejumlah larutan air tambahan. Contoh tipe ini adalah Lanolin.
Contoh sediaan salep dengan
basis adsorbsi
1. Hydrophilic petrolatum
Kolesterol ………………… . 3%
Stearil alkohol …………….. 3%
White Wax ………………… 8%
White Petrolatum ………… 86%
Cara Pembuatan :
Lelehkan/lebur secara bersamasama stearil
alkohol, White Petrolatum, dan white wax di atas
water bath. Kemudian tambahkan kolesterol
sedikit demi sedikit sambil diaduk hingga
homogen dan dingin, dan membentuk masa
salep. Petrolatum hidrofilik dapat mengabsorbsi
jumlah air yang banyak dengan membentuk
emulsi air dalam minyak.
3. Basis yang dapat dicuci
dengan air Dasar Salep Emulsi M/A (vanishing cream)
Emulsifying Ointment B.P
Hidrophilic ointment
Fase minyak (fase internal) terdiri daripetrolatum bersamaan dengan satu atau lebihalkohol BM tinggi, seperti cetyl atau stearylalcohol.
Asam stearat mungkin termasuk dalam faseminyak jika emulsi tersebut dalam bentuk sabun, contohnya trietanolamin stearat. Pemberianasam stearat dalam jumlah yang berlebihandalam formulasi akan menghasilkan salep yang mengkilap seperti mutiara.
Petrolatum dalam fase minyak juga dapatmempertahankan kestabilan air dalamkeseluruhan formulasi
Fase air (fase eksternal) dari basis tipe ini terdiridari:
Bahan Pengawet : metilparaben, propilparaben, benzil alkohol, dan asam sorbet
Humektan : gliserin, propilen glikol, atau polietilenglikol.
Emulsifier (biasanya menjadi bagian yg paling banyak), bisa non-ionik, kationik, anionik, atauamfoter. juga terdiri dari komponen yg larutdalam air, stabilizer, pengontrol pH, atau bahanlain yang berhubungan dengan sistem air
4. Basis Larut Air
Sifat basis larut air:
Larut dalam air
Dapatdicuci
Tidak berminyak
Bebas Lipid
Tidak mengiritasi
Komponen utama : polietilen glikol
HOCH2(CH2OCH2)nCH2OH
Contoh sediaan salep dengan
basis yang dapat dicuci
dengan air
Salep polietilen glikol NF
polietilen glikol 3350 400g
polietilen glikol 400 600g
Propylene atau polyethylene glicol dan gel
dengan carbopol atau derivat selulosa
→larut air dan mengoptimasi hantaran obat
jenis steroid
TERIMA KASIH