makalah ilmu lingkungan.pdf

23
PENCEMARAN UDARA DAN DAMPAK YANG DITIMBULKAN BAGI KESEHATAN Disusun Oleh : Zainal Arifin 12310042 Bayu Hidayat 14310025 PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN JURUSAN TEKNIK SIPIL FAKULTAS TEKNIK SIPIL UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA

Transcript of makalah ilmu lingkungan.pdf

Page 1: makalah ilmu lingkungan.pdf

PENCEMARAN UDARA DAN DAMPAK

YANG DITIMBULKAN BAGI KESEHATAN

Disusun Oleh :

Zainal Arifin 12310042

Bayu Hidayat 14310025

PROGRAM STUDI ILMU LINGKUNGAN

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK SIPIL

UNIVERSITAS JANABADRA YOGYAKARTA

Page 2: makalah ilmu lingkungan.pdf

i

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayahNya untuk

dapat menyelesaikan tugas mata kuliah ilmu lingkungan.

Dalam kesempatan ini saya mengucapkan terima kasih kepada bapak Ir.Sardi, MM karena telah

memberikan tugas tentang pencemaran lingkungan sehingga saya dapat mengetahui lebih lanjut

tentang masalah lingkungan sekitar dan dampak yang ditimbulkan dari beberapa permasalahan

tentang pencemaran lingkungan tersebut.

Saya menyadari bahwa dalam pembuatan tugas ini jauh dari kata sempurna, baik dari segi

penyusunan, bahasan ataupun penulisannya. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran

yang bersifat membangun, khususnya dari dosen mata kuliah ilmu lingkungan yaitu bapak

Ir.Sardi, MM guna menjadi acuan dalam bekal pengalaman saya untuk lebih baik dalam

menyusun tugas maupun laporan di masa yang akan datang.

Akhir kata semoga makalah yang saya susun ini dapat bermanfaat bagi kita semua

Yogyakarta ….., Oktober 2014

Page 3: makalah ilmu lingkungan.pdf

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ...................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................1

A. LATAR BELAKANG ...................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN .................................................................................2

A. DEFINISI PENCEMARAN UDARA ............................................................2

B. PENYEBAB PENCEMARAN UDARA .......................................................3

C. JENIS JENIS PENCEMARAN UDARA .......................................................8

D. DAMPAK PENCEMARAN UDARA .........................................................10

BAB III PENUTUP ........................................................................................17

A. PENCEGAHAN............................................................................................17

B. KESIMPULAN .............................................................................................19

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................20

Page 4: makalah ilmu lingkungan.pdf

1

BAB I

PENDAHULUAN

Kemajuan industri dan teknologi dimanfaatkan oleh manusia untuk meningkatkan kualitas

hidupnya. Sudah terbukti bahwa industri dan teknologi yang maju identik dengan tingkat

kehidupan yang lebih baik. Jadi kemajuan industri dan teknologi berdampak positif terhadap

lingkungan namun di sisi lain manusia juga ketakutan akan adanya pencemaran lingkungan yang

ditimbulkan oleh kemajuan tersebut.

Udara adalah kebutuhan yang sangat urgent bagi semua mahluk hidup. Karena berkatnya, semua

mahluk hidup bisa merasa eksis di alam dunia. Tanpanya, semua mahluk hidup pasti akan mati.

Namun, seiring dengan berkembangnya zaman dan teknologi tadi tersedianya udara tidak lagi

menjamin kehidupan bagi mahluk hidup.

Bahkan, udara yang ada bisa membunuh mahluk hidup. Mengapa demikian?

Hal ini ternyata terjadi karena udara mengalami penurunan kualitas karena masuknya unsur-

unsur berbahaya ke dalam udara atau atmosfer bumi. Unsur berbahaya tersebut bisa berupa

Karbon monoksida (CO), Nitrogen dioksida (No2), Chlorofluorcarbon (CFC), Sulfur dioksida

(So2), Hidrokarbon (HC), Benda partikulat, Timah (Pb) dan Karbon dioksida (CO2).

Gambar 1.Perbedaan udara tercemar dengan udara bersih

Dalam abad modern dimana jumlah penduduk semakin banyak dan semakin padat, untuk

memenuhi kebutuhan biologis dan kemajuan teknologi, maka aktifitas yang menganggu

keseimbangan daur materi semakin meningkat. Untuk menghambat atau mengurangi akibat yang

terlalu besar dari pengaruh lingkungan, maka setiap orang harus sadar akan kepentingan agar

keseimbangan dalam lingkungan hidup terjaga.

Page 5: makalah ilmu lingkungan.pdf

2

BAB II

PENCEMARAN UDARA

A.DEFINISI

Udara dapat diartikan sebagai “Campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak

tetap, tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitar” (Wisnu Arya

Wardhana, 1994: 27). Komposisi campuran gas tersebut tidak selalu konstan. Komponen udara

yang konsentrasinya paling bervariasi adalah air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dengan

konsentrasi sekitar 0.03%. Konsentrasi CO2 kemungkinan bertambah saat pembusukan sampah

tanaman, pembakaran atau hasil dari pernapasan manusia. Konsentrasi yang rendah disebabkan

oleh adsorpsi CO2 oleh tanaman selama fotosintesis dan di dalam air. Udara bersih dan kurang

tersusun oleh :

� Nitrogen dengan 78.08% volume;

� Oksigen dengan 20.95% volume;

� Argon dengan 0.934% volume;

� Karbon Dioksida dengan 0. 0314% volume;

� Neon dengan 0.00182% volume;

� Helium dengan 0.000524% volume;

� Metana 0.0002% volume;

� Kripton dengan 0.000114% volume.

Udara bersih yang kita hirup merupakan gas yang tidak tampak, berbau, tidak berwarna maupun

tidak berasa. Udara bersih sangat sulit ditemukan jika kita berada di kota yang padat akan lalu-

lintasnya dan dekat dengan kawasan industri. “Di negara-negara industri banyak di jumpai kasus

penyakait yang erat kaitannya dengan pencemaran udara dan pencemaran-pencemaran lainnya”

(Wisnu Arya Wardhana’ 1994: 29). Udara di alam tidak pernah ditemukan bersih tanpa polutan

sama sekali karena adanya beberapa gas yang dibebaskan dari proses-proses alami (Srikandi

Fardiaz, 1992: 91-92). Contoh dari proses-proses alami itu adalah aktivitas vulkanik,

pembusukan tanaman sampah kebakaran hutan dan lain sebagainya.

Sedangkan Pencemaran udara diartikan sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat asing didalam

udara yang menyebabkan perubahan susunan (komposisi) udara dari keadaan normalnya.

Kehadiran bahan atau zat asing didalam udara dalam jumlah tertentu serta berada di udara dalam

waktu yang cukup lama, akan dapat mengganggu kehidupan manusia, hewan dan tumbuhan. Bila

keadaan itu terjadi maka diudara dikatakan telah tercemar.

Page 6: makalah ilmu lingkungan.pdf

3

B. PENYEBAB PENCEMARAN UDARA

Pencemaran udara dapat terjadi dalam berbagai cara, akan tetapi, pada umumnya dianggap

sebagai kontaminasi antara partikulat (partikel halus) dengan gas yang hadir di atmosfer bumi.

Sumber pencemar udara adalah aktivitas apapun yang menyebabkan polusi yang dipancarkan ke

udara. Polusi yang dimaksud dapat berupa gas pencemar yang bereaksi dengan udara maupun

materi padat yang tersuspensi di udara.

Kualitas kehidupan sehari-hari dari manusia di zaman sekarang ini sangat bergantung pada

kenyamanan modern. Orang-orang menikmati kebebasan untuk mengendarai mobil dan

melakukan perjalanan dengan pesawat terbang untuk keperluan bisnis maupun liburan. Mereka

berharap rumah mereka memiliki sambungan listrik dan air yang dipanaskan untuk keperluan

mandi maupun memasak. Mereka menggunakan berbagai jenis produk seperti pakaian, obat-

obatan, dan perabotan yang terbuat dari bahan sintetis. Kadang-kadang mereka bergantung pada

layanan yang menggunakan pelarut kimia, seperti jasa cuci pakaian dan percetakan. Namun,

kenyamanan sehari-hari ini didapatkan dengan membayar harga yang pantas dari masing-masing

aktivitas tersebut, karena keseluruhan dari aktivitas tersebut berdampak pada pencemaran udara.

Sumber pencemar dapat dibagi atas:

1. Sumber Pencemar Primer, yaitu zat pencemar dipancarkan langsung dari sumber

pencemar ke udara. Contoh zat pencemar primer adalah karbon monoksida (CO) dari

asap kendaraan bermotor dan sulfur dioksida (SO2) dari pembakaran batubara.

2. Sumber Pencemar Sekunder, yaitu zat pencemar yang terbentuk ketika zat pencemar

primer mengalami perubahan kimia di atmosfer. Ozon adalah contoh dari pencemar

sekunder. Ozon terbentuk ketika nitrogen oksida (NOx) dan senyawa volatile organik

(VOC) dicampur dan dipanaskan oleh sinar matahari.

Sumber-sumber pencemaran udara dapat dikategorikan menjadi:

1.Sumber alamiah

Pencemaran yang berasal dari sumber alamiah adalah pencemaran yang terjadi dikarenakan

aktivitas alam tanpa adanya campur tangan dari manusia.

A. Akibat letusan gunung berapi

Erupsi dari gunung berapi menghasilkan gas-gas pencemar udara seperti sulfur dioksida (SO2),

karbon dioksida (CO2), dan asam florida (HF). Sulfur dioksida dapat menyebabkan terjadinya

hujan asam. Selain itu, abu dari letusan gunung berapi juga berbahaya jika terhirup oleh manusia

karena mengandung pasir dan bebatuan serta bersifat korosif sehingga dapat memicu tejadinya

penyakit pernafasan.

Page 7: makalah ilmu lingkungan.pdf

4

B. Akibat kebakaran hutan

Kebakaran hutan menghasilkan karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen

dioksida (NO2), ozon (O3), dan bahan partikulat. Karbon monoksida yang merupakan gas

beracun dilepas dalam jumlah yang sangat besar selama terjadinya kebakaran hutan. Begitu juga

dengan partikulat yang berupa jelaga, tar dan senyawa volatile organik. Partikulat yang ukuran

diameternya lebih kecil dari 2,5 mikrometer, apabila terhisap ke paru-paru, dapat merusak

jaringan otot paru-paru dan menyebabkan penyakit pernafasan dan gangguan pada aliran darah.

Gambar 1. Kebakaran hutan sebagai sumber pencemar alamiah

C. Sumber air panas

Zat pencemar udara yang dihasilkan antara lain asam sulfide, arsenic dan logam berat lainnya.

D. Gas-gas hasil pencernaan

Gas metana dan gas-gas lain yang dihasilkan melalui pencernaan makanan dari hewan ternak

seperti sapi.

E. Samudra, Sungai dan Muara

Merupakan sumber-sumber pembuangan gas metana hasil dari sistem pencernaan dari hewan-

hewan laut, metanogenesis dalam endapan dan area di sepanjang pesisir, dan mungkin aliran dari

hidrat metan di atas permukaan laut.

F. Debu

Angin berdebu yang berasal dari daerah tanpa tumbuh-tumbuhan seperti padang pasir.

Page 8: makalah ilmu lingkungan.pdf

5

G. Garam laut

Hembusan angin dari air laut yang terevaporasi di udara melepaskan natrium klorida serta

partikulat lainnya ke udara.

H. Pelepasan radioaktif

Gas radon dilepaskan ke udara selama pelepasan radioaktif terjadi di permukaan bumi.

I. Tumbuh-tumbuhan dan pepohonan.

Sumber biogenik seperti pohon cemara dan beberapa jenis tumbuhan lain melepaskan senyawa

volatile organik. Sekitar 80% dari keseluruhan emisi senyawa volatile organik berasal dari

sumber biogenik

J. Lahan gambut

Reaksi dari bakteri yang ada di lahan gambut menghasilkan gas metana dan melepaskannya ke

udara. Lahan gambut merupakan sumber emisi gas metana terbesar.

K. Rayap

Rayap merupakan sumber emisi gas metana terbesar kedua, gas metana dihasilkan dari proses

pencernaan rayap.

L. Petir

Petir mengubah nitrogen di udara menjadi nitrogen oksida

M. Pembukaan lahan baru

Merupakan sumber pencemar gas yang diakibatkan oleh reaksi bakteri sehingga melepaskan

nitrogen oksida dalam jumlah ynag besar.

Gambar 2. Pembukaan lahan baru

Page 9: makalah ilmu lingkungan.pdf

6

2. Sumber Antropogenik

Sumber antropogenik merupakan pencemaran udara yang diakibatkan oleh aktivitas manusia.

Kebanyakan berasal dari aktivitas transportasi, industri, pembakaran, persampahan, dan lain-lain.

A. Sumber tidak bergerak

Merupakan sumber pencemar yang tidak mengalami perubahan posisi selama menghasilkan zat

pencemar. Sumber pencemar yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu kegiatan industri,

pembangkit tenaga listrik, pembakaran insinerator, furnace, dan lain-lain.

Sumber tidak bergerak dapat dikategorikan menjadi:

• Sumber titik

Merujuk kepada sebuah sumber yang berada pada titik yang tetap. Contohnya cerobong

asap, atau tangki penyimpanan yang memancarkan zat pencemar udara.

Gambar 5. Emisi gas pencemar dari cerobong asap hasil kegiatan industri

• Sumber area

Mengacu pada serangkaian sumber kecil yang bersama-sama dapat mempengaruhi

kualitas udara di suatu daerah. Contohnya adalah penggunaan perapian di rumah untuk

penghangat akan berdampak pada satu area, meskipun masing-masing rumah

menyumbang berbagai jenis zat pencemar dalam jumlah yang kecil.

Gambar 3. Penggunaan perapian sebagai sumber pencemar area

Page 10: makalah ilmu lingkungan.pdf

7

B. Sumber bergerak

Merupakan sumber pencemar yang mengalami perubahan posisi selama menghasilkan zat

pencemar. Sumber pencemar yang termasuk ke dalam kategori ini yaitu mobil, truk, bus, kereta

api, kapal laut dan pesawat terbang.

Gambar 4. Asap kendaraan bermotor

C. Debu zat kimia dan partikulat-partikulat hasil kegiatan pertanian dan perkebunan.

Kegiatan pertanian dan perkebunan juga turut menyumbangkan emisi gas pencemar di atmosfer

sebagai hasil dari reaksi alamiah dari tumbuhan tersebut.

D. Suspensi dari penggunaan zat larutan kimia, seperti cat, hair spray, dan lain-lain.

Pengunaan hair spray mengemisikan ozon yang juga berkontribusi sebagai zat pencemar di

udara.

E. Tempat pemrosesan akhir (TPA) sampah

Reaksi dari mikroorganisme dan reaksi kimia yang terjadi pada landfill menghasilkan gas

metana, karbon dioksida, ammonia, gas sulfida dan gas pencemar lainnya yang diemisikan ke

udara.

Gambar 8. TPA sebagai sumber emisi metana dan karbon dioksida

Page 11: makalah ilmu lingkungan.pdf

8

F. Kegiatan militer

Kegiatan militer juga berdampak dalam terjadinya pencemaran di atmosfer, contohnya adalah

penggunaan senjata nuklir, bom, gas beracun, rudal maupun senjata biologis.

Gambar 9. Emisi gas pencemar yang dihasilkan oleh bom atom di Jepang

C. JENIS JENIS PENCEMARAN UDARA

Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu biogenic emissions (proses

dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh alam), misalnya, CH4 hasil aktivitas penguraian

bahan organik oleh anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya, asap mikroba,

dan kendaraan bermotor, asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis polutan pencemar

udara, antara lain, sebagai berikut.

1. Karbon Monoksida (CO)

Karbon monoksida (CO) merupakan gas pencemar udara yang beracun dan berbahaya bagi

tubuh. Gas ini dapat berikatan dengan hemoglobin dalam tubuh sehingga pengikatan oksigen

oleh darah menjadi terganggu. Keadaan ini dapat menimbulkan sakit kepala (pusing), mual-

mual, mata berkunang-kunang, dan lemas. Dalam kadar tinggi dapat menyebabkan kematian.

2. Karbon Dioksida (CO2)

diperlukan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis, tetapi CO2 jika jumlah CO2 di udara terlalu

banyak, CO2 tersebut akan naik ke atmosfer dan menghalangi pemancaran panas dari bumi

sehingga panas dipantulkan kembali ke bumi. Akibatnya, bumi menjadi sangat panas. Peristiwa

ini disebut efek rumah kaca (pemanasan global). Pemanasan global ini dapat mengakibatkan

bahaya kekeringan yang hebat yang mengganggu kehidupan manusia dan mencairnya lapisan es

di daerah kutub. Gas karbon dioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran sampah,

kebakaran hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, efek rumah kaca juga dipicu oleh

hasil pembakaran fosil (batu bara dan dan sulfur belerang. minyak bumi) yang berupa hasil

buangan bentuk CO2

Page 12: makalah ilmu lingkungan.pdf

9

3. Hidrokarbon (HC) dan Nitrogen Oksida (NO)

HC dan NO yang dipengaruhi oleh sinar matahari akan membentuk smog yang berupa gas yang

sangat pedih jika mengenai mata dan juga sebagai penyebab penyakit kanker.

4. Sulfur Oksigen (SO)

SO yang bereaksi dengan uap air di udara dapat menyebabkan hujan asam. Asam bersama air

hujan akan jatuh ke bumi sebagai hujan asam yang dapat mengakibatkan kerusakan atau

kematian hewan dan tumbuhan serta dapat merusak bangunan, khususnya yang terbuat dari kayu

dan besi (memicu terjadinya perkaratan).

Selain itu, SO juga dapat mengakibatkan penyempitan saluran pernapasan yang menyebabkan

batuk, gangguan pernapasan, dan bronkitis.

5. Chloroflourocarbon (CFC)

Gas CFC merupakan gas yang sukar terurai sehingga sulit dihilangkan dari udara. Gas ini tidak

berwarna, tidak berbau, dan tidak beracun. Gas ini banyak digunakan sebagai bahan pengembang

busa,AC), serta bahan penyemprot (hair spray dan pendingin (lemari es dan parfum). Di lapisan

atas atmosfer, gas ini bereaksi dengan ozon-lapisan ozon adalah lapisan yang melindungi bumi

dari sinar ultraviolet. Reaksi antara CFC dan ozon akan membentuk lubang ozon. Dari lubang

ini, sinar ultraviolet akan menembus bumi. Sinar ultraviolet ini dapat menyebabkan penyakit

kanker kulit, berkurangnya kekebalan tubuh, dan matinya algae yang dapat merusak ekosistem

laut.

6. Partikel

Partikel merupakan polutan yang dapat bersama-sama dengan bahan atau bentuk pencemar

lainnya. Partikel yang dapat masuk dalam saluran pernapasan adalah partikel yang berukuran 10

mikrometer (PM10). Partikel dapat berupa:

• Aerosol (partikel) yang terhambur dan melayang di udara;

• Fog (kabut) yang merupakan aerosol berupa butiran air di udara;

• Dust (debu) atau aerosol yang berupa butiran padat yang melayang di udara karena tiupan angin;

Page 13: makalah ilmu lingkungan.pdf

10

• Smoke (asap) yang merupakan aerosol campuran antara butiran padat dan cair yang melayang di udara;

• Mist, mirip kabut, berupa butiran zat cair, terhambur, dan melayang di udara;

• Plume, asap dari cerobong pabrik;

• Smog, campuran smoke dan fog;

• Fume, aerosol dari kondensasi uap logam.

C.DAMPAK PENCEMARAN UDARA

Terhadap Lingkungan Alam

Pencemaran udara dapat menimbulkan dampak terhadap lingkungan alam, antara lain:

hujan asam, penipisan lapisan ozon dan pemanasan global.

1. Hujan Asam

Istilah hujan asam pertama kali diperkenalkan oleh Angus Smith ketika ia menulis tentang polusi

industri di Inggris. Hujan asam adalah hujan yang memiliki kandungan pH (derajat keasaman)

kurang dari 5,6. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk

asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain:

• Mempengaruhi kualitas air permukaan

• Merusak tanaman

• Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga mempengaruhi

kualitas air tanah dan air permukaan

• Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan

• SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang menguap ke udara akan bercampur dengan embun.

Dengan bantuan cahaya matahari, senyawa tersebut akan diubah menjadi tetesan-tetesan

asam yang kemudian turun ke bumi sebagai hujan asam. Namun, bila H2SO2 dan HNO2

dalam bentuk butiran-butiran padat dan halus turun ke permukaan bumi akibat adanya

gaya gravitasi bumi, maka peristiwa ini disebut dengan deposisi asam.

• SO2 dan NOx (NO2 dan NO3) yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil

(kendaraan bermotor) dan pembakaran batubara (pabrik dan pembangkit energi listrik)

akan menguap ke udara. Sebagian lainnya bercampur dengan O2 yang dihirup oleh

makhluk hidup dan sisanya akan langsung mengendap di tanah sehingga mencemari air

dan mineral tanah.

Page 14: makalah ilmu lingkungan.pdf

11

2. Penipisan Lapisan Ozon

Ozon (O3) adalah senyawa kimia yang memiliki 3 ikatan yang tidak stabil. Di atmosfer, ozon

terbentuk secara alami dan terletak di lapisan stratosfer pada ketinggian 15-60 km di atas

permukaan bumi. Fungsi dari lapisan ini adalah untuk melindungi bumi dari radiasi sinar

ultraviolet yang dipancarkan sinar matahari dan berbahaya bagi kehidupan.

Namun, zat kimia buatan manusia yang disebut sebagai ODS (Ozone Depleting Substances) atau

BPO (Bahan Perusak Ozon) ternyata mampu merusak lapisan ozonsehingga akhirnya lapisan

ozon menipis. Hal ini dapat terjadi karena zat kimia buatantersebut dapat membebaskan atom

klorida (Cl) yang akan mempercepat lepasnya ikatan O3 menjadi O2. Lapisan ozon yang

berkurang disebut sebagai lubang ozon (ozone hole).

Diperkirakan telah timbul adanya lubang ozon di Benua Artik dan Antartika. Oleh karena itulah,

PBB menetapkan tanggal 16 September sebagai hari ozon dunia dengan tujuan agar lapisan ozon

terjaga dan tidak mengalami kerusakan yang parah.

Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi

yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian

molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai

stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih

cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon. Kerusakan

lapisan ozon menyebabkan sinar UV-B matahari tidak terfilter dan

dapat mengakibatkan kanker kulit serta penyakit pada tanaman.

3. Pemanasan Global

Kadar CO2 yang tinggi di lapisan atmosfer dapat menghalangi pantulan panas dari bumi ke

atmosfer sehingga permukaan bumi menjadi lebih panas. Peristiwa ini disebut dengan efek

rumah kaca (green house effect). Efek rumah kaca ini mempengaruhi terjadinya kenaikan suhu

udara di bumi (pemanasan global). Pemanasan global adalah kenaikan suhu rata-rata di seluruh

dunia dan menimbulkan dampak berupa berubahnya pola iklim.

Page 15: makalah ilmu lingkungan.pdf

12

Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di

lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi.

Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan

global. Dampak dari pemanasan global adalah:

• Pencairan es di kutub

• Perubahan iklim regional dan global

• Perubahan siklus hidup flora dan fauna

Gambar 10. Proses terjadinya efek rumah kaca

Permukaan bumi akan menyerap sebagian radiasi matahari yang masuk ke bumi dan

memantulkan sisanya. Namun, karena meningkatnya CO2 di lapisan atmosfer maka pantulan

radiasi matahari dari bumi ke atmosfer tersebut terhalang dan akan kembali dipantulkan ke bumi.

Akibatnya, suhu di seluruh permukaan bumi menjadi semakin panas (pemanasan global).

Peristiwa ini sama dengan yang terjadi di rumah kaca. Rumah kaca membuat suhu di

dalam ruangan rumah kaca menjadi lebih panas bila dibandingkan di luar ruangan. Hal ini dapat

terjadi karena radiasi matahari yang masuk ke dalam rumah kaca tidak dapat keluar

Page 16: makalah ilmu lingkungan.pdf

13

Dampak Pencemaran Udara Terhadap Manusia

1. Dampak kesehatan

Substansi pencemar yang terdapat di udara dapat masuk ke dalam tubuh melaluisistem

pernapasan. Jauhnya penetrasi zat pencemar ke dalam tubuh bergantung kepada jenis pencemar.

Partikulat berukuran besar dapat tertahan di saluran pernapasan bagian atas, sedangkan partikulat

berukuran kecil dan gas dapat mencapai paru-paru. Dari paru-paru, zat pencemar diserap

oleh sistem peredaran darah dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampak kesehatan yang paling

umum dijumpai adalah ISPA (infeksi saluran pernapasan akut), termasuk di

antaranya, asma, bronkitis, dan gangguan pernapasan lainnya.

Partikel yang mencemari udara dapat merusak lingkungan, manusia, tanaman, dan hewan. Udara

yang telah tercemar oleh partikel dapat menimbulkan berbagai penyakit saluran pernapasan atau

pneumokoniosis yang merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh adanya

partikel yang masuk atau mengendap di dalam paru-paru akan menentukan letak penempelan

atau pengendapannya. (Wardhana, Wisnu Arya 1999)

Penyakit pneumoconiosis banyak jenisnya, tergantung dari jenis partikel yang masuk atau

terhisap ke dalam paru-paru. Adapun jenis-jenis penyakit pneumoniosis seperti :

1. Penyakit Antrakosis

Merupakan penyakit saluran pernapasan yang disebabkan oleh pencemaran debu

batubara. Penyakit ini biasanya dijumpai pada pekerja tambang batubara atau pekerja

yang banyak mlibatkan penggunaan batubara seperti power plant (pembangkit listrik

tenaga uap. Masa inkubasi penyakit ini antara 2-4 tahun yang ditandai dengan sesak

napas

2. Penyakit Silikosis

Penyakit yang disebabkan oleh pencemaran debu silica bebas, berupa SiO2, yang terhisap

masuk ke dalam paru-paru dan kemudian mengendap. Debu silica ini banyak terdapat di

industry besi baja, keramik, pengecoran beton, proses permesinan seperti mengikir,

Page 17: makalah ilmu lingkungan.pdf

14

menggerinda. Di samping itu debu silica juga terdapat di penambangan bijih besi, timah

putih, dan tambang batu bara.

Penyakit silikosis akan lebih buruk lagi, kalau penderita sebelumnya sudah menderita

penyakit TBC paru-paru, bronchitis kronis, astma broonchiale dan penyakit pernapasan

lainnya. Pada awalnya, penyakit silikosis ditandai dengan sesak napas yang disertai

dengan batuk-batuk tanpa dahak.

3. Penyakit Asbestosis

Merupakan penyakit akibat kerja yang disebabkan oleh debu atau serat asbes yang

mencemari udara. Asbes merupakan campuran berbagai macam silikat terutama

Selain mempengaruhi keadaan lingkungan alam, pencemaran udara juga membawa dampak

negatif bagi kehidupan makhluk hidup (organisme), baik hewan, tumbuhan dan manusia

Dampak pencemaran udara bagi manusia, antara lain:

1. Karbon monoksida (CO)

Mampu mengikat Hb (hemoglobin) sehingga pasokan O2 ke jaringan tubuh terhambat. Hal

tersebut menimbulkan gangguan kesehatan berupa; rasa sakit pada dada, nafas pendek, sakit

kepala, mual, menurunnya pendengaran dan penglihatan menjadi kabur. Selain itu, fungsi dan

koordinasi motorik menjadi lemah. Bila keracunan berat (70 – 80 % Hb dalam darah telah

mengikat CO), dapat menyebabkan pingsan dan diikuti dengan kematian.

2. Nitrogen dioksida (SO2)

Dapat menyebabkan timbulnya serangan asma.

3. Hidrokarbon (HC)

Menyebabkan kerusakan otak, otot dan jantung.

4. Chlorofluorocarbon (CFC)

Menyebabkan melanoma (kanker kulit) khususnya bagi orang-orang berkulit terang, katarak dan

melemahnya sistem daya tahan tubuh

5. Timbal (Pb)

Menyebabkan gangguan pada tahap awal pertumbuhan fisik dan mental serta

Page 18: makalah ilmu lingkungan.pdf

15

mempengaruhi kecerdasan otak.

6. Ozon (O3)

Menyebabkan iritasi pada hidung, tenggorokan terasa terbakar dan memperkecil paru-paru.

7. NOx

Menyebabkan iritasi pada paru-paru, mata dan hidung.

Dampak pencemaran udara bagi kehidupan hewan

Dampak pencemaran bagi kehidupan hewan, antara lain:

1. Penipisan lapisan ozon

Menimbulkan kanker mata pada sapi, terganggunya atau bahkan putusnya rantai makanan pada

tingkat konsumen di ekosistem perairan karena penurunan jumlah fitoplankton.

2. Hujan asam

Menyebabkan pH air turun di bawah normal sehingga ekosistem air terganggu.

3. Pemanasan global

Penurunan hasil panen perikanan. Selain membawa dampak negatif pada kehidupan hewan,

pencemaran udara juga mampu merusakkan bangunan dan candi-candi. Iklim dunia yang

berubah polanya mengakibatkan timbulnya kemarau panjang, bencana alam dan naiknya

permukaan laut. Kemarau panjang memicu terjadinya kebakaran hutan dan menurunnya

produksi panen, bencana alam (banjir, gempa, tsunami) banyak terjadi dan permukaan laut yang

meninggi akan mengakibatkan tenggelamnya pulau-pulau kecil dan daerah-daerah pesisir pantai.

Dampak Pencemaran Udara Bagi Tumbuhan

Dampak pencemaran udara terhadap kehidupan tumbuhan, antara lain:

1. Hujan Asam

• Merusak kehidupan ekosistem perairan, menghancurkan jaringan tumbuhan (karena

memindahkan zat hara di daun dan menghalangi pengambilan Nitrogen) dan

mengganggu pertumbuhan tanaman.

Page 19: makalah ilmu lingkungan.pdf

16

• Melarutkan kalsium, potasium dan nutrient lain yang berada dalam tanah sehingga

tanah akan berkurang kesuburannya dan akibatnya pohon akan mati.

2. Penipisan Lapisan Ozon

Merusak tanaman, mengurangi hasil panen (produksi bahan makanan, seperti beras,

jagung dan kedelai), penurunan jumlah fitoplankton yang merupakan produsen bagi rantai

makanan di laut.

3. Pemanasan global

Penurunan hasil panen pertanian dan perubahan keanekaragaman hayati. Keanekaragaman hayati

dapat berubah karena kemampuan setiap jenis tumbuhan untuk bertahan hidup berbeda-beda

sesuai dengan kebutuhannya.

Gambar 11. Gletser mencair akibat pemanasan global

4. Gas CFC

Mengakibatkan tumbuhan menjadi kerdil, ganggang di laut punah, terjadi mutasi genetik

(perubahan sifat organisme).

Page 20: makalah ilmu lingkungan.pdf

17

BAB III

PENCEGAHAN

USAHA PENANGULANGAN DAMPAK PENCEMARAN UDARA

Oleh karena pencemaran lingkungan mempunyai dampak yang sangat luas

dan sangat merugikan manusia maka perlu diusahakan pengurangan pencemaran

lingkungan atau bila mungkin meniadakannya sama sekali. Usaha untuk mengurangi

dan menanggulangi pencemaran tersebut ada 2 macam cara utama , yakni :

1. Penanggulangan Secara Non-teknis

2. Penanggulangan Secara Teknik

Melalui cara penanggulangan dengan cara non-teknis dan teknis ini

diharapkan bahwa pencemaran lingkungan akan jauh berkurang dan kualitas hidup

manusia dapat lebih ditingkatkan

1. Penanggulangan Secara Non-teknis

Dalm usaha mengurangi dan menanggulangi pencemaran lingkungan dikenal

istilah penanggulangan secara non-teknis, adalah suatu usaha untuk mengurangi

dan menanggulangi pencemaran lingkungan dengan cara menciptakan peraturan

perundanagn yang dapat merencanakan, mengatur dan mengawasi segala macam

bentuk kegiatan industri dan teknologi sedemikian rupa sehingga tidak terjadi

pencemaran lingkungan.

Peraturan perundangan yang dimaksudkan hendaknya dapat memberikan

gambaran secara jelas tentang kegiatan industri dan teknologi yang akan

dilaksanakan disuatu tempat yang antara lain meliputi :

1. Penyajian Informasi Lingkungan (PIL)

2. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

3. Perencanaan Kawasan Kegiatan Industri dan Teknologi

4. Pengaturan dan Pengawasan Kegiatan

5. Menanamkan Perilaku Disiplin

Page 21: makalah ilmu lingkungan.pdf

18

2. Penanggulangan Secara Teknis

Apabila berdasarkan kajian Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)

ternyata bisa diduga bahwa mungkin akan timbul pencemaran lingkungan, maka

langkah berikutnya adalah memikirkan penanggulangan secara teknis. Banyak

macam dan cara yang dapat ditempuh dalam penanggulangan secara teknis. Adapun

criteria yang digunakan dalam penanggulangan secara teknis tergantung pada faktor

berikut :

1. Mengutamakan keselamatan lingkungan

2. Teknologinya telah dikuasai dengan baik

3. Secara teknis dan ekonomis dapat dipertanggung-jawakan

Berdasarkan kriteria tersebut diatas diperoleh beberapa cara dalam hal

penanggulangan secara teknis, antara lain adalah sebagai berikut :

1. Mengubah proses

2. Menggantikan sumber energi

3. Mengelola limbah

4. Menambah alat bantu

Keempat macam penanggulangan secara teknis tersebut dilakukan secara bersama-sama,

tergantung kepada kajian dan kenyataan yang sebenarnya.

Jadi secara garis besar, pencemaran udara dapat ditanggulangi denagn cara

sebagai berikut :

1. Untuk mengurangi pencemaran udara dari gas CO, para ahli motor dan industri

merancang katalis yang disebut Catalytic Converter yang digunakan pada

cerobong asap (knalpot), yang berfungsi mengubah CO dan NO menjadi gas yang

tidak beracun.

2. Mengurangi Konsentrasi CO2 diatmosfer, berdasarkan siklus CO2 dan O2, maka

diperlukan pelaksanaan pengelolahan hutan dengan system tebang tanam,

memperluas hutan konservasi, penghijauan pegunungan gundul, gerakan

menanam pohon belakang rumah dan memperbanyak taman kota.

3. Menggunakan bahan bakar anti polusi, misalnya kendaraan dengan tenaga lstrik

dari surya atau bahan bakar dari jenis alkohol.

Page 22: makalah ilmu lingkungan.pdf

19

KESIMPULAN

1. Pencemaran udara merupakan proses masuknya zat pencemar (polutan) ke dalam udara

atmosfer, dalam jumlah melebihi ambang batas yang diperkenankan untuk kesehatan dan

kehidupan semua makhluk hidup.

2. Pencemaran udara dapat disebabkan karena faktor internal (secara alamiah) dan faktor

eksternal (karena ulah manusia).

3. Polutan-polutan pencemaran udara terdiri dari CO, CO2, NO, NO2, SO2, SO3, partikulat

dan ozon.

4. Pencemaran udara dapat menimbulkan beberapa dampak antara lain :

• Hujan asam

• Kerusakan lapisan ozon

• Merusak saluran pernapasan / sistem saraf, dan lain-lain

5. Pencemaran udara dapat diatasi dengan beberapa solusi, antara lain :

• Merancang alat yang dapat mengubah polutan menjadi gas yang tidak berbahaya

• Mengadakan reboisasi

• Mengurangi konsentrasi polutan di atmosfer

6. Udara merupakan campuran beberapa macam gas yang perbandingannya tidak tetap,

tergantung pada keadaan suhu udara, tekanan udara dan lingkungan sekitarnya.

Page 23: makalah ilmu lingkungan.pdf

20

DAFTAR PUSTAKA

Wardhana, Arya Wisnu. 2001. Dampak Pencemaran Lingkungan, Yogyakarta : Andi

Yogyakarta

http://www.anneahira.com/definisi-pencemaran-udara-5723.htm

http://alamendah.org/2014/08/07/penyebab-pencemaran-udara/

http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_udara#Jenis-

jenis_bahan_pencemar_udara_.28polutan.29

http://enviroair.blogspot.com/2013/02/sumber-sumber-pencemar-udara-alamiah.html

http://hikmat.web.id/biologi-klas-x/jenis-jenis-pencemaran-udara/

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1371/1/kimia-nurhasmawaty2.pdf

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/21023/4/Chapter%20II.pdf