Makalah ilmu tauhid

36
MAKALAH MAKNA SYAHADATAIN Diajukan untuk mememuhi salah satu tugas matakuliah ilmu tauhid sebagai penambahan nilai Dosen Pengampu : Drs. Neni Nuraeni, M.Ag. Disusun oleh: Nama : IIM Nim : 1143020085 JURUSAN MUAMALAH FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

description

makalah ini membahas mengenai syahadatain

Transcript of Makalah ilmu tauhid

Page 1: Makalah ilmu tauhid

MAKALAH

MAKNA SYAHADATAIN

Diajukan untuk mememuhi salah satu tugas matakuliah ilmu tauhid sebagai

penambahan nilai

Dosen Pengampu : Drs. Neni Nuraeni, M.Ag.

Disusun oleh:

Nama : IIM

Nim : 1143020085

JURUSAN MUAMALAH

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2014

Page 2: Makalah ilmu tauhid

Kata Pengantar

Alhamdulillah hirobila’lamin, Puji dan Syukur Kami panjatkan kehadirat

Allah Swt karena berkat rahmat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan

Makalah ini tanpa ada halangan yang berarti . Tidak lupa Shalawat sarta salam

penulis sampaikan kepada Nabi besar Kita Nabi Muhammad Saw beserta

keluarga dan para Sahabatnya tur kepada kita umatnya.

Harapan penulis semoga Makalah yang berjudul

Akhirnya penulis menyadari bahwa makalah ini tidak luput dari

kekurangan dan kesalahan, oleh karena itu kritik dan saran yang memebangun dan

berguna bagi penulis dari rekan-rekan dan pembimbing sangat penulis harapkan

demi perbaikan Kami dimasa depan.

Bandung,

Desember 2014

Penulis

DAFTAR ISI

2

Page 3: Makalah ilmu tauhid

Kata Pengantar ........................................................................................................

i

Daftar Isi .........................................................................................................

ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ...........................................................................................

1

B. Rumusan Masalah ......................................................................................

2

C. Tujuan Penelitian........................................................................................

2

3

Page 4: Makalah ilmu tauhid

BAB I

PENDAHULUAN

A.            LATAR BELAKANG

Bagi umat Islam, kata Syahadat bukanlah kata yang asing lagi di telinga

manusia. Syahadat adalah seperti nafas yang senantiasa menemani hidup manusia.

Syahadat adalah salah satu syarat utama keislaman seseorang. Tanpa syahadat

dalam hati, pikiran, ucapan, dan tindakan mereka, maka tiada pula islam dalam

kehidupan manusia.

Syahadat adalah sebuah perkara vital dalam kehidupan umat islam.

Syahadat ibarat ruh, sedangkan islam sendiri ibarat jasadnya. Maka jasad tersebut

akan mati jika ruh tersebut tidak ada atau mati. Perkara syahadat adalah sebuah

perkara yang menyangkut ketauhidan seseorang. Itulah, mengapa Syahadat ini

menjadi salah satu bagian yang primer bagi umat islam.

Di dalam agama islam, kedua kalimat Syahadat tersebut merupakan

sebuah rangkaian utuh yang harus diimani secara menyeluruh. Haram bagi umat

islam untuk hanya mengimani salah satunya saja. Haram bagi umat islam untuk

hanya mengakui Allah saja namun tidak mengakui Rasulullah Muhammad saw,

begitu juga sebaliknya. Agar umat islam dapat memaksimalkan kualitas Syahadat

dalam kehidupannya, maka terlebih dahulu mereka haruslah mengetahui

mengenai makna yang terkandung dalam dua kalimat tersebut.

B.     RUMUSAN MASALAH

4

Page 5: Makalah ilmu tauhid

Berdasarkan latar belakang yang telah kami paparkan di atas dapat

dirumuskan beberapa permasalahan yang dihadapi sebagai berikut:

1.      Apakah definisi iman, tauhid, dan syahadat?

2.      Bagaimana posisi, pengaruh, dan aktualisasi syahadat dalam kehidupan?

3.      Apakah syarat syahadat  dan penyebab batalnya syahadat?

4.      Bagaimana cara mempertahankan keimanan?

C.                TUJUAN PENULISAN

1.      Untuk mengetahui apakah definisi iman, tauhid, dan syahadat.

2.      Untuk memahami bagaimana posisi, pengaruh, dan aktualisasi syahadat dalam

kehidupan.

3.      Untuk mengetahui apakah syarat syhadat  dan penyebab batalnya syahadat.

4.      Untuk mengetahui dan memahami bagaimana cara mempertahankan keimanan.

5

Page 6: Makalah ilmu tauhid

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Syahadat

Menurut Lughat (bahasa) Iman berarti percaya. Iman dalam Islam 

berarti percaya secara sungguh – sungguh kepada Allah, Malaikat –

Malaikat-Nya, Kitab – Kitab-Nya, Rasul – Rasul-Nya, dan Hari akhir, serta

ketentuan dan takdir dari-Nya.

Beriman pada Allah berarti percaya dan yakin akan adanya Allah Yang

Esa dan berusaha menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi semua

larangan-Nya.Tauhid berarti meng-Esa-kan Allah SWT.Nabi saw. Diutus

Allah untuk mengajari kita tentang tauhid yaitu agar kita menyembah Allah

dan tidak menyekutukanNya dengan yang lain. Nabi-nabi sebelumnya,

seperti Nabi Ibrahim juga mengajarkan tauhid kepada ummatnya, yaitu agar

hanya menyembah satu Tuhan, yaitu: Allah, dan tidak mempersekutukan

Allah dengan yang lain:

�ين� ر�ك �مش� ال م�ن� �ك ي �م� و�ل �يف�ا ن ح� �ه� �ل ل �ا �ت ق�ان م�ة� أ �ان� ك اه�يم� �ر� �ب إ �ن� إ

            “Sesungguhnya Ibrahim adalah seorang imam yang dapat

dijadikan teladan lagi patuh kepada Allah dan hanif. Dan sekali-kali

bukanlah dia termasuk orang-orang yang mempersekutukan (Tuhan),” [An

Nahl:120]

6

Page 7: Makalah ilmu tauhid

Luqman yang saleh pun dalam Al Qur’an diceritakan menasehati agar

anaknya tidak mempersekutukan Allah dengan yang lain:

�م# �ظل ل الش&ر�ك� �ن� إ �ه� �الل ب ش�ر�ك� ت ال� �ي� ن ب �ا ي �ع�ظه ي و�هو� �ه� �ن ب ال� ق�م�ان ل ق�ال� �ذ� و�إ

م� ظ�ي ع�“Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, di waktu ia

memberi pelajaran kepadanya: “Hai anakku, janganlah kamu

mempersekutukan (Allah) sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah

benar-benar kezaliman yang besar”.” [Luqman:13]

Dalam Islam, mengesakan Allah adalah rukun yang pertama. Jika

seorang masuk Islam, dia harus menyatakan bahwa Tidak ada Tuhan selain

Allah dan Muhammad adalah utusannya:

“Hadis Ibnu Umar r.a: Nabi s.a.w telah bersabda: Islam ditegakkan di

atas lima perkara yaitu mengesakan Allah, mendirikan sembahyang,

mengeluarkan zakat, berpuasa pada bulan Ramadan dan mengerjakan Haji “

[HR Bukhori-Muslim]

B. Definisi dan Syarat Syahadat

Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama. Syahadat artinya

mengaku tidak ada Tuhan yang wajib disembah, melainkan Allah, dan

mengakui bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah.

Syahadat ini adalah syarat utama seseorang masuk Islam, dapat

digambarkan bahwa Syahadat merupakan pintu masuk Islam.

Syahadat terdiri dari dua unsur, yakni Syahadat Tauhid dan Syahadat

Rasul. Kedua Syahadat itu merupakan Dua Kalimat Syahadat yang menjadi

syarat mutlak bagi muallaf.

Lafadz kalimat syahadat :

الله محمدرسول واشهدان االالله الاله �ن اشهدأ

”ASYHADU AN LAA ILAAHA ILLALLAH, WA ASYHADU

ANNA MUHAMMADAR RASUULUULAH”

7

Page 8: Makalah ilmu tauhid

Artinya:  “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan

aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

Dua Kalimat Syahadat ialah:

1. Syahadat Tauhid   : artinya menyaksikan dan mengakui ke Esaan

Allah.

2. Syahadat Rasul     : artinya menyaksikan dan mengakui ke Rasulan

Nabi Muhammad saw.

C. Syarat Syahadat

Ketika mengucap dua kalimat syahadat haruslah dengan sungguh-

sungguh, yakni membenarkan dengan hati apa yang ia ucapkan, serta

mengerti apa yang diucapkan. Dengan begitu orang yang belum Islam

masuk ke dalm Islam, dan wajiblah mengerjakan rukun Islam.

D. Posisi Syahadat

Syahadat menempati urutan pertama dalam rukun islam. Tanpa

syahadah, rukun Islam lainnya akan runtuh. Begitu juga dengan rukun

iman. Tegaknya Islam mesti didahului oleh tegaknya rukun Islam; dan

tegaknya rukun Islam mesti didahului oleh tegaknya syahadah. Rasulullah

saw. mengisyaratkan bahwa Islam itu bagaikan sebuah bangunan.

Untuk berdirinya bangunan Islam itu harus ditopang oleh 5 (lima)

tiang pokok, yaitu syahadatain, shalat, saum, zakat, dan haji ke Baitulllah.

8

Page 9: Makalah ilmu tauhid

E. Aktualisasi Syahadat Dalam Ibadah Dan Muamalah

Aktualisasi syahadat yakni sebagai berikut:

1. Syahadat sebagai inti ajaran Islam

Apabila syahadat yang merupakan inti ajran Islam sudah menancap

dalam dirinya sebagai akidah, maka berubah pula seluruh aspek

kehidupannya.

2. Syahadatain sebagai Asas perubahan

Syahadat inilah yang akan selalu memompa semangat ummat

Islam untuk selalu membuat perubahan yang lebih baik .

3. Syahadat sebagai hakikat dakwah para rasul

Syariat yang dibawa rosul dapat berbeda-beda namun intinya tetap

sama yaitu beriman kepaada Allah dan menjauhi thogut.

4. Syahadat sebagai keutamaan yang agung

Syahadat dapat menyelamatkan dari azab Allah di dunia dan akhirat.

Juga menjadi sebab terhapusnya dosa dan maksiat sertta sebab masuknya

seseorang kedalam surga dan tidak kekal di neraka.

F. Pengaruh Syahadat dalam Kehidupan Manusia

Apabila syahadat telah menancap kuat pada diri kaum muslimin

dan telah dia realisasikan melalui pemenuhan konsekuensinya maka kaum

muslimin akan tumbuh sikap merdeka, mulia, tenang, aman, optimis, berani

dan tawakkal. Selain itu akan turun barakah dari Allah dan akan

mendapatkan kepemimpinan.

G. Rusaknya Syahadat

9

Page 10: Makalah ilmu tauhid

a. Menyekutukan Allah SWT

b. Meyakini bahwa Allah adalah Tuhannya, namun juga menyembah dan

meminta pada selain Allah.

c. Melakukan peribatan atau ritual di luar syariah Islam

d. Percaya pada benda pembawa keberuntungan (jimat)

e. Percaya pada kuasa selain kuasa Allah

f. Bersekutu dengan setan dan/atau jin

H. Yang Merusak Syahadat dan Iman

1. KUFUR

Orang Kafir akan menerima nikmat sementara sebelum menerima

azab Allah SWT

آم�ن� م�ن� ات� �م�ر� الث م�ن� �ه ه�ل� أ ق� ز و�ار� �ا آم�ن �د�ا �ل ب ه�ذ�ا اج�ع�ل� ب& ر� اه�يم �ر� �ب إ ق�ال� �ذ� و�إ

�ار� الن ع�ذ�اب� �ل�ى إ ه Bض�ط�ر� أ م� ث �يال� ق�ل &عه م�ت ف�أ �ف�ر� ك و�م�ن� ق�ال� خ�ر� �اآل� �و�م �ي و�ال �ه� �الل ب �هم� م�ن

�م�ص�ير ال �س� �ئ و�ب

126.  Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berdoa: "Ya Tuhanku, jadikanlah

negeri ini, negeri yang aman sentosa, dan berikanlah rezki dari buah-buahan

kepada penduduknya yang beriman diantara mereka kepada Allah dan hari

kemudian. Allah berfirman: "Dan kepada orang yang kafirpun Aku beri

kesenangan sementara, Kemudian Aku paksa ia menjalani siksa neraka dan

Itulah seburuk-buruk tempat kembali".(QS AL BAQARAH)

Orang Kafir akan menerima istidraj (tipuan) sehingga mereka akan

terlena dalam kekafiran dan Allah akan memberi mereka siksa secara tiba-

tiba

2. SYIRIK

Syirik dapat diartikan menyekutukan Allah dengan yang lain

10

Page 11: Makalah ilmu tauhid

QS MARYAM

ا Oع�ز �هم� ل وا ون �ك �ي ل �ه�ة� آل �ه� الل دون� م�ن� �خ�ذوا و�ات

81.  Dan mereka Telah mengambil sembahan-sembahan selain Allah,

agar sembahan-sembahan itu menjadi pelindung bagi mereka.

Orang yang melakukan perbuatan syirik disebut Musyrik. Orang

musyrik tidak akan diampuni dosanya jika dia mati dan belum bertaubat

QS AN NISA’

�ه� �الل ب ر�ك� ش� ي و�م�ن� اء �ش� ي �م�ن� ل �ك� ذ�ل دون� م�ا �غ�ف�ر و�ي �ه� ب ك� ر� ش� ي �ن� أ �غ�ف�ر ي ال� �ه� الل �ن� �إ

ع�ظ�يم�ا �م�ا �ث إ ى �ر� اف�ت ف�ق�د�

48.  Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan Dia

mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang

dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka

sungguh ia telah berbuat dosa yang besar.

3. NIFAK(KEMUNAFIKAN)

Munafik dapat disebut bermuka dua. Maksudnya orang munafik,

antara ucapan dan hatinya berbeda. Dalam Al-Qur’an terdapat banyak

ayat tentang orang munafik, diantaranya adalah:

QS AL BAQARAH

�ين� �مؤ�م�ن ب هم� و�م�ا خ�ر� اآل� � �و�م �ي �ال و�ب �ه� �الل ب �ا آم�ن �قول ي م�ن� �اس� الن و�م�ن�

8.  Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada

Allah dan hari kemudian[22]," pada hal mereka itu Sesungguhnya bukan

orang-orang yang beriman.

[22]  Hari kemudian ialah: mulai dari waktu mahluk dikumpulkan di

padang mahsyar sampai waktu yang tak ada batasnya.

Dari ayat di atas dapat di simpulkan bahwa orang munafik selalu berkata

bohong dan tidak sesuai dengan hati nuraninya sendiri. Pada hakikatnya orang

munafik adalah menipu diri sendiri.

Rasul saw. Telah bersabda bahwa ada 3 tanda-tanda orang munafik yaitu :

1. Jika berbicara dia berbohong

11

Page 12: Makalah ilmu tauhid

2. Jika berjanji dia ingkar

3. Jika dipercaya dia berkhianat

Setiap orang beriman harus mampu dan mau menjauhi sifat munafik

agar imannya tetap terjaga dan bertambah kuat

Ada lagi hal-hal yang melemahkan keimanan antara lain

1.      Bid’ah sesat

2.      Sihir

3.      Meramal nasib

I. Cara Mempertahankan Keimanan

Untuk mempertahankan agar keimanan kita tetap terjaga:

1. Selalu ingat bahwa Allah selalu mengawasi dan menyertai kita

dalam aktivitas apa pun.

2. Menanamkan kesadaran dan pemikiran dalam diri kita bahwa kita ini

sangat kecil dihadapan semua ciptaan Allah, apalagi di hadapan

Allah.

3. Selalu berdoa semoga kita tetap berada dalam keimanan kepada-

Nya. Dengan ini, insya Allah keimanan kita akan tetap terjaga.

12

Page 13: Makalah ilmu tauhid

BAB III

PENUTUP

a.      Simpulan

Dari pembahasan masalah di atas dapat disimpulkan bahwa:

1.      Iman dalam Islam  berarti percaya secara sungguh – sungguh kepada Allah,

Malaikat – Malaikat-Nya, Kitab – Kitab-Nya, Rasul – Rasul-Nya, dan Hari akhir,

serta ketentuan dan takdir dari-Nya.

2.      Nabi saw. Diutus Allah untuk mengajari kita tentang tauhid yaitu agar kita

menyembah Allah dan tidak menyekutukanNya dengan yang lain.

3.      Syahadat artinya mengaku tidak ada Tuhan yang wajib disembah, melainkan

Allah, dan mengakui bahwa Nabi Muhammad saw adalah utusan Allah.

4.      Syahadat menempati urutan pertama dalam rukun islam.

5.      Yang membatalkan syahadat adalah: kufur, syirik, dan munafik.

b.      Saran

1.      Seseorang yang bersyahadat harus memiliki pengetahuan tentang syahadatnya.

Dia wajib memahami isi dari dua kalimat yang dia nyatakan itu, serta bersedia

menerima konsekuensi ucapannya.

13

Page 14: Makalah ilmu tauhid

2.      Seseorang yang bersyahadat mesti mengetahui dengan sempurna makna dari

syahadat tanpa sedikitpun keraguan terhadap makna tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Elmubarok, Zaim,dkk. 2008. Mengenal Islam. Semarang: UPT MKU UNNES.

 Anonymous. 2009. Syahadat Cahaya Islam. (cahayaislam.blogspot.com)

Ahmad, Abu. 2009.Serial Fiqh Kemenangan dan Kejayaan Dalam Al-Qur’an

dan Sunnah. Jakarta.

Anurachman. 2008.  Penyakit Hati dan Penangkalnya

14

Page 15: Makalah ilmu tauhid

BAB IPEMBAHASAN

1. PENGERTIAN SYAHADATAIN

Syahadatain atau dua kalimat syahadat adalah dua perkataan pengakuan

yang diucapkan dengan lisan dan dibenarkan oleh hati untuk menjadikan diri

orang Islam.

Lafadz kalimat syahadat adalah:

“ Asyhadu an laa ilaaha illallaah, wa asyhadu anna Muhammadar rasulullaah”

Artinya:

“ Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa

Muhammad adalah utusan Allah.”

Jika seseorang yang bukan Islam membaca dua kalimat syahadat dengan

sungguh-sungguh, yakni membenarkan dengan hati apa yang ia ucapkan, serta

mengerti apa yang diucapkan, maka masuklah ia ke dalam agama Islam, dan

wajiblah ia mengerjakan rukun islam yang lima, yaitu sholat lima waktu, zakat,

berpuasa pada bulan Ramadhan, dan menunaikan ibadah haji bagi yang mampu.

15

Page 16: Makalah ilmu tauhid

2. DUA KALIMAT SYAHADAT

Syahadat Laa Ilaha Illallah ( الله إال إله ) dan Muhammad Rasulullah (ال

الله رسول keduanya (محمد adalah kunci Islam, tidak mungkin seseorang

masuk Islam kecuali dengan keduanya. Oleh karena itu Nabi shalallahu ‘alaihi wa

sallam memerintahkan Muadz bin Jabal r.a ketika beliau –shalallahu ‘alaihi wa

sallam- mengutusnya ke Yaman agar pertama kali yang dia serukan kepada

mereka adalah syahadat bahwa tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan

bahwa Muhammad adalah utusan Allah1).

a.      Syahadat Tauhid

Kalimat pertama: Laa Ilaha Illallah ( الله إال إله yaitu seseorang mengakui ,(ال

dengan lisan dan hatinya bahwasannya tidak ada sesembahan yang hak kecuali

Allah Azza wa Jalla karena Ilah maknanya al-ma’luh (yang diibadahi) dan Taalluh

(mengilahkan) artinya ta’abud. Maknanya, tidak ada sesembahan yang hak/benar

kecuali Allah semata. Dan kalimat ini mengandung makna peniadaan dan

penetapan. Kalimat peniadaan ( إله ) dan penetapan (ال الله adalah (الله) dan (إال

lafadz jalalah merupakan badal dari khabar (ال) yang ditiadakan dan taqdirnya (ال

الله إال حق yakni ikrar lisan setelah hati mengimaninya bahwasannya tidak (إله

ada sesembahan yang hak kecuali Allah semata. Dan ini mengandung makna

ikhlash/memurnikan ibadah hanya untuk Allah saja dengan meniadakan ibadah

dari selain-NYA.

Allah Ta’ala berfirman:

�د�عون� ي �ي �ت ال هم �ه�ت آل �هم� ع�ن �ت� �غ�ن أ ف�م�ا هم� �نفس� أ � �موا ظ�ل �ك�ن و�ل �اهم� �م�ن ظ�ل و�م�ا

: هود ( سورة &ك� ب ر� م�ر� أ ج�اء &م�ا ل ي�ء^ ش� م�ن _ه� الل دون� )101م�ن

“Karena itu tidaklah bermanfaat sedikitpun kepada mereka sesembahan-

sesembahan yang mereka seru selain Allah diwaktu azab Rabbmu dating…”(QS.

Huud: 101).

Firman-Nya:

ر� …( آخ� �ه�ا �ل إ _ه� الل . 39م�ع� �ج�ع�ل�) ت � و�ال اإلسراء سورة

16

Page 17: Makalah ilmu tauhid

“Dan janganlah kamu mengadakan sesembahan-sesembahan lain di samping

Allah…” (QS. Al-Isro: 39).

Dan firman-Nya:

ر� ….( آخ� �ه�ا �ل إ �ه� . 88الل م�ع�) �د�ع ت و�ال� القصص سورة

“Dan janganlah kamu seru sesembahan lain disamping (menyembah) Allah”

(QS. Al-Qoshosh: 88).

Dan firman-Nya:

…(14) : �ه�ا �ل إ �ه� دون م�ن �د�عو� ن �ن ل الكهف سورة

“Kami sekali-kali tidak menyeru sesembahan selain Dia…”(QS. Al-Kahfi: 14).

firman Allah Ta’ala sbb:

Atinya:

“Demikianlah, karena sesungguhnya Allah, Dialah yang hak dan sesungguhnya

apa saja yang mereka seru selain dari Allah itulah yang bathil. Dan

sesungguhnya Allah, Dialah Dan sesungguhnya Allah, Dialah Yang Maha Tinggi

lagi Maha Besar” (QS. Luqman: 30).

Jadi makna kalimat ( الله إال إله adalah tidak ada sesembahan yang benar (ال

kecuali Allah Azza wa Jalla semata. Adapun sesembahan-sesembahan selain-Nya

maka uluhiyyah (ketuhanan) yang dianggap oleh penyembahnya tidaklah benar,

artinya uluhiyyah yang bathil, sedangkan yang benar adalah uluhiyyah Allah Azza

wa Jalla semata.

b.      Syahadat Rasul

Kalimat kedua: makna syahadat ( الله رسول adalah mengikrarkan (محمد

dengan lisan dan mengimani dengan hati bahwa Muhammad bin Abdillah Al-

Quraisyi Al-Hasyimi adalah Rasul Allah kepada seluruh makhluk Jin maupun

manusia. Hal ini sebagaimana firman Allah Ta’ala:

Artinya :

“Katakanlah (wahai Muhammad):’Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan

Allah kepadamu semua, yaitu Allah yang mempunyai kerajaan langit dan bumi;

17

Page 18: Makalah ilmu tauhid

tidak ada sesembahan selain Dia, yang menghidupkan dan mematikan, maka

berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi yang ummiy yang beriman

kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya dan ikutilah dia, supaya kamu

mendapat petunjuk” (QS. Al-A’rof: 158).

Dan firman-Nya:

) . ا �ذ�ير� ن �م�ين� �ع�ال �ل ل ون� �ك �ي ل �د�ه� ع�ب ع�ل�ى ق�ان� �فر� ال ل� �ز� ن �ذ�ي ال ك� �ار� �ب سورة) 1ت

:الفرقان

“Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqon kepada hamba-Nya agar

dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam” (QS. Al-Furqon: 01).

Konsekuensi kalimat syahadat ini adalah membenarkan Rasulullah

shalallahu ‘alaihi wa sallam tentang apa yang beliau kabarkan, melaksanakan apa

yang beliau perintahkan, menjauhi apa yang beliau larang dan tidak ada ibadah

kepada Allah kecuali dengan cara yang disyariatkan olehnya. Konsekuensi

syahadat ini juga tidak berkeyakinan bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa

sallam mempunyai hak dalam rububiyyah (hak untuk diibadahi) dan mengatur

alam atau hak dalam ibadah, akan tetapi ia adalah seorang hamba yang tidak

diibadahi dan seorang Rasul yang tidak berdusta, dan dia tidak memiliki

kemampuan sedikitpun untuk memberi manfaat dan mudharot untuk dirinya

sendiri maupun orang lain kecuali apa yang dikehendaki oleh Allah sebagaimana

firman Allah Ta’ala:

Artinya :

“Katakanlah (ya Muhammad):’Aku tidak mengatakan kepadamu, bahwa

perbendaharaan Allah ada padaku, dan tidak (pula) aku mengetahui yang ghaib

dan tidak (pula) aku mengatakan kepadamu bahwa aku seorang malaikat. Aku

tidak mengikuti kecuali apa yang diwahyukan kepadaku…” (QS. Al-An’am: 50).

Beliau shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah seorang hamba yang diperintah

dan mengikuti/mematuhi apa yang diperintahkan kepadanya, firman Allah Ta’ala:

Artinya:

“Katakanlah:’Sesungguhnya aku tidak kuasa mendatangkan sesuatu

18

Page 19: Makalah ilmu tauhid

kemudharatan kepadamu dan tidak (pula) sesuatu kemanfaatan’.

Katakanlah:’Sesungguhnya aku sekali-kali tiada seorangpun yang dapat

melindungiku dari (azab) Allah dan sekali-kali tiada akan memperoleh tempat

berlindung selain daripada-Nya” (QS. Al-Jin: 21-22).

Firman-Nya:

“Katakanlah:’Aku tidak berkuasa menarik kemanfaatan bagi diriku dan tidak

(pula) menolak kemudharatan kecuali yang dikehendaki Allah. Dan sekiranya aku

mengetahui yang ghaib, tentulah aku berbuat kebajikan sebanyak-banyaknya dan

aku tidak akan ditimpa kemudharatan. Aku tidak lain hanyalah pemberi

peringatan dan pembawa berita gembira bagi orang-orang yang beriman” (QS.

Al-A’rof: 188).

Dengan ayat-ayat tadi, kita tahu bahwasanya tidak ada yang berhak

atas ibadah baik Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam maupun makhluk lainnya

dan sesungguhnya ibadah itu tidak untuk siapapun kecuali Allah semata. Allah

Ta’ala berfirman:

. �ه ل ر�يك� �ش� ال �م�ين� �ع�ال ال ب& ر� _ه� �ل ل �ي و�م�م�ات �اي� ي و�م�ح� سك�ي و�ن �ي �ت ص�ال �ن� إ قل�

�م�ين� . ( ل �مس� ال و�ل� أ � �ا �ن و�أ ت م�ر�

أ �ك� �ذ�ل األنعام) 163-162و�ب سورة .

“Katakanlah:’Sesungguhnya sholatku, sembelihanku, hidupku dan matiku

hanyalah untuk Allah, Rabb alam semesta, tiada sekutu bagi-Nya; dan demikian

itulah yang diperintahkan kepadaku dan aku adalah orang yang pertama-tama

menyerahkan diri (kepada Allah)” (QS. Al-An’am: 162-163).

Sedangkan hak Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam adalah kita

menempatkannya pada tempat yang telah Allah tempatkan baginya, yaitu beliau

adalah hamba Allah dan Rasul-Nya, sholawat dan salam Allah atas beliau.

3. URGENSI SYAHADATAIN

19

Page 20: Makalah ilmu tauhid

Syahadat adalah pintu gerbang Islam. Untuk masuk Islam, orang harus

menyatakan persaksian atas kebenaran Islam itu dengan mengucapkan syhadatain

ini. Syahadat tauhid merupakan pengakuan terhadap ketuhanan Alloh yang

menurunkan sistem ini kepada Nabi-Nya. Syahadat rasul merupakan pengakuan

bahwa Muhammad saw. harus dijadikan panutan dalam menjalankan Islam.

Berikut ini adalah urgensi dari syahadatain tersebut:

1. Syahadatain adalah pintu gerbang Islam.

2. Syahadatain adalah intisari ajaran Islam

a. Secara global: Islam mengajarkan tentang aqidah dan syariat.

b. Secara umum: Islam mengajarkan tentang ibadah, akhlaq, muamalat.

3. Syahadatain sebagai azas perubahan

Untuk membangun masyarakat baru di atas puing-puing jahiliyah,

Rasulullh saw. tidak mengawali perubahan itu dari politik, ekonomi dll. Beliau

saw. mengawali dengan apa yang ada didalam jiwa mereka, yaitu dengan

menanamkan syahadatain di dalamnya.

4. Syahadatain sebagai dakwah para rasul

5. Syahadatain sebagai fadhilah dan keutamaan yangbesar.

“Barangsiapa mengucapkan laa ilaha illallah, ia masuk surga”, “Barangsiapa

mati sedang ia mengetahui bahwa tidak ada Tuhan selain Alloh, ia masuk surga”,

“Dua kata yang ringan diucapkan namun berat timbangannya, yakni: laa ilaha

illallah, Muhammad rasululloh“.

4. HAL-HAL YANG MEMBATALKAN SYAHADATAIN

1. Syirik Kepada Allah

Firman Allah :

Termasuk didalamnya menyembelih karena selain Allah, misalnya untuk kuburanyang dikeramatkan atau untuk jin dan lain-lain.

2. Orang yang menjadikan antara dia dan Allah perantara-perantara.

Ia berdoa kepada mereka, meminta syafaat kepada merekadan bertawakkal

kepada mereka. Orang seperti ini kafir secara ijma’. Kejadian ini pernah terjadi

pada zaman Rosulullah SAW yaitu yang telah dilakukan oleh kaum kair Quraisy.

20

Page 21: Makalah ilmu tauhid

Salah jika menganggap kaum Quraisy sepenuhnya berTuhan kepada Latta, ‘Uzza,

Manat, serta Huban. Mereka hanyalah Ghoroniq buatan kaum mereka sendiri

dengan dalih para ghoroniq inilah yang akan menyampaikan do’a-do’a serta

permohonan mereka kepada Allah. Tuhan mereka hanyalah pemberi syafaat

kepada mereka. Tampaknya hal ini juga banyak terjadi di kalangan masyarakat di

negeri kita saat ini yaitu generasi-generasi jahiliyah modern.

3. Orang yang tidak mau mengkafirkan orang musyrik dan orang yang masih ragu

terhadap kekufuran mereka atau membenarkan madzhab mereka, dia itu kafir.

4. Orang yang meyakini bahwa selain petunjuk Nabi Muhammad SAW lebih

sempurna dari petunjuk beliau.

Seperti orang-orang yang mengutamakan hokum thaghut di atas hukum

Rosulullah SAW, mengutamakan hukum atau perundang-undangan manusia di

atas hukum Islam, maka dia kafir.

5. Siapa yang membenci sesuatu dari ajaran yang dibawa oleh Rosulullah SAW

sekalipun ia juga mengamalkannya, maka ia kafir

6. Siapa yang menghina sesuatu dari agama Rosul SAW atau pahala maupun

siksanya, maka ia kafir.

Hal ini ditunjukkan oleh firman Allah :

7. Sihir

Diantaranya sharf dan ‘athf (barangkali adalah amalan yang membuat

suami benci kepada istrinya atau membuat wanita cinta kepadanya/pelet).

Barangsiapa melakukan atau meridhoinya, maka ia kafir. Firman Allah :

8. Mendukung kaum musyrikin dan menolong mereka dalam memusuhi umat Islam.

Firman Allah :

9. Siapa yang meyakini bahwa sebagian manusia ada yang boleh keluar dari

syari’at Nabi Muhammad SAW seperti halnya Nabi Khidir boleh keluar dari

syariat Nabi Musa maka ia kafir. Sebagaimana diyakini oleh ghulat sufiyah (sufi

yang berlebihan / melampaui batas) bahwa mereka dapat mencapai suatu

derajatatau tingkatan yang tidak membutuhkan untuk mengikuti ajaran Rosulullah

SAW.

21

Page 22: Makalah ilmu tauhid

10. Berpaling dari agama Allah, tidak mempelajarinya dan tidak pula

mengamalkannya.

Firman Allah :

Syaikh Muhammad at Tamimi berkata, “tidak ada beda dalam hal yang

membatalkan syahadat ini antara orang yang bercanda, yang serius (bersungguh-

sungguh) maupun yang takut, kecuali orang yang dipaksa. Dan semuanya adalah

bahaya yang paling besar serta yang paling sering terjadi. Maka setiap muslim

wajib berhati-hati dan mengkhawatirkan dirinya serta mohon perlindungan kepada

Allah SAW dari hal yang bisa mendatangkan murka Allah dan siksaNya yang

pedih.”

DAFTAR PUSTAKA

22

Page 23: Makalah ilmu tauhid

Rifa’i, Moh. 2011. Risalah Tuntunan Sholat Lengkap. Semarang: PT. Karya Toha

Putra.

http//:www.goggle.com

1. Latar Belakang Masalah

Agama, merupakan salah satu topik pembicaraan yang kerap selalu hangat di kalangan para pemikir. Mulai dari persoalan definisi, makna, hingga mengenai manfaat dari ke-eksistensiannya. Yang hingga kini masih menjadi pembicaraan serta perdebatan seolah tidak akan pernah tuntas terutama di kalangan teolog, atheis dan para pemikir.

Adapun diantara beberapa definisi yang penulis dapatkan terhadap kata “Agama” adalah kalimat/kata “Agama” berasal dari bahasa Sansekerta yang dalam bahasa Indonesia berarti “Peraturan”. Dalam pengertian ini, Asal kata “Agama” yaitu “A” yang berarti “Tidak” dan “Gama” yang berarti “Kacau”. Maka jika disatukan “A” dengan “Gama” yang berarti menjadi “Agama”, memiliki kesatuan arti menjadi “Tidak Kacau’. Dan dalam pengertian ini, keadaan yang tidak kacau sebagai bentuk adanya sebuah peraturan. Namun juga terdapat pada keterangan lain mengenai arti dari agama ini yaitu memiliki arti “Tradisi”. Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah “Religi” yang berasal dari bahasa Latin “Religio” dan berakar pada kata kerja “Re-Ligare” yang berarti “Mengikat Kembali”. Atau didalam kamus ilmiah bahasa Indonesia “agama” berarti keyakinan dan kepercayaan kepada Tuhan, ‘aqidah, din.

Di dunia ini terdapat berbagai macam agama sebagaimana di Negara Indonesia pun tidak hanya terdapat satu agama saja melainkan bermacam-macam seperti Islam, Kristen, Katolik, Budha, Hindu, Kong Hu Chu dan beberapa aliran kepercayaan lainnya. Tentunya, dengan berbagai macam definisi dan cara serta ajaran-ajaran yang berbeda-beda di setiap masing-masingnya. Akan tetapi disini, penulis hanya akan membicarakan terhadap atau tentang satu agama saja yaitu agama Islam. Adapun dari pada itu, penulis akan membatasi pembicaraan atau pembahasan ini seputar ‘aqidah dan fenomena dalam agama Islam saja.

Beragama adalah dorongan naluri manusia sebab meyakini adanya kekuatan ghaib, kekuatan yang melebihi dan mempengaruhi segala tenaga dan usaha manusia serta mengatur masyarakat. Diantara tabiat manusia, tabiat mempercayai agama ini adalah tabiat yang tertua dan sudah berurat-berakar pada sanubari manusia (Ibrahim Lubis, 1975: 41).

Tiap-tiap manusia yang lahir ke muka bumi ini, membawa suatu tabiat dalam jiwanya, yaitu tabiat ingin beragama. Yaitu ingin mengabdi dan menyembah kepada sesuatu yang dianggapnya Maha Kuasa (Agus Hakim, 2004: 11).

23

Page 24: Makalah ilmu tauhid

Adapun sebuah bentuk keyakinan saja tidak cukup menjadikan alasan untuk bisa disebut sebagai agama. Artinya, agama merupakan sebuah institusi yang didalamnya memiliki beberapa sistem keorganisasian. Lord Herbert (dalam Adeng M. Ghazali, 2000: 14) mencirikan beberapa aspek yang disebut agama:

1. Ada Dzat Yang Suci2. Ada Unsur Penyembahan3. Ada Tujuan Kebaikan4. Ada Unsur Tobat, dan5. Ada Sanksi, yakni Pahala dan Dosa

Dimana lima aspek diatas mirip juga dengan apa yang dikemukakan oleh Roland Robertson (1988: 56) sebagai berikut:

1. Keyakinan, yakni Doktrin Agama2. Praktek Agama, meliputi Pemujaan dan Ketaatan3. Pengalaman Agama4. Pengetahuan Agama, dan5. Konsekuensial.

Agama Islam, sebagai salah satu agama besar di dunia. Dengan bentuk ketuhanan, keyakinan, ajaran serta sistem penyebaran keagamaannya seperti:

1. Allah SWT sebagai Ketuhanan/Sesembahan2. Muhammad SAW, sebagai Penyampai Risalah/Rasul3. Al-Qur’an, sebagai Kitab Suci,4. Muslimin dan Muslimat, sebagai Pengikut, serta5. Sanksi/konsekuensi Beragama, yang terlingkup dalam Ajaran Islam.

Dari kelima hal diatas, menjadikan Islam bisa disebut sebagai agama dan diakui bahkan memiliki pengikut terbanyak/mayoritas di Indonesia. Dan memiliki predikat sebagai salah satu agama besar di dunia.

Definisi agama Islam adalah apa yang diturunkan oleh Allah dalam Al-Qur’an dan Sunnah yang berisi perintah-perintah dan larangan-larangan dan petunjuk-petunjuk untuk kemaslahatan umat baik urusan dunia atau akhirat (Ibrahim Lubis, 1975: 107).

Islam, ialah berserah diri kepada Allah dengan tauhid dan tunduk kepada-Nya dengan penuh ketaatan pada segala perintah-Nya serta menyelamatkan diri dari perbuatan syirik dan orang-orang yang berbuat syirik.

Makna Islam dalam bahasa Arab ialah masuk dalam keselamatan atau perdamaian; menyerah diri, tunduk dan sebagainya. Artinya dalam istilah Muslimin, ialah agama penyerahan diri kepada Allah. Kalimat agama, menurut

24

Page 25: Makalah ilmu tauhid

istilah pemeluk Islam ialah sejumlah i’tikad, kepercayaan-kepercayaan, undang-undang, peraturan-peraturan, pelajaran-pelajaran, untuk keselamatan dan kebahagiaan dunia dan akhirat, yang diwahyukan Allah SWT kepada manusia, dengan perantaraan seorang Rasul.

Dari uraian-uraian diatas, penulis cukupkan sampai disini sebagai pengenalan mengenai agama dan Islam. Dan kembali pada poin pembahasan yang menjadi tujuan penulis, seperti yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa pembicaraan ini akan dibatasi seputar ‘aqidah dan fenomena dalam agama Islam saja. Untuk itu agar tidak menyimpang lebih jauh dari pokok pembahasan, baiknya mulai penulis awali untuk masuk pada pokok pembahasan.

‘aqidah Islam, seperti yang pada umumnya diketahui oleh seluruh orang Muslim (Muslimin), yang mana merupakan dasar/asas keberagamaan Islam adalah seperti yang dikenal dengan sebutan Rukun Iman. Imam Zarkasyi (1989: 15) menyebutkan, manusia yang hidup ini senantiasa ingin tahu, dan lagi harus tahu, bagaimana kepercayaan yang harus diyakininya, dan bagaimana pula kewajiban-kewajiban yang harus dikerjakan. Untuk itu orang harus mengetahui dan mempercayai pokok-pokok kepercayaan dalam agama Islam, dan harus mengetahui dan menjalankan pokok-pokok kewajiban sebagai seorang Islam. Pokok-pokok kepercayaan itu disebut “Rukun Iman”.

Adapun Rukun, yang berarti sendi atau tiang atau dasar, dan Iman yang berarti keyakinan, atau hal-hal yang wajib diyakini. Tersusun dalam Rukun Iman, sebagai berikut:

1. Iman Kepada Allah2. Iman Kepada Malaikat3. Iman Kepada Kitab-kitab Allah4. Iman Kepada Para Rasul5. Iman Kepada Hari Akhirat, dan6. Iman Kepada Qadha’ dan Qadar

Di dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim disebutkan dari Abu Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khathab ra. Dia berkata: “ketika kami berada di majelis bersama Rasulullah pada suatu hari, tiba-tiba tampak dihadapan kami seorang laki-laki yang berpakaian sangat putih, berambut sangat hitam, tidak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan jauh dan tidak seorangpun diantara kami yang mengenalnya… orang itu berkata: ‘Beritahukan kepadaku tentang Iman’, Rasulullah menjawab: ‘Engkau beriman kepada Allah, kepada para Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, kepada Utusan-utusan-Nya, kepada Hari Kiamat dan kepada Takdir yang baik maupun yang buruk'” (H.R. Muslim no. 8).

Dari sini, dapat disimpulkan bahwa ‘aqidah Islam yakni terdiri dari mengetahui dan mempercayai ke enam rukun diatas. Yang berarti tanpa pengetahuan dan

25

Page 26: Makalah ilmu tauhid

kepercayaan tentang dan kepada enam hal tadi, seseorang tidak bisa disebut sebagai ber’aqidah Islam. Dan untuk bisa memiliki ‘aqidah Islam, seseorang harus mengetahui terlebih dahulu dan mempercayai ke enam rukun tadi. Yakni iman/percaya kepada Allah, Malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, para Rasul-Nya, kepada Hari Akhirat, serta kepada Qadha dan Qadar yang baik maupun yang buruk. Barulah setelah itu ia bisa dikategorikan sebagai ber’aqidah Islam.

26