Makalah Ikd.
-
Upload
khoirul-fikri-smunju -
Category
Documents
-
view
227 -
download
2
description
Transcript of Makalah Ikd.
EKOSISTEM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Ilmu Kealaman Dasar
Disusun oleh Kelompok 8:Ayu Ningtias
Linda Dwi SaputriMuzdalifahRasmaniaRidwan
Rini Petronela
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKAFAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TANJUNGPURAPONTIANAK
2013
KATA PENGANTAR
Sebagai insan yang beriman dan berpancasila, marilah kita panjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT karena atas kuasa-Nya penulis dapat menyelesaikan Makalah yang berjudul “ Ekosistem “. Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar.
Dengan adanya makalah ini, penulis berharap kita sebagai calon guru dapat mengetahui dan memahami konsep tentang ekosistem serta menyadari perlunya mempertahankan ekosistem yang nantinya dapat diaplikasikan kepada peserta didik.
Terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan makalah ini, mudah-mudahan bantuan yang diberikan mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT.
Selain itu, penulis juga menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini pasti masih banyak kekurangan dan kesalahan baik dalam segi isi maupun penulisannya. Untuk itu, penulis mohon kritik dan sarannya untuk perbaikan dan penulisan selanjutnya. Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semuanya.
Pontianak, Mei 2015
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUANA. Latar belakang
..................................................................................................... 1B. Rumusan masalah
............................................................................................... 1C. Tujuan.................................................................................................................. 1BAB II PEMBAHASANA. Satuan Makhluk Hidup Dalam Ekosistem
......................................................... 2B. Pengertian Ekosistem
......................................................................................... 3C. Komponen-komponen Dalam Ekosistem
.......................................................... 4D. Pola Makanan Dalam Ekosistem
........................................................................ 5E. Jenis-jenis Ekosistem
......................................................................................... 6F. Keseimbangan Ekosistem
.................................................................................. 9G. Faktor-fakto yang Mempengaruhi Ekosistem
................................................. 11
H. Pelestarian Ekosistem...................................................................................... 11
BAB III PENUTUPA. Kesimpulan
....................................................................................................... 12B. Saran ................................................................................................................. 12DAFTAR PUSTAKA
......................................................................................... 13
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Makhluk hidup di alam ini menempati tempat-tempat tertentu sesuai dengan habitatnya.
Ada yang hidup di air, di tanah/darat, maupun di udara. Tempat hidup di dunia ini tidak
bertambah luas, sementara pertambahan jumlah makhluk hidup relatif bertambah. Hal ini
menyebabkan makin banyaknya makhluk hidup yang menempati permukaan bumi sehingga
ekosistem di muka bumi ini semakin sempit.
Makhluk hidup akan menjalin hubungan saling ketergantungan antar makhluk hidup di
dalam komunitas. Selain itu, makhluk hidup juga akan menjalin hubungan dengan
lingkungannya. Makhluk hidup sangat bergantung kepada lingkungan. Hubungan antara
makhluk hidup dengan lingkungannya akan membentuk ekosistem. Ekosistem merupakan
tempat berlangsungnya hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Oleh karena
itu, sangat perlu memahami konsep tentang ekosistem, komponennya dan cara untuk menjaga
dan melestarikannya agar makhluk hidup dan lingkungannya dapat tetap melangsungkan
hidupnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:
1. Bagaimana satuan makhluk hidup dalam ekosistem?
2. Apa yang dimaksud dengan ekosistem?
3. Apa saja komponen-komponen dalam ekosistem?
4. Bagaimana pola makanan dalam ekosistem?
5. Apa jenis-jenis ekosistem?
6. Faktor-faktor apa saja yang dapat mempengaruhi ekosistem?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini, yaitu:
1. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Lingkungan untuk Sekolah Dasar
2. Memahami hubungan antara makhluk hidup dengan lingkungannya
3. Mengetahui konsep tentang ekosistem
4. Memahami pentingnya menjaga kelestarian lingkungan
BAB IIPEMBAHASAN
A. Satuan Makhluk Hidup Dalam EkosistemKesatuan dari makhluk hidup disuatu tempat dengan lingkungan tempat tinggalnya membentuk suatu kesatuan fungsional yang disebut Ekosistem. Organisasi makhluk hidup dalam ekosistem:1. Individu : satu makhluk hidup tunggal yang berdiri sendiri.
Contohnya: seekor ayam, seekor kambing, sebatang pisang.2. Populasi : sekumpulan individu sejenis yang tinggal pada waktu dan
tempat tertentu. Contohnya: sepuluh pohon mangga di kebun, dua puluh ekor itik di kandang.
3. Komunitas : sekumpulan populasi yang berbeda-beda yang tinggal disuatu tempat tertentu secara alami atau buatan. Komunitas meliputi komunitas air dan komunitas darat.- Contoh komunitas air alami : sungai, danau, laut- Contoh komunitas air buatan : akuarium, waduk, kolam- Contoh komunitas darat alami : hutan, padang pasir, sabana- Contoh komunitas darat buatan : sawah, ladang,
4. Lingkungan : semua yang terdapat diluar atau disekitar makhluk.a. Lingkungan biotik : terdiri dari makhluk hidupb. Lingkungan abiotik : terdiri dari benda mati
5. Habitat : tempat suatu organisme mempertahankan dan melakukan aktifitas kehidupan. Contoh : habitat teratai di air, habitat katak di darat dan di air.
6. Ekosistem : kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik.
7. Bioma : beberapa komunitas yang membentuk ekosistem yang khas. Contoh : hutan cemara, hutan jati.
8. Biosfer : lapisan permukaan bumi yang digunakan makhluk hidup untuk melangsungkan kehidupannya
B. Pengertian EkosistemPengertian ekosistem pertama kali dikemukakan oleh seorang ahli
ekologi berkebangsaan Inggris bernama A.G.Tansley pada tahun 1935, walaupun konsep itu bukan merupakan konsep yang baru. Sebelum akhir tahun 1800-an, pernyataan-pernyataan resmi tentang istilah dan konsep yang berkaitan dengan ekosistam mulai terbit cukup menarik dalam literatur-literatur ekologi di Amerika, Eropa, dan Rusia (Odum, 1993).Beberapa definisi tentang ekosistem dapat diuraikan sebagai berikut:1. Ekosistem adalah suatu unit ekologi yang didalamnya terdapat
hubungan antara struktur dan fungsi. Struktur yang dimaksudkan
dalam definisi ekosistem tersebut adalah berhubungan dengan keanekaragaman spesies. Ekosistem yang mempunyai struktur yang kompleks, memiliki keanekaragaman spesies yang tinggi.sedangkan istilah fungsi dalam definisi ekosistem menurut A.G.Tansley berhubungan dengan siklus materi dan arus energi melalui komponen-komponen ekosistem.
2. Ekosistem adalah tatanan dari satuan unsur-unsur lingkungan hidup dan kehidupan (biotik maupun abiotik) secara utuh dan menyeluruh, yang saling mempengaruhi dan saling tergantung satu dengan yang lainnya. Ekosistem mengandung keanekaragaman jenis dalam suatu komunitas dengan lingkungannya yang berfungsi sebagai suatu satuan interaksi kehidupan dalam alam (Dephut, 1997)
3. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara kompleks didalamnya terdapat habitat, tumbuhan, dan binatang yang dipertimbangkan sebagai unit kesatuan secara utuh, sehingga semuanya akan menjadi bagian mata rantai siklus materi dan aliran energi (Woodbury, 1954 dalam Setiadi, 1983 )
4. Ekosistem yaitu unit fungsional dasar dalam ekologi yang didalamnya tercakup organisme dan lingkungannya (biotik dan abiotik ) dan diantara keduanya saling mempengaruhi (Odum, 1993)
5. Ekosistem, yaitu tatanan kesatuan secara utuh menyeluruh antara segenap unsur lingkungan hidup yang saling mempengaruhi (UU Lingkungan Hidup Tahun 1997)
6. Ekosistem, yaitu suatu sistem ekologi yang tebentuk oleh hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan lingkungannya (Soemarwoto, 1983)
C. Komponen-komponen dalam EkosistemEkosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu :1. Komponen abiotik
Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk tak hidup atau benda mati, meliputi :a. Tanah
Sifat-sifat fisik tanah yang berperan dalam ekosistem meliputi tekstur, kematangan, dan kemampuan menahan air.
b. AirPersediaan air dipermukaan tanah akan mempengaruhi kehidupan tumbuhan dan hewan. Hal-hal penting pada air yang mempengaruhi kehidupan makhluk hidup adalah suhu air, kadar mineral air, salinitas, arus air, penguapan, dan kedalaman air.
c. UdaraUdara merupakan lingkungan abiotik yang berupa gas yang berbentuk atmosfer yang melingkupi makhluk hidup. Oksigen, karbondioksida, dan nitrogen merupakan gas yang paling penting bagi kehidupan makhluk hidup.
d. Cahaya matahariCahaya matahari merupakan sumber energi utama bagi kehidupan dibumi ini. Salah satunya sebagai faktor utama yang diperlukan dalam proses fotosintesis.
e. Suhu atau temperatureSetiap makhluk hidup memerlukan suhu yang optimal untuk kegiatan metabolisme dan perkembangbiakannya.
2. Komponen biotikKomponen biotik adalah komponen ekosistem yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan, dan manusia.Berdasarkan peranannya komponen biotik dalam ekosisteem dibedakan menjadi tiga, yaitu :a. Produsen
Adalah makhluk hidup yang dapat membuat makanan sendiri dengan bantuan sinar matahari melalui proses fotosintesis.Contoh : semua tumbuhan hijau
b. KonsumenAdalah makhluk hidup yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan menggunakan makanan yang dihasilkan oleh produsen baik secara langsung maupun tidak langsung.Contoh : hewan dan manusia
Berdasarkan tingkatannya konsumen dibedakan menjadi empat, yaitu :
a. Konsumen I/primer adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan produsenContoh : herbivora/hewan pemakan tumbuhan
b. Konsumen II/sekunder adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen I.Contoh : karnivora/hewan pemakan daging
c. Konsumen III/tertier adalah konsumen/makhluk hidup yang memakan konsumen IIContoh : omnivora/hewan pemakan segala.
d. Konsumen puncak adalah konsumen terakhir atau hewan yang menduduki urutan teratas dalam peristiwa makan dimakan.
3. PenguraiPengurai disebut juga redusen adalah jasad renik yang dapat menguraikan makhluk lain menjadi zat hara.Contoh : bakteri dan jamur.
D. Pola Makanan Dalam EkosistemMakhluk hidup untuk memenuhi kebutuhan makanannya bisa dengan memproduksi makanan sendiri atau memperoleh dari luar.1. Organisme Autotrof
Autotrof berasal dari kata autos artinya sendiri dan thropeartinya makanan. Jadi organisme autotrof adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di lingkungannya dengan bantuan klorofil dan energi utama berupa radiasi matahari. Oleh karena itu, organisme yang mengandung klorofil termasuk ke dalam organisme autotrof dan pada umumnya adalah tumbuhan hijau. Contohnya tumbuhan lumut, tumbuhan paku, tumbuhan biji. Tumbuhan dalam ekosistem berkedudukan sebagai produsen/penghasil.
2. Organisme Heterotrof
Heterotrof berasal dari kata heteros artinya lain dan thropeartinya makanan. Jadi organisme heterotrof adalah organisme yang mendapat makanan dari makhluk lain. Di dalam ekosistem berperan sebagai konsumen dan pengurai.
E. Jenis-jenis EkosistemBerdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi:1. Ekosistem Alami
Ekositem alami adalah ekosistem yang terbentuknya secara alamiah.Ekosistem alami dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, yaitu:a. Ekosistem Darat (terestrial)
Ekosistem darat ialah ekosistem yang lingkungan fisiknya berupa daratan.
Berdasarkan letak geografisnya (garis lintangnya), ekosistem darat dibedakan
menjadi beberapa bioma, yaitu sebagai berikut.
a. Bioma gurun
Beberapa Bioma gurun terdapat di daerah tropika (sepanjang garis balik) yang
berbatasan dengan padang rumput. Ciri-ciri bioma gurun adalah gersang dan
curah hujan rendah (25 cm/tahun). Suhu slang hari tinggi (bisa mendapai 45°C)
sehingga penguapan juga tinggi, sedangkan malam hari suhu sangat rendah (bisa
mencapai 0°C). Perbedaan suhu antara siang dan malam sangat besar.
Tumbuhan semusim yang terdapat di gurun berukuran kecil. Selain itu, di gurun
dijumpai pula tumbuhan menahun berdaun seperti duri contohnya kaktus, atau
tak berdaun dan memiliki akar panjang serta mempunyai jaringan untuk
menyimpan air. Hewan yang hidup di gurun antara lain rodentia, ular, kadal,
katak, dan kalajengking.
b. Bioma padang rumput
Bioma ini terdapat di daerah yang terbentang dari daerah tropik ke subtropik.
Ciri-cirinya adalah curah hujan kurang lebih 25-30 cm per tahun dan hujan turun
tidak teratur. Porositas (peresapan air) tinggi dan drainase (aliran air) cepat.
Tumbuhan yang ada terdiri atas tumbuhan terna (herbs) dan rumput yang
keduanya tergantung pada kelembapan. Hewannya antara lain: bison, zebra,
singa, anjing liar, serigala, gajah, jerapah, kangguru, serangga, tikus dan ular.
c. Bioma hutan basah
Bioma Hutan Basah terdapat di daerah tropika dan subtropik. Ciri-cirinya
adalah, curah hujan 200-225 cm per tahun. Species pepohonan relatif banyak,
jenisnya berbeda antara satu dengan yang lainnya tergantung letak geografisnya.
Tinggi pohon utama antara 20-40 m, cabang-cabang pohon tinngi dan berdaun
lebat hingga membentuk tudung (kanopi). Dalam hutan basah terjadi perubahan
iklim mikro (iklim yang langsung terdapat di sekitar organisme). Daerah tudung
cukup mendapat sinar matahari. Variasi suhu dan kelembapan tinggi/besar; suhu
sepanjang hari sekitar 25°C. Dalam hutan basah tropika sering terdapat
tumbuhan khas, yaitu liana (rotan), kaktus, dan anggrek sebagai epifit.
Hewannya antara lain, kera, burung, badak, babi hutan, harimau, dan burung
hantu.
d. Bioma hutan gugur
Bioma hutan gugur terdapat di daerah beriklim sedang, Ciri-cirinya adalah curah
hujan merata sepanjang tahun. Terdapat di daerah yang mengalami empat
musim (dingin, semi, panas, dan gugur). Jenis pohon sedikit (10 s/d 20) dan
tidak terlalu rapat. Hewannya antara lain rusa, beruang, rubah, bajing, burung
pelatuk, dan rakoon (sebangsa luwak).
e. Bioma taiga
Bioma taiga terdapat di belahan bumi sebelah utara dan di pegunungan daerah
tropik. Ciri-cirinya adalah suhu di musim dingin rendah. Biasanya taiga
merupakan hutan yang tersusun atas satu spesies seperti konifer, pinus, dap
sejenisnya. Semak dan tumbuhan basah sedikit sekali. Hewannya antara lain
moose, beruang hitam, ajag, dan burung-burung yang bermigrasi ke selatan pada
musim gugur.
f. Bioma tundra
Bioma tundra terdapat di belahan bumi sebelah utara di dalam lingkaran kutub
utara dan terdapat di puncak-puncak gunung tinggi. Pertumbuhan tanaman di
daerah ini hanya 60 hari. Contoh tumbuhan yang dominan adalah Sphagnum,
liken, tumbuhan biji semusim, tumbuhan kayu yang pendek, dan rumput. Pada
umumnya, tumbuhannya mampu beradaptasi dengan keadaan yang dingin.
Hewan yang hidup di daerah ini ada yang menetap dan ada yang datang pada
musim panas, semuanya berdarah panas. Hewan yang menetap memiliki rambut
atau bulu yang tebal, contohnya muscox, rusa kutub, beruang kutub, dan insekta
terutama nyamuk dan lalat hitam.
b. Ekosistem Air TawarCiri-ciri ekosistem air tawar antara lain variasi suhu tidak menyolok, penetrasi cahaya
kurang, dan terpengaruh oleh iklim dan cuaca. Macam tumbuhan yang terbanyak
adalah jenis ganggang, sedangkan lainnya tumbuhan biji. Hampir semua filum hewan
terdapat dalam air tawar. Organisme yang hidup di air tawar pada umumnya telah
beradaptasi. Adaptasi organisme air tawar adalah sebagai berikut.
a. Adaptasi tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di air tawar biasanya bersel satu dan dinding selnya kuat
seperti beberapa alga biru dan alga hijau. Air masuk ke dalam sel hingga
maksimum dan akan berhenti sendiri. Tumbuhan tingkat tinggi, seperti teratai
(Nymphaea gigantea), mempunyai akar jangkar (akar sulur). Hewan dan
tumbuhan rendah yang hidup di habitat air, tekanan osmosisnya sama dengan
tekanan osmosis lingkungan atau isotonis.
b. Adaptasi hewan
Ekosistem air tawar dihuni oleh nekton. Nekton merupakan hewan yang bergerak
aktif dengan menggunakan otot yang kuat. Hewan tingkat tinggi yang hidup di
ekosistem air tawar, misalnya ikan, dalam mengatasi perbedaan tekanan osmosis
melakukan osmoregulasi untuk memelihara keseimbangan air dalam tubuhnya
melalui sistem ekskresi, insang, dan pencernaan.
Ekosistem air tawar digolongkan menjadi air tenang dan air mengalir. Termasuk
ekosistem air tenang adalah danau, termasuk ekosistem air mengalir adalah sungai.
a. Danau
Danau merupakan suatu badan air yang menggenang dan luasnya mulai dari
beberapa meter persegi hingga ratusan meter persegi. Di danau terdapat
pembagian daerah berdasarkan penetrasi cahaya matahari. Di danau juga terdapat
daerah perubahan temperatur yang drastis atau termoklin. Termoklin memisahkan
daerah yang hangat di atas dengan daerah dingin di dasar.
b. Sungai
Sungai adalah suatu badan air yang mengalir ke satu arah. Air sungai dingin dan
jernih serta mengandung sedikit sedimen dan makanan. Aliran air dan gelombang
secara konstan memberikan oksigen pada air. Suhu air bervariasi sesuai dengan
ketinggian dan garis lintang.
c. Ekosistem Air LautDibedakan menjadi 2, yaitu; Ekosistem laut berdasarkan daya tembus sinar matahari ke
dalam air laut- Fotik : daerah yang masih mendapat sinar matahari- Afotik : daerah yang tidak mendapat sinar matahari Ekosistem laut secara fisik- Daerah Literal : daerah yang berbatasan dengan darat- Daerah Neritik : daerah yang dalam ± 200m dari permukaan
laut, masih tembus cahaya matahari.- Daerah Batial : daerah yang kedalamannya mencapai 200-
1500m dari permukaan laut, sedikit cahaya matahari.
- Daerah Abisal ; daerah yang kedalamannya lebih dari 1500m dari permukaan air laut, tidak tembus cahaya matahari.
d. Ekosistem PantaiEkosistem pantai letaknya berbatasan dengan ekosistem darat, laut, dan daerah
pasang surut. Ekosistem pantai dipengaruhi oleh siklus harian pasang surut laut.
Organisme yang hidup di pantai memiliki adaptasi struktural sehingga dapat melekat
erat di substrat keras. Daerah paling atas pantai hanya terendam saat pasang naik
tinggi. Daerah ini dihuni oleh beberapa jenis ganggang, moluska, dan remis yang
menjadi konsumsi bagi kepiting dan burung pantai. Daerah tengah pantai terendam
saat pasang tinggi dan pasang rendah. Daerah ini dihuni oleh ganggang, porifera,
anemon laut, remis dan kerang, siput herbivora dan karnivora, kepiting, landak laut,
bintang laut, dan ikan-ikan kecil. Daerah pantai terdalam terendam saat air pasang
maupun surut. Daerah ini dihuni oleh beragam invertebrata dan ikan serta rumput
laut.
F. Keseimbangan Ekosistem
Secara alami suatu ekosistem dalam keadaan seimbang. Keseimbangan ini akan
terganggu bila ada gangguan dari luar, seperti bencana alam atau campur tangan manusia.
Komponen penyusun ekosistem tidak dapat berdiri sendiri, tetapi saling tergantung. Suatu
komponen biotik yang ada di dalam ekosistem ditunjang oleh komponen biotik lainnya.
Dalam suatu ekosistem selalu terjadi perubahan jumlah populasi tumbuhan, herbivora, dan
karnivora (komponen biotik).
Alam akan mengatur ekosistem sedemikian rupa sehingga perbandingan antara jumlah
produsen dan konsumen selalu seimbang. Keseimbangan alam (ekosistem) akan terpelihara
bila komposisi komponen-komponennya (komponen biotik maupun komponen abiotik)
dalam keadaan seimbang.
Untuk menjaga keseimbangan pada ekosistem, maka terjadi peristiwa makan dan
dimakan. Hal ini bertujuan untuk mengendalikan populasi suatu organisme. Peristiwa makan
dan dimakan antarmakhluk hidup dalam suatu ekosistem membentuk rantai makanan dan
jaring-jaring makanan.
1. Rantai Makanan
Proses makan dan dimakan terjadi dalam suatu ekosistem. Dalam suatu ekosistem terjadi
peristiwa makan dan dimakan dalam suatu garis lurus yang disebut rantai makanan. Rantai
makanan ini terjadi jika satu jenis produsen dimakan oleh satu jenis konsumen pertama,
konsumen pertama dimakan oleh satu jenis konsumen kedua, dan seterusnya. Konsumen yang
menjadi pemakan terakhir disebut konsumen puncak. Rantai makanan terjadi di berbagai
ekosistem. Di antara rantai makanan tersebut terdapat pengurai, karena pada akhirnya semua
makhluk hidup akan mati dan diuraikan oleh pengurai.
2. Jaring-Jaring Makanan
Di alam ini satu produsen tidak hanya dimakan oleh satu jenis konsumen pertama.
Tetapi, bisa dimakan oleh lebih dari satu jenis konsumen pertama, satu jenis konsumen
pertama dapat dimakan lebih dari satu jenis konsumen kedua dan seterusnya.
3. Piramida Makanan
Dalam ekosistem yang seimbang jumlah produsen lebih banyak daripada jumlah
konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih banyak daripada konsumen tingkat III,
demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh hilangnya energi pada setiap tingkatan
makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari produsen sampai konsumen tingkat tinggi,
maka akan terbentuk suatu piramida makanan. Dalam ekosistem yang seimbang jumlah
produsen lebih banyak daripada jumlah konsumen tingkat I, jumlah konsumen tingkat II lebih
banyak daripada konsumen tingkat III, demikian seterusnya. Hal ini disebabkan oleh
hilangnya energi pada setiap tingkatan makanan. Jika rantai makanan digambarkan dari
produsen sampai konsumen tingkat tinggi, maka akan terbentuk suatu piramida makanan.
G. Faktor-faktor yang Mempengaruhi EkosistemPenyebab perubahan ekosistem, antara lain:1. Gangguan Alam
Misalnya banjir, tanah longsor, kekeringan, gunung meletus dan sebagainya.
2. Tindakan ManusiaDibedakan menjadi dua, yaitu:a. Tindakan positif terhadap Ekosistem
Reboisasi, dengan tujuan mencegah erosi dan banjir Pembuatan Paru-paru Kota, yang bertujuan untuk sebagai
sumber oksigen dan mengurangi polusi Membuat sengkedan Pemupukan secara teratur, bertujuan untuk menyuburkan
tanaman dan mencukupi kebutuhan mineral pada tanahb. Tindakan Negatif terhadap Ekosistem
Penebangan hutan secara sembarangan Perburuan secara liar
3. Penggunaan Pestisida yang berlebihan
H. Pelestarian Ekosistem
Keanekaragaman makhluk hidup perlu dijaga supaya ekosistem menjadi stabil.
Semakin beranekaragam makhluk hidup dalam suatu ekosistem, semakin stabil ekosistem
tersebut. Flora dan fauna alami yang terdapat di hutan perlu dilestarikan karena merupakan
sumber plasma nutfah (plasma benih). Sumber plasma nutfah dapat dimanfaatkan untuk
mencari bibit unggul bagi kepentingan kesejahteraan manusia. Upaya perlindungan
keanekaragaman hayati dapat dilakukan dengan mendirikan cagar alam, taman nasional,
hutan wisata, taman laut, hutan lindug dan kebun raya. Untuk mencegah kepunahan makhluk
hidup, kadang diperlukan pemeliharaan untuk mengembangbiakannya, yang disebut dengan
penangkaran. Pemeliharaan dapat dilakukan secara in situ dan ex situ. Pemeliharaan in situ
adalah pemeliharaan yang dilakukan di habitat aslinya. Pemeliharaan ex situ adalah
pemeliharaan yang dilakukan di luar habitat aslinya, misalnya di kebun binatang.
BAB IIIPENUTUP
A. KesimpulanHubungan antar makhluk hidup dengan lingkungannya sangat erat
dan saling ketergantungan, karena makhluk yang satu membutuhkan bantuan makhluk lain. Makhluk hidup membutuhkan lingkungan untuk membantu memenuhi kebutuhan hidupnya. Sebaliknya lingungan juga membutuhkan makhluk hidup dalam kelangsungan hidupnya.
Ekosistem adalah kesatuan komunitas dengan lingkungannya yang membentuk hubungan timbal balik. Ekosistem tersusun atas dua komponen utama, yaitu komponen biotik dan komponen abiotik. Komponen biotik adalah komponen ekosistem yang hidup yang terdiri dari makhluk hidup yang meliputi tumbuhan, hewan dan manusia. Komponen abiotik adalah komponen ekosistem yang tak hidup yang meliputi tanah, air, udara, cahaya matahari, suhu atau temperature, mineral dan gas.
Dari segi makanan ekosistem dibagi menjadi dua, yaitu: (1) Organisme Autotrof, adalah organisme yang dapat membuat makanan sendiri dengan memanfaatkan bahan organik yang terdapat di lingkungannya; (2) Organisme Heterotrof, adalah organisme yang tidak dapat membuat makanan sendiri dan mendapatkan makanannya dari makhluk hidup lain.
Berdasarkan terbentuknya, ekosistem dibedakan menjadi dua, yaitu ekosistem alami dan ekosistem buatan. Selain itu, ekosistem juga dapat berubah karena beberapa faktor yang mempengaruhinya, diantaranya : gangguan alam, tindakan manusia, penggunaan pestisida yang berlebihan dan sebagainya.
B. Saran1. Setiap makhluk hidup membutuhkan lingkungan yang sehat sebagai
tempat tinggal. Oleh karena itu, kita harus menjaga kebersihan tempat lingkungan terutama disekitar tempat tinggal kita.
2. Jagalah kelestarian dan keberlangsungan hidup makhluk hidup, karena makhluk hidup yang satu dengan yang lainnya saling ketergantungan dan tidak dapat hidup sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
Pratomo, Suko dan Saefulrohman, Asep dan Nurjahnih, Mimin. 2007.Pendidikan Lingkungan di SD. Bandung: UPI PRESS.Pratomo, Suko dan Barlia, Lili. 2006. Basic Pendidikan Lingkungan.Bandung: UPI PRESS.Terampil. (2010). Modul Pembelajaran IPA untuk kelas IV SD/MI. CV Pustaka BengawanSTAR. (2002). Biologi untuk SLTP kelas 1. Media Karya Putra.WAJAR. (2002). LKS Biologi SLTP kelas 1. Jakarta: Graha Pustaka.