MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx
-
Upload
meghawatyputry -
Category
Documents
-
view
122 -
download
14
Transcript of MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab terbanyak dari kematian penduduk dunia, salah satunya disebabkan oleh kelainan katup jantung. Penyakit katup jantung antara lain adalah stenosis (membuka tidak sempurna) dan insufisiensi (menutup tidak sempurna), ini dapat terjadi baik pada katup arteroventrikular maupun katup semilunar.
Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta.
Di Amerika Utara dan Eropa Barat, stenosis katup aorta merupakan penyakit utama pada orang tua, yang merupakan akibat dari pembentukan jaringan parut dan penimbunan kalsium di dalam daun katup. Stenosis katup aorta seperti ini timbul setelah usia 60 tahun, tetapi biasanya gejalanya baru muncul setelah usia 70-80 tahun. Di wilayah lainnya, kerusakan katup akibat demam rematik masih sering terjadi.
Untuk mengatasi penyakit ini, medikasi dan pembedahan/ insisi adalah upaya yang terbaik. Dengan demikian, katup yang mengalami kelainan itu dapat disembuhkan ataupun dikurangi risiko tinggi semakin parahnya penyakit.
B. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Anatomi dan fisiologi jantung
2. Untuk Mengetahui Definisi Aorta Stenosis
Aorta Stenosis Page 1
3. Untuk Mengetahui Epidemiologi Aorta Stenosis
4. Untuk Mengetahui Etiologi Aorta Stenosis
5. Untuk Mengetahui Patofisiologi dari Aorta Stenosis
6. Untuk Mengetahui Manifestasi Aorta Stenosis
7. Untuk Mengetahui Diagnosis Aorta Stenosis
8. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan Aorta Stenosis
9. Untuk Mengetahui Komplikasi Aorta Stenosis
10. Untuk mengetahui Prognosis Aorta Stenosis.
Aorta Stenosis Page 2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Anatomi dan Fisiologi JantungAnatomi
1. Ruang Jantung Terbagi atas 4 ruang:
Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial
Ventrikel kanan dan Ventricel kiri yang dipisahkan oleh septum
Intervertikular.
Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava
superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan
dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang
menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara
yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan
Aorta Stenosis Page 3
atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah
de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.
Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium
kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk
mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka
kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan
katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari
dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan
darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.
Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena
paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan
melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.
Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai
kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup
aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel
dengan darah Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak
ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan
katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan
pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan
mengalir ke seluruh tubuh.
2. Katup jantung
Terdiri dari :
Katup Trikuspid
Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel
kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium
kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah
kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada
saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri
dari 3 daun katup.
Aorta Stenosis Page 4
Katup Pulmonal
Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam
ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis
bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan
berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus
pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang
terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel
kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel
kanan menuju arteri pulmonalis.
Katup Bikuspid
Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari
atrium kiri menuju ventrikel kiri..Seperti katup trikuspid, katup bikuspid
menutup pada saat kontraksi ventrikel.Katup bikuspid terdiri dari dua
daun katup.
Katup Aorta
Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal
aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi
sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan
menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah
masuk kembali kedalam ventrikel kiri.
3. Pembuluh darah dalam jantung
Arteri Koroner
Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung
yang terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan
oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan
pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke
jaringan otot jantung.
Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang
arteri utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan
Aorta Stenosis Page 5
“kanan” arteri koroner, muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas
jantung.
Vena kava superior
Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah
utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari
kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara
di atrium kanan jantung.
Vena Kava Inferior
Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah
utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari
kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di
atrium kanan jantung.
Vena Pulmonalis
Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang
kaya dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah
bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk
mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke
jantung.
Aorta
Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini
adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang
kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.
Arteri Pulmonalis
Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari
ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah
bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih
tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa
darah dari jantung.
Fisiologi
Aorta Stenosis Page 6
1. Sistem Pengaturan Jantung
Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu
menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran
serabut otot jantung. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa
jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan
tepat di bawah pembukaan vena cava superior.Nodus S-A mengatur
frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.Nodus
atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan
detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi
ventrikular.Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang
septuminterventrikular menuju ventrikel.
2. Aktivitas Kelistrikan Jantung
Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang
memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi.Setelah
dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri,
sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar
melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.Impuls
berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik
kontak listrik antara kedua bilik tersebut.Potensial aksi berhenti sebentar di
nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi
ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna.Impuls kemudian
dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His dan
secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat
Purkinje.Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari
sel ke sel melalui gap junction.Dengan demikian, atrium berkontraksi
sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu
jeda singkat.Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan
fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar, yang disertai oleh periode
kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu ejeksi adekuat.Fase
Aorta Stenosis Page 7
datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan saluran Ca++ lambat.Karena
terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang berkepanjangan,
penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi.Hal ini
memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-
ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.Penyebaran aktivitas listrik
ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh.Rekaman ini, EKG,
dapat memberi informasi penting mengenai status jantung.
3. Siklus Jantung
Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan
relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole
berikutnya.Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume
darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan
penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan
masuk ke arteri.
4. Bunyi Jantung
S1 (lub) terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding
ventrikel & arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika
tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium. S2 (dup) terjadi saat penutupan
katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan
ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.
S3 disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel
secara tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat
ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding toraks yang tipis
atau penderita gagal ventrikel. S4 terjadi akibat osilasi darah & rongga
jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu
normal. Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak
wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul
karena defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat
Aorta Stenosis Page 8
aliran darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan
aliran balik darah.
5. Frekuensi Jantung
Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per
menit, dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan
seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan
diastole 0,3 detik.
Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100
denyut per menit.
Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60
denyut per menit
Pengaturan Frekuensi Jantung
Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan
parasimpatis susunan saraf otonom.Pusat refleks kardioakselerator adalah
sekelompok neuron dalam medulla oblongata.Efek impuls neuron ini adalah
untuk meningkatkan frekuensi jantung.Impuls ini menjalar melalui serabut
simpatis dalam saraf jantung menuju jantung.Ujung serabut saraf mensekresi
neropineprin, yang meningkatkan frekuensi pengeluaran impuls dari nodus
S-A, mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V dan sistem Purkinje,
dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan jantung.Pusat refleks
kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata.Efek impuls dari
neuron ini adalah untuk mengurangi frekuensi jantung.Impuls ini menjalar
melalui serabut parasimpatis dalam saraf vagus.Ujung serabut saraf
mensekresi asetilkolin, yang mengurangi frekuensi pengeluaran impuls dari
nodus S-A dan memperpanjang waktu hantaran melalui nodus V-
A.Frekuensi jantung dalam kurun waktu tertentu ditentukan melalui keseimb
anga-n impuls akselerator dan inhibitor dari saraf simpatis dan
parasimpatis.Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung
berasal dari reseptor, yang terletak di berbagai bagian dalam sistem
Aorta Stenosis Page 9
kardiovaskular.Presoreseptor dalam arteri karotis dan aorta sensitive
terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah akan
mengakibatkan suatu refleks yang memperlambat frekuensi jantung.
Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang
menstimulasi frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat medular.
Proreseptor dalam vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan darah. Jika
tekanan darah menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi
jantung untuk mempertahankan tekanan darah. Pengaruh lain pada frekuensi
jantung : Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua
saraf kutan, seperti reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, atau
oleh input emosional dari sistem saraf pusat. Fungsi jantung normal
bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan
natrium yang mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya meningkat atau
berkurang.
6. Curah Jantung
Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua
ventrikel per menit.Curah jantung terkadang disebut volume jantung per
menit.Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-
rata dan kurang 20 % pada perempuan.
Perhitungan curah jantung
(Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup)
Faktor-faktor utama yang mempengaruhi curah jantung
1. Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit,
pada atlit yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan
jantung adalah kemampuan jantung untuk memperbesar curahnya.
2. Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output
dengan input-nya berdasarkan alasan berikut :
Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir
diastolic.
Aorta Stenosis Page 10
Peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan
serabut miokardial ventrikel
Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada
permulaan konstraksi (dalam batasan fisiologis), semakin banyak
isi ventrikel, sehingga daya konstraksi semakin besar. Hal ini
disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.
B. STENOSIS AORTA.1. Definisi
Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada
lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap
aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta.
Aortic stenosis adalah penyempitan abnormal dari klep (katup) aorta
(aortic valve). Sejumlah dari kondisi-kondisi menyebabkan penyakit yang
berakibat pada penyempitan dari klep aorta. Ketika derajat dari penyempitan
menjadi cukup signifikan untuk menghalangi aliran darah dari bilik kiri ke
arteri-arteri, yang mengakibatkan persoalan-persoalan jantung berkembang.
Stenosis Katup Aorta adalah suatu penyempitan atau penyumbatan
pada katup aorta. Penyempitan pada Katup aorta ini mencegah katup aorta
membuka secara maksimal sehingga menghalangi aliran darah mengalir dari
jantung menuju aorta. Dalam keadaan normal, katup aorta terdiri dari 3
kuncup yang akan menutup dan membuka sehingga darah bisa
melewatinya.Pada stenosis katup aorta, biasanya katup hanya terdiri dari 2
kuncup sehingga lubangnya lebih sempit dan bisa menghambat aliran darah.
Akibatnya ventrikel kiri harus memompa lebih kuat agar darah bisa
melewati katup aorta.
Aorta Stenosis Page 11
2. Epidemiologi
Stenosis aorta berat jarang terjadi pada bayi, terjadi pada 0,33% dari
kelahiran hidup, dan karena katup unicuspid atau bikuspid. Kebanyakan
pasien dengan katup aorta bikuspid kongenital yang mengembangkan gejala
tidak melakukannya sampai usia pertengahan atau lebih. Pasien dengan steos
is aorta rematik biasanya hadir dengan gejaja setelah decade skeenam kehidu
pan.
Aorta sclerosis (kalsifikasi katup aorta tanpa obstruksi aliran darah,
dianggap sebagai pendahulu dari stenosis aorta kalsifikasi degeneratif
kalsifikasi) meningkat dalam insiden dengan usia dan hadir di 29% dari
orang yang lebih tua dari 65 tahun dan di 37% dari orang yang lebih tua dari
75 tahun. Pada orang lanjut usia, prevalensi aortic stenosis
adalah antara 2% dan 9%. Stenosis aorta kalsifikasi degeneratif biasanya
bermanifestasi pada orang tua dari 75 tahun dan terjadi paling sering pada
laki-laki.
3. Etiologi
Aorta Stenosis Page 12
Stenosis katup aorta adalah suatu penyempitan katup aorta sehingga
menghalangi darah masuk ke aorta. Penyebab atau etiologi dari stenosisi ini bisa
bermacam-macam. Namun yang paling sering adalah RHD (Rheumatic Heeart
Disease) atau yang biasa kita kenal dengan demam rematik. Berikut etiologi
stenosis katup aorta lebih lengkap :
A. Kelainan congenital
Tidak banyak bayi lahir dengan kelainan kongenital berupa penyempitan
katup aorta . sedangkan sebagian kecil lainnya dilahirkan dengan katup aorta
yang hanya mempunyai dua daun (normal katup aorta terdiri dari tiga daun).
Pada katup aorta dengan dua daun dapat tidak menimbulkan masalah atau
pun gejala yang berarti sampai ia dewasa dimana katup mengalami
kelemahan dan penyempitan sehingga membutuhkan penanganan medis.
B. Penumpukan kalsium pada daun katup
Seiring usia katup pada` jantung dapat mengalami akumulasi kalsium
(kalsifikasi katup aorta). Kalsium merupakan mineral yang dapat ditemukan
pada darah. Seiring dengan aliran darah yang melewati katup aorta maka
menimbulkan akumulasi kalsium pada katup jantung yang kemudian dapat
menimbulkan penyempitan pada katup aorta jantung. Oleh karena itulah
stenosis aorta yang berasal dari proses kalsifikasi banyak terjadi pada lansia
di atas 65 tahun, namun gejalanya baru timbul saat klien berusia 70 tahun.
C. Demam rheumatic
Komplikasi dari demam rematik adalah adanya sepsis atau menyebarnya
kuman atau bakteri melalui aliran darah ke seluruh tubuh sehingga
menyebabkan sampainya kuman datau bakteri tersebut ke jantung. Saat
kuman tersebut mencapai katup aorta maka terjadilah kematian jaringan
pada katup aorta. Jaringan yang mati ini dapat menyebabkan penumpukan
kalsium yang dikemudian hari dapat menyebabkan stenosis aorta. Demam
reumatik dapat menyebabkan kerusakan pada lebih dari satu katup jantung
Aorta Stenosis Page 13
dalam berbegai cara. Kerusakan katup jantung dapat berupa ketidakmampua
n katup untuk membuka atau menutup bahkan keduanya.
4. Patofisiologi
Stenosis aorta akan menghalangi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta
pada waktu sistolik. Meningkatnya resistensi pada ejeksi ventrikel
menyebabkan beban tekanan ventrikel kiri meningkat. Kondisi yang terus
menerus seperti ini akan menyebabkan ventrikel kiri memompa lebih kuat
dan terjadilah hipertrofi ventrikel kiri.
Ventrikel kiri sebenarnya memiliki kemampuan kompensasi yang cukup
besar. Pada awal stenosis maka ventrikel kiri akan memperbesar tekanan dan
memperpanjang waktu ejeksi. Namun kompensasi yang telah terlampaui
akan menimbulkan titik kritis pada stenosis aorta. Titik kritis terjadi bila
lumen katup aorta mengecil dari ukuran 3-4 cm2 menjadi kurang dari 0,8
cm2. Biasanya tidak terdapat perbedaan tekanan antar dua sisi katup sampai
ukuran lumen berkurang menjadi 50 % (Price dan Wilson, 2005).
5. Manifestasi Klinis
Stenosis katup aorta dapat terjadi dari tahap ringan hingga berat. Tipe
gejala dari stenosis katup aorta berkembang ketika penyempitan katup
semakin parah. Regurgitasi katup aorta terjadi secara bertahap terkadang
bahkan tanpa gejala hal ini dikarenakan jantung telah dapat mengkompensai
penurunan kondisi katup aorta.
Berikut manifestasi klinis dari stenosis katup aorta :
1. Nyeri dada
Nyeri dada adalah gejala pertama pada sepertiga dari pasien-pasien
dan akhirnya pada setengah dari pasien-pasien dengan aortic stenosis. Nyeri
dada pada pasien-pasien dengan aortic stenosis adalah sama dengan nyeri
Aorta Stenosis Page 14
dada (angina) yang dialami oleh pasien-pasien dengan penyakit arteri
koroner (coronary artery disease). Pada keduanya dari kondisi-kondisi ini,
nyeri digambarkan sebagai tekanan dibawah tulang dada yang dicetuskan
oleh pengerahan tenaga dan dihilangkan dengan beristirahat. Pada pasien-
pasien dengan penyakit arteri koroner, nyeri dada disebabkan oleh suplai
darah yang tidak cukup ke otot-otot jantung karena arteri-arteri koroner yang
menyempit. Pada pasien-pasien dengan aortic stenosis, nyeri dada seringkali
terjadi tanpa segala penyempitan dari arteri-arteri koroner yang
mendasarinya. Otot jantung yang menebal harus memompa melawan
tekanan yang tinggi untuk mendorong darah melalui klep aortic yang
menyempit. Ini meningkatkan permintaan oksigen otot jantung yang
melebihi suplai yang dikirim dalam darah, menyebabkan nyeri dada
(angina).
Ciri-ciri angina
Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau
rasa sakit di bawah tulang dada (sternum).
Nyeri juga bisa dirasakan di:
- Bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam.
- Punggung
- Tenggorokan, rahang atau gigi
- Lengan kanan (kadang-kadang).
Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa
tidak nyaman dan bukan nyeri.
Yang khas adalah bahwa angina:
- Dipicu oleh aktivitas fisik
- Berlangsung tidak lebih dari beberapa menit
- Akan menghilang jika penderita beristirahat.
Aorta Stenosis Page 15
Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah
melakukan kegiatan tertentu.
Angina sering kali memburuk jika:
- Aktivitas fisik dilakukan setelah makan
- Cuaca dingin
- Stres emosional.
2. Pingsan (syncope)
Pingsan (syncope) yang berhubungan dengan aortic stenosis
biasanya dihubungkan dengan pengerahan tenaga atau kegembiraan.
Kondisi-kondisi ini menyebabkan relaksasi (pengenduran) dari pembuluh-
pembuluh darah tubuh (vasodilation), menurunkan tekanan darah. Pada
aortic stenosis, jantung tidak mampu untuk meningkatkan hasil untuk
mengkompensasi jatuhnya tekanan darah. Oleh karenanya, aliran darah ke
otak berkurang, menyebabkan pingsan. Pingsan dapat juga terjadi ketika
cardiac output berkurang oleh suatu denyut jantung yang tidak teratur
(arrhythmia). Tanpa perawatan yang efektif, harapan hidup rata-rata adalah
kurang dari tiga tahun setelah timbulnya nyeri dada atau gejala-gejala
syncope.
3. Sesak napas
Sesak nafas dari gagal jantung adalah tanda yang paling tidak
menyenangkan. Ia mencerminkan kegagalan otot jantung untuk mengkompe
nsasi beban tekanan yang ekstrim dari aortic stenosis. Sesak napas disebabkn
oleh tekanan yang meningkat pada pembuluh-pembuluh darah dari paru
yang disebabkan oleh tekanan yang meningkat yang diperlukan untuk
mengisi ventricle kiri. Awalnya, sesak napas terjadi hanya sewaktu aktivitas.
Aorta Stenosis Page 16
Ketika penyakit berlanjut, sesak napas terjadi waktu istirahat. Pasien-pasien
dapat menemukannya sulit untuk berbaring tanpa menjadi sesak napas
(orthopnea). Tanpa perawatan, harapan hidup rata-rata setelah timbulnya
gagal jantung yang disebabkan oleh aortic stenosis adalah antara 6 sampai
24 bulan.
6. Diagnosis Stenosis Aorta
a. Pemeriksaan Fisik
Dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar murmur jantung yang
khas ketika darah mengalir/menyembur melalui katup yang menyempit
dari atrium kiri. Tidak seperti katup normal yang membuka tanpa suara,
pada kelainan ini katup sering menimbulkan bunyi gemertak ketika
membuka untuk mengalirkan darah ke dalam ventrikel kiri.
b. Pemeriksaan Penunjang
1) Electrocardiogram (EKG)
EKG merupakan suatu alat rekam dari aktivitas elektrik jantung.
Pola-pola abnormal pada EKG dapat mencerninkan suatu otot jantung
yang menebal dan merupakan salah satu tanda untuk menegakan
diagnosis stenosis aorta.
2) Chest X-Ray
Digunakan untuk menunujukan bayangan jantung yang normal.
Aorta di atas klep aortic seringkali tampak membesar. Jika terjadi
gagal jantung maka cairan di jaringan paru dan pembuluh darah akan
tampak lebih besar di daerah paru bagian atas.
3) Echocardiography
Echocardiography mengguanakan gelombang-gelombang
ultrasonik untuk memperoleh gambar-gambar dari ruang-ruang jantug,
klep-klep dan struktur yang mengelilinginya. Echocardiogram dapat
menunujukan klep aorta yang menebal dan ukuran serta fungsi dari
ruang-ruang jantung. Tehnik Doppler digunakan untukk menentukan
Aorta Stenosis Page 17
perbedaan tekanan pada setiap sisi dari klep aorta dan untuk menaksir
area klep aorta.
4) Cardiac catheterization
Cardiac catheterization adalah standar penting dalam pemngevalu
asi stenosis aorta. Tabung tabung plastic berongga kecil seperti selang
kateter dimasukkan di bawah tuntutan x-ray menuju klep aorta dan ke
dalam ventrikel kiri. Tekanan dapat di ukur pada kedua sisi dari kleo
aorta. Kecepatan aliran darah di seluruh klep aorta diukur
juga menggunakan kateter khusus.
7. Penatalaksanaan
1. Paliatif
Tindakan BAV ( Ballon Aortic Valvuloplasty) adalah memasukkan
balon melalui septum atrial. Ballon dikembangkan dengan larutan
angiografi cair dan lebih sering melalui aorta serta melintasi katup aorta
dan ventrikel kiri. Ketika balon dikembangkan, katup aorta tidak akan
menutup sama sekali sehingga memungkinkan aliran darah mengalir ke
aorta. Namun prosedur ini tidak efektif, hampir 50% dalam 12 -15 bulan
pasca BAV stenosis akan kambuh kembali. Prosedur ini bermanfaat seba
gai tindakan jangka pendek/sementara, sebelum tindakan penggantian ka
tup aorta.Tindakan ini akan meningkatkan ukuran dari katup aorta sekitar
0.5 – 0.8 cm² .
Tindakan BAV dilakukan tergantung dari derajat (mid,moderate,severe)
stenosis aorta, ada tidaknya penyakit penyerta (seperti vegetasi) dan usia.
2. Pembedahan
a. Repair
Proses Repair dibagi menjadi 2 yaitu anuloplasthy dan perbaikan
bilah.
Anuloplast
Aorta Stenosis Page 18
Anuloplasty adalah perbaikan annulus katup (jaringan yang
menghubungkan antara bilah-bilah katup dengan otot jantung).
Anuloplasty menggunakan 2 cara yang berbeda salah satunya
dengan menggunakan cincin anuloplasty dimana bilah katup
dijahitkan ke cincin dan membentuk annulus dengan ukuran yang
diinginkan. Cara lain yaitu dengan cara mengikat bilah katup ke
atrium atau membuat kerutan untuk menengangkan annulus.
Perbaikan Bila
Bilah katup jantung yang mengalami pemanjangan,bergelembung
atau berlebihan maka akan dibuang atau dipotong kelebihan dari
jaringan tersebut.Jaringan yang memanjang dapat dilipat balik dan
dijahit diatas jaringan itu sendiri (Plikasi Bilah). Bilah yang pend-
ek biasanya diperbaiki dengan Cordoplasty (Perbaikan corad
tandinae). Selain itu dapat pula dilakukan insisi berbentuk baji
pada bagian tengah bilah yang kemudian celah yang ada dijahit
(Reseksi bilah).
b. Replacement
Penggantian katup merupakan cara yang efektif untuk
mengatasi stenosis aorta tahap lanjut (Severe) yang disertai gejala-
gejala stenosis aorta seperti angina, syncope dan heart failure.
Penggantian katup tergantung pada status fungsional pasien,
disfungsi ventrikel dan adanya vegetasi.
Penggantian katup menggunakan 4 macam katup prostetik,
yaitu :
1) Katup Mekanik
Berbentuk bola dan cakram, lebih kuat dibandingkan
dengan katup prostetik lainnya dan biasa digunakan pada pasien
usia muda. Katup mekanik memerlukan antikoagulasi sepanjang
Aorta Stenosis Page 19
hidup dengan pengencer darah seperti warfarin, untuk mencegah
terjadinya tromboemboli.
Mechanical valve
2) Xenograf
Adalah katup jaringan (Bioprosthesis atau heterograft)
biassanya berasal dari babi, tapi dapat pula berasal dari katup
sapi, viabilitasnya bisa mencapa 7-10 tahun. Tidak menyebabkan
thrombus sehingga tidak memerlukan antikoagulan, umumnya
digunakan untuk pasien usia >70 tahun dengan riwayat ulkus
peptikum dan kontrainsikasi terhadap antikoagulan serta pada
wanita usia subur.
Tissue valve
Aorta Stenosis Page 20
3). Homograf (Katup dari manusia)
Diperoleh dari donor, jaringan yang diambil dari katup
aorta, katup pulmonal dan sebagian dari arteri pulmonalis yang
disimpan secara kriogenik. Homograf sangat mahal dan tidak
bersifat trombogenik.
4). Otograf
Diperoleh dengan memotong katup pulmonal dan sebagia
n arteri pulmonalis sebagai pengganti katup aorta.
Medikamentosa
a. Nitrogliserin Oral ( sublingual ) diberika bila ada angina
b. Diuretik dan Digitalis diberikan bila ada
tanda gagal jantung
c. Statin dianjurkan untuk mencegah kalsifikasi daun katup
aorta
d. Antikoagulan, pada pasien menggunakan katup mekanik
penggunaan antikoagulan seumur hidup, sedangkan pada
katup bioprostetik penggunaan antikoagulan selam fase
awal saja biasanya selama 5 hari. Sementara untuk preve
-ntif penggunaan Heparin 3-4 bulan.
e. Antibiotik digunakan untuk profilaksis diantaranya amox
ilin, eritromicin, ampicilin, gentamizin, dan vancomicyn.
f. Diet rendah garam
g. Hindari aktivitas berat seperti mengangkat beban berat
dan lari
8. Komplikasi
1). Kardiomegali
Pada insufisiensi katup aorta, darah mengalir kembali ke ventrikel
dari aorta tepat setalah ventrikel memompakan darah ke aorta. Pada
Aorta Stenosis Page 21
issufisiensi aorta otot ventrikel kiri mengalami hypertropi akibat
peningkatan beban kerja. Massa otot ventrikel kiri juga bertambah empat
sampai lima kali lipat sehingga membuat jan-tung kiri sangat besar.
2). Gagal Ventrikel Kiri
Pada stadium awal, kemampuan intrinsik ventrikel kiri untuk
beradaptasi terhadap peningkatan beban dapat menghindari gangguan
yang berarti pada fungsi sirkulasi selama beristirahat, diluar peningkatan
hasil kerja yang dibutuhka-n oleh ventrikel kiri.
3) Edema paru
Diatas tingkat kritis kelainan katup aorta, ventrikel kiri akhirnya tidak
dapat menyesuaikan dengan beban kerja. Akibatnya ventrikel kiri
melebar dan curah jantung mulai menurun pada saat yang bersamaan
darah tertimbun di atrium kiri dan di paru-paru di belakang ventrikel kiri
yang kepayahan. Tekanan atrium kiri meningkat secara progresif dan mu
ncul edema di pari-paru.
4) Hipoksia Jaringan
Efek lain yang membantu mengompensasi penurunan hasil bersih
pemopaan ventrikel kiri ialah peningkatan volume darah. Hal ini adalah
akibat dari penurunan awal dari tekanan arteri ditambah refleks sirkulasi
perifer yang menurunkan induksi tekanan. Peningkatan volume darah
cenderung meningkatkan aliran balik vena ke jantung, hal ini selanjutnya
menyebabkan ventrikel kiri memompakan darah dengan takanan ekstra
yang dibutuhkan untuk mengimbangi dinamika pemompaan yang
abnormal.
9. Prognosis
Survival rate 10 tahun penderita pasca operasi ganti katup aorta
adalah sekitar 60% dan rata rata 30% katup artifisial bioprotese
mengalami gangguan setelah 10 tahun dan memerlukan operasi
ulang.Katup Metal artificial harus dilindungi dengan antikoagulan untuk
Aorta Stenosis Page 22
mencegah trombus dan embolisasi.Sebanyak 30% penderita ini akan
mengalami komplikasi perdarahan ringan-berat akibat dari terapi
tersebut.Valvuloplasti aorta perkutan dengan balon dapat dilakukan
pada anak atau anak muda dengan stenosis aorta congenital non-
kalsifikasi. Pada orang dewasa dengan kalsifikasi, tindakan ini menimbul
kan restenosis yang tinggi.
Aorta Stenosis Page 23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Aortic stenosis adalah penyempitan abnormal dari klep (katup) aorta
(aortic valve). Sejumlah dari kondisi-kondisi menyebabkan penyakit yang
berakibat pada penyempitan dari klep aorta. Ketika derajat dari penyempitan
menjadi cukup signifikan untuk menghalangi aliran darah dari bilik kiri ke
arteri-arteri, yang mengakibatkan persoalan-persoalan jantung berkembang.
Penyebab atau etiologi dari stenosisi ini bisa bermacam-macam. Namun
yang paling sering adalah RHD (Rheumatic Heeart Disease) atau yang biasa kita
kenal dengan demam rematik.
Aorta Stenosis Page 24
DAFTAR PUSTAKA
1. Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC
2. Wahab,Samik.2009. Kardiologi Anak : Penyakit Jantung Kongenital Yang
Tidak Sianotik. Jakarta: EGC
3. Mubin,Halim.2008.Ilmu Penyakit Dalam.EGC:Jakarta
4. Price SA, Wilson LM (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses
Penyakit Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC
5. Kasron. 2012. Buku ajar: Gangguan Sistem KARDIOVASKULER. Yogyakarta:
Nuha Medika
6. Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit JANTUNG Pencegahan Serta
Pengobatanya. Yogyakarta: Nuha Medika
Aorta Stenosis Page 25