MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

37
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab terbanyak dari kematian penduduk dunia, salah satunya disebabkan oleh kelainan katup jantung. Penyakit katup jantung antara lain adalah stenosis (membuka tidak sempurna) dan insufisiensi (menutup tidak sempurna), ini dapat terjadi baik pada katup arteroventrikular maupun katup semilunar. Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta. Di Amerika Utara dan Eropa Barat, stenosis katup aorta merupakan penyakit utama pada orang tua, yang merupakan akibat dari pembentukan jaringan parut dan penimbunan kalsium di dalam daun katup. Stenosis katup aorta seperti ini timbul setelah usia 60 tahun, tetapi biasanya gejalanya baru muncul setelah usia 70-80 tahun. Di wilayah lainnya, kerusakan katup akibat demam rematik masih sering terjadi. Untuk mengatasi penyakit ini, medikasi dan pembedahan/ insisi adalah upaya yang terbaik. Dengan Aorta Stenosis Page 1

Transcript of MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

Page 1: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kardiovaskular merupakan penyebab terbanyak dari kematian penduduk dunia, salah satunya disebabkan oleh kelainan katup jantung. Penyakit katup jantung antara lain adalah  stenosis (membuka tidak sempurna) dan insufisiensi (menutup tidak sempurna), ini dapat terjadi baik pada katup arteroventrikular maupun katup semilunar.

Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta.

Di Amerika Utara dan Eropa Barat, stenosis katup aorta merupakan penyakit utama pada orang tua, yang merupakan akibat dari pembentukan jaringan parut dan penimbunan kalsium di dalam daun katup. Stenosis katup aorta seperti ini timbul setelah usia 60 tahun, tetapi biasanya gejalanya baru muncul setelah usia 70-80 tahun. Di wilayah lainnya, kerusakan katup akibat demam rematik masih sering terjadi.

Untuk mengatasi penyakit ini, medikasi dan pembedahan/ insisi adalah upaya yang terbaik. Dengan demikian, katup yang mengalami kelainan itu dapat disembuhkan ataupun dikurangi risiko tinggi semakin parahnya penyakit.

B. Tujuan

1. Untuk Mengetahui Anatomi dan fisiologi jantung

2. Untuk Mengetahui Definisi Aorta Stenosis

Aorta Stenosis Page 1

Page 2: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

3. Untuk Mengetahui Epidemiologi Aorta Stenosis

4. Untuk Mengetahui Etiologi Aorta Stenosis

5. Untuk Mengetahui Patofisiologi dari Aorta Stenosis

6. Untuk Mengetahui Manifestasi Aorta Stenosis

7. Untuk Mengetahui Diagnosis Aorta Stenosis

8. Untuk Mengetahui Penatalaksanaan Aorta Stenosis

9. Untuk Mengetahui Komplikasi Aorta Stenosis

10. Untuk mengetahui Prognosis Aorta Stenosis.

Aorta Stenosis Page 2

Page 3: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Anatomi dan Fisiologi JantungAnatomi

1. Ruang Jantung Terbagi atas 4 ruang:

Atrium kanan dan Atrium kiri yang dipisahkan oleh septum Intratrial

 Ventrikel kanan dan Ventricel kiri yang dipisahkan oleh septum 

Intervertikular.

Atrium kanan menerima darah de-oksigen dari tubuh melalui vena kava

superior (kepala dan tubuh bagian atas) dan inferior vena kava (kaki dan

dada lebih rendah). Simpul sinoatrial mengirimkan impuls yang

menyebabkan jaringan otot jantung dari atrium berkontraksi dengan cara

yang terkoordinasi seperti gelombang. Katup trikuspid yang memisahkan

Aorta Stenosis Page 3

Page 4: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

atrium kanan dari ventrikel kanan, akan terbuka untuk membiarkan darah

de-oksigen dikumpulkan di atrium kanan mengalir ke ventrikel kanan.

Ventrikel kanan menerima darah de-oksigen sebagai kontrak atrium

kanan. Katup paru menuju ke arteri paru tertutup, memungkinkan untuk

mengisi ventrikel dengan darah. Setelah ventrikel penuh, mereka

kontrak. Sebagai kontrak ventrikel kanan, menutup katup trikuspid dan

katup paru terbuka. Penutupan katup trikuspid mencegah darah dari

dukungan ke atrium kanan dan pembukaan katup paru memungkinkan

darah mengalir ke arteri pulmonalis menuju paru-paru.

Atrium kiri menerima darah beroksigen dari paru-paru melalui vena

paru-paru. Sebagai kontraksi dipicu oleh node sinoatrial kemajuan

melalui atrium, darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri.

Ventrikel kiri menerima darah yang mengandung oksigen sebagai

kontrak atrium kiri. Darah melewati katup mitral ke ventrikel kiri. Katup

aorta menuju aorta tertutup, memungkinkan untuk mengisi ventrikel

dengan darah Setelah ventrikel penuh, mereka kontrak. Sebagai kontrak

ventrikel kiri, menutup katup mitral dan katup aorta terbuka. Penutupan

katup mitral mencegah darah dari dukungan ke atrium kiri dan

pembukaan katup aorta memungkinkan darah mengalir ke aorta dan

mengalir ke seluruh tubuh.

2. Katup jantung

Terdiri dari :

Katup Trikuspid

Katup trikuspidalis berada diantara atrium kanan dan ventrikel

kanan. Bila katup ini terbuka, maka darah akan mengalir dari atrium

kanan menuju ventrikel kanan. Katup trikuspid berfungsi mencegah

kembalinya aliran darah menuju atrium kanan dengan cara menutup pada

saat kontraksi ventrikel. Sesuai dengan namanya, katup trikuspid terdiri

dari 3 daun katup.

Aorta Stenosis Page 4

Page 5: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

Katup Pulmonal

Setelah katup trikuspid tertutup, darah akan mengalir dari dalam

ventrikel kanan melalui trunkus pulmonalis. Trunkus pulmonalis

bercabang menjadi arteri pulmonalis kanan dan kiri yang akan

berhubungan dengan jaringan paru kanan dan kiri. Pada pangkal trunkus

pulmonalis terdapat katup pulmonalis yang terdiri dari 3 daun katup yang

terbuka bila ventrikel kanan berkontraksi dan menutup bila ventrikel

kanan relaksasi, sehingga memungkinkan darah mengalir dari ventrikel

kanan menuju arteri pulmonalis.

Katup Bikuspid

Katup bikuspid atau katup mitral mengatur aliran darah dari

atrium kiri menuju ventrikel kiri..Seperti katup trikuspid, katup bikuspid

menutup pada saat kontraksi ventrikel.Katup bikuspid terdiri dari dua

daun katup.

Katup Aorta

Katup aorta terdiri dari 3 daun katup yang terdapat pada pangkal

aorta. Katup ini akan membuka pada saat ventrikel kiri berkontraksi

sehingga darah akan mengalir keseluruh tubuh. Sebaliknya katup akan

menutup pada saat ventrikel kiri relaksasi, sehingga mencegah darah

masuk kembali kedalam ventrikel kiri.

3. Pembuluh darah dalam jantung

Arteri Koroner

Karena Jantung adalah terutama terdiri dari jaringan otot jantung

yang terus menerus kontrak dan rileks, ia harus memiliki pasokan

oksigen yang konstan dan nutrisi. Arteri koroner adalah jaringan

pembuluh darah yang membawa oksigen dan darah kaya nutrisi ke

jaringan otot jantung.

Darah meninggalkan ventrikel kiri keluar melalui aorta, yang

arteri utama tubuh. Dua arteri koroner, disebut sebagai “Kiri” dan

Aorta Stenosis Page 5

Page 6: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

“kanan” arteri koroner, muncul dari awalaorta, di dekat bagian atas

jantung.

Vena kava superior

Vena kava superior adalah salah satu dari dua pembuluh darah

utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari

kepala dan tubuh bagian atas umpan ke v. kava superior, yang bermuara

di atrium kanan jantung.

Vena  Kava Inferior

Vena kava inferior adalah salah satu dari dua pembuluh darah

utama yang membawa darah de-oksigen dari tubuh ke jantung. Vena dari

kaki dan umpan dada rendah ke v. kava inferior, yang bermuara di

atrium kanan jantung.

Vena Pulmonalis

Vena paru adalah pembuluh darah mengangkut oksigen yang

kaya dari paru ke atrium kiri. Kesalahpahaman yang umum adalah

bahwa semua urat membawa darah de-oksigen. Hal ini lebih tepat untuk

mengklasifikasikan sebagai pembuluh vena yang membawa darah ke

jantung.

Aorta

Aorta adalah pembuluh darah tunggal terbesar di tubuh. Ini

adalah kira-kira diameter ibu jari Anda. kapal ini membawa darah yang

kaya oksigen dari ventrikel kiri ke berbagai bagian tubuh.

Arteri Pulmonalis

Arteri paru adalah pembuluh darah transportasi de-oksigen dari

ventrikel kanan ke paru-paru. Kesalahpahaman yang umum adalah

bahwa semua arteri membawa darah yang kaya oksigen. Hal ini lebih

tepat untuk mengklasifikasikan sebagai pembuluh arteri yang membawa

darah dari jantung.

Fisiologi

Aorta Stenosis Page 6

Page 7: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

1. Sistem Pengaturan Jantung

Serabut purkinje adalah serabut otot jantung khusus yang mampu

menghantar impuls dengan kecepatan lima kali lipat kecepatan hantaran

serabut otot jantung. Nodus sinoatrial (nodus S-A) adalah suatu masa

jaringan otot jantung khusus yang terletak di dinding posterior atrium kanan

tepat di bawah pembukaan vena cava superior.Nodus S-A mengatur

frekuensi kontraksi irama, sehingga disebut pemacu jantung.Nodus

atrioventrikular (nodus A-V) berfungsi untuk menunda impuls seperatusan

detik, sampai ejeksi darah atrium selesai sebelum terjadi kontraksi

ventrikular.Berkas A-V berfungsi membawa impuls di sepanjang

septuminterventrikular menuju ventrikel.

2. Aktivitas Kelistrikan Jantung

Impuls jantung berasal dari nodus SA, pemacu jantung, yang

memiliki kecepatan depolarisasi spontan ke ambang yang tertinggi.Setelah

dicetuskan, potensial aksi menyebar ke seluruh atrium kanan dan kiri,

sebagian dipermudah oleh jalur penghantar khusus, tetapi sebagian besar

melalui penyebaran impuls dari sel ke sel melalui gap junction.Impuls

berjalan dari atrium ke dalam ventrikel melalui nodus AV, satu-satunya titik

kontak listrik antara kedua bilik tersebut.Potensial aksi berhenti sebentar di

nodus AV, untuk memastikan bahwa kontraksi atrium mendahului kontraksi

ventrikel agar pengisian ventrikel berlangsung sempurna.Impuls kemudian

dengan cepat berjalan ke septum antarventrikel melalui berkas His dan

secara cepat disebarkan ke seluruh miokardium melalui serat-serat

Purkinje.Sel-sel ventrikel lainnya diaktifkan melalui penyebaran impuls dari

sel ke sel melalui gap junction.Dengan demikian, atrium berkontraksi

sebagai satu kesatuan, diikuti oleh kontraksi sinkron ventrikel setelah suatu

jeda singkat.Potensial aksi serat-serat jantung kontraktil memperlihatkan

fase positif yang berkepanjangan, atau fase datar, yang disertai oleh periode

kontraksi yang lama, untuk memastikan agar waktu ejeksi adekuat.Fase

Aorta Stenosis Page 7

Page 8: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

datar ini terutama disebabkan oleh pengaktifan saluran Ca++ lambat.Karena

terdapat periode refrakter yang lama dan fase datar yang berkepanjangan,

penjumlahan dan tetanus otot jantung tidak mungkin terjadi.Hal ini

memastikan bahwa terdapat periode kontraksi dan relaksasi yang berganti-

ganti sehingga dapat terjadi pemompaan darah.Penyebaran aktivitas listrik

ke seluruh jantung dapat direkam dari permukaan tubuh.Rekaman ini, EKG,

dapat memberi informasi penting mengenai status jantung.

3. Siklus Jantung

Siklus jantung mencakup periode dari akhir kontraksi (sistole) dan

relaksasi (diastole) jantung sampai akhir sistole dan diastole

berikutnya.Kontraksi jantung mengakibatkan perubahan tekanan dan volume

darah dalam jantung dan pembuluh utama yang mengatur pembukaan dan

penutupan katup jantung serta aliran darah yang melalui ruang-ruang dan

masuk ke arteri.

4. Bunyi Jantung

S1 (lub) terjadi saat penutupan katup AV karena vibrasi pada dinding

ventrikel & arteri; dimulai pada awal kontraksi/ sistol ventrikel ketika

tekanan ventrikel melebihi tekanan atrium. S2 (dup) terjadi saat penutupan

katup semilunar; dimulai pd awal relaksasi/ diastol ventrikel akibat tekanan

ventrikel kiri & kanan lebih rendah dari tekanan di aorta & arteri pulmonal.

S3 disebabkan oleh vibrasi dinding ventrikel krn darah masuk ke ventrikel

secara tiba-tiba pada saat pembukaan AV, pada akhir pengisian cepat

ventrikel. S3 sering terdengar pada anak dengan dinding toraks yang tipis

atau penderita gagal ventrikel. S4 terjadi akibat osilasi darah & rongga

jantung yang ditimbulkan oleh kontraksi atrium. Jarang terjadi pada individu

normal. Murmur adalah kelainan bunyi jantung atau bunyi jantung tidak

wajar yang berkaitan dengan turbulensi aliran darah. Bunyi ini muncul

karena defek pada katup seperti penyempitan (stenosis) yang menghambat

Aorta Stenosis Page 8

Page 9: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

aliran darah ke depan, atau katup yang tidak sesuai yang memungkinkan

aliran balik darah.

5. Frekuensi Jantung

Frekuensi jantung normal berkisar antara 60 samapi 100 denyut per

menit, dengan rata-rata denyutan 75 kali per menit. Dengan kecepatan

seperti itu, siklus jantung berlangsung selama 0,8 detik: sistole 0,5 detik, dan

diastole 0,3 detik.

Takikardia adalah peningkatan frekuensi jantung sampai melebihi 100

denyut per menit.

Bradikardia ditujukan untuk frekuensi jantung yang kurang dari 60

denyut per menit

Pengaturan Frekuensi Jantung

Impuls eferen menjalar ke jantung melalui saraf simpatis dan

parasimpatis susunan saraf otonom.Pusat refleks kardioakselerator adalah

sekelompok neuron dalam medulla oblongata.Efek impuls neuron ini adalah

untuk meningkatkan frekuensi jantung.Impuls ini menjalar melalui serabut

simpatis dalam saraf jantung menuju jantung.Ujung serabut saraf mensekresi

neropineprin, yang meningkatkan frekuensi pengeluaran impuls dari nodus

S-A, mengurangi waktu hantaran melalui nodus A-V dan sistem Purkinje,

dan meningkatkan eksitabilitas keseluruhan jantung.Pusat refleks

kardioinhibitor juga terdapat dalam medulla oblongata.Efek impuls dari

neuron ini adalah untuk mengurangi frekuensi jantung.Impuls ini menjalar

melalui serabut parasimpatis dalam saraf vagus.Ujung serabut saraf

mensekresi asetilkolin, yang mengurangi frekuensi pengeluaran impuls dari

nodus S-A dan memperpanjang waktu hantaran melalui nodus V-

A.Frekuensi jantung dalam kurun waktu tertentu ditentukan melalui keseimb

anga-n impuls akselerator dan inhibitor dari saraf simpatis dan

parasimpatis.Impuls aferen (sensorik) yang menuju pusat kendali jantung

berasal dari reseptor, yang terletak di berbagai bagian dalam sistem

Aorta Stenosis Page 9

Page 10: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

kardiovaskular.Presoreseptor dalam arteri karotis dan aorta sensitive

terhadap perubahan tekanan darah. Peningkatan tekanan darah akan

mengakibatkan suatu refleks yang memperlambat frekuensi jantung.

Penurunan tekanan darah akan mengakibatkan suatu refleks yang

menstimulasi frekuensi jantung yang menjalar melalui pusat medular.

Proreseptor dalam vena cava sensitif terhadap penurunan tekanan darah. Jika

tekanan darah menurun, akan terjadi suatu refleks peningkatan frekuensi

jantung untuk mempertahankan tekanan darah. Pengaruh lain pada frekuensi

jantung : Frekuensi jantung dipengaruhi oleh stimulasi pada hampir semua

saraf kutan, seperti reseptor untuk nyeri, panas, dingin, dan sentuhan, atau

oleh input emosional dari sistem saraf pusat. Fungsi jantung normal

bergantung pada keseimbangan elektrolit seperti kalsium, kalium, dan

natrium yang mempengaruhi frekuensi jantung jika kadarnya meningkat atau

berkurang.

6. Curah Jantung

Curah jantung adalah volume darah yang dikeluarkan oleh kedua

ventrikel per menit.Curah jantung terkadang disebut volume jantung per

menit.Volumenya kurang lebih 5 L per menit pada laki-laki berukuran rata-

rata dan kurang 20 % pada perempuan.

Perhitungan curah jantung

(Curah jantung = frekuensi jantung x isi sekuncup)

Faktor-faktor  utama yang mempengaruhi curah jantung

1. Aktivitas berat memperbesar curah jantung sampai 25 L per menit,

pada atlit yang sedang berlatih mencapai 35 L per menit. Cadangan

jantung adalah kemampuan jantung untuk memperbesar curahnya.

2. Aliran balik vena ke jantung. Jantung mampu menyesuaikan output

dengan input-nya berdasarkan alasan berikut :

Peningkatan aliran balik vena akan meningkatkan volume akhir

diastolic.

Aorta Stenosis Page 10

Page 11: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

Peningkatan volume diastolic akhir, akan mengembangkan

serabut miokardial ventrikel

Semakin banyak serabut otot jantung yang mengembang pada

permulaan konstraksi (dalam batasan fisiologis), semakin banyak

isi ventrikel, sehingga daya konstraksi semakin besar. Hal ini

disebut hukum Frank-Starling tentang jantung.

B. STENOSIS AORTA.1. Definisi

Stenosis Katup Aorta (Aortic Stenosis) adalah penyempitan pada

lubang katup aorta, yang menyebabkan meningkatnya tahanan terhadap

aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta.

Aortic stenosis adalah penyempitan abnormal dari klep (katup) aorta

(aortic valve). Sejumlah dari kondisi-kondisi menyebabkan penyakit yang

berakibat pada penyempitan dari klep aorta. Ketika derajat dari penyempitan

menjadi cukup signifikan untuk menghalangi aliran darah dari bilik kiri ke

arteri-arteri, yang mengakibatkan persoalan-persoalan jantung berkembang.

Stenosis Katup Aorta adalah suatu penyempitan atau penyumbatan

pada katup aorta. Penyempitan pada Katup aorta ini mencegah katup aorta

membuka secara maksimal sehingga menghalangi aliran darah mengalir dari

jantung menuju aorta. Dalam keadaan normal, katup aorta terdiri dari 3

kuncup yang akan menutup dan membuka sehingga darah bisa

melewatinya.Pada stenosis katup aorta, biasanya katup hanya terdiri dari 2

kuncup sehingga lubangnya lebih sempit dan bisa menghambat aliran darah.

Akibatnya ventrikel kiri harus memompa lebih kuat agar darah bisa

melewati katup aorta.

Aorta Stenosis Page 11

Page 12: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

2. Epidemiologi

Stenosis aorta berat jarang terjadi pada bayi, terjadi pada 0,33% dari

kelahiran hidup, dan karena katup unicuspid atau bikuspid. Kebanyakan

pasien dengan katup aorta bikuspid kongenital yang mengembangkan gejala

tidak melakukannya sampai usia pertengahan atau lebih. Pasien dengan steos

is aorta rematik biasanya hadir dengan gejaja setelah decade skeenam kehidu

pan.

Aorta sclerosis (kalsifikasi katup aorta tanpa obstruksi aliran darah,

dianggap sebagai pendahulu dari stenosis aorta kalsifikasi degeneratif

kalsifikasi) meningkat dalam insiden dengan usia dan hadir di 29% dari

orang yang lebih tua dari 65 tahun dan di 37% dari orang yang lebih tua dari

75 tahun. Pada orang lanjut usia, prevalensi aortic stenosis

adalah antara 2% dan 9%. Stenosis aorta kalsifikasi degeneratif biasanya

bermanifestasi pada orang tua dari 75 tahun dan terjadi paling sering pada

laki-laki.

3. Etiologi

Aorta Stenosis Page 12

Page 13: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

Stenosis katup aorta adalah suatu penyempitan katup aorta sehingga

menghalangi darah masuk ke aorta. Penyebab atau etiologi dari stenosisi ini bisa

bermacam-macam. Namun yang paling sering adalah RHD (Rheumatic Heeart

Disease) atau yang biasa kita kenal dengan demam rematik. Berikut etiologi

stenosis katup aorta lebih lengkap :

A. Kelainan congenital

Tidak banyak bayi lahir dengan kelainan kongenital berupa penyempitan

katup aorta . sedangkan sebagian kecil lainnya dilahirkan dengan katup aorta

yang hanya mempunyai dua daun (normal katup aorta terdiri dari tiga daun).

Pada katup aorta dengan dua daun dapat tidak menimbulkan masalah atau

pun gejala yang berarti sampai ia dewasa dimana katup mengalami

kelemahan dan penyempitan sehingga membutuhkan penanganan medis.

B. Penumpukan kalsium pada daun katup

Seiring usia katup pada` jantung dapat mengalami akumulasi kalsium

(kalsifikasi katup aorta). Kalsium merupakan mineral yang dapat ditemukan

pada darah. Seiring dengan aliran darah yang melewati katup aorta maka

menimbulkan akumulasi kalsium pada katup jantung yang kemudian dapat

menimbulkan penyempitan pada katup aorta jantung. Oleh karena itulah

stenosis aorta yang berasal dari proses kalsifikasi banyak terjadi pada lansia

di atas 65 tahun, namun gejalanya baru timbul saat klien berusia 70 tahun.

C. Demam rheumatic

Komplikasi dari demam rematik adalah adanya sepsis atau menyebarnya

kuman atau bakteri melalui aliran darah ke seluruh tubuh sehingga

menyebabkan sampainya kuman datau bakteri tersebut ke jantung. Saat

kuman tersebut mencapai katup aorta maka terjadilah kematian jaringan

pada katup aorta. Jaringan yang mati ini dapat menyebabkan penumpukan

kalsium yang dikemudian hari dapat menyebabkan stenosis aorta. Demam

reumatik dapat menyebabkan kerusakan pada lebih dari satu katup jantung

Aorta Stenosis Page 13

Page 14: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

dalam berbegai cara. Kerusakan katup jantung dapat berupa ketidakmampua

n katup untuk membuka atau menutup bahkan keduanya.

4. Patofisiologi

Stenosis aorta akan menghalangi aliran darah dari ventrikel kiri ke aorta

pada waktu sistolik. Meningkatnya resistensi pada ejeksi ventrikel

menyebabkan beban tekanan ventrikel kiri meningkat. Kondisi yang terus

menerus seperti ini akan menyebabkan ventrikel kiri memompa lebih kuat

dan terjadilah hipertrofi ventrikel kiri.

Ventrikel kiri sebenarnya memiliki kemampuan kompensasi yang cukup

besar. Pada awal stenosis maka ventrikel kiri akan memperbesar tekanan dan

memperpanjang waktu ejeksi. Namun kompensasi yang telah terlampaui

akan menimbulkan titik kritis pada stenosis aorta. Titik kritis terjadi bila

lumen katup aorta mengecil dari ukuran 3-4 cm2 menjadi kurang dari 0,8

cm2. Biasanya tidak terdapat perbedaan tekanan antar dua sisi katup sampai

ukuran lumen berkurang menjadi 50 % (Price dan Wilson, 2005).

5. Manifestasi Klinis

Stenosis katup aorta dapat terjadi dari tahap ringan hingga berat. Tipe

gejala dari stenosis katup aorta berkembang ketika penyempitan katup

semakin parah. Regurgitasi katup aorta terjadi secara bertahap terkadang

bahkan tanpa gejala hal ini dikarenakan jantung telah dapat mengkompensai

penurunan kondisi katup aorta.

Berikut manifestasi klinis dari stenosis katup aorta :

1. Nyeri dada

Nyeri dada adalah gejala pertama pada sepertiga dari pasien-pasien

dan akhirnya pada setengah dari pasien-pasien dengan aortic stenosis. Nyeri

dada pada pasien-pasien dengan aortic stenosis adalah sama dengan nyeri

Aorta Stenosis Page 14

Page 15: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

dada (angina) yang dialami oleh pasien-pasien dengan penyakit arteri

koroner (coronary artery disease). Pada keduanya dari kondisi-kondisi ini,

nyeri digambarkan sebagai tekanan dibawah tulang dada yang dicetuskan

oleh pengerahan tenaga dan dihilangkan dengan beristirahat. Pada pasien-

pasien dengan penyakit arteri koroner, nyeri dada disebabkan oleh suplai

darah yang tidak cukup ke otot-otot jantung karena arteri-arteri koroner yang

menyempit. Pada pasien-pasien dengan aortic stenosis, nyeri dada seringkali

terjadi tanpa segala penyempitan dari arteri-arteri koroner yang

mendasarinya. Otot jantung yang menebal harus memompa melawan

tekanan yang tinggi untuk mendorong darah melalui klep aortic yang

menyempit. Ini meningkatkan permintaan oksigen otot jantung yang

melebihi suplai yang dikirim dalam darah, menyebabkan nyeri dada

(angina).

Ciri-ciri angina

Biasanya penderita merasakan angina sebagai rasa tertekan atau

rasa sakit di bawah tulang dada (sternum).

Nyeri juga bisa dirasakan di:

- Bahu kiri atau di lengan kiri sebelah dalam.

- Punggung

- Tenggorokan, rahang atau gigi

- Lengan kanan (kadang-kadang).

Banyak penderita yang menggambarkan perasaan ini sebagai rasa

tidak nyaman dan bukan nyeri.

Yang khas adalah bahwa angina:

- Dipicu oleh aktivitas fisik

- Berlangsung tidak lebih dari beberapa menit

- Akan menghilang jika penderita beristirahat.

Aorta Stenosis Page 15

Page 16: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

Kadang penderita bisa meramalkan akan terjadinya angina setelah

melakukan kegiatan tertentu.

Angina sering kali memburuk jika:

- Aktivitas fisik dilakukan setelah makan

- Cuaca dingin

- Stres emosional.

2. Pingsan (syncope)

Pingsan (syncope) yang berhubungan dengan aortic stenosis

biasanya dihubungkan dengan pengerahan tenaga atau kegembiraan.

Kondisi-kondisi ini menyebabkan relaksasi (pengenduran) dari pembuluh-

pembuluh darah tubuh (vasodilation), menurunkan tekanan darah. Pada

aortic stenosis, jantung tidak mampu untuk meningkatkan hasil untuk

mengkompensasi jatuhnya tekanan darah. Oleh karenanya, aliran darah ke

otak berkurang, menyebabkan pingsan. Pingsan dapat juga terjadi ketika

cardiac output berkurang oleh suatu denyut jantung yang tidak teratur

(arrhythmia). Tanpa perawatan yang efektif, harapan hidup rata-rata adalah

kurang dari tiga tahun setelah timbulnya nyeri dada atau gejala-gejala

syncope.

3. Sesak napas

Sesak nafas dari gagal jantung adalah tanda yang paling tidak

menyenangkan. Ia mencerminkan kegagalan otot jantung untuk mengkompe

nsasi beban tekanan yang ekstrim dari aortic stenosis. Sesak napas disebabkn

oleh tekanan yang meningkat pada pembuluh-pembuluh darah dari paru

yang disebabkan oleh tekanan yang meningkat yang diperlukan untuk

mengisi ventricle kiri. Awalnya, sesak napas terjadi hanya sewaktu aktivitas.

Aorta Stenosis Page 16

Page 17: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

Ketika penyakit berlanjut, sesak napas terjadi waktu istirahat. Pasien-pasien

dapat menemukannya sulit untuk berbaring tanpa menjadi sesak napas

(orthopnea). Tanpa perawatan, harapan hidup rata-rata setelah timbulnya

gagal jantung yang disebabkan oleh aortic stenosis adalah antara 6 sampai

24 bulan.

6. Diagnosis Stenosis Aorta

a. Pemeriksaan Fisik

Dengan menggunakan stetoskop, akan terdengar murmur jantung yang

khas ketika darah mengalir/menyembur melalui katup yang menyempit

dari atrium kiri. Tidak seperti katup normal yang membuka tanpa suara,

pada kelainan ini katup sering menimbulkan bunyi gemertak ketika

membuka untuk mengalirkan darah ke dalam ventrikel kiri.

b. Pemeriksaan Penunjang

1) Electrocardiogram (EKG)

EKG merupakan suatu alat rekam dari aktivitas elektrik jantung.

Pola-pola abnormal pada EKG dapat mencerninkan suatu otot jantung

yang menebal dan merupakan salah satu tanda untuk menegakan

diagnosis stenosis aorta.

2) Chest X-Ray

Digunakan untuk menunujukan bayangan jantung yang normal.

Aorta di atas klep aortic seringkali tampak membesar. Jika terjadi

gagal jantung maka cairan di jaringan paru dan pembuluh darah akan

tampak lebih besar di daerah paru bagian atas.

3) Echocardiography

Echocardiography mengguanakan gelombang-gelombang

ultrasonik untuk memperoleh gambar-gambar dari ruang-ruang jantug,

klep-klep dan struktur yang mengelilinginya. Echocardiogram dapat

menunujukan klep aorta yang menebal dan ukuran serta fungsi dari

ruang-ruang jantung. Tehnik Doppler digunakan untukk menentukan

Aorta Stenosis Page 17

Page 18: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

perbedaan tekanan pada setiap sisi dari klep aorta dan untuk menaksir

area klep aorta.

4) Cardiac catheterization

Cardiac catheterization adalah standar penting dalam pemngevalu

asi stenosis aorta. Tabung tabung plastic berongga kecil seperti selang 

kateter dimasukkan di bawah tuntutan x-ray menuju klep aorta dan ke

dalam ventrikel kiri. Tekanan dapat di ukur pada kedua sisi dari kleo

aorta. Kecepatan aliran darah di seluruh klep aorta diukur

juga menggunakan kateter khusus.

7. Penatalaksanaan

1. Paliatif

Tindakan BAV ( Ballon Aortic Valvuloplasty) adalah memasukkan

balon melalui septum atrial. Ballon dikembangkan dengan larutan

angiografi cair dan lebih sering melalui aorta serta melintasi katup aorta

dan ventrikel kiri. Ketika balon dikembangkan, katup aorta tidak akan

menutup sama sekali sehingga memungkinkan aliran darah mengalir ke

aorta. Namun prosedur ini tidak efektif, hampir 50% dalam 12 -15 bulan

pasca BAV stenosis akan kambuh kembali. Prosedur ini bermanfaat seba

gai tindakan jangka pendek/sementara, sebelum tindakan penggantian ka

tup aorta.Tindakan ini akan meningkatkan ukuran dari katup aorta sekitar

0.5 – 0.8 cm² .

Tindakan BAV dilakukan tergantung dari derajat (mid,moderate,severe)

stenosis aorta, ada tidaknya penyakit penyerta (seperti vegetasi) dan usia.

2. Pembedahan

a. Repair

Proses Repair dibagi menjadi 2 yaitu anuloplasthy dan perbaikan

bilah.

Anuloplast

Aorta Stenosis Page 18

Page 19: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

Anuloplasty adalah perbaikan annulus katup (jaringan yang

menghubungkan antara bilah-bilah katup dengan otot jantung).

Anuloplasty menggunakan 2 cara yang berbeda salah satunya

dengan menggunakan cincin anuloplasty dimana bilah katup

dijahitkan ke cincin dan membentuk annulus dengan ukuran yang

diinginkan. Cara lain yaitu dengan cara mengikat bilah katup ke

atrium atau membuat kerutan untuk menengangkan annulus.

Perbaikan Bila

Bilah katup jantung yang mengalami pemanjangan,bergelembung

atau berlebihan maka akan dibuang atau dipotong kelebihan dari

jaringan tersebut.Jaringan yang memanjang dapat dilipat balik dan 

dijahit diatas jaringan itu sendiri (Plikasi Bilah). Bilah yang pend-

ek biasanya diperbaiki dengan Cordoplasty (Perbaikan corad

tandinae). Selain itu dapat pula dilakukan insisi berbentuk baji

pada bagian tengah bilah yang kemudian celah yang ada dijahit

(Reseksi bilah).

b. Replacement

Penggantian katup merupakan cara yang efektif untuk

mengatasi stenosis aorta tahap lanjut (Severe) yang disertai gejala-

gejala stenosis aorta seperti angina, syncope dan heart failure.

Penggantian katup tergantung pada status fungsional pasien,

disfungsi ventrikel dan adanya vegetasi.

Penggantian katup menggunakan 4 macam katup prostetik,

yaitu :

1) Katup Mekanik

Berbentuk bola dan cakram, lebih kuat dibandingkan

dengan katup prostetik lainnya dan biasa digunakan pada pasien

usia muda. Katup mekanik memerlukan antikoagulasi sepanjang

Aorta Stenosis Page 19

Page 20: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

hidup dengan pengencer darah seperti warfarin, untuk mencegah

terjadinya tromboemboli.

Mechanical valve

                      

2) Xenograf

Adalah katup jaringan (Bioprosthesis atau heterograft)

biassanya berasal dari babi, tapi dapat pula berasal dari katup

sapi, viabilitasnya bisa mencapa 7-10 tahun. Tidak menyebabkan

thrombus sehingga tidak memerlukan antikoagulan, umumnya

digunakan untuk pasien usia >70 tahun dengan riwayat ulkus

peptikum dan kontrainsikasi terhadap antikoagulan serta pada

wanita usia subur.

Tissue valve

Aorta Stenosis Page 20

Page 21: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

3). Homograf (Katup dari manusia)

Diperoleh dari donor, jaringan yang diambil dari katup

aorta, katup pulmonal dan sebagian dari arteri pulmonalis yang

disimpan secara kriogenik. Homograf sangat mahal dan tidak

bersifat trombogenik.

4). Otograf

Diperoleh dengan memotong katup pulmonal dan sebagia

n arteri pulmonalis sebagai pengganti katup aorta.

Medikamentosa

a. Nitrogliserin Oral ( sublingual ) diberika bila ada angina

b. Diuretik dan Digitalis diberikan bila ada

tanda gagal jantung

c. Statin dianjurkan untuk mencegah kalsifikasi daun katup 

aorta

d. Antikoagulan, pada pasien menggunakan katup mekanik

penggunaan antikoagulan seumur hidup, sedangkan pada 

katup bioprostetik penggunaan antikoagulan selam fase

awal saja biasanya selama 5 hari. Sementara untuk preve

-ntif penggunaan Heparin 3-4 bulan.

e. Antibiotik digunakan untuk profilaksis diantaranya amox

ilin, eritromicin, ampicilin, gentamizin, dan vancomicyn.

f. Diet rendah garam

g. Hindari aktivitas berat seperti mengangkat beban berat

dan lari

8. Komplikasi

1). Kardiomegali

Pada insufisiensi katup aorta, darah mengalir kembali ke ventrikel

dari aorta tepat setalah ventrikel memompakan darah ke aorta. Pada

Aorta Stenosis Page 21

Page 22: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

issufisiensi aorta otot ventrikel kiri mengalami hypertropi akibat

peningkatan beban kerja. Massa otot ventrikel kiri juga bertambah empat 

sampai lima kali lipat sehingga membuat jan-tung kiri sangat besar.

2). Gagal Ventrikel Kiri

Pada stadium awal, kemampuan intrinsik ventrikel kiri untuk

beradaptasi terhadap peningkatan beban dapat menghindari gangguan

yang berarti pada fungsi sirkulasi selama beristirahat, diluar peningkatan 

hasil kerja yang dibutuhka-n oleh ventrikel kiri.

3) Edema paru

Diatas tingkat kritis kelainan katup aorta, ventrikel kiri akhirnya tidak

dapat menyesuaikan dengan beban kerja. Akibatnya ventrikel kiri

melebar dan curah jantung mulai menurun pada saat yang bersamaan

darah tertimbun di atrium kiri dan di paru-paru di belakang ventrikel kiri

yang kepayahan. Tekanan atrium kiri meningkat secara progresif dan mu

ncul edema di pari-paru.

4) Hipoksia Jaringan

Efek lain yang membantu mengompensasi penurunan hasil bersih

pemopaan ventrikel kiri ialah peningkatan volume darah. Hal ini adalah

akibat dari penurunan awal dari tekanan arteri ditambah refleks sirkulasi

perifer yang menurunkan induksi tekanan. Peningkatan volume darah

cenderung meningkatkan aliran balik vena ke jantung, hal ini selanjutnya

menyebabkan ventrikel kiri memompakan darah dengan takanan ekstra

yang dibutuhkan untuk mengimbangi dinamika pemompaan yang

abnormal.

9. Prognosis

Survival rate 10 tahun penderita pasca operasi ganti katup aorta

adalah sekitar 60% dan rata rata 30% katup artifisial bioprotese

mengalami gangguan setelah 10 tahun dan memerlukan operasi

ulang.Katup Metal artificial harus dilindungi dengan antikoagulan untuk

Aorta Stenosis Page 22

Page 23: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

mencegah trombus dan embolisasi.Sebanyak 30% penderita ini akan

mengalami komplikasi perdarahan ringan-berat akibat dari terapi

tersebut.Valvuloplasti aorta perkutan dengan balon dapat dilakukan

pada  anak atau anak muda dengan stenosis aorta congenital non-

kalsifikasi. Pada orang dewasa dengan kalsifikasi, tindakan ini menimbul

kan restenosis yang tinggi.

Aorta Stenosis Page 23

Page 24: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Aortic stenosis adalah penyempitan abnormal dari klep (katup) aorta

(aortic valve). Sejumlah dari kondisi-kondisi menyebabkan penyakit yang

berakibat pada penyempitan dari klep aorta. Ketika derajat dari penyempitan

menjadi cukup signifikan untuk menghalangi aliran darah dari bilik kiri ke

arteri-arteri, yang mengakibatkan persoalan-persoalan jantung berkembang.

Penyebab atau etiologi dari stenosisi ini bisa bermacam-macam. Namun

yang paling sering adalah RHD (Rheumatic Heeart Disease) atau yang biasa kita

kenal dengan demam rematik.

Aorta Stenosis Page 24

Page 25: MAKALAH FIX STENOSIS AORTA.docx

DAFTAR PUSTAKA

1. Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi. Jakarta : EGC

2. Wahab,Samik.2009. Kardiologi Anak : Penyakit Jantung Kongenital Yang

Tidak Sianotik. Jakarta: EGC

3. Mubin,Halim.2008.Ilmu Penyakit Dalam.EGC:Jakarta

4. Price SA, Wilson LM (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit Edisi 6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

5. Kasron. 2012. Buku ajar: Gangguan Sistem KARDIOVASKULER. Yogyakarta:

Nuha Medika

6. Kasron. 2012. Kelainan dan Penyakit JANTUNG  Pencegahan Serta

Pengobatanya. Yogyakarta: Nuha Medika

Aorta Stenosis Page 25