Makalah Fix

21
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Transportasi merupakan salah satu sarana dan prasarana yang vital bagi kehidupan manusia. Hal itu karena dengan adanya transportasi yang semakin baik akan memicu perkembangan mobilitas yang baik. Dengan adanya mobilitas yang baik maka tingkat produktifitas akan ikut meningkat. Peningkatan produktifitas merupakan motor utama dalam menunjang kemajuan ekonomi. Ekonomi yang sudah berkembang selalu menunjukkan tingkat mobilitas yang tinggi, yang ditunjang oleh transportasi yang lancar. Sebaliknya ekonomi yang belum berkembang ditandai oleh faktor mobilitas yang masih rendah terutama dipengaruhi oleh distribusi dan angkutan yang belum lancar (Nasution, 2004: 14). Kota Surabaya merupakan salah satu contoh kota yang mempunyai mobilitas tinggi terutama transportasi daratnya. Salah satu pilihan transportasi darat yang dipilih oleh masyarakat adalah kereta api yang dapat terhindar dari kemacetan dan mempunyai biaya yang murah serta efisien. Namun sayangnya, perkembangan kereta api di Indonesia banyak dinodai oleh berbagai kecelakaan. Faktor manusia merupakan faktor terpenting dalam terjadinya kecelakaan. Salah satu faktor manusia tersebut adalah penjaga perlintasan kereta api baik yang resmi dan tidak resmi. Disamping itu juga persinyalan 1

description

tugas mata kuliah kereta api

Transcript of Makalah Fix

Page 1: Makalah Fix

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Transportasi merupakan salah satu sarana dan prasarana yang vital bagi kehidupan

manusia. Hal itu karena dengan adanya transportasi yang semakin baik akan memicu

perkembangan mobilitas yang baik. Dengan adanya mobilitas yang baik maka tingkat

produktifitas akan ikut meningkat. Peningkatan produktifitas merupakan motor utama dalam

menunjang kemajuan ekonomi. Ekonomi yang sudah berkembang selalu menunjukkan

tingkat mobilitas yang tinggi, yang ditunjang oleh transportasi yang lancar. Sebaliknya

ekonomi yang belum berkembang ditandai oleh faktor mobilitas yang masih rendah terutama

dipengaruhi oleh distribusi dan angkutan yang belum lancar (Nasution, 2004: 14).

Kota Surabaya merupakan salah satu contoh kota yang mempunyai mobilitas tinggi

terutama transportasi daratnya. Salah satu pilihan transportasi darat yang dipilih oleh

masyarakat adalah kereta api yang dapat terhindar dari kemacetan dan mempunyai biaya

yang murah serta efisien. Namun sayangnya, perkembangan kereta api di Indonesia banyak

dinodai oleh berbagai kecelakaan. Faktor manusia merupakan faktor terpenting dalam

terjadinya kecelakaan. Salah satu faktor manusia tersebut adalah penjaga perlintasan kereta

api baik yang resmi dan tidak resmi. Disamping itu juga persinyalan yang diterima penjaga

perlintasan rel apabila ada kereta api yang akan lewat.

Perangkat persinyalan merupakan alat yang berfungsi sebagai isyarat berupa warna

maupun bentuk yang ditempatkan di tempat-tempat tertentu. Perangkat tersebut akan

memberikan isyarat tertentu untuk mengatur dan mengontrol pengoperasian kereta api.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat digunakan untuk merumuskan

permasalahan yang terjadi pada banyaknya persinyalan perlintasan kereta api yang tidak ada

penjaga sinyal untuk mengetahui kedatangan kereta api.

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH

Penelitian dilakukan dengan tujuan untuk memberikan informasi tentang pentingnya

penjaga persinyalan perlintasan kereta api untuk menghindari kecelakaan.

1

Page 2: Makalah Fix

1.3 PEMBATASAN MASALAH

Dalam penelitian ini akan dibahas tentang masih adanya perlintasan kereta api yang tidak

ada penjaga yang menerima sinyal kedatangan kereta api.

1.4 RUMUSAN MASALAH

1. Apakah yang menyebabkan tidak ada penjaga persinyalan perlintasan kereta api

disejumlah daerah khususnya Surabaya?

2. Bagaimana upaya yang dilakukan untuk menangani tidak ada penjaga persinyalan

perlintasan kereta api?

1.5 TUJUAN

1. Untuk mengetahui penyebab tidak adanya penjaga persinyalan perlintasan kereta api

di sejumlah daerah khususnya Surabaya.

2. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan untuk menangani tidak ada penjaga

persinyalan perlintasan kereta api.

1.6 MANFAAT

1. Untuk memberi informasi tentang apakah yang menyebabkan tidak ada penjaga

persinyalan perlintasan kereta api disejumlah daerah khususnya Surabaya

2. Untuk memberi informasi bagaimana upaya yang dilakukan untuk menangani tidak

ada penjaga persinyalan perlintasan kereta api.

2

Page 3: Makalah Fix

BAB 2

KAJIAN TEORI

1.1 Definisi

A. Persinyalan

Persinyalan kereta api adalah seperangkat fasilitas yang berfungsi untuk memberikan

isyarat berupa bentuk, warna atau cahaya yang ditempatkan pada suatu tempat tertentu dan

memberikan isyarat dengan arti tertentu untuk mengatur dan mengontrol pengoperasian

kereta api. Sedangkan Sinyal adalah alat atau perangkat yang digunakan untuk

menyampaikan perintah bagi pengaturan perjalanan kereta api dengan peragaan dan/atau

warna.

Macam-macam peralatan persinyalan kereta api:

a. Sinyal

1. Persinyalan elektrik.

a) Peralatan dalam ruangan

1) Interlocking elektrik;

2) Panel pelayanan;

3) Peralatan blok;

4) Data logger; dan

5) Catu daya.

b) Peralatan luar ruangan

1) Peraga sinyal elektrik;

2) Penggerak wesel elektrik;

3) Pendeteksi sarana perkeretaapian;

4) Penghalang sarana;

5) Media transmisi; dan

6) Proteksi.

2. Persinyalan mekanik.

a) Peralatan dalam ruangan

1) Interlocking mekanik;

2) Pesawat blok.

b) Peralatan luar ruangan

1) Peraga sinyal mekanik;

2) Penggerak wesel mekanik;

3

Page 4: Makalah Fix

3) Petunjuk kedudukan wesel mekanik;

4) Penghalang sarana; dan

5) Media transmisi/saluran kawat.

Sinyal mekanis di stasiun semut

Tuas pengerak sinyal mekanis yang ditempatkan di stasiun kereta api

4

Page 5: Makalah Fix

Sinyal mekanik

Sinyal listrik dua aspek (Merah dan Hijau)

b. Tanda

1. Berupa:

a) Suara;

b) Cahaya;

c) 8endera; dan

d) Papan 8erwarna.

2. 8erdasarkan fungsi:

5

Page 6: Makalah Fix

a) Semboyan di jalur kereta api terdiri atas :

1) Semboyan sementara

(a) Isyarat: 1, 2A, 2A1, 28, 281, 2C, 3 dan 4A

(b) Tanda: 2, 2H, dan 2H1

2) Semboyan tetap

(a) Sinyal: 5, 6, 6A, 68, 7, 78, 9A1, 9A2, 981, 982, 983, 9C1, 9C2,

9C3, 90, 9E1, 9E2, 9F, 9G 9H, dan 9J

(b) Tanda : 8, 8A, 88, 8C, 80, 8E, 8F, 8G, 8H1, 8H2,8J1, 8J2, 8K, 8L,

8M, 8N, dan 8P

(c) Marka : 10A, 108, 10C, 100, 10E, 10F, 10G, 10H, 10J, 10K, dan

10L

3) Semboyan wesel, corong air, jembatan timbang dan batas ruang bebas

Tanda: 11A, 118, 12A, 128, 13A, 138, 13C, 14A 148, 16A, 168, 17,

dan 18

b) Semboyan kereta api

1) Semboyan terlihat

(a) Isyarat: 30 dan 40

(b) Tanda: 20, 21, dan 31

2) Semboyan suara

(a) Isyarat: 41

(b) Tanda: 35, 36, 37, 38, 39, dan 39A

c) Semboyan langsir

1) Isyarat: 46, 47, 47A, 48,50, dan 51

2) Tanda: 45

d) Semboyan genta

Tanda: 55 A 1, 55A 2, 558, 55C, 550, dan 56

6

Page 7: Makalah Fix

Semboyan 2B, mengisyaratkan bahwa kereta api harus berjalan dengan kecepatan terbatas dan hati-hati (versi Reglemen 3, masih berwarna hijau).

Semboyan 3 mengisyaratkan bahwa jalur kereta api yang akan dilewati

berstatus tidak aman, kereta api yang akan melewatinya diharuskan untuk berhenti

7

Page 8: Makalah Fix

Semboyan 11B, berupa anak panah yang menunjukkan arah belok sepur.

Semboyan 40 adalah semboyan yang dilakukan petugas PPKA dengan cara mengangkat tongkat dengan rambu berbentuk bundar (eblek) berwarna hijau dengan tepian putih. Semboyan 40 mengisyaratkan bahwa status jalur yang akan dilewati dalam keadaan aman, dan kereta api diizinkan untuk berjalan

C. Marka

1. Marka batas;

2. Marka sinyal;

3. Marka pengingat masinis;

4. Marka belandaian;

5. Marka lengkung; dan

6. Marka kilometer.

8

Page 9: Makalah Fix

7. Marka letak sinyal;

8. Marka nomor wesel elektrik;

9. Marka tampak sinyal masuk; dan

10. Marka bantalan kuning.

9

Page 10: Makalah Fix

d. Peralatan pendukung

1. Pengaman perlintasan sebidang;

2. Pengendali/pengawas perjalanan kereta api terpusat;

3. Sistem/peralatan pendukung pengamanan perjalanan kereta api secara otomatis.

B. Penjaga Pelintasan Kereta Api

Penjaga perlintasan kereta api adalah orang yang menjaga perlintasan kereta api yaitu

tempat persimpangan antara jalan rel kereta api dengan jalan raya. Penjaga perlintasan kereta

api resmi adalah pegawai yang direkrut dan mendapatkan gaji serta tunjangan-tunjangan dari

PT. KAI (Kereta Api Indonesia). Peralatan-peralatan operasional yang digunakannya lebih

modern serta berasal dari PT. KAI (Kereta Api Indonesia) seperti pos perlintasan, palang

pintu, bel genta, serta alat menaik turunkan palang pintu. Pekerjaan ini juga banyak

menghadapi kendala-kendala yang dapat berujung pada kecelakaa

10

Page 11: Makalah Fix

BAB III

PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan didaerah Surabaya tepatnya daerah Ketintang Selatan

Kec.Wonokromo. Disana ditemukan adanya palang pintu perlintasan persinyalan kereta api

yang hanya di jaga orang yang tidak bekerja di PT. Kereta Api Indonesia (PT.KAI).

Disamping itu juga tidak adanya pos penerima sinyal kedatangan kereta api.

Seharusnya Perlintasan Kereta Api dijaga Penjaga perlintasan kereta api resmi , yaitu

pegawai yang direkrut oleh dan mendapatkan gaji serta tunjangan-tunjangan dari PT. KAI

(Kereta Api Indonesia). Peralatan-peralatan operasional yang digunakannya lebih modern

serta berasal dari PT. KAI (Kereta Api Indonesia) seperti pos perlintasan, palang pintu, bel

genta, serta alat menaik turunkan palang pintu. Pekerjaan ini juga banyak menghadapi

kendala-kendala yang dapat berujung pada kecelakaan. Apabila terjadi kecelakaan di

perlintasan, maka penjaga perlintasan tersebut selalu disalahkan terlebih dahulu. Padahal

tidak semua kecelakaan yang terjadi karena kelalaian petugas tetapi lebih cenderung pada si

pengguna jalan yang tidak sabar menunggu kereta api melintas.

Berdasarkan observasi di lapangan penjaga perlintasan kereta api tidak resmi yaitu

orang yang bukan pegawai dari PT. KAI (Kereta Api Indonesia) serta biasanya yang menjaga

itu merupakan masyarakat sekitar yang peduli terhadap keselamatan pengguna jalan.

Penghasilan yang mereka dapat tidak menentu kadang-kadang banyak begitupun sebaliknya.

Penghasilan mereka berasal dari sumbangan-sumbangan yang diberikan oleh para pengguna

jalan. Peralatan yang mereka gunakan juga sangatlah sederhana berbeda dengan penjaga

perlintasan resmi. Oleh karena disini kita akan membahas penyebab tidak adanya penjaga

perlintasan kereta api.

1) Faktor Penyebab Tidak Adanya Penjaga Perlintasan Persinyalan Kereta Api

a) Diskriminasi gaji untuk penjaga perlintasan kereta api di tiap-tiap daerah.

b) Sistem kerja 24 jam tidak ada pergantian di daerah-daerah tertentu.

c) Tanggung jawab yang besar untuk menyelamatkan nyawa orang lain.

d) Apabila terjadi kecelakaan di perlintasan pasti yang pertama kali di

salahkan adalah penjaga pintu perlintasan

11

Page 12: Makalah Fix

2). Upaya Menangani Tidak Adanya Penjaga Perlintasan Persinyalan Kereta

Api

a) Tidak ada Diskriminasi gaji dan tunjangan untuk penjaga perlintasan

kereta api dari PT. Kereta Api Indonesia ( PT. KAI).

b) Penambahan Penjaga perlintasan disetiap pos perlintasan.

c) Apabila Terjadi suatu kecelakaan di selesaikan secara teknis apa

penyebabnya,

d) Di buat rancang bangun model palang pintu perlintasan secara otomatis.

Diharapkan dengan ini dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi

akibat sistem perlintasan kereta api yang manual, serta sebagai referensi

di PT. KAI.

e) Pendataan perlintasan persinyalan kereta api yang belum ada penjaga

resminya.

12

Page 13: Makalah Fix

FOTO-FOTO DILAPANGAN

13

Page 14: Makalah Fix

14

Page 15: Makalah Fix

15

Page 16: Makalah Fix

BAB IV

PENUTUP

a) KesimpulanBahwa masih ada perlintasan persinyalan kereta api yang tidak dijaga petugas

kereta api yang resmi. Disamping Itu juga tidak adanya pos penerima sinyal

kedatangan kereta api yang akan lewat.

Dan Faktor Penyebab Tidak Adanya Penjaga Perlintasan Persinyalan Kereta Api.

Antara lain:

a) Diskriminasi gaji untuk penjaga perlintasan kereta api di tiap-tiap daerah.

b) Sistem kerja 24 jam tidak ada pergantian di daerah-daerah tertentu.

c) Tanggung jawab yang besar untuk menyelamatkan nyawa orang lain.

d) Apabila terjadi kecelakaan di perlintasan pasti yang pertama kali di

salahkan adalah penjaga pintu perlintasan.

Serta Upaya Menangani Tidak Adanya Penjaga Perlintasan Persinyalan Kereta Api.

Antara lain:

a) Tidak ada Diskriminasi gaji dan tunjangan untuk penjaga perlintasan

kereta api dari PT. Kereta Api Indonesia ( PT. KAI).

b) Penambahan Penjaga perlintasan disetiap pos perlintasan.

c) Apabila Terjadi suatu kecelakaan di selesaikan secara teknis apa

penyebabnya,

d) Di buat rancang bangun model palang pintu perlintasan secara otomatis.

Diharapkan dengan ini dapat mengurangi tingkat kecelakaan yang terjadi

akibat sistem perlintasan kereta api yang manual, serta sebagai referensi

di PT. KAI.

e) Pendataan perlintasan persinyalan kereta api yang belum ada penjaga

resminya.

b) Sarana. Seharusnya PT.Kereta Api Indonesia bekerja sama dengan pemerintah dan

lapisan masyarakat untuk mengkonfirmasi bila ada perlintasan yang belum

ada penjaganya supaya mengurangi terjadinya kecelakaan.

16