Makalah Fix
-
Upload
jeoneun-isha -
Category
Documents
-
view
19 -
download
0
Transcript of Makalah Fix
7/16/2019 Makalah Fix
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-fix-5634f8c27ce02 1/13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Studi Dampak Timbal Balik Antar Pembangunan Kota dan Perumahan Di
Indonesia dan Lingkungan Global merupakan kerja sama yang dilakukan oleh BRI
(Jepang) dan Pustekim (Indonesia). Kegiatan yang dilakukan oleh Puslitbang
Teknologi Permukiman adalah pendataan dan pencarian informasi mengenai data-
data yang berkaitan dengan masalah emisi CO2. Kegiatan ini dibagi menjadi 4 bagian
(Tim) yang mana salah satunya adalah Geologi Lingkungan Perkotaan.Kontribusi bagian (tim) Geologi Lingkungan Perkotaan terhadap kegiatan ini
adalah memberikan informasi bawah permukaan maupun permukaan bumi sebagai
pondasi terhadap keberadaan kota, proses-proses alam yang telah - sedang - dan akan
terjadi kaitannya dengan bencana alam kota, serta informasi kondisi udara kaitannya
dengan emisi CO2 yang dihasilkan akibat proses alam maupun aktifita manusia.
1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan dari kegiatan tim Geologi Lingkungan Perkotaan dalam
kegiatan ini adalah terbatas pada pencarian informasi ketersediaan data-data berupa
peta yang berkaitan dengan masalah perkotaan dan emisi CO2 di udara.
1.3 Cara Pengambilan Data
Untuk memperoleh seluruh informasi akan ketersediaan data tersebut, maka
cara yang dilakukan adalah dengan mengunjungi langsung instansi-instansi yang
terkait atau “contact person” yang diketahui, serta melalui diskusi dengan beberapa
peneliti dan nara sumber.
1
7/16/2019 Makalah Fix
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-fix-5634f8c27ce02 3/13
BAB II
ISI
2.1 Deskripsi Instansi Yang Disurvai
Kegiatan survai awal yang dilakukan di Bandung ini, ada 3 instansi yang telah
dikunjungi antara lain
1) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi
Puslitbang Geologi adalah instansi yang bertanggung jawab terhadap
pembuatan peta-peta geologi dan geofisika diseluruh Indonesia. Data-
data tersebut sangat berguna sebagai informasi global mengenaimasalah geologi sebagai daya dukung lahan perkotaan.
Instansi tersebut beralamat di Jl. Diponegoro 57 Bandung 40122,
Telepon 022-703205, fax. 022-702669
2) Direktorat Geologi Tata Lingkungan
Puslitbang Geologi Tata Lingkungan adalah instansi yang bertanggung
jawab terhadap pembuatan peta-peta Geologi Tata Lingkungan, Peta
Geologi Teknik, Peta Potensi Banjir, dan sebagainya yang berkaitan
dengan masalah lingkungan. Data-data ini sangat dibutuhkan kaitannya
dengan masalah lingkungan perkotaan.
Instansi tersebut beralamat di Jl. Diponegoro 57 Bandung 40122,
Telepon 022-772603, fax. 022-706167
3) Direktorat Volkanologi
Direktorat Volkanologi adalah instansi yang bertanggung jawab
terhadap masalah aktifitas gunung api yang meliputi pemantauan,
pemetaan daerah bahaya, analisis material yang disumbangkan ke
udara. Adapun data-data yang dibutuhkan kaitannya dengan kegiatan
Geologi Perkotaan adalah informasi bahaya bencana, peta topografi,
dan kadar CO2 yang dihasilkan.
2
7/16/2019 Makalah Fix
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-fix-5634f8c27ce02 5/13
Instansi tersebut beralamat di Jl. Diponegoro 57 Bandung 40122,
Telepon 022-771193, fax. 022-702761
2.2 Keberadaan dan Bentuk Data
Data-data yang diharapakan sebagian tersedia secara lengkap dan sebagian
lagi belum diketahui (masih harus dicari). Data-data tersebut pada umumnya
berbentuk peta-peta dan laporan teknis yang mencakup hampir seluruh Indonesia baik
yang sudah di”published” maupun yang “unpublished”. Adapun data-data yang
diperoleh pada tahap survei ini adalah terlampir pada lampiran 1, 2, dan 3.
2.3 Alternatif Cara Mendapatkan Data
Cara pencarian data yang dibutuhkan bisa dilihat pada peta indeks yang
memperlihatkan lokasi peta per grid dengan nomor peta yang sudah ditentukan. Data
atau Peta tersebut bisa diperoleh dengan cara membeli atau fotokopi dengan harga
terlampir.
2.4 Kesulitan dan Kemudahan Mendapatkan Data
Pada umumnya peta-peta tersebut bisa didapatkan dengan mudah karena
sudah tersedia di koperasi setempat, sedangkan kesulitan hanya ditemukan untuk
data-data pada laporan teknis karena harus ada ijin dari penulisnya.
3
7/16/2019 Makalah Fix
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-fix-5634f8c27ce02 7/13
BAB III
PEMBAHASAN
Kegiatan penyelidikan geologi di lapangan yang meliputi dua tahap kegiatan
yaitu tahap pencarian/penjelajahan eksplorasi dan tahap pemanfaatan/penambangan
eksploitasi . Dalam tahap eksplorasi para ahli geologi dilengkapi oleh Peralatan
Geologi .
1. Eksplorasi ( Explorations) adalah kegiatan penyelidikan/penjelajahan
lapangan untuk mengumpulkan data/informasi selengkap mungkin tentang
keberadaan sumber daya alam non hayati di suatu tempat. Kegiatan
eksplorasi mineral tahap awal dilakukan dengan penyelidikan geologi yang
didukung dengan metoda geofisika dan geokimia. Untuk mengidentifikasi
potensi mineral dan energi baik di permukaan maupun di bawah
permukaan perlu dilakukan uji pemboran yang dikenal dengan “pemboran
eksplorasi”. Pemboran seringkali dilakukan hanya untuk memastikan
keterdapatan endapan mineral atau minyak dan gas bumi yang bernilai
ekonomis.
a. Eksplorasi Permukaan (Surface Explorations)
Eksplorasi yang dilakukan hanya terbatas pada lapisan-lapisan batuan di
permukaan bumi sebagaimana layaknya kegiatan lapangan geologi.
b. Eksplorasi Bawah Permukaan (Subsurface Explorations)
Eksplorasi yang dilakukan untuk mengetahui kondisi lapisan-lapisan
batuan di bawah permukaan bumi dengan menggunakan metoda dan
peralatan geofisika.
2. Eksploitasi (Exploitation) adalah kegiatan penambangan/ pengusahaan /
pemanfaatan sumber daya alam yang telah dinyatakan prospek berdasarkan
analisis potensi mineral, minyak dan gas bumi, analisis kandungan dan
besarnya cadangan, analisis ekonomi, serta analisis mengenai dampak
lingkungannya (AMDAL).
4
7/16/2019 Makalah Fix
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-fix-5634f8c27ce02 9/13
Metoda eksploitasi yang diterapkan sangat tergantung pada sifat cadangan
yang ditambang dan keterdapatannya. Apabila bersifat cair atau gas biasanya
dilakukan dengan cara pemboran. Apabila padat dan terdapat di bawah
permukaan dilakukan dengan penambangan bawah tanah (underground
mining). Apabila padat dan terdapat di permukaan cukup dilakukan dengan
penambangan terbuka (open pit mining).
Peralatan Geologi (Geological Instrument)
Peralatan dan perlengkapan yang digunakan untuk mempelajari, mengamati,
memeriksa, mengumpulkan data dan contoh batuan dalam pekerjaan geologi
lapangan (pemetaan geologi) diantaranya:
• Kompas geologi
• Palu geologi
• Peta topografi
• Foto udara
• Lup
• Buku catatan lapangan
• Alat-alat tulis
• HCl 0,1 N
• Komparator batuan
• Pita/tali ukur
• Clipboard
• Kantung contoh batuan
• Kamera
•
Tas lapangan
Metode penelitian merupakan suatu proses yang digunakan untuk
memecahkan suatu masalah yang logis. Dalam pembuatan laporan kerja praktek ini
digunakan metode penelitian deskriptif yang menggambarkan fakta-fakta dan
5
7/16/2019 Makalah Fix
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-fix-5634f8c27ce02 11/13
informasi secara sistematis, faktual, dan akurat. Metode penelitian ini memiliki dua
tahapan penelitian,yaitu tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan aplikasi.
3.1 Tahap Pengumpulan Data
Tahap pengumpulan data dapat diperoleh secara langsung dari obyek penelitian.
Cara yang dilakukan untuk mendapatkan data primer atau data yang diperoleh dari
obyek penelitan adalah sebagai berikut :
1. Studi Pustaka
Pengumpulan data dilakukan dengan cara mempelajari, meneliti, dan
menelaah berbagai literatur dari perpustakaan yang bersumber dari buku- buku, jurnal ilmiah, situs internet, dan bacaan lainnya yang berkaitan dengan
penelitian yang dilakukan.
2. StudiLapangan
Studi lapangan adalah teknik pengumpulan data dengan mengadakan
penelitian dan peninjauan secara langsung terhadap permasalahan yang
diambil. Studi lapangan dalam pembuatan laporan kerja praktek ini
dilakukan secara langsung di seksi dokumentasi Museum Geologi Bandung,
yang meliputi :
a. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara tanya jawab. Pengumpulan dengan cara wawancara dilakukan
kepada Kepala
seksi dokumentasi Museum Geologi Bandung yang membawahi bidang
pengolahan data lapangan.
b. Observasi merupakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan
pengamatan secara langsung di seksi dokumentasi Museum Geologi
Bandung.
3.2 Tahap Pembangunan Aplikasi
Tahap pengembangan perangkat lunak dalam pembuatan aplikasi pengolahan
data lapangan di Museum Geologi Bandung ini menggunakan metode waterfall
6
7/16/2019 Makalah Fix
http://slidepdf.com/reader/full/makalah-fix-5634f8c27ce02 13/13
(Gambar 1.1). Tahapan-tahapan yang terdapat dalam model waterfall adalah sebagai
berikut :
1. Sistem Engineering : Rekayasa perangkat lunak merupakan tahapan yang
pertama kali dilakukan untuk merumuskan sistem yang akan dibangun. Hal
ini bertujuan untuk memahami sistem yang akan dibangun.
2. Analyst : Analisis dilakukan terhadap permasalahan yang dihadapi serta
untuk menetapkan kebutuhan perangkat lunak dari aplikasi yang dibangun.
3. Design : Tahap desain merupakan tahap penerjemahan dari data yang telah
dianalisi ke dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh user.
4. Coding : Coding merupakan tahap penerjemahan data yang telah dirancang
ke dalam bahasa pemrograman tertentu.
5. Testing : Tahap pengujian dilakukan terhadap perangkat lunak yang telah
dibangun. Proses pengujian berfokus pada logika internal perangkat lunak
serta memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau tidak.
6. Maintenance : Maintenance merupakan penanganan dari suatu perangkat
lunak yang telah selesai dibangun sehingga dapat dilakukan perubahan-
perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
7