Makalah EBOLA for Bindo

19
VIRUS EBOLA Makalah Veteriner Disusun untuk memenuhi mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu: Trisna Andarwulan,S,S.,M.Pd Disusun Oleh: Muhammad Kholifh Ardlillah 145130101111081 PROGRAM KEDOKTERAN HEWAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 1

description

ebola veteriner

Transcript of Makalah EBOLA for Bindo

Page 1: Makalah EBOLA for Bindo

VIRUS EBOLA

Makalah Veteriner

Disusun untuk memenuhi mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu:

Trisna Andarwulan,S,S.,M.Pd

Disusun Oleh:

Muhammad Kholifh Ardlillah 145130101111081

PROGRAM KEDOKTERAN HEWANUNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG2015

1

Page 2: Makalah EBOLA for Bindo

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kami kemudahan sehingga dapat menyelesaikan makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya mungkin penyusun tidak akan sanggup menyelesaikannya dengan baik. Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yakni Nabi Muhammad SAW,serta Dosen Pembimbing kami Trisna Andarwulan,S,S.,M.Pd yang turut membantu kami dalam menyusun makalah ini.

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang “ Virus Ebola ”, yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh penyusun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya.

Makalah ini memuat hal mengenai mengenai komponen penyusun meliputi “pengertian,epidemiologi,etiologi,dan pencegahan infeksi dari virus Ebola”. Walaupun makalah ini kurang sempurna dan memerlukan perbaikan tapi juga memiliki detail yang cukup jelas bagi pembaca.

Semoga makalah ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan kritik dan saran dari pembaca yang membangun. Terima kasih.

Malang, 15 Juni 2015

Penyusun

2

Page 3: Makalah EBOLA for Bindo

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

I.1.Latar belakang.......................................................................................................4

I.2.Rumusan Masalah...................................................................................................5

I.3.Tujuan………………………………………….....................................................5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Tinjauan Umum Penyakit Ebola…………………………………………..6

2.2 Epidemiologi penyakit Ebola……………………………………………....7

2.3 Etiologi penyakit ebola……………………………………………………..8

2.4 Tahap pencegahan dan pengobatan penyakit ebola………........................9

BAB III PENUTUP

3.1.Kesimpulan…………………………………………………………………….11

3.2 Saran....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA

3

Page 4: Makalah EBOLA for Bindo

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Berbagai penyakit menular pada manusia yang bersumber dari hewan telah banyak

mewabah di dunia. Istilah zoonosis telah dikenal untuk menggambarkan suatu kejadian

penyakit infeksi pada manusia yang ditularkan dari hewan vertebrata. Hal inilah yang

dewasa ini menjadi sorotan publik dan menjadi objek berbagai studi untuk mengkaji

segala aspek yang berkaitan dengan wabah tersebut yang diharapkan nantinya akan

diperoleh suatu sistem terpadu untuk pemberantasan dan penanggulangannya.

Kemunculan dari suatu penyakit zoonosis tidak dapat diprediksi dan dapat membawa

dampak yang menakutkan bagi dunia, terutama bagi komunitas yang bergerak di bidang

kesehatan masyarakat dan veteriner.

Pada negara yang berkembang seperti Indonesia, zoonosis belum mendapatkan

perhatian yang cukup baik pemerintahnya maupun rakyatnya. Bukti konkritnya adalah

kasus emerging zoonosis Avian Influenza di Indonesia dimana sejak Agustus 2003,

sebanyak 4,7 juta ayam mati akibat wabah ini. Sejumlah 62 orang positif terinfeksi AI

dan 47 orang diantaranya meninggal dunia. Di samping itu, masih banyak kasus-kasus

zoonosis lainnya yang mewabah di Indonesia seperti antraks dan rabies. Kesuksesan

penanggulangan penyakit zoonosis di negara lain menjadi tantangan bagi Indonesia

untuk keluar dari kungkungan penyakit zoonosis.

Kemunculan kasus-kasus penyakit zoonosis membuka suatu pemahaman baru dari

lembaga kesehatan hewan sedunia atau OIE (Office Internationale des Epizootes)

mengenai musuh dunia. OIE berpendapat bahwa dewasa ini, musuh dunia bukan lagi

perang dunia, bom nuklir ataupun serangan teroris, melainkan alam itu sendiri.

Kemunculan yang tak terduga dari suatu penyakit zoonosis juga memunculkan istilah

emerging zoonosis. Istilah ini dapat didefinisikan secara luas sebagai suatu kejadian

penyakit zoonosis dengan (1) agen penyakit yang telah dikenal dan muncul pada area

geografik yang berbeda (2) agen penyakit yang telah dikenal atau kerabat dekatnya dan

menyerang hewan yang sebelumnya tidak rentan (3) agen penyakit yang belum dikenal

sebelumnya dan terdeteksi untuk pertama kalinya. Sedangkan re-emerging zoonosis

4

Page 5: Makalah EBOLA for Bindo

adalah suatu penyakit zoonosis yang pernah mewabah dan sudah mengalami penurunan

intensitas kejadian namun mulai menunjukkan peningkatan kembali (Murphy et

all,1990).

Setiap era sejarah kehidupan manusia selalu disertai kemunculan dari suatu penyakit

yang baru. Perubahan sosial dan ekologi yang berkaitan dengan penyebaran populasi

manusia, perubahan lingkungan dan globalisasi dapat berimplikasi pada kemunculan

suatu penyakit zoonosis. Peningkatan populasi manusia dan globalisasi menyebabkan

perpindahan manusia dari satu benua ke benua lainnya. Seiring dengan hal tersebut maka

juga akan terjadi perpindahan hewan antar wilayah, bahkan benua, melalui perusakan

habitat, perdagangan, permintaan pribadi dan kepentingan teknologi, dimana

mikroorganisme, termasuk mikroorganisme patogen, juga mengalami perpindahan ke

daerah yang baru. Pada dasarnya, penyakit yang ada di dunia juga mengalami

perkembangan yang sejalan dengan perkembangan dunia yang cukup pesat.

Sehingga sampai sekarang belum dapat diketahui dari mana virus itu berasal, atau

hewan apa yang menjadi "host" awalnya. Berbagai binatang yang dijumpai di sekitar

tepian sungai Ebola diteliti, dari serangga, ular, sampai monyet, tetapi tidak ditemukan

indikasi bahwa virus itu dari hewan-hewan tersebut. Sehingga membuat para peneliti

yang melakukan penelitian akan penyebab terjadinya penyakit ini hingga menyebabkan

wabah di daerah kongo dan Uganda belum dapat dipecahkan dan didapatkan solusi

pengobatannya.

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian umum dari virus Ebola?

1.2.2 Bagaimana epidemiologi penyakit Ebola?

1.2.3 Bagaimana etiologi penyakit Ebola?

1.2.4 Bagaimana pencegahan dan pengobatan penyakit Ebola?

1.3 Tujun

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian umum dari virus Ebola

1.3.2 Untuk mengetahui epidemiologi penyakit Ebola

1.3.3 Untuk mengetahui etiologi penyakit Ebola

1.3.4 Untuk mengetahui pencegahan dan pengobatan penyakit Ebola

5

Page 6: Makalah EBOLA for Bindo

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Umum Virus Ebola

Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus, familia Filoviridae, dan juga nama

dari penyakit yang disebabkan oleh virus tersebut. Penyakit Ebola sangat mematikan. Gejala-

gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar, dan demam.

Tingkat kematian berkisar antara 50% sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di

Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau

kulit. Masa inkubasinya dari 2 sampai 21 hari, umumnya antara 5 sampai 10 hari. Saat ini

telah dikembangkan vaksin untuk Ebola yang 100% efektif dalam monyet, namun vaksin

untuk manusia belum ditemukan.

Gejala-gejalanya antara lain muntah, diare, sakit badan, pendarahan dalam dan luar

Anus, dan demam. Tingkat kematian sampai 90%. Asal katanya adalah dari sungai Ebola di

Kongo. Penyakit Ebola dapat ditularkan lewat kontak langsung dengan cairan tubuh atau

kulit.Virus Ini mulai menular dari salah satu spesies kera di kongo kemudian mulai menyebar

ke manusia, jangka waktu manusia mulai terjangkit virus ini sampai menemui ajalnya sekitar

1 minggu karena saking ganasnya virus ini (Pelczar et all,2010).

Virus ini masih berada di dataran Afrika dan kabarnya juga telah sampai ke Filipina.

Suatu ketika Negeri Eropa melakukan pengimporan kera dari kongo, ketika mengetahui virus

ini akhirnya seluruh kera ini dimusnahkan agar tidak menyebar kemana-mana, dan sampai

saat ini belum ditemukan Vaksin yang dapat menyembuhkan penyakit ini. Transmisi antar

manusia terjadi akibat kontak langsung dengan cairan tubuh yang berasal dari diare, muntah

dan pendarahan, kulit atau membran mukosa. Periode inkubasi virus berlangsung selama 2

6

Page 7: Makalah EBOLA for Bindo

sampai 21 hari. Kejadian epidemik Ebola banyak terjadi pada rumah sakit yang tidak

menerapkan higiene yang ketat.infektivitas virus Ebola cukup stabil pada suhu kamar (20 °

C) tetapi hancur dalam 30 menit pada 60 ° C.Infektivitas juga dihancurkan oleh dan iradiasi

ultraviolet, pelarut lemak, b-propiolactone, and commercial hypochlorite and phenolic

disinfectants. b-propiolactone, dan hipoklorit komersial dan desinfektan fenolik.

Negara Zaire menjadi perhatian dunia karena disana banyak penderita meninggal akibat

serangan Demam Berdarah Ebola (DBE). DBE disebabkan oleh semacam virus ganas yang

relatif baru, yaitu virus Ebola. Virus ini sudah disolasi sejak tahun 1967 dari penderita-

penderita di Jerman dan Yugoslavia, yang kemudian ternyata terinfeksi dari monyet yang

berasal dari Uganda. Nama Ebola diambil dari nama sebuah sungai di Zaire asal virus

tersebut diisolasi pertama kali. Beberapa negara di Afrika juga pernah terserang Demam

Berdarah Ebola. Kekhawatiran muncul bila virus ini menular ke negara lain yang

dimungkinkan oleh sistem transportasi yang serba canggih.

2.2 Epidemiologi penyakit Ebola

Asal-usul di alam dan sejarah alami dari virus Ebola tetap menjadi misteri.Secara

umum, virus ini ada yang menyerang manusia (Ebola-Zaire, Ebola-Ivory Coast dan Ebola-

Sudan) dan ada yang hanya menyerang hewan primata (Ebola-Reston). Tidak ada carrier

state karena tidak ditemukan lingkungan alami dari virus. Namun dari beberapa hipotesis

mengatakan bahwa terjadi penularan dari hewan terinfeksi ke manusia. Kemudian dari

manusia yang terinfeksi ini, virus bisa ditularkan dalam berbagai cara. Orang bisa terinfeksi

karena berkontak dengan darah dan atau hasil sekresi dari orang yang terinfeksi. Orang juga

bisa terinfeksi karena berkontak dengan benda seperti jarum suntik yang terkontaminasi

dengan orang yang terinfeksi. Penularan secara nosokomial (penularan yang terjadi di klinik

atau rumah sakit) juga dapat terjadi bila pasien dan tenaga medis tidak memakai masker

ataupun sarung tangan. Pada primata, Ebola-Reston, menyerang fasilitas penelitian hewan

primata di Virginia, AS. Ebola-Reston menyebar melalui partikel udara.

Ebola merupakan salah satu kasus emerging zoonosis yang paling menyita perhatian

publik karena kemunculannya yang sering dan memiliki angka mortalitas yang tinggi pada

manusia. Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah yang

berdekatan dengan Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976, setelah

terjadinya suatu epidemi di Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan Nzara, daerah

Selatan Sudan. Sejak ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan sebanyak 1850 kasus

7

Page 8: Makalah EBOLA for Bindo

dengan kematian lebih dari 1200 kasus diantaranya (Jahrling PB et al,1990). Penyakit ini

disebabkan oleh virus dari genus Ebolavirus yang tergolong famili Filoviridae. Inang atau

reservoir dari Ebola belum dapat dipastikan, namun telah diketahui bahwa kelelawar buah

adalah salah satu hewan yang bertindak sebagai inang alami dari Ebola. Virus Ebola juga

telah dideteksi pada daging simpanse, gorila, Macaca fascicularis dan kijang liar.

Penyebaran virus Ebola dalam skala global masih terbatas. Hal ini berkaitan dengan

transmisinya yang tidak melalui udara dan juga jarak waktu yang diperlukan virus Ebola

untuk menginfeksi satu individu ke individu lainnya. Selain itu, onset virus yang relatif cepat

dapat mempercepat diagnosa terhadap penderita sehingga dapat mengurangi penyebaran

penyakit melalui penderita yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah lainnya.Penyakit ini

dapat dikaitkan dengan kebiasaan manusia, terutama di daerah Afrika, untuk mengkonsumsi

daging hewan liar. Daging hewan liar yang terkontaminasi akan menjadi media yang efektif

dari penularan Ebola pada manusia (Adiapsari,2011) .Gejala klinis dari penyakit ini adalah

demam secara tiba-tiba, kelemahan, nyeri otot, sakit kepala dan tenggorokan kering.

Kemudian diikuti dengan muntah, diare, ruam pada kulit, gangguan fungsi ginjal dan hati

serta pada beberapa kasus terjadi pendarahan internal dan eksternal. Hasil temuan laboratoris

menunjukkan penurunan jumlah butir darah putih dan platelet serta peningkatan kadar enzim

hati.

Virus Ebola mudah menyebar dengan cepat. Pertama kali infeksi dimulai dari

penularan dari hewan yang terinfeksi ke manusia. Nah, dari situ nantinya manusia

meneruskan rantai penyakit ini ke manusia yang lain. Penyebaran virus Ebola antar manusia

bisa melalui makanan atau berpegangan. Kontak langsung dengan darah atau cairan yang

terkontaminasi juga bisa menginfeksi manusia. Tidak hanya itu, manusia juga bisa terinfeksi

hanya dengan menyentuh objek (misalnya jarum) yang sudah terkontaminasi. Serangan sakit

virus Ebola sangat tiba-tiba. Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit kepala, sakit

sekitar persendian dan otot, sakit tenggorokan dan tubuh lemah. Gejala ini diikuti juga oleh

diare, sakit perut dan muntah-muntah. Ruam-ruam, mata memerah, tersedak, serta adanya

pendarahan luar dan dalam ditemukan pada beberapa pasien.

2.3 Etiologi penyakit ebola

Penyakit ebola menyebar dan masuk ke dalam tubuh host melalui berbagai macam

cara antara lain melalui jarum suntik , donor darah , dan melalui kontak lanmgsung.

8

Page 9: Makalah EBOLA for Bindo

Tahapan penularan virus ebola dari penderita satu ke penderita lainnya antara lain :

1. Virus Ebola menginfeksi subjek melalui kontak dengan cairan tubuh atau sekret dari

pasien yang terinfeksi dan didistribusikan melalui sirkulasi. melalui lecet di kulit

selama perawatan pasien, ritual penguburan dan mungkin kontak dengan daging

secara terinfeksi, atau di permukaan mukosa.Terkadang jarum suntik merupakan rute

utama dari eksposur kerja.

2. Target awal dari replikasi adalah sel-sel retikuloendotelial, dengan replikasi tinggi

dalam beberapa tipe sel di dalam hati, paru-paru dan limpa.

3. Sel Dendritic, makrofag dan endotelium tampaknya rentan terhadap efek cytopathic

produk gen virus Ebola in vitro dan mungkin in vivo melalui gangguan jalur sinyal

seluler dipengaruhi oleh mengikat, fagositosis serapan virus atau keduanya.

Kerusakan tidak langsung juga dapat ditimbulkan oleh faktor-faktor yang beredar

seperti faktor tumor nekrosis dan oksida nitrat.

Sehingga kontak langsung antara setiap individu sangat memegang peranan penting

dalam penyebaran dan penularan penyakit ebola di dalam masyarakat. Karena kita tidak

bias menghindari kontak secara individu .sebab, hal itu terjadi tanpa kita tahu kondisi dan

sifat yang sebenarnya.

2.4 Tahap pencegahan dan pengobatan penyakit ebola

Menurut (Connor,2013 ) Virus Ebola mampu menular dari satu manusia ke manusia

lain hanya dengan kontak langsung saja. Untuk itu pencegahan terhadap penyakit infeksi

Ebola ini pun cukup sulit.Yang paling terutama adalah menghindari kontak langsung dengan

orang yang terinfeksi virus Ebola sebisa mungkin. Apabila ada anggota keluarga terinfeksi

virus ini sangat dianjurkan agar orang tersebut dirawat di rumah sakit. Begitu juga apabila

ada teman anda yang meninggal akibat penyakit ini, usahakan jangan ada kontak langsung

dengannya. Adapun 5 tahapan pencegahan penyakit ebola dalam lingkungan masyarakat

antara lain :

a. Health Promotion

9

Page 10: Makalah EBOLA for Bindo

Pendidikan kesehatan pada masyarakat untuk melakukan perubahan prilaku untuk

hidup bersih dan sehat serta meningkatkan higien pribadi dan sanitasi lingkungan

dalam lingkungan masyarakat dan sekitarnya

b. Early Diagnosis

Program penemuan penderita melalui survey pada kelompok – kelompok yang

berisiko atau pada populasi umum dan peda pelaporan kasus.

c. Spesifik protection

Menghindari diri dari gigitan serangga ,berusaha untuk tidak pergi ke daerah yang

kurang penyinaran matahari dan terdapat binatang ataupun serangga yang menjadi

sumber penularan penyakit tersebut untuk menghindari terjadinya komplikasi

penyakit dan penyebar luasnya penyakit tersebut dalam masyarakat.

d. Disability limitation

Terapi kompleks pada penderita ebola agar tidak terjadi kematian dengan menambah

konsentrasi minum penderita agar tidak terjadi dehidrasi serta upaya peningkatan

kekebalan tubuh kelompok.

e. Rehabilitation

f. Pendidikan kesehatan kepada para penderita beserta keluarga serta dilakukannya

rehabilitasi fisik dan psikologis pada kasus dan penderita penyakit ebola

Sampai dengan saat ini, belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus

Ebola. Akan tetapi sekarang sedang di kembangkan pembuatan vaksin yang akan diujikan

kepada manusia untuk pertama kalinya adalah vaksin yang sudah memasuki fase uji-klinis.

Menurut Sanchez, infeksi virus Ebola di dalam tubuh manusia memang bisa sangat

mematikan, tapi monyet berhasil selamat dari infeksi virus tersebut dan ini bisa menjadi

contoh yang sangat bermanfaat bagi uji-coba terhadap binatang. Pengujian vaksin Ebola

dengan menggunakan primata memberikan perkembangan yang menjanjikan bagi hadirnya

vaksin pelindung.

10

Page 11: Makalah EBOLA for Bindo

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Virus Ebola adalah sejenis virus dari genus Ebolavirus , familia Filoviridae . Virus Ebola

adalah sejenis virus Dari Ebolavirus genus, familia Filoviridae. Virus ini pertama kali

ditemukan di Afrika, daerah selatan Sudan dan Zaire pada tahun 1976 pada tubuh seekor

monyet. Virus Suami Pertama kali ditemukan di Afrika, Sudan selatan Daerah dan Zaire

years tahun 1976 pada tubuh seekor monyet. Serangan sakit virus Ebola sangat tiba-tiba.

Gejala yang ditimbulkan adalah demam, sakit kepala, sakit sekitar persendian dan otot, sakit

tenggorokan dan tubuh lemah. Gejala ini diikuti juga oleh diare, sakit perut dan muntah-

muntah. Ruam-ruam, mata memerah, tersedak, serta adanya pendarahan luar dan dalam

ditemukan pada beberapa pasien

Ebola merupakan salah satu kasus emerging zoonosis yang paling menyita perhatian

publik karena kemunculannya yang sering dan memiliki angka mortalitas yang tinggi pada

manusia. Virus Ebola pertama kali diidentifikasi di provinsi Sudan dan di wilayah yang

berdekatan dengan Zaire (saat ini dikenal sebagai Republik Congo) pada tahun 1976, setelah

terjadinya suatu epidemi di Yambuku, daerah Utara Republik Congo dan Nzara, daerah

Selatan Sudan. Sejak ditemukannya virus Ebola, telah dilaporkan sebanyak 1850 kasus

dengan kematian lebih dari 1200 kasus diantaranya

Penyebaran virus Ebola dalam skala global masih terbatas. Hal ini berkaitan dengan

transmisinya yang tidak melalui udara dan juga jarak waktu yang diperlukan virus Ebola

untuk menginfeksi satu individu ke individu lainnya. Selain itu, onset virus yang relatif cepat

dapat mempercepat diagnosa terhadap penderita sehingga dapat mengurangi penyebaran

penyakit melalui penderita yang bepergian dari satu wilayah ke wilayah lainnya.Penyakit ini

dapat dikaitkan dengan kebiasaan manusia, terutama di daerah Afrika, untuk mengkonsumsi

daging hewan liar. Daging hewan liar yang terkontaminasi akan menjadi media yang efektif

dari penularan Ebola pada manusia

11

Page 12: Makalah EBOLA for Bindo

3.2 Saran

Meskipun sampai dengan saat ini belum ada laporang tentang adanya penyakit yang

disebabkan oleh virus Ebola, akan tetapi hendaknya kita selalu waspada terhadap virus Ebola

mengingat virus ini sangat cepat menular, dapat dengan cepat menyebabkan kematian, dan

sampai saat ini masih belum ditemukan vaksin yang bisa mencegah infeksi oleh virus Ebola.

12

Page 13: Makalah EBOLA for Bindo

DAFTAR PUSTAKA

Adiapsari, Himawati. 2011. Reproduksi Bahan Genetik Jenis RNA (Tinajauan

Reproduksi Genom Pada Virus RNA). Mojoagung.

Connor, John. 2013. Senyawa Kimia untuk Hentikan Pertumbuhan Virus Ebola.

Universitas Boston, Amerika Serikat.

Jahrling PB, et al. Preliminary report. Isolation of Ebola virus from monfilovirus keys

imported to USA.Lancet,1990;335:502-505.

Murphy FA, Kiley MP, Fisher-HochS. Filoviridae. Marburg and Ebola Viruses. In: Fields

BN, Knipe DM, et.al., ed. Virology,second edition. NewYork;RavenPress, 1990

Pelczar, Michael, J. dan Chan, E, C, S., 2010. Dasar-Dasar Mikrobiologi 1. Universitas

Indonesia Press. Jakarta.

Winarno, 2009. Analisis Model Dinamika Virus Dalam Sel Tubuh. Universitas Negeri

Semarang. Semarang.

13